Anda di halaman 1dari 108

Editorial

Editorial EA
Ada Apa Paskah 2015 ? ................................................................ 5
Pelindung & Penanggungjawab : Ruang Pastoral R
Rm. Felix Supranto,SS.CC Surat Gembala ............................................................................... 6
Rm. Siprianus Smakur Tukan,SS.CC Surat Cinta dari Bukit Golgota ................................................... 8
Pengarah & Penasehat : Fokus F
Rm. Asran Making,SS.CC Sudahkan Kita Peduli dan Berbagi Kepada Sesama ? ............. 10
Heribertus Sudadi Kepedulian Tumbuh dari Rasa Empati ..................................... 14
Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi : Altar Kita A
Asrul Isfridus Perayaan Pekan Suci Yang Berbeda ........................................... 16
Redaktur Pelaksana : Database Umat Katolik St. Odilia (update Maret 2015) ........ 23
Idus Masdi Seputar Kita S
Staf Redaksi : Melalui Putri Sakristi, aku melayani Tuhan .............................. 24
Heribertus Eric Wagolebo 1 Tahun Santa Odilia English Club ........................................... 26
Simon Fallo Bincang B
Fotografer : Mutiara Panggilan ........................................................................ 29
Handjojo T Renungan R
Design Grafis : Proses Imanku, mengenal Yesus ............................................... 33
Arieyanto Kasih itu memberi tanpa Henti K
Gabriel Membangun Kesadaran untuk Saling Peduli ........................... 35
Genoveva Sonia Arti Sebuah Kehidupan A
Iklan /Marketing : Bersabar Dalam Penderitaan ...................................................... 38
Panitia Paskah 2015 (Wilayah Citra-2) “Once Upon A Twilight” in Citra Raya .................................... 41
Sirkulasi : ALLAH Berpeduli Kepada Kita ................................................ 42
Ketua-ketua lingkungan Mukzijat itu Nyata ........................................................................ 44
Sekretariat Luapan Hati L
Koresponden : Salib Kristus Yang Hina ............................................................... 48
Yohanes Saman Cangkir Yang Angkuh C
I Ketut Setiawan Kau tunjuk aku, menjadi alatMu ................................................. 50
Konden Manurung Profil P
Yunita Nathania Ketua Lingkungan & Wilayah ..................................................... 55
Percetakan : Jendela Keluarga J
Arindo Lestari Printing Menuju Inkulturasi Misa Imlek ................................................... 63
email : arindolestariprinting@gmail.com Berani Hidup .................................................................................. 67
Khazanah Gereja K
Istilah-istilah ................................................................................... 68
Tradisi Devosi Jalan Salib dalam Gereja Katolik ................... 69
Alamat Redaksi :
Jl.Citra Raya Utama Timur - Citra Raya
Cikupa - Tangerang 15710
Telp: 021-59408565
Fax: 021-59408564
email: komsos.odilia1707@gmail.com
email: santa.odilia@yahoo.co.id
website: www.parokisantaodilia.org
Cover :
Ayo Peduli Umat St.Odilia
Fotographer & Design Graphis :
Heribertus Eric Wagolebo
Karikatur:
Genoveva Sonia

Edisi V / 2015
1
Editorial

Sambutan Ketua Panitia


Paskah 2015
Oleh : A.B. Tutug Jati W

R omo, Suster, Bapak/Ibu, Sdr/i, Umat


Paroki Santa Odilia yang terkasih, puji
dan syukur kepada Allah yang
melimpah bagi kita semua, teristimewa atas
suksesnya wilayah Citra II menyelenggarakan
Kristus
Puncak perayaan Paskah sebagai
perayaan kebangkitan Tuhan kita Yesus
juga merupakan perayaan
kebangkitan sebagai orang beriman, yang
diberi kekuatan dan harapan untuk
perayaan Paskah tahun 2015. kehidupan yang baru bagi Umat di Santa
Ta h u n i n i g e r e j a S a n t a O d i l i a Odilia serta menjadi terang seperti
menyelenggarakan Tri Hari Suci di tiga tempat yang Kristus Sang Pelita-Cahaya Abadi dalam
berbeda yaitu di gereja Santa Odilia, wilayah menerangi orang-orang di sekitar kita.
Tigaraksa dan wilayah Cisoka (Solear). Pemilihan Pada Paskah Minggu pagi juga diperingati anak-anak BIA dengan
tiga tempat ini didasarkan pada terbatasnya daya misa syukur dan pentas seni, merupakan bentuk ekspresi diri akan
tampung gedung gereja dan jarak tempuh yang kemenangan Tuhan kita Yesus Kristus.
cukup jauh. Wilayah Tigaraksa dan Cisoka Kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan doa,
membentuk Panitia Paskah tersendiri. waktu , tenaga dan materi dari para Romo, Suster, Dewan Paroki
Perayaan Paskah diisi dengan berbagai Harian, Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan, Petugas Liturgi,
kegiatan, antara lain Aksi Nyata Paskah meliputi Donatur/Sponsor, Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS),
pembagian Sembako (Jumat, 20 Maret), Donor Komunitas, petugas keamanan, karyawan gereja, anggota panitia
Darah dan pemeriksaan Mata Gratis (Minggu, 22 paskah, serta semua umat yang terlibat dalam penyelenggaraan
Maret 2015). Kegiatan ini dapat terselenggara paskah.
dengan baik berkat kerjasama sie PSE dengan Kami telah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik,
panitia paskah. namun kami menyadari segala keterbatasan dan kekurangan. Kami
Perayaan Paskah tahun ini berlangsung atas nama seluruh Panitia Paskah wilayah Citra-2 “ Mohon Maaf yang
dengan lancar, khidmat, dan tertib mulai dari sebesar-besarnya”.
Minggu Palma hingga Misa Tri Hari Suci. Selamat Paskah 2015
Agar umat dapat lebih menghayati misteri Semoga Kebangkitan Tuhan Yesus membawa harapan baru bagi
sengsara dan wafat Tuhan, maka kaum muda (BIR seluruh umat Paroki Santa Odilia.
& OMK Odilia) memvisualisasikan kisah sengsara
tersebut dalam
bentuk drama
(tablo). Proficiat
untuk adik-adik
BIR dan OMK
sebagai generasi
penerus Gereja.

2 Edisi V / 2015
Editorial

Ada Apa Paskah 2015 ?


Oleh : Asrul Isfridus
Apakah ini sebuah angan-angan ? Jawabannya tentu tidak.
Sebagaimana diketahui sejak lama Tigaraksa memang merencanakan
akan menjadi sebuah paroki. Alasannya jelas Tigaraksa adalah
ibukota kabupaten Tangerang. Sebagai ibu kota tentu harus ada
gereja katolik disana. Dengan adanya misa bulanan dan misa paskah
setidaknya memberi sinyal kepada masyarakat dan pemerintah
setempat bahwa ternyata ada orang katolik yang jumlahnya cukup

M enjelang pelaksanaan hari raya paskah


2015, Dewan Pengurus Harian
(DPH) Paroki St. Odilia mengambil
sebuah keputusan penting yaitu melaksanakan
perayaan paskah pada TRI HARI SUCI (Kamis,
banyak berdomisili di wilayah Tigaraksa yang tersebar di delapan
lingkungan dimana selama ini belum mendapat tempat untuk
melaksanakan ibadat.

Jika melihat sejarah keberadaan orang katolik di Tigaraksa


Jumat, Sabtu) di tiga tempat yaitu Citra Raya sebenarnya lebih awal hadir sebelum gereja-gereja lain muncul. Tahun
(pusat paroki), Tigaraksa dan Cileles. Keputusan sembilan puluhan bahkan sudah menjadi sebuah Stasi walaupun
ini diambil sebagai antisipasi terjadinya kemudian pindah ke Citra Raya dan statusnya kembali menjadi
penumpukan umat pada hari tersebut terutama lingkungan. Seiring berjalannya waktu perkembangannya justru
pada misa Jumat Agung dan misa pertama malam terbalik. Sekarang ini gereja Kristen justru lebih berkembang
paskah. Dengan demikian umat dapat merayakan pesat. Bayangkan sampai saat ini ada kurang lebih puluhan gereja
paskah dengan tenang dan hikmat. dimana sebagian besar ada di ruko-ruko. Mereka telah hadir
Dampak dari keputusan ini, panitia paskah menunjukan jati diri kepada masyarakat dan pemerintah setempat.
terpaksa harus bekerja ekstra keras mencari dana
karena biaya yang dibutuhkan cukup besar. Waktunya telah tiba dan inilah saat yang baik untuk kita memulai
kembali aktifitas keagamaan di Tiga Raksa yang sudah lama hilang.
Keputusan Dewan Pengurus Harian ini Keputusan ini tentu harus di dukung seluruh umat paroki St. Odilia
sebagai suatu langkah awal yang baik untuk terutama umat yang ada di Tigaraksa dan Cileles. Karena
menjadikan Tigaraksa dan Cileles sebagai tempat bagaimanapun juga ini bukanlah sesuatu yang mudah.
kegiatan ibadat selain di paroki. Pelaksanaan
paskah di Tigaraksa dan Cileles bukan sekedar
untuk mengatasi persoalan sebagaimana
disebutkan di atas, tetapi sesungguhnya ada
sesuatu yang lebih besar yang ingin dicapai yaitu
untuk jangka pendek menjadi stasi dan jangka
panjang menjadi paroki yang mandiri.

Berita Foto :
Misa Paskah khusus Lansia St.Odilia, yang berlangsung di
Salesian Balai Latihan Kerja (BLK) Don Bosco-Tigaraksa,
pada hari Sabtu 11 April 2015. Dihadiri lebih dari 60 orang.
Misa dipersembahkan oleh Pastor Jhon.

Edisi V / 2015
5
Ruang Pastoral
SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2015

“Tiada Syukur
Tanpa Peduli ”
Oleh : Mgr Ign.Suharyo,Pr
(Uskup Keuskupan Agung Jakarta) Saudari dan saudaraku yang terkasih,

Para Ibu dan Bapak, 3. Kisah Injil yang diwartakan pada hari ini (Mrk
Para Suster dan Bruder, Para Imam dan Frater. 1:40-45) mengajak kita untuk belajar dari Yesus
Kaum Muda, Remaja dan Anak-Anak yang terkasih dalam Yesus Kristus, dalam mengembangkan sikap peduli.

3.1. Orang kusta yang diceritakan dalam Injil


1. Bersama-sama dengan seluruh Gereja, pada hari Rabu yang akan adalah orang yang tersingkir, orang yang
datang kita memasuki masa Prapaskah. Selama masa Prapaskah kita dipinggirkan dalam masyarakat. Penyingkiran ini
diajak untuk secara khusus menyiapkan diri agar kita masing-masing, mempunyai sejarah yang panjang. Ada waktunya
keluarga dan komunitas kita dapat mengalami Paskah yang sejati, – sebelum masa pembuangan, ketika Umat Allah
Paskah yang membaharui kehidupan. Masa Prapaskah adalah masa Perjanjian Lama masih merdeka – penyingkiran
peziarahan rohani yang akan menjadi semakin bermakna kalau ditandai orang kusta melalui peraturan-peraturan keras
dengan doa yang tekun dan karya-karya kasih yang tulus. Dengan tidak dikenal. Baru ketika mereka tinggal di
demikian kita dapat memetik buah-buah penebusan yaitu hidup baru pembuangan dan bergaul dengan orang-orang
yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita. Hidup baru itu akan yang mempunyai peraturan-peraturan mengenai
membuat kita mampu menjalankan nasehat Rasul Paulus, yaitu agar kita orang kusta, mereka mengambil alih peraturan
melakukan segala sesuatu hanya demi kemuliaan Tuhan :”Jika engkau itu dan diterapkan bagi umat. Peraturan itu amat
makan atau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, keras, sebagaimana dikatakan dalam Kitab
lakukanlah semuanya itu demi kemuliaan Allah” (1 Kor 10:31). Kita juga Imamat :”Orang yang sakit kusta harus
berharap, khususnya melalui olah rohani selama masa Prapaskah ini, kita berpakaian cabik-cabik, dan rambutnya terurai.
semakin mencapai “kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang Ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru
sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef 4:13). : Najis! Najis!” (13:45), supaya orang lain yang
berjumpa atau berada dekat dengan dia
2. Masa Prapaskah tahun ini kita jalani ketika kita merayakan Tahun menyingkir agar tidak ketularan najis.
Syukur Keuskupan Agung Jakarta. Dalam rangka Tahun Syukur itu,
semboyan yang ingin kita dalami adalah “Tiada Syukur Tanpa Peduli”.
Masa Prapaskah adalah masa peziarahan
Semboyan ini mencerminkan dinamika hidup beriman kita yang kita
rohani yang akan menjadi semakin
harapkan menjadi semakin ekaristis. Dalam perayaan Ekaristi kita
bermakna kalau ditandai dengan doa yang
mengenangkan Yesus yang “mengambil roti, mengucap syukur, lalu
tekun dan karya-karya kasih yang tulus.
memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-
Nya”. Dengan demikian jelas bahwa bentuk syukur yang paling sesuai
dengan teladan Yesus adalah kerelaan untuk “dipecah-pecah dan 3.2. Sementara itu secara jasmani orang kusta
dibagikan”, seperti roti ekaristi. Panitia Aksi Puasa Pembangunan dapat sembuh. Namun tidak cukup bahwa ia
Keuskupan Agung Jakarta telah menyiapkan bahan-bahan yang sangat sembuh. Untuk diterima kembali dalam
memadai untuk mendalami makna semboyan “Tiada Syukur Tanpa masyarakat dan ikut dalam perayaan suci
Peduli”. Keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan bersama yang sudah kesembuhannya harus dinyatakan secara resmi
disiapkan pastilah akan memperkaya, meneguhkan dan menjadikan oleh imam (Im 14:2-32). Itulah sebabnya Yesus
hidup kita pujian bagi Tuhan dan berkat bagi semakin banyak orang. mengatakan kepada orang yang disembuhkan-
Kalau Anda karena berbagai alasan, tidak mungkin mengikuti Nya untuk memperlihatkan diri kepada imam.
pertemuan-pertemuan pendalaman iman bersama-sama, Panitia Aksi Tetapi proses itu tidak mudah : para imam sulit
Puasa Pembangunan juga sudah menyediakan bahan “Retret Agung dijumpai – apalagi ketika ibadah dipusatkan di
Umat : Perjalanan Rohani Menanti Kebangkitan” yang dapat digunakan satu tempat – dan syarat-syaratnya pun sulit
secara pribadi. dipenuhi oleh orang-orang sederhana.

6 Edisi V / 2015
Ruang Pastoral

6. Kita boleh bersyukur karena di keuskupan kita perutusan untuk


pergi ke “pinggiran” semakin dikembangkan secara kreatif. Kita
yakin, sekecil apapun yang kita lakukan sebagai bentuk syukur dan
kepedulian kita, kita melakukannya dalam usaha kita untuk semakin
mengikuti Yesus Kristus, dan tentu saja dalam rangka mewujudkan
ajakan Bapa Suci Fransiskus untuk pergi ke pinggiran – dalam arti
yang seluas-luasnya. Namun kita tidak boleh berpuas diri, kita
Saudari-saudaraku yang terkasih, dipanggil untuk terus mengusahakan yang lebih lagi.

4. Orang kusta yang diceritakan dalam Injil adalah 7. Akhirnya, marilah kita saling mendoakan, agar kita masing-
wakil dari sekian banyak saudari-saudara kita yang masing, keluarga-keluarga dan komunitas kita serta seluruh umat
terpinggirkan pada zaman kita sekarang ini. Mereka Keuskupan Agung Jakarta terus berkembang dan menjadi pribadi-
itu misalnya adalah saudari-saudara kita yang tidak pribadi, keluarga dan komunitas yang semakin bersyukur serta
mempunyai Akte Kelahiran atau Kartu Tanda peduli. Semoga semangat Gembala Baik Dan Murah Hati, semakin
Penduduk, sehingga tidak bisa memperoleh hak-hak mendorong kita semua untuk semakin kreatif mewujudkan syukur
mereka sebagai warga negara; saudari-saudara kita dan kepeduliaan kita. Terima kasih atas berbagai peran
y a n g d i c a p d e n g a n s t i g m a y a n g m e nu t u p Ibu/Bapak/Suster/Bruder/Para Imam dan Frater, kaum muda,
kemungkinan untuk mengembangkan diri; atau yang remaja serta anak-anak dalam kehidupan Gereja Keuskupan Agung
lebih kasat mata, mereka yang tinggal di jalanan atau di Jakarta yang kita cintai bersama. Berkat Tuhan selalu menyertai kita
gerobak-gerobak sampah, yang menjadi korban semua, keluarga-keluarga dan komunitas kita.
perdagangan manusia, dan mereka yang secara umum
bisa disebut direndahkan martabat pribadinya sebagai
manusia. Seperti orang kusta dalam Injil mereka juga
berseru mohon disembuhkan. Seruan seperti itu,
terwakili misalnya dalam seruan seorang remaja putri
jalanan yang diberi kesempatan untuk berbicara
dengan Paus dalam kunjungannya ke Filipina baru-
baru ini. Sesudah menceritakan riwayat hidupnya
sebagai anak jalanan, remaja putri itu berkata, “Bapa
Suci, mengapa Tuhan membiarkan anak-anak seperti
kami ini dibuang oleh orangtua kami, hidup di jalanan,
dilecehkan tanpa ada yang membela kami ….”. Anak
itu tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, hanya
menangis keras. Dan Bapa Suci pun tidak tahu harus
berkata apa untuk menanggapi jeritan hati anak itu
selain dengan mendekapnya.

5. Rupanya kenyataan pinggiran seperti ini ada di mana-


mana. Oleh karena itu dalam Seruan Apostolik
Sukacita Injil, Paus Fransiskus mengajak kita semua
untuk pergi masuk ke tengah-tengah kenyataan
pinggiran dalam arti yang seluas-luasnya. Ia menulis,
“Sukacitanya dalam mewartakan Yesus Kristus
diungkapkan baik dengan kepeduliannya untuk
mewartakan-Nya ke wilayah-wilayah yang lebih
membutuhkan bantuan maupun dengan senantiasa
bergerak keluar ke daerah-daerah pinggiran dari Berita Foto :
wilayahnya sendiri atau ke lingkungan sosial budaya “Mengasihi Keluarga Dengan Setia, Melayani Sesama
yang baru” ( No. 30). Dengan Cinta Kasih”. Inilah tema Rekoleksi Keluarga
Lingkungan Santo Yakobus pada tanggal 25 – 26 Oktober 2014
di Bukit Kehidupan, Gunung Geulis Ciawi Bogor. Peserta yang
ikut sekitar 100 orang terdiri dari orang tua, Balita, BIA dan
BIR.
Edisi V / 2015
7
Ruang Pastoral
Surat Cinta Di Gunung Sinai 20 September 2009

Dari Bukit Golgota


Oleh : Pastor Felix Supranto,SS.CC
Lihatlah ….

Perjalanan Tuhan ke Bukit Golgota, bukan sebuah perjalan wisata,


seperti yang telah menjadi “Trend” dalam diri umat Allah masa kini, yaitu ziarek (ziarah dan rekreasi).
Perjalanan Tuhan itu adalah perjalanan kehampaan, tanpa senyuman.
Darah dan peluh mengucur dari bilur-bilurnya,
mengiringi setiap langkah perjalanan ke bukit kematian.
Tanpa ada kata-kata perpisahan yang membuat dirinya berharga.
Sorak-sorai lautan manusia bukanlah sorak-sorai pujian kepadaNya seperti yang mereka kumandangkan di Minggu Palma.
Inilah sifat manusia, kawan bisa menjadi lawan dalam sekejap mata ketika menyangkut materi dan harga diri.

Kelelahan dan kesakitan membuatnya mengerang tanpa suara.


Kelelahan bukan karena beratnya kayu salib yang Ia panggul.
Rasa sakit bukan karena tujuh ratus dua puluh bilur akibat cambukan yang tergores di dalam Tubuh-Nya sehingga tak
berbentuk.

Kelelahan dan kesakitan-Nya karena Ia tidak mengerti sifat hati manusia, yang katanya merupakan gambaran Bapa-Nya.
Ia tidak mengerti mengapa banyak manusia kehilangan hati,
mengapa manusia kehilangan rasa “terimakasih” atas cinta Allah yang mereka alami ?”.
Ia tertunduk sedih karena melihat orang-orang yang Ia cintai
telah bebal terhadap rasa peduli.
Rasa peduli terkubur karena lenyapnya rasa syukur dari hati nurani yang bersih.

Di tengah kegelisahan dan kegundahan hati-Nya, syukurlah ada Veronika dengan usapan kain pada wajah-Nya.
Usapan itu merupakan ungkapan kasih yang sederhana,
namun sangat berarti bagi-Nya karena Ia sedang berada dalam kegersangan cinta.
Setetes kasih itu menjadi energi baru yang meneguhkanNya untuk melanjutkan pendakian-Nya ke puncak Bukit
Tengkorak demi cinta pula.

Di atas bukit Golgota itu, Ia tergantung di atas kayu salib.


Gelapnya langit menceriterakan tentang kegelapan sejati.
Kegelapan sejati adalah dosa manusia.
Dosa serta kematian dan kutukan yang merupakan akibatnya
membuatnya menderita amat sangat.
Ia merasakan kesendirian sampai Bapa-Nya seakan-akan telah membuang wajah-Nya.
Ia berseru : “Allah-Ku, ya Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?”.
Seruan-Nya itu mengandung sebuah permohonan penyertaan Bapa-Nya dalam peperangan yang sangat berat melawan
kuasa kegelapan.
Dibalik kegelapan langit, tangan Allah Bapa tetap ada di sana.

Kesetiaan-Nya pada cinta sampai pada kematian : “Sudah selesai….” Dan “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahan nyawa-Ku”.
Kesetiaan dan kasih-Nya telah meluluhlantahkan dosa manusia.
Luluhlantahnya dosa itu terlukis dalam terbelahnya tirai Bait Suci dan gempa bumi.
Setelah tegoncangnya bumi, langit gelap menjadi terang dan bercahaya.

8 Edisi V / 2015
Ruang Pastoral
“Habis gelap terbitlah terang” menjadi sebuah pesan yang terukir kekal, yaitu
“sehabis pederitaan, datanglah kebangkitan kepadaNya”.
Kebangkitan-Nya adalah kebangkitan yang membawa keselamatan bagi banyak jiwa.
Jiwa telah mengalami kematian, dihidupkanNya.
Manusia yang terkutuk, diangkatNya menjadi anak-anak pewaris Kerajaan, sehingga memangil-Nya :
“Ya Abba, ya Bapa”.

Derita, kematian, dan kebangkitan-Nya memberikan kepada kita jalan memperoleh kemenangan.
Jalan itu adalah Tujuh Sabda Terakhir-Nya di tengah-tengah tetesan-tetesan darah-Nya di Kayu Salib.
Ketujuh Sabda-Nya itu terangkum dalam lima kata: “Di Salib Tuhan ada derita, pengorbanan,
kesetiaan, kasih, dan pengampunan.

Lima kata itu bersinar dalam sikap hidup “Tiada Syukur, Tanpa Peduli”.
Peduli menjadi sikap yang tak ternilai di dalam dunia yang membegal makna kata ini :
Lihatlah reaksi hukuman mati bagi gembong-gembong Narkoba yang telah menikmati indahnya dunia
secara tak manusiawi.
Hukuman mati itu telah menarik perhatian dunia dan pembelaan di sana sini.
Sebaliknya, lihatlah seorang nenek, berusia tujuhpuluh tahun, yang telah mendekam di dalam hotel
prodeo selama tiga bulan.
Gara-garanya ia dituduh sebagai pencuri kayu jati yang katanya berada di kebunnya sendiri
Sujudnya sampai mencium lantai di ruang pengadilan demi sebuah permohonan “Lepaskan aku dari
semua tuduhan ini”.
Air matanya tidak membuat iba pada para pembawa keadilan di negeri tercinta ini.
 Nenek ini pun akhirnya kembali merasakan dinginnya ruangan terali-terali besi.
Dingingnya lantai dalam penjara ini tentu tidak sedingin hati manusia saat ini yang sering kehilangan
empati.

