Anda di halaman 1dari 84

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor : 15/Pid.Prap/2017/PN.Jkt.Sel.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili

do
gu perkara praperadilan pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :

In
A
Drs. H. TAUFIQURAHMAN, Laki-laki, Lahir di Jombang tanggal
ah

lik
27 Mei 1963, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Bupati Kepala
Daerah Kabupaten Nganjuk, Alamat Jl. RA. Kartini, No. 73
Mangundikaran Nganjuk, Jawa Timur, dalam hal ini diwakili oleh
am

ub
kuasanya Mgs. MUHAMMAD FARIZI, SH.MH., HANDIKA
HANGGOWONGSO, SH., HENDRA RUHENDRA, SH.MH., R.
ep
RANGGA MAULANA, SH dan MUHAMMAD IQBAL, SH Para
k

Advokat dan Pengacara pada Kantor Law Office FARIZI &


ah

ASSOCIATES berkantor di gedung Ariobimo Sentral Lantai 5


R

si
Jalan HR. Rasuna Said, Blok X-2 Nomor 5 Jakarta Selatan
berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 18 Januari 2017.

ne
ng

Selanjutnya disebut sebagai ----------------------- PEMOHON ;

do
gu

MELAWAN:

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI, berkedudukan di Jakarta


In
A

di Jalan HR. Rasuna Said Kav.C1 Kuningan, Setiabudi, Jakarta


Selatan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya : SETIADI, SH.,
ah

lik

INDRA MANTONG, BATTI, SH.LLM., JULIANDI TIGOR


SIMANJUNTAK, SH.MH., R. NATALIA KRITIANTO, SH., MIA
m

ub

SUNANI SIREGAR, SH., dan IMAM AKBAR WAHYU


NURYAMTO, SH., Para Pegawai pada Komisi Pemberantasan
ka

Korupsi berkedudukan di Jakarta beralamat di Jalan Kuningan


ep

Persada, Kavling 4 Setiabudi, Jakarta Selatan berdasarkan surat


ah

kuasa khusus tertanggal 20 Februari 2017;


R

Selanjutnya disebut sebagai ---------------------TERMOHON;


es
M

ng

Hal 1 dari 84 Putusan No. 03/Pid.PRAP/2013/PN.Jkt.Pst.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut setelah :

si
- Membaca dan mempelajari berkas perkara ini ;
- Mempelajari bukti surat yang diajukan oleh para pihak;

ne
ng
- Mendengar para saksi dan Ahli;

TENTANG DUDUK PERKARA

do
gu
Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat Permohonannya tanggal 6

In
A
Februari 2017 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan pada tanggal 6 Februari 2017 dibawah register No.
ah

lik
15/Pid.Prap/2017/PN.Jkt.Sel., telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

Bahwa pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2016“Termohon” telah


am

ub
menyampaikan press release secara resmi melalui juru bicaranya Febri
Diansyah yang pada pokoknya “telah menetapkan Sdr. Drs. H. Taufiqurrahman
ep
jabatan Bupati Nganjuk sebagai tersangka” atas pelanggaran Pasal 12 huruf i
k

dan Pasal 12 B Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999


ah

sebagaimanadiperbaruidenganUndang-UndangNomor 20 tahun 2001


R

si
tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi, press release tersebut
sehubungan pada tanggal 5 Desember2016“Termohon” melakukan

ne
ng

penggeledahan dan penyitaan barang-barang oleh Termohon atas ruang kantor


Bupati Kepala Daerah Nganjuk yang terletak di Jl. Jend. Basuki Rahmad No.1

do
gu

Kec. Nganjuk Kabupaten Nganjuk Jawa Timur dan rumah dinas Bupati Nganjuk
yang terletak di Jl. Jend. Basuki Rahmad No. 1 Kabupaten Nganjuk, serta
Penyitaan terhadap barang-barang dan asset yang ada di Rumah/Kantor PT.
In
A

Sinar Abadi Citra Sarana (SACS) dengan alamat Dusun Mojosongo 99,
Balongbesuk, Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
ah

lik

Bahwa penetapan tersangka atas diri Pemohon berdasarkan Surat Perintah


m

ub

Penyidikan Nomor :Sprin.Dik-87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016dan


Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-88/01/2016 tanggal 23 Nopember
ka

2016atas nama tersangka Drs. H. Taufiqurrahman diketahui Pemohon pada


ep

saat Berita Acara Penggeledahan dan Penyitaan oleh Termohon tersebut


ah

ditandatangani oleh Pemohon karena Pemohon belum pernah diambil


R

keterangan oleh Termohon sebagai saksi pada saat Surat Perintah Penyidikan
es

dengan tersangka atas nama Pemohon tersebut diterbitkan oleh Termohon.


M

ng

on

Hal 2 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Penetapan Tersangka dengan Surat Perintah Penyidikan atas nama

si
Pemohon selaku tersangka adalah serangkaian proses hukum yang diatur baik
didalam Hukum Acara Pidana maupun ketentuan lain yang kesemuanya

ne
ng
dilakukan untuk menjamin hak-hak dari seseorang yang ditetapkan sebagai
tersangka dengan akuntabilitas, profesionalitas, begitu juga tindakan hukum
lain berupa penggeledahan dan penyitaan barang-barang serta pemblokiran

do
gu rekening-rekening bank.

In
A
Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2016 tersebut juga dikeluarkan Surat
Perintah Penyitaan oleh Termohon dengan Nomor :Sprin.Sita-94/01/11/2016;
ah

lik
Bahwa berdasarkan Surat Perintah Penyidikan tersebut juga dikeluarkan oleh
Temohon Surat Perintah Penggeledahan tanggal 5 Desember 2016Nomor
am

ub
:Sprin-Dah-72/20-23/12/2016;
ep
Bahwa kesemua proses tersebut selayaknya mengikuti prosedur hukum acara
k

pidana dan peraturan pelaksanaannya beserta aturan-aturan lain yang terkait


ah

dengan hal itu, yang jika tidak dilakukan dengan baik dan benar merupakan
R

si
suatu objek pemeriksaan didalam Permohonan Praperadilan.
Bahwa berdasarkan Pasal 77 huruf a KUHAP Pengadilan Negeri berwenang

ne
ng

untuk memeriksa dan memutus sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Undang-undang ini tentang sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,

do
gu

penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan, kemudian batasan


daripada objek praperadilan tersebut diperluas dengan Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor :21/PUU-XII/2014, tanggal 28 Oktober 2015, sehingga
In
A

Penetapan tersangka, penggeledahan dan Penyitaan merupakan objek


pemeriksaan Pra peradilan;
ah

lik

Bahwa berdasarkan hal–hal tersebut diatas, bersama ini Pemohon mengajukan


m

ub

Pemeriksaan Praperadilan atas adanya Penetapan Tersangka yang belum


mempunyai alat bukti yang cukup, serta Penggeledahan yang tidak sesuai
ka

prosedur hukum.
ep
ah

I. KRONOLOGIS PEMERIKSAAN DAN SANGKAAN YANG


R

DISAMPAIKAN
es
M

ng

on

Hal 3 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa untuk memperjelas duduk perkara Permohonan ini, akan kami

si
uraikan fakta kronologis atas perkara yang dimana Pemohon dijadikan
tersangka dimulainya adanya Penyelidikan terhadap diri Pemohon :

ne
ng
A. Proses Penyelidikan di Kejaksaan Agung RI;
1. Pada tanggal 12 Desember 2011, Kejaksaan Agung

do
gu mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan dengan Nomor: Sprin-
155/F.2/Fd.1/12/2011 sehubungan dengan transaksi dan rekening

In
A
dari istri Pemohon yang mencurigakan menurut PPATK;
2. Bahwa penyelidikan dilakukan dengan subjek Drs. Hj. Ita
ah

lik
Triwibawati terhadap harta-harta dan rekening milik Drs. Hj. Ita
TriwibawatidanDrs. H. Taufiqurrahman serta atas semua proyek-
proyek yang dikerjakan oleh PT. Sinar Abadi Cipta Sarana
am

ub
(SACS) dihubungkan dengan jabatan dari Pemohon selaku Bupati
Nganjuk tahun 2008- 2013;
ep
3. Bahwa hingga akhir tahun 2012 tidak ada kegiatan pemeriksaan
k

terhadap Pemohon maupun istri Pemohon sehingga Pemohon


ah

tidak tahu perkembangan pemeriksaan tersebut;


R

si
B. Proses Pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi

ne
ng

(Termohon);
1. Pada tanggal 12 Agustus 2016 Pemohon mendapat panggilan

do
gu

dari termohon untuk didengar keterangannya berdasarkan Surat


Perintah PenyelidikanNomor :Sprin.Lidik-82/01/11/2015tanggal 24
Nopember 2015 yang juga kembali mempertanyakan semua asset
In
A

yang dimiliki Pemohon dan istri Pemohon serta hubungannya


dengan proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT. SACS di
ah

lik

Kabupaten Nganjuktahun anggaran 2009, padahal setahu


Pemohon telah ada Perintah Penyelidikan oleh Kejaksaan Agung
m

ub

untuk masalah yang sama terhadap rekening dan harta-harta milik


Pemohon;
ka

2. Pada tanggal 23 Nopember 2016Termohon mengeluarkan Surat


ep

Perintah Penyidikan Nomor :Sprin.Dik-87/01/11/2016,atas nama


ah

tersangka Drs. H. Taufiqurrahman dengan sangkaan melanggar


R

Pasal 12 huruf i Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999


es

sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor 20


M

ng

Tahun 2001padahalPemohon belum pernah diambil keterangan


on

Hal 4 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai saksi atas penetapan Tersangka berdasarkan Surat

si
Perintah Penyidikan tersebut;

ne
ng
3. Pada tanggal 23 Nopember 2016 Termohon mengeluarkan Surat
Perintah Penyidikan Nomor :Sprin.Dik-88/01/11/2016 atas nama
tersangka Drs. H. Taufiqurrahman dengan sangkaan melanggar

do
gu Pasal 12 huruf B Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor 20

In
A
Tahun 2001 padahalPemohon belum pernah diambil keterangan
sebagai saksi atas penetapan Tersangka berdasarkan Surat
ah

lik
Perintah Penyidikan tersebut;
4. Pada tanggal 5 Desember 2016 Pemohon mengetahui adanya
Penyidikan KPK atas nama Pemohon atas tindakan Termohon
am

ub
melakukan penggeledahan dan Penyitaan di rumah dinas dan
ruang kerja Kantor Pemohon di Nganjuk dan rumah pribadi dan
ep
kantor PT. SACS di Jombang,dengan Surat Perintah Penyitaan
k

Nomor :Sprin.Sita-94/01/11/2016 tanggal 23 November 2016dan


ah

surat Perintah Penggeledahan Nomor : Sprin-Dah-72/20-


R

si
23/12/2016 tanggal 5 Desember 2016;
5. Termohon juga berdasarkan Surat Perintah Penyidikan tertanggal

ne
ng

23 Nopember 2016 tersebut telah memerintahkan kepada Bank


untuk memblokir rekening-rekening Bank milik Pemohon dan milik

do
gu

keluarga Pemohon di Bank ;

C. Kedudukan Pemohon didalam PT. SACS dan Pekerjaan PT.


In
A

SACS;
1. Kedudukan Pemohon di PT. Sinar Abadi Citra Sarana (SACS);
ah

lik

Pemohon adalah pendiri CV. Sinar Abadi Citra Sarana (SACS),


yang pada tahun 2003 berubah menjadi berbadan hukum dengan
m

ub

nama PT. (Perseroan Terbatas) Sinar Abadi Citra Sarana (SACS);


ka

Pada tahun 2008, Pemohon terpilih dan diangkat sebagai Bupati


ep

Kepala Daerah Nganjuk, dan sebagai konsekwensi nya Pemohon


ah

mengundurkan diri dari jabatan pengurus Perseroan PT. SACS,


R

namun Pemohon tetap berkedudukan sebagai Pemegang saham


es

mayoritas dalam perseroan tersebut;


M

ng

on

Hal 5 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa sejak tahun 2008, Pemohon tidak terlibat dalam

si
pengurusan perseroan selain karena telah mengundurkan diri dari
pengurus Perseroan juga karena domisili yang berbeda, dimana

ne
ng
perseroan PT. SACSberalamat di Kabupaten Jombang,
sedangkan Pemohon berdomisili di Kabupaten Nganjuk.

do
gu Bahwa Perseroan pernah mengajukan pinjaman Kredit Modal
Kerja di Bank BII atas nama pribadi Pemohon, sedangkan

In
A
angsuran pinjaman tersebut masih berjalan pada saat Pemohon
mengundurkan diri dari Pengurusan Perseroan, maka terdapat
ah

lik
rekening PT. SACS yang masih menggunakan nama Pemohon
guna membayar angsuran pinjaman PT. SACS yang rekening
tersebut dikendalikan oleh istri Pemohon untuk memastikan
am

ub
penyelesaian pembayaran kredit dimaksud;
Selaku Pemegang saham Pemohon masih mempunyai hak untuk
ep
mendapatkan keuntungan yang dihasilkan oleh PT. SACS, namun
k

karena waktu dan kesibukan yang tidak memungkinkan, maka PT.


ah

SACS belum melakukan RUPS untuk pembagian deviden,


R

si
sehingga Pemohon selama ini menggunakan hak nya untuk
mengambil uang dari PT. SACS dengan catatan sebagai

ne
ng

pinjaman pemegang saham.

do
gu

Selama dalam perjalanan nya Pemohon telah beberapa kali


menggunakan uang PT. SACS untuk membeli kebutuhannya
dengan catatan di keuangan PT. SACS sebagai pinjaman
In
A

pemegang saham yang akan diperhitungkan dengan deviden


pada saat RUPS.
ah

lik

2. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. SACS;


m

ub

PT.SACS adalah perusahaan kontraktor yang cukup besar untuk


tingkat Kabupaten Jombang dan sekitarnya, yang mempunyai
ka

asset berupa alat-alat berat yang disewakan kepada kontraktor


ep

lainnya, serta menjadi supplier produk hotmix dan paving.


ah

PT. SACS selalu dimintakan untuk memberikan surat dukungan


es

kepada perusahaan-perusahaan kontraktor yang berusaha


M

ng

mendapatkan pekerjaan dibidang jalan dan jembatan untuk di


on

Hal 6 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
daerah Kabupaten Jombang dan sekitarnya karena

si
kemampuannya tersebut.

ne
ng
Perseroan tersebut juga menjadi penyedia secara langsung dari
Daerah-daerah Kabupaten terkecuali untuk Kabupaten Nganjuk
yang dilarang oleh Pemohon karena Pemohon berkedudukan

do
gu sebagai Bupati di wilayah tersebut.
PT. SACS dengan Direktur pada periode tahun 2006-2012 Sdr.

In
A
Muhammad Luthfi Arif Rohmatillahmemberikan surat dukungan
kepada perusahaan kontraktor yang ikut didalam proyek-proyek
ah

lik
pemerintah, karena PT. SACS memang punya usaha persewaan
alat-alat bagi kontraktor lain yang lebih kecil, dan juga mempunyai
produk hotmix yang dibutuhkan oleh kontraktor untuk
am

ub
melaksanakan pekerjaan mereka, namun persewaan dan supply
material hotmix kepada kontraktor swasta tersebut merupakan
ep
perdagangan antara swasta kepada swasta, tidak ada kaitannya
k

dengan jabatan dari Pemohon di Kabupaten Nganjuk selaku


ah

Bupati.
R

si
Proyek Pekerjaan di Daerah Kabupaten Nganjuk pada tahun 2009

ne
ng

yang dipersangkakan kepada Pemohon adalah :


a. Proyek Pembangunan Jembatan Kedungingas, lokasi di

do
gu

Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk, APBD Kabupaten


Nganjuk tahun 2009 nilai kontrak Rp. 5.723.000.000,- (lima
miliar tujuh ratus dua puluh tiga juta rupiah)
In
A

penyedia/kontraktor : PT. Jati Agung Arsitamadengan Direktur


nya yang bertanda tanganDrs. Lilik Indriyanto, Pejabat
ah

lik

Pembuat Komitmen yang bertanda tangan Ir. Hardjito;


PT.Jati Agung Arsitama yang menjadi kontraktor proyek benar
m

ub

menyewa alat berat kepada PT. SACS senilai Rp


252.600.000,- (dua ratus lima puluh dua juta enam ratus ribu
ka

rupiah) dan membeli hotmix sebesar Rp. 109.457.000,-


ep

(seratus sembilan juta empat ratus lima puluh tujuh


ah

riburupiah).
R

es

b. Proyek rehabilitasi saluran sekunder Melilir, lokasi Kecamatan


M

ng

Loceret, APBD Kabupaten Nganjuk tahun 2009 nilai


on

Hal 7 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kontrakRp. 1.940.030.000,- (satu miliar sembilan ratus empat

si
puluh juta tiga puluh ribu rupiah) penyedia/kontraktor : PT.
Karyajati Tata Mandiridengan Direktur nya yang bertanda

ne
ng
tangan bernama Drs. Lilik Indriyanto, Pejabat Pembuat
Komitmen yang bertanda tangan Sunyoto Hadiprayitno ST;
PT.Karya Jati Tata Mandiri mengerjakan proyek tersebut

do
gu menyewa alat berat kepada PT. SACS senilai Rp
151.900.000,- (seratus lima puluh satu juta sembilan ratus

In
A
riburupiah) dan membeli supply hotmix Rp. 20.000.000,- (dua
puluh juta rupiah);
ah

lik
c. Proyek Pemeliharaan berkala jalan Sukomoro-Kecubung,
lokasi Kecamatan Sukomoro, APBD Kabupaten Nganjuk tahun
am

ub
2009 nilai kontrak Rp. 3.995.668.000,- (tiga miliar sembilan
ratus sembilan puluh lima juta enam ratus enam puluh delapan
ep
ribu rupiah) penyedia/kontraktor :PT. Karyajati Tata Mandiri,
k

dengan Direktur nya yang bertanda tangan bernama Drs. Lilik


ah

Indriyanto, Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanda tangan


R

si
Ir. Fadjar Judiono.
Benar untuk mengerjakan proyek tersebut PT. Karyajati Tata

ne
ng

Mandiri menyewa alat berat kepada PT. SACS senilai, Rp


48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah), juga membeli

do
gu

supply hotmix, aspal drum dan splite/batu pecah sebesar Rp.


2.028.894.000,- (dua miliar dua puluh delapan juta delapan
ratus sembilan puluhempat ribu rupiah)kepada PT. SACS;
In
A

d. Proyek Rehabilitasi saluran Pembuangan Ganggang Malang,


ah

lik

lokasi Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, APBD Kabupaten


Nganjuk tahun 2009, nilai kontrak Rp. 752.868.000,- (tujuh
m

ub

ratus lima puluh dua juta delapan ratus enam puluh delapan
ribu rupiah) penyedia/kontraktor : CV. Bregasdengan Direktur
ka

nya yang bertanda tangan bernama Sumei Diantini, Pejabat


ep

Pembuat Komitmen yang bertandatangan Ir. Hernowo


ah

Widayanto;
R

es
M

ng

on

Hal 8 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Benar untuk mengerjakan proyek tersebut CV. Bregas

si
menyewa alat berat kepada PT. SACS senilai, Rp
150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah);

ne
ng
e. Proyek Pemeliharaan berkala Jalan Ngrengket-Mlora, lokasi
Kecamatan Rejoso Nganjuk, APBD Kabupaten Nganjuk tahun

do
gu 2009, nilai kontrak Rp. 2.141.923.000,- (dua miliar seratus
empat puluh satu juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu

In
A
rupiah) penyedia/kontraktor : PT. Bhakti Ikhsani
Perdanadengan Direktur nya yang bertanda tangan Termydzi
ah

lik
Faisal, Pejabat Pembuat Komitmenyang bertanda tangan Ir.
Fadjar Judiono, Msi.
Benar untuk mengerjakan proyek tersebut PT. Bhakti Ikhsani
am

ub
Perdanamembeli dan mendapatkan hotmix dari PT. SACS
dengan harga Rp 1.400.000.000,- (satu miliar empat ratus juta
ep
rupiah);
k
ah

3. Kedudukan Pemohon dalam Proyek yang dilakukan


R

si
Kabupaten Nganjuk ;
Dalam Penetapan tersangka yang di lakukan press release oleh

ne
ng

Juru Bicara Termohon Sdr. Febri Diansyah menyatakan bahwa


Pemohon dijadikan tersangka atas permasalahan gratifikasi dan

do
gu

ikut dalam proyek yang ada di Kabupaten Nganjuk yang terdiri


atas :
-
In
Proyek Pembangunan Jembatan Kedungingas, lokasi di
A

Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk, APBD Kabupaten


Nganjuk tahun 2009 nilai kontrak Rp. 5.723.000.000,- (lima
ah

lik

miliar tujuh ratus dua puluh tiga juta rupiah)


penyedia/kontraktor : PT. Jati Agung Arsitama dengan
m

ub

Direktur nya yang bertanda tangan Drs. Lilik Indriyanto,


Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanda tangan Ir. Hardjito;
ka

- Proyek rehabilitasi saluran sekunder Melilir, lokasi Kecamatan


ep

Loceret, APBD Kabupaten Nganjuk tahun 2009 nilai kontrak


ah

Rp. 1.940.030.000,- (satu miliar sembilan ratus empat puluh


R

juta tiga puluh ribu rupiah) penyedia/kontraktor : PT. Karya Jati


es

Tata Mandiri dengan Direktur nya yang bertanda tangan


M

ng

on

Hal 9 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bernama Drs. Lilik Indriyanto, Pejabat Pembuat Komitmen

si
yang bertanda tangan Sunyoto Hadiprayitno ST;
- Proyek Pemeliharaan berkala jalan Sukomoro-Kecubung,

ne
ng
lokasi Kecamatan Sukomoro, APBD Kabupaten Nganjuk tahun
2009 nilai kontrak Rp. 3.995.668.000,- (tiga miliiar sembilan
ratus sembilan puluh lima juta enam ratus enam puluh delapan

do
gu ribu rupiah) penyedia/kontraktor : PT. Karyajati Tata Mandiri,
dengan Direktur nya yang bertanda tangan bernama Drs. Lilik

In
A
Indriyanto, Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanda tangan
Ir. Fadjar Judiono;
ah

lik
- Proyek Rehabilitasi saluran Pembuangan Ganggang Malang,
lokasi Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, APBD Kabupaten
Nganjuk tahun 2009, nilai kontrak Rp. 752.868.000,- (tujuh
am

ub
ratus lima puluh dua juta delapan ratus enam puluh delapan
ribu rupiah) penyedia/kontraktor : CV. Bregas dengan Direktur
ep
nya yang bertanda tangan bernama Sumei Diantini, Pejabat
k

Pembuat Komitmen yang bertandatangan Ir. Hernowo


ah

Widayanto;
R

si
- Proyek Pemeliharaan berkala Jalan Ngrengket-Mlora, lokasi
Kecamatan Rejoso Nganjuk, APBD Kabupaten Nganjuk tahun

ne
ng

2009, nilai kontrak Rp. 2.141.923.000,- (dua miliar seratus


empat puluh satu juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu

do
gu

rupiah) penyedia/kontraktor : PT. Bhakti Ikhsani Perdana


dengan Direktur nya yang bertanda tangan Termydzi Faisal,
In
Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanda tangan Ir. Fadjar
A

Judiono, Msi.
ah

lik

Bahwa berdasarkan bukti berupa kontrak pekerjaan antara PPK


dari Proyek – proyek tersebut, yang menjadi penyedia jasa
m

ub

bukanlah PT. SACS dimana Pemohon sejak tahun 2009 sampai


dengan saat ini berkedudukan sebagai Pemegang saham
ka

didalamnya tanpa ada menduduki jabatan Pengurus Perseroan;


ep
ah

Bahwa berdasarkan bukti kontrak tersebut, Pemohon tidak


R

berkedudukan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen atau jabatan


es

lain dalam rezim pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan


M

ng

pemerintah yang bertugas mengurus dan mengawasi


on

Hal 10 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemborongan, pengadaan ataupun persewaan dengan pihak

si
penyedia barang dan jasa.

ne
ng
Bahwa jabatan Bupati adalah Pengguna Anggaran yang
sebaliknya justru menugaskan PPK dan jabatan-jabatan lain yang
ada dalam Keputusan Presiden Nomor 8 tahun 2006 tentang

do
gu Perubahan Keppres No. 80 Tahun 2003 untuk mengurus dan
mengawasi pekerjaan pengadaan barang dan jasa.

In
A
D. Sangkaan Yang Disampaikan Oleh Termohon terhadap
ah

lik
Pemohon;
Sangkaan terhadap Pemohon saat ini terdapat 2 (dua) versi dari
Termohon karena berdasarkan bukti Berita Acara Perintah
am

ub
Penggeledahan dan Berita Acara Penyitaan terhadap Pemohon
disangkakan Pelanggaran Pasal 12 B Undang-undang Nomor 31
ep
Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor
k

20 Tahun 2001 berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:


ah

Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016, dan


R

si
berdasarkan Pemeriksaan sebagai tersangka terhadap Pemohon
pada tanggal 24 Januari 2017 disangkakan dengan Surat Perintah

ne
ng

Penyidikan Nomor : Sprin.Dik- 87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember


2016 dengan sangkaan melanggar Pasal 12 huruf i Undang-undang

do
gu

Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-


undang Nomor 20 Tahun 2001.
In
A

II. ALASAN-ALASAN PERMOHONAN


Bahwa Pemohon ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat
ah

lik

Perintah Penyidikan tanggal 23 Nopember 2016 Nomor : Sprin.Dik-


87/01/11/2016 dengan sangkaan Pasal 12 huruf iUndang-undang Nomor
m

ub

31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor


20 Tahun 2001, dan Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-
ka

88/01/11/2016tanggal 23 Nopember 2016 dengan sangkaan Pasal 12


ep

BUndang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui


ah

dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001.


