Anda di halaman 1dari 190

KATA PENGANTAR

Hanyalah pujian dan syukur dipersembahkan kepada Tuhan Yesus


Kristus Sang Imanuel, yang terus menjaga, memelihara, menyertai dan
menuntun kita hingga boleh ada di penghujung tahun 2023 dan boleh
melewati tantangan dan pergumulan dalam hidup dan pelayanan gereja.
Perayaan Natal tahun ini kita dituntun untuk berefleksi dari nyanyian para
malaikat dan bala tentara surga : “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
Mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya” (Lukas 2:14). Nats ini menjadi sentral Tema Natal tahun
2023 : “KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN DAMAI SEJAHTERA DI BUMI”. Natal
merupakan perayaan sukacita karena Allah berkenan menjumpai seluruh
ciptaan-Nya dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Warta sukacita
tentang kelahiran Yesus di kota Betlehem menggembirakan hati para
gembala. "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud” (Lk 2:10-11). Natal
mengajak umat beriman untuk masuk dalam karya penyelamatan Allah dan
bertemu dengan Sang Juru Selamat agar mengalami damai sejahtera.
“Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena
untuk itulah kamu di panggil menjadi satu tubuh dan bersyukurlah” (Kol
3:15).
Karena itu Damai sejahtera (shalom) sebagai suasana hidup yang
damai, rukun, dan tentram, tidak hanya berkaitan dengan hubungan antara
manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan antar sesama umat manusia
dan antara manusia dengan alam semesta. Sebagai umat Tuhan kita diajak
mari terus memuliakan Allah lewat upaya-upaya baik untuk mewujudkan
damai sejahtera di tengah kehidupan keluarga, Gereja, masyarakat, dan
bangsa.
Akhirnya dengan rasa bangga : Buku Khotbah Natal 2023 Dan Tahun
Baru 2024 dipersembahkan dengan harapan bisa memenuhi kebutuhan
dalam ibadah perayaan Natal Tahun 2023 dan menyambut Tahun Baru
2024.
“IMANUEL“
Badan Pekerja Sinode
Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow

1
K e t u a Sekretaris

Pdt.F.W.Kamasaan, M.Th Pdt.J.S.Tangkere, M.Th

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar….............................................................................1
Daftar Isi…………..............................................................................2
A. TATA IBADAH :
1. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Wilayah..........................................4
2. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Jemaat..........................................8
3. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Kolom (Bentuk I)...............................12
4. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Kolom (Bentuk II)..............................15
5. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Kolom (Bentuk III).............................18
6. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Kolom (Bentuk IV).............................22
7. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal PKB Wilayah....................................26
8. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal PKB Jemaat.....................................29
9. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal WKI Wilayah……………………………………………. 32
10. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal WKI Jemaat.....................................35
11. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Pemuda Wilayah................................39
12. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Pemuda Jemaat................................42
13. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Remaja Wilayah................................46
14. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Remaja Jemaat.................................50
15. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Lansia Wilayah..................................53
16. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Lansia Jemaat..................................56
17. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Rukun Sosial Bentuk I..........................58
18. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Rukun Sosial Bentuk II.........................61
19. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Instansi Bentuk I................................64
20. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Instansi Bentuk II...............................67
21. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Keluarga.........................................70
22. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Keluarga Pelayan...............................73
23. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal Perguruan Tinggi/Akademi. 76
24. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal SMA / SMK / SMTK..............................79
25. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal SMP...............................................82
26. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal SD.................................................86
27. Tata Cara Ibadah Perayaan Natal TK................................................ 89
28. Tata Cara Ibadah Malam Natal 24 Desember 2021................................91

3
B KHOTBAH
1. Khotbah Perayaan Natal Wilayah…………………………………………………………. 94

2. Khotbah Perayaan Natal Jemaat…………………………………………………………. 97

3. Khotbah Perayaan Natal Kolom (Bentuk I)…………………………………………… 101

4. Khotbah Perayaan Natal Kolom (Bentuk II) ………………………………………… 104

5. Khotbah Perayaan Natal Kolom (Bentuk III) ………………………………………… 107

6. Khotbah Perayaan Natal Kolom (Bentuk IV)………………………………………… 110

7. Khotbah Perayaan Natal PKB Wilayah…………………………………………………. 112

8. Khotbah Perayaan Natal PKB Jemaat...........……………………………………. 114

9. Khotbah Perayaan Natal WKI Wilayah…………………………………………………. 116

10. Khotbah Perayaan Natal WKI Jemaat…………………………………………………… 118

11. Khotbah Perayaan Natal Pemuda Wilayah………………………….………………. 120

12. Khotbah Perayaan Natal Pemuda Jemaat……………………………………………. 123

13. Khotbah Perayaan Natal Remaja Wilayah……………………………………………. 126

14. Khotbah Perayaan Natal Remaja Jemaat……………………………………………. 128

15. Khotbah Perayaan Natal ASM………………………………………………

16. Khotbah Perayaan Natal Lansia Wilayah……………………………………………… 131

17. Khotbah Perayaan Natal Lansia Jemaat………..……………………………………. 133

18. Khotbah Perayaan Natal Rukun Sosial Bentuk I …………………………………… 135

19. Khotbah Perayaan Natal Rukun Sosial Bentuk II ….……………………………… 137

4
20. Khotbah Perayaan Natal Instansi Bentuk I…………………………………………… 139

21. Khotbah Perayaan Natal Instansi Bentuk II…………………………………………… 141

22. Khotbah Perayaan Natal Keluarga………………………………………………………… 144

23. Khotbah Perayaan Natal Keluarga Pelayan…………………………………………. 146

24. Khotbah Perayaan Natal Perguruan Tinggi /Akademi…………………………. 148

25. Khotbah Perayaan Natal SMA / SMK / SMTK…………………….…………………. 150

26. Khotbah Perayaan Natal SMP………………………………………………………………… 152

27. Khotbah Perayaan Natal SD…………………………………………………………………. 154

28. Khotbah Perayaan Natal TK…………………………………………………………………. 157

29. Khotbah Malam Natal Tanggal 24 Desember 2023………………………………. 160

30. Khotbah Natal I Tanggal 25 Desember 2023……………………………………….

31. Khotbah Natal II Tanggal 26 Desember 2023………………………………………. 172

32. Khotbah Malam Akhir Tahun Tanggal 31 Desember 2023……………………. 176

33. Khotbah Tahun Baru I Tanggal 1 Januari 2024……………………………………. 178

34. Khotbah Tahun Baru II Tanggal 2 Januari 2024…………………………………….

5
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
WILAYAH

PERSIAPAN : (Diiringi dengan solo) .


Prosesi masuk Khadim bersama BPW dan Ketua-ketua jemaat serta Ketua
Kompelsus BIPRA Wilayah.
Seorang Pelsus : Gema Natal mulai terdengar dalam lantunan pujian yang
merdu menggugah kalbu dengan penuh syukur atas segala rahmat-Nya di
sepanjang tahun 2023 sungguh terbukti, karena itu patutlah kita datang
memuji dan memuliakan DIA Sang Putra Natal, Dia Jurus’lamat dunia…
J : Aku berkata kepada Tuhan, Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik
bagiku selain engkau.
Pnt2 : Aku memuji TUHAN yang telah memberi nasehat kepadaku; ya pada
waktu malam hati nuraniku mengajari aku,
Dkn2 : Aku senantiasa memandang kepada TUHAN, karena Ia berdiri di
sebelah kananku, aku tidak goyah.
Pelsus : Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan
tubuhku akan diam dengan tentram.
Kh+J : Menyanyi KJ.No.109 : 1 : “HAI MARI BERHIMPUN”
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
Kh : Dalam ke-Tritunggalan Allah yang adalah Bapa, Anak Dan Roh Kudus,
Ibadah perayaan Natal Yesus Kristus, Wilayah………..……Ditahbiskan.
Amin.
Damai Sejahtera Allah beserta dengan kalian !
J : Damai Sejahtera bagimu juga!
Kh+J : Menyanyi : “INDAH SEBAGAI DI EDEN”
PENGAKUAN DOSA & BERITA ANUGERAH ALLAH (Duduk)
Kh : Saudara-saudara, Tuhan Allah memanggil dan menghimpunkan kita
sebagai satu persekutuan jemaat-jemaat se-Wilayah. Kita dipanggil
selaku hamba-hamba-Nya untuk menatalayani umat-Nya, dan sebagai
umat-Nya kita diminta memanfaatkan setiap waktu untuk melakukan
yang terbaik, memelihara keutuhan keluarga dan persekutuan jemaat,
serta membangun semangat hidup bersama di tengah masyarakat. Itu
adalah panggilan yang ideal bagi kita, namun sekarang renungkanlah
apakah kita telah bersungguh-sungguh melakukannya …...

6
Pelsus : Ya Tuhan, kami sadar bahwa sebagai hamba pelayan-Mu terkadang
kami lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pelayanan
karena kesibukan dan pemenuhan kebutuhan hidup yang menjadi
alasan. Kami kurang bersemangat dalam menunaikan pemberitaan
Injil-Mu dan pelayanan kasih sering terabaikan, kami kurang menjadi
teladan yang baik bagi umat yang kami layani. Ampunilah dan
kasihanilah kami …..
J : Ya Tuhan…kami sadar bahwa seringkali kesuksesan dan keberhasilan
hidup dilihat karena kemampuan, kecakapan dan kehebatan kami, kami
begitu angkuh, padahal tanpa Engkau Tuhan kami bukan apa-apa. Dalam
menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan kami sering kehilangan
pegangan dan pengharapan, kami menjadi takut, kecewa dan putus asa.
Kami kehilangan kendali, mudah marah dan mencari pertolongan di luar
Engkau Tuhan…
Kh : Sebagai hamba-Mu dan jemaat, kami sadar bahwa seringkali masih ada iri
dan dengki, kurang membangun kebersamaan sebagai satu Wilayah,
masih ada pementingan diri dan kelompok dari pada mengupayakan
untuk terus berjalan bersama, kami lebih suka mengatur dari pada
diatur, kami kurang menghargai berbagai talenta di antara kami.
Kasihanilah kami Tuhan…
Kh : Ya Tuhan, kami adalah manusia yang penuh kelemahan dan keterbatasan
yang hanya meminta belaskasihan daripada-Mu. Ampuni dan kasihanilah
kami, dengarlah permohonan kami dari lubuk hati kami yang paling
dalam, layakkanlah kami dan baharuilah hidup kami, di dalam Rahmat-Mu
ya Yesus Kristus Juruselamat dunia, kami memohon dan mau
berkomitmen untuk terus mengubah hidup sesuai kehendak-Mu. Amin.
Kh+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.112 : “DIA JAMAH”
Tertindih dengan beban berat, dosa dunia menjerat.
Lalu ku datang pada Yesus, Dia memb’ri kelegaan.
Dia jamah seg’nap hidupku, dan b’ri damai di hatiku.
Semua t’lah berubah dan aku tahu, Yesus jamah ku jadi baru.
Kh : Kepada mereka yang dengan tulus ikhlas mengaku dosa di hadapan Allah
dan mau bertobat dari segala kesalahannya, dengarlah ini : “Dan
barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab
di gunung Sion dan Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah

7
difirmankan TUHAN, dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan
termasuk orang-orang yang terlepas” (Yoel 2 : 32).
Kh+J : Menyanyi KJ No.112 : 1 “ANAK MARIA DALAM PALUNGAN”
Anak Maria dalam palungan, miskin dan hina, namun besar,
rela sengsara bagi manusia; dihapuskan-Nya dosa cemar

PENYALAAN LILIN TANDA KESEDIAAN MAU HIDUP DALAM


TERANG KRISTUS YANG MENYELAMATKAN
( Lampu dipadamkan )
Kh : Dunia yang adalah ciptaan Allah adalah baik adanya, namun menjadi
rusak oleh karena keserakahan, keangkuhan, dan perilaku yang jahat
dari manusia yang tamak, dosa terus merajalela dan kegelapan
meliputi dunia ini. Dunia membutuhkan terang, dan terang abadi hanya
ada di dalam Yesus Kristus Jurus’lamat dunia, untuk menerangi
kegelapan dan memulihkan. Karena itu mari kita nyalakan lilin-lilin
natal ini sebagai tanda kita akan juga menjadi terang bagi sesama…

Kh+J : Menyanyi NKPI Jilid I N0.304 : “OH MALAM KUDUS”


Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Terpancar kini sinar pengharapan, yang dinantikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap, melihat fajar kini merekah
Refr. : Mari sujud dengar kidung malaikat, Malam mulia….
Malam Kristus lahir. Malam….kudus….Malam Kristus lahir
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Malam kudus datangnya kebenaran, janji Ilahi sekarang genap
Dan kini dunia dalam kegelapan, menyambut Dia Jurus’lamatnya
Refr. : Mari sembah dengar kidung malaikat Malam…. Kudus….
Malam yang cemerlang. Malam kudus….Malam Yesus lahir.

SABDA NATAL : Doa, Pemb.Alkitab, Khotbah …..


PUJI-PUJIAN : .....
PERSEMBAHAN
Kh : Marilah kita memberikan persembahan syukur sebagai jawaban atas kasih
karunia Tuhan dalam hidup kita.
Kh+J : Menyanyi KJ.No.99 : 1-2 : “GITA SORGA BERGEMA”
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia !
Damai dan sejahtera turun dalam dunia."
8
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T'rang ajaib!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
Yang di sorga disembah Kristus, Raja yang baka,
lahir dalam dunia dan Maria bunda-Nya.
Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal;
dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
DOA UMUM :
NYANYIAN PENUTUP
Kh+J : Menyanyi KJ.No.145 : 1 : “MARI TUTURKAN KEMBALI”
Mari tuturkan kembali Kisah yang indah benar
Warta berharga sekali Yesus Pahlawan besar
Bahwa di malam lahir-Nya Malak menyanyi merdu
Hormat dib'ri bagi Allah, dunia beroleh restu
Mari tuturkan kembali Kisah yang indah benar
Warta berharga sekali Yesus Pahlawan besar
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Kh : Berita Natal yang telah kita dengar saat ini, kiranya akan menginspirasi
kita untuk tetap bersemangat menjalani tugas dan tanggung jawab
dengan taat dan setia, tidak mudah menyerah dan berupaya menjadi
berkat bagi keluarga, jemaat dan masyarakat guna menuju umat yang
Tangguh.
Terimalah berkat Tuhan : Kasih Allah Bapa yang terwujud dalam Yesus
Kristus Sang Putra Natal dan Roh Kudus akan menyertai kita saat ini
dan selama-lamanya.
J : Amin…Amin…Amin.

9
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
JEMAAT

PERSIAPAN : (Prosesi masuk Majelis dan Khadim)


AJAKAN BERIBADAH
Seorang Pelsus : Marilah segenap jemaat kita beribadah kepada Tuhan, sebab
Dia telah lahir di setiap relung hati kita sehingga “Dia yang mulia menjadi
hina, untuk membuat kita yang hina menjadi mulia.” Maka sudah
sepantasnyalah kita memuji dan memuliakan Dia.
S1 : Saudaraku.. Berita Natal itu kembali menyapa dan bergema. Alunan-
alunan kidung yang indah mengingatkan kita akan masa dimana Sang
Juruselamat lahir untuk menebus dosa kita umat manusia.
S2 : Peristiwa Natal adalah titik awal dari peristiwa Kalvari dan Kebangkitan
Kristus. Tanpa adanya peristiwa Natal, maka peristiwa Kalvari dan
Kebangkitan tidak mungkin terwujud. Dari ketiga peristiwa ini semuanya
merupakan bukti Tuhan sangat baik dan mengasihi kita.
S3 : Dan di hari-hari ini, kita sedang berada dalam masa penantian dan
pengharapan akan kedatangan-Nya kembali.
J : Kami hendak menyambut-Nya dalam sorak-sorai sambil
mengumandangkan syukur dan pujian hanya bagi nama Tuhan.
S1+S3 : Mari puji dan megahkan Dia! biarkan Dia sungguh lahir di hatiku, di
hatimu, di hati kita semua.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.319 : “DIA LAHIR UNTUK KAMI”
Dia lahir untuk kami, Dia mati untuk kami,
Dia bangkit bagi kami semua
Dia itu Tuhan kami, Dia itu raja kami,
Sang Penebus Jurus’lamat dunia.
Refr. : Itulah Firman Allah, yang turun ke bumi.
Yang jadi sama dengan manusia
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami,
Dia raja di atas s’gala raja.

10
TAHBISAN (Berdiri)
P : Dalam ketritunggalan Allah Bapa, Anak Dan Roh Kudus Ibadah Perayaan
Natal Jemaat saat ini ditahbiskan. Salam Sejahtera buat kamu sekalian
yang diberkati.
J : Salam Sejahtera bagimu juga, Tuhan memberkati !
NAS PEMBIMBING
P : “Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang
takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.” (Mazmur 85:10)
P+J : Menyanyi KJ No. 101 : “ALAM RAYA BERKUMANDANG”
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:
Glo...ria in excelsis Deo! (2x)
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERA (Jemaat duduk)
P : Perayaan Natal ini membawa kesan yang mendalam di hati setiap kita.
Namun, momen ini juga menjadi perenungan, apakah benar membawa
sukacita. Tak dapat dipungkiri menjelang Natal ada banyak permintaan
yang menjadi pergumulan karena berbagai persiapan lahiriah tanpa
persiapan rohaniah.
Pelsus : Ya Tuhan, kami dipanggil sebagai pelayan-Mu untuk menggembalakan
umat-Mu sesuai dengan yang dianugerahkan kepada kami, namun kami
sadar bahwa seringkali kesibukan pribadi kami membuat kami lalai
menunaikan tugas pelayanan.
Bpk2 : Sebagai imam dalam keluarga, ada banyak harapan dari isteri dan
anak-anak, namun kurang aktif dalam ibadah membuat kami kurang
menjadi teladan iman. Kami sadar bahwa sering kata dan tindakan kami
menyakiti orang-orang di sekitar kami. Kerja di luar rumah yang
menuntut kami tak kenal lelah membuat kami kurang waktu dengan
keluarga, padahal mereka sangat membutuhkan canda dan kebersamaan.
Ampuni dan kasihanilah kami.
Ibu2 : Kami sadar bahwa sebagai Ibu dan isteri terkadang kami banyak
menuntut ini dan itu, bersikap boros, kurang mampu menata ekonomi
keluarga dengan baik, dan banyak membuang waktu untuk hal-hal yang
tidak produktif dan sering tidak menjadi peneduh, tetapi pemicu huru-
hara. Ampunilah dan kasihanilah kami.

11
Pemuda/Remaja : Sebagai orang muda kami hanya ingin dimengerti dan
banyak menuntut dan selalu harus diutamakan, kami begitu egois, tanpa
kami sadar ada banyak hati yang tersakiti karena tingkah dan ulah kami.
Kami mudah terpengaruh dengan berbagai pergaulan yang tidak sehat
yang merusak masa depan kami. Ampunilah dan kasihani kami.
Anak2 : Ya Tuhan, kami sadar bahwa kami sering menyakiti hati orang tua
dengan kemalasan, tidak patuh dan kurang mau membantu, kami lebih
suka bermain dari pada giat belajar dan beribadah kepada-Mu.
Ampunilah kami Tuhan.
P+J : Ya Tuhan, dengarkanlah pengakuan dan permohonan kami ini,
berbelaskasihanlah dan ampunilah kami. Kami mau bertobat dan
membaharui hidup kami untuk lebih taat dan setia pada perintah-Mu.
Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
P+J : Menyanyi KJ. No. 29 : 1 : “DIMUKA TUHAN YESUS”
P : “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa
kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi
kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu. Untuk menyinari mereka
yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut, untuk
mengarahkan kaki kepada jalan damai sejahtera” (Lukas 1:68-69,79)
NUBUATAN KEDATANGAN SANG RAJA DAMAI
S4 : Membaca Yesaya 9 : 1
S5 : membaca : Zakaria 9 : 9
S6 : membaca Lukas 2 : 8-14
PENYALAAN LILIN NATAL
P : Saudara-saudara, saatnya kita menyalakan Lilin-lilin Natal ini dengan
keyakinan yang sungguh bahwa Yesus Kristus adalah terang dunia yang
telah menyelamatkan manusia dari kegelapan dosa dan maut.
P+J: Menyanyi KJ.No.92 : “MALAM KUDUS” (Lampu dipadamkan)
Malam Kudus Sunyi senyap, dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, Ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang (2x)
Malam kudus sunyi senyap, Khabar baik, menggegap
Bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
Lahir Raja Shalom (2x)
Malam Kudus Sunyi Senyap, kurnia dan berkat
12
tercermin bagi kami terus, di wajah-Mu ya Anak Kudus
Cinta Kasih Kekal (2x) (Lampu dinyalakan)
PELAYANAN FIRMAN : Doa, Pembacaan Alkitab & Khotbah/Refleksi
PUJI-PUJIAN : .......
PERSEMBAHAN
P : “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36)
P+J: Menyanyi KJ. No. 99 : “GITA SORGA BERGEMA”
Gita sorga bergema, Lahir Raja Mulia
Damai dan sejahtera turun dalam dunia.
Bangsa-bangsa bangkitlah dan bersoraklah serta
Permaklumkan kabar baik; Lahir Kristus Trang ajaib!
Gita sorga bergema, Lahir Raja Mulia.
Yang di sorga disembah, Kristus Raja yang baka
Lahir dalam dunia dan maria bunda-Nya
Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal
Dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
Gita sorga bergema lahir Raja Mulia.
Raja damai yang besar, Surya hidup yang benar.
Menyembuhkan dunia di naungan sayap-Nya
Tak memandang diri-Nya bahkan maut dit’rima-Nya.
Lahir untuk memberi hidup baru abadi!
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia.
DOA UMUM
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J: Menyanyi KJ. No. 120 : 1 : “HAI SIARKAN DI GUNUNG”
NASEHAT DAN BERKAT
P : Perayaan Natal adalah bagaimana kita menghayati bagaimana besarnya
kasih Allah akan dunia ini sehingga makna Natal tidak hanya sekedar
seremoni belaka, tetapi menjadi momentum memperkokoh kebersamaan
dalam keluarga, jemaat dan masyarakat, sebagai bukti Kemuliaan bagi
Allah dan Damai Sejahtera di bumi.

13
Kasih karunia dari Allah Bapa, dan damai Sejahtera dari Sang Putra Natal
serta Roh Kudus yang menuntun, akan memberkati kita semua dari
sekarang ini sampai selama-lamanya.
P+J : Amin…Amin…Amin.
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
KOLOM BENTUK I

PERSIAPAN : Menyanyi KJ. 123:1 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”


PANGGILAN BERIBADAH (Berdiri)
Pnt : Dalam kehangatan kain lampin, Bayi Yesus terbaring lelap. Bintang
bersinar terang memancarkan cahaya, memberi tanda telah lahir seorang
Raja. Nyanyian para malaikat memuliakan Allah, menggema merdu di
keheningan malam. Para gembala menuju kandang menjumpai bayi
dalam kesahajaan-Nya. Tiga orang majus dari negeri jauh datang
menyembah, membawa persembahan. Semua perhatian tertuju di Efrata.
Kini dan di sini, kita pun dalam perhimpuanan bersukacita menyambut
kelahiran Bayi Yesus, Sang Raja dan Juruselamat.
P+J: Menyanyi KJ. No 109 : 1 : “HAI MARI BERHIMPUN”
VOTUM DAN SALAM
P : Ibadah perayaan Natal Yesus Kristus ini ditahbiskan dalam nama Allah :
Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Damai sejahtera Allah besertamu!
J : Dan besertamu juga!
P+J: Menyanyi KJ. No. 91 : 1 : “PUTRI SION, NYANYILAH”
PENGAKUAN DOSA (Duduk)
P : Marilah sejenak meneduhkan diri .… menatap ke dalam relung hati,
mengaku dalam kejujuran kepada Allah segala dosa-dosa kita.
J : Ya Tuhan, kepada-Mu kami mengaku segala kesalahan. Kecenderungan
hati berbuat jahat menguasai kami, akibatnya perkataan dan perbuatan
kami pun tak berkenan pada-Mu. Terkadang kami tahu bahwa perkataan
kami melukai perasaan sesama, tapi kami bersikap acuh bahkan
cenderung merasa puas diri, karena yang jahat menguasai kami.
Perbuatan tidak terpuji yang kami lakukan seolah memenuhi hasrat
kebencian yang membara dalam hati.
P : Ya Tuhan ampunilah kami…..
14
Bpk2 : Kami mengaku kalau kami tidak selalu setia. Kami ‘tak jarang
melalaikan tanggung jawab menafkahi keluarga yang semestinya kami
kerjakan. Kami kadang ingin dipatuhi tapi banyak kali kami tidak
memberi teladan yang baik sebagai alasan untuk dipatuhi.
P : Ya Tuhan ampunilah kami….
Ibu2 : Banyak kali kami gagal memainkan peran dengan baik sebagai istri
terhadap suami. Sering kami tidak menjadi ibu yang baik bagi anak-
anak karena kami hanya ingin didengar dan dimengerti, tapi tidak
ingin mendengar dan mengerti anak-anak kami. Kami bersikap egois
terhadap mereka.
P : Ya Tuhan ampunilah kami.
P/R : Kami sering mengabaikan perintah orang tua, menganggap diri
berpengalaman sehingga tidak ingin dinasihati. Kami melakukan hal-
hal tidak terpuji, sehingga tidak menggunakan masa muda kami secara
bertanggung jawab.
P : Ya Tuhan ampunilah kami.
ASM : Kami sering membantah kepada orang tua. Kami juga sering mengejek
teman bermain sehingga menyakiti hati mereka. Kami kadang malas
belajar.
P : Ya Tuhan ampunilah kami. Kiranya dalam rahmat cinta kasih-Mu, kami
semua diampuni dan dibaharui. Dalam kasih Tuhan Yesus kami memohon.
Amin.
P+J: Menyanyi KJ. No. 112 : 1 : “ANAK MARIA DALAM PALUNGAN”
Anak Maria dalam palungan, miskin dan hina, namun besar,
Rela sengsara bagi manusia; dihapuskan-Nya dosa cemar
BERITA ANUGERAH ALLAH
P : Nabi Yesaya menubuatkan: “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan
telah melihat terang yang besar, mereka yang diam di negeri kekelaman
atasnya terang telah bersinar.”
P+J: Menyanyi NKPI Jilid II No. 178 : “PENEBUS DOSA”
Kau Tuhanku, penebusku, Kau datang ke dunia
Engkau rela disalibkan demi s’luruh manusia
Hari bahagia, t’lah datanglah Kau lahir ke dunia
Kau datanglah, Kau datanglah, Kau penebus dosa
Semuanya bergembira dengar kabar bahagia
Engkau datang ke dunia, Kau penebus dosa
PEMASANGAN LILIN
15
P : Terang yang sesungguhnya telah datang ke dalam dunia. Dia Sang Terang
menghendaki kita pun ikut memancarkan sinar supaya yang gelap pun
menjadi terang. Lilin-lilin yang akan dinyalakan adalah simbol kesediaan
menjadi terang. Marilah nyalahkan lilin-lilin ini.
P+J: Menyanyi KJ. No. 92 : “MALAM KUDUS” (lampu dipadamkan)
Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang (2x)
Malam kudus, sunyi senyap; Kabar Baik menggegap;
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“Lahir Raja Syalom” (2x)
Malam kudus, sunyi senyap; Kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus di wajah-Mu, ya Anak kudus,
cinta kasih kekal (2x)
(Lampu dinyalakan)
SABDA NATAL :
PUJI-PUJIAN
PERSEMBAHAN
P : Menjawab anugerah kasih Tuhan yang berkelimpahan dalam hidup kita,
marilah kita memberi persembahan.
Dkn : Ya…. kami mau memberi persembahan sebagai tanda syukur kami, sebab
terlalu banyak jumlah berkat-Mu dalam hidup kami, tidak sanggup kami
hitung.
P+J : Menyanyi KJ. No. 100 : “MULIAKANLAH”
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ. No. 427:1 : “KU SUKA MENUTURKAN”
PENGUTUSAN DAN BERKAT
P : Di sini kita sudah bercerita tentang kisah yang tak lekang oleh waktu.
J : Kita pun telah menyanyikan lagu pujian yang tak usang oleh zaman.
P : Di sini kita telah bertekad untuk menjadi terang yang memancarkan
sinar. Karena itu pergilah dan bersaksilah tentang kelahiran-Nya.
Senandungkanlah pujian melalui kehidupan yang layak, supaya orang
bersukacita, dan terimalah berkat dari Tuhan :
Kasih karunia Allah dalam Kristus Yesus, Sang Putra Natal menyertai
saudara-saudara, kini dan selamanya.
J : Amin….Amin…..Amin.

16
17
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
KOLOM BENTUK II

PERSIAPAN : Menyanyi Nyanyian Rohani : “INDAH SEBAGAI DI EDEN”


PANGGILAN BERIBADAH (Berdiri)
Pnt/Dkn :Sejenak kita hadir di sini, menyatukan raga dalam persekutuan
sukacita dengan sesama, merasakan cinta kasih Allah yang hadir
dalam peristiwa Natal Yesus, mengungkap pujian sembah dari
sanubari yang rindu mengalami damai sejahtera Allah.
P : Marilah memuliakan Allah dalam puja dan puji, sorak dan sembah,
dendang dan lagu dalam persekutuan saat ini
P+J: Menyanyi KJ. No 119 : 1 : “HAI DUNIA GEMBIRALAH”
Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu! Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur (2x), bersama-sama bersyukur!
VOTUM DAN SALAM
P : Pertolongan kepada kita adalah di dalam nama Tuhan yang menjadikan
langit dan bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak
meninggalkan perbuaatan tangan-Nya.
Salam hai sekalian kamu yang dirahmati Allah. Tuhan bersertamu!
J : Dan besertamu juga!
P+J: Menyanyi KJ. No. 123 : 1 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”
PENGAKUAN DOSA (Duduk)
P : Ya Tuhan, di sini kami berhimpun mengungkap rasa dalam persekutuan
dengan Tuhan dan sesama. Jiwa kami gundah, nurani kami tidak bisa
berbohong, ada dosa dan kesalahan yang tak dapat kami sembunyikan di
hadapan-Mu.
J : Ya Tuhan, sesungguhnya Engkau sangat mengenal kami, mengetahui
sampai kedalaman nurani kami. Engkau mengetahui pikiran kami, dan
perbuatan kami, semuanya jelas di hadapan-Mu. Kami mengaku bahwa
kami telah berdosa kepada-Mu dan sesama kami.
P : Ya Tuhan berilah belas kasih cinta-Mu…..
J : Ya Tuhan, kami sadar bahwa kami lalai menerapkan ajaran mengasihi
sesama, karena dendam, amarah, iri hati begitu menguasai kami. Nurani
kami dibutakan oleh ambisi pribadi karena semata ingin memuaskan
hasrat diri sendiri untuk hidup yang menyenangkan diri sendiri. Kami
tidak peduli dengan sesama di sekitar kami.

18
P : Ya Tuhan berilah belas kasih cinta-Mu….
Pelayan :Ya Tuhan, sebagai pelayan-Mu, kami sadar terkadang tekanan
pelayanan membuat kami tidak mampu mengendalikan diri, kami
menjadi marah ketika dikritisi, kami mendendam ketika ditegur,
kami tak ingin merendahkan hati di hadapan-Mu dalam melayani.
P : Ya Tuhan, berilah belas kasih cinta-Mu sebab pada-Mu ada pengampunan.
Baharuilah kami dalam kasih rahmat-Mu. Dalam Kristus Yesus, Sang
Penebus, Juruselamat manusia, kami memohon. Amin.
P+J: Menyanyi KJ. No. 96 : 3 : “DI MALAM SUNYI BERGEMA”
Tetapi dosa pun tetap melanda dunia,
Menyangkal kidung Kabar Baik sekian lamanya
Hai insan, buka hatimu, mengapa rusuh t’rus?
Diamkan gaduh dan dengar nyanyian yang kudus.
BERITA ANUGERAH ALLAH
P : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes
3:16)
Demikianlah sabda Yesus yang menjadi berita anugerah bagi kita.
P+J: Menyanyi KJ. No. 119:3 : “HAI DUNIA GEMBIRALAH”
Janganlah dosa menetap di lading dunia.
Sejahtera penuh berkat, berlimpah s’lamanya (2x)
Berlimpah-limpah s’lamanya.
PEMASANGAN LILIN
P : Bintang terang yang bersinar di langit gelap, mengisyaratkan bahwa Ia
yang lahir memancarkan sinar terang di tengah kegelapan dunia. Maka
sekarang saat lilin-lilin ini dinyalakan menjadi simbol kesediaan kita
untuk memncarkan sinar di tengah kegelapan.
J : Kami mau menyalahkan lilin-lilin ini, menjadi terang bagi kegelapan
dunia.
P+J: Menyanyi KJ. No. 92 : “MALAM KUDUS”
Malam kudus, sunyi senyap, dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus.
Anak tidur tenang (2x)
Malam kudus, sunyi senyap, kabar baik menggegap
Bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
19
Lahir Raja Syalom (2x)
Malam kudus, sunyi senyap, kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus, di wajah-Mu ya Anak Kudus
Cinta kasih kekal (2x)
SABDA NATAL
PUJI-PUJIAN
PERSEMBAHAN
P : Para Majus, berjalan jauh mencari Bayi Yesus yang adalah Raja untuk
mempersembahkan emas, kemenyan dan mur sebagai persembahan
terbaik mereka. Marilah kita pun memberi persembahan yang terbaik
bagi Dia.
P+J: Menyanyi KJ. No. 101 : “ALAM RAYA BERKUMANDANG”
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
Dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:
Glo...ria in exelsis Deo! (2x)
Hai gembala, kar’na apa sambutan ini menggegar?
Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar?
Gloria in exelcis Deo! (2x)
Sudah lahir Jurus’lamat itu berita lagunya
Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan pada-Nya.
Gloria in exelcis Deo! (2x)
Ikutilah, hai gembala, nyanyian sorga yang merdu;
Mainkan suling dan rebana dan bersyukur di hatimu!
Gloria in exelcis Deo! (2x)
SYUKUR NATAL
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J: Menyanyi KJ. No. 120:1 : “HAI, SIARKAN DI GUNUNG”
PENGUTUSAN DAN BERKAT
P : Pergilah, lakukanlah yang baik dalam hidupmu. Wartakanlah kepada
segala makhluk bahwa Yesus Kristus, Sang Imanuel, adalah Juruselamat
dunia. Terimalah berkat Tuhan:
Damai sejatera Allah menyertai saudara-saudara, sekarang ini, selama
penantian kedatangan Kristus Yesus sampai maranatha.
J : Amin…Amin…Amin.

20
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
KOLOM BENTUK III

PERSIAPAN : (Prosesi Khadim dan penyalaan lilin Adven)


P+J : Menyanyi Ny. Rohani : “INDAH SEBAGAI DI EDEN”
PANGGILAN BERIBADAH : (Berdiri)
Pnt : Allah menciptakan manusia dan ditempatkan di taman Eden. Suasana
begitu indah, penuh dengan tanaman yang baik dan buah-buahan yang
enak dimakan. Akan tetapi seketika semua sirna oleh karena manusia
yang melanggar perintah Tuhan, memakan buah yang dilarang oleh
Tuhan, melanggar perintah Tuhan, menjadikan manusia berdosa dan
tidak layak di hadapan Tuhan.
Dkn : Manusia telah berdosa, dan upah dosa adalah maut. Akan tetapi, Allah
mengasihi manusia. Dia tidak ingin manusia binasa, karena itu
diberikannyalah Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk menebus
kita dari dosa. Dialah Imanuel, Sang Putra Natal, yang kelahiran-Nya
kita rayakan saat ini.
P+J : Menyanyi KJ. No. 109:1 : “HAI MARI BERHIMPUN”
Hai mari berhimpun dan bersukaria,
hai mari semua ke Betlehem
Lihat yang lahir Raja Bala Surga,
Sembah dan puji Dia (3x) Tuhanmu
TAHBISAN DAN SALAM
P : Ibadah perayaan Natal Yesus Kristus Kolom :... saat ini ditahbiskan
dalam nama Allah, yang adalah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Damai sejahtera Tuhan Allah kita dan Kasih karunia Yesus Kristus bersama
sauadara sekalian !
J : Juga bersama saudara !
LITANI SYUKUR
P : Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan
dengan berhiaskan kekudusan !
J : Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang
yang diurapi-Nya !
P : Tuhan kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, Tuhan kiranya
memberkati umat-Nya dengan sejahtera !

21
P+J : Terpujilah Allah yang berlimpah kasih setia yang terus ditunjukkan-Nya
bagi kita sehingga dalam kesenangan aku akan berkata : “Aku takkan
goyah untuk selama-lamanya!”.
P+J : Menyanyi Ny. Rohani : “DARI PULAU DAN BENUA”
Dari pulau dan benua terdengar selalu t’rus
Lagu pujian semua bagi nama penebus
Glo...ria muliakan Tuhan (2x)
Tinggi tinggi dalam Surga tent’ra Tuhan yang kudus
Tak Lelah menyanyi juga dihadapan penebus
Glo...ria muliakan Tuhan (2x)
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ALLAH : (Duduk)
P : Marilah kita mengaku dosa di hadapan Tuhan...
Ya Tuhan Allah yang kekal yang selalu merahmati kami dengan kasih
setia-Mu, sungguh kami menyadari betapa hidup kami penuh dengan noda
dan dosa oleh karena ketidaktaatan kami mengikuti perintah dan
petunjuk-Mu. Ada banyak tanggung jawab yang terabaikan di tengah
peran kami selaku suami, istri, orang tua dan anak dalam keluarga.
Demikianpun dalam pengabdian berdasarkan profesi dan pekerjaan kami.
Keegoisan terkadang membawa kami pada sikap mau menang sendiri,
merasa hebat lebih dari yang lain, sehingga pada akhirnya kesombongan
dan keangkuhan menguasai kami. Tuhan sungguh Engkau mengenal kami,
tak satupun perbuatan yang tersembunyi di hadapan-Mu. Ampunilah dan
kasihanilah kami, tuntunlah kami pada jalan-Mu sehingga kami layak
untuk tetap menjadi anak-anak milik Tuhan. Amin
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No. 57 : “TUHAN DENGAR JERIT ANAK-MU”
Bersujud aku meminta pada-Mu ya Tuhan
Bukalah mataku dan tunjukkan jalan kebenaran
Peganglah tanganku ini dan jangan Kau lepaskan
Bimbinglah diriku di dalam hidupku ini
Cukup sudah noda dan nista menemani diriku ini
Cukup sudah jalan yang hitam yang s’lalu ku lalui
Tuhan, dengarlah jerit anak-Mu janganlah Kau biarkan lagi
Tuhan satu yang kuinginkan berjalan bersama-Mu lagi
P : Pengampunan dosa berlaku kepada setiap orang yang menyesali dosanya
dan mau berbalik pada jalan yang ditunjukkan-Nya. Seperti Firman-Nya :
22
“dan umat-Ku, yang atas nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan
mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku
akan mendengar dari Sorga dan mengampuni dosa mereka serta
memulihkan negeri mereka” (2 Tawarikh 7 : 14).
P+J : Menyanyi KJ.No.112 : 1 : “ANAK MARIA DALAM PALUNGAN”
Anak Maria dalam palungan, miskin dan hina, namun besar
Rela sengsara bagi manusia, dihapuskan-Nya dosa cemar
PENGHAYATAN TERANG KRISTUS YANG ABADI (Lampu dipadamkan)
P : Yesus berkata : “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak
akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup” (Yoh. 8:12) . Yesus Kristus telah membawa terang di tengah
gelapnya dunia oleh karena dosa. Karena itu mari nyalakan lilin-lilin ini
sebagai simbol kita juga akan bersedia menjadi terang yang akan terus
bersinar sepanjang hidup yang Tuhan anugerahkan.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I N0.304 : “OH MALAM KUDUS”
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Terpancar kini sinar pengharapan, yang dinantikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap, melihat fajar kini merekah
Refr. : Mari sujud dengar kidung malaikat, Malam mulia….
Malam Kristus lahir. Malam….kudus….Malam Kristus lahir
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Malam kudus datangnya kebenaran, janji Ilahi sekarang genap
Dan kini dunia dalam kegelapan, menyambut Dia Jurus’lamatnya
Refr. : Mari sembah dengar kidung malaikat Malam…. Kudus….
Malam yang cemerlang. Malam kudus….Malam Yesus lahir.
PEMBERITAAN FIRMAN : Doa, Pembacaan dan Khotbah
PUJI-PUJIAN : .........
PERSEMBAHAN
P : Sungguh Allah maha Kasih, berkat-Nya selalu mengalir dalam kehidupan
kita. Kesehatan, kekuatan dan hikmat yang dianugerahkan bagi kita
dalam beraktifitas sungguh tak tergantikan dengan apapun, karena itu
tidak ada alasan untuk kita tidak bersyukur dan berterima kasih kepada
Dia, Tuhan Yesus Kristus yang adalah sumber berkat itu. Berilah
persembahanmu dengan sukacita iman.

23
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.187 : “PADANG RUMPUT YANG SUNYI”
Padang rumput yang sunyi, gembala jaga domba.
Tiba-tiba berbunyi, suara malaikat di surga.

Malaikat bersoraklah, bawa b’rita gembira


Yesus Kristus t’lah lahir, dalam kota Betlehem.
Ini kabar gembira bagi manusia.
Kabarkan ke s’luruh bumi pada hari ini.
Mari kita bersorak, puji mulia bagi-Nya.
Damai bagi manusia, mulia bagi Allah.
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No. 174 : “KETIKA TUHAN YESUS LAHIR”
Pengharapan kini t’lah datang, bintang-bintang bersinar terang.
Fajar merekah nantikan malam, ketika Tuhan Yesus lahir.
Kegelapan telah berlalu, pengharapan bagi dunia.
Damai dan cinta atas manusia, ketika Tuhan Yesus lahir.
BERKAT : (Berdiri)
P : Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, di tempat ini telah tercipta
kebersamaan dalam hangatnya Cinta kasih Tuhan dalam kedamaian.
Kedamaian ini bukan hanya di sini dan saat ini, akan tetapi akan terus
kita ciptakan di manapun kita berada.
Pulanglah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan :
“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau.
Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia;
Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera.
P+J : Amin...Amin...Amin. (dinyanyikan)

24
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
KOLOM BENTUK IV

PANGGILAN BERIBADAH (Berdiri)


Pnt : Jemaat Tuhan, Gema Natal Yesus Kristus kini kembali membahana di
seluruh dunia bagi kita umat-Nya, sambutlah Dia Sang Juruselamat
dunia dengan penuh sukacita.
Dkn : Marilah kita tinggalkan segala kesibukan-kesibukan kita yang
Menghalangi perjumpaan kita dengan Tuhan dan kita siapkan kehidupan
kita berada dalam hadirat-Nya yang kudus.
J : Terpujilah Yesus Kristus, Haleluya!
P : Jika demikian, marilah kita beribadah kepada Tuhan Allah, dalam Yesus
Kristus yang telah datang dan akan kembali dalam kemuliaan-Nya.

P+J : Menyanyi KJ. No. 123:1 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”


TAHBISAN DAN SALAM
P : Dengan mensyukuri kehadiran Allah sebagai Bapa yang telah Menyatakan
diri melalui Yesus Kristus, maka ibadah perayaan Natal Yesus Kristus
kolom : ….tertabislah hanya di dalam nama Allah yang adalah Bapa,
Putera dan Roh Kudus. Amin
Kiranya damai Kristus senantiasa menyertai saudara-saudara.
J : Dan menyertai saudara juga.
P+J : Menyanyi NKB No. 3 : 1 : “TERPUJILAH ALLAH”
Terpujilah Allah, hikmat-Nya besar; Begitu kasih-Nya ‘tuk dunia cemar
Sehingga dib’rilah Put’ra-Nya Kudus, Mengangkat manusia serta menebus
Pujilah (2x) buatlah dunia, bergemar (2x) mendengar suara-Nya
Dapatkanlah Allah demi Put’ra-Nya, B’ri puji pada-Nya sebab hikmat-Nya

PENGAKUAN DOSA dan BERITA ANUGERAH ALLAH (Duduk)


P : Saudara-saudaraku, ketika kita menyadari kemahakuasaan Tuhan, saat
itu juga kita menyadari betapa kita ini hanya buatan tangan-Nya. Ketika
kita menyadari kemaha-kudusan Tuhan, saat itu juga kita menyadari
betapa berdosanya kita. Oleh karena itu, marilah kita datang pada-Nya
di dalam doa sambil memohon pengampunan atas semua salah dan dosa
kita. Sebab, hanya oleh kemurahan-Nya kita menerima pengampunan
Dan diselamatkan-Nya. Mari berdoa…

25
Bpk2 : Kasihani kami ya Tuhan menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah
pelanggaran kami menurut rahmat-Mu yang besar.
Ibu2 : Bersihkanlah kami seluruhnya dari kesalahan kami, dan
tahirkanlah kami dari dosa kami.
Anak2 : Sebab kami sendiri sadar akan pelanggaran kami, kami senantiasa
bergumul dengan dosa kami.
P : Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah kami telah berdosa dan
melakukan apa yang Kau anggap jahat, supaya ternyata Engkau, adil
dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu (Mzm. 51:3-6)
P+J : Tuhan, ampuni dan kasihani kami, baharuilah hidup kami. Amin.
P : Dengarkanlah berita selamat dalam Yohanes 3:17 : “Sebab Allah
mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia”
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 111 : “KUSEMBAHYANG YA BAPA”
Kusembahyang ya Bapa, tolong aku anak-Mu
Dunia penuh susah dan dosa, aduh kasihan jiwaku…
Aku sadar ya Bapa, aku telah bersalah
Kini aku rindu kembali, Tuhan t’rimalah hamaba-Mu…
NUBUAT TENTANG KEDATANGAN MESIAS
P : Pengharapan akan hadirnya Juruselamat yang mengerjakan karya selamat
bagi dunia dan manusia tidak pernah berubah dulu, sekarang dan selama-
lamanya. Inilah beritanya :
ASM : Membaca Mikha 5:1
Pemuda : Membaca Yesaya 11:1-3
Remaja : Membaca Zakaria 9:9
P+J : Menyanyi KJ. No. 81:1 : “O, DATANGLAH IMANUEL“
O, datanglah, Imanuel, tebus umat-Mu Israel
Yang dalam berkeluh kesah menantikan Penolongnya
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel
PENGHAYATAN KEDATANGAN JURUSELAMAT (......Lampu dipadamkan......)
P : Yesus berkata: “Akulah Terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia
tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan memperoleh
terang hidup”. Pergilah! Bagi-bagikanlah Terang Kasih Yesus Kristus untuk
sesama manusia!

