Anda di halaman 1dari 55

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Tangerang yang mengadili perkara perdata, pada
tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara

do
gu gugatan antara:
MEDIARTO PRAWIRO, Laki-Laki, Swasta, Nomor Kartu Tanda Penduduk :

In
A
3172010103450002, yang beralamat di Pluit Kencana Raya No.
136 RT.010/RW.007, Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta
ah

Utara. Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasa

lik
hukumnya ,Firma Hukum FSP Lawyers, yang dalam perkara ini
memberikan kuasa kepada SURURI EL HAQUE, SH., dan
am

ub
MUHAMMAD SYUKRI, SH., Advokat pada Firma hukum FSP
Lawyers, beralamat di Grand Slipi Tower 21 st Floor Unit B, Jl. S.
ep
Parman Kav. 22-24, Jakarta Barat 11480. Berdasarkan Surat
k

Kuasa Khusus tertanggal 4 Oktober 2017, selanjutnya disebut


ah

sebagai PENGGUGAT KONVENSI;


R

si
MELAWAN :

ne
1. ROBERT JACOBUS SILFANUS, laki-laki, karyawan, yang beralamat di Jl.
ng

Dr. Muwardi I/40, RT.001/RW.004, Kel. Grogol, Kec. Grogol


Petamburan, Jakarta Barat. Untuk dan selanjutnya disebut sebagai

do
gu

TERGUGAT I KONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI ;

2. PT DUTA REALTINDO JAYA, beralamat di Kantor Perumahan Suvarna


In
A

Padi, Jl. Padi Utama, Pasar Kemis, Tangerang 15560. Memberikan


kuasa kepada Lucia Ratih Andini, S.H., Intan Kumalasari, S.H.,
ah

lik

Ibnu Ali Tindri, S.H., Tommy Fahrizal, S.H., Risyad Arhamullah,


S.H., dan Baginda Dipamora Siregar, S.H., berdasarkan Akta
Perubahan Nama Nomor: 86 tertanggal 13 Oktober 1994,
m

ub

beralamat di Synergy Building Lantai 19, Jalan Jalur Sutera Barat


ka

No. 17, Alam Sutera, Tangerang berdasarkan surat kuasa khusus


ep

Nomor: 073/DRJ/LEGAL/LTGS-OPS/XI/17 tertanggal 7 November


2017, Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II
ah

KONVENSI/PENGGUGAT REKONVENSI;
R

es
M

ng

on

Halaman 1 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri tersebut;

R
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;

si
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

ne
ng
Setelah mendengar keterangan ahli dipersidangan;

TENTANG DUDUK PERKARA

do
gu Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 16
Oktober 2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

In
A
Tangerang pada tanggal 18 Oktober 2017 dalam Register Nomor 778/Pdt.G/
2017/PN.Tng , telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
ah

1. Bahwa pada tanggal 28 September 1994, telah dibuat dan ditandatangani

lik
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah antara Tergugat II dan Tergugat I,
yakni atas sebidang tanah yang terletak di Komplek Perumahan Kedaton
am

ub
Private Golf Estate seharga 120.000.600,- (seratus dua puluh juta enam
ratus rupiah) dan PPN sebesar Rp. 9.600.048,- (sembilan juta enam ratus
ep
ribu empat puluh delapan rupiah), dengan spesifikasi sebagai berikut :
k

-
Sektor : Pondok Meranti
-
Kaveling No. : C No. 3A
ah

-
Luas Tanah : 360 M2
R

si
-
Kelurahan : Sukaharja
-
Kecamatan : Pasar Kemis
-
Kabupaten : Tangerang

ne
ng

Untuk selanjutnya disebut sebagai “Tanah”


Perjanjian tersebut sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Pengikatan Jual

do
gu

Beli Tanah Nomor : 154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994,


yang di tandatangani dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris Jakarta.
2. Bahwa untuk melakukan pembayaran transaksi tersebut, Tergugat I
In
A

meminjam uang kepada PT. Bank Danamon Indonesia (“Selanjutnya disebut


sebagai “Bank Danamon”), melalui fasilitas kredit kepemilikan tanah dan
ah

lik

bangunan (KPR) sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah). Hal
ini sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kredit Nomor : PK/KPR/Pim-
m

KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995 dan/atau Akta Pengakuan Hutang


ub

No. 28, tertanggal 1 Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan ADAM
ka

KASDARMADJI, SH., Notaris di Jakarta, berikut dengan akta-akta


ep

tambahan, akta-akta perubahan, dan akta-akta kelengkapannya.


3. Bahwa guna menjamin lebih jauh pembayaran seluruh utang Tergugat I
ah

kepada Bank Danamon yang timbul karena tetapi tidak terbatas atas
R

perjanjian kredit dan Akta Pengakuan Hutang tersebut berikut dengan akta-
es
M

akta tambahan, akta-akta perubahan, dan akta-akta kelengkapannya, yang


ng

on

Halaman 2 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berupa utang pokok, bunga, provisi, biaya asuransi, denda, dan biaya-biaya

R
lainnya, Tergugat I memberikan agunan/jaminan berupa sebidang tanah

si
berikut segala sesuatu yang ada maupun yang akan ada di atasnya yang

ne
ng
terletak di Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok
Meranti, Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M 2 Kelurahan Sukaharja,
Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang tersebut.

do
gu 4. Bahwa utang Tergugat I kepada Bank Danamon telah jatuh tempo dan
dapat ditagih. Namun ketika dilakukan penagihan/teguran/peringatan terkait
hal tersebut, Tergugat I tetap tidak memperlihatkan itikad baiknya untuk

In
A
melakukan pembayaran utangnya tersebut.
5. Bahwa seiring berjalannya waktu, hak tagih PT. Bank Danamon Indonesia
ah

lik
kepada Tergugat I tersebut telah beberapa kali dilakukan pengalihan,
penjualan dan/atau penyerahan, yaitu :
a. Bahwa PT. Bank Danamon Indonesia menjual, mengalihkan dan/atau
am

ub
menyerahkan beberapa tagihannya (piutang), termasuk didalamnya
tagihan (piutang) atas nama Tergugat I kepada Badan Penyehatan
ep
Perbankan Nasional (BPPN), sebagaimana tertuang dalam Perjanjian
k

Jual Beli dan Penyerahan Piutang Nomor : SP-184/BPPN/0501, tanggal


ah

02 Mei 2011.
R

si
b. Bahwa kemudian tagihan (piutang) dari PT. Bank Danamon Indonesia
tersebut oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dijual,

ne
ng

dialihkan dan/atau diserahkan kepada PT. NISP SEKURITAS,


sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Pengalihan Piutang

do
(CESSIE) Nomor : 20, tanggal 17 Juni 2003, yang dibuat oleh dan/atau
gu

dihadapan Ny.Liliana Arif Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta Jo.


Perjanjian Jual Beli Piutang Nomor : 3/VI/2003/duplo, tanggal 17 Juni
In
A

2003, dibuat oleh dan/atau dihadapan Ny.Liliana Arif Gondoutomo, SH.,


Notaris di Jakarta.
c. Bahwa kemudian PT. NISP SEKURITAS menjual, mengalihkan dan/atau
ah

lik

menyerahkan tagihannya (piutang) tersebut kepada FONTIENNE


CAPITAL LIMITED, sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian
m

ub

Pengalihan Hak Atas Tagihan Nomor : 18, tanggal 23 September 2008,


yang dibuat oleh dan/atau dihadapan Ny.Liliana Arif Gondoutomo, SH.,
ka

ep

Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas Tagihan, tanggal 23
September 2008.
ah

d. Bahwa kemudian FONTIENNE CAPITAL LIMITED menjual, mengalihkan


R

dan/atau menyerahkan tagihannya (piutang) tersebut kepada PT.


es

RINDANG SEJAHTERA FINANCE, sebagaimana tertuang dalam Akta


M

ng

Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan Nomor : 19, tanggal 23


on

Halaman 3 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
September 2008, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan Ny.Liliana Arif

R
Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas

si
Tagihan, tanggal 23 September 2008.
e. Bahwa kemudian PT. RINDANG SEJAHTERA FINANCE menjual,

ne
ng
mengalihkan dan/atau menyerahkan beberapa tagihannya (piutang)
kepada Bp. MEDIARTO PRAWIRO (Penggugat), sebagaimana tertuang

do
gu dalam Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan Nomor : 06, tanggal
08 Agustus 2011, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan SUBARIATI
SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas

In
A
Tagihan, tanggal 08 Agustus 2011.
6. Bahwa dengan demikian, saat ini Penggugat merupakan orang yang berhak
ah

lik
atas tagihan/piutang kepada Tergugat I.
7. Bahwa PT. RINDANG SEJAHTERA FINANCE, pada tanggal 08 Agustus
2011 telah mengirimkan surat kepada Tergugat I perihal pemberitahuan
am

ub
pengalihan hak atas tagihan tersebut. Dan atas dasar itikad baik, Penggugat
pun telah mengirimkan surat pemberitahuan pengalihan hak atas tagihan
ep
dan sekaligus penagihan atas utang yang belum dibayarkan.
k

8. Bahwa Penggugat juga melalui Exploit Jurusita Pengadilan Negeri


ah

Tangerang telah melakukan pemberitahuan kepada Tergugat I mengenai


R

si
adanya pengalihan hak atas tagihan tersebut.
9. Bahwa berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung berikut, jelaslah

ne
ng

bawah Penggugat sebagai kreditur baru memiliki hak tagih sepenuhnya dan
berhak mengeksekusi jaminan yang telah diterimanya:`

do
gu

No Tahun No.Perkara Kaidah Hukum


1. 2008 MA No. 2037 Utang debitur akan tetap ada meskipun
K/Pdt/2007 kreditur telah mengalihkan kembali piutang
In
A

tanggal 16 secara cessie kepada pihak lain.


April 2008
ah

lik

2. 2008 MA No. 1809 Utang debitur akan tetap ada meskipun


K/Pdt/2007 kreditur telah mengalihkan kembali piutang
m

tanggal 28 secara cessie kepada pihak lain.


ub

Januari 2008
3. 2008 MA No. 1810 Pengalihan kembali piutang kepada pihak lain
ka

ep

K/Pdt/2007 oleh kreditur tidak serta merta menghapus


tanggal 11 utang debitur kepada kreditur awal, oleh
ah

Desember karenanya kreditur baru memiliki hak tagih


R

2008 sepenuhnya dan berhak mengeksekusi


es
M

jaminan yang telah diberikan debitur.


ng

on

Halaman 4 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka atas seluruh hak tagih,

R
manfaat dan kepentingan lainnya sesuai dengan porsinya atas Tergugat I

si
menjadi hak yang sah dari Penggugat sekaligus sebagai pemegang terakhir

ne
ng
atas piutang tersebut.
11. Bahwa atas utang Tergugat I tersebut, Penggugat telah memberikan somasi
dan surat penagihan baik melalui surat yang dikirim langsung maupun

do
gu melalui media cetak. Namun sampai dengan saat ini, Tergugat I belum juga
melakukan pembayaran secara lunas atas utangnya tersebut baik itu utang
pokok, bunga, denda dan lainnya.

In
A
12. Bahwa berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata disebutkan bahwa :
”Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
ah

lik
bagi mereka yang membuatnya.”
Sehingga sudah sepatutnya Tergugat I memenuhi kontra prestasi atas
am

ub
prestasi yang telah diberikan Penggugat sebagaimana kesepakatan yang
telah disepakati.
13. Bahwa yang dimaksud Wanprestasi dalam kaidah-kaidah hukum dapat
ep
k

berupa : tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya,


ah

melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak sebagaimana


R

si
dijanjikannya, melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat, melakukan
sesuatu yang menurut hukum perjanjian tidak boleh dilakukannya (Prof.

ne
ng

Subekti, SH., Hukum Perjanjian, Cetakan 20, Jakarta Intermasa, 2004,


hal.45).

do
14. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1238 KUHPerdata, Tergugat I telah
gu

dapat dianggap lalai. Pasal tersebut berbunyi :


“Si berutang adalah lalai, bila ia dengan surat perintah atau dengan akta
In
A

sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri jika ini
menetapkan bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya
ah

lik

waktu yang ditentukan”.


15. Bahwa berdasarkan yurisprudensi MA No. 2024 K/Pdt/1989 tanggal 14
Desember 1991 yang menyatakan dengan belum dibayarnya utang
m

ub

membuktikan adanya ingkar janji, maka dengan belum dibayarkannya utang


ka

Tergugat I telah terbukti melakukan ingkar janji.


ep

16. Bahwa dengan demikian, perbuatan Tergugat I yang tidak membayar utang
yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih tersebut merupakan perbuatan
ah

wanprestasi/ingkar janji kepada Penggugat.


R

17. Bahwa Tergugat I di dalam keadaan wanprestasi tersebut, wajib menurut


es
M

hukum memenuhi janjinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati


ng

on

Halaman 5 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersama, dengan membayar lunas kepada Penggugat sisa utang yang telah

R
jatuh tempo dan dapat ditagih beserta bunga dan dendanya.

si
18. Bahwa menurut hukum, adanya perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh

ne
ng
Tergugat I sebagaimana diuraikan di atas, melahirkan hak bagi Penggugat
untuk menuntut segala ganti kerugian, bunga dan biaya yang
diakibatkan oleh perbuatan wanprestasi dimaksud sesuai dengan Pasal

do
gu 1243 KUHPerdata.
19. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit Pasal 3 ayat 1 (a), Tergugat I

In
A
berkewajiban membayar kepada Penggugat Bunga sebesar 18,50% per
tahun yang dibayarkan tiap bulan bersamaan dengan cicilan pokok, bunga
ah

dan denda jika ada, yang dibayar tiap-tiap bulan pada tanggal 1.

lik
20. Bahwa berdasarkan perjanjian Kredit Pasal 3 ayat 2, apabila angsuran tidak
dibayar pada waktu yang telah ditetapkan, Tergugat I diwajibkan untuk
am

ub
membayar denda sebesar 3% per bulan dari jumlah angsuran yang
terlambat di bayar.
21. Bahwa dengan demikian, Tergugat I harus membayar utangnya kepada
ep
k

Penggugat dengan total sebesar Rp. 15,268,457,186,- (lima belas milyar


dua ratus enam puluh delapan juta empat ratus lima puluh tujuh ribu seratus
ah

R
delapan puluh enam rupiah), yang terdiri dari utang pokok sebesar Rp.

si
80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah), bunga sebesar Rp.

ne
ng

14,157,819,569,- (empat belas milyar seratus lima puluh tujuh juta delapan
ratus sembilan belas ribu lima ratus enam puluh sembilan rupiah) dan
denda sebesar Rp. 1,030,637,617,- (satu milyar tiga puluh juta enam ratus

do
gu

tiga puluh tujuh ribu enam ratus tujuh belas rupiah), yang mana secara rinci
akan Penggugat masukan di persidangan dalam agenda pembuktian nanti.
22. Bahwa jumlah utang yang sedemikian besar diakibatkan oleh keterlambatan
In
A

pembayaran Tergugat I yang tidak mempunyai itikad baik untuk membayar


utang-utangnya walaupun sudah beberapa kali dilakukan penagihan oleh
ah

lik

beberapa pemilik hak tagih. Tergugat I bersikap “nakal”, sama sekali tidak
mau membayar utang-utangnya sehingga jumlah utangnya tersebut
m

ub

semakin lama semakin membesar.


23. Bahwa Penggugat juga menuntut Tergugat I untuk membayar kerugian
ka

Immateriil kepada Penggugat sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar


ep

rupiah) atas kerugian waktu, tenaga, dan biaya yang timbul karena
permasalahan ini. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan pertimbangan
ah

panjangnya waktu pembayaran, tenaga dan pikiran yang banyak


R

es

dikeluarkan, penagihan yang dilakukan berkali-kali sehingga sangat masuk


M

diakal Penggugat menuntut dengan jumlah yang demikian.


ng

on

Halaman 6 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa jumlah tersebut didapat juga setelah mempertimbangkan nilai riil dari

R
uang pada waktu pemberian kredit dahulu dengan nilai uang saat ini yang

si
sangat jauh berbeda. Kurs rupiah terhadap USD Pada bulan Oktober 1994

ne
ng
adalah sebesar Rp. 2.180 (dua ribu seratus delapan puluh rupiah) per 1
USD nya sedangkan saat ini kurs rupiah terhadap US Dollar mencapai Rp.
13.384,- (tiga belas ribu tiga ratus delapan puluh empat rupiah) per 1 USD-

do
gu nya.
Salah satu tolak ukur atau pertimbangan lainnya adalah dengan melihat
harga emas di Indonesia. Harga pada waktu pemberian kredit dengan harga

In
A
saat ini juga sangat jauh berbeda. Pada tahun 1995, harga emas di
Indonesia sekitar Rp. 24.000,-/gram sedangkan saat ini harga emas
ah

lik
mencapai Rp. 645.000,- /gram-nya.
24. Bahwa oleh karena Perjanjian Kredit Nomor : PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95,
am

tanggal 01 Februari 1995 Jo. Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan

ub
Nomor : 06, tanggal 08 Agustus 2011, merupakan accessoire dari perjanjian
pokoknya yaitu Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor :
ep
k

154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang di tandatangani


dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris Jakarta.
ah

25. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor : PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95,


R

si
tanggal 01 Februari 1995, Pasal 7 ayat 1 menyebutkan : “…apabila
DEBITUR tidak melunasi seluruh hutangnya kepada BANK dengan seketika

ne
ng

dan sekaligus pada saat ditagih oleh BANK , Maka DEBITUR wajib untuk
menyerahkan kepada BANK tanah dan bangunan/rumah yang dijaminkan

do
gu

dalam keadaan kosong dari penghuni dan barang-barang…”.


26. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor : PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95,
tanggal 01 Februari 1995, Pasal 8 menyebutkan : “Apabila DEBITUR
In
A

dan/atau PENJAMIN tidak dapat/lalai memenuhi kewajibannya (mereka)


sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan perjanjian-perjanjian yang ada,
ah

lik

maka BANK berhak, tanpa perantaraan Pengadilan dan dengan


mengesampingkan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, untuk langsung menjual harta benda yang
m

ub

dijaminkan oleh DEBITUR dan/atau PENJAMIN kepada BANK baik dibawah


ka

tangan maupun dimuka umum (secara lelang) dengan harga dan syarat-
ep

syarat yang ditetapkan oleh BANK…”


27. Bahwa selanjutnya telah dibuat Akta Pengikatan Jaminan Secara Cessie
ah

Nomor : 29, tertanggal 01 Februari 1995, yang dibuat oleh dan


R

dihadapan Adam Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta. Dalam Akta


es
M

tersebut diatur bahwa Debitor dan/atau Pemberi Jaminan telah


ng

memindahkan dan menyerahkan hak (cederen) kepada Bank (saat ini


on

Halaman 7 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kedudukannya digantikan oleh Penggugat) yang menerima penyerahan dan

R
pemindahan hak untuk jaminan (zekerheids cessie) tersebut di atas.

si
Dengan syarat-syarat dan/atau ketentuan-ketentuan diantaranya bahwa

ne
ng
semua hak, hak-hak utama dan tuntutan-tuntutan menurut hukum
(rechtsvorderingen) serta kewajiban-kewajiban yang timbul bagi pemberi
kuasa jaminan semenjak kini berpindah kepada Bank dan oleh karena itu

do
gu bank berhak menuntut supaya hak macam apapun yang dapat dijalankan
oleh pemberi jaminan atas apa yang di cessiekan tersebut, diteguhkan dan

In
A
dibalik nama atas nama Bank atau atas nama pihak lain yang ditunjuk
oleh Bank.
Dalam Akta tersebut diatur juga Jika Tergugat I (Debitor) lalai melunasi
ah

lik
hutangnya kepada Penggugat (semula Bank) pada waktu dan menurut
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pengakuan Hutang dimaksud
am

ub
diberi kuasa dengan hak substitusi dan assumsi oleh pihak pemberi kuasa
jaminan (dalam hal ini Tergugat I) untuk :
a. Mewakili atau menunjuk pihak lain guna mewakili pemberi jaminan
ep
k

(Tergugat I) dalam segala hal tidak ada yang dikecualikan, agar apa
yang dimaksud dalam akta tersebut dapat dibalik nama atas nama
ah

R
Penggugat (semula Bank).

si
b. Atas nama pemberi jaminan (Tergugat I) melakukan segala tindakan
yang diperlukan dan diharuskan agar pembalikan nama tersebut dapat

ne
ng

dilaksanakan tanpa pemberian kuasa lagi untuk satu dan lainnya.


28. Bahwa kedudukan Penggugat selaku pemegang hak tagih (cessie) yang

do
menggantikan kedudukan pihak Bank, dimana ternyata Tergugat I telah
gu

melakukan wanprestasi, maka sesuai perjanjian-perjanjian, Akta Pengikatan


jaminan Secara Cessie, dan dokumen pendukung lainnya yang dibuat
In
A

menurut hukum, kedudukan Tergugat I dapat digantikan oleh Penggugat


dalam memindahkan atau melepaskan hak dan kepentingannya terhadap
ah

lik

Tanah dan bangunan tersebut selaku Pembeli, secara khusus


menggantikan kedudukan Tergugat I dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Tanah Nomor : 154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang
m

ub

di tandatangani dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris Jakarta.


29. Bahwa sesuai Pasal 19 angka 1 huruf b Jo. Pasal 3 angka 1 Perjanjian
ka

ep

Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor : 154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28


September 1994, yang di tandatangani dihadapan Djedjem Widjaja SH.,
ah

Notaris Jakarta, ditentukan bahwa setelah harga penjualan tanah telah


R

dilunasi, maka Tergugat II berjanji dan mengikatkan diri untuk


es
M

melangsungkan dan menandatangani Akta Jual Beli atas Tanah tersebut


ng

dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).


on

Halaman 8 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Bahwa mohon pula Tergugat II diperintahkan untuk melakukan proses

R
pemecahan sertifikat Hak Guna Bangunan (induk) atas Tanah tersebut ke

si
atas nama atau menjadi atas nama Tergugat I.
31. Bahwa untuk menjamin ditaati dan dilaksanakannya putusan atas gugatan a

ne
ng
quo oleh Tergugat I dan/atau Tergugat II, maka Penggugat menuntut uang
paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per hari,

do
gu setiap Tergugat I dan/atau Tergugat II lalai memenuhi isi putusan, terhitung
sejak putusan ini diucapkan hingga dilaksanakan.
32. Bahwa untuk menjamin gugatan yang diajukan oleh Penggugat berdasarkan

In
A
putusan ini nantinya tidak sia-sia, maka Penggugat dengan ini memohon
kepada Majelis Hakim untuk meletakan sita jaminan (Conservatoir Beslag)
ah

lik
serta menyatakan sita jaminan yang telah diletakan tersebut adalah sah dan
berharga, yaitu terhadap sebidang tanah dan bangunan yang terletak di
am

ub
Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti,
Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan
Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
ep
k

33. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan a quo berdasarkan bukti-bukti yang


ah

kuat dan tidak dapat disangkal lagi. Begitu juga dengan pokok perkaranya
R

si
yang sudah jelas, sehingga adalah beralasan hukum jika Penggugat mohon
putusan yang serta merta (Uitvoerbaar bij vooraad) walau ada verzet,

ne
ng

banding atau kasasi dari Tergugat I dan/atau Tergugat II.


34. Bahwa oleh karena Tergugat I telah melakukan Perbuatan Wanprestasi,

do
maka telah patut dan adil di hukum untuk membayar biaya perkara yang
gu

timbul dalam perkara ini.


Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat memohon kepada
In
A

Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo untuk memanggil pihak-pihak dalam perkara ini,
ah

lik

menentukan dan menetapkan hari sidang, menyidangkannya, serta memberikan


putusan dengan amar sebagai berikut:
PRIMAIR:
m

ub

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ka

2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap


ep

sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Komplek Perumahan


Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A,
ah

Luas Tanah 360 M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis,


R

es

Kabupaten Tangerang;
M

ng

on

Halaman 9 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan sah Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor :

R
154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang di tandatangani

si
dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris Jakarta;

ne
ng
4. Menyatakan sah dan mengikat menurut hukum Perjanjian Kredit Nomor :
PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995, antara PT. Bank
Danamon Indonesia dan Tergugat I berikut dengan akta-akta tambahan,

do
gu akta-akta perubahan, dan akta-akta kelengkapannya;
5. Menyatakan sah Akta Pengakuan Hutang No. 28, tanggal 1 Februari 1995,

In
A
antara Tergugat I dan PT Bank Danamon Indonesia, yang dibuat oleh
dan/atau dihadapan ADAM KASDARMADJI, SH, Notaris di Jakarta berikut
ah

dengan akta-akta tambahan, akta-akta perubahan, dan akta-akta

lik
kelengkapannya
6. Menyatakan sah dan mengikat Akta Pengikatan Jaminan Secara Cessie
am

ub
Nomor : 29, tertanggal 1 Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan
Adam Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta;
ep
7. Menyatakan sah dan berharga pengalihan hak atas tagihan “Cessie” atas
k

nama Tergugat I dari PT. RINDANG SEJAHTERA FINANCE ke Penggugat


ah

berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan Nomor : 06,


R

si
tanggal 08 Agustus 2011, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan SUBARIATI
SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas

ne
ng

Tagihan, tanggal 08 Agustus 2011;


8. Menyatakan perbuatan Tergugat I yang tidak membayar utangnya baik

do
gu

utang pokok, bunga dan denda kepada Penggugat sesuai dengan yang
telah disepakati adalah merupakan perbuatan wanprestasi/ingkar janji;
9. Menghukum Tergugat I untuk membayar utang kepada Penggugat dengan
In
A

total sebesar Rp. 15,268,457,186,- (lima belas milyar dua ratus enam puluh
delapan juta empat ratus lima puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam
ah

lik

rupiah), yang terdiri dari utang pokok sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan
puluh juta rupiah), bunga sebesar Rp. 14,157,819,569,- (empat belas milyar
m

ub

seratus lima puluh tujuh juta delapan ratus sembilan belas ribu lima ratus
enam puluh sembilan rupiah) dan denda sebesar Rp. 1,030,637,617,- (satu
ka

milyar tiga puluh juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu enam ratus tujuh belas
ep

rupiah) secara sekaligus dan seketika;


ah

10. Memerintahkan kepada Tergugat I dan/atau Tergugat II dan/atau pihak


R

lainnya untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa tanah dan bangunan


es

yang terletak di Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor


M

ng

Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan


on

Halaman 10 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dalam keadaan

R
kosong dari penghuni dan barang-barang;

si
11. Memerintahkan kepada Tergugat I dan/atau Tergugat II dan/atau pihak

ne
ng
lainnya untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa asli Sertifikat/
dokumen kepemilikan atas tanah dan bangunan yang terletak di Komplek
Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C

do
gu No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar
Kemis, Kabupaten Tangerang;

In
A
12. Memerintahkan Tergugat II melakukan pengurusan pemecahan sertifikat
menjadi sertifikat tersendiri untuk Tanah yang terletak di Komplek
ah

Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C

lik
No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar
Kemis, Kabupaten Tangerang ke atas nama Tergugat I;
am

ub
13. Menghukum Tergugat I untuk membayar kerugian Immateriil kepada
Penggugat sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) atas kerugian
ep
waktu, tenaga, dan biaya yang timbul karena permasalahan ini;
k

14. Menghukum Tergugat I dan/atau Tergugat II untuk membayar uang paksa


ah

(dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)


R

si
perhari, setiap lalai memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan ini
diucapkan hingga dilaksanakan;

ne
ng

15. Menyatakan putusan ini serta merta dijalankan, walau ada verzet, banding
atau kasasi dari Tergugat I dan/atau Tergugat II (Uitvoerbaar bij vooraad);

do
gu

16. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara.


SUBSIDAIR :
Bahwa bilamana Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Cq. Majelis Hakim yang
In
A

memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a quo mempunyai pendapat


dan pandangan lain, maka Kami mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya,
ah

lik

Ex aequo et bono.

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk


m

ub

Penggugat Konvensi dan Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi masing-


masing menghadap kuasanya tersebut, sedangkan Tergugat I Konvensi/Tergugat
ka

ep

Rekonvensi tidak pernah hadir walau telah dipanggil secara patut sebagaimana
dalam panggilan lewat surat kabar tanggal 15 November 2017 dan tanggal 21
ah

Desember 2017;
R

es

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


M

diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
ng

on

Halaman 11 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Nelson

R
Panjaitan, S.H.,M.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Tangerang sebagai

si
Mediator;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 12 Februari
2018, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
Penggugat Konvensi , dengan perubahan secara redaksional sebagai berikut :

In
A
1. Bahwa dalam Poin 5a sebelumnya tertulis :
“Bahwa PT. Bank Danamon Indonesia menjual, mengalihkan dan/atau
ah

lik
menyerahkan beberapa tagihannya (piutang), termasuk didalamnya tagihan
(piutang) atas nama Tergugat I kepada Badan Penyehatan Perbankan
am

ub
Nasional (BPPN), sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Jual Beli dan
Penyerahan Piutang Nomor : SP-184/BPPN/0501, tanggal 02 Mei 2011.”
ep
k

Menjadi :
ah

“Bahwa PT. Bank Danamon Indonesia menjual, mengalihkan dan/atau


R

si
menyerahkan beberapa tagihannya (piutang), termasuk didalamnya tagihan
(piutang) atas nama Tergugat I kepada Badan Penyehatan Perbankan

ne
ng

Nasional (BPPN), sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Jual Beli dan


Penyerahan Piutang Nomor : SP-184/BPPN/0501, tanggal 02 Mei 2001.”

do
gu

2. Bahwa dalam Poin 5b sebelumnya tertulis :


“Bahwa kemudian tagihan (piutang) dari PT. Bank Danamon Indonesia
In
A

tersebut oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dijual,


dialihkan dan/atau diserahkan kepada PT. NISP SEKURITAS, sebagaimana
ah

lik

tertuang dalam Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (CESSIE) Nomor : 20,


tanggal 17 Juni 2003, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan Ny.Liliana Arif
Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Piutang
m

ub

Nomor: 3/VI/2003/duplo, tanggal 17 Juni 2013, dibuat oleh dan/atau


ka

dihadapan Ny.Liliana Arif Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta”.


ep

Menjadi :
ah

“Bahwa kemudian tagihan (piutang) dari PT. Bank Danamon Indonesia


R

es

tersebut oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dijual,


M

dialihkan dan/atau diserahkan kepada PT. NISP SEKURITAS, sebagaimana


ng

on

Halaman 12 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertuang dalam Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (CESSIE) Nomor : 20,

R
tanggal 17 Juni 2003, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan Ny.Liliana Arif

si
Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Piutang

ne
ng
Nomor: 3/VI/2003/duplo, tanggal 17 Juni 2003, dibuat oleh dan/atau
dihadapan Ny.Liliana Arif Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta”.

do
gu Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi tersebut,
Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi memberikan jawaban sekaligus
mengajukan gugatan rekonvensi pada pokoknya sebagai berikut:

In
A
DALAM KONPENSI
Dalam Eksepsi
ah

lik
A. Gugatan Penggugat Nebis In Idem
1. Bahwa Penggugat pernah mengajukan gugatan yang sama seperti ini
dengan Perkara Nomor:36/Pdt.G/2015/PN.TNG, dimana majelis
am

ub
hakim pada perkara tersebut telah menjatuhkan putusan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima karena Cessie wajib dialihkan
ep
k

menggunakan exploit juru sita sejak pertama kali dialihkan;


2. Bahwa faktanya sejak pertama kali Cessie dialihkan dari PT Bank
ah

R
Danamon Indonesia kepada Badan Penyehatan Perbankan, Cessie

si
tersebut tidak pernah diberitahukan pengalihannya melalui exploit

ne
juru sita sehingga Cessie tersebut cacat hukum sejak dari pertama
ng

kali dialihkan;
3. Bahwa karena gugatan Penggugat pada intinya sama dan tidak ada

do
gu

perubahan mengenai pembetulan Cessie sejak pertama kali


dialihkan, maka gugatan ini sama dengan gugatan perdata
In
Nomor:36/Pdt.G/2015/PN.TNG sehingga sudah sepatutnya jika
A

gugatan ini dianggap sebagai gugatan yang Nebis In Idem.


ah

lik

B. Gugatan Penggugat Error In Persona


Bahwa Penggugat mengajukan gugatan Wanprestasi kepada Tergugat II
m

ub

yang nyata-nyata dan tidak dapat dibantahkan kebenarannya tidak pernah


menandatangani perjanjian kredit antara Bank pemberi kredit dengan
ka

ep

Tergugat I sehingga Tergugat II tidak memiliki kewajiban apapun dalam


Perjanjian Kredit tersebut, oleh sebab itu gugatan yang diajukan oleh
ah

Penggugat kepada Tergugat II adalah salah alamat (Error in persona).


R

es
M

C. Gugatan Penggugat belum waktunya diajukan (Premature)


ng

on

Halaman 13 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Penggugat telah khilaf dan karenanya tidak menyadari

R
adanya fakta bahwa perjanjian pengalihan hak tagih (Cessie) yang

si
dimiliki oleh Penggugat telah cacat hukum sejak pertama kali

ne
ng
dialihkan dari PT Bank Danamon Indonesia kepada Badan
Penyehatan Perbankan (BPPN) sebagaimana tertuang dalam
perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang Nomor: SP-

do
gu 184/BPPN/0501tertanggal 2 Mei 2001karena penyerahan piutang
tersebut tidak melalui mekanisme yang benar sebagaimana yang

In
A
mewajibkan untuk disetujui oleh debitur atau setidak-tidaknya
pemberitahuannya melalui exploit juru sita sebagaimana diatur dalam
ah

Pasal 613 ayat (3) KUHPerdata.

lik
2. Bahwa peralihan yang cacat hukum tersebut dilakukan berulang-
ulang sebagaimana penjualan Cessie yang dilakukan oleh Badan
am

ub
Penyehatan Perbankan Nasional kepada PT NISP Sekuritas
sebagaimana tertuang dalam akta Perjanjian Pengalihan Piutang
ep
(Cessie) Nomor: 20 tertanggal 17 Juni 2003yang dibuat dihadapan
k

Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H. selaku Notaris,dimana perjanjian


ah

tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari debitur dan tidak


R

si
melaksanakan pemberitahuan kepada debitur melalui exploit juru
sita.

ne
ng

3. Bahwa selanjutnya kecacatan hukum tersebut kembali terjadi pada


Akta Perjanjian Pengalihan atas Hak Tagih Nomor: 18 tertanggal 23

do
gu

September 2008antara PT NISP Sekuritas kepada Fontienne Capital


Limited yang tidak mendapatkan persetujuan dari debitur (Tergugat I)
dan tidak dilakukan pemberitahuan kepada debitur (Tergugat I)
In
A

dengan melalui pemberitahuan ex ploit juru sita.


4. Bahwa cacat hukumnya juga terjadi pada Akta Perjanjian Pengalihan
ah

lik

Hak atas Tagihan Nomor: 19 tertanggal 23 September 2008antara


Fontienne Capital Limited dengan PT Rindang Sejahtera Finance
m

ub

karena tidak ada persetujuan dari debitur (Tergugat I) dan tidak


dilaksanakan pemberitahuannya melalui exploit juru sita kepada
ka

debitur (Tergugat I)
ep

5. Bahwa Penggugat hanya melaksanakan pemberitahuan pengalihan


ah

Hak atas Tagihan antara PT Rindang Sejahtera Finance kepada


R

dirinya sendiri melalui exploit juru sita sehingga hal tersebut tidak
es

dapat memperbaiki kecacatan atas seluruh peralihan hak atas


M

ng

tagihan yang berulang-ulang telah cacat hukum.


on

Halaman 14 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa dengan demikian maka gugatan Penggugat belum waktunya

R
untuk diajukan karena Pemberitahuan Pengalihan hak tersebut belum

si
dilakukan oleh Pihak-pihak yang namanya tercatat dalam perjanjian

ne
ng
Pengalihan Hak Tagih.

C. Gugatan Penggugat Obscuur Libel

do
gu 1. Bahwa Perjanjian Pengalihan Hak Tagih (Cessie) antara PT Bank
Danamon Indonesia kepada Badan Penyehatan Perbankan (BPPN)

In
A
sebagaimana tertuang dalam perjanjian Jual Beli dan Penyerahan
Piutang Nomor: SP-184/BPPN/0501 tertanggal 2 Mei 2001 adalah
ah

cacat hukum karena tidak mendapatkan persetujuan dari debitur

lik
(Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit
juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut.
am

ub
2. Bahwa Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Badan Penyehatan
Perbankan Nasional kepada PT NISP Sekuritas berdasarkan akta
ep
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) tertanggal 20 tertanggal 17
k

Juni 2003 adalah cacat hukum karena tidak mendapatkan


ah

persetujuan dari debitur (Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada


R

si
debitur melalui exploit juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas
tagihan tersebut.

ne
ng

3. Bahwa Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara NISP Sekuritas


kepada Fontiene Capital berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan

do
gu

atas Hak Tagih Nomor: 18 tertanggal 23 September 2008 adalah


cacat hukum karena tidak mendapatkan persetujuan dari debitur
(Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit
In
A

juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut.


