Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BANTEN
WILAYAH KABUPATEN LEBAK
Di ajukan untuk menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

Disusun Oleh :
Nama : Dian Widiyanti
NISN : 3069183336
Kelas : XI AKL 4

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 2 RANGKASBITUNG
Jln Dewi Sartika No. 46L Muara Ciujung Timur Kec. Rangkasbitung
Kab. Lebak - Banten
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
PADA KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH
KABUPATEN LEBAK - BANTEN
Jln. Dewi Sartika No. 46L Muara Ciujung Timur
Kec. Rangkasbitung Kab. Lebak - Banten

Telah Disetujui :

Ketua Pembimbing Prakerin


Kompetensi Keahlian

Sulastri. S.E Rina Andriyani, SE


NIP. 1907405072007012010 NIP. 198003282008012007

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 2 Rangkasbitung

Edi Rusiana , S.E , MM


NIP. 197404272007011012

i
LEMBAR PENGESAHAN II

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


PADA KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH
KABUPATEN LEBAK - BANTEN
Jln. Dewi Sartika No. 46L Muara Ciujung Timur
Kec. Rangkasbitung Kab. Lebak - Banten

Disetujui dan Disahkan :


Rangkasbitung, 31 Mei 2023

Pembimbing Instansi Kepala Bidang Instansi

FaridaAdriani, S.Sos Gugun Nugraha. S. Pd. M. Si


NIP. NIP. 197404212001121004

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
1. Jadikan kegagalan sebagai pemicu semangat untuk meraih kesuksesan, karena
kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda
2. Hidup itu seperti sepeda, agar tetap seimbang, kau harus tetap bergerak
3. “To get a success, your courage must be greater than your fear”.
4. Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada
kekuatan
5. Tidak ada usaha yang sia-sia,semangat saat ini untuk memulai masa depan
cerah

PERSEMBAHAN

1. Kepada diri saya sendiri yang telah berusaha dan selalu semangat dalam
menuntut ilmu
2. Kepada orang tua saya yang selalu mendukung dan menyemangati
3. Kepada seluruh karyawan yang selalu sabar membantu dan membimbing
siswa PKL

iii
BIODATA PESERTA PKL
Nama : Dian Widiyanti
NISN : 3069183336
Kelas : XI Akuntansi 4
Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 06 Januari 2006
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Jl. Prof. Soetami Km. 10 Kp. CikasantrenRT/RW. 018/
005 Kec. Jawilan Kab. Serang – Banten
Asal Sekolah : SMK Negeri 2 Rangkasbitung
Alamat Sekolah : Jl. Dewi Sartika No. 46 L Muara Ciujung Timur Kec.
Rangkasbitung Kab. Lebak – Banten 42314
No. Telepon Sekolah : 0252-204964
Nama Orangtua / wali : Entin
No. Telepon Orangtua :081399010763

iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT karena atas ijinnya praktikan
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja (PKL) ini sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dibuat untuk memenuhi salah satu
persyaratan akademik dalam menyelesaikan studi pada program studi Akuntansi Keuangan
Lembaga
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
praktikan dilakukan selama 3 (Tiga) bulan lamanya
Penyelesaian laporan ini terwujud atasbantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
untuk itu praktikan ucapkan terimakasih kepada :

Praktikan menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan maupun penyusunan


Laporan Praktik Kera (PKL) ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Praktikan
mengucapkan mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat dalam praktikan harapkan dalam penulisan. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat praktikan harapkan dalam penyempurnaan laporan ini. Akhir kata,
semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi praktikan khususnya serta bagu
pembaca umumnya.
Rangkasbitung, 31 Mei 2023

v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN I.................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN II..............................................................................................................ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN.........................................................................................................iii
BIODATA PESERTA PKL................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................v
DAFTRA ISI........................................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A... Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan.....................................................................................1
B... Tujuan Praktik Kerja Lapangan..................................................................................................2
C... Kegunaan Praktik........................................................................................................................3
D... Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)......................................................................................4
E....Jadwal waktu Praktik Kerja Lapangan.......................................................................................4
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN..................................... 5
A... Sejarah Kantor Cabang Dinas Pendidikan................................................................................5
B... Visi, Misi Kantor cabang dinas pendidikan dan kebudayaan..................................................... 5
C... Tujuan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan...................................................... 8
D... Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi.........................................................................................9
E....Susunan Organisasi Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan................................ 10

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.......................................................12

A... Bidang Kerja.............................................................................................................................12


B... Pelaksanaan Kerja.....................................................................................................................12
C... Kendala Yang Di Hadapi..........................................................................................................14
D... Cara Mengatasi Kendala...........................................................................................................15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................22

A... Kesimpulan...............................................................................................................................22
B... Saran.........................................................................................................................................22

DAFTARPUSTAKA........................................................................................................................... 22

LAMPIRAN......................................................................................................................................... 23

VI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Indonesia adalah Negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk
terpadat ke empat di dunia. Tak heran jika indonesia menjadi salah satu sasaran utama
para pengusaha untuk mengembangkan usahanya.baik pengusaha pribumi maupun
pengusaha asing. Banyaknya perusahaan yang berdiri di indonesia membuat warga
negara asing mulai berminat untuk bekerja dan mengadu nasib di indonesia,
Pemberian kompensasi yang tinggi menjadi salah satu alasan utama bagi warga
negara asing berbondong- bondong mencari pekerjaan di indonesia.
Masuknya warga negara asing ke indonesia membuat persaiangan kerja di
indonesia menjadi semakin ketat. Tak jarang penduduk indonesia harus menelan
kekecewaan ketika menerima penolakan dari perusahaan yang lebih memilih calon
pekerja dari warga indonesia apabila dibiarkan terus menerus. Semakin banyaknya
pengangguran tentu nya akan mengingatkan jumlah penduduk miskin dan dapat pula
mengingatkan jumlah penduduk miskin dan dapat pula mengingatkan kriminalitas di
negara indonesia.
Oleh sebab itu penduduk indonesia harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang menandai sebagai bekal bersaing dengan warga negara asing di
dunia kerja.
Pendidikan merupakan salah satu jembatan penduduk untuk penduduk
indonesia mengingatkan pengetahuan dan kemamapuan. Dengan pembelajaran yang
di dapat selama menjalani masa pendidikan, Penduduk indonesia dapat memepelajari
bagaimana keadaan di dunia kerja berdasarkan teori-teori yang diberikan oleh tenaga
pendidik. Namun teori yang di dapat tentunya belum cukup tanpa adanya kegiatan
praktik dilapangan langsung. Pengetahuan yang telah di dapatkan harus didukung
dengan praktik di lapangan, agar dapat menumbuhkan dan mengembangkan
keterampilan yang dimiliki.
SMK Negeri 2 Rangkasbitung adalah Lembaga pendidikan yang dapat
membuat masyarakat meningatkan pengetahuan dan keterampilannya. Tenaga
pendidikan akan memberikan informasi tentang teori-teori kerja yang ada, yang
tentunya sangat berguna di masa dunia kerja kelak.
Program Studi Akuntansi adalah salah satu jurusan yang ada di SMK Negeri 2
1
Rangkasbitung. Program Studi tersebut salah satu kegiatan untuk mahasiswa
menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan yang dimilinya agar dapat
dibandingkan dengan teori-teori yang selama ini didapat selama masa pembelajaran di
dalam kelas. Tujuan utama kegiatan tersebut adalah agar siswa menjadi penduduk
indonesia yang kompeten dalam dunia kerja. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan dimana siswi
diwajibkan melakukan kegiatan kerja disebuah instansi baik negeri maupun swasta
selama kurun waktu yang ditentukan, Instansi tersebut berhak meperlakukan siswi
sama seperti pegawai-pegawai lainnya, dengan memberikan mereka tugas yang sama
dengan pegawai lain di bidangnya masing-masing. Dengan kata lain siswi menjadi
pegawai sementara di instansi tersebut dan harus mematuhi semua peraturan yang ada
di instansi serta melaksanakan tugas yang diberikan instansi dengan sebaik-baiknya.
Adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentu saja menjadi peluang
yang sangat baik untuk siswi yang kelak akan memasuki dunia kerja. Kegiatan ini
benar-benar memberikan pengalaman baru untuk siswi agar dapat mengetahui
bagaimana suasana kantor yang sebenarnya. Dari kegiatan ini siswi benar-benar di
hadapkan pada situasi kerja dan budaya organisasi yang nyata. Selain itu siswi juga
dapat meningkatkan keterampilan mereka. Beberapa contoh ketermpilan yang dapat
dikembangkan oleh siswi ialah : dapat mengetahui bagaimana cara bersikap yang baik
dengan atasan atau rekan kerja, bagaimana berkomunikasi yantg baik dengan pegawai
lain, bagaimana menyelesaikan tugas agar sesuai dengan waktu yang ditetapkan, serta
bagaimana menghadapi segala macam kendala kerja agar kendala tersebut tidak
mempengaruhi pekerjaan yang ada. Selain itu mahasiswa juga dapat membandingkan
keamanan teori dengan keadaan yang sebenarnya dan mempraktikan secara langsung
segala macam teori yang didapat selama masa pembelajaran dibangku kuliah.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentunya memiliki beberapa maksud
dan tujuan, diantaranya sebagai berikut :
Menumbuhkan rasa kepercayaan diri, tanggung jawab dan keberanian siswi
untuk kelakuan menghadapi dunia kerja yang nyata.
1. Melatih ketelitian siswi saat melekukan pekerjaan kelak di dunia kerja.
2
2. Mengingatkan keterampilan siswi untuk kelak dapat berguna di dunia kerja
3. Melatih jiwa kepemimpinan agar kelak dapat menjadi pribadi yang tangguh ketika
menghadapi pekerjaan yang sebenarnya.
4. Melatih siswi agar dapat membaca situasi di tempat kerja yang sebenarnya.
5. Melatih siswi untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, agar
kelak tidak terjadi masalah dengan rekan kerja ketik sudah memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya.
6. Melatih siswi agar dapat mengabil keputusan apabila terdapat kendaladi tempat
kerja.

