Anda di halaman 1dari 47

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PU T U S A N

R
Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Smg

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang
memeriksa dan memutus perkara-perkara perselisihan hubungan industrial

do
gu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara :

In
A
YUDI ARIFENDY, Tempat/tanggal lahir : Batang, 31 Juli 1985, Karyawan PT.
Artha Prima Finance, Alamat : Jl. Primaraya 8 Wirosari I RT/RW :
ah

lik
002/006, Kelurahan Sambong, Kab. Batang, dalam perkara ini
diwakili oleh kuasanya bernama : 1) H. Syafruddin Lubis,
BBM., SH., MH., 2) Novidiansyah Wamuarga, SH., 3) Ridwan
am

ub
Syaidi Tarigan, SH., dan 4) Agus Munib, SH., SKN.,
kesemuanya adalah Advokat dan Konsultan Hukum pada
ep
Kantor Hukum Syafruddin Lubis & Rekan berkedudukan di Jl.
k

Terinasi No. 9 Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan


ah

Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, berdasarkan Surat Kuasa


R

si
Khusus tanggal 25 September 2017 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

ne
ng

Negeri Semarang dibawah Register Nomor :


66/PDT/K.Kh/2018/PN SMG tanggal 10 Januari 2018,

do
gu

selanjutnya disebut Penggugat ;

Lawan :
In
A

PT. ARTHA PRIMA FINANCE, berkedudukan di Jl. Brigjend Sugiarto No.


29B, Gemah, Pedurungan, Kota Semarang, yang selanjutnya
ah

lik

disebut sebagai Tergugat ;

Pengadilan Hubungan Industrial tersebut;


m

ub

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang


bersangkutan;
ka

ep

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

TENTANG DUDUK PERKARA


ah

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 21


es

Desember 2017 yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, telah diterima
M

ng

dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada


on
gu

Halaman 1 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 15 Januari 2018 dalam Register

R
Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Smg, telah mengajukan gugatan sebagai

si
berikut:

ne
ng
1. Penggugat Yudi Arifendi, Jabatan Problem Account Officer masa kerja
sejak 7 Januari 2013 s/d 7 Maret 2016 masa kerja 3 tahun 2 bulan

do
gu dengan upah terakhir sebesar Rp. 3.131.325,- (tiga juta seratus tiga
puluh satu ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah)./ bulan;

2. Bahwa Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak yang dilakukan

In
A
Tergugat kepada Penggugat jelas-jelas bertentangan dengan ketentuan
Pasal 151 UU No. 13 Tahun 2003, yang isinya kami kutip :
ah

lik
1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan
pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar
am

ub
jangan terjadi pemutusan kerja;
2) Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan
hubungan kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan
ep
k

hubungan kerja wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat


ah

pekerja/serikat buruh atau denga pekerja/buruh apabila


R

si
pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota
serikatpekerja/buruh;

ne
ng

3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)


benar-benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya
dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah

do
gu

memperoleh penentapan dari lembaga penyelesaian perselisihan


hubungan industrial.
In
A

3. Bahwa pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat


terhadap Penggugat tanpa adanya penetapan dari lembaga
ah

lik

penyelesaian perselisihan hubungan industrial, sehingga pemutusan


hubungan kerja tersebut merupakan pemutusan hubungan kerja sepihak
m

ub

dan “BATAL DEMI HUKUM”, sehingga Tergugat wajib mempekerjakan


kembali pekerja sebagaimana diatur dalam pasal 155 ayat (1) UU No. 13
ka

Tahun 2003 yang isinya kami kutib :


ep

“ Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagimana dimaksud


ah

dalam pasal 151 ayat (3) batal demi hukum ”.


R

4. Bahwa Penggugat telah mengupayakan musyawarah melalui


es
M

perundingan bipartit dengan Tergugat atas PHK sepihak tersebut, namun


ng

on
gu

Halaman 2 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat tidak beritikad baik untuk mengupayakan penyelesaian

R
perselisihan PHK secara damai dan kekeluargaan.

si
5. Bahwa oleh karena perundingan yang telah diupayakan tidak

ne
ng
menghasilkan persetujuan maka Penggugat mengajukan Permohonan
Perselisihan Hubungan Industrial pada Dinas Tenaga Kerja dan

do
gu Transmigrasi Kab. Batang, yang mana tidak mencapai kesepakatan
antara Penggugat dan Tergugat, sehingga pihak Mediator mengeluarkan
Anjuran Tertulis Nomor: 560/1234, tertanggal 18 Agustus 2015, dengan

In
A
isi anjuran sebagai berikut :
Menganjurkan
ah

lik
1) Pihak PT. Artha Prima Finance untuk membayarkan pesangon,
uang penghargaan masa kerja,uang penggantian hak Sdr. Yudi
Arifendi sebesar :9 bln x 2 x Rp. 3.131.325,- x 2 x 15% = Rp.
am

ub
64.818.450,- (enam puluh empat juta delapan ratus delapan
belas ribu empat ratus lima puluh rupiah).
ep
k

2) Pihak PT.Artha Prima Finance segera mengembalikan Ijazah


kepada Yudi Arifendi.
ah

R
3) Pihak PT. Artha Prima Finance wajib membayar upah selama

si
belum ada putusan lembaga penyelesaian perselisihan

ne
hubungan industrial kepada Sdr. Yudi Arifendi dari bulan April s/d
ng

Agustus 2016 sebesar Rp. 15.656.625,- (lima belas juta enam


ratus lima puluh enam ribu enam ratus dua puluh lima rupiah).

do
gu

4) Agar kedua belah pihak memberikan jawaban atas anjuran


tersebut, selambat-lambatnya dalam waktu 10 hari kerja setelah
In
menerima surat anjuran ini.
A

6. Bahwa atas anjuran tersebut Penggugat menyatakan menerima anjuran


ah

lik

tertulis yang diterbitkan oleh Mediator Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi


Kab. Batang, sedangkan Tergugat menolak Anjuran tersebut, maka
m

Penggugat mengajukan gugatan a quo melalui Pengadilan Hubungan


ub

Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang guna mendapatkan


ka

penyelesaian dan kepastian hukum atas perselisihan hubungan industrial


ep

yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat, sebagaimana telah diatur


dalam ketentuan Pasal 14 juncto Pasal 13 ayat (2) huruf a Undang-
ah

Undang No. 02 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan


es

Hubungan Industrial (UU 02/2004), yang menyatakan :


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“…1) Dalam hal anjuran tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

R
ayat (2) huruf a ditolak oleh salah satu pihak, maka para pihak atau salah

si
satu pihak dapat melanjutkan penyelesaian ke Pengadilan Hubungan

ne
ng
Industrial pada Pengadilan Negeri Setempat.

2)Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

do
gu dilaksanakan dengan pengajuan gugatan oleh salah satu pihak di
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri pat..”

7. Bahwa dengan sudah tidak diperkenankannya Penggugat bekerja pada

In
A
Tergugat, maka sangat sulit diharapkan hubungan kerja antara
Penggugat dan Tergugat bisa berlangsung kondusif, sehingga hal
ah

lik
tersebut telah mengakibatkan ketidakpastian atas hak-hak Penggugat
secara hukum dan ketidakpastian atas kelangsungan hidup Penggugat
am

ub
dan keluarganya, karena tidak dibayarkannya hak-hak Penggugat,
ditambah lagi tidak adanya itikad baik dari Tergugat untuk menyelesaikan
perselisihan hubungan industrial ini, maka untuk itu demi kepastian
ep
k

hukum, Penggugat dapat menerima PHK, apabila hak-hak normatife dari


ah

Penggugat selaku pekerja dipenuhi dan dibayar oleh Tergugat,


R

si
sebagaimana diatur dalam ketentuan hukum ketenagakerjaan (vide :
Pasal 156 ayat (1) UU 13/2003);

ne
ng

8. Bahwa Penggugat telah di PHK oleh Tergugat dengan alasan efisiensi


maka hak-hak normatife yang harusnya diperoleh Penggugat (vide: Pasal

do
gu

164 ayat (3) UU 13/2003) yang berbunyi “pengusaha dapat melakukan


pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh karena perusahaan
tutup bukan karena mengalami kerugian 2 (dua) tahun berturut-turut atau
In
A

bukan karena keadaan memaksa (firce majeur) tetapi perusahaan


melakukan efisiensi, dengan ketentuan pekerja/buruh berhak atas uang
ah

lik

pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat
m

ub

(3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).”
adalah sebesar Rp. 98.480.171,25 (sembilan puluh delapan juta empat
ka

ratus delapan puluh ribu seratu tujuh puluh satu rupiah dua puluh lima
ep

sen). dengan rincian sebagai berikut:


ah

Hak Penggugat (Masa Kerja 3 tahun 2 bulan)


R

 Uang Pesangon
es
M

= 2 x 4 bulan upah x upah terakhir yang diterima


ng

= 2 x 4 x Rp. 3.131.325,- = Rp. 25.050.600,-


on
gu

Halaman 4 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Uang Penghargaan Masa Kerja

si
= 2 x upah terakhir yang di terima
= 2 x Rp. 3.131.325,- = Rp. 6.262.650,-

ne
ng
 Uang Penggantian Hak
= 15% (uang perumahan, pengobatan, & perawatan) x (uang
pesangon + uang penghargaan masa kerja)

do
gu = 15% x (Rp. 25.050.600,- + Rp. 6.262.650,-)
= 15% x (Rp. 31.313.250,-) = Rp. 4.696.987,5,-

In
A
s
 Upah terakhir bulan April 2016 /d Desember 2017 belum
dibayarkan
ah

lik
= Rp. 3.131.325 x 20 bulan = Rp. 62.626.500,-
Total Yang seharusnya diterima Penggugat
= Uang Pesangon + uang Penghargaan Masa Kerja + uang penggantian
am

ub
hak + Upah
Terakhir Bulan April 2016 s/d Desember 2017 belum dibayar = Rp.
ep
98.636.737,5,-
k

Terbilang (sembilan puluh delapan juta enam ratus tiga puluh enam ribu
ah

tujuh ratus tiga puluh tujuh rupiah lima sen).


R

si
Bahwa untuk menjamin agar Tergugat melaksanakan kewajibannya,

ne
ng

maka sangat berdasar hukum bangunan kantor milik Tergugat (PT. Artha Prima
Finance) yang beralamat di Jl. Brigjen Sugiarto, No. 293 B, Gemah,
Pedurungan, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, dijadikan sebagai Sita

do
gu

Jaminan (Counsevatoir Beslag).

Bahwa berdasarkan alasan dan dalil-dalil tersebut diatas, maka sangat


In
A

berdasar hukum Penggugat mermohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia


selaku pemeriksa dan mengadili perkara a quo ini berkenan untuk memberikan
ah

lik

putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


m

ub

2. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja Penggugat tidak sah secara


hukum dan oleh karenanya dinyatakan batal demi hukum.
ka

3. Menghukum Tergugat untuk mempekerjakan kembali Penggugat.


ep

4. Menghukum Tergugat untuk membayar uang gaji Penggugat sejak


ah

Tergugat tidak mengijinkan Penggugat untuk bekerja dan membayar


R

uang Proses selama proses Hukum masih berlanjut.


es

5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang pesangon, uang


M

ng

penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak sesuai ketentuan


on
gu

Halaman 5 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 156 ayat (2,3 dan 4) UU No. 13 tahun 2003, tentang

R
Ketenagakerjaan. dan upah terakhir Penggugat sebesar ,

si
Rp. 98.636.737,5,-

ne
ng
Terbilang (sembilanpuluh delapan juta enam ratus tiga puluh enam ribu
tujuh ratus tiga puluh tujuh rupiah lima sen).
7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan berupa bangunan kantor milik

do
gu Tergugat (PT. Artha Prima Finance) yang beralamat di Jalan Brigjen
Sugiarto, No. 293 B, Gemah,Pedurungan, Kota Semarang, Provinsi Jawa

In
A
Tengah.
8. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
ah

perkara ini.

lik
Dan Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono)
am

ub
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
Penggugat datang kuasanya tersebut di atas, sedangkan Tergugat datang
ep
k

menghadap Kuasanya : 1) Steeven Victor Immanuel, SH., 2) Ardha Utama, SH.,


ah

3) Attahillah, SH., dan 4) Kukuh Susanto, adalah Manager Legal, Staf Legal dan
R
Kepala Cabang PT. Artha Prima Finance Cabang Semarang, bertindak baik

si
sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk dan atas nama PT. Artha Prima

ne
ng

Finance, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor No.008/SKK/APF-


LGL/1/2018 tanggal 29 Januari 2018, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang di bawah

do
gu

Register Nomor 362/PDT/K.Kh/2018/PHI/PN SMG tanggal 12 Maret 2018.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


In
A

diantara para pihak ;

Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil,


ah

lik

pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang


terhadap isi gugatannya dipertahankan oleh Penggugat.
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut pihak


Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut :
ka

ep

A. DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
ah

I. Bahwa TERGUGAT menolak tegas menolak dan menyangkal seluruh


R

es

dalil-dalil Gugatan PENGGUGAT dan satupun tidak dibenarkan kecuali


M

secara tegas diakui kebenarannya dan tidak bertentangan dengan dalil-


ng

on
gu

Halaman 6 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalil TERGUGAT di bawah ini.

R
II. Exeptio Res Judicata atau Ne bis in idem :

si
II.1. Bahwa setelah membaca dan mempelajari gugatan PENGGUGAT,

ne
ng
ternyata gugatan PENGGUGAT yang didaftarkan di kepaniteraan
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang
pada tanggal 15 january 2018 ini memiliki materi Posita dan Petitum

do
gu yang sama dengan gugatan PENGGUGAT terdahulu yang di daftarkan
pada tanggal 01 September 2016 dengan register perkara 44/Pdt.Sus-

In
A
PHI/G/2016/PN.Smg. Telah diputus oleh Hakim Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang dengan Putusan Nomor
ah

44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN.Smg. Tanggal 13 Desember 2016, dan

lik
terhadap putusa tersebut TERGUGAT telah mengajukan Kasasi ke
Mahkamah Agung RI melalui Kepaniteraan Pengadilan Hubungan
am

ub
Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang;
II.2. Bahwa Kasasi TERGUGAT atas Putusan Hakim Pengadilan Hubungan
ep
Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor 44/Pdt.Sus-
k

PHI/G/2016/PN.Smg tanggal 21 Desember 2016, telah diperiksa oleh


ah

Hakim Agung dan telah diputus Hakim Agung dengan Putusan Nomor
R

si
387 K/Pdt.Sus-PHI/2017, tanggal 16 Mei 2017.
II.3. Bahwa Terhadap kasus yang sama tidak dapat diperkarakan dua kali,

ne
ng

karena perkara a quo pernah diajukan kepada pengadilan yang sama


dan terhadapnya telah di jatuhkan putusan dan putusan tersebut telah

do
gu

memperoleh kekuatan hukum tetap; Dimana berdasarkan : Putusan


Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang
nomor :44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN.Smg. Tanggal 13 Desember 2016
In
A

yang amarnya sebagai berikut :

MENGADILI
ah

lik

DALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
m

ub

DALAM KONVENSI
- Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk sebagian;
ka

ep

- Menyatakan hubungan kerja PENGGUGAT dengan TERGUGAT putus


sejak putusan ini diucapkan;
ah

- Menghukum TERGUGAT untuk membayar hak PENGGUGAT atas


R

Pemutusan Hubungan Kerja oleh TERGUGAT sebesar Rp. 36.010.237


es
M

(tiga puluh enam juta sepuluh ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah);
ng

on
gu

Halaman 7 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menghukum TERGUGAT untuk membayar upah yang belum dibayarkan

R
kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 25.050.600 (dua puluh lima juta lima

si
puluh ribu enam ratus rupiah);

ne
ng
- Menolak gugatan PENGGUGAT selain dan selebihnya;
DALAM REKONVENSI
- Menolak gugatan rekonvensi seluruhnya;

do
gu DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 193.000 (seratus

In
A
sembilan puluh tiga ribu rupiah) di bebankan kepada negara.

