u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PU T U S A N
R
Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Smg
si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang
memeriksa dan memutus perkara-perkara perselisihan hubungan industrial
do
gu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara :
In
A
YUDI ARIFENDY, Tempat/tanggal lahir : Batang, 31 Juli 1985, Karyawan PT.
Artha Prima Finance, Alamat : Jl. Primaraya 8 Wirosari I RT/RW :
ah
lik
002/006, Kelurahan Sambong, Kab. Batang, dalam perkara ini
diwakili oleh kuasanya bernama : 1) H. Syafruddin Lubis,
BBM., SH., MH., 2) Novidiansyah Wamuarga, SH., 3) Ridwan
am
ub
Syaidi Tarigan, SH., dan 4) Agus Munib, SH., SKN.,
kesemuanya adalah Advokat dan Konsultan Hukum pada
ep
Kantor Hukum Syafruddin Lubis & Rekan berkedudukan di Jl.
k
si
Khusus tanggal 25 September 2017 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
ne
ng
do
gu
Lawan :
In
A
lik
ub
ep
Desember 2017 yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, telah diterima
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 15 Januari 2018 dalam Register
R
Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Smg, telah mengajukan gugatan sebagai
si
berikut:
ne
ng
1. Penggugat Yudi Arifendi, Jabatan Problem Account Officer masa kerja
sejak 7 Januari 2013 s/d 7 Maret 2016 masa kerja 3 tahun 2 bulan
do
gu dengan upah terakhir sebesar Rp. 3.131.325,- (tiga juta seratus tiga
puluh satu ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah)./ bulan;
In
A
Tergugat kepada Penggugat jelas-jelas bertentangan dengan ketentuan
Pasal 151 UU No. 13 Tahun 2003, yang isinya kami kutip :
ah
lik
1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan
pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar
am
ub
jangan terjadi pemutusan kerja;
2) Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan
hubungan kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan
ep
k
si
pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota
serikatpekerja/buruh;
ne
ng
do
gu
lik
ub
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat tidak beritikad baik untuk mengupayakan penyelesaian
R
perselisihan PHK secara damai dan kekeluargaan.
si
5. Bahwa oleh karena perundingan yang telah diupayakan tidak
ne
ng
menghasilkan persetujuan maka Penggugat mengajukan Permohonan
Perselisihan Hubungan Industrial pada Dinas Tenaga Kerja dan
do
gu Transmigrasi Kab. Batang, yang mana tidak mencapai kesepakatan
antara Penggugat dan Tergugat, sehingga pihak Mediator mengeluarkan
Anjuran Tertulis Nomor: 560/1234, tertanggal 18 Agustus 2015, dengan
In
A
isi anjuran sebagai berikut :
Menganjurkan
ah
lik
1) Pihak PT. Artha Prima Finance untuk membayarkan pesangon,
uang penghargaan masa kerja,uang penggantian hak Sdr. Yudi
Arifendi sebesar :9 bln x 2 x Rp. 3.131.325,- x 2 x 15% = Rp.
am
ub
64.818.450,- (enam puluh empat juta delapan ratus delapan
belas ribu empat ratus lima puluh rupiah).
ep
k
R
3) Pihak PT. Artha Prima Finance wajib membayar upah selama
si
belum ada putusan lembaga penyelesaian perselisihan
ne
hubungan industrial kepada Sdr. Yudi Arifendi dari bulan April s/d
ng
do
gu
lik
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“…1) Dalam hal anjuran tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
R
ayat (2) huruf a ditolak oleh salah satu pihak, maka para pihak atau salah
si
satu pihak dapat melanjutkan penyelesaian ke Pengadilan Hubungan
ne
ng
Industrial pada Pengadilan Negeri Setempat.
do
gu dilaksanakan dengan pengajuan gugatan oleh salah satu pihak di
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri pat..”
In
A
Tergugat, maka sangat sulit diharapkan hubungan kerja antara
Penggugat dan Tergugat bisa berlangsung kondusif, sehingga hal
ah
lik
tersebut telah mengakibatkan ketidakpastian atas hak-hak Penggugat
secara hukum dan ketidakpastian atas kelangsungan hidup Penggugat
am
ub
dan keluarganya, karena tidak dibayarkannya hak-hak Penggugat,
ditambah lagi tidak adanya itikad baik dari Tergugat untuk menyelesaikan
perselisihan hubungan industrial ini, maka untuk itu demi kepastian
ep
k
si
sebagaimana diatur dalam ketentuan hukum ketenagakerjaan (vide :
Pasal 156 ayat (1) UU 13/2003);
ne
ng
do
gu
lik
pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat
m
ub
(3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).”
adalah sebesar Rp. 98.480.171,25 (sembilan puluh delapan juta empat
ka
ratus delapan puluh ribu seratu tujuh puluh satu rupiah dua puluh lima
ep
Uang Pesangon
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Uang Penghargaan Masa Kerja
si
= 2 x upah terakhir yang di terima
= 2 x Rp. 3.131.325,- = Rp. 6.262.650,-
ne
ng
Uang Penggantian Hak
= 15% (uang perumahan, pengobatan, & perawatan) x (uang
pesangon + uang penghargaan masa kerja)
do
gu = 15% x (Rp. 25.050.600,- + Rp. 6.262.650,-)
= 15% x (Rp. 31.313.250,-) = Rp. 4.696.987,5,-
In
A
s
Upah terakhir bulan April 2016 /d Desember 2017 belum
dibayarkan
ah
lik
= Rp. 3.131.325 x 20 bulan = Rp. 62.626.500,-
Total Yang seharusnya diterima Penggugat
= Uang Pesangon + uang Penghargaan Masa Kerja + uang penggantian
am
ub
hak + Upah
Terakhir Bulan April 2016 s/d Desember 2017 belum dibayar = Rp.
ep
98.636.737,5,-
k
Terbilang (sembilan puluh delapan juta enam ratus tiga puluh enam ribu
ah
si
Bahwa untuk menjamin agar Tergugat melaksanakan kewajibannya,
ne
ng
maka sangat berdasar hukum bangunan kantor milik Tergugat (PT. Artha Prima
Finance) yang beralamat di Jl. Brigjen Sugiarto, No. 293 B, Gemah,
Pedurungan, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, dijadikan sebagai Sita
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 156 ayat (2,3 dan 4) UU No. 13 tahun 2003, tentang
R
Ketenagakerjaan. dan upah terakhir Penggugat sebesar ,
si
Rp. 98.636.737,5,-
ne
ng
Terbilang (sembilanpuluh delapan juta enam ratus tiga puluh enam ribu
tujuh ratus tiga puluh tujuh rupiah lima sen).
7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan berupa bangunan kantor milik
do
gu Tergugat (PT. Artha Prima Finance) yang beralamat di Jalan Brigjen
Sugiarto, No. 293 B, Gemah,Pedurungan, Kota Semarang, Provinsi Jawa
In
A
Tengah.
8. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
ah
perkara ini.
lik
Dan Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono)
am
ub
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
Penggugat datang kuasanya tersebut di atas, sedangkan Tergugat datang
ep
k
3) Attahillah, SH., dan 4) Kukuh Susanto, adalah Manager Legal, Staf Legal dan
R
Kepala Cabang PT. Artha Prima Finance Cabang Semarang, bertindak baik
si
sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk dan atas nama PT. Artha Prima
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
A. DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalil TERGUGAT di bawah ini.
R
II. Exeptio Res Judicata atau Ne bis in idem :
si
II.1. Bahwa setelah membaca dan mempelajari gugatan PENGGUGAT,
ne
ng
ternyata gugatan PENGGUGAT yang didaftarkan di kepaniteraan
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang
pada tanggal 15 january 2018 ini memiliki materi Posita dan Petitum
do
gu yang sama dengan gugatan PENGGUGAT terdahulu yang di daftarkan
pada tanggal 01 September 2016 dengan register perkara 44/Pdt.Sus-
In
A
PHI/G/2016/PN.Smg. Telah diputus oleh Hakim Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang dengan Putusan Nomor
ah
lik
terhadap putusa tersebut TERGUGAT telah mengajukan Kasasi ke
Mahkamah Agung RI melalui Kepaniteraan Pengadilan Hubungan
am
ub
Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang;
II.2. Bahwa Kasasi TERGUGAT atas Putusan Hakim Pengadilan Hubungan
ep
Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor 44/Pdt.Sus-
k
Hakim Agung dan telah diputus Hakim Agung dengan Putusan Nomor
R
si
387 K/Pdt.Sus-PHI/2017, tanggal 16 Mei 2017.
II.3. Bahwa Terhadap kasus yang sama tidak dapat diperkarakan dua kali,
ne
ng
do
gu
MENGADILI
ah
lik
DALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
m
ub
DALAM KONVENSI
- Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk sebagian;
ka
ep
(tiga puluh enam juta sepuluh ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah);
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Menghukum TERGUGAT untuk membayar upah yang belum dibayarkan
R
kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 25.050.600 (dua puluh lima juta lima
si
puluh ribu enam ratus rupiah);
ne
ng
- Menolak gugatan PENGGUGAT selain dan selebihnya;
DALAM REKONVENSI
- Menolak gugatan rekonvensi seluruhnya;
do
gu DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 193.000 (seratus
In
A
sembilan puluh tiga ribu rupiah) di bebankan kepada negara.
