Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN METODE KROMATOGRAFI GAS DAN BERATJENIS PADA

PENETAPAN KADAR ETANOL DALAM MINUMANANGGURMardoni, M.M.Yetty


Tjandrawati
Fakultas Farmasi USD
Intisari
Etanol dalam minuman anggur dapat ditetapkan kadarnya denganmenggunakan metode
kromatografi gas dan berat jenis.
Penelitian ini bertujuanuntuk membandingkan metode kromatografi gas dan berat jenis
pada penetapankadar etanol dalam minuman anggur.Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental murni denganrancangan penelitian acak lengkap pola satu arah. Parameter
yang digunakanuntuk membandingkan validitas kedua metode adalah recovery,
kesalahansistematik, dan kesalahan acak (CV) dengan menggunakan uji T sampleindependen.
Pada penetapan kadar minuman anggur dengan kedua metode perludilakukan destilasi sampel
untuk memisahkan etanol dari komponen-komponenlain dalam minuman anggur.Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa recovery, kesalahan sistematik,dan kesalahan acak (CV)
metode kromatografi gas dan berat jenis berbeda tidak bermakna.
BAB I. Pendahuluan
Alkohol merupakan istilah umum dari etanol mempunyai efek yangmenguntungkan dan
merugikan bagi manusia. Etanol pada kadar rendah dansedang berperan sebagai stimulan.
Konsumsi etanol dalam jumlah sedangmempunyai efek protektif terhadap penyakit jantung
iskemik. Konsumsi etanolyang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan banyak organ,
terutama otak danhati (Anonim, 1999).
Menurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1516/A/SK/V/81,
pasal 1: Anggur, arak dan sejenisnya termasuk dalam jenisminuman keras dan harus
memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlakuuntuk minuman keras. Minuman
keras menurut menteri Kesehatan RI nomor 86/Menkes/Per/IV/77 adalah semua jenis
minuman beralkohol tetapi bukan obat,meliputi minuman keras golongan A, minuman keras
golongan B, dan minuman keras golongan C. Minuman anggur termasuk dalam minuman
keras golongan B(kadar etanol 5 20 %v/v).Minuman anggur dibuat dari fermentasi buah
anggur atau jus buahanggur dengan
Saccharomyces ellipsoideus.
Buah-buah anggur itu dipanen ketikakandungan substrat yang bisa difermentasi, yaitu
gula anggur atau glukosa berada pada kadar yang tinggi. Material yang disiapkan dari buah
anggur sebelumfermentasi disebut
must
. Prosesnya tidak lain menghancurkan buah yang sudahmatang dan menunggu hingga
etanol yang dihasilkan sudah cukup dan tidak beracun (Bowman dan Rand, 1980)Etanol

yang nama lainnya alkohol, aethanolum, etil alcohol, adalahcairan yang bening, tidak
berwarna, mudah mengalir, mudah menguap, mudahterbakar, higroskopik dengan
karakteristik bau spiritus dan rasa membakar, mudahterbakar dengan api biru tanpa asap.
Campur dengan air, kloroform, eter, gliserol,dan hampir semua pelarut organic lainnya.
Penyimpanan pada suhu 8-15C, jauhdari api dalam wadah kedap udara dan dilindungi dari
cahaya, serta mempunyairumus struktur sebagai berikut :
COHCHHHHH

Gambar 1. Struktur etanol


Metode yang dapat digunakan untuk menetapkan kadar etanol antara lainmetode berat
jenis yang merupakan metode konvensional dan kromatografi gasyang merupakan metode
instrumental. Masing-masing metode mempunyaikelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu,
dilakukan perbandingan validitaskedua metode, apakah validitas kedua metode berbeda
bermakna atau tidak.Kromatografi gas adalah teknik kromatografi yang bisa digunakan
untuk memisahkan senyawa organik yang mudah menguap. Senyawa-senyawa yangdapat
ditetapkan dengan kromatografi gas sangat banyak, namun ada batasan- batasannya.
Senyawa-senyawa tersebut harus mudah menguap dan stabil padatemperatur pengujian,
utamanya dari 50 300C. Jika senyawa tidak mudah menguap atau tidak stabil pada
temperatur pengujian, maka senyawa tersebut bisadiderivatisasi agar dapat dianalisis dengan
kromatografi gas.Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan
sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang
sama pada suhu 4 atau temperatur lain yang tertentu. Notasi berikut sering ditemukandalam
pembacaan berat jenis: 25/25, 25/4, dan 4/4. Angka yang pertamamenunjukkan
temperatur udara saat zat ditimbang, angka yang berikutnyamenunjukkan temperatur air yang
digunakan (Martin dkk., 1983).Berat jenis larutan etanol dapat diukur dengan piknometer.
Berat jenislarutan etanol semakin kecil, maka kadar etanol di dalam larutan tersebut
semakin besar. Hal ini dikarenakan etanol mempunyai berat jenis lebih kecil daripada
air sehingga semakin kecil berat jenis larutan berarti jumlah / kadar etanol semakin banyak.
Konversi berat jenis menjadi kadar etanol (v/v) disajikan pada tabel I di bawah ini:

Validasi suatu metode analisis adalah proses yang dibuat, oleh studilaboratorium, sehingga
karakteristik pelaksanaan metode memenuhi persyaratanaplikasi analisis yang diinginkan.

Parameter-parameter validitas metode analisis antara lain akurasi, presisi, linearitas,


spesifisitas,range,detection limit , dan quantitation limit (Anonim, 2005).

BAB II. Metode Penelitian


A. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Minuman anggur merek X, Etanol p.a
(E. Merck), n-Butanol p.a (E. Merck), Aquadest,
B. Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah piknometer,seperangkat alat kromatografi
gas, neraca analitik, labu alas bulat,
heating mantle,labu takar 100 ml, mkropipet, seperangkat alat gelas.
C. Tata Cara Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel salah satu merk minuman anggur yang beredar di pasaran
di Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 20 botolminuman anggur dengan volume 600
ml dan nomor batch yang sama. Dua puluh botol sampel dicampur homogen kemudian
diambil 100 ml untuk dipreparasi.
1.Preparasi Sampel
Diambil 100 ml sampel dengan menggunakan pipet volume dandimasukkan ke dalam labu
alas bulat 250 ml kemudian ditambahkan 50 mlakuades. Dilakukan distilasi dengan
menggunakan pemanas mantel. Hasil distilasiditampung pada labu ukur 100 ml hingga
volume 90 95 ml (Pearson, 1970).Replikasi dilakukan 6 kali.
2.Validasi Metode Kromatografi Gasa. Pembuatan seri larutan baku etanol.
Disiapkan seri baku dengankonsentrasi berikut:

Anda mungkin juga menyukai