Anda di halaman 1dari 127

BAB V

STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan


1. Struktur Kurikulum

Program Keahlian : Bisnis dan Pemasaran


Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran (3 Tahun)

ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Ekonomi Bisnis 72
3. Administrasi Umum 72
4. IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 144
2. Korespondensi 180
3. Kearsipan 144
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 454
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 420
3. Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 420
4. Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 420
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C 3.030
Total 5.016

KELAS

25
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -
4. IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
2. Korespondensi 5 5 - - - -
3. Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian - - 6 6 7 7
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan - - 6 6 6 6
Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan
3. - - 6 6 6 6
Prasarana
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
4. - - 6 6 6 6
Keprotokolan
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48

26
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Muatan Nasional
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti (A)
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-
aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan
pengkondisian secara
berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan
pengkondisian secara
berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai

27
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

28
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Membaca al-Qur’an 2.1 Menunjukkan perilaku
dengan meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-
kontrol diri (mujahadah nafs), prasangka baik
an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan
(husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi
adalah perintah agama perintah QS al-Anfal (8):72,
QS al- Hujurat (49): 10 dan
12 serta Hadis terkait
1.2 Meyakini bahwa 2.2 Menghindarkan diri dari
pergaulan bebas dan zina pergaulan bebas dan
adalah dilarang agama perbuatan zina sebagai
pengamalan QS al-Isra’ (17):
32, dan QS an-Nur (24): 2,
serta Hadis terkait
1.3 Meyakini bahwa Allah 2.3 Memiliki sikap keluhuran
Maha Mulia, Maha budi; kokoh pendirian,
Memberi Rasa Aman, pemberi rasa aman, tawakal
Maha Memelihara, Maha dan adil sebagai
Sempurna Kekuatan-Nya, implementasi pemahaman
Maha Penghimpun, Maha al-Asmau al-Husna: Al-
Adil, dan Maha Akhir Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil,
Al- Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl,
dan Al-Akhir
1.4 Meyakini keberadaan 2.4 Menunjukkan sikap disiplin,
malaikat-malaikat Allah jujur dan bertanggung
Swt jawab, sebagai implementasi
beriman kepada malaikat-
malaikat Allah swt
1.5 Terbiasa berpakaian 2.5 Menunjukkan perilaku
sesuai dengan syariat berpakaian sesuai dengan
Islam syariat Islam
1.6 Meyakini bahwa jujur 2.6 Menunjukkan perilaku jujur
adalah ajaran pokok dalam kehidupan sehari-
Agama hari
1.7 Meyakini bahwa 2.7 Memiliki sikap semangat
menuntut ilmu adalah keilmuan sebagai
perintah Allah dan Rasul- implementasi pemahaman
Nya QS at-Taubah (9): 122 dan
Hadis terkait
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis 2.8 Menunjukkan perilaku
dan ijtihad sebagai ikhlas dan taat beribadah
sumber hukum Islam sebagai implementasi
pemahaman terhadap
kedudukan al-Qur’an,
Hadis, dan ijtihad sebagai
sumber hukum Islam

29
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.9 Meyakini bahwa haji, 2.9 Menunjukkan kepedulian
zakat dan wakaf adalah sosial sebagai hikmah dari
perintah Allah dapat perintah haji, zakat, dan
memberi kemaslahatan wakaf
bagi individu dan
Masyarakat
1.10 Meyakini kebenaran 2.10 Bersikap tangguh dan rela
dakwah Nabi Muhammad berkorban menegakkan
saw di Makkah kebenaran sebagai ’ibrah
dari sejarah strategi dakwah
Nabi di Makkah
1.11 Meyakini kebenaran 2.11 Menunjukkan sikap
dakwah Nabi Muhammad semangat ukhuwah dan
saw di Madinah kerukunan sebagai ibrah
dari sejarah strategi dakwah
Nabi di Madinah
1.12 Terbiasa membaca al- 2.12 Bersikap taat aturan,
Qur’an dengan meyakini tanggung jawab, kompetitif
bahwa taat pada aturan, dalam kebaikan dan kerja
kompetisi dalam keras sebagai implementasi
kebaikan, dan etos kerja dari pemahaman QS al
sebagai perintah agama Maidah (5): 48; QS an-Nisa
(4): 59; dan QS at-Taubah
(9): 105 serta Hadis yang
terkait
1.13 Meyakini bahwa agama 2.13 Bersikap toleran, rukun,
mengajarkan toleransi, dan menghindarkan diri dari
kerukunan, dan tindak kekerasan sebagai
menghindarkan diri dari implementasi pemahaman
tindak kekerasan QS Yunus (10): 40-41 dan
QS al-Maidah (5): 32, serta
Hadis terkait
1.14 Meyakini adanya kitab- 2.14 Peduli kepada orang lain
kitab suci Allah swt dengan saling menasihati
sebagai cerminan beriman
kepada kitab-kitab Allah swt
1.15 Meyakini adanya rasul- 2.15 Menunjukkan perilaku
rasul Allah swt saling menolong sebagai
cerminan beriman kepada
rasul-rasul Allah swt
1.16 Meyakini bahwa Islam 2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah
mengharus-kan umatnya (berani membela kebenaran)
untuk memiliki sifat dalam mewujudkan
syaja’ah (berani membela kejujuran
kebenaran) dalam
mewujudkan kejujuran
1.17 Meyakini bahwa hormat 2.17 Menunjukkan perilaku
dan patuh kepada hormat dan patuh kepada

30
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
orangtua dan guru orangtua dan guru sebagai
sebagai kewajiban agama implementasi pemahaman
QS al-Isra’ (17): 23 dan
Hadis terkait
1.18 Menerapkan 2.18 Menunjukkan sikap
penyelenggaraan jenazah tanggung jawab dan kerja
sesuai dengan ketentuan sama dalam
syariat Islam penyelenggaraan perawatan
jenazah di masyarakat
1.19 Menerapkan ketentuan 2.19 Menjaga kebersamaan
khutbah, tablig, dan dengan orang lain dengan
dakwah di masyarakat saling menasihati melalui
sesuai dengan syariat khutbah, tablig, dan dakwah
Islam
1.20 Menerapkan prinsip 2.20 Bekerjasama dalam
ekonomi dan muamalah menegakkan prinsip-prinsip
sesuai dengan ketentuan dan praktik ekonomi sesuai
syariat Islam syariat Islam
1.21 Mengakui bahwa nilai- 2.21 Bersikap rukun dan
nilai Islam dapat kompetitif dalam kebaikan
mendorong kemajuan sebagai implementasi nilai-
perkembangan Islam nilai perkembangan
pada masa kejayaan peradaban Islam pada masa
kejayaan
1.22 Mempertahankan 2.22 Bersikap rukun dan
keyakinan yang benar kompetitif dalam kebaikan
sesuai ajaran Islam dalam sebagai implementasi nilai-
sejarah peradaban Islam nilai sejarah peradaban
pada masa modern Islam pada masa modern
1.23 Terbiasa membaca al- 2.23 Bersikap kritis dan
Qur’an sebagai demokratis sesuai dengan
pengamalan dengan pesan QS Ali Imran (3): 190-
meyakini bahwa agama 191 dan 159, serta Hadis
mengajarkan kepada terkait
umatnya untuk berpikir
kritis dan bersikap
Demokratis
1.24 Meyakini bahwa agama 2.24 Berbuat baik kepada
mewajibkan umatnya sesama manusia sesuai
untuk beribadah dan dengan perintah QS Luqman
bersyukur kepada Allah (31): 13-14 dan QS al-
serta berbuat baik kepada Baqarah (2): 83, serta Hadis
sesama manusia terkait
1.25 Meyakini terjadinya hari 2.25 Berperilaku jujur,
Akhir bertanggung jawab, dan adil
sesuai dengan keimanan
kepada hari akhir

31
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.26 Meyakini adanya qadha 2.26 Bersikap optimis, ikhtiar,
dan qadar Allah swt dan tawakal sebagai
implementasi beriman
kepada qadha dan qadar
Allah swt
1.27 Meyakini bahwa agama 2.27 Berperilaku kerja keras, dan
mewajibkan umatnya bertanggung jawab dalam
untuk bekerja keras dan kehidupan sehari-hari
bertanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari
1.28 Meyakini kebenaran 2.28 Menunjukkan sikap bersatu
ketentuan pelaksanaan dan kebersamaan dalam
pernikahan berdasarkan lingkungan masyarakat
syariat Islam sebagai implementasi
ketentuan pernikahan
dalam Islam
1.29 Meyakini kebenaran 2.29 Peduli kepada orang lain
ketentuan waris sebagai cerminan
berdasarkan syariat Islam pelaksanaan ketentuan
waris dalam Islam
1.30 Meyakini kebenaran 2.30 Bersikap moderat dan
ketentuan dakwah santun dalam berdakwah
berdasarkan syariat Islam dan mengembangkan ajaran
dalam memajukan Islam
perkembangan Islam di
Indonesia
1.31 Meyakini kebenaran 2.31 Menjunjung tinggi
bahwa dakwah dengan kerukunan dan kedamaian
cara damai, Islam dalam kehidupan sehari-
diterima oleh masyarakat hari
di Indonesia
1.32 Meyakini bahwa islam 2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai
adalah rahmatan lil- Islam rahmatanlil-alamin
‘alamin yang dapat sebagai pemicu kemajuan
memajukan peradaban peradaban Islam di masa
Dunia mendatang
1.33 Meyakini bahwa 2.33 Mewaspadai secara
kemunduran umat Islam bijaksana terhadap
di dunia, sebagai bukti penyimpangan ajaran Islam
penyimpangan dari ajaran yang berkembang di
Islam yang benar masyarakat

32
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,
menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat
tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan menyelesaikan masalah
bidang dan lingkup kajian sederhana sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan lingkup kajian Pendidikan
Budi Pekerti pada tingkat teknis, Agama Islam dan Budi Pekerti.
spesifik, detail dan kompleks
Menunjukkan keterampilan
berkenaan dengan ilmu
menalar, mengolah, dan
pengetahuan, teknologi, seni,
menyaji secara efektif, kreatif,
budaya, dan humaniora dalam
produktif, kritis, mandiri,
konteks pengembangan potensi
kolaboratif, komunikatif dan
diri sebagai bagian dari
solutif dalam ranah abstrak,
keluarga, sekolah, dunia kerja,
terkait dengan pengembangan
warga masyarakat nasional,
dari yang dipelajarinya di
regional dan internasional. sekolah.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan gerak
mahir, menjadikan gerak
alami, dalam ranah kongkrit
terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah.

33
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis QS al-Anfal 4.1.1 Membaca QS al-Anfal (8):72,
(8):72, QS al-Hujurat (49): QS al-Hujurat (49): 10 dan
10 dan 12 serta Hadis 12, sesuai dengan kaidah
tentang kontrol diri tajwid dan makharijul huruf
(mujahadah an-nafs), 4.1.2 Mendemonstrasikan
prasangka baik hafalan QS al-Anfal (8:72),
(husnuzzan), dan QS al-Hujurat (49): 10 dan
persaudaraan (ukhuwah)
12 dengan fasih dan lancar
4.1.3 Menyajikan keterkaitan
antara kualitas keimanan
dengan kontrol diri
(mujahadah an-nafs),
prasangka baik
(husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah)
sesuai dengan pesan QS al-
Anfal (8:72), QS al-Hujurat
(49): 10 dan 12, serta Hadis
terkait
3.2 Menganalisis QS al-Isra’ 4.2.1 Membaca QS al-Isra’ (17):
(17): 32, dan QS an-Nur 32, dan QS an-Nur (24): 2
(24): 2, serta Hadis sesuai dengan kaidah
tentang larangan tajwid dan makharijul huruf
pergaulan bebas dan
4.2.2 Mendemonstrasikan
perbuatan zina
hafalan QS al-Isra’ (17): 32,
dan QS an-Nur (24): 2
dengan fasih dan lancar
4.2.3 Menyajikan larangan
pergaulan bebas dan
perbuatan zina dengan
berbagai kekejian (fahisyah)
yang ditimbulkannya sesuai
pesan QS al-Isra’ (17): 32,
dan QS an-Nur (24): 2
3.3 Menganalisis makna al- 4.3 Menyajikan hubungan
Asma’u al-Husna: al- makna al-Asma’u al-Husna:
Karim, al-Mu’min, al- al-Karim, al-Mu’min, al-
Wakil, al-Matin, al-Jami’, Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-
al-‘Adl, dan al-Akhir ‘Adl, dan al-Akhir dengan
perilaku keluhuran budi,
kokoh pendirian, rasa
aman, tawakal dan
perilaku adil
3.4 Menganalisis makna 4.4 Mempresentasikan
beriman kepada hubungan makna beriman
malaikat-malaikat Allah kepada malaikat-malaikat
swt. Allah swt dengan perilaku
teliti, disiplin, dan waspada

34
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan ketentuan 4.5 Mempraktikkan tata cara
berpakaian sesuai syariat berpakaian sesuai syariat
Islam Islam
3.6 Memahami manfaat 4.6 Melaksanakan perilaku
kejujuran dalam jujur dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari sehari-hari.
3.7 Menganalisis kewajiban 4.7 Menyajikan kewajiban
menuntut ilmu untuk menuntut ilmu dengan
membela agama kewajiban membela agama
sesuai perintah QS at-
Taubah (9): 122 dan Hadis
3.8 Menganalisis kedudukan 4.8 Menentukan suatu hukum
al-Qur’an, Hadis, dan berdasarkan al-Qur’an,
ijtihad sebagai sumber Hadis, dan ijtihad sebagai
hukum Islam sumber hukum Islam
3.9 Menganalisis tata cara 4.9 Menyimulasikan tata cara
ibadah haji, zakat, dan ibadah haji, zakat, dan
Wakaf wakaf
3.10 Menganalisis substansi, 4.10 Menyajikan substansi,
strategi, dan penyebab strategi, dan penyebab
keberhasilan dakwah keberhasilan dakwah Nabi
Nabi Muhammad saw di Muhammad saw di Makkah
Makkah
3.11 Menganalisis strategi, 4.11 Mempresentasikan dan
dan keberhasilan dakwah strategi dengan
Nabi Muhammad saw di keberhasilan dakwah Nabi
Madinah Muhammad saw di
Madinah
3.12 Menganalisis makna QS 4.12.1 Membaca QS al-Maidah (5):
al-Maidah (5): 48; QS an- 48; QS an-Nisa (4): 59, dan
Nisa (4): 59, dan QS at- QS at-Taubah (9): 105 sesuai
Taubah (9): 105, serta dengan kaidah tajwid dan
Hadis tentang taat pada makharijulhuruf
aturan, kompetisi dalam 4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan
kebaikan, dan etos kerja
QS al-Maidah (5): 48; QS an-
Nisa (4): 59, dan QS at-
Taubah (9): 105 dengan
fasih dan lancar
4.12.3 Menyajikan perintah
berkompetisi dalam
kebaikan dan kepatuhan
terhadap ketentuan Allah
sesuai dengan pesan QS al-
Maidah (5): 48; QS an-Nisa
(4): 59, dan QS at-Taubah
(9): 105

35
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.13 Menganalisis makna QS 4.13.1 Membaca QS Yunus (10): 40-
Yunus (10): 40-41 dan QS 41 dan QS al-Maidah (5): 32
al-Maidah (5): 32, serta sesuai dengan kaidah tajwid
Hadis tentang toleransi, dan makharijul huruf
rukun, dan 4.13.2 Mendemonstrasikan hafalan
menghindarkan diri dari QS Yunus (10): 40-41 dan
tindak kekerasan
QS al-Maidah (5): 32 dengan
fasih dan lancer
4.13.3 Mempresentasikan perintah
toleransi dan kerukunan
sesuai pesan QS Yunus (10):
40-41 dan menghindari
tindak kekerasan sesuai
pesan QS Al-Maidah (5): 32
3.14 Menganalisis makna 4.14 Mempresentasikan
iman kepada kitab-kitab keterkaitan antara beriman
Allah swt kepada kitab-kitab suci Allah
swt dengan perilaku sehari-
hari
3.15 Menganalisis makna 4.15 Menyajikan hubungan
iman kepada rasul-rasul antara iman kepada rasul-
Allah swt rasul Allah swt dengan
keteguhan dalam bertauhid,
toleransi, ketaatan, dan
kecintaan kepada Allah
3.16 Menganalisis makna 4.16 Menyajikan makna syaja’ah
syaja’ah (berani membela (berani membela kebenaran)
kebenaran) dalam dan upaya mewujudkan
mewujudkan kejujuran kejujuran dalam kehidupan
sehari-hari
3.17 Menganalisis perilaku 4.17 Menyajikan ketauhidan
hormat dan patuh kepada dalam beribadah serta
orangtua dan guru hormat dan patuh kepada
orangtua dan guru sesuai
dengan QS al-Isra’ (17): 23
dan Hadis terkait
3.18 Mengevaluasi tata cara 4.18 Menyimulasikan tata cara
perawatan jenazah perawatan jenazah
3.19 Menganalisis 4.19 Menyimulasikan tata cara
pelaksanaan khutbah, khutbah, tablig, dan dakwah
tablig, dan dakwah
3.20 Menganalisis prinsip- 4.20 Menentukan kegiatan usaha
prinsip dan praktik sesuai dengan prinsip-
ekonomi dalam Islam prinsip dan praktik ekonomi
dalam Islam
3.21 Menganalisis 4.21 Menyajikan perkembangan
perkembangan peradaban peradaban Islam dan faktor-

36
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Islam pada masa faktor yang
kejayaan (Masa mempengaruhinya pada
Khulafaur Rasyidin – masa kejayaan (Khulafaur
Bani Umayyah) Rasyidin – Bani Umayyah)
3.22 Menganalisis 4.22.1 Menyajikan perkembangan
perkembangan Islam peradaban Islam pada masa
pada masa modern modern (1800-sekarang)
(1800-sekarang) 4.22.2 Menyajikan prinsip-prinsip
pembaharuan yang sesuai
dengan perkembangan
peradaban Islam pada masa
modern
3.23 Mengevaluasi makna QS 4.23.1 Membaca QS Ali Imran (3):
Ali Imran (3): 190-191, 190-191, dan QS Ali Imran
dan QS Ali Imran (3): (3): 159,; sesuai dengan
159, serta Hadis tentang kaidah tajwid dan
berpikir kritis dan makharijul-huruf
bersikap demokratis
4.23.2 Mendemonstrasikan hafalan
QS Ali Imran (3): 190-191,
dan QS Ali Imran (3): 159,
dengan lancar
4.23.3 Menyajikan sikap kritis dan
ciri orang-orang berakal (ulil
albab) sesuai pesan QS Ali
Imran (3): 190-191
4.23.4 Mempresentasikan
demokrasi dan sikap tidak
memaksakan kehendak
sesuai pesan QS Ali Imran
(3): 159
3.24 Mengevaluasi makna QS 4.24.1 Membaca QS Luqman (31):
Luqman (31): 13-14 dan 13-14 dan QS al-Baqarah
QS al-Baqarah (2): 83, (2): 83 sesuai dengan kaidah
serta Hadis tentang tajwid dan makharijul huruf
kewajibanberibadah dan 4.24.2 Mendemonstrasikan hafalan
bersyukur kepada Allah QS Luqman (31): 13-14 dan
sertaberbuat baik kepada QS al-Baqarah (2): 83
sesama manusia dengan lancar
4.24.3 Mempresentasikan
kewajiban beribadah dan
bersyukur kepada Allah
serta berbuat baik terhadap
sesama manusia sesuai
pesan QS Luqman (31): 13-
14 dan QS al-Baqarah (2): 83
3.25 Mengevaluasi makna 4.25 Menyajikan perilaku jujur,
iman kepada hari akhir bertanggung jawab, dan adil