26
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 304 : “OH, MALAM KUDUS”
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Terpancar kini sinar pengharapan, yang dinantikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap, melihat fajar kini merekah
Refr. : Mari sujud dengar kidung malaikat, Malam mulia….
Malam Kristus lahir. Malam kudus….Malam Kristus lahir
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Malam kudus datangnya kebenaran, janji Ilahi sekarang genap
Dan kini dunia dalam kegelapan, menyambut Dia Jurus’lamatnya
Refr. : Mari sembah dengar kidung malaikat Malam…. Kudus….
Malam yang cemerlang. Malam kudus….Malam Yesus lahir.
………………….. Lampu dinyalakan ………………………
PEMBERITAAN FIRMAN
PUJI-PUJIAN
PERSEMBAHAN
P : Berkat dan anugerah Tuhan tak pernah berhenti dinyatakan bagi kita. Ia
Memenuhi apa yang kita perlukan menurut kebutuhan kita masing-
masing. Sesungguhnya tak berkesudahan kasih setia Tuhan. Tak habis-
habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaan-Mu.
P+J : Menyanyi KJ. No. 287a : “SEKARANG B’RI SYUKUR”
Sekarang b’ri syukur, hai hati mulut, tangan !
Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib’ri-Nya kita pun anug’rah dan berkat
Yang tak terbilang t’rus, semula dan tetap
Yang Mahamulia memb’rikan sukacita,
damai sejahtera di dalam hidup kita
kasih-Nya tak terp’ri mengasuh anak-Nya
tolongan-Nya besar seluas dunia!
Muliakan Allah-Mu yang tiada terbandingi
Sang Bapa, Anak, Roh di takhta mahatinggi
Tritunggal yang kudus kekal terpujilah,
Sekarang dn terus selama-lamanya!
DOA SYUKUR

27
PENGUTUSAN DAN BERKAT (Berdiri)
P+J : Menyanyi NKPI. Jilid I No. 167 : “HIDUPMU BERHARGA BAGI ALLAH”
Hidupmu berharga bagi Allah,
tiada yang tak berkenan di hadapan-Nya.
Dia ciptakan kau s’turut gambar-Nya,
sungguh terlalu indah kau bagi Dia
Dia berikan kasih-Nya bagi kita,
Dia t’lah relakan segala-galanya
Dia di salib ‘tuk tebus dosa kita,
kar’na hidupmu sangatlah berharga….
Bulu yang terkulai tak’kan di patahkan-Nya,
Dia ‘kan jadikan indah sugguh lebih berharga.
Sumbu yang t’lah pudar takkan di padamkannya
Dia ‘kan jadikan terang untuk kemuliaan-Nya.
P : Tekad sudah terpatri, semangat sudah terukir. Kini, marilah baharui
kehidupan kita. Berdamailah dengan suami, isteri, anak-anak, orang tua,
kakak dan adik, tetangga serta lingkungan di mana kita tinggal dan
bekerja, dan berdamailah dengan Tuhan. Sehingga dengan penuh
sukacita kita memohon anugerah dan berkat Tuhan Allah :
Damai sejahtera dari Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus selalu menyertai
kita, sekarang ini dan sampai selama-lamanya.
J : Amin…Amin…Amin...Amin...Amin.

28
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
PKB WILAYAH

PERSIAPAN (Khadim menyalakan lilin Adven)


Pnt. PKB Wilayah :
Natal... mengingatkan kita pada kisah Kasih dengan sejuta makna,
tentang Allah yang berkenan melawat manusia. Natal... merupakan
pernyataan cinta Allah yang tak pernah lekang, apalagi musnah oleh
sang waktu. Manusia yang telah diliputi dengan dosa telah ditebus-Nya,
oleh karena kasih-Nya yang ‘tak akan berakhir.
Saat ini...Marilah kita teduhkan diri dalam satu hati untuk menyembah
Allah yang telah menyatakan kasih-Nya bagi kita melalui kelahiran
Kristus Sang Putera Natal.
P+J : Menyanyi KJ.No. 123 :1 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”
S'lamat, s'lamat datang, Yesus, Tuhanku!
Jauh dari sorga tinggi kunjungan-Mu
S'lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kaubawa tiada taranya
Salam, salam!
TAHBISAN DAN SALAM (Jemaat Berdiri)
P : Pertolongan kita adalah dari Allah yang menggenapi janji-Nya untuk
menyelamatkan umat ciptaan-Nya. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya.
P+J : Haleluyah .... Amin.
P+J : Menyanyi KJ.No. 123 :1 : “GITA SORGA BERGEMA”
PENGAKUAN DOSA(Jemaat Duduk)
P : Ya Tuhan... inilah kami yang terhimpun di perayaan Natal-Mu yang
kudus, dan mengaku :
J : Sepanjang tahun 2023 yang hampir berakhir ini telah kami jalani. Ada
tenaga yang terkuras dan hati yang lelah. Ada peristiwa yang
menyenangkan, juga yang mengecewakan. Terkadang kami berniat
rajin, namun lebih banyak kami menjadi malas bersekutu dengan-Mu.
P+J : Ampunilah kami yang Tuhan.

29
P : Hidup dan prilaku kami tidak diwarnai oleh kasih-Mu ya Allah. Kami
hadir dalam persekutuan tapi hati kami tidak sungguh-sungguh
memuliakan nama-Mu. Rasa angkuh dan sombong masih menggoda, iri
hati dan benci kadang berkuasa.
P+J : Ampunilah kami ya Tuhan. Baharuilah dan pulihkanlah hidup kami agar
kami dapat hidup menyatakan kasih dan damai-Mu di bumi. Amin.
P+J : Menyanyi : KJ. No. 33:1,2 : “SUARAMU KUDENGAR”
1.SuaraMu kudengar memanggil diriku,
supaya 'ku di Golgota di basuh darah-Mu!
Refr: Aku datanglah, Tuhan, pada-Mu;
Dalam darah-Mu kudus sucikan diriku.
2. Kendati 'ku lemah, tenaga Kau beri;
Kau hapus aib dosaku, hidupku pun bersih Refr...
BERITA ANUGERAH
P : Dengarlah kabar kesukaan bagi kita : Kemuliaan bagi Allah ditempat
yang maha tinggi dan Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya (Luk. 2:14)
J : Terpujilah Yesus Kristus Raja Damai.
P+J : Menyanyi KJ. No. 40:1,2 : “AJAIB BENAR ANUGERAH”
1. Ajaib benar anugerah pembaru hidupku!
'Ku hilang, buta, bercela; olehnya 'ku sembuh.
2. Ketika insaf, 'ku cemas, sekarang 'ku lega!
Syukur, bebanku t'lah lepas berkat anugerah!
PENYALAAN LILIN NATAL
P : Mari kita menyalakan lilin-lilin Natal ini dengan sukacita sebagai tanda
bahwa terang itu sudah datang dan menyinari setiap langkah hidup yang
kita jalani.
P+J : Menyanyi Nyanyian Rohani No. 31 : “MALAM KUDUS”
Malam kudus sunyi senyap, bintangmu gemerlap
Jurus’lamat manusia, ada datang di dunia, Kristus Anak Daud (2x)
Anak Kecil, Anak Kudus, Tuhanku Penebus
Tent’ra Sorga menyanyi merdu, bawa kabar kedatangan-Mu
Kristus Anak Daud (2x)
Malam kudus sunyi senyap, bintangmu gemerlap
30
Aku datang, ya Tuhanku, bersembahyang di kandang-Mu
Dan mengucap syukur (2x)
P : Lilin–lilin ini adalah lambang tekad dan harapan untuk memancarkan
kasih Tuhan bagi semua orang. Dan biarlah kasih Tuhan terus terpancar
di hati kita supaya kita semua tetap satu, saling peduli, saling berbagi
dan saling mengasihi. Amin!
BERITA NATAL : Doa, Pembacaan Alkitab & Renungan
PUJI-PUJIAN : ………….
PERSEMBAHAN NATAL
P : Marilah kita memberi persembahan sebagai tanda syukur kepada Tuhan
yang sangat mengasihi kita, sambil mengingat kata firman :
“Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah” (Roma 12:1a).
P+J : Menyanyi KJ.No. 450 : ”HIDUP KITA YANG BENAR”
DOA SYUKUR ;..
NYANYIAN PENUTUP (Jemaat Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ.No.118 : “SUNGGUH MULIA”
1. Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Duka berakhir; Kristus t'lah lahir. Mari bernyanyi dengan merdu!
2. Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Damai ilahi nyata kembali. Mari bernyanyi dengan merdu!
3. Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Sambut semua pujian sorga. Mari bernyanyi dengan merdu!
PENGUTUSAN DAN BERKAT NATAL
P : Disini, di tempat ini, kita boleh merasakan sukacita bersama
merayakan kelahiran Sang Mesias. Kiranya makna Natal bersama ini
akan dirasakan dalam persekutuan kita di wilayah, jemaat bahkan di
dalam keluarga kita masing-masing.
J : Terpujilah Yesus Kristus Raja Damai.
P : Pulanglah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan :
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah Bapa dan persekutuan
dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian, sekarang ini dan sampai
selama–lamanya.
P+J : Amin... Amin... Amin.

31
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
PKB JEMAAT

PERSIAPAN (Khadim menyalakan lilin Adven)


S1 : Saudara-saudara… hari ini kita hadir di sini untuk merayakan Natal.
Perayaan Natal mengingatkan kita pada solidaritas Anak Allah yang mau
datang ke dunia menjadi sama dengan manusia. Ia mengajarkan Kasih
kepada sesama manusia dan menghadirkan sukacita dan damai
sejahtera bagi dunia ini.
S2 : Karena itu marilah kita merefleksikan kasih-Nya kepada kita dalam
ibadah perayaan Natal Pria Kaum Bapa dengan penuh sukacita.
P+J : Menyanyi KJ.No. 99 : 1 : “GITA SORGA BERGEMA”
VOTUM DAN SALAM ( Jemaat Berdiri )
P : Ibadah Perayaan Natal ini jadilah dalam nama Allah Bapa, Anak-Nya
Yesus Kristus dan kuasa Roh Kudus, Amin.
Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian !
J : Dan menyertai kamu !
P+J : Menyanyi KJ.No.119 :1 : “HAI DUNIA GEMBIRALAH”
DOA PENGAKUAN DOSA
P : Mari kita merendahkan diri, membawa segala penyesalan kita dan
mengaku dosa di hadapan Tuhan. Mari berdoa : …..
P+J : Menyanyi NKPI No.111 : “KUSEMBAHYANG YA BAPA”
Kusembahyang ya Bapa, tolong aku anak-Mu
Dunia penuh susah dan dosa, aduh kasihan jiwaku….
Aku sadar ya Bapa, aku telah bersalah
Kini aku rindu kembali, Tuhan t’rimalah hamba-Mu….
BERITA ANUGERAH
P : Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu
bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya.
P+J : Menyanyi NKB. No.17 : “AGUNGLAH KASIH ALLAHKU”

32
PENGHAYATAN KEDATANGAN YESUS
P : TUHAN Yesus Juruselamat telah datang ke dunia ini. Dialah Terang
hidup yang cahaya kemuliaan-Nya menerangi kita. Karena itu,
sambutlah Dia dengan penuh sukacita.
P+J : Menyanyi KJ. No.92 : “MALAM KUDUS”
Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang (2x)
Malam kudus, sunyi senyap; Kabar Baik menggegap;
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“Lahir Raja Syalom” (2x)
Malam kudus, sunyi senyap; Kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus di wajah-Mu, ya Anak kudus,
cinta kasih kekal (2x)
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
P : Doa, Baca Alkitab dan Renungan
PUJI-PUJIAN : (solo, Vocal Group, Paduan suara, dll)
PERSEMBAHAN NATAL
P : Dengan sukacita marilah kita memberi persembahan bagi Dia yang telah
menyelamatkan kita umat yang berdosa.
P+J : Menyanyi KJ. No.123 : “S’LAMAT-S’LAMAT DATANG”
S'lamat, s'lamat datang, Yesus, Tuhanku!
jauh dari sorga tinggi kunjungan-Mu
S'lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kaubawa tiada taranya, Salam, salam!
"Kyrie eleison": Tuhan, tolonglah! Semoga kidung kami tak bercela.
Bunda-Mu Maria diberi karunia, melahirkan Dikau kudus dan mulia.
Salam, salam!
Nyanyian malaikat nyaring bergema; gembala mendengarnya di Efrata:
"Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku!
Dalam kandang domba kau dapat bertemu." Salam, salam!
Datang orang Majus ikut bintang-Nya,
membawa pemberian dan menyembah.
Yang dipersembahkan: kemenyan, emas dan mur;
Pada Jurus'lamat mereka bersyukur, Salam, salam!
33
DOA SYUKUR NATAL
NYANYIAN PENUTUP
P+J : Menyanyi KJ. No.145 : “MARI TUTURKAN KEMBALI”
Mari tuturkan kembali, kisah yang indah benar,
warta berharga sekali, Yesus pahlawan besar.
Bahwa di malam lahir-Nya, malak menyanyi merdu,
hormat dib’ri bagi Allah; dunia beroleh restu
Refr… Mari tuturkan kembali, kisah yang indah benar,
warta berharga sekali Yesus Pahlawan besar
BERKAT ( Jemaat Berdiri )
P : Kiranya Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau.
Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya, dan memberi engkau kasih
karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi
engkau damai sejahtera.
J : Amin…Amin…Amin.

34
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
WKI WILAYAH

PERSIAPAN (Khadim menyalakan lilin Adven)


Pnt. WKI Wilayah :
Di malam yang sunyi dan senyap, malam lahirnya Kristus, damai Allah
dan kesukaan Sorgawi turun ke dalam dunia. “Hari ini telah lahir
bagimu, Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.
Hati bersyukur dan bergemar, madah dan mazmur terdengar, hormat
dan puji bagi Tuhan yang telah mengutus anak-Nya.
P+J : Menyanyi NKB.No. 59 :1, 6 : “DI MALAM G’LAP, SUNYI SENYAP”
Di malam g’lap, sunyi senyap nyanyian malak menggegap,
Mewartakan hal lahirnya Sang Jurus’lamat dunia.
Refr : Noel, noel, noel, noel, lahirlah Raja Israel!

Mari teman, nyanyikan t’rus pujian bagi Penebus;


Kar’na besar anug’rah-Nya kepada kita umat-Nya. Refr:....
TAHBISAN DAN SALAM (Jemaat Berdiri)
P : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan
bumi, yang memelihara dengan kesetiaan-Nya dan yang melawat umat-
Nya untuk membawa kelepasan bagi yang percaya kepada-Nya.
J : Amin.
P+J : Menyanyi NKB.No. 50 :1,2 : “FAJAR YANG BARU SUDAH REKAH”
Fajar yang baru sudah rekah : Yesus Kristus datang dalam dunia
Hari bahagia tinggal tetap :
Siapkan seg’ra jalan bagi-Nya ! (2x)

Kabar yang baik nyanyikanlah, Yesus Kristus datang dalam dunia


Suara yang nyaring pun bergema :
Siapkan seg’ra jalan bagi-Nya ! (2x)
AKTA PENGAKUAN (Jemaat Duduk)
P : Ya Tuhan, pada perayaan Natal-Mu yang kudus ini, kami berhimpun,
mengulas rasa dan mengucap doa. Jiwa kami gundah dan hati meronta
sebab ada yang kami sembunyikan dari-Mu ya Allah.

35
Ibu2: Ya Tuhan, sebagai isteri dan ibu Rumah tangga, kami seringkali gagal
melayani dengan kasih. Kami gagal mengakui suami sebagai kepala
Rumah Tangga sebagaimana yang Engkau kehendaki. Kami lalai
mendidik anak-anak kami dengan baik, kami melakukan kekerasan
terhadap anak-anak kami, kami kurang jujur kepada suami kami bahkan
kepada Tuhan sendiri.
P : Engkau mengetahui seluruh kehidupan kami yang penuh dosa. Kami
telah berdosa kepada-Mu dan kepada sesama kami. Tapi kami percaya
bahwa di dalam Kristus Sang Putera Natal kami beroleh pengampunan
dosa.
P+J : Kepada-Mulah ya Tuhan, kami datang dan mengaku…Janganlah menolak
kami umat-Mu, tetapi sambutlah kami dan ampunilah kami oleh
Rahmat-Mu yang besar. Amin.
P+J : Menyanyi NKB. No. 127:1 : ”YA TUHAN, ‘KAULAH PENEBUS”
Ya Tuhan Kaulah Penebus yang b’rikan darah-Mu,
menjadi kurban yang kudus, mulia bagiku.
Kendati jalan hidupku berliku dan berat,
Engkau benarlah panduku dan aku tak sesat
Refr:... Tanamkan citra-Mu di dalam diriku,
supaya hatiku rendah dan mengasihi-Mu.
BERITA ANUGERAH
P : Demikianlah Firman Tuhan : "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal.
P+J : Menyanyi NKB. No. 3:1 : ” TERPUJILAH ALLAH”
PENYALAAN LILIN NATAL
P : Mari kita menyalakan lilin-lilin Natal ini dengan sukacita.
P+J : Menyanyi Nyanyian Rohani.No. 31 : “MALAM KUDUS”
Malam kudus sunyi senyap, bintangmu gemerlap
Jurus’lamat manusia, ada datang di dunia, Kristus Anak Daud (2x)
Anak Kecil, Anak Kudus, Tuhanku Penebus
Tent’ra Sorga menyanyi merdu, bawa kabar kedatangan-Mu
Kristus Anak Daud (2x)
Malam kudus sunyi senyap, bintangmu gemerlap
Aku datang, ya Tuhanku, bersembahyang di kandang-Mu
36
Dan mengucap syukur (2x)
BERITA NATAL : Doa, Pembacaan Alkitab & Renungan
PUJI-PUJIAN : ………….
PERSEMBAHAN NATAL
P : Untuk semua yang telah terjadi dalam kehidupan kita, terutama untuk
pemberian Allah kepada kita melalui kehadiran Anak-Nya, maka sudah
selayaknya kita bersyukur. Sekarang, mari kita nyatakan ungkapan
syukur kita dengan memberikan persembahan untuk menunjang
kehidupan bergereja dan bagi kemuliaan nama Tuhan.
P+J : Menyanyi NKB.No. 126 : “TUHAN MEMANGGILMU”
DOA SYUKUR
AMANAT PENGUTUSAN DAN BERKAT
P : Damai sejahtera Allah telah datang dalam kemuliaan-Nya. Ia datang
melawat umat-Nya dan melepaskan kita dari keterikatan dosa. Semua
hanya karena kasih-Nya. Mari menjadi saksi Allah, melakukan kasih di
manapun kita berada.
P+J : Menyanyi NKB.No.196 : “‘KU BEROLEH BERKAT”
P : Pulanglah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan :
Kasih karunia dari Allah yang nyata melalui kehadiran bayi Natal Yesus
Kristus, akan mendatangkan berkat dan damai sejahtera bagi kamu
sekalian, kini dan selama-lamanya.
P+J : Amin... Amin... Amin.

37
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
WKI JEMAAT

PERSIAPAN (Khadim menyalakan lilin Adven)


S1 : Kesibukan sejenak kita lupakan, lalu jejak kaki kita satukan, jemari
tangan kita rapatkan, kerinduan hati kita padukan, di sini dan saat ini,
di perayaan Natal yang kudus ini.
S2 : Natal memanggil kita untuk membawa setiap harapan dan kerinduan
pada Allah serta menyerahkan seluruh kehidupan kita untuk menyembah
Dia, Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Natal memanggil kita untuk mengenang kembali kasih Allah bagi kita
dan bagi dunia ini.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No. 109 : KASIH ALLAHKU SUNGGUH T’LAH TERBUKTI”
Kasih Allahku sungguh t’lah terbukti
ketika Dia serahkan anak-Nya.
Kasih Allah mau berkorban bagi kau dan aku.
Tak ada kasih seperti kasih-Mu.
Bersyukur, bersyukur, bersyukurlah, bersyukur kar’na kasih setia-Mu.
Kusembah, kusembah, kusembah dan kusembah.
S’lama hidupku kusembah Kau Tuhan.
VOTUM DAN SALAM ( Jemaat Berdiri )
P : Pertolongan kita adalah di dalam Nama Bapa dan Yesus Kristus dan Roh
Kudus.
J : Terpujilah Allah yang telah datang dan yang akan datang kembali.
P : Kasih karunia dan damai sejahtera Allah Tri Tunggal yang Esa menaungi
saudara sekalian.
P+J : Amin.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.4 : “LANGIT DAN BUMI PUJILAH TUHAN”
Langit dan bumi pujilah Tuhan, sebab Dia ciptakan semuanya.
Keagungan-Nya mengatasi langit bumi, sembah sujud di hadapan-Nya.
Kupuji, kusembah (2x), Yesus Kristus Sang Penebusku.
Kupuji, kusembah (2x), Yesus Tuhan dan Rajaku.
38
Haleluyah amin, haleluyah amin.
Haleluyah amin, haleluyah amin.
DOA PENYESALAN
P : Mari kita merendahkan diri, membawa segala penyesalan kita dan
mengaku dosa di hadapan Tuhan…..
Ya Tuhan kami datang ke hadirat-Mu, mengaku dan memohon
pengampunan, bahwa kami sering mempertahankan identitas masing-
masing dan mengabaikan persekutuan dengan sesama, kami sering
menyuarakan kebenaran, keadilan sementara diri kami tidak dapat
menjadi teladan bagi orang lain, kami sering menegur, menasehati
orang lain, sementara diri kami sukar menerima pendapat orang lain.
J : Kami tidak bersedia untuk saling mengakui dan menerima berbagai
perbedaan di antara kami, dan karena itu sulit bagi kami untuk saling
memahami satu dengan yang lain.
P : Tuhan... Runtuhkanlah penghalang-penghalang yang selama ini
menceraiberaikan persekutuan kami dan ikatlah kami dalam kasih-Mu.
P+J : Ya Tuhan, kasihani dan ampunilah kami, biarlah kami menjadi satu di
dalam Kasih-Mu, melayani, menyembah, memuliakan nama-Mu dalam
persekutuan damai dengan Put’ra Natal Yesus Kristus. Amin.
P+J : Menyanyi NKPI. Jilid I No.319 : “DIA LAHIR UNTUK KAMI”
Dia lahir untuk kami, Dia mati untuk kami,
Dia bangkit bagi kami semua.
Dia itu Tuhan kami, Dia itu raja kami,
Sang Penebus Jurus’lamat dunia.
Refr. :...Itulah Firman Allah, yang turun ke bumi.
Yang jadi sama dengan manusia.
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami,
Dia raja di atas s’gala raja.
BERITA ANUGERAH
P : Allah telah mengerjakan segala keajaiban di dalam Kristus. Dunia yang
gelap diterangi-Nya, manusia yang berdosa ditebus-Nya, hati yang
gundah dihibur-Nya dan segala beban diangkat-Nya. Ia datang bagi
mereka yang bersedih, terluka, menangis, sakit dan yang tidak
memperoleh keadilan, yang dilupakan, yang miskin dan bagi setiap
orang berdosa.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.174 : “KETIKA TUHAN YESUS LAHIR”
39
Pengharapan kini t’lah datang, bintang-bintang bersinar terang.
Fajar merekah nantikan malam, ketika Tuhan Yesus lahir.
Kegelapan telah berlalu, pengharapan bagi dunia.
Damai dan cinta atas manusia, ketika Tuhan Yesus lahir.

PENGHAYATAN KEDATANGAN TUHAN YESUS SANG TERANG YANG AJAIB


P : TUHAN Yesus Juruselamat telah datang ke dunia ini. Dialah Terang
hidup yang cahaya kemuliaan-Nya menerangi kita. Karena itu,
sambutlah Dia dengan penuh sukacita.
P+J : Menyanyi KJ. No.92 : “MALAM KUDUS”
Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang (2x)
Malam kudus, sunyi senyap; Kabar Baik menggegap;
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“Lahir Raja Syalom” (2x)
Malam kudus, sunyi senyap; Kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus di wajah-Mu, ya Anak kudus,
cinta kasih kekal (2x)
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
P : Doa, Baca Alkitab dan Renungan
PUJI-PUJIAN : (solo, Vocal Group, Paduan suara, dll)
PERSEMBAHAN NATAL
P : Dengan sukacita marilah kita memberi persembahan bagi Tuhan
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.111 : “KU MAU S’LALU BERSYUKUR”
Dengan apa ku membalas kasih-Mu, yang kut’rima dari-Mu.
Dengan apa ku membalas cinta-Mu, oh Yesusku.
Ku mau s’lalu bersyukur, s’lalu bersyukur.
Kau Tuhan yang setia yang s’lalu menopang.
Ku mau s’lalu bersyukur, s’lalu bersyukur, Kau Bapaku yang setia.
DOA SYUKUR NATAL
NYANYIAN PENUTUP
P+J : Menyanyi KJ. No.145 : “MARI TUTURKAN KEMBALI”
Mari tuturkan kembali, kisah yang indah benar,
40
warta berharga sekali, Yesus pahlawan besar.
Bahwa di malam lahir-Nya, malak menyanyi merdu,
hormat dib’ri bagi Allah; dunia beroleh restu
Refr… Mari tuturkan kembali, kisah yang indah benar,
warta berharga sekali Yesus Pahlawan besar
PENGUTUSAN DAN BERKAT ( Jemaat Berdiri )
P : Telah kami kisahkan cerita lama yang tak pernah usang
J : Telah kami lagukan Gita tua yang tetap muda
P : Telah kami bacakan puisi kuno yang tetap baru
J : Tentang terang yang datang mengalahkan kegelapan, Sang Bintang
Timur yang gilang gemilang
P : Di tengah bumi yang marah masih ada sesuatu yang ramah
J : Di jalan dan bersama Tuhan, kami terus melangkah dalam semangat
damai dan sukacita Natal
P : Pulanglah dalam damai sejahtera Natal, pancarkan terang-Nya bagi
semua orang dan terimalah berkat Tuhan :
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah Bapa dan persekutuan dengan
Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian.
P+J : Amin…Amin…Amin.

41
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
PEMUDA WILAYAH

PERSIAPAN (Khadim menyalakan lilin Adven)


S1 : Hai sobat muda...Setiap tahun kita merayakan Natal. Natal adalah
peristiwa Kelahiran Kristus, bukti cinta kasih Allah bagi dunia. Cinta
kasih-Nya tidak ada bandingnya dengan siapapun di dalam dunia ini.
Cinta kasih Allah yang telah kita terima tidak untuk disimpan bagi diri
kita sendiri. Cinta kasih Allah itu harus kita bagikan dengan sesama yang
membutuhkan.
S2 : Sobat terkasih...Marilah kita bersukacita memuji Allah, melalui
perjumpaan kasih di perayaan Natal ini.
P+J : Menyanyi NKPI.Jilid II No.21 : “BERTEMU DALAM KASIH-NYA”
Bertemu dalam kasih-Nya, berkumpul dalam anugerah-Nya
Bersukacita semua di dalam rumah Tuhan.
Oh..saudaraku dan saudariku, Tuhan cinta dan mengasihimu
Mari bersukacita semua di dalam rumah Tuhan
LANTUNAN SYUKUR DAN DOA (Jemaat Berdiri)
P : Kami memuji-Mu ya Allah untuk cinta kasih-Mu yang selalu mengiringi
langkah kami. Kami memuji-Mu untuk cinta kasih-Mu yang tidak
berkesudahan dalam kehidupan kami. Kiranya cinta kasih-Mu terus
mendorong dan menggerakkan kami dalam menjalani kehidupan yang
telah Engkau berikan kepada kami.
Terpujilah Engkau, ya Allah, Bapa, Anak dan Roh Kudus, Tritunggal
Mahakudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.16 : “SINGING GLORY PRAISE THE LORD”
Singing glory praise the Lord, haleluya (3x)
Haleluya singing glory praise the Lord
Mari kita puji Dia, haleluya (3x)
Haleluya, mari kita puji Dia!
AKTA PENGAKUAN (Jemaat Duduk)
P : Dengan kerendahan hati mari kita menghayati tentang makna Natal
yang sesungguhnya…
42
J : Natal bukan saja ketika lampu dan lilin Natal dinyalakan, tetapi Natal
adalah ketika hidup kami menjadi terang di dalam kegelapan dunia ini.
P : Natal bukan saja ketika makanan dan minuman enak disajikan, tetapi
Natal adalah ketika keselamatan Allah diwartakan.
J : Natal bukan saja ketika pakaian baru dipakai, tetapi Natal adalah ketika
manusia baru dikenakan.
P : Natal bukan hanya ketika nyanyian “Malam Kudus” dinyanyikan, tetapi
Natal adalah ketika kita hidup dalam kekudusan Allah.
J : Natal bukan hanya ketika kita beribadah setahun sekali tetapi Natal
adalah ketika kita bersukacita dalam Tuhan setiap hari.
P : Natal bukan hanya ketika kita saling jabat tangan dan mengucapkan
“Selamat Hari Natal”, tetapi Natal adalah ketika kita membawa,
memberi dan membagikan Damai sejahtera Allah kepada umat manusia.
P+J : Ampunilah kami Ya Tuhan. Bentuklah kami menjadi anak–anak yang
menghargai hidup, waktu dan kerja, yang tidak membiarkan terang itu
menjadi suram dan damai itu menjadi ricuh, yang sanggup
memancarkan cahaya dan mengajak banyak orang untuk menikmati
kebaikan–kebaikan Tuhan. Berilah Roh-Mu agar Natal-Mu saat ini
menjadi bagian hidup kami selamanya. Amin
P+J : Menyanyi NKPI.No.108 : “OH TUHAN YANG MAHA KUASA”
Oh Tuhan yang maha kuasa, kami datang pada-Mu
mengaku dosa kami dengan sepenuh hati.
Kami sering melalaikan, petunjuk-Mu ya Tuhan
Kami hanya turuti kata hati sendiri.
Tuhan yang Mahakasih, ampunilah kami
Berilah ku mengerti kasihMu, selalu….
Kini pimpinlah kami ya Tuhan, pada jalan yang benar,
menurut kehendak-Mu, kini dan selamanya.
BERITA PENGHARAPAN
P : Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan
tidak memperhitungkan pelanggaran mereka (2 Kor. 5: 19a).
P+J : Menyanyi NKPI.No.143 : “S’BAB KAU BESAR”
Ku b’ri kemuliaan, dan hormat 2x
kuangkat suara pujian, kuagungkan nama-Mu….
S’bab Kau besar perbuatan-Mu ajaib 2x
Tiada seperti Engkau (2x)

43
PENGHAYATAN TENTANG TERANG
P : Saudara – saudaraku… teduhkanlah hati sebab TERANG yang
sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia. Ia telah datang menjadi
manusia. Mari, pancarkan terang itu melalui lilin yang akan kita
nyalakan ini....
P+J : Menyanyi NKPI.Jilid II No.188 : “SERIBU LILIN”
Seribu lilin nyalakan di tengah dunia.
Biar sinarnya menyatakan kemuliaan sorga.
Wartakan kepada dunia kabar sukacita.
T'lah lahir Yesus Penebus Jurus'lamat kita.
Hai bintang indah Betlehem, kiranya sinarmu,
bawa harapan dan damai bahagia di kalbu.
Kehangatanmu kirimkan dihari yang beku
Kehangatan kasih Tuhan, di Natal yang syahdu.
PEMBERITAAN FIRMAN
PUJI-PUJIAN : …………
PERSEMBAHAN
P : Sebagai orang-orang yang telah menerima cinta kasih Allah, kita diajak
untuk meneruskan cinta kasih Allah itu kepada sesama. Marilah kita
memberikan persembahan sebagai tanda cinta kasih kita kepada Allah
dan sesama.
P+J : Menyanyi NKPI.No.205 : “SUNGGUH KU BANGGA BAPA”
SYAFAAT NATAL
KIDUNG PENUTUP
P+J : Menyanyi KJ.No.120 : “HAI SIARKAN DIGUNUNG”
PENGUTUSAN DAN BERKAT ( Jemaat Berdiri )
P : Saudara – saudaraku… Hiduplah di dalam Terang Kristus dan pancarkan
terang-Nya sampai ke ujung bumi.
Terimalah berkat Tuhan :
Damai sejahtera dan kasih karunia dari Tuhan Allah di dalam Yesus
Kristus, yang telah berkarya dahulu, sekarang dan selamanya, akan
selalu memimpin kita semua, sekarang dan selama-lamanya.
J : Amin…Amin…Amin.

44
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
PEMUDA JEMAAT

PERSIAPAN (Khadim menyalakan lilin Adven)


S1 : Salam natal hai sobat muda…Kita bersyukur ada di sini, karena Tuhan
yang menyatukan kita.
S2 : Marilah kita tinggalkan segala kesibukan-kesibukan kita yang
menghalangi perjumpaan kita dengan Tuhan dan kita siapkan hati kita
berada di hadirat-Nya yang kudus.
P+J : Menyanyi NKPI.Jilid I No.15 : “SATUKANLAH HATI KAMI”
VOTUM & SALAM (Jemaat Berdiri)
P : Penolong kita adalah dalam nama Allah Bapa, pencipta langit dan bumi,
dalam nama Yesus Kristus yang telah menjadi manusia dan diam di
antara kita dan dalam pimpinan Roh Kudus yang menyertai dan bekerja
di hati kita.
Anugerah dan Rahmat serta damai sejahtera-Nya menaungi kita sekalian
J : Amin.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.77 : “AGUNGLAH, AGUNGLAH NAMA-NYA”
Agunglah, agunglah nama-Nya !
Bagi Yesus Kemuliaan puji sembah!
Agunglah, kekuasaan-Nya,
memb’ri berkat bagi jemaat, bersyukurlah!
Pujilah, tinggikanlah Rajamu Yesus,
Dialah selamanya Sang Raja benar !
Agunglah, agunglah nama-Nya,
Sang Penebus, Mahakudus, Mahabesar.
PENGAKUAN DOSA (Jemaat Duduk)
P : Alam merengkuh kebencian, iri dan amarah. Tak satupun jemari yang
bisa halangi pekatnya kabut dosa. Bumi menjadi arena persaingan dan
sengketa. Manusia semakin lelah mencari di manakah Damai ?
S3 : Tuhan, karena kami sering mengabaikan hikmat-Mu dalam berkarya dan
dalam pergaulan kami, dan hal itu membuat kami kehilangan damai
sejahtera.

45
S4 : Hari–hari hidup kami dipenuhi oleh kepentingan diri sendiri, kami
mengabaikan sesama kami dan memupuk kebencian, iri hati dan
dendam di dalam hati kami.
P : Kami semakin jauh dari persekutuan dengan Tuhan sebab kami lebih
menyukai kegelapan dosa daripada terang-Mu. Kami lebih memilih
mendengar suara SMS, WhatsApp, Messenger atau Instagram dari pada
mendengar suara-Mu.
P+J : Tuhan kasihani dan ampunilah kami, baharuilah kami, agar kami
berjalan pada jalan-Mu dan hidup menurut hikmat-Mu. Amin.
P+J : Menyanyi NKPI.Jilid I, No.155 : “KEPADA-MU KU BERDOA”
Kepada-Mu ku berdoa dan ku pinta, ulurkanlah tangan kasih-Mu padaku.
Kar’na ‘kutau Kau selalu di sisiku,
oh Tuhanku, dengarkanlah doaku kepada-Mu.
Berikanlah dan tunjukkan kuasa-Mu, tabahkanlah dan kuatkan imanku
jadikanlah aku ini hamba setia-Mu, agar dapat aku hidup selalu di sisi-Mu
Kar’na ‘ku tahu,’ku tahu, pasti oh, Tuhan, apapun juga di dunia ini
Tanpa Kau Tuhan, semuanya takkan berarti
Oh Tuhanku, dengarkanlah doaku kepada-Mu
BERITA ANUGERAH
P : Saudara-saudara…Tuhan berkuasa mengampuni dosa. Ia mengasihani
kita, mengampuni dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
P+J : Menyanyi NKPI.Jilid I No.149 : “CINTA SEJATI”
Saat kurenungkan hidup bersama-Mu, Seringkali ku melupakan-Mu
Ku berjalan sendiri seakan kumampu, lalui tanpa kekuatan-Mu
S’makin berat beban hidupku, s’makin ku menjauh dari-Mu...
Namun ada cinta yang tak pernah berlalu, cinta yang ku dapat dari-Mu
T’lah teruji lalui rintangan sang waktu
Kau mati bagiku, berkorban untuk diriku
PENGHAYATAN TENTANG TERANG
P : Mari kita menghayati terang Kristus melalui penyalaan ilin-lilin Natal ini.
P+J : Menyanyi NKPI.Jilid I No.304 : “O HOLY NIGHT”
O holy night, the stars are brightly shining
It is the night of our dear Saviour’s brith
Long lay the world in sin and error pining
Til He apear’d and the soul felt is worth
A thrill of hope the weary world rejoices
46
For yonder breaks a new and glorious mom
Fall on your knees! O hear the angel voices
O night divine o night when Christ was born;
O night divine o night o night divine.
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Terpancar kini sinar pengharapan, yang dinantikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap, melihat fajar kini merekah
Refr... Mari sujud dengar kidung malaikat, Malam mulia….
Malam Kristus lahir. Malam….kudus….Malam Kristus lahir
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Malam kudus datangnya kebenaran, janji Ilahi sekarang genap
Dan kini dunia dalam kegelapan, menyambut Dia Jurus’lamatnya
Refr... Mari sembah dengar kidung malaikat Malam…. Kudus….
Malam yang cemerlang. Malam kudus….Malam Yesus lahir.
PEMBERITAAN FIRMAN
P : Doa, Pembacaan Alkitab & Renungan
PUJI-PUJIAN : …………
PERSEMBAHAN
P : Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1a).
P+J : Menyanyi KJ. No.123 : “S’LAMAT-S’LAMAT DATANG”
S'lamat, s'lamat datang, Yesus, Tuhanku!
jauh dari sorga tinggi kunjungan-Mu
S'lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kaubawa tiada taranya, Salam, salam!
"Kyrie eleison": Tuhan, tolonglah! Semoga kidung kami tak bercela.
Bunda-Mu Maria diberi karunia, melahirkan Dikau kudus dan mulia.
Salam, salam!
Nyanyian malaikat nyaring bergema; gembala mendengarnya di Efrata:
"Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku!
Dalam kandang domba kau dapat bertemu." Salam, salam!
Datang orang Majus ikut bintang-Nya,
membawa pemberian dan menyembah.
Yang dipersembahkan: kemenyan, emas dan mur;
Pada Jurus'lamat mereka bersyukur, Salam, salam!
47
SYAFAAT NATAL
KIDUNG PENUTUP
P+J : Menyanyi NKPI.Jilid II No.139 : “JADIKAN KU PELANGI”
Berliku-liku kehidupan ini, jalan mana yang harus kulalui
Rintangan dan cobaan s'lalu menghalangi
bila ku ingin datang pada-Mu.
Kulayangkan pandang di awan-awan, sejenak anganku bertanya-tanya:
Dapatkah hati ini bagaikan pelangi, setiap saat pancarkan damai ?
Tuhan berikanlah kuasa-Mu, jadikan aku pelangi-Mu,
agar ku dapat menerangi kegelapan bumi
Tuhan peganglah tanganku ini, bila mendaki bukit terjal.
Janganlah diombang-ambingkan iman percayaku.
Kar'na kasih-Mu Tuhan, ada pengampunan.
Kar'na kasih-Mu Tuhan, aku dis'lamatkan
PENGUTUSAN DAN BERKAT ( Jemaat Berdiri )
P : Kesukaan besar bagi kita adalah karena Terang bersinar dalam
kegelapan dan Damai abadi terpancar dari Kristus, Sang Putera
Perjanjian.
Pergilah ! Pancarkan terang itu dan hiduplah damai dengan semua
orang.
Terimalah berkat Tuhan :
Kiranya cahaya bintang Timur menerangi langkah kita, kiranya
keagungan Sang Putera Natal mendiami hati kita, kiranya berkat Tuhan
merahmati hidup dan perjuangan kita, sekarang ini sampai selama-
lamanya.
P+J : Amin…Amin…Amin.

48
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
REMAJA WILAYAH

PERSIAPAN : (Khadim menyalakan lilin Adven)


PANGGILAN BERIBADAH
Remaja 1 : Betapa dikagumi Engkau Allah Sang Pencipta, yang tak pernah
meninggalkan perbuatan tangan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung
dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kami nyanyikan.
Remaja 2 : Ya..bersyukurlah kepada Tuhan serukanlah nama-Nya,
bernyanyilah bagi-nya ! Andaikan laut tintanya dan langit jadi kertasnya,
andaikan ranting kalamnya dan insan pun pujangganya takkan mampu
untuk melukiskan perihal Kasih Allah yang telah berkorban datang ke dunia
menjadi sama dengan manusia. Dialah Imanuel, terlahir untuk menebus
dosa manusia.
Remaja 3 : Sambutlah Dia sang Raja Damai ! Biarlah kemuliaan tetap untuk
selama-lamanya!
P+J : Menyanyi Ny. Rohani : “JOY TO THE WORLD”
Joy to the World, the Lord is come
Let Earth receive her King
Let every heart prepare him room
And Heaven and nature sing 2X
And Heaven, and Heaven, and nature sing
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Dalam keyakinan iman kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, Tritunggal
yang Esa, tertahbislah ibadah perayaan Natal Yesus Kristus Remaja
Wilayah… saat ini.
Damai Kristus senantiasa beserta saudara-saudara!
J : Besertamu juga!
P+J : Menyanyi NKPI jilid II No. 189 : “BINTANG-BINTANGPUN TERANGLAH”
Bintang- bintangpun teranglah seterang hatiku
Karena Penebus t’lah datang menebus dosaku
Lihatlah semua gembala bersuka hati
Serta semua malaikat datang bernyanyi

49
Haleluyah.. haleluyah..haleluyah…
Haleluyah..haleluyah..haleluyah..

MENATAP DIRI DALAM TERANG KRISTUS (Duduk)


P : Di tempat ini, kala kita disapa dengan hangatnya Kasih Tuhan, sudahkah
kita merenungkan arti hidup yang dianugerahkan kepada kita? Sejauh
manakah pemberian diri kita dengan tanggung jawab yang dipercayakan?
Pengurus Remaja : Sungguh kami menyadari ada tanggungjawab yang
terabaikan oleh karena kesibukan dalam keluarga dan pekerjaan kami.
Kami kurang peka terhadap adik-adik remaja yang sangat membutuhkan
perhatian dan pelayanan kami. Pelayanan bukan sesuatu prioritas untuk
dijalani, tapi menjadi beban bahkan kami hanya mengikuti kehendak hati
kami.
Remaja : Masa remaja yang sebenarnya dalah kesempatan bagi kami untuk
berkarya dengan melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat, akan
tetapi kami tenggelam dengan kesenangan, hidup berfoya-foya dan
bermalas-malasan. Keegoisan membawa kami merasa paling benar dan
mengabaikan orang tua.
J : Sesungguhnya kami malu karena dosa dan pelanggaran kami. Ampuni dan
kasihanilah kami, layakkan kami untuk tetap menjadi anak-anak milik
kepunyaan-Mu.
P+J : Amin.
SOLO : Menyanyi NKPI jilid II No.184 : “TITIAN KASIH”
P : Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan
Tuhan terbit atasmu (Yesaya 60 : 1)
NUBUAT YANG DIGENAPI
Remaja 4 : Membaca Yesaya 9 : 5- 6
Remaja 5 : Membaca Matius 1 : 21 – 23
SIMBOL TERANG KRISTUS (Lampu di padamkan )
P : Marilah kita menyalakan lilin-lilin ini sebagai tanda bahwa kita juga akan
sama seperti Kristus yang datang ke dunia menerangi gelapnya dosa,
memancarkan kebaikan, dan pembawa damai di manapun berada.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid 2 No.188 : “SERIBU LILIN”
Seribu lilin nyalakan, di tengah dunia
Biar sinarnya menyatakan Kemuliaan Surga
Wartakan pada dunia Kabar Sukacita
T’lah lahir Yesus Penebus Jurus’lamat kita
50
Hai bintang indah Betlehem kiranya sinarmu
Bawa harapan dan damai bahagia di kalbu
Kehangatanmu kirimkan di hati yang beku
Kehangatan kasih Tuhan di Natal yang syahdu 2x

SABDA NATAL : Berdoa, Pembacaan Alkitab & Khotbah


PUJI-PUJIAN
PERSEMBAHAN
P : “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu,
Bersama Maria Ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka
tempat harta bendanya dan mempersembahkan kepada-Nya, yaitu Emas,
Kemenyan dan Mur”. ( Matius 3: 11)
Marilah persembahkan yang terbaik untuk pekerjaan Pelayanan.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.100 : “BAWA PERSEMBAHANMU”
Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan
dengan rela hatimu, janganlah jemu.
Bawa persembahanmu, bawa dengan suka.
Refr...Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu.
Bawa persembahanmu, ucaplah syukur.
Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi
oleh apa saja pun dalam dunia.
Kasih dan karunia sudah kau terima. Refr...
Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai
agar kerajaan-Nya makin nyatalah.
Damai dan sejahtera diberikan Tuhan. Refr.:..
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.187 : “PADANG RUMPUT YANG SUNYI”
Padang rumput yang sunyi, gembala jaga domba
Tiba-tiba berbunyi, suara malaikat di surga
Malaikat bersoraklah, bawa b’rita gembira
Yesus Kristus t’lah lahir dalam kota Betlehem
Ini kabar gembira bagi manusia
Kabarkan ke s’luruh bumi pada hari ini
Mari kita bersorak, puji mulia bagi-Nya.
51
Damai bagi manusia, mulia bagi Allah.
NASIHAT DAN BERKAT
P : Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan
perintahku dalam hatimu, maka engkau akan memperoleh pengertian
tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah.
J : Kami siap untuk melakukan ketetapan- ketetapan dan perintah-Mu ya
Tuhan, karena itu mampukan kami untuk semakin teguh berpegang pada
kehendak-Mu sambil tetap percaya bahwa masa depan sungguh ada dan
harapan takkan hilang. Kuatkan kami Tuhan!
P : Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, jangan kecut dan tawar hati, sebab
Tuhan, Allahmu menyertai engkau, kemana pun engkau pergi.
Terimalah Berkat Tuhan : Kasih karunia dari Allah Bapa, Putra dan Roh
Kudus memberkati kita semua, sekarang dan selamanya.
P+J : Amin...Amin...Amin...Amin...Amin.

52
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
REMAJA JEMAAT

PERSIAPAN
S1 : Ada suara yang berseru-seru: persiapkanlah di padang Gurun jalan untuk
Tuhan, luruskanlah di padang belantara Jalan raya bagi Allah kita!
S2 : Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan;
tanah yang bebrukit-bukit harus menjadi tanah Yang rata, dan tanah yang
berlekuk-lekuk menjadi dataran.
S3 : Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan. Dan seluruh umat Manusia akan
melihatnya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 143 : “S’BAB KAU BESAR “
Ku b’ri kemuliaan, dan hormat 2x
Kuangkat suara pujian, kuagungkan nama-Mu…
S’bab Kau besar perbuatan-Mu ajaib 2x
Tiada seperti Engkau, tiada seperti Engkau
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Ibadah perayaan Natal Yesus Kristus Remaja Jemaat…….saat ini
ditahbiskan di dalam nama Allah : Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin
Salam damai dari Tuhan Yesus Kristus bagi kamu !
J : Salam damai dari Tuhan Yesus Kristus bagi kamu juga !
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 303 : “MALAM SUNYI SENYAP”
Malam sunyi senyap, bintang-bintang cemerlang
T’lah terdengar suara, bawa kabar senang
Yesus Jurus’lamat datang di Betlehem (2x)
PENGAKUAN DOSA & BERITA ANUGERAH ALLAH (Duduk)
S1 : Dosa manusia yang tercetus sejak kisah Adam dan Hawa menjadi coretan
hitam dalam lintasan waktu yang selalu terus berlanjut.
S2 : Iblis selalu hadir dengan godaan dan tawaranya yang manis di setiap
kehidupan.