DAN SERTA Putusan KASASI MAHKAMAH AGUNG NOMOR: 387 K/Pdt.Sus-


ah

lik
PHI/2017 tanggal 16 Mei 2017 dengan amar putusan sebagai berikut :

MENGADILI
am

ub
- Mengabulkan pemohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT.ARTHA
PRIMA FINANCE tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
ep
k

Pengadilan Negeri Semarang Nomor 44/Pdt.sus.PHI/G/2016/PN.Smg,


ah

tanggal 13 Desember 2016;


R

si
MENGADILI SENDIRI :
DALAM KONVENSI

ne
ng

DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA

do
gu

- Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;


DALAM REKONVENSI
In
A

- Menolak gugatan rekonvensi seluruhnya;


- Membebankan biaya perkara kepada Negara;
ah

lik

Bahwa yang diajukan oleh Para Penggugat kepada Tergugat dengan tuntutan
(dalil/dasar hukum) yang sama, dan diajukan oleh dan terhadap pihak serta
m

ub

objek sengketa yang sama;


a. Landasan hukum Ne bis in idem berdasarkan Pasal 1917 KUHPerdata :
ka

mengatakan : suatu putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum


ep

tetap, daya kekuatan dan mengikatnya terbatas sekedar mengenai substansi


ah

putusan ini; Gugatan (tuntutan) yang diajukan dengan dalil (dasar Hukum)
R

yang sama dan diajukan oleh dan terhadap pihak yang sama dalam
es

hubungan yang sama pula dengan putusan hakim yang telah berkekuatan
M

ng

hukum tetap, maka dalam gugatan tersebut melekat unsur ne bis in idem
on
gu

Halaman 8 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau res judicater; oleh karena itu, gugatan itu harus dinyatakan tidak dapat

R
diterima (niet ontvankelijke verklaard); Bahwa oleh karena objek gugatan

si
Para Penggugat pernah diperkarakan oleh Para Penggugat di Pengadilan

ne
ng
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang, sebagaimana
disebutkan dalam putusan diatas maka secara hukum perkara a quo adalah :
”ne bis in idem ”.

do
gu Hal tersebut ditegaskan dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor :
558/SIP/1973 yang menyatakan ”karena dalil gugatan yang diajukan maupun

In
A
objek dan pihak-pihak yang bersengketa sama dengan perkara terdahulu,
dan perkara yang lalu tersebut telah mendapat putusan dari Mahkamah
ah

Agung tanggal 19 desember 1970 Nomor 350.K/Sip/1970 maka dengan

lik
gugatan yang baru telah melekat Ne bis in idem sehingga gugatan baru
tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima; Begitu juga dalam Putusan
am

ub
Mahkamah Agung Nomor 619 K/Pdt/1984 :”apa yang digugat dan
diperkarakan sama dengan apa yang disengketakan dalam perkara Nomor :
ep
501/Pdt/1977 dan ternyata putusan atas perkara tersebut telah mempunyai
k

kekuatan hukum tetap, sedang subjek (pihak) maupun objek sengketa serta
ah

dalil yang terkandung dalam perkara sekarang sama dengan yang terdapat
R

si
dalam perkara nomor 50/Pdt/1970 oleh karena itu berdasarkan Pasal 1917
KUHPerdata, dalam gugatan sekarang secara formil terkandung unsur nebis

ne
ng

in idem, sehingga gugatan tidak dapat diterima;


b. Melekatnya Ne bis in idem dalam putusan:

do
gu

Tidak dengan sendirinya pada putusan melekat unsur Ne bis in idem; Agar
unsur tersebut melekat pada putusan, harus dipenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam pasal 1917 KUHPerdata dan surat-surat tersebut bersifat
In
A

kumulatif:
1. Apa yang digugat sudah pernah diperkarakan sebelumnya;
ah

lik

Berarti diajukan gugatan baru untuk kedua kalinya sebagai ulangan


terhadap kasus yang sama yang pernah diperkarakan sebelumnya. Tidak
m

ub

menjadi soal, pihak mana yang kembali mengajukannya bisa pihak


Penggugat atau Tergugat;
ka

Hal tersebut dikemukakan dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 1743


ep

K/Pdt/1986, terhadap perkara Nomor 396/Pdt/1986 Pengadilan Negeri


ah

Medan, dijelaskan bahwa tidak ada pihak yang mengajukan banding,


R

sehingga putusan itu telah memperoleh kekuatan hukum tetap (res


es

judicata) selanjutnya terjadi gugatan harus dengan pihak-pihak,objek dan


M

ng

dalil gugatan yang sama dengan perkara nomor 396/Pdt/1996 tersebut.


on
gu

Halaman 9 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian gugatan Penggugat dalam perkara sekarang Nomor

R
187/Pdt/1979, merupakan perkara yang bersifat ne bis in idem, oleh

si
karena itu, gugatan tidak dapat diterima;

ne
ng
2.Terhadap putusan terdahulu telah ada putusan hakim yang berkekuatan
hukum tetap; Salah satu syarat ne bis in idem tersebut terdapat dalam
Pasal 1917 KUHperdata, yaitu putusan terdahulu telah memperoleh

do
gu kekuatan hukum tetap; Perhatikan Putusan Mahkamah Agung nomor 647
K/Pdt/1973 yang mengatakan ada atau tidaknya asas Ne Bis in idem

In
A
dalam suatu putusan, tidak ditentukan oleh faktor kesamaan pihak saja,
terutama kesamaan obyek sengketa yang telah diberi status tertentu oleh
ah

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dan

lik
Putusan Mahkamah Agung Nomor 649 K/Sip/1973, tanggal 13 Agustus
1976 yang menyebutkan : ”Ada atau tidaknya azas nebis in idem tidak
am

ub
semata-mata ditentukan oleh para pihak saja, melainkan terutama bahwa
objek dari sengketa sudah diberi status tertentu oleh Keputusan
ep
Pengadilan Negeri yang terdahulu dan telah mempunyai kekuatan pasti
k

dan alasanya adalah sama. Penegasan tersebut sama dengan Putusan


ah

Mahkamah Agung Nomor 588 K/SIP/1973 karena perkara sekarang sama


R

si
dengan perkara terdahulu, sedangkan perkara terdahulu telah
memperoleh kekutan hukum tetap berdasarkan putusan Kasasi Nomor

ne
ng

350 K/Sip/1973, maka gugatan dinyatakan tidak dpat diterima jo 1226


K/Pdt/2001 tanggal 20 Mei 2002 dan surat edaran Mahkamah Agung

do
gu

(SEMA) Nomor : 03 tahun 2002 tentang ”Penanganan Perkara yang


berkaitan dengan Azas Nebis in idem” disebutkan bahwa : Azas Nebis in
idem adalah pengulangan perkara dengan obyek dan subyek yang sama
In
A

dan telah di putus serta mempunyai kekuatan hukum;

II.4. Bahwa oleh karena gugatan PENGGUGAT termasuk dalam kategori nebis
ah

lik

in idem, maka sangat beralasan hukum MAJELIS HAKIM yang memeriksa


perkara PHI ini menyatakan gugatan PENGGUGAT dinyatakan tidak dapat
m

ub

diterima (NO);
ka

III. Exeptio Gugatan PENGGUGAT telah DALUARSA


ep

III.1. Bahwa TERGUGAT telah melakukan pemutusan hubungan kerja


terhadap PENGGUGAT berdasarkan Surat Pemberitahuan Karyawan
ah

Mundur Tanggal 07 Maret 2016.


R

es

III.2. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT mengajukan gugatan ke Pengadilan


M

PHI pada Pengadilan Negeri SEMARANG tertanggal January 2018 dan


ng

on
gu

Halaman 10 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterima di Kepaniteraan Pengadilan PHI pada Pengadilan Negeri

R
SEMARANG pada tanggal 15 january 2018 dengan Register Perkara

si
Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN.Smg.

ne
ng
III.3. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 82 Undang Undang Nomor 2
tahun 2004 tentang PPHI telah diatur mengenai tenggang waktu bagi
pekerja untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan PHI pada Pengadilan

do
gu Negeri, yakni selama 1 (satu) tahun sejak diterimanya atau
diberitahukannya keputusan pemberhentian pekerja dari pihak

In
A
pengusaha
III.4. Bahwa dengan demikian terbukti bahwa gugatan Penggugat telah
ah

daluarsa (lewat waktu) sebagaimana yang diatur dalam pasal 82 UU No

lik
2 Tahun 2004 tentang PPHI tersebut diatas, hal mana sejalan dengan
Yurisprudensi Putusan MA Republik Indonesia Nomor 534 K/Pdt.Sus-
am

ub
PHI/2014 tertanggal 27 November 2014 (i.c. Atas Putusan PHI pada
Pengadilan Negeri Medan Nomor 92/G/2013/PHI.Mdn tanggal 6 April
ep
2014), yang menyatakan : ”Gugatan Penggugat/Termohon Kasasi telah
k

daluarsa sebagaimana ditentukan dalam Pasal 82 UU No 2 Tahun 2004,


ah

karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHI) dilakukan pada Februar 2011


R

si
dan gugatan Penggugat/Termohon Kasasi diajukan ke Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 11

ne
ng

Nov 2013.
III.5. Bahwa berdasarka alasan hukum tersebut di atas, maka sangat

do
gu

beralasan Majelis Hakim pada perkara a quo untuk menyatakan


gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.
In
IV. EKSEPSI GUGATAN TIDAK TIDAK DIBUBUHI BEA MATERAI
A

IV.1. Bahwa Gugatan dari PENGGUGAT tidak dibubuhi Bea Materai Rp.
6.000, sebagaimana diwajibkan oleh Pasal 11 ayat (1) UU No.13 tahun
ah

lik

1985 tentang Bea Materai.


IV.2. Bahwa Pasal 11 ayat (1) Undang-undang no.13 tahun 1985 tentang
m

ub

Bea Materai berbunyi : (1). Pejabat Pemerintah,Hakim, Panitera,


Jurusita, Notaris dan Pejabat Umum lainnya, masing-masing dalam
ka

ep

tuigas atau jabatannya tidak dibenarkan:


a. menerima, mempertinbangkan atau menyimpan dokumen yang Bea
ah

Materainya tidak atau kurang dibayar;


R

b. …..............,
es
M

IV.3. Bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No.14 tahun 1964
ng

tanggal 7 September 1964 berbunyi sebagai berikut : ”Demi


on
gu

Halaman 11 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kelancaran penyelesaian perkara perkara dalam tingkat kasasi dengan

R
ini diminta dengan hormat supaya saudara memberitahukan kepada

si
Turut Tergugat III Kasasi dan Tergugat Kasasi untuk membuat Memori

ne
ng
Kasasi dan /atau Jawaban Memori Kasasi sebanyak jumlah Tergugat
Kasasi atau Turut Tergugat III untuk Kasasi yang harus menerima
masing-masing selembar tembusannya atau salinanya yang tidak

do
gu bermaterai, ditambah dua, yakni selembar ASLI YANG BERMATERAI
harus dikirim ke Mahkamah Agung dan Selembar lagi (tembusannya

In
A
atau salinanya yang tidak bermaterai) harus disimpan di Kepaniteraan
Pengadilan Tinggi”
ah

IV.4. Bahwa sejalan dengan Surat Edaran tersebut, Hasil Rapat Kerja

lik
Mahkamah Agung RI dengan Ketua Pengadilan Tinggi seluruh
Indonesia tanggal 25-26 Maret 1986 di Jakarta (halaman 72) juga
am

ub
mensyaratkan Surat Gugatan harus di Bubuhi Materai.
IV.5. Bahwa oleh karena Gugatan PENGGUGAT tidak bermaterai, maka
ep
berdasarkan Pasal 11 Undang-undang No.13 tahun 1985 tentang Bea
k

Materai, SEMA No. 14 Tahun 1964 tanggal 7 September 1964, serta


ah

Hasil Rapat kerja Mahkamah Agung RI dengan Ketua Pengadilan


R

si
Tinggi Seluruh Indonesia tanggal 25-26 Maret 1986 di jakarta
(halaman 72) maka Yang Mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara a

ne
ng

quo Gugatan PENGGUGAT yang tidak di BUBUHI MATERAI Rp.


6000, tersebut harus dikesampingkan dan PENGGUGAT dianggap

do
gu

tidak mengajukan GUGATAN.


IV.6. Bahwa oleh karena itu, maka sudah selayaknya Majelis Hakim PHI
pada PN.Semarang pemeriksa perkara a quo menyatakan Gugatan
In
A

PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet ontuankelijik verklaard).

V. EKSEPSI SURAT ANJURAN KADALUWARSA


ah

lik

V.1. Bahwa anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Batang No.560 / 1357 tetanggal 1 Agustus
m

ub

2016 yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial tenaga Kerja dan


Transmigrasi Kabupaten Batang tersebut telah nyata-nyata
ka

ep

bertentangan dengan Undang-undang No.2 tahun 2004 Pasal 15


karena dalam Pasal 15 Undang-undang no.2 tahun 2004 Surat
ah

Anjuran tersebut harus dikeluarkan paling lambat 30 hari terhitung


R

sejak menerima pelimpahan penyelesaian perselisihan, sedangkan


es
M

pemanggilan MEDIASI Pertama oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan


ng

Transmigasi Kabupaten Batang Nomor: 005 / 0814 tertanggal 17 Mei


on
gu

Halaman 12 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2016, sehingga telah melebihi 30 hari sesuai ketentuan pasal 15

R
Undang-undang no.2 tahun 2004 atau dengan kata lain Surat Anjuran

si
tersebut sudah KADALUWARSA karena apabila di hitung sejak

ne
ng
MEDIASI Pertama tanggal 17 Mei 2016 sampai dengan tanggal 1
Agustus 2016 kurang lebih sudah 50 hari kerja, maka sudah
melampaui paling selambat-lambatnya 30 hari sejak diterimanya

do
gu pelimpahan sebagai Ketentuan Pasal 15 undang-undang no.2 tahun
2004, sehingga yang menyebabkan Surat Anjuran No.560 ./ 1357

In
A
tertanggal 1 Agustus 2016 berdasarkan pasal 15 undang-undang no.2
tahun 2004 Anjuran tersebut adalah KADALUWARSA dan terhadap
ah

Surat Anjuran yang dengan jelas-jelas bertentangan dengan undang-

lik
undangan no.2 tahun 2004 pasal 15, Surat Anjuran tersebut sudah
KADALUWARSA sehingga Surat Anjuran Nomor 560 / 1357 tertanggal
am

ub
1 Agustus 2016 haruslah dinyatakan batal demi hukum.