R

es

Bahwa Penetapan tersangka atas diri Pemohon belum pernah diterima


M

ng

oleh Pemohon surat nya namun diketahui dari Berita Acara


on

Hal 11 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PenggeledahandanPenyitaan tanggal 5 Desember 2016 yang memuat

si
pasal-pasal yang mengancam pidana terhadap Pemohon selaku
tersangka.

ne
ng
Pasal 12 huruf i berbunyi :
“Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara” baik langsung maupun
tidak langsung yang dengan sengaja “turut serta dalam pemborongan,

do
gu pengadaan, persewaan,” yang pada saat dilakukan perbuatan untuk
seluruh atau sebagian “ditugasi untuk mengurus atau mengawasinya” “

In
A
Adapun unsur Pokok daripada Pasal ini adalah :
- Pegawai Negeri atau penyelenggara negara;
ah

lik
- Turut serta dalam pemborongan, pengadaan, persewaan;
- (Pegawai negeri atau penyelenggara tersebut) Ditugasi untuk
mengurus atau mengawasinya.
am

ub
Bahwa karena Pasal 12 huruf i adalah aturan yang mengancam dengan
ep
pemidanaan terhadap Pegawai Negeri atau penyelenggara dikaitkan
k

dengan pengadaan barang dan jasa, maka perlu diketahui era tahun
ah

2008-2009 di dalamrezim pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan


R

si
Pemerintah diatur dengan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 yang diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006;

ne
ng

Bahwa didalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003 yang diperbaruidengan

do
gu

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006, pejabat yang “ditugasi untuk


mengurus dan mengawasi” Perencanaan dan Pelaksanaan Pengadaan
barang dan jasa untuk kepentingan Pemerintah dalam Pasal 1 adalah :
In
A

1. Pejabat Pembuat Komitmen;


2. Panitia Pengadaan;
ah

lik

3. Unit Layanan Pengadaan ;


4. Pejabat Pengadaan (untuk pengadaan dengan nilai dibawah Rp.
m

ub

50.000.000,-)
Pasal 12 Bberbunyi :
ka

“Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara


ep

dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan


ah

yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan


R

sebagai berikut :”
es
M

ng

on

Hal 12 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Yang nilainya Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)atau lebih,

si
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh penerima gratifikasi;

ne
ng
b. Yang nilainya kurang dari Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah),
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukanlah suap dilakukan oleh
Penuntut umum.“

do
gu Unsur pokoknya :
- Gratifikasi

In
A
- kepada Pegawai Negeri atau penyelenggara negara ;
- Berhubungan dengan jabatannya ;
ah

lik
- Dianggap Pemberian suap;
Gratifikasi berdasarkan makna kamus adalah hadiah atau janji diluar gaji
yang diterima seseorang, sehingga “terhadap pendapatan atas
am

ub
sesuatuuang atau barang yang peralihan haknya bukan karena hadiah
adalah tidak termasuk gratifikasi”.
ep
k

Karena didalam ketentuan disebutkan adanya unsur “kepada pegawai


ah

negeri atau penyelenggara negara” dan unsur “dianggap sebagai


R

si
pemberian suap” maka gratifikasi dalam Pasal ini harus mempunyai bukti
adanya orang yang memberikan hadiah kepada pegawai negeri atau

ne
ng

penyelenggara negara”.

do
gu

A. Sangkaan atas Pasal 12 huruf i Undang-undang Nomor 31 Tahun


1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor 20
Tahun 2001 telah error in persona terhadap kualifikasi yuridis
In
A

dari Pemohon .
ah

lik

Bahwa berdasarkan ketentuan didalam rezim pengadaan barang dan


jasa pada kurun waktu yang disangkakan terhadap Pemohon (2008-
m

ub

2009) dipergunakan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun


2006 yang merupakan perubahan dari Keppres Nomor 80 Tahun
ka

2003 dan dihubungkan dengan jabatan Pemohon selaku Bupati maka


ep

harus mengacu kepada Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004


ah

tentang Perbendaharaan Negara.


R

es

Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


M

ng

Perbendaharaan Negara yang menjadi rujukan untuk Peraturan


on

Hal 13 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Presiden Nomor 8 Tahun 2006, Pasal 5; “Gubenur/Bupati/Walikota

si
selaku Kepala Pemeritahan Daerah:
a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD;

ne
ng
b. Menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara
Penerimaan dan atau Bendahara Pengeluaran;
c. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan

do
gu penerimaan daerah;
d. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan

In
A
utang dan piutang daerah;
e. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan
ah

lik
barang milik daerah;
f. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas
tagihan dan memerintahkan pembayaran.”
am

ub
Bahwa Bupati bertugas menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran,
ep
selanjutnya Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan Keputusan
k

Presiden Nomor 80 tahun 2003 yang juga dengan merujuk kepada


ah

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 menetapkan dan


R

si
mengangkat Pejabat Pembuat Komitmen, Panitia Lelang, dan ULP
serta Pejabat Pengadaan.

ne
ng

Bahwa Pejabat Pembuat Komitmen, Panitia Lelang dan ULP serta

do
gu

Pejabat Pengadaan yang pada jabatan-jabatan ini baru didapatkan


pejabat yang bertugas merencanakan, melakukan serta mengawasi
pengadaan barang dan jasa yang dikenal dalam Keputusan Presiden
In
A

Nomor 80 tahun 2003 yang diperbarui dengan Peraturan Presiden


Nomor 08 tahun 2006.
ah

lik

Merujuk kepada unsur dari Pasal 12 huruf i Undang-undang Nomor


m

ub

31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang


Nomor 20 Tahun 2001, maka “penyelenggara negarayang ditugasi
ka

untuk mengurus dan mengawasi” Proyek pemborongan, pengadaan


ep

dan persewaan didalam Pemerintah Kabupaten Nganjuk adalah


ah

Pejabat Pembuat Komitmen, Panitia Lelang, serta Pejabat


R

Pengadaan, sebaliknya pada faktanya Pemohon adalahPengguna


es

Anggaran yang menugaskan Kuasa Pengguna Anggaran untuk


M

ng

menetapkan kebijakan pembangunan, selanjutnya PPK dan ULP


on

Hal 14 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta Panitia Pengadaan yang melakukan pengurusan dan

si
pengawasan Pemborongan, Pengadaan dan persewaan yang ada
dalam wilayah Kabupaten Nganjuk;

ne
ng
Dihubungkan dengan sangkaan dari Termohon atas diri Pemohon
dengan menggunakan Pasal 12 huruf i Undang-undang Nomor 31

do
gu Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001, maka sangkaan tersebut telah salah kualifikasi

In
A
yuridisatas orang dalam arti salah “kualifikasi yuridis atas diri
Pemohon” yang didalam ketentuan ini justru tidak mempunyai tugas
ah

lik
mengurus dan mengawasi pemborongan, pengadaan maupun
persewaan atas barang dan jasa untuk kepentingan Pemerintah.
am

ub
Bahwa dengan demikian Penetapan tersangka atas diri Pemohon
telah salah mengenai kapasitas diri Pemohon yang seharusnya
ep
Pejabat yang memberikan tugasdanmengangkat Pejabat Pengadaan
k

namun olehTermohondikategorikan sebagai pejabat yang ditugasi


ah

dalam mengurusdanmengawasipengadaan barang dan jasa.


R

si
B. Surat Perintah Penyidikan tidak didahului dengan setidaknya dua

ne
ng

alat Bukti Awal Yang Cukup yang Mengaitkan Pemohon Dalam


Proyek Yang Disangkakan oleh Termohon;

do
gu

Alat bukti yang cukup yang dimaksud disini adalah untuk mengaitkan
Pemohon dengan unsur “turut serta dalam pemborongan, pengadaan
In
A

dan persewaan” yang merupakan bestandeeldelictdari Pasal 12 huruf


i Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui
ah

lik

dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001.


m

ub

1. Pemohon selaku Pribadi tidak menjadi Penyedia Barang dan Jasa


dalam Proyek yang dipermasalahkan dan tidak pula
ka

berkedudukan sebagai Penanggung jawab Perseroan;


ep
ah

Bahwa berdasarkan kronologis yang juga telah disampaikan


R

dalam berita acara pemberian keterangan di Penyelidikan baik di


es

Kejaksaan Agung maupun di hadapan KPK(institusiTermohon)


M

ng

sebagai berikut :
on

Hal 15 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
o Pemohon bukanlah berkedudukan pengurus perseroan

si
didalam PT. SACS pada tahun dimana sangkaan atas
keikutsertaan proyek yang dipersangkakan kepada Pemohon,

ne
ng
bahkan sejak Pemohon menduduki jabatan Bupati Nganjuk
tahun 2008, namun Pemohon menjadi Pemegang saham 95 %
(sembilan puluh lima persen) dari saham perseroan. Menjadi

do
gu pemegang saham perseroan tidaklah menjadi penghalang bagi
seseorang yang menjadi pejabat negara sebagaimana yang

In
A
diemban oleh Pemohon, sehingga jabatan pemegang saham
perseroan pada tahun dimana terdapat proyek yang
ah

lik
dipersangkakan kepada Pemohon sedangkan Pemohon
berkedudukan selaku Bupati Nganjuk tidak melanggar hukum
yang berlaku;
am

ub
o Bahwa Pemohon tidaklah pernah menjadi Penyedia barang
ep
dan jasa berdasarkan catatan kontrak-kontrak yang dibuat oleh
k

PPK baik dalam proyek yang disangkakan kepada Pemohon


ah

oleh Termohon, maupun proyek-proyek lain yang ada di


R

si
wilayah Kabupaten Nganjuk (sesuai dengan tanda tangan
dalam kontrak-kontrak atas proyek-proyek yang

ne
ng

dipersangkakan).

do
gu

o Bahwa Perseroan PT. SACS dimana Pemohon menjadi


Pemegang saham pun tidak pernah menandatangani kontrak
selaku penyedia barang dan jasa dengan PPK yang berada
In
A

dalam wilayah Kabupaten Nganjuk selama Pemohon menjabat


Bupati Nganjuk, baik untuk proyek yang disangkakan oleh
ah

lik

Termohonkepada Pemohon maupun untuk proyek lain yang


berada di wilayah Kabupaten Nganjuk selama Pemohon
m

ub

menjabat Bupati Nganjuk, hal mana telah diungkapkan dalam


penyelidikan di Kejaksaan Agung dan di KPK (Institusi
ka

Termohon) ;
ep

Bahwa berdasarkan hal ini secara yuridis formal, pada saat


ah

dikeluarkan Surat Perintah Penyidikan atas nama tersangka Drs.


R

H. Taufiqurrahmanpada tanggal 23 Nopember 2016 Nomor:


es

Sprin.Dik-87/01/11/2016 Termohon tidak mempunyai setidak nya


M

ng

dua alat bukti yang sah yang berkaitandengan Pasal yang


on

Hal 16 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disangkakan untuk menetapkan Pemohon sebagai Tersangka

si
dalam perkara yang dipersangkakan kepada Pemohon.
2. PT. SACS dimana Pemohon berkedudukan sebagai Pemegang

ne
ng
saham tidak pernah menandatanganikontrakdengan PPK
untukmenjadi Penyedia Barang dan Jasa untuk kepentingan
Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam Proyek-proyek yang

do
gu dipersangkakan;

In
A
Bahwa telah disampaikan didalam penyelidikan PT. SACS adalah
Perusahaan yang cukup besar untuk wilayah Kabupaten Jombang
ah

lik
danNganjukyang memiliki kemampuan menyewakan alat-alat
berat, mensupply hotmix dan paving serta material lainnya.
Bahwa juga disampaikan hampir semua perusahaan-perusahaan
am

ub
kontraktor yang bekerja di wilayah Kabupaten Jombang dan
Nganjuk serta Kabupaten lain di sekitarnya meminta surat
ep
dukungan kepada PT. SACS untuk mengikuti lelang pengadaan
k

proyek jalan dan jembatan, dikarenakan kemampuan daripada


ah

PT. SACS hal mana memang dimungkinkan dalam rezim


R

si
pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan Pemerintah
berdasarkan Keppres No 80 Tahun 2003 beserta perubahannya,

ne
ng

maupun berdasarkan Perpres No. 54 tahun 2010.


3. Bahwa PT. SACS tidak pernah menandatanganikontrakdengan

do
gu

PPK untukmenjadi Penyedia Barang dan Jasa untuk kepentingan


Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam Proyek-proyek yang
dipersangkakanselama Pemohon menjadi Bupati Nganjuk, khusus
In
A

untuk proyek-proyek yang disangkakan oleh Termohon maupun


untuk semua proyek di Kabupaten Nganjuk sejak tahun 2008,
ah

lik

sampai dengan saat ini.


Bahwa atas proyek-proyek yang disangkakan oleh Termohon
m

ub

terdapat keikutsertaan PT. SACS, telah dinyatakan dengan data


diatas bukanlah PT. SACS yang bertanda tangan dengan PPK
ka

untuk menjadi Penyedia Barang dan Jasa, apalagi keikutsertaan


ep

Pemohon selaku Pribadi tidak pernah ada berdasarkan data yang


ah

telah disita oleh Termohon tersebut;


R

es

Bahwa dengan demikian Surat perintah Penyidikan Nomor :


M

ng

Sprin.Dik-87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 atas


on

Hal 17 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sangkaanPasal 12 huruf i Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999

si
sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor 20
Tahun 2001, yang dikeluarkan Termohon belum mempunyai

ne
ng
setidaknya dua alat bukti yang sah untuk menetapkan Pemohon
sebagai tersangka.

do
gu C. Surat Perintah Penyidikan dengan sangkaan Pasal 12 B Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan

In
A
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 saat diterbitkantidak
didahului dengan setidaknya dua bukti permulaan yang cukup;
ah

lik
Berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin.Dik-
88/1/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016, terhadap Pemohon
am

ub
disangkakan pelanggaran Pasal 12 B Undang-undang Nomor 31
Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undangNomor
ep
20 Tahun 2001.
k

Bahwa bestandeel delict dari Pasal 12 B Undang-undang Nomor 31


ah

Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undangNomor


R

si
20 Tahun 2001 adalah “gratifikasi kepada Pegawai Negeri atau
Penyelenggara Negara”.

ne
ng

Bahwa makna atau arti “gratifikasi” menurut Kamus Besar Bahasa

do
gu

Indonesia Edisi Baru, yang disusun oleh Tim Pustaka Phoenix


Jakarta, PT. Media Pustaka Phoenix, Jakarta Cetakan ke empat
tahun 2009 halaman 294 adalah “uang, hadiah kepada pegawai
In
A

diluar gaji yang ditentukan”.


ah

lik

Bahwa dihubungkan dengan kata “hadiah diluar gaji” maka


seharusnya terdapat “barang yang diperoleh karena hadiah” atau
m

ub

peralihan haknya karena hadiah, dan karena terdapat suatu


perbuatan yang mengalihkan hak, maka peralihan hak tersebut baru
ka

dapat terpenuhi jika disebutkan siapa yang menyerahkan sedangkan


ep

Penerima hak tersebut adalah calon tersangka.


ah

Bahwa Pasal 12 B Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999


es

sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun


M

ng

2001 secara spesifik menyebutkan unsur “gratifikasi kepada Pegawai


on

Hal 18 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
negeri atau penyelenggara negara” dan dipertegas lagi dengan unsur

R
“dianggap sebagai pemberian suap” atas peralihan hak dari barang

si
yang dianggap hadiah tersebut, sehingga memperjelas ketentuan ini

ne
ng
menghendaki adanya alat bukti keterangan saksi dari pemberi
hadiah.

do
gu Bahwa Pemohon disangkakan melanggar Pasal 12 BUndang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-

In
A
undangNomor 20 Tahun 2001 bukan karena tertangkap tangan,
namun berdasarkan hasil dari penyelidikan Termohon.
ah

lik
Bahwa sebagai konsekwensi dari sangkaan tidak didasarkan
perbuatan tertangkap tangan, maka Penyidik selayaknya memulai
am

ub
penyidikan setelah mendapatkan dua alat bukti yang sah yang
berkaitandengan perbuatan untuk sangkaan atas Pasal 12 B Undang-
ep
undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan
k

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 yaitu adanya bukti berupa


ah

barang atau uang yang haknya didapat dari hadiah, dan adanya
R

si
pemberi hadiah sebagai alat bukti dari Termohon untuk menetapkan
Surat Perintah Penyidikan secara umum sebelum Pemohon diambil

ne
ng

keterangan sebagai saksi pada tingkat Penyidikan umum tersebut.

do
gu

Bahwa Surat Perintah Penyidikan yang dikeluarkan oleh Termohon


tanggal 23 Nopember 2016 Nomor :Sprin. Dik-88/01/11/2016 dengan
sangkaan melanggar Pasal 12 B Undang-undang Nomor 31 Tahun
In
A

1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor 20


Tahun 2001, tidak menjelaskan secara spesifik obyek perbuatan yang
ah

lik

disangkakan sebagai pelanggaran Pidana, sehingga Termohon


dalam melakukan pengumpulan bukti-bukti bertindak meraba-raba
m

ub

dan tidak jelas obyek mana yang akan dijadikan sebagai bukti
gratifikasi, lebih lagi Pemohon harus menduga-duga perbuatan mana
ka

yang disangkakan sebagai gratifikasi terhadap Pemohon.


ep
ah

Bahwa pemeriksaan terhadap Pemohon oleh termohon diawali


R

melalui Penyelidikan (bukan tertangkap tangan) dan selama dalam


es

penyelidikan Pemohon dan demikian juga keyakinan Pemohon atas


M

ng

para saksi telah menyerahkan dokumen dan bukti-bukti atas asset


on

Hal 19 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan uang yang dimiliki oleh Pemohon yang tidak satupun dari alat

si
bukti tersebut menyatakan didapat dari hadiah, namun pada tanggal
23 Nopember 2016Termohon langsung mengeluarkan Surat Perintah

ne
ng
Penyidikan Nomor :Sprin.Dik-88/01/11/2016,dimanaSurat Perintah
Penyidikan tersebut langsung menyebut Pemohon sebagai tersangka
sebelum Pemohon diberi kesempatan untuk mengklarifikasi sangkaan

do
gu di tingkat Penyidikan dengan panggilan sebagai saksi,padahal saat
Surat Perintah Penyidikan itu diterbitkan Termohon tidak dapat

In
A
menunjukkan secara spesifik hadiah apa yang diterima oleh
Pemohon dan tidak dapat menunjukkan alat bukti keterangan saksi
ah

lik
yang menjadi pemberi hadiah tersebut.

Bahwa Termohon telah melakukan penyitaan atas asset


am

ub
milikPemohondan PT.SACS serta pemblokiran rekening
PemohondanrekeningkeluargaPemohon, yang terdiri atas :
ep
k

- Barang-barang tidak bergerak berupa sertifikat-sertifikat


ah

tanah atas nama Pemohon dan istri Pemohon;


R

si
- Barang bergerak berupa kendaraan-kendaraan ;
- Penyitaan uang tunai dari kas PT. SACS sebesar Rp.

ne
ng

1.544.788.000,- (satu miliar lima ratus empat puluh empat


juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) milik PT.

do
gu

SACS yang didapat dari penjualan hotmix dan penyewaan


alat-alat berat;
Penyitaan atas perhiasan milik istri Pemohon dan jam tangan
In
-
A

milik Pemohon;
- Pemblokiran atas rekening-rekening milik Pemohon, istri
ah

lik

Pemohon serta anak Pemohon di Bank.


m

ub

Bahwa Pemohon yang mempunyai latar belakang orang yang


mempunyai harta yang berkecukupan sebelum menduduki jabatan
ka

Bupati Kabupaten Nganjuk dari hasil usaha menjadi Pengusaha jasa


ep

konstruksi dan memiliki saham pada Perusahaan konstruksi PT.


ah

SACS, adalah wajar mempunyai banyak asset yang didapat dari


R

penghasilan dari bekerja dan hasil keuntungan PT. SACS (selaku


es

pemegang saham mayoritas).


M

ng

on

Hal 20 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa asset berupa barang-barang tidak bergerak

si
tersebutdiatasnamakan kepada istri Pemohon dengan akte jual beli
yang jelas, yang akte-akte tersebut telah diketahui pula oleh

ne
ng
Termohon peralihan haknya bukan atas dasar hadiah.

Bahwa sebagian besar kendaraan yang dipergunakan oleh Pemohon

do
gu dan keluarga Pemohon adalah kepunyaan PT. SACS yang dibeli
untuk kepentingan dipinjamkan kepada Pemegang saham, karena

In
A
selaku Pemegang saham mayoritas Pemohonmempunyai hak untuk
menikmati asset perusahaan yang dimilkinya.
ah

lik
Bahwa selain daripada itu Pemohon sejak 2008 sampai dengan saat
sini memanfaatkan haknya selaku pemilik saham mayoritas untuk
am

ub
mendapatkan pinjaman atau hutang dari PT. SACS yang akan
diperhitungkan pada saat RUPS pembagian deviden dilakukan, hal
ep
ini adalah hak keperdataan dari Pemohon selaku pemilik saham
k

mayoritas.
ah

si
Bahwa dari pinjaman kepada PT. SACS tersebut Pemohon
mempunyai uang yang disimpan dalam rekening pribadinya dan

ne
ng

rekening atas nama keluarganya yang berasal dari gaji Pemohon


dan istri Pemohonserta dari pinjaman kepada PT. SACS.

do
gu

Bahwa termohon juga telah menyita uang-uang dari kas PT. SACS,
milik PT. SACS yang merupakan uang hasil dari penjualan material
In
A

berupa hotmix dan dari hasil penyewaan alat-alat berat kepada


perusahaan-perusahaan kontraktor yang akan kami sampaikan
ah

lik

didalam pembuktian, yang seharusnya atas asset tersebut


merupakan bagian hal yang tidak dapat dihubungkan dengan
m

ub

Pemohon, karena harta Perseroan berbeda dengan harta pribadi


Pemohon.
ka

ep

Bahwa pada bulan Januari 2017 Termohon beralih memfokuskan


ah

pemeriksaan terhadap jual beli tanah yang disangkakan merupakan


R

gratifikasi terhadap Pemohon, yang menunjukkan sangkaan dari


es

Termohon kepada Pemohon masih menduga-duga dan meraba-raba


M

ng

obyek mana yang bisa dianggap sebagai gratifikasi, dikarenakan


on

Hal 21 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada saat Surat Perintah Penyidikan dikeluarkan belum didapat bukti

si
awal yang cukup.
Bahwa dihubungkan dengan sangkaan Termohon adanya gratifikasi

ne
ng
yang disangkakan kepadaPemohonbukan karena tertangkap tangan,
adalah seharusnya sebelum Surat Perintah Penyidikan atas nama
Pemohon diterbitkan telah diketahui terlebih dahulu asset mana atau

do
gu rekening mana dari kepemilikan Pemohon yang didapat dari
hadiahataugrtaifikasi, serta siapa yang memberikan

In
A
hadiahataugratifikasi tersebut.
ah

lik
Bahwa kami mensommer kepada Termohon agar menunjukkan
rekening Pemohon yang mana didapat dari hadiah atau gratifikasi,
serta siapa pemberi hadiah ataugratifikasitersebut dalam
am

ub
persidangan ini.
ep
Bahwa dengan demikian “tidak terdapat bukti awal untuk
k

menerapkan Pasal 12 huruf B Undang-undang Nomor 31 Tahun


ah

1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang Nomor 20


R

si
Tahun 2001 terhadap Pemohon”.

ne
ng

D. Pemblokiran Rekening Yang Tidak Didasarkan sebagai barang


bukti hasil kejahatan.

do
gu

Bahwa termohon telah melakukan pemblokiran rekening Pemohon


dan keluarga di beberapa bank, namun tidak diketahui apakah
In
A

sangkaan terhadap rekening tersebut.Bahwa rekening yang di blokir


oleh Termohon tersebut adalah :
ah

lik

No. INSTITUSI ATAS NAMA NOMOR


m

ub

KEUANGAN REKENING
1. BANK JATIM NADYA KELFINTA 198528
ka

(DEPOSITO) HANANI
ep

2. BANK JATIM DIVA KELFINTA 198529


ah

(DEPOSITO) RAYYAN
R

3. BANK JATIM DEA KELFINTA 198530


es

(DEPOSITO) AZHAR
M

ng

4. BANK JATIM TAUFIQURRAHMAN 0192417007


on

Hal 22 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(TABUNGAN)

si
5. BANK JATIM DIVA KELFINTA 0192506140
(TABUNGAN) RAYYAN

ne
ng
6. BANK JATIM NADYA KELFINTA 0192506158
(TABUNGAN) HANANI

do
7. BANK JATIM DEA KELFINTA 0192506191
gu (TABUNGAN) AZHAR
8. BANK JATIM ITA TRIWIBAWATI 112113744

In
A
(TABUNGAN)
9. BCA (TABUNGAN) TAUFIQURRAHMAN 1130066026
ah

lik
10. BCA (TABUNGAN) ITA TRIWIBAWATI 1131512428
11. BII (TABUNGAN) ITA TRIWIBAWATI 1.070.10084.0
am

12. BII (TABUNGAN) ITA TRIWIBAWATI 1.070.10085.3

ub
13. BII (TABUNGAN) ITA TRIWIBAWATI 1.070.10086.7
14. BII (TABUNGAN) ITA TRIWIBAWATI 2.070.017.400
ep
k

15. BNI (TABUNGAN) ITA TRIWIBAWATI 0043726124


ah

16. MANDIRI ITA TRIWIBAWATI 1420204351927


R
(DEPOSITO)

si
17. MANDIRI TAUFIQURRAHMAN 1420002287547

ne
ng

(TABUNGAN)
18. MANDIRI ITA TRIWIBAWATI 1420004813050
(TABUNGAN)

do
gu

19. MEGA (TABUNGAN) ITA TRIWIBAWATI 020110020004435


In
A

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak secara


ah

lik

spesifik mengatur mengenai pemblokiran rekening Bank, namun


umumnya pemblokiran rekening bank mengacu kepada barang bukti
hasil kejahatan.
m

ub

Bahwa selayaknya permintaan pemblokiran rekening Bank, dilakukan


ka

ep

setelah Penyidik mendapatkan bukti bahwa rekening bank tersebut


merupakan hasil kejahatan dari suatu tindak pidana yang
ah

disangkakan.
R

es
M

ng

on

Hal 23 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa sebagian besar rekening milik istri Pemohon dibeberapa Bank

si
dipergunakan untuk menampung dan mengurus keuangan PT. SACS
karena terdapat pinjaman kredit modal kerja kepada Bank BII sejak

ne
ng
tahun 2006, sehingga transaksi keuangan PT. SACS banyak yang
masih menggunakan rekening pribadi atas nama istri Pemohon.

do
gu Bahwa mengacu kepada sangkaan atas Pasal 12 B Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-

In
A
undang Nomor 20 tahun 2001, ternyata sangkaan tersebut belum
didasarkan alat bukti utama yaitu adanya hadiahataugratifikasi dan
ah

lik
adanya pemberi hadiahataugratifikasi, maka pemblokiran rekening
bank yang dimiliki Pemohon dan keluarga pemohon adalah tindakan
yang sewenang-wenang tanpa alasan hukum.
am

ub
E. Penetapan Tersangka terhadap Pemohon tidak mematuhi
ep
Putusan Mahkamah Konstitusi : Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal
k

28 Oktober 2015;
ah

si
Bahwa setidaknya dengan dua alat bukti yang sah dan cukup yang
mengarah kepada unsur Pasal yang disangkakan barulah dapat

ne
ng

dikeluarkan surat Perintah Penyidikan secara umum, yaitu belum


menyebut siapa tersangka dari Penyidikan tersebut.

do
gu

Bahwa Penetapan tersangka atas seseorang dalam proses


Penyidikan dapat dilakukan setelah orang tersebut diambil
In
A

keterangan sebagai saksi, dan setelah terlebih dahulu didapat


setidaknya dua alat bukti yang sah.
ah

lik

Bahwa terdapat bukti Surat Penyidikan Nomor: Sprin.Dik-


87/01/11/2016 danSurat Perintah PenyidikanNomor :Sprin.Dik-
m

ub

88/01/11/2016, yang telah menyebut nama Pemohon Drs. H.


