Anda di halaman 1dari 3

Nama : David

NPM : 2007350016

Kelas : A.85 S1

Mata Kuliah : Hukum Islam

Dosen : Bapak Anshori S.H., M.H.

1. Jawab:

Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi, semua harus
sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

2. Jawab:

Karena akan berdampak buruk kepada anak dan masa depannya apabila kedua
orang tua yang bercerai tersebut lalai melakukan keajibannya suatu saat nanti ke
depannya.

3. Jawab:

karena setiap orang memiliki pendapat pribadi yang berbeda beda. Tetapi tentu saja
kita juga tidak boleh sembarangan berpendapat dan jangan sampai pendapat kita
malah jatuhnya menghina atau menyakiti perasaan orang lain. Sebisa mungkin
mencari solusi Bersama dalam mengeluarkan pendapat.

4. Jawab:

Suatu tindakan jual beli sah dengan syarat harus ada kesepakatan bersama. Hal ini
berdasarkan surat An-Nisa ayat 29 yang berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu".

Dan wajib dilengkapi dengan:


1. Ada penjual dan pembeli (orang yang saling bertransaksi)Sebaiknya, antara
penjual dan pembeli yang bertransaksi tidak ada unsur keterpaksaan. Di sinilah
terdapat syarat yang disebut dengan khiyar (hak untuk memilih).Selain itu,
syarat antara penjual dan pembeli harus sama-sama ahli dalam jual beli. Ahli
di sini bukan berarti paham segala hal tentang ekonomi melainkan keduanya
bukanlah anak kecil, orang gila dan orang bodoh.

2. Adanya lafaz ijab (pernyataan menyerahkan dari penjual) dan kabul


(pernyataan menerima dari pembeli)Syarat kedua ini menurut para ulama
adalah syarat yang paling utama. Lafaz serah terima dalam hal ini tidak
memiliki aturan redaksi yang baku tetapi cukup dengan menyesuaikan adat
kebiasaan masyarakat selama masih menunjukkan transaksi jual beli.Sebagai
contoh, pembeli berkata, "Saya ambil celana ini ya, uangnya saya kasih nanti
sore."Kata 'ambil' dan 'kasih' dalam kalimat di atas, secara kebiasaan adat di
Indonesia sudah bermakna saling menjual dan membeli. Sehingga kalimat
tersebut sah digunakan dalam jual beli.

3. Ada barang dan harganya

Syarat ketiga ini jelas bahwa dalam jual beli pasti harus ada barang yang dijual
serta harganya.Secara umum, barang yang dijual harus memenuhi syarat
seperti suci, bermanfaat, tidak berupa benda najis atau haram, karena barang
yang secara zatnya haram dilarang untuk diperjualbelikan.Selain itu, barang
yang diperjualbelikan harus milik sendiri bukan milik orang lain kecuali sudah
mendapat amanah dari pemilik barang untuk menjualkannya.

5. Jawab:
Qisas adalah balasan kejahatan yang dibalas dengan kejahatan yang sama,
contoh : bunuh balas
Bunuh Diyat adalah kejahatan yang dibalas dengan harta.
contoh : orang yang membunuh seseorang lalu dimaafkan oleh keluarga korban
maka membayar dengan 100 ekor kambing.
6. Jawab:

Urgensi hukum nya sebagai pengesah diantara kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai