u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng
si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Tangerang yang mengadili perkara perdata, pada
tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
do
gu gugatan antara:
MEDIARTO PRAWIRO, Laki-Laki, Swasta, Nomor Kartu Tanda Penduduk :
In
A
3172010103450002, yang beralamat di Pluit Kencana Raya No.
136 RT.010/RW.007, Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta
ah
lik
hukumnya ,Firma Hukum FSP Lawyers, yang dalam perkara ini
memberikan kuasa kepada SURURI EL HAQUE, SH., dan
am
ub
MUHAMMAD SYUKRI, SH., Advokat pada Firma hukum FSP
Lawyers, beralamat di Grand Slipi Tower 21 st Floor Unit B, Jl. S.
ep
Parman Kav. 22-24, Jakarta Barat 11480. Berdasarkan Surat
k
si
MELAWAN :
ne
1. ROBERT JACOBUS SILFANUS, laki-laki, karyawan, yang beralamat di Jl.
ng
do
gu
lik
ub
KONVENSI/PENGGUGAT REKONVENSI;
R
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Negeri tersebut;
R
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
si
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
ne
ng
Setelah mendengar keterangan ahli dipersidangan;
do
gu Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 16
Oktober 2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
In
A
Tangerang pada tanggal 18 Oktober 2017 dalam Register Nomor 778/Pdt.G/
2017/PN.Tng , telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
ah
lik
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah antara Tergugat II dan Tergugat I,
yakni atas sebidang tanah yang terletak di Komplek Perumahan Kedaton
am
ub
Private Golf Estate seharga 120.000.600,- (seratus dua puluh juta enam
ratus rupiah) dan PPN sebesar Rp. 9.600.048,- (sembilan juta enam ratus
ep
ribu empat puluh delapan rupiah), dengan spesifikasi sebagai berikut :
k
-
Sektor : Pondok Meranti
-
Kaveling No. : C No. 3A
ah
-
Luas Tanah : 360 M2
R
si
-
Kelurahan : Sukaharja
-
Kecamatan : Pasar Kemis
-
Kabupaten : Tangerang
ne
ng
do
gu
lik
bangunan (KPR) sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah). Hal
ini sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kredit Nomor : PK/KPR/Pim-
m
No. 28, tertanggal 1 Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan ADAM
ka
kepada Bank Danamon yang timbul karena tetapi tidak terbatas atas
R
perjanjian kredit dan Akta Pengakuan Hutang tersebut berikut dengan akta-
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berupa utang pokok, bunga, provisi, biaya asuransi, denda, dan biaya-biaya
R
lainnya, Tergugat I memberikan agunan/jaminan berupa sebidang tanah
si
berikut segala sesuatu yang ada maupun yang akan ada di atasnya yang
ne
ng
terletak di Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok
Meranti, Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M 2 Kelurahan Sukaharja,
Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang tersebut.
do
gu 4. Bahwa utang Tergugat I kepada Bank Danamon telah jatuh tempo dan
dapat ditagih. Namun ketika dilakukan penagihan/teguran/peringatan terkait
hal tersebut, Tergugat I tetap tidak memperlihatkan itikad baiknya untuk
In
A
melakukan pembayaran utangnya tersebut.
5. Bahwa seiring berjalannya waktu, hak tagih PT. Bank Danamon Indonesia
ah
lik
kepada Tergugat I tersebut telah beberapa kali dilakukan pengalihan,
penjualan dan/atau penyerahan, yaitu :
a. Bahwa PT. Bank Danamon Indonesia menjual, mengalihkan dan/atau
am
ub
menyerahkan beberapa tagihannya (piutang), termasuk didalamnya
tagihan (piutang) atas nama Tergugat I kepada Badan Penyehatan
ep
Perbankan Nasional (BPPN), sebagaimana tertuang dalam Perjanjian
k
02 Mei 2011.
R
si
b. Bahwa kemudian tagihan (piutang) dari PT. Bank Danamon Indonesia
tersebut oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dijual,
ne
ng
do
(CESSIE) Nomor : 20, tanggal 17 Juni 2003, yang dibuat oleh dan/atau
gu
lik
ub
ep
Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas Tagihan, tanggal 23
September 2008.
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
September 2008, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan Ny.Liliana Arif
R
Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas
si
Tagihan, tanggal 23 September 2008.
e. Bahwa kemudian PT. RINDANG SEJAHTERA FINANCE menjual,
ne
ng
mengalihkan dan/atau menyerahkan beberapa tagihannya (piutang)
kepada Bp. MEDIARTO PRAWIRO (Penggugat), sebagaimana tertuang
do
gu dalam Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan Nomor : 06, tanggal
08 Agustus 2011, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan SUBARIATI
SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas
In
A
Tagihan, tanggal 08 Agustus 2011.
6. Bahwa dengan demikian, saat ini Penggugat merupakan orang yang berhak
ah
lik
atas tagihan/piutang kepada Tergugat I.
7. Bahwa PT. RINDANG SEJAHTERA FINANCE, pada tanggal 08 Agustus
2011 telah mengirimkan surat kepada Tergugat I perihal pemberitahuan
am
ub
pengalihan hak atas tagihan tersebut. Dan atas dasar itikad baik, Penggugat
pun telah mengirimkan surat pemberitahuan pengalihan hak atas tagihan
ep
dan sekaligus penagihan atas utang yang belum dibayarkan.
k
si
adanya pengalihan hak atas tagihan tersebut.
9. Bahwa berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung berikut, jelaslah
ne
ng
bawah Penggugat sebagai kreditur baru memiliki hak tagih sepenuhnya dan
berhak mengeksekusi jaminan yang telah diterimanya:`
do
gu
lik
Januari 2008
3. 2008 MA No. 1810 Pengalihan kembali piutang kepada pihak lain
ka
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka atas seluruh hak tagih,
R
manfaat dan kepentingan lainnya sesuai dengan porsinya atas Tergugat I
si
menjadi hak yang sah dari Penggugat sekaligus sebagai pemegang terakhir
ne
ng
atas piutang tersebut.
11. Bahwa atas utang Tergugat I tersebut, Penggugat telah memberikan somasi
dan surat penagihan baik melalui surat yang dikirim langsung maupun
do
gu melalui media cetak. Namun sampai dengan saat ini, Tergugat I belum juga
melakukan pembayaran secara lunas atas utangnya tersebut baik itu utang
pokok, bunga, denda dan lainnya.
In
A
12. Bahwa berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata disebutkan bahwa :
”Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
ah
lik
bagi mereka yang membuatnya.”
Sehingga sudah sepatutnya Tergugat I memenuhi kontra prestasi atas
am
ub
prestasi yang telah diberikan Penggugat sebagaimana kesepakatan yang
telah disepakati.
13. Bahwa yang dimaksud Wanprestasi dalam kaidah-kaidah hukum dapat
ep
k
si
dijanjikannya, melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat, melakukan
sesuatu yang menurut hukum perjanjian tidak boleh dilakukannya (Prof.
ne
ng
do
14. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1238 KUHPerdata, Tergugat I telah
gu
sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri jika ini
menetapkan bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya
ah
lik
ub
16. Bahwa dengan demikian, perbuatan Tergugat I yang tidak membayar utang
yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih tersebut merupakan perbuatan
ah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bersama, dengan membayar lunas kepada Penggugat sisa utang yang telah
R
jatuh tempo dan dapat ditagih beserta bunga dan dendanya.
si
18. Bahwa menurut hukum, adanya perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh
ne
ng
Tergugat I sebagaimana diuraikan di atas, melahirkan hak bagi Penggugat
untuk menuntut segala ganti kerugian, bunga dan biaya yang
diakibatkan oleh perbuatan wanprestasi dimaksud sesuai dengan Pasal
do
gu 1243 KUHPerdata.
19. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit Pasal 3 ayat 1 (a), Tergugat I
In
A
berkewajiban membayar kepada Penggugat Bunga sebesar 18,50% per
tahun yang dibayarkan tiap bulan bersamaan dengan cicilan pokok, bunga
ah
dan denda jika ada, yang dibayar tiap-tiap bulan pada tanggal 1.
lik
20. Bahwa berdasarkan perjanjian Kredit Pasal 3 ayat 2, apabila angsuran tidak
dibayar pada waktu yang telah ditetapkan, Tergugat I diwajibkan untuk
am
ub
membayar denda sebesar 3% per bulan dari jumlah angsuran yang
terlambat di bayar.
21. Bahwa dengan demikian, Tergugat I harus membayar utangnya kepada
ep
k
R
delapan puluh enam rupiah), yang terdiri dari utang pokok sebesar Rp.
si
80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah), bunga sebesar Rp.
ne
ng
14,157,819,569,- (empat belas milyar seratus lima puluh tujuh juta delapan
ratus sembilan belas ribu lima ratus enam puluh sembilan rupiah) dan
denda sebesar Rp. 1,030,637,617,- (satu milyar tiga puluh juta enam ratus
do
gu
tiga puluh tujuh ribu enam ratus tujuh belas rupiah), yang mana secara rinci
akan Penggugat masukan di persidangan dalam agenda pembuktian nanti.
22. Bahwa jumlah utang yang sedemikian besar diakibatkan oleh keterlambatan
In
A
lik
beberapa pemilik hak tagih. Tergugat I bersikap “nakal”, sama sekali tidak
mau membayar utang-utangnya sehingga jumlah utangnya tersebut
m
ub
rupiah) atas kerugian waktu, tenaga, dan biaya yang timbul karena
permasalahan ini. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan pertimbangan
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa jumlah tersebut didapat juga setelah mempertimbangkan nilai riil dari
R
uang pada waktu pemberian kredit dahulu dengan nilai uang saat ini yang
si
sangat jauh berbeda. Kurs rupiah terhadap USD Pada bulan Oktober 1994
ne
ng
adalah sebesar Rp. 2.180 (dua ribu seratus delapan puluh rupiah) per 1
USD nya sedangkan saat ini kurs rupiah terhadap US Dollar mencapai Rp.
13.384,- (tiga belas ribu tiga ratus delapan puluh empat rupiah) per 1 USD-
do
gu nya.
Salah satu tolak ukur atau pertimbangan lainnya adalah dengan melihat
harga emas di Indonesia. Harga pada waktu pemberian kredit dengan harga
In
A
saat ini juga sangat jauh berbeda. Pada tahun 1995, harga emas di
Indonesia sekitar Rp. 24.000,-/gram sedangkan saat ini harga emas
ah
lik
mencapai Rp. 645.000,- /gram-nya.
24. Bahwa oleh karena Perjanjian Kredit Nomor : PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95,
am
tanggal 01 Februari 1995 Jo. Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan
ub
Nomor : 06, tanggal 08 Agustus 2011, merupakan accessoire dari perjanjian
pokoknya yaitu Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor :
ep
k
si
tanggal 01 Februari 1995, Pasal 7 ayat 1 menyebutkan : “…apabila
DEBITUR tidak melunasi seluruh hutangnya kepada BANK dengan seketika
ne
ng
dan sekaligus pada saat ditagih oleh BANK , Maka DEBITUR wajib untuk
menyerahkan kepada BANK tanah dan bangunan/rumah yang dijaminkan
do
gu
lik
ub
tangan maupun dimuka umum (secara lelang) dengan harga dan syarat-
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kedudukannya digantikan oleh Penggugat) yang menerima penyerahan dan
R
pemindahan hak untuk jaminan (zekerheids cessie) tersebut di atas.
si
Dengan syarat-syarat dan/atau ketentuan-ketentuan diantaranya bahwa
ne
ng
semua hak, hak-hak utama dan tuntutan-tuntutan menurut hukum
(rechtsvorderingen) serta kewajiban-kewajiban yang timbul bagi pemberi
kuasa jaminan semenjak kini berpindah kepada Bank dan oleh karena itu
do
gu bank berhak menuntut supaya hak macam apapun yang dapat dijalankan
oleh pemberi jaminan atas apa yang di cessiekan tersebut, diteguhkan dan
In
A
dibalik nama atas nama Bank atau atas nama pihak lain yang ditunjuk
oleh Bank.