Taufiqurrahmansebagai tersangka tanggal 23 Nopember 2016,
ka

padahal pada hari yang sama baru mau dilakukan pencarian alat
ep

bukti yang sah melalui penggeledahandanpenyitaan yang dilakukan


ah

pada tanggal 5dan6 Desember 2016, dengan Surat Perintah


R

Penyitaan tanggal 23 Nopember 2016.


es
M

ng

on

Hal 24 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan demikian Penyidikan yang dilakukan oleh Termohon

si
tidak sah dan Surat Penetapan Tersangka atas nama pemohon harus
dinyatakan tidak sah.

ne
ng
Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi itu juga
diwajibkan adanya Penyidikan umum yang secara teknis

do
gu dilaksanakan melalui pemeriksaan terhadap calon tersangka yang
diambil keterangan sebagai saksi pada tingkat penyidikan umum

In
A
tersebut, untuk menghormati hak-hak dari calon tersangka
mengklarifikasi sangkaan yang ditujukan kepadanya.
ah

lik
Bahwa sebelum tanggal 23 Nopember 2016 Pemohon tidak pernah
diperiksa sebagai saksi dan ternyata terdapat 2 (dua) Surat Perintah
am

ub
Penyidikan atas nama Drs. H. Taufiqurrahman (Pemohon)yang sudah
menyebut Pemohon sebagai tersangka, yaitu Surat Perintah
ep
Penyidikan Nomor :Sprin.Dik-87/01/11/2016 dan Surat Perintah
k

PenyidikanNomor: Sprin.Dik-88/01/11/2016 dan hal ini jelas


ah

melanggar ketentuan dimaksud.


R

si
Bahwa dengan demikian Surat Perintah Penyidikan atas perkara ini
yang dikeluarkan oleh Termohon dengan cara yang melanggar

ne
ng

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:21/PUU-XII/2014 tanggal 28


Oktober 2015, dan selayaknya diperintahkan untuk menghentikan

do
gu

penyidikan perkara.

F. Proses Penyelidikan dan Penyidikan Yang dilakukan Termohon


In
A

telah melanggar Kesepakatan Bersama Antara Kejaksaan Agung


RI, Kepolisian Negara RI, Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
ah

lik

Korupsi tanggal 29 Maret 2012 Nomor : KEP-049/A/JA/03/2012,


Nomor : B/23/III/2-12 Nomor : Spj-39/01/03/2012;
m

ub

Merujuk kepada Kronologis perjalanan perkara, maka jauh hari


sebelum Termohon melakukan penyelidikan atas diri Pemohon dalam
ka

permasalahan asset dan uang yang ada dalam rekening milik


ep

Pemohon sekeluarga telah dilakukan Penyelidikan oleh Kejaksaan


ah

Agung berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Nomor :Prin-


R

155/F.2/Fd.1/12/2011 tanggal 12 Desember 2011.


es
M

ng

on

Hal 25 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Penyelidik Kejaksaan Agung bahkan berkembang dalam

si
melakukan penyelidikan dari pemasalahan awalnya mengenai asset
yang dimiliki oleh Pemohon, ternyata penyelidikan yang dilakukan

ne
ng
telah juga memeriksa semua proyek-proyek yang dikerjakan di
Kabupaten Nganjuk sampai dengan tahun 2012 dihubungkan dengan
asset Pemohon dan perusahaan yang saham milik Pemohon.

do
gu
Bahwa sampai dengan saat ini Pemohon belum mengetahui

In
A
kelanjutan perkembangan dari Penyelidikan tersebut, namun pada
tanggal 24 Nopember 2015, Termohon mengeluarkan Surat Perintah
ah

lik
Penyelidikan Nomor :Sprin.Lidik-82/01/11/2015dimana Pemohon
dijadikan subjek Penyelidikan atas permasalahan yang sama dengan
permasalahan yang diselidiki oleh Kejaksaan Agung RI yaitu atas
am

ub
asset-asset dari Pemohon dan Proyek-proyek yang dilaksanakan
sejak tahun 2008 oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
ep
k

Bahwa Pemohon tidak berkeberatan untuk melanjutkan klarifikasi


ah

atas asset-asset yang dimiliki Pemohon, namun Pemohon


R

si
berkeberatanatas terjadinyaduplikasi pemeriksaan dalam tingkat
Penyelidikan yang bahkan ditingkatkan ke Penyidikan oleh

ne
ng

Termohon, karena melanggar hak-hak dari Pemohon untuk


mendapatkan kepastian hukum.

do
gu

Bahwa telah terbukti Penyelidikan yang dilakukan oleh Termohon


menjadikan permasalahan yang sedang diselidiki oleh Kejaksaan
In
A

Agung di duplikasi dan mengakibatkan hak-hak dari Pemohon


terlanggar.
ah

lik

Bahwa Pemohon tidak berkeberatan untuk melakukan klarifikasi


terhadap asset-asset yang dimiliki Pemohon seperti yang selama ini
m

ub

telah dilakukan di Kejaksaan Agung RI, namun Pemohon meminta


keadilan melalui proses pemeriksaan Permohonan Praperadilan ini
ka

agar hak-hak Pemohon tidak terlanggar dalam melakukan klarifikasi


ep

tersebut.
ah

III. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN.


es
M

ng

A. Kesimpulan
on

Hal 26 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Pemohon menjadi obyek pemeriksaan Termohon dengan

si
sangkaan Pasal 12 huruf i dan Pasal 12 B Undang-undang Nomor
31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-undang

ne
ng
Nomor 20 Tahun 2001 sehubungan dengan asset-asset yang
dimiliki Pemohon dan Proyek-proyek yang dilaksanakan di
Kabupaten Nganjuk,hal tersebut merupakan duplikasi

do
gu pemeriksaan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung RI pada
tahun 2011 walau terdapat penambahan materi pemeriksaan

In
A
berdasarkan tahun anggaran berjalan;
2. Surat Perintah Penyidikan Nomor :Sprin.Dik-87/01/11/2016
ah

lik
dikeluarkan atas nama tersangka Drs. H. Taufiqurrahmanpada
tanggal 23 Nopember 2016atas sangkaan Pasal 12 huruf i
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui
am

ub
dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 padahal pada
tanggal 5 Desember 2016 Termohon baru melakukan pencarian
ep
alat bukti melalui penggeledahan dan Penyitaan
k

3. Sangkaan berdasarkan Pasal 12 huruf i Undang-undang RI


ah

Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-


R

si
undang RI Nomor 20 Tahun 2001 adalah error in persona dalam
artian error atas kualifikasi yuridis subjek hukum Bupati selaku

ne
ng

pejabat yang ditugaskan mengurus dan mengawasi ;


4. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-88/01/11/2016

do
gu

dikeluarkan atas nama tersangka Drs. H. Taufiqurrahman pada


tanggal 23 Nopember 2016atas sangkaan Pasal 12 B Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan
In
A

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 pada tanggal


tersebutTermohon belum jelas obyek perbuatan yang
ah

lik

disangkakan dengan Pasal yang mengancam pidana dimaksud;


5. Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-88/01/11/2016
m

ub

tanggal 23 Nopember 2016 dengan sangkaan Pasal 12 Bpada


saat Surat Perintah diterbitkan tidak didasarkan alat bukti
ka

permulaan yang cukupyang melanggar Putusan Mahkamah


ep

Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 Oktober 2015


ah

karena ;
R

- Semua uang dan barang yang di sangkakan berasal dari


es

Hadiah atau gratifikasi telah dilindungi dengan dokumen dan


M

ng

on

Hal 27 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
data tentang peralihan hak yang bukan karena hadiah

si
kepada Pemohon;
- Tidak terdapat bukti awal adanya keterangan saksi “pemberi

ne
ng
suap” sebagaimana disyaratkan dalam unsur yuridis Pasal
12 B pada saat Surat Perintah Penyidikan diterbitkan;
6. Termohon juga telah melanggar Putusan Mahkamah Konstitusi

do
gu Nomor : 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 Oktober 2015, yaitu tidak
terlebih dahulu mengambil keterangan calon tersangka sebagai

In
A
saksi sebelum Surat Perintah Penyidikan diterbitkan dengan nama
tersangka;
ah

lik
7. Tindakan hukum Penggeledahan, penyitaan serta pemblokiran
rekening yang berdasarkan Surat Perintah Penyidikan yang tidak
sah menjadi tidak sah;
am

ub
8. Termohon Telah melanggar Surat Kesepakatan Bersama Antara
Termohon dengan Kejaksaan Agung RI dan Kepolisian Republik
ep
Indonesia tanggal 29 Maret 2012 Nomor : KEP-049/A/JA/03/2012,
k

Nomor : B/23/III/2-12 Nomor : Spj-39/01/03/2012


ah

karenapenyelidikan yang dilakukan Termohon merupakan


R

si
duplikasi Penyelidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung RI;

ne
ng

B. Permohonan

do
gu

Berdasarkan seluruh dalil-dalil yang diuraikan oleh Pemohon


Praperadilan diatas, maka Pemohon memohon kepada Hakim Yang
Mulia yang memeriksa dan mengadili Permohonan Pemeriksaan
In
A

Praperadilan ini untuk berkenan memutuskan sebagai berikut:


Menetapkan
ah

lik

1. Mengabulkan permohon Praperadilan ini untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Tidak Sah Penetapan Tersangka terhadap diri
m

ub

Pemohonmelalui Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-


87/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 dan Surat Perintah
ka

Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal23


ep

November 2016;
ah

3. Memerintahkan kepada Termohon untuk menghentikan


R

Penyidikan Perkara Pidana dalam Perkara ini;


es

4. Menyatakan Tidak Sah Segala Tindakan Hukum yang didasarkan


M

ng

pada kedua Surat Perintah Penyidikan Tersebut;


on

Hal 28 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Mengembalikan asset-asset yang disita kembali kepada darimana

si
disita;
6. Memerintahkan pembukaan kembali blokir atas rekening-rekening

ne
ng
bank yang di blokir oleh Termohon dalam perkara pidana;
7. Memerintahkan kepada Termohon untuk menyerahkan
seluruhberkas perkara dan penanganan Pemerikasaan Perkara

do
gu Pidana ini kepada Kejaksaan Agung RI;
8. Membebankan biaya perkara Kepada Termohon;

In
A
Apabila Hakim Yang Mulia Yang Memeriksa Perkara ini berpendapat lain, kami
ah

lik
memohon agar diberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan pihak


am

ub
Pemohon datang menghadap kuasanya : Mgs. MUHAMMAD FARISI, SH.MH.,
HENDRA RUHENDRA, SH.MH., dan R. RANGGA MAULANA, SH dan untuk
ep
Termohon telah hadir kuasanya di persidangan yaitu : EFI LAILA KHOLIS,
k

SH.MH., INDRA MANTONG BATTI, SH.LLM. dan JULIANDI TIGOR


ah

SIMANJUNTAK, SH.MH ;
R

si
Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon

ne
ng

telah mengajukan Tanggapan pada tanggal 27 Pebruari 2017 yang pada


pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

do
gu

KRONOLOGIS PENETAPAN PEMOHON SEBAGAI TERSANGKA


In
A

1. Bahwa Termohon mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan Nomor


Sprin.Lidik-82/01/11/2016 tanggal 2015 untuk melakukan penyelidikan
ah

lik

dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan wewenang dan/atau


penerimaan suap/hadiah/sesuatu oleh Bupati Nganjuk terkait pelaksanaan
m

ub

proyek-proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk pada tahun


2008 - 2014.
ka

2. Atas dasar Surat Perintah Penyelidikan tersebut, Termohon melaksanakan


ep

serangkaian tindakan penyelidikan diantaranya melakukan permintaan


ah

keterangan kepada kurang lebih 70 (tujuh puluh) orang yang dituangkan


R

dalam Berita Acara Permintaan Keterangan antara lain:


es
M

ng

on

Hal 29 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a) Achmad Sulkan (Berita Acara Permintaan Keterangan tanggal 4 Oktober

si
2016)
b) Harsono (Berita Acara Permintaan Keterangan tanggal 24 Mei 2016)

ne
ng
c) Lilik Indriyanto (Berita Acara Permintaan Keterangan 25 Februari 2016)
d) Jusuf Satrio Wibowo (Berita Acara Permintaan Keterangan tanggal 3
Oktober 2016)

do
gu e) Zaki Thalib Ishaq (Berita Acara Permintaan Keterangan tanggal 4
Oktober 2016)

In
A
f) Achmad Afif (Berita Acara Permintaan Keterangan 19 Mei 2016)
g) Sukidjo (Berita Acara Permintaan Keterangan 4 Oktober 2016 & 11 Mei
ah

lik
2016)
h) Masduqi (Berita Acara Permintaan Keterangan 22 Juni 2016)
i) Pringgo Digdo Jati (Berita Acara Permintaan Keterangan 11 Februari
am

ub
2016, 4 Oktober 2016 & 4 April 2016)
3. Bahwa selain meminta keterangan kepada beberapa orang tersebut,
ep
Termohon juga meminta keterangan kepada Pemohon sebagaimana
k

dituangkan dalam Berita Acara Permintaan Keterangan 25 Agustus 2016


ah

(sebelum Pemohon ditetapkan sebagai Tersangka dalam tahap penyidikan).


R

si
4. Bahwa selain mendapatkan keterangan dari 70 orang tersebut, Termohon
juga memperoleh sejumlah dokumen yang menunjukkan adanya tindak

ne
ng

pidana korupsi terkait penyalahgunaan wewenang dan/atau penerimaan


suap/hadiah/sesuatu oleh Bupati Nganjuk terkait pelaksanaan proyek-

do
gu

proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk pada tahun 2008 –


2014 antara lain :
a) Pengumuman Pengadaan Jasa pemborongan Dinas PU Bina Marga
In
A

Kabupaten Nganjuk Tahun Anggaran 2009 Nomor 600/014-


P/411.207/2009 tanggal 15 April 2009 yang sumber dananya dari DAU
ah

lik

(Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus), dan DPDFPPD


(Dana Penguatan dan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan
m

ub

Pembangunan Daerah) yang nilai pagu per paketnya di bawah Rp. 1


Milyar (Paket K).
ka

b) Pengumuman Pengadaan Jasa pemborongan Dinas PU Bina Marga


ep

Kabupaten Nganjuk Tahun Anggaran 2009 Nomor 600/283-


ah

P/411.207/2009 tanggal 28 Mei 2009 yang sumber dananya dari DAU


R

(Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus), dan DPDFPPD


es

(Dana Penguatan dan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan


M

ng

on

Hal 30 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembangunan Daerah) serta dari dana Stimulus Fiskal yang nilai pagu

si
per paketnya Rp. 1 Milyar ke atas (Paket M).
c) Fotokopi mutasi rekening koran Bank Mandiri Nomor Rekening 142-00-

ne
ng
0105672-9 milik PT Duta Cipta Pakarperkasa terkait pembayaran PT
SACS ke Duta Cipta Pakarperkasa;
d) Fotokopi rekening koran Bank Jatim Nomor Rekening 0191014294 atas

do
gu nama PT Bhakti Ikhsani Perdana terkait cashflow proyek Pemeliharaan
Jalan Ngrengket-Mlorah;

In
A
e) Fotokopi rekening koran Bank Jatim Nomor Rekening 0051023935 atas
nama PT JATI AGUNG ARSITAMA terkait cashflow proyek
ah

lik
Pembangunan Jembatan Kedungingas;
f) Fotokopi rekening koran Bank Jatim Nomor Rekening 0051022823 atas
nama PT KARYAJATI TATA MANDIRI terkait cashflow proyek Perbaikan
am

ub
Jalan Sukomoro-Kecubung dan Rehabilitasi Saluran Mlilir Nganjuk;
g) Fotokopi rekening koran Bank Jatim Nomor Rekening 019100070 atas
ep
nama CV BREGAS terkait cashflow proyek Rehabilitasi Saluran
k

Pembuang Ganggangmalang Tahun Anggaran 2009;


ah

h) Bukti SP2D terkait pembayaran 5 (lima) paket pekerjaan, yaitu:


R

si
1) Pembangunan Jembatan Kedungingas kepada PT JATI AGUNG
ARSITAMA;

ne
ng

2) Perbaikan Jalan Sukomoro-Kecubung kepada PT KARYAJATI TATA


MANDIRI;

do
gu

3) Rehabilitasi Saluran Mlilir kepada PT KARYAJATI TATA MANDIRI;


4) Pemeliharaan Jalan Ngrengket-Mlorah kepada PT BHAKTI IKHSANI
In
PERDANA;
A

5) Rehabilitasi Saluran Pembuang Ganggangmalang TA 2009 kepada


CV BREGAS.
ah

lik

5. Bahwa berdasarkan 70 orang yang telah dimintai keterangan dan sejumlah


dokumen tersebut Termohon menyimpulkan adanya dugaan terjadinya
m

ub

tindak pidana korupsi yang dilakukan Pemohon selaku Bupati Kabupaten


Nganjuk antara lain:
ka

a. Pemohon selaku Bupati Nganjuk, Turut Serta, Baik Secara Langsung


ep

Maupun Tidak Langsung, Dalam Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa


ah

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk Tahun Anggaran 2009


R

Senilai Sekitar Rp.14,5 Milliar


es
M

ng

on

Hal 31 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. PEMOHON selaku Bupati Nganjuk, Menerima Fee Terkait Kegiatan

si
Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Nganjuk Tahun Anggaran 2008 – 2014

ne
ng
1) Menerima Fee dari Dana Penyangga yang Telah Disiapkan Oleh
Asosiasi Pengusaha Kabupaten Nganjuk PadaTahun 2008
Sekurang-kurangnya Sebesar Rp 650 Juta

do
gu 2) Menerima Fee dari Pengaturan Lelang Pengadaan Barang dan Jasa
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009 - 2010 Sekurang-kurangnya

In
A
Sekitar Rp 6 Milyar
3) Menerima Fee dari Pengadaan Barang dan Jasa di Kabupaten
ah

lik
Nganjuk Tahun 2010 - 2014 Penunjukan Langsung yang Dilakukan
Dengan Metode Penunjukan Langsung Sekurang-kurangnya Sekitar
Rp 11 Milyar
am

ub
6. Dalam proses penyelidikan, Penyelidik telah melakukan beberapa kali gelar
ep
perkara (ekspose) mengenai perkembangan penyelidikan di hadapan
k

Pimpinan KPK dan Pejabat Struktural di Kedeputian Penindakan dan


ah

terakhir dilakukan ekspose yang berpendapat bahwa telah ditemukannya


R

si
bukti permulaan yang cukup terjadinya dugaan tindak pidana korupsi
penyalahgunaan wewenang dan/atau penerimaan suap/hadiah/sesuatu oleh

ne
ng

Bupati Nganjuk terkait pelaksanaan proyek-proyek di lingkungan Pemerintah


Kabupaten Nganjuk pada tahun 2008 - 2014 dan penyelidikan dinaikkan ke

do
gu

tahap penyidikan. Selanjutnya Penyelidik membuat laporan hasil


penyelidikannya kepada Pimpinan Termohon sebagaimana Laporan Hasil
Penyelidikan Nomor LHP-55/22/11/2016 tanggal 11 November 2016.
In
A

7. Berdasarkan Laporan Hasil Penyelidikan di atas selanjutnya dibuatkan


Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi No. LKTPK-46/KPK/11/2016
ah

lik

tanggal 11 November 2016 tentang telah ditemukannya bukti permulaan


yang cukup tentang perbuatan tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan
m

ub

oleh Pemohon. Dengan demikian, maka prosedur Penetapan Tersangka


yang dilakukan oleh Termohon sudah memenuhi 2 (dua) bukti permulaan
ka

yang cukup adanya dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan


ep

wewenang dan/atau penerimaan suap/hadiah/sesuatu oleh Bupati Nganjuk


ah

terkait pelaksanaan proyek-proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten


R

Nganjuk pada tahun 2008 – 2014, sehingga Penetapan Tersangka terhadap


es

diri Pemohon sudah sah dan berdasarkan hukum.