VI. GUGATAN PENGGUGAT PREMATURE (EXCEPTIC DILATORIAL)


ep
k

VI.1 Bahwa Gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT masih sangat


PREMATURE (DILATORIAL) oleh karena tidak memenuhi Pasal 3
ah

R
ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1) Undang-undang no.2 tahun 2004.

si
Ketentuan Pasal 3 ayat (1) undang-undang no. Tahun 2004, tersebut

ne
secara tegas menyebutkan bahwa ;”Perselisihan hubungan industrial
ng

wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu melalui


perundingan Bipartit secara musyawarah untuk mencapai mufakat.”

do
gu

dan ketentuan Pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa ;”Setiap


perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus dibuat
In
risalah yang ditandatangani oleh para pihak. Ketentuan ini
A

menegaskan bahwa apabila terdapat perselisihan industrial, wajibkan


pekerja/buruh dan pengusaha untuk melakukan perundingan Bipartit
ah

lik

yang dibuktikan dengan bukti tertulis. Namun faktanya hingga saat ini
tidak pernah dilakukan perundingan Bipartit sebagaimana
m

ub

dimaksudkan oleh undang-undang no. 2 tahun 2004.


VI.2. Bahwa kata wajib dalam pasal 3 ayat (1) undang-undang no.2 tahun
ka

ep

2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial tentunya


di artikan perbuatan yang tidak bisa tidak dan harus dilakukan, apabila
ah

tidak dilakukan akan ada akibat konsekuensi hukum.


R

VI.3. Bahwa Perundingan Bipartit adalah tahapan awal dan wajib


es
M

dilaksanakan dalam upaya Penyelesaian Perselisihan Hubungan


ng

Industrial, sehingga apabila ada satu Anjuran dari Mediator tanpa


on
gu

Halaman 13 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
RISALAH Perundingan Bipartit , maka produk tersebut (anjuran)

R
adalah cacat hukum dan dinyatakan tidak sah (sesuatu yang

si
dihasilkan dari yang tidak benar maka hasilnya juga tidak benar)

ne
ng
seperti yang telah diatur dalam pasal 83 ayat (1) undang-undang no.2
tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan
industrial ;”Pengajuan gugatan yang tidak dilampiri risalah

do
gu penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi, maka hakim Pengadilan
Hubungan Industrial wajib mengembalikan gugatan kepada

In
A
PENGGUGAT.

VI.4. Bahwa Gugatan PENGGUGAT pada perkara in casu adalah tidak


ah

lik
lengkap karena tidak memiliki BUKTI RISALAH PERUNDINGAN
BIPARTIT sebagai bukti upaya Perundingan Bipartit telah dilakukan
untuk merundingkan maksud Pemutusan Hubungan Kerja dengan
am

ub
TERGUGAT secara baik dan benar berdasarkan Ketentuan Pasal 6
ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang
ep
k

Penyelesaian Hubungan Industrial yang wajib dilampirkan berdasarkan


ketentuan Pasal 4 ayat (1) dan wajib mengembalikan berkasnya oleh
ah

R
instansi yang bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan untuk di

si
lengkapi dengan melakukan Perundingan Bipartit dan membuat

ne
Risalah Perundingan yang belum dilakukan dan dibuat oleh para
ng

pihak. Oleh karena itu Gugatan PENGGUGAT telah melanggar pasal 4


ayat (1) dan (2) Undang-undang No. 2 tahun 2004 dan Pasal 83 ayat

do
gu

(1) Undang-undang No.2 Tahun 2004. Dan gugatan PENGGUGAT


tidak dilampirkan risalah penyelesaian melalui MEDIASI.
In
A

VI.5. Bahwa oleh karena Gugatan PENGGUGAT tidak di lampiri dengan


Risalah untuk itu Mohon kepada yang Terhormat Majelis Hakim dalam
ah

lik

Perkara in casu untuk menyatakan Gugatan PENGGUGAT dinyatakan


tidak dapat di terima (niet onvantkelijk verklaard); dan Mohon perkenan
Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial SEMARANG
m

ub

mempertimbangkan pula (Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung


ka

RI tanggal 15 mei 1979 No. 1343K / Sip/1975 dalam perkara sayid


ep

suyud ,SH. Melawan S.L. Poenwhono dan Pertamina Unit IV


Balikpapan) sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan dalam
ah

perkara in casu karena Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima oleh


R

es

karena tidak memenuhi persyaratan Formil.


M

ng

VII. EKSEPSI DISKUALIFIKASIKATOIR


on
gu

Halaman 14 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
VII.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (3) RV adalah harus

R
menyebutkan indentitas para pihak (baik PENGGUGAT maupun

si
TERGUGAT) dengan lengkap; yang dimaksud indentitas di dalam

ne
ng
gugatannya indentitas PENGGUGAT hanya menyebutkan nama : Yudi
Arifendy, Tempat / tgl.lahir : Batang/31 juli 1985, Pekerjaan : karyawan
PT. Artha prima finance, Alamat : Jl. Primaraya 8 wirosari 1

do
gu rt/rw;002/006 kel. Sambong kab.batang. Tanpa menyebutkan dengan
lengkap data-data PENGGUGAT lainnya seperti kewarganegara, jenis

In
A
kelamin, agama, dan lain sebagainya. Karena di indonesia ini ada
banyak (lebih dari satu orang) yang bernama Yudi Arifendy, maka sulit
ah

diketahui Yudi Arifendy yang mana mengajukan gugatan ini karena

lik
indentitas PENGGUGAT yang tidak lengkap. Sedangkan indentitas
TERGUGAT tidak benar dan tidak menyebutkan indentitas lengkap
am

ub
nama kantor cabang PT. Artha Prima Finance.

VII.2. Bahwa dengan tidak lengkapnya indentitas PENGGUGAT dan


ep
k

TERGUGAT dalam gugatan ini mengakibatkan data-data


PENGGUGAT menjadi tidak jelas dan kabur, sehingga dengan
ah

R
demikian gugatan PENGGUGAT haruslah dinyatakan ditolak atau

si
setidak-tidaknya gugatan dinyatakan tidak dapat diterima. Hal ini

ne
sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng

Nomor : 440 K/PDT/1986 tanggal 29 Agustus 1988.

VIII. Gugatan Penggugat Tidak Jelas / Kabur (Exceptie Obscuur Libel)

do
gu

VIII.1. Bahwa gugatan PENGGUGAT sudah sepatutnya di tolak atau


setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima, oleh karena
In
A

merupakan gugatan kabur (obscuur Libell). Bahwa secara Etimologis,


yang di maksudkan dengan obscuur libels menurut Prof. R. Subekti,
ah

lik

S.H. &Tjitrosoedibio adalah surat Gugatan tidak jelas dalam hal mana
surat Gugatan tidak begitu jelas sehingga tidak mungkin untuk
m

ub

memberikan jawaban yang baik atas gugatan itu, maka TERGUGAT


bolehlah mengajukan Eksepsi obscuur libel dengan tuntutan agar
ka

Gugatan itu dinyatakan tidak dapat diterima. Setidak-tidaknya bolehlah


ep

mohon kepada Hakim supaya PENGGUGAT diperintahkan


ah

menjelaskan surat Gugatanya.


R

VIII.2. Bahwa PENGGUGAT mencampur adukan 3 (tiga) Jenis Perselisihan


es

dalam 1 (satu) gugatan.Bahwa dalam Pasal 56 Undang-undang No.2


M

ng

tahun 2004 tentang PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN


on
gu

Halaman 15 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
INDUSTRIAL (PPHI) menyatakan :Pengadilan Hubungan Industrial

R
bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan ;

si
- Di Tingkat Pertama mengenai Perselisihan Hak

ne
ng
- Di Tingkat Pertama dan Terakhir mengenai Perselisihan Kepentingan

- Di Tingkat Pertama mengenai Perselisihan Pemutusan Hubungan

do
gu Kerja

- Di Tingkat Pertama dan terakhir mengenai Perselisihan antara

In
A
Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam Perusahan.

VIII.3. Bahwa dalam Perihal Gugatan PENGGUGAT menyebutkan tentang


ah

lik
gugatan Pemutusan Hubungan Kerja, akan tetapi dalam dalil peristiwa
(feitelijke grond) yang mendasari gugatan PENGGUGAT adalah
am

ub
mengenai Perselisihan Hak dan Perselisihan Kepentingan terlihat
dalam surat gugatannya PENGGUGAT pada POSITA point 5 (lima) ,
Point 6 dan Point 7 (tujuh) serta point 8 (delapan).
ep
k

VIII.4. Bahwa berdasarkan dalil PENGGUGAT tersebut diatas, gugatan


ah

PENGGUGAT terjadi kerancuan hukum karena Objek gugatan


R

si
PENGGUGAT tidak jelas, gugatan PENGGUGAT sulit untuk di
rumuskan apakah dasar yang dijadikan dasar mengajukan gugatan

ne
ng

kepada TERGUGAT dalam perkara a-quo ?. Apakah mengenai


Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja, Perselisihan Hak, atau

do
apakah Perselisihan mengenai Kepentingan
gu

VIII.5. Bahwa dasar gugatan dalam surat gugatan PENGGUGAT pada


intinya PENGGUGAT menjelaskan mengenai Perselisihan Pemutusan
In
A

Hubungan Kerja antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT, dan


selanjutnya PENGGUGAT menuntut Kompensasi sebagaimana
ah

lik

diuraikan pada POSITANYA. Bahwa pengertian mengenai Perselisihan


Pemutusan Hubungan Kerja sebagai mana diatur dalam Pasal 1
m

ub

angka 4 Undang-undang No. 2 tahun 2004. tentang Penyelesaian


Perselisihan Hubungan Industrial pada pokoknya menjelaskan
ka

perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat


ep

mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu


ah

pihak. Atas dasar penjelasan tersebut gugatan PENGGUGAT sudah


R

sepatutnya di tolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat


es

diterima, oleh karena merupakan gugatan kabur (obscuur Libell).


M

ng

IX. Subyek Hukum Yang Di Gugat Tidak Tepat (Eksepsi Error In Persona)
on
gu

Halaman 16 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IX.1. Bahwa sebagaimana dimaksudkan dalam Surat Peraturan Perusahaan

R
(PP) PT.ARTHA PRIMA FINANCE Tahun 2014 - 2016 yang telah

si
diketahui serta disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja Dan

ne
ng
Transmigrasi, di dalam BAB I : UMUM, Pasal 1 angka (1) ayat (a) di
sebutkan: Perusahaan adalah Perseroan Terbatas PT. ARTHA
PRIMA FINANCE, berkedudukan di JAKARTA, berkantor di Grand Slipi

do
gu Tower Lantai 32, Jl. S. Parman Kav. 22 - 24 Slipi JAKARTA dengan
cabang-cabang di wilayah Indonesia.

In
A
IX.2. Bahwa atas dasar ketentuan tersebut maka PT. ARTHA PRIMA
FINANCE adalah cabang, sehingga dalam hal ini yang bertanggung
ah

lik
jawab secara penuh sebagai Subyek Hukum dari PT. ARTHA PRIMA
FINANCE adalah PT. ARTHA PRIMA FINANCE kantor Pusat Jakarta.
Karena PT. ARTHA PRIMA FINANCE cabang BATANG merupakan
am

ub
bawahan dari PT.ARTHA PRIMA FINANCE yang berkantor Pusat di
JAKARTA.
ep
k

X. PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI) SEMARANG TIDAK


ah

BERWENANG MENGADILI PERKARA INI (Eksepsi Kompentensi Absolut).


R

si
X.1. Bahwa dengan mendasar pada dalil EKSEPSI POINT 8 (DELAPAN) di
atas, dan karena PENGGUGAT telah keliru mendudukan TERGUGAT

ne
ng

sebagai Subyek Hukum, atau setidak tidaknya yang bertanggung


jawab penuh atas perbuatan hukum PT. ARTHA PRIMA FINANCE

do
gu

Cabang BANTANG adalah PT. ARTHA PRIMA FINANCE kantor Pusat


jAKARTA; Dengan demikian Gugatan PENGGUGAT semestinya
diajukan kepada PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI)
In
A

JAKARTA atau dengan kata lain PENGADILAN HUBUNGAN


INDUSTRIAL (PHI) SEMARANG tidak berwenang memeriksa serta
ah

lik

mengadili perkara yang berhubungan dengan PT. ARTHA PRIMA


FINANCE
m

ub

XI. EKSEPSI POSITA DAN PETITUM SALING BERTENTANGAN

XI.1. Bahwa PENGGUGAT dalam POSITANYA tidak jelas, tidak singkron,


ka

ep

dan kabur serta tidak dapat menjelaskan secara rinci dasar hukum dan
kejadian yang mendasari gugatannya, sehubungan dengan uraian
ah

tersebut diatas mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan


R

mengadili perkara Gugatan ini dapat mempertimbangkan


es
M

Yurisprudensi MA No.1075 K/Sip/1982 Tanggal 8 des 1982, yang


ng

on
gu

Halaman 17 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kaidahnya hukumnya berbunyi sebagai berikut : “Karena Petitum

R
bertentangan dengan Posita Gugatan, Gugatan tidak dapat diterima.

si
Maka sudah sepatutnya Gugatan PENGGUGAT tersebut dinyatakan

ne
ng
tidak dapat diterima.yang akan TERGUGAT sampai sebagai berikut :

1. DALAM POSITA dan PETITUM GUGATAN PENGGUGAT :

do
gu - Dalam POSITA Hal 1 Point 1 (satu) : Bahwa menurut
PENGGUGAT status karyawan tetap di bagian Problem Account
officer sejak tanggal 7 january 2003 dengan upah terakhir sebesar

In
A
Rp 3.131.325 (Tiga Juta seratus tiga Puluh Satu Ribu Tiga Rutus
Dua Puluh Lima Rupiah).
ah

lik
- Dalam PETITUM Hal 4 : Bahwa PENGGUGAT tidak ada
menerangkan atau menyebutkan PENGGUGAT status karyawan
tetap di bagian Problem Account officer sejak tanggal 7 january
am

ub
2003 dengan upah terakhir sebesar Rp 3.131.325 (Tiga Juta
seratus tiga Puluh Satu Ribu Tiga Rutus Dua Puluh Lima Rupiah).
ep
k

- Dalam POSITA Hal 1 dan 2 Point 2 dan 3 : Bahwa PHK yang


dilakukan oleh TERGUGAT bertentangan dengan Pasal 151 dan
ah

R
Pasal 155 Undang-undang N0.13 tahun 2003 tentang

si
ketenagakerjaan.

ne
- Dalam PETITUM Hal 4 : Bahwa PENGGUGAT tidak ada
ng

menerangkan atau menyebutkan PHK yang dilakukan oleh


TERGUGAT bertentangan dengan Pasal 151 dan Pasal 155

do
gu

Undang-undang N0.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.