Dalam Akta tersebut diatur juga Jika Tergugat I (Debitor) lalai melunasi
ah
lik
hutangnya kepada Penggugat (semula Bank) pada waktu dan menurut
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pengakuan Hutang dimaksud
am
ub
diberi kuasa dengan hak substitusi dan assumsi oleh pihak pemberi kuasa
jaminan (dalam hal ini Tergugat I) untuk :
a. Mewakili atau menunjuk pihak lain guna mewakili pemberi jaminan
ep
k
(Tergugat I) dalam segala hal tidak ada yang dikecualikan, agar apa
yang dimaksud dalam akta tersebut dapat dibalik nama atas nama
ah
R
Penggugat (semula Bank).
si
b. Atas nama pemberi jaminan (Tergugat I) melakukan segala tindakan
yang diperlukan dan diharuskan agar pembalikan nama tersebut dapat
ne
ng
do
menggantikan kedudukan pihak Bank, dimana ternyata Tergugat I telah
gu
lik
ub
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
30. Bahwa mohon pula Tergugat II diperintahkan untuk melakukan proses
R
pemecahan sertifikat Hak Guna Bangunan (induk) atas Tanah tersebut ke
si
atas nama atau menjadi atas nama Tergugat I.
31. Bahwa untuk menjamin ditaati dan dilaksanakannya putusan atas gugatan a
ne
ng
quo oleh Tergugat I dan/atau Tergugat II, maka Penggugat menuntut uang
paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per hari,
do
gu setiap Tergugat I dan/atau Tergugat II lalai memenuhi isi putusan, terhitung
sejak putusan ini diucapkan hingga dilaksanakan.
32. Bahwa untuk menjamin gugatan yang diajukan oleh Penggugat berdasarkan
In
A
putusan ini nantinya tidak sia-sia, maka Penggugat dengan ini memohon
kepada Majelis Hakim untuk meletakan sita jaminan (Conservatoir Beslag)
ah
lik
serta menyatakan sita jaminan yang telah diletakan tersebut adalah sah dan
berharga, yaitu terhadap sebidang tanah dan bangunan yang terletak di
am
ub
Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti,
Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan
Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
ep
k
kuat dan tidak dapat disangkal lagi. Begitu juga dengan pokok perkaranya
R
si
yang sudah jelas, sehingga adalah beralasan hukum jika Penggugat mohon
putusan yang serta merta (Uitvoerbaar bij vooraad) walau ada verzet,
ne
ng
do
maka telah patut dan adil di hukum untuk membayar biaya perkara yang
gu
Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo untuk memanggil pihak-pihak dalam perkara ini,
ah
lik
ub
es
Kabupaten Tangerang;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menyatakan sah Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor :
R
154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang di tandatangani
si
dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris Jakarta;
ne
ng
4. Menyatakan sah dan mengikat menurut hukum Perjanjian Kredit Nomor :
PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995, antara PT. Bank
Danamon Indonesia dan Tergugat I berikut dengan akta-akta tambahan,
do
gu akta-akta perubahan, dan akta-akta kelengkapannya;
5. Menyatakan sah Akta Pengakuan Hutang No. 28, tanggal 1 Februari 1995,
In
A
antara Tergugat I dan PT Bank Danamon Indonesia, yang dibuat oleh
dan/atau dihadapan ADAM KASDARMADJI, SH, Notaris di Jakarta berikut
ah
lik
kelengkapannya
6. Menyatakan sah dan mengikat Akta Pengikatan Jaminan Secara Cessie
am
ub
Nomor : 29, tertanggal 1 Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan
Adam Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta;
ep
7. Menyatakan sah dan berharga pengalihan hak atas tagihan “Cessie” atas
k
si
tanggal 08 Agustus 2011, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan SUBARIATI
SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas
ne
ng
do
gu
utang pokok, bunga dan denda kepada Penggugat sesuai dengan yang
telah disepakati adalah merupakan perbuatan wanprestasi/ingkar janji;
9. Menghukum Tergugat I untuk membayar utang kepada Penggugat dengan
In
A
total sebesar Rp. 15,268,457,186,- (lima belas milyar dua ratus enam puluh
delapan juta empat ratus lima puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam
ah
lik
rupiah), yang terdiri dari utang pokok sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan
puluh juta rupiah), bunga sebesar Rp. 14,157,819,569,- (empat belas milyar
m
ub
seratus lima puluh tujuh juta delapan ratus sembilan belas ribu lima ratus
enam puluh sembilan rupiah) dan denda sebesar Rp. 1,030,637,617,- (satu
ka
milyar tiga puluh juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu enam ratus tujuh belas
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dalam keadaan
R
kosong dari penghuni dan barang-barang;
si
11. Memerintahkan kepada Tergugat I dan/atau Tergugat II dan/atau pihak
ne
ng
lainnya untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa asli Sertifikat/
dokumen kepemilikan atas tanah dan bangunan yang terletak di Komplek
Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C
do
gu No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar
Kemis, Kabupaten Tangerang;
In
A
12. Memerintahkan Tergugat II melakukan pengurusan pemecahan sertifikat
menjadi sertifikat tersendiri untuk Tanah yang terletak di Komplek
ah
lik
No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar
Kemis, Kabupaten Tangerang ke atas nama Tergugat I;
am
ub
13. Menghukum Tergugat I untuk membayar kerugian Immateriil kepada
Penggugat sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) atas kerugian
ep
waktu, tenaga, dan biaya yang timbul karena permasalahan ini;
k
si
perhari, setiap lalai memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan ini
diucapkan hingga dilaksanakan;
ne
ng
15. Menyatakan putusan ini serta merta dijalankan, walau ada verzet, banding
atau kasasi dari Tergugat I dan/atau Tergugat II (Uitvoerbaar bij vooraad);
do
gu
lik
Ex aequo et bono.
ub
ep
Rekonvensi tidak pernah hadir walau telah dipanggil secara patut sebagaimana
dalam panggilan lewat surat kabar tanggal 15 November 2017 dan tanggal 21
ah
Desember 2017;
R
es
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Nelson
R
Panjaitan, S.H.,M.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Tangerang sebagai
si
Mediator;
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 12 Februari
2018, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
do
gu Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
Penggugat Konvensi , dengan perubahan secara redaksional sebagai berikut :
In
A
1. Bahwa dalam Poin 5a sebelumnya tertulis :
“Bahwa PT. Bank Danamon Indonesia menjual, mengalihkan dan/atau
ah
lik
menyerahkan beberapa tagihannya (piutang), termasuk didalamnya tagihan
(piutang) atas nama Tergugat I kepada Badan Penyehatan Perbankan
am
ub
Nasional (BPPN), sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Jual Beli dan
Penyerahan Piutang Nomor : SP-184/BPPN/0501, tanggal 02 Mei 2011.”
ep
k
Menjadi :
ah
si
menyerahkan beberapa tagihannya (piutang), termasuk didalamnya tagihan
(piutang) atas nama Tergugat I kepada Badan Penyehatan Perbankan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Menjadi :
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tertuang dalam Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (CESSIE) Nomor : 20,
R
tanggal 17 Juni 2003, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan Ny.Liliana Arif
si
Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Piutang
ne
ng
Nomor: 3/VI/2003/duplo, tanggal 17 Juni 2003, dibuat oleh dan/atau
dihadapan Ny.Liliana Arif Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta”.
do
gu Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi tersebut,
Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi memberikan jawaban sekaligus
mengajukan gugatan rekonvensi pada pokoknya sebagai berikut:
In
A
DALAM KONPENSI
Dalam Eksepsi
ah
lik
A. Gugatan Penggugat Nebis In Idem
1. Bahwa Penggugat pernah mengajukan gugatan yang sama seperti ini
dengan Perkara Nomor:36/Pdt.G/2015/PN.TNG, dimana majelis
am
ub
hakim pada perkara tersebut telah menjatuhkan putusan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima karena Cessie wajib dialihkan
ep
k
R
Danamon Indonesia kepada Badan Penyehatan Perbankan, Cessie
si
tersebut tidak pernah diberitahukan pengalihannya melalui exploit
ne
juru sita sehingga Cessie tersebut cacat hukum sejak dari pertama
ng
kali dialihkan;
3. Bahwa karena gugatan Penggugat pada intinya sama dan tidak ada
do
gu
lik
ub
ep
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Bahwa Penggugat telah khilaf dan karenanya tidak menyadari
R
adanya fakta bahwa perjanjian pengalihan hak tagih (Cessie) yang
si
dimiliki oleh Penggugat telah cacat hukum sejak pertama kali
ne
ng
dialihkan dari PT Bank Danamon Indonesia kepada Badan
Penyehatan Perbankan (BPPN) sebagaimana tertuang dalam
perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang Nomor: SP-
do
gu 184/BPPN/0501tertanggal 2 Mei 2001karena penyerahan piutang
tersebut tidak melalui mekanisme yang benar sebagaimana yang
In
A
mewajibkan untuk disetujui oleh debitur atau setidak-tidaknya
pemberitahuannya melalui exploit juru sita sebagaimana diatur dalam
ah
lik
2. Bahwa peralihan yang cacat hukum tersebut dilakukan berulang-
ulang sebagaimana penjualan Cessie yang dilakukan oleh Badan
am
ub
Penyehatan Perbankan Nasional kepada PT NISP Sekuritas
sebagaimana tertuang dalam akta Perjanjian Pengalihan Piutang
ep
(Cessie) Nomor: 20 tertanggal 17 Juni 2003yang dibuat dihadapan
k
si
melaksanakan pemberitahuan kepada debitur melalui exploit juru
sita.
ne
ng
do
gu
lik
ub
debitur (Tergugat I)
ep
dirinya sendiri melalui exploit juru sita sehingga hal tersebut tidak
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Bahwa dengan demikian maka gugatan Penggugat belum waktunya
R
untuk diajukan karena Pemberitahuan Pengalihan hak tersebut belum
si
dilakukan oleh Pihak-pihak yang namanya tercatat dalam perjanjian
ne
ng
Pengalihan Hak Tagih.
do
gu 1. Bahwa Perjanjian Pengalihan Hak Tagih (Cessie) antara PT Bank
Danamon Indonesia kepada Badan Penyehatan Perbankan (BPPN)
In
A
sebagaimana tertuang dalam perjanjian Jual Beli dan Penyerahan
Piutang Nomor: SP-184/BPPN/0501 tertanggal 2 Mei 2001 adalah
ah
lik
(Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit
juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut.
am
ub
2. Bahwa Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Badan Penyehatan
Perbankan Nasional kepada PT NISP Sekuritas berdasarkan akta
ep
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) tertanggal 20 tertanggal 17
k
si
debitur melalui exploit juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas
tagihan tersebut.
ne
ng
do
gu
lik
ub
tagihan tersebut.