53
S3 : Rasa tidak puas dengan apa yang dimiliki selalu mengganggu, rasa ingin
lebih dan lebih…., mendorong hati untuk mendapatkan yang lebih tanpa
menyadari keterbatasan diri.
P : Manusia berada dalam belenggu kebencian, iri hati dan dendam.
Permusuhan terus terjadi dan keserakahan menguasai kehidupan anak-
anak-Mu.
Marilah dalam perenungan diri saat ini, dengan kerendahan hati kita
mengaku dosa kepada Allah, sumber pengampunan…..
Solo : Menyanyi NKPI Jilid 2 No.178 : “PENEBUS DOSA”
Remaja : Tuhan Yesus kami sadar bahwa kami belum mampu menjadi anak-
anak pembawa terang yang menyatakan kasih-Mu kepada sesama
kami. Kami sering tersesat dalam keinginan yang tak terkendali.
P : Yesus berkata “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya,
dialah yang mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun
akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya”
(Yoh.14:21).
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.147 : “KASIH-MU TIADA DUANYA”
Belum pernah ada kasih di dunia,
sanggup menerima diriku apa adanya selain kasih-Mu, Yesus....
Takkan ada lagi kasih s’perti ini sanggup mengubahkan hidupku
menjadi baru, selain kasih-Mu, Yesus….
Kau ‘ku kagumi dalam hati, kasih-Mu tiada duanya
Sampai kini ‘ku akui, kasihMu tiada duanya.
PENYALAAN LILIN (Lampu dipadamkan)
P : Mari kita menyalakan lilin-lilin yang ada pada kita dan saling membagi
terang, sebagai simbol terang Yesus Kristus menyinari kehidupan kita.
P+J : Menyanyi NKPI Jillid II No.304 : “O HOLY NIGHT”
O holy night, the stars are brightly shining
It is the night of our dear Saviour’s brith
Long lay the world in sin and error pining
Til He apear’d and the soul felt is worth
A thrill of hope the weary world rejoices
For yonder breaks a new and glorious mom
Fall on your knees! O hear the angel voices
O night divine o night when Christ was born;
O night divine o night o night divine.
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
54
Terpancar kini sinar pengharapan, yang dinantikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap, melihat fajar kini merekah
Refr... Mari sujud dengar kidung malaikat, Malam mulia….
Malam Kristus lahir. Malam….kudus….Malam Kristus lahir
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Malam kudus datangnya kebenaran, janji Ilahi sekarang genap
Dan kini dunia dalam kegelapan, menyambut Dia Jurus’lamatnya
Refr... Mari sembah dengar kidung malaikat Malam…. Kudus….
Malam yang cemerlang. Malam kudus….Malam Yesus lahir.
(........ Lampu dinyalakan ........)
SABDA NATAL
PUJI-PUJIAN
PERSEMBAHAN
P : Marilah kita memberikan persembahan syukur sebagai jawaban atas
kasih karunia Tuhan dalam hidup kita.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.297: “DENGAN HATI BERSYKUR (GIVE THANKS)“
Give thanks with a gratefull heart,
Give thanks to the Holy one 2x
Give thanks, because He’s given
Jesus Christ His Son…
And now let the weak say : “I am strong”
And let the poor say : “I am rich” 2x
Because of what the Lord has done for us...
Give thanks…..
Dengan hati bersyukur, pada Allah yang hidup 2x
Syukur karna Dia b’rikan Putra-Nya, Yesus
Kini, yang lemah berkata: “ku kuat”
Dan yang miskin berkata: “ku kaya” 2x
Karna perbuatan-Nya pada kita…
Semua….syukur…
DOA UMUM
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ.No.424 : 1 : “YESUS MENGINGINKAN DAKU”
PENGUTUSAN DAN BERKAT
P : Pergilah ! Nyatakanlah kasih di tengah keluarga, jemaat dan sesama.
Janganlah seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau
muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
tingkah lakumu, kasihmu, kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
55
Dan terimalah berkat Tuhan :
Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara
hati dan pikiran kita dari sekarang dan sampai Kristus datang kembai
J : Amin…Amin…Amin…Amin.
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
ASM WILAYAH

PERSIAPAN : Atraksi (sesuai pengaturan)


PANGGILAN BERIBADAH
Anak 1 : Lonceng Natal kembali bergema, dentangannya menembus sukma,
mengingatkan di dua ribu tahun yang lalu seorang bayi mungil yang
terbungkus kain lampin, seorang ibu yang bersahaja dan ayah yang
menatap pilu dalam keharuan. Ya..Ia datang dalam kesederhanaan, jauh
dari kemewahan.
Anak 2 : Akan tetapi kedatangan-Nya sangat dinantikan manusia yang
dibelenggu dosa, dalam keputusasaan, yang tertindas dan yang terbuang.
Anak 3 : Sambutlah Dia! Yesus Kristus Sang Raja Damai, Jurus’lamat dunia,
Dialah Imanuel.
P+J : Menyanyi KJ. No.119:1 : “Hai Dunia, Gembiralah” (Prosesi Khadim)
Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu
Dihatimu terimalah!
Bersama bersyukur (2x), bersama-sama bersyukur.
TAHBISAN DAN SALAM ( Berdiri)
P : Sukacita Perayaan Natal Anak sekolah Minggu Wilayah…tertahbislah
dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin
Salam bagimu dari Dia Sang Imanuel!
J : Terpujilah nama-Nya untuk selama-lamanya.
P+J : Menyanyi : “HATIKU PENUH NYANYIAN”
Hatiku penuh nyanyian (2x), hatiku bernyanyi untuk Raja s’gala Raja
Sembahlah dan pujilah Dia (3x), Raja s’gala Raja
Dialah Raja, Raja, Dialah Tuhan, Tuhan
Nama-Nya Yesus Yesus Yesus Yesus, Oh... Dialah Raja
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ALLAH (Duduk)
P : Mari Berdoa…

56
P : Kepada mereka yang dengan sungguh-sungguh mengaku dosanya, berita
pengampunan disampaikan : ”Sebab Engkau ya Tuhan baik dan suka
mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru
kepada-Mu” (Mazmur 86:5)

P+J : Menyanyi KJ. No.385 : 1-2 : “BURUNG PIPIT YANG KECIL”


Burung Pipit yang kecil, dikasihi Tuhan
Terlebih diriku dikasihi Tuhan
Bunga bakung di Padang, diberi keindahan
Satu tak terlupa oleh Penciptanya
JANJI ALLAH YANG DIGENAPI
Anak 4 : Membaca Yesaya 9 :1
Anak 5 : Membaca Lukas 2 : 11
SIMBOL TERANG YESUS KRISTUS (sesuai kreatifitas masing-masing)
P : Kelahiran Yesus adalah bukti janji Allah yang tergenapi sesuai nubuatan
para nabi. Kedatangan-Nya untuk menyelamatkan manusia dari gelapnya
dosa. Dialah terang dunia.
P+J : Menyanyi KJ. No. 422 : “YESUS BERPESAN”
Yesus berpesan dalam malam g’lap, kamu harus jadi lilin gemerlap
Anak masing-masing di sekitarnya, dalam dunia ini bersinarlah
Yesus berpesan : Bersinarlah t’rang, lilinmu kulihat malam dan siang
Anak masing-masing di sekitarnya, untuk hormat Tuhan bersinarlah
CERITA NATAL : Doa, Pembacaan Alkitab & Cerita/refleksi
PUJI-PUJIAN : ...........
PERSEMBAHAN
P : Bawalah persembahanmu dengan sukacita karena Dia terus memelihara
kita dengan Kasih-Nya.
P+J : Menyanyi KJ.No. 301 : “AKU BAWA DAN BERIKAN”
Aku bawa dan berikan persembahanku
Pada Yesus, pada Tuhan, Jurus’lamatku
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP
P+J : Menyanyi KJ.No.101 : “ALAM RAYA BERKUMANDANG”
Alam raya berkumandang oleh Pujian mulia
Dari gunung dari padang, kidung Malaikat bergema
57
Glo...ria in excelsis Deo (2x)
NASIHAT DAN BERKAT (Berdiri)
P : Perayaan Natal saat ini kembali memberi semangat baru bagi kita dalam
menjalani hidup yang Tuhan anugerahkan. Sebagai pelayan Tuhan tetap
tunaikanlah tugasmu dengan sukacita dan ketulusan hati, ajarlah anak-
anak dengan penuh kasih. Demikian sebagai anak-anak Tuhan, jadilah
anak yang setia dan taat, sebagaimana firman-Nya : “Hai anakku
janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara
perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan
ditambahkan kepadamu” (Amsal 3 : 1-2).
Terimalah berkat Tuhan :
Kasih Karunia dan Damai sejahtera dari Allah Bapa, Yesus Kristus Sang
Putra Natal dan Roh Kudus, menyertai kita sekarang dan selamanya.
P+J : Amin...Amin...Amin.

58
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
ASM JEMAAT

PERSIAPAN : (Prosesi Khadim berjalan diikuti 6 anak membawa lilin yang


susah dinyalakan, lilin- lilin di diletakkan ditempat yang sudah
disiapkan).
Menyanyi KJ. No. 109 : “ HAI MARI BERHIMPUN”
Hai mari, berhimpun dan bersukaria! Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat Yang lahir raja Bala Sorga! Sembah dan puji Dia (3x), Tuhanmu!
Anak 1 : Hosana! Hosana! Hosana! Sungguh Yesus Kristus adalah anak Allah
yang telah datang ke dunia.
Anak 2 : Inilah bukti Kasih Allah bagi dunia, bagi kita umat manusia, karena
itu sembahlah Dia, muliakanlah, pujilah nama-Nya.
Semua : ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi dan damai
Sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya”.
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Ibadah Perayaan Natal Yesus Kristus Anak Sekolah Minggu
jemaat…….ditahbiskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Damai Sejahtera dari Sang Putra Natal menyertai saudara-sauadara!
J : Dan menyertai saudara juga!
P+J : Menyanyi : “DARI PULAU DAN BENUA”
Dari pulau dan benua terdengar selalu t’rus
Lagu pujian semua bagi nama Penebus
Glo….ria, Muliakan Tuhan (2x)
Seorang GSM : Ketika lantunan pujian bergema, ada hati yang terpanggil untuk
menyaksikan kebesaran kuasa-Nya, meskipun terlahir di kandang yang
hina, ditemani para gembala yang menjaga kawanan ternak, tetapi
kedatangan-Nya telah melakukan hal yang besar, Dialah Sang Imanuel,
Allah di dalam Yesus Kristus yang terus menyertai kita, sambutlah
kedatagan-Nya!
JANJI ALLAH YANG DIGENAPI (Duduk)
Anak 3 : Membaca Yesaya 9 : 5
Anak 4 : Membaca Mikha 5 : 1
Anak 5 : Membaca Matius 1 : 23
ATRAKSI GERAK DAN LAGU
59
PENYALAAN LILIN (Semua Anak memegang lilin Kecil dan mengambil nyala di
tempat lilin yang sudah dipersiapkan, sesuai pengaturan)
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.188 : “ SERIBU LILIN”
Seribu lilin nyalakan di tengah dunia
Biar sinarnya menyatakan kemuliaan sorga
Wartakan kepada dunia kabar sukacita
T'lah lahir Yesus Penebus Jurus'lamat kita
Hai bintang indah Betlehem, kiranya sinarmu,
bawa harapan dan damai bahagia di kalbu
Kehangatanmu kirimkan di hari yang beku
Kehangatan kasih Tuhan di Natal yang syahdu
Seorang ASM (Sesudah Penyalaan Lilin) : Lihatlah Lilin ini telah bersinar,
meskipun secara perlahan ia lebur tetapi terangnya telah dirasakan dan
akan terus terpancar ditengah kegelapan. Jadilah lilin yang akan terus
bersinar membawa berkat dimanapun kita berada.
KABAR SUKACITA : Doa, Pembacaan Alkitab & Cerita/Refleksi
PUJI-PUJIAN : .....
PERSEMBAHAN
P : Seperti para Majus yang mempersembahkan emas, kemenyan dan mur
disaat menyambut kelahiran Sang Bayi Yesus, maka saat inipun kita
diajak untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kemuliaan nama
Tuhan.
P+J : Menyanyi KJ. No.99 : “GITA SORGA BERGEMA”
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP
P+J : Menyanyi : “DI HATI INI ADA CINTA”
Hooo ooo..hooo ooo..hooo ooo
hooo ooo…hooo ooo…
Di hati ini ada cinta, di mata ini ada cinta
Di mulut ini ada cinta di tangan ini ada cinta
lirik ke kiri beri cinta, lirik ke kanan beri cinta
geser sedikit beri cinta, beri cintanya
kuputar putar beri cinta, cinta Yesus yang kubagikan
aku dan kamu ada cinta, cinta luar biasa 2x
BERKAT (Berdiri)
P : Damai Sejahtera dari Allah : Bapa, Putra dan Roh Kudus senantiasa
menyertai kita, sekarang ini dan selama-lamanya.
60
P+J : Amin...Amin...Amin.
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
LANSIA WILAYAH

BERSAAT TEDUH
PANGGILAN BERIBADAH (Berdiri)
P : Sadara-saudara, mari kita mempersiapkan diri dalam menyambut Kristus,
sang Raja, yang telah lahir sebagai Tuhan dan Juru selamat dunia.
P+J : Menyanyi KJ. No. 84:1,2 : “YA YESUS DIKAU KURINDUKAN”
Ya Yesus Dikau ku rindukan lipurkan lara batinku
Seluruh hatiku terbuka menyambut kedatangan-Mu
Bahagia, terang sorgawi Engkau harapan dunia
Terbitlah surya Maha kasih dan jiwaku terangilah!
Hatiku biar Kau jadikan palungan-Mu yang mulia
Dan dalam aku Kau cerminkan terang sorgawi yang baka
Sebab dengan kehadiran-Mu keluhan hatiku lenyap
kiranya lahir dalam aku dan tinggallah serta tetap
TAHBISAN DAN SALAM
P : Ibadah perayaan Natal LANSIA Jemaat-jemaat se Wilayah…. Dikuduskan di
dalam nama Allah Bapa, Anak dan Ro Kudus.
Damai sejahterah Kristus menyertai saudara-saudara.
J : A --- min (dinyanyikan)
LITANI NATAL
P : Angkatlah kepala mu hai pintu-pintu gerbang
J : dan terangkatlah kamu hai pintu yang berabad-abad , supaya masuk raja
kemuliaan.
P : Siapakah itu Raja kemuliaan?
J : Tuhan, jaya dan perkasa, Tuhan perkasa dalam peperangan
P : Angkatlah kepalamu hai pintu-pintu gerbang
J : dan terangkatlah kamu hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya
masuk Raja kemuliaan
P : Siapakah Dia itu Raja kemuliaan?
J : Tuhan semesta alam, Dialah Raja kemuliaan
P+J : Menyanyi KJ. No. 119:1 : “HAI DUNIA GRMBIRALAH”

61
DOA SYUKUR (Duduk)
P : (Doa syukur para Lansia sewilayah…dapat merayakan Natal saat ini)
PENYALAAN LILIN NATAL (Berdiri)
P : Mari nyalakanlah lilin-lilin ini, dengan yakin bahwa Yesus Kristus adalah
Terang dunia.
P+J : Menyanyi KJ. NO. 92 : “MALAM KUDUS”
Malam kudus, sunyi senyap, dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, Ayah Bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang (2x)
Malam kudus, sunyi senyap,kabar baik menggegap
Bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
Lahir Raja syalom (2x)
Malam Kudus, sunyi senyap, Kurnia dan berkat
Tercermin bagi kami terus, di wajahMu ya Anak kudus
Cinta kasih kekal (2x)
PEMBERITAAN FIRMAN : Doa, Pembacaan Alkitab & Khotbah
PUJI-PUJIAN : ( Diatur Oleh BPW )
PERSEMBAHAN
P : Mari kita membawa persembahan Syukur sebagai jawaban kita atas kasih
Karunia Tuhan kita Yesus Kristus yang tak berkesudahan mengayomi
hidup kita, sambil mengingat nasehat ini : “Karena itu saudara-saudara,
demi kemurahan Allah, aku menasehatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah : itu adalah ibadahmu yang sejati”
(Rm 12:1).
P+J : Menyanyi KJ. NO 120 : “HAI SIARKAN DI GUNUNG”
Refr : Hai siarkan di gunung, di bukit dan di mana jua
Hai siarkan di gunung, lahirnya almasih!
Di waktu kamu gembala menjaga dombanya
Terpacar dari langit, cahaya mulia (Refr…)
Gembala sangat takut ketika mendengar
Nyanyian bala sorga gempita menggegar (Refr…)
Terbaring di palungan yang hina dan rendah
Sang bayi menyampaikan selamat dunia (Refr…)

62
DOA SYAFAAT DAN DOA BAPA KAMI
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ. NO.100 : “MULIAKANLAH”
Muliakanlah (2x), Tuhan Allah (2x), Maha tinggi
Damai sejahtera turun ke bumi, bagi orang pengasihan-Nya
Muliakanlah Tuhan Allah (2x), Damai sejahtera turun ke bumi (2x)
Bagi orang (2x) pengasihan-Nya, bagi orang pengasihan-Nya, pengasihan-Nya
Muliakanlah (2x), Tuhan Allah (2x), Maha tinggi
Damai sejahera turun ke bumi bagi orang pegasihan-Nya
A...min, A...min...A...min
KESAKSIAN DAN BERKAT
P : Kaum LANSIA yang berbahagia! Mari bersama Simeon ketika menyambut
Yesus, kita bersaksi dan Berkata :
LANSIA : “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai
sejahtera, sesuai dengan firman-Mu. Sebab mataku telah melihat
keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan
bangsa-bangsa” (Luk 2:29-31).
P : Pulanglah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan :
Kasih karunia, Rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus
Yesus, Tuhan kita, menyertai saudara sekalian, kini dan selamanya.
P+J : Amin...Amin...Amin...Amin...Amin.

63
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
LANSIA JEMAAT

PERSIAPAN : (Khadim Menyalakan Lilin Adven)


PANGGILAN BERIBADAH (Berdiri)
P : Saudara-saudara, mari kita persiapkan hati dan pikiran kita untuk
beribadah di perayaan Natal LANSIA saat ini...
P+J : Menyanyi KJ. No. 109 :1-3 : “HAI MARI BERHIMPUN”
Hai mari berhimpun dan bersuka ria, hai mari semua ke Betlehem
Lihat yang lahir, raja bala surga,
Sembah dan Puji Dia (3x) Tuhan mu.
TAHBISAN DAN SALAM
P : Ibadah Natal LANSIA saat ini, ditahbiskan di dalam nama Allah Bapa
dan Anak-Nya dan Roh Kudus.
Kasih setia-Nya yang kekal, menyertai saudara sekalian.
J : Amin, ya Amin.
P+J : Menyanyi KJ.No. 101 :1 : “ALAM RAYA BERKUMANDANG”
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia
Dari gunung dari padang, kidung Malaekat bergema
Glo...ria in elxexis deo (2x)
PENGAKUAN DOSA
P : Marilah kita merendahkan diri dan mengaku dosa di hadapan Tuhan.
Mari berdoa : .........
BERITA ANUGERAH
P : Saudara-saudara…Tuhan berkuasa mengampuni dosa. Ia mengasihani kita,
mengampuni dosa dan menghantar kita kepada hidup yang kekal.
P+J : Menyanyi KJ.No. 40:1 : “AJAIB BENAR ANUGERAH”
PENYALAAN LILIN NATAL
P : Saudara-saudara...saatnya kita menyalakan Lilin-lilin Natal ini dengan
keyakinan yang sungguh bahwa Yesus Kristus adalah terang dunia, yang
telah menyelamatkan manusia dari kegelapan dosa dan maut.

64
P+J : Menyanyi KJ. No.92:1-3 : “MALAM KUDUS”
Malam Kudus, sunyi senyap , dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, Ayah Bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang (2x)
Malam Kudus sunyi senyap, Kabar baik menggegap
Bala Surga menyenyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“lahir Raja Syalom” (2x)
Malam Kudus sunyi senyap, kurnia dan berkat
Tercermin bagi kami terus, di waja-Mu ya Anak kudus,
Cinta kasih kekal (2x)
PEMBERITAAN FIRMAN : Doa, Pemb. Alkitab & Khotbah
PUJI-PUJIAN : .....
PERSEMBAHAN
P : Mari kita membawa persembahan syukur bagi pekerjaan Tuhan.
P+J : Menyanyi KJ. No. 123 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”
S’lamat-s’lamat datang Yesus Tuhanku!
Jauh dari surga tinggi kunjungan-Mu
S’lamat datang Tuhanku ke dalam dunia,
Damai yang Kau bawa tiada taranya, Salam, salam !
“Kyrie eleison” : Tuhan tolonglah!
Semoga kidung kami tak bercela
Bunda-Mu Maria diberi karunia
Melahirkan Dikau kudus dan mulia, Salam, salam !
Nyanyian Malaikat nyaring bergema
Gembala mendengarnya di Efrata:
“Kristus sudah lahir hai percaya kabarku!
Dalam kandang domba kau dapat bertemu” Salam. Salam !
Datang orang Majus ikut bintang-Nya,
membawa pemberian dan menyembah
Yang dipersembahkan : kemenyan, emas dan Mur
Pada Jurus’lamat mereka bersyukur, Salam, salam!
DOA SYAFAAT DAN DOA BAPA KAMI
NYANYIAN PENUTUP

65
P+J : Menyanyi KJ. No. 99:1 : “GITA SORGA BERGEMA”
Gita sorga bergema: “Lahir raja mulia!
Damai dan Sejahtera turun dalam dunia
Bangsa-bangsa bangkitlah dan bersoraklah serta
Permaklumkan kabar baik; lahir Kristus t’rang ajaib
Gita sorga bergema ”Lahir Raja mulia”
BERKAT (Berdiri)
P : Pulanglah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan :
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus
Yesus Tuhan kita, menyertai saudara-saudara, kini dan selamanya.
P+J : Amin...Amin...Amin.

66
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
RUKUN SOSIAL BENTUK I

PERSIAPAN : (Khadim Menyalakan Lilin Adven)


Pengurus : Sebagai organisasi sosial…banyak peritiwa telah rukun ini lewati
sepanjang tahun 2023. Banyak pengalaman hidup dirasakan, bahagia
derita silih berganti, sukses dan gagal datang berulang, kadang
tersenyum, sedetik kemudian maratap pilu.
Saat ini… sejenak kita berkumpul di tempat ini melepas beban berat
yang menekan ‘tuk mendengar cerita cinta saat Allah datang menjumpai
manusia, saat Allah hadir dan hidup bersama dengan Rukun kita, dalam
Perayaan Natal Yesus Kristus.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 13 : “HARI INI KURASA BAHAGIA”
TAHBISAN (berdiri) :
P : Allah Bapa yang menjadi manusia di dalam Yesus Kristus telah datang ke
dalam dunia, Ia juga berkenan datang dan hadir dalam persekutuan
Ibadah Perayaan Natal Rukun Sosial :.… ini dalam Roh kudus.
Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan beserta engkau!
J : Dan besertamu juga. Amin.
P+J : Menyanyi KJ. NO. 123 : 1 : S’LAMAT, S’LAMAT DATANG
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH (Duduk)
P : Ya Allah, saat ini kami tunduk merendahkan diri sambil mengakui bahwa
kami adalah hamba-hamba yang lemah dan terbatas, sehingga banyak
kali menyakiti hati Tuhan dan sesama kami.
J : Kami sering tak mau belajar dari kelemahan dan keterbatasan kami
sehingga membuat kami angkuh dan menganggap diri sebagai yang maha
tinggi dan maha tahu dalam segala hal.
P : Terkadang hidup, kerja dan pelayanan kami terasa hambar, karena hati
dan pikiran kami dikuasai oleh hawa nafsu, popularitas dan ambisi.
J : Sering kami menganggap pelayanan hanyalah sekedar pelayanan untuk
menjawab tuntutan lembaga gereja sehingga nama-Mu dilupakan dan
nama kami yang diagungkan.
P : Terkadang pula Kasih dan Rukun hanyalah kata tanpa makna, yang
menyelimuti kami sehingga kami hidup dalam kemunafikan.
J : Kami sering saling menjatuhkan dan menganggap diri lebih dari orang lain
bahkan kami tak mampu mengendalikan diri kami
67
P+J : Menyanyi Tuhan, atas semuanya itu kami mohon kasihanilah dan
ampunkanlah kami. Amin.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 111 : “KUSEMBAHYANG YA BAPA”
Kusembahyang ya Bapa, tolong aku anak-Mu
Dunia penuh susah dan dosa, aduh kasihan jiwaku
Aku sadar ya Bapa, aku telah bersalah
Kini aku rindu kembali, Tuhan t’rimalah hamba-Mu
P : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya Yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
P+J : Menyanyi NKB NO.3 : “TERPUJILAH ALLAH”
PENGHAYATAN MAKNA NATAL YESUS KRISTUS
P : Marilah kita menyalakan lilin-lilin Natal, dengan komitmen bahwa kita
akan menjadi alat terang yang menerangi orang lain.
P+J : Menyanyi : “MALAM KUDUS” (lyrics by Am)
Hai lihatlah ayah bunda, melangkah memohon
Letih resah berharap kasih, pada umat yang tak peduli
Sambut Raja syalom (2x)
Hai dengarlah, tangis bayi, tlah lahir penebus
Sang Mesias Raja yang kudus, dalam kandang domba yang hina
Mari sujud sembah (2x)
Sungguh Agung sungguh mulia, kasihNya tuk dunia
Allah datang jumpa manusia,bawah slamat bagi semesta
Puji Haleluya (2x)
RENUNGAN NATAL : Doa, Pembacaan Alkitab & Renungan
SYUKUR NATAL
P : Sujud dan sembah itulah hal pertama yang dilakukan para Majusi saat
bertemu bayi Yesus, sesudah itu mereka mempersembahkan Emas,
Kemenyan dan Mur. Saat inipun kita yang telah dipersekutukan Tuhan di
tempat ini, mari memberikan persembahan bagi Tuhan sebagai tanda
syukur dan hormat bagi Yesus, Sang Raja.
P+J : Menyanyi KJ. No.109 : 1,2,4,6 : “HAI MARI BERHIMPUN”
Hai mari berhimpun dan bersukaria! Hai mari semua ke Betlehem
Lihat yang lahir Raja Bala Sorga! Sembah dan puji Dia (3x), Tuhanmu
Terang yang Ilahi, Allah yang sejati, t’lah turun menjadi manusia
Allah sendiri dalam rupa insan! Sembah dan puji Dia (3x)Tuhanmu

68
Melihat bintang-Nya, datang orang majus
menghantar emas, kemenyan dan mur.
Marilah kita persembahkan hati! Sembah dan puji Dia (3x) Tuhanmu
Demi kita ini Ia sudah lahir, peluk Dia dalam iman teguh!
Cinta kasih-Nya patut kita balas. Sembah dan puji Dia (3x) Tuhanmu
DOA SYUKUR : ……………..
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ.NO. 119 : 1,4 : “HAI DUNIA GEMBIRALAH”
Hai dunia gembiralah dan sambut Rajamu
Di hatimu terimalah, bersama bersyukur (2x), Bersama-sama bersyukur
Dialah Raja semesta benar dan mulia
Masyurkanlah, hai dunia
Besar anug’rah-Nya (2x), besar-besar anugerah-Nya
PENGUTUSAN DAN BERKAT
P : Bawalah kabar suka cita Natal kepada semua orang, rancang dan
cetuskan
lewat PIKIRAN, ungkapkan lewat PERKATAAN, serta buktikan lewat
PERBUATAN. Dan terimalah berkat Tuhan :
Maka Allah yang telah menjadi manusia di dalam Yesus Kristus dan
dengan tuntunan Roh Kudus, akan memberkati dan menyertai kamu
sekarang ini sampai selama-lamanya.
J : Amin…Amin…Amin…Amin…Amin.

69
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
RUKUN SOSIAL BENTUK II

PERSIAPAN (Khadim menyalakan lilin Adven)


PANGGILAN BERIBADAH : (Berdiri)
Ketua : Adalah suatu sukacita besar jika hari ini kita berkumpul sehati sepikir
dalam semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang penuh kasih
untuk memaknai dan merayakan hari kelahiran Yesus Kristus Tuhan
kita.
P : Karena itu marilah kita bersyukur dan mengangkat pujian kepada Tuhan
sambil memuliakan nama Tuhan.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 87 : “KAMI BERKUMPUL”
Kami berkumpul memuji-Mu, menyembah-Mu yang kudus (2x)
Pujilah Bapa, pujilah Anak, pujilah Roh Kudus, ketiga yang Esa (2x)
Haleluya, haleluya, haleluya, haleluya.
VOTUM DAN SALAM : (Berdiri)
P : Ya Allah yang Mahakudus…Datanglah di tengah persekutuan ini,
kuduskanlah umat dengan Roh-Mu, agar umat-Mu bersukacita di dalam
Dikau serta melayani Kristus, Sang Putra Natal, bagi kemuliaan nama-Mu
saja, ya Bapa, Putera dan Roh Kudus…Terpujilah Tritunggal Mahakudus,
kini dan sepanjang segala zaman.
Salam damai sejahtera bagi saudara sekalian !
J : Salam damai sejahtera juga bagi saudara!
P+J : Menyanyi KJ. No. 109:1,2 : “HAI MARI BERHIMPUN”
Hai mari berhimpun dan bersukaria, hai mari semua ke Betlehem.
Lihat yang lahir Raja Bala sorga, (sembah dan puji Dia 3x) Tuhanmu !
Terang yang Ilahi, Allah yang sejati, t’lah turun menjadi manusia
Allah sendiri dalam rupa insan, (sembah dan puji Dia – 3x), Tuhanmu !
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ALLAH (duduk)
P : Rasa kagum dan syukur kita akan kasih Allah, juga menyadarkan kita akan
keberdosaan kita……..Marilah kita merenung sejenak untuk mengingat
dosa-dosa yang telah kita perbuat melawan kehendak Tuhan.
(saat teduh dan berdoa secara pribadi)

70
P : Ya Tuhan, kasihani dan ampuni kami, baharuilah kami dengan Roh-Mu
yang kudus dan jadikan hidup kami menjadi cahaya yang dapat
menerangi kegelapan dunia ini. Dalam nama Yesus, Sang Penebus dosa,
kami memohon. Amin.
JANJI ANUGERAH DAN PENGGENAPAN
P : Kepada mereka yang telah menatap diri dan mengaku dosanya dengan
tulus ikhlas di hadapan Allah, bagi merekalah berlaku berita kesukaan
yang kekal : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.”
P+J : Menyanyi KNKPI Jilid I No. 149 : “CINTA SEJATI”
Saat kurenungkan hidup bersama-Mu, seringkali ku melupakan-Mu.
Ku berjalan sendiri seakan kumampu, lalui tanpa kekuatan-Mu.
S’makin berat beban hidupku, s’makin ku menjauh dari-Mu…
Namun ada cinta yang tak pernah berlalu, cinta yang kudapat dari-Mu.
T’lah teruji lalui rintangan sang waktu,
Kau mati bagiku, berkorban untuk diriku.
MENGHAYATI MAKNA KEDATANGAN YESUS
P : Apakah yang kita harapkan dari kegelapan ?
J : Sesungguhnya kegelapan itu tidaklah menyenangkan !
P : Yesus berkata : “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, Ia tidak
akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan memperoleh terang
hidup. ”Pergilah dan bagikanlah Terang Kristus untuk sesama manusia!”
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 304 : “OH, MALAM KUDUS”
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Terpancar kini sinar pengharapan, yang dinantikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap, melihat fajar kini merekah
Refr... Mari sujud dengar kidung malaikat, Malam mulia….
Malam Kristus lahir. Malam….kudus….Malam Kristus lahir
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Malam kudus datangnya kebenaran, janji Ilahi sekarang genap
Dan kini dunia dalam kegelapan, menyambut Dia Jurus’lamatnya
Refr... Mari sembah dengar kidung malaikat Malam…. Kudus….
Malam yang cemerlang. Malam kudus….Malam Yesus lahir

71
BERITA NATAL : Doa, Pembacaan Alkitab & Khotbah
PERSEMBAHAN SYUKUR
P : Bawalah persembahanmu dengan sukacita untuk Sang Penebus, sebab
Dia-lah yang telah mengaruniakan segala sesuatu !
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 205 : “SUNGGUH KU BANGGA BAPA”
Sungguh ku bangga Bapa punya Allah seperti Engkau.
Sungguh ku bangga Yesus atas s’gala pengorbanan-Mu.
Tak ingin aku hidup lepas dari kasih-Mu,
Kasih-Mu menyelamatkan dan b’riku pengharapan.
Refr:...Kini ku persembahkan apa yang aku miliki.
Memang tiada berarti bila dibanding dengan kasih-Mu.
Namun ku ingin memb’ri dengan sukacita di hati.
Kar’na ku tahu ini menyenangkan hati-Mu.
DOA UMUM : ……………..
NYANYIAN PENUTUP : (Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ. No. 120 : “HAI, SIARKAN DI GUNUNG”
Refr… Hai, siarkan di gunung, di bukit dan di mana jua,
Hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
terpancar dari langit cahaya mulia. Refr…
PENGUTUSAN DAN BERKAT
P : Di sini kita telah merenungkan dan menghayati makna kelahiran bayi
Yesus yang kudus itu.
J : Hai orang-orang yang takut akan Tuhan, percayalah kepada Tuhan, sebab
Dialah pertolongan kita. Ia telah mengingat kita dan memberkati kita.
P : Damai Sejahtrera dari Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus selalu menyertai
kita, sekarang ini dan sampai selama-lamanya.
P+J : Amin....amin....amin.

72
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
INSTANSI BENTUK I

PERSIAPAN : (Khadim menyalakan lilin Adven)


S1 : Inilah hari yang dijadikan Tuhan untuk kita, kita terhimpun dalam
sukacita bersama menghayati keterpanggilan kita sebagai orang yang
percaya, yang dianugerahkan potensi dan talenta di dunia kerja kita.
S2 : Mari kita memaknai peristiwa kelahiran Yesus Kristus, Sang Raja Damai
yang terus berkarya dalam hidup kita. Siapkan hati kita untuk menjadi
palungan, menyambut-Nya dengan ketulusan, membuka diri untuk terus
dibaharui, meninggalkan semua beban dan pergumulan, dengan pujian
yang kita lantunkan.
Semua : ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera
di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya”.
P+J : Menyanyi KJ No. 119 : 1 : “Hai Dunia Gembiralah”
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Di tempat ini kita berkumpul dalam nama Allah, yang adalah Bapa, yang
telah menciptakan langit dan bumi serta telah mengutus Anak-Nya Yesus
Kristus dan menganugerahkan Roh Kudus sebagai penuntun kita. Amin
Salam sejahtera dari Dia Sang Putra Natal, bagi kamu !
P+J : Salam sejahtera bagimu juga !
P+J : Menyanyi KJ. No. 101:1 : “ALAM RAYA BERKUMANDANG”
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema :
Glo … ria, in excelsis Deo ! (2x)
PERSEKUTUAN YANG MENGAKU DOSA (duduk)
P : Saudara-saudaraku, marilah kita merenung sambil menatap kembali
perjalanan hidup, bahwa sesungguhnya banyaklah kekurangan dan dosa
yang telah kita perbuat.
J : Ya Tuhan, Engkau menganugerahkan kami kesempatan untuk berkarya di
medan pelayanan lewat pengabdian bagi sesama, namun kadang kami
tidak menggunakan waktu sebaik mungkin, kalaupun kami berjuang, itu
pun hanya untuk kepentingan pribadi atau keluarga, ada tanggung jawab
yang terabaikan, ada hati yang tersakiti. Potensi diri yang terberi

73
menjadikan kami sombong, lupa diri dan merasa lebih daripada yang lain,
hingga mengaburkan identitas kami sebagai pengikut Kristus.
P : Ya Tuhan, sesungguhnya ada saat kami rapuh oleh karena beratnya
tekanan, merasa tidak mampu dan pasrah dengan padatnya pekerjaan,
kamipun melupakan Engkau, semakin jauh dari persekutuan. Kami lupa
bahwa apa yang kami nikmati dengan segala pencapaian dan keberhasilan
kami adalah karena anugerah-Mu.
P+J : Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Mu. Hati, pikiran, perkataan
dan tindakan kami tak lepas dari pengamatan Tuhan, karena itu dengan
penuh kerendahan hati kami memohon pengampunan dari pada-Mu.
Kasihani dan ampunilah kami, di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.
Amin
BERITA ANUGERAH ALLAH
P : Setiap orang yang mengaku dosanya kepada Tuhan dengan jujur dan mau
bertobat, serta merindukan pembaharuan hidup, kepadanya diberitakan
bahwa Allah dalam kasih-Nya telah mengutus Anak-Nya yang tunggal
untuk menyelamatkan manusia dari segala dosa.
P+J : Menyanyi NKB. No.3:1 : “TERPUJILAH ALLAH”
TERANG NATAL (Lampu Dipadamkan)
P : Saudara-saudaraku, Tuhan mengutus kita supaya kita menjadi berkat,
menjadi terang di tengah keluarga, jemaat bahkan di tempat dimana kita
bekerja dan berkarya. Karena itu dengan kita menyalakan lilin Natal
adalah tanda bahwa kita akan terus bersinar, memberi kehangatan dan
kedamaian di manapun kita berada.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 304 : “OH, MALAM KUDUS”
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Terpancar kini sinar pengharapan, yang dinantikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap, melihat fajar kini merekah
Refr... Mari sujud dengar kidung malaikat, Malam mulia….
Malam Kristus lahir. Malam….kudus….Malam Kristus lahir
Malam kudus di langit bertaburan, bintang kemilau terang gemerlap
Malam kudus datangnya kebenaran, janji Ilahi sekarang genap
Dan kini dunia dalam kegelapan, menyambut Dia Jurus’lamatnya
Refr... Mari sembah dengar kidung malaikat Malam…. Kudus….
Malam yang cemerlang. Malam kudus….Malam Yesus lahir

BERITA NATAL : Doa, Pembacaan Alkitab & Khotbah


74
PUJI-PUJIAN : ........

PERSEKUTUAN YANG BERSYUKUR


P : Kehidupan kita, dengan semua potensi dan talenta yang ada, adalah
anugerah Tuhan. Karena itu Firman-Nya : ”Muliakanlah Tuhan dengan
hartamu dan dengan hasil pertamu dari segala penghasilanmu, maka
lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan
bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya” (Amsal
3 : 9-10)
P+J : Menyanyi NKPI jilid I No.191 : “BETAPA HATIKU BERTERIMA KASIH”
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.245 : “KITA SUDAH DITEBUS OLEH-NYA”
Kita sudah ditebus oleh-Nya, kini layanilah Mukhalismu.
Maju t’rus dan kibarkan panji-Nya, sanjung Rajamu !
Refr. Mari bawa pada-Nya segenap talentamu
serta hidup mengikuti firman-Nya!
Taat dan setialah walau sukar jalanmu,
hidup kudus agar kasih-Nya pun nyatalah !
PENGUTUSAN DAN BERKAT (Berdiri)
P : Saudara-saudara, kasih Tuhan telah nyata bagi kita, karena itu kita
terpanggil untuk bersedia mempersembahkan hidup, waktu dan segenap
karya kita untuk kemuliaan nama-Nya.
Pergilah dengan damai sejahtera dari Sang Putera Natal dan terimalah
berkat Tuhan :
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kritus dan Kasih Allah serta persekutuan Roh
Kudus, menyertai kamu sekalian.
J : Amin..Amin..Amin.

75
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
INSTANSI BENTUK II

PERSIAPAN (Khadim menyalakan lilin Adven)


PANGGILAN BERIBADAH
Seorang Pegawai : Saudara-saudara, besarlah kasih dan rahmat Tuhan Allah
bagi kita sebagai Keluarga besar
Kantor/Instansi/Lembaga :................., yang seatap, serumah,
sepersekutuan, sepenanggungan, sepengharapan di dalam Yesus Kristus
dan bimbingan Roh-Nya yang kudus, sehingga kita boleh lagi merayakan
Natal Yesus Kristus di tahun 2023 ini.
J : Kita bersyukur dan berbahagia karena Tuhan persatukan kita sebagai
saudara di dalam Tuhan. Karena itu, mari kita memuji, menyembah,
sambil melantunkan kidung sukacita bagi Tuhan.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.13 : “HARI INI KURASA BAHAGIA”
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Ibadah Perayaan Natal Yesus Kristus .......saat ini ditahbiskan dalam
nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Tuhan menyertai saudara-saudara sekalian.
J : Dan menyertai saudara juga. Amin.
P+J : Menyanyi KJ. No. 242:1 : “MULIAKAN ALLAH BAPA”
Muliakanlah Allah Bapa, muliakan Putr'aNya,
Muliakan Roh Penghibur, Ketiganya Yang Esa!
Haleluya, puji Dia Kini dan selamanya!
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA PENGAMPUNAN (Duduk)
P : Di perayaan Natal ini, marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan
Allah...
Marilah bersaat teduh, memeriksa diri kita masing-masing : adakah
pelanggaran dan kesalahan kita kepada Tuhan dan sesama kita ? Marilah
kita mengaku dosa kepada-Nya, (saat teduh/masing-masing mengaku

76
dosanya secara pribadi) Tuhan Allah mengetahui apa yang kita katakan
dalam kalbu kita…
Ya Allah yang Maha kuasa, Kasihanilah kami orang-orang yang berdosa ini.
Hapuskanlah kiranya semua dosa kami dan bersihkanlah hati nurani kami
oleh pengorbanan Kristus Tuhan kami, serta peliharalah kami selalu
dalam damai sejahtera-Mu, supaya untuk selama-lamanya kami mengasihi
Dikau dan mengabdi kepada-Mu. Di dalam nama-Mu yang kudus kami
bermohon Amin.
P : Saudaraku, jika kita saling mengakui kesalahan, dan memohonkan
pertolongan Allah, Dia pasti mengampuni kita. Itulah maknanya Yesus
datang ke dunia ini, supaya semua orang yang bertobat, dan yang
mengakui dosanya kepada Allah memperoleh keselamatan.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.319 : “DIA LAHIR UNTUK KAMI”
Dia lahir untuk kami, Dia mati untuk kami,
Dia bangkit bagi kami semua
Dia itu Tuhan kami, Dia itu raja kami,
Sang Penebus Jurus’lamat dunia.
Refr. : Itulah Firman Allah, yang turun ke bumi.
Yang jadi sama dengan manusia
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami,
Dia raja di atas s’gala raja.
PENYALAAN LILIN
P : Sekarang kita akan menyalakan lilin-lilin yang sudah disiapkan, sebagai
lambang bahwa Yesus Kristus lahir di Betlehem adalah Terang Dunia.
Karena itu bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terang Kristus datang
dan kemuliaan-Nya terbit atasmu.
P+J : Menyanyi KJ. No. 422 : “YESUS BERPESAN”
Yesus berpesan: Dalam malam g’lap, kamu harus jadi lilin gemerlap;
Anak masing-masing di sekitarnya, dalam dunia ini bersinarlah!
Yesus berpesan: Bersinarlah t’rang; lilinmu Kulihat malam dan siang.
Anak masing-masing di sekitarnya, untuk hormat Tuhan bersinarlah!
Yesus berpesan: Dunia penuh banyak macam dosa, duka dan keluh;
Anak masing-masing disekitar-Nya, untuk sesamamu bersinarlah!
PELAYANAN FIRMAN

77
PERSEMBAHAN
P : Bawalah Persembahanmu dengan sukacita dan ucapan syukur, agar Allah
berkenan memberkatinya.

P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.105 : “KU B’RIKAN SYUKURKU”


Kau Bapa yang baik, s’lalu besertaku
setiap detik setiap waktu, Kau perhatikanku.
Kau Bapa yang setia, s’lalu menjagaku
Kau angkatku bila kujatuh Kau menopangku.
Ku b’rikan syukurku buat kebaikan-Mu.
Ku b’rikan syukurku buat pertolongan-Mu.
S’bab Kau jadikanku berharga dimata-Mu,
Kau Bapa yang baik ku mengasihi-Mu.
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ.No.424 : 1 : “YESUS MENGINGINKAN DAKU”
Yesus menginginkan daku bersinar bagi-Nya,
di mana pun 'ku berada, 'ku mengenangkan-Nya.
Refr : Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
Ku mohon Yesus menolong menjaga hatiku,
agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku. Refr :..
PENGUTUSAN DAN BERKAT
P : Yesus Kristus telah lahir di tengah kita. Kegelapan hidup yang tidak
menentu telah diusir-Nya dan cahaya baru bersinar atas dunia dan atas
hati kita. Karena itu, pergilah, pancarkanlah sinarmu kepada semua
orang, teruslah bersinar melalui karya dan karsamu, untuk hormat dan
kemuliaan bagi Tuhan. Terimalah berkat Tuhan :
Damai Natal, kasih Bapa kita di sorga dan persekutuan dengan Roh
Kudus menyertai dan menuntun saudara-saudara, dari sekarang sampai
selama-lamanya.
J : A...min. A...min. A...min.

78
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
KELUARGA

PERSIAPAN : (Prosesi Khadim memasuki ruangan ibadah)


S1 : Saudara-saudara...kita patut bersyukur boleh ada di penghujung tahun
2023. Pujian dan sembah patut dinyatakan kepada Tuhan yang senantiasa
menjaga, memelihara kita sebagai keluarga.
P+J : Menyanyi KJ. No. 99:1 : “GITA SORGA BERGEMA”
Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera turun dalam dunia.”
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
permaklumkan Kabar Baik: Lahir Kristus, T’rang ajaib!
Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”
TAHBISAN
P : Tertahbislah Ibadah Perayaan Natal Yesus Kristus di tengah keluarga……
saat ini dalam nama Bapa, Anak, Dan Roh Kudus . Amin
DOA SYUKUR : (Dipimpin oleh Orangtua)
S2 : Kami bersyukur hari ini kepada Tuhan, karena pujian sorgawi boleh juga
kami nyanyikan saat ini secara bersama-sama sebagai keluarga. Kami
bersyukur bahwa sukacita sorgawi pun dapat kami rasakan hari ini.
Sukacita karena Tuhan Yesus lahir di dalam dunia dan di tengah keluarga
kami dan teramat khusus di hati kami pribadi lepas pribadi. Terima kasih
Tuhan Yesus, Tuhan mau lahir dan hadir di hati kami semua. Amin.
PUJIAN BERSAMA
P+J : Menyanyi KJ.No. 99:3 : “GITA SORGA BERGEMA”
Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar,
menyembuhkan dunia di naungan sayap-Nya,
tak memandang diri-Nya bahkan maut dit’rima-Nya,
lahir untuk memberi hidup baru abadi!
Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”
PENGAKUAN AKAN KEDATANGAN SANG RAJA DAMAI

79
S1 : "Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar.
Yang diam di negeri kekelaman atasnya terang telah bersinar. Tuhan,
Kau-beri mereka sukacita besar, Kau buat mereka bersorak-sorai. Mereka
gembira karena kebaikan-Mu, seperti orang yang bersukaria waktu
mengumpulkan panen, atau membagi jarahan. Engkau sudah mengambil
bebannya yang berat dan kayu pikulan dari bahunya. Engkau
mengalahkan bangsa penindas itu yang memeras umat-Mu. Sama seperti
di jaman yang silam ketika Engkau mengalahkan tentara Midian.
S2 : Seperti tentara yang berderap-derap dan bajunya yang berlumuran
darah, akan habis dimangsa api. Seorang anak telah lahir bagi kita; kita
dianugerahi seorang putra. Ia akan menjadi pemimpin kita. Ia dinamakan:
“Penasihat Ajaib”, “Allah Perkasa”, Bapa Kekal”, “Raja Damai”. Ia
memerintah sebagai raja keturunan Daud, kekuasaannya sangat besar.
Negerinya selalu damai sejahtera; pemerintahannya didasarkan atas
hukum dan keadilan sekarang dan selama-lamanya.” (Yesaya 9: 2-7)
PENYALAAN LILIN NATAL (Lampu dipadamkan)
P : Saudara-saudara, marilah kita menyalakan Lilin-lilin Natal ini dengan
sukacita sebagai tanda kita siap hidup dalam Terang.
P+J : Menyanyi KJ. No.92 : “MALAM KUDUS”
Malam Kudus, sunyi senyap, dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, Ayah Bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang (2x)
Malam Kudus sunyi senyap, Kabar baik menggegap
Bala Surga menyenyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“lahir Raja Syalom” (2x)
Malam Kudus sunyi senyap, kurnia dan berkat
Tercermin bagi kami terus, di waja-Mu ya Anak kudus,
Cinta kasih kekal (2x)
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN : Doa, Pemb.Alkitab & Khotbah
PERSEMBAHAN
P : Tuhan begitu baik dalam hidup kita, Ia memberkati kita dari hari kehari
karena itu patut dan layak kita menyatakan Syukur pada-Nya dengan
membawa persembahan syukur bagi pekerjaan Tuhan.
P+J : Menyanyi KJ. No. 123:1-4 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”
S’lamat, s’lamat datang Yesus Tuhanku!
Jauh dari surga tinggi kunjungan-Mu
S’lamat datang Tuhanku ke dalam dunia,
Damai yang Kau bawa tiada taranya, Salam, salam !
80
Datang orang Majus ikut bintang-Nya,
membawa pemberian dan menyembah
Yang dipersembahkan : kemenyan, emas dan Mur
Pada Jurus’lamat mereka bersyukur, Salam, salam!
DOA SYAFAAT DAN BAPA KAMI
NYANYIAN PENUTUP
P+J : Menyanyi KJ. No. 99:1 : “GITA SORGA BERGEMA”
Gita sorga bergema : “Lahir raja mulia!
Damai dan Sejahtera turun dalam dunia.”
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta
Permaklumkan kabar baik; Lahir Kristus, T’rang ajaib!
Gita sorga bergema, ”Lahir Raja mulia!”
BERKAT (Berdiri)
P : Pergilah dengan damai sejahtera dan terimalah Berkat Tuhan :
Kasih karunia dari Allah di dalam Kristus Yesus Tuhan kita, menyertai
saudara-saudara kini dan selamanya.
P+J : Amin...Amin...Amin.