C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Praktik Kerja Lapangan ini memiliki kegunaan bagi beberapa pihak terkait
diantaranya bagi praktikan, bagi jurusan akuntansi, dan bagi instansi. Diantaranya
yakni :
Bagi Praktikan :
a. Menambah Pengetahuan dan wawasan tentang dunia kantor yang sebenarnya.
b. Melatih kemampuan kerja dan keterampilan kerja.
c. Mengingatkan rasa percaya diri, tanggung jawab, keberanian, keuletan dan
kedisiplinan.
d. Mengingkatkan kemapuan memecahkan masalah dalam menghadapi kendala-
kendala dikantor.
e. Melatih membaca situasi kerja di sebuah kantor.
f. Belanja berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik.
g. Belanja berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik.

Bagi SMK Negeri 2 Rangkasbitung


a. Menjalin hubungan baik antara SMK Negeri 2 Rangkasbitung
b. Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan keadaan lapangan yang sebenarnya
agar kelak menghasilkaan calon pekerja yang terampil dan kompeten.
c. Memeriksa kesamaan teori yang selama ini diberikan dengan keadaan lapangan
yang sebenarnya.

3
Bagi kantor dinas pendidikan dan kebudayaan
a. Menjalin hubungan baik antara instansi dengan SMK Negeri 2 Rangkasbitung
Khususnya jurusan akuntansi lembaga keuangan
b. Meninkatkan kerjasama dengan SMK Negeri 2 Rangkasbitung khususnya jurusan
akuntansi yang membuat keuntungan di kedua pihak.
c. Membantu meringankan pekerjaan operasional dalam penyelesaian pekerjaan di
instansi, khusunya divisi yang sesuai dengan program studi akuntansi.
D. Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di instansi negeri
yaitu kantor cabang dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi banten kabupaten
wilayah lebak. Dan ditempatkan di sub bagian administrasi umum. Berikut uraian
informasi mengenai tempat pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) :
Nama Instansi : Kantor cabang dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi
banten kabupaten wilayah lebak
Alamat : Jl. Ir. Juanda No.114, Muara Ciujung Tim., Kec.
Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten 42314
Telepon : (0252)5552804
Email : dindikbud@bantenprov.go.id
Website : www.dindikbud.bantenprov.go.id
E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan kurang lebih 2 (dua) bulan,
Terhitung sejak tanggal 6 Maret 2023 sampai dengan 31 Mei di kantor cabang dinas
pendidikan dan kebudayaan provinsi banten wilayah kabupaten lebak sub bagian
administrasi umum.