4. Bahwa Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Fontiene Capital
ah

lik

kepada PT Rindang Sejahtera Finance berdasarkan Akta Perjanjian


Pengalihan Hak atas Tagihan Nomor: 19 tertanggal 23 September
m

ub

2008 adalah cacat hukum karena tidak mendapatkan persetujuan


dari debitur (Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur
ka

melalui exploit juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas


ep

tagihan tersebut.
ah

5. Bahwa karena Pengalihan keempat perjanjian diatas tidak dilakukan


R

sesuai dengan ketentuan hukum maka menyebabkan cacat hukum


es

dan tidak sahnya perjanjian pengalihan hak tagih antara PT Rindang


M

ng

Sejahtera Finance dengan Penggugat sebagaimana tertuang dalam


on

Halaman 15 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akta Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan Nomor: 06, tertanggal 8

R
Agustus 2011.

si
6. Bahwa selain kecacatan Perjanjian Hak Tagih dalam gugatan a quo,

ne
ng
terjadi juga kecacatan hukum dalam perjanjian kredit antara Tergugat
I selaku debitur dengan PT Bank Danamon Indonesia selaku kreditur
karena Tergugat I secara melawan hukum telah menjaminkan tanah

do
gu yang nyata-nyata dan tidak dapat dibantahkan kebenarannya adalah
milik PT Duta Realtindo Jaya bukan milik Tergugat I, karena Tergugat

In
A
I tidak memiliki bukti kepemilikan atas tanah yang dijaminkan.
7. Bahwa bukti yang ada adalah hanya berupa Perjanjian Pengikatan
ah

Jual Beli (PPJB) antara Tergugat I dengan Tergugat II, dimana

lik
Tergugat I berjanji akan melaksanakan Pembangunan rumah
maksimal 36 bulan sejak PPJB tersebut ditandatangani.
am

ub
8. Bahwa Tergugat I dengan sengaja tidak melaksanakan janjinya
kepada Tergugat II, Tergugat I malah menjaminkan akta Perjanjian
ep
Pengikatan Jual beli tersebut kepada PT Bank Danamon Indonesia,
k

bahwa karena hanya akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang


ah

dijaminkan dan bukan tanah yang bersertipikat maka dari itu PT


R

si
Bank Danamon Indonesia tidak dapat melaksanakan perintah
undang-undang untuk mengikat jaminan dengan Hak

ne
ng

tanggungan terhadap PPJB tersebut.


9. Bahwa karena kelalaian PT Bank Danamon Indonesia dalam

do
gu

memeriksa Jaminan yang diberikan oleh Tergugat I, dimana tanah


tersebut sesungguhnya milik Tergugat II sehingga PT Bank Danamon
Indonesia telah melanggar prinsip Perbankan yaitu khususnya prinsip
In
A

Collateral (Jaminan) yang dapat dieksekusi, membuat cacatnya


perjanjian jaminan Kredit antara Tergugat I dengan PT Bank
ah

lik

Danamon Indonesia.
10. Bahwa gugatan ini dibuat oleh Penggugat dengan tanpa dasar, selain
m

ub

karena cacat hukumnya Perjanjian Pengalihan Hak dan Cacat


Hukumnya Perjanjian Kredit dan Jaminan kredit Tergugat II, juga
ka

ditambahkan dengan gugatan wanprestasi Penggugat yang ditujukan


ep

kepada Tergugat II di mana nyata-nyata Tergugat II tidak pernah


ah

menandatangani perjanjian kredit dengan Penggugat ataupun PT


R

Bank Danamon Indonesia terkait dengan perkara a quo, jadi di mana


es

letak wanprestasi Tergugat II?


M

ng

on

Halaman 16 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bahwa selain itu adanya itikad buruk dalam diri Penggugat yang

R
mengaku menggantikan kedudukan Kreditur namun berniat untuk

si
menguasai barang jaminan debitur yang nyata-nyata bukan milik

ne
ng
debitur membuat daftar yang lengkap tentang tidak berdasarnya
gugatan a quo.

do
gu Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa Tergugat II menolak seluruh dalil Penggugat dalam surat
gugatannya kecuali yang diakui secara tegas dan/atau terbukti

In
A
kebenarannya dalam sidang Pengadilan;
2. Bahwa hal-hal yang telah disebut diatas adalah bagian yang tidak dapat
ah

dipisahkan dalam pokok perkara ini:

lik
3. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 1 halaman 2 surat
gugatannya dengan alasan bahwa tidak dapat dibantahkan tanah
am

ub
sebagaimana point 1 tersebut adalah tanah milik Tergugat II bukan milik
Tergugat I;
4. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 2 halaman 2 surat
ep
k

gugatannya dengan alasan Perjanjian Kredit Nomor: PK/KPR/Pim-


KNG/518/II/95tertanggal 1 Februari 1995ditandatangani oleh Tergugat I
ah

R
selaku debitur dan PT Bank Danamon Indonesia selaku Kreditur;

si
5. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 3 halaman 2-3 surat
gugatannya dengan alasan bahwa tanah yang dijaminkan adalah milik

ne
ng

Tergugat II bukan milik Tergugat I sehingga jaminan tersebut cacat hukum


dan tidak dapat diletakkan hak tanggungan terhadapnya;

do
6. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 4 halaman 3 surat
gu

gugatannya dengan alasan dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat


Itidak memperlihatkan itikad baiknya adalah mengada-ada karena faktanya
In
A

4 perjanjian pengalihan hutang juga dilakukan dengan itikad buruk oleh


Para kreditur yaitu dengan cara tanpa meminta persetujuan kepada debitur
ah

lik

(Tergugat I) dan tidak memberitahukan kepada debitur (Tergugat I) dengan


exploit juru sita tentang adanya pengalihan hak atas tagihan tersebut;
7. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 5 halaman 3 surat
m

ub

gugatannya dengan alasan semua Perjanjian Pengalihan, penjualan dan


atau/penyerahan Hutang yang dilakukan oleh para Kreditur telah cacat
ka

ep

hukum sejak awal karena hal-hal sebagai berikut:


- Akta perjanjian Pengalihan Hak Tagih (Cessie) antara PT Bank
ah

Danamon Indonesia kepada Badan Penyehatan Perbankan (BPPN)


R

sebagaimana tertuang dalam perjanjian Jual Beli dan Penyerahan


es

Piutang Nomor: SP-184/BPPN/0501 tertanggal 2 Mei 2001 adalah


M

ng

cacat hukum karena tidak mendapatkan persetujuan dari Debitur


on

Halaman 17 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit juru

R
sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut;

si
- Akta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Badan Penyehatan
Perbankan Nasional kepada PT NISP Sekuritas berdasarkan akta

ne
ng
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) tertanggal 20 tertanggal 17
Juni 2003 adalah cacat hukum karena tidak mendapatkan persetujuan

do
gu dari Debitur (Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur
melalui exploit juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan

In
tersebut;
A
- Akta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara NISP Sekuritas
kepada Fontiene Capital berdasarkan akta Akta Perjanjian Pengalihan
ah

lik
atas Hak Tagih Nomor: 18 tertanggal 23 September 2008 adalah cacat
hukum karena tidak mendapatkan persetujuan dari Debitur (Tergugat I)
am

ub
dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit juru sita tentang
perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut;
- Akta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Fontiene Capital
ep
kepada PT Rindang Sejahtera Finance berdasarkan Akta Perjanjian
k

Pengalihan Hak atas Tagihan Nomor: 19 tertanggal 23 September


ah

2008 adalah cacat hukum karena tidak mendapatkan persetujuan dari


R

si
Debitur (Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui
exploit juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan

ne
ng

tersebut;
- Bahwa karena Pengalihan keempat perjanjian diatas cacat hukum

do
gu

maka menyebabkan cacat hukum dan tidak sahnya perjanjian


pengalihan hak tagih antara PT Rindang Sejahtera Finance dengan
Penggugat sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Pengalihan
In
A

Hak atas Tagihan Nomor: 06, tertanggal 8 Agustus 2011;


8. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 6 halaman 4 surat
ah

lik

gugatannya dengan alasan karena ke empat perjanjian pengalihan haknya


cacat hukum maka Penggugat belum berhak untuk menggantikan
kedudukan Kreditur sebelum di benarkan terlebih dahulu ke empat
m

ub

perjanjian tersebut oleh para pihak yang membuatnya;


9. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 6 halaman 4 surat
ka

gugatannya dengan alasan karena hanya Penggugat yang


ep

memberitahukan adanya Pengalihan Hak Atas tagihan tidak dapat


ah

menyempurnakan perjanjian-perjanjian sebelumnya yang tidak


R

diberitahukan melalui eksploit juru sita;


es

10. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 7 halaman 4 surat


M

ng

gugatannya dengan alasan bagaimana Penggugat dapat menyebut dirinya


on

Halaman 18 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beritikad baik sedangkan pemberitahuan pada tanggal 08 Agustus 2011

R
bukan pemberitahuan sebagaimana aturan yang berlaku yaitu dilakukan

si
oleh exploit Juru Sita;
11. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 8 halaman 4 surat

ne
ng
gugatannya dengan alasan bahwa Pemberitahuan Pengalihan Hak Tagih
yang dilakukan oleh Penggugat hanya terbatas pada pemberitahuan

do
gu pengalihan dari PT Rindang sejahtera Finance kepada Penggugat, bukan
pemberitahuan seluruh perjanjian pengalihan atas hak tagih yang
seharusnya dilakukan oleh para pembuat perjanjian pada saat perjanjian

In
A
tersebut ditandatangani;
12. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 9 dan 10 halaman 4
ah

lik
surat gugatannya dengan alasan karena faktanya ke empat perjanjian
pengalihan hak atas tagihan cacat hukum dan tidak sah sehingga belum
am

dapat Penggugat menggantikan kedudukan kreditur sehingga Penggugat

ub
tidak berhak untuk melakukan penagihan apalagi melakukan eksekusi
terhadap jaminan milik orang lain bukan milik debitur;
ep
13. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 11 halaman 5 surat
k

gugatannya dengan alasan somasi yang dilakukan oleh Penggugat tidak


ah

sah karena Penggugat belum berhak untuk melakukan penagihan kepada


R

si
Tergugat I karena cacatnya perjanjian pengalihan hak atas tagihan;
14. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 12, 13, 14, 15 dan 16

ne
ng

halaman 5 surat gugatannya dengan alasan:


- Bahwa dalil-dalil wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat
tersebut tidaklah dapat dibuktikan oleh Penggugat karena Penggugat

do
gu

belum berhak untuk menggantikan posisi kreditur dalam perkara a


quo;
- Bahwa dalil-dalil wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat
In
A

tersebut tidaklah dapat dibuktikan kepada diri Tergugat II karena


Tergugat II bukan pihak yang menandatangani perjanjian kredit antara
ah

lik

PT Bank Danamon Indonesia dengan Tergugat I;


- Bahwa gugatan wanprestasi hanya dapat diajukan kepada para
m

ub

pihak yang menandatangani perjanjian bukan kepada pihak yang tidak


menandatangani perjanjian.
15. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 17, 18, 19 dan 20
ka

ep

halaman 5 dan 6 surat gugatannya dengan alasan terbukti itikad buruk


Penggugat yang dengan sengaja dan melawan hukum ingin menjerat
ah

Tergugat I dengan bunga yang sangat tinggi yang dibiarkan terus menerus
R

hingga lebih dari jangka waktu 20 tahun dimana bunga tersebut malah
es
M

melebihi jumlah nilai hutang Tergugat I adalah hal yang tidak adil dan
ng

on

Halaman 19 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sangat mengada-ada, selain itu faktanya dan tidaklah dapat dibantahkan

R
kerugian yang dialami oleh Penggugat tidak dapat dibuktikan oleh

si
Penggugat karena Penggugat baru tahun 2011membeli hak tagih tersebut

ne
ng
dengan harga yang murah dengan niat mencari keuntungan yang sangat
besar dengan melakukan penjeratan bunga hutang kepada Tergugat I;
16. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 21 dan 22 halaman 6

do
gu dengan alasan itikad buruk yang diungkapkan oleh Penggugat yang
menjerat bunga hutang sejumlah Rp 14.157.819.569,-dari hutang yang
hanya sejumlah Rp 80.000.000,-adalah perbuatan melawan hukum,

In
A
seharusnya Penggugat sejak pertama kali Tergugat I lalai melaksanakan
kewajibanya telah mengajukan gugatan a quo sehingga tidak
ah

lik
menimbulkan kerugian yang sangat besar kepada diri Tergugat I, oleh
sebab itu dalil Penggugat yang menghitung bunga dan denda setelah 20
am

ub
tahun lebih adalah dalil yang sangat mengada-ada dan tidak sesuai
dengan prinsip keadilan;
17. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 23 halaman 6 dengan
ep
k

alasan bahwa kerugian Imateriil yang diajukan Penggugat adalah kerugian


yang mengada-ada karena Penggugat adalah pelaku spekulan yang
ah

R
mengharapkan untung banyak dengan membeli Cessie (hak tagih) dari

si
pihak lain sehingga secara nyata tidak ada kerugian Imateril yang diderita

ne
ng

oleh Penggugat apalagi menggunakan tolak ukur yang tidak secara


langsung dialami oleh Penggugat;
18. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 24, halaman 7 dengan

do
gu

alasan Perjanjian Kredit yang dibuat oleh Tergugat I dengan memberikan


jaminan tanah milik Tergugat II sangatlah bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan dan merugikan Tergugat II oleh sebab itu jaminan
In
A

tersebut tidak sah dan cacat menurut hukum;


19. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 25, 26 halaman 7
ah

lik

dengan alasan bahwa karena jaminan tersebut adalah milik Tergugat II


maka dalil Penggugat point 24 dan 25 untuk mengosongkan dan menjual
langsung barang milik Tergugat II adalah dalil yang sangat mengada-ada,
m

ub

selain itu terbukti dan tidak dapat dibantahkan niat buruk Penggugat untuk
ka

menikmati dan menguasai barang jaminan yang bukan milik Pemberi


ep

jaminan;
20. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 27 halaman 7 dan 8
ah

tentang Akta Pengikatan Jaminan Secara Cessie Nomor: 29 tertanggal 1


R

Februari 1995 karena cacat hukum dengan alasan sebagai berikut:


es

- Bahwa akta tersebut sangat bertentangan dengan keadaan


M

ng

sesungguhnya dimana Jaminan yang diberikan oleh debitur (Tergugat


on

Halaman 20 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I) kepada PT Bank Danamon Indonesia adalah bukan milik Tergugat I

R
melainkan milik Tergugat II;

si
- Bahwa akta tersebut bertentangan dengan syarat sah perjanjian
dimana adanya hal tertentu yang diperjanjikan tantang Jaminan Tanah

ne
ng
dan Bangunan yang nyata-nyata sampai dengan saat ini tidak ada
bangunan diatas tanah tersebut;

do
gu - Bahwa akta tersebut melanggar Pasal 1178 KUHPerdata yang
melarang Penguasaan dan kepemilikan atas jaminan;
21. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 28 halaman 8 dengan

In
A
alasan bahwa karena 4 perjanjian Pengalihan hak belum disetujui oleh
debitur (Tergugat I) dan belum dilakukan pemberitahuan melalui exploit
ah

lik
juru sita maka Penggugat belum berhak menjadi pengganti Kreditur dan
gugatan wanprestasi ini belum waktunya untuk diajukan karena tidak
memiliki dasar hukum yang benar maka dalil Penggugat point 28 tersebut
am

ub
sangatlah mengada-ada;
22. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 29 halaman 8 dengan
alasan:
ep
k

- Bahwa perjanjian Pengikatan Jual Beli Tergugat I dengan Tergugat II


ah

memiliki syarat untuk melakukan akta jual beli yaitu dimulainya


R
pembangunan maksimal 24 bulan sejak ditandatangani dan 12 sejak

si
dimulainya pembangunan sudah selasai dibangun hal ini tidaklah

ne
ng

pernah dilakukan oleh Tergugat I;


- Bahwa selain itu Tergugat I tidak pernah membayarkan biaya-biaya
pemeliharaan dan biaya lainnya sejak tahun 1994 dimana perbulannya

do
gu

adalah sejumlah Rp 500.000,- yang dihitung hingga saat ini 281 bulan
sehingga total kewajiban Tergugat I adalah sejumlah Rp 140.500.000,-
(seratu sempat puluh juta lima ratus ribu rupiah);
In
A

- Bahwa denda keterlambatan dari Tergugat I karena lalai dalam


melaksanakan pembangunan adalah sejumlah Rp 100.000,-
ah

lik

perharinya sejak Tergugat I lalai melaksanakan kewajiban yang jika


dihitung sampai dengan saat ini adalah sejumlah Rp 100.000,- X 365
m

hari X 23 tahun adalah Rp 839.500.000,- (delapan ratus tiga puluh


ub

sembilan juta lima ratus ribu rupiah);


- Bahwa karena kewajiban Tergugat I kepada Tergugat II untuk
ka

ep

melakukan pembangunan adalah syarat mutlak jual beli maka


Tergugat I tidak berhak atas akta jual beli dari Tergugat II karena
ah

Tergugat I ingkar kepada Tergugat II;


R

23. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 30 halaman 8 dengan


es

alasan:
M

ng

on

Halaman 21 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dalil Penggugat tersebut membuktikan bahwa kepemilikan atas

R
tanah di tangan Tergugat II;

si
- Bahwa dalil Penggugat tersebut juga dalil yang non eksekuitable
karena HGB mana yang dipertanyakan oleh Penggugat sangat lah

ne
ng
tidak jelas tentang HGB yang mana dan nomor berapa?
24. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 31 halaman 9 dengan

do
gu alasan, tuntutan uang dwangsom yang diajukan oleh Penggugat adalah
tuntutan yang sangat mengada-ada karena yang dituntut oleh Penggugat
kepada Tergugat I adalah pembayaran uang sebagaimana kewajiban