M

ng

on

Hal 32 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprin.Dik No.

si
87/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 dan Surat Perintah Penyidikan
Nomor Sprin.Dik No. 88/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 dan sampai

ne
ng
saat ini masih dalam proses penyidikan.
9. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Penyidikan tersebut, Penyidik Termohon
telah melakukan beberapa kali pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang

do
gu sebelumnya telah dimintai keterangan dalam tahap penyelidikan, yang
kemudian dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi yang mana

In
A
dari keterangan-keterangan saksi tersebut semakin memperjelas dugaan
perbuatan tindak pidana korupsi yang dilakukan Pemohon.
ah

lik
Berdasarkan uraian kronologis sebagaimana Termohon sampaikan di atas,
telah diketemukan suatu peristiwa tindak pidana korupsi yang patut diduga
dilakukan oleh Pemohon sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf (i) dan
am

ub
Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
ep
Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
k

Selanjutnya, terkait dengan dalil-dalil Pemohon dalam permohonannya,


ah

Termohon hendak menyampaikan Jawaban/Tanggapan baik Dalam Eksepsi


R

si
maupun Dalam Pokok Permohonan sebagaimana Termohon uraikan di bawah
ini.

ne
ng

DALAM EKSEPSI

do
gu

A. EKSEPSI TENTANG MATERI PERMOHONAN PRAPERADILAN TELAH


MENYANGKUT POKOK PERKARA
Dalil-dalil Pemohon dalam Permohonan pada halaman 6 s/d 11 pada
In
A

pokoknya menguraikan:
1. Proses pelaksanaan kegiatan beberapa pekerjaan di lingkup Kabupaten
ah

lik

Nganjuk.
2. Unsur-unsur delik terkait dengan Pasal 12 huruf I dan Pasal 12 huruf B
m

ub

UU PTPK yang disangkakan terhadap diri Pemohon; dan


3. kedudukan Pemohon selaku Bupati dan Pengguna Anggaran.
ka

ep

Terhadap pokok-pokok dalil Pemohon tersebut, maka Termohon


ah

memberikan Jawaban/Tanggapan sebagai berikut :


R

1. Bahwa dalil Pemohon tersebut ingin menggiring persidangan


es

praperadilan ke dalam arena permasalahan terkait dengan pokok


M

ng

perkara, khususnya ketika Pemohon menjabarkan tentang unsur-unsur


on

Hal 33 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
delik dalam Pasal dan cara serta mekanisme pembuktian terhadap

si
masing-masing unsur pidana tersebut.
2. Bahwa Pasal 1 Angka 10 jo Pasal 77 KUHAP dengan jelas dan tegas

ne
ng
serta terbatas (limitatif)telah memberikan batasan kewenangan
pemeriksaan Praperadilan sebagai berikut:
“Praperadilan adalah wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa

do
gu dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini,
tentang:

In
A
a. sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas
permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas
ah

lik
kuasa tersangka;
b. sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian
penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan;
am

ub
c. permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau
keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak
ep
diajukan ke pengadilan”.
k

3. Bahwa Mahkamah Agung RI telah memberikan pedoman mengenai


ah

pemeriksaan praperadilan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 2


R

si
ayat (2) dan ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung(PERMA) Nomor 4
Tahun 2016 yang pada pokoknya bahwa pemeriksaan Praperadilan

ne
ng

terhadap permohonan tentang tidak sahnya penetapan tersangka hanya


menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2 (dua) alat bukti

do
gu

yang sah dan tidak memasuki materi perkara dan persidangan perkara
Praperadilan tentang tidak sahnya penetapan tersangka, penyitaan dan
penggeledahan dipimpin oleh Hakim Tunggal karena pemeriksaannya
In
A

tergolong singkat dan pembuktiannya yang hanya memeriksa aspek


formil.
ah

lik

Adapun PERMA Nomor 4 Tahun 2016 Pasal 2 ayat (2) dan ayat (4)
selengkapnya berbunyi :
m

ub

(1) ....
(2) Pemeriksaan Praperadilan terhadap permohonan tentang tidak
ka

sahnya penetapan tersangka hanya menilai aspek formil, yaitu


ep

apakah ada paling sedikit 2 (dua) alat bukti yang sah dan tidak
ah

memasuki materi perkara.


R

(3) ...
es

(4) Persidangan perkara Praperadilan tentang tindak sahnya


M

ng

penetapan tersangka, penyitaan dan penggeledahan dipimpin oleh


on

Hal 34 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim Tunggal karena sifat pemeriksaannya yang tergolong singkat

si
dan pembuktiannya yang hanya memeriksa aspek formil.
(5) ...

ne
ng
4. Berdasarkan ketentuan-ketentuan KUHAP dan PERMA Nomor 4 Tahun
2016 yang diuraikan di atas, maka dalil-dalil Pemohon tersebuttelah
nyata-nyata memasuki materi pokok perkara dugaan tindak pidana

do
gu korupsi yang disangkakan terhadap Pemohon yang pembuktian unsur-
unsur tindak pidananya bukan merupakan lingkup kewenangan

In
A
Praperadilan yang dipimpin oleh Hakim Tunggal dengan acara
pemeriksaan yang cepat dan sederhana serta diperiksa dan diputuskan
ah

lik
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari. Pembuktian unsur-unsur tindak
pidana sudah masuk dalam materi pokok perkaradan bukan lagi
terhadap tindakan formil yang dilakukan oleh Termohon.
am

ub
5. Bahwa yang berwenang untuk menentukan nilai kekuatan pembuktian
(bewijskracht, probatory force/conclusive force) dari unsur-unsur tindak
ep
pidana sepenuhnya menjadi kewenangan Majelis Hakim dalam proses
k

persidangan pengadilan pokok perkara.


ah

6. Oleh karena itu, tidak tepat dan tidak beralasan hukum apabila Hakim
R

si
Praperadilan dalam perkara a quo yang memeriksa, mengadili, dan
memutusnya. Materi pokok perkara dalam tindak pidana korupsi harus

ne
ng

diperiksa, diadili, dan diputus pada persidangan pokok perkaranya di


Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan jumlah Majelis Hakim yang

do
gu

lengkap sebagaimana ketentuan Pasal 26 Undang-UndangNomor 46


Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (UU Pengadilan
TIPIKOR), dan pada persidangan tersebutlah Pemohon dapat
In
A

melakukan pembelaan mengenai unsur-unsur perbuatan yang


didakwakan terhadap diri Pemohon dalam suatu Nota Pembelaan
ah

lik

(pledooi).
Dengan demikian, sudah jelas bahwa permohonan Pemohon
m

ub

Praperadilan yang telah menyangkut materi pokok perkara bukan


kewenangan lembaga Praperadilan, sehingga permohonan sudah
ka

sepatutnya ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima


ep

(niet ontvankelijke verklaard).


ah

B. PERMOHONAN PRAPERADILAN TIDAK DAPAT DIPERKARAKAN


R

(EXCEPTIO PEREMPTORIA ATAU PEREMPTOIR EXCEPTIE)


es

Dalil Pemohon yang disampaikan dalam Petitum pada angka 3 halaman 28


M

ng

menyatakan sebagai berikut:


on

Hal 35 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
”Memerintahkan kepada Termohon untuk menghentikan Penyidikan

R
perkara pidana dalam perkara ini”.

si
Termohon berpendapat bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon tersebut adalah

ne
ng
tidak tepat dan harus ditolak, karena:
1. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 77 KUHAP, Putusan MK No.
21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan

do
gu Mahkamah Agung RI No. 4 Tahun 2016 tentang Larangan Peninjauan
Kembali Putusan Praperadilan, maka dapat disimpulkan obyek

In
A
praperadilan yang dapat diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Negeri
berwenang sebagai berikut:
ah

lik
a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan atau penghentian penuntutan, penetapan tersangka,
penyitaan dan penggeledahan;
am

ub
b. Ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkara
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan
ep
2. Bahwa berdasarkan instrumen hukum tersebut maka Obyek
k

praperadilan yang dikenal terkait dengan isu penyidikan pun hanya


ah

terkait dengan ”penghentian penyidikan” yang dilakukan oleh penyidik


R

si
dan tidak ada satupun obyek praperadilan yang memberikan
kewenangan pengadilan negeri berwenang untuk memeriksa dan

ne
ng

memutus tentang sah/tidaknya penyidikan sebagaimana dimasukkan


Pemohon di dalam permohonan.

do
gu

3. Bahwa Pemohon mencoba mengkonstruksikan obyek praperadilan


berupa sah/tidaknya penetapan tersangka sama dengan atau membawa
konsekwensi hukum sah/tidaknya penyidikan, padahal maksud dari
In
A

Putusan MK No. 21/PUU-XII/2014 dan PERMA No. 4 Tahun 2016


tidaklah demikian.
ah

lik

Putusan MK No. 21/PUU-XII/2014 halaman 106 – 107 :


”Namun permasalahannya adalah bagaimana ketika tidak dilakukan
m

ub

secara ideal dan dan benar, dimana seseorang yang sudah


ditetapkan menjadi tesangka memperjuangkan haknya dengan ikhtiar
ka

hukum bahwa ada yang salah dalam menetapkan seseorang


ep

menjadi tersangka... Oleh karena penetapan tersangka adalah


ah

bagian dari proses penyidikan yang merupakan perampasan


R

terhadap hak asasi manusia maka seharusnya penetapan


es

tersangka oleh penyidik merupakan obyek yang dapat


M

ng

on

Hal 36 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimintakan perlindungan melalui ikhtiar hukum pranata

R
praperadilan. ”

si
Pasal 2 ayat (3) PERMA No. 4 Tahun 2016

ne
ng
”Putusan Praperadilan yang mengabulkan permohonan tentang tidak
sahnya penetapan tersangka tidak menggugurkan Penyidik untuk
menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka lagi setelah

do
gu memenuhi paling sedikit dua alat bukti baru yang sah, berbeda
dengan alat bukti sebelumnya yang berkaitan dengan materi

In
A
perkara.”
4. Bahwa berdasarkan Putusan MK No. 21/PUU-XII/2014 dan PERMA No.
ah

lik
4 Tahun 2016, penetapan tersangka merupakan bagian dari seluruh
rangkaian penyidikan dan apabila tersangka merasa ada yang salah
terkait dengan penetapan tersangkanya maka ia dapat mengajukan
am

ub
gugatan praperadilan. Kalaupun permohonan tentang tidak sahnya
penetapan tersangka dikabulkan oleh Hakim Praperadilan hal tersebut
ep
tidak menggugurkan penyidik untuk menetapkan yang bersangkutan
k

sebagai tersangka lagi. Terang dan jelas bahwa berdasarkan instrumen


ah

hukum tersebut ”penetapan tersangka merupakan bagian dari proses


R

si
penyidikan”, dan untuk itusecara hukumtidak ada kaitan langsung
antara tidak sahnya penetapan tersangka dengan tidak sahnya

ne
ng

penyidikan dan/atau tidak sahnya hasil penyidikan yang dilakukan


Termohon sebagaimana didalilkan Pemohon.

do
gu

5. Selain itu, berdasarkan ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 30


Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK)
disebutkan bahwa ”Komisi Pemberantasan Korupsi tidak berwenang
In
A

mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan dan penuntutan


dalam perkara tindak pidana korupsi.” Konsekwensi logis dari
ah

lik

pengaturan ini adalah meskipun dalam petitumnya Pemohon


menyatakan agar Hakim Praperadilan menjatuhkan putusan yang salah
m

ub

satunya adalah memerintahkan kepada Termohon untuk menghentikan


penyidikan, maka Termohon berdasarkan UU KPK tidak diberikan
ka

kewenangan atau dibenarkan untuk menghentikan penyidikan.


ep

6. Adapun pendapat Mahkamah Agung terkait lembaga Praperadilan tidak


ah

berwenang untuk menyatakan sah/tidaknya suatu penyidikan tersebut


R

dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 50 PK/Pid.Sus/2016 tanggal


es

16 Juni 2016 yang dalam pertimbangan pada halaman 192 dinyatakan:


M

ng

on

Hal 37 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
”Sehingga berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas,

si
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang untuk
menghentikan penyidikan yang diajukan oleh pemohon Peninjauan

ne
ng
Kembali (KPK) terhadap Termohon Peninjauan Kembali (Drs. Hadi
Poernomo);”
7. Surat Perintah Penyidikan Nomor.: 82/01/11/2016 tanggal 23 November

do
gu 2016 adalah Surat Perintah dari Pimpinan Termohon kepada Penyidik
pada Termohon untuk melaksanakan proses penyidikan dugaan tindak

In
A
pidana korupsi yang diduga dilakukan Pemohon sebagai Tersangka
selaku Bupati Nganjuk yaitu penyalahgunaan wewenang dan/atau
ah

lik
penerimaan suap/hadiah/sesuatu oleh Bupati Nganjuk terkait
pelaksanaan proyek-proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Nganjuk pada tahun 2008 – 2014, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
am

ub
12 huruf i atau Pasal 12 huruf B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
ep
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
k

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang


ah

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU TIPIKOR) jo. Pasal 55 ayat


R

si
(1) KUHP.
Dengan demikian, dalil Pemohon yang menyatakan bahwa tindakan

ne
ng

penyidikan yang dilakukan oleh Termohon adalah tidak sah, cacat hukum
dan tidak berdasar atas hukum oleh karenanya penyidikan a quo tidak

do
gu

mempunyai kekuatan hukum mengikat, dan oleh karena itu Surat Perintah
Penyidikan dihentikan sudah sepatutnya ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
In
A

DALAM POKOK PERMOHONAN


Bahwa Termohon menolak seluruh dalil-dalil Pemohon kecuali yang secara
ah

lik

tegas diakui oleh Termohon. Bahwa apa yang telah Termohon sampaikan
Dalam Eksepsi merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dari apa
m

ub

yang Termohon sampaikan Dalam Pokok Permohonan.


Adapun pokok-pokok Jawaban/Tanggapan Termohon Dalam Pokok
ka

Permohonan adalah sebagai berikut:


ep

A. Tekait Dalil Pemohon ”Sangkaan atas Pasal 12 huruf i UU Nomor 31


ah

Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan UU Nomor 20 Tahun 2001


R

telah error in persona terhadap kualifikasi yuridis dari Pemohon


es

Dalam dalil permohonan Pemohon pada halaman 13 s/d 15 pada pokoknya


M

ng

Pemohon mendalilkan:
on

Hal 38 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Selaku Bupati, Pemohon sebagai Kepala Pemerintah Daerah

si
menetapkan Kuasa Pengguna Pengguna Anggaran dan Bendahara
Penerimaan dan atau Bendahara Pengeluaran dan selaku Bupati

ne
ng
menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik
daerah;
2. Dengan demikian Pemohon tidak memiliki tugas mengurus dan

do
gu mengawasi pemborongan, pengadaan maupun persewaan atas barang
dan jasa untuk kepentingan pemerintah.

In
A
Terhadap pokok dalil Pemohon sebagaimana tersebut, Termohon tanggapi
sebagai berikut:
ah

lik
1. Bahwa terkait dengan pokok dalil tersebut, Termohon berpendapat dalil
tersebut tidak tepat disampaikan dalam perkara praperadilan. Pokok dalil
sebagaimana tersebut di atas telah menyentuh pada unsur delik yang
am

ub
disangkakan kepada diri Pemohon sehingga menjadi ranah kewenangan
pemeriksaan sidang pokok perkara untuk memeriksa dalil tersebut, atau
ep
dengan kata lain, praperadilan tidak memiliki kewenangan untuk
k

memeriksa pokok dalil Pemohon tersebut;


ah

2. Bahwa sebagaimana telah Termohon sampaikan dalam Kronologis di


R

si
atas, Termohon telah menemukan fakta peristiwa adanya tindak pidana
korupsi yang diduga kuat telah melibatkan diri Pemohon;

ne
ng

3. Selama proses penyelidikan, Termohon telah meminta keterangan diri


Pemohon dan beberapa orang terkait serta telah dituangkan dalam

do
gu

bentuk Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK);


Dengan demikian, berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas,
dalil-dalil Pemohon tersebut tidak berdasar pada hukum dan oleh karena itu
In
A

Termohon mohon agar Hakim pemeriksa perkara a quo mengesampingkan


dalil-dalil Pemohon tersebut.
ah

lik

B. Surat Perintah Penyidikan diterbitkan berdasarkan Bukti Permulaan


yang cukup
m

ub

Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 15 s/d 18 menyatakan bahwa :


1. Pemohon selaku Pribadi tidak menjadi Penyedia Barang dan Jasa dalam
ka

Proyek yang dipermasalahkan dan tidak pula berkedudukan sebagai


ep

Penanggungjawab Perseroan;
ah

2. PT. SACS dimana Pemohon berkedudukan sebagai Pemegang Saham


R

tidak pernah menandatangani kontrak dengan PPK untuk menjadi


es

Penyedia Barang dan Jasa untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten


M

ng

Nganjuk dalam Proyek-Proyek yang dipersangkakan;


on

Hal 39 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa PT. SACS tidak pernah menandatangani kontrak dengan PPK

si
untuk menjadi Penyedia Barang dan Jasa untuk kepentingan Pemerintah
Kabupaten Nganjuk

ne
ng
Termohon berpendapat bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon tersebut adalah
tidak tepat dan harus ditolak, karena:
1. Bahwa dalam UU KPK, proses menemukan bukti permulaan yang cukup

do
gu adanya dugaan tindak pidana korupsi (sekurang-kurangnya 2 (dua) alat
bukti) berdasarkan ketentuan Pasal 44 UU KPK yang antara lain dengan

In
A
pengambilan keterangan dari pihak-pihak dan perolehan dan
penelaahan dokumen yang bukanlah dilakukan pada tahap penyidikan,
ah

lik
melainkan dalam tahap penyelidikan.
2. Bahwa Termohon harus memperoleh terlebih dahulu bukti permulaan
yang cukup dalam tahap penyelidikan, dan tanpa ditemukan bukti
am

ub
permulaan yang cukup Termohon tidak akan pernah menindaklanjutinya
dengan penyidikan dan menetapkan seseorang sebagai tersangka
ep
dugaan tindak pidana korupsi. Hal tersebut adalah sebagai konsekwensi
k

logis dari tidak diberikannya kewenangan Termohon untuk


ah

mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan dan penuntutan


R

si
dalam perkara tindak pidana korupsi.
Pasal 44 UU KPK yang menyebutkan:

ne
ng

”Jika penyelidik dalam melakukan penyelidikan menemukan bukti


permulaan yang cukup adanya dugaan tindak pidana korupsi, dalam

do
gu

waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal ditemukan
bukti permulaan yang cukup tersebut, penyelidik melaporkan kepada
Komisi Pemberantasan Korupsi.”
In
A

3. Bukti permulaan yang cukup dianggap telah ada apabila telah ditemukan
sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti, termasuk dan tidak terbatas pada
ah

lik

informasi atau data yang diucapkan, dikirim, diterima, atau disimpan baik
secara biasa maupun elektronik atau optik.
m

ub

4. Bahwa berdasarkan amanat Pasal 44 UU KPK tersebut maka dalam


setiap tahap akhir penyelidikan perkara yang ditangani, selain telah
ka

menemukan peristiwa pidana juga ditemukan 2 (dua) alat bukti yang


ep

cukup, Termohon juga telah dapat menentukan calon tersangkanya. Hal


ah

tersebut selaras dengan ketentuan Pasal 1 angka 14 KUHAP yang


R

berbunyi:
es
M

ng

on

Hal 40 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau

si
keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku
tindak pidana.”

ne
ng
5. Bahwa dari pelaksanaan kegiatan Penyelidikan tersebut Termohon
membuat Laporan Hasil Penyelidikan Nomor: LHP-55/22/11/2016
tanggal 11 November 2016 dan Laporan Kejadian Tindak Pidana

do
gu Korupsi No. LKTPK-46/KPK/11/2016 tanggal 11 November 2016 yang
intinya menyatakan bahwa telah ditemukan bukti permulaan yang cukup

In
A
adanya dugaan tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh
Pemohon, yang kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkan Surat
ah

lik
Perintah Penyidikan Nomor Sprin.Dik No. 87/01/11/2016 tanggal 23
November 2016 Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprin.Dik No.
88/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 yang menyebutkan Pemohon
am

ub
sebagai Tersangka.
6. Bahwa berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Termohon ditemukan
ep
bukti permulaan yang cukup bahwa Pemohon selaku Bupati Nganjuk
k

telah turut serta, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam
ah

kegiatan pengadaan barang dan jasa di Lingkungan Pemerintah


R

si
Kabupaten Nganjuk Tahun Anggaran 2009 senilai sektiar Rp. 14,5 Milyar
dan diduga menerima fee terkait kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa

ne
ng

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk Tahun anggaran 2008 –


2014.

do
gu

7. Bahwa sebagaimana disampaikan dalam kronologis, Pemohon diduga


telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan sejumlah pengusaha
dan atau pengurus dari beberapa asosiasi pengusaha di wilayah
In
A

Kabupaten Nganjuk setelah diangkat menjadi Bupati Nganjuk untuk


membahas pengaturan paket pekerjaan tahun anggaran 2009 yang akan
ah

lik

dilelang dengan nilai anggaran di atas Rp. 1 Milyar/paket, termasuk


menentukan calon-calon rekanan pengusaha yang akan menjadi
m

ub

pelaksana pekerjaan tersebut.


8. Bahwa sekitar bulan Juni 2009, setelah diterbitkannya pengumuman
ka

lelang hingga pembukaan dokumen penawaran atas lelang pekerjaan


ep

dimaksud, Pemohon melakukan pertemuan dengan beberapa pihak dan


ah

seorang pengusaha guna membicarakan penentuan pemenang.


R

Pemohon juga meminta beberapa paket pekerjaan untuk dikerjakan


es

sendiri oleh perusahaan miliknya (PT SACS) namun secara administratif


M

ng

akan menggunakan nama perusahaan lain yaitu :


on

Hal 41 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Menggunakan perusahaan PT. Jati Agung Arsitama milik Lilik

si
Indriyanto untuk pekerjaan Pembangunan Jembatan Kedungingas
pada Dinas PU Bina Marga.

ne
ng
b. Menggunakan perusahaan PT Karyajati Tata Mandiri miliki Lilik
Indriyanto untuk pekerjaan Pemeliharan Berkala Jalan Sukomor –
Kecubung pada Dinas PU Bina Marga.

do
gu c. Menggunakan perusahaan PT Karyajati Tata Mandiri milik Lilik
Indriyanto untuk pekerjaan Rehabilitasi Saluran Sekunder Mlilir pada

In
A
Dinas PU Pengairan.
d. Menggunakan perusahaan PT Bhakti Ikhsani Perdana milik Termidzy
ah

Faisal untuk pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Ngrengket –

lik
Mlorah pada Dinas PU Bina Marga.
e. Menggunakan perusahaan CV Bregas milik Suktjo dan Pringgo Digdo
am

ub
Jati untuk pekerjaan Rehabilitasi Saluran Pembuang
Ganggangmalang pada Dinas PU Pengairan.
ep
2) Bahwa seluruh realisasi pembayaran termijn pekerjaan ke rekening bank
k

atas nama perusahaan pemenang lelang dan setelah beberapa saat


ah

kemudian sebagian besar dana tersebut ditransfer atau disetorkan ke


R

si
rekening bank atas nama PT SACS atau Ita Triwibawati (istri dari
Pemohon) atau Luthfi Arif Rohmatillah (Direktur PT SACS).

ne
ng

3) Bahwa Pemohon sekalu pribadi tidak menjadi Penyedia Barang dan


Jasa dalam beberapa proyek tersebut dan tidak berkedudukan sebagai

do
gu

penanggungjawab perseroan, namun Pemohon telah memainkan peran


yang siginifikan dalam mempengaruhi proses pengadaan barang dan
jasa sampai dengan penentuan pemenang lelang proyek pekerjaan
In
A

tersebut. Bahkan, dalam pelaksanaan pekerjaan proyek-proyek tersebut,


Pemohon juga “mengatur” agar beberapa paket pekerjaan untuk
ah

lik

dikerjakan sendiri oleh perusahaan milikinya (PT SACS) walaupun


secara administratif akan menggunakan nama perusahaan lain, padahal
m

ub

kontrak pekerjaan tersebut adalah antara PPK dan perusahaan


pemenang tersebut.
ka

4) Bahwa terkait dengan penerimaan fee dari kegiatan pengadaan barang


ep

dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk Tahun Anggaran


ah

2008 – 2014, Pemohon telah melakukan beberapa tindakan antara lain:


R

a. Membahas pembagian paket pekerjaan pada Dinas pemukiman dan


es

Prasarana Daerah Kabupaten Nganjuk dan komitmen fee untuk


M

ng

on

Hal 42 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberikan kepada Pemohon dan para pejabat pada dinas-dina di

si
lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
b. Menawarkan sejumlah paket pekerjaan pada Pemerintah Kabupaten

ne
ng
Nganjuk tahun anggaran 2009 kepada beberapa orang pengusaha
dengan kompensasi pemberian komitmen fee berkisar antara 6%-
12% dari pagu anggaran paket pekerjaan.

do
gu c. Meminta kepada Kepala Dinas atau Satuan Kerja Perangkat Dinas
(SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk

In
A
menyediakan dana operasional bagi dirinya selaku Bupati Nganjuk
untuk setiap tahun anggaran minimal sebesar 5%-7% dari total
ah

lik
anggaran paket pengadaan barang dan jasa yang diadakan dengan
cara Penunjukkan langsung (PL) pada dinas-dinas terkait.
5) Sebagai pemegang saham mayoritas (95%) PT SACS, Pemohon
am

ub
memegang kendali atas manajemen dan penentuan arah, strategi dan
jalannya kegiatan usaha, termasuk tetapi tidak terbatas pada pembagian
ep
keuntungan dan tindakan korporasi seperti penyertaan modal,
k

penggabungan, peleburan, dan atau pengambilalihan. Bahwa Pemohon


ah

diduga menggunakan “penguasaan kendali” atas PT SACS agar


R

si
beberapa paket pekerjaan dilakukan oleh PT SACS yang walaupun
secara administratif diatasnamakan perusahaan lainnya yang

ne
ng

merupakan pemenang lelang.