Peduli dengan keadaan sekitar menjadi sekolah mempertajam hati nurani untuk senantiasa bersyukur .
“Jangan hanya menikmati indah dan nyamannya gedung gereja, tetapi jangan tinggalkan tisu di
dalamnya.
Jangan hanya menikmati indahnya pantai-pantai, tetapi berjalanlah sambil memungut botol-botol
minuman yang berserakkan.
Jangan hanya menangis melihat penderitaan banyak anak manusia karena keadaan, rangkulah dan
rengkulah mereka sehingga hidup ini masih ada arti”.
Ungkapan syukur dengan sikap peduli ini akan menanamkan Kerajaan Allah, yaitu keselamatan, di
bumi ini.

Semoga pesan dan permenungan Paskah yang terbingkai dalam puisi ini mempunyai kekuatan untuk
mengubah hati.
Puisi ini mudah-mudahan menegor nurani yang ingkar janji atas pesan Tuhan yang tergantung di Kayu
Salib.
Kata-kata di dalamnya semoga menjadi peneguhan bagi yang haus akan keselamatan.

Pada akhirnya “Seruan Cinta dari Bukit Golgota” dapat menjadi permenungan atas perjalanan
kehidupan untuk mencapai kemenangan.
Kemenangan rohani yang membawa pada kemuliaan Surgawi.
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah
mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (1 Petrus
2:24)

Tuhan Memberkati
Edisi V / 2015
9
Fokus

Sudahkan Kita Peduli


dan Berbagi Kepada
Sesama ?
Oleh : Konden Manurung

K ita pasti masih ingat waktu di sekolah dasar sudah


dikenalkan istilah Manusia sebagai mahkluk sosial, apa
artinya? Artinya bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri,
karena saling tergantung dengan orang lain. Namun kenyataannya,
kita sering tidak peka terhadap sesama kita.
Priska saat ini berusia 34 tahun dan selama itu pula ia
tidak bisa melihat dunia. Namun mata hatinya justru
mampu melihat banyak orang yang membutuhkan
uluran tangan. Sebelum membantu orang-orang yang
kurang beruntung tersebut, Priska harus melewati
Kadang kala kita memang terlalu asyik dengan apa yang ada pada diri kehidupan yang cukup sulit penuh tantangan dan
kita sendiri, mulai dari persoalan pribadi, rutinitas kerja, harta dan rintangan. Sebagai anak yang terlahir tidak
kesenangan-kesenangan yang membuat diri kita lupa, bahwa masih diinginkan, beragam cara pengguguran dilakukan
banyak orang yang membutuhkan uluran tangan dari kita. . orang tuanya sehingga dirinya mengalami cacat. Ia
kemudian sempat mencoba untuk melakukan
Kita selalu berdoa dan memohon,,,,Tuhan…… curahkanlah segala beragam profesi seperti kondektur, penjual kue,
rahmat, berkat dan karunia-Mu atas diri saya, ajarilah saya juga untuk penyanyi kafe, preman pasar sampai penyiar radio.
melakukan segalanya yang sesuai dengan kehendak-Mu, agar
hidupku dapat berkenan di hadapan-Mu, menjadi sumber sukacita Dengan bermodal nekat dan percaya akan ke-
dan berkat bagi sesama……Amin. Agungan Tuhan, Priska mengaku mencoba
membangun TSOL. Dan ia tidak pernah menyerah
Kita pintar berdoa dan kadangkala pintar juga untuk memberikan untuk melakukan kebajikan-kebajikan. Untuk
nasihat atau saran yang baik kepada orang lain, tetapi mampukah kita kehidupan sehari-hari, Priska, teman-teman tim
untuk menasihati diri kita sendiri ? Itulah terkadang tanpa kita sadari pengabdi, dan beberapa anak asuhnya turun
di dalam diri kita masih tertular oleh virus-virus munafik yang dapat langsung mencari uang. Mulai dari menjadi pengupas
mengecewakan orang lain terutama sang Pencipta, mengapa? Kita bawang merah, badut pengisi acara resepsi, sampai
semua tahu dan mungkin masih ingat bahwa sejak kecil kedua berjualan sembako dan pakaian bekas.
orangtua kita dan para guru kita selalu mengajarkan dan menasihati Semua pekerjaan yang dilakukan untuk membantu
untuk saling peduli kepada sesama, tetapi semua itu hanya diucapkan sesama hingga ia mampu membangun TSOL, guna
oleh bibir saja bukan dengan hati dan perbuatan nyata. Kita selalu membantu orang-orang yang membutuhkan.
menyebut diri kita seorang yang beriman berlandaskan Katolik, Kalau kita baca kisah tersebut diatas, Priska seorang
tetapi hati kita sering tidak peka dan peduli terhadap penderitaan dan gadis yang dengan keterbatasannya mampu berbuat
kebutuhan sesama yang ada di sekitar kita. baik bagi sesama, lalu bagaimana dengan diri kita?
Kita telah diingatkan bahwa kita harus menjadi
Barangkali diantara pembaca ada yang masih ingat Film Kisah Nyata sesama bagi siapa pun dan harus menjadikan siapa
“Lentera Hati Priska” Gadis Tuna Netra, yang tidak bisa melihat pun sebagai sesama kita.
dunia, namun di tengah keterbatasannya dia justru mampu memberi Peduli terhadap sesama adalah perasaan bertanggung
cahaya bagi orang banyak, dialah pendiri The School Of Life j awa b a t a s ke s u l i t a n y a n g d i h a d a p i o l e h
(TSOL)) yaitu Rumah bagi puluhan penyandang cacat, orang sesama/orang lain dan terdorong untuk melakukan
terlantar hingga penderita gangguan jiwa yang berdiri sejak tahun suatu tindakan atau perbuatan yang nyata sehingga
2006 di Kota Semarang. masalah dapat teratasi, perlunya memiliki rasa
kepedulian sosial adalah karena manusia saling
membutuhkan, kerja sama dengan orang lain dapat
Kita pintar berdoa dan kadangkala pintar juga terbina dengan baik apabila masing-masing pihak
untuk memberikan nasihat atau saran yang memiliki rasa kepedulian sosial.
baik kepada orang lain, tetapi mampukah kita
untuk menasihati diri kita sendiri ?

10 Edisi V / 2015
Fokus
Manfaat dari rasa Perduli terhadap sesama:
1. Menumbuhkan sikap positif dalam diri kita sendiri, serta
mengurangi sifat egois didalam diri kita
2. Dapat merasakan penderitaan orang lain, sehingga kita
dapat mengerti keadaan orang lain, serta dapat
mengurangi beban dan penderitaan yang sedang dihadapi
oleh orang lain.
3. Membuat orang lain menjadi suka cita, karena kepedulian
kita padanya, serta menumbulkan benih-benih hubungan
yang harmonis diantara sesama.
4. Dapat memperbanyak teman, dan mempererat tali
persaudaraan.
5. Dapat menciptakan masyarakat yang memiliki tingkat
sosial yang tinggi.
“Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan Berita Foto:
segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti Salah satu aksi nyata Tahun Syukur 2015 Paroki St.
dirimu sendiri.” (Lukas 10:27). Odillia adalah Bakti Sosial pemerikasaan & pemberian
Peduli merupakan sifat yang banyak menggunakan hati dan kacamata secara gratis, untuk umat di Wilayah Tiga
perasaan, dan dilaksanakan dengan ketulusan. Oleh karena itu raksa. Jumlah yang menerima sumbangan kacamata sbb
kitapun bisa mengasah rasa kepedulian kita terhadap sesama, :
lakukanlah melalui sikap, perkataan dan perbuatan, karena 1. Lingk. St. Maximilianus : 17 orang
kepedulian kita akan membangkitkan semangat hidup saudara- 2. Lingk. St. Stevanus : 12 orang
saudara kita. Peduli dan Berbagi itu sangat Indah. 3. Lingk. St. Immanuel : 23 orang
Salam damai…….. Tuhan memberkati. 4. Lingk. St. Bernadeth : 32 orang
“TIADA SYUKUR TANPA PEDULI” 5. Lingk. St. Rafael : 14 orang
SELAMAT PASKAH 2015. 6. Lingk. St.Yoh.Bosco : 16 orang
7. Lingk. St. Agustinus : 16 orang
8. Lingk. St. F.Xaverius : 27 orang

“Mari kita ungkapkan suka cita dalam mewartakan


Yesus Kristus lewat kepedulian melayani sesama yang
lebih membutuhkan bantuan.” Terima kasih buat Pak
Jhony dan Team, Tuhan Yesus membekati.

Edisi V / 2015
13
Fokus

Oleh : Idus Masdi Kepedulian


Pada edisi kali ini Melodi mengambil tema “Ayo Peduli,”
sebagai fokus utama tulisan. Tema ini merupakan pengembangan Tumbuh
lebih lanjut dari tema APP Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) “Tiada
Syukur Tanpa Peduli”. Ada banyak bentuk kepedulian yang bisa
kita lakukan. Dalam tulisan ini saya meng-sharing-kan kesaksian
dari Rasa
hidup Sr. Virgula SSpS di Flores Barat, NTT. Suster asal Jerman ini
sangat terkenal di Flores karena kepedulian dan karya pelayanan
Empati
yang tanpa pamrih dan kenal lelah terhadap orang sakit dan miskin.
Saat memulai tugas misinya di Flores, Sr. Virgula mendirikan Hidup mereka pasca Nazi ternyata juga tidak
rumah sakit kusta di Cancar, sebuah kota kecil yang terletak tidak kunjung membaik. Mereka harus mulai kembali dari
jauh dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Ia mengabdikan nol, karena semuanya hancur akibat perang. Tapi
seluruh hidupnya kepada pelayan orang sakit, sehingga banyak situasi itu tidak menyurut semangat seluruh anggota
nyawa yang berhasil diselamatkan. Dari kampung ke kampung ia keluarganya untuk bekerja keras. Kerja keras itu
bersama tim medisnya melayani dengan sungguh, sabar dan tekun akhirnya membuahkan hasil. Kehidupan ekonomi
terhadap penduduk-penduduk miskin di pedesaan. Ia selalu keluarga mulai membaik. Meskipun pendapatan
ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang mau mendapatkan keluarganya pas-pasan saja, tetapi itu tidak mematikan
pelayanan kesehatan. Tidak hanya itu pasien yang sembuh dari semangat juang mereka membantu orang lain yang
penyakit kusta diberikan kesempatan untuk mengikuti latihan masih miskin dan tidak beruntung. “Saat itu saya
keterampilan, sehingga mereka menjadi produktif. Kepercayaan melihat diri saya dalam orang miskin dan terlantar,”
diri mereka dipulihkan dan bisa bergaul dengan anggota masyarakat tegasnya.
lain. Dalam kesaksian itu ia dengan gamblang
K ar ya pelayanan Sr. Virgula tidak hanya sebatas menuturkan apa yang menjadi resep bagi dirinya
menyembuhkan orang sakit, tetapi juga meluas hing ga sehingga begitu mudah berempati dengan orang
pemberdayaan di bidang pendidikan. Banyak anak orang miskin miskin dan menderita. Ia memulai dengan
disekolahkannya hingga perguruan tinggi. Sebagian dari mereka pengalamannya. “Saya pernah mengalami sebagai
menjadi pejabat dan guru, dan bahkan ada beberapa diantaranya orang kecil, terpinggir, sakit, miskin dan terkucil. Ada
menjadi pastor dan suster. Bagi Sr. Suster Virgula, kesehatan dan penderitaan yang luar biasa di sana. Di situ saya baru
pendidikan merupakan hal penting dalam membangun manusia. menyadari tentang penting arti sebuah kehidupan
Saat ini banyak orang berbicara tentang kesehatan dan pendidikan bersama dengan orang lain. Saat itu saya betul-betul
sebagai pilar penting dalam membangun bangsa, tapi Sr. Virgula sangat mengharapkan bantuan orang lain. Dalam
sudah melakukan hal itu beberapa puluh tahun lalu di Flores, tanpa ketidakberdayaan itu, saya sungguh-sungguh
pemberitaan media. Ia telah memenangkan dan memulihkan menyadari betapa berarti kehadiran orang lain dalam
banyak jiwa. hidup saya. Karena itu, saya berjanji kepada Tuhan
Dalam sebuah Perayaan Ekaristi mengenang karya pelayanan untuk mengabdi kepada orang miskin dan sakit bila
para suster SSpS dalam bidang kesehatan dan pendidikan di Flores, diberikan umur panjang. Pengalaman inilah yang
Sr. Virgula memberikan kesaksian yang sangat mengharukan. Ia memudahkan saya untuk bisa berempati dengan
memulai ceritra tentang pengalamannya di Jerman saat berada orang lain” ungkap Sr. Virgula sambil menitikkan air
dibawah pemerintahan Nazi, yang dipimpin Adolf Hitler. Ia mata. Dan hampir sebagaian besar umat yang hadir
mengakui banyak penderitaan yang dialaminya dan keluarganya perayaan ekaristi tersebut juga ikut menitik air mata.
karena enggan mendukung Nazi secara terbuka. Ia banyak melihat
banyak keluarga yang disiksa dan dibunuh oleh tentara Nazi.
Sebagai orang Katolik, ia melihat bahwa itu sebuah tindakan yang
kejam. Membunuh orang tanpa alasan yang jelas bukan hanya
melanggar hukum negara tapi juga melanggarkan hukum cinta
kasih Tuhan. Karena itu, tidak alasan untuk mendukung tindakan
yang tidak berprikemanusiaan. Ia bersama keluarga terus berdoa
agar Tuhan ikut campur tangan mengatasi kemerosatan moral yang
sedang dialami oleh bangsanya. Doanya rupanya terkabul, sebab
tidak lama setelah itu Jerman takluk dan dinyatakan kalah perang di
hadapan tentara sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat.

14 Edisi V / 2015
Fokus
Pengalamam Sr. Virgula tampaknya memberikan sebuah Kesaksian hidup Sr. Virgula kiranya
pencerahan tentang pentingnya rasa empati. Sulit rasanya membangun memberikan sebuah horisan baru tentang
kepedulian kalau tidak ada empati. Minimnya kepedulian dan perhatian bagaimana kita memaknai kebersamaan,
terhadap sesama lebih banyak disebabkan karena tidak adanya rasa terutama mereka yang miksin dan menderita.
empati. Empati lebih dalam dari rasa simpati, dimana seseorang benar- Hidup itu menjadi lebih bernilai dan berharga
benar merasakan posisi dan kondisi yang sedang dialami orang lain. ketika dihayati dalam kebersamaan dengan
Seseorang yang tidak memiliki rasa empati dalam dirinya, tidak akan orang lain. Aksi puasa dan pantang yang kita
mampu merasakan penderitaan atau kesusahan yang sedang dialami lakukan selama masa prapaskah kiranya dapat
oleh orang lain. Akibatnya, dia tidak akan berbelas kasihan bahkan dilihat sebagai salah satu bentuk upaya untuk
terkesan cuek ketika menyaksikan sesamanya mengalami kesusahan. mengalahkan egoisme, sehingga muncullah
Dia tidak akan merasa terpanggil untuk memberikan bantuan kepada rasa empati. Dalam konteks inilah maka empati
sesama mereka itu. dapat dilihat sebagai “Paskah Baru” bagi kita.
Apa yang mesti kita lakukan untuk mengasah rasa empati sehingga Ar tinya, kita bangkit karena berhasil
mampu merasakan penderitaan yang dialami oleh orang lain dan dapat mengalahkan rasa egoisme dan kepicikan hati
berbelas kasihan kepada mereka yang membutuhkan bantuan? Tentu kita. SELAMAT PASKAH.
tidak mudah untuk menumbuhkan rasa empati. Tantangan terbesar
adalah egoisme dan semangat individualistis. Idiom “gue-gue, lu lu” secara
kasat mata merefleksikan keegoismean itu. Kita merasa lebih nyaman
dengan diri kita sendiri. Kehadiran orang lain seperti mengusik rasa
kesenangan kita.

Jelang peringatan Hari Buruh


Internasional; 1 Mei 2015
Berita Foto :
Bazar Hasil Karya Buruh;
Pameran Koperasi (Credit
Union), dalam rangkaian
peringatan Hari Buruh 1
Mei 2015. Acara ini akan
d i l a n j u t k a n d i Pa r o k i
Gregorius Agung -
Kutabumi dan St.Maria-
Tangerang hingga tgl 26
April 2015. Bazar dibuka
secara resmi oleh Pastor
Tony Blikon,SS.CC.

Pemotongan pita saat pembukaan


bazar oleh pastor Tony didampingi
pastor Sipri dan Bp.Sudadi,
disaksikan para peserta dan umat
paroki St.Odilia. Ada 25 stand
yang menampilkan hasil karya
buruh se-dekenat Tangerang.

Edisi V / 2015
15
Altar Kita

Perayaan B apak, Ibu, Suster dan saudara/i pembaca setia majalah


melodi, pada edisi ini kami dari team liturgi ingin
menyampaikan ucapan syukur yang luar biasa karena

Pekan Suci pada masa Pekan Suci kali ini kita akan merayakan di tiga tempat
yaitu di Gereja St. Odilia, Wilayah Tigaraksa dan Wilayah Solear.
Bukan tanpa alasan kenapa dari pihak paroki ingin merayakan di
Yang Berbeda tiga tempat , faktor utamanya adalah wilayah kita ini sangat luas
letak geografisnya dan juga karena gereja kita sudah tidak dapat
menampung umat saat misa besar. Tentunya dengan kondisi
Oleh : Antonius Riyanto seperti ini bagi kami team liturgi merasa sangat senang karena
dengan demikian akan semakin banyak umat yang terlibat dalam
pelayanan.

Kami menyadari bahwa tugas kami dari team liturgi masih jauh
dari sempurna, namun kami terus berusaha agar semua kendala
yang terjadi dapat kami selesaikan semuanya. Bukan hal mudah
bagi kami untuk dapat merayakan Tri hari suci di tiga tempat,
tentunya membutuhkan kerja keras, mulai dari menyiapkan
petugas-petugas liturgi, peralatan untuk misa, tempat dan masih
banyak lainnya. Kami berharap dengan kondisi ini umat santa
Odilia dapat melaksanakan perayaan ekaristi dengan hikmat dan
khusuk.

Demikianlah informasi dari kami, semoga berguna bagi kita


semua. Kami ingin mengajak para pembaca sekalian untuk
terlibat sebagai pelayan Tuhan yang mau merelakan sedikit
waktunya untuk Gereja. Kami dari team liturgi akan segera
merekrut generasi baru untuk dipersiapkan menjadi pelayan-
pelayan gereja yang tangguh seperti pemazmur, lektor/tris dan
prodiakon. Besar harapan kami untuk setiap lingkungan minimal
memiliki masing-masing satu pemazmur, lektor dan prodiakon.

Langkah-langkah Merenungkan ALKITAB :

1. Membuka perikop yang ditentukan untuk hari ini.


2. Dengan meyakini pimpinan Tuhan, membaca perikop tersebut dengan perhatian terpusat.
3. Merenungkan bacaan tersebut dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut :
a) Apa yang dikatakan di sana tentang Tuhan (perkataan dan perbuatan-Nya) ?
b) Apa yang dikatakan di sana tentang manusia ?
c) Apa yang dikatakan di sana tentang sesama ?
d) Apa yang dikatakan di sana tentang alam ini ?
e) Adakah anjuran atau larangan ?

4. Bersaat teduh sejenak supaya ada kesempatan untuk mengkaji semua ini.
5. Membuat tekad yang baru dalam hati untuk kehidupan selanjutnya.

Orang yang meremehkan ajaran Tuhan, mencelakakan dirinya;


orang yang taat kepada hukum Allah akan mendapat upahnya. (Amsal 13:13 BIMK)

16 Edisi V / 2015
Seksi Liturgi Altar Kita

KETUA. WAKIL KETUA.


Antonius Riyanto Felix Hendarwanto
Lahir : Semarang, 18 Juli 1973 Lahir : Gn.Kidul, 24 Juni 1964
Lingk. : St.Bonaventura Lingk. : St.Petrus

SEKRETARIS.
Veronika Amrieta
Lahir : Jakarta, 2 Maret 1971
Lingk. : St.Ign de Loyola

Ketua Sub Seksi Lektor. Ketua Sub Seksi Mazmur.


Primitiva Yulandari Christina Ari Susiarti Budi Utami
Lahir : Yogya, 26 Februari 1964 Lahir : Gn.Kidul, 22 Desember 1973
Lingk. : St.Yakobus Lingk. : St.Vincentia

Ketua Sub Seksi Koor & Diriger. Ketua Sub Seksi Tata laksana.
Evaritus Bonaventura Arif Tomi Petrus Kanisius Warsito
Lahir : 28 Oktober 1967 Lahir : Jakarta, 1 Februari 1967
Lingk. : St.Lukas Lingk. : St.Anna

Ketua Sub Seksi PA/PS. Ketua Sub Seksi Organis.


FX. Karel Pangestu Lucia Wany Kurniadi
Lahir : 18 Oktober 1996 Lahir : 2 Nopember 1969
Lingk. : Don Bosco Lingk. : St.Sesilia

Ketua Sub Seksi Bunga. Ketua Sub Seksi Prodiakon.


Elisabeth Trikunti Widyastuti Paulus Sarno
Lahir : Surakarta. 28 Maret 1968 Lahir : Belitang, 9 Agustus 1968
Lingk. : St.Vincentia Lingk. : St.Dominikus

Edisi V / 2015
19
Altar Kita

Ketua Panitia Paskah 2015.


Team Liturgi PAROKI ODILIA
Anastasius Bambang Tutug Jati
Tri Hari Suci Lahir : Magelang, 13 Desember 1966
Lingk. : St.Yustinus Martir
PASKAH 2015

Sie Liturgi Paskah 2015. Sie Liturgi Paskah 2015. Sie Liturgi Paskah 2015.
WILAYAH SOLEAR WILAYAH ODILIA WILAYAH TIGARAKSA
Yohanes Doto Prabowo Nicolaus Yudhi Wigiarto YC. Tukimin
Lahir : Gn.Kidul, 29 Maret 1969 Lahir : Jakarta, 25 Nop 1972 Lahir : Boyolali, 16 Januari 1953
Lingk. : St.Vincensia Lingk. : St.Yakobus Lingk. : St.Rafael

Marcellina E.M Veronica Sri Sunarti

Berita Foto :
Suasana rapat Team Liturgi Tri Hari Suci Paskah 2015 untuk tiga wilayah (Solear/Tigaraksa/Odilia) pada
hari Minggu, 1 Maret 2015 di Perpustakaan Paroki St.Odilia.

