Okhe Rosmalia
C2021050039
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gombong
Jl. Yos Sudarso No. 461 Gombong, Kebumen 54411, Indonesia
Abstrak
Etanol merupakan zat kimia yang tidak sulit ditemui dalam kehidupan
sehari hari. Disekitar kita umumnya dapat ditemui wujud etanol yang berupa cairan
jernih (mirip seperti air mineral) tidak memiliki warna, etanol juga memiliki sifat
yang mudah untuk menguap dan sangat sensitif sehinnga mudah terbakar. Wujud
etanol mirip seperti yang tidak memiliki warna dan jernih (air mineral) sehingga
terkadang agak sulit membedakannya dengan zat kimia lain yang memiliki wujud
serupa dengan etanol seperti air, methanol, eter, kloroform dan aseton. Etanol juga
sering dijuga dikenal dengan nama etil alkohol yang mana memiliki rumus kimia
C2H5OH atau CH3CH2OH dimana memiliki titik didih 78,4° C.Menurut Rama
(2008) etanol dapat dikelompokan menjadi 2 salah satunya adalah etanol sintetik
seperti methanol. Methanol terbuat dari etilen yang merupakan salah satu dervat
minyak bumi atau batubara yang dapat hasilkan dari proses sintesis zat kimia
dengan nama hidrasi. Kemudian selanjutnya Bioetanol, bioethanol dapat dibuat dari
bahan berupa tanaman.Sesuai dengan namanya etanol jenis ini dihasilkan melalui
proses biologi yaitu peragian karbohidrat yang terdapat pada malt dan beberapa
buah-buahan seperti hop, anggur dan sebagainya oleh mikroba atau melalui sintesis
dari etilen dan alkohol melalui proses biologi seperti enzimatik dan fermentasi
(Dewi, 2009).
Kata kunci : etanol, alkohol, kromatografi gas.
Etanol atau etil alkohol merupakan kimia seperti pada gambar 2.2, etanol juga
dengan rumus kimia C2H5OH yang Etanol sering digunakan sebagai pelarut
diperoleh melalui proses fermentasi obat, pengawet dalam dunia medis,
karbohidrat dari ragi. Bahan ini dapat desinfektan serta digunakan sebagai
memabukkan jika diminum (Mardoni, antidotum (senyawa yang mengurangi atau
1
menghilangkan toksisitas) keracunan Menurut Keputusan Presiden Republik
metanol dan etilen glikon, hal tersebut IndonesiaNo.3/1997,minuman beralkohol
dikarenakan etanol merupakan pelarut dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan.
polar (Simanjuntak, 2009).Menurut BPOM Minuman beralkohol golongan A adalah
(2016) etanol dapat mengiritasi mata. minuman beralkohol dengan kadar etanol
Terhirupnya,uap,etanol dalam konsentrasi 1% sampai 5%, misalnya bir.
tinggi dapat menyebabkan iritasi pada mata Minuman beralkohol golongan B adalah
dan,saluran pernapasan. Paparan etanol minuman beralkohol dengan kadar etanol
2
memproduksi alkohol dengan kadar lebih alkohol sering terjadi. Seiring banyaknya
dari 55% sehingga banyak sekali kasus minuman beralkohol yang memiliki kadar
keracunan akut maupun kronis akibat etanol yang sangat tinggi, melebihi 55%
mengkonsumsi alkohol yang kadarnya dan tidak memiliki izin beredar maka
terlalu tinggi. Pengujian kadar alkohol Badan Pengawas Obat dan Makanan
sangat perlu dilakukan karena saat ini (BPOM) melakukan operasi langsung ke
banyak sekali minuman beralkohol illegal lapangan. Minuman tersebut diuji di
yang beredar dimasyarakat yang laboratorium, sehingga dapat diketahui
kandungan 2 etanolnya tidak sesuai dengan apakah minuman tersebut layak beredar
aturan dari Badan Pengawas Obat dan atau tidak (Budiastra, 2009)
3
Praktikum dilaksanakan pada hari 3) Gas flow :14mL/menit
Jum’at, 07 April 2023 pukul 07.00 – 10.40. 4) Jenis kolom : Stabilwax
Teknik 5) Jenis injeksi : Splitt
Teknik percobaan yang dilakukan d. Pengukuran kadar senyawa etanol
menggunakan metode Kromatografi Gas dalam sampel
(KG). 1) Injeksikan sampel sebanyak 1 µL ke
dalam injektor kromatografi kolom
Rancangan Percobaan sebanyak 2 kali replikasi