6) Bahwa meskipun PT SACS maupun Pemohon sebagai Pemegang

do
gu

Saham Mayoritas PT SACS tidak menandatangani kontrak dengan PPK


untuk menjadi penyedia barang dan jasa untuk kepentingan Pemerintah
Kabupaten Nganjuk, namun tindakan Pemohon mengatur proses
In
A

pengadaan di kabupaten Nganjuk, dan keterlibatan PT SACS untuk


melaksanakan beberapa proyek pekerjaan yang seharusnya dikerjakan
ah

lik

oleh pemenang lelang (atas pengendalian dari Pemohon), menunjukkan


adanya bukti permulaan yang cukup tentang adanya peran Pemohon
m

ub

dalam proses pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan


Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam periode anggaran 2008 s/d 2014.
ka

7) Bahwa Pemohon diduga secara tidak langsung turut serta dalam proses
ep

pengadaan barang dan jasa pada Kabupaten Nganjuk dengan maksud


ah

untuk untuk mempermudah terlaksananya proses pengadaan barang


R

dan jasa bagi perusahaan pemenang lelang yang memang telah


es

ditentukan sebelumnya dengan harapan adanya keuntungan pribadi


M

ng

Pemohon.
on

Hal 43 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian maka dalil Pemohon yang menyatakan bahwa Surat

si
Perintah Penyidikan tidak didahului dengan setidaknya dua alat Bukti Awal
yang cukup yang mengaitkan Pemohon dalam Proyek yang disangkakan

ne
ng
oleh Termohon adalah tidak benar dan tidak berdasar, sehingga sudah
sepatutnya ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima
(niet ontvankelijke verklaard).

do
gu C. Bukti Permulaan yang cukup terkait Pasal Sangkaan Pasal 12 B UU No.
31/1999 jo UU No. 20/2001 sebelum diterbitkannya Surat Perintah

In
A
Penyidikan
Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 18 s/d 22 menyatakan bahwa :
ah

lik
1. Penyidik selayaknya memulai penyidikan setelah mendapatkan dua alat
bukti yang sah yang berkaitan dengan perbuatan untuk sangkaan atas
Pasal 12 B UU TIPIKOR yaitu adanya bukti berupa barang atau uang
am

ub
yang haknya didapat dari hadiah, dan adanya pemberi hadiah sebagai
alat bukti dari Termohon untuk menetapkan Surat Perintah Penyidikan
ep
secara umum sebelum Pemohon diambil keterangan sebagai saksi pada
k

tingkat Penyidikan umum tersebut.


ah

2. Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin.Dik-88/01/11/2016 tidak


R

si
menjelaskan secara spesifik obyek perbuatan yang disangkakan sebagai
pelanggaran pidana.

ne
ng

3. Keyakinan Pemohon atas para saksi telah menyerahkan dokumen dan


bukti-bukti atas aset dan uang yang dimiliki oleh Termohon yang tidak

do
gu

satupun dari alat bukti tersebut menyatakan didapat dari hadiah.


4. Pemohon mensommer kepada Termohon agar menunjukkan rekening
Pemohon yang mana di dapat dari hadiah atau gratifikasi, serta siapa
In
A

pemberi hadiah atau gratifikasi tersebut dalam persidangan ini.


Termohon berpendapat bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon tersebut adalah
ah

lik

tidak tepat dan harus ditolak, karena:


1) Bahwa Pemohon tidak memahami konteks hukum acara pidana ketika
m

ub

menyatakan bahwa salah satu alat bukti yang sah yang berkaitan
dengan perbuatan untuk sangkaan atas Pasal 12 B UU TIPIKOR adalah
ka

“adanya bukti berupa barang atau uang yang haknya di dapat dari
ep

hadiah”.
ah

2) Bahwa berdasarkan Pasal 183 KUHAP disebutkan : “Hakim tidak boleh


R

menjatuhkan pidana kepada seorang apabila dengan sekurang-


es

kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa


M

ng

suatu tinda pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang


on

Hal 44 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersalah melakukannya.” Alat bukti yang mempunyai “kekuatan

R
pembuktian” yang sah menurut KUHAP sebagaimana diatur dalam Pasal

si
184 ayat (1) KUHAP adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat,

ne
ng
petunjuk, dan keterangan terdakwa.
Berdasarkan ketentuan Pasal 183 dan Pasal 184 ayat (1) KUHAP
tersebut, maka bukti berupa barang atau uang bukanlah suatu alat bukti

do
gu sebagaimana didalilkan oleh Pemohon. Oleh karena itu, Pemohon
keliru dengan menyimpulkan bahwa sangkaan terhadap Pemohon

In
A
dengan Pasal 12 B UU TIPIKOR ditentukan oleh adanya bukti berupa
barang atau uang karena terhadap sangkaan Pasal 12 B UU TIPIKOR
ah

lik
tidak ditentukan oleh adanya bukti berupa barang atau uang.
3) Sebagaimana Termohon sampaikan bahwa esensi Pasal 44 ayat (1) dan
ayat (2) UU KPK, tidak hanya bertujuan untuk menemukan peristiwa
am

ub
pidana tetapi lebih dari itu, penyelidikan sudah bertujuan untuk
menemukan bukti permulaan yang sekurang-kurangnya 2 (dua) jenis alat
ep
bukti. Oleh karenanya sangat berdasar apabila dalam tahap akhir
k

penyelidikan, Termohon (KPK) sudah dapat menentukan calon


ah

tersangkanya, karena sudah menemukan peristiwa pidana serta


R

si
ditemukan 2 (dua) atau lebih jenis alat bukti. Hal tersebut selaras dengan
ketentuan Pasal 1 angka 14 KUHAP yang berbunyi:

ne
ng

“Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau


keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai

do
gu

pelaku tindak pidana.”


4) Bahwa baik Pasal 44 ayat (1) jo ayat (4) UU KPK maupun Pasal 1 angka
14 KUHAP menggantungkan patokan waktu untuk menetapkan
In
A

seseorang berstatus hukum sebagai Tersangka pada syarat


(voorwaarde) atau “condition” (term) : ditemukan atau berdasarkan alat
ah

lik

bukti permulaan yang cukup. Sehingga untuk menetapkan seseorang


berstatus sebagai tersangka “waktu/momennya” digantungkan pada
m

ub

sejak ditemukannya sekurang-kurangnya 2 alat bukti sesuai dengan


Pasal 44 ayat (2) UU KPK dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
ka

21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015.


ep

Oleh karena itu dalil Pemohon yang menyatakan bahwa harus dibuat
ah

Surat Perintah Penyidikan secara umum sebelum dilakukan


R

pemeriksaan terhadap Pemohon sebagai Saksi merupakan dalil yang


es

tidak berdasar, karena berdasarkan bukti permulaan yang cukup tidak


M

ng

ada alasan lagi untuk tidak menetapkan Pemohon sebagai Tersangka


on

Hal 45 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan Surat Perintah Penyidikan No. 87/01/11/2016 dan Surat

si
Perintah Penyidikan No. 88/01/11/2016.
5) Bahwa terkait dengan dalil Pemohon yang menyatakan bahwa Pemohon

ne
ng
harus diberikan kesempatan untuk mengklarifikasi sangkaan di tingkat
penyidikan dengan panggilan sebagai saksi tidak berdasar, karena
klarifikasi terhadap sangkaan pun dapat diberikan dalam kapasitas

do
gu Pemohon sebagai tersangka. Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
Pemohon telah diberikan kesempatan untuk memberikan keterangan di

In
A
tahap penyelidikan dan kemudian pada tahap penyidikan ketika telah
berstatus sebagai tersangka.
ah

lik
6) Bahwa Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sprin.Dik-88/01/11/2016
memuat perintah dari Pimpinan Termohon untuk memberikan tugas
kepada Penyidik untuk melakukan penyidikan dugaan tindak pidana
am

ub
korupsi yang diduga dilakukan oleh Pemohon selaku Bupati Nganjuk
Periode tahun 2008 – 2013 dan periode tahun 2013 – 2018, yaitu
ep
menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan yang
k

berlawan dengan kewajiban atau tugasnya, sebagaimana dimaksud


ah

dalam Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang


R

si
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas

ne
ng

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak


Pidana Korupsi; dan melaporkan setiap perkembangan pelaksanaan

do
gu

penyidikan pada kesempatan pertama kepada Pimpinan Termohon.


Bahwa berdasarkan uraian yang tertera dalam Surat Perintah Penyidikan
Nomor: Sprin.Dik-88/01/11/2016 telah secara jelas dan gamblang
In
A

menjelaskan secara spesifik obyek perbuatan yang disangkakan


terhadap Pemohon.
ah

lik

7) Bahwa terkait dengan tindakan penyitaan atas beberapa aset berupa


benda bergerak dan tidak bergerak yang diduga memiliki hubungan dan
m

ub

keterlibatannya dengan tindak pidana yang telah dilakukan oleh


Pemohon. Penyitaan tersebut dilakukan demi kepentingan penyelesaian
ka

perkara pidana yang secara eksepsional KUHAP membenarkannya.


ep

Termohon tidak melihat adanya kepentingan untuk menilai apakah


ah

Pemohon memang mampu dan berkecukupan, tetapi yang dinilai adalah


R

adanya dugaan perolehan beberapa aset-aset tersebut dari suatu tindak


es

pidana. Sebagaimana, disebutkan dalam Laporan Kejadian Tindak


M

ng

Pidana Korupsi Nomor: LKTPK – 46/KPK/11/2016 yang menyatakan


on

Hal 46 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adanya pentransferan dana ke rekening bank atas nama PT. SACS atau

si
Ita Triwibawati (Istri Pemohon) terkait dengan pembayaran pekerjaan
pembangunan proyek di Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Bahwa terkait

ne
ng
dengan dalil Pemohon untuk membuktikan sebaliknya bukan merupakan
porsi lembaga praperdilan untuk menilainya, tetapi pada pemeriksaan
pokok perkara pidananya.

do
gu 8) Bahwa dalam tahap penyelidikan Termohon telah mengidentifikasi
beberapa hal termasuk aset atau rekening kepemilikan Pemohon.

In
A
Bahwa Termohon tidak dibebankan atau diamanahkan oleh KUHAP
untuk menunjukkan keterkaitan antara aset dan hadiah atau gratifikasi
ah

lik
serta siapa yang memberikan hadiah atau gratifikasi kepada Pemohon
tersebut sebelum diterbitkannya Surat Perintah Penyidikan sebagaimana
didalilkan oleh Pemohon. Untuk itu Pemohon tidak memiliki hak untuk
am

ub
“mensommer” Termohon untuk menunjukkan persesuaian antara satu
bukti dengan bukti lainnya secara mendalam dalam forum praperadilan,
ep
karena bukan kewenangannya.
k

Dengan demikian, dalil Pemohon yang menyatakan saat diterbitkannya


ah

Surat Perintah Penyidikan dengan Pasal Sangkaan Pasal 12 B UU TIPIKOR


R

si
tidak didahului dengan setidaknya dua bukti permulaan yang cukup adalah
dalil yang tidak benar dan tidak berdasar, sehingga sudah sepatutnya

ne
ng

ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet


ontvankelijke verklaard).

do
gu

D. Pemblokiran Rekening yang diduga sebagai hasil kejahatan


Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 22 s/d 23 menyatakan bahwa :
In
A

Bahwa mengacu kepada sangkaan atas Pasal 12 B Undang-Undang Nomor


31 Tahun 1999 sebagaimana diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 20
ah

lik

Tahun 2001, ternyata sangkaan tersebut belum didasarkan alat bukti utama
yaitu adanya hadiah atau gratifikasi dan adanya pemberi hadiah atau
m

ub

gratifikasi, maka pemblokiran rekening bank yang dimiliki Pemohon dan


keluarga pemohon adalah tindakan yang sewenang-wenang tanpa alasan
ka

hukum.
ep

Termohon berpendapat bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon tersebut adalah


ah

tidak tepat dan harus ditolak, karena:


R

1. Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan bahwa Hukum Acara Pidana


es

(KUHAP) tidak secara spesifik mengatur mengenai pemblokiran rekening


M

ng

bank, namun bukan berarti tidak ada pengaturan terkait dengan hal
on

Hal 47 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut di peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus (lex

si
specialis) seperti UU TIPIKOR dan UU KPK dalam konteks
pemberantasan korupsi.

ne
ng
Pasal 29 ayat (4) UU TIPIKOR disebutkan bahwa:
“Penyidik, penuntut umum, atau hakim dapat meminta kepada bank

do
gu untuk memblokir rekening simpanan milik tersangka atau terdakwa yang
diduga hasil dari korupsi.”

In
A
Pasal 12 huruf d UU KPK yang menyebutkan :
“memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk
ah

lik
memblokir rekening yang diduga hasil dari korupsi milik tersangka,
terdakwa, atau pihak lain yang terkait.”
2. Bahwa terkait dengan kewenangan tersebut, Bank Indonesia telah
am

ub
mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/19/PBI/2000 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis
ep
Membuka Rahasia Bank (PBI 2/19/2000) yang dalam Pasal 12 ayat (1)
k

menyebutkan bahwa:
ah

“Pemblokiran dan atau penyitaan simpanan atas nama seorang Nasabah


R

si
Penyimpan yang telah dinyatakan sebagai tersangka atau terdakwa oleh
polisi, jaksa, atau hakim, dapat dilakukan sesuai peraturan perundang-

ne
ng

undangan yang berlaku tanpa memerlukan izin dari Pimpinan Bank


Indonesia.”

do
gu

3. Bahwa tindakan Termohon dengan melakukan pengajuan pemblokiran


kepada bank-bank dimana rekening-rekening Pemohon dan pihak-pihak
lain yang terkait dengan tindak pidana berada dilakukan berdasarkan
In
A

bukti permulaan yang cukup tentang dugaan bahwa rekening tersebut


merupakan hasil dari tindak pidana korupsi sebagaimana disangkakan
ah

lik

kepada Pemohon, termasuk adanya keterangan dari beberapa pihak


yang menjelaskan tentang adanya dugaan pemberian tersebut.
m

ub

4. Bahwa ketika Pemohon menyimpulkan Termohon belum memiliki alat


bukti utama yaitu adanya hadiah atau gratifikasi dan adanya pemberi
ka

hadiah atau gratifikasi merupakan asumsi Pemohon yang seharusnya


ep

dapat dibuktikan dalam persidangan pokok perkara pidananya.


ah

Dengan demikian, dalil Pemohon yang menyatakan pemblokiran


R

rekening yang tidak didasarkan sebagai barang bukti hasil kejahatan adalah
es

dalil yang tidak benar dan tidak berdasar, sehingga sudah sepatutnya
M

ng

on

Hal 48 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet

si
ontvankelijke verklaard).
E. Penetapan Tersangka terhadap Pemohon sesuai dengan Putusan

ne
ng
Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 Oktober 2015.
Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 23 s/d 25 menyatakan bahwa :
1. Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi itu juga diwajibkan

do
gu adanya penyidikan umum yang secara teknis dilaksanakan melalui
pemeriksaan terhadap calon tesangka yang diambil keterangan sebagai

In
A
saksi pada tingkat penyidikan umum tersebut, untuk menghormati hak-
hak dari calon tersangka mengklarifikasi sangkaan yang ditujukan
ah

lik
kepadanya.
2. Bahwa dengan demikian Surat Perintah Penyidikan atas perkara ini yang
dikeluarkan oleh Termohon dengan cara yang melanggar Putusan
am

ub
Mahkamah Konstitusi Nomor: 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 Oktober 2015
dan selayaknya diperintahkan untuk menghentikan penyidikan perkara.
ep
Termohon berpendapat bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon tersebut adalah
k

tidak tepat dan harus ditolak, karena:


ah

1) Bahwa dalam pertimbangan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor


R

si
21/PUU-XII/2014 disebutkan bahwa :
“Menimbang bahwa pertimbangan Mahkamah yang menyertakan

ne
ng

pemeriksaan calon tersangka di samping minimum dua alat bukti


tersebut di atas, adalah untuk tujuan transparansi dan perlindungan hak

do
gu

asasi seseorang agar sebelum seseorang ditetapkan sebagai tersangka


sudah dapat memberikan keterangan yang seimbang dengan minimum
dua alat bukti yang telah ditemukan oleh penyidik.”
In
A

2) Bahwa terkait dengan Putusan MK tersebut dan dikaitkan dengan


kewenangan Termohon, maka Termohon diwajibkan menemukan
ah

lik

adanya bukti permulaan yang cukup berupa 2 alat bukti dan


pemeriksaan terhadap calon tersangka.
m

ub

3) Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Termohon telah menemukan


bukti permulaan yang cukup dalam tahap penyelidikan, dan telah
ka

melakukan pemeriksaan terhadap Pemohon dalam tahap penyelidikan


ep

untuk memberikan keterangan yang seimbang dengan dua alat bukti


ah

yang telah ditemukan oleh Penyidik Termohon.


R

4) Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan bahwa Termohon telah


es

melanggar Putusan MK tersebut karena tidak melalui rangkaian


M

ng

penyidikan secara umum merupakan dalil yang keliru dan tidak berdasar.
on

Hal 49 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Putusan MK tersebut tidak menyatakan baik dalam pertimbangan

si
Putusan maupun dalam amarnya yang secara eksplisit maupun implisit
bahwa kesempatan untuk memberikan keterangan kepada calon

ne
ng
tersangka dalam tahap penyidikan sebagaimana didalilkan Pemohon.
Putusan MK hanya menegaskan bahwa perlu adanya kesempatan yang
diberikan kepada Pemohon untuk memberikan keterangan, baik itu di

do
gu dalam tahap penyelidikan maupun di tahap penyidikan, dan tidak dalam
status atau kedudukan sebagai saksi sebagaimana didalilkan oleh

In
A
Pemohon.
5) Bahwa Termohon telah memberikan kesempatan kepada Pemohon baik
ah

lik
dalam tahap penyelidikan untuk memberikan keterangan yaitu pada
tanggal 25 Agustus 2016, dan dalam tahap penyidikan yaitu pada
tanggal 24 Januari 2017. Termohon menilai kesempatan yang telah
am

ub
diberikan untuk memberikan keterangan di kedua tahap tersebut
menunjukkan adanya itikad baik Termohon dalam perlindungan hak
ep
asasi manusia terhadap diri Pemohon.
k

Dengan demikian, dalil Pemohon yang menyatakan penetapan


ah

tersangka terhadap Pemohon tidak memenuhi Putusan Mahkamah


R

si
Konstitusi Nomor: 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 Oktober 2015 adalah dalil
yang tidak benar dan tidak berdasar, sehingga sudah sepatutnya ditolak

ne
ng

atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


verklaard).

do
gu

F. Tidak ada kesepakatan yang dilanggar dalam proses Penyelidikan dan


Penyidikan yang dilakukan Termohon
In
A

Bahwa dalil Pemohon dalam halaman 25 s/d 26 menyatakan bahwa :


1. Bahwa sampai dengan saat ini Pemohon belum mengetahui kelanjutan
ah

lik

perkembangan dari Penyelidikan tersebut, namun pada tanggal 24


November 2015, Termohon mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan
m

ub

Nomor : Sprin.Lidik-82/01/11/2015 dimana Pemohon dijadikan subyek


Penyelidikan atas permasalahan yang sama dengan permasalahan yang
ka

diselidiki oleh Kejaksaan Agung RI yaitu atas aset-aset dari Pemohon


ep

dan Proyek-Proyek yang dilaksanakan sejak tahun 2008 oleh


ah

Pemerintah Kabupaten Nganjuk.


R

2. Bahwa telah terbukti Penyelidikan yang dilakukan oleh Termohon


es

menjadikan permasalahan yang sedang diselidiki oleh Kejaksaan Agung


M

ng

di duplikasi dan mengakibatkan hak-hak dari Pemohon terlanggar.


on

Hal 50 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon berpendapat bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon tersebut adalah

si
tidak tepat dan harus ditolak, karena:
1) Bahwa Kesepakatan Bersama antara Kejaksaan Agung RI, Kepolisian

ne
ng
RI, dan Termohon dibuat dan berlaku sejak tanggal 29 Maret 2012
sampai dengan tanggal 29 Maret 2016. Bahwa setelah tanggal 29 Maret
2012 belum ada pembaharuan atau perpanjangan terhadap kesepakatan

do
gu bersama tersebut yang artinya kesepakatan bersama telah berakhir
jangka waktunya.

In
A
2) Bahwa salah satu tugas/mandat yang diberikan oleh Pasal 6 huruf a UU
No. 30 Tahun 2002 kepada Termohon adalah melakukan koordinasi
ah

lik
dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak
pidana korupsi. Dalam melakukan tugas koordinasi tersebut, Pasal 7
angka (1) UU No. 30 Tahun 2002 menegaskan bahwa Termohon
am

ub
berwenang untuk mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan tindak pidana korupsi.
ep
3) Bahwa sejak Termohon melaksanakan penyelidikan berdasarkan Surat
k

Perintah Penyelidikan Nomor: Sprin.Lidik-82/01/11/2015 tanggal 24


ah

November 2015 dan yang kemudian ditingkatkan penanganannya ke


R

si
tahap Penyidikan dengan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan
Nomor: 87/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 dan Surat Perintah

ne
ng

Penyidikan Nomor: Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23 November 2016,


belum ada surat atau pemberitahuan dari aparat penegak hukum

do
gu

lainnya, termasuk dari Kejaksaan Agung tentang adanya penanganan


perkara yang sama.
4) Bahwa dalil Pemohon tidak berdasar karena hanya didasarkan pada
In
A

“asumsi” bahwa penanganan perkara tindak pidana korupsi dari tahap


penyelidikan sampai dengan penyidikan yang dilaksanakan oleh
ah

lik

Termohon adalah sama dengan proses penyelidikan yang ditangani oleh


Kejaksaan Agung RI.
m

ub

5) Bahwa jika asumsi Pemohon pun benar, maka berdasarkan ketentuan


Pasal 50 ayat (3) UU No. 30 Tahun 2002 disebutkan bahwa “Dalam hal
ka

Komisi Pemberantasan Korupsi sudah mulai melakukan penyidikan


ep

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepolisian atau kejaksaan tidak


ah

berwenang lagi melakukan penyidikan.” Berdasarkan ketentuan tersebut


R

maka penyelidikan oleh Kejaksaan Agung RI – yang diasumsikan sama


es

oleh Pemohon – tidak dapat dilanjutkan lagi ke tahap penyidikan oleh


M

ng

Kejaksaan Agung RI.


on

Hal 51 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6) Bahwa Pasal 50 ayat (3) UU No. 30 Tahun 2002 bahkan telah

si
memberikan kepastian hukum kepada Pemohon agar proses
penanganan perkara tidak terjadi duplikasi, dengan memastikan bahwa

ne
ng
tidak dimungkinkannya proses penyidikan terhadap perkara aquo ketika
Termohon telah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan tersebut.
7) Bahwa penanganan perkara oleh Termohon di tahap penyelidikan yang

do
gu diasumsikan sama oleh Pemohon dengan penyelidikan yang ditangani
oleh Kejaksaan Agung RI, tidak membawa konsekwensi hukum apapun

In
A
yang menimbulkan hak-hak Pemohon terlanggar, karena fokus proses
dalam tahap penyelidikan adalah menemukan peristiwa pidana, dan
ah

lik
Termohon belum menetapkan Pemohon sebagai tersangka. Bahwa
KUHAP pun hanya mengatur hak dan kewajiban seseorang yang telah
berstatus sebagai tersangka dalam menghadapi proses penanganan
am

ub
perkara baik dalam tahap penyidikan maupun penuntutan.
Dengan demikian, dalil Pemohon yang menyatakan proses penyelidikan
ep
dan penyidikan yang dilakukan Termohon telah melanggar kesepakatan
k

bersama antara Kejaksaan Agung RI, Kepolisian RI, dan Termohon adalah
ah

dalil yang tidak benar dan tidak berdasar, sehingga sudah sepatutnya
R

si
ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard).

ne
ng

PENUTUP
Berdasarkan uraian-uraian sebagaimana tersebut di atas, Termohon

do
gu

berkesimpulan bahwa semua dalil-dalil yang dijadikan alasan Pemohon untuk


mengajukan permohonan Praperadilan ini adalah tidak benar dan keliru oleh
karena itu selanjutnya Termohon memohon kepada Hakim Praperadilan untuk
In
A

memeriksa, mengadili dan memutus perkara Praperadilan ini dengan amar


putusan sebagai berikut:
ah

lik

DALAM EKSEPSI:
- Menerima dan mengabulkan eksepsi Termohon untuk seluruhnya;
m

ub

- Menyatakan permohonan Praperadilan tidak dapat diterima (niet


ontvankelijk verklaard);
ka

DALAM POKOK PERKARA :


ep

1. Menyatakan menerima dan mengabulkan Jawaban Termohon untuk


ah

seluruhnya;
R

2. Menolak permohonan Pemohon Praperadilan sebagaimana terdaftar


es

dalam register perkara Nomor: 15/Pid.Prap/2017/PN.Jkt.Sel. atau


M

ng

on

Hal 52 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setidaknya menyatakan Permohonan Pemohon Praperadilan tidak dapat

si
diterima (niet ontvankelijk verklaard);
3. Menyatakan penetapan Pemohon sebagai tersangka dalam perkara

ne
ng
aquo adalah sah dan berdasar atas hukum;
4. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan No. Sprin.Dik-87/01/11/2016
tanggal 23 November 2016 dan Surat Perintah Penyidikan No. Sprin.Dik-

do
gu 88/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 adalah sah dan berdasar atas
hukum;

In
A
5. Menyatakan penyidikan atas diri Pemohon berdasarkan Surat Perintah
Penyidikan No. Sprin.Dik-87/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 dan
ah

lik
Surat Perintah Penyidikan No. Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23
November 2016 adalah sah dan berdasarkan atas hukum serta
mempunyai kekuatan mengikat;
am

ub
6. Menyatakan penyitaan yang dilakukan oleh Termohon berdasarkan
Surat Perintah Penyitaan No. Sprin.Sita-93/01/11/2016 tanggal 23
ep
November 2016 dan Surat Perintah Penyitaan No. Sprin.Sita-
k

94/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 adalah sah dan mempunyai


ah

kekuatan mengikat menurut hukum;


R

si
7. Menyatakan bahwa barang bukti yang disita berdasarkan Surat Perintah
Penyitaan No. Sprin.Sita-93/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 dan

ne
ng

Surat Perintah Penyitaan No. Sprin.Sita-94/01/11/2016 tanggal 23


November 2016, tetap dalam penyitaan Termohon;

do
gu

8. Menyatakan segala keputusan dan/atau penetapan yang dikeluarkan


lebih lanjut oleh Termohon berkaitan dengan penyidikan dan penetapan
tersangka sebagaimana dimaksud dalam Surat Perintah Penyidikan No.
In
A

Sprin.Dik-87/01/11/2016 tanggal 23 November 2016 dan Surat Perintah


Penyidikan No. Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23 November 2016
ah

lik

adalah sah dan berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya


mempunyai kekuatan mengikat;
m

ub

9. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara yang timbul akibat


permohonannya;
ka

Atau
ep

Apabila Hakim Praperadilan berpendapat lain, Kami mohon Putusan yang


ah

seadil-adilnya (ex aquo et bono).


