Anda di halaman 1dari 4

MODUL PENUNTUN PRAKTIKUM

APLIKASI SENSOR DAN BIOSENSOR DI INDUSTRI

BIOSENSOR ALKOHOL UNTUK MEMONITOR


KADAR ETANOL DALAM PRODUK MAKANAN ATAU
MINUMAN

WULAN TRI WAHYUNI


DYAH ISWANTINI
HEMAS ARIF RAHMAN

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2024
PENDAHULUAN

Industri makanan dan minuman perlu memenuhi ketentuan untuk dapat


mencantumkan label halal dalam kemasan produk. Salah satu aspek kehalalan pada
makanan dan minuman adalah kadar alkohol. Berdasarkan Fatwa MUI (2018) kadar alkohol
pada makanan tidak dibatasi selama secara medis tidak membahayakan sedangkan pada
minuman tidak boleh kadarnya melebihi 0,5%. Kadar alkohol secara garis besar dapat
ditentukan dengan beberapa metode, antara lain elektrokimia (reaksi reduksi dan oksidasi),
kromatografi cair kinerja tinggi, penentuan berat jenis, dan kolorimetri (pembentukan senyawa
kompleks bewarna). Kolorimetri memiliki prinsip pengukuran intensitas warna dari
pembentukan senyawa bewarna dengan reaksi antara analit dan reagen yang spesifik [1].
Selain itu, pengenal biologis dapat digunakan untuk meningkatkan selektivitas pengukuran.
Salah satu pengenal biologis yang dapat digunakan, yaitu enzim. Enzim banyak digunakan
karena bekerja dengan mekanisme “kunci dan gembok” yang artinya hanya akan bereaksi
pada substrat tertentu.
Enzim sebagai pengenal biologis jika dikombinasikan dengan transduser untuk
mendeteksi zat kimia tertentu dapat dinamakan biosensor. Biosensor banyak dikembangkan
karena bersifat spesifik atau selektif untuk analit tertentu. Biosensor alkohol dapat
memanfaatkan enzim alkohol oksidase sebagai material pengenal. Enzim alkohol oksidase
spesifik mengkatalisis reaksi oksidasi alkohol membentuk asetaldehida dan H2O2.
Selanjutnya H2O2 dan tetrametilbenzidina (TMB) dengan dikatalisis enzim horseradish
peroksidase membentuk TMB teroksidasi yang berwarna. Prinsip kerja biosensor ini adalah
pembentukan senyawa hijau kebiruan [2].
𝐴𝑙𝑂𝑥
EtOH + O2 → CH3CHO + H2O2
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑠𝑒
H2O2 + TMB → H2O + TMBox

Tahapan penggunaan biosensor alkohol berbasis alkohol oksidase ialah sbb: (Gambar 1)
1. Teteskan sampel di atas kit
2. Tunggu reaksi terjadi ± 1 – 2 menit
3. Cocokkan warna pada kit dengan warna pembanding yang telah ada informasi
kadarnya

Gambar 1 Tahapan kerja strip test kit alkohol


Ilustrasi proses penggunaan strip test disajikan pada video berikut
https://www.youtube.com/watch?v=Ko0dmh7aJD0

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran kadar alkohol pada sampel makanan atau
minuman
2. Mahasiswa dapat menganalisis data hasil pengukuran kadar alkohol pada variasi
sampel
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan meliputi pipet tetes, corong, gelas piala 100 mL, labu takar 10
mL, labu takar 50 mL, pipet mohr 10 mL, dan bulb. Bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah test strip alkohol Righ Sign, minuman beralkohol, air tape ketan, etanol 0,3%,
kertas saring, akuades.

PROSEDUR PERCOBAAN
Pengukuran Standar Etanol
1. Warna pembanding yang tersedia ditentukan nilai RGB nya dengan perangkat lunak
imageJ dan dibuat kurva standarnya berdasarkan nilai RGB
2. Disiapkan larutan etanol 0,3% dan 0,08%
3. Diteteskan 1-5 tetes larutan etanol 0,3% dan 0,08% pada pad uji
4. Warna yang teramati pada pad diukur intensitas RGB nya dengan perangkat lunak
imageJ, ditentukan konsentrasi berdasarkan skala RGB, dan dibandingkan nilai
konsentrasi dengan konsentrasi sebenarnya
5. Warna yang teramati juga dibandingkan langsung dengan warna pada pembanding
Pengukuran Kadar Etanol pada Sampel air tape ketan
1. Air tape ketan dipisahkan dengan cara diperas dan disaring
2. Filtrat diteteskan pada kit, filtrat dapat diencerkan sebelum analisis bila diperlukan
3. Sesuaikan warna yang dihasilkan dengan warna pembanding dan tentukan kadar
alkohol dalam sampel
4. Pad uji juga ditentukan nilai RGB nya dan ditentukan kadar alkoholnya berdasarkan
kurva kalibrasi yang ditentukan sebelumnya

Pengukuran Kadar Etanol pada minuman beralkohol


1. Sampel minuman beralkohol disiapkan, diambil dengan pipet tetes (bila perlu sampel
diencerkan dahulu sebelum dianalisis)
2. Sampel diteteskan pada kit
3. Sesuaikan warna yang dihasilkan dengan warna pembanding yang tertera kadarnya
dan tentukan kadar alkohol dalam sampel
4. Pad uji juga ditentukan nilai RGB nya dan ditentukan kadar alkoholnya berdasarkan
kurva kalibrasi yang ditentukan sebelumnya
PERTANYAAN SETELAH PRAKTIKUM
1. Bagaimana prinsip biosensor alkohol?
2. Bagaimana hubungan antara warna yang dihasilkan dengan kadar etanol?
3. Jelaskan secara detail reaksi yang terjadi pada deteksi alkohol dengan biosensor
yang digunakan pada praktikum!

Daftar Pustakta
[1] H. Kim, O. Awofeso, S. Choi, Y. Jung, and E. Bae, “Colorimetric analysis of saliva–
alcohol test strips by smartphone-based instruments using machine-learning
algorithms,” Appl. Opt., vol. 56, no. 1, p. 84, 2017, doi: 10.1364/ao.56.000084.
[2] M. Rao Thokala, S. P. Reddy Dorankula, K. Muddana, and S. Reddy Velidandla,
“Alcohol saliva strip test,” J. Clin. Diagnostic Res., vol. 8, no. 3, pp. 307–308, 2014, doi:
10.7860/JCDR/2014/8164.4177.

Anda mungkin juga menyukai