lik
PHI/2017 tanggal 16 Mei 2017 dengan amar putusan sebagai berikut :
MENGADILI
am
ub
- Mengabulkan pemohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT.ARTHA
PRIMA FINANCE tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
ep
k
si
MENGADILI SENDIRI :
DALAM KONVENSI
ne
ng
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
do
gu
lik
Bahwa yang diajukan oleh Para Penggugat kepada Tergugat dengan tuntutan
(dalil/dasar hukum) yang sama, dan diajukan oleh dan terhadap pihak serta
m
ub
putusan ini; Gugatan (tuntutan) yang diajukan dengan dalil (dasar Hukum)
R
yang sama dan diajukan oleh dan terhadap pihak yang sama dalam
es
hubungan yang sama pula dengan putusan hakim yang telah berkekuatan
M
ng
hukum tetap, maka dalam gugatan tersebut melekat unsur ne bis in idem
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
atau res judicater; oleh karena itu, gugatan itu harus dinyatakan tidak dapat
R
diterima (niet ontvankelijke verklaard); Bahwa oleh karena objek gugatan
si
Para Penggugat pernah diperkarakan oleh Para Penggugat di Pengadilan
ne
ng
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang, sebagaimana
disebutkan dalam putusan diatas maka secara hukum perkara a quo adalah :
”ne bis in idem ”.
do
gu Hal tersebut ditegaskan dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor :
558/SIP/1973 yang menyatakan ”karena dalil gugatan yang diajukan maupun
In
A
objek dan pihak-pihak yang bersengketa sama dengan perkara terdahulu,
dan perkara yang lalu tersebut telah mendapat putusan dari Mahkamah
ah
lik
gugatan yang baru telah melekat Ne bis in idem sehingga gugatan baru
tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima; Begitu juga dalam Putusan
am
ub
Mahkamah Agung Nomor 619 K/Pdt/1984 :”apa yang digugat dan
diperkarakan sama dengan apa yang disengketakan dalam perkara Nomor :
ep
501/Pdt/1977 dan ternyata putusan atas perkara tersebut telah mempunyai
k
kekuatan hukum tetap, sedang subjek (pihak) maupun objek sengketa serta
ah
dalil yang terkandung dalam perkara sekarang sama dengan yang terdapat
R
si
dalam perkara nomor 50/Pdt/1970 oleh karena itu berdasarkan Pasal 1917
KUHPerdata, dalam gugatan sekarang secara formil terkandung unsur nebis
ne
ng
do
gu
Tidak dengan sendirinya pada putusan melekat unsur Ne bis in idem; Agar
unsur tersebut melekat pada putusan, harus dipenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam pasal 1917 KUHPerdata dan surat-surat tersebut bersifat
In
A
kumulatif:
1. Apa yang digugat sudah pernah diperkarakan sebelumnya;
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dengan demikian gugatan Penggugat dalam perkara sekarang Nomor
R
187/Pdt/1979, merupakan perkara yang bersifat ne bis in idem, oleh
si
karena itu, gugatan tidak dapat diterima;
ne
ng
2.Terhadap putusan terdahulu telah ada putusan hakim yang berkekuatan
hukum tetap; Salah satu syarat ne bis in idem tersebut terdapat dalam
Pasal 1917 KUHperdata, yaitu putusan terdahulu telah memperoleh
do
gu kekuatan hukum tetap; Perhatikan Putusan Mahkamah Agung nomor 647
K/Pdt/1973 yang mengatakan ada atau tidaknya asas Ne Bis in idem
In
A
dalam suatu putusan, tidak ditentukan oleh faktor kesamaan pihak saja,
terutama kesamaan obyek sengketa yang telah diberi status tertentu oleh
ah
lik
Putusan Mahkamah Agung Nomor 649 K/Sip/1973, tanggal 13 Agustus
1976 yang menyebutkan : ”Ada atau tidaknya azas nebis in idem tidak
am
ub
semata-mata ditentukan oleh para pihak saja, melainkan terutama bahwa
objek dari sengketa sudah diberi status tertentu oleh Keputusan
ep
Pengadilan Negeri yang terdahulu dan telah mempunyai kekuatan pasti
k
si
dengan perkara terdahulu, sedangkan perkara terdahulu telah
memperoleh kekutan hukum tetap berdasarkan putusan Kasasi Nomor
ne
ng
do
gu
II.4. Bahwa oleh karena gugatan PENGGUGAT termasuk dalam kategori nebis
ah
lik
ub
diterima (NO);
ka
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diterima di Kepaniteraan Pengadilan PHI pada Pengadilan Negeri
R
SEMARANG pada tanggal 15 january 2018 dengan Register Perkara
si
Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN.Smg.
ne
ng
III.3. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 82 Undang Undang Nomor 2
tahun 2004 tentang PPHI telah diatur mengenai tenggang waktu bagi
pekerja untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan PHI pada Pengadilan
do
gu Negeri, yakni selama 1 (satu) tahun sejak diterimanya atau
diberitahukannya keputusan pemberhentian pekerja dari pihak
In
A
pengusaha
III.4. Bahwa dengan demikian terbukti bahwa gugatan Penggugat telah
ah
lik
2 Tahun 2004 tentang PPHI tersebut diatas, hal mana sejalan dengan
Yurisprudensi Putusan MA Republik Indonesia Nomor 534 K/Pdt.Sus-
am
ub
PHI/2014 tertanggal 27 November 2014 (i.c. Atas Putusan PHI pada
Pengadilan Negeri Medan Nomor 92/G/2013/PHI.Mdn tanggal 6 April
ep
2014), yang menyatakan : ”Gugatan Penggugat/Termohon Kasasi telah
k
si
dan gugatan Penggugat/Termohon Kasasi diajukan ke Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 11
ne
ng
Nov 2013.
III.5. Bahwa berdasarka alasan hukum tersebut di atas, maka sangat
do
gu
IV.1. Bahwa Gugatan dari PENGGUGAT tidak dibubuhi Bea Materai Rp.
6.000, sebagaimana diwajibkan oleh Pasal 11 ayat (1) UU No.13 tahun
ah
lik
ub
ep
b. …..............,
es
M
IV.3. Bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No.14 tahun 1964
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kelancaran penyelesaian perkara perkara dalam tingkat kasasi dengan
R
ini diminta dengan hormat supaya saudara memberitahukan kepada
si
Turut Tergugat III Kasasi dan Tergugat Kasasi untuk membuat Memori
ne
ng
Kasasi dan /atau Jawaban Memori Kasasi sebanyak jumlah Tergugat
Kasasi atau Turut Tergugat III untuk Kasasi yang harus menerima
masing-masing selembar tembusannya atau salinanya yang tidak
do
gu bermaterai, ditambah dua, yakni selembar ASLI YANG BERMATERAI
harus dikirim ke Mahkamah Agung dan Selembar lagi (tembusannya
In
A
atau salinanya yang tidak bermaterai) harus disimpan di Kepaniteraan
Pengadilan Tinggi”
ah
IV.4. Bahwa sejalan dengan Surat Edaran tersebut, Hasil Rapat Kerja
lik
Mahkamah Agung RI dengan Ketua Pengadilan Tinggi seluruh
Indonesia tanggal 25-26 Maret 1986 di Jakarta (halaman 72) juga
am
ub
mensyaratkan Surat Gugatan harus di Bubuhi Materai.