37
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
sebagai perwujudan iman
kepada hari akhir
3.26 Mengevaluasi makna 4.26 Mempresentasikan makna
iman kepada qadha dan sikap optimis, ikhtiar, dan
Qadar tawakkal sebagai
perwujudan iman kepada
qadha dan qadar Allah swt.
3.27 Mengevaluasi perilaku 4.27 Menyajikan perilaku bekerja
bekerja keras dan keras, jujur, bertanggung
bertanggung jawab dalam jawab, adil, dan toleransi
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-
yang berkembang di hari yang berkembang di
Masyarakat masyarakat sebagai wujud
keimanan
3.28 Mengevaluasi ketentuan 4.28 Menyajikan prosesi
pernikahan dalam Islam pernikahan dalam Islam
3.29 Mengevaluasi ketentuan 4.29 Menggunakan ketentuan
waris dalam Islam pembagian waris Islam
dalam kehidupan
3.30 Mengevaluasi strategi 4.30 Menyajikan prinsip-prinsip
dakwah dan strategi dakwah dan
perkembangan Islam di perkembangan Islam di
Indonesia Indonesia
3.31 Mengevaluasi sejarah 4.31 Menyajikan nilai-nilai
perkembangan Islam di keteladanan tokoh-tokoh
Indonesia dalam sejarah
perkembangan Islam di
Indonesia
3.32 Mengevaluasi faktor- 4.32 Menyajikan faktor-faktor
faktor kemajuan penentu kemajuan
peradaban Islam di dunia peradaban Islam di dunia
3.33 Mengevaluasi faktor- 4.33 Menyajikan faktor-faktor
faktor kemunduran penyebab kemunduran
peradaban Islam di dunia peradaban Islam di dunia

38
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (A)
Jam pelajaran : 212 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan
pengkondisian secara
berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

39
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati hakikat bangsa 2.1 Responsif terhadap hakikat
dan Negara sebagai anugerah bangsa dan Negara
Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Mensyukuri fungsi dan peran 2.2 Proaktif melaksanakan fungsi
Pancasila dalam kehidupan dan peran Pancasila dalam
bangsa dan negara Indonesia kehidupan bangsa dan negara
Indonesia
1.3 Mensyukuri nilai-nilai 2.3 Menunjukkan sikap peduli
Pancasila dalam praktik terhadap penerapan nilai-nilai
Penyelenggaraan Pancasila dalam kehidupan
pemerintahan Negara sebagai berbangsa dan bernegara
salah satu bentuk pengabdian
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mengamalkan ketentuan 2.4 Peduli terhadap penerapan
Undang-Undang Dasar Negara ketentuan Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun Dasar Negara Republik
1945 yang mengatur tentang Indonesia Tahun 1945 yang
wilayah, warga Negara, mengatur tentang wilayah,
penduduk, agama dan warga Negara, penduduk,
kepercayaan serta pertahanan agama dan kepercayaan serta
dan keamanan sebagai wujud pertahanan dan keamanan
rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa
1.5 Menghayati sistem politik 2.5 Responsif terhadap system
Indonesia sebagai wujud rasa politik Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.6 Menghayati nilai-nilai terkait 2.6 Peduli terhadap fungsi dan
fungsi dan kewenangan kewenangan lembaga-
lembaga-lembaga Negara lembaga negara menurut
menurut Undang-Undang Undang-Undang Dasar
Dasar Negara Republik Negara Republik Indonesia
Indonesia Tahun 1945 sebagai Tahun 1945
bentuk sikap beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.7 Melaksanakan budaya politik 2.7 Peduli terhadap budaya politik
Indonesia sebagai wujud rasa Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.8 Menghayati hubungan 2.8 Peduli terhadap hubungan
pemerintah pusat dan daerah pemerintah pusat dan daerah
menurut Undang-Undang yang harmonis di daerah
Dasar Negara Republik Setempat
Indonesia Tahun 1945 sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha
Esa

40
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.9 Mensyukuri nilai-nilai yang 2.9 Menunjukkan sikap kerja
membentuk komitmen sama dalam rangka
integrasi nasional dalam mewujudkan komitmen
bingkai Bhinneka Tunggal Ika integrasi nasional dalam
sebagai wujud syukur kepada bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Tuhan yang Maha Esa
1.10 Bersyukur kepada Tuhan 2.10 Responsif terhadap ancaman
Yang Maha Esa atas nilai- negara dan upaya
nilai yang membentuk penyelesaiannya di bidang
kesadaran atas ancaman ideologi, politik, ekonomi,
terhadap negara dan upaya sosial, budaya, pertahanan,
penyelesaiannya dalam dan keamanan dalam bingkai
bingkai Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
1.11 Menghayati wawasan 2.11 Bertanggung-jawab
nusantara dalam konteks mengembangkan kesadaran
Negara Kesatuan Republik akan pentingnya wawasan
Indonesia sebagai anugerah nusantara dalam konteks
Tuhan Yang Maha Esa Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1.12 Menghayati hak asasi 2.12 Peduli terhadap hak asasi
manusia berdasarkan manusia berdasarkan
perspektif Pancasila sebagai perspektif Pancasila dalam
anugerah Tuhan yang Maha kehidupan berbangsa dan
Esa Bernegara
1.13 Mengsyukuri system 2.13 Proaktif terhadap system
pemerintahan di Indonesia pemerintahan di Indonesia
sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
1.14 Mengamalkan nilai-nilai ke- 2.14 Peduli dalam berdemokrasi
Tuhanan dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-
Pancasila sesuai Undang- Undang Dasar Negara
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945
1945
1.15 Mengahayati nilai-nilai dalam 2.15 Disiplin terhadap aturan
sistem hukum dan peradilan sistem hukum dan peradilan
Indonesia sesuai dengan sesuai dengan Undang-
Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun
Tahun 1945 sebagai rasa 1945
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.16 Mengamalkan nilai-nilai 2.16 Proaktif terhadap system
dalam sistem perlindungan perlindungan tenaga kerja di
tenaga kerja di Indonesia Indonesia
berlandaskan Ketuhanan
Yang Maha Esa

41
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.17 Menghayati nilai-nilai dalam 2.17 Disiplin terhadap aturan
sistem hukum dan peradilan sistem hukum dan peradilan
Internasional sebagai rasa Internasional
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.18 Mensyukuri peran Indonesia 2.18 Toleran dan cinta damai
dalam mewujudkan sebagai refleksi peran
perdamaian dunia sebagai Indonesia dalam perdamaian
anugerah Tuhan Yang Maha dunia dalam hidup
Esa bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.19 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai negara dan strategi
yang membentuk kesadaran mengatasinya berdasarkan
akan ancaman terhadap asas Bhinneka Tunggal Ika
negara strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka
Tunggal Ika
1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.20 Proaktif dalam menerapkan
Maha Esa atas nilai-nilai nilai-nilai persatuan dan
persatuan dan kesatuan kesatuan bangsa dalam
bangsa dalam Negara Negara Kesatuan Republik
Kesatuan Republik Indonesia Indonesia
1.21 Menghayati perbedaan 2.21 Proaktif menghindari
sebagai anugerah Tuhan pelanggaran hak dan
yang Maha Esa dalam rangka pengingkaran kewajiban
menghindari pelanggaran hak warga negara dalam
dan pengingkaran kewajiban kehidupan berbangsa dan
warga negara dalam Bernegara
kehidupan berbangsa dan
Bernegara
1.22 Mengamalkan perilaku orang 2.22 Berperilaku jujur dalam
beriman kepada Tuhan Yang praktik perlindungan dan
Maha Esa dalam praktik penegakan hukum di tengah
pelindungan dan penegakan Masyarakat
hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
1.23 Melaksanakan pemerintahan 2.23 Berperilaku jujur dalam
sesuai karakteristik good pelaksanaan pemerintahan
governance dengan sesuai karakteristik good
berlandaskan nilai-nilai Governance
ketuhanan Yang Maha Esa
1.24 Menghayati kemajuan Ilmu 2.24 Bertanggung-jawab dalam
pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh
sebagai anugerah Tuhanan kemajuan ilmu pengetahuan
Yang Maha Esa dan teknologi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika

42
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.25 Mensyukuri persatuan dan 2.25 Proaktif dalam
kesatuan bangsa sebagai mengembangkan persatuan
upaya dalam menjaga dan dan kesatuan bangsa sebagai
mempertahankan Negara upaya dalam menjaga dan
Kesatuan Republik Indonesia mempertahanakan Negara
sebagai bentuk pengabdian Kesatuan Republik Indonesia
1.26 Menghayati peranan pers di 2.26 Bertanggung-jawab dalam
Indonesia dengan menyikapi peranan pers di
berlandaskan nilai-nilai Indonesia
ketuhanan Yang Maha Esa
1.27 Mengamalkan etos kerja 2.27 Peduli terhadap etos kerja
masyarakat Indonesia dengan masyarakat Indonesia
berlandaskan nilai-nilai
ketuhanan Yang Maha Esa

43
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan mengevaluasi dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual, informasi, dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan memecahkan masalah sesuai
bidang dan lingkup kajian dengan bidang kajian
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan pada tingkat Kewarganegaraan.
teknis, spesifik, detil, dan
Menampilkan kinerja di bawah
kompleks, berkenaan dengan
bimbingan dengan mutu dan
ilmu pengetahuan, teknologi,
kuantitas yang terukur sesuai
seni, budaya, dan humaniora
dengan standar kompetensi
dalam konteks pengembangan
kerja.
potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, Menunjukkan keterampilan
warga masyarakat nasional, menalar, mengolah, dan
regional, dan internasional. menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

44
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis hakikat bangsa 4.1 Menyaji hasil analisis hakikat
dan Negara bangsa dan Negara
3.2 Menganalisis fungsi dan peran 4.2 Menyaji hasil analisis fungsi
Pancasila dalam kehidupan dan peran Pancasila dalam
bangsa dan negara Indonesia kehidupan bangsa dan negara
Indonesia
3.3 Menganalisis nilai-nilai 4.3 Menyaji hasil analisis nilai-
Pancasila dalam kerangka nilai Pancasila dalam
praktik penyelenggaraan kerangka praktik
pemerintahan Negara Penyelenggaraan
pemerintahan Negara
3.4 Menganalisis ketentuan 4.4 Menyaji hasil analisis tentang
Undang-Undang Dasar Negara ketentuan Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun Dasar Negara Republik
1945 yang mengatur tentang Indonesia Tahun 1945 yang
wilayah negara, warga negara mengatur tentang wilayah
dan penduduk, agama dan negara, warga negara dan
kepercayaan, serta pertahanan penduduk, agama dan
dan keamanan kepercayaan, serta pertahanan
dan keamanan
3.5 Menganalisis sistem politik di 4.5 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia sistem politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang
kewenangan lembaga-lembaga fungsi dan kewenangan
Negara menurut Undang- lembaga-lembaga Negara
Undang Dasar Negara menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun Dasar Negara Republik
1945 Indonesia Tahun 1945
3.7 Menganalisis budaya politik di 4.7 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia budaya politik di Indonesia
3.8 Menganalisis hubungan 4.8 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintah pusat dan daerah hubungan pemerintah pusat
menurut Undang-Undang dan pemerintah daerah
Dasar Negara Republik setempat menurut Undang-
Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945
3.9 Menganalisis faktor-faktor 4.9 enyaji hasil analisis tentang
pembentuk integrasi nasional faktor-faktor pembentuk
dalam bingkai Bhinneka integrasi nasional dalam
Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.10 Menganalisis ancaman 4.10 Menyaji hasil analisis tentang


terhadap negara dan upaya ancaman terhadap negara
penyelesaiannya di bidang dan upaya penyelesaiannya
ideologi, politik, ekonomi, di bidang Ideologi, politik,
sosial, budaya, pertahanan, ekonomi, sosial, budaya,

45
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
dan keamanan dalam bingkai pertahanan, dan keamanan
Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika
3.11 Menelaah pentingnya 4.11 Mempresentasikan hasil
Wawasan Nusantara dalam telaah terkait pentingnya
konteks Negara Kesatuan Wawasan Nusantara dalam
Republik Indonesia konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.12 Menganalisis pelanggaran 4.12 Menyaji hasil analisis
hak asasi manusia dalam pelanggaran hak asasi
perspektif Pancasila dalam manusia dalam perspektif
kehidupan berbangsa dan Pancasila dalam kehidupan
Bernegara berbangsa dan bernegara
3.13 Menganalisis system 4.13 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintahan di Indonesia sistem pemerintahan di
Indonesia
3.14 Menganalisis sistem dan 4.14 Menyaji hasil analisis tentang
dinamika demokrasi sistem dan dinamika
Pancasila sesuai dengan demokrasi Pancasila sesuai
Undang-Undang Dasar dengan Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Dasar Negara Republik
Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945
3.15 Menganalis sistem hokum 4.15 Menyaji hasil analisis tentang
dan peradilan di Indonesia sistem hukum dan peradilan
sesuai dengan Undang- di Indonesia sesuai dengan
Undang Dasar Negara Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun Negara Republik Indonesia
1945 Tahun 1945
3.16 Menganalisis system 4.16 Menyaji hasil analisis tentang
perlindungan tenaga kerja di sistem perlindungan tenaga
Indonesia kerja di Indonesia
3.17 Menganalisis system hukum 4.17 Menyaji hasil analisis tentang
dan peradilan internasional system hukum dan peradilan
Internasional
3.18 Mengevaluasi dinamika peran 4.18 4.18 Menyaji hasil evaluasi
Indonesia dalam perdamaian tentang peran Indonesia
dunia sesuai Undang-Undang dalam perdamaian dunia
Dasar Negara Republik sesuai Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.19 Menganalisis kasus-kasus 4.19 Melakukan penelitian
ancaman terhadap Ideologi, sederhana tentang potensi
politik, ekonomi, sosial, ancaman terhadap Ideologi,
budaya, pertahanan, dan politik, ekonomi, sosial,
keamanan dan strategi budaya, pertahanan, dan
mengatasinya dalam bingkai keamanan dan strategi
Bhinneka Tunggal Ika

46
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
mengatasinya dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika
3.20 Menganalisis factor 4.20 Menyaji hasil analisis tentang
pendorong dan penghambat faktor- faktor pendorong dan
persatuan dan kesatuan penghambat persatuan dan
bangsa dalam Negara kesatuan bangsa dalam
Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3.21 Menganalisis nilai-nilai 4.21 Menyaji hasil analisis tentang
Pancasila terkait dengan nilai-nilai Pancasila terkait
kasus-kasus pelanggaran hak dengan kasus-kasus
dan pengingkaran kewajiban pelanggaran hak dan
warga negara dalam pengingkaran kewajiban
kehidupan berbangsa dan warga negara dalam
Bernegara kehidupan berbangsa dan
Bernegara
3.22 Mengevaluasi praktik 4.22 Mendemonstrasikan praktik
perlindungan dan penegakan perlindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian keadilan dan kedamaian
3.23 Menganalisis pelaksanaan 4.23 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintahan sesuai pelaksanaan pemerintahan
karakteristik good governance sesuai karakteristik good
Governance
3.24 3.24 Menganalisis pengaruh 4.24 Menyaji hasil analisis tentang
kemajuan ilmu pengetahuan pengaruh kemajuan ilmu
dan teknologi terhadap pengetahuan dan teknologi
bangsa dan negara dalam terhadap bangsa dan negara
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.25 Mengevaluasi dinamika 4.25 Menyaji hasil evaluasi
persatuan dan kesatuan tentang dinamika persatuan
bangsa sebagai upaya dan kesatuan bangsa sebagai
menjaga dan upaya menjaga dan
mempertahankan Negara mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia Kesatuan Republik Indonesia
3.26 Mengevaluasi peranan pers di 4.26 Menyaji hasil evaluasi
Indonesia tentang peranan pers di
Indonesia
3.27 Mengevaluasi etos kerja 4.27 Menyaji hasil evaluasi
masyarakat Indonesia tentang etos kerja
masyarakat Indonesia

47
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia (A)
Jam Pelajaran : 320 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap
sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, prosedural, dan memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan dengan bidang kajian bahasa
bidang dan lingkup kajian Indonesia.
Bahasa Indonesia pada tingkat
Menampilkan kinerja di bawah
teknis, spesifik, detil, dan
bimbingan dengan mutu dan
kompleks, berkenaan dengan
kuantitas yang terukur sesuai
ilmu pengetahuan, teknologi,
dengan standar kompetensi kerja.
seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan Menunjukkan keterampilan
potensi diri sebagai bagian menalar, mengolah, dan menyaji
dari keluarga, sekolah, dunia secara efektif, kreatif, produktif,
kerja, warga masyarakat kritis, mandiri, kolaboratif,

48
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
nasional, regional, dan komunikatif, dan solutif dalam
internasional. ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

49
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami laporan hasil 4.1 Menyajikan isi teks (intisari)
observasi berkaitan dengan laporan hasil observasi
bidang pekerjaan yang berkaitan dengan bidang
dipresentasikan dengan lisan pekerjaan berdasarkan
dan tulis interpretasi baik secara lisan
maupun tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks
kebahasaan dari minimal dua laporan observasi berkaitan
teks laporan hasil observasi bidang pekerjaan dengan
berkaitan dengan bidang memerhatikan isi dan aspek
pekerjaan kebahasaan baik lisan
maupun tulis
3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi
argumentasi, pengetahuan, dan (permasalahan, argumen,
rekomendasi) teks eksposisi pengetahuan, dan
berkaitan dengan bidang rekomendasi) teks eksposisi
pekerjaan yang didengar dan berkaitan dengan bidang
atau dibaca pekerjaan secara lisan
dan/tulis
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks
kebahasaan teks eksposisi yang eksposisi berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan isi
(permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan
Kebahasaan
3.5 Menganalisis teks anekdot dari 4.5 Mengonstruksi makna tersirat
aspek makna tersirat dalam sebuah teks anekdot
baik lisan maupun tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali teks
kebahasaan teks anekdot anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis.
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan 4.7 Menceritakan kembali isi cerita
isi yang terkandung dalam rakyat (hikayat) yang didengar
cerita rakyat (hikayat) baik lisan dan dibaca
maupun tulis
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat
kebahasaan cerita rakyat dan (hikayat) ke dalam bentuk
cerpen cerpen dengan memerhatikan
isi dan nilai-nilai
3.9 Menguraikan butir-butir 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua
penting dari dua buku nonfiksi buku nonfiksi (buku
(buku pengayaan) dan satu pengayaan) dan ringkasan dari
Novel satu novel yang dibaca
3.10 Menganalisis pengajuan, 4.10 Menyampaikan pengajuan,

50
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
penawaran dan persetujuan penawaran, persetujuan dan
dalam teks negosiasi berkaitan penutup dalam teks negosiasi
dengan bidang pekerjaan lisan berkaitan dengan bidang
maupun tertulis pekerjaan secara lisan atau
Tulis
3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks
(orientasi, pengajuan, negosiasi berkaitan dengan
penawaran, persetujuan, bidang pekerjaan dengan
penutup) dan kebahasaan teks memerhatikan isi, struktur
negosiasi berkaitan dengan (orientasi, pengajuan,
bidang pekerjaan penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan
3.12 Menganalisis permasalahan/ 4.12 Mengonstruksi
isu, sudut pandang dan permasalahan/isu, sudut
argumen beberapa pihak dan pandang dan argument
simpulan dari debat berkaitan beberapa pihak, dan
dengan bidang pekerjaan simpulan dari debat berkaitan
untuk menemukan esensi dari dengan bidang pekerjaan
debat secara lisan untuk
menunjukkan esensi dari
Debat
3.13 Menganalisis isi debat 4.13 Mengembangkan
berkaitan dengan bidang permasalahan/ isu dari
pekerjaan (permasalahan/isu, berbagai sudut pandang yang
sudut pandang dan argumen dilengkapi argumen dalam
beberapa pihak, dan simpulan) berdebat berkaitan dengan
bidang pekerjaan
3.14 Menganalisis butir-butir 4.14 Menyajikan hal-hal yang
penting yang dapat diteladani dapat diteladani dari tokoh
dari teks biografi berkaitan yang terdapat dalam teks
dengan bidang pekerjaan biografi berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang dibaca
secara tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi
kebahasaan dalam teks berkaitan dengan bidang
biografi berkaitan dengan pekerjaan baik lisan maupun
bidang pekerjaan Tulis
3.16 Menganalisis suasana, tema, 4.16 Mendemonstrasikan
dan makna beberapa puisi (membacakan atau
yang terkandung dalam memusikalisasikan) satu
antologi puisi yang puisi dari antologi puisi atau
diperdengarkan atau dibaca kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal,
ekspresi, dan intonasi
(tekanan dinamik dan
tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur 4.17 Menulis puisi dengan
pembangun puisi memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi,