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
akta Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan Nomor: 06, tertanggal 8
R
Agustus 2011.
si
6. Bahwa selain kecacatan Perjanjian Hak Tagih dalam gugatan a quo,
ne
ng
terjadi juga kecacatan hukum dalam perjanjian kredit antara Tergugat
I selaku debitur dengan PT Bank Danamon Indonesia selaku kreditur
karena Tergugat I secara melawan hukum telah menjaminkan tanah
do
gu yang nyata-nyata dan tidak dapat dibantahkan kebenarannya adalah
milik PT Duta Realtindo Jaya bukan milik Tergugat I, karena Tergugat
In
A
I tidak memiliki bukti kepemilikan atas tanah yang dijaminkan.
7. Bahwa bukti yang ada adalah hanya berupa Perjanjian Pengikatan
ah
lik
Tergugat I berjanji akan melaksanakan Pembangunan rumah
maksimal 36 bulan sejak PPJB tersebut ditandatangani.
am
ub
8. Bahwa Tergugat I dengan sengaja tidak melaksanakan janjinya
kepada Tergugat II, Tergugat I malah menjaminkan akta Perjanjian
ep
Pengikatan Jual beli tersebut kepada PT Bank Danamon Indonesia,
k
si
Bank Danamon Indonesia tidak dapat melaksanakan perintah
undang-undang untuk mengikat jaminan dengan Hak
ne
ng
do
gu
lik
Danamon Indonesia.
10. Bahwa gugatan ini dibuat oleh Penggugat dengan tanpa dasar, selain
m
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11. Bahwa selain itu adanya itikad buruk dalam diri Penggugat yang
R
mengaku menggantikan kedudukan Kreditur namun berniat untuk
si
menguasai barang jaminan debitur yang nyata-nyata bukan milik
ne
ng
debitur membuat daftar yang lengkap tentang tidak berdasarnya
gugatan a quo.
do
gu Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa Tergugat II menolak seluruh dalil Penggugat dalam surat
gugatannya kecuali yang diakui secara tegas dan/atau terbukti
In
A
kebenarannya dalam sidang Pengadilan;
2. Bahwa hal-hal yang telah disebut diatas adalah bagian yang tidak dapat
ah
lik
3. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 1 halaman 2 surat
gugatannya dengan alasan bahwa tidak dapat dibantahkan tanah
am
ub
sebagaimana point 1 tersebut adalah tanah milik Tergugat II bukan milik
Tergugat I;
4. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 2 halaman 2 surat
ep
k
R
selaku debitur dan PT Bank Danamon Indonesia selaku Kreditur;
si
5. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 3 halaman 2-3 surat
gugatannya dengan alasan bahwa tanah yang dijaminkan adalah milik
ne
ng
do
6. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 4 halaman 3 surat
gu
lik
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit juru
R
sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut;
si
- Akta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Badan Penyehatan
Perbankan Nasional kepada PT NISP Sekuritas berdasarkan akta
ne
ng
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) tertanggal 20 tertanggal 17
Juni 2003 adalah cacat hukum karena tidak mendapatkan persetujuan
do
gu dari Debitur (Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur
melalui exploit juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan
In
tersebut;
A
- Akta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara NISP Sekuritas
kepada Fontiene Capital berdasarkan akta Akta Perjanjian Pengalihan
ah
lik
atas Hak Tagih Nomor: 18 tertanggal 23 September 2008 adalah cacat
hukum karena tidak mendapatkan persetujuan dari Debitur (Tergugat I)
am
ub
dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit juru sita tentang
perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut;
- Akta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Fontiene Capital
ep
kepada PT Rindang Sejahtera Finance berdasarkan Akta Perjanjian
k
si
Debitur (Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui
exploit juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan
ne
ng
tersebut;
- Bahwa karena Pengalihan keempat perjanjian diatas cacat hukum
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
beritikad baik sedangkan pemberitahuan pada tanggal 08 Agustus 2011
R
bukan pemberitahuan sebagaimana aturan yang berlaku yaitu dilakukan
si
oleh exploit Juru Sita;
11. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 8 halaman 4 surat
ne
ng
gugatannya dengan alasan bahwa Pemberitahuan Pengalihan Hak Tagih
yang dilakukan oleh Penggugat hanya terbatas pada pemberitahuan
do
gu pengalihan dari PT Rindang sejahtera Finance kepada Penggugat, bukan
pemberitahuan seluruh perjanjian pengalihan atas hak tagih yang
seharusnya dilakukan oleh para pembuat perjanjian pada saat perjanjian
In
A
tersebut ditandatangani;
12. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 9 dan 10 halaman 4
ah
lik
surat gugatannya dengan alasan karena faktanya ke empat perjanjian
pengalihan hak atas tagihan cacat hukum dan tidak sah sehingga belum
am
ub
tidak berhak untuk melakukan penagihan apalagi melakukan eksekusi
terhadap jaminan milik orang lain bukan milik debitur;
ep
13. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 11 halaman 5 surat
k
si
Tergugat I karena cacatnya perjanjian pengalihan hak atas tagihan;
14. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 12, 13, 14, 15 dan 16
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Tergugat I dengan bunga yang sangat tinggi yang dibiarkan terus menerus
R
hingga lebih dari jangka waktu 20 tahun dimana bunga tersebut malah
es
M
melebihi jumlah nilai hutang Tergugat I adalah hal yang tidak adil dan
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sangat mengada-ada, selain itu faktanya dan tidaklah dapat dibantahkan
R
kerugian yang dialami oleh Penggugat tidak dapat dibuktikan oleh
si
Penggugat karena Penggugat baru tahun 2011membeli hak tagih tersebut
ne
ng
dengan harga yang murah dengan niat mencari keuntungan yang sangat
besar dengan melakukan penjeratan bunga hutang kepada Tergugat I;
16. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 21 dan 22 halaman 6
do
gu dengan alasan itikad buruk yang diungkapkan oleh Penggugat yang
menjerat bunga hutang sejumlah Rp 14.157.819.569,-dari hutang yang
hanya sejumlah Rp 80.000.000,-adalah perbuatan melawan hukum,
In
A
seharusnya Penggugat sejak pertama kali Tergugat I lalai melaksanakan
kewajibanya telah mengajukan gugatan a quo sehingga tidak
ah
lik
menimbulkan kerugian yang sangat besar kepada diri Tergugat I, oleh
sebab itu dalil Penggugat yang menghitung bunga dan denda setelah 20
am
ub
tahun lebih adalah dalil yang sangat mengada-ada dan tidak sesuai
dengan prinsip keadilan;
17. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 23 halaman 6 dengan
ep
k
R
mengharapkan untung banyak dengan membeli Cessie (hak tagih) dari
si
pihak lain sehingga secara nyata tidak ada kerugian Imateril yang diderita
ne
ng
do
gu
lik
ub
selain itu terbukti dan tidak dapat dibantahkan niat buruk Penggugat untuk
ka
jaminan;
20. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 27 halaman 7 dan 8
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
I) kepada PT Bank Danamon Indonesia adalah bukan milik Tergugat I
R
melainkan milik Tergugat II;
si
- Bahwa akta tersebut bertentangan dengan syarat sah perjanjian
dimana adanya hal tertentu yang diperjanjikan tantang Jaminan Tanah
ne
ng
dan Bangunan yang nyata-nyata sampai dengan saat ini tidak ada
bangunan diatas tanah tersebut;
do
gu - Bahwa akta tersebut melanggar Pasal 1178 KUHPerdata yang
melarang Penguasaan dan kepemilikan atas jaminan;
21. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 28 halaman 8 dengan
In
A
alasan bahwa karena 4 perjanjian Pengalihan hak belum disetujui oleh
debitur (Tergugat I) dan belum dilakukan pemberitahuan melalui exploit
ah
lik
juru sita maka Penggugat belum berhak menjadi pengganti Kreditur dan
gugatan wanprestasi ini belum waktunya untuk diajukan karena tidak
memiliki dasar hukum yang benar maka dalil Penggugat point 28 tersebut
am
ub
sangatlah mengada-ada;
22. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 29 halaman 8 dengan
alasan:
ep
k
si
dimulainya pembangunan sudah selasai dibangun hal ini tidaklah
ne
ng
do
gu
adalah sejumlah Rp 500.000,- yang dihitung hingga saat ini 281 bulan
sehingga total kewajiban Tergugat I adalah sejumlah Rp 140.500.000,-
(seratu sempat puluh juta lima ratus ribu rupiah);
In
A
lik
ep
alasan:
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa dalil Penggugat tersebut membuktikan bahwa kepemilikan atas
R
tanah di tangan Tergugat II;
si
- Bahwa dalil Penggugat tersebut juga dalil yang non eksekuitable
karena HGB mana yang dipertanyakan oleh Penggugat sangat lah
ne
ng
tidak jelas tentang HGB yang mana dan nomor berapa?
24. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 31 halaman 9 dengan
do
gu alasan, tuntutan uang dwangsom yang diajukan oleh Penggugat adalah
tuntutan yang sangat mengada-ada karena yang dituntut oleh Penggugat
kepada Tergugat I adalah pembayaran uang sebagaimana kewajiban
In
A
Tergugat I berdasarkan perjanjian kredit antara Tergugat I dengan PT Bank
Danamon Indonesia sedangkan Tergugat II tidak menjadi pihak dalam
ah
lik
perjanjian kredit antara PT Bank Danamon Indonesia dengan Tergugat I;
25. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 32 halaman 9 dengan
alasan tanah yang dimintakan sebagai jaminan jelas dan tegas adalah
am
ub
tanah milik Tergugat II bukan milik Tergugat I oleh sebab itu tuntutan
Penggugat mengenai sita jaminan sangatlah tidak beralasan;
26. Bahwa karena gugatan Penggugat tidak dapat dibuktikan maka sudah
ep
k
si
tepat jika Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara;
ne
ng
DALAM REKONPENSI
1. Bahwa Tergugat I dalam Konpensi akan disebut Tergugat Rekonpensi dan
do
gu
: Pondok Meranti
lik
- Kavling No : C No. 3A
- Luas : 360 m2
- Kelurahan : Sukaharja
m
ub
es
4. Bahwa faktanya sampai dengan saat ini Tergugat Rekonpensi tidak pernah
ng
mendirikan bangunan diatas tanah obyek pengikatan jual beli maka secara
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sadar Tergugat Rekonpensi telah ingkar janji kepada Penggugat
R
Rekonpensi;
si
5. Bahwa selain itu Tergugat Rekonpensi tidak pernah membayarkan biaya-
biaya pemeliharaan dan biaya lainnya sejak tahun 1994 dimana
ne
ng
perbulannya adalah sejumlah Rp 500.000,- yang dihitung hingga saat ini
281 bulan sehingga total kewajiban Tergugat Rekonpensi adalah sejumlah
do
gu 6.