IV.5. Bahwa oleh karena Gugatan PENGGUGAT tidak bermaterai, maka
ep
berdasarkan Pasal 11 Undang-undang No.13 tahun 1985 tentang Bea
k
si
Tinggi Seluruh Indonesia tanggal 25-26 Maret 1986 di jakarta
(halaman 72) maka Yang Mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara a
ne
ng
do
gu
lik
V.1. Bahwa anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Batang No.560 / 1357 tetanggal 1 Agustus
m
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2016, sehingga telah melebihi 30 hari sesuai ketentuan pasal 15
R
Undang-undang no.2 tahun 2004 atau dengan kata lain Surat Anjuran
si
tersebut sudah KADALUWARSA karena apabila di hitung sejak
ne
ng
MEDIASI Pertama tanggal 17 Mei 2016 sampai dengan tanggal 1
Agustus 2016 kurang lebih sudah 50 hari kerja, maka sudah
melampaui paling selambat-lambatnya 30 hari sejak diterimanya
do
gu pelimpahan sebagai Ketentuan Pasal 15 undang-undang no.2 tahun
2004, sehingga yang menyebabkan Surat Anjuran No.560 ./ 1357
In
A
tertanggal 1 Agustus 2016 berdasarkan pasal 15 undang-undang no.2
tahun 2004 Anjuran tersebut adalah KADALUWARSA dan terhadap
ah
lik
undangan no.2 tahun 2004 pasal 15, Surat Anjuran tersebut sudah
KADALUWARSA sehingga Surat Anjuran Nomor 560 / 1357 tertanggal
am
ub
1 Agustus 2016 haruslah dinyatakan batal demi hukum.
R
ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1) Undang-undang no.2 tahun 2004.
si
Ketentuan Pasal 3 ayat (1) undang-undang no. Tahun 2004, tersebut
ne
secara tegas menyebutkan bahwa ;”Perselisihan hubungan industrial
ng
do
gu
lik
yang dibuktikan dengan bukti tertulis. Namun faktanya hingga saat ini
tidak pernah dilakukan perundingan Bipartit sebagaimana
m
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
RISALAH Perundingan Bipartit , maka produk tersebut (anjuran)
R
adalah cacat hukum dan dinyatakan tidak sah (sesuatu yang
si
dihasilkan dari yang tidak benar maka hasilnya juga tidak benar)
ne
ng
seperti yang telah diatur dalam pasal 83 ayat (1) undang-undang no.2
tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan
industrial ;”Pengajuan gugatan yang tidak dilampiri risalah
do
gu penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi, maka hakim Pengadilan
Hubungan Industrial wajib mengembalikan gugatan kepada
In
A
PENGGUGAT.
lik
lengkap karena tidak memiliki BUKTI RISALAH PERUNDINGAN
BIPARTIT sebagai bukti upaya Perundingan Bipartit telah dilakukan
untuk merundingkan maksud Pemutusan Hubungan Kerja dengan
am
ub
TERGUGAT secara baik dan benar berdasarkan Ketentuan Pasal 6
ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang
ep
k
R
instansi yang bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan untuk di
si
lengkapi dengan melakukan Perundingan Bipartit dan membuat
ne
Risalah Perundingan yang belum dilakukan dan dibuat oleh para
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
VII.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (3) RV adalah harus
R
menyebutkan indentitas para pihak (baik PENGGUGAT maupun
si
TERGUGAT) dengan lengkap; yang dimaksud indentitas di dalam
ne
ng
gugatannya indentitas PENGGUGAT hanya menyebutkan nama : Yudi
Arifendy, Tempat / tgl.lahir : Batang/31 juli 1985, Pekerjaan : karyawan
PT. Artha prima finance, Alamat : Jl. Primaraya 8 wirosari 1
do
gu rt/rw;002/006 kel. Sambong kab.batang. Tanpa menyebutkan dengan
lengkap data-data PENGGUGAT lainnya seperti kewarganegara, jenis
In
A
kelamin, agama, dan lain sebagainya. Karena di indonesia ini ada
banyak (lebih dari satu orang) yang bernama Yudi Arifendy, maka sulit
ah
lik
indentitas PENGGUGAT yang tidak lengkap. Sedangkan indentitas
TERGUGAT tidak benar dan tidak menyebutkan indentitas lengkap
am
ub
nama kantor cabang PT. Artha Prima Finance.
R
demikian gugatan PENGGUGAT haruslah dinyatakan ditolak atau
si
setidak-tidaknya gugatan dinyatakan tidak dapat diterima. Hal ini
ne
sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
do
gu
lik
S.H. &Tjitrosoedibio adalah surat Gugatan tidak jelas dalam hal mana
surat Gugatan tidak begitu jelas sehingga tidak mungkin untuk
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
INDUSTRIAL (PPHI) menyatakan :Pengadilan Hubungan Industrial
R
bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan ;
si
- Di Tingkat Pertama mengenai Perselisihan Hak
ne
ng
- Di Tingkat Pertama dan Terakhir mengenai Perselisihan Kepentingan
do
gu Kerja
In
A
Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam Perusahan.
lik
gugatan Pemutusan Hubungan Kerja, akan tetapi dalam dalil peristiwa
(feitelijke grond) yang mendasari gugatan PENGGUGAT adalah
am
ub
mengenai Perselisihan Hak dan Perselisihan Kepentingan terlihat
dalam surat gugatannya PENGGUGAT pada POSITA point 5 (lima) ,
Point 6 dan Point 7 (tujuh) serta point 8 (delapan).
ep
k
si
PENGGUGAT tidak jelas, gugatan PENGGUGAT sulit untuk di
rumuskan apakah dasar yang dijadikan dasar mengajukan gugatan
ne
ng
do
apakah Perselisihan mengenai Kepentingan
gu
lik
ub
ng
IX. Subyek Hukum Yang Di Gugat Tidak Tepat (Eksepsi Error In Persona)
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
IX.1. Bahwa sebagaimana dimaksudkan dalam Surat Peraturan Perusahaan
R
(PP) PT.ARTHA PRIMA FINANCE Tahun 2014 - 2016 yang telah
si
diketahui serta disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja Dan
ne
ng
Transmigrasi, di dalam BAB I : UMUM, Pasal 1 angka (1) ayat (a) di
sebutkan: Perusahaan adalah Perseroan Terbatas PT. ARTHA
PRIMA FINANCE, berkedudukan di JAKARTA, berkantor di Grand Slipi
do
gu Tower Lantai 32, Jl. S. Parman Kav. 22 - 24 Slipi JAKARTA dengan
cabang-cabang di wilayah Indonesia.
In
A
IX.2. Bahwa atas dasar ketentuan tersebut maka PT. ARTHA PRIMA
FINANCE adalah cabang, sehingga dalam hal ini yang bertanggung
ah
lik
jawab secara penuh sebagai Subyek Hukum dari PT. ARTHA PRIMA
FINANCE adalah PT. ARTHA PRIMA FINANCE kantor Pusat Jakarta.