51
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal 4.18 Menyajikan replikasi isi buku
satu buku fiksi dan satu buku ilmiah yang dibaca dalam
nonfiksi yang sudah dibaca bentuk resensi
3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan umum
pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam
dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur berkaitan
teks prosedur berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan organisasi yang tepat secara
lisan dan tulis
3.20 Menganalisis struktur dan 4.20 Mengembangkan teks
kebahasaan teks prosedur prosedur berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan hasil analisis
terhadap isi, struktur, dan
Kebahasaan
3.21 Menganalisis informasi 4.21 Mengkonstruksi informasi
(pengetahuan dan urutan (pengetahuan dan urutan
kejadian) dalam teks ekplanasi kejadian) dalam teks
berkaitan dengan bidang eksplanasi berkaitan dengan
pekerjaan lisan dan tulis bidang pekerjaan secara lisan
dan tulis
3.22 Menganalisis struktur dan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi
kebahasaan teks eksplanasi berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan atau
pekerjaan tulis dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian
permasalahan aktual yang penting dari permasalahan
disajikan dalam ceramah aktual sebagai bahan untuk
berkaitan dengan bidang disajikan dalam ceramah
pekerjaan berkaitan dengan bidang
Pekerjaan
3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi ceramah
kebahasaan dalam ceramah berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan aspek
pekerjaan kebahasaan dan
menggunakan struktur yang
Tepat
3.25 Mendeskripsikan butir-butir 4.25 Menyajikan butir-butir
penting dari satu buku penting dari satu buku
pengayaan (nonfiksi) berkaitan pengayaan (nonfiksi)
dengan bidang pekerjaan yang berkaitan dengan bidang
dibaca Pekerjaan
3.26 Menemukan butir-butir 4.26 Menyajikan persamaan dan
penting dari dua buku perbedaan isi dua buku

52
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
pengayaan berkaitan dengan pengayaan berkaitan dengan
bidang pekerjaan (nonfiksi) bidang pekerjaan (nonfiksi)
yang dibaca yang dibaca
3.27 Menganalisis pesan dari satu 4.27 Menyusun ulasan terhadap
buku fiksi yang dibaca pesan dari satu buku fiksi
yang dibaca
3.28 Mendeskripsikan informasi 4.28 Melengkapi informasi dalam
penting yang ada dalam proposal berkaitan dengan
proposal kegiatan atau bidang pekerjaan supaya
penelitian berkaitan dengan lebih efektif
bidang pekerjaan
3.29 Menganalisis isi, sistematika, 4.29 Merancang sebuah proposal
dan kebahasaan suatu karya ilmiah berkaitan bidang
proposal berkaitan dengan pekerjaan dengan
bidang pekerjaan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya
ilmiah yang diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan 4.30 Merancang informasi, tujuan,
dan esensi sebuah karya dan esensi yang harus
ilmiah berkaitan dengan disajikan dalam karya ilmiah
bidang pekerjaan yang dibaca berkaitan dengan bidang
Pekerjaan
3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya
kebahasaan karya ilmiah ilmiah berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan isi,
sistematika, dan kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi
resensi berkaitan dengan berkaitan bidang pekerjaan
bidang pekerjaan untuk dengan memerhatikan hasil
menemukan sistematika perbandingan beberapa teks
sebuah resensi Resensi
3.33 Menganalisis kebahasaan 4.33 Mengkonstruksi sebuah
resensi dalam kumpulan resensi dari buku kumpulan
cerpen atau novel setidaknya cerita pendek atau novel yang
dua karya yang berbeda sudah dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak 4.34 Mempertunjukkan salah satu
demi babak, dan konflik dalam tokoh dalam drama yang
drama yang dibaca atau dibaca atau ditonton secara
ditonton Lisan
3.35 Menganalisis isi dan 4.35 Mendemonstrasikan sebuah
kebahasaan drama yang naskah drama dengan
dibaca atau ditonton memerhatikan isi dan
Kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari dua 4.36 Menyusun ulasan terhadap
buku fiksi (novel dan buku pesan dari dua buku
kumpulan puisi yang

53
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kumpulan puisi) yang dibaca dikaitkan dengan situasi
Kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan 4.37 Menyajikan simpulan
sistematika surat lamaran sistematika dan unsur-unsur
pekerjaan yang dibaca isi surat lamaran baik secara
lisan maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur 4.38 Menyusun surat lamaran
kebahasaan surat lamaran pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-nilai dari
mencakup orientasi, rangkaian informasi cerita sejarah dalam
kejadian yang saling berkaitan, sebuah teks eksplanasi
komplikasi dan resolusi, dalam
cerita sejarah lisan atau tulis
3.40 Menganalisis kebahasaan 4.40 Menulis cerita sejarah pribadi
cerita atau novel sejarah dengan memerhatikan
Kebahasaan
3.41 Mendeskripsikan informasi 4.41 Menyeleksi ragam informasi
(pendapat, alternatif solusi dan sebagai bahan teks editorial
simpulan terhadap suatu isu) berkaitan dengan bidang
dalam teks editorial berkaitan pekerjaan baik secara lisan
dengan bidang pekerjaan maupun tulis
3.42 Menganalisis struktur dan 4.42 Merancang teks editorial
kebahasaan teks editorial berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan
pekerjaan struktur dan kebahasaan
baik secara lisan maupun
Tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan hasil
(kumpulan cerita pendek atau diskusi buku tentang satu
kumpulan puisi) dan satu topik baik secara lisan
buku pengayaan (nonfiksi) maupun tulis
yang dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan 4.44 Mengonstruksi makna dan
sesuai bidang pekerjaan tujuan isi teks iklan sesuai
bidang pekerjaan
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai
kebahasaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan dengan
bidang pekerjaan memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
3.46 Mengevaluasi informasi, baik 4.46 Menyusun opini dalam
fakta maupun opini, dalam bentuk artikel berkaitan
sebuah artikel berkaitan dengan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan yang

54
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

dibaca

3.47 Menganalisis kebahasaan 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel


artikel dan/atau buku ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan fakta
pekerjaan dan kebahasaan

3.48 Mendeskripsikan isi dan 4.48 Menyajikan simpulan


sistematika surat dinas sistematika dan unsur-unsur
berkaitan dengan bidang isi surat dinas berkaitan
pekerjaan dengan bidang pekerjaan baik
secara lisan maupun tulis

3.49 Menganalisis unsur 4.49 Menyusun surat dinas yang


kebahasaan surat dinas yang berkaitan bidang pekerjaan
sesuai bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi,
sistematika dan kebahasaan
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang
terdapat dalam sebuah buku 4.50 Menulis refleksi tentang nilai-
pengayaan (nonfiksi) dan satu buku nilai yang terkandung dalam sebuah
drama (fiksi) buku pengayaan (nonfiksi) dan satu
buku drama (fiksi

55
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Matematika (A)
Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Matematika
pengetahuan faktual, kerja
konseptual, prosedural, dan
bidang dan lingkup kajian
Matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan

56
.

Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif,

57
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
nasional, regional, dan kritis, mandiri, kolaboratif,
internasional. komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

58
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep bilangan 4.1 Menyajikan penyelesaian
berpangkat, bentuk akar dan masalah bilangan berpangkat,
logaritma dalam bentuk akar dan logaritma
menyelesaikan masalah
3.2 Menerapkan persamaan dan 4.2 Menyajikan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak masalah yang berkaitan
bentuk linear satu variabel dengan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak
bentuk linear satu variabel
3.3 Menentukan nilai variabel 4.3 Menyelesaikan masalah sistem
pada sistem persamaan linear persamaan linier dua variabel
dua variabel dalam masalah
Kontekstual
3.4 Menentukan nilai maksimum 4.4 Menyelesaikan masalah
dan minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan
kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua
dengan program linear dua Variable
variabel
3.5 Menganalisis barisan dan 4.5 Menyelesaikan masalah
deret aritmetika kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
Aritmatika
3.6 Menganalisis barisan dan 4.6 Menyelesaikan masalah
deret geometri kontekstual yang berkaitan
dengan barisan dan deret
Geometri
3.7 Menganalisis pertumbuhan, 4.7 Menyelesaiakan masalah
peluruhan, bunga dan anuitas kontekstual yang berkaitan
dengan pertumbuhan,
peluruhan, bunga dan anuitas
3.8 Menentukan perbandingan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
trigonometri pada segitiga berkaitan dengan
siku-siku perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku
3.9 Menentukan nilai sudut 4.9 Menyelesaikan masalah nilai
berelasi diberbagai kuadran sudut berelasi diberbagai
Kuadran
3.10 Menentukan koordinat 4.10 Menyelesaikan masalah
kartesius menjadi koordinat perubahan koordinat
kutub dan sebaliknya kartesius menjadi koordinat
kutub dan sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai 4.11 Menyajikan grafik fungsi
perbandingan trigonometri Trigonometri
pada grafik fungsi
trigonometri

59
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.12 Menerapkan aturan sinus 4.12 Menyelesaikan permasalah
dan kosinus kontekstual dengan aturan
sinus dan kosinus
3.13 Menentukan luas segitiga 4.13 Menyelesaikan masalah
pada trigonometri kontekstual yang berkaitan
dengan luas segitiga pada
Trigonometri
3.14 Menganalisis nilai sudut 4.14 Menyelesaikan nilai nilai
dengan rumus jumlah dan sudut dengan rumus jumlah
selisih dua sudut dan selisih dua sudut
3.15 Menerapkan operasi matriks 4.15 Menyelesaikan masalah yang
dalam menyelesaiakan berkaitan dengan matriks
masalah yang berkaitan
dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, 4.16 Menyelesaikan masalah yang
invers dan tranpos pada ordo berkaitan dengan
2 x 2 dan nilai determinan determinan, invers dan
dan tranpos pada ordo 3 x 3 tranpose pada ordo 2 x 2
serta nilai determinan dan
tranpos pada ordo 3 x 3
3.17 Menentukan nilai besaran 4.17 Menyelesaikan masalah yang
vektor pada dimensi dua berkaitan dengan nilai
besaran vektor pada dimensi
Dua
3.18 Menentukan nilai besaran 4.18 Menyelesaikan masalah yang
vektor pada dimensi tiga berkaitan dengan nilai
besaran vektor pada dimensi
Tiga
3.19 Menentukan nilai variabel 4.19 Menyelesaikan masalah yang
pada persamaan dan fungsi berkaitan dengan persamaan
kuadrat dan fungsi kuadrat
3.20 Menganalisis operasi 4.20 Menyelesaikan masalah
komposisi dan operasi invers operasi komposisi dan
pada fungsi operasi invers pada fungsi
3.21 Menentukan persamaan 4.21 Menyelesaikan masalah yang
lingkaran berkaitan dengan persamaan
Lingkaran
3.22 Menganalisis masalah 4.22 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
dengan logika matematika dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, (pernyataan sederhana,
negasi pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana,
pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk , negasi
pernyataan majemuk dan pernyataan majemuk dan
penarikan kesimpulan) penarikan kesimpulan )

60
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.23 Menganalisis titik, garis dan 4.23 Menyajikan penyelesaian
bidang pada geometri dimensi masalah yang berkaitan
tiga dengan jarak antara titik ke
titik, titik ke garis dan garis
ke bidang pada geometri
dimensi tiga
3.24 Menetukan masalah 4.24 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual kontekstual yang
dengan transformasi geometri berkaitan dengan
transformasi geometri
3.25 Menganalisis kaidah 4.25 Menyajikan penyelesaian
pencacahan, permutasi dan masalah kontekstual
kombinasi pada masalah berkaitan dengan kaidah
kontekstual pencacahan, permutasi dan
Kombinasi
3.26 Menentukan peluang 4.26 Menyelesaikan masalah yang
kejadian berkaitan dengan peluang
Kejadian
3.27 Mengevaluasi kajian 4.27 Menyelesaikan masalah
statistika dalam masalah kontekstual yang berkaitan
kontekstual dengan kajian statistika
3.28 Menganalisis ukuran 4.28 Menyelesaikan masalah yang
pemusatan data tunggal dan berkaitan dengan ukuran
data kelompok pemusatan data tunggal dan
data kelompok
3.29 Menganalisis ukuran 4.29 Menyelesaikan masalah yang
penyebaran data tunggal dan berkaitan dengan ukuran
data kelompok penyebaran data tunggal dan
data kelompok
3.30 Menentukan nilai limit fungsi 4.30 Menyelesaikan masalah yang
aljabar berkaitan dengan limit fungsi
Aljabar
3.31 Menentukan turunan fungsi 4.31 Menyelesaikan masalah yang
aljabar menggunakan definisi berkaitan dengan turunan
limit fungsi atau sifat – sifat fungsi aljabar
turunan fungsi serta
penerapannya
3.32 Menganalisis keberkaitan 4.32 Menyelesaikan masalah
turunan pertama fungsi kontekstual yang berkaitan
dengan nilai maksimum, nilai dengan turunan pertama
minimum, dan selang fungsi aljabar
kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung
kurva

61
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.33 Menentukan nilai integral tak 4.33 Menyelesaikan masalah yang
tentu dan tertentu fungsi berkaitan dengan integral tak
aljabar tentu dan tertentu fungsi
Aljabar
3.34 Menentukan luas permukaan 4.34 Menyelesaikan masalah luas
dan volume benda putar permukaan dan volume
dengan menggunakan benda putar dengan
integral tertentu menggunakan integral
Tertentu

62
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (A)
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, prosedural, dan memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan dengan bidang kajian Sejarah
bidang dan lingkup kajian Indonesia.
Sejarah Indonesia pada
Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik, detil,
bimbingan dengan mutu dan
dan kompleks, berkenaan
kuantitas yang terukur sesuai
dengan ilmu pengetahuan,
dengan standar kompetensi
teknologi, seni, budaya, dan
kerja.
humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri Menunjukkan keterampilan
sebagai bagian dari keluarga, menalar, mengolah, dan menyaji
sekolah, dunia kerja, warga secara efektif, kreatif, produktif,

63
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
masyarakat nasional, regional, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan internasional. komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

64
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep dasar 4.1 Menyajikan hasil pemahaman
sejarah (berpikir kronologis, tentang konsep dasar sejarah
diakronik, sinkronik, ruang (berpikir kronologis,
dan waktu serta perubahan diakronik, sinkronik, ruang
dan keberlanjutan) dan waktu serta perubahan
dan keberlanjutan)
3.2 Menganalisis kehidupan 4.2 Menyajikan informasi
manusia dan hasil-hasil mengenai manusia dan hasil-
budaya masyarakat Pra hasil budaya khususnya
Aksara Indonesia masyarakat Pra Aksara
Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai teori 4.3 Mengolah informasi tentang
tentang proses masuknya berbagai teori masuknya
agama dan kebudayaan agama dan kebudayaan
Hindu dan Buddha serta Hindu dan Buddha serta
pengaruhnya terhadap pengaruhnya terhadap
kehidupan masyarakat kehidupan masyarakat
Indonesia (pemerintahan, Indonesia (pemerintahan,
budaya) budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori 4.4 Menyajikan hasil analisis
tentang proses masuknya berbagai teori tentang proses
agama dan kebudayaan Islam masuknya agama dan
serta pengaruhnya terhadap kebudayaan Islam serta
kehidupan masyarakat pengaruhnya terhadap
Indonesia (ekonomi, kehidupan masyarakat
pemerintahan, budaya) Indonesia (ekonomi,
pemerintahan, budaya)
3.5 3Menganalisis proses masuk 4.5 Mengolah informasi tentang
dan perkembangan proses masuk dan
penjajahan bangsa Eropa perkembangan penjajahan
(Portugis, Spanyol, Belanda, bangsa Eropa (Portugis,
Inggris) ke Indonesia Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia
3.6 Menganalisis dampak politik, 4.6 Menalar dampak politik,
budaya, sosial, ekonomi, dan budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa pendidikan pada masa
penjajahan bangsa Eropa, penjajahan bangsa Eropa
lahirnya pergerakan nasional lahirnya pergerakan nasional
dan peristiwa sumpah dan peristiwa sumpah
pemuda Pemuda
3.7 Menganalisis peristiwa 4.7 Menalar peristiwa proklamasi
proklamasi kemerdekaan dan kemerdekaan dan
pembentukan pemerintahan pembentukan pemerintahan
pertama Republik Indonesia, pertama Republik Indonesia,
serta maknanya bagi serta maknanya bagi
kehidupan sosial, budaya, kehidupan sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan ekonomi, politik, dan
pendidikan bangsa Indonesia pendidikan bangsa Indonesia

65
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis strategi dan 4.8 Mengolah informasi tentang
bentuk perjuangan bangsa strategi dan bentuk
Indonesia dalam upaya perjuangan bangsa Indonesia
mempertahankan dalam upaya
kemerdekaan dari ancaman Mempertahankan
Sekutu dan Belanda kemerdekaan dari ancaman
Sekutu dan Belanda
3.9 Mengevaluasi upaya bangsa 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan
indonesia dalam menghadapi tentang upaya bangsa
ancaman disintegrasi bangsa Indonesia dalam menghadapi
antara lain PKI Madiun 1948, ancaman disintegrasi bangsa
DI/TII, APRA, Andi Aziz, antara lain PKI Madiun 1948,
RMS, PRRI, Permesta, G-30- DI/TII, APRA, Andi Aziz,
S/PKI RMS, PRRI, Permesta, G-30-
S/PKI
3.10 Mengevaluasi perkembangan 4.10 Menyajikan hasil telaah
kehidupan politik dan tentang perkembangan
ekonomi Bangsa Indonesia kehidupan politik dan
pada masa awal ekonomi Bangsa Indonesia
kemerdekaan sampai dengan pada masa awal
masa Demokrasi Terpimpin kemerdekaan sampai masa
Demokrasi Terpimpin
3.11 Mengevaluasi perkembangan 4.11 Mengolah informasi tentang
kehidupan politik dan pekembangan kehidupan
ekonomi Bangsa Indonesia politik dan ekonomi Bangsa
pada masa Orde Baru sampai Indonesia pada masa Orde
dengan awal Reformasi, serta Baru sampai dengan awal
peranan mahasiswa dan Reformasi, serta peranan
pemuda dalam perubahan mahasiswa dan pemuda
politik dan ketatanegaraan dalam perubahan politik dan
Indonesia ketatanegaraan Indonesia
3.12 Mengevaluasi peran bangsa 4.12 Menyajikan hasil telaah
Indonesia dalam perdamaian tentang peran bangsa
dunia antara lain KAA, Misi Indonesia dalam perdamaian
Garuda, Deklarasi Djuanda, dunia antara lain KAA, Misi
Gerakan Non Blok, dan Garuda, Deklarasi Djuanda,
ASEAN, OKI, dan Jakarta Gerakan Non Blok, dan
Informal Meeting ASEAN, OKI, dan Jakarta
Informal Meeting
3.13 Mengevaluasi kehidupan 4.13 Membuat studi evaluasi
Bangsa Indonesia dalam tentang kehidupan Bangsa
mengembangkan ilmu Indonesia dalam
pengetahuan dan teknologi mengembangkan ilmu
pada era kemerdekaan (sejak pengetahuan dan teknologi di
proklamasi sampai dengan era kemerdekaan (sejak
Reformasi) proklamasi sampai dengan
Reformasi)

66
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3 Tahun)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris (A)
Jam Pelajaran : 352 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap
sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, prosedural dasar, memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan bidang kajian Bahasa
dengan bidang dan lingkup Inggris.
kajian Bahasa Inggris pada
Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik, detil,
bimbingan dengan mutu dan
dan kompleks, berkenaan
kuantitas yang terukur sesuai
dengan ilmu pengetahuan,
dengan standar kompetensi
teknologi, seni, budaya, dan
kerja.
humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri Menunjukkan keterampilan
sebagai bagian dari keluarga, menalar, mengolah, dan menyaji
sekolah, dunia kerja, warga secara efektif, kreatif, produktif,

67
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
masyarakat nasional, regional, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan internasional. komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