R

es
M

ng

on

Hal 53 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Permohonannya

si
dipersidangan Pemohon telah mengajukan bukti surat yang bermaterai cukup
dan telah dicocokkan dengan aslinya diberi tanda P-A1 s/d PE-20 yaitu berupa:

ne
ng
1. Bukti PA-1 Surat Keputusan Bersama antara Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Agung RI dan
Kepolisian RI (Diunduh dari waf Kejagung) ;

do
gu 2. Bukti PA-2 Surat Panggilan dari Kejaksaa Agung Nomor :
2601/F.2/Fd.1/12/2011 tanggal 21 Desember(Foto copy

In
A
sesuai foto copy);
3. Bukti PA-3 Surat Panggilan dari KPK terhadap Pemohon Nomor: R-
ah

lik
935/22/08/2016 tanggal 12 Agustus 2016 (Foto copy
sesuai foto copy);
4. Bukti PA-4 Press release KPK pada media Detik.com tanggal 5
am

ub
Desember 2016 (Diunduh dari situs berita Detik.com.)
5. Bukti PA-5 Press release KPK pada media Liputan6.com tanggal 6
ep
Desember 2016 (Diunduh dari situs berira Liputan6.com).
k

6. Bukti PA-6 Berita Acara Penggeledahan tanggal 5 Desember 2016 di


ah

R
Rumah Dinas Bupati Nganjuk (Foto copy sesuai asli);

si
7. Bukti PA-7 Berita Acara Penggeledahan tanggal 5 Desember 2016 di

ne
Kantor Bupati Nganjuk (Foto copy sesuai foto copy);
ng

8. Bukti PA-8 Berita Acara Penggeledahan tanggal 5 Desember 2016 di


Kantor Sekda (Sekretariat Daerah) Pemerintahan

do
gu

Kabupaten Jombang (Foto copy sesuai foto copy);


9. Bukti PA-9 Berita Acara Penggeledahan tanggal 6 Desember 2016 di
In
A

Kantor Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan


dan Pertamanan Kabupaten Jombang (Foto copy sesuai
foto copy);
ah

lik

10. Bukti PA-10 Berita Acara Penggeledahan tanggal 6 Desember 2016 di


Kantor Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan
m

ub

dan Pertamanan Kabupaten Jombang (Foto copy sesuai


asli);
ka

ep

11. Bukti PA-11 Beritan acara Penyitaan tanggal 5 Desember 2016 di


Kantor Bupati Nganjuk (Foto copy sesuai asli);
ah

12 Bukti PA-12 Berita Acara Penyitaan tanggal 5 Desember 2016 di


R

Kantor Sekda (Sekretariat Daerah) Pemerintahan


es
M

kabupaten Jombang (Foto copy sesuai asli);


ng

on

Hal 54 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bukti PA-13 Beritan acara Penyitaan tanggal 5 Desember 2016 di

si
Kantor Bagian Administrasi Pembangunan, Kabupaten
Jombang (Foto copy sesuai foto copy);

ne
ng
14. Bukti PA-14 Beritan acara Penyitaan tanggal 5 Desember 2016 di
Kantor, Dusun Mojosongo 99, Balongbesuk, Diwek,
Jombang, Jawa Timur. (Foto copy sesuai asli);

do
gu 15. Bukti PA-15 Berita Acara Penyitaan tanggal 6 Desember 2016 di
Kantor Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan

In
A
dan Pertamanan Kabupaten Jombang (Foto copy sesuai
asli);
ah

lik
16. Bukti PA-16 Berita Acara Penyitaan tanggal 6 Desember 2016 di
Kantor Dinas Pengairan, Kabupaten Jombang (Foto copy
sesuai foto copy);
am

ub
17. Bukti PA-17 Berita Acara Penyitaan tanggal 6 Desember 2016 di
Rumah, di JL. Hasyim Ashari No. 99, Kabupaten Jombang
ep
(Foto sesuai asli);
k

18. Bukti PA-18 Surat Panggilan dari KPK terhadap Pemohon Nomor:
ah

R
Spgl-510/23/01 /2017 tanggal 20 Januari 2017 (Foto copy

si
sesuai asli);

ne
19. Bukti PB-1 Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor: 131.35-261 tahun
ng

2008 tentang Pengesahan Pemberhentian dan


Pengesahan Pengangkatan Bupati Nganjuk Provinsi Jawa

do
gu

Timur tanggal 10 April 2008 (Foto copy sesuai foto copy);


20. Bukti PB-2 Surat Keputusan Bupati Nganjuk Nomor :
In
188/128/K/411.013/2009 tanggal 29 Juni 2009,
A

Pengangkatan KPA (Kuasa Pengguna Anggaran)(Foto


copy sesuai foto copy);
ah

lik

21. Bukti PB-3 Surat Keputusan Bupati Nganjuk Nomor :


188/128/K/411.013/2009 tanggal 29 Juni 2009,
m

ub

PengangkatanPPK (Pejabat Pembuat Komitmen)(Foto


copy sesuai foto copy);
ka

ep

22. Bukti PB-4 Surat Keputusan Bupati Nganjuk Nomor :


188/320/411.207/2009 tanggal 27 Maret 2009,
ah

Pengangkatan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)(Foto


R

copy sesuai foto copy);


es
M

23. Bukti PB-5 Surat Keputusan Bupati Nganjuk Nomor :


ng

on

Hal 55 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
188/80/K/411.209/2009 tanggal 11 Februari 2009,

si
Pengangkatan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) (Foto
copy sesuai foto copy);

ne
ng
24. Bukti PB-6 Kontrak antara PPK dengan CV. Bregas Nomor : 610/
664/411.2092009 tanggal 18 Juni 2009. (Foto copy sesuai
foto copy);

do
gu 25. Bukti PB-7 Kontrak antara PPK dengan PT. KARYAJATI TATA
MANDIRI NOMOR 622/2014/411.207/2009 tanggal 21 Juli

In
A
2009 (Foto copy sesuai foto copy);
26. Bukti PB-8 Kontrak antara PPK dengan PT. Bhakti Ikhsani Perdana
ah

lik
Nomor : 622/2001/411.207/2009 tanggal 21 Juli 2009.
(Foto copy sesuai foto copy);
27. Bukti PB-9 Kontrak antara PPK dengan PT. Jati Agung Arsitama
am

ub
Nomor : 632/2054/411.207/2009 tanggal 22 Juli 2009
(Foto copy sesuai foto copy);
ep
28. Bukti PB-10 Kontrak antara PPK dengan PT. Karyajati Tata Mandiri
k

Nomor : 610/1055/411.209/2009 tanggal 28 Juli 2009


ah

R
(Foto copy sesuai foto copy);

si
29. Bukti PC-1 Akte Nomor : 33 tanggal 24 Oktober 2003 tentang

ne
Pengangkatan Sdr. Taufiqurahhman sebagai Direktur PT.
ng

SACS. (Foto copy sesuai foto copy);


30. Bukti PC-2 Akte Nomor : 160 tanggal 31 Maret 2008tentang

do
gu

pengangkatan Sdr. Muh. Luthfi Arif Rohmatillah sebagai


Direktur PT. SACS menggantikan Pemohon, yang hanya
In
menjadi pemegang saham mayoritas (Foto copy sesuai
A

foto copy);
31. Bukti PC-3 Dokumen AuditKeuangan PT. SACS dari Tahun 2008
ah

lik

sampai dengan Tahun 2015.(Foto copy sesuai asli);


32. Bukti PD-1 Akte Jual Beli No.22/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 25 April
m

ub

2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.


00720, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto
ka

ep

copy);
33. Bukti PD-2 Akte Jual Beli No.49/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 14 Agustus
ah

2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.


R

00721, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto


es
M

copy);
ng

on

Hal 56 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
34. Bukti PD-3 Akte Jual Beli No.24/Kec.Ngoro/2006.Tanggal 25 April

si
2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.
00722, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto

ne
ng
copy);
35. Bukti PD-4 Akte Jual Beli No.23/Kec.Ngoro/2006.Tanggal 25 April
2006.Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.

do
gu 00723, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto
copy);

In
A
36. Bukti PD-5 Akte Jual Beli No.26/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 28 April
2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.
ah

lik
00724, Atas Nama Ita Triwibawati. (Foto copy sesuai foto
copy);
37. Bukti PD-6 Akte Jual Beli No.36/Kec.Ngoro/2006. Tanggal10 Juni
am

ub
2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.
00725, Atas Nama Ita Triwibawati. (Foto copy sesuai foto
ep
copy);
k

38. Bukti PD-7 Akte Jual Beli No.27/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 28 April


ah

2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.


R

si
00726, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto

ne
copy);
ng

39. Bukti PD-8 Akte Jual Beli No.25/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 28 April


2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.

do
gu

00739, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto


copy);
In
40. Bukti PD-9 Akte Jual Beli No.28/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 28 April
A

2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.


00740, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto
ah

lik

copy);
41. Bukti PD-10 Akte Jual Beli No.28/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 28 April
m

ub

2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.


00741, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto
ka

ep

copy);
42. Bukti PD-11 Akte Jual Beli No.21/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 24 April
ah

2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)No.


R

00742, Atas Nama Ita Triwibawati. (Foto copy sesuai foto


es
M

copy);
ng

on

Hal 57 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
42. Bukti PD-12 Akte Jual Beli No.48/Kec.Ngoro/2006. Tanggal 14

si
Agustus 2006. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) No. 00743, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy

ne
ng
sesuai foto copy);
43. Bukti PD-13 Akte Jual Beli No.48/Kec.Ngoro/2009. Tanggal 30
November 2009. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik

do
gu (SHM) No. 00762, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy
sesuai foto copy);

In
A
44. Bukti PD-14 Akte Jual Beli No.57/Kec.Ngoro/2009. Tanggal 30
Desember 2009. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik
ah

lik
(SHM) No. 00769, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy
sesuai foto copy);
45. Bukti PD-15 Akte Jual Beli No.59/Kec.Ngoro/2009. Tanggal 30
am

ub
Desember 2009. Atas tanah dengan sertifikat No. 00770,
Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto copy);
ep
46. Bukti PD-16 Akte Jual Beli No.58/Kec.Ngoro/2009. Tanggal 30
k

Desember 2009. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik


ah

(SHM) No. 00771 (Foto copy sesuai foto copy);


R

si
47. Bukti PD-17 Akte Jual Beli No.44/2011. Tanggal 30 Januari 2011. Atas

ne
tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 00535, Atas
ng

Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto copy);


48. Bukti PD-18 Akte Jual Beli No.45/2011. Tanggal 30 Januari 2011. Atas

do
gu

tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 420, Atas


Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto copy);
In
49. Bukti PD-19 Akte Hibah No706/HB/JMB/XII/2008. Tanggal 31
A

Desember 2008. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik


(SHM) No. 1738, Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy
ah

lik

sesuai foto copy);


50. Bukti PD-20 Akte Jual Beli No.41/JB/DWK/II/2007. Tanggal 23
m

ub

Februari 2007. Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik


(SHM) No. 00127, Atas Nama Taufiqqurahman(Foto copy
ka

ep

sesuai foto copy);


51. Bukti PD-21 Akta Jual Beli No. 546/2010. Tanggal 29 November 2010.
ah

Atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)No. 200,


R

Atas Nama Ita Triwibawati(Foto copy sesuai foto copy);


es
M

52. Bukti PD-22 Bukti pembelian 1 (satu) unit mobil VW Beatle warna
ng

on

Hal 58 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hitam tahun 2015, No. Pol. S989XI, Nomor Rangka:

si
WVWZZZ16ZDN612473, Nomor Mesin: ZWZW69051,
atas nama PT. SINAR ABADI CITRA SARANA(Foto copy

ne
ng
sesuai foto copy);
53. Bukti PD-23 Bukti pembelian 1 (satu) unit mobil VW Beatle warna
hitam tahun 2015, No. Pol. S989XI, Nomor Rangka:

do
gu WVWZZZ16ZDN612473, Nomor Mesin: ZWZW69051,
atas nama PT. SINAR ABADI CITRA SARANA(Foto copy

In
A
sesuai foto copy);
54. Bukti PD-24 Bukti pembelian 1 (satu) unit Mobil Wrangler Sahara Artic
ah

lik
4D tahun 2012 No. Pol. B99FIQ, Nomor Rangka:
1C4HJWLGXCL1-74382, Nomor Mesin: CL17-4382, atas
nama H. BAHRUDIN(Foto copy sesuai foto copy);
am

ub
55. Bukti PD-25 Bukti pembelian 1 (satu) unit mobil Toyota Innova 2.4 Q
warna hitam No. Pol. S1106YZ, Nomor Rangka:
ep
MHFAB3EM4G0004434, Nomor Mesin: GUN142R-
k

MDTHYD, atas nama PT. SINAR ABADI CITRA SARANA


ah

(SACS). (Foto copy sesuai foto copy);


R

si
56. Bukti PD-26 Bukti pembelian 1 (satu) unit kendaraan roda dua, KTM

ne
six days 250 exc-f, Nomor Rangka:
ng

VBKRFA4039M126461, Nomor Mesin: 7030005100, atas


nama. (Foto copy sesuai foto copy);

do
gu

57. Bukti PD-27 Bukti pembelian 1 (satu) unit kendaraan roda dua, BMW
R1200 GS warna putih No. Pol. B4873BGX, atas nama
In
AGUS SETIA PRATAMA(Foto copy sesuai foto copy);
A

58. Bukti PE-1 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Faris, Desa
Candimulyo, pada tanggal 19 Nopember 2016 dan pada
ah

lik

tanggal 29 Nopember 2016. (Foto copy sesuai asli);


59. Bukti PE-2 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Kades Senden,
m

ub

Desa Senden,pada tanggal 21 Nopember 2016.(Foto copy


sesuai asli);
ka

ep

60. Bukti PE-3 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Yuhdi (CV.
Jasa Karya Abadi), Geringging, Kediri,pada tanggal 21
ah

Nopember 2016 dan pada tanggal 02 Desember 2016


R

(Foto copy sesuai asli);


es
M

61. Bukti PE-4 Bukti terima pembayaran Readymix dari Bpk. Irwan,
ng

on

Hal 59 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tunggorono, pada tanggal 23 Nopember 2016 dan pada

si
tanggal 25 Nopember 2016 (Foto copy sesuai asli);
62. Bukti PE-5 Bukti terima pembayaran Readymix dari PT. Asri Jaya

ne
ng
Putra Perkasa, Bangsri Plandan, Jombang, pada tanggal
25 Nopember 2016 (Foto copy sesuai asli);
63. Bukti PE-6 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Hari, Jombang,

do
gu pada tanggal 24 Nopember 2016 (Foto copy sesuai asli);
64. Bukti PE-7 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Gik (UPT

In
A
Ploso), Ploso, pada tanggal 25 Nopember 2016 (Foto
copy sesuai asli);
ah

lik
65. Bukti PE-8 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Hendra,
Sambong, pada tanggal 25 Nopember 2016 (Foto copy
sesuai asli);
am

ub
66. Bukti PE-9 Bukti terima pembayaran Hotmix dari TPK Desa Keras,
Desa Keras, pada tanggal 25 Nopember 2016 (Foto copy
ep
sesuai asli);
k

67. Bukti PE-10 Bukti terima pembayaran Readymixdari Bpk. Yudi,


ah

R
Tebuireng, pada tanggal 25 Nopember 2016 (Foto copy

si
sesuai asli);

ne
ng

68. Bukti PE-11 Bukti terima pembayaran Hotmix dari CV. Tambakberas
Abadi Makmur (CV.TAM), Dukuhharum, pada tanggal 28
Nopember 2016 (Foto copy sesuai asli);

do
gu

69. Bukti PE-12 Bukti terima pembayaran Hotmix dari CV. Tambakberas
Abadi Makmur (CV.TAM), Mojoroto, pada tanggal 28
In
A

Nopember 2016 (Foto copy sesuai asli);


70. Bukti PE-13 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Musawir,
Mojoagung, pada tanggal 29 Nopember 2016 (Foto copy
ah

lik

sesuai asli);
71. Bukti PE-14 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Bowo, Ngoro,
m

ub

pada tanggal 29 Nopember 2016 (Foto copy sesuai asli);


72. Bukti PE-15 Bukti terima pembayaran Readymix dari Bpk. Kamso,
ka

ep

Sengon, pada tanggal 29 Nopember 2016 (Foto copy


sesuai asli);
ah

73. Bukti PE-16 Bukti terima pembayaran Hotmix dari Bpk. Utomo,
R

Jatiwates, pada tanggal 30 Nopember 2016 (Foto copy


es
M

sesuai asli);
ng

on

Hal 60 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
74. Bukti PE-17 Bukti terima pembayaran Readymix dari Bpk. Imam,

si
Surwono, Pare, pada tanggal 23 Nopember 2016 Bukti
terima pembayaran Readymix dari Bpk. Imam, Surwono,

ne
ng
Pare, pada tanggal 23 Nopember 2016 (Foto copy sesuai
asli);
75. Bukti PE-18 Bukti terima pembayaran Readymix dari Bpk. Jaiz,

do
gu Sambong, Jombang, pada tanggal 30 Nopember 2016.
(Foto copy sesuai asli);

In
A
76. Bukti PE-19 Bukti terima pembayaran Readymix dari Bpk. Heri,
Denanyar, pada tanggal 2 Desember 2016 (Foto copy
ah

lik
sesuai asli);
77. Bukti PE-20 Bukti terima pembayaran Readymix dari Bpk. Irwan,
Tunggorono, pada tanggal 2 Desember 2016 (Foto copy
am

ub
sesuai asli);
ep
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahan dipersidangan
k

Termohon telah mengajukan bukti surat yang bermaterai cukup dan telah
ah

dicocokkan sesuai dengan aslinya diberi tanda T-1 sampai dengan T-34 yaitu
R

si
berupa :

ne
1. Bukti T-1 Surat Perintah Penyelidikan Nomor: Sprin.Lidik-
ng

82/01/11/2015 tanggal 24 November 2015(Foto copy


sesuai asli);

do
gu

2. Bukti T-2 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama


Achmad Sulkan Tanggal 4 Oktober 2016(Foto copy sesuai
In
asli);
A

3. Bukti T-3 Berita Acara Permintaan Keterangan a.n. Pringgo Digdo


Jati tanggal 11 Februari 2016(Foto copy sesuai asli);
ah

lik

4. Bukti T-4 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) a.n. Masduqi


tanggal 22 Juni 2016(Foto copy sesuai asli);
m

ub

5. Bukti T-5 Berita Acara Permintaan Keterangan a.n. Pringgo Digdo


Jati tanggal 11 Februari 2016(Foto copy sesuai asli) ;
ka

ep

6. Bukti T-6 Berita Acara Permintaan Keterangan a.n. Taufiqurrahman


(Pemohon) tanggal 25 Agustus 2016(Foto copy sesuai
ah

asli);
R

7. Bukti T-7 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama


es
M

Harsono Tanggal 24 Mei 2016(Foto copy sesuai asli);


ng

on

Hal 61 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bukti T-8 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama

si
Lilik Indriyanto Tanggal 25 Februari 2016(Foto copy
sesuai asli);

ne
ng
9. Bukti T-9 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama
Jusuf Satrio Wibowo Tanggal 3 Oktober 2016(Foto copy
sesuai asli);

do
gu 10. Bukti T-10 Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) Atas Nama
Zaki Thalib Ishaq Tanggal 4 Oktober 2016(Foto copy

In
A
sesuai asli);
11. Bukti T-11 Pengumuman Pengadaan Jasa Pemborongan Nomor:
ah

lik
600/283-P/411.207/2009 Tanggal 28 Mei 2009 pada
Harian Bhirawa(Foto copy sesuai asli);
12. Bukti T-12 Surat Perintah Pencairan Dana Pemerintah Kabupaten
am

ub
Nganjuk
- No. 0073/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 13 Juli 2009;
ep
- No. 0218/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 10 November
k

2009;
ah

R
- No. 0252/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 4 Desember

si
2009
SKPD – Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Daerah(Foto

ne
ng

copy sesuai asli);


13. Bukti T-13 Rekening koran Bank Jatim Nomor Rekening 019100070

do
gu

atas nama CV BREGAS terkait cashflow proyek


Rehabilitasi Saluran Pembuang Ganggangmalang Tahun
In
Anggaran 2009(Foto copy sesuai foto copy);
A

14. Bukti T-14 Surat Perintah Pencairan Dana Pemerintah Kabupaten


Nganjuk
ah

lik

- No. 0224/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 12 Agustus


2009;
m

ub

- No. 0474/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 10 Desember


2009;
ka

ep

- No. 0539/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 17 Desember


2009
ah

SKPD – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Daerah(Foto


R

copy sesuai asli);


es
M

15. Bukti T-15 Rekening koran Bank Jatim Nomor Rekening 0191014294
ng

on

Hal 62 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atas nama PT Bhakti Ikhsani Perdana terkait cashflow

si
proyek Pemeliharaan Jalan Ngrengket-Mlorah;(Foto copy
sesuai asli);

ne
ng
16. Bukti T-16 Surat Perintah Pencairan Dana Pemerintah Kabupaten
Nganjuk
- No. 0231/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 12 Agustus

do
gu 2009;
- No. 0337/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 1 Desember

In
A
2009;
- No. 0509/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 15 Desember
ah

lik
2009(Foto copy sesuai asli);
17. Bukti T-17 Rekening koran Bank Jatim Nomor Rekening 0051022823
atas nama PT KARYAJATI TATA MANDIRI terkait
am

ub
cashflow proyek Perbaikan Jalan Sukomoro-Kecubung
dan Rehabilitasi Saluran Mlilir Nganjuk(Foto copy sesuai
ep
asli);
k

18. Bukti T-18 Surat Perintah Pencairan Dana Pemerintah Kabupaten


ah

Nganjuk
R

si
- No. 0212/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 7 Agustus

ne
2009;
ng

- No. 0335/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 26 November


2009;

do
gu

- No. 0538/SPM-LS/1.03.3/2009 tanggal 17 Desember


2009(Foto copy sesuai asli);
In
19. Bukti T-19 Rekening koran Bank Jatim Nomor Rekening 0051023935
A

atas nama PT JATI AGUNG ARSITAMA terkait cashflow


proyek Pembangunan Jembatan Kedungingas(Foto copy
ah

lik

sesuai asli);;
20. Bukti T-20 Laporan Kejadian Tindak Pidana Korupsi Nomor: LKTPK-
m

ub

46/KPK/11/2016 tanggal 11 November 2016(Foto copy


sesuai asli);
ka

ep

21. Bukti T-21 Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin.Dik-87/01/11/


2016 tanggal 23 November 2016(Foto copy sesuai asli);
ah

22. Bukti T-22 Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin.Dik-88/01/11/


R

2016 tanggal 23 November 2016(Foto copy sesuai asli);


es
M

23. Bukti T-23 Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sprin.Sita-93/01/11/


ng

on

Hal 63 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2016 tanggal 23 November 2016 (Foto copy sesuai asli);

si
24. Bukti T-24 Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sprin.Sita-94/01/11/
2016 tanggal 23 November 2016 (Foto copy sesuai asli);

ne
ng
25. Bukti T-25 Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Tersangka Atas Nama
TAUFIQURRAHMAN (Pemohon) Tanggal 24 Januari 2017
(Foto copy sesuai asli);

do
gu 26 Bukti T-26 Surat Perintah Penggeledahan No.Sprint-Dah 69/20-
23/12/2016 tanggal 1 Desember 2016 (Foto copy sesuai

In
A
asli);
27. Bukti T-27 Surat Perintah Penggeledahan No.Sprint-Dah 72/20-
ah

lik
23/12/2016 tanggal 5 Desember 2016 (Foto copy sesuai
asli);
28. Bukti T-28 Berita Acara Penggeledahan tanggal 5 Desember 2016
am

ub
bertempat di Kabupaten Nganjuk (Foto copy sesuai asli);
29. Bukti T-29 Berita Acara Penggeledahan tanggal 5 Desember 2016
ep
bertempat di Sekretariat Daerah Pemerrintah Jombang
k