- Dalam POSITA Hal 2 Point 4 : Bahwa PENGGUGAT menyatakan
In
telah mengupayakan musyawarah melalui perundingan Bipartit
A

dengan TERGUGAT atas PHK SEPIHAK.


- Dalam PETITUM Hal 4 : Bahwa PENGGUGAT tidak ada
ah

lik

menerangkan atau menyebutkan telah mengupayakan


musyawarah melalui perundingan Bipartit dengan TERGUGAT
m

ub

atas PHK SEPIHAK.


- Dalam POSITA Hal 2 Point 5 : Bahwa PENGGUGAT setuju atas
ka

ep

Anjuran Nomor : 560/1357 TERTANGGAL 18 AGUSTUS 2015


yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kab.
ah

BATANG.
R

- Dalam PETITUM Hal 4 : Bahwa PENGGUGAT tidak ada


es
M

menerangkan atau menyebutkan setuju atas Anjuran Nomor :


ng

560/1357 TERTANGGAL 18 AGUSTUS 2015 yang dikeluarkan


on
gu

Halaman 18 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kab. BATANG.

R
- Dalam POSITA Hal 2 dan 3 Point 6, 7 dan 8 : Bahwa menurut

si
PENGGUGAT perbuatan TERGUGAT bertentangan dengan Pasal

ne
ng
14 junco Pasal 13 ayat (2) huruf a UU. No 2 tahun 2004 dan Pasal
156 ayat (1) jo Pasal 164 ayat (3) UU 13/2003.
- Dalam PETITUM Hal 4 : Bahwa PENGGUGAT tidak ada

do
gu menerangkan atau menyebutkan perbuatan TERGUGAT
bertentangan dengan Pasal 14 junco Pasal 13 ayat (2) huruf a UU.

In
A
No 2 tahun 2004 dan Pasal 156 ayat (1) jo Pasal 164 ayat (3) UU
13/2003.
ah

X.2 Bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas apabila ternyata antara

lik
Posita dengan Petitum gugatan sama sekali tidak mempunyai
hubungan hukum yang kuat , maka syarat material suatu gugatan
am

ub
tidak terpenuhi oleh karenanya gugatan PENGGUGAT tersebut
diatas, merupakan dalil yang kabur dan tidak jelas, karena Posita
ep
dan Petitum Gugatan PENGGUGAT tidak saling mendukung dan
k

tidak singkron bahkan bertentangan sehingga menyebabkan


ah

gugatan menjadi kabur. Hal demikian membuktikan, bahwa dalil


R

si
posita gugatan antara satu dan lainnya saling bertentangan, tidak
saling berhubungan. Dalil yang demikian membingungkan dan

ne
ng

menyesatkan; bahwa Pasal 57 Undang-undang nomor 2 tahun 2004


jo. Putusan Mahkamah Agung RI nomor 720/K/Pdt/1997 jo. Putusan

do
gu

Mahkamah Agung RI Nomor 1075K/Pdt/1982, ditegaskan bahwa


Petitum suatu gugatan harus didasarkan dan didukung oleh
Posita/dalil-dalil gugatan yang diuraikan secara tegas dan jelas,
In
A

sehingga terdapat hubungan yang berkaitan satu sama lain, begitu


juga dengan Petitumnya.
ah

lik

B. DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa hal-hal yang dikemukakan oleh TERGUGAT dalam Eksepsi
m

ub

adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Pokok Perkara;


2. Bahwa TERGUGAT menyatakan menolak dan membantah seluruh
ka

ep

pendapat, dalil, tuntutan dan segala sesuatu yang dikemukakan, di


sampaikan dan dinyatakan oleh PENGGUGAT dalam gugatannya,
ah

kecuali hal secara tegas diakui kebenaranya oleh TERGUGAT;


R

3. Bahwa TERGUGAT menyatakan menolak dan membantah dalil dalam


es
M

Posita gugatan PENGGUGAT Point 2 hal 2 menyatakan bahwa


ng

pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh TERGUGAT kepada


on
gu

Halaman 19 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT bertentangan dengan ketentuan Pasal 151 UU No. 13

R
Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

si
TANGGAPAN JAWABAN TERGUGAT ATAS DALIL GUGATAN

ne
ng
PENGGUGAT TERSEBUT : Bahwa berdasarkan Evaluasi yang dilakukan
oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT melanggar pasal 4 ayat (2) yang
berbunyi “setiap karyawan wajib mencapai suatu prestasi kerja yang

do
gu telah ditentukan”. Berdasarkan Evaluasi yang dilakukan TERGUGAT
kepada PENGGUGAT tidak menunjukkan progress prestasi kerja ke arah

In
A
yang lebih baik selama beberapa periode yang telah di tentukan dan
ditetapkan oleh TERGUGAT. Bahwa TERGUGAT pernah memberikan
ah

surat perihal penilaian prestasi kinerja PENGGUGAT berturut-turut yang

lik
mendapat nilai tidak bagus tertuang dalam Surat Laporan Daftar Write Off
(ABDA) periode 01/11/2015 s/d 01/02/2016. Bahwa hubungan antara
am

ub
TERGUGAT dan PENGGUGAT adalah hubungan yang di dasarkan pada
perjanjian kerja, oleh sebab itu pemutusan kerja yang dilaksanakan
ep
TERGUGAT telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku yakni
k

Surat Perjanjian kerja, Peraturan Perusahaan (PP) PT. ARTHA PRIMA


ah

FINANCE tahun 2014-2016 Pasal 4 ayat (2) jo Pasal 24 ayat 3 huruf E


R

si
Point 15 dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) Pasal
1338 berbunyi : “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku

ne
ng

sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.


4. Bahwa Dalil-dalil dalam Posita gugatan PENGGUGAT pada Point 3 yang

do
gu

menyebut PHK yang dilakukan TERGUGAT kepada PENGGUGAT


BATAL DEMI HUKUM, sehingga TERGUGAT wajib memperkerjakan
kembali PENGGUGAT sebagaimana PASAL 155 AYAT (1) UU nO. 13
In
A

TAHUN 2003.
TANGGAPAN JAWABAN TERGUGAT ATAS DALIL GUGATAN
ah

lik

PENGGUGAT TERSEBUT : Bahwa pernyataan PENGGUGAT ini tidak


konsisten dan saling bertentangan dengan point 5, 6, 7 dan 8 gugatan
m

ub

PENGGUGAT yang intinya PENGGUGAT setuju atas Anjuran


Disnakertrans Kabupaten BATANG mengenai PHK dan HAK-HAK
ka

NORMATIF PENGGUGAT DAN DI SISI LAIN PHK BATAL DEMI HUKUM.


ep

5. Bahwa TERGUGAT menyatakan menolak dan membantah serta


ah

mensomirr dalil dalam point 4 hal 2 yang dikemukakan dalam gugatannya


R

menyatakan bahwa PENGGUGAT telah mengupayakan musyawarah


es

melalui Perundingan Bipartit, namun TERGUGAT tidak beritikad baik atas


M

ng

PHK Sepihak.
on
gu

Halaman 20 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TANGGAPAN JAWABAN TERGUGAT ATAS DALIL GUGATAN

R
PENGGUGAT TERSEBUT : Bahwa berdasarkan EKSEPSI TERGUGAT

si
GUGATAN PENGGUGAT PREMATURE (EXCEPTIC DILATORIAL)

ne
ng
karena tidak memenuhi Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1) Undang-
undang no.2 tahun 2004. Ketentuan Pasal 3 ayat (1) undang-undang no.
Tahun 2004, tersebut secara tegas menyebutkan bahwa ;”Perselisihan

do
gu hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu
melalui perundingan Bipartit secara musyawarah untuk mencapai

In
A
mufakat.” dan ketentuan Pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa ;”Setiap
perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus dibuat risalah
ah

yang ditandatangani oleh para pihak. Ketentuan ini menegaskan bahwa

lik
apabila terdapat perselisihan industrial, wajibkan pekerja/buruh dan
pengusaha untuk melakukan perundingan Bipartit yang dibuktikan
am

ub
dengan bukti tertulis. Namun faktanya hingga saat ini tidak pernah
dilakukan perundingan Bipartit sebagaimana dimaksudkan oleh undang-
ep
undang no. 2 tahun 2004.
k

6. Bahwa TERGUGAT menyatakan menolak dengan tegas dan membantah


ah

dalil PENGGUGAT pada Point 5 dan Point 6 hal 2 dan 3 Posita


R

si
gugatanya tentang PENGGUGAT setuju atas Anjuran Nomor : 560/1357
TERTANGGAL 1 AGUSTUS 2016 yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga

ne
ng

Kerja dan Transmigrasi kab. BATANG.


TANGGAPAN JAWABAN TERGUGAT ATAS DALIL GUGATAN

do
gu

PENGGUGAT TERSEBUT :
1. Bahwa anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Batang No.560 / 1357 tetanggal 1 Agustus
In
A

2016 yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial tenaga Kerja dan


Transmigrasi Kabupaten Batang tersebut telah nyata-nyata
ah

lik

bertentangan dengan Undang-undang No.2 tahun 2004 Pasal 15


karena dalam Pasal 15 Undang-undang no.2 tahun 2004 Surat
m

ub

Anjuran tersebut harus dikeluarkan paling lambat 30 hari terhitung


sejak menerima pelimpahan penyelesaian perselisihan, sedangkan
ka

pemanggilan MEDIASI Pertama oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan


ep

Transmigasi Kabupaten Batang Nomor: 005 / 0814 tertanggal 17 Mei


ah

2016, sehingga telah melebihi 30 hari sesuai ketentuan pasal 15


R

Undang-undang no.2 tahun 2004 atau dengan kata lain Surat Anjuran
es

tersebut sudah KADALUWARSA karena apabila di hitung sejak


M

ng

MEDIASI Pertama tanggal 17 Mei 2016 sampai dengan tanggal 1


on
gu

Halaman 21 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agustus 2016 kurang lebih sudah 50 hari kerja, maka sudah

R
melampaui paling selambat-lambatnya 30 hari sejak diterimanya

si
pelimpahan sebagai Ketentuan Pasal 15 undang-undang no.2 tahun

ne
ng
2004, sehingga yang menyebabkan Surat Anjuran No.560 ./ 1357
tertanggal 1 Agustus 2016 berdasarkan pasal 15 undang-undang no.2
tahun 2004 Anjuran tersebut adalah KADALUWARSA dan terhadap

do
gu Surat Anjuran yang dengan jelas-jelas bertentangan dengan undang-
undangan no.2 tahun 2004 pasal 15, Surat Anjuran tersebut sudah

In
A
KADALUWARSA sehingga Surat Anjuran Nomor 560 / 1357 tertanggal
1 Agustus 2016 haruslah dinyatakan batal demi hukum.
ah

2. Bahwa Anjuran tersebut belum memenuhi Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 6

lik
ayat (1) Undang-undang no.2 tahun 2004. Ketentuan Pasal 3 ayat (1)
undang-undang no. Tahun 2004, tersebut secara tegas menyebutkan
am

ub
bahwa ;”Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan
penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan Bipartit secara
ep
musyawarah untuk mencapai mufakat.” dan ketentuan Pasal 6 ayat (1)
k

menyebutkan bahwa ;”Setiap perundingan sebagaimana dimaksud


ah

dalam Pasal 3 harus dibuat risalah yang ditandatangani oleh para


R

si
pihak. Ketentuan ini menegaskan bahwa apabila terdapat perselisihan
industrial, wajibkan pekerja/buruh dan pengusaha untuk melakukan

ne
ng

perundingan Bipartit yang dibuktikan dengan bukti tertulis. Namun


faktanya hingga saat ini tidak pernah dilakukan perundingan Bipartit

do
gu

sebagaimana dimaksudkan oleh undang-undang no. 2 tahun 2004.


3. Bahwa Anjuran Disnakertrans Kab.Batang pada point 1 (satu) ini tidak
berdasarkan hukum yang terdapat dalam Pasal 94 Undang-Undang
In
A

keternagakerjaan dan slip gaji itu sendiri karena PENGGUGAT tidak


menjelaskan dan merinci hak-hak mengenai komponen besar upah
ah

lik

pokok dan tunjangan tetap serta masa kerja dari PENGGUGAT itu
sendiri sesuai (Vide : Putusan Mahkamah Agung No. 459 K/Sip/1975,
m

ub

tanggal 18 September 1975 Jo Putusan Mahkamah Agung No. 598


K/Sip/1971 Jo Putusan Mahkamah Agung No. 1075K/Sip/1973. Yang
ka

merupakan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung tentang Gugatan


ep

yang menuntut hak-hanya, di buku “kompilasi Kaedah Hukum Putusan


ah

Mahkamah Agung Hukum Acara Perdata Masa Setengah Abad”. Hal.