Karena PT. ARTHA PRIMA FINANCE cabang BATANG merupakan
am
ub
bawahan dari PT.ARTHA PRIMA FINANCE yang berkantor Pusat di
JAKARTA.
ep
k
si
X.1. Bahwa dengan mendasar pada dalil EKSEPSI POINT 8 (DELAPAN) di
atas, dan karena PENGGUGAT telah keliru mendudukan TERGUGAT
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
dan kabur serta tidak dapat menjelaskan secara rinci dasar hukum dan
kejadian yang mendasari gugatannya, sehubungan dengan uraian
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kaidahnya hukumnya berbunyi sebagai berikut : “Karena Petitum
R
bertentangan dengan Posita Gugatan, Gugatan tidak dapat diterima.
si
Maka sudah sepatutnya Gugatan PENGGUGAT tersebut dinyatakan
ne
ng
tidak dapat diterima.yang akan TERGUGAT sampai sebagai berikut :
do
gu - Dalam POSITA Hal 1 Point 1 (satu) : Bahwa menurut
PENGGUGAT status karyawan tetap di bagian Problem Account
officer sejak tanggal 7 january 2003 dengan upah terakhir sebesar
In
A
Rp 3.131.325 (Tiga Juta seratus tiga Puluh Satu Ribu Tiga Rutus
Dua Puluh Lima Rupiah).
ah
lik
- Dalam PETITUM Hal 4 : Bahwa PENGGUGAT tidak ada
menerangkan atau menyebutkan PENGGUGAT status karyawan
tetap di bagian Problem Account officer sejak tanggal 7 january
am
ub
2003 dengan upah terakhir sebesar Rp 3.131.325 (Tiga Juta
seratus tiga Puluh Satu Ribu Tiga Rutus Dua Puluh Lima Rupiah).
ep
k
R
Pasal 155 Undang-undang N0.13 tahun 2003 tentang
si
ketenagakerjaan.
ne
- Dalam PETITUM Hal 4 : Bahwa PENGGUGAT tidak ada
ng
do
gu
lik
ub
ep
BATANG.
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kab. BATANG.
R
- Dalam POSITA Hal 2 dan 3 Point 6, 7 dan 8 : Bahwa menurut
si
PENGGUGAT perbuatan TERGUGAT bertentangan dengan Pasal
ne
ng
14 junco Pasal 13 ayat (2) huruf a UU. No 2 tahun 2004 dan Pasal
156 ayat (1) jo Pasal 164 ayat (3) UU 13/2003.
- Dalam PETITUM Hal 4 : Bahwa PENGGUGAT tidak ada
do
gu menerangkan atau menyebutkan perbuatan TERGUGAT
bertentangan dengan Pasal 14 junco Pasal 13 ayat (2) huruf a UU.
In
A
No 2 tahun 2004 dan Pasal 156 ayat (1) jo Pasal 164 ayat (3) UU
13/2003.
ah
lik
Posita dengan Petitum gugatan sama sekali tidak mempunyai
hubungan hukum yang kuat , maka syarat material suatu gugatan
am
ub
tidak terpenuhi oleh karenanya gugatan PENGGUGAT tersebut
diatas, merupakan dalil yang kabur dan tidak jelas, karena Posita
ep
dan Petitum Gugatan PENGGUGAT tidak saling mendukung dan
k
si
posita gugatan antara satu dan lainnya saling bertentangan, tidak
saling berhubungan. Dalil yang demikian membingungkan dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENGGUGAT bertentangan dengan ketentuan Pasal 151 UU No. 13
R
Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
si
TANGGAPAN JAWABAN TERGUGAT ATAS DALIL GUGATAN
ne
ng
PENGGUGAT TERSEBUT : Bahwa berdasarkan Evaluasi yang dilakukan
oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT melanggar pasal 4 ayat (2) yang
berbunyi “setiap karyawan wajib mencapai suatu prestasi kerja yang
do
gu telah ditentukan”. Berdasarkan Evaluasi yang dilakukan TERGUGAT
kepada PENGGUGAT tidak menunjukkan progress prestasi kerja ke arah
In
A
yang lebih baik selama beberapa periode yang telah di tentukan dan
ditetapkan oleh TERGUGAT. Bahwa TERGUGAT pernah memberikan
ah
lik
mendapat nilai tidak bagus tertuang dalam Surat Laporan Daftar Write Off
(ABDA) periode 01/11/2015 s/d 01/02/2016. Bahwa hubungan antara
am
ub
TERGUGAT dan PENGGUGAT adalah hubungan yang di dasarkan pada
perjanjian kerja, oleh sebab itu pemutusan kerja yang dilaksanakan
ep
TERGUGAT telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku yakni
k
si
Point 15 dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) Pasal
1338 berbunyi : “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
ne
ng
do
gu
TAHUN 2003.
TANGGAPAN JAWABAN TERGUGAT ATAS DALIL GUGATAN
ah
lik
ub
ng
PHK Sepihak.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TANGGAPAN JAWABAN TERGUGAT ATAS DALIL GUGATAN
R
PENGGUGAT TERSEBUT : Bahwa berdasarkan EKSEPSI TERGUGAT
si
GUGATAN PENGGUGAT PREMATURE (EXCEPTIC DILATORIAL)
ne
ng
karena tidak memenuhi Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1) Undang-
undang no.2 tahun 2004. Ketentuan Pasal 3 ayat (1) undang-undang no.
Tahun 2004, tersebut secara tegas menyebutkan bahwa ;”Perselisihan
do
gu hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu
melalui perundingan Bipartit secara musyawarah untuk mencapai
In
A
mufakat.” dan ketentuan Pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa ;”Setiap
perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus dibuat risalah
ah
lik
apabila terdapat perselisihan industrial, wajibkan pekerja/buruh dan
pengusaha untuk melakukan perundingan Bipartit yang dibuktikan
am
ub
dengan bukti tertulis. Namun faktanya hingga saat ini tidak pernah
dilakukan perundingan Bipartit sebagaimana dimaksudkan oleh undang-
ep
undang no. 2 tahun 2004.
k
si
gugatanya tentang PENGGUGAT setuju atas Anjuran Nomor : 560/1357
TERTANGGAL 1 AGUSTUS 2016 yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga
ne
ng
do
gu
PENGGUGAT TERSEBUT :
1. Bahwa anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Batang No.560 / 1357 tetanggal 1 Agustus
In
A
lik
ub
Undang-undang no.2 tahun 2004 atau dengan kata lain Surat Anjuran
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Agustus 2016 kurang lebih sudah 50 hari kerja, maka sudah
R
melampaui paling selambat-lambatnya 30 hari sejak diterimanya
si
pelimpahan sebagai Ketentuan Pasal 15 undang-undang no.2 tahun
ne
ng
2004, sehingga yang menyebabkan Surat Anjuran No.560 ./ 1357
tertanggal 1 Agustus 2016 berdasarkan pasal 15 undang-undang no.2
tahun 2004 Anjuran tersebut adalah KADALUWARSA dan terhadap
do
gu Surat Anjuran yang dengan jelas-jelas bertentangan dengan undang-
undangan no.2 tahun 2004 pasal 15, Surat Anjuran tersebut sudah
In
A
KADALUWARSA sehingga Surat Anjuran Nomor 560 / 1357 tertanggal
1 Agustus 2016 haruslah dinyatakan batal demi hukum.
ah
2. Bahwa Anjuran tersebut belum memenuhi Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 6
lik
ayat (1) Undang-undang no.2 tahun 2004. Ketentuan Pasal 3 ayat (1)
undang-undang no. Tahun 2004, tersebut secara tegas menyebutkan
am
ub
bahwa ;”Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan
penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan Bipartit secara
ep
musyawarah untuk mencapai mufakat.” dan ketentuan Pasal 6 ayat (1)
k
si
pihak. Ketentuan ini menegaskan bahwa apabila terdapat perselisihan
industrial, wajibkan pekerja/buruh dan pengusaha untuk melakukan
ne
ng
do
gu
lik
pokok dan tunjangan tetap serta masa kerja dari PENGGUGAT itu
sendiri sesuai (Vide : Putusan Mahkamah Agung No. 459 K/Sip/1975,
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Disnakertrans Kab.Batang, TERGUGAT menyampaikan kepada
R
PENGGUGAT untuk mengambil Ijasahnya namun PENGGUGAT tidak
si
bersedia.
ne
ng
5. Bahwa Anjuran Disnakertrans Kab.Batang pada point 3 (tiga) ini
tidaklah benar, tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan ketentuan
yang terdapat dalam Pasal 155 Undang-Undang keternagakerjaan itu
do
gu sendiri dimana Perusahaan maupun pekerja/buruh harus
melaksanakan kewajibannya sampai adanya putusan lembaga
In
A
penyelesaian Perselisihan hubungan Industrial bukan masih menerima
hak-hak sebagai pekerja, dengan kata lain seseorang dapat
ah
lik
melaksanakan kewajiban/pekerjaannya, dengan tidak adanya lagi
kewajiban oleh PENGGUGAT sebagai pekerja/buruh maka hak-hak
am
ub
PENGGUGAT tidaklah lagi dapat diperoleh dari TERGUGAT sebagai
Pengusaha;(No Work No Pay). Bahwa PENGGUGAT yang telah
ep
mendalilkan tentang tuntutan upah selama perselisihan pemutusan
k
si
adanya SURAT SKORSING dari TERGUGAT akan tetapi dalam fakta
persidangan PENGGUGAT tidak ada mengajukan bukti surat skorsing
ne
ng
sebagai syarat yang ada dalam pasal 155 UU. Nomor 13 tahun 2003.