(Foto copy sesuai asli);


ah

R
30. Bukti T-30 Berita Acara Penggeledahan tanggal 5 Desember 2016

si
bertempat di rumah/Dusun Mojosongo 99 Balong bersuk

ne
ng

Jombang, Jawa Timur (Foto copy sesuai asli);


31. Bukti T-31 Surat Termohon kepada Ketua Pengadilan Tipikor
pada Pengadilan Negeri Surabaya No.R.24/23/01/2017

do
gu

Tangggal 12 Januari 2017 (Foto copy sesuai asli);


32. Bukti T-32 Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya
In
A

No.6/I/Pen.Pid.Sus/2017/PN.SBY tertanggal 18 Januari


2017 (Foto copy sesuai asli);
ah

33. Bukti T-33 Berita acara Penyitaan tanggal 05 Desember 2016


lik

bertempat di Kantor Bupati Nganjuk (Foto copy sesuai


asli);
m

ub

34. Bukti T- 34 Berita Acara Penyitaan tanggal 5 Desember 2016


bertempat di Rumah Jalan Hasyim Ashari No.9 Jombang
ka

ep

(Foto copy sesuai asli);


ah

Menimbang, bahwa selain bukti-bukti tersebut diatas dipersidangan


R

Pemohon juga telah mengajukan 3 (tiga) orang saksi dibawah sumpah pada
es
M

pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:


ng

on

Hal 64 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Saksi BONO JATMIKO

si
- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan mengetahui dengan
Termohon;

ne
ng
- Bahwa saksi bekerja sebagai auditor di Kantor AkuntanPublik (KAP)Drs.
Abdulrahman Hasan Salipu;
- Bahwa saksi pernah bekerja melakukan audit umum terhadap PT.

do
gu SACS;
- Bahwa saksi menjelaskan keuangan PT. SACS dalam keadaan baikdan

In
A
wajar, namun pengelolaannya masih tradisional;
- Bahwa terdapat percampuran pengelolaan rekening pribadi dengan
ah

lik
rekening perusahaan makanya di istilahkan dengan tradisional;
- Bahwa Perseroan punya hutang kepada Bank BII sebesar lebih dari 9
(sembilan) milyar rupiah, hutang tersebut dijamin dengan asset pribadi
am

ub
Sdr. Taufiqurrahman (Pemohon);
- Bahwa dengan adanya hutang tersebut maka rekening yang
ep
dipergunakan di Bank adalah rekening pribadi milik istri Pemohon di
k

Bank BII;
ah

- Bahwa didalam auditnya terdapat piutang perusahaan kepada


R

si
pemegang saham yang belum di kompensasi kepada deviden, karena
Perseroan belum melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

ne
ng

terkait pembagian deviden;


- Bahwa saksi memberikan opini atas hasil audit nya yang mengatakan

do
gu

keuangan Perseroan dalam kondisi wajar karena pengelolaannya yang


masih Tradisional, dan memberikan beberapa saran untuk memperbaiki
In
system pengelolaannya;
A

2. Saksi DINI PARAMITA DEWI


ah

lik

- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan mengetahui Termohon;


- saksi adalah Pegawai PT. SACS (Staff AdministrasiKeuangan);
m

ub

- Bahwa saksi pernah dimintai keterangan oleh Penyelidik Kejaksaan


Agung RI di Jombang, namun karena atas permasalahan yang
ka

ditanyakan oleh Penyelidik saksi tidak tahu dengan alasan belum bekerja
ep

di PT. SACS, keterangan saksi pada saat itu tidak dibuat berita Acara ;
ah

- Bahwa saksi pernah dimintai keterangan oleh Penyelidik KPK


R

(Termohon) di Kantor KPK pada tahun 2016;


es
M

ng

on

Hal 65 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa keterangan yang disampaikan oleh saksi kepada Penyelidik KPK

si
(Termohon) terkait dengan permasalahan yang samadengan yang
ditanyakan oleh Penyelidik Kejaksaan Agung RI;

ne
ng
- Bahwa saksi pada tanggal 5Desember 2016 dan 6 Desember 2016
berada di kantor PT. SACS di Jombang;
- Bahwa saksi mengetahui adanya Penggeledahan dan Penyitaan yang

do
gu dilakukan oleh Termohon, bahkan saksi diminta menandatangani Berita
Acara terkait dengan Penggeledahan dan Penyitaan tersebut;

In
A
- Bahwa pada saat Termohon melakukan Penggeledahan, saksi tidak
diperlihatkan/ditunjukan Surat Izin dari Ketua Pengadilan Negeri
ah

lik
setempat untuk melakukan Penggeledahan;
- BahwaTermohon telah melakukan penyitaan terhadap uang millik PT.
SACS di kantor PT. SACS sejumlah Rp. 1.544.788.000,- (satu milyar
am

ub
lima ratus empat puluhempat juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu
rupiah) saksi menandatangani Berita Acara Penyitaan;
ep
- Bahwa asal muasal uang yang disitaoleh Termohon adalah hasil dari
k

transaksi penjualan hotmix, paving dan penyewaan alat berat sesuai


ah

dengan bukti-bukti asli yang ditunjukkan dimuka persidangan;


R

si
- Bahwa adanya mobil yang disita oleh Termohon, Toyota KijangInnova
adalah milik PT. SACS yang didapat melaluipembelian yang

ne
ng

sah(kreditnya kepada perusahaan leasing) ;


- Bahwa adanya mobil milik pribadi dari Pemohon yang juga disita oleh

do
gu

Termohon;
- Bahwa adanya perhiasan, surat-surat Tanah milik Pemohon yang juga
In
disita oleh Termohon;
A
ah

3. Saksi MOH.LUTHFI ROHMATILAH:


lik

- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan mengetahui Termohon;


- Bahwa saksi adalah Pegawai PT. SACS dan Direktur PT. SACS pada
m

ub

tahun 2008-2012;
- Bahwa saksi pernah dimintai keterangan oleh Penyelidik Kejaksaan
ka

ep

Agung RI pada tahun 2012 yang mana keterangan tersebut dibuatkan


Berita Acara;
ah

- Bahwa saksi pada tahun 2016 pernah dimintai keterangan oleh


R

Penyelidik di KPK (Termohon) atas permasalahan yang sama;


es
M

ng

on

Hal 66 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi sudah menyampaikan kepada Penyelidik KPK (Termohon)

si
tentang adanya pemeriksaan di Kejaksaan Agung;
- Bahwa saksi pernah menjabat Direktur PT. SACS pada tahun 2008 -

ne
ng
2012;
- Bahwa sebelum menjabat di PT. SACS saksi sudah sering menjadi
pekerja free lance di berbagai perusahaan jasa konstruksi dan saat

do
gu menjabat saksi tetap menjalankan pekerjaan tersebut;
- Bahwa Pemohon hanya menjadi pemegang saham pada periode saksi

In
A
menjabat di perusahaan;
- Bahwa PT. SACS mempunyai produk berupa hotmix paving dan material
ah

lik
selain mempunyai alat alat berat untuk disewakan;
- Bahwa saksi menerangkan pemegang saham mengambil manfaat dari
PT. SACS dengan menarik uang kas sebagai pinjaman yang dicatat
am

ub
sebagai piutang perusahaan kepada pemegang saham;
- Bahwa saksi bekerja pada PT. Karya Jati Tata Mandiri dan PT. Jati
ep
Agung Arsitama sebagai karyawan free lance, untuk menyusun proposal
k

anggaran proyek dan mengawasi proyek;


ah

- Bahwa saksi menerangkan Pekerjaan saksi sebagai karyawan free lance


R

si
di beberapa perusahaan kontraktor tidak melibatkan dan mengaitkan
perusahaan PT. SACS karena itu merupakan honor untuk pribadi saksi;

ne
ng

- Bahwa PT. SACS mempunyai hutang kepada Bank ;

do
gu

Menimbang, bahwa dipersidangan Pemohon mengajukan pula 2 (dua)


orang Ahli bernama DR. MADE DARMA WEDA, SH.MS dan SUSWINARNO
In
AK.MM dibawah sumpah pada pokoknya memberikan pendapat sebagai
A

berikut:
ah

lik

1. DR. Made DarmaWeda, SH., MS.


- Bahwa Ahli menyampaikanpendapatnyamengenai sah tidaknya
m

ub

penetapan tersangka, berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi


Nomor: 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 Oktober 2015;
ka

- Bahwa ketentuan tersebut diperjelas dengan Peraturan Mahkamah


ep

Agung RI Nomor 4 tahun 2016 tentang “Larang Mengajukan Peninjauan


ah

Kembali atas Putusan Praperadilan” dengan penambahan atas sah tidak


R

nya penggeledahan dan penyitaan;


es
M

ng

on

Hal 67 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan pendapat Mahkamah Konstitusi tersebut, maka

si
penetapan tersangka harus dengan sedikitnya dua alat bukti
sebagaimana dimaksud didalam Pasal 184 KUHAP;

ne
ng
- Bahwa Penyelidikan berfungsi untuk menentukan suatu Peristiwa Hukum
termasuk dalam Ranah Hukum Pidana atau bukan, belum membahas
mengenai bukti dan alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184

do
gu KUHAP;
- Bahwa keterangan didalam penyelidikan tidak termasuk Pro Justitia yaitu

In
A
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sehingga tidak dapat
dijadikan bukti permulaan;
ah

lik
- Bahwa keterangan didalam tingkat penyelidikan yang dibuatkan berita
acara bukan bukti permulaan dan bukan alat bukti sebagaimana
dimaksud dalam putusan Mahkamah Konstitusi karena tidak dibawah
am

ub
Pro Justitia (tidak mengikat);
- Bahwa penyidikan bertujuan untuk “mencari alat bukti” dan membuat
ep
terang perkara sehingga disanalah hubungan alat bukti yang dimaksud
k

dalam Pasal 184 KUHAP untuk menetapkan Tersangka berdasarkan


ah

Putusan Mahkamah Konstitusi;


R

si
- Bahwa pada saat Surat Perintah Penyidikan diterbitkan setelah diketahui
bahwa peristiwa tersebut adalah peristiwa pidana Penyidik

ne
ng

mengumpulkan sedikitnya dua alat bukti berdasarkan Pasal 184 KUHAP


untuk menetapkan nama tersangka didalam Surat Perintah Penyidikan

do
gu

tersebut ;
- Bahwa terdapat pendapat didalam Putusan Mahkamah Konstitusi itu
In
yang memerintahkan agar calon tersangka terlebih dahulu diambil
A

keteranggan sebagai saksi sebelum diterbitkan Surat Perintah


Penyidikan dengan menyebutkan nama tersangkanya, agar calon
ah

lik

tersangka mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dengan


kondisi yang bebas atas sangkaan yang akan ditujukan kepada nya, hal
m

ub

ini untuk menghormati hak hak asasi dari Calon tersangka dalam
melakukan pembelaan;
ka

- Bahwa pendapat di dalam Putusan Mahkamah Konstitusi, harus


ep

dilakukan pemeriksaan sebagai saksi terhadap calon tersangka


ah

diterbitkan atas permasalahan gugatan dan putusan mengenai


R

penetapan tersangka di Mahkamah Konstitusi bukan mengenai


es

proses penyelidikan sehingga tidak dapat ditafsirkan pemeriksaan


M

ng

tersebut pada tingkat penyelidikan karena penyelidikan bukan kontent


on

Hal 68 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau substansi yang dibahas dalam pemeriksaan di Mahkamah

si
Konstitusi dalam perkara tersebut;
- Bahwa alat bukti sesuai dengan Pasal 184 KUHAP sebagaimana

ne
ng
dimaksud untuk menetapkan tersangka harus berkaitan dengan unsur
pidana yang disangkakan, karena penyidik tidak dapat memproses suatu
pemeriksaan pidana menjadi berkas perkara jika alat bukti keterangan

do
gu saksi maupun bukti lain nya tidak sesuai dengan unsur pasal yang
disangkakan;

In
A
- Bahwa semua orang dan semua lembaga harus tunduk terhadap
putusan Mahkamah konstitusi sebagai Undang-undang tidak terkecuali
ah

lik
KPK;
- Bahwa penggeledahan tidak diatur didalam Undang-undang Nomor 30
Tahun 2002 tentang KPK sehingga harus tunduk kepada ketentuan yang
am

ub
ada dalam KUHAP;
- Bahwa terhadap adanya duplikasi pemeriksaan di tingkat Penyelidikan
ep
harus dikembalikan kepada spirit atau roh dari pembentukan KPK itu
k

sendiri yaitu untuk menjadi triger bagi instansi penegak hukum lain
ah

dalam melakukan penegakan hukum korupsi, sehingga KPK harusnya


R

si
tidak memperebutkan penyelidikan tersebut tetapi lebih tepat melakukan
supervisi atas penyelidikan yang telah ada di instansi lain atas

ne
ng

permasalahan yang sama;


- Bahwa dalam hal terdapat keputusan bersama mengatur jika terjadi

do
gu

pemeriksaan untuk perkara yang sama, maka putusan bersama itu


adalah berfungsi untuk menghindarkan pergesekan antara instansi
In
penegak hukum berdasarkan pengalaman pengalaman penegakan
A

hukum sebelumnya sehingga lebih kepada etika yang harus dihormati


oleh pihak yang menandatangani putusan bersama tersebut;
ah

lik

- Bahwa terhadap perintah penyidikan yang dikeluarkan lebih dari satu


pada saat yang sama untuk orang yang sama, maka hal tersebut tidak
m

ub

dapat dilakukan karena seharusnya jika perbuatan itu merupakan suatu


rangkaian cukup satu perintah penyidikan dengan beberapa pasal yang
ka

nanti akan diterapkan secara kumulatif ;


ep
ah

2. SUSWINARNO, Ak., MM.


R

- Bahwa menurut pendapat Ahli, pengadaan barang dan jasa yang terjadi
es

sebelum tahun 2010 tunduk kepada Keputusan Presiden Nomor 80


M

ng

tahun 2003;
on

Hal 69 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Organ-organ didalam pengadaan barang dan jasa berdasarkan

si
Keppres tersebut adalah organ fungsional yang tidak termasuk Kepala
Daerah, Kecuali untuk proyek yang nilainya lebih dari Rp. 50 milyar;

ne
ng
- Bahwa Bupati adalah pejabat yang memberikan tugas secara beringkat
kepada organ-organ tersebut untuk melaksanakan roda pembangunan
secara managerial tidak secara teknis;

do
gu - Bahwa Bupati bukan pejabat yang diberi tugas untuk melakukan
pengadaan barang dan jasa;

In
A
- Bahwa pengawasan terhadap pengadaan barang dan jasa secara
teknis/fungsional dilakukan oleh Panitia PenggunaBarang, yang akan
ah

lik
memberikan rekomendasi menolak jika pengadaan barang tersebut tidak
sesuai dengan ketentuan;
- Bahwa pengawasan secara struktural terhadap pengadaan barang dan
am

ub
jasa dilakukan secara intern dan ekstern, secara intern oleh Inspektorat
Tingkat II dan Bawasda, secara ekstern dilakukan oleh BPK dan BPKP;
ep
- Bahwa Ahli berpendapat kecil kemungkinan terjadi intervensi dari pihak
k

luar pengadaan barang dan jasa, karena intervensi baru bisa berhasil
ah

harus menginternvensi semua pihak dalam pengurusan yang


R

si
wewenangnya berbeda serta juga harus mengintervensi pihak pengawas
baik pengawasan teknis maupun pengawas struktural yang juga

ne
ng

mempunyai pengawas eksternal;

Menimbang, bahwa dipersidangan Termohon juga mengajukan 1 (satu)

do
gu

orang Ahli bernama ADNAN PASLIADJA, SH dibawah sumpah pada pokoknya


memberikan pendapat sebagai berikut :
In
A

1. ADNAN PASLIADJA, SH
- Bahwa berdasarkan pasal 44 ayat (1) dan (2) UU KPK Termohon dapat
ah

bertanggung jawab untuk menemukan bukti permulaan yang cukup yaitu


lik

sekurang-kurangnya 2 alat bukti.


- Bahwa sesuai dengan Pasal 1 angka 14 KUHAP dan Pasal 44 ayat (1)
m

ub

dan (2) UU KPK maka setelah menemukan bukti permulaan yang cukup,
Termohon dapat menetapkan seseorang sebagai tersangka.
ka

ep

- Bahwa penetapan seseroang menjadi tersangka tidak tergantung pada


tahapannya tetapi pada ditemukannya bukti permulaan yang cukup,
ah

artinya ketika ditahap penyelidikan sudah ditemukan bukti permulaan


R

yang cukup maka sudah dapat ditentukan tersangkanya.


es
M

ng

on

Hal 70 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa apabila penyelidik sudah memperoleh bukti permulaan yang

si
cukup kemudian ditingkatkan ditingkatkan ke tahap peyidikan, penyidik
KPK dapat langsung menetapkan tersangka, karena sebelumnya telah

ne
ng
memperoleh bukti permulaan yang cukup pada tahap penyelidikan.
- Bahwa harus dibedakan fungsi bukti permulaan, fungsi bukti dan fungsi
alat bukti, bukti permulaan diperoleh dalam tahap penyelidikan fungsi

do
gu untuk meningkatkan pada tahap penyidikan atau tidak, atau untuk
melakukan penetapan tersangka sebagaimana tersebut dalam Pasal 1

In
A
angka 14 KUHAP. Bukti hanya diperoleh dalam tahap penyidik yaitu
penyidik membuat terang suatu tindak pidana.
ah

lik
- Bahwa dalam Undang-Undang KPK setelah penyelidik menemukan bukti
permulaan yang cukup, maka tanpa melakukan pemeriksan terhadap
saksi terlebih dahulu boleh saja kemudian ditetapkan sebagi tersangka,
am

ub
karena pemeriksaa saksi itu ada pada tahap penyidikan dan bukan
penyelidikan.
ep
- Bahwa bukti permulaan bisa saja laporan pengaduan dan semua
k

keadaan perbuatan yang dapat mengarahkan pada suatu tindak pidana.


ah

Keadaan tersebut bisa membawa penyelidik pada suatu tindak pidana.


R

si
Pada tindak pidana korupsi bisa juga dokumen elektronik atau optik
sebagaimana dimaksud Pasal 44 ayat (2) UU KPK.

ne
ng

- Bahwa tidak ada ketentuan baik dalam KUHAP maupun dalam UU KPK
kapan seseorang ditetapkan sebagai tersangka, sepanjang telah

do
gu

ditemukan bukti permulaan yang cukup dapat menetapkan seseorang


sebagai tersangka.
In
- Bahwa Obyek praperadilan adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 1
A

angka 10 jo Pasal 77 KUHAP dan sebagaimana amanat Putusan MK


No. 21/PUU/XII/2014 yaitu terkait penetapan tersangka, penggeledahan
ah

lik

dan penyitaan. Tidak ada Obyek praperadilan terkait dengan


sah/tidaknya penyidikan yang dilakukan oleh Termohon sebagaimana
m

ub

dimintakan dalam petitum permohonan praperadilan yang diajukan oleh


Pemohon.
ka

- Bahwa pemeriksaan terhadap Calon Tersangka sebagaimana dimaksud


ep

dalam Putusan MK No. 21/PUU/XII/2014 tidak harus dilaksanakan pada


ah

saat tahap penyidikan. Dalam konteks kewenangan Termohon, maka


R

ketika Pemohon telah diperiksa di tahap penyelidikan sudah memenuhi


es

maksud dan tujuan dari pemeriksaan Calon Tersangka sebagaimana


M

ng

dimaksud Putusan MK tersebut.


on

Hal 71 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa penggeledahan yang dilakukan tanpa izin terlebih dahulu dari

si
pengadilan dapat dilakukan sebagaimana dimaksud Pasal 34 KUHAP,
namun wajib segera melaporkan kepada ketua pengadilan negeri

ne
ng
setempat. Bahwa dengan dikeluarkannya surat penetapan dari
pengadilan negeri tentang laporan dilakukannya penggeledahan
menyatakan bahwa tindakan penggeledahan yang dilakukan oleh

do
gu Termohon adalah sah;
- Bahwa mengenai suatu peristiwa pidana yang sejenis maka seharusnya

In
A
dibuatkan satu surat Perintah Penyidikan, tetapi kalaupun dibuat dalam
surat perintah penyidikan yang terpisah tidak menjadikan surat perintah
ah

lik
penyidikan dan penyidikan menjadi tidak sah;

Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon Praperadilan telah


am

ub
mengajukan kesimpulan masing-masing pada tanggal 3 Maret 2017;
ep
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka
k

segala sesuatu yang terjadi selama persidangan berlangsung kesemuanya


ah

telah tercantum dalam berita acara sidang, yang untuk singkatnya dianggap
R

si
termuat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya pihak Pemohon dan Termohon


Praperadilan mohon putusan;

do
gu

TENTANG HUKUMNYA:
In
A

Menimbang, bahwa tentang Praperadilan telah diatur didalam pasal 1


butir 10 Jo pasal 77, pasal 79 sampai dengan pasal 81 KUHAP secara limitatif
ah

lik

menyebutkan bahwa kewenangan praperadilan adalah sebagai barikut:


a. Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan
m

ub

atau penghentian penuntutan;


b. ganti kerugian atau rehabilitasaasi bagi seseorang yang perkara
ka

pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;


ep

Menimbang, bahwa dalam perkembangan praktek pengadilan, melalui


ah

Putusan Mahkamah Konstitusi No 21/PUU-/XII/2014 tanggal 28 April 2015,


R

kewenangan praperadilan bertambah tentang sah atau tidaknya Penetapan


es

Tersangka, Penggeledahan dan Penyitaan, yang telah dipedomani dan tidak


M

ng

on

Hal 72 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lagi dijadikan perbedaan pendapat serta diikuti oleh Hakim Praperadilan

si
diseluruh Indonesia;
Menimbang, bahwa disamping berdasarkan hal-hal tersebut diatas,

ne
ng
dalam hal menangani perkara praperadilan Mahkamah Agung Republik
Indonesia juga telah mengeluarkaan produk peraturan berupa Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia (PERMA) Nomor 4 Tahun 2016, yang

do
gu selengkapnya dalam pasal 2 berbunyi sebagai berikut :
(1)Obyek Praperadilan adalah:

In
A
a. sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,
penghentian penyidikan atau penghentian
ah

lik
penuntutan, penetapan tersangka, penyitaan
dan penggeledahan;
b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi
am

ub
seseorang yang perkara pidananya dihentikan
pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
ep
(2) Pemeriksaan Praperadilan terhadap permohonan tentang
k

tidak sahnya penetapan tersangka hanya menilai aspek


ah

formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2(dua) alat bukti yang
R

si
sah dan tidak memasuki materi perkara.
(3) Putusan Praperadilan yang mengabulkan permohonan

ne
ng

tentang tidak sahnya penetapan tersangka tidak


menggugurkan kewenangan penyidik untuk menetapkan yang

do
gu

bersangkutan sebagai tersangka lagi setelah memenuhi


paling sedikit dua alat bukti baru yang sah, berbeda dengan
alat bukti sebelumnya yang berkaitan dengan materi perkara.
In
A

(4) Persidangan tentang tidak sahnya penetapan tersangka,


penyitaan dan penggeledahan dipimpin oleh Hakim Tunggal
ah

lik

karena sifat pemeriksaannya yang tergolong singkat dan


pembuktiannya yang hanya memeriksa aspek formil.
m

ub

(5) Praperadilan diajukan dan diproses sebelum perkara pokok


disidangkan di pengdilan negeri, jika perkara pokok sudah
ka

mulai diperiksa maka perkara Praperadilan gugur.


ep

Menimbang, bahwa dari ketentuan KUHAP dan PERMA Nomor 4 Tahun


ah

2016 tersebut nyatalah bahwa Hakim Praperadilan dalam memeriksa perkara


R

praperadilan telah diberi aturan-aturan yang terang dengan tidak


es

diperbolehkannya Hakim Praperadilan untuk memeriksa materi pokok perkara


M

ng

on

Hal 73 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang sedang diperiksanya itu karena hakim Praperadilan dalam pembuktiannya

si
hanya memeriksa aspek formil saja;
Menimbang, bahwa terkait dengan hal-hal tersebut diatas, dalam

ne
ng
memeriksa permohonan praperadilan ini Hakim Praperadilan hanya akan
mempertimbangkan bukti-bukti yang relevan baik bukti dari Pemohon
Praperadilan maupun Termohon Praperadilan dan berkaitan dengan

do
gu pemeriksaan permohonan praperadilan yang diajukan oleh Pemohon
Paperadilan tentang sah atau tidaknya penetapan tersangka;

In
A
Menimbang, bahwa terkait sifatnya putusan Mahkamah Konstitusi
adalah formil dan mengikat karena putusan Mahkamah Konstitusi dalam
ah

lik
pengujian suatu produk Undang-undang adalah sama kuat daya ikatnya
dengan Undang-undang yang dibuat oleh lembaga legeslatif dimana posisi
lembaga legislatif adalah sebagai Positif Legeslator, sedangkan Mahkamah
am

ub
Konstitusi merupakan Negatif Legeslator, sehingga dengan demikian semua
putusan pengujian atas produk undang-undang yang dilakukan oleh Mahkamah
ep
Konstitusi berlaku sebagai Undang-undang, sehingga dengan demikian bahwa
k

penetapan Tersangka, Penggeledahan dan Penyitaan adalah juga menjadi


ah

kewenangan dari praperadilan;