20 Edisi V / 2015
Altar Kita
Wilayah Kode Lingkungan KK Jiwa
Database Citra Raya 1 01.01 St. Philipus Neri 72 240
Umat Katolik 01.02
01.03
St. Theresia
St. Sesilia
41
26
127
101
(update: Maret 2015) 01.04 St. Antonius 18 70
01.05 St. Markus 58 174
01.06 St. Veronika 31 117
01.07 St. Ignatius de Loyola 76 228

Citra Raya 2 02.01 St. Petrus 36 130


02.02 St. Paulus 39 117
02.03 St. Barnabas 33 108
02.04 St. Yakobus 16 53
02.05 St. Yustinur Martir 58 170
02.06 St. Kristoforus 19 66

Tigaraksa 03.01 St. Rafael 33 130


03.02 St. Agustinus 31 107
03.03 St. Bernadeth 53 211
03.04 St. Stevanus 52 166
03.05 Emanuel 59 222
03.06 St. Fransiskus Xaverius 48 197
03.07 Don Bosco 23 99
03.08 St. Maximilianus MK 16 63

Balaraja 04.01 St. Maria 27 109


04.02 St. Anna 30 107
04.03 St. Maria Imaculata 29 117
04.04 St. Maria Magdalena 68 263
04.05 St. Dominikus 25 95
04.06 St. Yoakim 32 108
SUDAHKAH
LINGKUNGAN ANDA Cisoka 05.01
05.02
St. Vincentia
St. Loudovicus
40
19
162
86
MENGGUNAKAN 05.03 St. Chatarina 36 139
DATABASE UMAT KATOLIK
Citra Raya 3 06.01 St. Gregorius Agung 43 156
INI SEBAGAI SARANA 06.02 St. Lukas 51 173
PENDATAAN & INFORMASI 06.03 St. Yohanes 82 247
06.04 Gabriel 74 279
UMAT LINGKUNGAN, 06.05 St. Klara 25 82
WILAYAH, 06.06 St. Bonaventura 35 95
06.07 St. Mikael 74 263
PAROKI 06.08 St. Arnoldus Yansen 23 85
SECARA
KONTINUE DAN Total 1551 5462
TERUPDATE ...?? Jika ada kesulitan dalam mengoperasikan software ini,
bisa menghubungi Sekretariat Paroki, Bp.Hendri
(081932592961) & Bp. Heribertus Eric Wagolebo
(081806691510).
Edisi V / 2015
23
Seputar Kita

Melalui Putri Sakristi,


aku melayani Tuhan Oleh : Yunita Nathania
Ada banyak cara untuk melayani Lingk. St.Markus
Seru dan menyenangkan, itulah yang diucapkan oleh
Tuhan, salah satunya adalah hampir seluruh anggota PAPS. Mereka sangat menikmati
PAPS. Tempat para kaum muda tugas mereka untuk melayani Tuhan. Tidak malas dan
semangat melayani Tuhan itulah kuncinya para anggota
untuk melayani Tuhan. PAPS sehing ga mereka dapat berkata ser u dan
menyenangkan. Selain itu, rasa memiliki dan kekeluargaan
antar anggota PAPS sangat terasa. Di dalam PAPS pastilah
Kita sebagai umat Katholik mulai dari anak-anak hingga ada yang namanya senior dan junior. Walaupun adanya
lansia tentu ingin melayani Tuhan kita, Yesus Kristus. Di tingkatan senior dan junior, mereka tetap saling bekerja
Gereja St. Odilia Citra Raya terdapat banyak sekali sama seolah tidak ada namanya senior dan junior. Mereka
wadah para umat Katholik untuk melayani Tuhan, salah selalu bekerja sama untuk membangun PAPS menjadi
satunya adalah Putra Altar dan Putri Sakristi atau sering lebih baik lagi.
dikenal dengan PAPS. Banyak yang bertanya, apa sih tugas PAPS itu? Sesuai
PAPS adalah suatu wadah bagi para kaum muda untuk dengan namanya Putra Altar dan Putri Sakristi, mereka
melayani Tuhan. PAPS St. Odilia dibentuk pada tahun pasti bertugas di altar dan ruang sakristi. Putra Altar
1997. Memang pada saat itu belum banyak yang bertugas di altar dan Putri Sakristi di ruang sakristi. Secara
mengenal PAPS sehingga anggotanya masih belum u m u m , PA P S m e m b a n t u Pa s t o r d a l a m
terlalu banyak. Seiring dengan berjalannya waktu, PAPS mempersembahkan misa. Tanpa Putra Altar, misa tidak
semakin dikenal luas oleh umat St. dapat berjalan dengan lancar, misalnya pada saat selesai
Odilia Citra Raya. Banyak kaum doa umat yang kemudian dilanjutkan deng an
muda yang bergabung dan ada persembahan, kalau tidak ada Putra Altar yang
banyak juga orang tua yang membunyikan gong, umat tidak mengetahui kalau saat itu
mendaftarkan anak-anaknya adalah saat persembahan. Tanpa Putri Sakristi, tidak ada
bergabung di PAPS. yang mempersiapkan perlengkapan misa, seperti piala,
sibori, ampul, persembahan, tidak ada yang menyalakan
lentera jika dibutuhkan dan sebagainya. Pada saat
penerimaan komuni PAPS membantu prodiakon dan
pastor untuk mengawasi umat jika ada kecurangan saat itu.
Kecurangan yang dimaksud di sini adalah umat yang belum
saatnya menerima komuni sudah mengambil komuni dan
ada umat yang melakukan hal-hal seperti hosti dimakan
pada saat sudah di tempat duduk, padahal hosti dimakan
pada saat komuni itu diberikan serta ada juga umat yang
sudah mendapatkan hosti tapi tidak dimakan malah
disimpan. Untuk meminimalisirkan kecurangan-
kecurangan itu, PAPS membantu mengawasinya.
Selain itu, jika ada perayaan besar umat Katholik, misalnya
natal dan paskah, PAPS perlu bekerja lebih ekstra, karena
harus membuat formasi dan pembagian tugas.
Begitulah PAPS di Gereja St. Odilia. Bagi para kaum muda
yang ingin melayani Tuhan dengan bergabung di PAPS,
silahkan mendaftar. Hampir setiap tahun, PAPS membuka
pendaftaran untuk para kaum muda. Setia dan tulus
melayani Tuhan akan berbuah sangat baik. GBU.

24 Edisi V / 2015
Seputar Kita

NGAPUSI ( Ngamen Untuk Paskah di Sini )


Berita Foto :
Berawal dari kesamaan hobi
bermain musik dan tarik suara serta
kerinduan untuk berkontribusi
pada kegiatan gereja, lingkungan
St.Yakobus mencoba mewujudkan
hal tersebut dalam membantu
panitia mengumpulkan dana
Paskah 2015.
Dengan mengambil tempat
ngamen di Garasi Mobil Pastoran,
setiap hari Minggu setelah Misa
Pagi.Tim “Ngapusi “
menyenandungkan lagu-lagu
rohani dengan iringan musik
Keroncong selama masa Pra
Paskah, yang dimulai sejak 15
Februari 2015 .

Berita Foto :
WISATA ROHANI Lingk. St.Yohanes ke Gua Kanada Rangkas Bitung (14-15 Maret 2015), dan rekoleksi masa
PraPaskah bersama Romo Asran Making, SS.CC. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun dengan tujuan mempererat
hubungan solidaritas antar umat, sehingga dapat berperan aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan dan paroki.
Wisata ini dimeriahkan oleh alunan suara kaum muda lingkungan St.Yohanes.

Edisi V / 2015
25
Seputar Kita

1 Tahun
Oleh : Theresia Mundi Astuti,
Maret 2015
Santa Odilia
English Club
B erangkat dari rasa
bersyukur atas
ke m a m p u a n y a n g
merupakan anugerah dari Allah
Bapa kita, muncul sebuah
keinginan untuk bisa berbagi
anugerah tersebut. Keinginan
tersebut melandasi terwujudnya
kegiatan Santa Odilia English Club
di gereja Santa Odilia pada setiap
hari Jumat sore di salah satu
ruangan yang tersedia di gedung
Damian.

Maka untuk memulai


mewujudkan keinginan tersebut,
diawali melalui perbincangan
ringan sebagai wadah tukar pikiran
dengan ibu Elizabeth selaku
koordinator seksi pendidikan Untuk sementara, jumlah peserta pada kegiatan English
Dewan Paroki Santa Odilia . Dan dari perbincangan Club ini dibatasi hanya sampai dengan 8-10 peserta,
tersebut, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dikarenakan keterbatasan kemampuan pembimbing yang
bersama Romo Felix Supranto SSCC, selaku Pastor semula hanya seorang diri. Pembimbing sangat menyadari
Kepala Paroki Santa Odilia. Selanjutnya kegiatan Santa kemampuan yang sangat terbatas yang dimiliki. Adapun setelah
Odilia English Club ini bernaung di bawah seksi kegiatan berlangsung beberapa waktu, ada beberapa tenaga
pendidikan dewan paroki Santa Odilia. sukarela yang secara bergantian mau meluangkan waktu untuk
membantu sebagai pembimbing pada kegiatan tersebut. Jumlah
Berdasar masukan yang diterima baik dari seksi peserta saat ini terdaftar 10 anak dari umat Santa Odilia.
pendidikan dan Pastor Kepala Paroki, maka dimulailah
kegiatan English Club tersebut pada bulan Maret 2014. Sangat disadari bahwa untuk keterlangsungan kegiatan ini
Kegiatan diutamakan pada pengenalan bahasa Inggris sangat dibutuhkan sebuah komitmen yang meliputi
melalui percakapan ringan, pengenalan kemampuan, keinginan dan ketertarikan. Besar harapan
perbendaharaan kata-kata dalam bahasa Inggris pembimbing bahwa jumlah peserta dapat segera bertambah
melalui alat bantu peraga, permainan-permainan dan sejalan bersama dengan penambahan jumlah pembimbing yang
lagu-lagu. Kegiatan ini dikhususkan bagi anak-anak mau dan bisa untuk berkomitmen bersama-sama untuk
Santa Odilia berusia 4 s/d 6 tahun (usia pra-sekolah). menjalankan kegiatan ini bersama-sama dengan penuh rasa
bersyukur.

Kegiatan diutamakan pada Semoga Tuhan senantiasa memberkati karya, niat dan
pengenalan bahasa Inggris melalui usaha kita semua. Amin.
percakapan ringan, pengenalan
perbendaharaan kata-kata dalam bahasa
Inggris melalui alat bantu peraga,
permainan-permainan dan lagu-lagu.

26 Edisi V / 2015
Bincang

Mutiara
Panggilan
Biarawan dan biarawati dalam Gereja Katolik
merupakan suatu kekayaan yang tidak dimiliki oleh gereja lain.
Namun seiring perjalanan waktu banyak rintangan yang harus
dihadapi oleh ordo dan kongregasi biarawan-biarawati. Apa
saja tantangan dan rintangan itu? Mari kita simak pengalaman Apa kira-kira penyebab menurunnya panggilan
Sr. Melani Giniati, CB yang diwawancarai oleh team melodi. sejauh suster mengamati berdasarkan pengalaman
hidup sendiri?
Sejak kapan tertarik untuk menjadi suster/biarawati? Ada beberapa indikasi yang sepertinya turut
Sebelumnya saya bukan beragama Katolik tetapi menjadi penyebabnya. Pertama, kemajuan ilmu
muslim tetapi muslim kejawen sehingga sangat toleran. Saya pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sehingga
menjadi katolik setelah tamat SMP dan bersekolah di sekolah menawarkan banyak yang sifatnya instan dan
Katolik. Saya tertarik menjadi suster karena melihat teladan menyenangkan; Kedua, peranan orangtua yang begitu
hidup para suster yang sangat ceria dan melayani banyak orang sibuk dalam karir sehingga kurang mendukung putra-
tanpa pilih kasih. putri mereka terutama dalam menanam dasar-dasar
iman Katolik yang kuat; Ketiga, berkurangnya teladan
Bagaimana tanggapan keluarga ketika menyampaikan hidup yang baik dan menarik dari sebagian biarawan dan
keinginan untuk menjadi Katolik? biarawati, sehingga kurang menarik minat dari kaum
Waktu saya sampaikan pada orangtua bahwa saya mau muda/I, tetapi kita harus berdoa dan yakin bahwa Roh
menganut agama Katolik sebenarnya orangtua tidak Kudus akan selalu berkarya menarik banyak orang untuk
menentang tetapi ayah berkata: kamu boleh menjadi Katolik bekerja di ladang Tuhan.
tetapi harus betul-betul mendalami dan hidup sebagai orang
Katolik yang baik dan benar. Namun tantangan muncul ketika
saya sampaikan pada orangtua untuk menjadi suster. Orangtua
Sebelumnya saya bukan beragama Katolik
saya tidak ijinkan tetapi saya nekat dan menjumpai romo dan tetapi muslim tetapi muslim kejawen sehingga
katakana bahwa saya mau jadi romo, maklum saya pikir suster sangat toleran. Saya menjadi katolik setelah tamat
dengan romo itu sama. Romo tertawa dan katakana pada saya SMP dan bersekolah di sekolah Katolik.
bahwa menjadi romo itu harus laki-laki, tetapi kalau kamu mau
saya akan antarkan pada romo wanita (maksud romo mau
Apa harapan suster terhadap keluarga-keluarga
diantar menjumpai suster). Romo mempertemukan saya
yang merupakan basis utama penanaman iman
dengan Sr. Yvonne Suwarti,CB dan ternyata beliau adalah orang
Katolik dalam diri putera-puteri mereka sehingga
pribumi pertama yang menjadi suster CB. Demikian ujar suster
dari sana muncul bibit panggilan untuk menjadi
kelahiran Magelang 26/11/1943 ini yang pernah 25 tahun
biarawan dan biarawati?
menjadi misionaris di luar negeri (Belanda 12 tahun, Tanzania
Panenan memang banyak tetapi penuai sedikit
10 tahun dan Belandan 3 tahun).
dan banyak dipanggil sedikit dipilih; maka pertama dan
terutama kami berdoa agar Roh Kudus sungguh
Apa tantangan yang dihadapi oleh ordo-ordo dan
berkarya dalam keluarga-keluarga untuk menumbuhkan
kongregasi pada zaman sekarang?
bibit-bibit panggilan dan semoga para orangtua
Tantangan pertama dan terutama pada zaman
mendukung putera-puterinya untuk menjadi biarawan
sekarang adalah makin menurunnya minat kaum muda/i untuk
dan biarawati.
menjadi biarawan maupun biarawati, padahal Gereja
Banyak pemudi yang tentunya tertarik
sesungguhnya masih membutuhkan kehadiran dan pelayanan
untuk masuk dan bergabung dengan suster dalam
para biarawan dan biarawati. Demikian ujar anak pertama dari 7
kongregasi CB tetapi belum paham apa itu
bersaudara ini dengan nada sedikit melambat.
kongregasi CB dan kemana harus mengajukan niat
baiknya. Maka harap suster jelaskan sedikit
tentang kongregasi CB.

Edisi V / 2015
29
Bincang
Kongregasi CB didirikan oleh Elisabeth Gruyters di Maasstricht pada 29 April
1837 dengan motto: “Dengan aku, atau tanpa aku asal Tuhan dimuliakan dan
sesama diabdi”. Kongregasi CB menghidupi semangat pelindungnya St. Carolus
Borromeus, maka kongregasi ini disebut KONGREGASI SUSTER-SUSTER
CINTA KASIH SANTO CAROLUS BORROMEUS (CB), yang berkarya
dan melayani di bidang kesehatan, pendidikan,, social dan pastoral.
Charisma CB: cinta tanpa syarat dan berbelarasa dari Yesus Kristus yang
tersalib.
Visi: yang miskin, yang tersisih, dan yang menderita diselamatkan dan
dibebaskan dalam keutuhan Kerajaan Allah.
Misi: berserah diri untuk :
- Mengembangkan relasi yang mendalam dengan Kristus dalam sikap
hidup kontemplatif dan terus-menerus berdiskresi;
- Memberikan kesaksian hidup sebagai “Hamba Yahwe”
- Mewujudkan pelayanan bagi keutuhan manusia agar semakin sesuai
dengan citra Allah sebagai tanda kehadiran kerajaan-Nya, dan
menang g api tantang an zaman dalam keg embiraan dan
kesederhanaan, dengan keberpihakkan pada mereka yang menderita
karena ketidakadilan.

Bagi adik-adik yang berniat baik bergabung dengan kami silahkan hubungi
komunitas-komunitas berikut:
1. Biara CB, St. Carolus, Jakarta
Jl. Salemba Raya 41
Tlp biara 021-3904039
Fax. 021-3920263
2. Biara CB, St. Borromeus, Bandung
Jl. Imam Bonjol 3-5
Tlp. 022-2506608
Fax. 022-2506596
3. Susteran CB Panti Rapih, Yogyakarta
Jl. Cik Ditiro 30, Yogyakarta 55223
Tlp. 0274-583617
4. Susteran St. Carolus, Bengkulu
Jl. Todak 119
Tlp. 0736 21583
5. Susteran CB, Denpasar
Jl. Suli 72, Bali 80233
Tlp. 0361-232248
6. Susteran CB, Citra Raya
Jl. Raya Utama Blok L-03
Citra Raya, Ciakar, Panongan Tangerang

30 Edisi V / 2015
Renungan

Saya begitu membenci agama orang lain, termasuk


keyakinan suami saya. Untuk bergaul saja saya tidak
berkenan, karena menurut saya “keyakinan aku yang terbaik
dan sempurna” sedangkan orang lain tidak dan selalu salah.
Sering saya melakukan hal-hal yang ekstrim “jahat” di dalam
rumah, seperti membuang benda-benda rohani (Alkitab,
Rosario, dan Lagu Rohani) milik suamiku. Semua tindakan
itu menurut saya benar. Pada suatu ketika Tuhan menyapaku
dengan lembut. DIA menyadarkanku bahwa semuanya itu
salah, dan Tuhan sendiri menuntun saya ke dalam
pertobatan. Tuhan hadir dalam dua buah hati kami,
sehingga saya mulai berubah. Saya menjadi sadar bahwa jika
saya tetap dengan kondisi semula, berarti saya juga
membuka kesulitan yang sama bagi anak-anak dalam

Proses Imanku, menentukan iman mereka.


Akhirnya saya memutuskan untuk menerima dan
mengimani Tuhan Yesus serta membiarkan DIA mengatur
mengenal Yesus jalan hidup saya sesuai rencana-NYA. Seperti tertulis dalam
firman Tuhan (Yoh 14:6), Yesus bersabda, “Akulah jalan dan
kebenaran, dan hidup”. Ayat ini yang meyakinkan saya
Oleh : : Linda M bahwa Tuhan Yesus adalah yang terbaik, sehingga saya harus
Lingk.St.Paulus untuk lebih mengenal Yesus. Beberapa cara pengenalan
akan Yesus, misalnya aktif dan melibatkan diri dalam
Dalam Perjalanan hidup manusia tentunya kita kegiatan di lingkungan dan paroki. Mulai terbentuklah
mengenal “proses” baik dalam iman maupun kehidupan, pribadiku yang sebelumnya rapuh menjadi kuat. Sehebat-
yang semuanya membutuhkan “perjuangan”. Tidak mudah hebatnya rumah tangga, tetap rumah tangga yang ideal
untuk dilalui jika tanpa adanya penyerahan diri secara total adalah yang se-iman.
dan siap menerima semua rencana Allah dalam hidup kita.
“Dulu” sebelum saya mengenal Yesus, saya adalah seorang Hidup bersama dengan pasangan hidup yang
pribadi yang rapuh dan egois sehingga apa yang saya berbeda agama selama sembilan tahun ibarat
lakukan itu yang benar. Sering kali saya menemukan satu kapal dengan dua nahkoda
kesulitan dan ketidakpastian dalam jalan hidup saya, seperti
proses menentukan pilihan untuk mengimani Yesus. Bagi Renungan:
saya bukanlah hal mudah untuk hijrah keyakinan, karena Buat saudara-saudaraku yang saat ini sedang
saya terlahir dari keluarga muslim yang taat, ketat dalam bimbang dalam iman, segeralah tentukan pilihanmu
budaya dan agama. Saya adalah anak pertama dari lima kepada Yesus, karena DIA-lah panutan terbaik. Selamatkan
bersaudara yang tentunya sangat menjadi harapan bagi perkawinanmu dari konflik perbedaan, terutama demi
keluarga. Sejak dini saya sudah dibelenggu dengan ajaran- keturunanmu menentukan hidup dengan iman teguh.
ajaran agama dan adat istiadat yang kuat, sehingga saya Karena adu argumen tentang agama satu dengan yang lain,
tumbuh dengan karakter yang disiplin, tegas dan semua itu tidak ada gunanya. Bukan agama yang membawa kita ke
telah tertanam kuat dalam jiwa saya. Namun dengan dalam surga, melainkan iman dan perbuatan kita yang
berjalannya waktu, Tuhan punya rencana lain untuk hidup harus dipertanggung jawabkan kepada Allah Sang
saya. Pencipta. Allah selalu setia menunggu kita. Kapan kita mau
DIA mempertemukan saya dengan seorang dekat dengan-NYA. Tergantung apakah kita mau atau tidak
pendamping hidup yang berbeda keyakinan/agama. Inilah untuk membuka diri dan hati untuk mengundang Yesus ke
awal proses iman saya dimulai untuk menyatukan dalam kehidupan kita. Untuk menuntun kita kepada
perbedaan serta ketidaknyamanan dalam keluarga. Hidup keselamatan. Di dunia tidak ada yang sempurna, namun
bersama dengan pasangan hidup yang berbeda agama kesempurnaan akan terasa jika kita mau melaksanakan apa
selama sembilan tahun ibarat satu kapal dengan dua yang dikehendaki Allah.
nahkoda. Hari demi hari saya mencoba mencari jalan Semoga pengalaman iman saya ini bisa menjadi
terbaik, namun karena prinsip dasar dalam hidup saya yang motivasi bagi saudara-saudaraku terkasih untuk berani
kuat, sehingga saya semakin sulit menentukan sikap yang membuka diri dan menentukan pilihan kepada Yesus.
bertentangan dengan batin. Percayalah …. Tuhan Yesus akan selalu menuntun jalan
hidup kita. Amin.

Edisi V / 2015
33
Renungan

Kasih itu memberi


tanpa Henti
K asih merupakan kata yang sangat mudah
diucapkan tetapi sulit untuk dipraktekan dalam
kehidupan kita sehari-hari. Inti ajaran Kristiani
adalah kasih dan mengampuni orang lain. Kasih menurut
Ibu Theresa adalah memberi-memberi-memberi sampai
orang yang diberi itu menyakiti hati kita, bahkan
membunuh kita, inilah kasih yang sesungguhnya. Tanda-
Oleh : Yoseph Donatus Sehadun
tanda orang yang dewasa dalam iman adalah kasih, yaitu : Jikalau engkau memberi sedekah, janganlah diketahui
Sabar, Murah Hati, Tidak Dendam, Tidak Pemarah, tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu (Mat. 6 : 3).
Saling Mencintai, Saling Menghormati. Inti dari ajaran Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi,
Kristiani adalah kasih dan mengampuni orang lain agar maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
kita diselamatkan. Sekalipun kita rajin berdoa, ke Gereja, membalasnya kepadamu (Mat. 6 : 4).
membaca kitab suci, pandai berkhotbah, tetapi jika kita Sebagaimana halnya semua orang yang berbuat baik. Berilah
tidak mempunyai kasih dan mengampuni orang lain, kita sedekah dari harta milikmu, matamu jangan menyesal apabila
sama sekali tidak berguna dihadapan Allah, sekalipun kita engkau memberi sedekah, muka jangan kau palingkan dari
membagi-bagikan segala sesuatu yang ada pada kita, tetapi seorang miskin, niscaya wajah Allah pun tidak akan
jika kita tidak mempunyai kasih dan mengampuni orang dipalingkan darimu (Tobit 4 : 7). Sebab mereka semua
lain, tidak ada Faedahnya bagi Allah, karena yang Allah memberi persembahan dari kelimpahannya, tetapi janda ini
kehendaki kasih dan mengampuni orang lain. Agar kita memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh
berguna dihadapan Allah. nafkahnya. (Mat. 21 : 4)
Allah telah menunjukan kasih-Nya kepada kita, ia Pertanyaannya : Maukah kita teladani hidup Ibu Theresa
rela putra-Nya yang tunggal mati dikayu Salib untuk dan seorang janda miskin dalam kehidupan kita ? Memang
menebus dosa-dosa kita agar kita diselamatkan dan sangat sulit bagi kita untuk meneladani hidup dari kedua
memperoleh hidup yang kekal. Inilah kasih Allah yang tokoh ini karena hampir 99,9% umat Katolik pandai
nyata kepada kita. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia mengucapkan kata kasih sulit untuk dipraktekan dalam
tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan tidak kehidupan kita, maka marilah kita renungkan Firman Allah
sombong (1 Kor. 13 : 4) Apabila dalam kehidupan kita agar kasih, mengampuni orang lain dan membantu saudara-
sungguh-sungguh menjalankan kasih, mengampuni saudara kita yang berkekurangan. sungguh-sungguh kita
orang lain dan kebenaran Allah, niscaya Allah akan lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari Tuhan memberkati.
membalasnya. Mungkin kita masih ingat pada misa rabu Amin.
abu yang dipimpin oleh Romo Asran, khotbah tentang :

Berita Foto :
Minggu, 15 Februari 2015 di
ruang Paulus, gedung Damian
diadakan rekoleksi sehari seksi
Katekese, yang membahas
evaluasi kegiatan-kegiatan yang
telah dilakukan selama tahun
2014, serta rencana kegiatan di
tahun 2015. Hadir juga pastor
Asran Making,SS.CC.

