Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan Pustaka

1. Kromatografi

Kromatografi adalah metode pemisahan kimia berdasarkan perbedaan distribusi


zat dalam fase padat dan fase gerak. Tujuan kromatografi biasanya untuk memisahkan
senyawa-senyawa dalam suatu campuran. Pemisahan dengan kromatografi dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat hanya dengan menggunakan peralatan yang relatif
sederhana (Fasya, 2018).

Berdasarkan jenis fase gerak dan mekanisme pemisahannya kromatografi dapat


dibagi menjadi beberapa jenis. Jika ditinjau dari fase geraknya meliputi kromatografi cair,
kromatografi gas, kromatografi adsorpsi, dan kromatografi partisi. Jika ditinjau dari
mekanismenya meliputi kromatografi pertukaran ion dan kromatografi gel. Jika ditinjau
dari fase diamnya berupa kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis, dan kromatografi
kertas (Dwiarso, 2017)

2. Kromatografi gas

Kromatografi gas merupakan salah satu teknik pemisahan senyawa berdasarkan


perbedaan distribusi pergerakan yang terjadi di antara fase gerak dan fase diam untuk
pemisahan senyawa yang berada pada larutan. Senyawa gas yang terlarut dalam fase
gerak, akan melewati kolom partisi yang merupakan fase diam. Senyawa yang memiliki
kesesuaian kepolaran dengan bahan yang berada di dalam fase diam yang diletakkan di
dalam kolom partisi akan cenderung bergerak lebih lambat daripada senyawa yang
memiliki perbedaan kepolaran dengan bahan yang ada di kolom partisi[1]. Gambar 1.
Sistem Kromatografi Gas[1]

G.A.Eiceman, Instrumentation of Gas Chromatography”, Encyclopedia of


Analytical Chemistry, pp. 10671–10679,2000.

Analisis kuantitatif dengan gas chromatography menggunakan metode standar


internal. Metode ini digunakan karena terdapat ketidakpastian yang disebabkan injeksi
sampel dan kecepatan aliran. Metode ini seringkali digunakan untuk sampel yang tidak
sesuai atau tidak mungkin diinjeksi langsung pada gas chromatography (Hidayat et al.,
2015). Metode GC banyak dimanfaatkan salah satunya digunakan untuk analisis etanol,
karena kemudahan analisis, sensitivitas, akurasi, spesifisitas relatif, pengukuran yang
cepat dan jumlah sampel yang kecil (Mohammed et al., 2018).

3. Etanol

Etanol, juga dikenal sebagai “etil alkohol” atau “alkohol tingkat”, adalah senyawa
kimia yang mudah terbakar, tidak berwarna, mewakili salah satu alkohol yang paling
umum ditemukan dalam minuman beralkohol. Hal ini sering disebut hanya sebagai
alkohol. Rumus molekulnya adalah C2H6O, yang direpresentasikan sebagai EtOH atau
C2H5OH. Bioetanol dan etanol secara kimia identik dan sifat bioetanol dan etanol tidak
jauh berbeda dalam parameternya.

Bioreactors, Sustainable Design and Industrial Applications in Mitigation of GHG


Emissions, 2020, Pages 55-74,Bioreactors,Chapter 5 - Conversion of biomass into biofuel:
a cutting-edge technology, Md. Saiful Alam, Md. Sifat Tanveer
Etanol dapat digunakan untuk berbagai keperluan; seperti industri minuman,
kosmetik, industri farmasi seperti: bahan baku obat-obatan, deterjen, desinfektan, dan
lain-lain. Alkohol banyak juga digunakan sebagai bahan baku sintesis bahan-bahan kimia
yang lain seperti asetaldehida, derivat asetil, asam asetat.

IPTEK Journal of Proceedings Series No. (4) (2019), ISSN (2354-6026) 13 Seminar
Nasional Kimia (SENAKI) XV 2019 Juli 24 2019, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya, Indonesia Pemisahan dan Karakterisasi Etanol dari Nira Aren (Arenga pinnata)
(Separation and Characterization of Ethanol from Palm Sap (Arenga pinnata)) Sanusi
Gugule1 , Feti Fatimah2 , dan Chaleb P. Maanari1

Etanol sebagai analit dari golongan alkohol yang paling umum diidentifikasi di
laboratorium ditemukan pada makanan dan minuman hasil fermentasi (Destanoglu dan
Ates, 2019). Metode GC digunakan untuk analisis etanol karena kemudahan analisis,
sensitivitas, akurasi, spesifisitas relatif, pengukuran yang cepat dan jumlah sampel yang
kecil (Mohammed et al., 2018).

4. Metode Standar Internal

Anda mungkin juga menyukai