Rp 140.500.000,- (seratu sempat puluh juta lima ratus ribu rupiah);
Bahwa denda keterlambatan dari Tergugat Rekonpensi karena lalai dalam
melaksanakan pembangunan adalah sejumlah Rp 100.000,- perharinya
In
A
sejak Tergugat Rekonpensi lalai melaksanakan kewajiban yang jika
dihitung sampai dengan saat ini adalah sejumlah Rp 100.000,- X 365 hari
ah
lik
X 23 tahun adalah Rp 839.500.000,- (delapan ratus tiga puluh sembilan
juta lima ratus ribu rupiah);
7. Bahwa atas ingkar janji yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi telah
am
ub
menimbulkan kerugian kepada Penggugat Rekonpensi dan hal ini juga
telah disampaikan oleh Penggugat Rekonpensi dengan surat Penggugat
ep
Rekonpensi Penggugat kepada Tergugat Rekonpensi, namun Tergugat
k
si
membatalkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan telah 3 (tiga) kali
memberikan teguran kepada Tergugat Rekonpensi dan surat pembatalan
ne
ng
do
gu
lik
ub
kepada keadaan semula, hal ini sebagaimana tertuang dalam pasal 1266
KUH Perdata, sehingga tidak ada penyalah gunaan perjanjian pengikatan
ka
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan seluruh uraian diatas maka kami mohon agar Majelis Hakim yang
R
memeriksa perkara ini memutus hal-hal sebagai berikut:
si
Dalam Konpensi
ne
ng
1. Dalam Eksepsi
- Mengabulkan eksepsi Tergugat II Konpensi untuk seluruhnya
- Menyatakan gugatan ini tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
do
gu 2.
verklaard/NO)
Dalam Pokok Perkara
In
- Menolak gugatan Penggugat Konpensi untuk seluruhnya;
A
- Menghukum Penggugat Konpensi untuk membayar biaya Perkara
Dalam Rekonpensi
ah
lik
- Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi Untuk seluruhnya;
- Menyatakan Tergugat Rekonpensi melakukan Wanprestasi;
- Membatalkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor:
am
ub
154/SPJT/KDT/IX/1994 tertanggal 28 September 1994 antara Penggugat
Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi karena wanprestasi/ingkar janji
ep
dan dikembalikan pada keadaan semula;
k
si
sejumlah Rp 839.500.000,- kepada Penggugat Rekonpensi;
- Menyatakan Rekening Pengadilan Negeri sebagai rekening Konsinyasi
ne
ng
do
gu
Jika majelis hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (Ex
Aequo Et Bono).
In
Menimbang, bahwa perdebatan dilanjutkan dengan replik dari
A
lik
ub
Jakarta.
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bukti P-3 : Fotokopi Perjanjian Kredit Nomor : PK/KPR/Pim-
R
KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995;
si
4. Bukti P-4 : Fotokopi Akta Pengakuan Hutang No. 28 tertanggal 1
ne
ng
Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan Adam
Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta;
5. Bukti P-5 : Fotokopi Surat Promes tanggal 1 Februari 1995 yang
do
gu ditandatangani oleh Tergugat I ;
6. Bukti P-6 : Fotokopi Akta Pengikatan Jaminan secara Cessie Nomor : 29
In
A
tertanggal 1 Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan
Adam Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta ;
ah
7. Bukti P-7 : Surat dari Tergugat II kepada Bank Danamon Indonesia No.
lik
089/FN-DRJ/I/1995, Perihal Sertifikat Pecahan Atas Nama
Robert J. Silfanus;
am
ub
8. Bukti P-8a : Fotocopy Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang
Nomor : SP-184/BPPN/0501, tanggal 02 Mei 2001;
ep
9. Bukti P-8b : Fotocopy Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (CESSIE)
k
si
10. Bukti P-8c : Fotocopy Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan
Nomor : 18, tanggal 23 September 2008, yang dibuat oleh
ne
ng
do
gu
11. Bukti P-8d : Fotocopy Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan
Nomor : 19, tanggal 23 September 2008, yang dibuat oleh
dan/atau dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, SH., Notaris di
In
A
Jakarta;
12. Bukti P-8e : Fotocopy Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan
ah
lik
ub
Jakarta;
13. Bukti P-9 : Fotokopi Surat dari Penggugat kepada Tergugat I, tertanggal
ka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15. Bukti P-11 : Fotokopi Permohonan Exploit Juru Sita Pengadilan Negeri
R
Tangerang, tanggal 17 Februari 2016;
si
16. Bukti P-12 : Fotocopy Tabel Perhitungan Utang, Bunga, dan Denda
ne
ng
Tergugat I kepada Penggugat;
17. Bukti P-13 : Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor :
36/Pdt.G/2015/PN.Tng antara Mediarto Prawiro sebagai
do
gu Penggugat melawan Robert Jacobus Silfanus sebagai
Tergugat I dan PT. Duta Realtindo Jaya sebagai Tergugat II;
In
A
18. Bukti P-14 : Fotokopi Peta Perumahan Kedaton Private Golf Estate,
Sektor Pondok Meranti;
ah
lik
mengajukan Ahli sebagai berikut :
1. Ahli Dr. Arif Wicaksono, dibawah sumpah memberikan pendapatnya
am
ub
sebagai berikut :
- Bahwa cessie adalah suatu tata cara pengalihan utang atas nama
dengan akta diikuti pemberitahuan debitor cessie;
ep
k
R
yang menyangkut perpindahan dan caranya;
si
- Bahwa peristiwa tidak didasarkan hukum tetapi yang dititikberatkan
adalah cessie;
ne
ng
- Bahwa dalam Pasal 1458 KUHPerdata ditentukan tentang jual beli yang
meliputi hak dan kewajiban, sejak terjadinya kata sepakat;
- Bahwa dalam cessie jika tidak diberitahukan kepada debitor, maka
do
gu
lik
ub
- Bahwa hak dan kedudukan kreditor lama lama digantikan oleh kreditor
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa dalam Pasal 1533 dan seterusnya mengatur tentang jual beli
R
sebatas pengkhususan sehingga harus ada rambu-rambu peralihan,
si
yaitu:
1. Meliputi semua yang melekat, hypotik dan gadai/penanggung hak
ne
ng
istimewa, maka hak ini ikut berpindah demi hukum;
2. Dalam Pasal 1534 KUHPerdata ditentukan bahwa penjual piutang
do
gu harus menjamin benar-benar piutang tersebut dapat diselesaikan,
akibatnya pembeli utang dapat menggugat penjual
3. Penjual utang harus menjamin kemampuan debitornya kecuali
In
A
penjual melepaskan jaminannya sepanjang diperjanjikan (ini bersifat
mengatur);
- Bahwa sepengetahuan ahli biasanya nilai jual piutang lebih rendah dari
ah
lik
piutangnya dan tetap sebatas yang diperjanjikan jadi sesuai dengan
yang diperjanjikan;
am
ub
wajib membayar;
- Bahwa dalam perjanjian sudah ada angka berapa pinjamannya, tetapi
ep
bisa juga dengan pengakuan utang;;
k
si
berbunga terhadap kredit macet, tetapi kewajiban membayar tetap
ne
ng
do
gu
- Bahwa yang dimaksud akta jaminan cessie secara yuridis tidak ada
karena cessie berbeda dengan hak tanggungan;
- Bahwa keterlambatan pemberitahuan cessie yang lama tidak hapus;
ah
lik
ub
kreditor lama ke kreditor yang baru , tetapi levering tidak dapat berdiri
sendiri melainkan harus didahului dengan perjanjian obligatoir yang
ka
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan untuk memindahkan harus ada penyerahan yang harus dilakukan
R
dengan akta cessie;
si
- Bahwa isi akta cessie harus menyebutkan “Menyerahkan” kepemilikan
kepada pembeli harus ada kata “ Menerima penyerahan” jadi baik yang
ne
ng
menyerahkan maupun yang menerima harus tandatangan , dengan
demikian cessie selesai dan hak milik berpindah.
do
gu - Bahwa dalam cessie semua yang melekat pada piutang otomatis ikut
dipindahkan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1533 KUHPerdata;
- Bahwa dalam cessie tagihan selalu dijual dibawah harga karena pada
In
A
umumnya penjual butuh uang tetapi jangka waktunya jatuh temponya
belum tiba;
- Bahwa dalam cessie bunga dan lain-lain tidak perlu dengan jelas
ah
lik
diperjanjikan dimana dalam Pasal 1613 ayat (2) KUHPerdata untuk
debitor cessie artinya tidak ada hubungan dengan keabsahan hanya
am
ub
sebelum diberitahukan, maka debitor tidak tahu kreditor yang baru dan
jika setelah diberitahu tetap membayar pada yang baru, debitor bisa
kena kewajiban membayar dua kali;
ep
k
- Bahwa terkait dengan pemberitahuan awalnya Pasal 1613 ayat (2) KUH
Perdata menentukan bahwa pemberitahuan resmi melalui Juru Sita,
ah
R
tetapi ketika prof Subekti menterjemahkan, beliau tidak memakai
si
pemberitahuan resmi sehingga mulai berkembang bahwa
ne
ng
do
gu
diberitahukan ;
- Bahwa piutang bisa dijual lebih dari satu kali dan tidak apa-apa tidak
ah
lik
ub
- Bahwa kedudukan kreditor yang baru sama dengan kreditor yang lama
ep
pinjamannya dalam waktu 30 (tiga puluh) tahun, tetapi jika tetap ditagih,
R
es
- Bahwa Pasal 1533 KUHPerdata bersifat alternatif dan jika ada jaminan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa apabila dalam salah satu dari jual belinya tidak ada kata
R
penyerahan, maka yang berikutnya tidak mungkin bisa dengan kata-
si
kata lain pengganti penyerahan;
- Bahwa perjanjian obligatoir bisa lisan tetapi penyerahannya harus
ne
ng
tertulis;
- Bahwa mungkin saja perjanjian obligatoirnya tidak sah menurut teori
do
gu causal, maka tidak sah tetapi dalam teori abstrak tidak perlu harus sah
obligatoirnya;
- Bahwa apabila perjanjian obligatoirnya dibatalkan oleh Pengadilan
In
A
maka menjadi persoalan pada perjanjian cessie;
- Bahwa perjanjian cessie merupakan penyerahan saja sedangkan
perjanjiannya merupakan obligatoir;
ah
lik
- Bahwa dalam obligatoir tidak perlu diperjanjikan hak untuk
mengalihkan;
- Bahwa kewajiban pemberitahuan dilakukan oleh ceaden;
am
ub
- Bahwa dalam pembelian KPR kreditor membuat PPJB dan untuk
pemegang ditunjuk bank;
- Bahwa dalam perjanjian kredit KPR tidak ada undang-undangnya
ep
k
R
konsumen membeli dengan kredit KPR biasanya developer punya rekan
si
bank, tentang permohonan kredit biasanya bank tidak mau tanpa
ne
ng
do
gu
lik
tidak boleh;
- Bahwa developer harus menyerahkan fisiknya untuk dapat dibangun
dan apabila tidak, maka dapat dikualifir sebagai wanprestasi;
m
ub
digugat;
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang dilanggar syarat
R
objektifnya maka perjanjian batal demi hukum dan dikembalikan kepada
si
keadaan semula;
ne
ng
Menimbang, bahwa guna mendukung dalil bantahannya dan gugatan
rekonvensinya , Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengajukan bukti
do
gu surat sebagai berikut :
1. Bukti TII-1 : Fotocopy Akta Pernyataan Keputusan Secara Sirkulasi Para
Pemegang Saham Nomor 18 tertanggal 14 Agustus 2013;
In
A
2. Bukti TII-2 : Fotocopy Undang-Undang Perumahan dan Kawasan
Permukiman Nomor 1 Tahun 2011;
3. Bukti TII-3 : Fotocopy Surat Edaran Badan Pertanahan Nasional Kantor
ah
lik
Wilayah Propinsi Jawa Barat Nomor 600-32 Tahun 2003
4. Bukti TII-4 : Fotocopy Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah No.
154/SPJT/KDT/IX/1994;
am
ub
5. Bukti TII-5 : Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor :
36/Pdt.G/2015/PN.Tng antara Mediarto Prawiro sebagai
ep
Penggugat melawan Robert Jacobus Silfanus sebagai
k
si
Sondjaya, S.H., Tuada Perdata Mahkamah Agung Republik
Indonesia;
ne
7. Bukti TII-7 : Fotocopy Pengertian Eksploit Juru Sita dari Kamus Besar
ng
do
gu
- Bahwa berdasarkan Pasal 1458 KUH Perdata jual beli dianggap telah terjadi
antara kedua belah pihak, segera setelah orang-orang itu mencapai
ah
lik
ub
barang yang dijual tidak pindah kepada pembeli selama barang itu belum
diserahkan ;
ka
- Bahwa setelah terjadi levering jika yang menjadi objek adalah barang
ep
es
nama dan barang-barang lain yang tidak bertubuh dilakukan dengan jalan
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
atas barang-barang itu kepada orang lain. Penyerahan ini tidak ada
R
akibatnya bagi yang berutang sebelum penyerahan itu diberitahukan
si
kepadanya atau disetujuinya secara tertulis atau diakuinya.