R

38, oleh M.Ali Boediarto, SH Penerbit : Swara Justitia.


es

4. Bahwa Anjuran Disnakertrans Kab.Batang pada point 2 (dua) adalah


M

ng

tidak benar karena pada saat pengajuan tuntutan PENGGUGAT ke


on
gu

Halaman 22 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Disnakertrans Kab.Batang, TERGUGAT menyampaikan kepada

R
PENGGUGAT untuk mengambil Ijasahnya namun PENGGUGAT tidak

si
bersedia.

ne
ng
5. Bahwa Anjuran Disnakertrans Kab.Batang pada point 3 (tiga) ini
tidaklah benar, tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan ketentuan
yang terdapat dalam Pasal 155 Undang-Undang keternagakerjaan itu

do
gu sendiri dimana Perusahaan maupun pekerja/buruh harus
melaksanakan kewajibannya sampai adanya putusan lembaga

In
A
penyelesaian Perselisihan hubungan Industrial bukan masih menerima
hak-hak sebagai pekerja, dengan kata lain seseorang dapat
ah

memperoleh haknya sebagai pekerja apabila pekerja itu masih

lik
melaksanakan kewajiban/pekerjaannya, dengan tidak adanya lagi
kewajiban oleh PENGGUGAT sebagai pekerja/buruh maka hak-hak
am

ub
PENGGUGAT tidaklah lagi dapat diperoleh dari TERGUGAT sebagai
Pengusaha;(No Work No Pay). Bahwa PENGGUGAT yang telah
ep
mendalilkan tentang tuntutan upah selama perselisihan pemutusan
k

hubungan kerja yang tidak diberikan TERGUGAT dan dalil


ah

PENGGUGAT tersebut harusnya di kuatkan dengan membuktikan


R

si
adanya SURAT SKORSING dari TERGUGAT akan tetapi dalam fakta
persidangan PENGGUGAT tidak ada mengajukan bukti surat skorsing

ne
ng

sebagai syarat yang ada dalam pasal 155 UU. Nomor 13 tahun 2003.
Atas hal tersebut di atas TERGUGAT berpedoman pada ketentuan

do
gu

hukum dan peraturan yang berlaku yakni, Pasal 93 ayat (1) UU No. 13
tahun 2003 Ketenagakerjaan dan Pasal 2 dan Pasal 4 Peraturan
Pemerintah No. 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah .(No Work
In
A

No Pay);

7. Bahwa TERGUGAT menyatakan menolak dengan tegas dan membantah


ah

lik

dalil PENGGUGAT pada Point 7, 8 hal 3 dan 4 Posita Gugatan


PENGGUGAT dan menolak Petitum GUGATAN PENGGUGAT pada Point
m

ub

5 gugatanya PENGGUGAT sebagai berikut :


1. MENGENAI HAK PENGGUGAT (MASA KERJA 3 TAHUN 2 BULAN)
ka

ep

MENGENAI UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA


KERJA DAN UANG PENGGANTIAN HAK.
ah

2. UPAH TERAKHIR BULAN APRIL 216 s/d DESEMBER 2017.


R

TANGGAPAN JAWABAN TERGUGAT ATAS DALIL GUGATAN


es
M

PENGGUGAT TERSEBUT :
ng

on
gu

Halaman 23 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. berdasarkan hukum yang terdapat dalam Pasal 94 Undang-Undang

R
keternagakerjaan dan slip gaji itu sendiri karena PENGGUGAT tidak

si
menjelaskan dan merinci hak-hak mengenai komponen besar upah

ne
ng
pokok dan tunjangan tetap serta masa kerja dari PENGGUGAT itu
sendiri sesuai (Vide : Putusan Mahkamah Agung No. 459 K/Sip/1975,
tanggal 18 September 1975 Jo Putusan Mahkamah Agung No. 598

do
gu K/Sip/1971 Jo Putusan Mahkamah Agung No. 1075K/Sip/1973. Yang
merupakan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung tentang Gugatan

In
A
yang menuntut hak-hanya, di buku “kompilasi Kaedah Hukum Putusan
Mahkamah Agung Hukum Acara Perdata Masa Setengah Abad”. Hal.
ah

38, oleh M.Ali Boediarto, SH Penerbit : Swara Justitia.

lik
2. sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 155 Undang-
Undang keternagakerjaan itu sendiri dimana Perusahaan maupun
am

ub
pekerja/buruh harus melaksanakan kewajibannya sampai adanya
putusan lembaga penyelesaian Perselisihan hubungan Industrial bukan
ep
masih menerima hak-hak sebagai pekerja, dengan kata lain seseorang
k

dapat memperoleh haknya sebagai pekerja apabila pekerja itu masih


ah

melaksanakan kewajiban/pekerjaannya, dengan tidak adanya lagi


R

si
kewajiban oleh PENGGUGAT sebagai pekerja/buruh maka hak-hak
PENGGUGAT tidaklah lagi dapat diperoleh dari TERGUGAT sebagai

ne
ng

Pengusaha;(No Work No Pay). Bahwa PENGGUGAT yang telah


mendalilkan tentang tuntutan upah selama perselisihan pemutusan

do
gu

hubungan kerja yang tidak diberikan TERGUGAT dan dalil


PENGGUGAT tersebut harusnya di kuatkan dengan membuktikan
adanya SURAT SKORSING dari TERGUGAT akan tetapi dalam fakta
In
A

persidangan PENGGUGAT tidak ada mengajukan bukti surat skorsing


sebagai syarat yang ada dalam pasal 155 UU. Nomor 13 tahun 2003.
ah

lik

Atas hal tersebut di atas TERGUGAT berpedoman pada ketentuan


hukum dan peraturan yang berlaku yakni, Pasal 93 ayat (1) UU No. 13
m

ub

tahun 2003 Ketenagakerjaan dan Pasal 2 dan Pasal 4 Peraturan


Pemerintah No. 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah .(No Work
ka

No Pay;
ep

8. Bahwa posita dan petitum gugatan yang tidak ditanggapi oleh


ah

TERGUGAT agar dinyatakan ditolak karena tidak ada relevansinya dengan


R

TERGUGAT;
es
M

C. DALAM REKONPENSI
ng

on
gu

Halaman 24 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim yang terhormat, tentu Majelis Hakim yang terhormat

R
sependapat dengan TERGUGAT untuk menyatakan bahwa jika salah satu pihak

si
tidak beritikad baik dalam melaksanakan prestasinya atas suatu perjanjian

ne
ng
yang sah dan mengikat, maka terhadap pihak tersebut telah melakukan
perbuatan ingkar janji dan dapat dituntut ganti rugi .
Bahwa berdasarkan asas “excepto non adimpleti contractus”

do
gu mengandung arti dalam perjanjian timbal balik (wederkerig) kedua belah
pihak harus sama-sama melakukan kewajibannya / prestasinya, tidaklah

In
A
bisa salah satu pihak menuntut pihak lain telah lalai padahal dirinya sendiri
belum melaksanakan kewajibannya.
ah

Bahwa berkaitan dengan gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT

lik
KONPENSI, maka ijinkanlah TERGUGAT KONPENSI mengajukan gugatan
balik (REKONPENSI) guna memperjuangkan hak-hak PENGGUGAT
am

ub
REKONPENSI / TERGUGAT KONPENSI serta memohon keadilan di hadapan
sidang yang dipimpin oleh Majelis Hakim yang terhormat, adapun alasan-alasan
ep
PENGGUGAT REKONPENSI/TERGUGAT KONPENSI di dalam mengajukan
k

gugatan REKONPENSI adalah sebagai berikut :


ah

1. Bahwa selain mengajukan Jawaban dalam Eksepsi dan konvensi,


R

si
TERGUGAT Konvensi juga mengajukan gugatan REKONVENSI kepada
PENGGUGAT Konvensi, yang nantinya TERGUGAT Konvensi akan

ne
ng

disebut PENGGUGAT rekonvensi dan PENGGUGAT konvensi akan di


sebut sebagai TERGUGAT Rekonvensi.

do
gu

2. Bahwa dalil-dalil dalam Eksepsi dan Konvensi di atas akan dipergunakan


juga dalam gugatan REKONVENSI ini dan dianggap telah termuat dalam
REKONVENSI ini
In
A

3. Menyatakan tuntutan yang dilakukan Penggugat Konvensi / Tergugat


Rekonvensi terhadap Tergugat Konvensi / Penggugat Rekonvensi ke
ah

lik

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Batang adalah batal demi


hukum
m

ub

4. Bahwa akibat dari Perbuatan PENGGUGAT tersebut pihak TERGUGAT


dirugikan dikarenakan nama baik TERGUGAT menjadi TERCEMAR
ka

5. Bahwa akibat dari Nama Baik TERGUGAT menjadi TERCEMAR dari


ep

perbuatan PENGGUGAT maka TERGUGAT menuntut ganti kerugian


ah

immateril sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)


R

6. Menyatakan dan Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi


es

untuk membayar kerugian materiil dengan seketika dan sekaligus dengan


M

ng

rincian sebagai berikut:


on
gu

Halaman 25 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Biaya Legal dan Konsultan Hukum : Rp. 50.000.000,-

R
- Biaya Transportasi selama perkara berlangsung: Rp. 10.000.000,-

si
- Biaya Administrasi : Rp. 552.000,- +

ne
ng
Jumlah :Rp.61.552.000,-
(Enam Puluh Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah);

do
gu Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, TERGUGAT mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri
SEMARANG, yang memeriksa dan mengadili perkara in casu, berkenan

In
A
memberikan putusan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :
ah

lik
1. Menyatakan gugatan PENGGUGAT in casu tidak dapat diterima;

2. Menerima dan mengabulkan Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;


am

ub
3. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT RES JUDICATA ATAU NE BIS IN
IDEM
ep
k

4. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT GUGATAN TIDAK TIDAK


ah

DIBUBUHI BEA MATERAI.


R

si
5. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT SURAT ANJURAN KADALUWARSA

ne
ng

6. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT GUGATAN PENGGUGAT


PREMATURE

do
7. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT DISKUALIFIKASIKATOIR
gu

8. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT Tidak Jelas / Kabur (Exceptie


Obscuur Libel)
In
A

9. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT Subyek Hukum Yang Di Gugat Tidak


Tepat (Eksepsi Error In Persona)
ah

lik

10. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT PENGADILAN HUBUNGAN


INDUSTRIAL (PHI) SEMARANG TIDAK BERWENANG MENGADILI
m

ub

PERKARA INI (Eksepsi Kompentensi Absolut).


ka

11. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT POSITA DAN PETITUM SALING


ep

BERTENTANGAN
ah

12. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara sesuai hukum;


R

es

DALAM POKOK PERKARA :


M

1. Menerima dan mengabulkan Jawaban TERGUGAT untuk seluruhnya


ng

on
gu

Halaman 26 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan secara hukum menolak gugatan PENGGUGAT untuk

R
seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan PENGGUGAT tidak dapat

si
diterima (niet onvenkelijke verklaard)

ne
ng
3. Menyatakan Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) No.
003/SKP/HRD/XI/2013 Tertanggal 31 Oktober 2013 Sah menurut hukum

do
gu dan mempunyai kekuatan hukum.

4. Menyatakan Anjuran tertulis Dinas tenaga kerja Kabupaten BATANG No.


560/1357 tertanggal 1 Agustus 2016 tidak beralasan hukum dan

In
A
dinyatakan tidak dapat di terima.serta Anjuran tersebut Batal Demi
Hukum
ah

lik
5. Menyatakan secara hukum menolak pembayaran upah terakhir yang
diminta oleh PENGGUGAT dari bulan April 2016 s/d DESEMBER 2017
am

ub
tidak beralasan hukum dan dinyatakan tidak dapat diterima.

6. Menyatakan secara hukum menolak uang pesangon, uang penghargaan


ep
masa kerja dan uang pengganti hak yang diminta oleh PENGGUGAT
k

karena tidak beralasan hukum dan dinyatakan tidak dapat diterima.


ah

R
7. Menyatakan secara hukum surat keterangan no 047/APF-

si
HRD/SKK/IV/2016 TANGGAL 06 APRIL 2016 SAH MENURUT HUKUM

ne
ng

DAN MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM.

8. Menyatakan secara hukum BELUM ADANYA PERUNDINGAN BIPARTIT

do
yang dilakukan oleh PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT bertentangan
gu

dengan undang-undang tenaga kerja.

9. Menyatakan secara hukum Gugatan PENGGUGAT NOMOR


In
A

01/PDT.SUS-PHI/G/2018/PN.SMG BATAL DEMI HUKUM.

10. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara:


ah

lik

DALAM REKONPENSI :
m

ub

a. Menerima dan Mengabulkan REKONPENSI dari PENGGUGAT


REKONPENSI
ka

b. Menghukum PENGGUGAT KONVENSI untuk membayar kerugian


ep

inmateril kepada PENGGUGAT REKONOPENSI uang sebesar


ah

Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)


R

c. Menyatakan dan Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi


es
M

untuk membayar kerugian materiil dengan seketika dan sekaligus dengan


ng

on
gu

Halaman 27 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rincian sebagai berikut:

si
- Biaya Legal dan Konsultan Hukum : Rp. 50.000.000,-
- Biaya Transportasi selama perkara berlangsung: Rp. 10.000.000,-

ne
ng
- Biaya Administrasi : Rp. 552.000,- +
Jumlah :Rp.61.552.000,- (Enam

do
gu Puluh Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah);
Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono)

In
A
Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat tersebut Penggugat
telah mengajukan Replik tanggal 27 Maret 2018 dan terhadap Replik
ah

lik
Penggugat tersebut Tergugat mengajukan Duplik tanggal 17 April 2018;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya
am

dipersidangan Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat berupa :

ub
1. Fotocopy Surat Anjuran Nomor: 560/1357 dari Dinas Sosial Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Kabupaten Batang, tanggal 1 Agustus 2016, diberi
ep
k

tanda bukti P-1 ;


2. Fotocopy Risalah Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial tanggal
ah

R
10 Agustus 2016, diberi tanda bukti P-2 ;

si
3. Fotocopy Surat Keterangan 047/APF-HRD/SKK/IV/2016 tanggal 6 April

ne
ng

2016, diberi tanda bukti P-3 ;


4. Fotocopy Slip Gaji/ Rekening Koran atas nama Yudi Arifendi, diberi tanda
bukti P-4 ;

do
gu

Menimbang, bahwa surat-surat tersebut diatas telah diperiksa dan diteliti


serta dicocokkan dengan surat aslinya dipersidangan, yang disaksikan pula oleh
In
A

kuasa hukum dari kedua belah pihak; Dan semua surat tersebut telah
dilegalisasi sebagaimana mestinya serta telah diberi meterai sesuai ketentuan
ah

lik

undang-undang; Bahwa oleh karena itu surat-surat tersebut dapat diterima


sebagai alat pembuktian dalam perkara a quo ;
m

ub

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Tergugat


mengajukan bukti surat sebagai berikut :
ka

1. Foto Copy Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
ep

PT. ARTHA PRIMA FINANCE No. 01 Tanggal 13 Juli 2016, yang dibuat di
ah

hadapan Notaris Paulus widodo Sugeng Haryono,S.H., dengan


R

Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-


es

0091925.AH.01.11. Tahun 2016, sebuah badan hukum yang didirikan


M

ng

menurut Hukum Indonesia yang berkantor pusat di Grand Slipi Tower


on
gu

Halaman 28 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lt.32 Jl. S. Parman Kav. 22/24 Slipi Palmerah Jakarta Barat, yang diberi

R
tanda bukti T-1 ;

si
2. Foto Copy Relaas Panggilan Sidang Pertama Tanggal 26 Januari 2018

ne
ng
pada hari Jumat di Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan
Negeri Semarang, diberi tanda bukti T-2;
3. Foto copy Surat Gugatan Nomor : 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN Smg

do
gu Tanggal 01-09-2016 yang telah didaftarkan Di Pengadilan Hubungan
Industrial Pada Pengadilan Negeri Semarang atas nama Yudi Arifendy

In
A
yang diwakilkan oleh M.A.Tholib Selaku Kuasa yang tergabung dalam
Tim Advokasi Dewan Pengurus Pusat Persaudaraan Pekerja Muslim
ah

Indonesia (DPP PPM) diberi tanda bukti T-3;

lik
4. Foto copy Surat Panggilan Sidang I Nomor : 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN
Smg dari Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri
am

ub
Semarang yang dikirimkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Batang
pada Tanggal 13 September 2016 diberi tanda bukti T-4;
ep
5. Foto copy Relaas Panggilan Sidang Nomor : 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN
k

Smg pada hari Kamis tanggal 15 September 2016 telah memanggil


ah

PT.ARTHA PRIMA FINANCE (TERGUGAT) untuk datang menghadap di


R

si
Persidangan pada hari Senin Tanggal 26 September 2016, diberi tanda
bukti T-5;

ne
ng

6. Foto copy Surat REPLIK atas Jawaban Tergugat Perkara No :


44/Pdt.Sus-PHI/2016/PN Smg Antara Yudi Arifendy Melawan PT.Artha

do
gu

Prima Finance (TERGUGAT) Tanggal 25 Oktober 2016, diberi tanda bukti


T-;
7. Foto copy Daftar Bukti Dalam Perkara No. 44/Pdt.Sus-
In
A

PHI/G/2016/PN.Smg diberi tanda bukti T-7;