81
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
KELUARGA PELAYAN

PERSIAPAN : (Prosesi Khadim memasuki ruang ibadah)


AJAKAN BERIBADAH (Berdiri)
Pnt : Sesungguhnya kegelapan menutupi bumi dan kekelaman menutupi
bangsa –bangsa, tetapi terang Tuhan telah terbit. Terang itu bagaikan
bintang penuntun bagi para Majus dan gembala untuk menjumpai sang
Bayi Natal di Betlehem.
Dkn : Terang itu adalah Terang Tuhan dari tempat yang Maha tinggi. Terang
itu menyinari umat-Nya yang diam dalam kegelapan dan melepaskan
umat-Nya dari belenggu dosa. Karena itu bergembiralah dan bersyukur,
sambutlah Sang Raja Damai di hatimu.
S1 : Natal memanggil kita untuk mengenang kembali kasih Allah bagi kita
dan bagi dunia ini. Natal memanggil kita untuk membawa setiap
harapan dan kerinduan pada Allah serta menyerahkan seluruh kehidupan
kita untuk menyembah Dia, Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa
yang Kekal, Raja Damai. Marilah kita memuji dan memuliakan Dia.
P+J : Menyanyi KJ. No. 123 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”
S’lamat, s’lamat datang Yesus Tuhanku
jauh dari sorga tinggi kunjungan-Mu
s’lamat datang Tuhanku ke dalam dunia,
damai yang Kau bawa tiada taranya, salam, salam
TAHBISAN DAN SALAM
P : Pertolongan kita adalah di dalam Nama Bapa, AnakNya Yesus Kristus
dan Roh Kudus.
Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai saudara sekalian.
J : Dan menyertai saudara juga.
P+J : Amin!
UMAT YANG MENGAKU DOSA (Duduk)
P : Tuhan…di sukacita Natal ini, buatlah kami memahami kebaikan-Mu yang
besar melalui kelahiran Yesus Kristus Putra Natal.
Pnt : Natal adalah ketika hidup kami menjadi terang Tuhan di dalam
kegelapan dunia ini, namun kami sadar bahwa seringkali kami tidak
menjadi terang di tengah kegelapan karena kami masih sering hidup
dalam dosa.

82
Dkn : Menjelang perayaan Natal seperti ini, kami disibukkan dengan persiapan
jasmani, yakni persiapan makanan dan minuman, sehingga pewartaan
cinta kasih dan kabar keselamatan yang seharusnya kami wartakan
terabaikan.
P+J : Ampunilah kami Ya Tuhan. Bentuklah kami menjadi hamba-Mu yang taat
dan setia, yang menghargai hidup, waktu dan kerja, tidak membiarkan
terang itu menjadi suram dan damai itu menjadi ricuh, sanggup
memancarkan cahaya dan mengajak banyak orang untuk menikmati
kebaikan– kebaikan Tuhan. Berilah Roh-Mu agar Natal-Mu ini menjadi
berarti bagi kehidupan kami. Amin
BERITA ANUGERAH
P : Tuhan Allah mengasihi kita, Firman-Nya : “Aku telah menghapus segala
dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala
dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku sebab Aku
telah menebus engkau (Yesaya 44 : 22).
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No. 178 : “PENEBUS DOSA”
Kau Tuhanku, penebusku, Kau datang ke dunia
Engkau rela disalibkan demi s’luruh manusia
Hari bahagia, t’lah datanglah Kau lahir ke dunia
Kau datanglah, Kau datanglah, Kau penebus dosa
Semuanya bergembira dengar kabar bahagia
Engkau datang ke dunia, Kau penebus dosa
PENYALAAN LILIN NATAL
P : Dunia dimana kita tinggal ini penuh dengan dinamika kehidupan yang
sarat dengan pergumulan. Di tengah keberadaan inilah kita butuh sinar
kasih Allah yang menerangi serta membawa berita damai sejahtera bagi
dunia. Marilah kita menyalahkan lilin sebagai tanda kita mau menjadi
terang bagi kegelapan dunia ini.
P+J : Menyanyi KJ. No. 92 : “MALAM KUDUS”
Malam Kudus, sunyi senyap, dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, Ayah Bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang (2x)
Malam Kudus sunyi senyap, Kabar baik menggegap
Bala Surga menyenyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“lahir Raja Syalom” (2x)
Malam Kudus sunyi senyap, kurnia dan berkat
Tercermin bagi kami terus, di waja-Mu ya Anak kudus,

83
Cinta kasih kekal (2x)

BERITA NATAL : Doa, Pembacaan Alkitab & Khotbah


PERSEMBAHAN
P : Seperti para Majus yang berjalan dan mencari putera Natal, serta
mempersembahkan mas, kemenyan dan mur, demikianlah hendaknya kita
juga mempersembahkan syukur kita saat ini, sebab Firman Tuhan
berkata: lebih besar berkat memberi daripada menerima.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No. 195 : “HATI S’BAGAI HAMBA”
DOA UMUM
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.194 : “JANGAN LELAH”
Jangan lelah bekerja di ladang-Nya Tuhan
Roh Kudus yang b’ri kekuatan
yang mengajar dan menopang
Tiada lelah bekerja bersama-Mu Tuhan
yang selalu mencukupkan akan segalanya
Refr...Ratakan tanah bergelombang,
timbunlah tanah yang berlubang
menjadi siap dibangun di atas dasar iman ….(ke Refr.)
PENGUTUSAN DAN BERKAT
P : Saudara–saudara… ingatlah bahwa Terang Tuhan menyinari kegelapan
hati kita dan dunia ini, membaharui kita dalam kehangatan damai dan
kasih-Nya. Hiduplah di dalam Terang Kristus dan pancarkan terang-Nya
sampai ke ujung bumi.
Pergilah dengan damai sejahtera Natal dan terimalah berkat Tuhan :
Kasih karunia Allah di dalam Sang Putra Natal, Tuhan kita Yesus Kristus
dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
P+J : Amin… Amin… Amin.

84
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
PERGURUAN TINGGI

PERSIAPAN : (Khadim memasuki tempat ibadah & menyalahkan lilin Adven)


Narator : Pada mulanya Allah mencipatakan langit dan bumi. Firman dari
mulut-Nya mencipta semua benda-benda di langit, binatang dan
tumbuhan penghuni bumi, mengatur waktu siang dan malam. Jemari-Nya
membentuk manusia sebagai makhluk istimewa dari segala ciptaan yang
lain. Tuhan Allah melihat semua baik adanya. Taman Eden adalah simbol
keharmonisan, relasi kemesraan Sang Pencipta dan ciptaan-Nya.
P+J : Menyanyi Nyanyian Rohani : “INDAH SEBAGAI DI EDEN”
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Hanya di dalam nama Tuhan Pecipta semesta, Yesus Kristus Sang
Juruselamat, dan Roh Kudus Penolong, ibadah Perayaan Natal Yesus
Kristus keluarga besar Universitas/Sekolah Tinggi :…….. saat ini
ditahbiskan.
J : Amin
P : Salam damai sejahtera bagi kamu sekalian. Haleluya!
J : Salam damai sejahtera bagimu juga. Haleluya!
P+J : Menyanyi KJ. 119 : 1 : “HAI DUNIA GEMBIRALAH”
Narator : Ciptaan yang awalnya baik adanya, kemudian rusak oleh karena
manusia laki-laki dan perempuan itu terbujuk oleh rayuan jahat si iblis.
Manusia yang ditempatkan di Taman Eden tidak mampu mengendalikan
dirinya supaya taat kepada Sang Pencipta. Manusia mengambil dan
memakan buah terlarang. Dari sinilah penderitaan akibat pemberontakan
manusia dimulai. Manusia tidak memiliki kekuatan untuk mengalahkan
kejahatan dan maut sebagai upah dosa. Namun Allah itu Maha Kasih, Dia
memandang manusia buatan tangan-Nya berharga, maka rencana dan
rancangan keselamatan dikerjakan-Nya dalam Putra Tunggal-Nya Yesus
Kristus.
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ALLAH (Duduk)
P : Saudara-saudara... marilah kita merendahkan diri mengaku dosa kepada
Tuhan.
Ya Tuhan Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berseru-seru memanggil
nama-Mu, karena kami sangat menderita oleh dosa dan kejahatan kami
sendiri.
85
J : Hati dan jiwa kami selalu gelisah dan resah menyimpan rasa bersalah.
Kami hidup dalam ketakutan sebab kami tidak berlaku benar. Kami
merasa lelah dan tegang sebab kami tidak jujur. Kami tidak bahagia
sebab kami tidak mengasihi.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, yang telah datang ke dunia menjadi manusia,
lahir, mati, dan bangkit kembali serta naik ke sorga untuk membela dan
menyelamatkan kami.
J : Kasihanilah kami orang-orang yang telah ‘Kau tebus ini. Ajarlah kami
bersyukur kepada-Mu! Bebaskalah kami dari penderitaan yang kami alami
akibat dosa-dosa kami sendiri.
P : Tinggallah dalam hati kami, agar kami kembali bergembira dan penuh
gairah melakukan kehendak-Mu. Ya Tuhan, janganlah lupakan kami,
Engkaulah sumber pengampunan kami. Dengarlah doa permohonan kami
ini ya Allah, Bapa Anak dan Roh Kudus.
P+J : Amin.
P : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
P+J : Menyanyi Nyanyian Rohani : “BEGITU INDAH KASIH-MU YESUS”
Begitu indah kasih-Mu Yesus, begitu nyata kuasa-Mu
Bila diriku dalam derita s’lalu ‘Kau datang menolongku
Hatiku rindu pada-Mu Yesus ‘ku ingin s’lalu bersama-Mu
Ulurkan tangan kasih-Mu agar ku dapat mengiring-Mu
Refr:.. Glory haleluya terpujilah nama-Mu
Sembah sujudku hanyalah pada-Mu
Glory haleluya, terpujilah nama-Mu, haleluya!
Narator : Kehidupan dan masa depan manusia yang gelap oleh dosa, kini telah
menjadi terang oleh Yesus Kristus Sang Terang. Cahaya-Nya memberi
harapan, sinar cinta kasih-Nya memberi kehidupan. Yesuslah Sang Terang
sebagaimana perkataan-Nya “Akulah terang dunia”.
PEMASANGAN LILIN
P : Marilah, nyalakan lilin-lilin ini sebagai simbol kehadiran Yesus Kristus
Sang Terang di tengah kehidupan kita.
P+J : Menyanyi KJ. No. 92 : “MALAM KUDUS”
Malam Kudus, sunyi senyap, dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, Ayah Bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang (2x)
86
Malam Kudus sunyi senyap, Kabar baik menggegap
Bala Surga menyenyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“lahir Raja Syalom” (2x)
Malam Kudus sunyi senyap, kurnia dan berkat
Tercermin bagi kami terus, di waja-Mu ya Anak kudus,
Cinta kasih kekal (2x)
Narator : Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah. Firman itulah yang menjadi manusia Yesus
Kristus Sang Juruselamat. Inilah kabar sukacita yang dibawa dan disebar
ke seluruh dunia.
PEMBERITAAN FIRMAN : Berdoa, Pembacaan Alkitab, dan Khotbah
PUJI-PUJIAN : .......
Narator : Para Majus datang dari negeri yang jauh mencari dan bertanya “Di
manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah
melihat bintang-Nya di timur dan kami datang untuk menyembah Dia”.
Menjumpai Yesus, bayi mungil dalam palungan, para majus
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan,
dan mur.
PERSEMBAHAN
P : Berilah yang terbaik sebagai persembahkan kepada Tuhan, sebab besar
anugerah-Nya atas kita.
P+J : Menyanyi KJ. No. 123 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”
Narator : Berulang kali Yesus mengajar pendengarnya untuk berdoa, dan
bagaimana seharusnya berdoa. Yesus sendiri berdoa dan sekaligus
mengajarkan satu doa yang menjadi doa segenap umat, yakni Doa Bapa
Kami.
DOA SYUKUR
Narator : “Beritakanlah Injil kepada segala makhluk”, demikianlah kata
firman. Kabar baik tentang Yesus Juruselamat, harus dikumandangkan
kepada segala makhluk di semua tempat. Inilah berita Natal Yesus
Kristus. Damai sejahtera-Nya memberkati segenap umat-Nya sepanjang
masa.
P+J : Menyanyi KJ. No.120 : “HAI SIARKAN DI GUNUNG”
BERKAT (Berdiri)
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Sang Putra Natal dan kasih Allah dalam
persekutuan dengan Roh Kudus menyertai saudara-saudara.
87
J : Amin…Amin…Amin.

88
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
SMA / SMK / SMTK

PERSIAPAN : (Khadim memasuki tempat ibadah & menyalahkan lilin Adven)


Suara 1 : Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah meilhat terang yang
besar, mereka yang diam di negeri kekelaman atasnya terang telah
bersinar (Yesaya 9:1)
Suara 2 : “Sesungguhnya anak dara itu mengandung dan melahirkan seorang
anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel”, yang
berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1:23)
Suara 3 : Kami telah melihat bintang-Nya di Timur, dan kami datang untuk
menyembah Dia. (Matius 2:2b)
P+J : Menyanyi KJ. No.109:1 : “HAI MARI BERHIMPUN”
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Ibadah perayaan Natal Yesus Kristus SMA/SMK/SMTK………….ini ditahbiskan
dalam nama Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Amin
Tuhan menyertai saudara-saudara.
J : Dan menyertai saudara juga.
P+J : Menyanyi KJ. 242:1 : “MULIAKAN ALLAH BAPA”
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ALLAH (Duduk)
(Siswa membacakan puisi pengakuan dosa)
Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di sorga
Engkau penuh rahmat dan belas kasihan
Kasih-Mu tidak berkesudahan dan kesetiaan-Mu kekal
Sebab itu, ya Allah Kami meberanikan diri datang ke hadapan-Mu
Mengaku segala dosa dan kesalahan, serta memohon pengampunan-Mu
Kami sering menyakiti hati Tuhan dan sesama dengan kata dan perbuatan.
Kami sering lupa memuliakan Allah dan tidak menghormati manusia
apalagi jika dia miskin dan lemah
Kami gagal mengasihi dan berbuat benar
Kasihanilah kami orang berdosa ini Ya Allah,
tataplah umat yang ‘Kau tebus dengan darah Anak-Mu Yesus Kristus
Berikanlah kami hidup dalam pengampunan-Mu. Amin.
P : Bagi yang sungguh-sungguh mengaku dosanya, dengarlah berita
pengamunan ini : ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
89
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup
yang kekal.” (Yohanes 3:16)
P+J : Menyanyi NKB.No. 17 : “AGUNGLAH KASIH ALLAHKU”
PEMASANGAN LILIN
P : Sesungguhnya penyalaan lilin-lilin ini adalah simbol kehadiran Yesus
Kristus Sang Terang di tengah kehidupan kita. Oleh karena itu marilah
kita menyalahkan lilin-lilin ini sebagai ungkapan percaya kepada Yesus
Kristus dan kesediaan kita untuk turut memancarkan terang di sekeliling
kita.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.191 : “MALAM KUDUS”/Gubahan Epafras Raranta
Sinar pagi, cah’ya siang, memancar di bumi.
Dua insan melangkah letih, dalam pasrah mengharap janji
Jurus’lamat lahir (2x)
Senja usai, malam tiba duniapun gulita.
Manusia yang sarat dosa, tutup hati tak mau terima.
Hanya kandang hina (2x)
Merintih dalam sendu, menanggung Natal-Mu.
Kala diri tertakluk penuh, sukacitapun jadi sungguh.
Lahirlah penebus (2x)
PEMBERITAAN FIRMAN
PUJI-PUJIAN
PERSEMBAHAN
P : Orang majus ketika menjumpai bayi Yesus yang dibungkus lampin dalam
palungan, mengeluarkan persembahan terbaik mereka yaitu emas,
kemenyan, dan umur. Mereka sujud dan memuliakan Yesus Kristus
dengan persembahan itu. Marilah kita juga memuliakan dan sujud kepada
Dia dengan persembahan kita.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No. 104 : “KUBAWA KORBAN SYUKUR”
Saat ku masuk ke hadirat-Mu kutersungkur dan sembah-Mu.
Kupersembahkan korban syukurku yang terbaik bagi-Mu.
Kubawa korban syukur ke tempat kudus-Mu Tuhan.
Hatiku limpah dengan syukur s'bab Tuhan baik, selamanya.
Kubawa korban syukur ke tempat kudus-Mu Tuhan.
Hatiku limpah dengan syukur s'bab Tuhan baik, ooo…s'bab Tuhan baik,

DOA SYUKUR
90
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.267 : “S’MUA BAIK”
Dari semula t’lah Kau tetapkan,
hidupku dalam tangan-Mu
dalam rencana-Mu Tuhan.
Rencana indah t’lah Kau siapkan,
bagi masa depanku yang penuh harapan
S’mua baik, s’mua baik, Apa yang t’lah Kau perbuat
di dalam hidupku….
S’mua baik, sungguh teramat baik
Kau jadikan hidupku berarti.
BERKAT
P : Kiranya Allah sumber damai sejahtera, kasih karunia, hikmat dan
pengetahuan dalam Kristus Yesus Juruselamat oleh tuntunan Roh Kudus,
memberkati kita sekarang dan sampai selamanya.
J : Amin…Amin…Amin.

91
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
SMP

PERSIAPAN : (Khadim menyalahkan lilin Adven. )


Siswa 1 : Mari kita memuji, bersorak dan melantunkan kidung indah. Marilah
kita teduhkan diri dalam satu hati untuk menyembah Allah yang telah
menyatakan diri dalam Yesus Kristus Putera Natal.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.16 : “SINGING GLORY PRAISE THE LORD”
Singing glory praise the Lord, haleluya (3x)
Haleluya singing glory praise the Lord
Mari kita puji Dia, haleluya (3x)
Haleluya, mari kita puji Dia!
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Hanya di dalam nama Tuhan Pecipta semesta, Yesus Kristus Sang
Juruselamat, dan Roh Kudus Penolong, ibadah Perayaan Natal Yesus
Kristus SMP : …………… saat ini ditahbiskan.
Salam damai sejahtera bagi kamu sekalian. Haleluya!
J : Salam damai sejahtera bagimu juga. Haleluya!
P+J : Menyanyi KJ. No.119:1 : “HAI DUNIA GEMBIRALAH”
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ALLAH (Duduk)
P : Waktu terus berjalan, bahkan tahun berganti tahun, sikap dan perilaku
kami di hadapan-Mu seolah tidak pernah berubah. Tuhan, ampunilah
segala kelalaian kami.
S1 : Hati dan jiwa kami selalu gelisah dan resah menyimpan rasa bersalah,
karena tidak berlaku benar.
S2 : Kami hanya sibuk mempersiapkan hal-hal duniawi untuk perayaan Natal,
dan kami lupa bahwa Natal yang sesungguhnya adalah perubahan sikap
yang nyata lewat tutur kata dan perilaku yang mencerminkan akhlak
baik sebagaimana yang Tuhan Yesus teladankan bagi kami.
S3 : Tuhan...Ingatkanlah kami bahwa Natal Kristus bukanlah sebuah moment
ceremonial di setiap bulan Desember, melainkan penghayatan tentang
kasih Allah yang besar, yang rela memberikan Putra Tunggal, Yesus
Kristus, untuk menjadi Penebus kami.
P+J : Ampunilah kami ya Tuhan. Baharuilah dan pulihkanlah hidup kami agar
semakin berkenan di hadapan-Mu. Amin.
92
P : Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang
besar, mereka yang diam di negeri kekelaman atasnya terang telah
bersinar. (Yesaya 9:1)
P+J : Menyanyi KJ.No.3:1 : “KAMI PUJI DENGAN RIANG”
Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t’rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t’lah lenyap.
Sumber suka yang abadi b’ri sinar-Mu menyerap.
PEMASANGAN LILIN
P : Mari kita menyalakan lilin-lilin ini sebagai simbol kehadiran Yesus Kristus
Sang Terang di tengah kehidupan kita.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.191 : “MALAM KUDUS”/Gubahan Epafras Raranta
Sinar pagi, cah’ya siang, memancar di bumi.
Dua insan melangkah letih, dalam pasrah mengharap janji
Jurus’lamat lahir (2x)
Senja usai, malam tiba duniapun gulita.
Manusia yang sarat dosa, tutup hati tak mau terima.
Hanya kandang hina (2x)
Merintih dalam sendu, menanggung Natal-Mu.
Kala diri tertakluk penuh, sukacitapun jadi sungguh.
Lahirlah penebus (2x)
PEMBERITAAN FIRMAN : Doa, Pembacaan Alkitab & Khotbah
PUJI-PUJIAN : ......
PERSEMBAHAN
P : Di Betlehem di tanah Yudea, telah lahir Sang Penebus, Dialah Mesias Raja
yang diurapi. Marilah datang pada-Nya dan bawalah persembahan syukur
dengan penuh sukacita seperti para Majus.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.191 : “BETAPA HATIKU BERTERIMA KASIH”
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP
P+J : Menyanyi KJ.No.120:1 : “HAI SIARKAN DI GUNUNG”
BERKAT (Berdiri)
P : Pulanglah dalam damai sejahtera Natal, pancarkan terang-Nya bagi
semua orang dan terimalah berkat Tuhan :
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah Bapa dan persekutuan dengan
Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian.
J : Amin…Amin…Amin.
93
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
SEKOLAH DASAR

PERSIAPAN : (Khadim menyalahkan lilin Adven)


Anak 1 : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Kota
Daud.
Anak 2 : Dan inilah tandanya, kamu akan menjumpai seorang bayi yang
dibungkus dengan lampin dan terbaring didalam palungan.
Suara 3 : Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai
sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenaan kepadaNya.
TAHBISAN DAN SALAM (berdiri)
P : Dalam sukacita Natal ini, kiranya Ibadah Perayaan Natal Sekolah Dasar....
di saat ini terjadi dalam Nama Allah Bapa, Yesus Sang Juruselamat, dan
Roh Kudus.
J : Amin.
P+J : Menyanyi KJ.No. 123:1 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG”
S’lamat, s’lamat datang Yesus Tuhanku
jauh dari sorga tinggi kunjungan-Mu
s’lamat datang Tuhanku ke dalam dunia,
damai yang Kau bawa tiada taranya, salam, salam
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ALLAH (Duduk)
P : Mari kita merendahkan diri dan mengaku dosa kepada Tuhan :
Guru : Tuhan, kami sadari bahwa dalam keseharian kami sering lalai dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab kami sebagai pelayan-Mu dalam
lembaga Pendidikan ini. Ampunilah Kami ya Tuhan.
Orangtua : Tuhan, Kami Sadar bahwa selaku orang tua kami sering tidak
menunjang anak-anak kami dan lembaga pendidikan ini demi
pengembangan anak-anak kami. Ampunilah kam ya Tuhan.
Anak : Tuhan, Selaku Siswa/i kami sadar bahwa kami sering tidak setia dan
acuh terhadap tugas dan tanggung jawab kami sebagai anak-anak yang
anak penerus bangsa ini. Ampunilah Kami ya Tuhan.
P : Kami telah mengaku akan kesalahan kami. Sekarang Tuhan, dalam
kelemahan kami, pakai kami sebagai alat-Mu di tengan dunia ini, khusus
dalam lembaga Pendidikan ini. Amin.
P : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan
untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya, nama-Nya

94
disebutkan orang Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai (Yesaya 9:5)
P+J : Menyanyi KJ.No.184:1,2 : “YESUS SAYANG PADAKU”
Yesus sayang padaku; Alkitab mengajarku.
Walau ‘ku kecil, lemah, aku ini milik-Nya.
Refr:... Yesus Tuhanku, sayang padaku;
Itu firman-Nya di dalam Alkitab.
Yesus sayang padaku, Ia mati bagiku;
dosaku dihapus-Nya sorga pun terbukalah Refr:...
PEMASANGAN LILIN (Berdiri)
P : Nyala lilin memang kecil, tetapi cahayanya dapat menerangi kegelapan.
Mari kita menyalahkan lilin-lilin ini sebagai bentuk kesediaan kita untuk
memancarkan terang di sekeliling kita.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid II No.191 : “MALAM KUDUS”/Gubahan Epafras Raranta
Sinar pagi, cah’ya siang, memancar di bumi.
Dua insan melangkah letih, dalam pasrah mengharap janji
Jurus’lamat lahir (2x)
Senja usai, malam tiba duniapun gulita.
Manusia yang sarat dosa, tutup hati tak mau terima.
Hanya kandang hina (2x)
Merintih dalam sendu, menanggung Natal-Mu.
Kala diri tertakluk penuh, sukacitapun jadi sungguh.
Lahirlah penebus (2x)
PEMBERITAAN FIRMAN : Doa, Pembacaan Alkitab & Khotbah
PUJI-PUJIAN : .....
PERSEMBAHAN
P : Marilah dengan rela hati disertai ucapan syukur kita mempersembahkan
yang terbaik kepada Tuhan. Kita bersyukur diberi lagi satu kesempatan
merayakan Natal bersama saat ini.
P+J : Menyanyi KJ. 127 : “KANDANG DOMBA ITU RUMAH-NYA”
Kandang domba itu rumah-Nya,
palungan hewan petiduran-Nya;
lahir dari Bunda Maria Pangeran Mahamulia.
Refr:.. Aku pun hendak ke Betlehem, supaya 'ku melihat-Nya
di tempat yang hina dan rendah, Pangeran Mahamulia.
95
Bintang indah, hai tunjukkanlah di mana Yesus dan palungan-Nya.
Hai gembala, bangun segera, menengok Jurus'lamatmu. Refr:..
Hai malaikat, pujilah terus kemuliaan Allah yang kudus.
Bayi itulah Sang Penebus dan Jurus'lamat dunia. Refr:..
Aku kaya oleh miskin-Mu, selamat oleh hidup suci-Mu,
'ku dibasuh oleh darah-Mu, bahagia oleh salib-Mu. Refr:..
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP
P+J : Menyanyi KJ.No. 422:1,2 : “YESUS BERPESAN”
Yesus berpesan : Dalam malam g'lap kamu harus jadi lilin gemerlap;
anak masing-masing di sekitarnya, dalam dunia ini bersinarlah!
Yesus berpesan : Bersinarlah t'rang; lilinmu Kulihat malam dan siang.
Anak masing-masing di sekitarnya, untuk hormat Tuhan bersinarlah!
PENGUTUSAN DAN BERKAT (Berdiri)
P : Pergilah! Kabarkanlah kepada dunia berita sukacita Natal ini, bagikanlah
terang Natal kepada sesama, sampaikanlah salam damai sejahtera dari
Allah kepada semua orang, dan terimalah berkat Tuhan :
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus
Yesus, Tuhan kita, menyertai saudara, kini dan selamanya. Amin.
J : Amin…Amin…Amin.

96
TATA IBADAH
PERAYAAN NATAL
TAMAN KANAK-KANAK

PERSIAPAN : (Khadim memasuki tempat ibadah, menyalahkan lilin Adven)


Bunda : Inilah hari yang ditentukan Tuhan, mari kita rayakan dengan suka ria !
Pujilah Tuhan yang memerintah di bumi! Ceritakanlah perbuatan-Nya
yang ajaib kepada semua orang, dan mari kita menyembah-Nya.
P+J : Menyanyi Nyanyian Rohani : “MARI KITA BERSUKARIA”
Mari kita bersukaria, karena ini hari bahagia
Kita berkumpul jadi satu, puji Tuhan semesta itu
Tepuk tangan wajah berseri, hilangkanlah hati yang sedih
Bukankah Yesus berkata Damai-Nya dib’rikan kita, Mari kita bersukaria
TAHBISAN DAN SALAM (Berdiri)
P : Ibadah Perayaan Natal Yesus Kristus TK... ditahbiskan dalam nama Allah:
Bapa, Putera-Nya Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Amin
Salam damai sejahtera hai engkau yang diberkati Allah!
J : Salam damai sejahtera bagimu juga!
P+J : Menyanyi KJ. 109:1 : “HAI MARI BERHIMPUN”
Hai mari berhimpun dan bersukaria,
hai mari semua ke Betlehem
Lihat yang lahir Raja Bala Sorga,
sembah dan puji Dia (3x) Tuhanmu !
PENGAKUAN DOSA (Duduk)
P : Saudara-saudara...marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan
mengaku dosa kita kepada-Nya.
Mari berdoa : .........
P+J : Menyanyi KJ. No.112:1 : “ANAK MARIA DALAM PALUNGAN”
Anak Maria dalam palungan, miskin dan hina, namun besar,
rela sengsara bagi manusia; dihapuskan-Nya dosa cemar.
BERITA ANUGERAH ALLAH
P : Firman Tuhan : "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.52 : “BETAPA BAIKNYA ENGKAU TUHAN”


97
Betapa baiknya Engkau Tuhan, kasih-Mu tiada berkesudahan
Betapa mulia kasih-Mu Yesus, jiwaku diselamatkan
Hosana ku memuji Tuhan, Hosana ku tinggikan Yesus
Hosana, Hosana, Hosana
PEMASANGAN LILIN
P : Marilah kita menyalakan lilin-lilin Natal ini dengan sukacita.
P+J : Menyanyi NKPI.Jilid II No.188 : “SERIBU LILIN”
Seribu lilin nyalakan di tengah dunia.
Biar sinarnya menyatakan kemuliaan sorga.
Wartakan kepada dunia kabar sukacita.
T'lah lahir Yesus Penebus Jurus'lamat kita.
Hai bintang indah Betlehem, kiranya sinarmu,
bawa harapan dan damai bahagia di kalbu.
Kehangatanmu kirimkan dihari yang beku
Kehangatan kasih Tuhan, di Natal yang syahdu.
PEMBERITAAN FIRMAN : Berdoa, Pembacaan Alkitab & Khotbah
PUJI-PUJIAN : .....
PERSEMBAHAN
P : Seperti para Majus yang berjalan dan mencari putera Natal, serta
mempersembahkan mas, kemenyan dan mur, demikianlah hendaknya kita
juga mempersembahkan syukur kita saat ini, sebab Firman Tuhan
berkata: lebih besar berkat memberi daripada menerima.
P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.191 : “BETAPA HATIKU BERTERIMA KASIH”
DOA SYUKUR
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ.No.102:1,3 : “DI DALAM PALUNGAN”
Di dalam palungan, tiada yang lain
terbaringlah Yesus berbalutkan kain.
Bintang-Nya di langit mengkilap terang,
dan Yesus tertidur lelap dan tenang.

Ya Yesus, Tuhanku, dengar doaku :


tetaplah sertaku dengan kasih-Mu.
98
Semua anak-Mu berilah berkat
Dan hidup serta-Mu di sorga kelak.
P : Pulanglah dengan damai sejahtera, kabarkan sukacita Natal kepada
semua orang, dan terimalah berkat Tuhan :
“Kiranya cahaya bintang Timur menerangi langkah kita, kiranya
keagungan Sang Putera Natal mendiami hati kita, kiranya berkat kasih
setia Tuhan merahmati hidup dan perjuangan kita, sekarang ini sampai
selama-lamanya.
J : Amin…Amin…Amin…

TATA IBADAH
MALAM NATAL
99
24 DESEMBER 2023

PERSIAPAN : - Prosesi Khadim dan Majelis jemaat memasuki ruang ibadah


- Penyalaan Lilin Adven
P+J : Menyanyi KJ. No. 96 : “DI MALAM SUNYI BERGEMA”
Di malam sunyi bergema nyanyian mulia.
Malaikat turun mendekat dengan beritanya,
"Sejaht'ra bagi dunia, t'lah datang Penebus."
Heninglah bumi mendengar nyanyian yang kudus.
Hai, kamu yang menanggung b'rat, yang hidup tertekan,
mendaki, susah jalanmu, langkahmu pun pelan,
Hai lihat, hari jadi t'rang, bebanmu ditebus.
Tabahkan hati dan dengar nyanyian yang kudus.
Pnt : Malam yang dipenuhi semarak bintang, akan tetapi tak sesemarak hati
dua insan yang menunggu janji Ilahi lewat kelahiran seorang Putra.
Beralaskan jerami dan dibungkus dengan kain lampin, suasana
kesederhanaan menyambut Sang bayi mungil.
Dkn : Malam yang sendu berganti dengan sukacita, janji Allah dinyatakan. Para
Gembala menyaksikan kelahiran Yesus, Dialah Penasihat Ajaib, Allah Yang
Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.
P+J : Menyanyi KJ.No. 123 : 1 : “S’LAMAT, S’LAMAT DATANG” (Berdiri)
S’lamat s’lamat datang Yesus Tuhanku
jauh dari Sorga tinggi kunjungan-Mu
S’lamat datang Tuhan ku ke dalam dunia
Damai yang Kau bawa tiada taranya
Salam, Salam !
TAHBISAN DAN SALAM
P : Di dalam nama Allah bapa, kita bersembah sujud, di dalam nama Yesus
Kristus kita memuliakan nama-Nya, di dalam tuntunan Roh Kudus, kita
mentahbiskan ibadah malam Natal saat ini.
J : Amin
P : Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau !
J : Dan menyertaimu juga !

LITANI SYUKUR
P : Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
100
J : Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan
dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
P : Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia
berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang tidak bercela.
J : Ya Tuhan semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!
(Mazmur 84 : 1-2, 12-13).
UMAT YANG MENGAKU (Duduk)
P : Peristiwa Natal adalah wujud kasih Allah yang besar bagi dunia dan bagi
manusia. Manusia yang telah berdosa di hadapan-Nya, diampuni dan
dikasihi-Nya, karena itu Dia ingin supaya kita selalu sadar akan kesalahan
kita dan datang kepadaNya memohon pengampunan dosa.
Bpk2 : Ya Tuhan, kesyaduan malam ini membawa kami pada perenungan…
betapa hinanya kami oleh karena dosa dan pelanggaran kami. Sebagai
seorang suami, ayah di tengah keluarga, ada tanggung jawab yang
terabaikan, sebagai kepala keluarga kadang kami merasa berkuasa,
bertindak kasar, bahkan bertahan dalam keegoisan kami. Ampuni dan
kasihani kami ya Tuhan.
Ibu2 : Dengan peran yang tersandang bagi kami : ibu rumah tangga, akan
tetapi kami gagal menciptakan kesejukan, dan keharmonisan dalam
keluarga. Rutinitas setiap hari secara perlahan mengikis kelembutan dan
perhatian bagi suami dan anak-anak kami. Betapa kami menyadari itu
Tuhan, karena itu ampuni dan kasihani kami ya Tuhan.
Anak2 : Ya Tuhan, sebagai anak dalam keluarga, kami ingin supaya kami
diperhatikan, kami ingin kemauan kami dituruti, meskipun itu salah.
Kami membangkang, kami melawan, sehingga hati orang tua kami
menjadi sedih dan kecewa. Kami bersalah kepada-Mu...Ampuni dan
kasihanilah kami ya Tuhan.
Pelayan2 : Engkau adalah Allah yang Maha tahu, manakala jabatan Gerejawi
hanya dijadikan topeng ketenaran dan haus kekuasaan. Ada tanggung
jawab yang terabaikan karena lebih mementingkan kepentingan pribadi,
bersikap arogan, dan mau dihormati. Ampuni dan kasihani kami ya
Tuhan.
P : Ya Tuhan dengarlah permohonan umat-Mu yang disampaikan dengan
ketulusan dan penyesalan kepada-Mu, di dalam nama Tuhan Yesus Kritus
kami berdoa.
P+J : Amin.

P+J : Menyanyi NKPI Jilid I No.155 : “KEPADA-MU KU BERDOA”


101
Kepada-Mu ku berdoa dan ku pinta,
ulurkanlah tangan kasih-Mu padaku
Karna ku tahu Kau selalu di sisiku
Oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu
Berikanlah dan tunjukkan kuasa-Mu,
tabahkanlah dan kuatkanlah imanku
Jadikanlah aku ini hamba setia-Mu,
agar dapat aku hidup selalu di sisi-Mu
Karna ku tahu, ku tahu pasti, oh Tuhan
Apapun juga di dunia ini,
tanpa Kau Tuhan semuanya tak’kan berarti
Oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu
NUBUAT YANG DIGENAPI
Seorang ASM : Membaca : Yesaya 7 : 14
Seorang Remaja : Membaca : Mikha 5 : 1
Seorang Pemuda : Membaca : Matius 1 : 23

PENYALAAN LILIN NATAL (Lampu dipadamkan)


P : Marilah kita menyalakan lilin Natal ini sebagai kesediaan kita juga untuk
hidup dalam terang Kristus.
P+J : Menyanyi KJ. No.92 : “MALAM KUDUS”
Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang (2x)
Malam kudus, sunyi senyap; Kabar Baik menggegap;
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“Lahir Raja Syalom” (2x)
Malam kudus, sunyi senyap; Kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus di wajah-Mu, ya Anak kudus,
cinta kasih kekal (2x)
SABDA NATAL : Doa, Pembacaan Alkitab, Khotbah
PUJI- PUJIAN
PERSEMBAHAN
P : Mari kita nyatakan syukur dengan sukacita di malam Natal ini dengan
memberi persembahan.

P+J : Menyanyi KJ. No. 99 : 1,2 : “GITA SORGA BERGEMA“


102
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera turun dalam dunia."
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T'rang ajaib!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
Yang di sorga disembah Kristus, Raja yang baka,
lahir dalam dunia dan Maria bundaNya.
Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal;
dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
DOA SYUKUR
P : Mari Berdoa…
NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)
P+J : Menyanyi KJ. No.100 : “MULIAKANLAH”
Muliakanlah (2x), Tuhan Allah (2x), Maha tinggi
Damai sejahtera turun ke bumi, bagi orang pengasihan-Nya
Muliakanlah Tuhan Allah (2x), Damai sejahtera turun ke bumi (2x)
Bagi orang (2x) pengasihan-Nya, bagi orang pengasihan-Nya, pengasihan-Nya
Muliakanlah (2x), Tuhan Allah (2x), Maha tinggi
Damai sejahera turun ke bumi bagi orang pegasihan-Nya
A...min, A...min...A...min
NASIHAT DAN BERKAT
P : Saudara-saudaraku, dengan keteduhan hati kita telah memaknai
kehadiran-Nya yang sarat dengan kesederhanaan di malam Natal ini.
Sudah siapkah hati kita untuk menjadi palungan pewarta kasih bagi
semua orang? Seperti para Gembala yang menerima kabar sukacita
dengan adanya perkataan Malaikat : Jangan takut! Maka ini juga menjadi
kekuatan bagi kita supaya tetap menjadi alat bagi penyelamatan Dunia.
J : Kiranya Tuhan memampukan kami dengan kuasa-Nya.
P : Firman-Nya : Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir Zaman. Pergilah jadilah pembawa misi Allah dalam kata dan
perbuatan dan terimalah berkat-Nya
Kasih Karunia Allah Bapa di dalam Yesus Kristus dan tuntunan Roh Kudus,
menyertai kita sekarang dan selamanya.
P+J : Amin..Amin..Amin.

103
KHOTBAH PERAYAAN NATAL WILAYAH

MAZMUR 117 : 1 – 2

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Pujian dan syukur patut dan layak dinyatakan kepada Tuhan Allah di
dalam rahmat Putra Tunggal-Nya yang Maha Kudus dan penuh kasih. Salah satu
ciri yang unik dari umat Tuhan adalah memuji Tuhan atau menyanyi dengan
lantunan yang merdu baik kedengaran ataupun cukup di dalam hati. Memuji
atau bernyanyi akan sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang dialami.
Namun menjadi pertanyaan bagi kita adalah kapan seharusnya kita harus
menyanyi/memuji Tuhan ? dan kenapa kita harus menyanyi memuji Tuhan ?
jawaban yang sederhana dari pertanyaan ini ialah mari kita memuji Tuhan
dalam segala waktu dan keadaan, baik kita dalam keadaan penuh dengan
sukacita karena dalam keadaan nyaman, sehat, bahagia, sejahtera maupun
dalam keadaan kita bergumul, dalam keadaan sakit, berduka, bersedih dan
sebagainya. Idealnya bagi orang percaya memuji Tuhan adalah bagian dari
iman yang berpengharapan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Firman Tuhan yang kita baca ini adalah Mazmur madah yang sangat
singkat dalam kitab Mazmur, yang mengajak semua bangsa unuk memuji Tuhan
“Pujilah Tuhan hai segala bangsa, Megahkanlah Dia hai segala suku bangsa”.
Ajakan untuk memuji Tuhan dan memegahkan Dia adalah undangan bagi semua
orang, dengan menggunakan kata “goyim” yang sering dipakai untuk bangsa-
bangsa kafir, semua penduduk di suatu wilayah tanpa memandang asal usul,
artinya berlaku Universal (umum, untuk semua orang atau seluruh dunia).
Unsur universal ini dapat dilihat dalam bagian mazmur yang lain seperti biarlah
semua yang bernafas memuji Tuhan (mazmur 50 : 6). umat Israel akan
memimpin semua bangsa dan suku bangsa untuk memuji Tuhan.
Menjadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa segala bangsa diajak untuk
memuji Tuhan ?
Pertama bahwa Tuhan Allah adalah Raja seantero dunia, di seluruh bumi
keselamatan berasal dari pada-Nya dan yang menghakimi dunia dengan
menolong mereka yang lemah, yang tidak berdaya, sengsara dan miskin.
Semua yang ada di muka bumi ini dalam kendali dan kuasa-Nya.

104
Kedua, kasih setia Tuhan sungguh hebat dan kesetiaan-Nya berlngsung terus-
menerus. Ini pengakuan yang muncul dari umat, “Sebab kasih-Nya hebat atas
kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Haleluya !” Kata hebat
artinya terlampau, amat sangat (dasyat, ramai, kuat, seru, bagus,
menakutkan). ini adalah kesaksian umat Tuhan yang benar-benar melihat,
merasakan dan menikmati bagaimana kuasa-Nya yang amat sangat , yang
dasyat, kuat atas umat dimana Ia menunjukkan keprihatinan, kepedulian,
lewat tindakan-tindakan perkasa untuk keselamatan umat-Nya. Tindakan
Tuhan sejak awal mula kehidupan, pembebasan dari tanah perbudakan di Mesir
adalah bukti kasih-Nya yang tak terhingga, bahkan berulang-ulang Ia
menuntun, mengingatkan dan dengan penuh kesabaran mengampuni dan
mengasihi umat yang seringkali melawan, tegar tengkuk dan tidak setia.
Kesetiaan Tuhan yang dipahami berlaku selama-lamanya, menunjukan akan
kesabaran kasih-Nya yang berbeda dengan kasih manusia terhadap-Nya. Allah
yang setia adalah Allah yang menunjukan kasih sayang-Nya terus menerus
tanpa syarat, yang berbeda dengan janji setia manusia yang sering berubah,
tidak konsisten dan rapuh.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Dari bagian Firman Tuhan ini, kita diingatkan terus memuji dan
memuliakan Tuhan serta terpanggil untuk bersaksi kepada semua orang, di
manapun dan kapanpun sebagai bukti rasa hormat, kagum dan rasa terima
kasih kita. Berbagai pengalaman iman yang kita alami baik suka-duka, sehat-
sakit, berhasil-gagal dan kita boleh bertahan serta terpelihara, membuktikan
bahwa Ia sangat mengasihi kita. Puncak dari kasih-Nya yang hebat atas kita
dan kesetiaan-Nya untuk selama-lamanya adalah dengan menganugerahkan
Anak-Nya Yang Tunggal, yakni Yesus Kristus sang Putra Natal.
Sebagaimana umat di zaman Perjanjian Lama melihat, merasakan dan
menikmati kuasa Tuhan yang dahsyat itu, kemudian disaksikan kepada semua
bangsa, maka demikian juga kita umat Tuhan di zaman sekarang ini. Bukankah
kita juga telah melihat, merasakan, mengalami dan menikmati kasih dan
anugerah Tuhan yang hebat atas kita ? Bukti nyata kasih-Nya bagi kita, seiring
dengan perubahan iklim yang cukup ekstrim akhir-akhir ini, di beberapa
tempat di belahan dunia ini terjadi krisis air bersih, krisis pangan dan
anjloknya sendi-sendi ekonomi dunia. Kita bersyukur bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian
global. Data Badan Pusat Statistik kita menunjukan angka pertumbuhan
ekonomi kita di triwulan 3 tahun 2023 tetap tumbuh kuat yakni 4,94 % (sehat).
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga ekonomi kita kuat, yakni
105
Indonesia memiliki keunggulan pasar domestik yang kuat (pasar domestik
adalah seluruh kegiatan perdagangan yang berlangsung di suatu negara) dan
kekayaan sumber daya alam yang luas. Keadaan iklim yang baik memungkinkan
kita boleh mengolah lahan dan bisa menanam serta menikmati hasilnya.
Bukankah ini salah satu bukti kasih setia Tuhan yang patut disyukuri, dan
karena itu perlu disaksikan kepada semua orang bahwa Tuhan itu baik.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Perayaan Natal Yesus Kristus ini hendak mengingatkan kita akan kasih
setia-Nya yang tak pernah berubah dan tak pernah berkesudahan atas semua
bangsa dan segenap ciptaan-Nya. Perayaan Natal Yesus Kristus ini akan
menjadi momentum bagi kita sebagai jemaat-jemaat se-Wilayah untuk terus
berjalan bersama dan bersama-sama memuji dan memegahkan Dia di
kembara hidup kita. Perayaan Natal juga menjadi bukti cinta kasih dan
kesetiaan-Nya untuk terus menyertai kita sampai pada kesudahan. Karena itu
berbagai tantangan dan pergumulan yang kita alami baik itu suka-duka, sehat-
sakit, sukses-gagal, kiranyan diimani sebagai bagian dari proses iman yang
kemudian kita bergantung seutuhnya pada-Nya sampai kita ada pada
pengakuan bahwa Tuhan itu baik dan dahsyat, yang melahirkan iman yang
tangguh. Perayaan Natal ini juga akan menjadikan kita jemaat-jemaat se-
Wilayah pelayanan semakin erat bersatu, bersekutu untuk terus memuliakan
Tuhan dalam berbagai pelayanan yang berdampak bagi semua orang, sehingga
orang lain juga akan ada dalam arak-arakan memuji dan mengagugkan Tuhan.
Natal Kristus ini akan terus menyemangati kita untuk memandang hari esok
dengan penuh harapan sebab kasih setia-Nya hebat atas kita dan kesetiaan-Nya
untuk selama-lamanya, Haleluya. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

106
KHOTBAH PERAYAAN NATAL JEMAAT

EFESUS 2 : 11 – 18

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Kita patut bersyukur boleh terhimpun bersama di perayaan Natal Yesus
Kristus saat ini dalam suasana kekeluargaan, keakraban, kebersamaan tanpa
memandang latar belakang setiap orang. Kita boleh menyatu saat ini dengan
meninggalkan sejenak rutinitas kerja dan berbagai kesibukan tentu digerakkan
oleh Roh Kudus supaya boleh memuji dan memuliakan akan kebesaran Tuhan
yang telah menyatakan kasih dan kuasa-Nya bagi kita. Namun rasa sukacita dan
kebersamaan ini tidaklah akan nampak apabila masing-masing selalu
menganggap yang utama, lebih baik, lebih hebat, lebih pintar, sementara
yang lain dianggap lebih rendah, tidak sebanding, tidak selevel, tidak sesuku,
dan lain sebagainya. Karena itu Persekutuan jemaat akan kuat atau Tangguh
apabila ada penerimaan satu terhadap lainnya yang didasarkan pada Kasih
Kristus.
Firman Tuhan dalam Efesus 2 : 11-18 akan memberikan gambaran bagi
kita bagaimana seharusnya sikap kita terhadap kemajemukan, kepelbagaian
dan belajar dari kasih Kristus yang mempersatukan. Rasul Paulus punya
kewajiban dan rasa peduli dengan jemaat Tuhan di Efesus. Paulus melihat
bahwa di dalam jemaat Efesus ada kelompok yang merasa superioritas dari
yang lain, lebih unggul sementara kelompok yang lain merasa minder untuk
berada dalam satu persekutuan bersama. Atas apa yang sedang terjadi ini,
sudah akan mengarah pada perpecahan jemaat. Karena itu penting bagi Paulus
untuk rekonsiliasi dan pemaknaan terhadap karya penyelamatan yang
dikerjakan Allah dalam Yesus Kristus. Dari sisi tata letaknya, jemaat Efesus
berada pada posisi geografis yang sangat strategis, sebagai kota terbesar kedua
setelah Roma dan memiliki penduduk kurang lebih 300.000 orang, juga
menjadi kota penting dalam kekaisaran Romawi dan orang Yahudi banyak
tinggal di sana. Kota ini adalah kota Pelabuhan, dinamika politik, perdagangan
dan agama. Paulus pernah melayani jemaat ini, karena itu ia selalu menaruh
perhatian terhadap perkembangan, permasalahan dan pergumulan jemaat ini.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...