- Bahwa dalam Cessie harus ada dilakukan dengan akta dan ada
ne
ng
penyerahan. Sejak saat disepakati Cessie pembeli piutang sudah menjadi
pemilik;
do
gu - Bahwa debitur baru terikat apabila diberitahukan dengan resmi dan apabila
tidak ada pemberitahuan, maka tidak ada kewajiban untuk membayar;
- Bahwa yang memberitahukan boleh kreditor lama atau yang baru atau turut
In
A
tandatangan ketika hadir dalam pembuatan akta penyerahan;
- Bahwa debitur yang tidak diberitahu, Cessienya tetap sah tetapi tidak ada
kewajiban untuk membayar;
ah
lik
- Bahwa cessie harus dibuat dalam bentuk akta, jadi harus tertulis;
- Bahwa dalam Cessie yang beralih piutangnya dan penyerahan piutang
namanya cessie;
am
ub
- Bahwa kreditur baru haknya tidak sama, yang memberi piutang hanya
sejumlah piutangnya saja sehingga tidak berhak menuntut ganti rugi;
- Bahwa dalam cessie wajib dilakukan pemberitahuan dan undang-undang
ep
k
R
dilakukan dengan pengumuman;
si
- Bahwa kewajiban hanya sebesar piutangnya saja dapat dilihat dalam
sumber hukum berupa doktrin tetapi ahli lupa nama penulisnya, yang
ne
ng
do
- Bahwa pemberitahuan dalam Cessie harus dilakukan pada cessie pertama
gu
atau pada pembeli terakhir bisa saja dilakukan oleh kreditur lama maupun
baru, rasionya supaya ada kepastian kemana harus membayar;
In
A
- Bahwa lazimnya begitu ada Cessie diberitahukan dan jika terjadi beberapa
kali maka yang terakhir yang terutang;
- Kreditur atau pembeli baru hanya berhak jumlah utang dan apabila membeli
ah
lik
ub
- Bahwa perbedaan PPJB dengan AJB terletak pada AJB harus dibuktikan
ep
dengan akta PPAT karena mengenai tanah dikenal juga dalam hukum adat,
ah
terjadi peralihan hak sehingga bisa dibuat dibawah tangan saja dan dalam
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PPAT tidak boleh, jadi dalam PPJB hak milik tetap pada penjual dan belum
R
berpindah.
si
- Bahwa dalam PPJB ada syarat batal dan syarat tangguh;
- Bahwa jual beli yang melibatkan pihak ke tiga (KPR) yang sudah
ne
ng
membayarkan sejumlah nilai tetapi pembeli tidak melunasi, maka ada 2
(dua) peristiwa hukum yaitu :
1. Jual beli rumah dari pengembang tetapi pembeli tidak punya uang;
do
gu 2. Pinjam meminjam sebagai peminjam adalah pembeli kemudian
dibayarkan ada PPJB antara Pengembang dengan pembeli sehingga
jual beli belum terjadi dan pembeli yang minjam uang pada bank tidak
In
A
mungkin terjadi karena barang itu belum menjadi miliknya.
- Bahwa selama si pemilik belum ada perjanjian jual beli, penjual masih
ah
lik
sebagai pemilik sehingga tidak mungkin dijaminkan oleh pembeli;
- Bahwa PPJB tidak bisa dijaminkan oleh pembeli kecuali pihak ke tiga
sebagai penjamin;
am
ub
- Bahwa pengadilan akan mempelajari isi perjanjian dengan pihak ketiga
karena dalam Pasal 1338 KUH Perdata perjanjian hanya mengikat para
pihak dan ahli warisnya saja;
ep
k
- Bahwa tanah yang dijual 2 (dua) kali yang pertama memenuhi syarat terang
dan yang ke dua dihadapan PPAT, maka transaksi yang pertama syarat
ah
R
terang harus dilakukan dihadapan pejabat kepala desa, tetapi sekarang
si
yang dimaksud dengan terang apabila dilakukan dihadapan PPAT yang
ne
ng
berwenang, dan dalam hal seperti itu maka pembeli terakhir yang beritikad
baik yang harus dilindungi;
- Bahwa syarat – syarat jaminan adalah benda yang mempunyai nilai
do
gu
ekonomis sehingga akta PPJB tidak dapat dijaminkan dan jika menjaminkan
hak milik orang lain harus dengan hak tanggungan;
- Bahwa dalam melakukan jaminan syaratnya sama dengan ketentuan Pasal
In
A
lik
ub
ep
dilaksanakan;
- Bahwa apabila ada disebutkan ada syarat pemenuhan undang-undang lalu
ah
Pasal 1320 KUH Perdata tidak terpenuhi dan jika dilanggar maka dapat
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa suatu perjanjian yang dinyatakan batal demi hukum maka perjanjian
R
tersebut dianggap tidak pernah ada;
si
- Bahwa PPJB bisa saja fisik telah diserahkan tetapi secara yuridis dianggap
belum karena belum ada AJB;
ne
ng
- Bahwa PPJB yang telah ada dan dibayar lunas dapat saja dibatalkan;
- Bahwa suatu perjanjian yang melibatkan pihak ketiga dinilai batal karena
suatu perjanjian tidak mengikat pihak ketiga tersebut;
do
gu Terhadap pendapat ahli, para pihak menyatakan akan menanggapi dalam
kesimpulan;
In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam
berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
ah
lik
telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
ub
yang diajukan lagi dan mohon putusan;
Dalam Konvensi :
ah
Dalam Eksepsi :
R
si
A. Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Nebis In Idem
ne
ng
Penggugat pernah mengajukan gugatan yang sama seperti ini dengan Perkara
Nomor:36/Pdt.G/2015/PN.TNG, dimana majelis hakim pada perkara tersebut
do
gu
lik
sehingga sudah sepatutnya jika gugatan ini dianggap sebagai gugatan yang
Nebis In Idem.
m
ub
saat itu adalah Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
ah
Onvankelijke Verklaard), oleh karena Putusan Majelis Hakim pada Perkara No.
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengajukan kembali gugatan a quo, oleh karena itu gugatan Penggugat tidak
R
termasuk kategori nebis in idem.
si
Menimbang, bahwa dalam membahas eksepsi ini Majelis Hakim dapat
ne
ng
menerima pendapat Penggugat dalam repliknya karena dalam hukum acara
perdata ditentukan bahwa terhadap perkara yang diputus dengan putusan
do
gu gugatan tidak dapat diterima, Penggugat dapat mengajukan gugatan lagi tanpa
risiko gugatan ne bis in idem, oleh karena itu eksepsi Tergugat II tersebut tidak
berdasarkan hukum sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima;
In
A
B. Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Error In Persona;
ah
lik
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat II mengemukakan bahwa
Penggugat mengajukan gugatan Wanprestasi kepada Tergugat II yang nyata-
am
ub
nyata dan tidak dapat dibantahkan kebenarannya tidak pernah menandatangani
perjanjian kredit antara Bank pemberi kredit dengan Tergugat I sehingga
Tergugat II tidak memiliki kewajiban apapun dalam Perjanjian Kredit tersebut,
ep
k
oleh sebab itu gugatan yang diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat II
ah
si
Menimbang, bahwa dalam repliknya Penggugat menanggapi eksepsi
tersebut dengan menyatakan bahwa gugatan aquo merupakan gugatan
ne
ng
wanprestasi atas fasilitas kredit yang diterima oleh Tergugat I. Dimana untuk
menjamin terbayarkannya kredit tersebut, Tergugat I menjaminkan tanah dan
do
gu
lik
ub
jika pembelian dilakukan melalui KPR juga diatur disana. Pihak Bank tentunya
M
ng
sudah menjalin kerja sama dengan pihak developer, biasa disebut “Rekanan”,
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sehingga Bank punya kepercayaan (confident) untuk membantu developer
R
dalam memberikan KPR (pembiayaan) terhadap konsumen dari developer
si
tersebut dalam pembelian unit. Sehingga saat ini tentunya adalah sudah benar
ne
ng
secara hukum jika Tergugat II ditarik masuk dalam perkara a quo.
do
gu tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa eksepsi tersebut telah memasuki
ranah pokok perkara, sehingga eksepsi Tergugat II dinilai tidak berdasarkan
hukum sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima;
In
A
C. Eksepsi Gugatan Penggugat belum waktunya diajukan (Premature)
ah
lik
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat II mengemukakan bahwa
Penggugat telah khilaf dan karenanya tidak menyadari adanya fakta bahwa
am
ub
perjanjian pengalihan hak tagih (Cessie) yang dimiliki oleh Penggugat telah
cacat hukum sejak pertama kali dialihkan dari PT Bank Danamon Indonesia
ep
kepada Badan Penyehatan Perbankan (BPPN) sebagaimana tertuang dalam
k
si
melalui mekanisme yang benar sebagaimana yang mewajibkan untuk disetujui
oleh debitur atau setidak-tidaknya pemberitahuannya melalui exploit juru sita
ne
ng
sebagaimana diatur dalam Pasal 613 ayat (3) KUHPerdata dan peralihan yang
cacat hukum tersebut dilakukan berulang-ulang sebagaimana penjualan Cessie
do
gu
juru sita, dan selanjutnya kecacatan hukum tersebut kembali terjadi pada Akta
Perjanjian Pengalihan atas Hak Tagih antara PT NISP Sekuritas kepada
ah
lik
ub
dengan melalui pemberitahuan ex ploit juru sita dan cacat hukumnya juga terjadi
pada Akta Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan antara Fontienne Capital
ka
Sejahtera Finance kepada dirinya sendiri melalui exploit juru sita sehingga hal
M
ng
tersebut tidak dapat memperbaiki kecacatan atas seluruh peralihan hak atas
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tagihan yang berulang-ulang telah cacat hukum. Dengan demikian gugatan
R
Penggugat belum waktunya untuk diajukan karena Pemberitahuan Pengalihan
si
hak tersebut belum dilakukan oleh Pihak-pihak yang namanya tercatat dalam
ne
ng
perjanjian Pengalihan Hak Tagih.
do
gu Penggugat telah menerima, membeli, dan/atau menerima pengalihan hak atas
tagih (piutang) terhadap Tergugat I sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian
Pengalihan Hak Atas Tagihan Nomor : 06, tanggal 08 Agustus 2011, yang dibuat
In
A
oleh dan/atau dihadapan SUBARIATI SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo.