34 Edisi V / 2015
Renungan

Oleh : Gabriel Grey


Membangun
Kesadaran
P EDULI adalah
p e r i h a l
bagaimana hati
nurani kita bicara. Bagaimana
untuk
kita proaktif terhadap kondisi di
lingkungan sekitar kita, dan mau
Saling Peduli
melibatkan diri pada setiap
Maka termasuk dalam kategori manakah kita ?
persoalan dalam hidup. Orang-
semoga kita tidak termasuk dalam ketiga kategori orang
orang peduli adalah mereka yang
yang tidak peduli tersebut. Semoga kita masih menjadi
terpanggil melakukan sesuatu
manusia yang peduli. Manusia yang tidak takut untuk peduli,
dalam rangka memberi inspirasi,
manusia yang tahu bagaimana cara untuk peduli, dan
perubahan, dan kebaikan kepada
manusia yang memiliki hati nurani yang bekerja dengan
lingkungan di sekitarnya. Ketika
baik.
i a m e l i h a t s u a t u ke a d a a n
Permasalahan yang paling sering kita jumpai dalam
tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi masyarakat maka
kehidupan sehari-hari adalah soal kepedulian terhadap
dirinya akan tergerak melakukan sesuatu. Karena apa
“sesama”. Siapa sesama kita? Tentu sesama tidaklah dibatasi
yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau
dengan pemahaman "yang sama dengan saya" dalam arti
membantu kondisi di sekitarnya.
"status sosial yang sama", "agama yang sama", "suku yang
Lain halnya dengan sikap TIDAK PEDULI.
sama". Orang-orang yang miskin, bahkan yang paling hina
Banyak hal yang terkadang membatasi hati nurani kita
sekalipun adalah sesama manusia juga. Sebagai orang yang
untuk cenderung bersikap tidak peduli. Yang pertama
dipandang hina, mereka memerlukan cinta kasih dan
mungkin karena “takut”, takut akan konsekwensi yang
kepedulian dari orang-orang yang hidup lebih baik dari
mungkin kita dapat jika kita ikut terlibat dalam suatu
mereka. Kepedulian kepada sesama, khususnya pada orang-
persoalan. Bisa juga dikarenakan kita tidak tahu
orang yang dipinggirkan dan dipandang hina oleh orang lain
bagaimana caranya untuk peduli. Dan yang terakhir
adalah cermin dari kesetiaan kepada Tuhan. Cinta yang tulus
adalah kemungkinan bahwa kita sudah menjadi manusia
kepada Tuhan adalah cinta yang kita tunjukkan kepada
yang hidup tanpa hati nurani.
sesama kita yang menurut kacamata kita tidak layak untuk
mendapatkan cinta.

Berita Foto :
Paskah Ceria 2015 BIA
St.Odilia berlangsung
meriah pada hari Minggu,
12 April 2015 di Lt.3
Gd.Damian. Acara
dibuka oleh Bp.Sudadi
(DPH) dan disaksikan
oleh ribuan umat yang
berg embira bersama
dengan atraksi-atrkasi
menarik dari anak-anak
BIA dari 33 lingkungan.
Berlangsung 5 jam, acara
ditutup pkl.15.00wib.
Selamat Paskah 2015.

Edisi V / 2015
35
Renungan

Arti
Sebuah
Kehidupan
Oleh : Bernadette Susi E
Lingk. St. Gregorius Agung

S etelah Tuhan menciptakan Langit dan


dengan segala isinya, akhirnya terbentuklah
Bumi

dunia, dan setelah itu lahirlah manusia di dunia


ini. Mungkin mucul pertanyaan yang perlu kita jawab yakni,
untuk apa kehidupan di dunia ini??? Apakah hidup untuk
Wilayah Citra III
Mengapa….. kita seringkali menjilat orang lain
untuk kepentingan diri kita, menyalahkan orang lain
utuk menyelamatkan kepentingan diri kita sendiri?...
perjuangan atau hidup dengan pengharapan untuk mencari-cari kelemahan orang lain untuk menjatuhkan
mencapai suatu kebaikan dan Berkat Tuhan??? mereka dan suka mementingkan diri sendiri? Tidak
sadarkah bahwa… diri kita mungkin lebih banyak
Sadarkah kita bahwa… hidup di dunia ini tidak akan
kekurangannya dibanding dengan orang yang tiap hari
lama?... Apa yang kita kejar selama ini tidak akan pernah
kita cari-cari kesalahannya?... menjilat itu merupakan
menemani kita di liang lahat?.... Semua kesenangan kita di dunia
perbuatan yang nista dan perbuatan itu sejatinya tidak
tidak akan selamanya kita nikmati?... Dari hari kehari diri kita
ada bedanya dengan menjilat kotoran kita sendiri?
semakin menua dan semakin renta?... Kita selalu dikejutkan oleh
Sadarlah bahwa hidup itu hanya sementara….
kejadian-kejadian yang menimpa diri kita…, misalkan teman
kita yang dulu masih bermain bersama kita, sekarang ia sudah
bermain dengan anak-anaknya? Kita sering kali terlena oleh
kehidupan dunia ini, sehingga kita melupakan jati diri kita dan Mengapa….. kita berpamer ria untuk kekayaan
lupa bahwa kita tidak kekal di dunia ini. atau keberhasilan yang kita capai, sampai terkadang kita
buat status di Facebook atau BB, biar semua orang baca
Mengapa kita seringkali terlena dengan aktivitas kita dan mengetahuinya?.... kita bersaing dengan tidak sehat
dalam mengejar harta, jabatan, kedudukan, pangkat dan hanya untuk mengejar kebahagiaan semu? ... kita
mengabaikan nurani kita sebagai seorang manusia? Kita seringkali cemburu apabila orang lain mendapat
seringkali menginjak-injak orang lain dan menghina orang yang kesenangan?... kita sering kali berpanas hati dan iri, jika
tidak seberuntung kita. Tidak sadarkah kita bahwa… kebahagiaan hinggap di tetangga kita?... kita seringkali
kemungkinan orang yang kita injak-injak dan hina itu lebih bersorak-sorak jika orang lain mendapat malapetaka
mulia dibandingkan dengan kita?... diri kita mungkin atau kesedihan?... kita tidak pernah bersyukur dengan
berlumuran dengan dosa? Mengapa kita seringkali lebih fokus karunia yang telah diberikan oleh-NYA kepada kita?
dalam mencari-cari kesalahan orang lain, menggunjing orang Tidak sadarkah bahwa itu semua adalah perbuatan yang
lain, mencaci orang lain dan membuka aib orang lain di hadapan sia-sia?? Apakah kita tidak sadar bahwa hal itu akan
teman-teman kita? Tidak sadarkah bahwa … mereka itu berakibat buruk bagi diri kita… Tidakkah kita sadar
sejatinya adalah saudara-saudara kita?... kita sejatinya makhluk bahwa ….. mereka itu juga saudara-saudara kita?...
yang beragama dan diri kita seringkali berkhotbah tentang mereka itu sejatinya adalah diri kita sendiri? Di mana hati
moral dan kebaikan di hadapan banyak orang? Kemanakah nurani kita sejatinya? Kemanakah rasa kemanusiaan kita
naluri kita sebagai seorang manusia? Pernahkah kita sebagai umat yang beragama????
membayangkan jikalau itu semua menimpa kita, saudara kita
atau kerabat kita? Pernahkah kita mencoba berfikir bahwa Tidak sadarkah kita bahwa…
semua itu merupakan hikmah yang perlu kita pelajari untuk
makin menjadikan diri kita sebagai seorang insan sejati? kemungkinan orang yang kita injak-
injak dan hina itu lebih mulia
dibandingkan dengan kita?...

36 Edisi V / 2015
Renungan

Tidakkah …… lebih baik jika hari-hari kita diisi


dengan perbuatan yang baik?...... lebih mulia jika hidup kita
bermanfaat bagi orang lain?.... lebih bahagia jika keberadaan
kita dapat memancarkan kebahagiaan bagi orang lain?....
lebih berbahagia apabila kita bisa berbagi dan peduli pada
sesama.
Ingatlah, hidup di dunia ini hanya sejenak. Di
depan sana masih banyak hal yang mesti kita perbuat untuk
bekal kita nantinya. Kerendahan hati menuntun kita pada
kekuatan bukan kelemahan. Mengakui kesalahan dan
melakukan perbuatan atas kesalahan adalah bentuk
tertinggi dari penghormatan pada diri sendiri. Jadikan diri
kita bermanfaat bagi diri kita dan juga orang lain……
Menapaki perjalanan Kehidupan, memahami arti
sebuah perjalanan hidup, bahwa itu semua menjadi suatu
Rahasia Keberhasilan
pembelajaran, permenungan, pengorbanan dan juga
Keihklasan. Mari kita tetap menjadi anak Tuhan yang
Hidup Anda
rendah hati dan selalu sadar bahwa semua yang kita miliki
karena anugrah Tuhan semata, jaga hati, sikap, ucapan
maupun tindakkan kita supaya tidak jatuh ke dalam dosa 1. Bangunlah satu jam lebih awal dari biasanya
kesombongan dan gunakan waktu hidup dengan sebaik- untuk saat teduh.
baiknya, karena tidak ada yang menjamin, bahwa setiap
orang bisa hidup lebih lama lagi di dunia. 2. Ampunilah orang lain lebih dahulu dan
Tuhan memberkati kita semua……..Amin ulurkanlah tangan untuk perdamaian.

3. Buanglah kebiasaan mencari-cari kesalahan


sekilas info orang lain.

4. Ingatlah, bahwa hari ini dapat menjadi hari


terakhir Anda.

5. Berusahalah untuk mengembangkan buah Roh


sukacita dengan kekuatan Roh Kudus.

6. Jangan terpuruk dalam masalah yang sedang


Anda hadapi. (Ingat Roma 8:28).

7. Tunjukanlah kebaikan Anda kepada orang lain


dengan penuh kerendahan hati.

8. Tingkatkanlah belas kasihan Anda kepada orang


lain sesuai dengan hati Yesus.

9. Janganlah memperbesar hal-hal kecil yang ada


dalam hidup Anda.

10. Berjuanglah untuk memiliki hati Yesus dengan


mengembangkan Sembilan buah Roh.

Edisi V / 2015
37
Renungan

Bersabar Dalam
Penderitaan
Kita sering bertanya dimana kehadiran Allah dalam deritanya. Tidak ada
seorang manusia yang luput dari penderitaan, walaupun sudah berusaha
menghindarinya. Penderitaan dapat membuat orang kehilangan
harapan, sulit menerima kenyataan, membuat seseorang mengalami
kegelapan iman bahkan menjauhkan diri dari Allah. Kita sering merasa
yang paling menderita dan bertanya dimana kehadiran Allah dalam
deritanya. Penderitaan merupakan pengalaman hidup manusia selama ia
masih ada di dunia ini. Beban hidup yang kerap dijalani manusia adalah Oleh : Yoseph Donatus Sehadun
sebagai berikut : Menderita kemiskinan/beban ekonomi, sakit, konflik
keluarga, kesepian, kegagalan, pengkhianatan, kecelakaan, kematian. Beban penderitaan akan menjadi lebih ringan
Ada kalanya penderitaan disebabkan karena perbuatan sendiri dan karena Allah memberi kekuatan untuk dapat
kadang karena perbuatan orang lain. Penderitaan dapat menjauhkan kita bertahan. Kita percaya Allah turut bekerja
dari Allah atau malah mendekatkan kita pada Allah. melalui masalah hidup dan mengajak kita lebih
dekat kepada-Nya untuk merasakan kasih-Nya
yang memungkinkan kita untuk berbagi kasih
Bagaimana sikap orang beriman ketika menghadapi penderitaan ? kepada yang lain. “Karena bagiku besar kasih
Memang sulit untuk memiliki perspektif yang benar ketika menghadapi Allah akan dunia ini, sehing ga ia telah
masalah, tetapi bila terus tenggelam dalam keputus-asaan maka itu tidak mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya
sehat. Penderitaan akan bernilai bila kita dengan rela menyatukan beban setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
kita dengan Yesus yang menderita dan wafat di kayu Salib demi binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”
keselamatan umat manusia. Inilah bukti nyata kebaikan dan kasih Allah (Yoh. 3 : 16)
kepada manusia dengan mengorbankan putra-Nya. Yesus telah “Pasanglah telinga kepada doaKu ya Tuhan dan
menebus manusia yang berdosa agar dapat menikmati kebahagian Abadi perhatikan suara permohonanku” (Maz. 86 : 6)
di Surga. Yesus membawa kita kepada Allah, kita layak bersyukur. Syukur Allah maha kasih, bantulah kami untuk melihat
yang terus menerus bukan sekedar ucapan belaka tetapi juga dalam penderitaan kami dalam kasihMu bahkan dalam
perilaku hidup sehari-hari. Merenungkan karya penyelamatan Allah, situasi tersulit sekalipun. Amin
membuat kita selalu bersyukur.

Berita Foto :
M i n g g u , 1 5 Fe b r u a r i 2 0 1 5
merupakan perayaan hari Valentine
bagi Legio Maria Presidium Pintu
Surga, dengan membagi-bagikan
coklat kepada anak-anak seusai
mengikuti misa Minggu pagi. Ini
bukan saja ungkapan kasih kepada
pasang an hidup, namun yang
terpenting semangat berbagi kepada
sesama. Ini meng gambarkan
semangat Legio yang meneladani
semangat Bunda Maria sendiri
dengan penuh kasih dan murah hati
kepada sesama.

38 Edisi V / 2015
Renungan
“Once Upon A Twilight” Ternyata seekor kupu-kupu pun ikut menyimak
pembicaraan itu. Dari atas sebuah rumput dia
in Citra Raya berkata: “Saya lebih setuju pada apa yang
dikatakan bunga tadi. Menjadi sesuatu yang indah.
Oleh : Benget Besalicto ST Tapi jangan berhenti cuman sekali. Dulu saya
Lingkungan Markus adalah sebutir telur. Lalu menjadi seekor ulat yang
Taman Puspita, Citra Raya jelek. Kemudian saya memasuki sebuah
kepompong. Lama sekali rasanya saya disana. Saya
menderita di dalamnya. Kepompong itu memang

S enja itu aku duduk termenung di sebuah bangku dekat


Danau Water World, Citra Raya. Sihir matahari masih
menyisakan keindahan. Namun keremangan datang
perlahan menghamparkan kesunyian. Suara-suara burung yang masih
tersisa pun akhirnya sirna.
tidak mengenakkan. Tapi saya tetap bertekat
untuk merubah diri saya agar menjadi kupu-kupu
indah. Sama sekali tidak mudah. Tapi saya tetap
bertekad dan berjuang. Akhirnya perjuangan saya
berhasil. Saya keluar menjadi kupu-kupu yang
Sejenak aku menebarkan pandangan. Mencoba mencari titik-
indah sebagaimana kalian lihat sekarang ini,”
titik landasan untuk membangun pemikiran. Namun aku
katanya.
mengambang dalam keheningan. Dan keheningan itu melarutkanku
dalam suatu perenungan. Rentetan pertanyaan datang menghujam ke Sejenak danau itu kembali hening, seperti
dalam pikiran. Ada banyak sekali. Semuanya tentang alam dan berusaha merenungkan semua pernyataan yang
kehidupan. sudah diungkapkan. Aku pun mengambang
diantara semua jawaban yang diberikan. Sekali lagi
Lalu seekor burung memecahkan keheningan itu. Lewat
aku menebarkan pandangan, mencari-cari suatu
kicauannya, dia merumuskan rentetan pertanyaan itu menjadi satu
pijakan untuk mendaratkan tuntas sebuah
pertanyaan besar: “Apakah arti hidup?”
jawaban. Namun tak tersua suatu pijakan. Hanya
Danau itu kembali jatuh pada keheningan. Semua makhluk di angin semilir kemudian memainkan rambutku
sana sepertinya tersirap pada suatu perenungan serius untuk mencari
jawaban.
Tak lama berselang, seekor kumbang berkata: “Hidup itu Kini giliran hujan yang
untuk menikmati semua madu pada bunga-bunga. Setiap hari saya angkat bicara. “Hidup itu
bangun pagi dan langsung menikmati manis dan lezatnya. Begitu hanyalah air mata”.
banyak bunga tersedia. Tak pernah sedetik pun saya khawatir tidak
akan menemukan madu bunga.” “Saudaraku, aku datang diutus Tuhan untuk
Tapi seekor semut dengan cepat membantahnya, dengan memberi jawaban pasti bagimu. Percayalah
berkata: “Oh bukan, kau itu salah. Yang benar adalah hidup itu untuk kepadaku. Kau mungkin tidak puas atas semua
bekerja keras. Senantiasa bekerja keras untuk mendapatkan makanan. jawaban yang telah diberikan. Sebenarnya, hidup
Bagi saya dan bagi semua kelompok saya. Dan terutama Ratu saya. adalah gabungan dari semua yang telah dikatakan
Tidak perduli resiko apa pun, saya akan senantiasa mengatasinya, demi itu. Masing-masing merupakan bagian dari suatu
mendapatkan makanan. Jadi setiap hari saya akan senantiasa bekerja proses kehidupan. Naik dan turun, bekerja,
keras.” menderita dan bersukaria. Semuanya berjalan silih
Lalu hujan pun turun mengguyur mereka semua. Kini giliran berganti menjadi sebuah untaian kepompong yang
hujan yang angkat bicara. “Hidup itu hanyalah air mata. Rentetan akan membentukmu dan membaharuimu. “
penderitaan yang tiada henti-hentinya mendera kita. Kita tidak bisa “Kau akan jatuh dan bangkit diantara
berbuat apa pun untuk mengatasinya. Kita hanya bisa mencucurkan air derita dan sukacita, dari satu kepompong ke
mata.” ke pompong lainnya. Tuhan telah
Sehabis hujan, sekuntum bunga memekar indah di tepian memampukanmu. Karena Kerajaan Tuhan ada
danau itu. “Hidup itu adalah proses untuk menjadi sesuatu yang indah. dalam dirimu. Karena itu bersama Tuhan kau
Walau pun hanya sementara, tapi saya akan berusaha memekarkan senantiasa mampu. Jangan ragu. Berbahagialah.
diriku untuk menjadi sekuntum bunga yang mekar indah dipandang Sambil tetap maju. Tidak apa-apa kalau kau jatuh.
mata. Itulah tujuan hidupku,” kata sekuntum bunga. Tetapi tetaplah bangkit dari satu kepompong ke
Seekor elang mendengar pernyataan itu dari atas sebuah k e p o m p o n g l a i n n y a . Te r u s m e n j a l a n i
pohon kelapa. Dia mempunyai pendapat lain soal hidup. “Hidup itu perubahan...eh maksud saya pertobatan..., sampai
adalah persoalan terbang tinggi dan semakin tinggi ke angkasa. Saya engkau mencapai keindahan hidup yang tertinggi
harus mencapai yang tertinggi untuk memudahkanku mengamati dan sebelum kelak akhirnya engkau mati. Inilah pesan
mengusai semua yang dibawahku. Terutama mangsa-mangsaku. Agar Tuhan. Selamat Paskah Saudaraku. Bangkitlah dan
aku tetap menguasai mereka.” songsong perubahanmu itu...”

Edisi V / 2015
41
Renungan

ALLAH Oleh : Lubertus Agung


Terle pas dari semua
Berpeduli pertentangan tersebut, tampaknya Allah
tetap meghendaki agar Yesus satu-

Kepada Kita satunya Penyelamat dunia, penebus dosa


manusia. Rencana penebusan Allah ini
sungguh diluar pemahaman akal budi dan
hati manusia. Tidak dapat dipikirkan dan

S ejak semula Allah telah menunjukkan kepedulian-Nya


pada manusia. Kepedulian pertama dan utama Allah
adalah keselamatan bangsa Israel yang disebut sebagai
bangsa pilihan-Nya. Kita tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang
tidak setia. Mereka mudah jatuh dalam sikap egoisme, pengingkaran
diselami. Bahwasannya, Yesus sebagai
“Penebus Tunggal” harus diserahkan ke tangan
musuh dan mati dengan cara yang tidak
manusiawi. Seolah-olah Yesus melakukan
kejahatan yang besar. Tetapi secara iman kita
akan janji setia kepada Allah. Mereka tidak menyadari bahwa ketika pahami bahwa Rencana Allah datang pada situasi
mereka lapar dalam perjalanan ke tanah Terjanji, Allah menurunkan yang kontradiktif, yang ingin mengubah
manna dari surga; ketika mereka diperbudak di Mesir, Allah kejahatan menjadi kebaikan atau berkat bagi
membebaskan mereka; ketika mereka dibuang ke Babel, Allah banyak orang. Dan orang yang tepat terwujud-
mengeluarkan mereka melalui raja Koresy, raja Persia, dan seterusnya. Nya rencana Allah itu ialah Yesus Kristus yang
Di sini kita pahami bahwa betapa Allah berpeduli terhadap bangsa Israel. dipilih-Nya sendiri untuk menanggung segala
Tidak hanya itu, Allah tidak pernah berhenti berpeduli terhadap dosa manusia. Maka Allah menghadirkan Yesus
mereka. Maka wujud kepedulian Allah kemudian adalah dengan kedunia ini dalam dua aspek kepribadian, yaitu
mengutus para nabi-Nya (seperti nabi Elia, nabi Musa, nabi Yesaya, nabi aspek manusia dan Ilahi.
Amos dan lain-lain) untuk menegur dan menobatkan umat Israel untuk Sebagai manusia, Yesus kelihatannya
kembali pada jalan yang benar. Dengan mengutus para nabi itu, tidak menginginkan adanya suatu kematian atas
diharapkan mereka menjadi bangsa yang bertobat. Tetapi ternyata jauh diri-Nya. Peristiwa yang menggoncang hati
dari harapan. Yesus adalah persitiwa di Taman Getsemani
Hukuman demi hukuman yang menimpa mereka, mereka ketika maut hendak datang menjemput-Nya.
tetap saja tidak percaya kepada Allah. Mereka menanti penyelamat yang Dalam peristiwa itu muncullah rintihan
sungguh-sungguh membebaskan mereka dari permusuhan bangsa lain. manusiawi Yesus dalam doa-Nya, “Ya Bapa-Ku,
Mereka menginginkan Penyelamat yang dapat mengangkat senjata agar jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini
dapat berperang melawan penjajah Romawi saat itu. Dari gambaran daripada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku,
hidup orang Israel seperti itu, kita dapat mengatakan bahwa bangsa melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Luk
Israel adalah bangsa yang tidak memiliki rasa syukur atas cinta dan 22:42). Ini adalah suatu sikap hati yang sadar dan
kepedulian Allah terhadap mereka. Dengan kata lain, di dalam hati penuh pasrah Yesus terhadap kehendak Bapa-
orang Yahudi tak seberkas pun rasa syukur terhadap kebaikan Allah. Nya, yang siap untuk disalibkan. Melalui
Kepedulian Allah yang terbesar adalah hadir dalam diri Putera- kekuatan doa itu, Yesus pun menyerahkan diri-
Nya, Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah satu-satunya Penyelamat yang Nya pada kuasa maut untuk disalibkan.
terakhir yang dipilih Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Yesus Menyerahkan diri bukan berarti Yesus jatuh total
adalah alfa dan omega dari kehidupan dan keselamatan manusia. pada kuasa kegelapan/maut, melainkan
Rencana Allah yang hebat atas diri Yesus menimbulkan pertentangan menunjukkan kerelaan-Nya terhadap kehendak
yang hebat pula bagi para ahli Taurat, orang Farisi, Imam-imam kepala, Bapa-Nya dan ingin memberikan yang terbaik
dan penatua-penatua bangsa Yahudi, serta para pejabat pemerintah kepada kita. Ini juga menunjukkan kepedulian
zaman itu. Mereka sungguh terancam dengan kehadiran Yesus. Mereka Allah terbesar kepada kita di mana Yesus Putra-
merasa tersaingi, merasa takut jangan sampai mereka tidak terpandang Nya dibiarkan-Nya mati dengan cara di salibkan.
dan terhormat lagi di mata masyarakat. Jabatan mereka tidak berarti lagi
di mata dunia karena banyak orang yang beralih untuk mengikuti dan
percaya kepada Yesus. Oleh sebab itu mereka menolak kehadiran Yesus. Kepedulian Allah yang terbesar
Karena menolak mereka pun berusaha untuk membunuh Yesus. Tentu
dengan berbagai macam cara mereka lakukan untuk bisa menangkap adalah hadir dalam diri Putera-Nya,
dan membunuh Yesus Yesus Kristus.