4
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Sejarah Kantor cabang dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi banten
wilayah kabupaten lebak
Pada mulanya kabupaten lebak berdiri. Dulu berjuluk jagat kidul banten
kabupaten lebak terbentuk padakesultanan banten menjadi 3 kabupaten, yakni banten
utara dengan ibukota serang, banten barat beribukota di caringin yang kini menjadi
nama desa dikecamatan labuan pandeglang dan banten selatan beribukota di lebak
pada tahun 1828 sebagian dari wilayah kesultanna banten, kabupaten lebak dengan
luas wilayah 304.472 Hektar .Sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari sejarah
kesultanan banten. Berikut suara banten.id rangkum tentang sejarah terbentuknya
kabupaten lebak.
Dilansir dari situs resmi website resmi pemkab Lebak, ada beberapa catatan
sejarah yang menjadi dasar pertimbangan pembagian wilayah kesultanan banten dan
hingga menjadi cikal bakal terbentuknya kabupaten lebak. Pada 19 maret 1813,
kesultanan banten dibagi dalam 4 wilayah yaitu, wilayah banten Lor, Wilayah banten
kulon, Wilayah banten tengah, Wilayah banten kidul. Ibukota banten kidul terletak
dicilangkahan dan pemerintahanya dipimpin oleh bupati yang diangkat oleh gubernur
jendral inggris thomas stamford raffles yakni tumenggung suradigala.
Setelah beralih kekuasaan dari inggris kehindia belanda sesuai perjanjian yang
dituangkan dlam traktat london, 13 agustus 1814, pihak inggris harus menyerahkan
kembali seluruh wilayah hindia belanda kepada penmerintah belanda, termasuk
banten maka wilayah banten direoganisasi kembali dan mengalami pembagian
wilayah.
Sesuai dengan surat keputusan komisaris jendral Nomor 1, staatsblad Nomor
81 Tahun 1828, Wilayah kresidenan banten dibagi menjadi 3 (tiga) kabupaten yaitu,
Kabupaten serang, Kabupatn Caringin, Kabupaten Lebak.
Kemudian berdasarkan pembagian wilayah diatas memiliki batas-batas yang
meliputi district dan onderdistrict yaitu, District sajira, yang terdiri dari onderdristict
ciangsa, somang dan onderdistrict sajira, district lebak parahiyang, yang terdiri dari
onderdistrict koncang dan lebak parahiang, district parungkujang, yangterdiri dari
onderdistrict parungkujang dan kosek, district madhoor (madur) yang terdiri dari
onderdostrict binuangeun, sawarna.
5
Ibukota kabupaten lebak yang saat itu berada di warunggunung dipindahkan
ke Rangkasbitung. Pelaksanaan permindahan secara resmi baru dilaksanakan pada
tanggal 31 maret 1851
Pada Tahun 1828 wilayah lebak mengalami perubahan dengan terbitnya surat
keputusan gubernur jendral hindia belanda tanggal 29 oktober 1828, staatsblad Nomor
266 Tahn1828, Diubah menjadi :
 District Rangkasbitung, meliputi onderdistrict Rangkasbitung, kolelet wetan,
warung gunung, dan onderdistrict cikulur.
 Onderdistrict Lebak meliputi onderdistrict Lebak, Muncang cilaki dan
cikeuyeup
 District Sajira meliputi onderdistrict Sajira, saijah, candi dan maja.
 District parungkujang, meliputi onderdistrict parungkujang, kumpay, cileles
dan bojong manik.
 District cilangkahan meliputi onderdistrict cilangkahan, cipalabbuh, cihara dan
bayah.
Berdasarkan surat keputusan gubernur jendral hindia belanda tanggal 14 agustus 1925,
staatsblad Nomor 381 Tahun 1925 Kabupaten lebak menjadi daerah pemerintahan
yang berdiri sendiri dengan wilayah meliputi district parungkujang, Rangkasbitung,
Lebak dan cilangkahan.
Berdasarkan, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang pembentukan
daerah-daerah kabupaten dalam lingkungan provinsi jawa. Upaya yang dilakukan
pemerintah kabupaten lebak besert seluruh aparat serta dukungan seluruh masyarakat
kabupaten lebak melalui wakil-wakilnya di DPRD.
Telah berhasil menentukan hari jadin kebupaten lebak dengan lahirnya
keputusan DPRD nomor 14/172.2/D-II/SK/X/1986, yang memutuskan untuk
menerima dan menyetuui bahwa hari jadi kabupaten lebak jatuh pada tanggal 2
desember 1828 beserta rancangan praturan daerah nya berdasarkan rangkaian sejarah
tersebut.
Sementara dalam tulisan odang dari balai pelestarian nilai budaya bandung
tentang sejarah sosial kabupaten lebak menyebutkan kabupaten lebak dahulunya
disebut jagat kidul atau banten kidul (banten selatan), bagian wilayah kesultanna
banten.
6
Dalam pemerintahannya mengalami beberapa kali perubahan. Pertama,
kabupaten lebak mempunyai 4 disctrict, yaitu; Lebak parahiang, cilangkahan, sajira
dan parungkujang. Kedua, Ketika hindia belanda dipimpin oleh gubernur frederik’s
jacob (1881-1884) kabupaten lebak menjadi lima distrik, yaitu ; lebak parahiang,
cilangkahan, sajira, parungkujang, dan rangkasbitung. Ketiga, Pada tahun 1925 lebak
menjadi sebuah kabupaten otonom yang memiliki 4 district yaiu distrik parungkujang,
Rangkasbitung, Lebak parahiang, dan cilangkahan. Sajira yang tadinya sebuah distrik
masuk menjadi bagian dari distril lebak parahiang. Keempat, pada tahun 1950
kabupaten lebak dimasukan kedalam 25 daerah tingkat II di provinsi jawa barat.
Kelima, kabupaten lebak menjadi bagian dari provinsi banten.

Berikut daftar nama Bupati Lebak :


1. Pangeran Raden Adipati Sendjaja (1819-1837)
2. Raden Adipati Kerta Nata Negara (1837-1865)
3. Toemenggoeng Prawira Koesoemah (1865-1877)
4. Raden Toemenggoeng Soetan angoen (1877-1881)
5. Raden Adipati A. Soeta Nata Ningrat (1881-1907)
6. Raden Adipati Soeryadipoetra (1907-16 Maret1925)
7. Raden Toemenggoeng Arya Gondosoapoetra (16 Maret 1925 – 1938)
8. Raden Toemenggoeng Hardiwinangoen (1938-1945)
9. Raden Denda Koesoemah (1945-1948)
10. Ipik Gandamana (1948-1949)
11. Toebagus Hasan (1949-1 September 1950)
12. Raden soedibja (1949-1949)
13. Raden Holan Soekadiningrat (1949-1950)
14. Toebagoes Saarjaatmaja (1950-1952)
15. Raden Kasoem (1952-1953)
16. Raden Moerdjani Nataatmadja (1953-1957)
17. Mohammad Saleh (1957-1959)
18. Iko Djotmidko (1959-1960)
19. Raden Bidin Soerya Goenawan (1960-1967)
20. Raden A.Hadiwinangoen (1967-1973)
21. Dana Soedharna (1973-1978), (1978-1983)
7
22. Oman Syahroni (1983-1988)
23. Endang Suwarna (1988-1993)
24. Didin Muhjidin (1993-1998)
25. Mohammad Yas’a Mulyadi (1998-2003)
26. Mulyadi Jayabaya (2003-2008), (2003-2013)
27. Iti Octavia Jayabaya (2014-2019), (2019- Petahana)
B. Visi, Misi Kantor cabang dinas pendidikan dan kebudayaan
 Visi
Banten yang maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul
Karimah
 Misi
1. Tercapainya keluasan dan kemerataan akses pendidikan bermutu dan
brkesetaraan gender serta sinergi dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat banten.
2. Tercapainya keluasan dan kemerataan akses pendidikan non formal
bermutu dan berkelanjutan yang berketaraan gender serta sinrgi dan
relevan dengan kebutuhan masyarakat banten;
3. Meningkatnya mutu lulusan yang berdaya saing, memiliki kecakapan
hidup, kemandirian, dan jiwa wirausaha :
4. Terwujudnya penyelenggaraan pwndidikan yang didukung partisipasi
masyarakat dan kemitraan dengan dunia usaha / industri.
5. Terwujudnya tata kelola dan manajemen yang efektif dan efisien
disemua hal ini penyelenggaraan pendidikan.
C. Tujuan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
1. Tercapainya keluasan dan kemerataan akses pendidikan burmutu dan
berkesetaraan gender serta sinergi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
Banten
2. Tercapainya keluasan dan kemerataan akses pendidikan nonformal bermutu dan
berkelanjutan yang berkesetaraan gender serta sinergi dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat banten
3. Meningkatnya mutu lulusan yang berdaya saing, memiliki kecakapan hidup,
kemandirian, dan jiwa wirausaha
8
4. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan yang didukung partisipasi masyarakat
dan kemitraan dengan dunia usaha / industri
5. Terwujudnya tatakelola dan manajemen yang efektif dan efisien dan semua ini
penyelenggaraan pendidikan
D. Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan
a. PERGUB NOMOR 83 TAHU 2016 Pasal 40
1. Dinas pendidikan dan kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 39
huruf A merupakan unsur palaksana urusan pemerintahan daerah
2. Dinas pendidikan dan kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada gubernur melalui sekertaris daerah
b. PERGUB NOMOR 83 TAHUN 2016 Pasal 41 NOMOR 83 TAHUN 2016
1. Dinas pendidikan dan kebudayaan mempunyai tugas membantu gubernur
melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pendidikan dan bidang
kebudayaan serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah provinsi
2. Dinas pendidikan dan kebudayaan dalam melaksanakantugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan funngsi dan kewenangan :
a. Pengelolaan pendidikan mengengah
b. Pengelolaan pendidikan khusus
c. Penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan menengah dan muatan
lokal pendidikan khusus
d. Menetapkan rekomendasi pemindahan pendidikan dan tenaga
kependidikan lintas daerah kependidikan lintas daerah kabupaten/kota
dalam 1 (satu) daerah provinsi
e. Menetapka rekomendasi izin pedidikan menengah yang diselenggarakan
oleh masyarakat
f. Menetapkan rekomendasi izin pendidikan khusus yang diselenggarakn
oleh masyarakat
g. Pembinaan bahasa dan satrayang penuturnya lintas daerah kabupaten /
kota dalam 1 (satu) darah provinsi
h. Pengelolaan kebudayaan yang masyarakat pelakunya lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
9
i. Pelestarian tradisi yang masyarakat penganutnya lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
j. Pembinaan lembaga adat yang penganutnya lintas daerah kabupaten/kota
dalam 1 (satu) daerah provinsi
k. Pembinaan kesenian yang masyarakat pelakunya lintas daerah
kabupaten/kota
l. Pembinaan sejarah lokal provinsi
m. Menetapkan cagar budaya peringkat provinsi
n. Pengelolaan cagar budaya peringkat provinsi
o. Merekomendasikan izin membawa cagar budaya keluar daerah provinsi
p. Pengelolaan museum provinsi
q. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas
dna fungsinya
c. PERGUB NOMOR 83 TAHUN 2016 Pasal 42 NOMOR 83 TAHUN 2016
1. Dinas pendidikan dankebudayaan diklasifikasi Tipe A
2. Dinas pendidikan dan kebudayaan tipe A untuh mewadahi urusan pendidikan
urusan pendidikan dan urusan kebudayaan dengan beban kerja yang besar
3. Dinas tipe A sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) terdiri atas 1 (satu)
sekretariat dan 5 (lima) bidang
4. Sekretariat sebagaimana pada ayat (3) terdiri atas 3 (tiga) sub baian
5. Masing-masing bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas 3 (tiga)
saksi
E. Susunan Organisasi Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
PERGUB NOMOR 83 TAHUN 2016 Pasal 43
Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas :
a) Kepala dinas
b) Sekretaris, membawahkan :
1. Kepala Sub bagian program, evaluasi dan pelaporan
2. Kepala suba umum dan kepegawaian
3. Kepala sub bagian keuangan
c) Kepala bidang Sekolah Menengah Atas, Membawahkan :
1. Kepalaseksi kurikulum SMA
2. Kepala seksi sarana prasarana SMA
10
3. Kepala seksi kesiswaan SMA
d) Kepala bidang sekolah menengah kejurusan, membawahkan :
1. Kepala seksi kurikulum SMK
2. Kepala seksi sarana prasarana SMK
3. Kepala sesksi kesiswaan SMK
e) Kepala bidang pendidikan khusus, membawahkan :
1. Kepala seksi kurikulum pendidikan khusus
2. Kepala seksi sarana prasarana pendidikan khusus
3. Kepala seksi kesiswaan pendidikan khusus
f) Kepala bidang ketenagaan dan kelembagaan, membawahkan :
1. Kepala seksi ketenaga pendidik dan kependidikan SMA dan pendidikan khusus dan
layanan khusus
2. Kepala seksi ketenaga pendidik dan kependidikan SMK
3. Kepala seksi bina kelembagaan, Dekon dan tugas pembantuan
g) Kepala bidang kebudayaan, membawahkan :
1. Kepala seksi budaya dan permuseuman
2. Kepala seksi sejarah dan tradisi
3. Kepala seksi kesenian dan bahasa
h) Unit pelaksanaan teknis dinas
i) Jembatan fungsional