68
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis fungsi sosial, 4.1 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta jati diri, dengan
informasi terkait jati diri dan memperhatikan fungsi sosial,
hubungan keluarga, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks penggunaannya
unsur kebahasaan pronoun:
subjective, objective,
possessive)
3.2 Menganalisis fungsi sosial, 4.2 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tulis tindakan memberikan ucapan
yang melibatkan tindakan selamat bersayap (extended),
memberikan ucapan selamat dan responnya dengan
bersayap (extended), dan memperhatikan fungsi sosial,
responnya, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
3.3 Menganalisis fungsi sosial, 4.3 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta niat melakukan suatu
informasi terkait niat tindakan/kegiatan, dengan
melakukan suatu memperhatikan fungsi sosial,
tindakan/kegiatan, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks
unsur kebahasaan be going penggunaannya.
to, would like to)
3.4 Menganalisis fungsi sosial, 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan
kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait orang, benda
deskriptif lisan dan tulis dan tempat, dengan
dengan memberi dan memperhatikan fungsi sosial,
meminta informasi pendek struktur teks, dan unsur
dan sederhana terkait orang, kebahasaan, secara benar dan
benda dan tempat sesuai sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.5 Menganalisis fungsi sosial, 4.5 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk pemberitahuan
kebahasaan beberapa teks (announcement), lisan dan

69
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
khusus dalam bentuk tulis, pendek dan sederhana,
pemberitahuan dengan memperhatikan fungsi
(announcement), dengan sosial, struktur teks, dan unsur
memberi dan meminta kebahasaan, secara benar dan
informasi terkait kegiatan sesuai konteks
sekolah/tempat kerja, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, 4.6 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan 4unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan unsur dan
yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta keadaan/tindakan/ kegiatan/
informasi terkait kejadian yang
keadaan/tindakan/ dilakukan/terjadi di waktu
kegiatan/ kejadian yang lampau yang merujuk waktu
dilakukan/terjadi di waktu terjadinya dan kesudahannya,
lampau yang merujuk waktu dengan memperhatikan fungsi
terjadinya dan sosial, struktur teks, dan unsur
kesudahannya, sesuai kebahasaan yang benar dan
dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan simple
past tense vs present perfect
tense)
3.7 Menganalisis fungsi sosial, 4.7 Menyusun teks recount lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan
kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait
recount lisan dan tulis peristiwa/pengalaman, dengan
dengan memberi dan memperhatikan fungsi sosial,
meminta informasi terkait struktur teks, dan unsur
peristiwa/pengalaman sesuai kebahasaan, secara benar dan
dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya
3.8 Menganalisis fungsi sosial, 4.8 Menyajikan teks naratif pendek
struktur teks, dan unsur dan sederhana terkait legenda
kebahasaan beberapa teks rakyat secara lisan dan tulis
naratif lisan dan tulis dengan dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta social, struktur teks dan unsur
informasi terkait legenda kebahasaan secara benar dan
rakyat sederhana, sesuai sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.9 Menganalisis fungsi social, 4.9 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks dan unsur bentuk memo, menu, jadwal
kebahasaan beberapa teks dan tanda-tanda (signs) lisan
khusus dalam bentuk memo, dan tulis, pendek dan
menu, schedule dan signs sederhana, dengan
dengan memberi dan memperhatikan fungsi sosial,

70
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
meminta informasi terkait struktur teks dan unsur
kegiatan sekolah atau tempat kebahasaan secara benar dan
kerja, sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya di dunia
kerja
3.10 Menerapkan fungsi social, 4.10 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis member dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait
memberi dan meminta perbandingan kata sifat
informasi terkait dengan memperhatikan fungsi
perbandingan kata sifat social, struktur teks dan
sesuai dengan bidang unsur kebahasaan yang benar
keahlian dan konteks dan sesuai konteks
penggunaannya
3.11 Menganalisis fungsi social, 4.11 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi
memberi dan meminta tentang petunjuk arah
informasi tentang petunjuk (direction) dengan
arah (direction) sesuai memperhatikan fungsi social,
dengan konteks struktur teks dan unsur
penggunaannya di dunia kebahasaan yang benar dan
kerja sesuai konteks di dunia kerja
3.12 Menganalisis fungsi social, 4.12 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang
transaksional yang melibatkan tindakan memberi
melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta kegiatan/tugas-tugas rutin
informasi terkait sederhana (simple routine
kegiatan/tugas-tugas rutin tasks) dengan memperhatikan
sederhana (simple routine fungsi social, struktur teks
tasks) sesuai dengan dan unsur kebahasaan yang
konteks penggunaan di benar dan sesuai konteks
dunia kerja dunia kerja
3.13 Menganalisis fungsi sosial, 4.13 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta saran dan tawaran, dengan
informasi terkait saran dan memperhatikan fungsi sosial,
tawaran, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur sesuai konteks
kebahasaan should, can)

71
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.14 Menganalisis fungsi sosial, 4.14 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,
kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta pendapat dan pikiran, dengan
informasi terkait pendapat memperhatikan fungsi sosial,
dan pikiran, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur sesuai konteks
kebahasaan I think, I
suppose, in my opinion)
3.15 Menerapkan fungsi social, 4.15 Menuliskan kembali teks
struktur teks dan unsur pesan sederhana lewat
kebahasaan teks interaksi telephone terkait tempat kerja
transaksional yang dengan memperhatikan fungsi
melibatkan tindakan sosial, struktur teks dan
memberi dan meminta unsur kebahasaan secara
informasi terkait pesan benar dan sesuai konteks
sederhana lewat telephone dunia kerja
(taking simple phone
message) sesuai dengan
konteks penggunaannya di
dunia kerja
3.16 Menganalisis fungsi 6sosial, 4.16 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan 6unsur bentuk undangan resmi lisan
kebahasaan beberapa teks dan tulis, terkait kegiatan
khusus dalam bentuk sekolah/tempat kerja, dengan
undangan resmi dengan memperhatikan fungsi 6nsure,
memberi dan meminta struktur teks, dan 6unsur
informasi terkait kegiatan kebahasaan, secara benar dan
sekolah/tempat kerja sesuai sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.17 Membedakan fungsi sosial, 4.17 Menyusun teks khusus dalam
struktur teks, dan unsur bentuk surat pribadi terkait
kebahasaan beberapa teks kegiatan diri sendiri dan orang
khusus dalam bentuk surat sekitarnya, lisan dan tulis,
pribadi dengan memberi dan dengan memperhatikan fungsi
menerima informasi terkait sosial, struktur teks, dan
kegiatan diri sendiri dan unsur kebahasaan, secara
orang sekitarnya, sesuai benar dan sesuai konteks
dengan konteks
penggunaannya
3.18 Menganalisis fungsi sosial, 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan
struktur teks, dan unsur dan tulis, dalam bentuk
kebahasaan beberapa teks manual terkait penggunaan
prosedur lisan dan tulis teknologi dan kiat-kiat (tips),
dengan memberi dan dengan memperhatikan fungsi
meminta informasi terkait sosial, struktur teks, dan

72
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
manual penggunaan unsur kebahasaan, secara
teknologi dan kiat-kiat (tips), benar dan sesuai konteks
pendek dan sederhana,
sesuai dengan bidang
keahlian dan konteks
penggunaannya
3.19 Menganalisis fungsi sosial, 4.19 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait
memberi dan meminta keadaan/tindakan/
informasi terkait keadaan kegiatan/kejadian tanpa perlu
/tindakan/ kegiatan/ menyebutkan pelakunya
kejadian tanpa perlu dalam teks ilmiah, dengan
menyebutkan pelakunya memperhatikan fungsi sosial,
dalam teks ilmiah, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks
unsur kebahasaan passive
voice)
3.20 Menganalisis fungsi sosial, 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan
kebahasaan untuk menanyakan tentang
menyatakan dan pengandaian jika terjadi suatu
menanyakan tentang keadaan/ kejadian/peristiwa
pengandaian jika terjadi di waktu yang akan datang,
suatu keadaan/ dengan memperhatikan fungsi
kejadian/peristiwa di waktu sosial, struktur teks, dan
yang akan datang, sesuai unsur kebahasaan yang benar
dengan konteks dan sesuai konteks
penggunaannya
3.21 Menganalisis struktur teks 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual
dan unsur kebahasaan (factual report), lisan dan tulis,
untuk melaksanakan fungsi sederhana, tentang orang,
sosial teks factual report binatang, benda, gejala dan
dengan menyatakan dan peristiwa alam dan sosial,
menanyakan tentang teks terkait dengan mata pelajaran
ilmiah faktual tentang Lain
orang, binatang, benda,
gejala dan peristiwa alam
dan sosial, sederhana,
sesuai dengan konteks
pembelajaran di pelajaran
Lain
3.22 Menganalisis fungsi sosial, 4.22 Menyusun teks eksposisi
struktur teks, dan unsur analitis tulis, terkait isu
kebahasaan beberapa teks aktual, dengan
eksposisi analitis lisan dan memperhatikan fungsi sosial,
tulis dengan memberi dan struktur teks, dan unsur

73
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
meminta informasi terkait kebahasaan, secara benar dan
isu aktual, sesuai dengan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.23 Menganalisis fungsi social, 4.23 Menyusun teks biografi tokoh
struktur teks dan unsur lisan dan tulis, pendek dan
kebahasaan pada teks sederhana, dengan
biografi tokoh sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
3.24 Menganalisis fungsi sosial, 4.24 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan informasi terkait hubungan
memberi dan meminta sebab akibat, dengan
informasi terkait hubungan memperhatikan fungsi sosial,
sebab akibat, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur sesuai konteks
kebahasaan because of ...,
due to ..., thanks to ...)
3.25 Menganalisis fungsi social, 4.25 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional tulis yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan penulisan laporan sederhana
memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait penulisan social, struktur teks dan
laporan sederhana unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja
3.26 Menganalisis fungsi social, 4.26 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan penyajian laporan dengan
memberi dan meminta memperhatikan fungsi social,
informasi terkait penyajian struktur teks dan unsur
laporan secara lisan (report kebahasaan yang benar dan
presentation) sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja
3.27 Menganalisis fungsi sosial, 4.27 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan
interpersonal lisan dan tulis tindakan menawarkan jasa,
yang melibatkan tindakan dan menanggapinya dengan
menawarkan jasa, serta memperhatikan fungsi sosial,
menanggapinya, sesuai struktur teks, dan unsur
dengan konteks

74
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan
unsur kebahasaan May I sesuai konteks
help you? What can I do for
you? What if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, 4.28 Menyusun teks khusus surat
struktur teks, dan unsur lamaran kerja, yang
kebahasaan beberapa teks memberikan informasi antara
khusus dalam bentuk surat lain jati diri, latar belakang
lamaran kerja, dengan pendidikan/pengalaman kerja,
memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait jati diri, sosial, struktur teks, dan
latar belakang unsur kebahasaan, secara
pendidikan/pengalaman benar dan sesuai konteks
kerja, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.29 Menganalisis fungsi sosial, 4.29 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi
transaksional lisan yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan jati diri dalam konteks
memberi dan meminta pekerjaan (wawancara
informasi terkait jati diri pekerjaan), dengan
dalam konteks pekerjaan memperhatikan fungsi sosial,
(wawancara pekerjaan) struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
penggunaannya di dunia
kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan
kebahasaan untuk menanyakan tentang
menyatakan dan keharusan, dengan
menanyakan tentang memperhatikan fungsi sosial,
keharusan, sesuai dengan struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks
3.31 Menganalisis fungsi sosial, 4.31 Menangkap makna secara
struktur teks, dan unsur kontekstual terkait fungsi
kebahasaan beberapa teks sosial, struktur teks, dan
news item lisan dan tulis unsur kebahasaan teks news
dengan memberi dan items lisan dan tulis, dalam
meminta informasi terkait bentuk berita sederhana
berita sederhana dari koran/radio/TV
koran/radio/TV, sesuai
dengan konteks
penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, 4.32 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis
kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan
transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta

75
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
yang melibatkan tindakan informasi terkait pengandaian
memberi dan meminta diikuti oleh perintah/saran,
informasi terkait dengan memperhatikan fungsi
pengandaian diikuti oleh sosial, struktur teks, dan
perintah/saran, sesuai unsur kebahasaan yang benar
dengan bidang keahlian dan dan sesuai konteks
konteks penggunaannya
(Perhatikan unsur
kebahasaan if dengan
imperative, can, should)

76
Muatan Kewilayahan
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Seni Budaya (B)
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, operasional memecahkan masalah sesuai
dasar, dan metakognitif dengan bidang kajian/kerja Seni
sesuai dengan bidang dan Budaya.
lingkup kajian/kerja Seni
Menampilkan kinerja di bawah
Budaya pada tingkat teknis,
bimbingan dengan mutu dan
spesifik, detil, dan kompleks,
kuantitas yang terukur sesuai
berkenaan dengan ilmu
dengan standar kompetensi kerja.
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora Menunjukkan keterampilan
dalam konteks menalar, mengolah, dan menyaji
pengembangan potensi diri secara efektif, kreatif, produktif,
sebagai bagian dari keluarga, kritis, mandiri, kolaboratif,

77
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
sekolah, dunia kerja, warga komunikatif, dan solutif dalam
masyarakat nasional, ranah abstrak terkait dengan
regional, dan internasional. pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

78
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep budaya 4.1. Mempresentasikan konsep
Budaya
3.2 Memahami konsep seni 4.2. Mempresentasikan konsep
seni
3.3 Memahami konsep 4.3. Mempresentasikan konsep
keindahan keindahan
3.4 Menganalisis jenis, fungsi 4.4. Memilah jenis, fungsi dan
dan unsur seni budaya unsur seni budaya
Nusantara Nusantara
3.5 Menganalisis perkembangan 4.5. Merumuskan perkembangan
seni budaya Nusantara seni budaya Nusantara
3.6 Menerapkan apresiasi seni 4.6. Melaksanakan peniruan
budaya Nusantara karya seni budaya
Nusantara
3.7 Menerapkan apresiasi seni 4.7. Melaksanakan apresiasi seni
budaya mancanegara budaya mancanegara
3.8 Menganalisis karya seni 4.8. Mengembangkan karya seni
budaya Nusantara budaya Nusantara
3.9 Mengevaluasi karya seni 4.9. Mempresentasikan hasil
budaya Nusantara evaluasi karya seni budaya
Nusantara
3.10 Merancang karya seni 4.10. Mengkreasi karya seni
budaya Nusantara budaya Nusantara

79
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan (B)
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, prosedural dasar, memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan bidang kajian Pendidikan
dengan bidang dan lingkup Jasmani, Olahraga dan
kajian Pendidikan Jasmani, Kesehatan.
Olahraga dan Kesehatan pada
Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik, detil,
bimbingan dengan mutu dan
dan kompleks, berkenaan
kuantitas yang terukur sesuai
dengan ilmu pengetahuan,
dengan standar kompetensi
teknologi, seni, budaya, dan
kerja.
humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri Menunjukkan keterampilan
didik lebih lanjut.

80
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
sebagai bagian dari keluarga, menalar, mengolah, dan menyaji
sekolah, dunia kerja, warga secara efektif, kreatif, produktif,
masyarakat nasional, regional, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan internasional. komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

81
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan teknik dasar 4.1 Mempraktikan teknik dasar
salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola besar untuk permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
gerak yang baik gerak yang baik
3.2 Menerapkan teknik dasar 4.2 Mempraktikan teknik dasar
salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola kecil untuk permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
gerak gerak
3.3 Menerapkan salah satu 4.3 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas atletik keterampilan aktifitas atletik
untuk menghasilkan gerak untuk menghasilkan gerak
yang efektif yang efektif
3.4 Menerapkan salah satu 4.4 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas keterampilan aktifitas
olahraga beladiri untuk olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang menghasilkan gerak yang
efektif efektif
3.5 Menerapkan latihan 4.5 Mempraktikan latihan
pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh kekuatan, komposisi tubuh
dan kelenturan) dan kelenturan)
menggunakan instrumen menggunakan instrumen
terstandar terstandar
3.6 Menerapkan keterampilan 4.6 Memraktikan keterampilan
rangkaian gerak dasar rangkaian gerak dasar
aktifitas olahraga senam aktifitas olahraga senam
untuk menghasilkan untuk menghasilkan
koordinasi yang baik koordinasi yang baik
3.7 Menerapkan keterampilan 4.7 Mempraktikan hasil analisis
gerak rangkaian aktifitas gerakan rangkaian aktifitas
olahraga senam ritmik untuk olahraga senam ritmik untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
yang baik yang baik
3.8 Menerapkan keterampilan 4.8 Mempraktikan keterampilan
salah satu gaya renang pada salah satu gaya renang pada
aktifitas olahraga air aktifitas olahraga air
3.9 Memahami cara perilaku 4.9 Mempresentasikan cara
budaya hidup sehat dalam perilaku budaya hidup sehat
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

82
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Bisnis dan Pemasaran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran (C1)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja yang
pengetahuan faktual, lazim dilakukan serta memecahkan
konseptual, operasional masalah sesuai dengan lingkup
dasar, dan metakognitif Simulasi dan Komunikasi Digital,
sesuai dengan bidang dan dan Dasar Bidang Bisnis dan
lingkup Simulasi dan Manajemen.
Komunikasi Digital, dan
Menampilkan kinerja di bawah
Dasar Bidang Bisnis dan
bimbingan dengan mutu dan
Manajemen pada tingkat
kuantitas yang terukur sesuai
teknis, spesifik, detil, dan
dengan standar kompetensi kerja.
kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan
seni, budaya, dan humaniora menalar, mengolah, dan menyaji
dalam konteks secara efektif, kreatif, produktif,
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

83
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, operasional dasar, memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan lingkup Simulasi dan
dengan bidang dan lingkup Komunikasi Digital, dan Dasar
Simulasi dan Komunikasi Bidang Pariwisata.
Digital, dan Dasar Bidang
Menampilkan kinerja di bawah
Pariwisata pada tingkat teknis,
bimbingan dengan mutu dan
spesifik, detil, dan kompleks,
kuantitas yang terukur sesuai
berkenaan dengan ilmu
dengan standar kompetensi
pengetahuan, teknologi, seni,
kerja.
budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan Menunjukkan keterampilan
potensi diri sebagai bagian menalar, mengolah, dan

84
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
pengembangan potensi diri kritis, mandiri, kolaboratif,
sebagai bagian dari keluarga, komunikatif, dan solutif dalam
sekolah, dunia kerja, warga ranah abstrak terkait dengan
masyarakat nasional, pengembangan dari yang
regional, dan internasional. dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

85
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan logika dan 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi
algoritma komputer perintah (Command)
3.2 Menerapkan metode peta- 4.2 Membuat peta-minda
minda
3.3 Mengevaluasi paragraf 4.3 Menyusun kembali format
deskriptif, argumentatif, dokumen pengolah kata
naratif dan persuasif
3.4 Menerapkan logika dan 4.4 Mengoperasikan perangkat
operasi perhitungan data lunak pengolah angka
3.5 Menganalisis fitur yang tepat 4.5 Membuat slide untuk
untuk pembuatan slide presentasi
3.6 Menerapkan teknik 4.6 Melakukan presentasi yang
presentasi yang efektif efektif
3.7 Menganalisis pembuatan e- 4.7 Membuat e-book dengan
book perangkat lunak e-book editor
3.8 Memahami konsep 4.8 Merumuskan etika
Kewargaan Digital Kewargaan Digital
3.9 Menerapkan teknik 4.9 Melakukan penelusuran
penelusuran Search Engine informasi
3.10 Menganalisis komunikasi 4.10 Melakukan komunikasi
sinkron dan asinkron dalam sinkron dan asinkron dalam
jaringan jaringan
3.11 Menganalisis fitur perangkat 4.11 Menggunakan fitur untuk
lunak pembelajaran pembelajaran kolaboratif
kolaboratif daring daring (kelas maya)
3.12 Merancang dokumen tahap 4.12 Membuat dokumen tahap
pra-produksi pra-produksi
3.13 Menganalisis produksi video, 4.13 Memproduksi video dan/atau
animasi dan/atau musik animasi dan/atau musik
digital digital
3.14 Mengevaluasi pasca- 4.14 Membuat laporan hasil
produksi video, animasi pasca-produksi
dan/atau musik digital