Perjanjian Jual Beli Hak Atas Tagihan, tanggal 08 Agustus 2011 dan pengalihan
ah
lik
Hak atas Tagihan (cessie) tersebut telah memenuhi ketentuan sebagaimana
diatur dalam Pasal 613 KUHPerdata;dalam hal mana Pengalihan Hak Atas
Tagih (cessie) tersebut dilakukan dengan membuat akta otentik yang dibuat oleh
am
ub
dan dihadapan Notaris, dan pengalihan tersebut juga telah diberitahukan
kepada Tergugat I, dan terkait dengan pemberitahuan, Pasal 613 KUHPerdata
ep
k
R
kepada siapa kewajiban tersebut harus ditunaikan, namun dengan itikad baik,
si
sebelum gugatan a quo didaftarkan Penggugat telah terlebih dahulu telah
ne
melakukan pemberitahuan mengenai adanya pengalihan hal atas tagih (cessie)
ng
tersebut ;dan faktanya, saat ini Tergugat I telah mengetahui adanya pengalihan
hak atas tagih (cessie) tersebut dimana Tergugat I tidak melakukan bantahan
do
gu
lik
ub
bahwa pada umumnya yang diartikan dengan eksepsi ialah suatu sanggahan
ka
atau bantahan dari pihak Tergugat terhadap gugatan Penggugat yang tidak
ep
Liberty, Yogyakarta 1988 hal 92), oleh karena itu eksepsi dimaksud tidak
R
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
C. Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Obscuur Libel
si
Menimbang, bahwa Tergugat II dalam eksepsinya mengemukakan bahwa
Perjanjian Pengalihan Hak Tagih (Cessie) antara PT Bank Danamon Indonesia
ne
ng
kepada Badan Penyehatan Perbankan (BPPN) ,Perjanjian Pengalihan Hak
Tagih antara Badan Penyehatan Perbankan Nasional kepada PT NISP
do
gu Sekuritas dan Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara NISP Sekuritas kepada
Fontiene Capital serta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Fontiene Capital
kepada PT Rindang Sejahtera Finance karena tidak mendapatkan persetujuan
In
A
dari debitur (Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit
juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut dan
ah
lik
Pengalihan keempat perjanjian diatas tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan
hukum maka menyebabkan cacat hukum dan tidak sahnya perjanjian
pengalihan hak tagih antara PT Rindang Sejahtera Finance dengan Penggugat
am
ub
sebagaimana tertuang dalam akta Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan
Nomor: 06, tertanggal 8 Agustus 2011 dan selain kecacatan Perjanjian Hak
ep
k
Tagih dalam gugatan a quo, terjadi juga kecacatan hukum dalam perjanjian
kredit antara Tergugat I selaku debitur dengan PT Bank Danamon Indonesia
ah
R
selaku kreditur karena Tergugat I secara melawan hukum telah menjaminkan
si
tanah yang nyata-nyata dan tidak dapat dibantahkan kebenarannya adalah milik
ne
PT Duta Realtindo Jaya bukan milik Tergugat I, karena Tergugat I tidak memiliki
ng
bukti kepemilikan atas tanah yang dijaminkan dan bukti yang ada adalah hanya
berupa Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) antara Tergugat I dengan
do
gu
lik
Beli yang dijaminkan dan bukan tanah yang bersertipikat maka dari itu PT Bank
Danamon Indonesia tidak dapat melaksanakan perintah undang-undang
m
ub
ep
Indonesia, oleh karena itu gugatan ini dibuat oleh Penggugat dengan tanpa
ng
dasar, selain karena cacat hukumnya Perjanjian Pengalihan Hak dan Cacat
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hukumnya Perjanjian Kredit dan Jaminan kredit Tergugat II, juga ditambahkan
R
dengan gugatan wanprestasi Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat II di
si
mana nyata-nyata Tergugat II tidak pernah menandatangani perjanjian kredit
ne
ng
dengan Penggugat ataupun PT Bank Danamon Indonesia terkait dengan
perkara a quo, jadi di mana letak wanprestasi Tergugat II dan selain itu adanya
itikad buruk dalam diri Penggugat yang mengaku menggantikan kedudukan
do
gu Kreditur namun berniat untuk menguasai barang jaminan debitur yang nyata-
nyata bukan milik debitur membuat daftar yang lengkap tentang tidak
In
A
berdasarnya gugatan a quo.
lik
tanah dan bangunan yang dijadikan jaminan oleh Tergugat I untuk menjamin
pembayaran kreditnya merupakan obyek dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Oleh karenanya, kewajiban pembayaran yang wajib ditunaikan oleh Tergugat I
am
ub
adalah bukan lagi kepada Tergugat II (pembangun/developer) selaku penjual
melainkan kepada Bank selaku pemberi kredit (saat ini Penggugat selaku
ep
k
penerima pengalihan hak atas tagih) dan tentunya ketika KPR diberikan, ini
bukan hanya untuk keuntungan Tergugat I tapi juga disaat bersamaan bagi
ah
R
Tergugat II yang menerimakan pembayaran. Tergugat II saat ini tentunya tidak
si
dapat tiba-tiba bersikap seakan-akan tidak tahu menahu mengenai KPR ini, dan
ne
bahkan bersikap tidak mau tahu ini itikad yang sangat buruk, sehingga
ng
do
gu
itikad tidak baik enggan menyerahkan obyek jaminan tersebut tersebut kepada
Tergugat I maupun kepada Penggugat untuk di eksekusi dan terkait dengan dalil
In
Tergugat II mengenai niatan Penggugat untuk menguasai jaminan debitor
A
adalah hal yang keliru. Penggugat selaku pemegang hak tagih demi hukum
diberikan hak untuk melakukan penagihan kepada Debitor (Tergugat I) atas
ah
lik
ub
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah dan Benda-Benda yang
R
Berkaitan Dengan Tanah, namun demikian, tidak diikatnya hak tanggungan
si
terhadap obyek jaminan tidak menghilangkan hak Penggugat untuk melakukan
ne
ng
eksekusi obyek yang dijadikan jaminan atas pembayaran tersebut.
Perbedaannya hanya di cara eksekusi saja namun hak-hak terhadap eksekusi
tidaklah menjadi hilang, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1131
do
gu KUHPerdata, bahwa segala kebendaan orang yang berhutang baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang
In
A
akan ada dikemudian hari menjadi tanggungan untuk segala perikatan
perorangan, dengan demikian berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat
ah
mohon agar eksepsi dari Tergugat II ditolak dan dinyatakan tidak berdasar.
lik
Menimbang, bahwa setelah mencermati eksepsi Tergugat II terkait
dengan gugatan kabur, dan tanggapan dari pihak Penggugat, Majelis Hakim
am
ub
berpendapat bahwa gugatan Penggugat telah jelas maksud dan tujuannya,
sedangkan hal-hal yang dipaparkan oleh Tergugat II dalam eksepsinya menurut
ep
k
pendapat Majelis Hakim telah memasuki ranah pokok perkara yang akan
dibahas dalam pertimbangan tentang pokok perkara, oleh karena itu eksepsi
ah
R
dimaksud tidak berdasarkan hukum sehingga harus dinyatakan tidak dapat
si
diterima;
ne
ng
do
gu
lik
Tergugat II dan Tergugat I, yakni atas sebidang tanah yang terletak di Komplek
Perumahan Kedaton Private Golf Estate seharga 120.000.600,- (seratus dua
m
ub
puluh juta enam ratus rupiah) dan PPN sebesar Rp. 9.600.048,- (sembilan juta
enam ratus ribu empat puluh delapan rupiah), sebagaimana tertuang dalam
ka
fasilitas kredit kepemilikan tanah dan bangunan (KPR) sebesar Rp. 80.000.000,-
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengakuan Hutang No. 28, tertanggal 1 Februari 1995,yang berupa utang
R
pokok, bunga, provisi, biaya asuransi, denda, dan biaya-biaya lainnya, Tergugat
si
I memberikan agunan/jaminan berupa sebidang tanah berikut segala sesuatu
ne
ng
yang ada maupun yang akan ada di atasnya yang terletak di Komplek
Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No.
3A, Luas Tanah 360 M2 Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis,
do
gu Kabupaten Tangerang tersebut dan utang Tergugat I kepada Bank Danamon
telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dan hak tagih PT. Bank Danamon
In
A
Indonesia kepada Tergugat I tersebut telah beberapa kali dilakukan pengalihan,
penjualan dan/atau penyerahan,sehingga saat ini Penggugat merupakan orang
ah
lik
yang tidak membayar utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih tersebut
merupakan perbuatan wanprestasi/ingkar janji kepada Penggugat.
am
ub
Menimbang, bahwa tanah yang dijadikan jaminan adalah tanah milik
Tergugat II bukan milik Tergugat I, dan perjanjian Kredit Nomor: PK/KPR/Pim-
ep
k
R
tersebut cacat hukum dan tidak dapat diletakkan hak tanggungan terhadapnya;
si
Menimbang, bahwa Tergugat II dalam surat jawabannya membenarkan
ne
ng
beberapa hal dari surat gugatan oleh karena telah diakui atau setidak-tidaknya
tidak disangkal maka menurut hukum harus dianggap terbukti hal-hal :
1. Bahwa dalam Perjanjian Kredit Nomor: PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95
do
gu
adalah milik Tergugat II bukan milik Tergugat I karena jual beli atas tanah
tersebut antara Tergugat II dengan tergugat I baru berupa PPJB;
2. Bahwa benar telah terjadi Perjanjian Pengalihan, penjualan dan
ah
lik
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Fontiene Capital kepada PT Rindang Sejahtera Finance berdasarkan Akta
R
Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan Nomor: 19 tertanggal 23
si
September 2008, dan perjanjian pengalihan hak tagih antara PT Rindang
ne
ng
Sejahtera Finance dengan Penggugat sebagaimana tertuang dalam Akta
Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan Nomor: 06, tertanggal 8 Agustus
2011;
do
gu 3. Bahwa hanya Penggugat yang memberitahukan adanya Pengalihan Hak
Atas Tagihan; yaitu pemberitahuan pengalihan dari PT Rindang Sejahtera
Finance kepada Penggugat;
In
A
ah
lik
Menimbang, bahwa yang menjadi persengketaan antara kedua belah
pihak adalah mengenai hal- hal sebagai berikut :
am
ub
1. Apakah perjanjian kredit yang menjadi dasar cessie tersebut dalam hal
tanah masih milik Tergugat II sah menurut hukum ?
ep
k
si
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis
Hakim akan mempertimbangkan permasalahan hukum tersebut sekaligus
ne
ng
do
gu
lik
Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A, luas
tanah 360M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten
Tangerang, hal ini juga ternyata dari fakta-fakta hukum sebagaimana dipaparkan
m
ub
di atas, dalam Pasal 19 angka 1 huruf b Jo. Pasal 3 angka 1 PPJB, Tergugat II
ka
Aka Jual Beli atas tanah tersebut di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT) setelah harga tanah tersebut dibayar lunas oleh Tergugat I.
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pembelian tanah berdasarkan PPJB antara Tergugat I dan Tergugat II dengan
R
jangka waktu selama 7 (tujuh) tahun dan berdasarkan Perjanjian Kredit ini PT
si
Bank Danamon Indonesia akan melakukan pembayaran/pelunasan kepada
ne
ng
Tergugat II untuk transaksi jual beli objek tanah yang terletak di Komplek
perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No.