8. Foto copy Salinan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pada
ah

lik

Pengadilan Negeri Semarang Perkara No : 44/Pdt.Sus-PHI/2016/PN


Smg, Tanggal 13 Desember 2016 Perkara Antara Yudi Arifendy Melawan
m

ub

PT.ARTHA PRIMA FINANCE (TERGUGAT), diberi tanda bukti T-8;


9. Foto copy Relaas Pemberitahuan Kepada Kuasa Tergugat Nomor :
ka

44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN Smg. Pada Hari Rabu tanggal 21 Desember


ep

2016, diberi tanda bukti T-9;


ah

10. Foto copy AKTA PERNYATAAN PERMOHONAN KASASI Nomor :


R

02/Pdt.Sus-PHI/K/2017/PN.Smg, pada hari Kamis tanggal 05 Januari


es

2017 yang dimohonkan oleh PT.ARTHA PRIMA FINANCE (Tergugat),


M

ng

diberi tanda bukti T-10;


on
gu

Halaman 29 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Foto copy Surat Tanda Terima Memori Kasasi Nomor : 02/Pdt.Sus-

R
PHI/K/2017/PN.Smg Tanggal 18 Januari 2017, diberi tanda bukti T-11;

si
12. Foto copy Memori Kasasi tanggal 18 Januari 2017 yang diajukan oleh

ne
ng
PT.Artha Prima Finance kepada Mahkamah Agung RI melalui
Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri
Semarang terhadap Putusan Perkara No : 44/Pdt.Sus-PHI/2016/PN

do
gu Smg, diberi tanda bukti T-12;
13. Foto copy Surat Relaas Pemberitahuan isi Putusan Nomor 387

In
A
K/Pdt.Sus-PHI/2017 jo 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN.Smg dalam Perkara
antara : PT.Artha Prima Finance Lawan Yudi Arifendy tentang isi Putusan
ah

Mahkamah Agung RI pada tingkat Kasasi tanggal 31 Oktober 2017, diberi

lik
tanda bukti T-13;
14. Foto copy Surat Permohonan Kasasi No.44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN,Smg
am

ub
Jo.No.02/Pdt.Sus-PHI/K/2017/PN.Smg, dalam perkara antara :
PT.ARTHA PRIMA FINANCE melawan Yudi Arifendy, 9 Februari 2017,
ep
diberi tanda bukti T-14;
k

15. Foto copy Surat dari Mahakamah Agung RI kepada Ketua Pengadilan
ah

Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Semarang, tanggal 24


R

si
Maret 2017 Nomor : 391/Reg.PHI/III/387 K/Pdt.Sus-PHI/2017. Perihal
Pemberitahuan Penerimaan dan Nomor Register Perkara Kasasi PHI,

ne
ng

diberi tanda bukti T-15;


16. Foto copy Surat dari Mahkamah Agung RI yang dikirimkan kepada Ketua

do
gu

Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Semarang


Nomor : 632/Pts.PHI/IX/387K/Pdt.Sus-PHI/2017.Perihal Pemberitahuan
Pengiriman Salinan putusan dan berkas Perkara Kasasi tanggal 12
In
A

September 2017, diberi tanda bukti T-16;


17. Foto copy Surat Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung RI
ah

lik

Perkara Nomor : 387 K/Pdt.Sus-PHI/2017 jo. 44/Pdt.Sus-


PHI/G/2016/PN.Smg. pada hari selasa tanggal 2 oktober 2017, diberi
m

ub

tanda bukti T-17;


18. Foto copy Salinan Putusan Nomor 387 K/Pdt.Sus-PHI/2017. Mahkamah
ka

Agung memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan


ep

industrial pada tingkat kasasi dalam perkara antara PT.ARTHA PRIMA


ah

FINANCE lawan Yudi Arifendy, diberi tanda bukti T-18;


R

Menimbang, bahwa surat-surat tersebut diatas telah diperiksa dan diteliti


es

serta dicocokkan dengan surat aslinya dipersidangan kecuali bukti T-2, T-7, dan
M

ng

T-18 fotocopy dari fotocopy, yang disaksikan pula oleh Kuasa Hukum dari kedua
on
gu

Halaman 30 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
belah pihak; Dan semua surat tersebut telah dilegalisasi sebagaimana mestinya

R
serta telah diberi meterai sesuai ketentuan undang-undang; Bahwa oleh karena

si
itu surat-surat tersebut dapat diterima sebagai alat pembuktian dalam perkara a

ne
ng
quo ;
Menimbang, bahwa baik Penggugat maupun Tergugat menyatakan tidak
mengajukan saksi-saksi;

do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat telah
mengajukan kesimpulannya pada tanggal 5 Juni 2018, uraian mengenai

In
A
kesimpulan masing-masing adalah sebagaimana termuat dalam berkas perkara
ini dan merupakan satu kesatuan dengan putusan ini;
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini,
maka semua hal yang tercatat dalam Berita Acara Pemeriksaan perkara ini
am

ub
dianggap sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan putusan ini ;

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal


ep
yang diajukan lagi dan mohon putusan;
k
ah

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


R

si
DALAM KONVENSI

DALAM EKSEPSI

ne
ng

Menimbang, bahwa bersamaan di dalam Jawabannya Tergugat


mengajukan eksepsi yang maksud dan tujuannya sebagaimana disebutkan

do
gu

diatas;

Menimbang, bahwa Penggugat pada pokoknya menolak seluruh eksepsi


In
A

Tergugat tersebut di atas ;

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat ditolak oleh


ah

lik

Penggugat, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan eksepsi tersebut satu


persatu ;
m

ub

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat pada poin II menyatakan gugatan


Penggugat Exeptio Res Judicata atau Ne bis in idem karena kasus yang sama
ka

tidak dapat diperkarakan untuk kedua kalinya. Bahwa perkara a quo pernah
ep

diajukan kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


ah

Semarang dengan perkara Nomor 44/Pdt.Sus-PHI/2016/PN Smg dan telah


R

diputus serta mempunyai kekuatan hukum tetap berdasarkan putusan kasasi


es

Mahkamah Agung Nomor 387 K/Pdt.Sus-PHI/2017 tanggal 16 Mei 2017 dengan


M

ng

amar sebagai berikut :


on
gu

Halaman 31 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI

R
- Mengabulkan pemohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT.ARTHA

si
PRIMA FINANCE tersebut;

ne
ng
- Membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Semarang Nomor 44/Pdt.sus.PHI/G/2016/PN.Smg,
tanggal 13 Desember 2016;

do
gu MENGADILI SENDIRI :
DALAM KONVENSI

In
A
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
ah

DALAM POKOK PERKARA

lik
- Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;
DALAM REKONVENSI
am

ub
- Menolak gugatan rekonvensi seluruhnya;
- Membebankan biaya perkara kepada Negara;
ep
k

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat dalam perkara a quo


sebagaimana yang terdaftar pada register perkara Nomor 1/Pdt.Sus-
ah

R
PHI/2018/PN. Smg tertanggal 15 Januari 2018 adalah benar merupakan

si
pengulangan dari gugatan penggugat yang sudah diputus oleh pengadilan

ne
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang yaitu perkara Nomor
ng

44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN.Smg. tertanggal 13 Desember 2016 yang


dimenangkan oleh Penggugat bernama Yudi Arifendi (dalam perkara a quo juga

do
gu

sebagai Penggugat), kemudian Tergugat yaitu PT. Artha Prima Finance (dalam
perkara a quo juga sebagai Tergugat) mengajukan kasasi dan telah diputus
In
oleh putusan kasasi Mahkamah Agung Nomor 387 K/Pdt.Sus-PHI/2017 tanggal
A

16 Mei 2017, putusan tersebut dalam pertimbangan hukumnya kuasa dari


Penggugat tidak mempunyai kedudukan hukum/legal standing sehingga diputus
ah

lik

dengan amar Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima, bahwa


yang menjadi pertanyaan adalah apakah putusan yang menyatakan gugatan
m

ub

Penggugat tidak dapat diterima merupakan Ne bis in idem?


ka

Menimbang, bahwa pengertian Ne bis in idem dalam Hukum Perdata


ep

bersumber dari Pasal 1917 Kitab Undang Undang Hukum


Perdata (KUHPerdata), yang menyatakan bahwa:
ah

“Kekuatan suatu putusan Hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum


R

es

yang pasti hanya mengenai pokok perkara yang bersangkutan.


M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk dapat menggunakan kekuatan itu, soal yang dituntut harus sama;

R
tuntutan harus didasarkan pada alasan yang sama; dan harus diajukan

si
oleh pihak yang sama dan terhadap pihak-pihak yang sama dalam

ne
ng
hubungan yang sama pula.”

Menimbang, bahwa mendasarkan pada isi Pasal 1917 Kitab Undang-

do
gu Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) tersebut yang menyatakan “Kekuatan
suatu putusan Hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum yang pasti hanya
mengenai pokok perkara yang bersangkutan”, maka Majelis Hakim berpendapat

In
A
bahwa putusan kasasi Mahkamah Agung Nomor 387 K/Pdt.Sus-PHI/2017
tanggal 16 Mei 2017 tidak mengenai pokok perkara a quo melainkan mengenai
ah

lik
eksepsi kuasa Penggugat yang tidak mempunyai kedudukan hukum/legal
standing, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan mengenai pokok perkara a
quo belum diperiksa dan belum memperoleh kekuatan hukum yang pasti;
am

ub
Menimbang, bahwa suatu perkara dikategorikan sebagai ne bis in idem
apabila suatu perkara dengan obyek sama, para pihak sama dan materi pokok
ep
k

perkara yang sama, yang diputus oleh pengadilan yang telah berkekuatan
ah

hukum tetap yang putusannya menyatakan mengabulkan atau menolak pokok


R

si
perkara yang diperselisihkan, sedangkan putusan Mahkamah Agung Nomor 387
K/Pdt.Sus-PHI/2017 tanggal 16 Mei 2017 amar putusannya menyatakan

ne
ng

gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;

Menimbang, bahwa oleh karena putusan kasasi Mahkamah Agung

do
gu

Nomor 387 K/Pdt.Sus-PHI/2017 tanggal 16 Mei 2017 dengan amar menyatakan


gugatan tidak dapat diterima atau Niet Onvankelijke verklaard (NO) karena
tidak memenuhi syarat formal sebuah gugatan yaitu kuasa Penggugat tidak
In
A

mempunyai kedudukan hukum/legal standing, sedangkan dalam perkara a quo


Penggugat telah mengganti kuasa hukum yang sah menurut hukum
ah

lik

(mempunyai kedudukan hukum/legal standing), maka Majelis Hakim


berpendapat materi pokok perkara yang diperselisihkan dalam perkara a quo
m

ub

belum mempunyai kekekuatan hukum pasti/tetap dan Penggugat dapat


mengajukan gugatan kembali di Pengadilan Hubungan Industrial pada
ka

Pengadilan Negeri Semarang, oleh karena itu eksepsi Tergugat tentang gugatan
ep

Penggugat ne bis in idem, dinyatakan ditolak;


ah

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat pada poin III adalah tentang


R

Gugatan Penggugat daluwarsa dimana Penggugat berdasarkan surat


es

pemberitahuan karyawan mundur tanggal 7 Maret 2016 sedangkan gugatan


M

ng

diajukan pada tanggal 15 Januari 2018, maka berdasarkan ketentuan Pasal 82


on
gu

Halaman 33 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang PPHI diatur tenggang waktu bagi

R
pekerja untuk mengajukan gugatan tidak lebih dari 1 (satu) tahun sejak pekerja

si
menerima pemberitahuan keputusan pemberhentian bekerja dari pihak

ne
ng
pengusaha;

Menimbang, bahwa Penggugat keberatan dan karenanya menolak

do
gu eksepsi Tergugat tersebut dengan alasan pengajuan gugatan tidak daluarsa
memperhatikan Putusan MK No 12/PUU-I/2003 tertanggal 28 Oktober 2004
yang menyatakan Pasal 158 dan Pasal 159 UU Ketenagakerjaan bertentangan

In
A
dengan Undang-Undang Dasar 1945 sekaligus menyatakan hukum bahwa
Pasal Pasal tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk mempermudah pemahaman akan kaidah
Daluarsa yang terkandung dalam ketentuan Pasal 82 UU Nomor 2 Tahun 2004,
am

ub
Majelis Hakim mengutip ketentuan tersebut sebagai berikut :
“Gugatan oleh pekerja/buruh atas pemutusan hubungan kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 159 dan Pasal 171 Undang-Undang Nomor 13
ep
k

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dapat diajukan hanya dalam


ah

tenggang waktu 1 (satu) tahun sejak diterimanya atau diberitahukannya


R

si
keputusan dari pihak pengusaha”;

Menimbang, bahwa memperhatikan redaksi Pasal 82 UU Nomor 2 Tahun

ne
ng

2004 tidak berdiri sendiri tetapi merujuk pada Pasal 159 dan Pasal 171 UU
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dimana dari segi substansinya

do
gu

Pasal 159 tidak mengatur batas waktu mengajukan gugatan. Ketentuan Pasal
159 hanya memberikan hak kepada pekerja boleh mengajukan gugatan bila
keberatan terhadap tindakan PHK yang alasannya didasarkan pada Pasal 158
In
A

ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Menimbang, bahwa memperhatikan ketentuan Pasal 171 UU Nomor 13


ah

lik

Tahun 2003 yang menjadi salah satu rujukan Pasal 82 UU Nomor 2 Tahun 2004
secara substansi tidak berdiri sendiri karena merujuk pada Pasal 158 ayat (1),
m

ub

Pasal 160 ayat (3), dan Pasal 162 UU Nomor 13 Tahun 2003;

Menimbang, bahwa Pasal-Pasal yang menjadi rujukan tersebut dengan


ka

ep

mudah dapat diketahui eksistensinya apabila ketentuan itu dihubungkan dengan


Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 12/PUU-I/2003;
ah

Menimbang, bahwa berdasar Putusan MK tersebut, ketentuan yang


es

menjadi rujukan Pasal 171 UU Nomor 13 Tahun 2003 dan Pasal 82 UU Nomor 2
M

ng

Tahun 2004, yang tidak dibatalkan oleh Putusan MK adalah Pasal 160 ayat (3)
on
gu

Halaman 34 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Pasal 162 UU Nomor 13 Tahun 2003. Dengan demikian gugatan

R
perselisihan PHK yang boleh dikualifikasi daluarsa hanya perselisihan PHK

si
karena alasan mengundurkan diri dan menjalani proses pidana sebagaimana

ne
ng
dimaksud dalam Pasal 162 dan Pasal 160 ayat (3) UU Nomor 13 Tahun 2003;