42 Edisi V / 2015
Renungan

Kematian Yesus di salib memperlihatkan kemanusiaan


Yesus kepada dunia yang lahir dalam rupa manusia.
Allah lahir dalam rupa manusia “Firman itu telah
menjadi manusia” (Lih.Yoh 1:14). Kekaguman kita
hendaknya semakin bertambah dan menjadi-jadi, Lalu sebagai orang beriman kristiani, bagaimana kita
apabila kita menemukan semua yang telah dibuat dan memandang, memahami, dan menanggapi serta menghayati
diderita oleh Yesus demi kepedulian dan cinta kepada kepedulian Allah itu. Kalau Allah berpeduli itu berarti ada suatu
kita. Sebenarnya, untuk menebus kita, Yesus cukup kehendak yang kuat dari Allah bagi kita agar kita juga
mengalirkan setetes darah-Nya atau meneteskan berpeduli. Berpeduli terhadap satu dengan yang lain. Maka,
setitik air mata atau cukup dengan memanjatkan doa Paskah adalah sebuah kepedulian bagi kita akan karya
untuk kita. Dan santo Yohanes Krisostomus keselamatan Allah, akan cinta kasih Allah yang tanpa batas
menambahkan, “Apa yang sebenarnya cukup untuk kepada kita. Dan kerelaan Kristus menderita sengsara dan
penebusan kita tidak cukup menandingi cinta dan disalibkan mendorong kita agar kita juga mampu memikul salib
kepedulian Allah yang luar biasa hebat terhadap kita. hidup kita sampai akhir hayat. Tentu ada sebuah janji akhir jika
Namun, Allah tidak hanya ingin menebus kita, karena kita setia memikul dan menanggung segala derita hidup kita.
cinta-Nya yang begitu luar biasa, Ia menantikan juga Janji akhir itu ialah kebahagiaan dan kemuliaan. Sebab iman kita
cinta dan kepedulian yang sama dari pihak kita. Oleh percaya bahwa hanya orang yang setia memikul salib dan taat
karena itu, diputuskan-Nya menjalani suatu kehidupan pada kehendak Bapa akan memperoleh keselamatan dan
p e nu h p e n d e r i t a a n d a n ke s e n g s a r a a n d a n kemuliaan kekal. Yesus Kristus adalah tokoh setia dan taat pada
menanggung kegetiran kematian yang paling dahsyat. kehendak Allah. Tidaklah salah kalau kita para pengikut-Nya
Dengan demikian, Ia mendorong kita untuk mengerti meneladani kesetiaan dan ketaatan Yesus yang sangat berpeduli
cinta dan kepedulian-Nya kepada kita tanpa batas. untuk keselamatan kita.
“Santo Paulus menambahkan, “Dan dalam keadaan Kemanusiaan Yesus secara kasat mata disaksikan oleh
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan seluruh dunia dari persitiwa kelahiran-Nya sampai pada
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” persitiwa sengsara dan wafat-Nya di salib. Namun, keilahian-
(Flp 2:8). Dengan ketaatan yang luar biasa inilah, Yesus Nya adalah sebuah misteri. Dan misteri itu dipegang oleh Allah
meskipun mati dengan cara yang tidak pantas dan sendiri. Misteri kebangkitan Yesus menggambarkan unsur
sungguh mempermalukan, kita akui bahwa Allah keilahian Yesus yang dapat menjawab kehendak Bapa-Nya,
sung guh berpeduli kepada kita. Allah tidak yaitu bahwa sesuai dengan apa yang disabdakan-Nya bahwa Ia
menghendaki kita mati binasa dalam keabadian, akan bangkit pada hari ketiga. Inilah unsur misteri dari sebuah
melainkan Allah menghendaki kita memperoleh sintesa antara kemanusiaan dan keilahian Yesus. Hidup,
kehidupan dan keselamatan kekal. sengsara dan wafat ditengarai oleh sebuah cahaya kebangkitan.
Ketaatan Yesus sebagai penebus dan seluruh Dengan peristiwa kebangkitan itu, Allah ingin agar Putra-Nya
perjuangan jalan salib-Nya berakhir dengan suatu dipermuliakan dan dengan ketaatan Yesus menderita sengsara
penyerahan diri total. Sebagai manusia, Ia merasakan dan wafat disalib berarti juga di dalam Yesus, Allah
kesendirian di atas salib. Perasaan manusia-Nya yang dipermuliakan.
ingin bebas dari penderitaan muncul . “AllahKu, Dengan demikian sampailah kita pada sebuah
AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Ini permenungan bahwa Allah sungguh berpeduli atas kita sebagai
seolah-oleh Yesus merasa ditinggalkan sendirian oleh umat-Nya. Allah tidak menghendaki agar satu dari antara kita
Allah. Namun, yang paling mengagumkan kita ialah tidak terpisahkan daripada-Nya. Asalkan kita secara konsisten
bahwa Yesus sampai detik terakhir menunjukkan menjalankan perintah dan kehendak-Nya yang terangkum
kepada dunia akan totalitas penyerahan diri-Nya dalam sebuah hukum, yaitu hukum cinta kasih. Sebab Yesus
sampai mati, “Ya Bapa, ke dalam tanganMu, sudah menunjukan kasih-Nya yang sejati terhadap kita melalui
Kuserahkan nyawaKu.” (Luk 23:46). jalan salib-Nya. Paskah jangan sampai maknanya dilupakan
Kematian Yesus disalib menjadi jelas bahwa begitu saja hanya sebagai pemenuhan secara ritual belaka,
Allah sungguh berpeduli kepada kita. Allah berpeduli dengan berbagai persiapan dan kesibukan, tetapi makna Paskah
dengan rela mengorbankan nyawa Putra-Nya untuk menjadi intisari pedoman hidup kita menuju kebahagiaan
disalibkan. Cara yang terakhir yang dipakai Allah bersama Kristus. Mari kita menjadi “orang Israel baru” yang
untuk menyelamatkan manusia dengan pengorbanan meresapi dan menghayati tahun iman ini 'Tiada Syukur Tanpa
diri Putra-Nya, Yesus Kristus. Peduli” , sebagai aktualisasi kepedulian Allah yang terlebih
dahulu berpeduli atas kita. Selamat Paskah untuk kita semua!

Edisi V / 2015
43
Renungan

Mukzijat itu Nyata


“Tuhan tolonglah aku, Tuhan tolonglah aku,” Karena seorang diri Maria berusaha keluar dari rumah lewat
demikian teriakan Maria Jung Soen, setelah disekap pintu depan untuk meminta bantuan tetangga.Tetapi sebelum
oleh sekawanan perampok dalam rumahnya di kakinya melangkah ke keluar pintu, kawanan perampok itu
bilangan Kamayoran, Jakarta Pusat. Peristiwa langsung menyergapnya. Mulutnya langsung ditutup dengan kain
dramatis itu terjadi pada siang hari tahun 2010, saat sehingga ia tidak bisa berteriak. Kemudian kedua tangan dan
Maria seorang diri. Tidak ada seorang pun yang kakinya diikat dengan tali sehingga tidak bisa bergerak ke mana-
datang membantunya saat perampok masuk dan mana. Saat itu ia hanya berpikir bahwa sebentar lagi nyawa
menggasak semua perhiasan milikinya, antara lain melayang di depan dua pemuda bertato itu. Ia pun pasrah
anting, gelang, kalung, dan beberapa benda menerima kenyataan itu. Dalam sekejap mereka langsung
berharga lain. Tapi ia masih bisa bersyukur karena mengambil gelang, kalung dan anting di telinganya dan beberapa
selamat dari pembunuhan. barang perhiasan lainnya dalam rumah. Tidak lama berselang
mereka langsung kabur dan meninggalkan Maria di lantai rumah
dalam keadaan sekarat.

Ketika keduanya sudah meninggalkan rumahnya, ia berusaha


berteriak sekeras-kerasnya, namun tidak bisa karena mulutnya
masih tersumbat oleh kain. Ia mencoba menggerakkan kedua kaki
dan tanganya agar ikatan bisa lepas. Namun semua upaya itu
hasilnya nihil. Ia berharap agar ada tetangga di samping rumahnya
melihatnya, tapi tidak ada satu pun yang datang. Dalam
ketidakberadaan itu akhirnya ia menyebut nama Tuhan dan berseru
sekeras-keres dalam hatinya: “Tuhan tolonglah aku, Tuhan
tolonglah aku.” Sesaat setelah memohon pertolongan Tuhan dua
kali, dalam sekejap tali yang memborgol tangan dan kakinya, serta
kain yang menutup mulut langsung terlepas. Pada saat itulah ia
menyadari bahwa ternyata Tuhan sungguh-sungguh mendengar
teriakannya. Ia menghayati peristiwa itu sebagai “Mukjizat” besar

Dalam perbincangan dengan Melodi, dengan tulus ia


mengatakan bahwa saat terjadi penyekapan atas dirinya, ia
merasakan bahwa sebentar lagi nyawanya akan melayang. Tetapi
ternyata Tuhan mempunyai rencana lain atas hidupnya. Ia tidak
menyesal dengan beberapa perhiasan yang hilang. Sebaliknya ia
Peristiwa itu dimulai saat ia mendengar suara bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan
ketukan di pintu depan. Tanpa berpikir panjang ia kepadanya untuk hidup. “Saya sangat yakin saat itu, kalau bukan
langsung membuka pintu, karena dikira ada tamu karena pertolongan Tuhan, saya pasti sudah mati di tangan
yang berkunjung ke rumahnya. Begitu pintu pencuri itu. Saya percaya ini adalah mukjizat terindah dalam hidup
dibuka ia kaget melihat dua orang pria yang saya,” ujarnya.
bertato langsung masuk rumah tanpa
menang g alkan se patu dikaki dan tidak Ia mengakui bahwa sebelum peristiwa itu, dirinya memang
menyalaminya. Ia tahu bahwa kedua orang ini jarang berdoa dan konsep tentang Tuhan masih kabur. Maklum ia
bukan tamu biasa, tetapi perampok. Karena setelah masih mengikuti keyakinan suaminya, sementara di satu sisi ia
masuk rumah keduanya berdiri saja dan berjalan agak sulit untuk menghayati apa yang diimaninya itu. Namun saat
kian kemari sambil menengok barang-barang itu puteri pertama dan keduanya sudah masuk Katolik, sementara
dalam rumah. anak nomor tiga (pria) masuk Kristen. Ia belum tertarik untuk
mengikuti keyakinan dari anak-anaknya.

44 Edisi V / 2015
Renungan

Kedua puterinya yang sudah lebih dahulu


masuk K atolik menyambut g embira atas
perjuangan iman ibunya yang luar biasa. Meskipun
tidak ada pesta di rumah menyambut hari
bersejarah itu, namun mereka merasa sangat
bahagia. Ia pun merasa seperti anak yang hilang
yang ditelah diketemukan kembali. “Ternyata
Tu h a n m e m p u n y a i c a r a s e n d i r i u n t u k
mengembalikan aku ke jalan yang benar. Rencana
Tuhan itu indah. Yang bisa aku lakukan adalah terus
bersyukur karena Tuhan berkenan menyelamatkan
nyawaku dari tangan pencuri,” ungkapnya degan
penuh yakin.

Pada tahun 2013 ibu tiga anaknya pindah ke


Perumahan Citra Raya, tepatnya di Blok Grand
Vista. Ia merasa senang dengan tempat tinggalnya
Namun tidak lama setelah peritiwa itu, ibu tiga anak itu sekarang karena tidak terlalu jauh dari Gereja St.
mengakui banyak orang yang datang ke rumah, terutama teman- Odilia. Saat ini pun ia aktif sebagai “Auxilier” Legio
teman dari anaknya yang nomor tiga, untuk mendoakannya. Maria. Meskipun demikian ia masih merasa gundah
Bahkan beberapa kali ia diajak untuk masuk ke gereja Kristen, karena ada sesuatu yang terus mengganjal dalam
namun ia merasa tidak tertarik. Tetapi saat mengalami pergumulan hatinya bila pengalaman imannya beberapa tahun
batin, antara harus memilih mengikuti agama yang dipeluk oleh lalu itu tidak di-sharing-kannya kepada orang lain.
suaminya, atau mengikuti keyakinan dari anak-anaknya, ia tiba-tiba Selama dua tahun lebih ia berusaha mencari cara
teringat pengalaman indah saat SD dan SMP. Pada saat itu ia agar ada orang bersedia menulis pengalaman
memang sering diajak oleh teman-teman remajanya masuk ke imannya, namun tidak berhasil. Tapi ia tidak
Gereja Katolik. Bahkan beberapa kali ia mengikuti Perayaan kehilangan harapan. Pada Minggu ketiga masa
Ekaristi. Namun saat itu ia belum punya niat yang matang untuk Prapaskah tahun ini usahanya untuk menuangkan
dibaptis secara Katolik. Setelah menikah ia semakin menjauh dari pengalaman imannya dalam bentuk tulisan
gereja karena harus mengikuti suaminya. tampaknya terjawab. Setelah membaca Majalah
Tapi kejadian pada siang itu diakuinya sebagai cara Tuhan untuk Melodi, maka usai mengikuti perayaan ekaristi
memanggilnya kembali untuk lebih dekat dengan-Nya, agar bisa Minggu pagi di Gereja Odilia, ia langsung bergegas
mengalami keselamatan Tuhan, lewat keyakinan putra-putrinya. menuju ruang redaksi Melodi, yang berada di
Setelah bergumul dan mengalami betapa Tuhan begitu baik samping gereja. Wajahnya berbinar-binar yang
terhadapnya, maka satu tahun setelah peristiwa itu, ia mengambil menyiratkan rasa kegembiraan dan kebahagiaan,
keputusan untuk mendaftarkan diri sebagai katekumen di Paroki St. ketika ia bertemu dengan tim redaksi Melodi yang
Paskalis, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia merasa bahwa keputusan menerimanya dan bersedia untuk menuliskan
ini merupakan jalan terbaik baginya untuk merespon kebaikan pengalaman imannya. “Sekarang aku baru merasa
Tuhan atas dirinya. Setelah menjalani masa katekument selama lega dan bebas, setelah Melodi mau menuliskan
setahun, pada Perayaan Natal 2012 ia dibaptis secara Katolik oleh kesaksiannya imanku,” ujarnya.
Pastor Yosef Tote OFM di Gereja St. Paskalis, dengan nama baptis
“Maria”. Sejak itu ia tidak absen ke Gereja. (Idus Masdi)

website paroki kita :


www.parokisantaodilia.org
Edisi V / 2015
47
Luapan Hati

Oleh : Yunita Nathania


Ku lihat Yesusku disiksa hingga
kesakitan
Sakit yang luar biasa
Dicambuk, dipukuli dan didurikan
hingga berdarah
Dilakukan oleh orang yang tidak tahu
diri

Hai, orang-orang yang menyiksa


Yesusku
Tidakkah kalian menyadari, Dia adalah
orang benar!
Anak sang mesias yang turun menjadi
manusia.
Mengapa kalian memilih Barabas yang
jelas bersalah untuk dibebaskan?

Tuhanku Yesus yang tidak bersalah,


kalian hukum dan kalian siksa
Bisakah kalian menggantikan Yesus
untuk menanggung rasa sakit-Nya?
Bisakah kalian memanggul salib-Nya
yang begitu berat?

Begitu lelahnya Yesus memanggul


salib-Nya
Lelahnya Yesus pergi ke bukit
tengkorak
Tempat para orang yang hina

Lihatlah! Lihat! Dia dipaku dan


disalibkan
Dia rela melakukannya demi kita
Untuk menebus dosa manusia
Betapa beratnya Dia mengorbankan diri-Nya
untuk kita

Oh Yesusku, apalah aku ini


Aku yang telah meninggalkan-Mu
Ampunilah aku ya Yesus
Ampunilah aku orang berdosa ini
48 Edisi V / 2015
Luapan Hati
Oleh : Konden Manurung
Cangkir
A da sebuah cangkir yang sangat indah.
Cangkir itu dipenuhi dengan Kristal-
kristal yang sangat berkilauan. Kemudian
cangkir itu diletakkan di rak yang sangat tinggi. Di
samping itu ada juga cangkir yang bentuknya
Yang
Angkuh
sederhana dan hanya diletakkan pada rak yang di
bawah cangkir yang indah tersebut. Semua orang Apa makna dari cerita tersebut ?
yang datang bertamu ke rumah itu dapat Jangan pernah kita sombong
melihatnya dengan terkagum kagum. Kemudian dengan segala keindahan dan
apa yang terjadi? Cangkir yang indah itu menjadi kekayaan yang kita miliki, jika kita
sombong. Ia menjadi bangga karena merasa tidak mau melayani Tuhan. Tuhan
dihormati dan disayangi, karena setiap kali ada juga tidak akan memakai orang-
jamuan di rumah tuannya, selalu saja cangkir orang yang hatinya penuh keangkuhan dan sebagai alatnya. Tuhan
sederhana yang dipakainya. Hal ini terjadi lebih berkenan kepada orang orang yang memiliki kerendahan hati.
bertahun tahun lamanya. Semakin kita dipakai oleh Tuhan, maka kehidupan kita akan
Lama-kelamaan cangkir yang indah ini semakin berkilau di mata Tuhan
menjadi sangat sedih ketika mendapati dirinya
begitu berdebu dan juga dipenuhi sarang laba laba, Bertanyalah pada diri kita sendiri, termasuk dalam kategori cangkir
sedangkan cangkir yang sederhana begitu lebih yang indahkah, aku ?? atau cangkir yang sederhana..??
bersih dan berkilau karena sering digunakan Tuhan memberkati amin
tuannya.
Cangkir yang indah inipun ingin mencari Mari Kita Berdoa
tahu alasan tuannya melakukan hal yang demikian Ya Yesus kristus, mampukan dan dampingi kami selalu agar di saat kami
pada dirinya. Apa alasan tuannya?? Tuannya hidup dalam kecukupan, kami tidak miskin cinta kasih, tetapi dapat
berkata cangkir itu begitu mahal dan indah menjadi saluran berkat bagi sesama, Di saat harus menderita dan
sehingga tidak layak untuk aku gunakan dalam memikul salib kehidupan, kami tetap setia menjalaninya dan
kehidupan sehari hari, aku lebih suka memakai berpengharapan padamu, demi kristus Tuhan. Amin
cangkir yang sederhana.

Berita Foto :
Pelaksanaan Donor Darah St.Odilia pada
hari Minggu, 22 Maret 2015 di ruang
Paulus Ged.Damian. Pasien yang terdaftar
84 orang, yang memenuhi syarat mendonor
Donor Darah
81 orang. Petugas berasal dari PMI
kabupaten Tangerang, terdiri dari seorang
dokter dan 6 orang bidan. Kegiatan
diimulai pkl.10.00 s/d 12.00wib.

Edisi V / 2015
49
Luapan Hati

Kau tunjuk aku, (Pengalaman menjadi Dirigen)

menjadi alatMu Seiring berjalannya waktu, saya mulai menyukai


Oleh: Yulia Sudaryati dan senang menjadi dirigen walaupun dukanya juga tidak
St.Yoakim-Balaraja. sedikit dalam menjalankannya. Seperti sulitnya mengajak &
mengumpulkan umat dalam latihan rutin, dengan alasan
tidak bisa, biasa dan tidak pandai membaca not angka.
Terkadang saya katakan bahwa jika setiap orang bisa
berbicara tentu bisa juga bernyanyi. Kemudian saya
senantiasa memberi semangat dengan tetap tersenyum.
Dukanya lagi ketika mencari tempat untuk latihan, karena
tidak semua orang rumahnya bisa untuk tempat berlatih.
Kemudian mencari lagu-lagu yang sesuai liturgy juga sulit,
karena kaitannya tidak semua menguasai not…sehingga
terkadang langsung dengan lirik yg tentunya tidak mudah
dalam melatih karena mulai dari dasar.
Ketika persiapan suatu kesempatan tugas, saat
tampil… menjadi terganggu karena sound system di dalam
gereja tidak masksimal. Kecewa, namun tetap memberi
senyum dan aprresiasi pada team agar tetap semangat

M enjadi dirigen merupakan hal yang tak


pernah saya impikan selama ini.
Semua terjadi secara tidak sengaja.
Ketika itu dirigen yang ada mau pindah rumah dan tidak
ada orang tuk menggantikannya. Kemudian beliau
dalam kesempatan tugas selanjutnya.
Dari pengalaman-pengalaman ini, saya ingin
mengusulkan kepada Dewan Paroki, terutama Sie Koor
(liturgy) agar dijadwalkan kembali pelatihan untuk para
dirigen, sehingga lebih memahami fungsi & tugas dalam
spontan menunjuk saya untuk menggantikannya dan saya pelayanan ini secara lebih baik, dan sound system di gereja
belum meng-iyakan permintaan tersebut dengan berbagai senantiasa dijaga kualitasnya. Semoga pengalaman singkat
pertimbangan. Namun entah mengapa, ketika latihan saya ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi teman-teman
koor di lingkungan kami, saya diminta mencoba berlatih lain terutama kaum muda untuk menjadi pelayan Tuhan
dirigen, dan saya saat itu menyanggupinya. Sejak itu saya dalam paduan suara. Ketika kita mau membuka hati untuk
mulai membuka diri dan membuka hati menjadi dirigen menjadi alatnya, Tuhan akan bekerja pada diri kita dan
untuk melayani Tuhan. Saya yakin Tuhan akan ikut semua akan berjalan dengan baik pula. Terima kasih Tuhan
campur dalam pelayananku ini. karena Engkau jadikan aku menjadi alat-Mu.