86
Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4


3.1 Menerapkan ilmu ekonomi 4.1 Menggunakan konsep ilmu
dalam kegiatan usaha ekonomi dalam kegiatan
usaha
3.2 Mengevaluasi masalah– 4.2 Memberikan solusi terhadap
masalah ekonomi masalah ekonomi
dilingkungannya
3.3 Menganalisis kelangkaan 4.3 Memberikan solusi masalah
(hubungan antara sumber kelangkaan sumberdaya dan
daya dengan kebutuhan kebutuhan manusia
manusia) dilingkungannya
3.4 Menerapkan Model, pelaku 4.4 Menentukan model, pelaku
ekonomi, perilaku konsumen ekonomi, perilaku
dan produsen dalam kegiatan konsumen dan produsen
ekonomi yang sesuai tuntutan
perkembangan usaha
3.5 Menerapkan hokum 4.5 Menentukan tingkat
permintaan, penawaran, elastisitas permintaan,
konsep elastisitas dan harga penawaran, dan harga
keseimbangan pasar keseimbangan pasar suatu
produk
3.6 Menerapkan perhitungan 4.6 Melakukan perhitungan
biaya produksi dan kelayakan usaha
keuntungan (teori biaya)
3.7 Memahami pasar monopoli, 4.7 Melakukan pengelompokkan
monopolistik dan oligopoly pasar monopoli, monopolistik
dan oligopoly
3.8 Menganalisis bentuk-bentuk 4.8 Memilih bentuk-badan
badan usaha usaha yang sesuai dengan
sistem ekonomi nasional
3.9 Menganalisis rencana usaha 4.9 Membuat rancangan usaha
kecil dan menengah kecil/menengah sesuai
potensi lingkungannya
3.10 Memahami Lembaga 4.10 Melakukan klasifikasi
Keuangan berbagai lembaga keuangan
milik pemerintah dan swasta
sesuai perkembangannya
3.11 Memahami hak dan 4.11 Melakukan pengelompokkan
kewajiban tenaga kerja hak dan kewajiban tenaga
berdasarkan undang-undang kerja di lingkungan kerja.
ketenagakerjaan.
3.12 Menerapkan dokumen 4.12 Membuat kelengkapan
perdagangan dalam dan luar dokumen yang diperlukan
Negeri dalam lalulintas
perdagangan dalam dan luar
negeri

87
Mata Pelajaran : Administrasi Umum
Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami administrasi 4.1 Mengelompokan jenis-jenis
Administrasi

3.2 Menganalisis jabatan, tugas, 4.2 Membuat uraian tugas setiap


dan uraian pekerjaan pada tingkatan jabatan pada
kegiatan administrasi kegiatan administrasi

3.3 Menganalisis persyaratan 4.3 Menyusun persyaratan


personil administrasi personil administrasi

3.5 Memilih bentuk struktur 4.4 Membuat struktur organisasi


organisasi sesuai kebutuhan

3.6 Memahami fungsi-fungsi 4.5 Mengklasifikasikan fungsi-


manajemen fungsi manajemen

3.7 Menerapkan prosedur 4.6 Melakukan prosedur


pencatatan surat/dokumen pencatatan surat/dokumen
masuk dan keluar masuk dan keluar

3.8 Menerapkan penataan 4.7 Melakukan penataan


surat/dokumen surat/dokumen sesuai sistem
yang berlaku
3.9 Menerapkan penggunaan 4.8 Menggunakan peralatan
peralatan kantor dalam kegiatan kantor dalam kegiatan
Administrasi Administrasi
3.10 Menerapkan tata ruang 4.9 Melakukan penataan ruang
kerja/kantor (Office Layout) kerja/kantor (Office Layout)

3.11 Menerapkan komunikasi di 4.10 Melakukan komunikasi di


tempat kerja tempat kerja

3.12 Menerapkan pencatatan 4.11 Melakukan pencatatan


keuangan sederhana keuangan sederhana

3.13 Mengevaluasi kegiatan 4.12 Membuat laporan kegiatan


administrasi kantor administrasi kantor

88
Mata Pelajaran :IPA
Jam Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami gejala alam biotik 4.1 Melakukan klasifikasi gejala
dan abiotik alam biotik dan abiotik
3.2 Menerapkan mitigasi 4.2 Melakukan simulasi mitigasi
bencana alam bencana alam yang terjadi di
lingkungan sekitar
3.3 Menganalisis materi dan 4.3 Melakukan percobaan
Perubahannya perubahan materi
3.4 Memahami komponen- 4.4 Melakukan klasifikasi
komponen dan bentuk komponen-komponen
interaksi dalam ekosistem ekosistem dan bentuk
interaksi dalam ekosistem
3.5 Menganalisis keseimbangan 4.5 Memberikan solusi upaya
Lingkungan dalam menjaga keseimbangan
lingkungan kerja
3.6 Menganalisis limbah di 4.6 Melakukan penanganan
lingkungan sekitar limbah di lingkungan sekitar
3.7 Menganalisis polusi di 4.7 Memberikan solusi masalah
lingkungan sekitar polusi terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan
3.8 Mengevaluasi AMDAL 4.8 Membuat laporan hasil
evaluasi AMDAL pada
lingkungan sekitar
3.9 Menerapkan kesehatan, 4.9 Melakukan pencegahan
keamanan dan keselamatan bahaya/kecelakaan di
Kerja lingkungan kerja

89
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (C2)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja
pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta
konseptual, operasional dasar, memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan bidang kerja Otomatisasi
dengan bidang dan lingkup dan Tata Kelola Perkantoran.
kerja Otomatisasi dan Tata Menampilkan kinerja di bawah
Kelola Perkantoran pada bimbingan dengan mutu dan
tingkat teknis, spesifik, detil, kuantitas yang terukur sesuai
dan kompleks, berkenaan dengan standar kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan,
Menunjukkan keterampilan
teknologi, seni, budaya, dan
menalar, mengolah, dan menyaji
humaniora dalam konteks
secara efektif, kreatif, produktif,
pengembangan potensi diri
kritis, mandiri, kolaboratif,
sebagai bagian dari keluarga,
komunikatif, dan solutif dalam

90
sekolah, dunia kerja, warga
ranah abstrak terkait dengan
masyarakat nasional, regional,
pengembangan dari yang
dan internasional.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

91
Mata Pelajaran : Teknologi Perkantoran
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami teknologi 4.1 Melakukan pengelompokkan
teknologi perkantoran,
perkantoran, otomatisasi
otomatisasi perkantoran, dan
perkantoran, dan virtual
virtual office
Office
3.2 Menerapkan pengetikan 4.2 Melakukan pengetikan
(keyboarding) 10 jari kecepatan
(keyboarding) 10 jari
200 EPM dan Ketepatan 99%
kecepatan 200 EPM dan
ketepatan 99%
3.3 Menerapkan pengoperasian 4.3 Mengoperasikan aplikasi
pengolah kata
aplikasi pengolah kata
3.4 Menerapkan pengoperasian 4.4 Mengoperasikan aplikasi
pengolah angka
aplikasi pengolah angka
3.5 Menerapkan pengoperasian 4.5 Mengoperasikan aplikasi
pengolah presentasi
aplikasi pengolah presentasi
3.6 Menerapkan pengoperasian 4.6 Mengoperasikan aplikasi
pengolah bahan cetak
aplikasi pengolah bahan
Cetak
3.7 Menganalisis informasi dari 4.7 Menggunakan informasi dari
internet untuk menunjang
internet untuk menunjang
pekerjaan kantor
pekerjaan kantor
3.8 Menerapkan pengoperasian 4.8 Melakukan transaksi online
transaksi online
3.9 Menerapkan prosedur 4.9 Melaksanakan kegiatan rapat
kegiatan rapat (teleconference)
(teleconference)
3.10 Menerapkan pengelolaan 4.10 Melaksanakan pengelolaan
informasi melalui web log
informasi melalui web log
(blog)
(blog)
3.11 Mengevaluasi penggunaan 4.11 Membuat laporan penggunaan
teknologi perkantoran
teknologi perkantoran

92
Mata Pelajaran : Korespondensi
Jam Pelajaran : 180 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami komunikasi 4.1 Melakukan klasifikasi
Kantor komunikasi kantor
3.2 Menerapkan komunikasi 4.2 Melakukan komunikasi
melalui telapon dalam melalui telepon dalam Bahasa
Bahasa Indonesia Indonesia
3.3 Menerapkan komunikasi 4.3 Melaksanakan komunikasi
melalui telapon dalam melalui telepon dalam Bahasa
Bahasa Inggris atau bahasa Inggris atau bahasa asing
asing lainnya Lainnya
3.4 Menerapkan tata naskah 4.4 Membuat naskah surat
dalam kegiatan surat menyurat Bahasa Indonesia
menyurat Bahasa Indonesia
3.5 Menerapkan tata naskah 4.5 Membuat naskah surat
surat menyurat Bahasa menyurat Bahasa Inggris
Inggris atau bahasa asing atau bahasa asing lainnya
Lainnya
3.6 Menerapkan pembuatan 4.6 Membuat surat pribadi
surat pribadi
3.7 Menganalisis surat dinas 4.7 Membuat surat dinas
3.8 Menganalisis surat niaga 4.8 Membuat surat niaga
3.9 Menerapkan pengelolaan 4.9 Melaksanakan pengelolaan
surat elektronik surat elektronik
3.10 Mengevaluasi kegiatan 4.10 Membuat laporan kegiatan
korespondensi dalam kantor korespondensi dalam kantor

93
Mata Pelajaran : Kearsipan
Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami arsip dan 4.1 Melakukan pengelompokkan
kearsipan arsip dan kearsipan
3.2 Memahami norma, standar, 4.2 Melakukan pengelompokkan
prosedur, dan kaidah norma, standar, prosedur,
kearsipan dan kaidah kearsipan
3.3 Menerapkan prosedur 4.3 Menggunakan peralatan
penggunaan peralatan Kearsipan
kearsipan
3.4 Menerapkan penanganan 4.4 Melakukan penanganan surat
surat masuk Masuk
3.5 Menerapkan penanganan 4.5 Melakukan penanganan surat
surat keluar Keluar
3.6 Menerapkan klasifikasi dan 4.6 Melaksanakan klasifikasi dan
indeks arsip indeks arsip
3.7 Menerapkan penyimpanan 4.7 Melakukan penyimpanan arsip
arsip sistem abjad, sistem abjad, kronologis,
kronologis, geografis, nomor, geografis, nomor, dan subjek)
dan subjek.
3.8 Menerapkan penggunaan 4.8 Melaksanakan prosedur
arsip penggunaan arsip
3.9 Menerapkan pemeliharaan 4.9 Melakukan pemeliharaan arsip
arsip
3.10 Mengevaluasi arsip dalam 4.10 Melakukan penentuan masa
rangka menentukan retensi retensi arsip
arsip
3.11 Menerapkan penyusutan 4.11 Melakukan penyusutan arsip
arsip
3.12 Menerapkan pengelolaan 4.12 Melakukan pengelolaan arsip
arsip elektronik Elektronik
3.13 Mengevaluasi kegiatan 4.13 Membuat laporan hasil
pengelolaan arsip evaluasi kegiatan pengelolaan
Arsip

94
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (C3)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja yang
pengetahuan faktual, lazim dilakukan serta
konseptual, operasional dasar, memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan bidang kerja Otomatisasi
dengan bidang dan lingkup dan Tata Kelola Perkantoran.
kerja Otomatisasi dan Tata Menampilkan kinerja di bawah
Kelola Perkantoran pada bimbingan dengan mutu dan
tingkat teknis, spesifik, detil, kuantitas yang terukur sesuai
dan kompleks, berkenaan dengan standar kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan,
Menunjukkan keterampilan
teknologi, seni, budaya, dan
menalar, mengolah, dan menyaji
humaniora dalam konteks
secara efektif, kreatif, produktif,
pengembangan potensi diri
kritis, mandiri, kolaboratif,
sebagai bagian dari keluarga,
komunikatif, dan solutif dalam
sekolah, dunia kerja, warga
ranah abstrak terkait dengan
masyarakat nasional, regional,

95
pengembangan dari yang
dan internasional.
dipelajarinya di sekolah, serta

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

96
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian
Jam Pelajaran : 454 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami administrasi 4.1. Melakukan pengelompokkan
administrasi kepegawaian
kepegawaian
3.2 Memahami regulasi 4.2. Melakukan klasifikasi regulasi
Kepegawaian
kepegawaian
3.3 Memahami sistem 4.3. Melakukan pengelompokkan
sistem administrasi
administrasi kepegawaian
Kepegawaian
3.4. Menerapkan perencanaan 4.4. Menyusun perencanaan
kebutuhan pegawai
kebutuhan pegawai

3.5. Menerapkan prosedur 4.5. Melakukan pengadaan


Pegawai
pengadaan pegawai

3.6. Menerapkan sumpah/janji 4.6. Melaksanakan kegiatan


sumpah/janji pegawai
pegawai

3.7. Menerapkan Daftar Urut 4.7. Menyusun Daftar Urut


Kepangkatan (DUK) pegawai Kepangkatan (DUK) pegawai

3.8. Menerapkan perencanaan 4.8. Menyusun rencana karir


Pegawai
karir pegawai
3.9. Mengevaluasi penilaian 4.9. Melakukan rencana tindak
lanjut hasil penilaian kinerja
kinerja pegawai
Pegawai
3.10. Menerapkan penggajian dan 4.10. Menyusun daftar penggajian
dan tunjangan pegawai
tunjangan pegawai
3.11. Memahami penghargaan 4.11. Melakukan pengelompokan
penghargaan pegawai
pegawai
3.12. Menerapkan disiplin pegawai 4.12. Melaksanakan disiplin
Pegawai
3.13. Memahami peraturan 4.13. Melaksanakan
pengelompokkan peraturan
perkawinan pegawai
perkawinan pegawai
3.14. Menerapkan pemberhentian 4.14. Melakukan pemberhentian
Pegawai
pegawai
3.15. Memahami kesejahteraan 4.15. Melakukan klasifikasi
kesejahteraan pegawai
pegawai
3.16. Menerapkan cuti pegawai 4.16. Melaksanakan pemberian
cuti pegawai
3.17. Menerapkan dokumen 4.17. Menyiapkan dokumen
pensiun pegawai
pensiun pegawai
3.18. Menerapkan penyimpanan 4.18. Melakukan penyimpanan
dokumen kepegawaian
dokumen kepegawaian
3.19. Mengevaluasi pengelolaan 4.19. Membuat laporan hasil
evaluasi pengelolaan
administrasi kepegawaian
administrasi kepegawaian

97
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Keuangan
Jam Pelajaran : 420 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami ruang lingkup 4.1 Melakukan
pengelompokkan ruang
administrasi keuangan
lingkup administrasi
Keuangan
3.2 Memahami kebijakan 4.2 Melakukan
pengelompokkan kebijakan
pengelolaan keuangan
pengelolaan keuangan
3.3 Menerapkan penyusunan 4.3 Menyusun Anggaran
Pendapatan Dan Belanja
Anggaran Pendapatan Dan
Belanja
3.4 Menerapkan penerimaan 4.4 Melakukan penerimaan
Anggaran
anggaran

3.5 Menerapkan penggunaan 4.5 Melaksanakan penggunaan


Anggaran
anggaran

3.6 Menerapkan 4.6 Mendokumentasikan bukti-


bukti penggunaan anggaran
pemdokumentasian bukti-bukti
penggunaan anggaran
3.7 Menerapkan pembuatan 4.7 Membuat laporan
pertanggungjawaban
laporan pertanggungjawaban
Keuangan
keuangan
3.8 Menerapkan pengoperasian 4.8 Mengoperasikan aplikasi
Keuangan
aplikasi keuangan
3.9 Mengevaluasi kegiatan 4.9 Membuat laporan hasil
evaluasi kegiatan
administrasi keuangan
administasi keuangan
3.10 Memahami ruang lingkup dana 4.10 Mengelompokkan ruang
lingkup dana kas kecil
kas kecil
3.11 Menerapkan persiapan 4.11 Mempersiapkan pengelolaan
kas kecil
pengelolaan kas kecil
3.12 Menerapkan prosedur 4.12 Mengelola kas kecil
pengelolaan kas kecil Mengelola susah diukur,
karena mulai perencanaan,
pelaksaan dan
evaluasi...mohon direvisi
3.13 Menerapkan pelaporan 4.13 Melaporkan aktivitas kas
Kecil
aktivitas kas kecil
3.14 Menerapkan pembuatan 4.14 Membuat laporan dana kas
kecil metode imprest
laporan dana kas kecil metode
imprest
3.15 Menerapkan pembuatan 4.15 Membuat laporan dana kas
kecil metode fluktuasi
laporan dana kas kecil metode
fluktuasi

98
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.16 Menerapkan pengoperasian 4.16 Mengoperasikan aplikasi
dana kas kecil
aplikasi dana kas kecil
3.17 Menerapkan penyimpanan 4.17 Melakukan penyimpanan
dokumen pengelolaan dana
dokumen pengelolaan dana
kas kecil
kas kecil
3.18 Mengevaluasi pengelolaan dana 4.18 Membuat laporan hasil
evaluasi pengelolaan dana
kas kecil
kas kecil

99
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana
Jam Pelajaran : 420 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami ruang lingkup 4.1 Melakukan
pengelompokkan ruang
administrasi sarana prasarana
lingkup administrasi sarana
kantor
dan prasarana
3.2 Memahami regulasi sarana 4.2 Melakukan klasifikasi
regulasi sarana prasarana
prasarana kantor
Kantor
3.3 Menerapkan K3 perkantoran 4.3 Melaksanakan K3
Perkantoran

3.4 Menganalisis peralatan atau 4.4 Memilih peralatan atau


perlengkapan kantor (office
perlengkapan kantor (office
supplies)
supplies)
3.5 Menerapkan penggunaan 4.5 Menggunakan mesin-mesin
kantor (office machine)
mesin-mesin kantor (office
machine)
3.6 Menerapkan penggunaan mesin 4.6 Menggunakan mesin
komunikasi kantor (office
komunikasi kantor (office
communication)
communication)
3.7 Menganalisis perabot kantor 4.7 Memilih perabot kantor
(office furniture)
(office furniture)

3.8 Menerapkan penataan interior 4.8 Menata interior kantor


(office arrangement)
kantor (office arrangement)

3.9 Menganalisis tata ruang kantor 4.9 Mendesain tata ruang


kantor (office layout)
(office layout)

3.10 Menganalisis perencanaan 4.10 Membuat perencanaan


kebutuhan sarana dan
kebutuhan sarana prasarana
Prasarana
kantor
3.11 Menerapkan pengadaan sarana 4.11 Melaksanakan pengadaan
sarana dan prasarana
dan prasarana

3.12 Menerapkan penerimaan, 4.12 Melakukan kegiatan


penerimaan, penyimpanan
penyimpanan, dan penyaluran
dan penyaluran sarana dan
sarana dan prasarana
Prasarana
3.13 Menerapkan inventarisasi 4.13 Melakukan kegiatan
inventarisasi sarana dan
sarana dan prasarana
Prasarana
3.14 Menerapkan pemanfaatan 4.14 Melaksanakan kegiatan
pemanfaatan sarana dan
sarana dan prasarana
Prasarana
3.15 Menerapkan pengamanan dan 4.15 Melakukan kegiatan
pengamanan dan
pemeliharaan sarana dan
pemeliharaan sarana dan
prasarana
Prasarana

100
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.16 Menerapkan penghapusan 4.16 Melaksanakan
penghapusan sarana dan
sarana dan prasarana
Prasarana
3.17 Menerapkan penyimpanan 4.17 Melaksanakan
penyimpanan dokumen
dokumen administrasi sarana
administrasi sarana dan
dan prasarana
Prasarana
3.18 Mengevaluasi administrasi 4.18 Membuat laporan hasil
evaluasi administrasi
sarana dan prasarana
sarana dan prasarana

101
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan
Jam Pelajaran : 420 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami ruang lingkup 4.1 Melakukan
pengelompokkan ruang
Kehumasan
lingkup kehumasan
3.2 Memahami regulasi bidang 4.2 Melaksanakan regulasi
bidang kehumasan
Kehumasan