In
A
Tergugat I berdasarkan perjanjian kredit antara Tergugat I dengan PT Bank
Danamon Indonesia sedangkan Tergugat II tidak menjadi pihak dalam
ah

lik
perjanjian kredit antara PT Bank Danamon Indonesia dengan Tergugat I;
25. Bahwa Tergugat II menolak dalil Penggugat point 32 halaman 9 dengan
alasan tanah yang dimintakan sebagai jaminan jelas dan tegas adalah
am

ub
tanah milik Tergugat II bukan milik Tergugat I oleh sebab itu tuntutan
Penggugat mengenai sita jaminan sangatlah tidak beralasan;
26. Bahwa karena gugatan Penggugat tidak dapat dibuktikan maka sudah
ep
k

jelas jika tuntutan Penggugat tentang putusan serta merta tidaklah


ah

beralasan dan sudah sepatutnya untuk ditolak;


R
27. Bahwa karena gugatan Penggugat tidak dapat dibuktikan maka sudah

si
tepat jika Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara;

ne
ng

DALAM REKONPENSI
1. Bahwa Tergugat I dalam Konpensi akan disebut Tergugat Rekonpensi dan

do
gu

Tergugat II dalam Konpensi akan disebut Penggugat dalam Rekonpensi;


2. Bahwa antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi telah
melaksanakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor:
In
A

154/SPJT/KDT/IX/1994 tertanggal 28 September 1994dengan Obyek


Pengikatan Jual Beli berupa tanah:
- Sektor
ah

: Pondok Meranti
lik

- Kavling No : C No. 3A
- Luas : 360 m2
- Kelurahan : Sukaharja
m

ub

- Kecamatan : Pasar Kemis


- Kabupaten : Tangerang
ka

3. Bahwa dalam perjanjian pengikatan jual beli tersebut Tergugat rekonpensi


ep

berjanji untuk memulai pembangunan Rumah selama Maksimal 24 (dua


puluh empat) bulan sejak Perjanjian Pengikatan Jual Beli tersebut
ah

ditandatangani, dan menyelesaikan pembangunan rumah tersebut selama


R

es

12 (dua belas) bulan sejak dimulainya;


M

4. Bahwa faktanya sampai dengan saat ini Tergugat Rekonpensi tidak pernah
ng

mendirikan bangunan diatas tanah obyek pengikatan jual beli maka secara
on

Halaman 22 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sadar Tergugat Rekonpensi telah ingkar janji kepada Penggugat

R
Rekonpensi;

si
5. Bahwa selain itu Tergugat Rekonpensi tidak pernah membayarkan biaya-
biaya pemeliharaan dan biaya lainnya sejak tahun 1994 dimana

ne
ng
perbulannya adalah sejumlah Rp 500.000,- yang dihitung hingga saat ini
281 bulan sehingga total kewajiban Tergugat Rekonpensi adalah sejumlah

do
gu 6.
Rp 140.500.000,- (seratu sempat puluh juta lima ratus ribu rupiah);
Bahwa denda keterlambatan dari Tergugat Rekonpensi karena lalai dalam
melaksanakan pembangunan adalah sejumlah Rp 100.000,- perharinya

In
A
sejak Tergugat Rekonpensi lalai melaksanakan kewajiban yang jika
dihitung sampai dengan saat ini adalah sejumlah Rp 100.000,- X 365 hari
ah

lik
X 23 tahun adalah Rp 839.500.000,- (delapan ratus tiga puluh sembilan
juta lima ratus ribu rupiah);
7. Bahwa atas ingkar janji yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi telah
am

ub
menimbulkan kerugian kepada Penggugat Rekonpensi dan hal ini juga
telah disampaikan oleh Penggugat Rekonpensi dengan surat Penggugat
ep
Rekonpensi Penggugat kepada Tergugat Rekonpensi, namun Tergugat
k

Rekonpensi tidak pernah memberikan jawabannya;


ah

8. Bahwa atas kelalaiannya tersebut Penggugat Rekonpensi telah


R

si
membatalkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan telah 3 (tiga) kali
memberikan teguran kepada Tergugat Rekonpensi dan surat pembatalan

ne
ng

Pengikatan Jual Beli tersebut kepada Tergugat Rekonpensi tertanggal


tertanggal 30 September 2013;
9. Bahwa terlepas dari pasal 16 Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara

do
gu

Tergugat II Konpensi/Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat I


Konpensi/Tergugat Rekonpensi yang mengabaikan ketentuan pasal 1266
In
A

dan 1267 KUH Perdata, dengan adanya fakta gugatan Penggugat


Konpensi kepada Tergugat I Konpensi akibat jaminan tanah milik
Penggugat Rekonpensi/Tergugat II Konpensi maka sudah tepat jika
ah

lik

perjanjian pengikatan jual beli antara Penggugat Rekonpensi dengan


Tergugat Rekonpensi mohon dibatalkan oleh pengadilan dan dikembalikan
m

ub

kepada keadaan semula, hal ini sebagaimana tertuang dalam pasal 1266
KUH Perdata, sehingga tidak ada penyalah gunaan perjanjian pengikatan
ka

ep

jual beli oleh Tergugat I Konpensi/Tergugat Rekonpensi yang dapat


menimbulkan kerugian bagi Penggugat Rekonpensi;
ah

10. Bahwa untuk dapat melaksanakan pengembalian terhadap keadaan


R

semula maka Penggugat rekonpensi mohon agar rekening Pengadilan


es

Negeri Tangerang dijadikan rekening tempat Konsinyasi atas


M

ng

pengembalian keadaan semula;


on

Halaman 23 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan seluruh uraian diatas maka kami mohon agar Majelis Hakim yang

R
memeriksa perkara ini memutus hal-hal sebagai berikut:

si
Dalam Konpensi

ne
ng
1. Dalam Eksepsi
- Mengabulkan eksepsi Tergugat II Konpensi untuk seluruhnya
- Menyatakan gugatan ini tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke

do
gu 2.
verklaard/NO)
Dalam Pokok Perkara

In
- Menolak gugatan Penggugat Konpensi untuk seluruhnya;
A
- Menghukum Penggugat Konpensi untuk membayar biaya Perkara
Dalam Rekonpensi
ah

lik
- Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi Untuk seluruhnya;
- Menyatakan Tergugat Rekonpensi melakukan Wanprestasi;
- Membatalkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor:
am

ub
154/SPJT/KDT/IX/1994 tertanggal 28 September 1994 antara Penggugat
Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi karena wanprestasi/ingkar janji
ep
dan dikembalikan pada keadaan semula;
k

- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kerugian biaya-biaya


ah

pemeliharaan sejumlah Rp 140.500.000,- dan denda keterlambatan


R

si
sejumlah Rp 839.500.000,- kepada Penggugat Rekonpensi;
- Menyatakan Rekening Pengadilan Negeri sebagai rekening Konsinyasi

ne
ng

Pengembalian keadaan semula;


- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya Perkara.
Atau

do
gu

Jika majelis hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (Ex
Aequo Et Bono).
In
Menimbang, bahwa perdebatan dilanjutkan dengan replik dari
A

Penggugat Konvensi dan duplik dari Tergugat II Konvensi/Penggugat


Rekonvensi;
ah

lik

Menimbang, bahwa guna membuktikan dalil gugatannya, Penggugat


Konvensi mengajukan bukti surat sebagai berikut :
m

ub

1. Bukti P 1 : Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia Provinsi


DKI Jakarta, Kota Jakarta Utara, atas nama Mediarto
ka

Prawiro, dengan N.I.K: 3172010103450002


ep

2. Bukti P-2 : Fotokopi Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor :


ah

154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang di


R

tandatangani dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris


es

Jakarta.
M

ng

on

Halaman 24 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bukti P-3 : Fotokopi Perjanjian Kredit Nomor : PK/KPR/Pim-

R
KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995;

si
4. Bukti P-4 : Fotokopi Akta Pengakuan Hutang No. 28 tertanggal 1

ne
ng
Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan Adam
Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta;
5. Bukti P-5 : Fotokopi Surat Promes tanggal 1 Februari 1995 yang

do
gu ditandatangani oleh Tergugat I ;
6. Bukti P-6 : Fotokopi Akta Pengikatan Jaminan secara Cessie Nomor : 29

In
A
tertanggal 1 Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan
Adam Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta ;
ah

7. Bukti P-7 : Surat dari Tergugat II kepada Bank Danamon Indonesia No.

lik
089/FN-DRJ/I/1995, Perihal Sertifikat Pecahan Atas Nama
Robert J. Silfanus;
am

ub
8. Bukti P-8a : Fotocopy Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang
Nomor : SP-184/BPPN/0501, tanggal 02 Mei 2001;
ep
9. Bukti P-8b : Fotocopy Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (CESSIE)
k

Nomor: 20 tanggal 17 Juni 2003, yang dibuat oleh dan/atau


ah

dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, SH., Notaris di Jakarta;


R

si
10. Bukti P-8c : Fotocopy Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan
Nomor : 18, tanggal 23 September 2008, yang dibuat oleh

ne
ng

dan/atau dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, SH., Notaris di


Jakarta;

do
gu

11. Bukti P-8d : Fotocopy Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan
Nomor : 19, tanggal 23 September 2008, yang dibuat oleh
dan/atau dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, SH., Notaris di
In
A

Jakarta;
12. Bukti P-8e : Fotocopy Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan
ah

lik

Nomor : 06, tanggal 08 Agustus 2011, yang dibuat oleh


dan/atau dihadapan SUBARIATI SOEGENG, SH., Notaris di
m

ub

Jakarta;
13. Bukti P-9 : Fotokopi Surat dari Penggugat kepada Tergugat I, tertanggal
ka

01 Juli 2014, Perihal Pemberitahuan Pengalihan Hak Atas


ep

Tagihan (Cessie) & Teguran Untuk Melakukan Pembayaran;


ah

14. Bukti P-10 : Fotokopi Pengumuman Koran Rakyat Merdeka, tanggal 08


R

Nopember 2013 Perihal Pemberitahuan Pengalihan Hak Atas


es

Tagihan (Cessie) & Somasi;


M

ng

on

Halaman 25 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Bukti P-11 : Fotokopi Permohonan Exploit Juru Sita Pengadilan Negeri

R
Tangerang, tanggal 17 Februari 2016;

si
16. Bukti P-12 : Fotocopy Tabel Perhitungan Utang, Bunga, dan Denda

ne
ng
Tergugat I kepada Penggugat;
17. Bukti P-13 : Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor :
36/Pdt.G/2015/PN.Tng antara Mediarto Prawiro sebagai

do
gu Penggugat melawan Robert Jacobus Silfanus sebagai
Tergugat I dan PT. Duta Realtindo Jaya sebagai Tergugat II;

In
A
18. Bukti P-14 : Fotokopi Peta Perumahan Kedaton Private Golf Estate,
Sektor Pondok Meranti;
ah

Menimbang, bahwa selain bukti surat Penggugat Konvensi juga

lik
mengajukan Ahli sebagai berikut :
1. Ahli Dr. Arif Wicaksono, dibawah sumpah memberikan pendapatnya
am

ub
sebagai berikut :
- Bahwa cessie adalah suatu tata cara pengalihan utang atas nama
dengan akta diikuti pemberitahuan debitor cessie;
ep
k

- Bahwa cessie merupakan prosedur dan peristiwa karena piutang


dianggap suatu pembelian, bagaimana pengalihan benda tak berwujud
ah

R
yang menyangkut perpindahan dan caranya;

si
- Bahwa peristiwa tidak didasarkan hukum tetapi yang dititikberatkan
adalah cessie;

ne
ng

- Bahwa dalam Pasal 1458 KUHPerdata ditentukan tentang jual beli yang
meliputi hak dan kewajiban, sejak terjadinya kata sepakat;
- Bahwa dalam cessie jika tidak diberitahukan kepada debitor, maka

do
gu

debitor tidak wajib membayar sebagaimana ditentukan dalam Pasal 613


KUH Perdata bahwa akta cessie baru berlaku terhadap debitor, kalau
In
A

kepadanya sudah diberitahukan adanya cessie atau secara tertulis telah


disetujui atau diakui olehnya;
- Bahwa sepengetahuan ahli dalam Pasal 613 KUHPerdata tidak ada
ah

lik

kewajiban kapan diberitahukan;


- Bahwa kewajiban pemberitahuan secara filosofis karena debitor
dianggap tidak mengetahui ada peralihan dan supaya tidak terjadi
m

ub

pembayaran kepada kreditor yang lama sehingga timbul masalah baru


ka

tentang kewajiban membayar;


ep

- Bahwa perbedaan akta dibawah tangan dalam cessie dengan akta


autentik terletak pada kekuatan pembuktiannya;
ah

- Bahwa hak dan kedudukan kreditor lama lama digantikan oleh kreditor
R

baru sesuai dengan yang diperjanjikan oleh karena itu sepanjang


es

diperjanjikan, maka kreditor baru berhak atas bunga;


M

ng

on

Halaman 26 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dalam Pasal 1533 dan seterusnya mengatur tentang jual beli

R
sebatas pengkhususan sehingga harus ada rambu-rambu peralihan,

si
yaitu:
1. Meliputi semua yang melekat, hypotik dan gadai/penanggung hak

ne
ng
istimewa, maka hak ini ikut berpindah demi hukum;
2. Dalam Pasal 1534 KUHPerdata ditentukan bahwa penjual piutang

do
gu harus menjamin benar-benar piutang tersebut dapat diselesaikan,
akibatnya pembeli utang dapat menggugat penjual
3. Penjual utang harus menjamin kemampuan debitornya kecuali

In
A
penjual melepaskan jaminannya sepanjang diperjanjikan (ini bersifat
mengatur);
- Bahwa sepengetahuan ahli biasanya nilai jual piutang lebih rendah dari
ah

lik
piutangnya dan tetap sebatas yang diperjanjikan jadi sesuai dengan
yang diperjanjikan;
am

- Bahwa selama debitor tidak mengetahui adanya peralihan, maka tidak

ub
wajib membayar;
- Bahwa dalam perjanjian sudah ada angka berapa pinjamannya, tetapi
ep
bisa juga dengan pengakuan utang;;
k

- Bahwa hak baru dapat ditagih apabila diberitahukan, maka dilihat


ah

perjanjiannya apakah termasuk ;


R
- Bahwa ahli lupa ketentuan BI yang menyebutkan bahwa bunga

si
berbunga terhadap kredit macet, tetapi kewajiban membayar tetap

ne
ng

walaupun sudah macet;


- Bahwa ada kewajiban dari penjual yang merupakan kewajiban umum
yaitu memberitahukan kenikmatan dan tiada cacat tersembunyi dan

do
gu

pembeli baru merasa terusik berarti penggunaan kenikmatan tidak


terpenuhi;
- Bahwa harus diberitahu tentang adanya cacat tersembunyi;
In
A

- Bahwa yang dimaksud akta jaminan cessie secara yuridis tidak ada
karena cessie berbeda dengan hak tanggungan;
- Bahwa keterlambatan pemberitahuan cessie yang lama tidak hapus;
ah

lik

2. Ahli Elijana Tansah S.H. dibawah sumpah memberikan pendapatnya


sebagai berikut :
- Bahwa cessie adalah penyerahan/levering piutang atas nama oleh
m

ub

kreditor lama ke kreditor yang baru , tetapi levering tidak dapat berdiri
sendiri melainkan harus didahului dengan perjanjian obligatoir yang
ka

ep

bermaksud memindahkan hak milik dari penjual kepada pembeli atau


dari pembeli ke penerima;
ah

- Bahwa dalam cessie ditentukan penyerahan harus dilakukan oleh yang


R

berwenang berbuat terhadap piutang ;


es

- Bahwa titik berat cesie adalah pada penyerahannya sedangkan


M

perjanjian jual belinya disebut obligatoir tetapi haknya belum berpindah


ng

on

Halaman 27 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan untuk memindahkan harus ada penyerahan yang harus dilakukan

R
dengan akta cessie;

si
- Bahwa isi akta cessie harus menyebutkan “Menyerahkan” kepemilikan
kepada pembeli harus ada kata “ Menerima penyerahan” jadi baik yang

ne
ng
menyerahkan maupun yang menerima harus tandatangan , dengan
demikian cessie selesai dan hak milik berpindah.

do
gu - Bahwa dalam cessie semua yang melekat pada piutang otomatis ikut
dipindahkan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1533 KUHPerdata;
- Bahwa dalam cessie tagihan selalu dijual dibawah harga karena pada

In
A
umumnya penjual butuh uang tetapi jangka waktunya jatuh temponya
belum tiba;
- Bahwa dalam cessie bunga dan lain-lain tidak perlu dengan jelas
ah

lik
diperjanjikan dimana dalam Pasal 1613 ayat (2) KUHPerdata untuk
debitor cessie artinya tidak ada hubungan dengan keabsahan hanya
am

ub
sebelum diberitahukan, maka debitor tidak tahu kreditor yang baru dan
jika setelah diberitahu tetap membayar pada yang baru, debitor bisa
kena kewajiban membayar dua kali;
ep
k

- Bahwa terkait dengan pemberitahuan awalnya Pasal 1613 ayat (2) KUH
Perdata menentukan bahwa pemberitahuan resmi melalui Juru Sita,
ah

R
tetapi ketika prof Subekti menterjemahkan, beliau tidak memakai

si
pemberitahuan resmi sehingga mulai berkembang bahwa

ne
ng

pemberitahuan bisa tertulis dan menurut Ahli pemberitahuan tertulis


asalkan diterima oleh yang diberitahu dan pemberitahuan harus
langsung kepada yang bersangkutan dan di Indonesia dalam

do
gu

prakteknya lebih banyak yang dipakai cukup dengan pemberitahuan


asalkan ada tanda terima;
- Bahwa cessie merupakan penyerahan atas piutang dan wajib
In
A

diberitahukan ;
- Bahwa piutang bisa dijual lebih dari satu kali dan tidak apa-apa tidak
ah

lik

diberitahukan asal yang terakhir ada pemberitahuan supaya debitor


mengetahui apabila jangka waktunya tiba kemana harus membayar;
- Bahwa pemegang cessie I diambil alih oleh pemerintah, debitor cessie
m

ub

Yang tidak diberitahu boleh membayar kepada kreditor yang pertama,


dan kelalaian pembayaran bisa digugat wanprestasi;
ka

- Bahwa kedudukan kreditor yang baru sama dengan kreditor yang lama
ep

dan semua beralih secara otomatis;


- Bahwa dalam Pasal 1975 KUHPerdata ditentukan bahwa bunga
ah

pinjamannya dalam waktu 30 (tiga puluh) tahun, tetapi jika tetap ditagih,
R

es

maka tidak ada kadaluarsa;


M

- Bahwa Pasal 1533 KUHPerdata bersifat alternatif dan jika ada jaminan
ng

kebendaan dapat dilaksanakan;


on

Halaman 28 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa apabila dalam salah satu dari jual belinya tidak ada kata