11
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja
Lokasi praktikan melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) yaitu di kantor
cabang dinas pendidikan dan kebudayaan wilayah kabupaten lebak, yang
beralamatkan di Jl. Ir. Juanda No. 114 Muara Ciujung Timur Kec. Rangkasbitung Kab.
Lebak – Banten 42315, Selama menjalankan praktik kerja lapangan, Praktikan
ditempatkan di sub bagian Administrasi Umum yang sifat pekerjaannya untuk
menangani keuangan dan yang lainnya.
Adapun uraian pekerjaan praktikan yang dilakukan selama kurang lebih 2 (dua)
bulan adalah sebagai berikut :
1. Jenis Kegiatan : Apel
Apel dilaksanakan setiap hari senin pagi. Apel pagi bertujuan sebagai sarana
disiplin dan tanggung jawab pegawai. Pelaksanaan apel pagi merupakan kewajiban
bagi setiap pegawai, selain untuk mendengar arahan pimpinan, apel pagi juga
bermanfaat untuk melihat kedisiplinan dan tanggung jawab bagi setiap pegawai.
2. Bidang Teknologi Perkantoran
Pekerjaan yang dilakukan praktikan terkait dengan bidang teknologi perkantoran
adalah memindai dokumen menggunakan messin fotocopy
3. Bidang Komputer Administrasi
Pekerjaan yang dilakukan praktikan terkait dengan bidang komputer adalah
membuat surat cuti pegawai, surat tugas pegawai, Surat pengangkatan hakim, Surat
kenaikan gaji berkala, dan Surat pensiun pegawai menggunakan microsoft word, dan
menginput data pegawai ke sistem informasi ke pegawaian (SIKEP)
B. Pelaksanaan Kerja
Selama pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL), Dalam penyelesaian
pekerjaan, Praktikan selalu berusaha teliti agar meminimalisir kesalahan dan tapat
waktu agar melatih rasa tanggung jawab. Adapun uraian mengenai pelaksanaan kerja
yang praktikan lakukan diantaranya adalah sebagai berkut :
1. Mengarsip kelengkapan dokumen pegawai dan mengurtukan dokumen
pegawai
Tugas pertama yang diterima praktikan adalah mengarsipkan kelengkapan
dokumen pegawai. Berikut ini uraian bagaimana cara mengarsip kelengkapan
12
dokumen pegawai :
a. Praktikan diberikan tugas mencatat surat masuk dan surat keluar dalam buku
arsip kantor cabang dinas pendidikan da kebudayaan provinsi banten wilayah
kabupaten lebak.
b. Kemudian menyimpan surat masuk kedalam box file tempat surat masuk.
c. Praktikan mencatat dokumen pegawai yang kurang lengkap
d. Setelah itu dokemen disimpan kembali ke boxfilepegawaidan dimasukan lagi
kelemari arsip berdasarkan sistem ke arsipan abjad.
2. Penemuan Kembali Arsip
Selain melakukan pengecekan mengurutkan dokumen pegawai, Praktikan juga
diberikan tugas untuk melakukan penemuan kembali arsip.
3. Menggandakan Dokumen
Setelah melakukan penemuan kembali arsip di sub bagian umum, Praktikan
melakukan penggandaan dokumen untuk dibuat arsip sendiri di sub bagian
kepegawaian. Berikut uraian praktikan menggandakan dokumen :
Praktikan menyiapkan dokumen yang akan di gandakan.
a. Selanjutnya praktikan menyalakan messin fotocopy dengan menekan tombol
power
b. Jika mesin fotocopy sudah dipastikan menyala, maka praktikan mengatur
ukuran kertas yang ingin digunakan, apakah kertas A4 atau F4 dimenu paper
select.
c. Selanjutnya praktikan langsung meletakan dokumen yang akan digandakan di
dalam messin fotocopy dan menentukan banyaknya dokumen yang akan
digandakan
d. Praktikan menekan tombol startuntukmemulai penggandaan
e. Setelah selesai, Praktikan mematikan mesin fotocopy dengan menekan
tombol off
f. Praktikan mengembalikan dokumen yang ada ke sub bagian umum untuk
kembali di arsipkan
4. Memindai Dokumen
Setelah melakukan pengecekan kelengkapan dokumen milik pegawai dan
menemukan kembali arsip, Praktikan juga diberi tugas memindai dokumen milik
pegawai untuk di arsipkan secara digital dengan messin scanner.Adapun langkah-
13
langkah yang dilakukan untuk memindai dokumen adalah sebagai berikut :
a. Praktikan mnenyiapkan dokumen milik pegawai yang akan di scan
b. Praktikan menyalakan komputer dan messin scanner,lalu memastikan jika
keduanya sudah terhubung dengan baik.
c. Praktikan membuka aplikasi adobe yang ada di komputer
d. Praktikan memasukkan dokumen kedalam messin scanner
e. Selanjutnya praktikan meng-klik startuntukmemulai scanning
f. Setelah proses scanning selesai, Praktikan meng-klik Preview untuk melihat
hasil scanning
g. Setelah hasil scaningterlihatsempurna, Praktikan menyimpan data tersebut di
folderkomputer yang sudah tertulis nama pegawai masing-masing
5. Membuat surat
Dalam hal komputer administrasi, Praktikan juga mendapat tugas mmebuat
surat untuk pegawai kantor cabang dinas pendidikan wilayah kabupaten lebak,
Beberapa macam surat yang dibuat praktikan adalah : Surat cuti, Pegawai, Surat
mutasi pegawai, Surat kenaikan gaji berkala, surat tugas, surat keputusan kepala
pengadilan, surat peringatan pegawai, Surat keterangan pensiun pegawai, surat
usulan kenaikan pangkat.
6. Menginput Data Pegawai Ke Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP)
Tugas terakhir yang dilakukan praktikan selama menjalani Praktik Kerja
Lapangan (PKL) adalah menginput data pegawai
C. Kendala yang dihadapi
Dalam menyelesaikan tugas yang diberikan saat Praktik Kerja Lapangan
(PKL), Praktikan selalu berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pengerjaan
tuas tersebut. Sayangnya, dalam melaksanakan pekerjaan setiap orang tentunya selalu
dihadapka oleh kendala yang harus dihadapi, begitupun juga praktikan ketika
menyelesaikan tugas. Berikut adalah hal-hal yang menjadi kendala saat
menyelesaikan tugas, yaitu :
1. Adanya sebagian pegawai yang selalu menunda memberikan kelengkapan
dokumennya, sehingga membuat praktikan terhambat dalam melakukan
penginputan ke dalam sistem informasi kepegawaian (SIKEP)
2. Praktikan sulit melakukan penemuan kembali arsip, karena sub bagian umum
mencampur semua jenis surat dalam satu ordner
14
D. Cara Mengatasi Kendala
Berikut ini cara dilakukan praktikan dalam mengatasi kendala untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan, yaitu :
1. Pegawai yang menunda memberikan kelengkapan dokumen
Dalam bagian kepegawaian, dokumen pegawai merupakan hal penting yang
harus diperhatikan, Sebab pengolahan dokumen pegawai menjadi tugas dan
tanggung jawab bagian kepegawaian. Apabila terdapat kekurangan dalam
kelengkapan dokumen pegawai, pihak kepegawaian harus dengan cepat
melakukan penenganan agar tidak terjadi kesalahan.
Menurut Bashir Barthos, Dokumen adalah setiap catatan tertulis baik dalam
bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai
suatu subjek (pokok persoalan) ataupun peristiwa-peristiwa yang dibuat orang
untuk membantu daya ingat orang (itu) pula.
Jadi dapat dikatakan dokumen adalah bukti otentik yang membuat keterangan
tentang suatu peristiwa untuk menjadi bahan pengingat seesorang. Keberadaan
dokumen tentunya sangat penting, Sebab dokumen dapat menjadi pengingat
apabila sewaktu waktu seseorang lupa akan kejadian yang telah di alami. Oleh
sebab itu, Keberadaan dan kelengkapan dokumen harus sangat diperhatikan.
Setiap pegawai yang bekerja di sebuah instansi, tentunya memiliki dokumen
pribadi yang harus di arsipakan. Macam-macam dokumen pegawai yang wajib di
arsipkan antara lain : Surat lamaran kerja, surat penerimaan kerja, Surat
pengangkatan jabatan, Surat golongan pangkat, Surat kenakan gaji berkala, Surat
tugas, surat cuti, surat mutasi, dan lain-lain. Dokumen pegawai biasanya selalu di
periksa secara berkala oleh atasan, selain untuk mengetahui bagaimana rekam jejak
pegawai tersebut, dokumen pegawai juga dapat menjadi pertimbangan atasan untuk
meningkatkan karir pegawai yang bersangkutan.
Di Kantor cabang dinas pendidikan wilayah kabupaten lebak, seluruh pegawai
wajib melengkapi dokumen pribadi masing-masing. Dokumen pegawai tersebut
kemudian disimpan di ruang Sub Bagian Kepegawaian untuk dijadikan arsip.
Selanjutnya Sub Bagian Kepegawaian akan menginput semua dokumen pegawai
ke dalam Sistem Informasi Komunikasi (SIKEP). Penginputan data pegawai ke
Sistem Informasi Komunikasi (SIKEP) memiliki tujuan supaya kantor cabang
dinas pendidikan wilayah kabupate lebak dapat memantau perkembangan karir
15
pegawai yang bersangkutan, sekaligus memberikan kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala secara otomatis apabila pegawai telah melewati masa kerja sesuai
waktu yang ditentukan oleh kantor cabang dinas pendidikan wilayah kabupaten
lebak.
Penginputan dokumen pegawai ke Sistem Informasi Komunikasi memiliki
batas akhir penginputan. Biasanya Sub Bagian Kepegawaian diberikan batas waktu
penginputan kurang lebih satu bulan untuk melengkapi dokumen- dokumen
pegawai. Apabila batas waktu penginputan dokumen sudah berakhir dan masih ada
dokumen pegawai yang belum lengkap, maka Kantor cabang dina spendidikan
wilayah kabupaten lebak akan memberikan konsekuensi untuk pegawai tersebut.
Konsekuensi yang diberikan biasanya penundaan kenaikan jabatan atau penundaan
kenaikan gaji berkala oleh pegawai yang bersangkutan.
Pada saat kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), Praktikan mendapat
kesempatan melaksanakan tugas penginputan dokumen pegawai ke Sistem
Informasi Kepegawaian (SIKEP). Tugas tersebut tentunya menjadi tanggung jawab
besar untuk Praktikan, sebab Praktikan harus benar-benar teliti saat melakukan
penginputan dokumen pegawai. Selain teliti, Praktikan juga harus memperhatikan
batas akhir penginputan dokumen pegawai agar tidak terjadi kesalahan.
Setiap pekerjaan tentunya memiliki hambatan masing-masing yang harus
dilalui, begitupun yang Praktikan dapati ketika melakukan tugas penginputan data.
Praktikan sudah berusaha untuk menginput data dengan memperhatikan batas
waktu yang diberikan, sayang nya ke tidak disiplinan pegawai dalam pengumpulan
kelengkapan dokumen menjadi kendala untuk Praktikan. Setiap hari nya ada saja
pegawai yang lupa memberikan kelengkapan dokumen dengan memberikan
macam-macam alasan, padahal sebelum nya Praktikan sudah mengingatkan
pegawai tersebut dengan memberikan catatan berupa dokumen apa saja yang harus
dilengkapi serta batas waktu pengumpulan dokumen kepada Praktikan. Sedangkan
batas akhir penginputan data dari Kantor cabang dina spendidikan wilayah
kabupaten lebak tidak dapat diberikan kerenggangan waktu.
Malayu dan Hasibuan mengemukakan bahwa disiplin adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dn norma-norma sosial
yang berlaku.