3A, luas tanah 360M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis,
do
gu Kabupaten Tangerang dan selain itu Tergugat I dan PT Bank Danamon telah
menandatangani Akta Pengakuan Utang (bukti surat P- 4) dan Akta Pengikatan
In
A
Jaminan Secara Cesie (bukti surat P-6) dan berdasarkan fakta-fakta tersebut
dalam kaitannya satu dengan yang lainnya dapat dikonstatir fakta hukum
ah
sebagai berikut :
lik
1. Bahwa PT Bank Danamon telah memberikan fasilitas kredit pemilikan
rumah kepada Tergugat I dan telah membayar lunas kepada Tergugat II
am
ub
atas nilai tanah obyek PPJB;
puluh juta rupiah), bunga 18,5 % pertahun, dan denda 3% per bulan dari
jumlah angsuran (pokok + bunga) yang terlambat dibayar;
ah
si
3. Bahwa Tergugat I telah mengikatkan diri untuk memberikan agunan/jaminan
berupa sebidang tanah dan bangunan yang terletak di di Komplek
ne
ng
do
gu
lik
ub
Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A, luas tanah 360M 2,
Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang telah
ka
ng
Tergugat I kepada PT Bank Danamon, dan dalam bukti surat tersebut Tergugat
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
II juga menjanjikan kepada PT Bank Danamon Indonesia untuk melakukan
R
pemecahan sertifikat atas nama Tergugat I dan juga menjanjikan akan
si
menyerahkan langsung kepada PT Bank Danamon Indonesia dokumen-
ne
ng
dokumen berupa Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sertifikat pecahan atas
nama Tergugat I; dan janji Tergugat II tersebut dimaksudkan oleh Tergugat II
untuk mempelancar segala proses pengurusan KPR antara Tergugat I dan PT
do
gu Bank Danamon Indonesia termasuk untuk mempermudah persetujuan dari PT
Bank Danamon Indonesia dan terbukti dengan adanya persetujuan atas KPR
In
A
tersebut Tergugat II telah mendapat pelunasan pembayaran dari PT Bank
Danamon Indonesia.
ah
lik
Menimbang, bahwa Ahli Elijana Tansah S.H., dalam persidangan
menyatakan saat ini terkait praktek KPR terdapat kekosongan hukum karena
tidak ada perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pemberian
am
ub
kredit KPR, sehingga dalam praktik adalah lazim bila tanah yang dibeli oleh
Debitur/Konsumen dari Developer secara PPJB dijaminkan sebagai obyek
ep
k
R
nama Debitur/masih atas nama Developer asal ada persetujuan dari Developer
si
sebagai Pemilik sehingga Bank/Kreditur dalam hal Debiturnya cidera janji dapat
ne
melakukan sita jaminan atas tanah objek jual beli PPJB yang telah dibayar lunas
ng
oleh Debitur dengan pinjaman kredit KPR dari Bank/Kreditur. Dengan demikian
jika Developer telah menyetujui tanah objek jual beli PPJB (meski jual belinya
do
gu
belum PPAT) dan harganya telah dibayar lunas, maka tanah objek jual beli
PPJB menjadi jaminan pembayaran lunas utang Debitur berdasarkan perjanjian
In
kredit KPR pada Bank/Kreditur pemberi kredit KPR. Bila tidak demikian, tidak
A
akan ada Bank yang mau memberikan Kredit KPR pada para
Debitur/Konsumen dari Developer.
ah
lik
ub
tanggungan atau hipotik, sehingga yang menjadi perlindungan hukum bagi bank
ka
pemberi KPR apabila terjadi kredit macet adalah janji atau pemberitahuan dari
ep
developer kepada bank untuk pembiayaan KPR konsumen dan hal tersebut
adalah sebagai bentuk pertanggungan dari developer.
ah
ng
dan janji memberikan sertifikat dan IMB dari Tergugat II tersebut adalah bentuk
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penanggungan sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 1820 KUHPer
R
sehingga jaminan objek PPJB antara Tergugat I dan PT Bank Danamon
si
Indonesia adalah sah dan dapat dieksekusi sebagai pelunasan utang karena
ne
ng
telah disetujui sepenuhnya oleh Tergugat II.
do
gu khususnya T II-4 dalam hal mana berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli
antara T I dan T II mensyaratkan Akta Jual Beli setelah T I membangun rumah
sebagaimana yang diperjanjikan, karena T I tidak melakukan pembangunan dan
In
A
telah melewati jangka waktu pembangunan maka T I tidak berhak melakukan
Akta Jual Beli dan T I telah ingkar janji kepada T II, tidak dapat dipergunakan
ah
lik
sebagai alasan untuk meniadakan hak dari Penggugat untuk menuntut
pembayaran atas utangnya, sedangkan pendapat ahli Dr. Atja Sondjaja, SH.MH
yang memberikan pendapat secara normatif hanya menegaskan dalam hal
am
ub
PPJB dipergunakan sebagai jaminan hutang harus dilakukan melalui lembaga
penjaminan;
ep
k
diajukan oleh Penggugat dan Tergugat maupun pendapat ahli Dr. Atja Sondjaja,
R
si
SH.MH dan ahli Elijana Tansah S.H., dan diperoleh fakta pula dari pengakuan
Tergugat I yang bersesuaian dengan bukti surat P-2, diperoleh fakta hukum
ne
ng
do
gu
lik
ub
bahwa cessie merupakan penyerahan piutang atas nama dan kebendaan tak
ah
bertubuh lainnya, yang dilakukan dengan jalan membuat sebuah akta otentik
R
atau dibawah tangan, maka yang diserahkan adalah piutang atas nama yang
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
suatu perikatan (Vide Mariam Darus Badrulzaman, Bab - Bab Tentang Crediet
R
Verband, Gadai dan Fidusia. Bandung: Alumni 1987, hlm. 66).
si
Menimbang, bahwa dalam penyerahan piutang atas nama dengan cara
ne
ng
cessie terdapat tiga pihak yaitu Cedent sebagai kreditur lama yang memiliki
tagihan piutang atas nama, kemudian Cessionaris sebagai kreditur baru yang
do
gu menerima pengalihan piutang atas nama dan Cessus sebagai debitur dalam hal
ini hanya sebagai pihak yang menerima pemberitahuan atau memberikan
persetujuan atas perjanjian cessie yang dibuat antara cedent dengan
In
A
Cessionaris karena Cessie merupakan bentuk penyerahan piutang atas nama,
maka untuk terjadinya penyerahan harus didasarkan adanya alas hak
ah
lik
(Rechttitel) yang merupakan hubungan perdata yang mendasari adanya
pengalihan hak. Alas hak tersebut terjadi karena adanya hubungan obligatoir
atau hubungan yang mengalihkan hak atas piutang tersebut. Pada umumnya
am
ub
hubungan obligatoir tersebut berupa perjanjian jual beli piutang atau tagihan,
oleh karena itu terdapat dua perbuatan hukum dalam penyerahan piutang atas
ep
k
nama yaitu perjanjian jual beli yang merupakan alas haknya dan perjanjian
cessie sebagai bentuk penyerahan piutang atas nama.
ah
si
Menimbang, bahwa bertolak dari paparan di atas, terdapat dua jenis
perjanjian yaitu perjanjian jual beli sebagai perjanjian obligatoirnya dan
ne
ng
do
gu
tanpa ada perjanjian obligatoirnya. Jika perjanjian obligatoirnya tidak sah atau
batal maka cessienya juga menjadi tidak sah atau batal. Meskipun cessie telah
In
A
sah dengan dibuatnya akta cessie yang mengakibatkan beralihnya hak tagih,
tetapi untuk mengikat cessus atau debitur, berdasarkan Pasal 613 ayat (2)
ah
lik
ub
cessus kepada cedent atau debitur lama tetap sah, asal cessus dengan jujur
ka
P8c, P8d, dan P8e telah diperoleh fakta hukum adanya peralihan hak atas tagih
es
kepada Penggugat atas utang Tergugat I yang berasal dari Perjanjian Kredit
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keterangan ahli DR Atja Sondjaja SH, DR. Arief Wicaksono SH., MH., dan
R
Elijana Tansah SH., maka peralihan hak tagih (cessie) itu bisa dilakukan berkali-
si
kali dan pemberitahuannya dilakukan di akhir pada saat akan ditagih. Pihak
ne
ng
Kreditur Baru lah yang paling berkepentingan dalam melakukan pemberitahuan
karena dialah yang memiliki hak untuk melakukan penuntutan pelunasan utang,
dan ahli DR Atja Sondjaja SH, DR. Arief Wicaksono SH., MH., dan Elijana
do
gu Tansah SH., dalam persidangan menyatakan bahwa pemberitahuan tidak
mempengaruhi sahnya Cessie., karena Kegunaan pemberitahuan Cessie
In
A
kepada Debitur Cessus adalah untuk melindungi Debitur Cessus/agar ada
kepastian bagi Debitur Cessus kepada siapa Debitur Cessus harus membayar
ah
lik
membayar utangnya tersebut dan terkait pemberitahuan kepada debitur cessie,
DR. Arief Wicaksono SH., MH., dan Elijana Tansah SH., menjelaskan bahwa
am
ub
konsep pemberitahuan dalam Pasal 613 KUHPdt itu resminya dalam Bahasa
Belanda adalah Betekend yang artinya pemberitahuan secara resmi oleh juru
ep
sita. Tetapi oleh Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio dalam KUHPdt Pasal
k
si
tanda terima dari Debitur Cessus. Sehingga tidak dapat dipungkiri. Tidak perlu
dengan pemberitahuan melalui juru sita tetapi pemberitahuan tidak boleh
ne
ng
dilakukan secara lisan, dan dikaitkan dengan keterangan ahli tersebut dan
dengan bukti surat maka peralihan hak tagih tersebut telah Penggugat
do
gu
beritahukan kepada Tergugat I, sesuai bukti Penggugat surat P9, P10, dan P11,
diperoleh fakta hukum bahwa Penggugat telah memenuhi unsur dari Pasal 613
KUH Perdata, yaitu dengan diberitahukan secara layak kepada Tergugat I
In
A
sebagaimana keterangan dari ahli DR Atja Sondjaja SH, DR. Arief Wicaksono
SH., MH., dan Elijana Tansah SH.