107
Rasul Paulus mengingatkan mereka yang bukan orang Yahudi yang juga
disebut sebagai orang-orang tak bersunat, bahwa mereka tanpa Kristus tidak
termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian yang dijanjikan Allah.
Sementara orang Yahudi yang disebut sebagai orang bersunat sebagai bangsa
pilihan Allah. Tanda sunat menjadi istimewa bagi orang Yahudi, sebagai tanda
umat perjanjian. Orang-orang tak bersunat menjadi minder dan masalah
tersendiri bagi mereka, maka Paulus menjelaskan bahwa sunat orang Yahudi
hanya sunat manusia, dan tidak harus menjadi syarat mutlak bagi setiap orang
untuk mendapatkan keselamatan. Orang Kristen di luar Yahudi, tidak harus
menjadi orang Yahudi dulu atau proselitisme (orang luar yang berikrar
melaksanakan semua tata cara dan kebiasaan Yahudi, orang yang dimasukkan
ke dalam tradisi Yahudi). Rasul Paulus dengan tegas mengingatkan bahwa
mereka yang tidak disunat, yang jauh dari perjanjian Allah telah mendapat
status baru dan punya hak yang sama sebagai pewaris kasih karunia, lewat
karya selamat Allah yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, yakni :
- Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu yang “Jauh” yang bukan umat
Yahudi, yang disepelehkan telah mendapat hak istimewa dalam Allah.
Bahwa darah Kristus sebagai tanda penebusan dan korban darah-Nya telah
merobohkan tembok pemisah dan semua orang punya hak yang sama.
- Pengorbanan Kristus yang membawa damai dan mempersatukan kedua pihak
yang berseteru.
- Kematian Kristus telah membatalkan hukum Taurat yang menjadi
kebanggaan dan panduan orang Yahudi, yang disebut bersunat.
- Dengan kematian dan kebangkitan Kristus, mereka yang tadinya jauh
sekarang menjadi dekat dengan Allah dan layak menikmati keselamatan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Dari bagian Firman Tuhan ini kita mendapatkan pemahaman bahwa Allah
di dalam Yesus Kristus, telah membuktikan cinta kasih-Nya bagi semua orang
yang melampaui batas-batas pemisah. Bahwa di dalam Yesus Kristus, semua
kita tanpa melihat latarbelakangnya, menjadi sama. Kematian dan
kebangkitan Kristus telah meruntukan tembok pemisah, dan setiap umat
Kristen yang percaya kepada-Nya mendapat hak istimewa.
Kaitan bagian Alkitab ini dengan perayaan Natal Jemaat, adalah Kristus
datang ke dalam dunia untuk mendamaikan, dan di dalam Dia kita punya
kedudukan yang sama, tidak ada lagi pembedaan. Karena itu dalam
Persekutuan jemaat Kristus kita saling menghargai, menghormati berbagai
keragaman yang ada, Yesus Kristus akan menjadi teladan bagi kita bahwa Ia
yang dari tempat yang Maha tinggi, rela turun ke dalam dunia dalam rupa
108
manusia. Teladan kerendahan hati yang ditampilkan-Nya harusnya menjadi
gaya hidup kita. Marilah, mulailah dari diri kita untuk mau menerima setiap
orang tanpa membeda-bedakan dengan melihat latar belakangnya. Natal
Kristus membawa damai dan sukacita. Natal Kristus menjadi momentum bagi
kita untuk terus membaharui diri kita untuk selalu mau menjadi pelopor bagi
setiap upaya rekonsiliasi, kesetaraan supaya nama Tuhan dimuliakan. Selamat
bersukacita, selamat untuk terus mengembangkan semangat berjalan bersama.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

109
KHOTBAH PERAYAAN NATAL KOLOM BENTUK I

YESAYA 12 : 1 – 6

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Sebuah penantian panjang umat Yehuda (Israel) tentang kepulangan ke
negeri tercinta, tanah air Yerusalem akan segera terwujud. Inilah berita
sukacita bagi umat Tuhan. Nubuat akan datangnya keselamatan dari Tuhan
yang disampaikan kepada umat Tuhan tentu menjadi ungkapan sukacita yang
meluap-luap. Perasaan bahagia itulah yang nampak secara jelas dalam bacaan
Alkitab kita saat ini. Umat itu menyanyi bersorak-sorak mengungkapkan
kegembiraan yang besar.
Ungkapan sukacita dan sorak-sorai yang meluap-luap itu sangatlah
beralasan, sebab penantian dan usaha untuk pulang ke Yerusalem adalah usaha
dan harapan yang berlangsung puluhan tahun sejak mereka mengalami
pembuangan. Selalu umat itu merindukan tanah air mereka, Bait Allah
kebanggan mereka. Namun keinginan dan harapan itu tidak juga segera
terwujud, sehingga umat menjadi lesu, dan menjadi kurang bersemangat.
Maka kabar tentang keselamatan menjadi berita gembira yang disampaikan di
tengah gambaran situasi seperti itu. Oleh karena itu sangatlah beralasan
mengapa umat itu, dalam bagian bacaan Alkitab ini mengungkapkan
kegembiaraan mereka.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Pada titik ini, kemudian umat sadar bahwa penghkuman yang mereka
alami melalui peristiwa pembuangan tidaklah akan berlangsung selamanya, “…
sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku; tetapi murka-Mu telah surut
dan Engkau menghibur aku;…” Allah ternyata penuh kasih, Ia tidak
membiarkan umat-Nya terus-menerus ada dalam keadaan sengsara, maka
tindakan kasih Allah satu-satunya adalah Allah sendiri bertindak untuk
membebaskan umat itu. Oleh karena itu umat secara sadar dan penuh
kegembiraan berkata bahwa Tuhanlah kekuatanku, mazmurku, dan
keselamatanku.
Tindakan dan karya Allah yang menyelamatkan mereka kemudian
melahirkan sukacita meluap-luap untuk menceritakan perbuatan-perbuatan
ajaib Tuhan kepada semua orang. Umat mengakui hanya Tuhan satu-satunya

110
yang telah membuat mereka selamat. Tindakan mengekspresikan kegembiraan
seperti itu menjadi ungkapan iman umat Tuhan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Allah pada prinsipnya adalah Maha Kasih. Gambaran itu yang terlihat
jelas dalam bacaan Alkitab kita saat ini. Puncak dari seluruh tindakan dan
rancangan keselamatan Allah yang maha mengampuni dan maha kasih itu
terwujud sempurna dalam diri Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat. Itulah
yang kita rayakan dalam perayaan sukacita saat ini. Peristiwa Natal Yesus
Kristus tentu saja membawa sukacita dan kegembiraan meluap-luap. Kita yang
seharusnya mengalami penghukuman, akhirnya diampuni. Allah tidak lagi
terus-menerus murka, namun Ia benar-benar mengampuni. Peristiwa Natal
menjadi awal dari rancangan keselamatan dari Allah kepada umat manusia,
sekaligus membuktikan bahwa Allah adalah tidak berubah dalam tindakan dan
sifat-Nya sebagai yang Maha Kasih.
Ini berarti bahwa peristiwa Natal Yesus Kristus menjadi perayaan sukacita dan
kesaksian setiap orang percaya bahwa perayaan Natal Yesus Kristus adalah
hadirnya kesalamatan yang membawa damai sejahtera Allah di tengah dunia
ini. Keselamatan yang membawa damai sejahtera itu haruslah hadir dalam
seluruh keberadaan hidup kita sebagai orang percaya. Di tengah keluarga
keselamatan yang membawa damai sejahtera seharusnya nampak dalam
hubungan suami istri yang saling mengasihi, saling setia, saling mengerti satu
dengan yang lain. Hubungan penuh dengan damai sejahtera dari Allah juga
harusnya terungkap dalam hubungan orang tua dan anak, kakak-beradik.
Keselamatan yang membawa damai sejahtera itu juga harus nampak dalam
kehidupan berjemaat. Jemaat hidup dalam sukacita, kecukupan secara
jasmani dan rohani. Persekutuan jemaat yang terus memberi diri secara penuh
dalam keterlibatan secara aktif di tengah persekutuan. Selanjutnya, damai
sejahtera Allah haruslah menjadi bagian kehidupan di tengah masyarakat.
Damai sejahtera Allah terutama adalah kasih karunia Tuhan, namun damai
sejahtera yang dikaruniakan Allah bagi kita, juga memerlukan tindakan konkrit
kita untuk menghadirkan dan menghidupinya di dalam kehidupan kita masing-
masing.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Layaknya kamera yang hasilnya bergantung pada apa yang kita fokuskan,
begitulah kehidupan. Kita bisa memfokuskannya untuk memotret hal-hal yang
baik, bisa juga untuk menangkap hal-hal yang buruk. Jadi, pilihannya
tergantung kita, apa yang mau kita lihat dan apa yang mau kita fokuskan
dalam hidup ini? Jika kita mampu memotret dan berfokus kepada hal-hal yang
111
baik dan indah yang kita miliki serta menikmati hidup ini, kita akan memiliki
kehidupan yang bahagia, penuh damai sejahtera. Sebaliknya, jika kita
senantiasa berfokus pada kesialan, kemalangan, dan cela yang kita atau orang
lain miliki, hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup, maka kita menjadi
kehilangan damai sejahtera.
Oleh karena itu, sebagaimana umat Israel yang dalam rasa gembiranya karena
perbuatan dan karya Tuhan yang mendatangkan keselamatan dan damai
sejahtera, dalam perayaan Natal Yesus Kristus ini, hendaknya kita juga
merespon dengan ungkapan sukacita yang meluap-luap dan melaraskannya
dalam perbuatan setiap hari. Kiranya damai sejahtera Allah dikaruniakan-Nya.
Amin.

112
KHOTBAH PERAYAAN NATAL KOLOM BENTUK II

YEHEZKIEL 37 : 15 – 28

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Seorang teolog terkenal Miroslav Volf, dalam bukunya berjudul Exclusion
dan Embrace mengungkapkan bahwa sebagai pengikut Kristus, kita harus
memperjuangkan keadilan. Namun, tidak cukup sampai di situ. Setelah
keadilan ditegakkan perlu ada pengampunan, kemudian rekonsiliasi untuk
perdamaian. Kata Volf, perjuangan tanpa rekonsiliasi hanya akan menciptakan
ketidakadilan baru, dan saling balas dendam yang tidak berujung.
Demikianlah tindakan Tuhan kepada umat Israel dalam pembuangan, bahwa
rekonsiliasi akan terjadi di antara dua kerajaan Israel yang telah menjadi dua
sewaktu zaman Daud. Pesan ini disampaikan melalui nabi Yehezkiel,
sebagaimana jelas dalam bacaan Alkitab. Itulah perintah Tuhan ketika
Yehezkiel disuruh mengambil dua buah papan, satu papan bertuliskan untuk
Yehuda, dan satu papan lagi bertuliskan untuk Yusuf. Sesudah itu, Tuhan
memerintahkan untuk menggabungkan kedua papan itu. Menggabungkan kedua
papan itu merupakan simbol bahwa Allah akan menyatukan kedua kerajaan
Israel itu.
Perintah Allah yang kedua adalah menyampaikan firman bahwa Allah akan
mengumpulkan seluruh umat Israel dari berbagai tempat dan penjuru untuk
membawa pulang mereka ke tanah air. Mereka dikumpulkan kembali, tidak
akan tercerai berai, dan hidup di tanah yang diberikan Tuhan. Mengumpulkan
kembali menjadi simbol bahwa setelah rekonsiliasi terjadi maka Allah
menindaklanjuti itu dengan menghimpun mereka dalam sebuah ikatan
kebersamaan yang erat setelah mereka mengalami rekonsiliasi Allah.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Allah selalu bertindak untuk mendamaikan. Itulah yang Allah kerjakan
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Allah bertindak untuk merekonsiliasi
hubungan Diri-Nya dengan manusia, sebab berulang kali manusia melakukan
kesalahan kepada Tuhan, namun Tuhan selalu bertindak untuk merekonsiliasi
relasi yang putus itu. Puncak dari karya Allah yang selalu merekonsiliasi adalah
dalam diri Yesus Kristus, Juruselamat dunia. Misi Allah di dalam Yesus Kristus
hanyalah misi pendamaian, yakni mendamaikan relasi Allah dengan manusia,

113
dengan cara menebus dosa-dosa manusia. Dengan tindakan penebusan Allah
melalui Yesus Kristus, manusia bisa selalu menjumpai Allah dan pada saat yang
sama hidup manusia dijamin oleh Allah sendiri. Peristiwa Natal Yesus Kristus
adalah bagian dari kisah tindakan rekonsiliasi Allah, yaitu antara diri-Nya
dengan manusia, sehingga damai sejatera dan keselamatan dari Allah menjadi
milik dan bagian kita semua.
Tindakan dan karya rekonsiliasi Allah melalui Yesus Kristus tentu saja adalah
tindakan yang berlaku pada seluruh ciptaan dalam semesta ini. Rekonsiliasi itu
terjadi dalam hubungan suami istri yang rusak atau sedang berselisih
dipulihkan. Hubungan orang tua dan anak yang tidak akur, atau juga hubungan
antara kakak beradik yang sedikit berselisih akan dipulihkan. Hubungan apapun
yang rusak dan terganggu karena berbagai sebab di tengah kehidupan ini; antar
tetangga, antar teman, antar pelayan, dan sebagainya akan dipulihkan oleh
Tuhan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Natal Yesus Kristus juga adalah bentuk kasih Allah yang mau
merekonsiliasi dunia ini dengan diri-Nya. Oleh karena itu peristiwa Natal Yesus
Kristus adalah peristiwa yang membawa damai sejahtera Allah. Pertanyaannya,
adakah di antara kita yang masih berselisih, menaruh dendam, amarah yang
serasa ‘tak kunjung padam dalam relasi dengan sesama, apakah di tengah
keluarga, jemaat, dan masyarakat? Sekiranya hal itu masih terjadi dalam
kehidupan ini, maka bukan hal yang mustahil jika kita sendirilah yang
berinisiatif untuk memulai rekonsiliasi dengan orang-orang sekitar yang
mungkin relasi kita dengan mereka sedikit mengalami gangguan. Jika Allah
Yang Maha Suci yang kekuasaan-Nya ‘tak terbatas saja bisa berinisiatif untuk
membuka jalan pendamaian, masakan kita yang hanya menerima kasih
karunia, kemurahan Allah semata tidak bisa melakukan hal tersebut.
Sekiranya semua orang dengan kesadaran diri yang tinggi, sanggup
melakukan tindakan mengasihi dalam kehidupannya, maka perayaan Natal
Yesus Kristus benar-benar menjadi sebuah perayaan meriah dan penuh
sukacita, karena kita tidak kehilangan makna dari perayaan itu. Kita benar-
benar meresapi arti dan makna sesungguhnya dari perayaan Natal Yesus Kristus
dalam kehidupan kita, sehingga perayaan Natal bukan ceremony saja, namun
benar-benar bentuk puja dan puji serta hormat kepada Allah, dan bentuk kasih
kita kepada Yesus Kristus yang telah mengasihi kita.
Oleh karena itu, marilah kita maknai perayaan Natal Yesus Kristus ini untuk
benar-benar menjadi kesaksian hidup kepada semua orang mengenai karya

114
Allah yang membebaskan, mendamaikan, dan menyelamatkan kita manusia.
Amin.

KHOTBAH PERAYAAN NATAL KOLOM BENTUK III

YAKOBUS 1 : 16 – 18

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Memasuki bulan Desember, ada suasana yang berbeda dengan bulan-
bulan lainnya karena kita disibukkan dengan kegiatan perayaan Natal melalui
ibadah- ibadah yang berlaku di semua aras, bahkan di berbagai lembaga dan
instansi. Natal yang kita rayakan adalah wujud dari kasih karunia Allah yang
menebus dosa dan menyelamatkan umat manusia. Perayaan Natal harusnya
membawa sukacita bagi semua orang percaya. Tapi justru sebaliknya,
perayaan ini mendatangkan rasa takut dan kuatir ketika persiapan lahiriah
yang diutamakan. Realita yang terjadi, bahkan sesuatu yang ironi adalah
manakala orang percaya hanya memahami perayaan Natal hanya sebatas pada
seremonial saja akan tetapi makna yang sesungguhnya tidak dihidupi dan
dijiwai. Manusia belum berdamai dengan dirinya sendiri disaat perayaan Natal
lebih kepada persiapan lahiriah dan dijadikan sebagai ajang pamer materi,
kekayaan, kesempatan kumpul untuk minum minuman keras, mabuk-mabukkan
yang pada akhirnya berujung pada pertikaian. Manusia belum berdamai dengan
dirinya sendiri manakala hati masih dipenuhi dengan amarah, dendam, iri,
dengki dan merasa diri yang paling benar. Orang percaya sebisa mungkin
menekan semua keinginan daging yang bertentangan dengan kehendak Tuhan,
karena kita hidup hanya karena kasih karunia Tuhan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Motivasi ini juga yang ditekankan oleh Yakobus dalam bacaan saat ini,
kepada orang Kristen yang berlatar belakang Yahudi yang berdiaspora yaitu
“kedua belas suku di perantauan”. Orang-orang Kristen yang diberi nasihat ini
sedang menghadapi berbagai pencobaan, yaitu penolakkan secara sosial dan
pemboikotan ekonomi. Walaupun menyedihkan, Yakobus memanggil orang
percaya untuk bersukacita, bukan karena sakit itu menyenangkan melainkan
dalam pemahaman bahwa upah yang kekal jauh melampaui kehidupan saat ini.
Kebahagiaan ini bukan hanya sesaat, melainkan kesukaan dalam pengharapan
115
pada masa mendatang sebagaimana direncanakan Allah. Alasan mereka untuk
mampu bersukacita ialah pencobaan terhadap iman mereka itu akan
membuahkan ketekunan dan kesabaran. Selanjutnya Yakobus juga menasihati
orang-orang Kristen menyangkut keinginan, bagi orang Yahudi disebut
“dorongan jahat”. Mereka kiranya membuang segala bentuk kekotoran dan
kejahatan karena itu muncul dari keinginan. Bagi Yakobus, karena Allah telah
menganugerahkan pemberian yang baik dan sempurna, dan menjadikan kita
sebagai anak sulung di antara semua ciptaan-Nya, betapa manusia sangat
berharga. Buah sulung dipandang sebagai bagian yang terbaik dari panen.
Demikianlah Allah menjadikan orang-orang yang ditebus-Nya sebagai puncak
seluruh ciptaan. Karena itu betapa penting orang percaya hidup menurut
firman, sebab firman Allah tidak akan efektif apabila manusia belum terpisah
dari kekotoran dan kejahatan moral.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Secara manusiawi kita ingin supaya kehidupan yang kita jalani, baik dan
terpenuhi semua kebutuhan termasuk fasilitas penunjangnya. Ini adalah hal
yang normal dan sah-sah saja sejauh kita mampu dan karena melewati proses
dengan hasil keringat sendiri tanpa mengorbankan orang lain atau dengan
menempuh jalan pintas. Kenyataannya banyak orang yang tergoda untuk
melakukan jalan pintas, menghalalkan berbagai cara agar cepat kaya supaya
mendapatkan kenyamanan dalam ukuran manusia. Ada yang menjadikan
jabatan sebagai kesempatan untuk meraup keuntungan, prostitusi,
perdagangan obat-obatan terlarang, penipuan, manipulasi dan lain sebagainya.
Manakala tersangkut kasus hukum, dianggap adalah “ujian dari Tuhan”.
Yakobus berkata: Allah tidak pernah mencobai manusia, tetapi tiap-tiap orang
dicobai oleh keinginannya sendiri. Tuhan tidak pernah memberikan yang buruk
kepada anak-anaknya, justru kita diperbudak dengan keinginan yang tidak ada
batasnya.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Berita sukacita Natal yang kita dengar kiranya akan mampu mereformasi
perspektif (pandangan) kita, bahwa perayaan Natal bukan hanya sebatas pada
seremonial saja, tetapi kita terpanggil untuk terus membaharui diri, merespon
kasih Allah yang menjadikan kita buah sulung, yang utama dan berarti. Segala
keinginan yang mengganjal dalam hati yang dapat membawa pada kebinasaan,
kita upayakan untuk mengalahkannya di bawah terang firman Tuhan. Milikilah
hati yang bersyukur supaya kita beroleh hikmat dari Tuhan, kita akan jauh dari

116
kejahatan dan semakin bijaksana menentukan pilihan hidup yang dijalani
dalam takut akan Tuhan. Tuhan Yesus menolong kita semua. Amin.

KHOTBAH PERAYAAN NATAL KOLOM BENTUK IV

YESAYA 42 : 1 - 9

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Peristiwa kelahiran Yesus Kristus selalu saja membawa kita kepada
puncak kebahagiaan, sebab yang dijanjikan, yang Diutus, dan sorang
Penyelamat telah dinyatakan dan lahir hidup bersama manusia. Yesus yang
telah lahir merupakan wujud pemenuhan janji Allah untuk manusia. Oleh
karena itu tidak ada alasan bagi orang percaya untuk tidak bersukacita dan
berbahagia. Seorang teolog bernama J.I. Packer pernah mengatakan bahwa :
“semangat Natal tidak akan bersinar dari dalam diri orang Kristen yang
kehilangan makna Natal yang sejati”. Natal adalah waktu untuk meninggikan
Dia dan memperingati apa yang telah Yesus Kristus lakukan buat umat
manusia. Ia datang ke dunia untuk membawa damai dan menebus dosa umat
manusia. Natal adalah tentang Kristus, tentang kedatangan-Nya ke dunia yang
membawa pemulihan, kedamaian dan janji keselamatan bagi kita.
Kedamaian, pemulihan dan keselamatan itulah yang sangat dibutuhkan
dan dirindukan oleh bangsa Yehuda yang berada di tanah pembuangan di
Babel. Hidup dalam pengasingan, di negeri asing membuat mereka kehilangan
identitas sebagai umat pilihan Allah. Kehidupan mereka gelap, putus asa, dan
hilang pengharapan. Dalam situasi yang menderita secara fisik maupun psikis,
Allah memakai Yesaya untuk menyuarakan suara kenabian menghibur umat-
Nya dengan harapan yang pasti. Yesaya 42:1-9 (Deutro Yesaya) merupakan
bagian dari 4 nyanyian tentang kehadiran hamba Tuhan. Pasal ini mengatakan
bahwa akan datang seorang pilihan Tuhan yang akan menyelamatkan mereka
yang hidup dalam pembuangan, terasing dan menderita. Pada ayat 1 dikatakan
“Lihat, itu hamba-Ku yang kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku
berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan
hukum kepada bangsa-bangsa”. Seorang hamba Tuhan yang diutus Allah, yang

117
setia bahkan rela menderita untuk tugas penyelamatan bagi umat
Israel/bangsa Yehuda. Dalam Yesaya 42:1-3, hamba Tuhan dilukiskan sebagai
“ebed Yahweh” yang dipanggil dan diurapi dan yang diperkenankan Allah.
Hamba Tuhan inilah yang diberi kuasa oleh Allah untuk menyatakan keadilan
bagi mereka yang tertindas, terbuang dan putus asa. Ini dipertegas dalam ayat
3, “buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang
pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya. Dengan kesetiaan dia akan
menegakkan keadilan”. Buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar
nyalanya merupakan gambaran dari umat yang menderita, tertindas dan yang
hidupnya tanpa ada harapan lagi. Ayat ini hendak mengatakan bahwa Tuhan
akan menyatakan kasih-Nya dengan harapan yang pasti. Buluh yang patah
terkulai tidak akan dipatahkan dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkan. Tuhan akan memulihkan umat-Nya yang hilang pengharapan,
membawa terang kepada yang tertindas dan tertekan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Siapakah hamba Tuhan yang dimaksud oleh Yesaya? Yang dipilih, dan
yang diberikan kuasa oleh Tuhan Allah? Jika kita menghubungkan perikop ini
dengan Matius 12:18-19, maka ebed Yahweh atau hamba Tuhan ini menunjuk
pada Yesus Kristus. Yesus yang adalah Mesias, kepada-Nya Allah menyatakan
kesetiaan-Nya terhadap janji-Nya untuk memberikan keselamatan dan
pemulihan bagi umat Israel. Yesus Kristus datang ke dunia untuk membebaskan
umat dari belenggu dosa, menegakkan keadilan dan kebenaran, menghadirkan
damai sejahtera sekaligus juga menyatakan kasih kepada semua umat manusia.
Kelahiran Yesus Kristus memberikan damai sejahtera kepada orang yang
percaya kepada-Nya, damai sejahtera yang tidak bergantung kepada situasi
dan kondisi kehidupan kita, damai sejahtera yang muncul karena iman kepada
Allah, yang membantu, menolong, memulihkan, menyertai serta memberikan
kelegaan kepada semua umat yang membutuhkannya.
Persekutuan Jemaat yang dikasihi Tuhan...
Di perayaan Natal Yesus Kristus, lewat perikop pembacaan Yesaya 42:1-9
kita memaknai Natal Yesus Kristus dengan tema : “Kemuliaan bagi Allah dan
Damai Sejahtera di bumi”. Kabar sukacita yang dinyanyikan malaikat dan
sejumlah bala tentara sorga, ditujukan bukan hanya untuk para gembala di
padang, tapi kabar sukacita, damai sejahtera yang akan dinikmati, dialami dan
dirasakan juga oleh semua umat manusia, termasuk bagi mereka yang
tertindas, mereka yang menderita karena keadaan ekonomi, yang menderita
karena peperangan, ketidakadilan, terasing dan terbuang. Damai sejahtera

118
akan teralami bagi semua umat yang percaya dan mengimani bahwa Yesus
Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupannya. Akhirnya di dalam
Yesus Kristus Sang Hamba Tuhan, kita telah melihat kemuliaan Tuhan nyata
ada di tengah-tengah kehidupan kita. Amin.

KHOTBAH PERAYAAN NATAL PKB WILAYAH

1 SAMUEL 20 : 1 – 23

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Sebuah persahabatan adalah persaudaraan yang terjalin tanpa hubungan
darah, yang saling menghargai perbedaan dan saling memahami satu dengan
yang lain, serta saling menerima segala kekurangan masing-masing. Demikian
yang terjalin dalam persahabatan antara Yonatan dan Daud. Kisah
persahabatan yang demikian sudah sangat langkah di zaman sekarang ini,
apalagi di kalangan bapak-bapak. Manusia yang hidup di zaman sekarang ini
lebih banyak mementingkan kepentingannya sendiri daripada hidup bersama
dengan orang lain. Bahkan ada yang memanfaatkan sahabatnya demi untuk
memperoleh keuntungan yang lebih, dan sebaliknya merugikan sahabatnya
sendiri.
Kisah persahabatan Daud dan Yonatan sangat memberi insiprasi bagi kita yang
hidup di zaman sekarang dan yang akan datang. Kesulitan yang dialami Daud
sungguh sangat dirasakan oleh sahabatnya Yonatan. Walaupun sebenarnya
masalah yang dialami Daud berasal dari Raja Saul yang adalah orangtua dari
Yonatan yang ingin menyingkirkan Daud. Tetapi hal itu tidak mempengaruhi
persahabatan mereka. Yonatan justru ingin melindungi Daud. Ia tidak ingin
Daud mengalami kesulitan yang besar. Pada saat memasuki bulan baru, Daud
seharusnya hadir dalam pertemuan bersama dengan raja Saul dan makan
bersama dengan keluarga raja. Namun Daud bermohon kepada Yonatan untuk
membiarkan dia pergi dan tidak akan hadir dalam pertemuan tersebut dan
memberikan alasannya kepada ayah Yonatan yaitu raja Saul. Selain itu mereka
berdua telah membuat perjanjian bahwa sampai kapanpun, dan dalam
keadaan apapun persahabatan mereka tidak akan pernah berakhir. Bahkan
Yonatan bermohon janganlah Daud memutuskan kasih setianya terhadap
119
keturunannya sampai selama-lamanya. Inilah sebuah perjanjian yang diikat
oleh kasih setia yang tulus di antara mereka.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Sebagai manusia yang mempunyai banyak kelemahan, kita memang sulit
untuk mengikat perjanjian yang tulus dengan sesama kita yang benar-banar
dapat kita lakukan. Karena kita masih lebih banyak memikirkan bagaimana
caranya agar kita dapat memenuhi semua keinginan kita dan kita tidak pernah
puas dengan apa yang sudah ada pada kita. Hidup saling mengasihi dan
memahami orang lain akan membuat hidup terasa ringan daripada kita hanya
memikirkan tentang hal-hal yang memberatkan hidup kita. Sebagai kepala
keluarga, benar kita punya tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
keluarga kita, tetapi semua akan mudah kita jalani kalau kita mampu menjalin
hubungan yang baik dengan sesama, sambil menanamkan rasa cinta kasih yang
tulus di antara kita. Namun cinta kasih yang tulus ini tidak akan mampu kita
tanamkan jika kitapun tidak menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan, yang
memiliki cinta kasih itu. Kita ingat pesan Yohanes 3:16.. (dibaca) Kita tahu
mengasihi, karena Allah sudah lebih dulu mengasihi kita. Pengorbanan-Nya
terjadi karena cinta kasih-Nya yang tulus bagi dunia yang jahat ini. Karena itu
layak bagi kita untuk membalas kasih-Nya itu dengan cara mengasihi sesama
kita.
Saudara-saudara... jika persahabatan Yonatan tidak tulus kepada Daud pasti
dengan mudahnya ia menyerahkan Daud kepada papanya Saul. Namun pada
kenyataannya Yonatan harus mengambil resiko untuk dimarahi papanya karena
telah meloloskan Daud dari lingkungan keluarganya. Itulah persahabatan tanpa
memikirkan kepentingan, tetapi sebaliknya persahabatan yang memberi
pertolongan. Di akhir tahun 2023 ini banyak di antara kita yang sedang
memikirkan tentang kepentingan pribadi ataupun keluarga. Saat kita mengejar
sesuatu untuk kepentingan kita, kita mulai mengabaikan rasa persaudaraan
atau persahabatan kita dengan sesama kita. Pada akhirnya kita berjuang bukan
lagi untuk kepentingan banyak orang tapi untuk kepentingan pribadi dan
menyakiti orang lain, termasuk sahabatnya sendiri.
Demikianpun dengan Yesus, Ia mengasihi kita dengan cinta-Nya yang tulus. Ia
memenuhi kebutuhan hidup kita, Ia memberi kesempatan bagi kita untuk
menikmati hidup ini. Tapi kita yang menikmati hidup mulai melupakan Dia.
Kita menikmati berkat-berkat-Nya tapi kita lupa untuk bersyukur kepada Dia
Sang sumber Berkat itu. Akhirnya kitapun lebih banyak menyakiti dan
mengecewakan Tuhan daripada berterima kasih kepada-Nya. Di perayaan
Natal ini kita diingatkan untuk merayakan kelahiran-Nya dengan bersyukur
120
sambil memuliakan nama Tuhan, karena hanya Dia yang layak untuk disembah
dan dimuliakan. Amin.

KHOTBAH PERAYAAN NATAL PKB JEMAAT

ROMA 4 : 1 – 12

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Abraham adalah seorang tokoh yang dikenal sebagai Bapa segala orang
percaya. Dia dibenarkan Tuhan bukan karena tindakan atau perbuatannya
tetapi karena keyakinan atau percaya tanpa ada keraguan. Ketika Allah
memanggil Abraham untuk pergi ke suatu tempat yang akan ditentukan Tuhan.
Ia langsung berangkat tanpa ada pertimbangan karena ia belum tahun di mana
tempat ia akan diutus. Artinya ia berjalan mengikuti petunjuk Tuhan karena
imannya/percaya kepada Tuhan. Karena itu imannya diperhitungkan sebagai
kebenaran.
Saudaraku, saat Tuhan mengutus kita sebagai seorang pelayan ataupun dalam
tanggung jawab yang Tuhan percayakan, maka itu berarti iman kita meyakini
bahwa Tuhan jugalah yang akan menuntun kita untuk melakukan pekerjaan-
Nya. Tetapi saat kita ragu untuk melangkah, maka itu berarti kita tidak
memiliki iman yang sungguh kepada Tuhan, maka kebenaranpun tidak ada
dalam diri kita.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Sebagai kepala rumah tangga kitapun dipercayakan Tuhan untuk menjadi
pemimpin di tengah keluarga. Jika kepercayaan ini kita jalani dengan iman,
maka itu berarti kita akan melangkah dalam keyakinan akan penyertaan-Nya.
Namun banyak di antara kita menerima tanggungjawab yang Tuhan percayakan
dengan mengandalkan diri karena merasa mampu dalam hal finansial, jabatan

121
ataupun dalam hal fisik, sehingga yang menuntun rumah tangga kita adalah
tenaga dan dana. Tiga kekuatan ini dilihat mampu untuk mengendalikan
rumah tangga kita. Sehingga saat badai menerpa rumah tangga kita, kita tidak
kuat untuk bertahan. Kekuatan kita telah hancur dan dasar iman itu tidak kita
miliki. Kita lebih mengandalkan pada apa yang menjadi kekuatan kita seperti
fisik, uang dan jabatan. Iman adalah sesuatu yang tidak kelihatan, tetapi dapat
membuat kita kuat dan hidup dalam kebenaran. Karena itu saat Tuhan
mempercayakan kita untuk melaksanakan tanggung jawab maka kerjakan itu
dengan iman dan keyakinan yang sungguh kepada Tuhan. Artinya meskipun kita
bersusah payah bekerja, tapi kalu tidak memiliki iman maka hidup kita hanya
sia-sia atau tak ada artinya. Apa artinya kita melakukan kebaikan tapi kalau
hidup kita tidak menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan atau memiliki
iman, maka kebaikan yang kita lakukan pasti menuntut balasan. Dan jika tidak
terbalaskan pasti kita akan mengalami kekecewaan. Kekecewaan itu pasti akan
ada akibatnya.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Kehidupan yang semakin modern sekarang ini membuat kita harus
bekerja keras dalam mengimbangi perkembangan zaman. Jika hidup kita tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan, maka pasti kita akan mengalami stres dan
hidup tidak akan merasakan kebahagiaan, melainkan selalu akan merasakan
kesulitan. Itu dikarenakan jika hidupnya hanya dengan mengandalkan pada hal
yang kelihatan. Tetapi sebaliknya, jika hidup kita memilki iman yang sungguh
dan bergantung kepada Tuhan, maka apapun yang akan kita jalani selalu
berdasarkan pada kehendak Tuhan. Tuhan yang menuntun dan mengarahkan
langkah kita. Orang yang hidup demikian akan dijauhkan dari rasa kekuatiran,
dan hidupnya selalu dalam keyakinan dan kepasrahan kepada Tuhan.
Kiranya ini juga yang menjadi kekuatan kita saat memasuki bulan Desember,
bulan yang penuh dengan tuntutan sesuai dengan kebutuhan. Jangan kuatir
untuk menjalani hidup ini tapi nikmatilah bersama dengan Tuhan. Dia pasti
menyiapkan sesuai dengan kebutuhan kita. Amin.

122
KHOTBAH PERAYAAN NATAL WKI WILAYAH

KOLOSE 3 : 12 – 17

Persekutuan Jemaat yang dikasihi Tuhan…


Jemaat di Kolose adalah salah satu dari beberapa jemaat yang mendapat
kiriman surat dari Rasul Paulus. Walaupun kota Kolose adalah kota yang kecil
dan tidak begitu penting dalam era itu, namun di tengah kesibukannya, Rasul
Paulus meluangkan waktu untuk menulis surat bagi jemaat di Kolose. Paulus
sadar, bahwa orang percaya di Kolose adalah pendosa, mereka memiliki hati
yang berkecenderungan untuk melakukan dosa, melanggar perintah Allah dan
tidak mengasihi. Jemaat di Kolose sesungguhnya sudah mengalami kelahiran
baru, memiliki iman kepada Tuhan Yesus Kristus, hidup dalam kasih dan
memiliki pengharapan akan hidup yang kekal lewat pemberitaan Injil. Namun
ternyata, mereka masih dipengaruhi dengan kebiasaan hidup yang lama.
Mereka adalah orang-orang berdosa yang harus bertobat, yakni hidup dengan
cara yang baru dan tidak berpusat pada diri sendiri. Inilah yang Paulus
maksudkan tentang damai sejahtera sejati. ketika orang-orang percaya hidup
tidak lagi berpusat pada diri sendiri, tetapi berpusat pada Kristus. Damai
sejahtera yang dari Kristus itulah yang dihadirkan ke dalam komunitas,
sehingga komunitas orang percaya dapat menjadi berkat bagi dunia.
Persekutuan Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Perhatikanlah ayat 12, : “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah
yang dikuduskan dan dikasihi-Nya...” Paulus berbicara kepada orang Kolose
sebagai “orang-orang pilihan Allah” dan orang yang “dikuduskan”. Jadi, jemaat
di Kolose sudah mengalami keselamatan, sudah menjadi anak Allah, sudah
dibersihkan dengan darah Yesus, karena itu sudah sepantasnyalah mereka
hidup sesuai dengan status baru, yaitu manusia baru. Sehingga satu keharusan
bagi jemaat agar patuh dan taat kepada Kristus. Sebagai orang-orang terpilih,
atau sebagai orang-orang pilihan Allah, hendaklah menampilkan keunggulan
etis dan moral Kristiani yang baik.
Umat pilihan Allah adalah umat yang dewasa dalam iman dan matang
spiritualitasnya, tidak akan hidup untuk dirinya sendiri, tidak berpikir tentang
keuntungan keluarga sendiri, suku, agama sendiri, tetapi bersedia berbagi

123
kasih dan kebaikan dengan sesama, terutama mereka yang paling
membutuhkan. Paulus menasihati jemaat di Kolose untuk mengenakan belas
kasihan, kemurahan, kerendahatian, kelemahlembutan dan kesabaran. Kata
“mengenakan” menyiratkan sebuah perubahan. Sama seperti kita mengenakan
pakaian yang baru setiap hari, demikian pula kita “mengenakan manusia baru
yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar
menurut gambar Khaliknya” (ay.10). Proses menanggalkan kehidupan lama dan
mengenakan kehidupan baru merupakan hal yang akan terus-menerus terjadi
dalam diri kita. Ini bagian dari proses pengudusan dan pembaharuan yang
sudah dimulai oleh Kristus dan diaplikasikan oleh Roh Kudus dalam hidup kita.
Persekutuan Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Orang percaya yang mau diperbaharui Allah adalah orang yang mau
menerima serta menyadari statusnya sebagai manusia baru yang sudah
diperbaharui Yesus dengan penebusan dosa yang dilakukan-Nya di kayu salib.
Hidupnya ditebus Tuhan dari dosa-dosanya, sehingga menjadi manusia baru
yang mau mematikan hal-hal duniawi : percabulan, kenajisan, hawa nafsu,
nafsu jahat dan keserakahan, dan menanggalkan manusia lama : marah,
geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor dan kebohongan, serta mengenakan
manusia baru seperti teladan hidup Kristus : Belas kasihan, kemurahan,
Kerendahan hati, kelemah lembutan, kesabaran, mengampuni kesalahan orang
lain dan selalu bersyukur.
Menjadi manusia baru bukan berarti kita melakukan operasi plastik untuk
wajah, hidung, rambut atau membuat penampilan yang berbeda. Menjadi
manusia baru ibarat pelat baja yang mau dibentuk oleh hantaman palu
kehidupan dan ujian dari Tuhan sehingga karakter–karakter duniawi kita
ditanggalkan.
Jadi bukan tubuh jasmani kita yang dipoles menjadi cantik dan menarik, tetapi
kehidupan kita dan hati kita yang kita serahkan untuk dipimpin oleh Roh
Kudus, sehingga kita mengalami perubahan karakter : Yang lekas emosi belajar
untuk bersabar. Yang menaruh dendam, mengikhlaskan hati untuk
mengampuni. Yang sebelumnya diikat oleh kepentingan–kepentingan bisnis,
uang dan lain–lain, akan berubah dengan menjadikan kasih Kristus sebagai
pengikat dalam kehidupan bersama dengan keluarga, rekan kerja dan dengan
semua orang. Yang sebelumnya khawatir dan takut dengan masa depan,
diubahkan sehingga dipenuhi oleh damai sejahtera. Yang mengeluh dibentuk
untuk selalu bersyukur. Yang sebelumnya suka mengucapkan kata–kata kotor
dan makian, akan mengucapkan kata–kata hikmat dan berkat. Pokoknya segala
sesuatu yang sebelumnya dilakukan dengan berpusat pada diri sendiri, semua
124
itu disingkirkan, dan semuanya harus berpusat pada Kasih Kristus, supaya nama
Tuhan semakin dimuliakan.
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati kita. Kata-kata dan
bahasa kita mestilah menjadi alat pemersatu, merangkul, menghibur dan
menguatkan. Pesan-pesan itu menegaskan pentingnya kita terus-menerus
berupaya mewujudkan damai sejahtera, kerukunan dan persaudaraan di antara
kita.
Akhirnya saudara-saudaraku, mari kita pulang dengan membawa pesan natal
ini, bahwa mereka yang hatinya dikuasai oleh damai sejahtera Kristus akan
mencintai Allah dengan sungguh-sungguh dan mengasihi sesamanya dengan
tulus. Mereka yang hatinya dikuasai oleh damai sejahtera Kristus akan menjadi
agen damai sejahtera. Di mana ada kebencian kita membawa cinta-kasih. Di
mana ada permusuhan kita membawa perdamaian. Di mana ada dukacita dan
air mata kita membawa penghiburan dan penguatan. Di mana ada penderitaan
dan ketidakadilan termasuk ketidakadilan ekologis yaitu kerusakan alam, kita
akan memperjuangkan tegaknya damai sejahtera dan keadilan sosial maupun
ekologi. Mari kita pastikan bahwa melalui perayaan-perayaan natal kita,
kualitas iman dan kematangan spiritualitas kita makin meningkat. Dengan
begitu kita sungguh-sungguh menjadi saksi-saksi Kristus menghadapi rupa-rupa
ajaran dan godaan yang dapat membuat kita jatuh pada tindakan-tindakan
yang merugikan diri sendiri dan kehidupan bersama.
Damai sejahtera Kristus memerintah atas kita sekalian. Amin.-

125
KHOTBAH PERAYAAN NATAL WKI JEMAAT

LUKAS 1 : 39 – 45

Jemaat yang dikasihi Tuhan…


Di awal Injil Lukas, diceritakan dua tokoh perempuan bernama Maria dan
Elisabet, yang memiliki hubungan darah sebagai sepupu. Mereka berdua hidup
kudus di hadapan Allah dan sama-sama beroleh kasih karunia. Elisabet adalah
istri dari seorang imam yang bernama Zakharia yang bertugas di Bait Suci dan
di usia yang sudah tua Elisabet diijinkan Tuhan untuk memperoleh seorang
anak laki-laki yang diberi nama Yohanes, yang artinya utusan Allah yang
mendahalui Yesus untuk mempersiapkan kedatangan-Nya. Sedangkan Maria
yang bertunangan dengan Yusuf dipilih dan ditentukan Allah untuk
mengandung secara ajaib dari Roh Kudus dan melahirkan seorang anak laki-laki
bernama Yesus, yang kemudian disebut Anak Allah yang Mahatinggi.
Maria dan Elisabet adalah dua perempuan yang tidak pernah dipandang
akan menjadi pembawa perubahan bagi dunia. Elisabet adalah seorang
perempuan yang sudah lanjut usia dan mandul, sementara Maria adalah
seorang perawan sederhana dari sebuah desa yang jauh dari pusat kekuasaan.
Namun apa yang di mata dunia itu dianggap biasa-biasa saja, ternyata mereka
dipilih oleh Allah untuk ikut ambil bagian dalam karya keselamatan-Nya.
Ternyata mereka adalah para wanita yang membawa pembaharuan bagi dunia.
Sungguh ajaib karya Tuhan. Dan keajaiban ini dapat terjadi karena kebaikan
Allah tapi juga karena iman dari pihak manusia. Lukas menggarisbawahi peran
IMAN itu: "Dan berbahagialah ia yang telah percaya sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan akan terlaksana".
Persekutuan Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Allah memilih, menentukan serta menugaskan Maria dan Elisabet untuk
melaksanakan perannya masing-masing. Mereka sama-sama mendapat kasih
karunia Tuhan yang penuh dengan Roh Kudus dan membuat mereka merasa
sangat berbahagia. Hal itulah yang kemudian membuat Maria bersuka dan
memuji Allah. Hatinya bergembira karena Tuhan, atas semua kebaikan,
kemurahan dan rahmat Tuhan kepadanya. Tuhan telah memperhatikan
kerendahan hamba-Nya. Tuhan telah memilih dan memberikan Maria sebuah
kehormatan, yakni kehormatan yang kekal. Kehormatan yang dianugerahkan