Berita Foto :
Saat penerimaan Abu pada Rabu
Abu, Maret 2015.
50 Edisi V / 2015
lnforial
Seputar Perayaan
MISA TRI HARI SUCI PASKAH 2015
di tiga tempat berbeda
Wilayah CISOKA
(Solear)

Wilayah
TIGARAKSA
51 Edisi V / 2015
lnforial

MISA TRI HARI SUCI PASKAH 2015


di tiga tempat berbeda PAROKI
ST.ODILIA

Edisi V / 2015
53
Wajah
Profil

Ketua Wilayah
Stepanus Rudi Antoro Kurniawan
Lahir : Jakarta, 17 Nopember 1973
Lingk. : (01.06) St.Veronika
Wilayah : Citra-1

CITRA-1
Ketua Lingkungan
Raimundus Anggoro Yohanes Tujiono
Lahir : Yogyakarta, 2 Januari 1970 Lahir : Bantul, 28 Oktober 1972
Lingk. : (01.01) St.Philipus Neri Lingk. : (01.02) St.Theresia
Wilayah : Citra-1 Wilayah : Citra-1

Agustinus Guntur Soekismo Yohanes Eduard (Teddy)


Lahir : Solo, 18 Maret 1963 Lahir : Jakarta, 16 November 1984
Lingk. : (01.03) St.Sesilia Lingk. : (01.06) St.Veronika
Wilayah : Citra-1 Wilayah : Citra-1

Agusta Susilo
Lahir : Jakarta, 16 Agustus 1981 Lingk. : (01.04) St.Antonius
Lingk. : (01.05) St.Markus Wilayah : Citra-1
Wilayah : Citra-1

Wilbertus Andi
Lahir : Purwokerto, 25 Maret 1969
Lingk. : (01.07) St.Ignatius de Loyola
Wilayah : Citra-1

Edisi V / 2015
55
Wajah
Profil

Ketua Wilayah
Yohanes Berchman Wardjono
Lahir : Yogyakarta, 7 September 1969
Lingk. : (02.05) St.Yustinus Martir
Wil. : Citra-2

CITRA-2
Ketua Lingkungan

Agustinus Tri Antonius Sri Widodo


Lahir : Nganjuk, 24 Agustus 1960 Lahir : Klaten, 05 April 1964
Lingk. : (02.01) St.Petrus Lingk. : (02.02) St.Paulus
Wilayah : Citra-2 Wilayah : Citra-2

Lukas Estu Suryanto W. Stephanus Satwanto


Lahir : Yogyakarta, 10 Februari 1974 Lahir : Klaten, 23 September 1970
Lingk. : (02.03) St.Barnabas Lingk. : (02.04) St.Yakobus
Wilayah : Citra-2 Wilayah : Citra-2

Mercurius Broto Legowo Agustinus Randa


Lahir : Semarang, 25 Nopember 1964 Lahir : Toraja, 17 Agustus 1972
Lingk. : (02.05) St.Yustinus Martir Lingk. : (02.06) St.Kristoforus
Wilayah : Citra-2 Wilayah : Citra-2

56 Edisi V / 2015
Wajah
Profil

Ketua Wilayah

CITRA-3
Ketua Lingkungan
F.A. Ary Susanto
Lahir : Malang, 04 Mei 1980 Lingk. : (06.02) St.Lukas
Lingk. : (06.01) St.Gregorius Agung Wilayah : Citra-3
Wilayah : Citra-3

Y.M. William Budiman Alexander Suramta


Lahir : Jakarta, 07 Nopember 1968 Lahir : Klaten, 10 Oktober 1965
Lingk. : (06.05) St.Klara Lingk. : (06.04) Gabriel
Wilayah : Citra-3 Wilayah : Citra-3

Stefanus Hardiyono Lasarus Nggoling


Lahir : Sleman, 09 Desember 1970 Lahir : Flores, 05 Mei 1968
Lingk. : (06.07) St.Mikael Lingk. : (06.06) St.Bonaventura
Wilayah : Citra-3 Wilayah : Citra-3

Oktavianus Meko
Lingk. : (06.03) St.Yohanes Lahir : Kupang, 14 Oktober 1978
Wilayah : Citra-3 Lingk. : (06.08) St.Arnoldus Yansen
Wilayah : Citra-3

Edisi V / 2015
57
Wajah
Profil

Ketua Wilayah
Paulus Suhadi
Lahir : Palembang, 15 April 1969
Lingk. : (03.06) St.Fransiskus Xaverius
Wil. : Tigaraksa

TIGARAKSA Ketua Lingkungan

Herman Yosep Irianto Petrus Budiyono


Lahir : Blitar, 11 Nopember 1969 Lahir : Klaten, 22 September 1968
Lingk. : (03.01) St.Rafael Lingk. : (03.02) St.Agustinus
Wilayah : Tigaraksa Wilayah : Tigaraksa

C. Sandi Sutrisno
Lahir : Yogyakarta, 22 September 1970 Falentinus Pice
Lingk. : (03.03) St.Bernadeth Lahir : Manggarai-Flores, 27 Maret 1982
Wilayah : Tigaraksa Lingk. : (03.04) St.Stevanus
Wilayah : Tigaraksa

FX. Wardoyo Mathias Tahu


Lahir : Lampung, 19 Februari 1967 Lahir : Atambua-Kupang, 13 Maret 1967
Lingk. : (03.05) Emanuel Lingk. : (03.06) St.Fransikus Xaverius
Wilayah : Tigaraksa Wilayah : Tigaraksa

Gregorius Hengki Adelbertus Pantaleon Esa


Lahir : Pati, 15 Februari 1971 Lahir : Ende-Flores, 08 April 1965
Lingk. : (03.07) St.Yohanes Bosco Lingk. : (03.08) St.Maximilianus Kolbe
(Don Bosco) Wilayah : Tigaraksa
Wilayah : Tigaraksa

58 Edisi V / 2015
Wajah
Profil

Ketua Wilayah

BALARAJA
Ketua Lingkungan

Yohanes FS Petrus Kanisius Warsito,S.Sos


Lahir : Klaten, 20-02-1971 Lahir : Jakarta, 01 Februari 1967
Lingk. : (04.01) St.Maria Lingk. : (04.02) St.Anna
Wilayah : Balaraja Wilayah : Balaraja

Maria Imaculata Tri Winarsih Yohanes Marsigit


Lahir : Sleman, 05 Juli 1966 Lahir : Lampung, 04 Juni 1975
Lingk. : (04.03) St.Maria Imaculata Lingk. : (04.04) St.Maria Magdalena
Wilayah : Balaraja Wilayah : Balaraja

Rodemto Nainggolan Yohanes Sabarno


Lahir : Padangsidempuan, 10 Des 1974 Lahir : Lampung, 12 Desember 1978
Lingk. : (04.05) St.Dominikus Lingk. : (04.06) St.Yoakim
Wilayah : Balaraja Wilayah : Balaraja

Edisi V / 2015
61
Wajah
Profil

Ketua Wilayah

SOLEAR
(Cisoka)
Ketua Lingkungan
Antonius Mulyanto
Lahir : Yogyakarta, 25 Agustus 1958
Lingk. : (05.01) St.Vincentia
Wilayah : Solear (Cisoka)

Lingk. : (05.02) St.Loudovicus


Wilayah : Solear (Cisoka)

Lingk. : (05.03) St.Chatarina


Wilayah : Solear (Cisoka)

Berita Foto :
Para ibu pembina BIA (Bina
Iman Anak) paroki St.Odilia
bersorak bergembira, usai
melaksanakan tugas dalam
PASKAH CERIA
BERSAMA BIA
ST.ODILIA 2015
dengan SUKSES.
PROFICIAT.
(Minggu, 12 April 2015)

62 Edisi V / 2015
Jendela Keluarga
Pandangan Gereja Katolik mengenai Misa Imlek
kutip dr Rm Agustinus Lie, CDD
(Dosen di STFT Widya Sasana Malang; anggota
tarekat tarekat religius imam-imam CDD )

Menuju
Inkulturasi Penemuan daerah baru melalui penjelajahan di Amerika dan Asia
membuka kesempatan baru bagi Gereja untuk mewartakan Injil
Misa Imlek kepada bangsa-bangsa di Amerika dan Asia. Secara khusus,
pewartaan Injil di Asia mengalami pergulatan besar, karena para
1. PENGANTAR misionaris (yang berasal dari Eropa dengan kebudayaannya) harus
berhadapan dengan bangsa yang sudah memiliki budaya, tradisi
dan agamanya sendiri.

S ebelum Konsili Vatikan II, istilah inkulturasi


belum dikenal dalam lingkup Gereja. Meskipun
demikian, sejak awal kekristenan inkulturasi
sudah dijalankan oleh Gereja. Kotbah Santo Paulus
kepada orang Yunani di Aeropagus di Atena (Kis
Benturan kebudayaan pun terjadi, baik di India (kontroversi ritus
Siro-Malabar) pada abad XVIII, maupun di China (kontroversi
ritus China) dari abad XVII-XVIII. Dalam ketegangan seperti ini,
17:22-33) merupakan salah satu usaha inkulturasi. misi Gereja seakan-akan terhenti. Secara khusus di China,
Meskipun akhirnya dia ditertawakan dan ditolak kontroversi ini malahan membuat Gereja ditolak kehadirannya
karena mulai masuk ke dalam inti iman: kebangkitan oleh Kaisar Kangxi. Perbedaan persepsi tentang kebudayaan
orang mati. Namun usaha inkulturasi tidak berhenti membuat Paus Klemens XI mengambil keputusan yang membuat
di sini. Kaisar Kangxi sangat tersinggung yang akhirnya menolak
kehadiran Gereja.
Dari lingkungan Yahudi, Gereja lambat laun bergeser
masuk ke dalam lingkungan Greco-Romawi dan
memakai kebudayaan ini seiring dengan ekspansi Kesalahpahaman terhadap tradisi maupun nilai-nilai kebudayaan
Kerajaan Romawi. Melalui usaha St. Sirilus dan China itu bukan saja terjadi pada jaman dahulu. Sampai sekarang
Metodius, Gereja abad IX berkenalan dan masuk ke pun kesalahpahaman itu tetap ada, bahkan dalam lingkup Gereja.
dalam budaya Slavia dengan meninggalkan gaya Kerap kali kita mendengar kata-kata: “Saya sudah menerima
Greco-Romano. Sayangnya, sesudah itu gerakan Kristus, semua tradisi Tionghua tidak perlu lagi, atau sudah
Gereja yang dinamis seakan-akan menjadi agak kaku, dibuang.” Barangkali orang yang mengatakannya mau
teristimewa setelah Konsili Trente (1545-1563), menunjukkan bahwa bagi dia tidak lagi mengikuti tradisi, atau
karena pelbagai latar belakang, terutama yang barangkali juga mau mengatakan bahwa orang tersebut sudah
mengancam kesatuan Gereja. tidak tahu lagi adat istiadat nenek moyangnya.

Edisi V / 2015
63
Jendela Keluarga

2. PERAYAAN MUSIM a. Suatu Ketegangan Baru


Dalam masyarakat Tionghua, ada perayaan yang dapat digolongkan
sebagai pesta rakyat dan perayaan keagamaan. Pesta rakyat biasanya Boleh tidaknya merayakan Imlek kerap kali
dihubungkan dengan perayaan musim. Kedua perayaan ini kerap kali menjadi dilema bagi umat Kristiani Tionghua.
bersinggungan, atau sering diadakan dalam satu rangkaian kesatuan, Mereka dihadapkan pada pilihan antara tetap
sehingga kerap kali sulit dibedakan antara perayaan agama atau pesta m e r a y a k a n Ta h u n B a r u I m l e k a t a u k a h
musim / rakyat 1. Beberapa perayaan yang dapat digolongkan meninggalkannya karena sudah menerima Kristus.
sebagai pesta rakyat adalah: Chunjie (Tahun Baru Imlek), Yuanxiao Kedua hal ini sebenar nya tidak perlu
Jie (Cap Go Me), Qingming Jie (Mendoakan Arwah), Duanwu Jie dipertentangkan. Orang tidak perlu dipaksa untuk
(Bacang), Zhongqiu Jie(Pesta Musim Panas), Tongzhi Jie (Pesta memihak yang satu dan menolak yang lain. Yang
Ronde). Di dalam pesta-pesta ini, selain pesta musim, juga disertai lebih utama adalah apakah tradisi itu bisa semakin
dengan pesta atau peringatan peristiwa penting dalam sejarah. memantapkan imannya pada Kristus. Di sini
Sementara itu, peringatan-peringatan yang lebih bersifat keagamaan, Gereja dapat menjadi jembatan penghubung yang
dan sangat sedikit, seperti Zhongyuan yang biasanya dirayakan pada ampuh melalui pemahaman yang tepat akan tradisi
pertengahan bulan tujuh Imlek untuk memberi makan arwah-arwah ini.
kelaparan.
Pertanyaan dari sebagian umat “mana lebih utama,
Melihat sifatnya, perayaan Tahun Baru Imlek lebih merupakan pesta iman atau adat?” akan membawa kita kepada
rakyat untuk menyambut musim semi baru. Tahun baru Imlek persepsi yang salah, dan “memaksa” kita harus
adalah hari raya tradisional orang Tionghua yang paling utama. berpihak: iman atau adat3. Padahal tidak semua
Perayaan ini berlangsung selama limabelas hari, mulai dari hari perayaan dalam tradisi itu jelek dan bertentangan
pertama bulan Imlek sampai dengan Festival Lampion yuánxiâojié. dengan iman. Bagaimana mungkin pewartaan Injil
Sepanjang dua pekan ini rumah-rumah dihiasi dengan pelbagai akan berjalan dengan baik bila belum apa-apa
pernak pernik, dan orang-orang saling mengucapkan “selamat” satu justru sudah menghakimi suatu tradisi tanpa
sama lain, karena mereka dengan selamat telah melewati satu tahun mempelajari dan mengerti tradisi tersebut. Yang
yang baru lampau, saat untuk meninggalkan yang lama dan perlu diperhatikan adalah apakah dengan
menyambut yang baru. Dua ungkapan yang senantiasa muncul mengadakan Misa Imlek itu umat semakin dekat
untuk menyebutkan masa ini adalah guòniányang menyatakan pada Kristus sendiri, ataukah sebaliknya.
bahwa tahun yang lama telah berlalu dan bàinián untuk menyambut
tahun yang baru.

Perayaan Tahun Baru Imlek dalam kehidupan


3. SIMBOL dan RAHMAT ALLAH dalam MISA IMLEK menggereja tidak perlu sampai menimbulkan
Tentunya perayaan suatu masyarakat muncul dari penghayatan ketegangan baru. Secara sekilas Tahun Baru Imlek
akan nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai perayaan itu kemudian memiliki kemiripan dengan praktek paskah Yahudi,
disakralkandengan upacara keagamaan, agar masyarakat yang meskipun konteks dan teologinya sangat berbeda.
merayakannya tidak hanya jatuh pada pesta pora kegembiraan, Namun hal itulah yang menggelitik untuk dilihat
tetapi mempersiapkan manusia yang merayakannya dalam lingkup secara bersamaan, ditambah lagi Buku Misa yang
yang lebih rohani. Di sinilah rakyat atau masyarakat diikat dalam mendapat imprimatur dari Komisi Liturgi
kesatuan suci yang membentuk mereka menjadi umat kudus2. Hal Konferensi Uskup Taiwan 4 memakai kutipan
yang sama terjadi dengan perayaan tahun baru Imlek. Apalagi perjamuan Paskah bangsa Yahudi sebagai bacaan
perayaan ini adalah perayaan tahun baru menurut penanggalan pertamanya. Di sana ditemukan unsur-unsur yang
Imlek, maka mereka yang merayakannya merasa perlu memasuki sama, misalnya ada yang lewat / berlalu, ada makan
tahun yang baru dalam keadaan penuh berkat. bersama dalam keluarga, warna merah (darah) di
depan rumah, dan lain-lain. (bersambung ...)

64 Edisi V / 2015
Jendela Keluarga

Berani Hidup
Oleh : Yunita Nathania
Semakin bertanya hidup yang harus dijalankan Asa, tidak
membuat Asa menjadi lemah dalam menjalani hidup. Dia
tetap berusaha keras untuk menjalani hidupnya hingga
suatu ketika Asa bertemu dengan seorang pria yang mau
menerima dia apa adanya. Pria ini juga merupakan
pendamping para penderita HIV/AIDS. Asa dan pria ini
akhirnya menjalani hidup bersama.

B anyak orang yang berani mati karena


menghadapi masalah dalam hidupnya.
Berbeda dengan Nada dan Asa yang
berani hidup untuk menghadapi masalah dalam
hidupnya.
Demikian juga kita, kebanyakan dari kita merasa lemah
untuk menghadapi berbagai masalah dalam hidup kita.
Bisa kita lihat perjuangan Nada dan Asa dalam menjalani
hidupnya dengan penuh ketegaran. Mereka tetap tegar
meskipun mereka mengidap penyakit kotor. Masalah
hidup yang dialami oleh Nada dan Asa cukup berat
Nada Untuk Asa adalah sebuah film yang direkomendasikan dibandingkan dengan masalah hidup kita. Mereka
oleh Gereja agar kita menontonnya. Film ini diangkat dari diasingkan dan dijauhkan oleh orang banyak, sedangkan
kisah nyata yang menceritakan tentang seorang istri yang kita masih bisa diterima oleh masyarakat sehingga kita
bernama Nada yang tertular HIV/AIDS dari suaminya dapat melawan masalah kita. Banyak diantara kita yang
sendiri. Seperti yang kita ketahui, penyakit HIV/AIDS adalah bunuh diri kerena tidak kuat menghadapi masalah
penyakit seksual. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan hidupnya. Bunuh diri adalah cara yang paling salah untuk
seksual dan tidak dapat ditularkan kepada orang lain jika menyelesaikan masalah. Kita perlu berani melawan
bersentuhan atau berdekatan. masalah hidup kita. Memang, masalah hidup bukan
Suami dari Nada ini meninggal karena kanker paru-paru, seperti soal matematika yang sudah tersedia rumusnya,
tetapi adik dari suami Nada ini tidak terlalu percaya dengan tetapi masalah hidup kita perlu proses untuk menemukan
penyebab meninggalnya abangnya itu. Dia mencoba rumusan yang tepat untuk menyelesaikannya. Maka dari
menghubungi dokter keluarganya. Dokter keluarganya itu, jika kita ingin menyelesaikan berbagai masalah dalam
berkata bahwa Suami Nada meninggal karena virus HIV yang hidup kita, kita perlu mencari jalan yang tepat.
sudah mencapai tahap penyakit AIDS. Adik maupun Nada
sendiri terkejut dengan kenyataan ini. “Menyelesaikan masalah dalam hidup
Untuk memastikan bahwa Nada tertular atau tidak, Nada pun
melakukan check up. Hasil check up menunjukkan bahwa Nada
dak seper menyelesaikan soal
tertular HIV/AIDS. Hidup Nada pun tak karuan. Nada matema ka”
langsung menuju rumah orangtuanya. Setelah Nada
memberitahu bahwa dia terkena penyakit kotor ini, ayah dan
kakaknya terkejut. Nada terus mencoba berkata bahwa dia
adalah korban.
Disaat itu Nada harus berusaha tegar menghadapi hidupnya.
Nada mempunyai 3 anak, anak perempuan yang merupakan
anak terakhir dari Nada secara tidak langsung juga tertular
penyakit kotor ini. Anak perempuannya bernama Asa. Pihak
keluarga dari suaminya maupun dirinya kurang menerima
keadaan Nada dan Asa sehingga mereka seperti diasingkan.
Hari demi hari, akhirnya Nada mau untuk menjalani
pengobatan.
Asa pun tumbuh dewasa. Asa bekerja disuatu perusahaan.
Karena perusahaan tempat Asa bekerja mengetahui bahwa
Asa mengidap HIV/AIDS, Asa pun dipecat. Semakin berat
hidup yang harus dijalani Asa.

Edisi V / 2015
67
Khazanah Gereja

Istilah-Istilah (4)
Oleh : Simon Fallo

Basilica dari bahasa Yunani (basilike:


rajani; basileos: raja). Basilica
merupakan gedung gereja Katolik
Roma yang diberi hak – hak istimewa.

Anathema
dari bahasa
Yunani kutuk,
larangan.
a ri b a h a sa
Adorasi dari bahasa Latin P a ro u s ia d a r u s i a ) :
(ad+orare) artinya berdoa/ Y u n a n i ( P ristus untuk
menyembah/ memuja. kedatangan K Orthodox dari bahasa Yunani
A d o r a s i a r t i n y a kedua kalinya. (ortho : lurus, tepat; doxa;
memuja/menyembah Allah. p a n d a n g a n ) :
ajaran/pandangan yang
tepat/lurus.

i
b ah as a Ib ra n
S h a lo m d ar i ai Sejahtera.
(Syalom): Dam

Alleluia dari bahasa Ibrani


(Haleluya) ar tinya pujilah Pe n t a ko s t a d a r i b a h a s a Yu n a n i
Yahweh/Allah; pujian kepada Allah. (Pentakonta) : lima puluh. Hari Raya
Pentakosta dirayakan lima puluh hari
setelah Paskah sebagai hari pencurahan
Roh Kudus atas para Rasul.

Paskah dari bahasa Ibrani (Pesach)


artinya Hari Raya Paskah. Disini yang
dikenang adalah peristiwa
keselamatan/kebebasan yang diberikan
Allah kepada umat-Nya Israel terutama
bebas dari perbudakan dan memasuki
tanah terjanji. Bagi Umat Kristen
teristimewa Katolik Roma, Paskah Eschaton dari
dirayakan sebagai hari keselamatan b a h a s a Yu n a n i
karena Tuhan Yesus melalui sengsara, Eskhatos artinya
wafat dan bangkit-Nya telah terakhir/terbelaka
menyelamatkan umat-Nya dari dosa dan ng/akhir zaman
kuasa maut.

68 Edisi V / 2015
Khazanah Gereja

DevosiTradisi
Jalan Salib
dalam Gereja Katolik
Ibadat Jalan Salib yang dirayakan oleh umat Oleh : Idus Masdi
setiap hari Jumat dalam masa Prapakah memiliki sejarah
yang panjang dengan berbagai variasi. Dalam bahasa
Latin Jalan Salib disebut dengan Via Crucis, atau Via
Dolorosa yang berarti Jalan Penderitaan. Via Dolorosa
merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir hidup
(penderitaan) Yesus.
Dalam perkembangan penghayatan iman, Jalan
Salib selalu dihayati sebagai salah satu bentuk visualisasi
devosi mengenang setiap peristiwa derita yang
dirasakan Yesus. Sebagian besar Gereja Katolik Roma
menggunakan lukisan, relief yang memuat setiap
peristiwa sengsara di setiap pemberhentiannya, bahkan
ada pula yang divisualisasi dalam bentuk drama yang
biasa disebut Tablo. Devosi ini sesungguhnya bisa
dilakukan kapan saja, tapi paling umum dilakukan pada
masa Pra-Paskah, terutama pada Hari Jumat Agung dan
pada Jumat malam selama masa Pra-Paskah.
Bila menengok ke masa silam, tampaklah
kepada kita bahwa devosi Jalan Salib ini telah berakar
lama dalam Gereja Katolik, yang diawali dengan tradisi
para peziarah yang mengunjungi Yerusalem. Sejak abad
keempat, jaman Kaisar Konstantin, para peziarah telah Para Paus mendorong perkembangan ibadat Jalan Salib
mempunyai tradisi berdoa merenungkan sengsara ini dengan memberikan indulgensi. Dalam waktu singkat, ibadat
Yesus melalui jalan yang sekarang dikenal dengan Via ini berkembang pesat ke seluruh pelosok dunia dan dapat
Dolorosa. Tradisi menyebutkan bahwa setiap hari setelah dikatakan bahwa devosi dan ibadat ini menjadi kebiasaan umat
wafat-Nya, Bunda Maria mengunjungi rute perjalanan beriman dan sangat digemari di seluruh dunia. Untuk
sengsara Puteranya Yesus, dari tempat-Nya dihukum memperoleh indulgensi, orang harus menjalani jalan salib dari
mati sampai ke Golgota. St. Hieronimus juga stasi ke stasi dan bila dilakukan dalam suatu ibadat bersama akan
menyebutkan banyaknya peziarah yang mengunjungi diberikan indulgensi istimewa.
tempat-tempat kudus di Yerusalem pada zamannya. Tradisi menyebutkan bahwa penyebarluasan devosi
Dari sinilah bisa diketahui bahwa tradisi merenungkan Jalan Salib di dunia Barat (Eropa) tidak lepas dari peran Ordo
sengsara Yesus Kristus lewat Jalan Salib sudah Fransiskan (OFM). Pada tahun 1342 otoritas Gereja
berlangsung lama. menyerahkan beberapa tempat di Yerusalem kepada Ordo
Pa d a awa l n y a t r a d i s i t e r s e b u t h a n y a Fransiskan pada 1342, dan tidak lagi setelah devosi Jalan Salib
berkembang di Yerusalem dan daerah sekitarnya. Baru berkembang pesat. Tokoh yang memprakarsai kegiatan devosi
pada abad ke-12 ibadat Jalan Salib mulai masuk ke dunia Jalan Salib adalah Santo Santo Fransiskus Asisi (pendiri Ordo
barat, yang disebarluaskan oleh Tentara (Ksatria) Fransiskan), terutama setelah beliau menerima “Stigmata”
Perang Salib. Mereka menjelajah dan mengenal kota- (Lima Luka Yesus). Setelah itu Fransiskus bersama dengan rekan-
kota suci yang telah dikuduskan oleh penderitaan dan rekan sekomunitasnya terus melakukan devosi Jalan Salib secara
kematian Yesus, kemudian mereka membawa tradisi itu konsisten sebagai bagian dari permenungan misteri sengsara
ke tanah air mereka. Setelah itu, hampir semua Gereja Tuhan Yesus mulai dari Taman Getsemani hingga wafat-Nya di
didunia Barat, teristimewa pada masa Prapaskah, puncak Golgota. Tradisi suci itu akhirnya berkembang begitu
penderitaan dan wafat Yesus Kristus diperingati secara cepat di seluruh daratan Eropa pada abad pertengahan. .
khusus.