3.3 Memahami khalayak humas 4.3 Melakukan pengelompokan


khalayak humas
3.4 Menerapkan profesi humas 4.4 Melaksanakan etika dan
kode etik profesi humas
3.5 Menerapkan pelayanan prima 4.5 Melaksanakan pelayanan
prima kepada pelanggan
kepada pelanggan
3.6 Menerapkan komunikasi 4.6 Melakukan komunikasi
efektif kehumasan
efektif kehumasan
3.7 Menerapkan penyusunan 4.7 Menyusun pesan bidang
Kehumasan
pesan bidang kehumasan

3.8 Menganalisis media 4.8 Memilih media komunikasi


Humas
komunikasi humas
3.9 Menerapkan pembuatan 4.9 Membuat profil organisasi
profil organisasi
3.10 Menerapkan perencanaan 4.10 Menyusun rencana
program kehumasan
program kehumasan
3.11 Memahami ruang lingkup 4.11 Melakukan
pengelompokkan ruang
Keprotokolan
lingkup keprotokolan
3.12 Memahami regulasi bidang 4.12 Melakukan pengelompokkan
regulasi bidang keprotokolan
Keprotokolan
3.13 Menerapkan kegiatan 4.13 Melaksanakan kegiatan
Keprotokolan
Keprotokolan
3.14 Menerapkan persiapan 4.14 Melakukan persiapan
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
pertemuan/rapat
pertemuan/rapat
3.15 Menerapkan penyelenggaraan 4.15 Menyelenggarakan
pertemuan/rapat
pertemuan/rapat
3.16 Menerapkan notula 4.16 Membuat notula
pertemuan/rapat
pertemuan/rapat
3.17 Menerapkan pembuatan 4.17 Membuat susunan acara
Kegiatan
susunan acara kegiatan
3.18 Menerapkan pelaksanaan 4.18 Melaksanakan kegiatan
pembawa acara/MC
kegiatan pembawa acara/MC
3.19 Menerapkan penyusunan 4.19 Menyusun daftar
perjalanan dinas (itinerary)
perjalanan dinas (itinerary)

102
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.20 Menerapkan penyimpanan 4.20 Melaksanakan
penyimpanan dokumen
dokumen administrasi humas
administrasi humas dan
dan keprotokolan
Keprotokolan
3.21 Mengevaluasi kegiatan 4.21 Membuat laporan hasil
evaluasi kegiatan
administrasi humas dan
administrasi humas dan
Keprotokolan
Keprotokolan

103
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Jam Pelajaran : 350 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sikap dan perilaku 4.1 Memresentasikan sikap dan


Wirausahawan perilaku wirausahawan
3.2 Menganalisis peluang usaha 4.2 Menentukan peluang usaha
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.3 Memahami hak atas kekayaan 4.3 Memresentasikan hak atas
intelektual kekayaan intelektual
3.4 Menganalisis konsep 4.4 Membuat desain/prototype
desain/prototype dan kemasan dan kemasan produk
produk barang/ jasa barang/jasa
3.5 Menganalisis proses kerja 4.5 Membuat alur dan proses
pembuatan prototype produk kerja pembuatan prototype
barang/jasa produk barang/jasa
3.6 Menganalisis lembar kerja/ 4.6 Membuat lembar kerja/
gambar kerja untuk gambar kerja untuk
pembuatan prototype produk pembuatan prototype produk
barang/jasa barang/jasa
3.7 Menganalisis biaya produksi 4.7 Menghitung biaya produksi
prototype produk barang/jasa prototype produk barang/jasa
3.8 Menerapkan proses kerja 4.8 Membuat prototype produk
pembuatan prototype produk barang/jasa
barang/jasa
3.9 Menentukan pengujian 4.9 Menguji prototype produk
kesesuaian fungsi prototype barang/jasa
produk barang/jasa
3.10 Menganalisis perencanaan 4.10 Membuat perencanaan
produksi massal produksi missal
3.11 Menentukan indikator 4.11 Membuat indicator
keberhasilan tahapan produksi keberhasilan tahapan
massal produksi missal
3.12 Menerapkan proses produksi 4.12 Melakukan produksi massal
massal
3.13 Menerapkan metoda perakitan 4.13 Melakukan perakitan produk
produk barang/jasa barang/jasa
3.14 Menganalisis prosedur 4.14 Melakukan pengujian produk
pengujian kesesuaian fungsi barang/jasa
produk barang/jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil 4.15 Melakukan pemeriksaan
produk dengan rancangan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar
Operasional

104
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.16 Memahami paparan deskriptif, 4.16 Menyusun paparan deskriptif,


naratif, argumentatif, atau naratif, argumentatif, atau
persuasif tentang produk/jasa persuasif tentang
produk/jasa
3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat media promosi
berdasarkan segmentasi
Pasar
3.18 Menyeleksi strategi pemasaran 4.18 Melakukan pemasaran
3.19 Menilai perkembangan usaha 4.19 Membuat bagan
perkembangan usaha
3.20 Menentukan standard laporan 4.20 Membuat laporan keuangan
keuangan

105
B. Peraturan Akademik
1. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar yang diatur pada SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN adalah beban belajar sistem paket. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN . Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran @ 45 menit.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN ditetapkan
seperti berikut ini.
1) Jumlah jam pelajaran 48 perminggu.
2) Pembelajaran berlangsung selama 45 menit.
3) Jumlah beban belajar dalam kelas X-XII dalam satu tahun 36-40 minggu
4) Jumlah beban belajar pada kelas X-XII sebanyak 20 minggu.
5) Jumlah beban belajar khusus kelas XII semeseter genap sejumlah 16 minggu.
6) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta
didik maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran
yang bersangkutan.
7) Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
8) Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik.

106
2. Pengaturan Penjurusan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraandan
Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: (1)penjurusan pada SMK, MAK,
atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian
sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi
keahlian; (3) setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
Penerimaan peserta didik baru mengacu permendikbud nomor 17 tahun 2017
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Kejuruan. Seleksi calon
peserta didik baru kelas X (sepuluh) SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sesuai daya tampung berdasarkan
ketentuan rombongan belajar sebagai berikut: (a) jarak tempat tinggal ke sekolah sesuai
dengan ketentuan zonasi; (b) usia paling tinggi 21 tahun; (c) SHUN SMP atau bentuk lain
yang sederajat; dan (d) prestasi di bidang akademik dan non-akademik yang diakui SMK
SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN .
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN melakukan seleksi bakat
dan minat sesuai dengan bidang keahlian/programkeahlian/kompetensi keahlian
yang dipilihnya denganmenggunakan kriteria yang ditetapkan oleh SMK SWASTA
TAMAN SISWA PERDAGANGAN . Kriteria ini disusun oleh Panitia Penerimaan
Peserta Didik Baru mengacu pada peraturan yang berlaku terutama petunjuk teknis dari
Dinas Pendidikan Provinsi Banten yang diterbitkan setiap tahun.

3. Mekanisme Praktik Kerja Lapangan


Program pembelajaran yang diprogramkan secara khusus untuk diselenggarakan di masyarakat
antara lain berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program PKL disusun bersama antara sekolah dan
masyarakat (Institusi Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus
merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI) terhadap upaya pengembangan pendidikan di

SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN. Berdasarkan Permen dikbud no. 60 tahun
2014, durasi waktu praktik kerja industri, yaitu minimal setara dengan 500 jam (125 jam tugas terstruktur).

Sedangkan jumlah DU/DI yang telah bekerja sama dengan SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN sejumlah 10 DU/DI, sebagian telah melaksanakan MoU.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
a. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK
SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang

107
memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan
penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI).

b. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan di SMK
SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN dan yang dapat dilaksanakan di Institusi
Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumberdaya di masing-masing pihak.

c. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka menanamkan
(internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

d. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja dalam
menghadapi tuntutan pasar kerja global.
Mekanisme PKL diuraikan sebagai berikut:
1) Pemetaan Industri
Dalam Hal ini SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
melaksanakan kegiatan Pemetaan disesuaikan dengan kebuthan industry, maka
semakin dalam hal ini sekolah masih dalam tahap memperluas jalinan industri dengan
DU/DI.
2) Program PKL
Program PKL dilaksanakan diawal semester ganjil bagi kelas XI dengan Pola
bulanan (6-10 bulan) sebagaimana di jelaskan dalam bahan bacaan tentang Pedoman
Praktik Kerja Lapangan.

3) Pembekalan Program PKL


Sebelum peserta didik diterjunkan di DUDI, Maka Peserta didik dilakukan
tahap pembinaan selama 1 minggu mulai dari pembinaan mental, etos kerja, dan
pembuatan laporan hasil kegiatan PKL.
4) Penetapan Pembimbing
Selanjutnya setelah melaksanaan pembinaan dilanjutkan dengan penetapan
oleh kepala sekolah, dengan dikeluarkannya surat keputusan bahwa siswa tersebut
layak diterjukan kelokasi DU/DI.

4. Sistem Penilaian
Penilaian di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN mengacu pada
Pedoman Penilaian PSMK Tahun 2017. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, Ulangan Harian, penilaian

108
tengah semester, penilaian akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, ujian sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah.

a. Ulangan Harian (UH)


 Ulangan Harian (UH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
 Peserta didik dapat mengikuti ulangan harian bila telah mengikuti
kegiatan pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) yang diujikan dengan
syarat persentase kehadiran mengikuti kegiatan pembelajaran pada KD yang
diujikan minimal 85%.
 Alokasi waktu pelaksanaan ulangan harian ditentukan oleh masing-masing
guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat
kesukaran soal.

b. Ulangan Tengah Semester (UTS)


 Ujian Tengah Semester (UTS) dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran.
 Cakupan penilaian tengah semester mepiluti seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
 Peserta didik berhak mengikuti ulangan tengah semester bila telah
mengikuti kegiatan pembelajaran minimal 85% dari jumlah kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan tengah semester dirancang oleh
masing- masing guru dalam bentuk uraian dan atau pilihan ganda dan harus
mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam penyusunan naskah soal.
 Alokasi waktu pelaksanaan ulangan tengah semester ditentukan oleh masing-
masing guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan
tingkat kesukaran soal yang diujikan.
c. Ujian Akhir Semester (UAS)
 Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan penilaian

109
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
 Pelaksanaan ulangan akhir semester dikoordinir oleh sekolah dengan
membentuk panitia pelaksana khusus. Soal-soal yang diujikan pada ulangan
akhir semester disusun secara bersama-sama oleh guru mata pelajaran pada
kelas yang paralel.
 Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan akhir semester ditentukan
oleh sekolah dengan mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan
tingkat kesukaran soal yang diujikan.
 Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda
dengan
jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
 Hasil ulangan akhir semester diinformasikan kepada peserta didik dalam
bentuk raport setelah digabung dengan nilai harian dan nilai tengah semester..
 Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
 Kegiatan remidial dilaksanakan samapai peserta didik dinyatakan tuntas.

d. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)


 Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan kegiatan pengukuran
capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
untuk untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Ada beberapa hal
yang penting dalam USBN, yaitu:
1. Ruang lingkup materi: pembuatan soal dilakukan di tingkat provinsi dengan muatan
soal 75% dari provinsi dan 25% dari nasional.
2. Mata pelajaran yang diujikan: semua mata pelajaran diujikan kecuali mata pelajaran
muatan lokal yang tidak diujikan.
3. Jenis soal yang dikerjakan: disamping pilihan ganda, USBN soalnya ada yang
berbentuk essay atau uraian.
4. Tingkat kesulitan soal: tingkat soal antar wilayah akan berbeda-beda, tetapi soal yang
diujikan harus diatas standar nasional yang dibuat.
5. Pengelolaan soal: pemerintah daerah Provinsi Banten tetapi dengan pengawasan
langsung dari pemerintah pusat.

110
e. Ujian Nasional (UNAS)
 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian
Nasional (UN)
dan/atau bentuk lain dalam rangka pengendalian mutu pendidikan;
 Penyelenggaraan UN oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
bekerjasama
dengan instansi terkait untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan.
 Hasil UN disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk sertifikat hasil UN
selain itu hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan
masukan dalam
perbaikan proses pembelajaran;
 Hasil UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar
untuk:
pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; pertimbangan seleksi
masuk
jenjang pendidikan berikutnya; serta pembinaan dan pemberian bantuan
kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.

f. Ujian Kompetensi Keahlian


 UKK dilaksanakan bagi peserta didik tingkat XII
 Peserta UKK adalah Peserta UN
 Penyelenggaran UKK berdasarkan Juknis UKK oleh pemerintah/BSNP
 Naskah soal UKK dibuat poleh BSNP dimana sekolah hanya memilih salah
satu dari soal yang disediakan.
 Nilai UKK adalah gabungan antara praktik kejuruan dan teori kerjuaan dengan
komposisi 70% niali praktik kejuruan dan 30% nialai teori kejuruan
berdasarkan JuknisPelaksanaan UKK.
 Gabungan Nilai Kejuruan minimal 70 atau sesui juknis pelaksanaan UKK.
 Hasil UKK disampaikan dalam bentuk sertifikat kompetensi.

111
5. Pelaporan Hasil Belajar
Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh guru dalam waktu satu semester dibuat dalam bentuk Buku Rapor. Buku
Rapor merupakan buku hasil penilaian yang dilaporkan meliputi pencapaian kompetensi
sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Laporan kompetensi
sikap diberikan dalam bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan danketerampilan diberikan
dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), predikat dan dilengkapidengan deskripsi.
Seluruh hasil penilaian yang dilakukan guru dijadikan bahan untuk penyusunan buku rapor
dan disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan peserta didik yang dapat ditunjukkan
pada peserta didik dan orang tua/wali. Format Buku Rapor dan cara pengisiannya terdapat di
dalam lampiran Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK tahun 2017.

6. Kriteria Ketuntasan Minimal


KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM ditetapkan diawal tahun ajaran oleh
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN berdasarkan hasil musyawarah guru
mata pelajaran di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara
akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.Kriteria ketuntasan minimal
(KKM) diperlukan guru untuk mengetahui kompetensi yang harus dikuasai secara tuntas
oleh peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera
diperbaiki. Penentuan kriteria ketuntasan minimal ditetapkan pada awal tahun
pelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan (sekolah).
Fungsi KKM bagi guru atau pendidik dan siswa atau peserta didik adalah:
1. Sebagai acuan bagi seorang guru atau pendidik untuk menilai kompetensi peserta didik
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran
2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan KD – nya
4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat.

112
Guru atau pendidik di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
sepakat bahwa penentuan KKM berorientasi pada dua hal pokok, yaitu:
1. Obyek Pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang dikelola dan menjadi
tanggung jawab guru, yaitu: Kemampuan rata-rata Peserta Didik, Tingkat kerumitan
Materi Pembelajaran, dan Fasilitas Belajar;
2. Subyek Pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang bertindak sebagai manajer
dalam pembelajaran, yaitu menentukan cara pengelolaan pembelajaran agar
berlangsung dengan optimal, meliputi: Penggunaan Model Pembelajaran yang efektif,
Penyajian Media Pembelajaran yang mempermudah dan memperjelas materi
pembelajaran, dan Kreativitas Guru yang bisa memanfaatkan fasilitas dan sumber
belajar secara optimal. Secara garis besar KKM di SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN ditentukan berdasarkan:
1. Obyek Pembelajaran dengan memperhatikan:
a. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik);
b. Kompleksitas (indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar);
c. Daya dukung (berorientasi pada sumber belajar).
2. Subyek Pembelajaran dengan memperhatikan:
a. Model Pembelajaran (melayani dan memfasilitasi cara mengajar pendidik dan cara
belajar peserta didik berdasarkan potensi peserta didik)
b. Media Pembelajaran(melayani dan memfasilitasi gaya belajar peserta didik:
Audiotory, Visiotory, dan Kinestetik dalam pembelajaran)
c. Kreativitas Guru (berorientasi pada pemenuhan fasilitas dan sumber belajar yang
mengoptimalkan sumberdaya sekolah dan lingkungan yang dilakukan oleh guru atau
pendidik).
Tahapan penetapan KKM adalah guru atau kelompok guru menetapkan KKM
indikator mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria Obyek dan Subyek
Pembelajaran di atas. KKM indikator berlanjut pada KKM Kompetensi Dasar sehingga
diperoleh KKM mata pelajaran. Contoh perhitungan KKM seperti pada Gambar 2. Hasil
penetapan KKM mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan. KKM
dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian dilaporkan
kepada orang tua/wali peserta didik. Pencantuman KKM ini sangat penting, karena KKM

113
dan nilai yang diperoleh peserta didik sangat berpengaruh pada kenaikan kelas peserta
didik.
1. KKM Kompetensi Nasional dan Kewilayahan
KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dan
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan
rincian sebagai berikut :
a. Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
 Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
 Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
 Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
b. Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
 Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
 Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
 Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
c. Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
 Dukungan tinggi, diberi skor 3
 Dukungan sedang, diberi skor 2
 Dukungan rendah, diberi skor 1

Contoh penentuan KKM


Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran memiliki kondisi:
Kemampuan rata-rata peserta didik ”65” skor: 2
Tingkat kesulitan/kompleksitas ”sedang” skor: 2
Sumber daya pendukung ”sedang” skor: 2
Maka nilai KKM-nya adalah :

(A + B+C)
KKM= x 100
9
(2+2+2)
KKM= x 100
9
KKM=66 ,7 atau dibulatkan menjadi67

Dengan mengacu pada perhitungan diatas Kriteria Ketuntasan Minimal untuk masing –
masing mata pelajaran kelompok normatif dan adaptif pada SMK SWASTA TAMAN
SISWA PERDAGANGAN adalah sebagai berikut

114
KKM Kompetensi Produktif
KKM kompetensi produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator pada KD kompetensi produktif pada dasarnya adalah
lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang mencapai
kompetensi minimal diberi skor 75. Penentuan nilai ketuntasan belajar kompetensi
produktif dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
o Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap
sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada
kebutuhan ranah taksonomi.
o Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas
kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada
setiap SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik
dinyatakan kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan menjadi
aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP Perangkat
Penilaian).
o Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan.Peserta didik yang telah mencapai standar
minimal sesuai dengan indikator dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai
konversi 70. Gradasi nilai hanya diberikan kepada peserta didik yang telah
dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 70 telah dapat dimiliki peserta didik.
Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal
yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih
indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat
memperoleh nilai lebih dari 70. (Ini sistem penilaian yg lama.. disesuaikan dg
kondisi sekolah masing-masing)

Dengan memperhatikan pada hasil musyawarah dewan guru dan tim pengembang
kurikulum maka nilai KKM tiap mata pelajaran ditetepkan sebagai berikut:

Kls. X Kls. XI Kls. XII


NO Mata Pelajaran Total
1 2 1 2 1 2

115
A. MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 70 70 70
Pendidikan Pancasila dan 70 70 70
2 Kewarganegaraan 70 70 70
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 70 70 70 70 70 70
4 Matematika 70 70 70 70 70 70
5 Sejarah Indonesia 70 70 70 70 70 70
6 Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya 70 70 70 70 70 70
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya 70 70 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 70 70 70 70 - -
Kesehatan
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. DASAR BIDANG KEAHLIAN
Simulasi dan Komunikasi Digital 70 70
1 70 70
2 Ekonomi Bisnis 70 70
3 70 70
Administrasi Umum
4 IPA 70 70
C2. DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN
1 Teknologi Perkantoran 70 70
2 Korepondensi 70 70
3 Kearsipan 70 70
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN 6
1 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 70 70 70 70

2 Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 70 70 70 70

3 Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan 70 70


Prasarann 70 70
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
4 70 70 70 70
Keprotokolan
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 70 70
70 70

7. Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas peserta didik SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
ditetapkan dengan meng-gunakan kriteria sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.