126
Tuhan adalah kehormatan yang tidak akan sirna. Hal itu nyata melalui
perkataan Maria : "Mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia”, akan memandangku sebagai perempuan yang berbahagia dan
sangat ditinggikan. Semua orang yang memiliki Kristus dan Injil-Nya akan
berkata, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang
telah menyusui Engkau" (Luk. 11:27).
Dua perempuan yang ditonjolkan dalam teks ini hendak menunjukkan
komitmen iman dari orang-orang yang dianggap lemah, namun bisa memberi
kontribusi bagi penguatan iman kita. Kedua perempuan itu telah mengalami
karya Tuhan dalam hidup mereka. Iman dan sukacita atas janji Tuhan kepada
mereka melahirkan sebuah pertemuan yang saling meneguhkan dan kemudian
berujung pada puji-pujian kepada Allah. Begitulah seharusnya, kehidupan di
antara sesama orang beriman. Iman akan janji dan karya Tuhan dalam
kehidupan pribadi serta sukacita yang lahir, seharusnya membuat kita tidak
menikmatinya sendirian, melainkan berbagi. Itu akan membuat kita saling
menguatkan dan menghibur serta menghadirkan rasa damai dalam hati kita.
Persekutuan Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Pada dasarnya manusia selalu suka untuk hidup dalam perdamaian,
ketentraman, yang ditandai oleh relasi yang saling menghormati antar orang,
antar kelompok masyarakat, antar bangsa dan sebagainya. Tapi dalam
berbagai tingkatannya, hal itu sulit terjadi. Mengapa ? Karena sekarang ini
hubungan antara manusia sedang tercoreng oleh keinginan pribadi,
kepentingan kelompok, suka membeda-bedakan, tidak suka melihat adanya
perdamaian sejati. Ditambah lagi karena hal itu tidak ditangani dengan baik,
sehingga sering menimbulkan perselisihan atau konflik. Konflik
berkepanjangan dapat menyuburkan kebencian dan dendam sehingga
terciptalah tembok pemisah yang membuat manusia sulit untuk bertemu,
berdialog, demi mencari solusi bersama atas suatu masalah. Di tengah keadaan
ini, kepedulian, rasa hormat dan nilai kasih persaudaraan menjadi kebutuhan
bersama. Sebab hal ini merupakan nilai yang sangat hakiki didambakan dan
dicari oleh setiap manusia.
Karena itu, di suasana peringatan Natal Yesus Kristus ini, marilah kita eratkan
tali persaudaraan di antara kita. Walaupun kita diperhadapkan dengan situasi
sulit, pergumulan hidup yang berat, harapan dan keinginan yang belum
tercapai, kita tidak boleh menjadi bimbang, putus asa dan kehilangan

127
pegangan iman, melainkan tetap percaya pada janji Tuhan yang akan terus
menyertai dan memberkati kita. Perayaan Natal ini kiranya akan semakin
memicu semangat spiritual kita, untuk hidup hanya memuliakan Allah.
Sebagaimana Allah yang mencurahkan kasih-Nya kepada kita, maka kita perlu
menyambut kedatangan-Nya dengan nilai dan semangat kasih persaudaraan,
demi terciptanya Damai sejahtera di bumi. Tuhan memberkati. Amin.-

128
KHOTBAH PERAYAAN NATAL PEMUDA WILAYAH

YOHANES 1 : 4 – 5

Persekutuan Jemaat / Sobat Muda yang dikasihi Tuhan…


Salah satu peran yang harus kita lakukan menurut firman Tuhan adalah,
kita perlu menjadi TERANG di dunia yang penuh dengan kegelapan ini.
Kegelapan yang terjadi di dunia ini, karena tidak adanya terang.
Kata “terang” (Yunani : phōs) dalam ayat ini berarti sinar/cahaya yang
menerangi. Dengan kata lain, hidup yang ada di dalam Kristus adalah terang
manusia. Artinya, sumber hidup yang ada di dalam Kristus memberikan
terang/menerangi manusia yang hidup di dalam gelap. Di sini, ada kaitan erat
antara Hidup (kekal) di dalam Kristus dan terang manusia.
Kata Yohanes, Sang Firman itu adalah Allah yang turun ke dunia menjadi
manusia. Dia adalah Sang Terang yang bercahaya dan menerangi dunia. Firman
itu memang bersama-sama dengan Allah sejak pada mulanya, namun apa
maknanya bagi para pembaca Yohanes? Apa dampak yang dihasilkan oleh
Firman itu? Atau, pertanyaan yang lebih sederhana adalah mengapa Allah harus
menjadi manusia? Karena dunia telah jatuh ke dalam kegelapan, sehingga
dunia ini membutuhkan terang (bnd. ay.5). Artinya, Allah menjadi manusia
untuk membawa terang ke dunia yang telah dipenuhi oleh kegelapan. Dengan
demikian, Allah datang untuk melawan kegelapan, dan itulah maksud utama
dari kelahiran Yesus menurut Injil Yohanes. Yesus adalah terang yang
sesungguhnya itu. Natal adalah tentang Allah yang mengutus terang ini ke
dalam dunia untuk memberikan keselamatan kepada semua orang yang mau
percaya kepada-Nya. Natal bukan tentang terang lampu-lampu yang menghiasi
pohon atau rumah kita. Semua itu hanyalah simbol yang lemah dari terang
yang jauh lebih kuat, yang memberi kehidupan bagi dunia. Dengan maksud ini
kita diyakinkan bahwa di dalam Yesus ada terang yang memberi kehidupan,
Dialah yang menerangi setiap orang bahkan yang ada di dalam kegelapan, dan
itulah maksud kedatangan-Nya ke dalam dunia (ay.9). Terang Kristus itu
memancarkan cahaya dan menghalau kegelapan, sepekat apapun juga,
sehingga kegelapan tidak menguasai kehidupan umat Tuhan, dan umat hidup
dalam terang kasih yang adalah firman Tuhan sendiri.
Persekutuan Jemaat / Sobat Muda yang dikasihi Tuhan…

129
Peristiwa Natal ini menegaskan bahwa Sang Terang telah datang dan
sedang menerangi dunia. Karena itu, kita juga terpanggil untuk hidup dalam
terang. Memang, ini tantangan besar bagi kita selaku orang-orang muda, yang
sering meninggalkan terang dan lebih memilih hidup dalam kegelapan. Kita
mengaku percaya kepada Kristus, tapi kita masih hidup berkanjang dengan
dosa. Kita memilih menikmati dosa, bahkan "membeli" dosa meski dengan
harga yang mahal. Kita betah bersembunyi dalam kesunyian kegelapan dosa,
menikmati hasil jerih kejahatannya, entah bersama ataupun sendirian. Inilah
sisi lain dan atau kecenderungan alternatif pilihan hidup orang muda. Bukan
hidup untuk memancarkan hidup yang lebih baik, tapi hidup dalam dosa dan
kejahatan, sehingga kita berada dalam kegelapan dosa.
Sekaranglah waktunya untuk memilih, mau berjalan di mana? Dalam terang
atau dalam kegelapan? Maukah kita menjadi pemantul terang Kristus di tengah
dunia yang gelap ini ? Pastikanlah bahwa kita akan berjalan di dalam terang
Kristus dan bukan di dalam kegelapan. Terang akan memperlihatkan sisi-sisi
gelap kehidupan kita. Sebab ada begitu banyak sisi kehidupan kita yang terus-
menerus harus kita benahi. Ada dosa di sana. Ada kerapuhan yang hinggap. Ada
kelemahan yang terus melekat. Semua mendesak untuk diperbaharui. Semua
mendesak untuk diteguhkan dan diberkati. Maka pertobatan dan pembaharuan
diri tetaplah menjadi prioritas kita untuk mendekatkan diri pada Sang Terang
sejati yang kita nantikan, yakni Yesus Kristus.
Melalui perayaan Natal ini, kita diingatkan untuk menjadi seorang muda
kristen yang dapat menjadi terang di tengah dunia yang gelap ini. Jangan
pernah menganggap diri kita kecil, masih muda dan tidak berarti. Tapi berilah
hati dan hidup kita dipenuhi oleh damai sejahtera Kristus. Taburkanlah
kebaikan, kasih dan sukacita bagi orang-orang di sekitar kita, niscaya
kehadiran kita memberi arti bagi banyak orang. Tunjukanlah rasa peduli pada
orang lain, bukan hanya melalui media sosial dengan berbagai karakter emoji,
bukan hanya dengan kartu–kartu ucapan atau rangkaian kata–kata indah yang
dikirim melalui SMS, WhatsApp atau Messenger, Instragram tapi sebuah
kepedulian yang nyata melalui tindakan.
Sebagaimana Sang terang itu datang ke dunia membawa misi cinta kasih,
demikian juga kita hendaknya hidup dalam cinta kasih. Mari kita maknai Natal
ini dengan memperbaharui komitmen kita untuk lebih giat dalam menebar
kasih kepada sesama. Semoga perayaan Natal tidak hanya berhenti pada
perayaan liturgi, tetapi harus dimaknai dengan menyatakan kasih kepada
sesama. Amin.-

130
131
KHOTBAH PERAYAAN NATAL PEMUDA JEMAAT

KEJADIAN 37 : 1 - 11

Persekutuan Jemaat / Sobat Muda yang dikasihi Tuhan…


Begitu banyak catatan tentang Yusuf di dalam Alkitab. Pokok utama dari
Kejadian pasal 37 sampai 50 adalah tentang Yusuf. Yusuf mempunyai
pengalaman luar biasa yang berbeda dari kebanyakan orang.
Dari keseluruhan hidup Yusuf, kita dapat membaginya dalam empat tahap.
- Tahap pertama : Di Kanaan, Yusuf hidup seperti pangeran di bawah
perlindungan ayahnya.
Kejadian pasal 30 mencatat tentang kelahiran Yusuf, bahwa Yusuf adalah
putra kesayangan, putra sulung Yakub dari Rahel, isteri yang paling dicintai
Yakub. Oleh karena alasan ini dan beberapa alasan lainnya, Yusuf sangat
tidak disenangi oleh saudara-saudaranya.
- Tahap kedua : Yusuf menjadi seorang budak bagi satu keluarga di Mesir.
Yusuf dibawa ke Mesir dan dibeli oleh Potifar, seorang pegawai istana
Firaun. Potifar adalah kepala para pengawal raja. Yusuf menjadi budak di
rumah Potifar dan dipercayakan dengan posisi yang penting. Dia menjadi
kepala rumah tangga, dan diberi tanggungjawab untuk mengatur rumah
tangga Potifar.
- Tahap ketiga : Yusuf dipenjara dan menjadi tahanan.
Kejadian pasal 39:6b mencatat : “Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok
parasnya”. Hal itu membuat istri Potifar tergoda dan mengajak Yusuf untuk
tidur dengannya, tapi Yusuf menolak dan kemudian Yusuf difitnah dan
dituduh mencabuli istri Potifar, dan akhirnya Yusuf menjadi orang tahanan
yang hina dimasukkan ke dalam penjara di Mesir.
- Tahap keempat : Yusuf ditinggikan.
Setelah 13 tahun menderita, Allah mengangkat Yusuf, dan Yusuf dipakai
dengan luar biasa. Allah mengangkat dan memberikannya kemuliaan yang
besar. Menjadikan Yusuf perdana menteri Mesir, yang saat itu merupakan
negeri yang terkuat di dunia. Yusuf tidak hanya memerintah di negerinya
sendiri, tetapi juga terkenal sangat luas karena kekuatan militer Mesir.
Akhirnya Yusuf memperoleh keuntungan yang besar di akhir penderitaannya.
Allah memakai Yusuf untuk menyelamatkan leluhur Israel dan sejak itu pula
keluarga Yusuf menjadi suku Israel.
132
Persekutuan Jemaat / Sobat Muda yang dikasihi Tuhan…
Alkitab mencatat dengan sangat gamblang seluruh perjalanan hidup
Yusuf. Dikisahkan bahwa Yusuf mengalami banyak kesulitan dan penderitaan,
dimulai dari penanggalan jubahnya, didorong ke dalam sumur yang kering,
dijual sebagai budak, dibawa ke Mesir dan dibeli oleh Potifar. Tetapi
selanjutnya menimbulkan pertanyaan : Mengapa penderitaan Yusuf berakhir
pada sesuatu yang menguntungkan ? Apa yang membuat Yusuf berbeda dari
yang lain ? Apa rahasia Yusuf ? Kejadian 42:18 menjawab semua pertanyaan itu
: “Aku takut akan Allah.” Sikap takut akan Tuhan mencirikan kehidupan Yusuf.
Semua itu nyata melalui sikap hidup Yususf. Dalam keadaan terpuruk
sekalipun, Yusuf tidak pernah kehilangan kepercayaan dan imannya kepada
Tuhan, tetapi ia tetap mematuhi perintah-perintah Tuhan dan menunjukkan
kesetiaannya kepada Tuhan.
Kisah Yusuf ini mengajarkan banyak hal bagi kita selaku orang-orang
muda, yakni hidup berani, setia, sabar dan yang paling utama adalah takut
akan Tuhan.
Dalam kesulitan dan ketidakpastian akan masa depan, kita harus selalu setia,
taat, mengandalkan Tuhan dan percaya pada janji-janji Tuhan. Seperti Yusuf,
kita juga dapat belajar bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar dan
lebih baik, dan kita harus mempercayai-Nya dalam setiap situasi hidup kita.
Kita boleh bersenang-senang dan melakukan banyak hal atau apa saja yang kita
mau, tetapi yang perlu diingat adalah : setiap perbuatan kita akan membawa
akibat yang harus kita terima. Jika kita bermain api, maka resiko kebakaran
harus kita tanggung. Jika kita menabur kebaikan, maka kita akan menuai
kebajikan. Sebab itu, selagi masih ada waktu dan kesempatan, marilah kita
gunakan masa muda kita untuk menjalin hubungan dengan Tuhan, hidup kudus,
taat dan setia, demi mengimbangi arus kehidupan anak-anak muda jaman now,
yang terus menerus dibombardir dengan media sosial, gadget, pergaulan
bebas, kesibukan sekolah, kesibukan kerja, serta berbagai macam informasi
baik dan buruk yang dapat dengan mudah diperoleh secara online, sarana
media entertainment film, game, komik, musik dan entertinment lainnya yang
begitu canggih dan lebih mudah didapat hanya dengan sentuhan jari pada layar
gadget.
Sebagai orang-orang muda, kita semua pasti punya cita-cita dan harapan masa
depan yang ingin dicapai. Karena itu, harus berpikir dan bekerja keras untuk
mencapai keinginan tersebut. Memang, dalam proses menggapai cita-cita,

133
seringkali harapan tidak sesuai dengan realita kehidupan. Walaupun pemuda
identik dengan semangat yang menggebu-gebu, namun tantangan-tantangan
kehidupan sering membuat kita jatuh. Karena itu, dalam menghadapi masa
depan, pemuda sebagai generasi penerus harus memiliki iman, pengharapan
dan kasih. Beriman agar tidak ragu menjalani kehidupan, berpengharapan agar
selalu bersemangat, dan miliki kasih agar bisa menjadi pembawa damai dan
berkat dimana pun kita berada. Tuhan memberkati. Amin.-

134
KHOTBAH PERAYAAN NATAL REMAJA WILAYAH

1 YOHANES 2 : 1 - 6

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Siapa di antara kita yang memiliki sosok atau tokoh yang diidolakan?
(Biarkan adik-adik remaja untuk menjawab) Mengapa kita mengidolakannya?
Apa yang menarik? Mengidolakan sosok/orang lain yang kita kagumi pasti tidak
salah, sejauh orang tersebut memberi pengaruh positif dan dapat diteladani.
Ketika kita mengidolakan seseorang, pasti kita akan berusaha untuk mencari
tahu dan mengenal keberadaan orang tersebut. Misalnya menyangkut hobbi,
kebiasaan, bahkan karakter dari orang tersebut. Mengagumi dan mengidolakan
seseorang biasanya sang pengagum itu akan mengikuti perilaku dari seseorang
yang diidolakan itu, termasuk cara berpakaiannya.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Kita memiliki satu tokoh yang tidak bisa diragukan, karena Dia adalah
penjamin kehidupan kita, yaitu Yesus Kristus. Mengidolakan sosok Yesus Kristus
berarti kita juga akan berusaha mengenal bahkan mengikuti karakter Kristus
dan menjadi gaya hidup kita. Rasul Yohanes dalam bacaan saat ini menjelaskan
keterhubungan kita dengan Sang Bapa, apakah kita berada dalam hubungan
yang benar dengan-Nya. Sebagai tolok ukurnya adalah apakah kita menuruti
perintah-perintahNya? Di awal bacaan ini, Rasul Yohanes menyapa
pembacanya dengan menyebut “anak- anak”. Hal itu menunjukkan rasa
sayang dan perhatian yang begitu mendalam. Rasa kasih itu diikuti dengan
adanya ajakan “...supaya jangan kamu berbuat dosa”, karena dosa
menghancurkan persekutuan dan merusak sukacita. Sebagai orang yang
mengenal Allah berarti hubungannyapun pasti dekat dengan Tuhan. Semakin
dekat dengan Tuhan pasti seseorang akan semakin memiliki kepekaan jika ia
berbuat dosa. Orang tersebut akan cepat menyadari bahwa ia tidak layak di
hadapan Tuhan dan ia adalah orang berdosa. Dengan memiliki hati Nurani
yang peka terhadap segala tindakan yang dilakukan, Rasul Yohanes pun
menyampaikan bahwa kita memiliki sahabat sejati, seorang pengantara pada
Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Yesus Kristus adalah pendamaian untuk
segala dosa kita dan dosa seluruh dunia, dengan demikian kita akan mampu
jujur mengakui dosa kita dan berusaha untuk hidup sama seperti Kristus, yaitu
ketaatan melakukan kehendak-Nya.
135
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Lirik lagu yang sementara viral di kalangan Anak sekolah Minggu bahkan
kadang dijadikan sebagai ice breaking dalam kegiatan-kegiatan Gerejawi
yakni, “Di hati ini ada Cinta”. Hal ini menggambarkan begitu mendalamnya
cinta kepada Yesus, dan cinta atau kasih itu juga diberikan kepada semua
orang. Betapa mengagumkan kita memiliki sosok Yesus Kristus yang sangat
mengasihi kita, kita yang berdosa dan hina tetapi diberi kesempatan untuk
menikmati kehidupan bahkan keselamatan kekal. Jika demikian, dengan
apakah kita membalas kebaikkan Tuhan? Tentu saja tidak menunggu waktu jika
kita telah beranjak dewasa atau menjadi orang tua, tetapi usia remaja adalah
juga kesempatan kita untuk menata diri, mengenal-Nya, dekat dengan-Nya dan
menjiwai karakter-Nya. Masa Remaja adalah masa pencarian jati diri, tetapi
adalah kesempatan juga kita mengisi dengan hal-hal yang baik dan
membangun. Tidak bisa dipungkiri, realitas yang terlihat yakni kecenderungan
hidup bersenang-senang, berfoya-foya, tenggelam dalam dunia gamer, yang
dianggap melalui cara seperti itulah para remaja dapat mengangkat harga diri
serta popularitas di hadapan teman-teman dan itu dianggap menyenangkan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Tentunya sebagai Remaja Kristen kita tidak ingin waktu yang Tuhan beri
kita buang percuma dengan melakukan hal-hal yang keliru, yang tidak
disenangi oleh orang tua, yang dibenci oleh Tuhan bahkan membawa kita pada
kehancuran dan kebinasaan. Maka mintalah selalu kepada Tuhan hikmat dan
kemampuan, supaya kita semakin bijaksana untuk berpikir dan bertindak,
untuk tetap berjalan sesuai kehendak-Nya. Ketika banyak remaja yang mudah
terbuai dengan godaan bahkan tawaran yang menjerumuskan, maka remaja
Kristen akan tetap kuat, teguh dan akan terus mencerminkan karakter Kristus
yang sesungguhnya. Remaja Kristen akan terus tampil beda dengan terus
menebarkan kasih Kristus lewat kata dan perbuatan. Kenali, jiwai karakter
Kristus, sehingga itu akan menjadi gaya hidup kita sebagai orang percaya, dan
tetap mengidolakan Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita. Amin.

136
KHOTBAH PERAYAAN NATAL REMAJA JEMAAT

EFESUS 5 : 1 - 2

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Kita patut bersyukur, sebab oleh kasih karunia Tuhanlah sehingga kita
boleh ada dalam persekutuan sukacita merayakan Natal remaja
jemaat………….Sejak memasuki bulan Desember, semarak menyambut Natal
Yesus Kristus sudah mulai terlihat. Ornament-ornamen Natal, pohon Natal,
kidung Natal yang mulai terdengar menandakan bahwa kita semua siap untuk
menyambut dan merayakan Natal Tuhan Yesus. Natal mengajak dan
mengingatkan kita tentang damai, sukacita, ucapan syukur akan penyertaan
Tuhan yang luar biasa bagi umat manusia. Adik-adik remaja, apa makna Natal
bagi kita selaku remaja? Ada yang mengatakan bahwa Natal bermakna jika
dirayakan dengan pesta pora, semua yang dikenakan serba baru, banyaknya
hadiah Natal. Apakah benar? Jika kita mempunyai pemahaman demikian itu
berarti kita belum mengerti dengan benar akan makna sesungguhnya dari
perayaan Natal Yesus Kristus.
Natal adalah momen yang penuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan
karena di momen inilah selaku orang percaya kita merayakan hari kelahiran
Tuhan Yesus Kristus sang juruselamat yang telah datang membawa damai dan
mengajarkan kasih kepada semua umat manusia. oleh karena itu makna dan
arti Natal identik dengan kasih. Kita memaknai sukacita Natal dengan
menyatakan kasih kepada sesama kita, dengan berbagi kasih kepada mereka
yang kurang mampu, menyatakan kasih dengan mengampuni dan peduli dengan
orang-orang sekitar kita. Mengapa kita harus memaknai Natal Yesus Kristus
dengan menyatakan kasih? Karena Kristus telah lebih dahulu mengasihi kita
anak-anak-Nya. Kasih yang tiada batas, kasih yang tidak membeda-bedakan,
kasih yang sempurna. Oleh karena itu, kita yang telah merasakan dan
mengalami kasih Tuhan, kita terpanggil untuk meneladani dan menyatakan
kasih Tuhan dalam kehidupan dengan sesama. Sabagaimana nas perikop disaat
ini, Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat Efesus khususnya pasal 5:1-2
dengan jelas mengatakan demikian : “Jadilah penurut-penurut Allah seperti
anak-anak yang kekasih.” Penurut dapat diartikan juga pengikut. Allah adalah
kasih, artinya Paulus ingin agar jemaat Efesus sebagai penurut-penurut Allah
juga harus hidup mengikuti kasih-Nya.
137
1. Hiduplah dalam kasih, sebagaimana kasih Kristus yang rela mengorbankan diri-
Nya sebagai persembahan yang harum bagi Allah, sehingga manusia
dibebaskan dari belenggu dosa. Tuhan Yesus memberikan hidup-Nya sebagai
korban untuk menyelamatkan manusia. Keteladanan kasih Kristus inilah yang
diminta oleh Paulus untuk dilakukan dalam kehidupan jemaat Efesus dengan
mengasihi dan mempersembahkan seluruh kehidupan mereka demi kemuliaan
nama Tuhan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Firman Tuhan saat ini mengajarkan kepada kita selaku anak-anak remaja,
bahwa hidup dalam kasih itu berarti mempraktekan kasih itu dalam semua
aspek kehidupan kita. Menyatakan kasih dapat diawali dalam kehidupan
keluarga kita yakni mengasihi orang tua, mengasihi kakak/adik, mengasihi
teman, mengasihi sesama termasuk juga menolong dan berbagi dengan mereka
yang membutuhkan. Ingatlah bahwa dengan mempraktekan kasih menunjukkan
identitas kita sebagai anak-anak Tuhan. Sebab ciri utama seorang anak Tuhan
adalah memiliki kasih dalam pikiran dan hatinya serta menyatakan kasih itu
dalam tindakannya.
Allah di dalam Yesus Kristus sangat mengasihi kita anak-anak-Nya, sehingga Dia
menginginkan yang terbaik bagi kita. Itu telah dibuktikan dengan kasih-Nya di
dalam diri Tuhan Yesus Kristus yang telah lahir ke dunia membawa damai,
sukacita dan kasih. Tema Natal PGI 2023 : “Kemuliaan bagi Allah dan damai
sejahtera di bumi”, merupakan perwujudan kasih Allah, sebab kelahiran Yesus
Kristus menyatakan kemuliaan Allah, kelahiran Yesus Kristus ke dunia
membawa damai sejahtera tapi juga pengorbanan-Nya di kayu salib
mendamaikan hubungan manusia dengan Tuhan Allah. Kiranya lewat perayaan
Natal di saat ini selaku remaja kita boleh memahami makna Natal yang
sesungguhnya, kita dimampukan untuk meneladani kasih Kristus, semakin
bertumbuh dan semakin mengenal Allah di dalam Yesus Kristus Sang Putra
Natal. Amin.

138
KHOTBAH / CERITA NATAL
YESUS KRISTUS ASM WILAYAH

LUKAS 2 : 8-17

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Shalom….adik-adik yang dikasihi Tuhan, apa kabar hari ini? (Biarkan
anak-anak menjawab). Adik-adik kita bersyukur hari ini terkumpul dalam
perayaan Natal atau hari kelahiran Tuhan Yesus. Dan biasanya menjelang
perayaan Natal kita mulai melihat banyak pohon Natal yang dihias dengan
lampu kelap kelipnya dan apalagi yang kita lihat? (biarkan anak-anak
menjawab)… tentu banyak hal yang biasa kita lihat yang setiap tahun kita
rayakan. Namun adik-adik perayaan Natal bukan sekedar persiapan lahiriah
saja atau apa yang terlihat seperti baju baru, kue, minuman dan pernak
pernikya, tetapi lebih dari itu adalah kesiapan hati kita merayakan kelahiran
Tuhan Yesus.
Nah, adik-adik bacaan Alkitab kita saat ini menceritakan satu peristiwa yang
luar biasa yang terjadi di padang Efrata, kota Betlehem dimana para gembala
sedang menjaga kawanan ternaknya, tiba-tiba tampaklah seorang Malaikat
berdiri di tengah mereka dan kemuliaan Tuhan menyinari mereka dan mereka
sangat ketakutan. Memang dalam keheningan malam ketika melihat sosok
dengan cahaya pastilah mengejutkan mereka karena waktu itu belum pernah
terjadi seperti itu. Adik-adik Malaikat adalah pesuruh Tuhan Allah atau utusan
Tuhan yang membawa pesan Tuhan kepada manusia. Lalu kata Malaikat itu
kepada para gembala domba itu : “jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, hari ini telah
lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud.” Selanjutnya
diceritakan tampaklah Malaikat dengan sejumlah besar bala tentara sorga yang
memuji Allah katanya : “kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan
damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya”.
Setelah malaikat itu meninggalkan para gembala, kemudian para gembala
bersepakat mencari di mana Tuhan Yesus, Juruselamat itu dilahirkan. Dan
mereka menjumpai bayi Tuhan Yesus tepat seperti yang disampaikan malaikat.
Bayi Tuhan Yesus dibaringkan di dalam palungan.

139
Adik-adik, palungan adalah tempat makan kambing domba. Adik-adik pernah
melihat tempat makan sapi, atau kambing ? (berikan kesempatan anak-anak
menjawab). Tempat makan hewan itu pastilah kurang baik kalau diletakkan
seorang bayi, karena bisa saja berbau karena sisa makanan dan pasti kotor.
Adik- adik tentu tempat Bayi Yesus itu sangat sederhana, tidak mungkin terjadi
di zaman kita sekarang ini. Adik-adik pernah melihat bayi yang baru lahir?
biasanya sesudah ia lahir dibungkus dengan apa dan diletakkan di mana ?
(biarkan anak-anak menjawab), ya benar biasanya dibungkus dengan kain bayi
yang membuat hangat, dan diletakkan di atas kasur yang empuk, halus dan
wangi. Jadi adik-adik kalau dibandingkan dengan Tuhan Yesus sangat berbeda,
memprihatinkan dan sangat sederhana.
Adik-adik, kelahiran Tuhan Yesus ke dalam dunia seperti yang dikabarkan oleh
Malaikat yang adalah utusan Tuhan untuk membawa kabar sukacita, berita
keselamatan umat manusia, dimana Tuhan Yesus dalam wujud manusia, Ia
datang dengan sederhana dan supaya ia bisa merasakan apa yang dirasakan
manusia seperti rasa haus, lapar, sakit, dan lain-lain. Tuhan Yesus sebagai
manusia Ia kemudian menderita di Salib untuk menebus dosa kita manusia.
Sebenarnya kita yang berdosa yang harus dihukum. Adik-adik dosa itu adalah
tindakan jahat manusia yang melanggar perintah Tuhan atau cara manusia
yang memberontak kepada Tuhan.
Adik-adik, kejahatan manusia apa saja? (berikan kesempatan adik-adik
menjawab), ya benar tindakan jahat seperti suka mencuri, iri, dengki, suka
melawan orang tua, tidak suka menurut, suka memaki dan lain sebagainya.
Jadi adik-adik, karena Tuhan Yesus sayang kepada kita maka Ia rela menderita
sampai mati disalib menggantikan kita supaya kita dikasihi dan diselamatkan.
Karena itu kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, caranya
dengan rajin berdoa, rajin membaca Alkitab, beribadah, menjauhkan diri dari
segala jenis kejahatan.
Adik-adik, perayaan Natal atau kelahiran Tuhan Yesus adalah peristiwa yang
menggemparkan seluruh dunia bahkan kerajaan sorga, Ia lahir di tempat yang
sederhana. Tuhan Yesus datang membawa sukacita dan kabar gembira bagi
seluruh dunia, membawa keampunan dan pengharapan dunia. Marilah kita
sambut berita kelahiran Tuhan Yesus seperti para gembala kambing domba
yang setelah mendengar dari Malaikat mereka cepat-cepat pergi mencari
tempat bayi Yesus dilahirkan dan sesudah itu menceritakan kepada banyak
orang. Mari kita sambut dan rayakan Natal ini dengan kesederhanaan, tidak
banyak menuntut kepada orang tua untuk beli keinginan yang belum sesuai
kebutuhan, tetapi sebaiknya kita bantu orang tua kita dengan mendoakan

140
mereka, supaya mereka tetap semangat, sehat, kuat, sabar dalam
membimbing dan memenuhi kebutuhan kita. Selamat kita merayakan Natal
Tuhan Yesus Kristus, yang datang membawa damai dan sukacita. Amin.

141
KHOTBAH / CERITA NATAL
YESUS KRISTUS ASM JEMAAT

LUKAS 2 : 52

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Adik- adik yang dikasihi Tuhan...Apa kabar hari ini? Pasti semua
bergembira bukan? Ya, kita semua bergembira karena sebagai anak-anak
Sekolah Minggu, kita kembali bisa merayakan kelahiran Yesus Kristus dengan
memuji Tuhan : ada nyanyian, ada tarian, puisi dan berbagai atraksi yang
boleh memeriahkan kebersamaan lewat ibadah kita. Bisakah kita memberikan
salam dengan senyum yang tulus kepada teman-teman di sekeliling kita? Ayo…
sebanyak mungkin (biarkan anak-anak mencari teman-teman mereka untuk
bersalaman)...Wauuu luar biasa!. Inilah sukacita yang meluap karena kita
merayakan kelahiran Tuhan Yesus yang adalah Juruselamat kita. Kedatangan-
Nya ke dunia membawa damai sejahtera bagi kita, karena Ia mengampuni
kesalahan kita, bahkan telah mengorbankan diri-Nya supaya semua manusia
berole selamat.
Adik-adik yang dikasihi Tuhan..
Kelahiran Yesus yang dikisahkan dalam Alkitab, Ia dikandung oleh Roh
Kudus melalui ibu-Nya yang bernama Maria dan ayah-Nya bernama Yusuf. Yesus
terlahir di tengah keluarga yang sangat mengasihi sekaligus bertanggung
jawab. Meskipun orang tua Yesus sederhana, akan tetapi mereka sangat
memperhatikan kebutuhan Yesus termasuk kerohanian-Nya. Sejak usia
delapan hari Yesus sudah dibawa orang tua-Nya ke Bait Allah di Yerusalem
(Lukas 2 : 21), bahkan telah menjadi kebiasaan mereka setiap tahun pergi ke
Yerusalem untuk merayakan Paskah. Kebiasaan inilah yang melekat pada Yesus
hingga pada saat usia dua belas tahun ia tidak pulang bersama ayah dan
ibunya, tetapi Ia tinggal di Yerusalem. Yusuf dan Maria sangat khawatir dan
akhirnya Kembali ke Yerusalem mencari Yesus dan menemukan Yesus ada di
Bait Allah. Kekhawatiran orang tua Yesus ini membuktikan bahwa mereka
sangat peduli dengan Yesus. Tentu saja Yesus berada di Bait Allah supaya
dapat mengerti kehendak Allah, karena di ayat 52 ditulis : “Dan Yesus makin
bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar- Nya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia”.
Adik- adik Yang dikasihi Tuhan…

142
Siapa yang ingin disayang ? Tentu kita semua mendambakan kasih sayang,
entah itu dari Papa, mama, om, tante, kakek, nenek bahkan teman-teman.
Kasih sayang itu memang sangat dibutuhkan, bukan hanya anak-anak tetapi
semua. Mengapa? Karena kasih sayang akan menciptakan kebahagiaan,
kedamaian dan ketenangan. Demikian pula adik-adik, kita bukan hanya
menuntut supaya kita dikasihi, tetapi kita juga harus melakukan kasih sayang
itu kepada semua orang. Rasa kasih kita kepada orang tua tidak hanya sebatas
kita mencium, akan tetapi lebih dari itu, bagaimana kita menghormati, taat
dan selalu mendengar setiap didikan yang diberikan, termasuk juga guru-guru
di sekolah dan di sekolah minggu. Rasa kasih kita kepada orang tua juga kita
tunjukkan sebagai anak-anak tidak akan menuntut ini dan itu karena mungkin
melihat teman sudah memiliki apa yang diinginkan seperti pakaian dan sepatu
yang baru. Seperti Yesus, yang bertambah hikmat dan dikasihi Allah dan
manusia, karena Yesus juga mengasihi orang tuanya dan Yesus juga ingin selalu
di Bait Allah sebagai bentuk ketaatan-Nya. Kehadiran Yesus juga membawa
Damai Sejahtera bagi seluruh umat manusia. Adik-adik..maukah kita juga
menjadi pembawa damai ? Sayangilah papa, mama, kakek, nenek, teman-
teman dan semua orang yang ada di sekitar kita. Jangan lupa juga mengasihi
Tuhan Yesus dengan rajin beribadah. Tuhan Yesus pasti memberkati kita. Amin

143
KHOTBAH PERAYAAN NATAL LANSIA WILAYAH

IBRANI 4 : 14 - 16

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Kita patut bersyukur ke hadirat Tuhan, atas perkenanan-Nya, kaum
LANSIA dari Jemaat-jemaat se Wilayah… dapat datang bersekutu bersama
Jemaat…..di sini, untuk merayakan Natal. Perayaan Natal tahun 2023 ini,
Gereja-gereja anggota PGI mengambil Tema : “ Kemuliaan bagi Allah dan
damai sejahtera di bumi”. Dalam sorotan tema ini, pemberitaan dan
perenungan Firman Tuhan saaat ini didasarkan pada surat Ibrani 4:15-16.
Penulis surat Ibrani mengalamatkan surat ini kepada orang-orang Yahudi
Kristen yang tersebar di Asia kecil, dengan maksud agar mereka dapat teguh
beriman dan bertumbuh dalam pengenalan yang benar tentang Yesus Kristus,
Anak Allah, Tuhan dan Juru selamat dunia. Inti berita surat Ibrani,
menekankan tentang keutamaan/keunggulan Kristus sebagai Anak Allah,
Tuhan dan Juru selamat dunia. Keutamaan Kristus ini, hendak menyatakan
bahwa melalui diri-Nya, Allah menyatakan karya keselamatan-Nya bagi dunia,
sehingga kemuliaan Allah dinyatakan dan damai sejahtera di bumi teralami.
Dalam pasal 1-6, Penulis menyatakan dengan tegas bahwa Yesus adalah citra
Allah/wujud dari gambar Allah sebagai Anak Allah dan jauh lebih tinggi/unggul
dari para Malaekat (psl 1); lebih tinggi dari nabi Musa, (psl 3). Dan dalam
perikop ini (psl 4:14-16) disebutkan bahwa Yesus lebih tinggi, lebih besar dan
agung dari Imam besar Perjanjian Lama. Dalam PL kita mengenal jabatan
Imam dan Imam Besar dalam peribadahan bangsa Yahudi. Ada tiga fungsi
Imam/Imam besar yaitu: Pertama, sebagai perantara antara umat dengan
Allah. Sebagai perantara, Imam/Imam besar bertanggungjawab mengatur dan
melaksanakan pemberian persembahan, tempat dan proses peribadahan umat
Allah. Kedua, menjaga dan merawat kekudusan bait Allah beserta alat-alat
kelengkapan peribadahan dan menolong umat untuk hidup kudus agar
berkenan di hadapan Allah. Ketiga, khusus Imam Besar, bertanggungjawab
atas bait Allah dan hanya dialah (imam besar) yang diperkenankan Allah untuk
dapat masuk ke dalam bilik Maha Kudus, tempat hadirat Allah, sekali setahun,
untuk menghadap Allah dengan membawa anak domba muda tambun dan tak
bercacat, sebagai persembahan Penghapusan Dosa.

144
Penulis surat Ibrani menyatakan bahwa kita telah mempunyai seorang Imam
besar yang lebih tinggi dan agung dari Imam besar Perjanjian Lama yaitu,
Yesus Kristus (ay.14). Apa keutamaan Yesus sehingga disebut imam besar yang
agung? Yesus sebagai Imam besar Agung, sebab Ia tidak masuk ke bilik Maha
kudus, buatan manusia, melainkan ia masuk ke hadirat Allah yang
sesungguhnya di Sorga, ay 14 : … Ia telah melintasi semua langit… menghadap
Allah. Jika Imam besar Perjanjian Lama, membawa anak domba tambun yang
tak bercacat sebagi persembahan penghapusan dosa untuk menghadap Allah,
maka Yesus melebihinya. Yesus telah mengorbankan dirinya yang tak
bersalah, tak bercela dan tak bercacat itu, disalibkan di puncak bukit Golgota
sebagai korban penghapusan dosa manusia, bagi terwujudnya damai sejahtera
di bumi. Jika Imam besar Perjanjian Lama, terkungkung oleh tembok Bait
Allah, terasing dari umat; tidak demikian dengan Yesus. Yesus sebagai Imam
besar, berada di tengah-tengah kehidupan manusia, sangat memahami dan
berempati dengan kelemahan-kelemahan kita dan solider dengan segala
keprihatinan kehidupan manusia (ay. 15). Itulah keutamaan/keagungan Yesus
sebagai Imam besar.
Dalam ayat 16 penulis surat Ibrani mengajak orang percaya untuk datang
dengan penuh keberanian, menghampiri tahta Kasih karunia Allah, supaya
menerima Rahmat dan Kasih karunia, untuk mendapatkan pertolongan.
Ungkapan : “dengan penuh keberanian”, menunjuk pada sikap yang tidak ragu
dan takut. Menghadap tahta Allah harus dengan yakin, sukacita dan merasa
aman/nyaman, karena Yesus yang kita imani adalah Imam besar yang agung,
yang telah menjadi perantara kita, menjadi penjamin damai sejahtera dalam
hubungan kita dangan Allah (vertikal) dan dengan sesama manusia (horizontal).
Hubungan Vertikal menghasilkan pujian hormat dan sembah bagi kemuliaan
Allah; hubungan Horizontal menyatakan damai sejahtera di antara sesama
manusia
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Ajakan penulis Ibrani agar orang percaya datang menghampiri tahta Kasih
Karunia, menjadi ajakan bagi kita, kaum Lansia dan semua yang merayakan
Natal saat ini, untuk dengan berani, tanpa takut dan ragu, datang
menghampiri tahta Kasih Karunia dengan penuh sukacita dan hormat, untuk
menerima rahmat, berkat, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus yang telah
lahir bagi keselamatan kita.
Selamat merayakan Natal! Amin.

145
KHOTBAH PERAYAAN NATAL LANSIA JEMAAT

ROMA 15 : 13

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Kita mengenal kebutuhan hidup manusia, yang terdiri dari kebutuhan
Primer, yaitu : kebutuhan yang jika tak terpenuhi, orang akan mengalami
masalah bagi kelangsungan hidupnya bahkan mendatangkan maut seperti,
kebutuhan makan-minum (pangan), berpakaian (sandang) dan rumah/tempat
tinggal (papan). Dan kebutuhan sekunder, yaitu : kebutuhan yang terpenuhi
atau tidak, tidak mengancam kelanjutan hidup manusia seperti, rekreasi,
mobil, rumah mewah, perhiasan dan lain-lain. Tetapi kita tidak menganggap
atau tidak menyadari bahwa sesungguhnya, harap/harapan, juga termasuk
kebutuhan hidup manusia. Orang bisa saja bertahan hidup beberapa hari,
minggu, bulan, tanpa makan dan minum, tetapi orang yang tanpa
harap/harapan, dengan seketika dapat mengancam kehidupannya seperti,
stres, down, depresi, bermasa bodoh bahkan bunuh diri. Sebaliknya, dengan
harap/harapan, orang termotivasi untuk berbuat ini dan itu, berkreasi dan
berinovasi, penuh semangat juang yang tinggi.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Harap/harapan sebagai kebutuhan hidup manusia memang berisiko,
sebab harap/harapan yang didasarkan pada diri sendiri/kemampuan pribadi
dan lingkungan kehidupan manusia, cenderung menimbulkan ketidak-pastian
dan keragu-raguan. Saya berharap akan lulus Ujian, mendapat pekerjaan
sebagai Pegawai Negeri, memperoleh jabatan yang lebih tinggi, kehidupan
yang lebih layak dan segala hal yang menjamin kehidupan masa depan yang
lebih baik, layak dan berbahagia. Harap/harapan itu dapat terwujud, tetapi
tidak jarang harap/harapan itu tidak tercapai, yang berhasil tentu akan
merasa berbahagia, sebaliknya bagi yang tidak tercapai akan merasa kecewa
dan seterusnya.
Roma 15:13 yang menjadi perenungan kita bersama dalam perayaan Natal
Lansia Jemaat saat ini, berbicara tetang Harap/Pengharapan. Sebuah Doa :
“semoga Allah suber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita
dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus, kamu
146
berlimpah-limpah dalam pengharapan”. Rasul Paulus dalam Surat ini,
menyampaikan nasehat-nasehatnya kepada Jemaat di Roma, untuk tetap teguh
berimankan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat manusia, di tengah-tengah
berbagai keprihatinan sosial yang mereka hadapi. Paulus menekankan bahwa
Injil Yesus Kristus adalah berita sukacita bagi orang percaya, sebab Injil adalah
kekuatan Allah yang menyelamatkan (bd. 1:16). Injil menyampaikan kesaksian
tentang sebuah harap/pengharapan yang sejati dan pasti bahwa Yesus Kristus
adalah jaminan yang benar tentang keselamatan hidup manusia. Jelasnya, di
dalam Kristus, Harapan/Pengharapan menjadi pasti (Rm 8:24; bd. Ibr 11:1,7).
Dalam PL kepastian Pengharapan yang dari Allah, juga dinubuatkan dan
dialami oleh para nabi. Nabi Yesaya menyerukan tentang pengharapan Mesianis
yang menjadi nyata dalam kedatangan Tuhan Yesus (bd. juga nabi-nabi
lainnnya seperti al. Rat 3:18; Mzm 40:2-4 dll). Jelaslah bahwa Pengharapan
bagi orang Percaya adalah suatu kepastian, sebab didasarkan pada karya Allah
yang telah menyelamatkan manusia dan dunia, melalui kelahiran, kematian
dan Kebangkitan Kristus yang nyata. Yesus itulah sumber pengharapan sejati
dan pasti, sebab Ia telah hadir dalam sejarah manusia sebagai Tuhan dan Juru
selamat.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Dalam konteks pasal 15:1-13, Paulus menasehati Jemaat untuk saling
menopang. Yang lemah jangan menjadi batu sandungan bagi yang kuat,
melainkan yang kuat harus menopang yang lemah. Yang lemah tidak harus
berputus asa, sebab orang-orang percaya senantiasa ada dalam Wilayah
Keselamatan Allah, oleh dan di dalam Yesus Kristus Tuhan dan Juru selamat.
Di akhir Nasehatnya (ay.13), Rasul Paulus berdoa, “SEMOGA ALLAH SUMBER
PENGHARAPAN, … Kata semoga atau kiranya, merupakan suatu permohonan
dalam kerendahan diri dan ketergantungan secara total kepada Allah.
MEMENUHI KAMU DENGAN SEGALA SUKACITA DAN DAMAI SEJAHTERA DALAM
IMAN KAMU… Allah yang sumber pengharapan itu akan memenuhi kamu …
Maksudnya, menguasai kehidupan dengan segala sukacita dan damai sejahtera.
Perhatikanlah ungkapan dalam iman kamu. Bahwa sukacita dan damai
sejahtera adalah bagian dari iman – percaya kepada Kristus sumber
pengharapan sejati… SUPAYA OLEH KEKUATAN ROH KUDUS KAMU BERLIMPAH-
LIMPAH DALAM PENGHARAPAN”. KEKUATAN ROH KUDUS menunjuk pada
kekuatan Allah yang mendatangkan penghiburan, sukacita dan damai
sejahtera. Dengan kekuatan ini, orang percaya akan mengalami hidup dalam
pengharapan yang berkelimpahan. Pengharapan yang berkualitas, teguh
berpegang pada pengharapan yang pasti dalam Kristus. Jelaslah bahwa doa ini,

147
mengungkapkan dua hal. Pada satu sisi, Semoga Allah secara total meguasai
hidup kita dengan Kasih setia dan Rahmat-Nya. Dan di sisi lain, agar orang
percaya dengan kerendahan, berpasrah penuh, bergantung penuh kepada Allah
dalam Yesus Kristus sumber pengharapan, sehingga dipenuhi dengan
pengharapan yang berkelimpahan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Di perayaan Natal saat ini, kita semua telah didoakan : Semoga Allah
sumber Pengharapan, memenuhi kita dengan kekuatan Roh Kudus ….. supaya
berlimpah-limpah dalam pengharapan. Ketika kita merasa seolah-olah tidak
ada harapan dari diri saya untuk menjadi berarti bagi anak-anak dan cucu,
para kerabat, sahabat dan masyarakat di lingkungan kita, ketika kita merasa
tak berdaya menata kehidupan yang lebih baik, seperti ketika masih muda,
yaah… ketika tenaga, daya, pikiran, inspirasi dan harapan mulai memudar,
ingat dan yakinlah bahwa Allah dalam Yesus Kristus, sumber pengharapan
sejati, senantiasa memenuhi kita dengan harapan-harapan yang
berkelimpahan, menata hidup yang penuh sukacita dan damai sejahtera.
SELAMAT NATAL. Amin.

