Marine biomaterial
Marine Polysaccharides
Alginate
Fucoidan
Marine Ceramics
Hydroxyapatite
Biosilica
Hydroxyapatite
Apatit = (M10(ZO4)6X2)
Hidroksiapatit juga merupakan senyawa kalsium fosfat dengan
rasio Ca/P sekitar 1,67.
Jenis senyawa apatit lainnya diperoleh dengan mengganti
elemen-elemen pada bagian M, Z, dan X.
M dapat ditempati oleh Ca, Mg, Sr, Ba, Cd, Pb.
Z dapat ditempati oleh unsur P, V, As, S, Si, Ge, dan gugus fungsi
CO3.
X dapat ditempati oleh unsur F, Cl, OH, O, Br, serta gugus fungsi
CO3 dan OH
Tipe apatit diantaranya adalah oktakalsium fosfat (OKF),
tetrakalsium fosfat (TTKF), dan tipe Ca10(PO4)X yang terdiri dari
hidroksiapatit (X=OH), fluorapatit (X=F), dan cloropatit (X=Cl).
Sumber apatit
1. Sumber biologis
2. Bersumber dari deposit mineral batuan fosfat. Komponen
mineral esesensial adalah carbonate dan Fluorapatite
Keluarga kalsium ortofosfat dan sifat-sifat pentingnya (Dorozkhin 2010)
Chow (2009)
Kalsium fosfat berada dalam bentuk campuran amorf maupun berbagai kristal
atau dapat berada dalam berbagai fasa.
1. Kalsium fosfat amorf, memiliki rumus kima yang bervariasi, kaya akan
HPO42- dan mempunyai rasio molar Ca dan P rendah. Selain ion kalsium dan
fosfat, ion lain seperti CO32-, HCO3-, Mg2+ dapat masuk dan mengganggu
struktur kalsium fosfat amorf.
2. Kalsium hidrogen fosfat dihidrat merupakan tahap awal proses pertumbuhan
kristal hidroksiapatit. Kristal ini memiliki ukuran yang kecil sehingga dalam
profil XRD masih tampak seperti amorf dan dihasilkan dari medium dengan
pH dibawah 6.6 yang kemudian mengalami hidrolisis dan berubah menjadi
oktakalsium fosfat.
3. Oktakalsium fosfat mempunyai struktur yang mirip dengan hidroksiapatit.
4. Trikalsium fosfat memiliki kemungkinan yang kecil sebagai salah satu
komponen mineral jaringan keras.
5. Hidroksiapatit merupakan fasa kristal senyawa fosfat yang paling stabil.
Perhitungan nisbah Ca/P hidroksiapatit hasil sintesis dengan
metode basah/ sol-gel
Mol Ca = 27.71 : 40.08
= 0.69
Mol P = 13.04 : 30.97
= 0.42
Nisbah Ca/P = 0.69/0.42
= 1.64
1. Kalsinasi adalah: proses pemanasan, penghilangan
kandungan air, karbondioksida atau gas lain yang
mempunyai ikatan kimia dengan materi pada temperatur
tinggi dibawah titik leleh dari zat penyusun materi.
2. Kalsinasi dapat meningkatkan porositas atau penghilangan
pengikat
3. Kalsinasi :Proses kalsinasi diperlukan sebelum sintesis
hidroksiapatit untuk mengubah kandungan CaCO3
cangkang menjadi CaO .
Morfologi SEM permukaan : (a). Kerang mentah dan (b). kerang setelah
kalsinasi 1100 °C (Saryati et al. 2012)
Morfologi HAp bubuk dari (i) Tanpa Kalsinasi (ii) dengan kalsinasi (Kweh 1991)
Kalsinasi
Pola difraksi XRD sampel cangkang kerang hijau setelah proses kalsinasi 1100
oC selama 12 jam (a) dan 18 jam (b) (Siswanto 2013)
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
dihasilkan dari reaksi CaO dengan air, berupa kristal putih:
CaO + H2O → Ca(OH)2
Pola XRD serbuk cangkang kerang hijau yang telah dikalsinasi (1100 °C, 18 jam)
dan dibiarkan kontak dengan udara selama 1 malam pada suhu ruang (A). Pola
XRD sampel dicerminkan dengan pola XRD Ca(OH)2 standar JCPDS (B)
(Siswanto 2013)
Ozawa and Suzuki
(2002)
Metode Sintesis
Hydrothermal
Precipitation
Sol-Gel
Teknik emulsi beragam
Teknik deposisi biomimetik
Teknik elektrodeposisi
sintesis kimia adalah kegiatan melakukan reaksi
kimia untuk memperoleh suatu produk kimia,
ataupun beberapa produk. Hal ini terjadi berdasarkan
peristiwa fisik dan kimia yang melibatkan satu reaksi
atau lebih. Sintesis kimia adalah suatu proses yang
dapat direproduksi selama kondisi yang diperlukan
terpenuhi.
Sintesa hidroksiapatit menggunakan berbag
reaktan antara lain
(Barakat et al. 2009) :
Ca(OH)2
H3PO4
Cao
CaHPO4
Ca(NO3)2.4H2O dan
P2O5
Metode Sintesis
Hydrothermal
Kontrol pH 10 (NH4OH)