16
Dari definisi tersebut dapat dikatakan disiplin adalah suatu kesadaran yang
berasal dari pikiran dan hati nurani seseornag untuk mematuhi segala peraturan
yang ada, tanpa adanya paksaan atau dorongan dari siapapun. Jika dilihat dari
kasus diatas, dapat dikatakan disipilin pegawai Kantor cabang dinas pendidikan
wilayah kabupaten lebak dirasa masih sangat kurang, sebab mereka belum
memiliki kesadaran untuk mentaati peraturan yang diberikan. Masih banyak
diantara Kantor cabang dinas pendidikan wilayah kabupaten lebak yang acuh akan
batas akhir pengumpulan dokumen dengan berbagai macam alasan.
Dalam mengatasi ketidak disiplinan pegawai, Praktikan melakukan beberapa
cara agar tidak terhambat dalam menyelesaikan tugas. Hal pertama yang Praktikan
lakukan ialah mengkomunikasikan terkait masalah tersebut kepada Pembimbing
Praktik Kerja Lapangan (PKL).Setelah itu Praktikan dan Pembimbing PKL
mengkomunikasi tersebut kepada Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan
berkoordinasi untuk mengatasi kendala tersebut.
Menurut Leonard D. White dalam Inu KencanaKoordinasi adalah penyesuaian
diri dari masing-masing bagian, dan usaha menggerrakkan serta mengoperasikan
bagian-bagian pada waktu yang cocok, sehingga dengan demikian masing-masing
bagian dapat memberikan sumbangan terbanyak pada keseluruhan hasil.
Sedangkan menurut menurut Awaluddin Djamin koordinasi diartikan sebagai
suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas
tertentu, sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi.
Dengan demikian koordinasi dapat diartikan sebagai suatu usaha menggerakan
dan mengoperasikan unit dalam pelaksanaan tugas dengan kerja sama untuk dapat
mencapai hasil yang maksimal. Dalam setiap kendala di suatu pekerjaan,
koordinasi dirasa sangatlah penting untuk menyelaraskan bagaimana tindakan yang
harus diambil selanjutnya agar tercapai tujuan dengan sempurna. Tindakan yang
harus diambil tentunya harus dengan kerja sama antara beberapa orang atau
beberapa unit, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak sinkronan.
Koordinasi yang dilakukan Praktikan dengan Kepala Sub Bagian
Kepegawaian ialah Praktikan membuat pengumuman berisikan nama nama
pegawai yang belum melengkapi dokumen dan macam-macam dokumen apa saja
yang belum dilengkapi. Tak lupa Praktikan memberikan keterangan batas waktu
17
pengumpulan dokumen.Pengumuman tersebut selanjutnya ditanda tangani oleh
Kepala Bagian Sub Bagian Kepegawaian. Pengumuman sebagai tanda bahwa
pengumuman tersebut melalui persetujuan Kepala Sub Bagian
Kepegawaian.Setelah membuat pengumuman, Praktikan menempel nya di papan
pengumuman agar dapat dibaca oleh seluruh pegawai Kantor cabang dinas
pendidikan wilayah kabupaten lebak.
Namun sayang nya, koordinasi yang dilakukan Praktikan dengan Kepala Sub
Bagian Kepegawaian kurang membuahkan hasil.Ternyata masih ada saja beberapa
pegawai yang belum memberikan kelengkapan dokumen nya dengan alasan tidak
melihat pengumuman yang di temple di papan pengumuman tersebut.Dengan batas
waktu penginputan data yang semakin lama semakin dekat, praktikan akhirnya
berinisiatif menghampiri langsung ke ruang kerja para pegawai yang belum
mengumpulkan dokumen dan mengkomunikasikan kelengkapan dokumen kepada
pegawai tersebut agar dapat segera melengkapi dan memberikan nya kepada
Praktikan.
Menurut Frese dan Kring Soekidjo Notoadmodjo inisiatif adalah perilaku
kerja yang ditunjukan oleh karyawan atas kemauan untuk memulai dan berperilaku
proaktif dalam mengatasi adanya hambatan untuk mencapai tujuan. Sedangkan
menurut Wolfock dalam Mardiyanto, inisiatif adalah kemampun individu dalam
menghasilkan sesuatu yang baru atau asli pemecahan masalah.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa inisiatif adalah sikap
atu perilaku yang berasal dari kemauan diri sendiri untuk menghasilkan sesuatu
agar dapat memecahkan masalah serta hambatan dalam kerja untuk memudahkan
mencapai tujuan. Setelah Praktikan berinisiatif menghampiri langsung ruang kerja
para pegawai yang belum menyerahkan kelengkapan dokumen, serta
menginformasikan tentang batas akhir penginputan dokumen ke SIKEP, akhirnya
para pegawai tersebut mau mengerti dan beberapa hari kemudian mereka segera
mengumpulkan kelengkapan dokumen tersebut kepada Praktikan, sehingga
Praktikan dapat menyelesaikan tugas penginputan data ke Sistem Informasi
Kepegawaian (SIKEP) tepat pada waktunya.