R
penyerahan, maka yang berikutnya tidak mungkin bisa dengan kata-

si
kata lain pengganti penyerahan;
- Bahwa perjanjian obligatoir bisa lisan tetapi penyerahannya harus

ne
ng
tertulis;
- Bahwa mungkin saja perjanjian obligatoirnya tidak sah menurut teori

do
gu causal, maka tidak sah tetapi dalam teori abstrak tidak perlu harus sah
obligatoirnya;
- Bahwa apabila perjanjian obligatoirnya dibatalkan oleh Pengadilan

In
A
maka menjadi persoalan pada perjanjian cessie;
- Bahwa perjanjian cessie merupakan penyerahan saja sedangkan
perjanjiannya merupakan obligatoir;
ah

lik
- Bahwa dalam obligatoir tidak perlu diperjanjikan hak untuk
mengalihkan;
- Bahwa kewajiban pemberitahuan dilakukan oleh ceaden;
am

ub
- Bahwa dalam pembelian KPR kreditor membuat PPJB dan untuk
pemegang ditunjuk bank;
- Bahwa dalam perjanjian kredit KPR tidak ada undang-undangnya
ep
k

hingga sekarang, misalnya developer ada sertifikat induk mencari


konsumen akan membeli sebagian, biasanya dapat uang langsung dan
ah

R
konsumen membeli dengan kredit KPR biasanya developer punya rekan

si
bank, tentang permohonan kredit biasanya bank tidak mau tanpa

ne
ng

jaminan sehingga dengan PPJB sudah bisa dikabulkan kreditnya,


walaupun belum berpindah hak miliknya, tetapi dalam KPR bisa
dijadikan jaminan karena biasanya ada kerja sama dengan bank yang

do
gu

jaminannya tidak tertulis yaitu objek jaminan biasanya ada syarat-syarat


lain, tetapi setelah itu ada tahapan oleh developer maupun konsumen ;
- Bahwa perjanjian KPR sama dengan penanggungan dan yang
In
A

wanprestasi tidak dapat menuntut pembatalan perjanjian ;


- Bahwa dalam hukum acara perdata gugat balik pada sesama Tergugat
ah

lik

tidak boleh;
- Bahwa developer harus menyerahkan fisiknya untuk dapat dibangun
dan apabila tidak, maka dapat dikualifir sebagai wanprestasi;
m

ub

- Bahwa yang dimaksud wanprestasi adalah keadaan seseorang tidak


memenuhi kewajiban, memenuhi kewajiban tetapi tidak sesuai dengan
ka

yang diperjanjikan atau terlambat dalam memenuhi prestasinya;


ep

- Bahwa pihak yang tidak ikut tandatangan dapat digugat wanprestasi,


hanya para pihak yang terikat perjanjian jual beli saja yang harus
ah

digugat;
R

- Bahwa dalam PPJB telah nyata digariskan bahwa konsumen dilarang


es
M

menjaminkan atau menjual kepada pihak lain;


ng

on

Halaman 29 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang dilanggar syarat

R
objektifnya maka perjanjian batal demi hukum dan dikembalikan kepada

si
keadaan semula;

ne
ng
Menimbang, bahwa guna mendukung dalil bantahannya dan gugatan
rekonvensinya , Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengajukan bukti

do
gu surat sebagai berikut :
1. Bukti TII-1 : Fotocopy Akta Pernyataan Keputusan Secara Sirkulasi Para
Pemegang Saham Nomor 18 tertanggal 14 Agustus 2013;

In
A
2. Bukti TII-2 : Fotocopy Undang-Undang Perumahan dan Kawasan
Permukiman Nomor 1 Tahun 2011;
3. Bukti TII-3 : Fotocopy Surat Edaran Badan Pertanahan Nasional Kantor
ah

lik
Wilayah Propinsi Jawa Barat Nomor 600-32 Tahun 2003
4. Bukti TII-4 : Fotocopy Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah No.
154/SPJT/KDT/IX/1994;
am

ub
5. Bukti TII-5 : Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor :
36/Pdt.G/2015/PN.Tng antara Mediarto Prawiro sebagai
ep
Penggugat melawan Robert Jacobus Silfanus sebagai
k

Tergugat I dan PT. Duta Realtindo Jaya sebagai Tergugat II;


ah

6. Bukti TII-6 : Fotocopy Beberapa Permasalahan Hukum oleh H. Atja


R

si
Sondjaya, S.H., Tuada Perdata Mahkamah Agung Republik
Indonesia;

ne
7. Bukti TII-7 : Fotocopy Pengertian Eksploit Juru Sita dari Kamus Besar
ng

Bahasa Indonesia (KKBI);

Menimbang, bahwa selain bukti surat, Tergugat II mengajukan seorang

do
gu

Ahli bernama : Dr. Atja Sondjaja, SH.MH dibawah sumpah memberikan


pendapatnya sebagai berikut :
In
A

- Bahwa berdasarkan Pasal 1458 KUH Perdata jual beli dianggap telah terjadi
antara kedua belah pihak, segera setelah orang-orang itu mencapai
ah

lik

kesepakatan tentang barang tersebut beserta harganya, meskipun barang


itu belum diserahkan dan harganya belum dibayar;
- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1459, KUH Perdata hak milik atas
m

ub

barang yang dijual tidak pindah kepada pembeli selama barang itu belum
diserahkan ;
ka

- Bahwa setelah terjadi levering jika yang menjadi objek adalah barang
ep

bergerak, maka levering dari tangan ke tangan selama penyerahkan belum,


ah

maka belum terjadi;


- Bahwa berdasarkan Pasal 613 KUH Perdata, penyerahan piutang atas
R

es

nama dan barang-barang lain yang tidak bertubuh dilakukan dengan jalan
M

membuat akta otentik atau dibawah tangan yang melimpahkan hak-hak


ng

on

Halaman 30 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atas barang-barang itu kepada orang lain. Penyerahan ini tidak ada

R
akibatnya bagi yang berutang sebelum penyerahan itu diberitahukan

si
kepadanya atau disetujuinya secara tertulis atau diakuinya.
- Bahwa dalam Cessie harus ada dilakukan dengan akta dan ada

ne
ng
penyerahan. Sejak saat disepakati Cessie pembeli piutang sudah menjadi
pemilik;

do
gu - Bahwa debitur baru terikat apabila diberitahukan dengan resmi dan apabila
tidak ada pemberitahuan, maka tidak ada kewajiban untuk membayar;
- Bahwa yang memberitahukan boleh kreditor lama atau yang baru atau turut

In
A
tandatangan ketika hadir dalam pembuatan akta penyerahan;
- Bahwa debitur yang tidak diberitahu, Cessienya tetap sah tetapi tidak ada
kewajiban untuk membayar;
ah

lik
- Bahwa cessie harus dibuat dalam bentuk akta, jadi harus tertulis;
- Bahwa dalam Cessie yang beralih piutangnya dan penyerahan piutang
namanya cessie;
am

ub
- Bahwa kreditur baru haknya tidak sama, yang memberi piutang hanya
sejumlah piutangnya saja sehingga tidak berhak menuntut ganti rugi;
- Bahwa dalam cessie wajib dilakukan pemberitahuan dan undang-undang
ep
k

hanya menyatakan pemberitahuan resmi jadi jika orangnya tidak diketahui


tempat tinggalnya maka berdasarkan Pasal 390 HIR pemberitahuan dapat
ah

R
dilakukan dengan pengumuman;

si
- Bahwa kewajiban hanya sebesar piutangnya saja dapat dilihat dalam
sumber hukum berupa doktrin tetapi ahli lupa nama penulisnya, yang

ne
ng

dikatakan bahwa pemegang piutang baru hanya sejumlah piutangnya saja


berbeda halnya dalam subrogasi;

do
- Bahwa pemberitahuan dalam Cessie harus dilakukan pada cessie pertama
gu

atau pada pembeli terakhir bisa saja dilakukan oleh kreditur lama maupun
baru, rasionya supaya ada kepastian kemana harus membayar;
In
A

- Bahwa lazimnya begitu ada Cessie diberitahukan dan jika terjadi beberapa
kali maka yang terakhir yang terutang;
- Kreditur atau pembeli baru hanya berhak jumlah utang dan apabila membeli
ah

lik

piutang yang dijaminkan maka jaminannya ikut;


- Apabila jaminan tidak ikut maka berlaku ketentuan Pasal 1131 KUH Perdata
yang menyatakan bahwa harta benda debitur baik yang sekarang maupun
m

ub

yang akan datang menjadi jaminan atas utang-utangnya;


- Bahwa piutang masih dapat dialihkan tetapi tetap dengan cessie
ka

- Bahwa perbedaan PPJB dengan AJB terletak pada AJB harus dibuktikan
ep

dengan akta PPAT karena mengenai tanah dikenal juga dalam hukum adat,
ah

maka prinsip konkret, tunai, terang berlaku sehingga begitu AJB


R

ditandatangani, maka haknya sudah beralih, sedangkan dalam PPJB belum


es

terjadi peralihan hak sehingga bisa dibuat dibawah tangan saja dan dalam
M

ng

on

Halaman 31 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PPAT tidak boleh, jadi dalam PPJB hak milik tetap pada penjual dan belum

R
berpindah.

si
- Bahwa dalam PPJB ada syarat batal dan syarat tangguh;
- Bahwa jual beli yang melibatkan pihak ke tiga (KPR) yang sudah

ne
ng
membayarkan sejumlah nilai tetapi pembeli tidak melunasi, maka ada 2
(dua) peristiwa hukum yaitu :
1. Jual beli rumah dari pengembang tetapi pembeli tidak punya uang;

do
gu 2. Pinjam meminjam sebagai peminjam adalah pembeli kemudian
dibayarkan ada PPJB antara Pengembang dengan pembeli sehingga
jual beli belum terjadi dan pembeli yang minjam uang pada bank tidak

In
A
mungkin terjadi karena barang itu belum menjadi miliknya.
- Bahwa selama si pemilik belum ada perjanjian jual beli, penjual masih
ah

lik
sebagai pemilik sehingga tidak mungkin dijaminkan oleh pembeli;
- Bahwa PPJB tidak bisa dijaminkan oleh pembeli kecuali pihak ke tiga
sebagai penjamin;
am

ub
- Bahwa pengadilan akan mempelajari isi perjanjian dengan pihak ketiga
karena dalam Pasal 1338 KUH Perdata perjanjian hanya mengikat para
pihak dan ahli warisnya saja;
ep
k

- Bahwa tanah yang dijual 2 (dua) kali yang pertama memenuhi syarat terang
dan yang ke dua dihadapan PPAT, maka transaksi yang pertama syarat
ah

R
terang harus dilakukan dihadapan pejabat kepala desa, tetapi sekarang

si
yang dimaksud dengan terang apabila dilakukan dihadapan PPAT yang

ne
ng

berwenang, dan dalam hal seperti itu maka pembeli terakhir yang beritikad
baik yang harus dilindungi;
- Bahwa syarat – syarat jaminan adalah benda yang mempunyai nilai

do
gu

ekonomis sehingga akta PPJB tidak dapat dijaminkan dan jika menjaminkan
hak milik orang lain harus dengan hak tanggungan;
- Bahwa dalam melakukan jaminan syaratnya sama dengan ketentuan Pasal
In
A

1320 KUH Perdata;


- Bahwa jaminan kebendaan syaratnya harus didaftarkan;
- Bahwa dalam perkara wanprestasi pihak ke tiga yang tidak terikat perjanjian
ah

lik

tidak dapat dituntut;


- Bahwa walaupun jual beli hanya berdasarkan PPJB tetapi apabila sudah
dibayar lunas dan barang sudah dikuasai secara fisik dengan itikad baik ,
m

ub

maka dinyatakan telah terjadi jual beli tersebut;


- Bahwa PPJB akan menjadi batal jika dalam waktu tertentu tidak
ka

ep

dilaksanakan;
- Bahwa apabila ada disebutkan ada syarat pemenuhan undang-undang lalu
ah

pengembang menjual tanah, maka transaksi tersebut batal karena syarat


R

Pasal 1320 KUH Perdata tidak terpenuhi dan jika dilanggar maka dapat
es

dilaporkan pada pihak kepolisian;


M

ng

on

Halaman 32 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa suatu perjanjian yang dinyatakan batal demi hukum maka perjanjian

R
tersebut dianggap tidak pernah ada;

si
- Bahwa PPJB bisa saja fisik telah diserahkan tetapi secara yuridis dianggap
belum karena belum ada AJB;

ne
ng
- Bahwa PPJB yang telah ada dan dibayar lunas dapat saja dibatalkan;
- Bahwa suatu perjanjian yang melibatkan pihak ketiga dinilai batal karena
suatu perjanjian tidak mengikat pihak ketiga tersebut;

do
gu Terhadap pendapat ahli, para pihak menyatakan akan menanggapi dalam
kesimpulan;

In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam
berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
ah

lik
telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal


am

ub
yang diajukan lagi dan mohon putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


ep
k

Dalam Konvensi :
ah

Dalam Eksepsi :
R

si
A. Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Nebis In Idem

Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat mengemukakan bahwa

ne
ng

Penggugat pernah mengajukan gugatan yang sama seperti ini dengan Perkara
Nomor:36/Pdt.G/2015/PN.TNG, dimana majelis hakim pada perkara tersebut

do
gu

telah menjatuhkan putusan gugatan Penggugat tidak dapat diterima karena


Cessie wajib dialihkan menggunakan exploit juru sita sejak pertama kali
dialihkan, karena gugatan Penggugat pada intinya sama dan tidak ada
In
A

perubahan mengenai pembetulan Cessie sejak pertama kali dialihkan, maka


gugatan ini sama dengan gugatan perdata Nomor:36/Pdt.G/2015/PN.TNG
ah

lik

sehingga sudah sepatutnya jika gugatan ini dianggap sebagai gugatan yang
Nebis In Idem.
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut, Penggugat dalam


repliknya menanggapi bahwa memang benar Penggugat pernah mengajukan
ka

gugatan Nomor 36/Pdt.G/2015/PN.TNG. Namun Putusan Majelis Hakim pada


ep

saat itu adalah Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
ah

Onvankelijke Verklaard), oleh karena Putusan Majelis Hakim pada Perkara No.
R

Nomor 36/Pdt.G/2015/PN.TNG menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat


es

diterima (Niet Onvankelijke Verklaard), maka Penggugat memiliki hak untuk


M

ng

on

Halaman 33 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajukan kembali gugatan a quo, oleh karena itu gugatan Penggugat tidak

R
termasuk kategori nebis in idem.

si
Menimbang, bahwa dalam membahas eksepsi ini Majelis Hakim dapat

ne
ng
menerima pendapat Penggugat dalam repliknya karena dalam hukum acara
perdata ditentukan bahwa terhadap perkara yang diputus dengan putusan

do
gu gugatan tidak dapat diterima, Penggugat dapat mengajukan gugatan lagi tanpa
risiko gugatan ne bis in idem, oleh karena itu eksepsi Tergugat II tersebut tidak
berdasarkan hukum sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima;

In
A
B. Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Error In Persona;
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat II mengemukakan bahwa
Penggugat mengajukan gugatan Wanprestasi kepada Tergugat II yang nyata-
am

ub
nyata dan tidak dapat dibantahkan kebenarannya tidak pernah menandatangani
perjanjian kredit antara Bank pemberi kredit dengan Tergugat I sehingga
Tergugat II tidak memiliki kewajiban apapun dalam Perjanjian Kredit tersebut,
ep
k

oleh sebab itu gugatan yang diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat II
ah

adalah salah alamat (Error in persona).


R

si
Menimbang, bahwa dalam repliknya Penggugat menanggapi eksepsi
tersebut dengan menyatakan bahwa gugatan aquo merupakan gugatan

ne
ng

wanprestasi atas fasilitas kredit yang diterima oleh Tergugat I. Dimana untuk
menjamin terbayarkannya kredit tersebut, Tergugat I menjaminkan tanah dan

do
gu

bangunan yang terletak di Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate


tersebut, dalam hal ini tanah dan bangunan yang dijaminkan untuk pembayaran
kredit Tergugat I tersebut, saat ini dikuasai oleh Tergugat II baik penguasaan
In
A

fisik maupun atas penguasaan dokumen. Dengan demikian, sudah sepatutnya


Tergugat II ditarik menjadi pihak di dalam gugatan a quo agar dapat dihukum
ah

lik

untuk menyerahkan penguasaan dan melakukan tindakan yang diperlukan


lainnya agar eksekusi jaminan dapat dilakukan dengan baik apabila Tergugat I
m

ub

tidak juga menunjukan itikad baiknya melakukan pembayaran atas kewajiban-


kewajibannya kepada Penggugat. Bahwa adalah fakta dimana dalam Pasal 3
ka

Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor : 154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal


ep

28 September 1994, yang di tandatangani dihadapan Djedjem Widjaja, SH.,


ah

Notaris Jakarta diatur jika pembayaran pembelian tanah tersebut dapat


R

dilakukan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Bahkan syarat-syarat detail


es

jika pembelian dilakukan melalui KPR juga diatur disana. Pihak Bank tentunya
M

ng

sudah menjalin kerja sama dengan pihak developer, biasa disebut “Rekanan”,
on

Halaman 34 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga Bank punya kepercayaan (confident) untuk membantu developer

R
dalam memberikan KPR (pembiayaan) terhadap konsumen dari developer

si
tersebut dalam pembelian unit. Sehingga saat ini tentunya adalah sudah benar

ne
ng
secara hukum jika Tergugat II ditarik masuk dalam perkara a quo.