Edisi V / 2015
69
Khazanah Gereja

Para biarawan Fransiskan saat itu melakukan dua devosi Dari 14 Perhentian Jalan Salib, hanya 8
yaitu: Inkarnasi Yesus dan Sengsara Yesus yang masing-masing diantaranya yang tertulis dengan jelas di Alkitab.
dilambangkan dengan buaian dan salib. Untuk menyemarakkan Sementara perhentian 3, 4, 6, 7, dan 9 tidak tertulis
devosi itu, kemudian biarawan Fransiskan menciptakan lirik Stabat secara implisit di Alkitab, termasuk perhentian ke-13
Mater yang sampai kini selalu dinyanyikan untuk mengiringi (Yesus diturunkan dari Salib oleh Yusuf dari
upacara Jalan Salib. Lirik ini telah tersebar dan diterjemahkan ke Arimatea) dianggap sebagai tambahan saja agar
berbagai bahasa. terlihat lebih runtut. Untuk memberikan versi yang
Pada awalnya Jalan Salib tidak ada perhentian-perhentian lebih tepat (sesuai dengan yang tertulis di Alkitab,
seperti sekarang. Rute yang ditempuh dalam rangka Jalan Salib Paus Yohanes Paulus II memperkenalkan versi baru
berubah dari waktu ke waktu. Malahan, masing-masing kelompok yang disebut "Scriptural Way of Cross" (Jalan Salib
umat menawarkan sejumlah perhentian berbeda dan menurut Alkitab) pada Jumat Agung tahun 1991.
menetapkannya pada lokasi yang berbeda pula. Maka setelah itu Pada 2007, Paus Benediktus XVI menyetujui versi ini
dikenal beberapa versi Jalan Salib, seperti yang ditetapkan oleh dan dapat dipakai dalam meditasi dan perayaan,
Alvarest Yang Terberkati (1420), Eustochia, dan Emmerich (1465) dengan urutan sebagai berikut: Perhentian 1: Yesus di
dan Ketzel. Baru pada pada abad ke 18, Paus Klemens XII Taman Getsemani; 2: Yesus dikhianati Yudas dan
menetapkan jumlah dan lokasi perhentian Jalan Salib secara ditangkap; 3: Yesus diadili oleh Sanhedrin
definitif sampai sekarang. Ke-14 perhentian Jalan Salib yang telah (Makhamah Agama); 4: Yesus disangkal oleh Petrus;
disetujui oleh pihak otoritas Gereja Katolik adalah: Perhentian 1: 5: Yesus diadili Pilatus: 6: Yesus dicambuk dan
Yesus dijatuhi hukuman mati; 2: Yesus memikul salib ke gunung dimakhotai duri; 7: Yesus memanggul salibnya; 8:
Golgotha; 3:Yesus jatuh untuk pertama kalinya; 4:Yesus berjumpa Yesus dibantu Simon dari Kirene untuk memanggul
dengan Bunda Maria, Ibu-Nya; 5: Simon dari Kirene membantu salibnya; 9: Yesus bertemu dengan wanita-wanita
memikul salib Yesus; 6: Veronika mengusap wajah Yesus; 7:Yesus Yerusalem; 10: Yesus disalibkan; 11: Yesus
jatuh untuk yang kedua kalinya; 8: Yesus menghibur wanita-wanita menjanjikan kerajaannya kepada pencuri yang
yang menangis; 9: Yesus jatuh untuk ketiga kalinya; 10: Pakaian disalibkan bersamanya; 12: Yesus menitipkan Maria
Yesus ditanggalkan; 11: Yesus dipaku pada kayu salib; 12 : Yesus dan Yohanes untuk saling merawat satu sama lain; 13:
wafat di kayu salib; 13: Yesus diturunkan dari kayu salib; dan 14: Yesus wafat di salib; 14: Yesus dibaringkan di
Yesus dikuburkan. kuburnya.

70 Edisi V / 2015
Sudut Pandang

Bertahan Hidup
ala Tukang Becak
B erjuang dan bertahan di tengah
persaingan yang luar biasa antara
angkutan umum dan tukang ojek
adalah bukan sesuatu yang mudah,
membutuhkan kesabaran, keiklasan dan
Oleh : Asrul Isfridus
ketegaran hati untuk menerima
kenyataan serta penyerahan hidup Penghasilan sehari pak Samin kurang
seutuhnya kepada Sang Pencipta sebagai lebih lima puluh ribu rupiah, uang
pemberi kehidupan. Setidaknya itulah tersebut bagi kebanyakan orang tentu
yang dilakukan oleh segelintir tukang tidak cukup untuk memenuhi
becak yang masih bertahan di jalan kebutuhan sehari hari, namun bagi pak
Gatot Soebroto Kota Tangerang. Samin itu sudah cukup. Dia selalu berusaha agar dari penghasilannya itu
bisa digunakan untuk bisa makan sehari dan hal itu dilakukannya dengan
Adalah pak Samin (bukan nama penuh syukur. Dia bersukur karena Tuhan memberinya rejeki untuk bisa
sebenarnya) seorang kakek tua berasal makan walaupun jauh dari ukuran gizi normal. Walaupun makan seadanya
dari Purwarkarta, usianya 77 tahun, namun selalu tidur nyenyak diwaktu mala\m, setiap pagi dia bangun dengan
kulitnya hitam dan sudah mulai keriput penuh sukacita dan tersenyum oleh karena ketika malam dia tidur selalu
karena setiap hari terbakar sinar mata mimpi yang indah-indah katanya sambil tersenyum. Hal itu pula yang
hari namun semangatnya tetap tinggi. membuat dia penuh semangat memulai pekerjaannya setiap pagi. Mungkin itu
Sehari-hari pak Samin bersama dua bedahnya dengan orang kaya walaupun uangnya banyak tapi seringkali susah
orang temannya yang juga berumur tidur dan berakhir di penjara ungkap pak Samin dengan raut muka yang polos.
hampir sama, mangkal di jalan Gatot
Soebroto Jatake, jalan masuk Gajah Bagaimana pak Samin bisa membecak sampai 57 tahun ? Menjadi
Tunggal. Di tempat itu tahun sembilan tukang becak bukanlah cita-citanya sejak kecil. Setelah tamat Sekolah
puluhan jumlah tukang becak lebih kurang Rakyat ia ingin melanjutkan sekolah tetapi apa daya orang tuanya tidak
seratusan tapi sekarang tinggal 3 orang mampu dan akhirnya ia bekerja membantu orang tuanya bertani. Pada usia
dan salah satunya adalah pak Samin. 16 tahun ia mulai menarik becak sampai saat ini. Ia bertekad akan terus
Berada diantara puluhan tukang ojek bekerja menarik becak sampai kedua kakinya tidak kuat lagi menggoes
yang mangkal di daerah itu pak Samin becak. Karena hanya itulah kemampuannya. Hidup adalah kerja, selama dia
tidak sedikitpun merasa tersaingi. Tidak masih hidup dan kuat bekerja dia akan terus bekerja demi kelangsungan
pernah mengeluh dan irihati dengan tukang hidup keluarganya. Masih bekerja saja susah apa lagi kalau tidak bekerja ,
ojek yang selalu berebutan penumpang. demikian diungkapkan pak Samin sambil mengisap rokoknya dalam dalam.
Dia merasa bahwa tukang ojek
bukanlah musuh melainkan teman yang Rasanya kehidupan pak Samin tidak seperti roda berputar, sebagaimana
harus saling menghormati profesi masing- dialami kebanyakan orang. Kehidupan ekonominya tidak pernah naik dan
masing. Mereka adalah pejuang kehidupan selalu di bawah. Baginya roda tidak pernah berputar. Kemiskinan selalu
sama seperti saya. Demikian kata pak menghimpit dan melekat dengan kehidupannya dan rasanya tidak pernah
Samin sambil mengayuh becaknya yang pergi. Namun demikian dia adalah pak Samin yang pantang menyerah dan
hampir setua umurnya. Becak memang jarang mengeluh dengan keadaan ekonominya. Dia jalani hidup seperti air
salah satu alat transportasi tradisional yang mengalir. Bersyukur, bersyukur dan bersyukur.
bebas polusi, tidak terpengaruh dengan
naik turunnya harga BBM dan rasanya Mencintai pekerjaan, pasrah, pantang menyerah dan selalu bersukur kepada
sudah menyatu dengan kehidupan pak Tuhan Yang Maha Kuasa itulah yang membuat dia tetap bertahan dalam
Samin. Setiap pagi hingga malam dia selalu pekerjaannya sampai hari ini. Dia masih tetap semangat walaupun usianya
setia mengantar pelanggan ke tempat sudah 77 tahun. Bagaimana dengan kita ???
tujuan dan saya adalah salah satu
pelanggan setianya.

Edisi V / 2015
71
lnforial

Menjadi Orang Tua Baptis


Anak
Orang Tua Baptisan : Oleh : Yon F.
Dengan kerendahan hati secara sungguh-sungguh
Orang Tua Baptisan Anak :
menyerahkan anaknya menjadi Anak Allah, melalui iman
Menjadi orangtua baptisan anak di Gereja Katolik perlu
Katolik dengan teladan Yesus Kristus. Peran Orang Tua
diperhatikan sebagai berikut :
baptisan masih tetap terus melekat dalam mendidik anaknya
1. Bersedia membantu orangtua kandung baptisan
dengan iman Katolik hingga Dewasa; yang dapat menetukan
ikut mendidik anak baptisan dalam iman Katolik
nasib hidupnya. Dalam mendidik anak baptisan dibantu oleh
sepanjang hidupnya, kedua orangtua baptisan
orang tua baptis sepanjang perjalanan hidupnya agar ke-imanan
serta memantau perkembangan imannya.
tetap terus terjaga.
2. Menjadi keteladan iman Katolik di keluarga,
Memilih Orang Tua Baptis :
lingkungan Gereja, di masyarakat secara umum,
1. Orang dewasa yang sudah dibaptis secara iman di tempat kerja dan di mana saja berada.
Katolik, kehidupan keimanan dipandang baik, cakap 3. Menjauhi hal-hal yang tidak diperkenankan oleh
dan dapat diteladani perbuatannya. ajaran Gereja Katolik.
2. Bukan Orang Tua kandung, kakak atau saudara 4. Bukan orangtua kandungan baptisan atau kakak
kandung. sendiri.
5. Bersedia datang di acara baptisan anak pada saat
3. Orang yang dipilih sudah dikenali di lingkungan yang tepat untuk mengantarkan anak baptisan di
Gereja, Wilayah dan sering mengikuti perayaan Ekaristi hadapan imam, dengan menggendong jika
di Gereja Paroki. masih bayi.
4. Bersedia menjadi orang tua baptis dengan sungguh- 6. Ikut membubuhkan tanda salib pada dahi calon
sungguh dan mau berkomunikasi dengan baik dan baptis setelah orangtuanya sendiri.
mengikuti tata aturan Gereja Katolik 7. Sering berkomunikasi dengan anak baptisan dan
5. Di masyarakat luas dipandang imannya sangat baik, orangtuanya sendiri dalam kaitan dengan iman
tidak melakukan pelanggaran hukum Negara maupun Katolik anak baptisan tsb.
hukum Gereja. 8. Bersedia mengikuti pembekalan baptisan anak
sebelum pembaptisan anak, agar paham dengan
6. Memperoleh rekomendasi dari ketua lingkungan tugas dan tanggung jawabnya.
bahwa layak dan pantas menjadi orang tua baptis anak.

Berita Foto :
Pemberkatan daun Palma
oleh pastor Asran,
Minggu, 29 Maret 2015.

72 Edisi V / 2015
lnforial

SELAYANG PANDANG
Wilayah Santo Damian Oleh : Paulus Suhadi.
TIGARAKSA Untuk meningkatkan kerukunan itu, maka panitia melaksanakan
berbagai kegiatan wilayah dengan tujuan agar umat Katholik Tigaraksa saling
berinteraksi positif sehingga tercapailah harapan utama. Kegiatan-kegiatan
yang sudah dilaksanakan dan akan berkelanjutan, misalnya :
1. PORSENI WILAYAH yang sudah tiga kali diselenggarakan akan
dilanjutkan setiap tiga tahun sekali. Juara umum porseni wilayah pertama:
Lingkungan Emanuel. Juara umum porseni wilayah kedua: lingkungan
Santo Fransiskus Xaverius. Juara umum porseni wilayah ketiga: Lingkungan
Santa Bernadeth.
2. MISA WILAYAH sudah beberapa kali dilaksanakan akan tetapi belum
dapat dijadwalkan secara baku, tetapi umat berharap dapat dilaksanakan
sebulan sekali atau lebih.
3. NATAL KREATIF telah dilaksanakan pada 11 Januari 2015 dengan
harapan akan ada natal kreatif berikut.
Puji Tuhan semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar
sesuai dengan rencana, sebab semua umat mendukung dan ada satu
keinginan untuk hidup berdampingan dengan rukun. Semoga Tuhan
memberkati apa yang kami rencanakan, sehingga kami umat Wilayah Santo
Damianus Tigaraksa dapat menghasilkan buah yang melimpah.

P
erkembangan umat Katholik
dapat diibaratkan seperti
tanaman yang senantiasa
dijaga, dipupuk, dan disirami agar tumbuh
subur dan menghasilkan buah yang melimpah.
Demikian juga perkembangan umat Katholik
wilayah Tigaraksa, yang telah diberikan nama
pelindung Santo Damianus-Tigaraksa. Nama
pelindung ini diusulkan oleh pastor Felix
Supranto,SS.CC dan dikukuhkan pada rapat
wilayah (9/11-2014) yang dihadiri seluruh
ketua lingkungan, tokoh lingkungan, pastor
Bonifasius Asran Making,SS.CC dan para
suster SFD.
Menurut data base umat Katholik di
Tigaraksa ada 299 KK (1.081 jiwa), yang
belum terdaftar dan single diperkirakan 150
jiwa. Menyadari akan keberadaanya di jantung
Pemerintahan Kabupaten Tangerang dan
mobilitas umat yang sangat tinggi, maka
tigaraksa perlu ditingkatkan menjadi sebuah
stasi “sebagai batu loncatan untuk
mempersiapkan diri sebagai paroki”. Untuk
itu dibutuhkan sebuah langkah strategis yang
positif, baik dari para pengurus wilayah,
lingkungan, tokoh Katholik dan terutama
seluruh umat wilayah Tigaraksa untuk
membangun kerukunan antar umat dan lintas
agama.

Edisi V / 2015
75
lnforial

IN CRUCE SPES
Oleh: RD. Ch. Lucky Nikasius

P askah!! ...... Apa yang dimaksud dengan Paskah? Dagelan


seputar paskah adalah ketika Maria Magdalena, Maria ibu
Yakobus dan Salome mendatangi makam Yesus, mereka tidak
mendapati jenazah Yesus terbaring. Mereka hanya melihat makam
kosong dengan batu penutup yang sudah terguling. Dengan penuh
kekecewaan mereka memutuskan untuk kembali ketempat dimana
para rasul berkumpul. Pakaian dalam bentuk kain kafan dan segala
wangi-wangian dalam bentuk rempah-rempah mereka tinggalkan.
Namun ketika mereka keluar dari makam nampaklah seorang yang
tidak mereka kenal. Banjir sinar matahari pagi mengaburkan
pandangan mereka. Maria Magdalena menyangka orang itu penjaga
taman. Namun ternyata orang itu adalah Yesus dan ketika Maria
Magdalena mendekat serta menyerahkan kain kafan, pakaian dan
segala rempah-rempah itu kepada Yesus dan Maria bertanya, “Pas
kah?” Dan Yesus Menjawab, “Pas Banget”.
Tentu makna Paskah bukanlah seperti dagelan tadi. Paskah
berawal dari kisah pembebasan Israel dari perbudakan Mesir. Allah
merancang karya keselamatan bagi Israel dengan bintang utama
Musa, yang tampil sebagai utusan Allah. Secara etimologis, Paskah
akar kata Ibrani Pesakh yang berarti Tuhan Lewat. Namun makna
Paskah berubah dari kenangan (anamnese) akan karya keselamatan
Allah bagi Israel, dalam Perjanjian Baru karya keselamatan itu
mencapai puncaknya melalui peristiwa sengsara, wafat dan
kebangkitan Kristus. Paskah bermakna universal ketikaYesus
berkenan untuk memanggul Salib demi menebus dosa umat
manusia. Paskah menjadi perayaan penebusan dan kebangkitan umat
beriman.
Berita yang belum lama ini marak terdengar adalah peristiwa
naas pesawat Air Asia QZ-8501. Walau pencarian dinyatakan resmi
telah ditutup, namun kenangan dan kesedihan dari sanak kerabat
yang ditinggalkan tetap meninggalkan bekas. Kita semua, anda dan
saya pasti turut sedih atas kejadiaan itu. Perasaan sedih atau duka kita
pasti tidak sedalam sanak keluarga, kerabat, rekan dan sahabat yang
ditinggalkan oleh korban. Anak kehilangan orangtua, dan sebalikya
orangtua kehilangan sang buah hati, suami kehilangan istri yang
dicintai dan sebaliknya istri kehilangan suami. Kepedihan tertoreh
dalam hati mereka. Saya bermenung, mengapa kesedihan ku tidak
sedalam kepedihan mereka yang ditinggalkan oleh para korban?
Jawabnyaadalah karena relasi diantara mereka begitu dekat. Mereka
mengenal, mencintai, menyanyangi korban. Kita yang tidak
mengenal turut berduka namun tidak sedalam mereka yang
ditinggalkan. Berangkat dari tragedi ini kita pun patut bertanya di Namun Yesus tidak hanya wafat;Ia juga
dalam diri, apakah Yesus yang meninggal, wafat bagi kita sungguh bangkit, naik kesurga dan mengutus Roh Kudusnya
meninggalkan luka mendalam bagi kita? Ingat relasi antara kita untuk menyertai kita. Sekarang pertanyaanya apakah
dengan Yesus menentukan seberapa dalam perasaan itu. sukacita yang mendalam juga melingkupi diri kita
ketika Yesus bangkit, naik ke surga dan selalu
menyertai kita? Sekali lagi kuncinya adalah soal relasi
antara kita dengan Yesus.

76 Edisi V / 2015
lnforial

Para murid Yesus yang putus asa atas kematian Melalui gema “Mengaku diri sebagai pengikut
Yesus, setelah mendengar perintah Tuhan dan menyaksikan Kristus, namun takut memanggul Salib” yang seolah terukir
peristiwa terangkatnya Yesus ke surga, mereka dengan dalam prasasti hati, menantang kita untuk mengalahkan ego
sukacita dan berkobar-kobar mewartakan Injil (Mat.28:18- kita. Memang benar musuh yang paling sulit dikalahkan
20; Mrk.16:15-18). Kalau kita mencintai Yesus sungguh adalah diri sendiri. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di
dalam, apabila Yesus sungguh bertahta dalam hati kita, Korintus berkata, “Sebab pemberitaan tentang salib
menjadi pegangan hidup kita, maka kita akan sungguh memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
bersukacita, berani bersaksi dan sedia mewartakan Injil. tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah
Bagiku berani berkorban adalah satu sisi sayap kekuatan Allah (I Kor. 1:18).” Judul In Cruce Spes dalam
untuk dapat mencintai. Sayap lainnya adalah sikap serah renungan ini berarti dalam kebijaksanaan Salib. Saliblah
diri. Pengorbanan dan penyerahan diri menjadi sepasang kekuatan kita yang sejati, Saliblah yang menyelamatkan dan
sayap untuk dapat mencinta. “Mengaku diri sebagai Salib adalah tanda kemenangan. Peristiwa Salib merupakan
pengikut Kristus, namun takut memanggul Salib” ekspresi nyata cinta sejati. Cinta yang berani berkorban dan
Pernyataan ini membuat kita terpukul dan sadar bahwa kita menyerahkan diri.
sebagai pengikut Kristus belum berbuat sebagaimana Telur paskah akrab dan menjadi icon dalam
layaknya. Menghindari salib dan tidak mau memanggulnya perayaan Paskah. Telur Paskahmembidani lahirnya spesias
adalah kecenderungan yang kita miliki. Pertanyaan dasar baru. Begitu juga dengan kita, semoga dengan kebangkitan
mengapa kita menghindari dan tidak mau memikul salib? Kristus, kita memperoleh pencerahan dan berani bersaksi
Jawabnya karena kita belum berani untuk berkorban dan ditengah kehidupan. Semoga cahaya lilin Paskah dalam hati
menyerahkan diri seutuhnya. Ego dalam diri kita selalu bersinar terang dan tetap bernyala walau harus
merasionalisasi untuk memilih yang lebih menyenangkan, mengorbankan diri. Amin.
mudah, dan nikmat.