18
2. Sulitnya menemukan penemuan kembali arsip
Setiap instansi baik negeri maupun swasta, masing-masing tentunya memiliki
arsip yang harus disimpan dengan baik.Arsip disimpan dengan baik agar
memudahkan seseorang untuk menemukannya kembali apabila dibutuhkan.
Beberapa contoh arsip yang ada disebuah instansi antara lain adalah:arsip
keuangan, arsip kepegawaian, dan arsip pemasaran.
Menurut Gie, arsip adalah suatu kumpulan dokumen yang disimpan secara
sistematis krena mempunyai suatu keguanaan agar setiap kali diperlukan dapat
secara cepat ditemukan kembali.
Sedangkan menurut Sugiarto dan Wahyono, arsip adalah kumpulan dokumen
yang disimpan secara teratur dan terencana karena mempunyai suatu kegunaan,
agar setiap kali diperlukan dapat dengan cepat ditemukan kembali.
Dari kedua definisi tersebut, dapat dikatakan arsip merukapan kumpulan
dokumen penting yang disimpan secara sistematis, agar suatu saat ketika
dibutuhkan, tidak perlu waktu lama untuk menemukannya.Tidak semua dokumen
yang ada di instansi merupakan arsip penting yang harus disimpan.Instansi
tentunya memperhatikan beberapa aspek untuk menentukan dokumen tersebut
merupakan arsip atau tidak.Menurut Vernon B. Santen (dalam Sukoco, 2007: 87),
aspek yang diperhatikan apabila sebuah dokumen harus benar-benar disimpan
menjadi arsip adalah sebagai berikut:
1. Administrative Value; keberadaan arsip dipertahan karena nilai
administrasinya yang dibutuhkan oleh perusahaan
2. Legar Value; keberadaan arsip dipertahankan karena nilai hukum yang
terkandung didalamnya
3. Fiscal Value; keberadaan arsip dipertahankan karena nilai fiskal yang
terkandung didalamnya
4. Research Value; keberadaan arsip dipertahakan karena niali riset yang
terkandung didalamnya.
5. Education Value; keberadaan arsip dipertahankan karena nilai pendidikan
yang terkandung didalamya.
6. Documentary Value; keberadaan arsip dipertahankan karena nilai dokumentasi
yang terkandung didalamnya.