116
b. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
d. Nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan berkategori BAIK maka peserta didik dapat naik kelas
e. Persentase kehadiran selama satu tahun minimal 85%

8. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN ditetapkan berdasarkan:
o Permendikbud nomor 03 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah,
dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
o Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Prosedur Operasional
Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2021/2022
o Pedoman Penyelenggaraan UKK Th 2021/2022 Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
o Rapat Dewan Guru.
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK SWASTA TAMAN SISWA

PERDAGANGAN adalah sebagai berikut:

a. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran.


b. Memperoleh nilai sikap perilaku minimal BAIK.
c. Telah mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
d. Nilai Ujian Praktik Kejuruan ≥ 75,00

Pada tahun 2021/2022 SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN


mentargetkan kelulusan 100%. Hal ini karena pada tahun-tahun sebelumnya kelulusan
sudah mencapai mendekati 100%. Untuk mencapai target ini, maka SMK SWASTA
TAMAN SISWA PERDAGANGAN mengadakan berbagai upaya, diantaranya:
a. Mengadakan jam pelajaran tambahan untuk mata pelajaran yang di-UN-kan bagi kelas
XII di semester genap.
b. Mengadakan jam pelajaran tambahan untuk melatih keterampilan peserta didik dalam
mempersiapkan Uji Praktik Kejuruan.

117
Namun SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN sudah menyiapkan
program pasca Ujian Nasional sebagai antisipasi bagi peserta didik yang belum lulus Ujian
Akhir, yaitu:
a. Memberi pembekalan khusus kepada peserta didik dan orang tua/wali tentang masa
depan.
b. Menyiapkan dan membekali peserta didik untuk mengikuti Ujian Paket C.

9. Mutasi Peserta Didik


Mutasi peserta didik di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
dapat dilakukan apabila rasio peserta didik pada kelas pada sekolah yang dituju belum
memenuhi rasio kelas maksimal;Mutasi peserta didik dapat dilaksanakan antar sekolah
negeri yang sederajat yang kompetensi keahliannya sama dengan kurikulum yang sama
pula.
Persyaratan mutasi keluar adalah sebagai berikut :
a. Permohonan pindah sekolah dari orang tua/wali bermeterai Rp. 6.000.
b. Peserta didik sudah memenuhi kewajiban mengikuti pembelajaran akademik dan
non akademik sesuai dengan aturan yang berlaku;
c. Sudah memenuhi aturan administrasi sekolah/madrasah asal;
Mekanisme mutasi keluar: Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali
bermeterai Rp. 6.000. disampaikan kepada SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN. Kemudian sekolah membuat surat keterangan pindah yang di
tandatandangani oleh kepala SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
menyerahkan surat keterangan pindah dari sekolah dan laporan hasil belajar/rapor asli
lengkap.
Persyaratan mutasi masuk adalah sebagai berikut :
a. Adanya surat permohonan untuk menjadi peserta didik di sekolah tujuan dari
orang tua / wali bermaterai Rp. 10.000, dengan melampirkan : (a) Surat keterangan
pindah dari sekolah asal, (b) Rapor (Asli dan Fotocopy) lengkap dari sekolah;
b. Bagi peserta didik yang berasal dari sekolah asing harus mendapatkan/membawa
rekomendasi dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Mekanisme mutasi masuk: SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
menerima dan melakukan seleksi berkas usulan mutasi peserta didik sesuai dengan
persyaratan dan memvalidasi NISN peserta didik.

118
10. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis
dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan
kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk
fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak
peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam
kehidupan. Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan
intra/ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan
karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya
menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran
kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peserta didik
mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian hari. Isi dan bahan
pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur
tidak berdiri sendiri. Apalagi SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
merupakan sekolah kejuruan, maka penekanan pendidikan kecakapan hidup sudah
terintegrasi di dalam mata pelajaran kejuruan. Namun pada mata pelajaran lain pun sangat
memungkinkan untuk dilaksanakan.

Kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:


1. Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS)
2. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau
keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic skill) atau
kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik
terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual.
Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan
motorik. Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational
skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill).
Menurut konsep di atas, kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk
menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan
menemukan solusi untuk mengatasinya. Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi
peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan

119
kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga
negara. Apabila hal ini dapat dicapai, maka ketergantungan terhadap ketersediaan lapangan
pekerjaan, yang berakibat pada meningkatnya angka pengangguran, dapat diturunkan, yang
berarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.
Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan memperhatikan beberapa hal
berikut:
1. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan, ketaqwaan, dan
akhlak mulia
2. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan iman dan
takwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat
beragama dengan mempertimbangkan norma-norma agama yang berlaku
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya
4. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupanuntuk membekali peserta didik
dalam memasuki dunia kerja/usaha serta relevan dengankebutuhan kehidupan sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik
5. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan personal, sosial,
akademis, dan vokasional
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
7. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d) Kelompok mata pelajaran estetika
e) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

120
BAB VI
PROGRAM MUATAN LOKAL, EKSTRAKURIKULER,
PENUMBUHAN KARAKTER, LITERASI DAN
BIMBINGAN KONSELING

A. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi dan
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN.
Pengembangan muatan lokal di SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN memperhatikan
beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut.
1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukanberdasarkan pendidikan
berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Kontekstual: Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya,
potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu: Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan SMK SWASTA
TAMAN SISWA PERDAGANGAN, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan
industri.
4. Apresiatif: Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukan,
lomba, pemberian penghargaan) di SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN dan daerah.
5. Fleksibel: Jenis muatan lokal yang dipilih dan pengaturan waktunya bersifat fleksibel
sesuai dengan kondisidan karakteristik SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN
Materi muatan lokal ini sangat sesuai dengan karakteristik daerah Madura
khususnya Kabupaten Tangerang, dimana Tangerang merupakan daerah yang memiliki
banyak Pondok Pesantren dan mayoritas memiliki akreditas tinggi terhadap agama Islam.

121
Dengan mendalami .................................... akan mencetak sikap, sopan santun dengan
menggunakan tingkatan bahasa. Sehingga materi muatan lokal tersebut akan
mengintregasikan nilai-nilai pendidikan karakter.
Muatan lokal di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN mencakup
pembelajaran Desain Grafis dengan alokasi waktu 2 jam dan keterampilan photoshop
dengan 2 jam pelajaran.

B. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian
Melalui belajar manusia mengaktualisasikan dirinya dengan lingkungannya
sedemikian rupa sehingga kualitas hidup dan kehidupannya menjadi makin baik.Pendidikan
pada hakekatnya bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung
jawab keluarga dan masyarakat. Mengenai pendidikan di sekolah, maka proses
pendidikannya tertuang dalam satuan pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan
kurikulum.
Selanjutnya, kegiatan pendidikan yang didasarkan pada penjatahan waktu bagi
masing-masing mata pelajaran sebagaimana tercantum dalam kurikulum sekolah lebih kita
kenal dengan sebutan kurikuler. Sedangkan kegiatan yang di selenggarakan di luar jam
pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkaya dan
memperluas wawaan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata
pelajaran dalam kurikulum. disebut Kegiatan Ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang dilakukan oleh para peserta didik sekolah atau universitas, di luar jam belajar
kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah
dasar sampai universitas termasuk di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN.
Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian,
bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik.
2. Tujuan Ekstrakurikuler
Secara khusus kegiatan ektrakurikuler bertujuan untuk :
a) Menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
potensi, bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka mampu
mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya
maupun kebutuhan masyarakat.

122
b) Memandu (artinya mengidentifikasi dan membina) dan memupuk (artinya
mengembangkan dan meningkatkan) potensi-potensi peserta didik secara utuh.
c) Pengembangan aspek afektif (nilai moral dan sosial) dan psikomotor (ketrampilan)
untuk menyeimbangkan aspek kognitif peserta didik.
d) Membantu peserta didik dalam pengembangan minatnya, juga membantu peserta
didik agar mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan
rasa tanggungjawabnya sebagai seorang manusia yang mandiri (karena dilakukan
diluar jam pelajaran).

3. Fungsi
Fungsi dari ekstrakurikuler adalah:
1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat
mereka.
2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan
rasa tanggung jawab sosial peserta didik
3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks,
mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan
karir peserta didik.
4. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014, bahwa bentuk-bentuk dari kegiatan
ekstrakurikuler yaitu:
a) Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah
Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Paskibra.
b) Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya.
c) Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga,
seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi,
rekayasa, dan lainnya.

123
d) Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, dan Baca Tulis Al-
quran (BTQ).

5. Ruang Lingkup Ekstrakurikuler


Menurut Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014, bahwa lingkup kegiatan
ekstrakurikuler terdiri dari:
a) Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara
perorangan.
b) Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik
secara:
1) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
2) Berkelompok dalam kelas paralel.
3) Berkelompok antarkelas.

6. Prinsip-Prinsip Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan disekolah dapat ditetapkan
prinsip-prinsip program ekstrakurikuler. Pprinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler adalah:
1. Semua murid, guru dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam
meningkatkan program.
2. Kerjasama dalam tim adalah fundamental.
3. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.
4. Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil.
5. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan
dan minat semua siswa.
6. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
7. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai pendidikan di
sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.
8. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya pengajaran
kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi
yang kaya bagi kegiatan murid.

7. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

124
Berpijak pada Selanjutnya berdasarkan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014,
menyebutkan bahwa ada dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yaitu:
a) Kegiatan ekstrakurikuler wajib
Merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Ekstrakurikuler wajib di SMK
SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN adalah PRAMUKA.
b) Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
Merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang yang dikembangkan dan diselenggarakan
oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik.. Ekstrakurikuler pilihan
di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN adalah Olah Raga dan
Seni.
8. Pengembangan
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler pilihan, dapat dilakukan melalui tahapan-
tahapan, yaitu:
1) Analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler.
2) Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik.
3) Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan.
4) Mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke
satuan pendidikan atau lembaga lainnya.
5) Menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Semua satuan pendidikan wajib menyusun program kegiatan ekstrakurikuler yang
merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program kegiatan ekstrakurikuler pada
satuan pendidikan dikembangkan dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya
bersama yang tersedia pada gugus/ klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh
pemerintah Provinsi atau pemerintah Kabupaten/ Kota sesuai dengan kewenangan masing-
masing. Program Kegiatan Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan
orangtua/ wali pada setiap awal tahun pelajaran.
9. Pelaksanaan
Penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh
pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/ madrasah atau wakil kepala sekolah/ madrasah.
Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra
dan kokurikuler.

125
10. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian dan
dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian
kompetensi peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan
secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada pendidikan Kepramukaan
pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh padapendidikan Kepramukaan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal
perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.

C. Penumbuhan Karakter
1. Rasional
Transformasi pendidikan nasional Indonesia harus menempatkan karakter
sebagai ruh atau dimensi terdalam pendidikan nasional berdampingan dengan
intelektualitas yang tercermin dalam kompetensi yang dapat diwujudkan. Dengan karakter
yang kuat-tangguh beserta kompetensi yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang
baik, pelbagai kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau diatasi. Oleh
karena itu, selain pengembangan intelektualitas, pengembangan karakter peserta didik
sangatlah penting menempatan potensi-potensi intelektual dan karakter peserta didik
sebagai tujuan. Pendidikan abad XXI bersandar pada lima tiang pembelajaran sejagat (five
pillar of learning), yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, dan
learning to transform for oneself and society.

2. Lima Nilai Utama Karakter


Lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai
yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama
karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Religius Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang
Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan
damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi

126
relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan
individu dengan alam semesta (lingkungan).
2) Nasionalis; Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sub nilai
nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya
bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,
taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3) Mandiri, Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras),
tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
4) Gotong Royong; Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang
membutuhkan. Sub nilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif,
komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, solidaritas,
empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5) Integritas Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai.

3. Sembilan Prinsip Penumbuhan Karaker


Penumbuhan karakter di sekolah menerapakan sembilan prinsip berikut;
1) Nilai-nilai Moral Universal, penumbuhan karakter berfokus pada penguatan nilai-nilai
moral universal dapat didukung oleh segenap individu dari berbagai macam latar
belakang agama, keyakinan, kepercayaan, sosial, dan budaya.
2) Holistik Gerakan PPK, penumbuhan dilaksanakansecara holistik, dalam arti
pengembangan fisik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan
spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, berbasis pada

127
pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-
komunitas di luar lingkungan pendidikan.
3) Terintegrasi;pelaksanaan di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan, dan
mengutuhkan berbagai elemen pendidikan, bukan program tambahan dalam proses
pelaksanaan pendidikan.
4) Partisipasi; penumbuhan karakter dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan
publik seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai gerakan.
Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan pihak-pihak lain
yang terkait menyepakati prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan sekolah yang
diperjuangakan, menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan.
5) Kearifan Lokal, gerakan bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang
beragam dan majemuk agar pergerakan menjadi kontekstual dan membumi.
6) Kecakapan Abad 21; gerakan penumbuhan karakter merupakan usaha mengembangkan
kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk hidup pada abad 21,
antara lain kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative
thinking), kecakapan berkomunikasi (communication skill), termasuk penguasaan
bahasa internasional, dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative learning).
7) Adil dan Inklusif; penumbuhan dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip
keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan perbedaan
(inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
8) Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik; Gerakan dikembangkan dan dilaksanakan
selaras dengan perkembangan peserta didik baik perkembangan biologis, psikologis,
maupun sosial, agar tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi dan maksimal.
9) Terukur; gerakan dikembangkan dan dilaksanakan agar dapat dimati dan diketahui
proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini komunitas sekolah
mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi prioritas pengembangan di
sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif;
mengembangkan programprogram penguatan nilai-nilai karakter bangsa yang mungkin
dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan sumber daya yang dapat
disediakan oleh sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan.
Pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek intektual saja
melainkan juga watak, moral, sosial dan fisik peserta didik, atau dengan kata lain
menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Upaya ini dilakukan dalam rangka
128
meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia dan mutu pendidikan. Untuk
melaksanakan hal ini, maka semua jenjang lembaga pendidikan formal (sekolah)
mempunyai tugas untuk melaksanakan hal ini termasuk SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN.
Pengembangan aspek watak merupakan salah satu bentuk pembangunan
pendidikan. Terjadinya degradasi moral pada remaja telah menjadi tantangan bagi dunia
pendidikan. Kasus kenakalan remaja banyak yang muncul akhir-akhir ini memberikan
gambaran betapa buruknya perilaku remaja Indonesia saat ini. Pendidikan karakter
merupakan kunci yang sangat penting di dalam membentuk kepribadian anak. Selain di
rumah, pendidikan karakter juga perlu diterapkan di sekolah dan lingkungan sosial. Pada
hakekatnya, pendidikan memiliki tujuan untuk membantu manusia menjadi cerdas dan
tumbuh menjadi insan yang baik. Dalam rangka mempersiapkan Generasi Emas 2045,
pemerintah menguatkan karakter generasi muda agar memiliki keunggulan dalam
persaingan global abad 21. Selain lima nilai utama karakter, melalui Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK), pemerintah mendorong peningkatan literasi dasar, kompetensi berpikir
kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaborasi generasi muda.
SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN merupakan lembaga
pendidikan yang menghasilkan lulusan generasi muda siap kerja, memiliki kewajiban
menghasilkan lulusan yang siap kerja. Lulusan SMK dituntut tidak hanya memiliki hard
skill, akan tetapi juga soft skill. Hard skill dapat dibentuk pada diri peserta didik melalui
masing-masing bidang keahlian pada SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN. Soft skill merupakan keterampilan kepribadian yang terbentuk karena
penanaman nilai kebajikan melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah
pembentukan diri manusia secara utuh yang dilakukan oleh pendidik terhadap peserta
didiknya, yang mana pembentukan diri tersebut sudah menjadi tabiat atau kebiasaan yang
tertanam pada diri seseorang.
Beberapa hal berikut ini merupakan Enam Pilar Pendidikan Berkarakter, yaitu:
1. Trustworthiness (Kepercayaan)
Kepercayaan secara umum merupakan pengakuan akan benarnya terhadap sesuatu
perkara. Kepercayaan adalah keyakinan orang lain terhadap seseorang. Bahkan
mengisyaratkan bahwa orang tersebut akan percaya orang lain tanpa bukti atau
pertanyaan. Oleh karena ituagar kepercayaan bisa terbentuk, maka perilaku-perilaku
bijak harus menjadi kebiasaan dan terbentuklah watak, diantaranya: jujur, jangan
menipu, menjiplak atau mencuri, menjadi orang yang handal dalam melakukan apa
129
yang dikatakan dan akan melakukannya. Berani melakukan hal yang benar,
membangun reputasi yang baik, patuh terhadap norma-norma yang berlaku di sekolah
dan di masyarakat.
2. Recpect (Respek)
Bersikap toleran terhadap perbedaan, menggunakan sopan santun, menggunakan
bahasa yang baik, mempertimbangkan perasaan orang lain. Tidak mengancam,
memukul atau menyakiti orang lain. Bersikap damai dengan kemarahan, hinaan dan
perselisihan.
3. Responsibility (Tanggungjawab)
Selalu melakukan yang terbaik, menggunakan kontrol diri dan disiplin. Berpikir
sebelum bertindak, mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan
yang telah diambil.
4. Fairness (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, mengambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka,
mendengarkan orang lain. Tidak mengambil keuntungan dari orang lain dengan cara
yang tidak baik dan tidak menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring (Peduli)
Bersikap penuh kasih sayang dan menunjukkan kepedulian, mengungkapkan rasa
syukur, maafkan orang lain, dan membantu orang yang membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama, melibatkan diri
dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan,
menghormati otoritas, dan melindungi lingkungan hidup.
Isi pendidikan karakter adalah nilai-nilai dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dalam rangka
membentuk karakter peserta didik. Delapan belas nilai-nilai dalam pendidikan karakter
menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
130
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada peraturan yang ada.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku semangat bekerja dengan etos kerja tinggi.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya agar berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati perbedaan dan keberhasilan orang lain.
131
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam
di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan karakter tidak dapat berdiri sendiri, melainkan pendidikan yang
terintegrasi secara total oleh seluruh komponen sekolah.
1) Pendidik (Guru)
Pemberian materi pendidikan karakter yang berupa norma-norma dan kearifan
lokal tidak dapat diajarkan secara paksa, melainkan melalui bimbingan secara persuasif
dan terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kejenuhan pada peserta didik yang
menjadi penyebab tidak dapat tersampaikannya materi moral yang diberikan. Guru
hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami, merasakan,
menimbang situasi serta tanggung jawab pada dirinya.Pemberian kesempatan semacam
ini, akan memberikan kesan yang lebih mengena pada diri peserta didik. Dengan
demikian, penyampaian nilai moral dan kearifan lokan akan lebih bermanfaat dan dapat
diwujudkan secara nyata.
Guru di SMK terbagi menjadi tiga golongan, yaitu guru mata pelajaran kelompok A
(Muatan Nasional), guru mata pelajaran kelompok B (Muatan Kewilayahan) dan guru
mata pelajaran kelompok C (Muatan Kejuruan). Dikarenakan sifat muatan materi yang
berbeda, maka diperlukan metode yang berbeda pula dalam penyampaian materi
pendidikan karakter tersebut.

a) Guru Mata Pelajaran Kelompok A


132
Mata pelajaran kelompok A merupakan mata pelajaran muatan nasional yang
bersifat menanamkan dan mengambangkan nilai-nilai secara konstruktif yang berlaku
secara nasional. Pengembangan metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh pendidik
adalah:
(1) Memberikan keteladanan kepada siwa dengan pribadi yang baik.
(2) Mengingatkan peserta kepada agar ingat bahwa mereka adalah makhluk Tuhan YME
(kembali kepada fitrah). Hal ini dilakukan untuk membangun pengertian yang
mendalam bahwa manusia hidup di dunia ini dengan aturanTuhan, tidak boleh hidup
dengan seenaknya.
(3) Membangun motivasi yang kuat pada diri peserta didik.

b) Guru Mata Pelajaran Kelompok B


Mata pelajaran kelompok B merupakan mata pelajaran muatan kewilayahan yang
memerlukan pendekatan integral dalam memadukan antara kemampuan kognitif dan
kemapuan afektif pada peserta didik. Pengembangan metode pembelajaran yang dapat
dilakukan oleh pendidik adalah:
(1) Memberikan teladan untuk memberikan kesan keyakinan peserta didik.
(2) Mengklarifikasi nilai karakter/kepribadian yang harus dimiliki kepada peserta didik.

c) Guru Mata Pelajaran Kelompok C


Mata pelajaran kelompok C merupakan mata pelajaran muatan kejuruan yang
hanya dipelajari oleh peserta didik di SMK sesuai kompetensi keahliannya. Peserta didik
akan memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap materi kompetensi keahlian yang
dimiliki. Oleh karena itu, kesabaran dari sang pendidik dalam memberikan materi
kepribadian/karakter yang menyatu dalam mata pelajaran kejuruan.
Mata pelajaran kejuruan, terdiri dari mata pelajaran teori dan praktik. Oleh karena
itu, pendidik harus dapat memilah dalam memberikan metode penyampaian kepribadian
pada peserta didik. Adapun metode yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
1) Memberikan teladan yang baik pada peserta didik
2) Memberikan kepada para peserta didik untuk berlatih dan bekerja secara tim selama
melaksanakan praktik.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menarik kesimpulan atas pelajaran
yang telah diberikan.