Menimbang, bahwa oleh karena hukum positif mengatur berlakunya

do
gu daluarsa gugatan PHK hanya terhadap PHK karena alasan yang disebutkan
diatas maka eksepsi Tergugat yang menyatakan gugatan Penggugat daluarsa
tidak berdasar pada hukum sehingga eksepsi tersebut beralasan untuk

In
A
dinyatakan ditolak ;

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat pada poin IV menyatakan gugatan


ah

lik
tidak dibubuhi bea materai dianggap tidak mengajukan gugatan, Majelis
berpendapat tidak atau kurangnya bea materai dalam surat gugatan bukan
am

ub
berakibat sah atau tidaknya suatu gugatan, apabila suatu gugatan atau
dokumen belum atau kurang dalam permeteraian dapat dilakukan pemeteraian
kemudian sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (2) UU No. 13 Tahun 1985
ep
k

tentang Bea Materai, oleh karenanya eksepsi tersebut haruslah dinyatakan


ah

ditolak ;
R

si
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin V, anjuran yang dikeluarkan
oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batang

ne
ng

kadaluarsa, Majelis berpandangan bahwa penyelesaian perselisihan hubungan


industrial di tingkat Mediasi dengan batas waktu 30 hari merupakan ukuran

do
gu

kinerja Mediator untuk menyelesaikan perselisihan hubungan industrial, apabila


melebihi batas waktu tersebut Mediator dapat dikenakan sanksi administrasi
sebagaimana ketentuan Pasal 116 ayat (1) yang menyatakan “Mediator yang
In
A

tidak menyelesaikan perselisihan hubungan insdustrial dalam waktu selambat-


lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja tanpa alasan yang sah sebagaimana
ah

lik

dimaksud dalam Pasal 15 dapat dikenakan sanksi administrasi berupa hukuman


disiplin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi
m

ub

Pegawai Negeri Sipil”. Oleh karena itu daluwarsa anjuran Mediator tidak
berakibat hukum terhadap gugatan melainkan sebagai dasar pengenaan sanksi
ka

administrasi terhadap Mediator, karenanya eksepsi tersebut haruslah


ep

dinyatakan ditolak ;
ah

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin VI menyatakan gugatan


R

Penggugat Premature (Exceptic Dilatorial) karena penyelesaian perselisihan


es

hubungan industrial tidak diupayakan terlebih dahulu melalui bipartit (tidak


M

ng

memiliki bukti risalah perundingan bipartit), Majelis berpendapat bahwa bukti


on
gu

Halaman 35 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
risalah perundingan bipartit berada atau disimpan oleh instansi yang

R
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan bukan untuk lampiran dalam

si
pengajuan gugatan (vide : Pasal 4 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2004 tentang

ne
ng
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial), bahwa untuk pengajuan
gugatan dalam perkara PHI yang wajib dilampirkan dalam pengajuan gugatan
adalah risalah penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi (vide : Pasal 83 ayat

do
gu (1) UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial), bahwa dengan terbitnya risalah dan anjuran sebagaimana lampiran

In
A
dalam pengajuan gugatan Penggugat maka langkah awal perundingan bipartit
telah dilakukan karena tanpa ada perundingan bipartit terlebih dahulu
ah

penyelesaian perselisihan yang diajukan ke Dinas Tenaga Kerja berkas akan

lik
dikembalikan untuk dilengkapi (vide : Pasal 4 ayat (2) UU No. 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial) ; Bahwa gugatan
am

ub
Penggugat ternyata sudah dilampiri anjuran dan risalah dari Mediator, oleh
karena itu gugatan sudah memenuhi syarat formil, karenanya eksepsi tersebut
ep
haruslah dinyatakan ditolak ;
k

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin VII menyatakan eksepsi


ah

R
diskualifikasikatoir karena penyebutan identitas para pihak (Penggugat maupun

si
Tergugat) tidak lengkap, Majelis berpendapat bahwa identitas Penggugat sudah

ne
cukup jelas dengan menyebutkan nama, tempat tanggal lahir dan alamat,
ng

sedangkan identitas Tergugat juga cukup jelas menyebutkan PT. Artha Prima
Finance dan alamatnya, selain dari pada itu Tergugat telah mengakui

do
gu

kebenarannya bahwa Penggugat dan Tergugat adalah mempunyai identitas


yang sama dalam perkara sebelumnya yaitu perkaran Nomor 44/Pdt.Sus-
In
PHI/G/2016/PN. Smg oleh karenanya eksepsi tersebut haruslah dinyatakan
A

ditolak ;
ah

lik

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin VIII menyatakan gugatan


Penggugat tidak jelas/kabur (Exceptie Obscuur Libel), Majelis berpendapat
bahwa gugatan sudah cukup jelas yaitu tentang Pemutusan Hubungan Kerja
m

ub

dan disusun secara sistematis mengenai hubungan hukum dan kedudukan para
ka

pihak, uraian tentang duduk persoalan dan alasan-alasannya (posita) dengan


ep

berdasarkan pada hukum ketenagakerjaan, yang selanjutnya dilakukan tuntutan


atau petitium, oleh karenanya eksepsi tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;
ah

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin IX menyatakan subyek hukum


es

yang di gugat tidak tepat (Esksepsi Error In Persona) karena kedudukan PT.
M

ng

Artha Prima Finance berada di Jakarta sedangkan PT. Artha Prima Finance
on
gu

Halaman 36 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Batang berkedudukan sebagai cabang bawahan dari PT. Artha Prima Finance di

R
Jakarta, Majelis berpendapat bahwa kedudukan suatu Cabang dapat digugat

si
sebagai subyek hukum, bahwa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

ne
ng
pengertian Kantor Cabang adalah kantor yang mengurus kepentingan suatu
perusahaan (instansi) di tempat lain atau yang kedudukannya berada di bawah
kantor pusat. Dan menurut pendapat M. YAHYA HARAHAP, S.H. dalam

do
gu bukunya berjudul “Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan” yang diterbitkan Sinar Grafika

In
A
Cetakan 13 pada tahun 2013, telah menerangkan bahwa Cabang atau
Perwakilan Dapat Betindak atau Ditarik sebagai Pihak, oleh karena itu eksepsi
ah

tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;

lik
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin X, Pengadilan Hubungan
Industrial Semarang tidak berwenang mengadili pekara ini (Eksepsi Kompetensi
am

ub
Absolut) karena kedudukan PT. Artha Prima Finance berada di Jakarta, Majelis
berpendapat bahwa hal demikian bukan merupakan Kompetensi Absolut karena
ep
k

masih dalam lingkup Pengadilan Hubungan Industrial (kompetensi relatif),


bahwa gugatan Penggugat diajukan kepada Pengadilan Hubungan Industrial
ah

R
pada Pengadilan Negeri Semarang sesuai dengan tempat bekerja Penggugat

si
sebagaimana ketentuan Pasal 81 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

ne
Perselisihan Hubungan Industrial menyatakan “Gugatan Perselisihan Hubungan
ng

Industrial diajukan kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan


Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat pekerja/buruh bekerja”, bahwa

do
gu

Penggugat sebelumnya bekerja di PT. Artha Prima Finance Cabang Batang,


selanjutnya PT. Artha Prima Finance Cabang Batang di tutup/dilikuidasi
In
bergabung di PT. Artha Prima Finance Cabang Semarang, oleh karenanya
A

eksepsi tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;


ah

lik

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin XI menyatakan posita dan


petitum saling bertentangan, Majelis berpendapat bahwa gugatan Penggugat
sudah cukup jelas menguraikan terjadinya PHK antara Penggugat dengan
m

ub

Tergugat (posita) selanjutnya dalam tuntutan (petitum) yang dimohonkan adalah


ka

pesangon atas PHK tersebut sehingga posita berkesusaian dengan petitum,


ep

oleh karenanya eksepsi tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;


ah

Menimbang, bahwa memperhatikan pertimbangan-pertimbangan hukum


R

terbut di atas, maka eksepsi Tergugat dinyatakan ditolak untuk seluruhnya;


es
M

ng

DALAM POKOK PERKARA


on
gu

Halaman 37 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

R
sebagaimana terurai diatas ;

si
Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya telah mendalilkan hal-

ne
ng
hal yang pada pokoknya menyatakan :

1. Bahwa Penggugat mulai bekerja pada Tergugat sejak tanggal 7 Januari

do
gu 2013 sampai dengan tanggal 7 Maret 2016 jabatan Problem Account
Officer dengan gaji terakhir Rp 3.131.325,- per bulan ;

In
2. Bahwa karena Penggugat di PHK secara sepihak oleh Tergugat tanpa
A
melalui penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial pada tanggal 7 Maret 2016, maka Penggugat menuntut uang
ah

lik
pesangon dan hak-hak lainnya sebesar Rp 98.636.737,5 (sembilan puluh
delapan juta enam ratus tiga puluh enam ribu tujuh ratus tiga puluh tujuh
am

ub
rupiah lima sen) ;

Menimbang, bahwa dari dalil-dalil gugatan sebagaimana tersebut diatas,


ep
ternyata yang menjadi pokok perselisihan dalam perkara ini adalah tentang
k

pengakhiran hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dan tidak


ah

dibayarkannya uang pesangon dan hak-hak lainnya Penggugat;


R

si
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil gugatan tersebut diatas, Tergugat

ne
ng

telah mengajukan dalil-dalil bantahan yang pada pokoknya menyatakan :

1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dan menyangkal seluruh dalil-dalil

do
Penggugat, sebab dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat satupun tidak
gu

dibenarkan kecuali yang diakui kebenarannya oleh Tergugat;


2. Bahwa Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) No. 003/SKP/HRD/XI/2013
In
A

yang diterbitkan oleh Tergugat dan ditujukan kepada Penggugat adalah sah
menurut hukum dan mempunyai kekuatan hukum;
ah

lik

3. Bahwa Tergugat Konvensi mengajukan gugatan balik (Rekonvensi) karena


nama baik Tergugat Konvensi menjadi tercemar dengan menuntut ganti
m

kerugian inmateriil sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta


ub

rupiah);
ka

4. Bahwa menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi membayar


ep

kerugian materiil sebesar Rp 61.552.000,- (enam puluh satu juta lima ratus
lima puluh dua ribu rupiah);
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pokok perselisihan antara para pihak


es

sebagaimana diuraikan dalam pertimbangan diatas, maka gugatan Penggugat


M

ng

memenuhi kualifikasi perselisihan hubungan industrial sebagaimana diatur


on
gu

Halaman 38 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan

R
Hubungan Industrial ;

si
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dibantah oleh

ne
ng
Tergugat, maka sesuai Pasal 163 HIR/283 RBg Penggugat berkewajiban untuk
membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatannya terlebih dahulu, selanjutnya

do
gu Tergugat berkewajiban untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatannya


dipersidangan Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda

In
A
bukti P.1 sampai dengan P.4 dan tidak mengajukan saksi-saksi;

Menimbang, bahwa telah diberikan kesempatan yang sama di dalam


ah

lik
persidangan Tergugat mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda bukti T.1
sampai dengan T.18 dan tidak mengajukan saksi-saksi;
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti surat terebut di atas Majelis
Hakim akan mempertimbangkan sepanjang relevan dengan perkara a quo dan
ep
selebihnya akan dikesampingkan;
k
ah

Menimbang, bahwa sesuai risalah/anjuran yang terlampir dalam surat


R
gugatan Penggugat, ternyata perselisihan tersebut telah diupayakan

si
penyelesaiannya melalui tahap perundingan bipartit hingga ke tahap mediasi,

ne
ng

akan tetapi tidak ada kesepakatan penyelesaian oleh para pihak, kemudian
dilanjutkan dengan pengajuan gugatan ke pengadilan hubungan industrial pada
Pengadilan Negeri yang bersangkutan ;

do
gu

Menimbang, bahwa ternyata gugatan Penggugat telah diajukan sesuai


prosedur yang ditentukan oleh undang-undang, oleh sebab itu gugatan tersebut
In
A

formil dapat diterima, dan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan


Negeri tersebut berwenang mengadili perkara perselisihan a quo;
ah

lik

Menimbang, bahwa memperhatikan bukti P-3, Tergugat telah


menerbitkan surat keterangan Nomor 047/APF-HRD/SKK/IV/2016 tertanggal 6
m

ub

April 2016, yang menerangkan bahwa benar Penggugat adalah karyawan


Tergugat terhitung sejak tanggal 7 Januari 2013 sampai dengan 7 Maret 2016.
ka

Pada tanggal terakhir disebutkan Penggugat mengajukan pengunduran diri atas


ep

keinginan sendiri;
ah

Menimbang, bahwa jawaban Tergugat atas gugatan Penggugat


R

mendalilkan dalam petitum pokok perkara nomor 7 memohon kepada Majelis


es
M

Hakim bahwa surat keterangan Nomor 047/APF-HRD/SKK/IV/2016 tertanggal 6


ng

April 2016 sah menurut hukum dan mempunyai kekuatan hukum;


on
gu

Halaman 39 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa memperhatikan daftar bukti tertulis Penggugat

R
tanggal 10 April 2018 mendalilkan bahwa bukti P-3 surat keterangan Nomor

si
047/APF-HRD/SKK/IV/2016 tertanggal 6 April 2016 dibuat secara sepihak oleh

ne
ng
Tergugat dan menyatakan Penggugat mengajukan pengunduran diri atas
keinginan sendiri;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan pendapat tersebut,
maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah PHK antara Penggugat
dengan Tergugat diputus secara sepihak oleh Tergugat? ataukah karena

In
A
Penggugat mengundurkan diri?

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 162 ayat (3) Undang


ah

lik
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menyatakan :
Pekerja/buruh yang mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
am

ub
harus memenuhi syarat :

a. mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-


ep
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai pengunduran
k

diri;
ah

b. tidak terikat dalam ikatan dinas; dan


R

si
c. tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran

ne
ng

diri.

Menimbang, Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat tidak pernah

do
melakukan pengunduran diri, sedangkan Tergugat tidak dapat menunjukkan
gu

bukti surat permohonan pengunduran diri Penggugat secara tertulis


sebagaimana ketentuan Pasal 162 ayat (3) huruf a UU No. 13 Tahun 2003
In
A

tersebut di atas, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Penggugat tidak
melakukan pengunduran diri sebagai pekerja dari Tergugat;
ah

lik

Menimbang, bahwa oleh karena terbukti menurut hukum Penggugat tidak


melakukan pengunduran diri, sedangkan Tergugat sejak menerbitkan surat
m

ub

keterangan Nomor 047/APF-HRD/SKK/IV/2016 tertanggal 6 April 2016 (vide :


bukti P-3) diikuti dengan Tergugat tidak membayarkan gaji Penggugat sampai
ka

dengan gugatan ini diajukan, maka Majelis Hakim berpendapat Tergugat telah
ep

melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak dengan tidak meminta


ah

penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial terlebih


R

dahulu, hal demikian merupakan pelanggaran terhadap Pasal 151 UU No. 13


es

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang menyatakan bahwa:


M

ng

on
gu

Halaman 40 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan

R
pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan

si
terjadi pemutusan hubungan kerja.

ne
ng
(2) Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan
kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja

do
gu wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh
atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan
tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.