148
KHOTBAH PERAYAAN NATAL RUKUN SOSIAL
BENTUK I

ROMA 12 : 9 – 18

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Berapa orang yang masih mencintai istri atau suaminya dengan tulus?
Berapa banyak yang masih mencintai gerejanya dengan tulus? (tidak perlu
dijawab, tapi renungkan dalam hati). Gereja adalah satu persekutuan kasih.
Kata kasih memang hampir-hampir menjadi kata yang sudah basi, karena selalu
dibahas dalam khotbah dan dalam banyak percakapan. Tapi di sini, Paulus
mengingatkan bahwa : Hendaklah kasih itu jangan pura-pura. Dapat dikatakan
yang dimaksudkan Paulus kasih ini adalah yang asli. Seorang teolog Jimly,
melihat dalam bahasa Yunani kata “pura-pura” di sini dipakainya dengan
istilah kata “Apokritus”, yang artinya munafik. Jadi, kasih yang sejati adalah
kasih yang tulus ikhklas, yang tidak ada agenda tersembunyi di balik itu. Kasih
yang pura-pura dan tidak sejati lebih bersifat kasih pada diri sendiri daripada
orang yang dikasihinya. Sebab, bagaimana kasih itu tersembunyi di balik niat
yang jahat, atau seolah ia terbuka memberi pada orang lain supaya orang
melihat ia penuh kasih, padahal sebenarnya ada agenda lain yang bulus. Ini
adalah kasih yang pura-pura. Ini tidak sejati. Paulus maksudkan adalah
mewujudkan kasih yang sejati. Dan dengan demikian menjauhi yang jahat dan
melakukan yang baik. Kejahatan akan muncul, apabila kita tidak memiliki
kasih yang sejati.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Persekutuan gereja adalah persekutuan kasih sebenarnya, ini adalah
persekutuan persaudaraan. Dan ini yang ditekankan dalam ayat 9 dan 10,
bagaimana persekutuan gereja itu adalah persekutuan yang penuh kasih dan
tidak ada kepura-puraan atau tidak munafik. Lalu, kemudian kasih yang tidak
pura-pura itu muncul dalam hal kita mau membantu orang-orang yang
berkekurangan. Mulai dengan sesama orang-orang di sekitar kita. Dan bahkan
dikatakan juga : Usahakan dirimu untuk selalu mau memberi tumpangan.
Bahkan lebih ekstrim lagi diungkap bagaimana kasih yang murni itu dikatakan,
bagaimana memberkati dengan siapa yang menganiaya kita. Memberkati dan
tidak mengutuki. Dengan demikian kita bersukacita dengan orang yang
bersukacita dan menangis dengan orang yang menangis. Inilah persekutuan

149
kasih, persekutuan gereja. Untuk memiliki itu, maka kita diminta untuk
memiliki hati dan pikiran yang sehati sepikir dalam hidup bersama. Tidak
memikirkan hal-hal yang lebih tinggi. Maksudnya bayangkan kalau setiap orang
dari kita merasa lebih tinggi dari yang lain maka akan menimbulkan
persaingan-persaingan yang tidak perlu. Arahkan dirimu kepada perkara-
perkara yang sederhana, dan jangan menganggap dirimu pandai. Artinya,
“jangan baku tunjung pande”. Seorang tokoh Minahasa Sam Ratulangi bilang: Si
tou timou tu mou tou. Arti sederhana, torang harus saling baku beking pande.
Bukan baku tunjung pande. Inilah bentuk persekutuan kasih.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Persekutuan kasih inilah, yang diungkap dalam ayat 1 dan 2 yang disebut
sebagai ibadah yang sejati. Jadi, ibadah yang sejati itu bukan hanya secara
formal. Jangan terjebak hanya dalam bentuk dan model ibadah seremoni
dengan keteraturan dan kemegahan, lalu mengatakan ini ibadah sejati.
Padahal, yang sejati adalah terwujud dalam persekutuan kasih yang dijelas-
jelaskan di atas tadi.
Di perayaan Natal saat ini, kita merenung dan berefleksi apakah rukun ini
sudah mewujudkan kehidupan persekutuan yang penuh kasih? Tentu, ini
tidaklah semudah yang dikatakan. Sebab ada banyak persoalan yang kita
hadapi. Ada banyak tantangan dari dalam maupun dari luar organisasi ini yang
harus kita hadapi. Tapi, kita diminta secara sederhana, terapkanlah kasih yang
sejati. Sejati bukan terutama dalam ibadah-ibadah formal tapi bagaimana
relasi-relasi baik kita dengan kita, relasi baik dengan orang lain, relasi baik
dengan orang yang membenci kita sekalipun, dan terutama relasi kita yang
intim dengan Tuhan. Kasih yang tidak pura-pura dalam rukun ini, akan
membentuk persaudaraan yang rukun yang saling menjadi berkat, menolong
dan saling memberkati. Tuhan pasti menolong rukun ini, supaya Perayaan
Natal kali ini lebih mempererat persekutuan kasih kita antar anggota, dengan
sesama dan dengan Tuhan Yesus Sang Sumber Kasih, Tuhan semakin dimuliakan
melalui rukun ini. Amin.

150
KHOTBAH PERAYAAN NATAL RUKUN SOSIAL
BENTUK II

FILIPI 2 : 1 – 11

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Benda kecil inilah (diangkat HP) yang bisa mengirim lagu-lagu Natal,
pesan natal, gambar dan foto natal, video kemeriahan natal di tangan orang
yang baik. Tapi sekaligus, benda ini mampu mengobrak-abrik kehidupan
manusia. Pertemanan bisa menjadi permusuhan, kekeluargaan bisa menjadi
retak, hubungan bisa menjadi sumber kebencian di tangan orang yang jahat.
Zaman ini adalah zaman kemajuan teknologi. Dimana segala sesuatu dijalani
dengan berbau digital. Kita bisa belanja tanpa uang tunai cukup dengan kartu
ATM. Karna sibuk kalau mau makan tidak perlu masak, cukup dengan
permainan jari handphone android pesan makanan. Oleh karena itu
kecenderungan hidup untuk diri sendiri semakin nyata di tengah kehidupan
manusia. Bahkan sangat berdampak dalam kehidupan gereja. Dewasa ini kita
sedang berada dalam masalah ketidakpedulian. Sifat egois dan individual
sedang menggejala dalam kehidupan sosial. Karena itu di berbagai tempat
terjadi berbagai perselisihan dan konflik. Dan media sosial sering dipakai untuk
ujaran kebencian serta menjadi sarana menebarkan permusuhan sosial. Di
zaman yang sarat dengan kompetisi ini, tanpa sadar manusia dipacu untuk
berlomba-lomba menunjukkan kepandaian, kehebatan, keahlian. Tidak heran
kalau banyak orang yang membangun kekuatan di atas usahanya sendiri,
sehingga tidak sedikit orang yang menganggap diri paling kuat dan melihat
orang lain rendah dan kecil.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Bacaan kita mengandung pesan dan nasihat rasul Paulus kepada Jemaat
di Filipi, tentang penguatan iman agar jemaat tetap bersemangat dalam
melayani supaya jemaat hidup bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus
dengan belajar dari kehambaan dan penderitaan Yesus Kristus. Nasihat rasul
Paulus ini, bermaksud mencegah bahaya perpecahan di tengah jemaat akibat
masuknya pengaruh-pengaruh sesat dari kelompok-kelompok dalam kehidupan
jemaat. Ada kekacaauan, yang masing-masing kelompok mempertahankan
kebenaran dan kepentingan sendiri. Saling berselisih paham, tidak lagi mau
berjalan bersama, menganggap kelompok lain sebagai musuh dan lawan.
151
Karena itu Paulus, mengajak untuk hidup sehati sepikir, satu jiwa, satu tujuan,
satu kasih dengan tidak mencari kepentingan diri sendiri atau pujian yang sia-
sia. Bukan hanya mementingkan diri sendiri tapi juga kepentingan orang lain.
Sikap hidup bersama yang menaruh pikiran dalam Kristus serta rendah hati
harus dimiliki setiap orang Kristen untuk meredam perpecahan di tengah
jemaat.
Pola kehambaan Yesus yang mengosongkan diri dan menjadi hamba, artinya Ia
menjadi manusia dan merendahkan diri sebagai hamba yang paling hina yang
rela menderita bagi kita. Ketaatan yang sungguh luar biasa dari Yesus adalah
bukti keagungan kasih Allah kepada kita manusia. Yesus Kristus rela
melepaskan identitas Ilahi dan segala hak istimewanya, semua dilakukan untuk
memulihkan harkat hidup manusia dan memperdamaikan kembali hubungan
manusia dengan Allah yang sempat putus. Ketaatan dan kehambaan Yesus
inilah yang harus diteladani umat kristiani. Rasul paulus menyadari bahwa
jemaat di Filipi sangat perlu untuk menghayati dan memaknai kasih Kristus
dalam membangun persekutuan yang utuh, rukun dan damai. Sebab, hanya
orang-orang yang mengerti tentang kehambaan Yesus yang berkorban itulah
yang akan menghargai kesatuan. Keteladanan Yesus pada akhirnya menjadi
kunci hidup yang harmonis bagi umat Tuhan. Rasul Paulus menjadikan Yesus
Kristus yang Agung sebagai puncak kehidupan beriman orang percaya. Ayat 9-
11, ….itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan Dia
nama di atas segala nama supaya di dalam nama Yesus bertekuk lutut segala
yang ada di langit, dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi dan
segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan bagi Kemuliaan Allah Bapa..
Pernyataan ini akhirnya menjadi pengakuan Yesus Kristus adalah Tuhan.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Kehidupan orang percaya harus berpadanan dengan sikap yang
diteladankan oleh Yesus Kristus dalam ketaatan melakukan kehendak Bapa
serta dalam kehambaan-Nya. Hidup yang berpola pada Yesus Kristus akan
menjadi kekuatan bagi rukun ini, untuk mencegah terjadinya perpecahan di
tengah persekutuan ini. Mencintai kebersamaan dan menjaga persatuan, rela
menderita dan memiliki sikap rendah hati. Sebagai anggota rukun kristiani kita
terpanggil untuk membangun persekutuan yang kuat, penuh keharmonisan,
penuh kasih persaudaraan, yang hanya bisa dibangun dengan hidup bersama,
menaruh pikiran dan perasaan bersama di dalam Kristus. Hidup sehati sepikir
dan setujuan di dalam Kristus. Inilah makna Natal yang sesungguhnya. Bukan
hanya mendengar dan paham tentang kasih Kristus yang luar biasa itu, tapi
lebih daripada itu buktikan dalam kata dan perbuatan hidup yang rukun, damai
152
dan penuh kasih, maka Tuhan dimuliakan melalui rukun yang kita cintai
bersama ini. Amin.

KHOTBAH PERAYAAN NATAL INSTANSI BENTUK I

KOLOSE 3 : 1 - 4

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Suasana sukacita perayaan Natal, selalu membawa kebahagiaan yang
istimewa bagi setiap orang, termasuk kita yang merayakannya saat ini.
Perayaan Natal, tidak lain untuk mengingatkan ulang betapa lebar, luas,
panjang, tinggi dan dalammya kasih Allah atas manusia (lih.Efesus 3:18).
Tuhan Allah rela meninggalkan kemuliaan sorgawi, bersedia datang kedalam
dunia melalui dan di dalam diri Yesus Kristus demi menyelamatkan manusia.
Dia rela berkorban nyawa, mati disalibkan, tapi bangkit kembali. Kebangkitan
Yesus adalah kemenangan bagi orang percaya. Pada saat yang sama,
kebangkitan Yesus memberi kepastian dan jaminan, bahwa IA hidup dan
kembali dalam kemuliaan-Nya untuk menjamin setiap orang yang percaya,
bahwa ada kehidupan kekal bersama-Nya (lihat ayat 1,4). Berita inilah yang
hendak ditegaskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Kolose. Olehnya, Rasul
Paulus mendorong pentingnya jemaat memberi prioritas dalam hidup, yakni :
mencari dan memikirkan perkara yang di atas, dimana Kristus ada duduk di
sebelah kanan Allah, bukan yang di bumi (ayat 3). Kata mencari perkara di
atas, tidak dalam pengertian mencari sesuatu barang kesayangan kita yang
hilang, tetapi menunjuk pada keinginan dan niat yang tulus dari orang yang
mengaku percaya kepada Yesus untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya,
sebagai yang memiliki otoritas (kekuasaan) dan kekuatan melucuti pemerintah
atau penguasa (lihat Kolose 2: 10,15), bahkan sebagai Pencipta yang
mengatur alam semesta dengan segala isinya.
Persekutuan Natal yang berbahagia...
Atas dasar pemahaman ini, jelas sekali status kita di hadapan Tuhan. Kita
adalah orang-orang yang telah dimenangkan oleh Yesus. Ia datang ke dunia,
mati disalib menanggung dosa manusia, tapi Ia bangkit mengalahkan kematian.
Kebangkitan Yesus Kristus adalah kemenangan kita, kita menjadi orang yang
bebas, karena diselamatkan oleh Yesus. Dengan status yang mulia ini, kita
harus berani menempatkan dan menunjukkan jati diri kita yang sesungguhnya,
153
tidak mudah diombang-ambingkan oleh ajaran sesat di luar Kristus, sebaliknya
makin mantap dan giat untuk mencari kehendak Tuhan, bukan sebaliknya
mencari kesenangan yang ditawarkan oleh dunia ini, yang sifatnya sementara.
Keberadaan kita sebagai pekerja atau pegawai, benar terikat dengan
ketentuan/peraturan, terutama waktu, namun di antara waktu yang Tuhan
anugerahkan pasti ada kesempatan. Ada ruang untuk mencari hadirat Tuhan,
mari kita ikhtiarkan dalam diri kita untuk selalu menyediakan waktu khusus
untuk Tuhan : beribadah, berdoa dan membaca firman Tuhan.
Perayaan Natal setahun sekali kita laksanakan. Momentum ini menjadi suatu
perayaan sekaligus peringatan untuk kita sebagai umat yang dikasihi Tuhan.
Kasih-Nya tidak tanggung-tanggung. Kasih-Nya adalah pengorbanan. Sesudah
perayaan ini, diharapkan ada yang berubah dari sikap hidup kita sebelumnya.
Kalau sebelumnya, kita kurang memberi perhatian dalam hal mencari Tuhan,
karena alasan sibuk, paling tidak melalui perenungan Firman Tuhan dalam
perayaan Natal tahun ini, kita memiliki tekad untuk berubah : memantapkan
diri untuk lebih serius dan fokus dalam mencari hadirat Tuhan. Sesibuk apapun
kita, tetap ada waktu khusus untuk Tuhan. Tawaran dan godaan dunia ini
banyak, beragam dan bahkan makin canggih serta menggiurkan. Bisa-bisa
membuat kita lupa diri ataupun lupa waktu. Yang harus kita ingat selalu,
bahwa : Allah di dalam Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya bersedia mencari
kita dan hidup di tengah-tengah keberadaan manusia untuk membuktikan
perhatian dan kepeduliaan-Nya, bahkan mengambil alih hukuman yang
semestinya kita tanggung agar kita tidak binasa (Yohanes 3:16), masakkan kita
dengan mudah melupakan ataupun menganggap sia-sia kasih karunia-Nya yang
tak tertandingi itu? Perayaan ini, memanggil dan mendorong kita untuk
menunjukkan dan membuktikan diri kita sebagai orang yang telah
dimenangkan Kristus. Amin

154
KHOTBAH PERAYAAN NATAL INSTANSI BENTUK II

YAKOBUS 2 : 1 – 10

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Kebahagiaan terpancar di raut wajah kita sekalian karena bisa berkumpul
saat ini untuk merayakan Natal Yesus Kristus, Sang Juru selamat dunia. Natal
adalah peristiwa besar yang telah mengantar manusia menerima kebebasan
dan penebusan oleh karya Yesus Kristus. Saat yang sama memberi harapan
baru bagi manusia, bahwa Allah di dalam Yesus Kristus sungguh-sungguh
mengasihi umat-Nya dan bahkan memberi kepastian, kelak akan menikmati
kemuliaan bersama-Nya kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya
( Yohanes 11:25-26 ).
Merayakan kebahagiaan ini, beragam persiapan materi kita adakan.
Pertanyaannya : apakah hal itu yang sangat pokok untuk merayakan Natal
Yesus Kristus? Untuk meluruskan dan memantapkan kita dalam merayakannya,
mari kita lihat catatan penting perikop bacaan saat ini.
Oleh penulis kitab Yakobus yang dialamatkan kepada jemaat kristen/pengikut
Yesus yang tersebar di perantauan, yakni di Asia kecil menasihati jemaat,
agar:
*Jangan mengamalkan iman dengan memandang muka (ay.1). Kata
mengamalkan, artinya : menerapkan, melaksanakan. Memandang muka
merupakan sebuah kiasan, yang berarti : memberikan perhatian khusus kepada
orang tertentu. Dalam ayat 2-6 jelas orang tertentu itu, ialah : memiliki
kekayaan, busana/asesoris yang ia pakai atau karena kedudukannya.
Keterangan dalam ayat 7-10, menegaskan bahwa tindakan itu adalah
perbuatan dosa, sangat ditentang oleh Tuhan. Menilai dan mengasihi sesama
tidak boleh dilihat dari harta yang ia punya, penampilannya dan status
sosialnya, tetapi dari sisi manusianya, bahwa ia adalah ciptaan Tuhan. Tuhan
tidak menginginkan umat-Nya saling merendahkan satu dengan yang lain,
karena itu Tuhan sendiri memberi perintah untuk mengasihi sesama manusia
155
seperti diri kita sendiri (Matius 22:39). Mengasihi orang lain, artinya kita
memperlakukan orang lain sama seperti Tuhan memperlakukannya dengan
baik.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Apa yang disebutkan oleh Yakobus dalam nasihatnya kepada jemaat
kristen di perantauan pada masa itu, harus kita akui masih sering terjadi di
antara kita, praktek memandang muka, sering kita lakukan: kalau orang hadir
dalam sebuah pesta dan tampak dari luar biasa-biasa saja, jarang orang
menyambutnya, tapi jika yang masuk penampilannya waau…orang sibuk
menyambutnya, bahkan memberinya tempat yang khusus (dapat disebutkan
contoh lainnya).
Tuhan Yesus telah datang ke dunia dan memberi contoh yang jelas kepada
manusia, termasuk kepada kita umatnya yang hidup di zaman ini, bagaimana
IA menjadi sahabat bagi semua kalangan. Ia tidak memberi perhatian khusus
kepada seseorang ataupun pada komunitas/kelompok tertentu. Ia datang
memberi kehidupan bagi semua (Yohanes 10:10)
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Apa arti perenungan ini bagi kita sebagai orang kristen yang bekerja
diinstasi ini berhadapan dengan kenyataan bahwa kita berjumpa, bergaul dan
bekerja sama dengan teman sekerja dari beragam latar belakang suku,
agama, pendidikan dan status sosial?
Hidup dalam kasih, saling menghargai, saling menolong adalah dambaan kita
semua. Kita diutus oleh Tuhan di tengah dunia ini untuk bergaul akrab dengan
semua orang. Panggilan mendasar bagi setiap pengikut Yesus adalah mengasihi
sesamanya dengan tulus. Karena itu jangan pernah membuka ruang pada
praktek hidup yang memandang muka, bertindak membeda-bedakan orang lain
karena status sosial dan ekonomi yang ia miliki. Tidak ada artinya perayaan
Natal ini bagi kita yang mengaku percaya pada Yesus, bahkan telah menerima
kebaikan-Nya dengan menyelamatkan kita, jika sesudah perayaan sikap hidup
kita terhadap sesama masih tetap melakukan praktek-praktek yang tidak
sesuai dengan yang diajarkan oleh Yesus melalui firman-Nya. Mari kita
berusaha menghidupi keyakinan iman kita pada Yesus melalui perubahan sikap
hidup yang nyata, agar kemuliaan surgawi berlaku di bumi, di antara kita dan
dengan sesama di mana kita tinggal, berada dan bekerja. Amin.

156
KHOTBAH PERAYAAN NATAL KELUARGA

EFESUS 4 : 29 - 32

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Ada ungkapan “mulutmu harimaumu” atau “karena mulut badan
binasa”. Kedua ungkapan ini hendak mengingatkan bahwa dengan perkataan
yang keluar dari mulut kita bisa memberi dampak yang cukup besar dalam
hidup kita dan orang lain. Kalau kita tidak control setiap perkataan yang
memfitna, menjelekkan, menghasut dan sebagainya kemudian akan dituntut
dan bisa membahayakan diri sendiri. Sekarang ini ada Undang-undang yang
mengatur tentang fitnah, pencemaran nama baik dengan konsekuensi bisa
dipenjara. Karena itu jika setiap perkataan kita adalah membangun,
menyejukan dan orang lain akan menjadi akan merasa nyaman dan diberkati.
Bagian Alkitab yang kita baca dalam Efesus 4 :29-32 ini adalah upaya
rasul Paulus untuk menasehati jemaat Efesus agar mereka hidup berpadanan
dengan Injil Yesus Kristus. Ia berharap dapat menguatkan jemaat yang telah
mengenal Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat supaya tetap mempertahankan
eksistensi (keberadaan) iman menghadapi berbagai tantangan dan godaan
pada masa itu. Tantangan iman saat itu adalah semua orang diwajibkan
menyembah kaisar Romawi yang sangat bertentanngan dengan iman Kristen.
Selain itu ada daya tarik godaan untuk kembali ke kehidupan lama dengan
penyembahan kepada dewi artemis yaitu dewi kesuburan. Manusia lama
adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah, mereka mengatur jalan hidup
menurut keinginan sendiri dan pikiran yang sia-sia. Pengertian mereka gelap,

157
karena tidak dapat membedakan yang benar dan salah atau yang kudus dengan
yang Najis. Masyarakat yang ada di Efesus menganggap biasa untuk ucapan
makian dan mengumpat.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Dari apa yang dialami oleh umat Tuhan di Efesus, Rasul Paulus
mengingatkan mereka sebagai manusia baru yang telah ditebus, yang
dikuduskan oleh Tuhan Yesus, supaya mereka harus tampil beda dengan
kebanyakan orang Efesus waktu itu. Umat Tuhan diminta supaya jangan ada
perkataan kotor, tetapi kata-kata yang membangun, mereka harus membuang
kepahitan, kegeraman, kemarahan, fitnah, dan segala kejahatan. Hendaklah
ramah, penuh kasih mesra dan saling mengampuni sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni. Ini adalah cara hidup manusia baru yang berbeda,
yang telah dikuduskan. Umat diminta untuk tampil beda dan senantiasa
mewujudkan sikap ramah serta tetap mengamalkan kasih meski mereka
diperlakukan tidak baik.
Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...
Dari Firman Tuhan ini kita diingatkan bahwa sebagai pengikut Kristus,
haruslah menampakkan kehidupan sebagai seorang yang telah beroleh kasih
karunia yang diubahkan, ditebus, dibaharui dimana kasih itu nyata dalam
perilaku berbeda dari hari ke hari. Kehadiran kita yang unik akan berdampak
dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat yang dimulai dari keluarga.
Keluarga menjadi basis utama pengajaran iman untuk tetap kuat dan kokoh
menghadapi berbagai tantangan dan godaan yang bisa saja merusak relasi kita
dengan sesama terlebih dalam relasi kita dengan Tuhan.
Kaitan dengan perayaan Natal keluarga ini, hendak mengingatkan kita
sebagaimana Ia datang ke dalam dunia sebagai wujud cinta kasih-Nya, Itu
jugalah yang perlu kita nyatakan dalam keluarga kita, hidup saling mengasihhi.
Dalam hubungan suami isteri, orang tua dan anak, saudara bersaudara, di
tengah kita menghadapi perubahan zaman ini, dimana manusia hidup semakin
individual, tidak lagi peduli dengan perasaan orang lain, menganggap biasa
atau candaan kalau ada kata-kata kotor yang sering diucapkan dan tidak
membangun. Bahasa-bahasa gaul yang tidak enak didengar sudah sangat
mempengaruhi manusia zaman ini dan dianggap biasa. Di perayaan Natal ini
harusnya menjadi momentum bagi kita untuk melihat ke dalam diri kita dan
keluarga kita, apakah yang kita lakukan sesuai dengan kehendak-Nya atau
jangan-jangan tutur kata dan perilaku kita mendukakan Roh Kudus Allah dalam
hidup kita.

158
Mari kita mulai dari keluarga kita dengan membiasakan untuk tidak
mengucapkan kata-kata kotor, ajarlah untuk selalu mengucapkan kata-kata
yang membangun, yang enak didengar sebagai cerminan dari hidup yang
dibaharui dalam Kristus. Setiap kata-kata kita akan menunjukkan siapa kita
dan karakter kita yang sebenarnya. Dalam relasi dengan sesama jika ada
menyakiti hati kita kita bersedia untuk mengampuni. Sebagaimana Natal
dimaknai sebagai Tindakan Allah yang mengampuni dosa manusia demikianlah
juga kita. Akhirnya ingatlah selalu Firman ini “Siapa yang mencintai hidup dan
mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan
bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu (1 Petrus 3:10)”. Selamat
bersukacita diperayaan Natal ini, dan teruslah menjadi keluarga yang bersaksi
tentang kasih Kristus bagi semua. Amin.

KHOTBAH PERAYAAN NATAL KELUARGA PELAYAN

FILIPI 4 : 4 – 9

Persekutuan jemaat yang dikasihi Tuhan...


Hidup yang kita jalani terkadang ada dalam berbagai pilihan yang tidak
mudah dan itu harus kita tentukan, sebagai contoh Ketika kita berada di jalan
raya yang lintasannya penuh sesak dengan kendaraan dan kita terjebak dalam
kemacetan. Dalam kondisi ini maka tidak ada lain yang harus kita lakukan
adalah bersabar dan selalu berusaha untuk tetap berpikir positif. Terkadang
kita sebagai pelayan Tuhan berada pada situasi dan kondisi yang “tidak baik-
baik saja” tetapi kita diminta untuk terus berjalan menapakinya dengan
sukacita, rasanya respon dan sikap ini tidak mudah. Bukankah menurut
pandangan dunia orang yang bersukacita kalau ia dalam keadaan nyaman,
dapat hadiah, dapat promosi naik jabatan dan sebagainya.
Saudara-saudara, mari kita melihat dan memahami dengan seksama bagian
Firman yang menjadi bacaan kita ini, Filipi 4:4-9 ini adalah bagian penguatan
Rasul Paulus kepada jemaat Tuhan di Filipi yang pernah dilayaninya. Waktu
menulis surat ini Paulus sedang berada di penjara Roma, ia sedang menjalani
hukuman yang rasanya tidak adil. Semangat Rasul Paulus memberitakan Injil
dalam keadaan ia di penjara, tidak menjadi halangan baginya untuk tetap
peduli, prihatin dan punya tanggungjawab iman bagi kehidupan jemaat di Filipi
159
yang mengalami banyak pergumulan. Tantangan terberat umat waktu itu
secara External (dari Luar) adalah munculnya ajaran sesat, nabi palsu,
keharusan untuk menyembah Kaisar yang adalah tidak mungkin bagi orang
Kristen Filipi, dan secara internal (dari dalam jemaat) adanya perseteruan
antara dua orang yang punya peran besar terhadap pendirian dan pertumbuhan
jemaat Filipi, yakni Eudia dan Sintikhe supaya mereka rujuk dan sehati sepikir.
Menariknya dalam menghadapi tantangan yang sangat kompleks ini rasul Paulus
menasehati jemaat supaya
- “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan
bersukacitalah”. Sukacita didalam Tuhan adalah sikap yang diekspresikan
dalam rasa bangga dan Syukur kepada Tuhan meski berada dalam situasi
dan kondisi yang tidak nyaman, karena percaya pada kasih dan kuasa
Tuhan yang senantiasa menolong dan memampuhkan. Dan sukacita itu
adalah karunia Roh Kudus yang terus menghibur dan memberi pengharapan
pada pemeliharaan Tuhan.
- Selanjutnya kebaikan hati. Kebaikan hati adalah manifestasi dari kasih
Allah bagi semua. Kebaikan hati adalah Tindakan kemurahan hati,
memberikan bantuan, kepedulian terhadap orang lain tanpa mengharapkan
pujian dan balasan. Tuhan Yesus berkata “berbahagialah orang yang
murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan” (matius 5 :7 )
- Rasul Paulus dengan tegas meminta jemaat supaya “jangan kuatir”.
Ditengah tantangan dan pergumulan umat tetap berpengharapan, dengan
terus menyampaikan kepada Tuhan dalam doa sambil mengucap Syukur.
Bukankah umat Tuhan telah melihat, mengalami dan merasakan
bagaimana Tuhan yang terus menolong, menguatkan dan memampuhkan
mereka menghadapi berbagai tantangan adalah bukti kasih dan kuasaNya.
- Selanjutnya umat diminta untuk terus berpikir positif (positif thingking),
yakni semua yang benar, mulia, adi, suci, manis, sedap didengar,
kebajikan, yang patut dipuji. Untuk terus menyatakan kesaksian mereka
meski dihimpit, ditekan dan berada dalam ancaman, supaya orang lain
akan melihat hidup jemaat Tuhan ini berbeda dan nama Tuhan terus
dimuliakan. Tindakan ini penting bagi jemaat sebagai bukti teladan hidup
yang dicontohkan oleh Paulus.
Pelayan Tuhan yang dikasihi
Dari firman Tuhan ini kita dingatkan supaya tetap kuat dan kokoh
berdiri dalam Iman kepada Kristus sang Gembala Agung kita ditengah kita
menghadapi berbagai dinamika dalam pelayanan yang bisa saja mengoyahkan
kita karena berbagai tantangan dan pergumulan zaman ini. Kadangkala
160
tekanan hidup bisa saja membuat kita kehilangan kendali, gampang marah,
emosi yang menyebabkan Tindakan kita membuat orang disekitar kita kecewa
dan sakit hati. Karena itu jangan pernah kehilangan jati diri kita sebagai
pelayan Tuhan, yang terus mengandalkan DIA Sang Putra Natal dalam
menghadapi berbagai persoalan dan pergumulan kita . Mari kita terus
membangun hubungan yang khusus dengan Tuhan dalam doa dan terus
menjadikan Kristus sebagai teladan hidup dalam kata dan perbuatan kita.
Perayaan Natal ini menjadi momentum bagi kita untuk menyaksikan karya
Allah bagi dunia. Dia yang peduli dan prihatin dengan kita berkenan
menjumpai kita lewat Putra TunggalNya menyatakan kasih dan pengampunan,
solidaritas (kepedulian) dengan umat manusia. kasihNya yang tak terhingga
bagi kita, mari kita terus wartakan dalam tugas tanggungjawab pelayanan kita.
Sehingga setiap orang yang kita layani dan jumpai merasakan kasih Kristus
lewat kata dan perbuatan kita. Memang tak dapat dipungkiri dalam pewartaan
Injil Kristus kita akan berhadapan dengan berbagai tekanan, pergumulan
bahkan upaya penghambatan, namun kesaksian Rasul Paulus mengingatkan kita
bahwa Tuhan akan selalu ada, memberi kita kemampuan menhadapinya dan
menganugerakan sukacita yang luar biasa yang dinyatakan dalam rasa syukur .
Dan segala sesuatu yang kita lakukan sebagai rasa hormat dan kasih kita
kepada-Nya, “ maka Allah sumber damai Sejahtera akan menyertai kita”.
Amin.

161
KHOTBAH PERAYAAN NATAL PERGURUAN TINGGI

YESAYA 60 : 1 – 2

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.


Kisah empat buah lilin yang menyala dalam sebuah ruangan yang gelap.
Lilin-lilin tersebut merasa nyala api mereka tidak berguna melawan kegelapan
dalam ruangan tersebut dan memutuskan untuk padam. Dalam ruangan yang
sunyi itu terdengarlah percakapan mereka. Lilin pertama berkata: “Aku adalah
damai, namun manusia tidak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku matikan
diriku saja!” maka lilin pertama sedikit demi sedikit mulai padam. Lilin kedua
berkata: “Aku adalah iman. Sayangnya manusia mulai melupakan aku dan
menggantikan diriku dengan yang lain. manusia sudah tidak mau mengenalku,
karena itulah aku tidak berguna untuk menyala”. Setelah berkata demikian
lilin kedua mati ditiup angin. Giliran lilin ketiga berkata: “Aku adalah cinta”
katanya dengan sedih. “Aku sudah tidak mampu untuk menyala. Manusia
sudah tidak lagi memandang dan menganggap aku berguna. Manusia saling
membenci, saling mencaci, bahkan mencaci orang yang mencintainya,
membenci keluarganya.” ‘Tak menunggu waktu yang lama, lilin ketiga
akhirnya mati.
Tak diduga seorang anak kecil masuk ke dalam ruangan yang gelap
tersebut. Dan begitu melihat ketiga lilin tersebut sudah padam, ruangan itu
menjadi semakin gelap. Karena takut anak itu berkata: “Eh, Apa yang terjadi?
Mengapa kalian padam? Aku takut akan kegelapan?” lalu anak itu mulai
menangis. Melihat semua itu, lilin keempat berkata: “Jangan takut, jangan
menangis, selama masih ada aku yang masih menyala, kita masih bisa
menyalahkan ketiga lilin yang sudah padam itu.” “Akulah harapan.” Dengan
mata bersinar, anak itu mengambil lilin harapan, lalu menyalahkan lilin
lainnya.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Cerita di atas bisa sedikit menggambarkan keadaan umat Israel
(Yehuda) di pembuangan Babel. Umat mulai kehilangan keyakinan diri,
semangat, serta pengharapan untuk dapat pulang kembali ke Yerusalem,
162
kampung halaman mereka. Hal tersebut terjadi karena penantian panjang
mereka yang ‘tak kunjung tercapai. Ibarat nyala lilin-lilin yang mulai
mematikan nyalanya, demikianlah umat mulai meredupkan, bahkan mematikan
nyala keyakinan, semangat, dan pengharapan yang sebelumnya begitu besar
dan kuat.
Dalam situasi inilah nabi Yesaya datang menyampaikan firman Tuhan
bagi umat itu. Berita tentang kedatangan Juruselamat menjadi kabar sukacita,
berita gembira bagi umat itu. Penantian panjang mereka untuk pulang ke
Yerusalem akan terwujud. Oleh sebab itu, di tengah sinar keyakinan,
semangat, dan pengharapan yang mulai redup dan hampir padam, nabi
menyemangati umat itu dengan berkata: “Bangkitlah, menjadi teranglah…”.
Kata “bangkit” berarti seruan untuk bengun lalu berdiri. Lalu menjadi
teranglah, artinya bersinarlah memancarkan cahaya. Dengan kata lain kalimat
ini mengajak umat yang dalam keadaan lesu untuk menjadi semangat.
Pertanyaannya, mengapa umat itu disuruh bangkit dan menjadi terang?
Ya, karena terang Tuhan akan terbit atas umat itu. Artinya bahwa terang
Tuhan akan mengubah keadaan umat itu dari kondisi gelap, kondisi di mana
umat Israel tidak mampu melihat harapan masa depan, kepada kondisi menjadi
terang. Tuhan menjanjikan, bahkan akan menganugerahkan sebuah kehidupan
dan keadaan yang baru bagi umat Israel ini. Keadaan yang baru itu, harapan
tentang masa depan itu, semata-mata adalah anugerah Tuhan dalam
kehidupan umat.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Dengan kata lain hanya Tuhan satu-satunya Oknum yang dapat
mengubah keadaan umat dari keadaan gelap, lesu dan tanpa harapan, kepada
keadaan terang, bersemangat dan penuh harapan. Tuhan menuntun umat-Nya
menuju keadaan damai sejahtera. Demikianlah Allah dalam segala karya dan
tindakan-Nya selalu saja menghantar manusia kepada kondisi dalam sejahtera.
Itulah yang Allah lakukan dalam Yesus Kristus. Tindakan-Nya untuk
berinkarnasi dalam diri Yesus semata-mata untuk maksud mengubah keadaan
manusia dari gelap menjadi terang, dari kebinasaan menjadi selamat. Dan
peristiwa kelahiran Yesus yang kita rayakan sekarang ini, menjadi bagian dari
rancangan tindakan keselamatan itu.
163
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Kadang-kadang sebagai mahasiswa kita juga mengalami saat-saat di
mana nyala sinar kepercayaan diri, semangat, keyakinan, dan pengharapan
kita menjadi redup atau berangsur-angsur mulai padam. Hal tersebut bisa
disebabkan banyak faktor, baik dari dalam diri kita maupun dari luar diri kita
sendiri, maka seruan nabi kepada umat ini, membuat kita siuman untuk
bangkit juga, bangun dari berbagai kelesuan, kembali bersemangat untuk
menjalani aktivitas dan meraih masa depan. Perayaan natal Yesus Kristus ini
meneguhkan kita bahwa Allah selalu sanggup mengubah keadaan kita, Ia
menganugerahkan damai sejahtera-Nya bagi kita. Allah selalu bertindak
manghantar manusia menuju masa depan. Oleh karena itu Allah juga akan
menghantar kita semua menuju masa depan yang penuh damai sejahtera
sebagai mahasiswa yang sementara menempuh studi di sini.
Pada saat yang sama, menjadi terang adalah seruan kedua yang
mengikuti seruan pertama. Semangat, keyakinan diri, dan harapan yang tidak
pernah padam akan menjadi terang yang kita pancarkan pada semua orang,
sehingga semua orang yang melihat kita pun menjadi bersemangat, penuh
keyakinan, dan pengharapan. Di samping itu, lembaga pendidikan ini pun akan
menjadi lembaga yang memancarkan terang karena menjalankan perannya
yang sesungguhnya. Di lembaga ini integritas, kreatifitas, ilmu pengetahuan,
inovasi, moralitas, menjadi nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh komunitasnya;
dosen, mahasiswa, dan staf. Maka terwujudlah seruan menjadi terang. Dengan
demikian semangat perayaan natal ini adalah keyakinan pada karya Allah yang
memberi harapan baru, masa depan, dan damai sejahtera-Nya atas kita
semua. Amin.

164
KHOTBAH PERAYAAN NATAL SMA / SMK / SMTK

AMSAL 19 : 20

Persekutuan perayaan Natal yang dikasihi Tuhan.


Sebuah ungkapan mengatakan “tidak ada pemberian yang lebih utama
dari orang tua kepada anaknya, selain daripada akhlak yang mulia.”
Kemungkinan inilah juga yang ingin dicapai oleh penulis Amsal dalam nasihat,
didikan, dan pengajarannya, supaya orang memiliki akhlak yang mulia
berdasarkan firman Allah. Kitab Amsal berisi nasihat-nasihat praktis,
menyangkut praktek hidup sehari-hari. Sebuah pola hubungan sebab akibat
menjadi gaya penulisan dalam menyampaian nasihat, perintah, dan ajaran
dalam kitab Amsal. Pola ini juga yang nampak jelas dalam bacaan Alkitab kita,
“Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan supaya engkau menjadi bijak di
masa depan.” Jika para pendengar (istilah pengamsal anak) menerima nasihat
dan didikan, maka akibat yang diperoleh para pendengar adalah menjadi bijak
juga di masa depan.
Tentu saja mendengar nasihat dari orang lain adalah sebuah sebuah
proses yang berlangsung untuk waktu yang panjang, bukan hanya ketika masih
kecil, atau masa remaja dan pemuda, namun proses itu dapat berlangsung
sepanjang umur manusia itu sendiri. Itu artinya kata “masa depan” di sini
menunjuk pada hari esok, bisa minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau
beberapa tahun ke depan. Hal ini dikarenakan proses belajar manusia tidaklah
pernah berhenti sepanjang hidup. Pada intinya orang yang mendengar dan
menerima nasihat dan didikan pastilah menjadi makin bijak dari hari ke hari.
Bijak artinya selalu menggunakan akal budi, pandai, dan mahir. Jadi menjadi
bijak adalah akibat yang ditimbulkan dari sebab mendengar nasihat dan
menerima didikan.
Persekutuan perayaan natal yang dikasihi Tuhan.
Hal yang harus selalu diingat bahwa nasihat dan didikan yang baik selalu
bersumber dari firman Tuhan. Nasihat dan didikan yang semata-mata datang
dari pengertian manusia justru tidak mendatangkan kebaikan. Sebagaimana
cerita ini; pada suatu hari ada seorang ayah, anak, dan seekor keledai. Sang
165
ayah bernama Juha itu ingin memberikan pelajaran kehidupan yang berharga
kepada anaknya di dalam perjalanannya. Dia menunggangi seekor keledai dan
menyuruh sang anak berjalan di belakangnya. Ketika baru berjalan beberapa
langkah, lewatlah sebagian wanita yang menyoraki Juha, “Kok, kamu yang
naik, sedangkan anakmu yang kecil itu kelelahan berjalan di belakang?”
Mendengar itu, Juha pun turun dan menyuruh anaknya yang naik keledai.
Kemudian tak berapa lama, mereka melewati segerombolan orang tua sedang
duduk di bawah pohon. Mereka berkata “Mengapa kamu berjalan kaki, kamu
kan sudah tua, sedangkan anakmu yang masih muda kau biarkan naik keledai
itu?” “Apakah kamu mendengar perkataan mereka, Nak? Kalau begitu, mari
kita naiki keledai ini sama-sama.” Kata Juha kepada anaknya.
Lalu mereka pun bersama menunggangi keledai itu. Tetapi, di tengah
perjalanan, mereka melewati sekelompok orang pecinta binatang. Melihat
pemandangan itu, mereka meneriaki Juha dan anaknya “Kasihanilah binatang
yang kurus kering itu. Kalian berdua menunggangginya, padahal kalian lebih
berat dari pada keledai ini.” “Kau dengar itu?” kata Juha kepada anaknya
sambil turun dan menurunkan anaknya dari atas keledai. “Kalau begitu, mari
kita berjalan bersama-sama dan kita biarkan keledai ini berjalan di hadapan
kita.” kata Juha lagi. Akhirnya sang ayah dan anaknya melanjutkan perjalanan,
sementara keledai berjalan di depan mereka berdua. Lalu mereka melintasi
segerombolan pemuda, melihat Juha dan anaknya yang sedang berjalan kaki,
gerombolan pemuda itu pun meneriaki mereka berdua “Yang pantas itu,
keledai yang menaiki kalian berdua, sehingga kalian dapat membuatnya
terhindar dari kendala-kendala di jalan.” Juha terpengaruh ucapan pemuda
berandalan itu. Ia dan anaknya kemudian memikul keledai itu dengan
menggunakan batang kayu yang mereka temukan di jalan. Baru saja Juha dan
anaknya berlalu melanjutkan perjalanan orang-orang di belakang mereka
menertawakan pemandangan aneh itu. Juha berhenti dan menoleh kepada
anaknya sambil berkata, “Wahai anakku, jika mendengar dan mengikuti semua
omongan manusia, tidak akan ada habis-habisnya. Dan mereka berdua pun
tertawa.
Persekutuan perayaan Natal yang dikasihi Tuhan.

166
Cerita ini mengingatkan kita bahwa menuruti nasihat manusia yang lahir
dari pengertiannya semata, bisa membuat seseorang akhirnya salah dalam
bertindak. Oleh karena itu nasihat yang disampaikan oleh pengamsal adalah
nasihat yang bersumber dari hikmat Allah. Itu artinya, nasihat itu tidak akan
pernah membuat manusia salah dalam bertindak. Nasihat dan pengajaran yang
bersumber pada hikmat Tuhan pastilah akan membentuk seseorang menjadi
berakhlak mulia. Sumber hikmat orang percaya tentu saja hanyalah Kristus
Yesus. Oleh hikmat Allah dalam Yesus Kristus, yang kelahiran-Nya kita rayakan
sekarang ini, kita disadarkan bahwa menjadikan diri kita sebagai orang-orang
berakhlak mulia adalah ungkapan syukur dan sukacita yang wajib kita
persembahkan sebagai tanda terima kasih kepada Allah yang merancangkan
keselamatan manusia. Dan peristiwa kelahiran Yesus, atau natal Yesus Kristus
adalah bagian dari rancangan keselamatan itu. Oleh karena itulah kita ada
dalam perayaan sukacita ini.
Sebagia anak-anak muda, peristiwa kelahiran Yesus Kristus haruslah dimaknai
sebagai reaksi sukacita menyambut kelahiran Yesus Juruselamat dengan
memanfaatkan masa muda ini untuk belajar dengan giat. Pada saat yang sama,
lembaga pendidikan ini juga memiliki fungsi mendidik, yakni membentuk anak-
anak muda ini menjadi generasi dengan akhlak mulia, di samping kemampuan
intelektual yang sanggup bersaing. Nasihat, didikan dan pengajaran dari orang
tua di rumah, dan guru di sekolah merupakan hal yang perlu disambut dengan
sukacita, didengar, dihayati, dan dilakukan dalam kehidupan setiap hari. Itu
berarti seseorang yang mendengar nasihat dan didikan yang baik, pastilah akan
menjauhi hal-hal yang tidak baik; tawuran antar pelajar, mengkonsumsi
minuman keras, menyalagunakan narkoba, dan sebagainya. Firman Tuhan
katakan jika nasihat dan didikan didengar maka akan bijak di masa depan.
Dengan demikian perayaan Natal Yesus Kristus menjadi perayaan sukacita kita
semua yang nyata dalam kepribadian yang semakin bijak kini dan di masa
depan. Amin.