Menimbang, bahwa terlepas dari tanggapan Penggugat terhadap eksepsi

do
gu tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa eksepsi tersebut telah memasuki
ranah pokok perkara, sehingga eksepsi Tergugat II dinilai tidak berdasarkan
hukum sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima;

In
A
C. Eksepsi Gugatan Penggugat belum waktunya diajukan (Premature)
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat II mengemukakan bahwa
Penggugat telah khilaf dan karenanya tidak menyadari adanya fakta bahwa
am

ub
perjanjian pengalihan hak tagih (Cessie) yang dimiliki oleh Penggugat telah
cacat hukum sejak pertama kali dialihkan dari PT Bank Danamon Indonesia
ep
kepada Badan Penyehatan Perbankan (BPPN) sebagaimana tertuang dalam
k

perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang Nomor: SP-


ah

184/BPPN/0501tertanggal 2 Mei 2001karena penyerahan piutang tersebut tidak


R

si
melalui mekanisme yang benar sebagaimana yang mewajibkan untuk disetujui
oleh debitur atau setidak-tidaknya pemberitahuannya melalui exploit juru sita

ne
ng

sebagaimana diatur dalam Pasal 613 ayat (3) KUHPerdata dan peralihan yang
cacat hukum tersebut dilakukan berulang-ulang sebagaimana penjualan Cessie

do
gu

yang dilakukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional kepada PT NISP


Sekuritas dimana perjanjian tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari
debitur dan tidak melaksanakan pemberitahuan kepada debitur melalui exploit
In
A

juru sita, dan selanjutnya kecacatan hukum tersebut kembali terjadi pada Akta
Perjanjian Pengalihan atas Hak Tagih antara PT NISP Sekuritas kepada
ah

lik

Fontienne Capital Limited yang tidak mendapatkan persetujuan dari debitur


(Tergugat I) dan tidak dilakukan pemberitahuan kepada debitur (Tergugat I)
m

ub

dengan melalui pemberitahuan ex ploit juru sita dan cacat hukumnya juga terjadi
pada Akta Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan antara Fontienne Capital
ka

Limited dengan PT Rindang Sejahtera Finance karena tidak ada persetujuan


ep

dari debitur (Tergugat I) dan tidak dilaksanakan pemberitahuannya melalui


ah

exploit juru sita kepada debitur (Tergugat I) dan Penggugat hanya


R

melaksanakan pemberitahuan pengalihan Hak atas Tagihan antara PT Rindang


es

Sejahtera Finance kepada dirinya sendiri melalui exploit juru sita sehingga hal
M

ng

tersebut tidak dapat memperbaiki kecacatan atas seluruh peralihan hak atas
on

Halaman 35 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tagihan yang berulang-ulang telah cacat hukum. Dengan demikian gugatan

R
Penggugat belum waktunya untuk diajukan karena Pemberitahuan Pengalihan

si
hak tersebut belum dilakukan oleh Pihak-pihak yang namanya tercatat dalam

ne
ng
perjanjian Pengalihan Hak Tagih.

Menimbang, bahwa Penggugat dalam repliknya mengemukakan bahwa

do
gu Penggugat telah menerima, membeli, dan/atau menerima pengalihan hak atas
tagih (piutang) terhadap Tergugat I sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian
Pengalihan Hak Atas Tagihan Nomor : 06, tanggal 08 Agustus 2011, yang dibuat

In
A
oleh dan/atau dihadapan SUBARIATI SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo.
Perjanjian Jual Beli Hak Atas Tagihan, tanggal 08 Agustus 2011 dan pengalihan
ah

lik
Hak atas Tagihan (cessie) tersebut telah memenuhi ketentuan sebagaimana
diatur dalam Pasal 613 KUHPerdata;dalam hal mana Pengalihan Hak Atas
Tagih (cessie) tersebut dilakukan dengan membuat akta otentik yang dibuat oleh
am

ub
dan dihadapan Notaris, dan pengalihan tersebut juga telah diberitahukan
kepada Tergugat I, dan terkait dengan pemberitahuan, Pasal 613 KUHPerdata
ep
k

memberikan kebebasan atas bentuk dan cara penyampaiannya. Semangatnya


adalah debitor selaku pihak yang memiliki kewajiban mengetahui kemana dan
ah

R
kepada siapa kewajiban tersebut harus ditunaikan, namun dengan itikad baik,

si
sebelum gugatan a quo didaftarkan Penggugat telah terlebih dahulu telah

ne
melakukan pemberitahuan mengenai adanya pengalihan hal atas tagih (cessie)
ng

tersebut ;dan faktanya, saat ini Tergugat I telah mengetahui adanya pengalihan
hak atas tagih (cessie) tersebut dimana Tergugat I tidak melakukan bantahan

do
gu

akan adanya kewajibannya tersebut, dengan demikian, pengalihan hak atas


tagih (cessie) telah sesuai dengan ketentuan Pasal 163 KUHPerdata, maka
In
eksepsi Tergugat II tidaklah berdasarkan hukum dan harus ditolak.
A

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tentang gugatan premature dari


ah

lik

Tergugat II dan tanggapan Penggugat terhadap eksepsi tersebut, Majelis Hakim


berpendapat bahwa eksepsi Tergugat II tersebut telah menyangkut pokok
perkara yang harus dibuktikan dipersidangan karena dalam doktrin disebutkan
m

ub

bahwa pada umumnya yang diartikan dengan eksepsi ialah suatu sanggahan
ka

atau bantahan dari pihak Tergugat terhadap gugatan Penggugat yang tidak
ep

langsung mengenai pokok perkara yang berisi tuntutan batalnya gugatan


(Vide,prof.Dr.Sudikno Mertokusumo, SH Hukum Acara Perdata Indonesia,
ah

Liberty, Yogyakarta 1988 hal 92), oleh karena itu eksepsi dimaksud tidak
R

es

berdasarkan hukum sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima;


M

ng

on

Halaman 36 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
C. Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Obscuur Libel

si
Menimbang, bahwa Tergugat II dalam eksepsinya mengemukakan bahwa
Perjanjian Pengalihan Hak Tagih (Cessie) antara PT Bank Danamon Indonesia

ne
ng
kepada Badan Penyehatan Perbankan (BPPN) ,Perjanjian Pengalihan Hak
Tagih antara Badan Penyehatan Perbankan Nasional kepada PT NISP

do
gu Sekuritas dan Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara NISP Sekuritas kepada
Fontiene Capital serta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Fontiene Capital
kepada PT Rindang Sejahtera Finance karena tidak mendapatkan persetujuan

In
A
dari debitur (Tergugat I) dan tidak diberitahukan kepada debitur melalui exploit
juru sita tentang perjanjian pengalihan hak atas tagihan tersebut dan
ah

lik
Pengalihan keempat perjanjian diatas tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan
hukum maka menyebabkan cacat hukum dan tidak sahnya perjanjian
pengalihan hak tagih antara PT Rindang Sejahtera Finance dengan Penggugat
am

ub
sebagaimana tertuang dalam akta Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan
Nomor: 06, tertanggal 8 Agustus 2011 dan selain kecacatan Perjanjian Hak
ep
k

Tagih dalam gugatan a quo, terjadi juga kecacatan hukum dalam perjanjian
kredit antara Tergugat I selaku debitur dengan PT Bank Danamon Indonesia
ah

R
selaku kreditur karena Tergugat I secara melawan hukum telah menjaminkan

si
tanah yang nyata-nyata dan tidak dapat dibantahkan kebenarannya adalah milik

ne
PT Duta Realtindo Jaya bukan milik Tergugat I, karena Tergugat I tidak memiliki
ng

bukti kepemilikan atas tanah yang dijaminkan dan bukti yang ada adalah hanya
berupa Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) antara Tergugat I dengan

do
gu

Tergugat II, dimana Tergugat I berjanji akan melaksanakan Pembangunan


rumah maksimal 36 bulan sejak PPJB tersebut ditandatangani, dan Tergugat I
In
dengan sengaja tidak melaksanakan janjinya kepada Tergugat II, Tergugat I
A

malah menjaminkan akta Perjanjian Pengikatan Jual beli tersebut kepada PT


Bank Danamon Indonesia, bahwa karena hanya akta Perjanjian Pengikatan Jual
ah

lik

Beli yang dijaminkan dan bukan tanah yang bersertipikat maka dari itu PT Bank
Danamon Indonesia tidak dapat melaksanakan perintah undang-undang
m

ub

untuk mengikat jaminan dengan Hak tanggungan terhadap PPJB tersebut,


kelalaian PT Bank Danamon Indonesia dalam memeriksa Jaminan yang
ka

ep

diberikan oleh Tergugat I, dimana tanah tersebut sesungguhnya milik Tergugat II


sehingga PT Bank Danamon Indonesia telah melanggar prinsip Perbankan yaitu
ah

khususnya prinsip Collateral (Jaminan) yang dapat dieksekusi, membuat


R

cacatnya perjanjian jaminan Kredit antara Tergugat I dengan PT Bank Danamon


es
M

Indonesia, oleh karena itu gugatan ini dibuat oleh Penggugat dengan tanpa
ng

dasar, selain karena cacat hukumnya Perjanjian Pengalihan Hak dan Cacat
on

Halaman 37 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hukumnya Perjanjian Kredit dan Jaminan kredit Tergugat II, juga ditambahkan

R
dengan gugatan wanprestasi Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat II di

si
mana nyata-nyata Tergugat II tidak pernah menandatangani perjanjian kredit

ne
ng
dengan Penggugat ataupun PT Bank Danamon Indonesia terkait dengan
perkara a quo, jadi di mana letak wanprestasi Tergugat II dan selain itu adanya
itikad buruk dalam diri Penggugat yang mengaku menggantikan kedudukan

do
gu Kreditur namun berniat untuk menguasai barang jaminan debitur yang nyata-
nyata bukan milik debitur membuat daftar yang lengkap tentang tidak

In
A
berdasarnya gugatan a quo.

Menimbang, bahwa Penggugat dalam repliknya mengemukakan bahwa


ah

lik
tanah dan bangunan yang dijadikan jaminan oleh Tergugat I untuk menjamin
pembayaran kreditnya merupakan obyek dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Oleh karenanya, kewajiban pembayaran yang wajib ditunaikan oleh Tergugat I
am

ub
adalah bukan lagi kepada Tergugat II (pembangun/developer) selaku penjual
melainkan kepada Bank selaku pemberi kredit (saat ini Penggugat selaku
ep
k

penerima pengalihan hak atas tagih) dan tentunya ketika KPR diberikan, ini
bukan hanya untuk keuntungan Tergugat I tapi juga disaat bersamaan bagi
ah

R
Tergugat II yang menerimakan pembayaran. Tergugat II saat ini tentunya tidak

si
dapat tiba-tiba bersikap seakan-akan tidak tahu menahu mengenai KPR ini, dan

ne
bahkan bersikap tidak mau tahu ini itikad yang sangat buruk, sehingga
ng

ditariknya Tergugat II di dalam gugatan a quo adalah dikarenakan adanya


penguasaan fisik dan dokumen oleh Tergugat II. Dimana Tergugat II dengan

do
gu

itikad tidak baik enggan menyerahkan obyek jaminan tersebut tersebut kepada
Tergugat I maupun kepada Penggugat untuk di eksekusi dan terkait dengan dalil
In
Tergugat II mengenai niatan Penggugat untuk menguasai jaminan debitor
A

adalah hal yang keliru. Penggugat selaku pemegang hak tagih demi hukum
diberikan hak untuk melakukan penagihan kepada Debitor (Tergugat I) atas
ah

lik

kewajiban-kewajibannya yang belum ditunaikan. Dimana apabila Debitor


(Tergugat I) tidak melaksanakan kewajibannya tersebut, Penggugat demi hukum
m

ub

diberikan hak untuk mengeksekusi obyek yang dijadikan jaminan atas


pembayaran tersebut dan terkait dengan pengikatan Hak Tanggungan, pada
ka

ep

saat ditandatanganinya Perjanjian kredit dan pemberian obyek jaminan atas


jaminan pembayaran fasilitas kredit tersebut (tepatnya pada tanggal 01 Februari
ah

1995), Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas


R

Tanah dan Benda-Benda yang Berkaitan Dengan Tanah belum berlaku.


es
M

Undang-Undang Hak Tanggungan tersebut baru berlaku pada tanggal 9 April


ng

1996, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 31 Undang-Undang Nomor 6


on

Halaman 38 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah dan Benda-Benda yang

R
Berkaitan Dengan Tanah, namun demikian, tidak diikatnya hak tanggungan

si
terhadap obyek jaminan tidak menghilangkan hak Penggugat untuk melakukan

ne
ng
eksekusi obyek yang dijadikan jaminan atas pembayaran tersebut.
Perbedaannya hanya di cara eksekusi saja namun hak-hak terhadap eksekusi
tidaklah menjadi hilang, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1131

do
gu KUHPerdata, bahwa segala kebendaan orang yang berhutang baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang

In
A
akan ada dikemudian hari menjadi tanggungan untuk segala perikatan
perorangan, dengan demikian berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat
ah

mohon agar eksepsi dari Tergugat II ditolak dan dinyatakan tidak berdasar.

lik
Menimbang, bahwa setelah mencermati eksepsi Tergugat II terkait
dengan gugatan kabur, dan tanggapan dari pihak Penggugat, Majelis Hakim
am

ub
berpendapat bahwa gugatan Penggugat telah jelas maksud dan tujuannya,
sedangkan hal-hal yang dipaparkan oleh Tergugat II dalam eksepsinya menurut
ep
k

pendapat Majelis Hakim telah memasuki ranah pokok perkara yang akan
dibahas dalam pertimbangan tentang pokok perkara, oleh karena itu eksepsi
ah

R
dimaksud tidak berdasarkan hukum sehingga harus dinyatakan tidak dapat

si
diterima;

ne
ng

Menimbang, bahwa merujuk pada paparan di atas, eksepsi dan Tergugat


II dinyatakan tidak dapat diterima untuk seluruhnya;

do
gu

Dalam Pokok Perkara


In
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Konvensi
A

yang pada pokoknya menyatakan bahwa pada tanggal 28 September 1994,


telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah antara
ah

lik

Tergugat II dan Tergugat I, yakni atas sebidang tanah yang terletak di Komplek
Perumahan Kedaton Private Golf Estate seharga 120.000.600,- (seratus dua
m

ub

puluh juta enam ratus rupiah) dan PPN sebesar Rp. 9.600.048,- (sembilan juta
enam ratus ribu empat puluh delapan rupiah), sebagaimana tertuang dalam
ka

Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor : 154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal


ep

28 September 1994, dan untuk melakukan pembayaran transaksi tersebut,


ah

Tergugat I meminjam uang kepada PT. Bank Danamon Indonesia melalui


R

fasilitas kredit kepemilikan tanah dan bangunan (KPR) sebesar Rp. 80.000.000,-
es

(delapan puluh juta rupiah), sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kredit


M

ng

Nomor : PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995 dan/atau Akta


on

Halaman 39 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengakuan Hutang No. 28, tertanggal 1 Februari 1995,yang berupa utang

R
pokok, bunga, provisi, biaya asuransi, denda, dan biaya-biaya lainnya, Tergugat

si
I memberikan agunan/jaminan berupa sebidang tanah berikut segala sesuatu

ne
ng
yang ada maupun yang akan ada di atasnya yang terletak di Komplek
Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No.
3A, Luas Tanah 360 M2 Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis,

do
gu Kabupaten Tangerang tersebut dan utang Tergugat I kepada Bank Danamon
telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dan hak tagih PT. Bank Danamon

In
A
Indonesia kepada Tergugat I tersebut telah beberapa kali dilakukan pengalihan,
penjualan dan/atau penyerahan,sehingga saat ini Penggugat merupakan orang
ah

yang berhak atas tagihan/piutang kepada Tergugat I, dan perbuatan Tergugat I

lik
yang tidak membayar utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih tersebut
merupakan perbuatan wanprestasi/ingkar janji kepada Penggugat.
am

ub
Menimbang, bahwa tanah yang dijadikan jaminan adalah tanah milik
Tergugat II bukan milik Tergugat I, dan perjanjian Kredit Nomor: PK/KPR/Pim-
ep
k

KNG/518/II/95 tertanggal 1 Februari 1995 ditandatangani oleh Tergugat I selaku


debitur dan PT Bank Danamon Indonesia selaku Kreditur, sehingga jaminan
ah

R
tersebut cacat hukum dan tidak dapat diletakkan hak tanggungan terhadapnya;

si
Menimbang, bahwa Tergugat II dalam surat jawabannya membenarkan

ne
ng

beberapa hal dari surat gugatan oleh karena telah diakui atau setidak-tidaknya
tidak disangkal maka menurut hukum harus dianggap terbukti hal-hal :
1. Bahwa dalam Perjanjian Kredit Nomor: PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95

do
gu

tertanggal 1 Februari 1995 ditandatangani oleh Tergugat I selaku debitur


dan PT Bank Danamon Indonesia selaku Kreditur, tanah yang dijaminkan
In
A

adalah milik Tergugat II bukan milik Tergugat I karena jual beli atas tanah
tersebut antara Tergugat II dengan tergugat I baru berupa PPJB;
2. Bahwa benar telah terjadi Perjanjian Pengalihan, penjualan dan
ah

lik

atau/penyerahan utang berdasarkan akta perjanjian Pengalihan Hak Tagih


(Cessie) antara PT Bank Danamon Indonesia kepada Badan Penyehatan
m

ub

Perbankan (BPPN), sebagaimana tertuang dalam perjanjian Jual Beli dan


Penyerahan Piutang Nomor: SP-184/BPPN/0501 tertanggal 2 Mei 2001,
ka

akta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara Badan Penyehatan Perbankan


ep

Nasional kepada PT NISP Sekuritas berdasarkan akta Perjanjian


ah

Pengalihan Piutang (Cessie) tertanggal 20 tertanggal 17 Juni 2003,akta


R

Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara NISP Sekuritas kepada Fontiene


es
M

Capital berdasarkan akta Perjanjian Pengalihan atas Hak Tagih Nomor: 18


ng

tertanggal 23 September 2008 akta Perjanjian Pengalihan Hak Tagih antara


on

Halaman 40 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Fontiene Capital kepada PT Rindang Sejahtera Finance berdasarkan Akta

R
Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan Nomor: 19 tertanggal 23

si
September 2008, dan perjanjian pengalihan hak tagih antara PT Rindang

ne
ng
Sejahtera Finance dengan Penggugat sebagaimana tertuang dalam Akta
Perjanjian Pengalihan Hak atas Tagihan Nomor: 06, tertanggal 8 Agustus
2011;

do
gu 3. Bahwa hanya Penggugat yang memberitahukan adanya Pengalihan Hak
Atas Tagihan; yaitu pemberitahuan pengalihan dari PT Rindang Sejahtera
Finance kepada Penggugat;

In
A
ah

lik
Menimbang, bahwa yang menjadi persengketaan antara kedua belah
pihak adalah mengenai hal- hal sebagai berikut :
am

ub
1. Apakah perjanjian kredit yang menjadi dasar cessie tersebut dalam hal
tanah masih milik Tergugat II sah menurut hukum ?
ep
k

2. Apakah pengalihan cessie tersebut sah menurut hukum ?


ah

si
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis
Hakim akan mempertimbangkan permasalahan hukum tersebut sekaligus

ne
ng

karena keduanya saling berkaitan satu dengan yang lainnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR Penggugat

do
gu

berkewajiban untuk membuktikan hal tersebut di atas;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P2, diperoleh fakta bahwa


In
A

Tergugat I dan Tergugat II telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli


Tanah (PPJB) dengan obyek PPJB yang terletak di Komplek perumahan
ah

lik

Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A, luas
tanah 360M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten
Tangerang, hal ini juga ternyata dari fakta-fakta hukum sebagaimana dipaparkan
m

ub

di atas, dalam Pasal 19 angka 1 huruf b Jo. Pasal 3 angka 1 PPJB, Tergugat II
ka

telah berjanji dan mengikatkan diri untuk melangsungkan dan menandatangani


ep

Aka Jual Beli atas tanah tersebut di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT) setelah harga tanah tersebut dibayar lunas oleh Tergugat I.
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P3 diperoleh fakta bahwa


es

Tergugat I dan PT Bank Danamon Indonesia telah menandatangani Perjanjian


M

ng

Kredit sebagai bentuk fasilitas Kredit Pemilikan Rumah untuk pelunasan


on

Halaman 41 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembelian tanah berdasarkan PPJB antara Tergugat I dan Tergugat II dengan

R
jangka waktu selama 7 (tujuh) tahun dan berdasarkan Perjanjian Kredit ini PT

si
Bank Danamon Indonesia akan melakukan pembayaran/pelunasan kepada

ne
ng
Tergugat II untuk transaksi jual beli objek tanah yang terletak di Komplek
perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No.
3A, luas tanah 360M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis,

do
gu Kabupaten Tangerang dan selain itu Tergugat I dan PT Bank Danamon telah
menandatangani Akta Pengakuan Utang (bukti surat P- 4) dan Akta Pengikatan

In
A
Jaminan Secara Cesie (bukti surat P-6) dan berdasarkan fakta-fakta tersebut
dalam kaitannya satu dengan yang lainnya dapat dikonstatir fakta hukum
ah

sebagai berikut :

lik
1. Bahwa PT Bank Danamon telah memberikan fasilitas kredit pemilikan
rumah kepada Tergugat I dan telah membayar lunas kepada Tergugat II
am

ub
atas nilai tanah obyek PPJB;

2. Bahwa Tergugat I memiliki utang pokok sebesar Rp 80.000.000,- (delapan


ep
k

puluh juta rupiah), bunga 18,5 % pertahun, dan denda 3% per bulan dari
jumlah angsuran (pokok + bunga) yang terlambat dibayar;
ah

si
3. Bahwa Tergugat I telah mengikatkan diri untuk memberikan agunan/jaminan
berupa sebidang tanah dan bangunan yang terletak di di Komplek

ne
ng

perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C


No. 3A, luas tanah 360M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis,
Kabupaten Tangerang kepada PT Bank Danamon;

do
gu

4. Bahwa Utang-utang Tergugat I kepada Bank Danamon tersebut telah jatuh


tempo dan dapat ditagih pelunasannya termasuk untuk mengupayakan
In
A

pelunasan dari segala agunan/jaminan yang telah diberikan Tergugat I


kepada PT Bank Danamon Indonesia.
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,


maka tanah objek PPJB yang terletak di Komplek perumahan Kedaton Private
m

ub

Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A, luas tanah 360M 2,
Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang telah
ka

diangunkan/dijaminkan Tergugat I kepada PT Bank Danamon Indonesia dan


ep

telah disetujui dan dijanjikan oleh Tergugat II untuk dijadikan agunan/jaminan


ah

pelunasan utang Tergugat I kepada PT Bank Danamon, sebagaimana pula


R

ternyata dari bukti surat P-7 yang berisi persetujuan Tergugat II


es

menjaminkan/mengagunkan obyek tanah PPJB sebagai pelunasan utang


M

ng

Tergugat I kepada PT Bank Danamon, dan dalam bukti surat tersebut Tergugat
on

Halaman 42 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II juga menjanjikan kepada PT Bank Danamon Indonesia untuk melakukan

R
pemecahan sertifikat atas nama Tergugat I dan juga menjanjikan akan

si
menyerahkan langsung kepada PT Bank Danamon Indonesia dokumen-

ne
ng
dokumen berupa Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sertifikat pecahan atas
nama Tergugat I; dan janji Tergugat II tersebut dimaksudkan oleh Tergugat II
untuk mempelancar segala proses pengurusan KPR antara Tergugat I dan PT

do
gu Bank Danamon Indonesia termasuk untuk mempermudah persetujuan dari PT
Bank Danamon Indonesia dan terbukti dengan adanya persetujuan atas KPR

In
A
tersebut Tergugat II telah mendapat pelunasan pembayaran dari PT Bank
Danamon Indonesia.
ah

lik
Menimbang, bahwa Ahli Elijana Tansah S.H., dalam persidangan
menyatakan saat ini terkait praktek KPR terdapat kekosongan hukum karena
tidak ada perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pemberian
am

ub
kredit KPR, sehingga dalam praktik adalah lazim bila tanah yang dibeli oleh
Debitur/Konsumen dari Developer secara PPJB dijaminkan sebagai obyek
ep
k

kepada Perbankan dan selanjutnya Ahli Elijana Tansah SH menambahkan


menurut Hukum tidaklah menjadi masalah jika tanah obyek jaminan belum atas
ah

R
nama Debitur/masih atas nama Developer asal ada persetujuan dari Developer

si
sebagai Pemilik sehingga Bank/Kreditur dalam hal Debiturnya cidera janji dapat

ne
melakukan sita jaminan atas tanah objek jual beli PPJB yang telah dibayar lunas
ng

oleh Debitur dengan pinjaman kredit KPR dari Bank/Kreditur. Dengan demikian
jika Developer telah menyetujui tanah objek jual beli PPJB (meski jual belinya

do
gu

belum PPAT) dan harganya telah dibayar lunas, maka tanah objek jual beli
PPJB menjadi jaminan pembayaran lunas utang Debitur berdasarkan perjanjian
In
kredit KPR pada Bank/Kreditur pemberi kredit KPR. Bila tidak demikian, tidak
A

akan ada Bank yang mau memberikan Kredit KPR pada para
Debitur/Konsumen dari Developer.
ah

lik

Menimbang, bahwa Ahli Elijana Tansah SH juga berpendapat terdapat


kekosongan hukum ketika jaminan tersebut tidak diperkuat dengan hak
m

ub

tanggungan atau hipotik, sehingga yang menjadi perlindungan hukum bagi bank
ka

pemberi KPR apabila terjadi kredit macet adalah janji atau pemberitahuan dari
ep

developer kepada bank untuk pembiayaan KPR konsumen dan hal tersebut
adalah sebagai bentuk pertanggungan dari developer.
ah

Menimbang, bahwa bertolak dari hal tersebut, Tergugat II secara hukum


es

telah melakukan perikatan dengan PT Bank Danamon Indonesia. Persetujuan


M

ng

dan janji memberikan sertifikat dan IMB dari Tergugat II tersebut adalah bentuk
on

Halaman 43 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penanggungan sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 1820 KUHPer

R
sehingga jaminan objek PPJB antara Tergugat I dan PT Bank Danamon

si
Indonesia adalah sah dan dapat dieksekusi sebagai pelunasan utang karena

ne
ng
telah disetujui sepenuhnya oleh Tergugat II.

Menimbang, bahwa bukti-bukti surat yang diajukan oleh Para Tergugat

do
gu khususnya T II-4 dalam hal mana berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli
antara T I dan T II mensyaratkan Akta Jual Beli setelah T I membangun rumah
sebagaimana yang diperjanjikan, karena T I tidak melakukan pembangunan dan

In
A
telah melewati jangka waktu pembangunan maka T I tidak berhak melakukan
Akta Jual Beli dan T I telah ingkar janji kepada T II, tidak dapat dipergunakan
ah

lik
sebagai alasan untuk meniadakan hak dari Penggugat untuk menuntut
pembayaran atas utangnya, sedangkan pendapat ahli Dr. Atja Sondjaja, SH.MH
yang memberikan pendapat secara normatif hanya menegaskan dalam hal
am

ub
PPJB dipergunakan sebagai jaminan hutang harus dilakukan melalui lembaga
penjaminan;
ep
k

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim menganalisis bukti surat yang


ah

diajukan oleh Penggugat dan Tergugat maupun pendapat ahli Dr. Atja Sondjaja,
R

si
SH.MH dan ahli Elijana Tansah S.H., dan diperoleh fakta pula dari pengakuan
Tergugat I yang bersesuaian dengan bukti surat P-2, diperoleh fakta hukum

ne
ng

bahwa Tergugat I membeli sebidang tanah kepada Tergugat II sebagai


developer dengan fasilitas KPR, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa
penjaminan hutang berdasarkan PPJB yang telah merupakan kebiasaan yang

do
gu

dilakukan dalam kelancaran bisnis property dewasa ini, dengan demikian


perjanjian kredit yang menjadi dasar cessie tersebut dalam hal tanah masih
In
A

milik Tergugat II sah menurut hukum;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan


ah

lik

permasalahan hukum yang kedua yaitu : Apakah dalil Tergugat I bahwa


Penggugat tidak pernah memberitahukan kepada Tergugat I tentang pengalihan
m

ub

piutangnya (cessie), dan tanpa ada persetujuan dari Tergugat I sehingga


pengalihan cessie tersebut tidak sah dan batal demi hukum ?
ka

Menimbang, bahwa dalam Pasal 613 ayat (1) KUHPerdata ditentukan


ep

bahwa cessie merupakan penyerahan piutang atas nama dan kebendaan tak
ah

bertubuh lainnya, yang dilakukan dengan jalan membuat sebuah akta otentik
R

atau dibawah tangan, maka yang diserahkan adalah piutang atas nama yang
es

merupakan hak menagih dari kreditur terhadap debitur tertentu, berdasarkan


M

ng

on

Halaman 44 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suatu perikatan (Vide Mariam Darus Badrulzaman, Bab - Bab Tentang Crediet

R
Verband, Gadai dan Fidusia. Bandung: Alumni 1987, hlm. 66).

si
Menimbang, bahwa dalam penyerahan piutang atas nama dengan cara

ne
ng
cessie terdapat tiga pihak yaitu Cedent sebagai kreditur lama yang memiliki
tagihan piutang atas nama, kemudian Cessionaris sebagai kreditur baru yang

do
gu menerima pengalihan piutang atas nama dan Cessus sebagai debitur dalam hal
ini hanya sebagai pihak yang menerima pemberitahuan atau memberikan
persetujuan atas perjanjian cessie yang dibuat antara cedent dengan

In
A
Cessionaris karena Cessie merupakan bentuk penyerahan piutang atas nama,
maka untuk terjadinya penyerahan harus didasarkan adanya alas hak
ah

lik
(Rechttitel) yang merupakan hubungan perdata yang mendasari adanya
pengalihan hak. Alas hak tersebut terjadi karena adanya hubungan obligatoir
atau hubungan yang mengalihkan hak atas piutang tersebut. Pada umumnya
am

ub
hubungan obligatoir tersebut berupa perjanjian jual beli piutang atau tagihan,
oleh karena itu terdapat dua perbuatan hukum dalam penyerahan piutang atas
ep
k

nama yaitu perjanjian jual beli yang merupakan alas haknya dan perjanjian
cessie sebagai bentuk penyerahan piutang atas nama.
ah

si
Menimbang, bahwa bertolak dari paparan di atas, terdapat dua jenis
perjanjian yaitu perjanjian jual beli sebagai perjanjian obligatoirnya dan

ne
ng

perjanjian cessie sebagai bentuk penyerahan piutang atas nama, maka


perjanjian cessie merupakan accesoir dari perjanjian yang menjadi alas haknya
yaitu perjanjian jual beli, sehingga tidak dimungkinkan ada perjanjian cessie

do
gu

tanpa ada perjanjian obligatoirnya. Jika perjanjian obligatoirnya tidak sah atau
batal maka cessienya juga menjadi tidak sah atau batal. Meskipun cessie telah
In
A

sah dengan dibuatnya akta cessie yang mengakibatkan beralihnya hak tagih,
tetapi untuk mengikat cessus atau debitur, berdasarkan Pasal 613 ayat (2)
ah

lik

KUHPerdata pengalihan tersebut harus diberitahukan kepada debitur atau telah


diakui atau disetujui oleh debitur (betekening). Kelalaian dalam pemberitahuan
kepada cessus berakibat bahwa pembayaran tagihan yang dilakukan oleh
m

ub

cessus kepada cedent atau debitur lama tetap sah, asal cessus dengan jujur
ka

beranggapan bahwa cedent masih sebagai krediturnya (Vide HFA Vollmar,


ep

Hukum Benda Menurut KUHPerdata. Cet.2. Bandung: Tarsito 1990: 77).


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti Penggugat bukti surat P8a, P8b,


R

P8c, P8d, dan P8e telah diperoleh fakta hukum adanya peralihan hak atas tagih
es

kepada Penggugat atas utang Tergugat I yang berasal dari Perjanjian Kredit
M

ng

Nomor PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995 dan berdasarkan


on

Halaman 45 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan ahli DR Atja Sondjaja SH, DR. Arief Wicaksono SH., MH., dan

R
Elijana Tansah SH., maka peralihan hak tagih (cessie) itu bisa dilakukan berkali-

si
kali dan pemberitahuannya dilakukan di akhir pada saat akan ditagih. Pihak

ne
ng
Kreditur Baru lah yang paling berkepentingan dalam melakukan pemberitahuan
karena dialah yang memiliki hak untuk melakukan penuntutan pelunasan utang,
dan ahli DR Atja Sondjaja SH, DR. Arief Wicaksono SH., MH., dan Elijana

do
gu Tansah SH., dalam persidangan menyatakan bahwa pemberitahuan tidak
mempengaruhi sahnya Cessie., karena Kegunaan pemberitahuan Cessie

In
A
kepada Debitur Cessus adalah untuk melindungi Debitur Cessus/agar ada
kepastian bagi Debitur Cessus kepada siapa Debitur Cessus harus membayar
ah

lunas utangnya secara sah sehingga membebaskan dia dari kewajiban

lik
membayar utangnya tersebut dan terkait pemberitahuan kepada debitur cessie,
DR. Arief Wicaksono SH., MH., dan Elijana Tansah SH., menjelaskan bahwa
am

ub
konsep pemberitahuan dalam Pasal 613 KUHPdt itu resminya dalam Bahasa
Belanda adalah Betekend yang artinya pemberitahuan secara resmi oleh juru
ep
sita. Tetapi oleh Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio dalam KUHPdt Pasal
k

613 diterjemahkan menjadi diberitahukan kepadanya sehingga sekarang dalam


ah

praktiknya pemberitahuan cukup dilakukan secara tertulis dengan syarat ada


R

si
tanda terima dari Debitur Cessus. Sehingga tidak dapat dipungkiri. Tidak perlu
dengan pemberitahuan melalui juru sita tetapi pemberitahuan tidak boleh

ne
ng

dilakukan secara lisan, dan dikaitkan dengan keterangan ahli tersebut dan
dengan bukti surat maka peralihan hak tagih tersebut telah Penggugat

do
gu

beritahukan kepada Tergugat I, sesuai bukti Penggugat surat P9, P10, dan P11,
diperoleh fakta hukum bahwa Penggugat telah memenuhi unsur dari Pasal 613
KUH Perdata, yaitu dengan diberitahukan secara layak kepada Tergugat I
In
A

sebagaimana keterangan dari ahli DR Atja Sondjaja SH, DR. Arief Wicaksono
SH., MH., dan Elijana Tansah SH.
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat Ahli DR. Arief Wicaksono


SH., MH., dan Elijana Tansah S.H., bahwa dengan adanya Cessie Kreditur
m

ub

baru/Cessionaris menggantikan kedudukan Kreditur lama/Cedent termasuk


semua hak-hak Kreditur lama/Cedent yang terkait dengan piutang atas nama
ka

ep

Debitur Cessus yang dicessiekan secara otomatis/demi hukum menjadi hak-hak


dari Kreditur baru/Cessionaris. Dasar hukumnya adalah Pasal 1533 KUHPdt
ah

yang menentukan “Penjualan suatu piutang meliputi segala sesuatu yang


R

melekat padanya sepertinya penanggungan-penanggungan, hak-hak istimewa


es
M

dan hipotik/baca hak tanggungan” dan berdasarkan bukti surat P7a, P7b, P7c,
ng

P7d, dan P7e diperoleh fakta adanya peralihan hak atas tagih kepada
on

Halaman 46 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat atas utang Tergugat I yang berasal dari Perjanjian Kredit Nomor

R
PK/KPR/Pim-KNG/211/X/95, tanggal 10 Oktober 1995 dan terakhir beralih

si
kepada Penggugat, sedangkan bukti surat yang diajukan oleh Tergugat II yaitu

ne
ng
bukti surat TII-1 sampai dengan TII-10 tidak membuktikan adanya kesalahan
pada pihak Penggugat dan pula tidak dapat dibuktikan bahwa pembayaran
tagihan yang dilakukan oleh cessus kepada cedent atau debitur lama, dan

do
gu Majelis Hakim tidak dapat menerima pendapat Tergugat II yang menyatakan
kewajiban adanya persetujuan debitur dalam pengalihan piutang karena

In
A
kewajiban persetujuan atau pemberitahuan bersifat alternatif dan bukan bersifat
imperatif sehingga peralihan dengan cessie dalam perkara in casu dinilai sah
ah

dan mengikat;

lik
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipaparkan di atas, bahwa hak
tagih PT Bank Danamon Indonesia tersebut sudah beralih kepada Penggugat,
am

ub
Tergugat I tetap tidak juga melunasi/melaksanakan kewajibannya. Penggugat
telah memperingatkan kepada Tergugat I mengenai adanya pengalihan hak atas
ep
k

tagih dan pemberitahuan untuk penagihan yang Penggugat buktikan dengan


bukti no. P9, P10, dan P11, namun sampai dengan saat ini Tergugat I tidak
ah

R
memiliki itikad baik untuk melakukan pelunasan atas utangnya kepada

si
Penggugat dan berhubung dengan itu perbuatan Tergugat I yang tidak

ne
membayar utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih tersebut merupakan
ng

perbuatan wanprestasi/ingkar janji kepada Penggugat dan sebagai konsekuensi


yuridisnya Tergugat II dapat dituntut untuk melaksanakan kewajibannya berupa

do
gu

penyerahan IMB dan sertifikat pecahan atas nama Tergugat I kepada PT Bank
Danamon Indonesia sebagai jaminan pelunasan utang Tergugat I, sehingga
In
Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat pada petitum angka 7
A

yang menuntut supaya menyatakan sah dan berharga pengalihan hak atas
tagihan “Cessie” atas nama Tergugat I dari PT. RINDANG SEJAHTERA
ah

lik

FINANCE ke Penggugat berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas


Tagihan Nomor : 06, tanggal 08 Agustus 2011, yang dibuat oleh dan/atau
m

ub

dihadapan SUBARIATI SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual


Beli Hak Atas Tagihan, tanggal 08 Agustus 2011 , petitum gugatan angka 8
ka

ep

menyatakan perbuatan Tergugat I yang tidak membayar utangnya baik utang


pokok, bunga dan denda kepada Penggugat sesuai dengan yang telah
ah

disepakati adalah merupakan perbuatan wanprestasi/ingkar janji, beralasan


R

hukum sehingga dapat dikabulkan;


es
M

ng

on

Halaman 47 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya gugatan Penggugat pada

R
petitum angka 7 dan angka 8 sebagaimana diuraikan di atas, membawa

si
konsekuensi pada keabsahan perjanjian obligatoirnya sebagaimana pada

ne
ng
petitum angka 3 yang menyatakan sah Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Nomor : 154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang di
tandatangani dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris Jakarta, petitum angka 4

do
gu yang menyatakan sah dan mengikat menurut hukum Perjanjian Kredit Nomor :
PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995, antara PT. Bank

In
A
Danamon Indonesia dan Tergugat I berikut dengan akta-akta tambahan, akta-
akta perubahan, dan akta-akta kelengkapannya, petitum angka 5 yang
ah

menuntut agar menyatakan sah Akta Pengakuan Hutang No. 28, tanggal 1

lik
Februari 1995, antara Tergugat I dan PT Bank Danamon Indonesia, yang dibuat
oleh dan/atau dihadapan ADAM KASDARMADJI, SH, Notaris di Jakarta berikut
am

ub
dengan akta-akta tambahan, akta-akta perubahan, dan akta-akta
kelengkapannya, dan petitum angka 6 menyatakan sah dan mengikat Akta
ep
Pengikatan Jaminan Secara Cessie Nomor : 29, tertanggal 1 Februari 1995,
k

yang dibuat oleh dan dihadapan Adam Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta,
ah

yang telah diakui oleh Tergugat II dan telah dikonstatir sebagai fakta hokum,
R

si
tidak perlu lagi dikaji secara mendetail dan dinilai beralasan hukum untuk
dikabulkan;

ne
ng

Menimbang, bahwa permasalahan yang masih perlu dibahas adalah


yang terkait dengan petitum angka 9 yang menuntut agar menghukum Tergugat

do
gu

I untuk membayar utang kepada Penggugat dengan total sebesar Rp.