a. Pembuatan larutan baku etanol 2) Hitung kadar yang diperoleh dengan
100%v/v memasukkan ke dalam persamaan
Dipipet larutan etanol 100% berderajat regresi linier kurva baku yang
4
V1 = 2,67 ml ad 5 ml
Perhitungan 3. Pembuatan larutan uji sampel 40%
1. Pembuatan larutan baku etanol 60 v/v
% v/v M1.V1 = M2.V2
M1.V1 = M2.V2 100.V1 = 40.5
100.V1 = 60.5 V1 = 200/100
V1 = 300/100 V1 = 2 ml ad 5 ml
V1 = 3 ml add 5 aquadest 4. Kurva baku tabel 1
2. Pembuatan seri konsentrasi f(x) = 8.618,269,8864X -
a. Konsentrasi 2% v/v 24.681,818,7917
M1.V1 = M2.V2 correlation coefficient (R) = 0,9608
60.V1 = 2.5 coefficient of determination (R2) =
V1 = 10/60 0,9232
V1 = 0,167 ml add 5 ml x = 12,9 Ῡ = 82.184.727,8
b. Konsentrasi 4% v/v 5. Hasil pengukuran kadar etanol dan
M1.V1 = M2.V2 sampel
60.V1 = 4.5 Replikasi 1
V1 = 20/60 F (x) = 31246994
V1 = 0,33 ml ad 5 ml F (x) = 8.618.269,8864x –
c. Konsentrasi 8% v/v 24.681.818,7917
M1.V1 = M2.V2 31246994 =
60.V1 = 8.5 8.618.269,8864x –
V1 = 40/60 24.681.818,7917
V1 = 0,67 ml ad 5 ml 31246994+24.681.818,7917
d. Konsentrasi 16% v/v = 8.618.269,8864x
M1.V1 = M2.V2 55.928.812,7971/8.618.269,
60.V1 = 16.5 8864 = x
V1 = 80/60 6,48956386079 = x
V1 = 1,3 ml ad 5 ml Replikasi 2
e. Konsentrasi 32% v/v F (x) = 21142197
M1.V1 = M2.V2 F (x) = 8.618.269,8864x –
60.V1 = 32.5 24.681.818,7917
V1 = 160/60 21142197 =
5
8.618.269,8864x – hal ini dimungkinkan untuk
24.681.818,7917 meminimalisasi penyimpangan data
21142197+24.681.818,7917 analisis yang diperoleh dari keadaan
= 8.618.269,8864x sebenarnya. Validasi metode dilakukan
45.824.015,7917/8.618.269, bertujuan untuk memberikan hasil yang
8864 = x mendekati kebenaran. Karakteristik analisis
5,31707829944 = x dalam metode GC antara lain linieritas,
batas deteksi, ketepatan dan ketelitian.
IV. PEMBAHASAN Metode GC digunakan untuk analisis etanol
Etanol pada produk makanan dan
karena kemudahan analisis, sensitivitas,
minuman hasil proses fermentasi yaitu hasil
akurasi, spesifisitas relatif, pengukuran
yang diperoleh dari peragian karbohidrat yang cepat dan jumlah sampel yang kecil.
yang berkataliskan enzim. Satu tipe enzim Etanol sebagai analit dari golongan alkohol
mengubah karbohidrat menjadi glukosa yang paling umum diidentifikasi di
kemudian menjadi etanol, tipe yang lain laboratorium ditemukan pada makanan dan
menghasilkan cuka (asam asetat), dengan minuman hasil fermentasi. Analisis etanol
etanol sebagai perantara. untuk mengendalikan proses fermentasi
Peragian/fermentasi dilakukan dengan dan kualitas produknya dapat dilakukan
bantuan sebagian spesies ragi tertentu menggunakan metode analisis yang
seperti Saccharomyces Cerevisiae. Ragi ini sederhana, cepat dan ekonomis . Saat ini,
memetabolisme gula (glukosa) tanpa penentuan etanol dalam produk makanan
adanya oksigen menghasilkan etanol dan dan minuman hasil fermentasi dapat
CO2, reaksinya mengikuti persamaan dilakukan dengan beberapa cara antara lain
reaksi. depresi titik didih larutan etanol.
glukosa enzim etanol + CO2 (1)
V. KESIMPULAN
Penetapan kadar etanol dengan
Hasil dari perhitungan pembuatan
metode GC dapat dilakukan karena etanol
larutan baku etanol 60% v/v adalah
merupakan senyawa mudah menguap.
3ml
Larutan etanol disuntikkan dengan
menggunakan mikro syringe ke dalam Hasil dari perhitungan pembuatan
untuk memvalidasi suatu metode analisis, 0,33 ml, untuk konsentrasi 8% v/v
6
0,67 ml, konsentrasi 16% v/v 1,33 ml Fakultas Farmasi, Universitas
dan konsentrasi 32% v/v 2,67 ml Sanata Dharma, Yogyakarta.
Hasil dari perhitungan pembuatan uji
sampel 40% v/v 2 ml
Hasil dari kurva baku tabel 1 untuk x
= 12,9 y = 82.184.727,8
Hasil dari pengukuran kadar etanol
dan sampel untuk replikasi 1 x=
6,48956386079, untuk replikasi 2 x =
5,31707829944.