19
Jadi dokumen dapat dikatakan arsip apabila termasuk dari salah satu aspek
diatas.Dokumen yang sudah menjadi arsip tentunya harus disimpan dengan baik agar
mudah dalam melakukan penemuan kembali.Menurut Juni dan Garinda, sistem
penyimpanan arsip adalah pengaturan yang digunakan untuk menyimpan arsip agar dapat
ditemukan dengan cepat bilamana arsip sewaktu- waktu dipergunakan.
Dari definisi diatas, dapat dikatakan sistem penyimpanan arsip merupakan
pengaturan penyimpanan yang dapat memudahkan seorang untuk menemukan kembali
arsip apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.Dengan adanya sistem penyimpanan arsip,
seseorang tidak perlu membuang waktu lama untuk mendapatkan arsip yang dibutuhkan.
Menurut Nuraida ada 5 dasar pokok sistem penyimpanan arsip antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Sistem Abjad
2. Sistem Subjek
3. Sistem Geografis
4. Ssistem Nomor
5. Sistem Kronologis.
Di Kantor cabang dinas pendidikan sistem penyimpanan arsip yang digunakan
adalah sistem kearsipan subjek.Sistem kearsipan subjek adalah sistem penyimpanan arsip
berdasarkan masalah.Jadi, seluruh dokumen yang berasal dari Sub Bagian Kepanitraan
di gabung dalam satu ordner dan diberi judul “ Kepegawaian” di bagian samping
ordner tersebut dan disimpan di Sub Bagian Umum. Beberapa macam dokumen milik Sub
Bagian Kepegawaian yang diarsipkan di Sub Bagian Umum antara lain adalah surat cuti
pegawai, surat mutasi pegawai, surat kenaikan gaji berkala, surat tugas hakim, surat
pensiun pegawai, dan lain-lain.
Menurut Gie, pengelolaan arsip dapat dikatakan efisien apabila dapat mencapai
daya guna semaksimal mungkin dari segi waktu dan kecepatan kembali menemukan arsip.
Dengan adanya penggabungan berbagai macam surat milik pegawai dalam satu
ordner, Praktikan tentunya membutuhkan waktu lebih lama untuk pencarian arsip kembali.
Sebab sistem arsip yang diterapkan tidak berjalan dengan optimal.

20
Kondisi tersebut menyebabkan Praktikan terhambat, dari segi waktu kerja
dirasa kurang efektif.
Untuk mengatasi kendala mengenai sistem penyimpanan arsip, Praktikan
pertama kali mengkomunikasikan kendala ini kepada Pembimbing PKL,
Praktikan dan Pembimbing PKL saling berkoordinasi untuk mengusulkan Kepada
Kepala Sub Bagian Kepegawaian agar Bagian Kepegawaian memiliki arsip
sendiri, sebab macam-macam pekerjaan yang ada di Bagian Kepegawaian pasti
akan berkaitan dengan arsip.
Setelah itu Praktikan dan Pembimbing PKL menyampaikan masukan
tersebut kepada Kepala Sub Bagian Kepegawaian, yang akhirnya disetujui oleh
Kepala Sub Bagian Kepegawaian tersebut. Setelah disetujui, Praktikan segera
meminjam semua arsip milik Kepegawaian untuk di gandakan menggunakan
mesin fotocopy.Setelah selesai digandakan, Praktikan mengembalikan dokumen
asli kepada Sub Bagian Umum, dan menysusun dokumen hasil penggandaan ke
dalam ordner menggunakan sistem campuran, yakni sistem subjek dan kronologis.
Jadi Praktikan menglkasifikasikan surat berdasarkan subjek di satu ordner seperti
surat cuti, surat kenaikan pangkat, surat mutasi pegawai, surat kenaikan gaji
berkala dan lain-lain. Di dalam ordner yang sudah di klasifikasikan berdasarkan
sistem penyimpanan subjek, pratikan menyusun kembali surat-surat dalam satu
ordner tersebut berdasarkan tanggal, dengan kata lain menggunakan sistem
kronologis. Praktikan membuat sistem kearsipan campuran agar ketika Praktikan
melakukan penemuan kembali arsip, Praktikan tidak perlu repot ke Sub Bagian
Umum dan dapat mengefisienkan waktu dengan tepat.

21
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Praktikan menjalankan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama kurang lebih tiga
(3) bulan dan ditempatkan di Sub Bagian Administrasi Umum kantor cabang dinas
pendidikan wilayah kabupaten lebak. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh Praktikan
berkaitan dengan bidang kearsipan, teknologi perkantoran, dan komputer administrasi.
Adapun uraian pekerjaan Praktikan diantaranya adalah: pengecekan kelengkapan
dokumen pegawai, penemuan kembali arsip, penggandaan dokumen, pemindaian
dokumen, dan penginputan data.
Pada saat penyelesaian kerja, paktikan menemukan beberapa kendala seperti
pegawai yang masih belum melengkapi dokumen nya, padahal batas waktu penginputan
data ke SIKEP sudah sangat terbatas, dan sulitnya menemukan kembali arsip. Namun
kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan baik melalui usaha, tanggung jawab dan
koordinasi dengan Kepala Sub Bagian administrasi umum dan Pembimbing Praktik
Kerja Lapangan.
B. Saran
Berikut ini adalah saran yang bisa Praktikan berikan dalam pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan, yaitu :
1. Bagi Siswi
a. Melakukan Observasi mengenai instansi yang sebelumnya akan dituju untuk
pelaksanaan PKL, apakah Instansi tersebut menerima Siswi PKL, dan apakah di
dalam Instansi tersebut terdapat bidang kerja yang sesuai dengan keahlian Siswi
b. Menyiapkan dan melen
c. Mencatat dengan baik pekerjaan pekerjaan apa yang dilakukan selama melaksanakan
PKL.
2. Bagi Sekolah
a. Memberikan pengarahan dan bimbingan sebelum Siswi melaksanakan kegiatan PKL.
b. Bekerja sama dengan instansi negeri ataupun swasta untuk mempermudah Siswi
menemukan tempat PKL.
3. Bagi Instansi
a. Memberikan hukuman yang tegas untuk menjaga disiplin pegawai dalam hal
penyerahan kelengkapan dokumen pegawai.
22
b. Membuat sistem penyimpanan arsip di setiap bagian, agar tidak terjadi kesalahan dan
penumpukan arsip di salah satu bagian.
c. Mencatat alur peminjaman arsip, agar arsip yang keluar dari tempat penyimpanan
dapat diketahui keberadaannya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Barthos, Bashir, Manajemen Kearsipan. 2009. Jakarta : PT. Bumi askara

Sugiarto, Agus. 2007. Manajemen Kearsipan Modern. Yogyakarta: Gava Media

Dikmenju, 2008, Prakerin sebagai bagian dari pendidikan sistem ganda

Malayu S.P Hasibuan.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Sembilan,

Jakarta: PT Bumi Askara.

Nuraida, Ida.2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta: Kanisius Priansa,


Donni Juni dan Agus Garnida .2013.

Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien, dan Profesional Bandung: Alfabet

Syafiie, Inu Kencana. 2011. Manajemen Pemerintahan. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
The Liang Gie. 2009. Ad

The Liang Gie. 2009. Administrasi Perkantoran Modern.Yogyakarta: Liberty Republik


Indonesia. 2004 Peraturan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang

24
Lampiran 1. DOKUMENTASI KEGIATAN

Lampiran 2. Kantor cabang dinas pendidikan wilayah kabupaten lebak

25
Lampiran 3. Sub Administrasi Umum

26
Lampiran 4. Budaya 5s

27
Lampiran 5. Foto Bersama Dikantor Cabang Pendidikan wilayah kab. Lebak
Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan [ PKL ]