15,268,457,186,- (lima belas milyar dua ratus enam puluh delapan juta empat
In
ratus lima puluh tujuh ribu seratus delapan puluh enam rupiah), yang terdiri dari
A

utang pokok sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah), bunga
sebesar Rp. 14,157,819,569,- (empat belas milyar seratus lima puluh tujuh juta
ah

lik

delapan ratus sembilan belas ribu lima ratus enam puluh sembilan rupiah) dan
denda sebesar Rp. 1,030,637,617,- (satu milyar tiga puluh juta enam ratus tiga
m

ub

puluh tujuh ribu enam ratus tujuh belas rupiah) secara sekaligus dan seketika;
ka

Menimbang, bahwa jumlah tagihan keseluruhan Penggugat kepada


ep

Tergugat I adalah sebesar Rp. 15,268,457,186,- (lima belas milyar dua ratus
enam puluh delapan juta empat ratus lima puluh tujuh ribu seratus delapan
ah

puluh enam rupiah), sebagaimana dalam bukti sura P12. Jumlah utang yang
R

es

sedemikian besar diakibatkan oleh denda dan bunga keterlambatan


M

pembayaran Tergugat I yang kunjung membayar utang-utangnya walaupun


ng

on

Halaman 48 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sudah beberapa kali dilakukan penagihan oleh beberapa pemilik hak tagih, hal

R
ini didukung oleh pendapat Ahli Elijana Tansah SH., dan DR. Arief Wicaksono,

si
SH., MH., peralihan hak atas tagih (cessie) tersebut meliputi seluruh apa yang

ne
ng
melekat pada piutang tersebut, baik itu pokok, bunga, dan denda yang otomatis
juga ikut berpindah kepada kreditor baru. Sehingga menjadi hal yang wajar
apabila tagihan Penggugat kepada Tergugat I menjadi besar yang disebabkan

do
gu oleh selain pokok tagihan juga diperhitungkan adanya bunga dan denda yang
diperhitungkan dalam Perjanjian Kredit (Vide P3) yang sudah berjalan dalam

In
A
jangka waktu yang lama, dan diperoleh fakta hukum berupa Akta Pengikatan
Secara Cessie sebagaimana dalam bukti surat P-6 mengatur bahwasanya
ah

Debitor dan/atau Pemberi Jaminan telah memindahkan dan menyerahkan hak

lik
(cederen) kepada Penggugat yang menerima penyerahan dan pemindahan hak
untuk jaminan (zekerheids cessie) tersebut di atas, Majelis Hakim dapat
am

ub
menerima pendapat tersebut karena dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
Nomor 74 K/Sip/1969 ditentukan bahwa penilaian uang harus dilakukan dengan
ep
menggunakan harga emas, dengan demikian gugatan Penggugat pada petitum
k

angka 9 tersebut beralasan hukum dan dapat dikabulkan ;


ah

R
Menimbang, bahwa sebagai konsekuensi yuridis dikabulkannya gugatan

si
Penggugat sebagaimana dipaparkan di atas, maka tuntutan Penggugat dalam

ne
gugatan petitum angka 10 yang menuntut supaya untuk menyerahkan kepada
ng

Penggugat berupa tanah dan bangunan yang terletak di Komplek Perumahan


Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A, Luas

do
gu

Tanah 360 M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten


Tangerang dalam keadaan kosong dari penghuni dan barang-barang, dan
In
petitum 11 memerintahkan kepada Tergugat I dan/atau Tergugat II dan/atau
A

pihak lainnya untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa asli


Seritikat/dokumen kepemilikan atas tanah dan bangunan yang terletak di
ah

lik

Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti,


Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan
m

ub

Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, serta petitum angka 12 yang menuntut


agar memerintahkan Tergugat II melakukan pengurusan pemecahan sertifikat
ka

ep

menjadi sertifikat tersendiri untuk Tanah yang terletak di Komplek Perumahan


Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A, Luas
ah

Tanah 360 M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten


R

Tangerang ke atas nama Tergugat I beralasan hukum untuk dikabulkan;


es
M

ng

on

Halaman 49 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terkait dengan tuntutan Penggugat dalam petitum

R
angka 13 yang menuntut supaya menghukum Tergugat I untuk membayar

si
kerugian Immateriil kepada Penggugat sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar

ne
ng
rupiah) atas kerugian waktu, tenaga, dan biaya yang timbul karena
permasalahan ini, patut ditolak karena Penggugat tidak dapat membuktikan
adanya kerugian immaterial tersebut (Bandingkan dengan Putusan MARI

do
gu tanggal 13 April 1978 No. 1978 No. 1226 Ksip. 1973);

Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat pada petitum angka 14 yang

In
A
menuntut supaya Menghukum Tergugat I dan/atau Tergugat II untuk membayar
uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
ah

lik
rupiah) perhari, setiap lalai memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan ini
diucapkan hingga dilaksanakan, Majelis Hakim berpedoman pada yurisprudensi
yang menentukan bahwa pembayaran uang paksa ini hanya mungkin terhadap
am

ub
perbuatan yang harus dilakukan oleh Tergugat yang tidak terdiri dari
pembayaran suatu jumlah uang.(Vide Putusan MARI tanggal 1 September 1971
ep
k

No.496 K/Sip/1971), dan berhubung dengan hal tersebut, maka gugatan


Penggugat pada petitum angka 14 tersebut tidak beralasan hukum sehingga
ah

R
patut ditolak;

si
Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat pada petitum angka 15 agar

ne
menyatakan putusan ini serta merta dijalankan, walau ada verzet, banding atau
ng

kasasi dari Tergugat I dan/atau Tergugat II (Uitvoerbaar bij vooraad), patut


ditolak karena untuk dapat dikabulkannya tuntutan tersebut dalam SEMA

do
gu

06/1975 tertanggal 1 Desember 1975 yang ditegaskan lagi dengan SEMA


03/1978 tertanggal 1 April 1978 Mahkamah Agung minta kepada para hakim
In
agar tidak menjatuhkan keputusan uitvoorbaar bij voorraad walaupun syarat
A

dalam Pasal 180 ayat (1) HIR telah dipenuhi. Hanya dalam hal-hal yang tidak
dapat dihindarkan, keputusan demikian yang sangat eksepsional sifatnya dapat
ah

lik

dijatuhkan, (Vide Putusan PT Bandung, 19 Januari 1971 No. 141/1969/


Perd/PTB, Yurisprudensi Jawa Barat, 1969-1972 I, hlm. 130);
m

ub

Menimbang, bahwa mengenai permohonan Penggugat Konvensi dalam


ka

petitum gugatan angka 2 Menyatakan sah dan berharga sita jaminan


ep

(conservatoir beslag) terhadap sebidang tanah dan bangunan yang terletak di


Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti,
ah

Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan
es

Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang , setelah memperhatikan tanggapan dari


M

ng

Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi, Majelis Hakim berpendapat bahwa


on

Halaman 50 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat Konvensi tidak dapat membuktikan tentang kekhawatirannya bahwa

R
selama proses pemeriksaan perkara bersangkutan Tergugat II

si
Konvensi/Penggugat Rekonvensi akan mengalihkan objek jaminan, sehingga

ne
ng
petitum dimaksud patut dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis

do
gu Hakim berpendapat gugatan Penggugat dapat dikabulkan sebagian dan ditolak
untuk selain dan selebihnya;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan terhadap alat-alat
bukti surat dan ahli sebagaimana telah disebutkan di atas, Majelis Hakim telah
ah

dapat memecahkan segala persoalan dalam perkara in casu sehingga tidak ada

lik
urgensinya mempertimbangkan alat-alat bukti selebihnya;
am

ub
DALAM REKONVENSI :

Menimbang, bahwa dalam gugat rekonvensi dari Tergugat II konvensi


ep
menuntut menyatakan Tergugat Rekonpensi melakukan Wanprestasi dan
k

membatalkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor:


ah

154/SPJT/KDT/IX/1994 tertanggal 28 September 1994 antara Penggugat


R

si
Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi karena wanprestasi/ingkar janji dan
dikembalikan pada keadaan semula, serta menghukum Tergugat Rekonpensi

ne
ng

untuk membayar kerugian biaya-biaya pemeliharaan sejumlah Rp 140.500.000,-


dan denda keterlambatan sejumlah Rp 839.500.000,- kepada Penggugat

do
gu

Rekonpensi dan menyatakan Rekening Pengadilan Negeri sebagai rekening


Konsinyasi Pengembalian keadaan semula,
In
Menimbang, bahwa setelah mencermati gugatan rekonvensi dari
A

Tergugat II konvensi tersebut ternyata Tergugat II sebagai Penggugat


Rekonvensi menggugat Tergugat I Konvensi sebagaimana dalam posita
ah

lik

gugatannya bahwa Tergugat I dalam Konpensi akan disebut Tergugat


Rekonpensi dan Tergugat II dalam Konpensi akan disebut Penggugat dalam
m

ub

Rekonpensi, oleh karena itu menurut pendapat Majelis Hakim telah menyalahi
tertib hukum acara perdata sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima
ka

sebagaimana ditegaskan dalam Putusan Mahkamah Agung RI Nomor


ep

2152/Pdt/1983 tanggal 1 April 1984 bahwa gugatan rekonvensi bertujuan untuk


ah

melawan gugat konvensi, oleh karena gugatan rekonvensi merupakan hak


R

yang diberikan kepada Tergugat melawan konvensi, maka pihak yang dapat
es

ditarik sebadai Tergugat hanya Penggugat Konvensi, oleh karena itu gugatan
M

ng

rekonvensi dari Tergugat II Rekonvensi patut dinyatakan tidak dapat diterima;


on

Halaman 51 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

si
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Konvensi

ne
ng
dikabulkan sebagian, sedangkan gugatan rekonvensi Tergugat II Konvensi
dinyatakan tidak dapat diterima sehingga Tergugat I dan Tergugat II

do
gu Konvensi/Penggugat Rekonvensi berada di pihak yang kalah, maka Tergugat I
dan Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi harus dihukum untuk
membayar biaya perkara;

In
A
Memperhatikan Pasal 132a HIR dan Pasal 613 KUHPerdata dan
peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
ah

lik
MENGADILI:
DALAM KONVENSI
am

ub
Dalam Eksepsi
- Menyatakan eksepsi Tergugat II tidak dapat diterima;
ep
k

Dalam Pokok Perkara:


ah

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


R

si
2. Menyatakan sah Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah Nomor :
154/SPJT/KDT/IX/1994, tanggal 28 September 1994, yang di tandatangani

ne
ng

dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris Jakarta;


3. Menyatakan sah dan mengikat menurut hukum Perjanjian Kredit Nomor :

do
gu

PK/KPR/Pim-KNG/518/II/95, tanggal 01 Februari 1995, antara PT. Bank


Danamon Indonesia dan Tergugat I berikut dengan akta-akta tambahan,
akta-akta perubahan, dan akta-akta kelengkapannya;
In
A

4. Menyatakan sah Akta Pengakuan Hutang No. 28, tanggal 1 Februari


1995, antara Tergugat I dan PT Bank Danamon Indonesia, yang dibuat oleh
ah

lik

dan/atau dihadapan ADAM KASDARMADJI, SH, Notaris di Jakarta berikut


dengan akta-akta tambahan, akta-akta perubahan, dan akta-akta
kelengkapannya
m

ub

5. Menyatakan sah dan mengikat Akta Pengikatan Jaminan Secara Cessie


Nomor : 29, tertanggal 1 Februari 1995, yang dibuat oleh dan dihadapan
ka

ep

Adam Kasdarmadji, SH., Notaris di Jakarta;


6. Menyatakan sah dan berharga pengalihan hak atas tagihan “Cessie” atas
ah

nama Tergugat I dari PT. RINDANG SEJAHTERA FINANCE ke Penggugat


R

berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan Nomor : 06,


es
M

tanggal 08 Agustus 2011, yang dibuat oleh dan/atau dihadapan SUBARIATI


ng

on

Halaman 52 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SOEGENG, SH., Notaris di Jakarta Jo. Perjanjian Jual Beli Hak Atas

R
Tagihan, tanggal 08 Agustus 2011;

si
7. Menyatakan perbuatan Tergugat I yang tidak membayar utangnya baik

ne
ng
utang pokok, bunga dan denda kepada Penggugat sesuai dengan yang
telah disepakati adalah merupakan perbuatan wanprestasi/ingkar janji;
8. Menghukum Tergugat I untuk membayar utang kepada Penggugat

do
gu dengan total sebesar Rp. 15,268,457,186,- (lima belas milyar dua ratus
enam puluh delapan juta empat ratus lima puluh tujuh ribu seratus delapan

In
A
puluh enam rupiah), yang terdiri dari utang pokok sebesar Rp. 80.000.000,-
(delapan puluh juta rupiah), bunga sebesar Rp. 14,157,819,569,- (empat
ah

belas milyar seratus lima puluh tujuh juta delapan ratus sembilan belas ribu

lik
lima ratus enam puluh sembilan rupiah) dan denda sebesar Rp.
1,030,637,617,- (satu milyar tiga puluh juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu
am

ub
enam ratus tujuh belas rupiah) secara sekaligus dan seketika;
9. Memerintahkan kepada Tergugat I dan/atau Tergugat II dan/atau pihak
ep
lainnya untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa tanah dan bangunan
k

yang terletak di Komplek Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor


ah

Pondok Meranti, Kaveling C No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan


R

si
Sukaharja, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dalam keadaan
kosong dari penghuni dan barang-barang;

ne
ng

10. Memerintahkan kepada Tergugat I dan/atau Tergugat II dan/atau pihak


lainnya untuk menyerahkan kepada Penggugat berupa asli Sertipikat/

do
gu

dokumen kepemilikan atas tanah dan bangunan yang terletak di Komplek


Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C
No. 3A, Luas Tanah 360 M 2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar
In
A

Kemis, Kabupaten Tangerang;


11. Memerintahkan Tergugat II melakukan pengurusan pemecahan sertifikat
ah

lik

menjadi sertifikat tersendiri untuk Tanah yang terletak di Komplek


Perumahan Kedaton Private Golf Estate Sektor Pondok Meranti, Kaveling C
m

ub

No. 3A, Luas Tanah 360 M2, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Pasar
Kemis, Kabupaten Tangerang ke atas nama Tergugat I;
ka

12. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;


ep

DALAM REKONVENSI :
ah

- Menyatakan gugatan Rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi tersebut tidak


R

es

dapat diterima;
M

ng

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


on

Halaman 53 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II Konvensi/Penggugat Rekonvensi

R
membayar biaya perkara yang hingga saat ini ditetapkan sejumlah

si
Rp.2.515.000,- (dua juta lima ratus lima belas ribu rupiah) secara tanggung

ne
ng
renteng;

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

do
gu Pengadilan Negeri Tangerang pada hari SENIN tanggal 23 JULI 2018 oleh kami
DR. I KETUT SUDIRA, SH.,MH. sebagai Hakim Ketua Majelis dengan ELLY
NOERYASMIEN, SH.,MH. dan HALOMOAN SIANTURI, S.H.,MH. Masing-

In
A
masing sebagai Hakim Anggota, dan Putusan tersebut telah diucapkan dalam
persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua
ah

lik
Majelis tersebut dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut, dengan
dibantu oleh ETY MEIROHYATI, S.H.,M.H. sebagai panitera Pengganti pada
am

ub
Pengadilan Negeri Tangerang serta dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Kuasa
Tergugat II tanpa dihadiri Tergugat I; ep
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
k
ah

si
ne
ng

ELLY NOERYASMIEN, SH.,MH. DR. I KETUT SUDIRA, SH.,MH.


PANITERA PENGGANTI,

do
gu

In
A

HALOMOAN SIANTURI, SH.,MH.

ETY MEIROHYATI, SH.,MH.


ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 54 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perincian Biaya :

si
- Pendaftaran Rp. 30.000,-
- ATK Rp. 50.000,-

ne
ng
- Relaas/Panggilan Rp. 2.414.000,-
- Redaksi Putusan Rp. 5.000,-
- Meterai Rp. 6.000,-

do
gu - PNBP Relaas
Jumlah
Rp.
Rp.
10.000,-
2.515.000,-

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 55 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 778/Pdt.G/2017/PN.Tng


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Anda mungkin juga menyukai