R

si
Menimbang, bahwa dari apa yang dipertimbangkan tersebut diatas,
Penetapan Tersangka, Penggeledahaan dan Penyitaan sebagaimana putusan

ne
ng

Mahkamah Konstitusi No. 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 tidak ada


pengambil alihan kewenangan lembaga lain dalam sistim peradilan pidana di

do
gu

Indonesia, yang dengan demikian telah berarti pula bahwa apa apa yang
diutarakan oleh Termohon Praperadilan sebgai bagian dari Eksepsinya yang
tertuang dalam jawaban Termohon Praperadilan tidak didasari dengan alasan
In
A

hukum yang kuat, sehingga Eksepsi Termohon Praperadilan tersebut haruslah


dinyatakan ditolak;
ah

lik

Dalam Pokok Pekara


m

ub

Menimbang, bahwa yang menjadi dasar dan alasan hukum bagi


ka

Pemohon Praperadilan mengajukan permohonan praperadilan adalah sebagai


ep

berikut:
ah

1. Tentang tidak sahnya penetapan Tersangka atas diri Pemohon;


R

2. Tentang tidak sahnya penyidikan yang dilakukan olah Termohon;


es

3. Tentang tidak sahnya upaya paksa yang dilakukan oleh Termohon, baik itu
M

ng

berupa penggeledahan maupun penyitaan;


on

Hal 74 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap hal-hal tersebut diatas Hakim Praperadilan

si
akan mempertimbangkan hanya dalam hal-hal sebagai brikut;
1. Jika Penyilidik dalam melakukan tindakan penggeledahan

ne
ng
menemukan bukti permulaan yang berupa adanya dugaan tindak
pidana korupsi, maka dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
tanggal ditemukan bukti permulaan tersebut Penyelidik harus

do
gu melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi;
2. Bukti permulaan yang cukup dianggap telah ada apabila ditemukan

In
A
sekurang-kurangnya 2(dua) alat bukti, termasuk dan tidaak terbatas
pada informasi atau data yng diucapkan, dikirim, diterima atau
ah

lik
disimpan baik secara biasa maupun elektronik atau optic;
3. Dalam hal penyelidik dalam melakukan tugasnya tidak mememukan
bukti permulaan yang cukup segera melaporkan kepada Komisi
am

ub
Pemberantasan Korupsi dan Komisi Pemberantasan Korupsi
menghentikan penyelidikan;
ep
4. Dalam hal Komisi Pemberantasan Korupsi berpendapat bahwa
k

perkara terebut diteruskan, Komisi Pemberantasan korupsi dapat


ah

melakukan penyelidikan sendiri-sendiri atau melimpahkannya


R

si
kepada pihak Kepolisian atau Kejaksaan;
5. Dalam hal penyelidikan dilimpahkan kepada Komisi Pemberantasan

ne
ng

Korupsi atau Kejaksaan, Kepolisian atau Kejaksaan wajib


melaksanakan koordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi

do
gu

dan Komisi Pemberanasan Korupsi dapat melakukan supervisi untuk


itu;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas tindakan
In
A

penyidikan adalah merupakan tindakan lanjutan dari tindakan penyelidikan


sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 44 Undang-Undang Nomor 30
ah

lik

tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK);


Menimbang, bahwa dengan demikian unsur syaratnya tindakan
m

ub

penyidikan yang dilakukan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


adalah harus didasarkan kepada diperolehnya bukti permulaan yang cukup dan
ka

itu dianggap telah ada apabila ditemukan sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti
ep

yang sah;
ah

Menimbang, bahwa dengan demikian pasal 44 Undang-Undang Nomor


R

30 Tahun 2002 tentang Komisi Pembarantasan Korusi (KPK) lebih menegaskan


es

makna penyidikan yang diatur dalam pasal 1 butir 5 KUHAP, karena pasal 44
M

ng

Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK ini memberikan syarat


on

Hal 75 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa atas peristiwa yang diduga sebagai suatu tindak pidana korupsi tersebut

si
harus melalui bukti permulaan yang cukup yaitu apakah telah ditemukan 2
(dua) alat bukti dalam peristiwa yang diduga sebagai suatu tindak pidana

ne
ng
korupsi ;
Menimbang, bahwa dengan demikian akan timbul pertanyaan, apakah
penetapan tersangka itu dilakukan pada tahap penyelidikan atau penyidikan,

do
gu hal tersebut terkait dengan diperolehnya 2 (dua) alat bukti sebagai bukti
permulaan yang cukup;

In
A
Menimbang, bahwa terkait dengan sah atau tidaknya penetapan
tersangka tersebut Pemohon Praperadilan telah mengajukan saksi-saksi
ah

lik
1.MUH.LUFTI ARIF ROHMATILLAH, 2. DINI PARAMITA DEWI, 3. BONO
JATMIKO dan Ahli DR.MADE DARMA WEDA,SH.MS dan Ahli SUSWINARNO,
AK ., sedangkan Termohon Praperadilan telah mengajukan seorang Ahli yaitu
am

ub
ADNAN PASLIADJA,SH., dimana pendapat dari ahli yang diajukan oleh
Pemohon khususnya Ahli DR. Made Darma Weda,SH.MS., maupun Ahli
ep
Termohon yaitu Adnan Pasliadja,SH., masing-masing telah berbeda satu
k

dengan yang lainnya;


ah

Menimbang, bahwa dengan adanya perbedaan pendapat ahli yang


R

si
diajukan oleh Pemohon dan Termohon Praperadilan tersebut, kita harus
kembali kepada hukum dan Undang-undang yang ada, karena pendapat atau

ne
ng

doktrin tidak boleh bertentangan dengan hukum dan Undang-undang;


Menimbang, bahwa dalam permohonan Pemohon Praperadilan, yang

do
gu

menjadi titik permasalahannya adalah penetapan tersangka oleh Termohon


Praperadilan, Hakim Praperadilan akan berpedoman pada undang-undang
yaitu Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
In
A

Korupsi (KPK), khususunya pasal 46, yang menyebutkan :


1. Dalam hal seseorang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh
ah

lik

Komisi Pemberantasan Korupsi, terhitung sejak tanggal penetapan


tersebut prosedur khusus yang berlaku dalam rangka pemeriksaan
m

ub

tersangka yang diatur dalam peraturan perundang-undangan


lain,tidak berlaku berdasarkan Undang-undang ini ;
ka

2. Pemeriksaan tersangka sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ep

dilakukan dengan tidak mengurangi hak-hak tersangka :


ah

Menimbang, bahwa dari ketentuan pasal 46 Undang-undang Nomor 30


R

Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut dikaitkan dengan


es

pasal 44 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi


M

ng

Pemberantasan Korupsi, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penetapan


on

Hal 76 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersangka pada Komisi Pemberantasan Korupsi adalah pada proses

si
penyidikan, bukan pada proses penyelidikan, dimana proses penyidikan
tersebut adalah merupakan kelanjutan dari proses penyelidikan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan permohonan Praperadilan
yang diajukan oleh Pemohon Praperadilan, Hakim Praperadilan memandang
perlu untuk mepertimbangkan terlebih dahulu pokok permohonan Pemohon

do
gu Praperadilan pada petitum angka 7 yaitu tentang tidak sahnya segala tindakan
hukum Termohon Praperadilan terhadap diri Pemohon Praperadilan yang

In
A
mendasarkan dari Surat Perintah Penyelidikan Nomor : Sprin.Lidik-
82/01/11/2015 tanggal 24 Nopember 2015 dan Surat Penyidikan Nomor :
ah

lik
Sprin.Dik-87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 serta Surat Perintah
Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 ;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan memperhatikan dengan
am

ub
seksama bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon dan Termohon Praperadilan
baik itu berupa surat-surat maupun saksi-saksi dan ahli, maka terhadap
ep
penanganan perkara dugaan terjadinya tindak pidana korupsi yang
k

disangkakan kepada Pemohon Praperadilan telah melanggar ketentuan pasal


ah

12 huruf I dan pasal 12 B Undang-undang Nomor 31 Tahun1999 sebagaimana


R

si
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

ne
ng

1. Adanya Surat Penyelidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung


Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksan Agung Republik Indonesia

do
gu

Nomor : Print-155/F.2/Fd.1/12/2011 tanggal 12 Desember 2011,


terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi Penerimaan
Gratifikasi yang dilakukan oleh Ita Tribawati ;
In
A

2. Berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan dari Kejaksaan Agung


RI Nomor : Print-155/F.2/Fd.1/12/2011 tanggal 12 Desembar 2011
ah

lik

tersebut, Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung RI telah


melakukan penyelidikan berupa pemanggilan dan meminta
m

ub

keterangan berdasarkan Surat Permintaan Keterangan terhadap :


Muh. Luthfi Arif Rohmatillah, Direktur PT. Sinar Abadi Citra
ka

Sarana ; Abdul Chafid, KomisarisPT. Sinar Abadi Citra Sarana;


ep

Lutfiyah Herawati, Karyawati PT. Sinar Abadi Citra Sarana; Dewi


ah

Setyorini, Karyawati PT. Sinar Abadi Citra Sarana, Nomor :


R

2601/F.2/Fd.1/12/2011 tanggal 21 Desember 2011, dimana


es

penyelidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung RI


M

ng

on

Hal 77 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyangkut aset-aset milik Pemohon Praperadilan yang ada di

si
Kabupaten Nganjuk;
3. Pada tanggal 24 Nopember 2015 Termohon Praperadilan

ne
ng
mengeluarkan Surat Perintah penyelidikan Nomor : Sprin.Lidik-
82/01/11/2015, tentang dugaan tindak pidana korupsi
penyalahgunaan wewenang dan/atau penerimaan

do
gu suap/hadiah/sesuatu kepada Pemohon Praperadilan ;
4. Dalam proses penyelidikan tersebut, Termohon Praperdilan telah

In
A
melakukan pemeriksaan berupa permintaan keterangan kepada
Ahmad Sulkan, Zaki Thalib Ishak dan Sukijo, pada tanggal 4
ah

lik
Oktober 2016 ; Masduki, pada tanggal 22 Juni 2016; Pringgo
Digdo Jati, tanggal 11 Februari 2016 ; Lilik Indriyanto, tanggal 25
Februari 2016 ; Harsono, tanggal 24 Mei 2016 ; Taufikurrahman,
am

ub
tanggal 25 Agustus 2016 dan Jusuf Satrio Wibowo, tanggal 3
Oktober 2016 ;
ep
5. Pada tanggal 23 Nopember 2016 Termohon Praperadilan
k

mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-


ah

87/01/11/2016 dan Nomor : Sprin.Dik-88/01/11/2016, tentang


R

si
dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Pemohon
Praperadilan;

ne
ng

6. Berdasarkan surat perintah penyidikan tersebut, penyidik telah


melakukan upaya paksa yaitu tindakan penyitaan dan

do
gu

penggeledahan serta pemeriksaan tersangka atas nama


Taufikurarahman ;
7. Hingga perkara praperadilan ini diputus,,berkas perkara atas
In
A

nama Pemohon Praperadilan sebagai tersangka belum


dilimpahkan ke pengadilan tindak pidana korupsi ;
ah

lik

Menimbang, bahwa pasal 6 Undang-undang nomor : 30 Tahun 2002


tentang Komisi pemberantasan korupsi menyatakan bahwa :
m

ub

Pasal 6 .
Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas :
ka

a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan


ep

pemberantasan tindak pidana korupsi.


ah

b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan


R

pemberantasan tindak pidana korupsi .


es

c. Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan


M

ng

terhadap tindak pidana korupsi.


on

Hal 78 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana

si
korupsi.
e. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan

ne
ng
Negara.
Pasal 7.
Dalam melaksanakan koordinasi sebagaimana dimaksud dakam

do
gu pasal 6 huruf a, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang :
a. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan

In
A
tindak pidana korupsi.
b. Menetapkan system pelaporan dalan kegiatan
ah

lik
pemberantasan tindak pidana korupsi.
c. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak
pidana korupsi kepada instansi yang terkait.
am

ub
d. Melaksananakan dengar pendapat atau pertemuan dengan
instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak
ep
pidana korupsi.
k

e. Meminta laporan instasi terkait mengenai pencegahan tindak


ah

pidana korupsi.
R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam pasal 8 Undang-undang Nomor :

ne
ng

30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi menegaskan juga


bahwa :

do
gu

1. Dalam rangka melaksanakan tugas supervisi sebagaimana


dimaksud dalam pasal 6 huruf b, Komisi Pemberantasan Korupsi
berwenang melakukan pengawasan, penelitian atau penelaahan
In
A

terhadap instansi yang menjalankan tugas dan wewenangnya yang


berkaitan dengan pemberantasan tindak pidana korupsi, dan
ah

lik

instansi yang dalam melaksanakan pelayanan publik.


2. Dalam melaksanakan wewenang sebagimana dimaksud pada ayat
m

ub

(1), Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang juga mengambil


alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku tindak pidana
ka

korupsi yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan.


ep

3. Dalam hal Komisi pemberantasan Korupsi mengambil alih


ah

penyidikan atau penuntutan, kepolisian atau kejaksaan wajib


R

menyerahkan tersangka dan seluruh berkas perkara beserta alat


es

bukti dan dokumen lain yang diperlukan dalam waktu paling lama
M

ng

on

Hal 79 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak tanggal diterimanya

si
permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi.
4. Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan

ne
ng
dengan membuat dan menandatangani berita acara penyerahan
sehingga segala tugas dan kewenangan kepolisian atau kejaksaan
pada saat penyerahan tersebut beralih kepda Komisi

do
gu Pemberantasan Korupsi.
Menimbang, bahwa pasal 6 huruf a dan pasal 7 Undang-undang Nomor

In
A
30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi mengatur tentang
Koordinasi, yang merupakan salah satu bagian tugas dari Termohon
ah

lik
Praperadilan, dimana bila mencermati pasal 7 Undang-undang No.30 Tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut adalah merupakan
syarat dan prosedur melakukan kooordinasi, yang mana hal tersebut dalam
am

ub
pelaksanaannya telah ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Kejaksaan
Agung Republik Indonesia dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
ep
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor : KEP-
k

049/A/J.A/03/2012 dan Nomor : B/23/III/2012 serta Nomor : Spj-39/01/03/2012,


ah

yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara instansi yang


R

si
menjalankan tugas dan wewenangnya yang berkaitan dengan pemberantasan
tindak pidana korupsi dan tercapainya optimalisasi pemberantasaan tindak

ne
ng

pidana korupsi ;
Menimbang, bahwa dalam Kesepakatan Bersama tersebut, khususnya

do
gu

sebagaimana diatur dalam pasall 6 huruf a dan pasal 7 serta pasal 8 ,


ditentukan bahwa dalam hal pihak Kejaksaan, Kepolisian atau Komisi
Pemberantasan Korupsi melakukan penyelidikan pada sasaran yang sama,
In
A

untuk menghindari duplikasi penyelidikan maka penentuan instansi yang


mempunyaii kewajiban untuk menindak lanjuti penyelidikan adalah instansi
ah

lik

yang lebih dahulu mengeluarkan surat perintah penyelidikan atau dibuat


kesepakatan baru untuk pengalihan penyelidikan ke pihak lain sesuai dengan
m

ub

peraturan perundang-undangan, dengan terlebih dahulu dilakukan gelar


perkara antara instansi yang menjalankan tugas dan wewenangnya yang
ka

berkaitan dengan pemberantasan tindak pidana korupsi yang pelaksanaannya


ep

dituangkan dalam suatu Berita Acara;


ah

Menimbang, , bahwa akan timbul pertanyaan apakah Termohon


R

Praperadilan tidak dapat mengambil alih penyelidikan yang telah dilakukan


es

oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia ? Dengan merujuk pasal 7 Undang-


M

ng

undang Nomor : 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dan


on

Hal 80 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kesepakatan Bersama tersebut, menurut Hakim Praperadilan, hal itu dapat saja

si
dilakukan sepanjang dibuat kesepakatan baru untuk pengalihan penyelidikan ke
pihak lain dengan terlebih dahulu diadakan gelar perkara antara Termohon

ne
ng
Praperadilan dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia serta dibuatkan
Berita Acaranya;
Menimbang, bahwa dari bukti- bukti yang diajukan oleh Pemohon dan

do
gu Termohon Praperadilan baik itu surat-surat maupun saksi-saksi, tidak terdapat
adanya alat bukti yang menunjukkan adanya pengambil alihan penyelidikan

In
A
oleh Termohon Praperadilan terhadap penyelidikan yang dilakukan oleh
Kejaksaan Agung Republik Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam Surat
ah

lik
Perintah Penyelidikan Nomor : Print-155/F.2/F.1/12/2011 tanggal 12 Desember
2011 dan tidak pernah pula ada rapat-rapat koordinasi serta telah bersama
dalam bentuk gelar perkara antara Termohon Praperadilan dan Kejaksaan
am

ub
Agung Republik Indonesia sedangkan dugaan tindak pidananya baik subyek
maupun obyeknya adalah sama;
ep
Menimbang, bahwa tindakan yang dilakukan oleh Termohon
k

Praperadilan dengan mengeluarkan surat Perintah Penyelidikan Nomor :


ah

Sprin.Lidik-82/01/11/2015 tanggal 24 Nopember 2015 dan Surat Perintah


R

si
Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 dan
Nomor : Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 tersebut tidak

ne
ng

dapat diterima logika hukum, karena Kejaksaan Agung Republik Indonesia juga
telah mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan Nomor : 155/F.2/F.1/12/2011

do
gu

tanggal 12 Desember 2011, sehingga telah terjadi kerancuan dan duplikasi


penyelidikan terhadap dugaan adanya tindak pidana korupsi yang subyek dan
obyeknya sama :
In
A

Menimbang, bahwa apabila terjadi kerancuan dan duplikasi penyelidikan,


dimana Termohon Praperadilan dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia
ah

lik

melakukan penyelidikan pada sasaran yang sama, sebagaimana diatur dalam


Kesepakatan Bersama Nomor :KEP-049/A/J.A/03/2012 dan Nomor :
m

ub

B/23/III/2012 serta Nomor : Spj-39/01/03/2012, khususnya pasal 8 ayat (1)


penentuan instansi yang mempunyai kewajiban untuk menindak lanjuti
ka

penyelidikan adalah instansi yang lebih dahulu mengeluarkan Surat Perintah


ep

Penyelidikan yang dalam hal ini adalah Kejaksaan Agung Republik Indonesia
ah

karena Termohon Praperadilan baru belakangan mengeluarkan Surat Perintah


R

Penyelidikan Nomor Sprin.Lidik 82/01/11/2015 tanggal 24 Nopember 2015;


es

Menimbang, bahwa Kesepakatan Bersama yang telah ditanda tangani


M

ng

oleh Pihak Kejaksaan Agung RI, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
on

Hal 81 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia adalah berlaku dan

si
mengikat pihak-pihak yang telah menandatanganinya sebagaimana diatur
dalam pasal 29 jo pasal 30 Kesepakatan Bersama tersebut ;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap hai tersebut diatas, akan timbul
pertanyaan, apa akibat hukum yang ditimbulkan dengan adanya penyelidikan
dengan Surat Perintah Penyelidikan Nomor : Sprin.Lidik-82/01/11/2015 tanggal

do
gu 24 Nopember 2015 dan Surat Perintah Penyidikan Nomor : Spin-Dik-
87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 dan Nomor :Sprin.dik-88/01/11/2016

In
A
tanggal 23 Nopember 2016 oleh Termohon Praperadian, Hakim Praperadilan
berpendapat bahwa oleh karena penyelidikan yang dilakukan oleh Termohon
ah

lik
Praperadilan didasarkan adanya kerancuan dan duplikasi penyelidikan,
sehingga hasil penyidikan yang dilakukan oleh Termohon Praperadilan tersebut
menjadi tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dengan segala akibat
am

ub
hukumnya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Hakim
ep
Praperadilan berkesimpulan bahwa terhadap pokok pemohonan khususnya
k

yang tersebut dalam petitum permohonan pemohon praperadilan pada angka 7


ah

yaitu memerintahkan kepada Termohon untuk menyerahkan seluruh


R

si
berkas dan penanganan perkara ini kepada Kejaksaan Agung Republik
Indonesia, cukup beralasan hukum untuk dikabulkan ;

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena petitum permohonan Pemohon


Praperadilan pada angka 7 telah dikabulkan maka segala tindakan hukum

do
gu

Termohon yang didasarkan pada Surat Perintah Penyelidikan dan Surat


Perintah Penyidikan tersebut diatas haruslah dihentikan, begitu juga terhadap
segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut yang berkaitan
In
A

dengan penetapan tersangka tersebut serta yang sifatnya merugikan Pemohon


Praperadilan harus pula dihentikan, yang dengan demikian terhadap petitum 2
ah

lik

dan 3 serta 4 dapat dikabulkan dengan perbaikan redaksionalnnya ;


Menimbang, bahwa terhadap petitum permohonan Pemohon
m

ub

Praperadilan pada angka 5 dan 6, oleh karena permohonan Pemohon


Praperadilan tersebut tidak memiliki korelasi dan bukan menjadi ranah
ka

kewenangan dari lembaga praperadilan, maka petitum pada angka 5 dan 6


ep

tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;


ah

Menimbang, bahwa putusan Praperadilan ini hanyalah bersifat formalitas


R

prosedural, yang tidak menyentuh substansi atau materi pokok perkara, dimana
es

dapat berfungsi sebagai kontrol horizontal terhadap tindakan penyelidik


M

ng

maupun penyidik yang menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku dan
on

Hal 82 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disisi lain sebagai perlindungan hak azasi bagi warga Negara khususnya

si
tersangka dari tindakan sewenang-wenang aparat penegak hukum dalam
melaksanakan kewenangannya ;

ne
ng
Menimbang, bahwa bilamana putusan ini akan menjadi titik awal bagi
Termohon Praperadilan untuk memulai dilakukan penyelidikan dan penyidikan
yang baru, maka dikemudian hari Termohon Praperadilan berhak melakukan

do
gu tindakan sesuai dengan kewenangannya menurut ketentuan perundang-
undangan yang berlaku (vide: PERMA NO. 4 Tahun 2016 Pasal 2 ayat (3));

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka
terhadap permohonan Pemohon Praperadilan dapat dikabulkan untuk
ah

lik
sebagian ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan praperadilan Pemohon
Praperadilan telah dinyatakan dikabulkan untuk sebagian maka segala biaya
am

ub
yang timbul dalam perkara permohonan praperadilan ini dibebankan kepada
Termohon Praperadilan yang besarnya akan ditetapkan dalam amar putusan
ep
ini;
k

Memperhatikan ketentuan Pasal 1 angka 10, Pasal 77 sampai dengan


ah

83 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan Undang-undang Nomor :


R

si
30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi serta peraturan
perundang-undangan lain yang terkait dengan permohonan praperadilan ini;

ne
ng

MENGADILI

do
gu

1. Mengabulkan permohonan praperadilan dari Pemohon Praperadilan untuk


sebagian ;
In
A

2. Menyatakan Penetapan Tersangka terhadap diri Pemohon Praperadilan


oleh Termohon Praperadilan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor
ah

lik

: Sprin.Dik-87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 dan Surat Perintah


Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016
m

ub

adalah tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dengan segala akibat


hukumnya ;
ka

3. Memerintahkan Termohon Praperadilan untuk menghentikan penyidikan


ep

perkara pidana ini yang didasarkan pada Surat Perintah Penyidikan Nomor
ah

: Sprin.Dik-87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 dan Surat Perintah


R

Penyidikan Nomor :Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 ;


es

4. Menyatakan segala tindakan hukum Termohon Praperadilan yang


M

ng

didasarkan pada Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin.Dik-


on

Hal 83 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
87/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 dan Surat Perintah Penyidikan

si
Nomor : Sprin.Dik-88/01/11/2016 tanggal 23 Nopember 2016 adalah tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat ;

ne
ng
5. Memerintahkan Termohon Praperadilan untuk menyerahkan seluruh berkas
perkara dan penanganan perkara pidana ini kepada Kejaksaan Agung
Republik Indonesia ;

do
gu 6. Membebankan biaya perkara yang timbul dalam permohonan praperadilan
ini kepada Termohon Praperadilan sebesar : N I H I L ;

In
A
7. Menolak permohonan Pemohon Praperadilan selain dan selebihnya ;
Demikian diputuskan pada hari ini Senin, tanggal 6 Maret 2017 oleh
ah

lik
WAYAN KARYA, SH.MHum Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan selaku
Hakim Tunggal, putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan
yang terbuka untuk umum oleh Hakim Praperadilan tersebut, dengan dibantu
am

ub
oleh MATIUS B. SITURU, SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dan dihadiri oleh Kuasa Pemohon Praperadilan dan Kuasa
ep
Termohon Praperadilan.
k
ah

si
PANITERA PENGGANTI, H A K I M,

ne
ng

do
gu

MATIUS B. SITURU,S.H. WAYAN KARYA, SH.MHum In


A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal 84 dari 84 Hal Putusan No. 15/Pid.PRAP/2017/PN.Jkt.Sel.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84

Anda mungkin juga menyukai