133
d) Peserta Didik (Peserta didik)
1) Mentaati peraturan yang ada. Peraturan tersebut adalah peraturan tata tertib peserta
didik di sekolah, tata tertib peserta didik di kelas, tata tertib peserta didik di luar
sekolah, serta tata tertib lain yang dibuat oleh sekolah.
e) Sekolah
1) Memberlakukan norma-norma di sekolah,
2) Memberikan kearifan lokal kepada peserta didik lewat kegiatan intra dan
ekstrakulikuler,

Pendidikan karakter ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pendidikan
dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius,
jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.Atas dasar
pertimbangan tersebutPresiden telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor:
87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam Perpres ini disebutkan,
Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan
pendidikan di bawah tanggung jawab SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah
hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan kerja sama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM).
Pendidikan karakter memiliki tujuan:
a. membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045
dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika
perubahan di masa depan;
b. mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter
sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan
pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia;
c. merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan,
peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
Kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran pendidik atau guru.
Sebagaimana ajaran Ki Hajar Dewantara, “ing ngarso sung tuladho, ing madyo mbangun
134
karso, tut wuri handayani”, maka seorang pendidik idealnya memiliki kedekatan dengan
anak didiknya.

D. Literasi
Pengertian literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami
informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Literasi memerlukan serangkaian
kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre dan
kultural.Istilah literasi atau dalam bahasa Inggris literacy berasal dari bahasa Latin
literatus, yang berarti "a learned person" atau orang yang belajar. Dalam bahasa Latin
juga dikenal dengan istilah littera (huruf) yang artinya melibatkan penguasaan sistem-
sistem tulisan dan konvensi-konvensi yang menyertainya.Serbuan teknologi informasi
yang semakin gencar, dalam dunia pendidikan menggunakan istilah multiliterasi. Literasi
dianggap merupakan inti kemampuan dan modal utama bagi peserta didik maupun
generasi muda dalam belajar dan menghadapi tantangan-tantangan masa depan.
Pembelajaran literasi yang bermutu adalah kunci dari keberhasilan peserta didik di masa
depan. Untuk itu dibutuhkan pembelajaran literasi yang bermutu pada semua mata
pelajaran oleh semua guru yang dianggap sebagai guru literasi (teachers of literacy).
Dalam perkembangan waktu, pengertian literasi bukan hanya berkaitan dengan
keaksaraan atau bahasa, namun berkembang menjadi konsep yang berkaitan dengan
berbagai fungsi dan keterampilan hidup. Konsep Literasi dipahami sebagai seperangkat
kemampuan mengolah informasi, jauh di atas kemampuan menganalisa dan memahami
bahan bacaan.Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup moral
(moral literacy) dan keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan
dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut
sebagai literasi informasi.
Pelaksanaan literasi harus merupakan suatu gerakan yang disebut Gerakan
Literasi Sekolah (GLS). GLS memiliki tiga tahapan yaitu, pembiasaan, pengembangan,
dan pembelajaran.
1. Pembiasaan. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca
(Permendikbud No. 23 Tahun 2015). Tujuan kegiatan literasi di tahap pembiasaan
adalah:
a. Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran;

135
b. Meningkatkan kemampuan memahami bacaan;
c. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik; dan
d. Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.
e. Kegiatan membaca ini didukung oleh penumbuhan iklim literasi sekolah yang baik.
Dalam tahap pembiasaan, iklim literasi sekolah diarahkan pada pengadaan dan
pengembangan lingkungan fisik, seperti:buku-buku nonpelajaran (novel, kumpulan
cerpen, buku ilmiah populer, majalah, komik, dsb.);sudut baca kelas untuk tempat
koleksi bahan bacaan; danposter-poster tentang motivasi pentingnya membaca.
Kegiatan pembiasaan litersai di SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN dilakukan dengan memberi kebebasan pada siswa untuk membaca
berbagai buku yang ada di sekolah atau siswa diperbolehkan membawa buku sendiri yang
mereka sukai..
2. Pengembangan. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku
pengayaan.Pada prinsipnya, kegiatan literasi pada tahap pengembangan sama dengan
kegiatan pada tahap pembiasaan namun yang membedakan adalah bahwa kegiatan 15 menit
membaca diikuti oleh kegiatan tindak lanjut pada tahap pengembangan. Dalam tahap
pengembangan, peserta didik didorong untuk menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya
dengan proses membaca melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan. Perlu
dipahami bahwa kegiatan produktif ini tidak dinilai secara akademik. Mengingat kegiatan
tindak lanjut memerlukan waktu tambahan di luar 15 menit membaca, sekolah didorong
untuk memasukkan waktu literasi dalam jadwal pelajaran sebagai kegiatan membaca mandiri
atau sebagai bagian dari kegiatan kokurikuler. Bentuk, frekuensi, dan durasi pelaksanaan
kegiatan tindak lanjut disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah.Tujuan kegiatan
literasi di tahap pengembangan adalah sebagai tindak lanjut dari kegiatan di tahap
pembiasaan, kegiatan 15 menit membaca di tahap pengembangan diperkuat oleh berbagai
kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk:
a. Mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku pengayaan secara
lisan dan tulisan;
b. Membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan guru
tentang buku yang dibaca;
c. Mengasah peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif;
d. Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku yang dibaca
dengan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

136
Prinsip-prinsip kegiatan Literasi di tahap pengembangan dalam melaksanakan kegiatan
tindak lanjut, beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dipaparkan sebagai berikut.
a. Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku selain buku teks pelajaran. Buku yang
dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. Peserta didik
diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari rumah.
b. Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh tugas-tugas
presentasi singkat, menulis sederhana, presentasi sederhana, kriya, atau seni peran
untuk menanggapi bacaan, yang disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan peserta
didik.
c. Tugas-tugas presentasi, menulis, kriya, atau seni peran dapat dinilai secara
nonakademik dengan fokus pada sikap peserta didik selama kegiatan. Tugas-tugas
yang sama nantinya dapat dikembangkan menjadi bagian dari penilaian akademik
bila kelas/sekolah sudah siap mengembangkan kegiatan literasi ke tahap
pembelajaran.
d. Kegiatan membaca/membacakan buku berlangsung dalam suasana yang
menyenangkan. Untuk memberikan motivasi kepada peserta didik, guru sebaiknya
memberikan masukan dan komentar sebagai bentuk apresiasi.
e. Terbentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS) bertugas untuk merancang, mengelola,
dan mengevaluasi program literasi sekolah. Pembentukan TLS dapat dilakukan oleh
kepala sekolah. Adapun TLS beranggotakan pendidik, tenaga kependidikan, dan
pustakawan sekolah.
Kegiatan pengembangan literasi di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
dilakukan khususnya pada bulan bahasa dengan mengadakan acara bedah buku.
3. Pembelajaran. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan
menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.
Kegiatan berliterasi pada tahap pembelajaran bertujuan:
a. Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan
pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat;
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
c. Mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual, digital)
melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.
d. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran
(misalnya, dengan menggunakan graphic organizers).

137
e. Menggunakan lingkungan fisik, sosial afektif, dan akademik disertai beragam
bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran
untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
Prinsip-prinsip Kegiatan Literasi di tahap pembelajaran ini dilakukan untuk
mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku
nonteks pelajaran. Pembacaan buku nonteks pelajaran sebagai upaya untuk memperluas
wawasan berfikir peserta didik agar semakin banyak pengetahuan yang diserap. Beberapa
prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pembelajaran ini, antara lain:buku yang
dibaca berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks
multimodal, dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu; danada tagihan yang
sifatnya akademis (terkait dengan mata pelajaran). Pada tingkatan yang lebih tinggi, peserta
didik membuat karya tulis ilmiah sesuai dengan kompetensi keahliannya yang menggunakan
berbagai referensi yang harus dibaca. Semakin banyak referensi yang dibaca akan semakin
memperluas khazanah berfikir peserta didik dalam mengembangkan konsep dan idenya.
Pembuatan karya tulis ini bisa dalam bentuk penugasaan dari masing-masing guru mata
pelajaran atau berupa lomba karya tulis oleh sekolah atau mengikuti lomba karya tulis di luar
sekolah.
Kegiatan literasi pembelajaran di SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN
dilakukan dengan memberi tugas pad siswa untuk membuat makalah, laporan, atau karya
ilmiah

E. Bimbingan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa.
Bantuan tersebut berupaarahan, nasihat, saran, serta kritik membangun agar orang yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan
memanfaatkan potensi individu dan sarana yang ada. Bimbingan diadakan dalam rangka
membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri
untuk menyesuaikan dan mengembangkan potensi diri berdasarkan norma-norma yang
berlaku, sehingga pengembangan diri berlangsung secara optimal dan tidak terjadi
pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku.
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua
orang yaitu konselor dan konseli. Melalui hubungan itu dengan konselor dengan kemampuan-

138
kemampuan khusus yang dimilikinya menyediakan situasi belajar dansituasi pengembangan
potensi diri secara optimal pada konseli. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia
ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi kesejahteraan pribadi maupun
masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Konseling merupakan suatu hubungan
profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan konseli. Hubungan ini biasanya
bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua
orang dan dirancang untuk membantu konseli memahami dan memperjelas pandangan
terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi
dirinya.
Dengan demikian, maka bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang
dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli atau semua peserta
didik. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik
yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih
bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan
teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik
(berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan
perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus
sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik
kelompok.
Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang
memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai
satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan
sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena
bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya bersama. Bimbingan bukan hanya tugas
atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala sekolah sesuai dengan

139
tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork yang bekerja secara
sistematis dan sinergis.
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan
mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan
nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan.
Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk
mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan
keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan
bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah
mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil
keputusan.
Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di
lingkungan keluarga, dunia usaha/industri (DUDI), lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan
masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu
meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan (karir).
Tujuan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang terkait dengan aspek
pribadi-sosial adalah agar konseling:
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan dengan teman sebaya, teman sekolah, teman di tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain dengan saling menghormati
dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan (anugerah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), dan mampu
meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
5. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
6. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
7. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat atau harga dirinya. Memiliki rasa tanggung jawab, yang
diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.

140
8. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan
dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama
manusia.
9. Memiliki kemampuan mdalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat
internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
10. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Tujuan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang terkait dengan aspek
akademik (belajar) adalah :
1. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami
berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
2. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
3. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat (long life education).
4. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan
membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri
menghadapi ujian.
5. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam
memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang
berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Bagi peserta didik SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN yang
tujuan utamanya adalah bekerja setelah lulus, maka tujuan bimbingan dan konseling bagi
peserta didik yang terkait dengan aspek karir adalah :
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan setelah lulus nanti.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai
dengan norma agama.

141
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
karirnya masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-
ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan
secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Misal: apabila
seorang konseli bercita-cita menjadi seorang petani maju, maka dia senantiasa harus
mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir petani
maju tersebut.
8. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan
dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki.
Fungsi Bimbingan Koseling bagi peserta didik adalah:
4. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan
mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
5. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
6. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan
konseli. Konselor dan personal di SMK SWASTA TAMAN SISWA
PERDAGANGAN lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau
bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis
dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan
142
informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming),home
visit, dan sebagainya.
7. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
8. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama
dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
9. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli
secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun mata pelajarandi SMK SWASTA
TAMAN SISWA PERDAGANGAN , memilih metode dan proses pembelajaran,
maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan
konseli.
10. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis
dan konstruktif. Penyesuaian diri ini penting bagi peserta didik karena ketika mereka
magang industri, praktik kerja lapangan, dan memasuki dunia kerja akan melakukan
penyesuaian diri. Jika mereka berhasil menyesuaikan diri, maka mudah diterima di
lingkungannya dan mereka akan betah dalam lingkungan itu.
11. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan
bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan)
terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki
perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau
kehendak yang produktif dan normatif.

143
12. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseli.
13. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah
tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-
kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi
ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif
(pilihan) sesuai dengan minat konseli.
Sedangkan manfaat Bimbingan Konseling adalah:
1. Bimbingan konseling akan membuat diri peserta didik merasa lebih baik,
merasa lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut membantu
kita untuk menerima setiap sisi yang ada di dalam diri kita.
2. Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan
tingkat tingkat stress dan depresi yang dialami peserta didik karena dibantu untuk mencari
sumber stress tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian terbaik dari permasalahan
yang belum terselesaikan itu.
3. Bimbingan konseling membantu peserta didik untuk dapat memahami dan
menerima diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif
dengan orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri.
4. Perkembangan personal peserta didik akan meningkat secara positif.
Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat
ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut :
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasia-
kannya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu
data atau keterangan yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru
pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu
sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
adanya kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang
diperlukan baginya.
3., yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang Asas
keterbukaan menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura,
baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima
144
berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal
ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini
amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri
konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru
pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
konseli yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli
untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan
baginya.
5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada
tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli sebagai sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal
dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap
pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya
kemandirian konseli.
6. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli dalam
kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa
lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang
diperbuat sekarang.
7. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan konseli yang sama kehendaknya selalu bergerak
maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan
tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja
sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
9. Asas Kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh
bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan
145
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan
atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan
pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh,
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan
kemampuan konseli memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.
Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis
pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan
konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan
dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli)
mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat
menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula
guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan
lain-lain.
12. Asas Tutwuri Handayani, yaitu walaupun berbeda – beda konseli yang
dihadapi namun tujuan nya tetap satu yaitu terentaskannya masalah konseli oleh konseli
dengan dampingan dari konselor
13. Asas Kebersamaan, yaitu dalam konseling harus dilakukan bersama – sama
antara konselee dengan konselor, hal ini untuk manjaga keharmonisan, saling percaya, dan
kebersamaan yang kuat, konselee tidak bisa hanya diberi pengarahan, kadang kala konseli
membutuhkan pendamping untuk menyelesaikan masalahnya. namun, bukan berarti konselor
yang menyelesaikan masalah konseli.

146
BAB VII
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk
jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk harihari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah
melaporkan kepada cabang dinas pendidikan provinsi kantor cabang Tangerang.

A. Hari Belajar Efektif.


1. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Program Keahlian.
Program Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
2. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan
program keahlian.
3. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja
yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.
4. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
5. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap
muka.. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di
DU/DI setara
dengan satu jam tatap muka.

147
6. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran
Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
B. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif , waktu libur, dan kegiatan lainnya dapat dijabarkan
sebagaimana berikut ini;
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Digunakan untuk kegiatan
Minimum 34 minggu dan
1 Minggu Efektif pembelajaran efektif pada
maksimum 38 minggu
setiap satuan pendidikan
Maksmum tiap semeste 2
2 Jeda tengah semester Satu minggu setiap semester
minggu
3 Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
Digunakan untuk kegiatan
4 Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan
lebih panjang dapat
5 Hari libur keagamaan 2 - 4 minggu
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Disesuaikan dengan
6 Hari libur umum/nasional Maksimum 1 minggu Peraturan
Pemerintah
Maksimum 1 minggu Untuk Untuk satuan pendidikan
satuan pendidikan sesuai dengan ciri
7 Hari libur khusus
kekhususan
masing-masing
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
sekolah/madrasah yang

148
dikelompokkan secara
khususoleh
sekolah/madrasah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

Rincian Alokasi waktu tersebut diuraikan kedalam masing-masing semester sebagai berikut ;
Minggu Efektif Semester Ganjil
Jumlah Minggu Keterangan
Jumlah Jumlah
No Tidak (pertemuan tidak
Minggu Minggu Efektif
Efektif efektif)
1 Juli 4 3 1
2 Agustus 5 4 1
3 Sepetember 4 4 0
4 Oktober 4 3 1 UTS
5 November 4 4 0
1 minggu UAS
1 minggu pasca UAS
6 Desember 4 0 4
2 minggu libur akhir
semester
JUMLAH 26 18 8

Minggu Efektif Semester Genap


Jumlah Minggu Keterangan
Jumlah Jumlah
No Tidak (pertemuan tidak
Minggu Minggu Efektif
Efektif efektif)
1 Januari 5 5 0
2 Februari 4 4 0
4 1 minggu UTS, 1
3 Maret 2 2
minggu US

149
4 April 4 3 1 1 minggu USBN
1 minggu libur awal
Ramadhan, 1 minggu
5 Mei 5 2 3
UAS, 1 minggu pasca
UAS
1 minggu pasca UAS
6 Juni 4 0 4 Libur akhir semester
dan hari raya Idul Fitri
JUMLAH 26 16 10
Catatan:
1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi yang
tertera pada Jadwal tatap muka, tiap semester satu Mata Pelajaran/kompetensi kemungkinan
berbeda.
2. Untuk menentukan jumlah dari masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi bedasarkan
analisis/pemetaan kurikulum implementatif yang telah divalidasi.

C. Kalender Akademik
Kalender akademik SMK SWASTA TAMAN SISWA PERDAGANGAN terbagi
atas dua (2) semester yaitu semester ganjil dan semester genap.
NO. TANGGAL KEGIATAN SEMESTER 1
1. 9 Juli 2022 Hari Raya Idul Adha 1443
2. 11 Juli 2022 Hari Pertama Masuk Sekolah TP. 2022/2023
3. 11 - 13 Juli 2022 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
4. 30 Juli 2022 Tahun Baru Islam 1444 H
5. 17 Agustus 2022 HUT Kemerdekaan RI
6. 8 Oktober 2022 Maulid Nabi Muhammad SAW
7. 10 - 17 Oktober 2022 Ulangan Tengah Semester Ganjil
8. 30 Nopember 2022 HUT
9. 5 - 12 Desember 2022 Penilaian Akhir Semester (PAS)
10. 22 Desember 2022 Pembagian Rapor Semester Ganjil ( 5 hari kerja )
11. 22 Desember 2022 Pembagian Rapor Semester Ganjil ( 6 hari kerja )
12. 25 Desember 2022 Hari Raya Natal
13. 23 Desember - 04 Januari 2023 Libur Semester Ganjil

150
NO. TANGGAL KEGIATAN SEMESTER 2
1. 1 Januari 2023 Tahun Baru Masehi
2. 5 Januari 2023 Awal Semester Genap
3. 22 Januari 2023 Tahun Baru Imlek
4. 18 Februari 2023 Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
5. 20 - 22 Maret 2023 Ulangan Tengah Semester Genap
6. 22 Maret 2023 Hari Raya Nyepi
7. 7 April 2023 Wafat Isa Almasih
8. 3 - 11 April 2023 Perkiraan Rentang Waktu Ujian Sekolah (US)
9. 21 April 2023 Libur Khusus dan cuti bersama
10. 22 - 23 April 2023 Hari Raya Idul Fitri 1444 H
11. 24 - 27 April 2023 Libur Khusus dan cuti bersama
12. 1 Mei 2023 Hari Buruh
13. 6 Mei 2023 Hari Raya Waisak
14. 18 Mei 2023 Kenaikan Isa Almasih
15. 5 - 12 Juni 2023 Penilaian Akhir Tahun (PAT)
16. 1 Juni 2023 Hari Lahir Pancasila
17. 23 Juni 2023 Pembagian Rapor Semester Genap ( 5 hari kerja )
18. 24 Juni 2023 Pembagian Rapor Semester Genap ( 6 hari kerja )
19. 25 Juni - 15 Juli 2023 Libur Akhir Tahun Pelajaran

151

Anda mungkin juga menyukai