Atas hal tersebut di atas TERGUGAT berpedoman pada ketentuan
do
gu
hukum dan peraturan yang berlaku yakni, Pasal 93 ayat (1) UU No. 13
tahun 2003 Ketenagakerjaan dan Pasal 2 dan Pasal 4 Peraturan
Pemerintah No. 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah .(No Work
In
A
No Pay);
lik
ub
ep
PENGGUGAT TERSEBUT :
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. berdasarkan hukum yang terdapat dalam Pasal 94 Undang-Undang
R
keternagakerjaan dan slip gaji itu sendiri karena PENGGUGAT tidak
si
menjelaskan dan merinci hak-hak mengenai komponen besar upah
ne
ng
pokok dan tunjangan tetap serta masa kerja dari PENGGUGAT itu
sendiri sesuai (Vide : Putusan Mahkamah Agung No. 459 K/Sip/1975,
tanggal 18 September 1975 Jo Putusan Mahkamah Agung No. 598
do
gu K/Sip/1971 Jo Putusan Mahkamah Agung No. 1075K/Sip/1973. Yang
merupakan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung tentang Gugatan
In
A
yang menuntut hak-hanya, di buku “kompilasi Kaedah Hukum Putusan
Mahkamah Agung Hukum Acara Perdata Masa Setengah Abad”. Hal.
ah
lik
2. sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 155 Undang-
Undang keternagakerjaan itu sendiri dimana Perusahaan maupun
am
ub
pekerja/buruh harus melaksanakan kewajibannya sampai adanya
putusan lembaga penyelesaian Perselisihan hubungan Industrial bukan
ep
masih menerima hak-hak sebagai pekerja, dengan kata lain seseorang
k
si
kewajiban oleh PENGGUGAT sebagai pekerja/buruh maka hak-hak
PENGGUGAT tidaklah lagi dapat diperoleh dari TERGUGAT sebagai
ne
ng
do
gu
lik
ub
No Pay;
ep
TERGUGAT;
es
M
C. DALAM REKONPENSI
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Majelis Hakim yang terhormat, tentu Majelis Hakim yang terhormat
R
sependapat dengan TERGUGAT untuk menyatakan bahwa jika salah satu pihak
si
tidak beritikad baik dalam melaksanakan prestasinya atas suatu perjanjian
ne
ng
yang sah dan mengikat, maka terhadap pihak tersebut telah melakukan
perbuatan ingkar janji dan dapat dituntut ganti rugi .
Bahwa berdasarkan asas “excepto non adimpleti contractus”
do
gu mengandung arti dalam perjanjian timbal balik (wederkerig) kedua belah
pihak harus sama-sama melakukan kewajibannya / prestasinya, tidaklah
In
A
bisa salah satu pihak menuntut pihak lain telah lalai padahal dirinya sendiri
belum melaksanakan kewajibannya.
ah
lik
KONPENSI, maka ijinkanlah TERGUGAT KONPENSI mengajukan gugatan
balik (REKONPENSI) guna memperjuangkan hak-hak PENGGUGAT
am
ub
REKONPENSI / TERGUGAT KONPENSI serta memohon keadilan di hadapan
sidang yang dipimpin oleh Majelis Hakim yang terhormat, adapun alasan-alasan
ep
PENGGUGAT REKONPENSI/TERGUGAT KONPENSI di dalam mengajukan
k
si
TERGUGAT Konvensi juga mengajukan gugatan REKONVENSI kepada
PENGGUGAT Konvensi, yang nantinya TERGUGAT Konvensi akan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Biaya Legal dan Konsultan Hukum : Rp. 50.000.000,-
R
- Biaya Transportasi selama perkara berlangsung: Rp. 10.000.000,-
si
- Biaya Administrasi : Rp. 552.000,- +
ne
ng
Jumlah :Rp.61.552.000,-
(Enam Puluh Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah);
do
gu Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, TERGUGAT mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri
SEMARANG, yang memeriksa dan mengadili perkara in casu, berkenan
In
A
memberikan putusan sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
ah
lik
1. Menyatakan gugatan PENGGUGAT in casu tidak dapat diterima;
ub
3. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT RES JUDICATA ATAU NE BIS IN
IDEM
ep
k
si
5. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT SURAT ANJURAN KADALUWARSA
ne
ng
do
7. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT DISKUALIFIKASIKATOIR
gu
lik
ub
BERTENTANGAN
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menyatakan secara hukum menolak gugatan PENGGUGAT untuk
R
seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan PENGGUGAT tidak dapat
si
diterima (niet onvenkelijke verklaard)
ne
ng
3. Menyatakan Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) No.
003/SKP/HRD/XI/2013 Tertanggal 31 Oktober 2013 Sah menurut hukum
do
gu dan mempunyai kekuatan hukum.
In
A
dinyatakan tidak dapat di terima.serta Anjuran tersebut Batal Demi
Hukum
ah
lik
5. Menyatakan secara hukum menolak pembayaran upah terakhir yang
diminta oleh PENGGUGAT dari bulan April 2016 s/d DESEMBER 2017
am
ub
tidak beralasan hukum dan dinyatakan tidak dapat diterima.
R
7. Menyatakan secara hukum surat keterangan no 047/APF-
si
HRD/SKK/IV/2016 TANGGAL 06 APRIL 2016 SAH MENURUT HUKUM
ne
ng
do
yang dilakukan oleh PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT bertentangan
gu
lik
DALAM REKONPENSI :
m
ub
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
rincian sebagai berikut:
si
- Biaya Legal dan Konsultan Hukum : Rp. 50.000.000,-
- Biaya Transportasi selama perkara berlangsung: Rp. 10.000.000,-
ne
ng
- Biaya Administrasi : Rp. 552.000,- +
Jumlah :Rp.61.552.000,- (Enam
do
gu Puluh Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah);
Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono)
In
A
Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat tersebut Penggugat
telah mengajukan Replik tanggal 27 Maret 2018 dan terhadap Replik
ah
lik
Penggugat tersebut Tergugat mengajukan Duplik tanggal 17 April 2018;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya
am
ub
1. Fotocopy Surat Anjuran Nomor: 560/1357 dari Dinas Sosial Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Kabupaten Batang, tanggal 1 Agustus 2016, diberi
ep
k
R
10 Agustus 2016, diberi tanda bukti P-2 ;
si
3. Fotocopy Surat Keterangan 047/APF-HRD/SKK/IV/2016 tanggal 6 April
ne
ng
do
gu
kuasa hukum dari kedua belah pihak; Dan semua surat tersebut telah
dilegalisasi sebagaimana mestinya serta telah diberi meterai sesuai ketentuan
ah
lik
ub
1. Foto Copy Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
ep
PT. ARTHA PRIMA FINANCE No. 01 Tanggal 13 Juli 2016, yang dibuat di
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Lt.32 Jl. S. Parman Kav. 22/24 Slipi Palmerah Jakarta Barat, yang diberi
R
tanda bukti T-1 ;
si
2. Foto Copy Relaas Panggilan Sidang Pertama Tanggal 26 Januari 2018
ne
ng
pada hari Jumat di Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan
Negeri Semarang, diberi tanda bukti T-2;
3. Foto copy Surat Gugatan Nomor : 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN Smg
do
gu Tanggal 01-09-2016 yang telah didaftarkan Di Pengadilan Hubungan
Industrial Pada Pengadilan Negeri Semarang atas nama Yudi Arifendy
In
A
yang diwakilkan oleh M.A.Tholib Selaku Kuasa yang tergabung dalam
Tim Advokasi Dewan Pengurus Pusat Persaudaraan Pekerja Muslim
ah
lik
4. Foto copy Surat Panggilan Sidang I Nomor : 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN
Smg dari Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri
am
ub
Semarang yang dikirimkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Batang
pada Tanggal 13 September 2016 diberi tanda bukti T-4;
ep
5. Foto copy Relaas Panggilan Sidang Nomor : 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN
k
si
Persidangan pada hari Senin Tanggal 26 September 2016, diberi tanda
bukti T-5;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11. Foto copy Surat Tanda Terima Memori Kasasi Nomor : 02/Pdt.Sus-
R
PHI/K/2017/PN.Smg Tanggal 18 Januari 2017, diberi tanda bukti T-11;
si
12. Foto copy Memori Kasasi tanggal 18 Januari 2017 yang diajukan oleh
ne
ng
PT.Artha Prima Finance kepada Mahkamah Agung RI melalui
Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri
Semarang terhadap Putusan Perkara No : 44/Pdt.Sus-PHI/2016/PN
do
gu Smg, diberi tanda bukti T-12;
13. Foto copy Surat Relaas Pemberitahuan isi Putusan Nomor 387
In
A
K/Pdt.Sus-PHI/2017 jo 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN.Smg dalam Perkara
antara : PT.Artha Prima Finance Lawan Yudi Arifendy tentang isi Putusan
ah
lik
tanda bukti T-13;
14. Foto copy Surat Permohonan Kasasi No.44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN,Smg
am
ub
Jo.No.02/Pdt.Sus-PHI/K/2017/PN.Smg, dalam perkara antara :
PT.ARTHA PRIMA FINANCE melawan Yudi Arifendy, 9 Februari 2017,
ep
diberi tanda bukti T-14;
k
15. Foto copy Surat dari Mahakamah Agung RI kepada Ketua Pengadilan
ah
si
Maret 2017 Nomor : 391/Reg.PHI/III/387 K/Pdt.Sus-PHI/2017. Perihal
Pemberitahuan Penerimaan dan Nomor Register Perkara Kasasi PHI,
ne
ng
do
gu
lik
ub
serta dicocokkan dengan surat aslinya dipersidangan kecuali bukti T-2, T-7, dan
M
ng
T-18 fotocopy dari fotocopy, yang disaksikan pula oleh Kuasa Hukum dari kedua
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
belah pihak; Dan semua surat tersebut telah dilegalisasi sebagaimana mestinya
R
serta telah diberi meterai sesuai ketentuan undang-undang; Bahwa oleh karena
si
itu surat-surat tersebut dapat diterima sebagai alat pembuktian dalam perkara a
ne
ng
quo ;
Menimbang, bahwa baik Penggugat maupun Tergugat menyatakan tidak
mengajukan saksi-saksi;
do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat telah
mengajukan kesimpulannya pada tanggal 5 Juni 2018, uraian mengenai
In
A
kesimpulan masing-masing adalah sebagaimana termuat dalam berkas perkara
ini dan merupakan satu kesatuan dengan putusan ini;
ah
lik
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini,
maka semua hal yang tercatat dalam Berita Acara Pemeriksaan perkara ini
am
ub
dianggap sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan putusan ini ;
si
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
ne
ng
do
gu
diatas;
lik
ub
tidak dapat diperkarakan untuk kedua kalinya. Bahwa perkara a quo pernah
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MENGADILI
R
- Mengabulkan pemohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT.ARTHA
si
PRIMA FINANCE tersebut;
ne
ng
- Membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Semarang Nomor 44/Pdt.sus.PHI/G/2016/PN.Smg,
tanggal 13 Desember 2016;
do
gu MENGADILI SENDIRI :
DALAM KONVENSI
In
A
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
ah
lik
- Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;
DALAM REKONVENSI
am
ub
- Menolak gugatan rekonvensi seluruhnya;
- Membebankan biaya perkara kepada Negara;
ep
k
R
PHI/2018/PN. Smg tertanggal 15 Januari 2018 adalah benar merupakan
si
pengulangan dari gugatan penggugat yang sudah diputus oleh pengadilan
ne
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang yaitu perkara Nomor
ng
do
gu
sebagai Penggugat), kemudian Tergugat yaitu PT. Artha Prima Finance (dalam
perkara a quo juga sebagai Tergugat) mengajukan kasasi dan telah diputus
In
oleh putusan kasasi Mahkamah Agung Nomor 387 K/Pdt.Sus-PHI/2017 tanggal
A
lik
ub
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Untuk dapat menggunakan kekuatan itu, soal yang dituntut harus sama;
R
tuntutan harus didasarkan pada alasan yang sama; dan harus diajukan
si
oleh pihak yang sama dan terhadap pihak-pihak yang sama dalam
ne
ng
hubungan yang sama pula.”
do
gu Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) tersebut yang menyatakan “Kekuatan
suatu putusan Hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum yang pasti hanya
mengenai pokok perkara yang bersangkutan”, maka Majelis Hakim berpendapat
In
A
bahwa putusan kasasi Mahkamah Agung Nomor 387 K/Pdt.Sus-PHI/2017
tanggal 16 Mei 2017 tidak mengenai pokok perkara a quo melainkan mengenai
ah
lik
eksepsi kuasa Penggugat yang tidak mempunyai kedudukan hukum/legal
standing, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan mengenai pokok perkara a
quo belum diperiksa dan belum memperoleh kekuatan hukum yang pasti;
am
ub
Menimbang, bahwa suatu perkara dikategorikan sebagai ne bis in idem
apabila suatu perkara dengan obyek sama, para pihak sama dan materi pokok
ep
k
perkara yang sama, yang diputus oleh pengadilan yang telah berkekuatan
ah
si
perkara yang diperselisihkan, sedangkan putusan Mahkamah Agung Nomor 387
K/Pdt.Sus-PHI/2017 tanggal 16 Mei 2017 amar putusannya menyatakan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pengadilan Negeri Semarang, oleh karena itu eksepsi Tergugat tentang gugatan
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang PPHI diatur tenggang waktu bagi
R
pekerja untuk mengajukan gugatan tidak lebih dari 1 (satu) tahun sejak pekerja
si
menerima pemberitahuan keputusan pemberhentian bekerja dari pihak
ne
ng
pengusaha;
do
gu eksepsi Tergugat tersebut dengan alasan pengajuan gugatan tidak daluarsa
memperhatikan Putusan MK No 12/PUU-I/2003 tertanggal 28 Oktober 2004
yang menyatakan Pasal 158 dan Pasal 159 UU Ketenagakerjaan bertentangan
In
A
dengan Undang-Undang Dasar 1945 sekaligus menyatakan hukum bahwa
Pasal Pasal tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
ah
lik
Menimbang, bahwa untuk mempermudah pemahaman akan kaidah
Daluarsa yang terkandung dalam ketentuan Pasal 82 UU Nomor 2 Tahun 2004,
am
ub
Majelis Hakim mengutip ketentuan tersebut sebagai berikut :
“Gugatan oleh pekerja/buruh atas pemutusan hubungan kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 159 dan Pasal 171 Undang-Undang Nomor 13
ep
k
si
keputusan dari pihak pengusaha”;
ne
ng
2004 tidak berdiri sendiri tetapi merujuk pada Pasal 159 dan Pasal 171 UU
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dimana dari segi substansinya
do
gu
Pasal 159 tidak mengatur batas waktu mengajukan gugatan. Ketentuan Pasal
159 hanya memberikan hak kepada pekerja boleh mengajukan gugatan bila
keberatan terhadap tindakan PHK yang alasannya didasarkan pada Pasal 158
In
A
lik
Tahun 2003 yang menjadi salah satu rujukan Pasal 82 UU Nomor 2 Tahun 2004
secara substansi tidak berdiri sendiri karena merujuk pada Pasal 158 ayat (1),
m
ub
Pasal 160 ayat (3), dan Pasal 162 UU Nomor 13 Tahun 2003;
ep
menjadi rujukan Pasal 171 UU Nomor 13 Tahun 2003 dan Pasal 82 UU Nomor 2
M
ng
Tahun 2004, yang tidak dibatalkan oleh Putusan MK adalah Pasal 160 ayat (3)
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan Pasal 162 UU Nomor 13 Tahun 2003. Dengan demikian gugatan
R
perselisihan PHK yang boleh dikualifikasi daluarsa hanya perselisihan PHK
si
karena alasan mengundurkan diri dan menjalani proses pidana sebagaimana
ne
ng
dimaksud dalam Pasal 162 dan Pasal 160 ayat (3) UU Nomor 13 Tahun 2003;
do
gu daluarsa gugatan PHK hanya terhadap PHK karena alasan yang disebutkan
diatas maka eksepsi Tergugat yang menyatakan gugatan Penggugat daluarsa
tidak berdasar pada hukum sehingga eksepsi tersebut beralasan untuk
In
A
dinyatakan ditolak ;
lik
tidak dibubuhi bea materai dianggap tidak mengajukan gugatan, Majelis
berpendapat tidak atau kurangnya bea materai dalam surat gugatan bukan
am
ub
berakibat sah atau tidaknya suatu gugatan, apabila suatu gugatan atau
dokumen belum atau kurang dalam permeteraian dapat dilakukan pemeteraian
kemudian sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (2) UU No. 13 Tahun 1985
ep
k
ditolak ;
R
si
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin V, anjuran yang dikeluarkan
oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batang