ah
lik
ub
ep
dan hipotik/baca hak tanggungan” dan berdasarkan bukti surat P7a, P7b, P7c,
ng
P7d, dan P7e diperoleh fakta adanya peralihan hak atas tagih kepada
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat atas utang Tergugat I yang berasal dari Perjanjian Kredit Nomor
R
PK/KPR/Pim-KNG/211/X/95, tanggal 10 Oktober 1995 dan terakhir beralih
si
kepada Penggugat, sedangkan bukti surat yang diajukan oleh Tergugat II yaitu
ne
ng
bukti surat TII-1 sampai dengan TII-10 tidak membuktikan adanya kesalahan
pada pihak Penggugat dan pula tidak dapat dibuktikan bahwa pembayaran
tagihan yang dilakukan oleh cessus kepada cedent atau debitur lama, dan
do
gu Majelis Hakim tidak dapat menerima pendapat Tergugat II yang menyatakan
kewajiban adanya persetujuan debitur dalam pengalihan piutang karena
In
A
kewajiban persetujuan atau pemberitahuan bersifat alternatif dan bukan bersifat
imperatif sehingga peralihan dengan cessie dalam perkara in casu dinilai sah
ah
dan mengikat;
lik
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipaparkan di atas, bahwa hak
tagih PT Bank Danamon Indonesia tersebut sudah beralih kepada Penggugat,
am
ub
Tergugat I tetap tidak juga melunasi/melaksanakan kewajibannya. Penggugat
telah memperingatkan kepada Tergugat I mengenai adanya pengalihan hak atas
ep
k
R
memiliki itikad baik untuk melakukan pelunasan atas utangnya kepada
si
Penggugat dan berhubung dengan itu perbuatan Tergugat I yang tidak
ne
membayar utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih tersebut merupakan
ng
do
gu
penyerahan IMB dan sertifikat pecahan atas nama Tergugat I kepada PT Bank
Danamon Indonesia sebagai jaminan pelunasan utang Tergugat I, sehingga
In
Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat pada petitum angka 7
A
yang menuntut supaya menyatakan sah dan berharga pengalihan hak atas
tagihan “Cessie” atas nama Tergugat I dari PT. RINDANG SEJAHTERA
ah
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya gugatan Penggugat pada
R
petitum angka 7 dan angka 8 sebagaimana diuraikan di atas, membawa
si
konsekuensi pada keabsahan perjanjian obligatoirnya sebagaimana pada
ne
ng
petitum angka 3 yang menyatakan sah Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Nomor : 154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang di
tandatangani dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris Jakarta, petitum angka 4
do
gu yang menyatakan sah dan mengikat menurut hukum Perjanjian Kredit Nomor :
PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995, antara PT. Bank
In
A
Danamon Indonesia dan Tergugat I berikut dengan akta-akta tambahan, akta-
akta perubahan, dan akta-akta kelengkapannya, petitum angka 5 yang
ah
menuntut agar menyatakan sah Akta Pengakuan Hutang No. 28, tanggal 1
lik
Februari 1995, antara Tergugat I dan PT Bank Danamon Indonesia, yang dibuat
oleh dan/atau dihadapan ADAM KASDARMADJI, SH, Notaris di Jakarta berikut
am
ub
dengan akta-akta tambahan, akta-akta perubahan, dan akta-akta
kelengkapannya, dan petitum angka 6 menyatakan sah dan mengikat Akta
ep
Pengikatan Jaminan Secara Cessie Nomor : 29, tertanggal 1 Februari 1995,
k
yang dibuat oleh dan dihadapan Adam Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta,
ah
yang telah diakui oleh Tergugat II dan telah dikonstatir sebagai fakta hokum,
R
si
tidak perlu lagi dikaji secara mendetail dan dinilai beralasan hukum untuk
dikabulkan;
ne
ng
do
gu
utang pokok sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah), bunga
sebesar Rp. 14,157,819,569,- (empat belas milyar seratus lima puluh tujuh juta
ah
lik
delapan ratus sembilan belas ribu lima ratus enam puluh sembilan rupiah) dan
denda sebesar Rp. 1,030,637,617,- (satu milyar tiga puluh juta enam ratus tiga
m
ub
puluh tujuh ribu enam ratus tujuh belas rupiah) secara sekaligus dan seketika;
ka
Tergugat I adalah sebesar Rp. 15,268,457,186,- (lima belas milyar dua ratus
enam puluh delapan juta empat ratus lima puluh tujuh ribu seratus delapan
ah
puluh enam rupiah), sebagaimana dalam bukti sura P12. Jumlah utang yang
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sudah beberapa kali dilakukan penagihan oleh beberapa pemilik hak tagih, hal
R
ini didukung oleh pendapat Ahli Elijana Tansah SH., dan DR. Arief Wicaksono,
si
SH., MH., peralihan hak atas tagih (cessie) tersebut meliputi seluruh apa yang
ne
ng
melekat pada piutang tersebut, baik itu pokok, bunga, dan denda yang otomatis
juga ikut berpindah kepada kreditor baru. Sehingga menjadi hal yang wajar
apabila tagihan Penggugat kepada Tergugat I menjadi besar yang disebabkan
do
gu oleh selain pokok tagihan juga diperhitungkan adanya bunga dan denda yang
diperhitungkan dalam Perjanjian Kredit (Vide P3) yang sudah berjalan dalam
In
A
jangka waktu yang lama, dan diperoleh fakta hukum berupa Akta Pengikatan
Secara Cessie sebagaimana dalam bukti surat P-6 mengatur bahwasanya
ah
lik
(cederen) kepada Penggugat yang menerima penyerahan dan pemindahan hak
untuk jaminan (zekerheids cessie) tersebut di atas, Majelis Hakim dapat
am
ub
menerima pendapat tersebut karena dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
Nomor 74 K/Sip/1969 ditentukan bahwa penilaian uang harus dilakukan dengan
ep
menggunakan harga emas, dengan demikian gugatan Penggugat pada petitum
k
R
Menimbang, bahwa sebagai konsekuensi yuridis dikabulkannya gugatan
si
Penggugat sebagaimana dipaparkan di atas, maka tuntutan Penggugat dalam
ne
gugatan petitum angka 10 yang menuntut supaya untuk menyerahkan kepada
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terkait dengan tuntutan Penggugat dalam petitum
R
angka 13 yang menuntut supaya menghukum Tergugat I untuk membayar
si
kerugian Immateriil kepada Penggugat sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar
ne
ng
rupiah) atas kerugian waktu, tenaga, dan biaya yang timbul karena
permasalahan ini, patut ditolak karena Penggugat tidak dapat membuktikan
adanya kerugian immaterial tersebut (Bandingkan dengan Putusan MARI
do
gu tanggal 13 April 1978 No. 1978 No. 1226 Ksip. 1973);
In
A
menuntut supaya Menghukum Tergugat I dan/atau Tergugat II untuk membayar
uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
ah
lik
rupiah) perhari, setiap lalai memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan ini
diucapkan hingga dilaksanakan, Majelis Hakim berpedoman pada yurisprudensi
yang menentukan bahwa pembayaran uang paksa ini hanya mungkin terhadap
am
ub
perbuatan yang harus dilakukan oleh Tergugat yang tidak terdiri dari
pembayaran suatu jumlah uang.(Vide Putusan MARI tanggal 1 September 1971
ep
k
R
patut ditolak;
si
Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat pada petitum angka 15 agar
ne
menyatakan putusan ini serta merta dijalankan, walau ada verzet, banding atau
ng
do
gu
dalam Pasal 180 ayat (1) HIR telah dipenuhi. Hanya dalam hal-hal yang tidak
dapat dihindarkan, keputusan demikian yang sangat eksepsional sifatnya dapat
ah
lik
ub
Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat Konvensi tidak dapat membuktikan tentang kekhawatirannya bahwa
R
selama proses pemeriksaan perkara bersangkutan Tergugat II
si
Konvensi/Penggugat Rekonvensi akan mengalihkan objek jaminan, sehingga
ne
ng
petitum dimaksud patut dinyatakan ditolak;
do
gu Hakim berpendapat gugatan Penggugat dapat dikabulkan sebagian dan ditolak
untuk selain dan selebihnya;
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan terhadap alat-alat
bukti surat dan ahli sebagaimana telah disebutkan di atas, Majelis Hakim telah
ah
dapat memecahkan segala persoalan dalam perkara in casu sehingga tidak ada
lik
urgensinya mempertimbangkan alat-alat bukti selebihnya;
am
ub
DALAM REKONVENSI :
si
Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi karena wanprestasi/ingkar janji dan
dikembalikan pada keadaan semula, serta menghukum Tergugat Rekonpensi
ne
ng
do
gu
lik
ub
Rekonpensi, oleh karena itu menurut pendapat Majelis Hakim telah menyalahi
tertib hukum acara perdata sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima
ka
yang diberikan kepada Tergugat melawan konvensi, maka pihak yang dapat
es
ditarik sebadai Tergugat hanya Penggugat Konvensi, oleh karena itu gugatan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
si
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Konvensi
ne
ng
dikabulkan sebagian, sedangkan gugatan rekonvensi Tergugat II Konvensi
dinyatakan tidak dapat diterima sehingga Tergugat I dan Tergugat II
do
gu Konvensi/Penggugat Rekonvensi berada di pihak yang kalah, maka Tergugat I
dan Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi harus dihukum untuk
membayar biaya perkara;
In
A
Memperhatikan Pasal 132a HIR dan Pasal 613 KUHPerdata dan
peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
ah
lik
MENGADILI:
DALAM KONVENSI
am
ub
Dalam Eksepsi
- Menyatakan eksepsi Tergugat II tidak dapat diterima;
ep
k
si
2. Menyatakan sah Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor :
154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang di tandatangani
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas
R
Tagihan, tanggal 08 Agustus 2011;
si
7. Menyatakan perbuatan Tergugat I yang tidak membayar utangnya baik
ne
ng
utang pokok, bunga dan denda kepada Penggugat sesuai dengan yang
telah disepakati adalah merupakan perbuatan wanprestasi/ingkar janji;
8. Menghukum Tergugat I untuk membayar utang kepada Penggugat
do
gu dengan total sebesar Rp. 15,268,457,186,- (lima belas milyar dua ratus
enam puluh delapan juta empat ratus lima puluh tujuh ribu seratus delapan
In
A
puluh enam rupiah), yang terdiri dari utang pokok sebesar Rp. 80.000.000,-
(delapan puluh juta rupiah), bunga sebesar Rp. 14,157,819,569,- (empat
ah
belas milyar seratus lima puluh tujuh juta delapan ratus sembilan belas ribu
lik
lima ratus enam puluh sembilan rupiah) dan denda sebesar Rp.
1,030,637,617,- (satu milyar tiga puluh juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu
am
ub
enam ratus tujuh belas rupiah) secara sekaligus dan seketika;
9. Memerintahkan kepada Tergugat I dan/atau Tergugat II dan/atau pihak
ep
lainnya untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa tanah dan bangunan
k
si
Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dalam keadaan
kosong dari penghuni dan barang-barang;
ne
ng
do
gu
lik
ub
No. 3A, Luas Tanah 360 M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar
Kemis, Kabupaten Tangerang ke atas nama Tergugat I;
ka
DALAM REKONVENSI :
ah
es
dapat diterima;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi
R
membayar biaya perkara yang hingga saat ini ditetapkan sejumlah
si
Rp.2.515.000,- (dua juta lima ratus lima belas ribu rupiah) secara tanggung
ne
ng
renteng;
do
gu Pengadilan Negeri Tangerang pada hari SENIN tanggal 23 JULI 2018 oleh kami
DR. I KETUT SUDIRA, SH.,MH. sebagai Hakim Ketua Majelis dengan ELLY
NOERYASMIEN, SH.,MH. dan HALOMOAN SIANTURI, S.H.,MH. Masing-
In
A
masing sebagai Hakim Anggota, dan Putusan tersebut telah diucapkan dalam
persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua
ah
lik
Majelis tersebut dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut, dengan
dibantu oleh ETY MEIROHYATI, S.H.,M.H. sebagai panitera Pengganti pada
am
ub
Pengadilan Negeri Tangerang serta dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Kuasa
Tergugat II tanpa dihadiri Tergugat I; ep
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perincian Biaya :
si
- Pendaftaran Rp. 30.000,-
- ATK Rp. 50.000,-
ne
ng
- Relaas/Panggilan Rp. 2.414.000,-
- Redaksi Putusan Rp. 5.000,-
- Meterai Rp. 6.000,-
do
gu - PNBP Relaas
Jumlah
Rp.
Rp.
10.000,-
2.515.000,-
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55