167
KHOTBAH PERAYAAN NATAL SMP

AMSAL 13 : 24

Jemaat yang dikasihi Tuhan…


Kita dapat membayangkan bagaimana perilaku manusia di dunia ini jika
semua manusia tidak mendapat didikan. Pasti kacau balau, karena setiap orang
bisa saja berperilaku dan bertindak sesuai kemauannya sendiri, dan karena dia
tidak tahu bagaimana cara untuk berperilaku dan bertindak yang benar.
Betapa mengerikan juga akibat yang ditimbulkan dari kesalahan dalam
mendidik. Maka, adalah wajar setiap keluarga dan lembaga pendidikan harus
menjadikan pendidikan dan pengajaran itu sebagai hal yang penting.
Adapun pentingnya pendidikan dan pengajaran ini, sehubungan dengan
kemajuan di masa sekarang ini. Karena itu, peran pendidikan agama
diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai agama yang diyakini kebenarannya,
dan menjadi dasar bagi peserta didik agar dapat mengembangkan diri, mampu
mengantisipasi perubahan zaman, perubahan sosial dan globalisasi. Pendidikan
yang diutamakan adalah pembentukan karakter anak didik, sedangkan
pengajaran lebih ditekankan pada ilmu dan pengetahuan, dan keduanya saling
berhubungan dan tak dapat dipisahkan. Atas dasar inilah maka diharapkan
setiap keluarga (orang tua) dan para guru harus berupaya untuk mendisiplinkan
anak-anak.
Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Apa kata Alkitab mengenai mendidik anak? Amsal Salomo berbicara
banyak mengenai hal ini. "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada
anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya."
(Amsal 13:24). Ketika kita memanjakan anak secara berlebihan dan tidak
memberi hukuman ketika mereka berbuat salah, itu bukan berarti kita
menyayangi anak, malah dikatakan sebaliknya, bahwa itu berarti kita
membenci mereka.
Seperti itu pula Tuhan mendidik kita. Ada kalanya kita pun harus melalui
hukuman Tuhan yang mungkin menyakitkan, tetapi itu semua Dia lakukan
bukan untuk menyiksa kita, tetapi justru karena besar kasih-Nya pada kita.
"..Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:6). Justru kita harus bersyukur ketika
ditegur atau dihukum Tuhan, karena itu artinya kita adalah anak-anak yang

168
dikasihi-Nya. Tuhan selalu rindu agar kita menjadi lebih baik lagi dari hari ke
hari. Dan untuk membentuk karakter seperti itu, memang ada kalanya kita
harus mendapat ganjaran atas kesalahan kita. Tidak enak memang, tapi
bayangkan jika Tuhan membiarkan saja kita terus menuju jurang kebinasaan.
Tidakkah jauh lebih baik dihukum sekarang daripada dibiarkan binasa ?
Seperti cara Tuhan mendidik kita, demikian pula seharusnya kita mendidik
anak-anak kita. Tuhan menghajar orang bukan karena membenci, tetapi justru
karena mengasihi. Itu pula yang harus menjadi dasar dalam kita mendidik
anak-anak kita. Seperti apa kita mendidik mereka saat ini, itu akan sangat
berpengaruh terhadap sikap dan perilaku mereka di kemudian hari.
Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Jika kita perhatikan, kenakalan anak-anak di zaman ini sudah sampai
pada tingkat yang mengkhawatirkan. Maraknya perkelahian antar pelajar,
pacaran yang melampaui batas norma/susila, prostitusi online yang melibatkan
pelajar, terjerat narkoba, persekusi siswa terhadap gurunya dan sebagainya
adalah bukti nyata.
Tentu timbul pertanyaan, mengapa hal-hal semacam itu bisa terjadi ? Tentu
ada banyak faktor yang menjadi penyebab. Pengaruh lingkungan tempat di
mana mereka tinggal atau pergaulan yang buruk, bisa juga karena orang tua
yang sudah tidak dapat lagi mengatur anak-anaknya.
Inilah panggilan bagi kita selaku orang tua dan guru. Mendisiplinkan anak
sangat penting! Menghajar anak bukan berarti kita tidak sayang kepada
mereka. Rasa sayang berlebihan terhadap anak (memanjakan), justru tidak
mendatangkan kebaikan bagi si anak. Selain itu juga, Tuhan dengan jelas
memerintahkan orang tua mengajar anak dengan menggunakan tongkat.
Kata 'tongkat' sering dianggap sebagai sebuah alat yang digunakan sehubungan
dengan hukuman fisik. Tongkat sering diartikan sebagai tongkat guru, ikat
pinggang, yang digunakan untuk menghukum anak yang nakal. Sebuah tongkat
sering kali membawa gagasan untuk memukul atau mencambuk anak yang
tidak patuh. Namun ini bukanlah arti alkitabiah dari kata 'tongkat'.
'Tongkat' dalam Alkitab sering kali berupa dahan pohon atau tongkat kokoh
yang diambil oleh seorang penggembala dan dipotong menjadi tongkat
penggembala. Meskipun penggembala menggunakan tongkatnya untuk
mengusir binatang buas, atau pencuri yang datang untuk mendobrak masuk
dan mencuri dombanya, tetapi tongkatnya tidak pernah digunakan untuk
169
menyakiti dombanya. SebaIiknya, tongkat itu lebih sering merupakan alat yang
memberikan bimbingan atau kenyamanan.
Ketika Amsal 13:24 dilihat dalam konteks alkitabiah yang benar, jelaslah
bahwa tongkat dalam ayat ini mengacu pada penggunaan disiplin yang
bijaksana oleh orang tua untuk mengajarkan pelajaran penting dalam hidup
anak. Ketika Salomo menulis, " Siapa yang menahan tongkatnya, ia membenci
anaknya, tetapi siapa yang mengasihi dia, akan mendisiplinkan dia dengan
tekun." Penggunaan kata 'tongkat' oleh Salomo dihubungkan dengan disiplin
yang bijaksana dari orang tua yang penuh kasih terhadap anak yang
dikasihinya. Jadi, seorang anak didisiplinkan bukan karena kebencian, tapi
karena cinta terhadap anak itu. Demikian juga Tuhan mendera anak-anak-Nya
bukan karena kebencian, melainkan karena kasih-Nya yang dalam terhadap
kita, karena disiplin membawa pertumbuhan dan membangun karakter.
Karena itu saudara-saudara, penting bagi setiap orang tua dan para guru untuk
memperhatikan prinsip mendisiplinkan anak dengan efektif :
- Disiplin yang efektif tidak selalu berbentuk pukulan. Disiplin bisa berbentuk
teguran atau pemberian sanksi.
- Disiplin yang efektif diberikan dengan segera, jangan ditunda. Penundaan
menimbulkan ketidakpastian dan kecemasan yang tidak perlu.
- Disiplin yang efektif sesuai kesalahannya, tidak berlebihan.
- Disiplin yang efektif tetap menyisakan hormat pada harkat anak, tidak
menghinanya.
- Disiplin yang efektif harus spesifik, tidak menjalar kepada kesalahan lain
atau dikaitkan dengan kemarahan lainnya.
Jadi, sasaran dalam mendidik dan memberikan disiplin adalah untuk
membimbing generasi baru untuk hidup dalam kekudusan, yaitu mengikuti
jalan Tuhan, sebagaimana yang telah diajarkan dalam firman Tuhan (Alkitab).
Hal penting untuk diingat, sesibuk-sibuknya orangtua, harus selalu ada waktu
untuk anak. Jangan bermasa bodoh dan menyerahkan seutuhnya tugas
mendidik hanya kepada sekolah. Sekolah adalah mitra orangtua dalam
mendidik anak. Sedangkan orangtua adalah pendidik utama. Karena itu,
bersama-sama dengan pihak sekolah (para guru), orangtua mendidik &
mendisiplinkan anak dengan pola didikan yang tepat. Dengan demikian, tujuan
dan cita-cita mulia yang hendak dicapai dari pendidikan, yakni membawa
anak-anak pada pengembangan dan pertumbuhan karakter yang sesuai dengan

170
Firman Tuhan, akan terwujud. Segala kemuliaan bagi Allah dan damai
sejahtera di bumi. Amin.-

171
KHOTBAH PERAYAAN NATAL SD

LUKAS 1 : 46 - 47

Persekutuan Jemaat /Anak-anak yang dikasihi Tuhan…


Adik-adik...apakah adik-adik pernah merasakan sukacita yang besar ?
Rasa sukacita karena apa ? (Beri kesempatan kepada anak-anak untuk
menjawab).
Bacaan hari ini mencatat sebuah pujian yang indah, yang dinyanyikan
oleh Maria. Pujian Maria ini berisikan perasaan sukacita, pengagungan dan
pengakuan mengenai kebesaran Tuhan dan karya-Nya. Nyanyian ini suatu
respon yang sangat agung dari Maria yang telah menggumuli apa yang hendak
terjadi padanya. Sesuai dengan pemberitaan malaikat yang memberitahukan
bahwa dia akan memperoleh kasih karunia, dia akan mengandung dan
melahirkan seorang Anak untuk keselamatan umat Allah dan dunia. Tentu
Maria kaget, takut dan bergumul karena dia belum menikah, dia hanya masih
bertunangan dengan Yusuf. Sungguh tak masuk akal baginya dan sesuatu
kemustahilan.
“Jiwaku memuliakan Tuhan...”, merupakan kalimat pembukaan dari Maria.
Pertanyaannya, bagaimana Maria bisa memuliakan Tuhan dalam situasi kaget,
takut dan bergumul seperti itu ? Bagaimana Maria bisa bergembira ? Kata
kuncinya adalah iman. Mari kita perhatikan ungkapan Maria : “…dan hatiku
bergembira karena Allah Juruselamatku,…” (ay.47). Maria memuliakan Tuhan,
ia bergembira bukan karena situasi hidupnya yang sulit, tetapi karena imannya
bahwa Allah adalah Juruselamatnya. Maria memuji dan memuliakan Tuhan
dengan segenap jiwanya. Maria menyatakan suatu litani mazmur dan nyanyian
syukur dari seorang yang memahami dan mengerti maksud dan rencana Allah
dalam hidupnya, karena dia memahami dirinya dipakai Allah untuk membawa
keselamatan bagi bangsa-bangsa.
Persekutuan Jemaat /Anak-anak yang dikasihi Tuhan…
Pujian Maria di ayat 46 ini hendaknya menjadi landasan motivasi bagi
kita, karena tidak dapat disangkal lagi bahwa era modern ini terkadang kita
tidak lagi memuliakan Tuhan, melainkan memuliakan banyak hal seperti :
kekuasaan, kehormatan, kekuatan dan kekayaan yang kita miliki. Orang
percaya di era modern ini semakin mendewakan teknologi. Teknologi canggih
sekarang ini telah menjadi Tuhan, membuat orang jadi lebih peka kepada
suara SMS, WhatsApp atau Messenger, daripada suara Tuhan. Dan itu membuat
172
semakin tingginya ketergantungan seseorang kepada ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Sebagai anak-anak kita mungkin bergembira karena naik kelas, dapat juara,
mendapat banyak hadiah, dibelikan baju, HP, sepeda baru dll. Sebagai orang
tua dan guru kita mungkin bergembira karena mendapat rezeki, naik pangkat,
bisa beli motor / mobil baru, karena dapat THR, kita bergembira karena usaha
maju, dan lain sebagainya, tetapi kegembiraan terbesar harusnya adalah
karena kita memiliki JURUSELAMAT pribadi. Mengapa? Karena kalau kita
memiliki seluruh isi dunia ini, tetapi kita tidak memiliki JURUSELAMAT dan
karenanya kita pasti binasa / kehilangan nyawa, lalu apa artinya seluruh isi
dunia ini ?
Melalui bacaan Alkitab ini, kita dapat belajar dari Maria tentang bagaimana
memuliakan Tuhan. Kita diingatkan untuk senantiasa memuliakan Tuhan,
sebagaimana yang telah dilakukan oleh Maria. Tindakan yang dilakukan oleh
Maria secara spontan untuk memuliakan Tuhan adalah sebagai respon atas
rencana dan tindakan Allah dalam kehidupannya. Allah berkenan untuk
memakai Maria menjadi alat keselamatan-Nya.
Persekutuan Jemaat /Anak-anak yang dikasihi Tuhan…
Hari-hari ini ada banyak peristiwa yang terjadi, yang dapat membuat kita
merasa kuatir, panik dan takut serta kehilangan kedamaian. Tapi melalui
firman ini kita dikuatkan bahwa, kalau kita percaya kita memiliki
JURUSELAMAT sebagai penolong, maka tidak ada yang perlu kita kuatirkan dan
takutkan. Sebab JURUSELAMAT akan mampu mengenyahkan segala ketakutan
dan menggantikan dengan kedamaian, dan itulah yang akan melahirkan pujia-
pujian.
Ingat, Natal dipenuhi dengan puji-pujian. Ada pujian Maria (Lukas 1:46-55),
ada pujian para malaikat (Lukas 2:13-14), ada pujian para gembala (Lukas
2:20). Karena itu, bagi kita yang percaya Yesus sebagai Juruselamat pribadi,
sudah seharusnya kita memuliakan, meninggikan dan memuji Allah.
Mari bersama Maria kita memuliakan Tuhan dan bergembira, karena Allah
adalah Juruselamat kita. Bawalah berita sukacita ini kepada siapapun yang
sedang menghadapi pergumulan hidupnya. Ingatkan mereka akan kehadiran
Allah dalam hidup mereka selamanya. Kiranya sukacita Natal senantiasa hadir
di dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.-

173
174
KHOTBAH PERAYAAN NATAL TK

MATIUS 2 : 1 - 12

Persekutuan Jemaat /Anak-anak yang dikasihi Tuhan…


Adik-adik...apakah adik-adik pernah mendengar tentang Orang Majus ?
Siapa orang-orang majus itu ? (Beri kesempatan kepada anak-anak untuk
menjawab). Adik-adik, orang majus itu adalah : Orang alim, bijaksana,
terpelajar termasuk ahli dalam ilmu perbintangan, orang berpengaruh, kaya,
datang dari Timur, tanah/negeri Arab, 1500 KM dari Betlehem. Orang-orang
Majus itu adalah orang penting dari Timur yang mengakui bahwa Yesus adalah
raja yang dijanjikan. Mereka berniat untuk datang dan menyembah Yesus.
Hal itulah membuat Raja Herodes merasa terancam karena kehadiran sosok
raja yang baru. Orang-orang Majus mungkin sama sekali tidak menyadari
rencana Raja Herodes. Berdasarkan ayat ini, mereka mungkin berencana untuk
langsung kembali ke Herodes dan memberitahukan keberadaan bayi tersebut.
Tapi Tuhan menginterupsi rencana tersebut dengan cara yang mirip
dilakukannya kepada rencana Yusuf saat hendak memutuskan pertunangan
dengan Maria setelah dia mengandung yaitu lewat mimpi. Meskipun tidak
diberitahukan bagaimana mimpi tersebut disampaikan, apakah melalui seorang
malaikat atau melalui kata-kata, tapi Matius 2:12 menjelaskan bahwa orang-
orang Majus ini benar-benar mematuhi peringatan tersebut. Mereka pun
meninggalkan Betlehem tanpa kembali ke Yerusalem atau singgah di istana
Herodes. Dan karena ketaatan mereka, lokasi keberadaan Yesus masih menjadi
rahasia. Mereka pulang secara diam-diam.
Persekutuan Jemaat /Anak-anak yang dikasihi Tuhan…
Kebenaran rohani yang dapat menjadi pelajaran bagi kita dari kehidupan
orang-orang majus ini adalah : Siapa yang mencari Tuhan dengan segenap hati,
ia akan mendapat sukacita yang luarbiasa.
Orang-orang Majus, menyambut Natal dengan sukacita. Mereka bahkan rela
mengorbankan waktunya, tenaganya, bahkan nyawanya dipertaruhkan demi
dapat menjumpai Sang Raja yang baru lahir itu. Perjalanan mereka menuju ke
Yerusalem, bukan perjalanan yang singkat. Membuutuhkan waktu yang panjang
untuk dapat sampai ke Yerusalem. Belum lagi resiko yang mereka hadapi
sepanjang perjalanan. Tetapi semua itu tidak mereka hiraukan. Mengapa
175
demikian ? Oleh karena sukacita yang meluap di hati mereka dan kerinduan
untuk dapat berjumpa dengan Juruselamat. Tidak sampai di situ saja. Sebagai
wujud sukacita mereka, maka orang-orang majus ini menyerahkan
persembahan mereka yaitu : Emas, Kemenyan dan Mur.
Emas adalah lambang kemuliaan. Emas adalah simbol pengakuan bahwa Yesus
adalah pribadi yang mulia. Juga pengakuan bahwa Yesus adalah raja, karena
memang Yesus adalah Raja segala raja. Emas juga adalah gambaran kehidupan
yang memancarkan kemuliaan Tuhan, yaitu kehidupan yang menjadi berkat,
kehidupan yang mulia yang tidak serupa dengan dunia dan hal ini yang harus
kita persembahkan kepada Tuhan.
Kemenyan sering digunakan dalam upacara-upacara penyembahan. Kemenyan
adalah simbol pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan yang layak untuk
menerima penyembahan kita.
Mur adalah simbol bagaimana Yesus yang baru lahir ini, kelak pada usia 33
tahun, harus mati dengan cara yang keji, yaitu dengan disalibkan di bukit
Kalvari. Yesus harus mati untuk menebus dosa semua umat-Nya. Tetapi Yesus
tidak selamanya mati. Yesus bangkit dan kemudian naik ke sorga untuk
menyediakan tempat bagi semua orang yang percaya.
Bagaiaman dengan kita ? Apakah kita juga menyambut natal ini dengan
sukacita? Apa yang kita bawa dan persembahkan sebagai wujud sukacita kita
kepada Tuhan dihari kelahiran-Nya ini ? Mari di Natal ini kita
mempersembahkan kehidupan yang selalu rindu untuk memuliakan, Tuhan,
menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, memiliki kerinduan untuk selalu
dekat dengan Tuhan dengan setia beribadah kepada-Nya, sebagai wujud
sukacita kita terhadap kasih Tuhan yang besar yang menuntun hidup kita. Tak
ada satu kuasa atau rencana jahat apapun yang mampu memisahkan kita dari
kasih Tuhan. Sebagaimana Orang majus mengalami pimpinan Tuhan ketika
mereka melihat bintang di Timur sehingga mereka dapat menemukan bayi
Yesus di Betlehem pada waktu itu, Maka demikian pula kehidupan kita selalu
ada dalam pimpinan Tuhan.
Akhirnya, mari kita terima anugerah Allah yang terbesar dan biarlah hidup kita
bersinar di tengah-tengah dunia yang gelap ini dengan mempersembahkannya
untuk kemuliaan Tuhan Yesus, Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala
Tuhan. Amin.-

176
KHOTBAH PERAYAAN MALAM NATAL 24 DESEMBER 2023

TITUS 2 : 11 - 15

Persekutuan Natal yang diberkati Tuhan !


Malam ini, kita semua diliputi sukacita dan kebahagiaan, karena kita
dapat berkumpul bersama sebagai keluarga dan persekutuan jemaat untuk
menghayati karya besar Allah bagi dunia dan manusia. Karya Allah ini disebut
oleh Rasul Paulus sebagai kasih Karunia Allah. Kasih karunia Allah dipahami
sebagai suatu pemberian karena kemurahan hati Allah. Pemberian Allah ini
bukan karena jasa manusia, tapi semata-mata karena keinginan dari pihak
Allah sendiri. Allahlah yang bertindak duluan. Ini harus dilakukan-Nya, karena
Tuhan Allah tahu keterbatasan manusia. Manusia tidak sanggup menerima
hukuman akibat dosa yang dilakukannya. Pemberian Allah atau kasih karunia-
Nya tidak tanggung-tanggung alias luar biasa. Allah sendiri yang datang
menjumpai manusia (Filipi 2:7) dan hadir di tengah-tengah realitas hidup
manusia. Ayat 11 menyebutkan, bahwa peristiwa itu NYATA, artinya: peristiwa
itu terjadi dalam sejarah dunia :
- Disampaikan oleh malaikat Tuhan kepada gembala-gembala yang tinggal di
padang (Lukas 2:8)
- Para gembala menyaksikan dan mendengar puji-pujian para malaikat yang
memuji Allah atas kelahiran Sang Juruselamat. Isi pujiannya: Kemuliaan
bagi Allah di tempat yang Mahatinggi (Lukas 2:14) yang menjadi tema
Natal tahun ini
- Apa yang dinubuatkan oleh para nabi dipenuhi atau digenapi. Peristiwa itu
terjadi di sebuah kota kecil, bernama Betlehem ( Maleakhi 3: 1, Yesaya
9:1)
Persekutuan Natal yang dikasihi Tuhan !
Peristiwa ini membawa dampak bagi manusia: disatu pihak mendidik
manusia sebagai alamat penebusan dan pada pihak lain memberi harapan baru
bagi manusia. Pengertian mendidik , menunjuk bahwa: sebagai alamat atau
penerima kasih karunia, manusia ciptaan Tuhan yang percaya kepadaNya,
hendaknya: meninggalkan kefasikan, yaitu : kejahatan, kelakuan buruk,
kemaksiatan, keinginan-keinginan duniawi. Pendek kata meninggalkan
perbuatan dosa ( ayat12 ). Sasaran utama, Tuhan meminta manusia

177
meninggalkan perbuatan dosa adalah : supaya manusia memiliki kebahagiaan
yang sejati dan pengharapan yang abadi (ayat 13). Oleh Rasul Paulus, dalam
nasihatnya menyatakan : bahwa hal baik itulah yang semestinya dilakukan
oleh pengikut Yesus di dunia ini, terutama sambil menunggu penggenapan janji
Allah, yakni kedatanganNya yang kedua kali. Yang harus dilakukan ialah :
Hiduplah dengan bijaksana, adil dan beribadah kepada Tuhan. Sikap yang
bijaksana, adil dan beribadah adalah 3 hal yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain:
*sikap bijaksana dan adil adalah implementasi atau perwujudan dari ibadah
atau hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan kata lain pengetahuan akan
Firman Allah yang didengar, dipelajari dan diterima dalam ibadah harus
dinyatakan dalam tindakan konkrit. Rasul Paulus sangat menekankan
pentingnya sikap hidup berdasarkan Firman Tuhan. Ia meminta setiap pengikut
Yesus, mampu meyakinkan orang melalui perbuatan dan keteladanan hidup
( ayat 15 ).
Persekutuan Natal yang dikasihi Tuhan !
Dari perenungan Firman Tuhan malam ini, kita diingatkan bahwa hal yang
paling hakiki dalam hidup, sebagai wujud penghayatan akan kasih karunia Allah
adalah pembaruan dan perubahan prilaku. Kita menyatakan sebagai pengikut
Yesus, telah menerima pembebasan dan penebusan oleh karya Yesus Kristus,
tapi dalam kehidupan sehari-hari kita sulit atau tidak peduli dengan sesama,
tidak mau mengasihi orang lain yang membutuhkan uluran tangan, tidak
bertindak bijaksana, hidup sembrono, maka tidak akan ada artinya.
Semua pasti sudah menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut perayaan
Natal. Semua ingin menikmati perayaan Natal dengan megah dan berkesan.
Segala kebutuhan materi kita siapkan. Tapi semua persiapan dan perayaan itu
tidak akan ada artinya, jika orientasi kita hanya tertuju pada diri sendiri,
bukan kepada Tuhan. Jika orientasi kita kepada Tuhan, maka kita bersedia
menyaksikan kemurahan Tuhan dalam sikap hidup kita kepada orang lain.
Sebab semua hal baik yang kita lakukan kepada orang lain adalah tanda syukur
kita atas kemurahan, kasih karunia dan keselamatan yang telah Tuhan
kerjakan. Amin

178
KHOTBAH HARI NATAL I

LUKAS 2:14
Nas Pembimbing: Yohanes 1:14

Persekutuan Natal Yesus Kristus yang Tuhan Berkati,..


Kabar sukacita Natal kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem, sebagaimana
berita yang disampaikan oleh malaikat adalah kabar baik bagi semua orang.
Kabar sukacita ini menjangkau semua orang diseluruh dunia, tanpa dihalangi
oleh batas-batas geografis, perbedaan: suku /etnis, ras, golongan, budaya,
usia, gender, status sosial, pilihan politik atau latar belakang apapun dari
manusia ciptaan Tuhan. Semua orang menjadi alamat dari kabar baik yang
terkandung dalam natal Yesus Kristus.
Saudara-saudara,…
Injil Lukas mengisahkan bahwa para gembala yang sedang menjaga kawanan
ternak mereka di padang Efrata pada waktu malam, adalah penerima pertama
berita sukacita natal, sekaligus saksi pertama tentang kelahiran Yesus Kristus.
Dalam strata masyarakat pada masa itu, gembala ternak adalah profesi yang
dipandang rendah. Mereka di golongkan kaum rendah dalam strata sosial
masyarakat. Tetapi injil lukas menuturkan bahwa merekalah yang dipilih Tuhan
sebagai penerima pertama sekaligus saksi pertama berita sukacita kelahiran
Yesus Kristus. Injil Lukas mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap
berbagai kelompok masyarakat yang termarginal (terpingirkan) atau kelompok
masyarakat yang kurang diperhitungkan secara sosial. Injil Lukas menulis
perkataan Yesus yang menaruh empati mendalam kepada mereka,
menyatakan keprihatinan dan solidaritas serta menyampaikan kabar sukacita
kepada mereka yang menderita. Yesus berkata: "Roh Tuhan ada pada-Ku,
oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan
tahun rahmat Tuhan telah datang” (Lukas 4:18-19).
Saudara-saudara,…
Kita merayakan natal dalam situasi dunia yang masih memprihatinkan.
Penderitaan manusia karena perang, konflik sosial, kekerasan dan bencana
alam. Kondisi ekonomi global yang tidak menentu, ancaman krisis pangan dan
krisis ekologi (lingkungan hidup), harga barang-barang yang makin tinggi,
daya beli masyarakat yang cenderung menurun, dampak el-nino (musim
179
kemarau ) yang belum pulih, dan lain sebagainya. Tetapi kita patut bersukacita
dan bersyukur, walau dalam situasi dan kondisi dunia yang tidak baik-baik saja
yang sedang kita rasakan dan kita alami, natal Yesus Kristus tetap sebagai
kabar gembira, kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Natal membuka harapan
bahwa dunia akan menerima damai sejahtera. Damai sejahtera itu
merupakan pewujudan kemuliaan Allah, juga merupakan penggenapan janji
Allah, yaitu damai sejahtera diberikan kepada umat yang berkenan kepadaNya.
Mereka yang berkenan kepada Allah adalah mereka yang menerima Yesus
Kristus, cahaya kemuliaan Allah, yang lahir di kandang hina. Damai sejahtera
di sini bukan hanya keadaan damai karena tidak ada perang, tetapi kedamaian
batin yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang berkenan kepada
Allah.
Saudara-saudara,..
Panggilan bagi kita dalam merayakan natal Yesus Kristus ialah memuliakan
Tuhan dan membawa damai dan sejahtera Allah di bumi di antara manusia
yang berkenan kepadaNya. Damai sejahtera di bumi terwujud bila kita
berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan sesama, berdamai dengan
lingkungan hidup dan berdamai dengan Tuhan. Berdamai dengan diri sendiri
artinya kita dapat menerima dan mensyukuri apapun keadaan diri kita sendiri
saat ini. Berdamai dengan sesama, maksudnya kita mengupayakan relasi dan
interaksi sosial dengan sesama yang dilandaskan pada saling mengasihi dalam
lingkup keluarga dan jemaat, saling menghormati antar tetangga, saling
menghargai sebagai sahabat maupun kerabat dan mengembangkan toleransi
dan moderasi beragama di tengah masyarakat plural di mana kita hidup dan
berada. Berdamai dengan lingkungan hidup artinya, kita memelihara alam
ciptaan Tuhan yang ada disekitar kita. Dengan menjaga lingkungan hidup
berarti kita memuliakan Tuhan yang menciptakan alam semesta. Berdamai
dengan Tuhan, artinya kita merayakan natal dengan sikap yang mengagungkan
Allah Bapa, dengan perbuatan yang memuliakan Yesus Kristus, Sang Natal
dan dengan tindakan yang memuji kuasa Roh Kudus. Rayakanlah natal Yesus
Kristus dengan spirit dari nyanyian bala tentara sorga:”Kemuliaan bagi Allah di
tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya.” Merayakan natal dengan spirit ini maka kita
mendapatkan kedamaian batin, ketenangan jiwa, sukacita berlimpah dan hati
yang dipenuhi rasa syukur. Amin.

180
KHOTBAH HARI NATAL II

1 Yohanes 4:7-21

Jemaat yang dikasihi Tuhan…


SELAMAT NATAL Sdr-sdr ku sekalian; semoga Natal ini, dipenuhi dengan
puji-pujian bagi kemuliaan Allah dan Damai Sejahtera di bumi, sebagaimana
tema Natal kita, sehingga sukacita dan kebahagiaan sorgawi, menjadi nyata di
tengah-tengah kehidupan kita yang merayakan Natal. Dalam Ibadah Natal ke 2
saat ini, mari kita renungkan bersama 1 Yoh 4:7-21…
Kondisi Konkrit jemaat-jemaat dimana surat ini dialamatkan, berada
dalam situasi genting. Jemaat-jemaat dilandah dengan berbagai ajaran yang
menyesatkan. Terutama dari Gnostikisme/Doketisme yang menyangkal hakekat
ke Tuhan Yesus, sebagai Anak Allah dan Tuhan dunia. Kondisi ini menimbulkan
keresahan, pertentangan dan ancaman perpecahan dalam persekutuan
Jemaat. Untuk itu, penulis Surat 1 Yohanes menasehati Jemaat-jemaat untuk
tetap teguh memelihara ajaran yang benar tentang Kristus, Anak Allah , Tuhan
dan Juru selamat manusia; berusaha untuk menjaga dan memelihara
persekutuan, jangan sampai terpecah-belah. Dalam perikop ini (psl 4:7-21),
penuls 1 Yohanes mengajak jemaat agar dapat menjaga dan merawat
persekutuan jemaat dengan mengembangkan pola hidup saling mengashi.
Betapa pentingnya kasih, mengasihi, diwujudnyatakan dalam kehidupan
persekutuan Jemaat, sehingga di hampir semua ayat dari ayat 7 – 21 hal
mengasihi itu di sebut-sebutkan.
Alasan agar Jemaat saling mengasihi didasarkan pada keyakinan bahwa Allah
adalah Kasih. Dalam Bhs Yunani ada 4 kata yang diterjemahkan kedalam bhs
Indonesia dengan kasih, mengasihi, meyayangi, mencintai, dengan makna yang
berbeda. Satu diantaranya adalah AGAPE. Kata ini yang digunakan dalam
perikop ini. Agape menunjuk pada cinta kasih yang terarah bagi kepentingan
orang lain; kasih yang tdak egois. Hanya memberi, melayani, mengabdi,
menopang, mengayomi bahkan berani mengorbankan nyawa untuk
keselamatan orang lain. Kasih Agape ini lah yang ditekankan penulis 1 Yohanes
dalam menyatakan bahwa Allah adalah Kasih. Karena Kasih-Nya, Allah
mengutus anak-Nya Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia yang
tertawan dalam dosa dan maut (ay.7-10). Dengan sebegitu besarnya Allah
mengasihi kita, maka seharusnya orang-orang yang percaya kepada-Nya

181
patut, mengasihi Allah dengan kasih Agape juga (ay.11). Mengasihi Allah,
harus dinyatakan dalam perbuatan mengasihi sesama. Dengan kata lain,
mengasihi sesama manusia, sama dengan mengasihi Allah dan mengasihi Allah
adalah mengasihi sesama (ay. 12 -21). Penulis 1 Yohanes menyataan bahwa
orang percaya adalah orang-orang yang berada di dalam Allah dan Allah ada di
dalam kita (ay.13). Tanda bahwa kita telah hidup di dalam Allah dan Allah
didalam hidup kita adalah KASIH: mengasihi Allah dan mengasihi sesama
manusia.
Pola hidup Kasih – mengasihi ini, begitu ditekankan oleh penulis Yohanes
dalam berbagai ungkapan seperti : mengasihi Allah karena Allah telah lebih
dahulu mengasihi kita…Orang percaya harus tetap hidup didalam Allah/Kristus,
itu berarti mengasihi sesama; jika kta mengatakan bahwa kita telah hidup di
dalam Kristus dan Kistus di dalam kita, tetapi tidak mengasi saudaranya, maka
kita telah berdusta ( ay 15 -21). Dengan demikkian, menjadi jelaslah bahwa
setiap orang yang percaya adalah orang yang telah hidup di dalam Kristus dan
hidup didalam Kristus berarti hidup di dalam Kasih: Mengasihi Allah dan sesama
manusia. Hidup yang sedemikian ini, akan melahirkan ungkapan puja dan puji
bagi kemuliaan Allah : Soli Deo Gloia dan damai sejahtera di bumi, di antara
manusia, menjadi nyata.
Memuji Allah, bukan hanya berkata-kata dengan bahasa yang indah/ puisi yang
berindah untuk kemuliaan Allah atau menyanyi dengan suara merdu lagu-lagu
pujian/hymne; melainkan pujian bagi kemuliaan Allah, juga terungkap dalam
bekerja keras, disipilin waktu dan bertanggungjawab melaksanakan apa yang
menjadi tanggungjawabnya dengan penuh pengabdian/bertanggungjawab,
serta menggunakan apa yang diperolehnya secara baik dan menurut
fungsinya/sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan. Bahkan memuliakan
Tuhan juga berati menjjaga, merawat dan memelihara hubungan yang pebuh
cinta kasih dengan sesama.
Tema Natal “ Kemuliaan bagi Allah dan Damai sejahtera di bumi “ bukan
sekedar slogan yang indah untuk diucapkan, tetapi mendatangkan kebahagiaan
dalam dekapan cinta kasih persaudaraan untuk diwujudnyatakan; cinta kasih
yang universal, tanpa sekat-sekat pemisah seperti, famili, kerabat, suku,
bahasa, bangsa. Hiduplah di dalam Allah/ Kristus, sehingga kita beroleh kasih
dan rahmat dari pada-Nya. Nyatakanlahh kasih persaudaraan dalam hidup
bersama dengan orang lain; niscaya Kristus hidup di dalam kita
AMIN

182
KHOTBAH AKHIR TAHUN

PENGKHOTBAH 8 : 9 - 17

Jemaat yang dikasihi Tuhan…


Ketika kita membaca dan mendengar secara sepintas bagian Alkitab saat
ini, kita akan berpikir untuk apa kita berusaha, untuk apa kita bekerja keras
kalau ternyata semua pada akhirnya sia-sia. Setiap orang mempunya hal yang
menjadi keiinginannya sendiri dan menurut cara dirinya sendiri dia akan
berusaha mencari dan memenuhi setiap keinginannya itu. Namun ketika semua
harapan dan keiinginan terpemuhi ternyata semua itu akan kita tinggalkan.
Kita tentu mengenal kalau dulu ada seorang konglomerat yang bernama Lim
Sioe Liong atau Sudono Salim. Sudono Salim adalah seorang konglomerat yang
sangat Berjaya di era Orde Baru. Bisnisnya menggurita mulai dari bisnis
perbankan sampai makanan. Tetapi karena usia yang sangat lanjut yaitu 95
tahun Sudono Salim meninggal dunia di Singapura pada 10 Juni 2012 yang lalu.
Dari begitu banyak usaha dan bisnis yang dia kelalo, dari begitu banyaknya
harta yang berhasil dia dapatkan, adakah yang dia bawa ketika mati? tidak
ada! Karena itu banyak orang akhirnya berpikir bahwa untuk apa kita bekerja
keras mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya karena pada akhirnya toh
semua sia-sia adanya, semua akan kita tinggalkan, tidak ada yang akan kita
bawa. Tetapi apakah memang pengkhotbah adalah orang yang selalu melihat
segala sesuatu sebagai hal sia-sia?
Sepertinya begitu, apalagi pemazmur berpandangan jangankan harta, orang
benarpun akan mendapat perlakukan tidak baik sementara perbuatan atau
orang yang jahat akan merajalela (ay.10-11). Namun pandangan Pengkhotbah
tidak berakhir disitu saja. Lebih lanjut pekhotbah berkata memang orang
benar akan diperlakukan tidak baik tetapi bagi mereka yang takut akan Tuhan
akan beroleh kebahagiaan. Apa yang dimaksud Pengkhotbah dengan kalimat
takut akan Tuhan ini? Bagi Pengkhotbah, takut akan Tuhan itu berarti
menyerahkan segala perbuatan dan tindakannya dalam ukuran dan standar
yang ditetapkan oleh Tuhan sendiri. Semua yang dilakukannya adalah
perbuatan dan tindakan sebagaimana dikehendaki Tuhan. Mengapa begitu?
Sebab TUHAN hadir da nada dalam setiap gerak dan langkah kehidupan orang
benar. Dan karena Tuhan selalu ada dalam kehidupan setiap orang percaya
183
maka kebahagiaan hidup akan menjadi upah bagi setiap orang yang hidupnya
takut akan Dia.

Maka dapat disimpulkan tidak ada yang sia-sia ketika setiap orang menjalani
kehidupan dan berjuang memenuhi segala harapan dan kerinduannya. Asalkan
semua itu dilakukannya atas dasar takut akan Tuhan. Sebab semua itu akan
berujung kebahagiaan baik dalam kehidupan dimasa sekarang ini maupun
dimasa yang akan datang. Bukankah setiap orang selama hidupnya
mendambakan kebahagiaan. Dan bukankan kebahagiaan dan sukacita yang
sejati itu hanya berasal dan adalah pemberian Tuhan semata? Dan bukan hanya
pribadi orang yang benar itu yang berbahagia, dalam bagian Alkitab yang lain
Firman Tuhan berkata bahwa orang yang takut akan Tuhan akan membuat anak
cucunya berbahagia (band. Mazmur 37:25). Orang yang hidup takut akan Tuhan
maka akan berbahagia dan kebahagiaannya itu akan diwariskan kepada anak
cucunya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Hari ini kita terhimpun dalam ibadah syukur akhir tahun. Sebagai umat
Tuhan, sudakah kita menghadirkan Tuhan dalam kehidupan kita? Sudakah
dalam perjalanan dan perjuangan kehidupan di tahun yang akan kita tutup hari
ini kita telah menjadi priabadi-pribadi yang takut akan Tuhan? Firman Tuhan
hari ini mengajak kita untuk sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Dengan hidup
takut akan Tuhan maka segala sesuatu yang kita lakukan, kita cari dan kita
raih dalam hidup kita sepanjang tahun ini tidak ada yang sia-sia. Begitupun
segala perencanaan dan setiap perjuangan yang akan dinyatakan untuk
mewujudkannya di tahun yang baru nanti tidak ada yang sia-sia. Sebab TUHAN
menjanjikan kebahagiaan yang sejati bagi setiap orang yang takut akan Tuhan.
Dan bukan hanya untuk kita saja, melainkan juga untuk anak cucu kita. Amin,

184
KHOTBAH TAHUN BARU I

YOEL 2:18-27

Jemaat yang dikasihi Tuhan…


Setiap peristiwa dalam hidup manusia dan alam ini, selalu memberi
makna tersendiri bagi masing-masing ciptaanNya. Ada begitu banyak
pengalaman hidup yang memprihatinkan namun memberi pelajaran yang
sangat penting, antara lain ketika diberi kesempatan untuk hidup dengan
berbagai berkat dengan berkelimpahan, maka cara dan praktek hidup manusia
(termasuk orang yang percaya kepada Allah) sudah mulai bergeser, seolah-olah
apa yang diperolehnya semua karna usaha dan jerih lelah serta pengorbanan
diri sendiri. Dan lebih tragis lagi, hidupnya mulai terpusat pada diri sendiri,
akhirnya menjadi pribadi yang egois dan lupa diri. Ia lupa bahwa ada Tuhan
yang memiliki kuasa bagi manusia dan alam ini. Jika berhadapan dengan
realitas hidup yang demikian, maka menjadi pertanyaan bagi kita adalah masih
adakah kesempatan untuk berbalik kepada Allah dan bertobat dari prilaku
hidup yang menyimpang dari kehendakNya? Dan ketika bertobat dengan
sungguh-sungguh, masih adakah kesempatan untuk menerima jaminan
kehidupan dan keselamatan daripadaNya?
Saudara-saudara…..
Bacaan saat ini, memberi jawaban atas pertanyaan tersebut, sebagaimana
yang dialami oleh umat Israel. Mereka pernah mengalami hidup yang
berkelimpahan, namun pada saat mereka mengalami keadaan yang nyaman
dan tentram itu, justru disitulah mereka mulai terbuai dengan kesenangan
hidup, bahkan hati mereka mulai tertuju pada diri sendiri dan selalu
mengandalkan kekuatan dan kesanggupan dari kuasa-kuasa dewa-dewi yang
sangat dibenci oleh Tuhan. Mereka mulai kehilangan kesetiaan dan ketaatan
kepada Allah, akhirnya Allah murka terhadap umatNya. Sumber-sumber
makanan tidak lagi menghasilkan (tanah tidak lagi memberi hasilnya), gandum
dan anggur tidak dapat lagi dinikmati, dan hewan-hewan peliharaan tidak lagi
mendapatkan padang rumput yang hijau, bahkan kehidupan umat terancam
oleh kuasa-kuasa bangsa lain atas seijin Tuhan. Karena itu, ada seruan,
peringatan dan janji Allah melalui nabi Yoel : bahwa umat yang telah
melakukan pelanggaran dan jauh dari Tuhan serta yang telah menderita akibat
perbuatan dosa, adalah umat yang dikasihiNya. Sudah selayaknyalah untuk
185
bertobat dari perbuatan yang menyimpang dari kehendak Allah dan kembali
pada kesetiaan dan ketaatan hanya kepada DIA. Dengan demikian dibalik
pertobatan umat disitu ada belas kasihan dan jaminan kehidupan.
Saudara-saudara
Janji Pemulihan yang disampaikan melalui nabi Yoel, disampaikan dengan
tegas, yakni:
1. Tuhan Allah memberikan berkat kelimpahan (19a), artinya Tuhan akan
memulihkan umatnya dan sekalian alam. Tanah yang tandus dan tidak
menghasilkan apa-apa akan menumbuhkan tunas-tunas baru dan memberi
persediaan makanan bagi manusia dan hewan (19,21,24).
2. Tuhan Allah menjauhkan mereka dari musuh (20) artinya tidak akan
menyerahkan lagi umatnya kepada perbudakan bangsa lain. Bangsa yang
akan menyerang umatNya akan dilumpuhkan dan dibinasakan. Mereka
tidak akan mempunyai kekuatan untuk mencela umatNya (19b-20)
3. Tuhan Allah menempatkan mereka dan tinggal ditanah yang menghasilkan
(21-22), artinya Tuhan Allah berkenan memberkati kembali tanah yang
kering dan tandus, menjadi tanah yang subur dan menghasil tanaman,
buah-buahan, serta rumput yang dibutuhkan oleh umatNya dan hewan
peliharaan mereka.
4. Tuhan Allah menjamin bahwa mereka tidak pernah mengalami kekeringan
(23), artinya Tuhan Allah berkenan memberikan hujan pada waktunya
sesuai kebutuhan untuk kelangsungan hidup umatNya, serta tanaman yang
diusahakan mereka.
5. Secara psikhis, umat Tuhan mengalami sukacita yang tak terhingga. Karena
itu mereka diajak untuk bersorak-sorai dan memuji-muji nama Tuhan.
Sehingga mereka tidak lagi menjadi cemoohan bangsa lain dan tidak
menjadi malu oleh karena percaya kepada Allah.
Dengan kata lain, janji Pemulihan yang dinyatakan Tuhan Allah adalah janji
pemulihan yang menyeluruh atas kehidupan manusia dan alam ciptaanNya.
Saudara-saudara yang Tuhan Kasihi….
Tindakan Allah hendak membuktikan bahwa IA adalah sumber
keselamatan dan umatNya tidak dapat menyelamatkan diri dari hukuman
Allah. Tuhan Allah ingin umatNya menyadari bahwa keselamatan adalah
milikNya dan keselamatan yang hanya pada Allah telah ditawarkan kepada
manusia melalui Yesus Kristus. kehadiranNya di dunia adalah bukti
penyertaanNya dan wujud konkret dari karya keselamatan bagi dunia. Ia telah
menebus dosa umat manusia dengan kesediaan untuk berkorban bagi manusia
dan dunia ini. Ia telah memberi jalan dan kesempatan bagi umat untuk
186
berjalan di jalanNya dalam kesetiaan dan ketaatan. Dia juga yang telah
menuntun umatnya (termasuk saya dan saudara) hingga sampai serta
mengakhiri tahun 2023 dan memasuki tahun baru 1 januari 2024. Ada janji
berkat yang holistic/menyeluruh yang telah disiapkan bagi setiap orang yang
sungguh-sungguh berIman, setia dan taat kepadaNya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Kita telah berada di tahun yang baru, karena itu jadikanlah tahun yang
baru ini (hari yang pertama) sebagai momentum untuk terus membaharui diri,
agar tidak bangga diri dan lupa diri, sehingga kita dapat berdiri dan melangkah
dalam kepastian karena jaminan keselamatan dan berkat selalu menyertai bagi
umat yang dikasihi oleh-Nya. Kiranya “KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN DAMAI
SEJAHTERA DI BUMI”, akan terus terucap dan mewujud dalam hidup dan karya
kita. Amin.

187
KHOTBAH TAHUN BARU II

Wahyu 15 : 1- 4

Jemaat Yang dikasihi Tuhan..


Terpujilah Allah di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus karena anugerah-
Nya kita diperkenankan boleh ada di tahun baru tahun 2024 di hari kedua. Rasa
Bahagia dan ucapan syukur senantiasa kita nyatakan, bahkan dengan iman kita
percaya Tuhan memakai kita lagi untuk melaksanakan amanat panggilan-Nya,
mengusahakan dan memelihara ciptaan-Nya, memelihara hubungan-hubungan
baik di antara sesama manusia, menciptakan perdamaian sehingga damai
sejahtera selalu kita rasakan bahkan terus menciptakan persekutuan dengan
Tuhan sang Pemilik hidup kita. Di tahun baru ini kita percaya ada kuasa agung
yang telah mengantar kita, memberi semangat dan memulihkan kelelahan dan
kejenuhan kita, bahwa masih ada pekerjaan yang masih harus dilanjutkan, ada
tanggung jawab yang masih harus dipikul dan ada pengharapan yang akan kita
raih di hadapan kita. Disaat yang sama tahun 2024 adalah tahun politik untuk
kita memilih pemimpin bangsa yang sangat menentukan perjalanan masa
depan bangsa Indonesia. Karena itu sebagai orang percaya kita membutuhkan
pegangan (firman Tuhan) yang akan terus mengarahkan kita dan menjadi
panduan supaya kita tidak pernah kehilangan identitas kita.
Jemaat Yang Dikasihi Tuhan..
Membekali diri di perjalanan tahun 2024, mari kita belajar Firman Tuhan
Wahyu 15:1–4. Penerima kitab Wahyu adalah tujuh jemaat yang di Asia kecil
yaitu : Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia (Why
1 : 11), mereka mengalami masa pemerintahan kekaisaran Romawi, warga
negara diwajibkan untuk menyembah/mengakui kaisar sebagai Tuhan serta
menyembah patung dewa dewi. Kepada mereka yang tidak menyembah
dijatuhi hukuman mati dan menyebut mereka ateis. Secara khusus
pemerintahan kaisar mengarahkan kebencian kepada orang Kristen dan orang
Yahudi. Penyembahan terhadap kaisar adalah kebijakkan yang harus dilakukan
semua warga , dengan mengatakan “Kaisar adalah Tuhan”, tidak ada pilihan
lain. Orang percaya diperhadapkan pada pilihan Kaisar atau Kristus. Untuk
188
memberi semangat kepada umat pada waktu itu, penulis Wahyu tidak munutup
mata terhadap malapetaka. Perikop ini adalah bagian yang terpisahkan dengan
pasal-pasal selanjutnya yakni Pasal 16:1-21, yang berisi tentang tujuh cawan
murka Allah atas bumi dengan menggambarkan suatu kejadian yang
menyebabkan malapetaka yang menimpa pengikut bertanda binatang dan
patung. Namun dibalik itu penulis melihat kemuliaan janji kebahagiaan bagi
mereka yang menentang Kaisar demi Kristus ditandai dengan nyanyian
kemenangan digambarkan seperti peristiwa exodus, dimana orang Israel berdiri
ditepi laut Teberau dan menyayikan kidung pembebasan mereka dari tanah
Mesir. Menyeberangi laut Teberau adalah peristiwa Ilahi yang tidak bisa
digambarkan melalui perhitungan manusia karena hanya Allahlah yang sanggup
melakukannya. Seperti nyanyian yang berbunyi : “Besar dan ajaib segala
pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah yang MahaKuasa! Adil dan benar segala jalan-
Mu, ya Raja segala bangsa!
Jemaat Yang Dikasihi Kristus..
Meskipun ada pendapat yang mengatakan setiap tahun baru kita
dihadapkan sebuah buku baru yang berisi 365 halaman kosong, yang berarti
dengan semua hal di tahun yang lama hendaknya dilupakan akan tetapi seperti
awal khotbah disampaikan kita masih ada pekerjaan-pekerjaan yang harus
dituntaskan, ada tanggung jawab yang harus kita jalani untuk hari depan yang
lebih baik. Pekerjaan yang sangat berat adalah bagaimana kita meletakkan
dasar iman di tengah pergeseran moral imbas dari kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang disalah gunakan. Tindakan kejahatan dari tahun ke tahun
semakin meningkat, jeritan kaum papah dan mereka yang terdiskriminasi oleh
karena kebijakkan pemimpin yang sepihak, di lain pihak sikap hedonisme,
materialistic, pementingan diri sendiri, dan kurangnya kepedulian kepada
sesama semakin nampak menjadi fenomena yang tak terelakkan. Sesuatu yang
ironis adalah untuk sebuah jabatan/pekerjaan dan kesenangan orang rela
berkompromi dengan dosa. Perilaku ini seperti ini seolah-olah menjadi trend
saat ini. Untuk itu warga Gereja semakin diingatkan untuk menjaga kesucian
diri sebagai wujud mempertahankan jati diri sebagai warga Gereja untuk
menjadi Garam dan terang dunia.
Jemaat Yang Dikasihi Kristus..
Allah adalah Pemurah dan pengasih, tetapi Ia tidak kompromi dengan
tindakan kejahatan. Untuk menyadarkan umat yang melakukan dosa, maka
Allah menyatakan murka dan penghukuman. Hal itu dilakukan supaya manusia
sadar dan ada pertobatan. Akan tetapi mereka yang bertahan, tetap setia
meskipun menderita diberi jaminan keselamatan. Harus diakui sebagai orang

189
percaya kita tak akan pernah sepi dari tantangan, pergumulan dan tekanan,
tetapi yakin dan percaya sorak-sorai kemenangan pasti akan menggema bagi
orang percaya yang mampu bertahan sampai pada kesudahannya. Tuhan
menolong kita semua. Amin

190

Anda mungkin juga menyukai