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pegawai Negeri Sipil”. Oleh karena itu daluwarsa anjuran Mediator tidak
berakibat hukum terhadap gugatan melainkan sebagai dasar pengenaan sanksi
ka
dinyatakan ditolak ;
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
risalah perundingan bipartit berada atau disimpan oleh instansi yang
R
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan bukan untuk lampiran dalam
si
pengajuan gugatan (vide : Pasal 4 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2004 tentang
ne
ng
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial), bahwa untuk pengajuan
gugatan dalam perkara PHI yang wajib dilampirkan dalam pengajuan gugatan
adalah risalah penyelesaian melalui mediasi atau konsiliasi (vide : Pasal 83 ayat
do
gu (1) UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial), bahwa dengan terbitnya risalah dan anjuran sebagaimana lampiran
In
A
dalam pengajuan gugatan Penggugat maka langkah awal perundingan bipartit
telah dilakukan karena tanpa ada perundingan bipartit terlebih dahulu
ah
lik
dikembalikan untuk dilengkapi (vide : Pasal 4 ayat (2) UU No. 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial) ; Bahwa gugatan
am
ub
Penggugat ternyata sudah dilampiri anjuran dan risalah dari Mediator, oleh
karena itu gugatan sudah memenuhi syarat formil, karenanya eksepsi tersebut
ep
haruslah dinyatakan ditolak ;
k
R
diskualifikasikatoir karena penyebutan identitas para pihak (Penggugat maupun
si
Tergugat) tidak lengkap, Majelis berpendapat bahwa identitas Penggugat sudah
ne
cukup jelas dengan menyebutkan nama, tempat tanggal lahir dan alamat,
ng
sedangkan identitas Tergugat juga cukup jelas menyebutkan PT. Artha Prima
Finance dan alamatnya, selain dari pada itu Tergugat telah mengakui
do
gu
ditolak ;
ah
lik
ub
dan disusun secara sistematis mengenai hubungan hukum dan kedudukan para
ka
yang di gugat tidak tepat (Esksepsi Error In Persona) karena kedudukan PT.
M
ng
Artha Prima Finance berada di Jakarta sedangkan PT. Artha Prima Finance
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Batang berkedudukan sebagai cabang bawahan dari PT. Artha Prima Finance di
R
Jakarta, Majelis berpendapat bahwa kedudukan suatu Cabang dapat digugat
si
sebagai subyek hukum, bahwa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
ne
ng
pengertian Kantor Cabang adalah kantor yang mengurus kepentingan suatu
perusahaan (instansi) di tempat lain atau yang kedudukannya berada di bawah
kantor pusat. Dan menurut pendapat M. YAHYA HARAHAP, S.H. dalam
do
gu bukunya berjudul “Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan” yang diterbitkan Sinar Grafika
In
A
Cetakan 13 pada tahun 2013, telah menerangkan bahwa Cabang atau
Perwakilan Dapat Betindak atau Ditarik sebagai Pihak, oleh karena itu eksepsi
ah
lik
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat poin X, Pengadilan Hubungan
Industrial Semarang tidak berwenang mengadili pekara ini (Eksepsi Kompetensi
am
ub
Absolut) karena kedudukan PT. Artha Prima Finance berada di Jakarta, Majelis
berpendapat bahwa hal demikian bukan merupakan Kompetensi Absolut karena
ep
k
R
pada Pengadilan Negeri Semarang sesuai dengan tempat bekerja Penggugat
si
sebagaimana ketentuan Pasal 81 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
ne
Perselisihan Hubungan Industrial menyatakan “Gugatan Perselisihan Hubungan
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
R
sebagaimana terurai diatas ;
si
Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya telah mendalilkan hal-
ne
ng
hal yang pada pokoknya menyatakan :
do
gu 2013 sampai dengan tanggal 7 Maret 2016 jabatan Problem Account
Officer dengan gaji terakhir Rp 3.131.325,- per bulan ;
In
2. Bahwa karena Penggugat di PHK secara sepihak oleh Tergugat tanpa
A
melalui penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial pada tanggal 7 Maret 2016, maka Penggugat menuntut uang
ah
lik
pesangon dan hak-hak lainnya sebesar Rp 98.636.737,5 (sembilan puluh
delapan juta enam ratus tiga puluh enam ribu tujuh ratus tiga puluh tujuh
am
ub
rupiah lima sen) ;
si
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil gugatan tersebut diatas, Tergugat
ne
ng
do
Penggugat, sebab dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat satupun tidak
gu
yang diterbitkan oleh Tergugat dan ditujukan kepada Penggugat adalah sah
menurut hukum dan mempunyai kekuatan hukum;
ah
lik
rupiah);
ka
kerugian materiil sebesar Rp 61.552.000,- (enam puluh satu juta lima ratus
lima puluh dua ribu rupiah);
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan
R
Hubungan Industrial ;
si
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dibantah oleh
ne
ng
Tergugat, maka sesuai Pasal 163 HIR/283 RBg Penggugat berkewajiban untuk
membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatannya terlebih dahulu, selanjutnya
do
gu Tergugat berkewajiban untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya ;
In
A
bukti P.1 sampai dengan P.4 dan tidak mengajukan saksi-saksi;
lik
persidangan Tergugat mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda bukti T.1
sampai dengan T.18 dan tidak mengajukan saksi-saksi;
am
ub
Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti surat terebut di atas Majelis
Hakim akan mempertimbangkan sepanjang relevan dengan perkara a quo dan
ep
selebihnya akan dikesampingkan;
k
ah
si
penyelesaiannya melalui tahap perundingan bipartit hingga ke tahap mediasi,
ne
ng
akan tetapi tidak ada kesepakatan penyelesaian oleh para pihak, kemudian
dilanjutkan dengan pengajuan gugatan ke pengadilan hubungan industrial pada
Pengadilan Negeri yang bersangkutan ;
do
gu
lik
ub
keinginan sendiri;
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa memperhatikan daftar bukti tertulis Penggugat
R
tanggal 10 April 2018 mendalilkan bahwa bukti P-3 surat keterangan Nomor
si
047/APF-HRD/SKK/IV/2016 tertanggal 6 April 2016 dibuat secara sepihak oleh
ne
ng
Tergugat dan menyatakan Penggugat mengajukan pengunduran diri atas
keinginan sendiri;
do
gu Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan pendapat tersebut,
maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah PHK antara Penggugat
dengan Tergugat diputus secara sepihak oleh Tergugat? ataukah karena
In
A
Penggugat mengundurkan diri?
lik
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menyatakan :
Pekerja/buruh yang mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
am
ub
harus memenuhi syarat :
diri;
ah
si
c. tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran
ne
ng
diri.
do
melakukan pengunduran diri, sedangkan Tergugat tidak dapat menunjukkan
gu
tersebut di atas, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Penggugat tidak
melakukan pengunduran diri sebagai pekerja dari Tergugat;
ah
lik
ub
dengan gugatan ini diajukan, maka Majelis Hakim berpendapat Tergugat telah
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan
R
pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan
si
terjadi pemutusan hubungan kerja.
ne
ng
(2) Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan
kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja
do
gu wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh
atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan
tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.
In
A
(3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-
benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat
ah
lik
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah
memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan
am
ub
hubungan industrial.