In
A
(3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-
benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat
ah

lik
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah
memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan
am

ub
hubungan industrial.

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-8 Salinan Putusan Pengadilan


ep
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor 44/Pdt.Sus-
k

PHI/G/2016/PN. Smg bertindak sebagai Majelis Hakim adalah M. Zaenal Arifin,


ah

SH., sebagai Ketua dibantu oleh Resy D. Nasution, SH., MH., dan Sugiyanto,
R

si
SH., MH., masing-masing sebagai Anggota, selanjutnya berdasarkan Surat
Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN. Smg tertanggal

ne
ng

19 Januari 2018 dalam perkara a quo ditetapkan bertindak sebagai Majelis


Hakim adalah M. Zaenal Arifin, SH., sebagai Ketua dibantu oleh Dr. Resy D.

do
gu

Nasution, SH., MH., dan Sugiyanto, SH., MH., masing-masing sebagai Anggota,
dengan demikian antara Putusan Nomor 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN. Smg dan
perkara a quo Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN. Smg diperiksa oleh Majelis
In
A

Hakim yang sama;

Menimbang, bahwa oleh karena antara Putusan Nomor 44/Pdt.Sus-


ah

lik

PHI/G/2016/PN. Smg dan perkara a quo Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN. Smg


diperiksa oleh Majelis Hakim yang sama, maka pertimbangan hukum dalam
m

ub

putusan Nomor 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN. Smg (vide : bukti T-8) adalah adil


dan patut untuk menjadi pertimbangan kembali dalam perkara a quo, sebagai
ka

berikut :
ep

1. Menimbang, bahwa berdasarkan pokok perselisihan sebagaimana diuraikan


ah

dalam pertimbangan diatas, dihubungkan dengan bukti-bukti dan fakta-fakta


R

dalam persidangan, maka sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan


es

tentang hak-hak ketenagakerjaan yang dituntut oleh Penggugat dalam


M

ng

perkara ini, terlebih dahulu haruslah dipertimbangkan mengenai


on
gu

Halaman 41 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengakhiran hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat apakah

R
melanggar ketentuan peraturan per-undang-undangan atau tidak;

si
2. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-8 halaman 27 tercantum surat bukti

ne
ng
T-1 Penggugat telah bekerja sebagai karyawan kontrak dari mulai tanggal 7
Januari 2013 sampai dengan tanggal 6 Januari 2014 selanjutnya

do
gu berdasarkan bukti T-8 halaman 28 tercantum surat bukti T-5 Penggugat
telah diangkat menjadi karyawan tetap dengan jabatan Pjs. Supervisor
Credit dengan gaji terakhir sebesar Rp 3.131.325,- sebagaimana bukti T-8

In
A
halaman 28 tercantum bukti T-10, keterangan dan bukti tersebut diakui
kebenarannya baik oleh Penggugat maupun Tergugat ;
ah

lik
3. Menimbang, bahwa memperhatikan bukti T-8 halaman 28
tercantum bukti T-11 Tergugat telah menerbitkan surat keterangan bahwa
am

ub
Penggugat bekerja pada Tergugat sejak tanggal 7 Januari 2013 sampai
dengan tanggal 7 Maret 2016 karena Penggugat mengajukan pengunduran
diri atas keinginannnya sendiri ;
ep
k

4. Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta di persidangan


ah

Penggugat tidak pernah mengundurkan diri, berdasarkan bukti T-8 halaman


R

si
29 keterangan saksi Tergugat bernama Asar bahwa Penggugat tidak
bekerja lagi di PT. Artha Prima Finance Cabang Batang karena dipecat, hal

ne
ng

ini berkesesuaian dengan keterangan saksi Penggugat Darjoko dan Indra


Samudra bahwa Penggugat sudah tidak bekerja lagi di PT. Artha Prima

do
gu

Finance Cabang Batang (vide : bukti T-8 halaman 26 dan 27) ;

5. Menimbang, bahwa memperhatikan bukti T-8 halaman 29


In
tercantum keterangan saksi Tergugat Asar, PT. Artha Prima Fininace
A

Cabang Batang sudah tidak beroperasi lagi/sudah tutup karyawannya


sebagian di mutasi ke PT. Artha Prima Fininace Cabang Tegal dan PT. Artha
ah

lik

Prima Fininace Cabang Semarang;

7. Menimbang, bahwa Majelis berpendapat bahwa Tergugat memperlakukan


m

ub

diskriminasi terhadap Penggugat karena dengan ditutupnya PT. Artha Prima


Fininace Cabang Batang karyawan lain dimutasikan ke PT. Artha Prima
ka

ep

Fininace Cabang Tegal dan Cabang Semarang akan tetapi Penggugat tidak
dimutasi ke Cabang lain melainkan diberi surat keterangan pemutusan
ah

hubungan kerja (vide : bukti T-11) dan dihentikan gajinya sejak bulan Maret
R

2016, hal demikian, tindakan Tergugat melakukan pemutusan hubungan


es
M

kerja secara sepihak dengan tidak meminta penetapan lembaga


ng

on
gu

Halaman 42 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyelesaian perselisihan hubungan industrial terlebih dahulu merupakan

R
pelanggaran terhadap Pasal 151 UU No. 13 Tahun 2003 tentang

si
Ketenagakerjaan.

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan baik
pada saat pemeriksaan perkara Nomor 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN. Smg

do
gu maupun berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan perkara a quo, telah
terbukti Tergugat melanggar ketentuan Pasal 151 ayat (3) UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan karena Tergugat telah melakukan PHK terhadap

In
A
Penggugat tanpa penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial;
ah

lik
Menimbang, bahwa memperhatikan Pasal 155 Ayat (1) UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja
am

ub
tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 Ayat (3) batal demi
hukum. Oleh sebab itu Majelis Hakim berpendapat bahwa pemutusan hubungan
kerja (PHK) yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah batal demi
ep
k

hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan pekerja/buruh yang bersangkutan


ah

serta membayar seluruh upah dan hak yang seharusnya diterima sebagaimana
R

si
diatur dalam Pasal 170 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Menimbang, bahwa apabila menggunakan nalar hukum dan logika

ne
ng

hukum yang ada, maka seharusnya majelis memerintahkan Tergugat untuk


mempekerjakan kembali Penggugat sebagaimana yang telah dipertimbangkan

do
gu

di atas, akan tetapi dalam berbagai putusan pengadilan yang pernah


memerintahkan Pengusaha/Tergugat lainnya dalam perkara lain, dimana
Pengusaha/Perusahaan tidak pernah melaksakan putusan atau perintah
In
A

pengadilan untuk mempekerjakan kembali, sehingga atas putusan/perintah


pengadilan tersebut akhirnya buruh/pekerja melakukan gugatan kembali dengan
ah

lik

kualifikasi agar di “PHK” saja dengan hak pesangon, maka majelis dalam
perkara a quo dengan mempertimbangkan keadaan hukum yang ada, maka
m

ub

terasa akan sia-sia jika majelis memerintahkan Tergugat selaku Pengusaha


untuk mempekerjakan kembali Penggugat, walaupun hal tersebut telah
ka

merupakan “contempt of court”;


ep

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan asas kepastian hukum dan


ah

juga untuk memenuhi juga asas peradilan cepat maka majelis dalam posisi
R

sebagai “ultimum remidium” (jalan terakhir) melakukan PHK sejak sejak


es

diucapkannya putusan Nomor 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN. Smg yaitu tanggal 13


M

ng

on
gu

Halaman 43 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Desember 2016 dengan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana di bawah

R
ini;

si
Menimbang, bahwa oleh karena pemutusan hubungan kerja (PHK)

ne
ng
Penggugat dengan Tergugat batal demi hukum, sementara Penggugat tidak
mempekerjakan Tergugat dan tidak memberikan hak-hak normatif Tergugat,

do
gu tindakan Penggugat merupakan suatu kesalahan yang ditafsirkan sebagai tidak
membayar upah tepat pada waktunya selama 3 (tiga) bulan berturut-turut dan
tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada pekerja/buruh

In
A
(Tergugat) sebagaimana ditentukan dalam Pasal 169 Ayat (1) Huruf c dan d UU
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 169 Ayat (2) UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, menyatakan:
am

ub
“Pemutusan hubungan kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud
dalam Ayat (1), pekerja/buruh berhak mendapat uang pesangon 2 (dua)
kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu)
ep
k

kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai
ah

ketentuan Pasal 156 ayat (4)”,


R

si
maka tuntutan Penggugat tentang hak pemutusan hubungan kerja dapat
dikabulkan :

ne
ng

Menimbang, bahwa untuk menghitung hak Penggugat atas pemutusan


hubungan kerja harus diketahui dan dipastikan terlebih dahulu masa kerja

do
gu

Penggugat ;

Menimbang, bahwa Penggugat mulai bekerja sejak tanggal 7 Januari


In
A

2013 sampai dengan dinyatakan putus hubungan kerja pada tanggal 13


Desember 2016 oleh karena itu masa kerja Penggugat adalah 3 tahun 11 bulan,
ah

maka hak Penggugat yang harus dibayar oleh Tergugat atas pemutusan
lik

hubungan kerja secara sepihak sebesar Rp 36.010.237,- (tiga puluh enam juta
sepuluh ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah) dengan perhitungan sebagai
m

ub

berikut :
ka

Hak Penggugat (Masa Kerja 3 tahun 11 bulan)


ep

 Uang Pesangon
= 2 x 4 bulan upah x upah terakhir yang diterima
ah

= 2 x 4 x Rp. 3.131.325,- = Rp.


es

25.050.600,-
M

ng

 Uang Penghargaa Masa Kerja


on
gu

Halaman 44 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
= 2 x upah terakhir yang diterima

R
= 2 x Rp. 3.131.325,- = Rp. 6.262.650,-

si
 Uang Penggantian Hak

ne
ng
= 15% (uang perumahan, pengobatan, & perawatan) x
(uang pesangon + uang penghargaan masa kerja)
= 15% x (Rp. 25.050.600,- +Rp.6.262.650,-)

do
gu = 15% x Rp. 31.313.250,- = Rp. 4.696.987,-
Jumlah hak yang diterima Penggugat .......................... = Rp 36.010.237,-

In
A
(tiga puluh enam juta sepuluh ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah);

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat memberikan upah terakhir


ah

lik
pada bulan Maret 2016, sedangkan pemutusan hubungan kerja dinyatakan
sejak tanggal 13 Desember 2016, maka Tergugat diwajibkan membayar upah
am

ub
yang belum dibayarkan selama 8 bulan dengan upah terakhir Rp 3.131.325,- =
Rp 25.050.600,- (dua puluh lima juta lima puluh ribu enam ratus rupiah);

Menimbang, bahwa terhadap Petitum angka 7 Gugatan Penggugat


ep
k

tentang sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag) atas bangunan
ah

milik Tergugat yang beralamat di Jl. Brigjen Sugiarto No. 293 B, Gemah,
R

si
Pedurungan Kota Semarang, maka bangunan tersebut harus di cek dengan
seksama bahwa bangunan tersebut haruslah milik Tergugat dengan disertai

ne
ng

Luas dan Batas-batasnya yang disebutkan dengan jelas (Sema


No.89/K/1018/M/1962), oleh karena data-data bangunan yang menjadi obyek

do
sita jaminan tidak di dukukung oleh bukti-bukti yang jelas dan sah, maka Sita
gu

Jaminan tidak dapat dilakukan, selain dari pada itu obyek jaminan tidak
memenuhi ketentuan Pasal 227 HIR jo Pasal 96 UU No 2 Tahun 2004 tentang
In
A

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, oleh karenanya petitum


tersebut haruslah ditolak;
ah

lik

DALAM REKONVENSI

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan sebagian


m

ub

dan gugatan rekonvensi tidak berdasarkan hukum ketenagakerjaan, maka


Majelis berpendapat gugatan rekonvensi tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;
ka

ep

Menimbang, bahwa ternyata nilai gugatan Penggugat kurang dari


Rp.150.000.000,-; maka sesuai ketentuan Pasal 58 Undang-undang Nomor 2
ah

Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, biaya


R

es

yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp 536.000,- (lima ratus tiga puluh enam
M

ribu rupiah) ditanggung oleh Negara ;


ng

on
gu

Halaman 45 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

R
Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang

si
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan peraturan-peraturan lain

ne
ng
yang bersangkutan ;

MENGADILI :

do
gu DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

In
DALAM POKOK PERKARA :
A
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
ah

- Menyatakan hubungan kerja Penggugat dengan Tergugat putus sejak

lik
tanggal 13 Desember 2016;

- Menghukum Tergugat untuk membayar hak Penggugat atas pemutusan


am

ub
hubungan kerja oleh Tergugat sebesar Rp 36.010.237,- (tiga puluh enam
juta sepuluh ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah)
ep
k

- Menghukum Tergugat untuk membayar upah yang belum dibayarkan


ah

kepada Penggugat sebesar Rp 25.050.600,- (dua puluh lima juta lima


R

si
puluh ribu enam ratus rupiah);

- Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

ne
ng

DALAM REKONVENSI

Menolak gugatan rekonvensi seluruhnya;

do
gu

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

- Biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp 536.000,- (lima ratus tiga
In
A

puluh enam ribu rupiah) dibebankan kepada Negara ;

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


ah

lik

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang, pada hari


Selasa, tanggal 3 Juli 2018, oleh kami, MOCH . ZAENAL ARIFIN, S.H.,
m

ub

sebagai Hakim Ketua, DR. RESY DESIFA NASUTION, S.H., M.H. dan
SUGIYANTO, S.H.,MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk
ka

ep

berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada


Pengadilan Negeri Semarang Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/ 2018/PN. Smg tanggal 19
ah

Januari 2018 putusan tersebut pada hari itu juga, diucapkan dalam persidangan
R

terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua didampingi para Hakim Anggota
es
M

tersebut, dibantu SITI RIKHANA, S.H., M.H., Panitera Pengganti, dihadiri Kuasa
ng

Penggugat dan Kuasa Tergugat.


on
gu

Halaman 46 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Hakim-hakim Anggota : Ketua Majelis :

ne
ng

do
gu TTD TTD

DR. RESY D. NASUTION, S.H., M.H MOCH. ZAENAL ARIFIN, S.H.

In
A
TTD
ah

lik
SUGIYANTO, SH., MH.
am

ub
Panitera Pengganti :
ep
k

TTD
ah

si
SITI RIKHANA, S.H., M.H.

ne
ng

do
gu

In
A

Perincian biaya :
ah

lik

1. Biaya Panggilan : Rp 530.000,-


2. Biaya redaksi : Rp ---
m

ub

3. Materai : Rp 6.000,-
Jumlah : Rp 536.000,-
ka

(Lima ratus tiga puluh enam ribu rupiah);


ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 47 dari 47 Putusan Nomor 1/Pdt.Sus -PHI/2018/PN Smg


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Anda mungkin juga menyukai