No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan Nama Instruktur Paraf


1 Senin, -Penempatan
06 Maret 2023 -Pengenalan Lingkungan Yayah
2 Selasa, -Mengarsipkan Surat
07 Maret 2023 Yayah
3 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan
08 Maret 2023 Keluar kedalam agenda Yayah
-Mengarsipkan Surat
4 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
09 Maret 2023 Keluar Yayah
5 Jum’at -Mencatat surat masuk dan
10 Maret 2023 keluar Yayah
6 Sabtu,
11 Maret 2023 Libur
7 Minggu,
12 Maret 2023 Libur
8 Senin, -Mencatat surat masuk dan
13 Maret 2023 keluar Risma Rahayu
-Mengarsipkan surat
9 Selasa, -Mencatat surat masuk dan
14 Maret 2023 keluar Risma Rahayu
-Mengarsipkan surat
10 Rabu, -Mencatat surat masuk dan
14 Maret 2023 keluar Risma Rahayu
11 Kamis, -Mencatat surat masuk dan
15 Maret 2023 keluar Risma Rahayu
12 Jum’at, -Mencatat surat masuk dan
16 Maret 2023 keluar Risma Rahayu
-Mengarsipkan surat
13 Sabtu,
17 Maret 2023 Libur
14 Minggu,
18 Maret 2023 Libur
15 Senis, -Regiter legalisisr ijazah
19 Maret 2023 -Mengasrsipkan surat Rima Rahayu
16 Selasa, -Regiter legalisisr ijazah
20 Maret 2023 -Mengasrsipkan surat Risma Rahayu
17 Rabu,
21 Maret 2023 Libur
18 Kamis, Libur
22 Maret 2023
19 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan
23 Maret 2023 Keluar kedalam agenda Risma Rahayu
-Mengarsipkan Surat
20 Sabtu,
24 Maret 2023 Libur
21 Minggu,
25 Maret 2023 Libur
22 Senin, -Mengeprints surat di
26 Maret 2023 komputer Risma Rahayu
-Mengarsipkan surat
23 Selasa, -Mencatat surat keluar dan
27 Maret 2023 masuk Risma Rahayu
-Mengarsipkan surat
24 Rabu, -Mengklasifikasikan surat
28 Maret 2023 menyurat sesuai jenisnya Risma Rahayu
25 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
29 Maret 2023 Keluar kedalam agenda Risma Rahayu
-Mengarsipkan Surat
26 Jum’at, -Mengeprint surat
30 Maret 2023 Mengirim file Risma Rahayu
-Mengarsipkan surat
27 Sabtu,
31 Maret 2023 Libur
28 Minggu,
01 Maret 2023 Libur
29 Senin, -Mengeprint surat di Yayah
02 Maret 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
30 Selasa, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
03 Maret 2023 Keluar
31 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
04 Maret 2023 Keluar
32 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
05 Maret 2023 Keluar
33 Jum’at, Mencatat Surat Masuk dan Yayah
06 Maret 2023 Keluar
-Mengarsipkan surat
34 Sabtu,
07 Maret 2023 Libur
35 Minggu,
08 Maret 2023 Libur
36 Senin, -Mengeprint surat di
09 Maret 2023 komputer Risma
-Mengarsipkan surat
37 Selasa, -Mengeprint surat di
10 Maret 2023 komputer Risma
-Mengarsipkan surat
38 Rabu, -Mengeprint surat di
11 Maret 2023 komputer Risma
-Mengarsipkan surat
39 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
12 Maret 2023 Keluar Risma
40 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan
13 Maret 2023 Keluar Risma
41 Sabtu,
14 Maret 2023 Libur
42 Minggu,
15 Maret 2023 Libur
43 Senin, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
16 Maret 2023 Keluar
44 Selasa, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
17 Maret 2023 Keluar
43 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
18 Maret 2023 Keluar
45 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
19 Maret 2023 Keluar
46 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
20 Maret 2023 Keluar
47 Sabtu,
21 Maret 2023 Libur
48 Minggu,
22 Maret 2023 Libur
49 Senin, -Mencatat Surat Masuk dan
23 Maret 2023 Keluar Risma Rahayu
50 Selasa, -Mencatat Surat Masuk dan
24 Maret 2023 Keluar Risma Rahayu
51 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan
25 Maret 2023 Keluar Risma Rahayu
52 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
26 Maret 2023 Keluar Risma Rahayu
53 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan
27 Maret 2023 Keluar Risma Rahayu
54 Sabtu,
28 Maret 2023 Libur
55 Minggu,
29 Maret 2023 Libur
56 Senin, -Mengeprint surat di Yayah
30 Maret 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
57 Selaasa, -Mengeprint surat di
31 Maret 2023 komputer Yayah
-Mengarsipkan surat
58 Rabu, -Mengeprint surat di
1 April 2023 komputer Yayah
-Mengarsipkan surat
59 Kamis, -Mengeprint surat di
2 April 2023 komputer Yayah
-Mengarsipkan surat
60 Jum’at, -Mengeprint surat di
3 April 2023 komputer Yayah
-Mengarsipkan surat
61 Sabtu,
4 April 2023 Libur
62 Minggu,
5 April 2023 Libur
63 Senin, -Mengeprint surat di
6 Apil 2023 komputer Yayah
-Mengarsipkan surat
64 Selasa, -Mengeprint surat di
7 April 2023 komputer Yayah
-Mengarsipkan surat
64 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan
8 April 2023 Keluar Risma
65 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
9 April 2023 Keluar Risma
66 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan
10 April 2023 Keluar Risma
67 Sabtu,
11 April 2023 Libur
68 Minggu,
12 April 2023 Libur
69 Senin, -Mengeprint surat di Yayah
13 April 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
70 Selasa, -Mengeprint surat di
14 April 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
71 Rabu, -Mengeprint surat di
15 April 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
72 Kamis, -Mengeprint surat di
16 April 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
73 jum’at, -Mengeprint surat di
17 April 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
74 Sabtu,
18 April 2023 Libur
75 Minggu,
19 April 2023 Libur
76 Senin, -Mencatat Surat Masuk dan
20 April 2023 Keluar
77 Selasa, -Mencatat Surat Masuk dan
21 April 2023 Keluar
78 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan
22 April 2023 Keluar
79 Kamis, -Mengeprint surat di
23 April 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
80 Jum’at, -Mengeprint surat di
24 April 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
81 Sabtu,
25April 2023 Libur
82 Minggu,
26 April 2023 Libur
83 Senin, -Mengeprint surat di Yayah
27 April 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
84 Selasa, -Mencatat Surat Masuk dan
28 April 2023 Keluar Risma
85 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan
29 April 2023 Keluar Risma
86 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
30 April 2023 Keluar Risma
87 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan
1 Mei 2023 Keluar Risma
89 Sabtu,
2 Mei 2023 Libur

90 Minggu,
3 Mei 2023 Libur

91 Senin, -Mencatat Surat Masuk dan


4 Mei 2023 Keluar Risma
92 Selasa, -Mencatat Surat Masuk dan
5 Mei 2023 Keluar Risma
93 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan
6 Mei 2023 Keluar Risma
94 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
7 Mei 2023 Keluar Risma
95 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan
8 Mei 2023 Keluar Risma
96 Sabtu,
9 Mei 2023 Libur
97 Minggu,
10 Mei 2023 Libur
98 Senin, -Mencatat Surat Masuk dan
11 Mei 2023 Keluar Risma
99 Selasa, -Mengeprint surat di Yayah
12 Mei 2023 komputer
-Mengarsipkan surat
100 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan
13 Mei 2023 Keluar Risma
101 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
14 Mei 2023 Keluar Risma
102 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan
15 Mei 2023 Keluar Risma
103 Sabtu,
16 Mei 2023 Libur
104 Minggu,
17 Mei 2023 Lbur
105 Senin, -Mencatat Surat Masuk dan
18 Mei 2023 Keluar Risma

106 Selasa, -Mencatat Surat Masuk dan


19 Mei 2023 Keluar Risma
107 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan
20 Mei 2023 Keluar Risma
108 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan
21 Mei 2023 Keluar Risma
109 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan
22 Mei 2023 Keluar Risma
110 Sabtu,
23 Mei 2023 Libur
112 Minggu,
24 Mei 2023 Libur
113 Senin, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
25 Mei 2023 Keluar
114 Selasa, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
26 Mei 2023 Keluar
115 Rabu, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
27 Mei 2023 Keluar
116 Kamis, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
28 Mei 2023 Keluar
117 Jum’at, -Mencatat Surat Masuk dan Yayah
29 Mei 2023 Keluar
118 Sabtu,
30 Mei 2023 Libur
119 Minggu,
31 Mei 2023 Libur

Anda mungkin juga menyukai