SH., sebagai Ketua dibantu oleh Resy D. Nasution, SH., MH., dan Sugiyanto,
R
si
SH., MH., masing-masing sebagai Anggota, selanjutnya berdasarkan Surat
Penetapan Ketua Majelis Hakim Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN. Smg tertanggal
ne
ng
do
gu
Nasution, SH., MH., dan Sugiyanto, SH., MH., masing-masing sebagai Anggota,
dengan demikian antara Putusan Nomor 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN. Smg dan
perkara a quo Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2018/PN. Smg diperiksa oleh Majelis
In
A
lik
ub
berikut :
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pengakhiran hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat apakah
R
melanggar ketentuan peraturan per-undang-undangan atau tidak;
si
2. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-8 halaman 27 tercantum surat bukti
ne
ng
T-1 Penggugat telah bekerja sebagai karyawan kontrak dari mulai tanggal 7
Januari 2013 sampai dengan tanggal 6 Januari 2014 selanjutnya
do
gu berdasarkan bukti T-8 halaman 28 tercantum surat bukti T-5 Penggugat
telah diangkat menjadi karyawan tetap dengan jabatan Pjs. Supervisor
Credit dengan gaji terakhir sebesar Rp 3.131.325,- sebagaimana bukti T-8
In
A
halaman 28 tercantum bukti T-10, keterangan dan bukti tersebut diakui
kebenarannya baik oleh Penggugat maupun Tergugat ;
ah
lik
3. Menimbang, bahwa memperhatikan bukti T-8 halaman 28
tercantum bukti T-11 Tergugat telah menerbitkan surat keterangan bahwa
am
ub
Penggugat bekerja pada Tergugat sejak tanggal 7 Januari 2013 sampai
dengan tanggal 7 Maret 2016 karena Penggugat mengajukan pengunduran
diri atas keinginannnya sendiri ;
ep
k
si
29 keterangan saksi Tergugat bernama Asar bahwa Penggugat tidak
bekerja lagi di PT. Artha Prima Finance Cabang Batang karena dipecat, hal
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Fininace Cabang Tegal dan Cabang Semarang akan tetapi Penggugat tidak
dimutasi ke Cabang lain melainkan diberi surat keterangan pemutusan
ah
hubungan kerja (vide : bukti T-11) dan dihentikan gajinya sejak bulan Maret
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyelesaian perselisihan hubungan industrial terlebih dahulu merupakan
R
pelanggaran terhadap Pasal 151 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
si
Ketenagakerjaan.
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan baik
pada saat pemeriksaan perkara Nomor 44/Pdt.Sus-PHI/G/2016/PN. Smg
do
gu maupun berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan perkara a quo, telah
terbukti Tergugat melanggar ketentuan Pasal 151 ayat (3) UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan karena Tergugat telah melakukan PHK terhadap
In
A
Penggugat tanpa penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial;
ah
lik
Menimbang, bahwa memperhatikan Pasal 155 Ayat (1) UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja
am
ub
tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 Ayat (3) batal demi
hukum. Oleh sebab itu Majelis Hakim berpendapat bahwa pemutusan hubungan
kerja (PHK) yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah batal demi
ep
k
serta membayar seluruh upah dan hak yang seharusnya diterima sebagaimana
R
si
diatur dalam Pasal 170 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
ne
ng
do
gu
lik
kualifikasi agar di “PHK” saja dengan hak pesangon, maka majelis dalam
perkara a quo dengan mempertimbangkan keadaan hukum yang ada, maka
m
ub
juga untuk memenuhi juga asas peradilan cepat maka majelis dalam posisi
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Desember 2016 dengan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana di bawah
R
ini;
si
Menimbang, bahwa oleh karena pemutusan hubungan kerja (PHK)
ne
ng
Penggugat dengan Tergugat batal demi hukum, sementara Penggugat tidak
mempekerjakan Tergugat dan tidak memberikan hak-hak normatif Tergugat,
do
gu tindakan Penggugat merupakan suatu kesalahan yang ditafsirkan sebagai tidak
membayar upah tepat pada waktunya selama 3 (tiga) bulan berturut-turut dan
tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada pekerja/buruh
In
A
(Tergugat) sebagaimana ditentukan dalam Pasal 169 Ayat (1) Huruf c dan d UU
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
ah
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 169 Ayat (2) UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, menyatakan:
am
ub
“Pemutusan hubungan kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud
dalam Ayat (1), pekerja/buruh berhak mendapat uang pesangon 2 (dua)
kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu)
ep
k
kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai
ah
si
maka tuntutan Penggugat tentang hak pemutusan hubungan kerja dapat
dikabulkan :
ne
ng
do
gu
Penggugat ;
maka hak Penggugat yang harus dibayar oleh Tergugat atas pemutusan
lik
hubungan kerja secara sepihak sebesar Rp 36.010.237,- (tiga puluh enam juta
sepuluh ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah) dengan perhitungan sebagai
m
ub
berikut :
ka
Uang Pesangon
= 2 x 4 bulan upah x upah terakhir yang diterima
ah
25.050.600,-
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
= 2 x upah terakhir yang diterima
R
= 2 x Rp. 3.131.325,- = Rp. 6.262.650,-
si
Uang Penggantian Hak
ne
ng
= 15% (uang perumahan, pengobatan, & perawatan) x
(uang pesangon + uang penghargaan masa kerja)
= 15% x (Rp. 25.050.600,- +Rp.6.262.650,-)
do
gu = 15% x Rp. 31.313.250,- = Rp. 4.696.987,-
Jumlah hak yang diterima Penggugat .......................... = Rp 36.010.237,-
In
A
(tiga puluh enam juta sepuluh ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah);
lik
pada bulan Maret 2016, sedangkan pemutusan hubungan kerja dinyatakan
sejak tanggal 13 Desember 2016, maka Tergugat diwajibkan membayar upah
am
ub
yang belum dibayarkan selama 8 bulan dengan upah terakhir Rp 3.131.325,- =
Rp 25.050.600,- (dua puluh lima juta lima puluh ribu enam ratus rupiah);
tentang sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag) atas bangunan
ah
milik Tergugat yang beralamat di Jl. Brigjen Sugiarto No. 293 B, Gemah,
R
si
Pedurungan Kota Semarang, maka bangunan tersebut harus di cek dengan
seksama bahwa bangunan tersebut haruslah milik Tergugat dengan disertai
ne
ng
do
sita jaminan tidak di dukukung oleh bukti-bukti yang jelas dan sah, maka Sita
gu
Jaminan tidak dapat dilakukan, selain dari pada itu obyek jaminan tidak
memenuhi ketentuan Pasal 227 HIR jo Pasal 96 UU No 2 Tahun 2004 tentang
In
A
lik
DALAM REKONVENSI
ub
ep
es
yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp 536.000,- (lima ratus tiga puluh enam
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
R
Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang
si
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan peraturan-peraturan lain
ne
ng
yang bersangkutan ;
MENGADILI :
do
gu DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
In
DALAM POKOK PERKARA :
A
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
ah
lik
tanggal 13 Desember 2016;
ub
hubungan kerja oleh Tergugat sebesar Rp 36.010.237,- (tiga puluh enam
juta sepuluh ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah)
ep
k
si
puluh ribu enam ratus rupiah);
ne
ng
DALAM REKONVENSI
do
gu
- Biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp 536.000,- (lima ratus tiga
In
A
lik
ub
sebagai Hakim Ketua, DR. RESY DESIFA NASUTION, S.H., M.H. dan
SUGIYANTO, S.H.,MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk
ka
ep
Januari 2018 putusan tersebut pada hari itu juga, diucapkan dalam persidangan
R
terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua didampingi para Hakim Anggota
es
M
tersebut, dibantu SITI RIKHANA, S.H., M.H., Panitera Pengganti, dihadiri Kuasa
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Hakim-hakim Anggota : Ketua Majelis :
ne
ng
do
gu TTD TTD
In
A
TTD
ah
lik
SUGIYANTO, SH., MH.
am
ub
Panitera Pengganti :
ep
k
TTD
ah
si
SITI RIKHANA, S.H., M.H.
ne
ng
do
gu
In
A
Perincian biaya :
ah
lik
ub
3. Materai : Rp 6.000,-
Jumlah : Rp 536.000,-
ka
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47