Edisi V / 2015
79
lnforial
Laporan Keuangan
Tahun 2014
I. PENERIMAAN
I.a) Penjualan di 38 Lingkungan I.b) Penjualan langsung di gereja & lainnya.
Paroki St.Odilia
1. St. Filipus Neri Rp. 135.000 edisi 3-4 - edisi-1 (Januari-Maret) FREE
2. St. Theresia Rp. 75.000 edisi 3 - edisi-2 (April-Juni) 319 exp Rp. 1.786.000
3. St. Sesilia Rp. 100.000 edisi 2 - edisi-3 (Juli-Sep) 102 exp Rp. 596.000
4. St. Antonius Rp. 225.000 edisi 2-3-4 - edisi-4 (Okt-Des) 96 exp Rp. 511.000
5. St. Markus Rp. 150.000 edisi 2-3 507 exp Rp.2.893.000
6. St. Veronika Rp. 145.000 edisi 2-3
7. St. Ign.de Loyola Rp. — —
8. St. Petrus Rp. 355.000 edisi 2-3-4
9. St. Paulus Rp. 75.000 edisi 4
10. St. Barnabas Rp. — — I.c)Penjualan 3 Monitor bekas : Rp. 120.000
11. St. Yakobus Rp. 200.000 edisi 3-4
12. St. Yustinus Martir Rp. — —
13. St. Kritoforus Rp. 75.000 edisi 4
14. St. Rafael
15. St. Agustinus
Rp. 237.000
Rp. 160.000
edisi 2-3-4
edisi 2-3-4
Total Penerimaan Melodi :
16. St. Bernadeth Rp. 265.000 edisi 2-3-4 Rp. 8.037.000
17. St. Stevanus Rp. 150.000 edisi 3-4 (1.479 exp)
18. Emanuel Rp. 250.000 edisi 2-3-4
19. St. F. Xaverius Rp. — —
20. St. Yohanes Bosco Rp. 126.000 edisi 2-3-4
21. St. M. Kolbe Rp. 150.000 edisi 3-4
22. St. Maria Rp. 225.000 edisi 2-3-4
23. St. Anna Rp. 225.000 edisi 2-3-4
24. St. Maria Imaculata Rp. — — II. PENGELUARAN
25. St. Maria Magdalena Rp. 150.000 edisi 3-4 Pembelian fasilitas kerja, hadiah,
26. St. Dominikus Rp. 75.000 edisi 4
27. St. Yoakim Rp. 275.000 edisi 2-3-4 transport & lainnya : Rp. 4.868.670
28. St. Vincentia Rp. 150.000 edisi 2-3
29. St. Loudovicus Rp. — —
30. St. Chatarina Rp. 75.000 edisi 3
31. St. Gregorius Agung Rp. 250.000 edisi 2-3-4
32. St. Lukas Rp. — —
33. St. Yohanes Rp. — — III. SALDO per April 2015 :
34. Gabriel Rp. 75.000 edisi 4
35. St. Klara Rp. 201.000 edisi 3-4 Rp. 3.168.330
36. St. Bonaventura Rp. 225.000 edisi 2-3-4
37. St. Mikael Rp. — —
38. St. Arnoldus Yansen Rp. 225.000 edisi 2-3-4
Penerimaan Lain:
TOTAL Rp.5.024.000 (972 exp)
Iklan Citra Raya : Rp. 5.000.000

TOTAL KAS MELODI : Rp. 8.168.330,-


(per April 2015)

Catatan :
Laporan keuangan diatas langsung ditangani team Melodi; maka apabila ada
kekeliruan, mohon menginformasikan pada kami. Tks.

80 Edisi V / 2015
lnforial
Baptis 24 Desember - Klara Lisma Malau
Bayi & Dewasa - Gideon Oky Priandana
- Bernadet Susanti
28 Nopember - Thomas Stanley Kusumadinata - Secilia Susan Nurtio Sihombing
- Eduard Billy Sandy Willyvans - Yohanes Stephanus
- Gregorius Alfredo Fidelis - Christina Mesrawani Sibagariang
- Gregorius Adrian Fidelis - Elisabeth Endang Elveria Simbolon
- Laurentina Ida N. Partigoran Situmorang
7 Desember - Ignasius Liong Tjhau Sjang - Yohanes Sahat Pardede
- Clara Kaliana Indra - Matius Kevin Chandra Wijaya
- Gregorius Willy Gozali - Fransiska Lita Ariyani
- Vinsencia Aristin Rahma Hanifah
24 Desember - Thomas Stanley Kusumadinata - Magdalena Riris Patricia Hutabarat
- Eduard Billy Sandy Willyvans - Agnes Diana Natalia S
- Gregorius Alfredo Fidelis - Magdalena Hana Maria
- Gregorius Adrian Fidelis - Katarina Ngatemi
- Ignasius Liong Tjhau Sjang - Elizabeth Surianih
- Clara Kaliana Indra - Theresa Wiwit Rianingsih
- Gregorius Willy Gozali - Hendrikus Louis Santoso
- Andreas Purnama Aditya Kurnia Putra - Fransiskus Eben Ezer Sinaga
- Veronica Septiana Setiawati - Maria Magdalena Rusmiati Naibaho
- Fabianus Giovany Bayu Pramono - Maria Elvriyati Manik
- Raphael Randy Gunawan - Yustinus Osbal Siregar
- Yohana Rita Cahyani - Fransiska Rani Ambarita
- Benediktus Jerrycho Cahyadi
- Marcelinus Julian Adityo
15 Februari :
- Faustina Putri Patricia Windjaya
- Margaretha Herlina Atonis1
- Anastasia Putri Naomi Windjaya
- Bonaventura Febrizio Brema Tarigan
- Lidwina Putri Angelina Windjaya
- Akhila Keina Dwi Wibowo
- Angeliqua Karina Wijaya
- Leonardus Tri Yuana Putra
- Caecilia Anabella Wijaya
- Bernardinus Julian Tito Putra Wicaksono
- Lutgara VenamartaYohana Lumina Hanako
- Lukas Eliantoro
- Nicolaus Fernandez Lama Tokan
- Cornelius Martua Gabe Sihotang
Yang Berbahagia ... - Florentina Claudia Mbaja
29 November 2014 : Eduard Billy Sandy Willyvans - Isabella Andriani Wijaya - Anastasya Gisella Zyana
07 Desember 2014 : Gregorius Willy Gozali - Godeliva Fifi - Louis Isodorus Tinambunan
07 Desember 2014 : Ignasius Liong Tjhau Sjang - Clara Kaliana Indra - Dionisius Ivan Maramba
27 Desember 2014 : Hironimus Jumpal - Anastasia Sinar - Seraphina Easter Ova Kristianto
27 Desember 2014 : Tarsisius Risi - Bergita Anu - Michael Hasudungan Sinaga
10 Januari 2015 : Rino Didimus Yanto - Mardiani Siringo-Ringo - Teresia Fitri Intan Citra Lesari Marbun
14 Februari 2015 : Viktorius Besa - Selfiana Bimeni - Archangela Naomi Aurelia Putri
14 Februari 2015 : Ch. Prihanyogo Saputro - Th. Tjhoa Verawaty - Maria Fellycia Suryana Putri
- Yohana Agni Pradita Putri Kusuma
- Maria Putri Valenthine
- Laurentius Keenan Aji
- Leonarda Olivia Modesta
Turut Berduka Cita ... - Sesilia Celsi Claudia Br Gultom
04 Desember 2014 : Theresia Lingk. St.Antonius - Angela Happy Kinanti Situmorang
21 Desember 2014 : Togar Janter S Marbun Lingk. Emanuel - Theresia Birgita Kusumaningtyas
18 Februari 2015 : Ludovikus Tana Lingk. St.Stevanus - Theresia Benedikta Kusumaningtyas
24 Februari 2015 : Stevanus Suparmo Lingk. St.Stevanus - Rachel Talenta Amasta Setiawan
- Maria Jessie Johana Pandiangan
- Valentino Adriel Davi Simamora
- Uriel Keiji Naryama Budiadi
18 Februari : Anthonius Liaw Kiang Ke
Edisi V / 2015
81
lnforial

Oleh : Heribertus Eric Wagolebo Etika


E-mail atau surat elektronik adalah salah satu cara ber korespondensi saat
ini yang efektif (cepat) dan efisien (murah). Namun terkadang dengan
cara yang salah, e-mail akan terlihat tidak layak dan bias menggambarkan
mengirim
karakter si pengrim. Berikut beberapa tips dalam mengirim email yang
baik :
Email
1. Kata Pembuka
Mulailah membuka surat dengan kata sapaan. Saat ini biasa menggunakan
istilah Inggris meskipun isi surat berbahasa Indonesia, misalnya Dear Mr.
Miss. Hindarilah hal ini. Konsistenlah menggunakan satu bahasa dari
pembuka hingga penutup surat. Gunakan bahasa Indonesia yang baku
seperti, Yang terhormat, Bapak, Ibu, Sdra, Sdri. Cantumkan jabatan atau
posisi orang yang dituju juga disarankan. Jika surat Anda ditujukan untuk
banyak orang, bisa langsung menyebut nama perusahaan.
6. Formalitas
2. Isi Berita
Meskipun terdengar membosankan, namun
Beri jarak satu baris untuk isi surat dari pembuka. Isi surat apapun isinya,
formalitas surat tetap harus dijaga. Anda akan
baik teguran, peringatan maupun kekecewaan, jangan pernah
terbiasa dengan isi surat formal jika terus
meenggunakan kata-kata yang kasar, yang berbau porno, sukuisme,
menggunakannya dalam korespondensi kantor.
lelucon, meremehkan atau hal lainnya yang terkesan menyinggung
Hal ini juga berguna untuk memberikan citra
perasaan orang lain. Ungkapkan fakta, bukan emosi. Jangan lupa, e-mail
diri yang baik serta menghindarkan diri dari
mudah sekali diteruskan kepada orang lain, bahkan beberapa perusahaan
kesalahan surat-menyurat.
bisa memonitor isi e-mail yang dikirimkan dari sistem IT. Saat e-mail
tersebut dicetak, bisa menjadi bukti tertulis yang waktunya tak terbatas.
7. Cek / Baca Ulang
Jadi selalu berhati-hatilah dalam memilih kalimat.
Membaca kembali isi surat. Periksa kembali
ejaannya, susunan kalimat, alur cerita/isi surat.
3. Kata Penutup
Jika Anda sudah menekan tombol 'send' atau
Setelah isi surat, beri jarak satu baris lagi sebelum menutupnya dengan
kirim, Anda tidak bisa memperbaiki kesalahan.
salam hormat seperti, Hormat Saya atau Best Regards (Inggris).
Makanya penting langkah ini dilakukan.
Cantumkan pula identitas diri selengkap mungkin. Dimulai dari salam,
nama lengkap, jabatan, nama perusahaan, alamat perusahaan, kode pos,
8. Emoticon
nomor telepon perusahaan, nomor telepon pribadi, hingga alternatif
Jangan pernah gunakan emoticon seperti smiley
alamat e-mail
(simbol senyum) untuk memberi kesan kasual
maupun rasa humor. Walaupun mereka terlihat
4. Subjek
lucu, hal ini dikategorikan tidak profesional,
Cantumkan judul surat. Singkat dan tepat untuk memudahkan orang
terkecuali memang Anda sudah kenal akrab
mengetahui garis besar isi surat.
dengan orang yang dituju. Itupun harus dibatasi
penggunaannya maksimal dua emoticon.
5. Perika Tata Bahasa (Ejaan)
Kesalahan mengeja mencerminkan keteledoran seseorang akan hal detail
9. BCC/ CC (Blind Carbon Copy)
dan kadang membuat sebuah kalimat terdengar rancu dan sulit
Berguna untuk mencantumkan alamat lain
dimengerti. Meskipun surat yang Anda ditujukan untuk teman dekat,
tanpa memperlihatkannya kepada penerima
kesalahan ejaan tetap harus diperiksa. Apalagi Anda tidak akan pernah
lainnya. Bila profesi Anda mengharuskan
tahu bila surat tersebut akan diteruskan ke orang lain.
mencantumkan banyak pihak saat mengirim e-
mail, hal ini berguna untuk menjaga kerahasiaan
pihak lain. Di satu sisi, BCC juga berguna untuk
menghindari rasa sensitif yang tidak perlu dari
E-mail atau surat elektronik adalah salah pihak-pihak tertentu.
satu cara berkorespondensi saat ini yang
efektif (cepat) dan efisien (murah).

82 Edisi V / 2015
lnforial

Ucapan Terima Kasih Para Donatur Iklan Natal 2014


1. Citra Raya 61. CIPUTRA Hospital
2. Kel. Besar (St.Veronika) 62. RS. St.Carolus (Summarecon Serpong)
3. PT. Frisian Flag Indonesia 63. ALFA Bangunan
4. Sekolah Atisa Dipamkara 64. Central One Property
5. Kel. Besar (St.Filipus Neri) 65. Kel. Bp.Jonni
6. Kel. Bp.Paulus Djono Taslim (St.Filipus Neri) 66. Yayasan FIORETTI - Tigaraksa Tangerang
7. Kel. Besar E & Pempek Mamad 67. Kel. Bp.Anton-Lily Natasha-Loius & Michael
8. Raja Kopi Manggar 68. Kel. Besar Lingk. & BIR St.Antonius
9. Kel. Bp.Herodi & Feny 69. Legio Maria Presidium Pintu Surga (RPM)
10. Kel. Bp.Hermawan & Lydia (St.Sesilia) 70. Raditya Sindhunata
11. The BC One (Theresia Bike Community) 71. PT. Cipta Karya Maju (CKM)
12. Kel. Besar (St.Theresia) 72. Kel. Besar (St.Bonaventura-Wil.Citra-3)
13. Panitia Natal 2014 (Wilayah Citra-1) 73. Kel. Besar Legio Maria Presidium Maria I. Odilia
14. Kel. Bp.Aris Supratman (Kalimantan) 74. Yayasan Tarakanita
15. PT. Asuransi Wahana Tata (Aswata) 75. Bengkel Aneka Citra Motor
16. Kel. Bp.Harry Wijaya (Hermin) 76. Mentari Books
17. Kel. Bp.Thomas Seprianto & Yanti (St.Sesilia) 77. Para Pastor & Dewan Paroki Harian
18. IRMA Salon (RR Tenda & Rias Pengantin) 78. MKU (CV. Mitra Kreasi Utama)
19. PDKK Santa Odilia 79. PT. Mutiara Forklift
20. Kel. Bp.Saman Jahya Aluwi 80. Armada Andalan Sentosa (Rental Truck)
21. Kel. Ibu Lely Rina 81. Summarecon Serpong
22. Kel. Ibu Astuti (Permata Mobil) 82. Super Fresh (Super Laundry)
23. Kel. Bp.Susanto 83. Essa Craft - Citra Rendra
24. Kel. Bp.Rinaldi & Fentry (St.Markus) 84. CAA Laundry (Dry & Cleaning)
25. Ibu Novia Mathilda F (St.Sesilia) 85. CAA Express (Cipta Anugerah Abadi)
26. Kel. Bp.Theodorus Bate & Merry (St.Sesilia) 86. Kel. Bp.Edy Kristanto-Cecilia-Sandra
27. AMIDIS (pure water natural life) 87. PT. So Good Food
28. Klinik & Apotik (KKS) dr.Loanita T 88. Toko Besi Kadu Jaya
29. Kel. Bp.Stanley-Ida-Gabie-Steven-Martin 89. Interior Design (CV Dian Mandiri)
30. Ray White (PT. Anugrah Berlian Jaya)
31. Kel. Bp.Jeffrie Setiadi (IDL)
32. Kel. Besar (St.Ignatius De Loyola)
33. PT.Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk
34. Perkumpulan Strada
Jadwal Baptis
35. Kel. Bp.Waryanto-Lina-Arya-Siska (IDL) Bayi & Anak 2015
36. Kel. Bp.Tri Winarto-Tri Kunti W (St.Vincentia) Pembekalan
37. Hanel
38. Kel. Bp.Bong Sin Chiung & Sunarti (St.Sesilia) Orang Tua Pembaptisan
39. Kel. Oktavianty 8 Februari 15 Februari
40. Kel. Yohanes Pudjianto (St.Sesilia)
41. Kel. Bp.Arifin & Veronica Lian (St.Sesilia) 12 April 19 April
42. Glodok Hardware Market 14 Juni 21 Juni
43. Kel. Kimi Lawandra (Paroki St.Helena-Karawaci) 9 Agustus 16 Austus
44. Gotong Royong Retail & PO Bulan Jaya 1 Oktober 18 Oktober
45. Ballet and Dance Shop (Marlupi Dance Academy)
46. Kel. Bp.Stefanus Sohet Chairil (Paroki St.Helena) 6 Desember 13 Desember
47. Kel. drH.Yuana Saputra & drH.Reny S)
48. Kel. Bp.Handjojo-Liliana-Patricia-Edbert-Grisel
49. Kel. dr.Yakobus-Shelly-Evan-Jansen
50. Kel. Bobo-Aling
51. Klinik Apotik & Laboratorium CITRA SEHAT RALAT : (Melodi IV-2014)
52. Yayasan Gita Bangsa (GBS) Hal. 20 : seharusnya “Music suci lebih erat terkait
53. Kel. Bp.Dhani & Mundi (St.Antonius) dengan ibadat daripada kebanyakan kesenian lainnya.
54. TRENZ (Indofood) Hal. 39 : seharusnya artikel ditulis oleh: Idus Masdi.
55. Supermarket d’Expo Bahan Bangunan
56. Kel. Bp.Bowo Detty Angel Alfon
57. Arantxa Iziquiel- Kel. Ibu Vanni (St.Sesilia) * Atas kekeliruan diatas, kami mohon maaf.
58. WKRI cabang St.Odilia
59. Kel. Bp.Tedy-Erenia-Thomas-Lukas (St.Antonius)
60. Kel. Bo.Yohanes Saman-Agnes (St.Yoakim)

Edisi V / 2015
85
lnforial Panitia Paskah 2015
- Penasehat : Pastor Felix Supranto,SS.CC
- Pembina : Bp. Sudadi (Wakil Ketua DP)
Bp. Y.B.Warjono (Ketua Wil.Citra-2)
- Ketua : Bp. A.B.Tutug Jati W (Lingk. St.Yustinus Martir)
- Wakil Ketua : Bp. Agustinus Supratama (Lingk. St.Petrus)
- Ketua Panitia Wil.Tigaraksa : Bp. Yohanes Joko S.P.
- Ketua Panitia Wil.Cisoka : Bp. Benedictus Susilo
- Sekretaris : Bp. Lukas Estu Suryanto Widodo (Lingk. St.Barnabas)
- Bendahara : Ibu Siully (Lingk. St.Kristoforus)
Ibu Eri Pujianingrum (Lingk. St.Yustinus M)
Sie-Sie
- Sie Dana : Bp. GMA. Deny Widyoseno (Lingk. St.Barnabas)
- Sie Liturgi : Bp. Stephanus Satwanto (Lingk. St.Yakobus)
- Sie Perlengkapan : Bp. H.Fajar Nugroho (Lingk. St.Barnabas)
- Sie Keamanan & Parkir : Bp. Emanuel Didik Siswanto (Lingk. St.Yustinus M)
- Sie Konsumsi : Ibu Siully (Lingk. St.Kristoforus)
Ibu Agnes (Lingk. St.Yustinus M)
- Sie Dekorasi : Bp. V. Bagus Riswanto (Lingk. St.Barnabas)
Bp. Dimas (Lingk. St.Yustinus M)
- Sie Bunga : Ibu Fransisca (Lingk. St.Yustinus M)
- Sie Dokumentasi : Bp. Antonius Sri Widodo (Lingk. St.Paulus)
Komsos Paroki
- Sie Humas : Bp. Lukas Estu Suryanto Widodo
Bp. Agustinus Randa
- Sie Sosial : Ibu Linda (Lingk. St.Paulus)
- Sie P3-K Dr. Lusia (Lingk. St.Kristoforus)
Dr. Loanita (Klinik Paroki)
- Sie Bina Iman : Ibu Theresia Purwanti (Lingk. St.Barnabas)
BIA Paroki

Jadwal Kegiatan LANSIA 2015


Waktu Kegiatan Keterangan
10 Januari Natalan 2014 Seluruh Anggota
1 Februari Pertemuan Pengurus Persiapan Kegiatan
1 Maret Pemeriksaan Kesehatan Seluruh Anggota
5 April Pertemuan Pengurus
3 Mei Paskahan Lansia Seluruh Anggota
7 Juni Pertemuan Pengurus Persiapan Kegiatan
5 Juli Rekoleksi Seluruh Anggota
2 Agustus Pertemuan Pengurus Persiaoan Kegiatan
6 September Ziarah Rohani Seluruh Anggota
4 Oktober Pertemuan Pengurus Persiapan Kegiatan
1 Nopember Pemeriksaan Kesehatan Seluruh Anggota
6 Desember Pertemuan Pengurus Persiapan Kegiatan

Jadwal Kursus Persiapan Perkawinan 2015


No Bulan Tanggal Kegiatan
1 Januari 24 & 25 Seminar 2 hari
2 April 25 & 26 Seminar 2 hari
3 Agustus 1 & 2 Seminar 2 hari
4 Oktober 24 & 25 Seminar 2 hari

86 Edisi V / 2015
lnforial

Asam Urat
& Oleh : Trisna Asrul
Rematik Penyakit asam urat akibat dari konsumsi zat purin secara berlebihan.
Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat

G angguan sendi, otot dan tulang


merupakan keluhan yang sering
kita temukan di masyarakat dan
disebut sebagai penyakit rematik. Rematik
seringkali dihubungkan dengan asam urat.
berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat
menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan
meradang yang disebut rematik. Asam urat adalah produk terakhir
lintasan katabolisme nukleotida purina, sebab tiadanya enzim urikase
yang mengkonversi asam urat menjadi alantoin. Kadar asam urat yang
Penyebab rematik bukan saja karena asam urat yang
berlebih dapat menimbulkan batu ginjal dan/atau pirai di persendian.
meningkat di dalam darah. Banyak penyebab
Ada beberapa cara untuk menurunkan asam urat adalah :
rematik diantaranya adalah arthritis gout, arthriris
1. Mengurangi atau menghindari makanan yang dapat
rematoid, rematik karena perkapuran atau
meningkatkan asam urat dan membatasi makanan yang
osteoarthritis ( OA ), rematik karena infeksi.
diperbolehkan.
Disini kita akan membahas mengenai
a. Makanan yang perlu dihindari adalah : jeroan hewan seperti :
rematik karena gangguan metabolisme asam urat.
usus, hati, limpa, otak dan jantung. Daging kaleng seperti
Ting ginya asam urat dalam darah dapat
kornet, ikan kaleng, sarden, kerang, udang, tiram, kepiting,
menimbulkan endapan kristal asam urat di sendi
ekstrak daging kaldu/ kaldu kental. Minuman yang
yang kemudian menyebabkan rasa nyeri, bengkak,
mengandung alkohol, ragi, tape, brem dan bir.
kaku dan kemerahan pada sendi yang terkena. Pada
b. Makanan yang boleh diberikan adalah makanan yang
awal penyakit serangan hanya mengenai satu atau
mengandung karbohidrat yaitu nasi, roti, singkong, sesuai
dua sendi, namun pada keadaan lanjut serangan
kebutuhan kalori.
semakin sering dan sendi yang terkena semakin
c. Makanan yang boleh dimakan tapi dibatasi
banyak. Bila tidak diobati dengan benar endapan
Protein hewani : daging sapi, bebek, ikan laut tenggiri, bawal,
kristal akan meyebabkan kerusakan pada sendi.
bandeng, telur, keju, bisa diberikan tapi terbatas maksimal 50
gram/sehari.
Protein nabati : Tahu, tempe, oncom dapat diberikan tapi
jangan berlebihan cukup 50 gr/ sehari.
Beberapa fakotr resiko menyebabkan peningkatan d. Buah -buahan : Yang segar terlebih yang banyak mengandung
asam urat adalah : air seperti : semangka, Melon, blewah, nanas, belimbing
1. Gaya Hidup. Konsumsi makanan yang manisan, jambu air, pepaya, apel bebas untuk dimakan.
mengandung purin yang tinggi, konsumsi Kecuali alpukat, kelapa dan durian.
alkohol, dapat meningkatkan kadar asam e. Sayuran : Semua jenis sayuran bebas diberikan, kecuali :
urat dalam darah. buncis, asparagus, kacang panjang, kacang polong, bayam,
2. Kondisi Medis. Kondisi medis seperti jamur, kembang kol, melinjo jangan lebih dari 50 gr/ sehari.
tekanan darah ting gi, diabetes, f. Membatasi makanan yang berminyak atau mengandung
hiperkolesterolemia, sering dikaitkan lemak, karena dapat menghambat penegluaran asam urat.
dengan kasus asam urat.
3. Obat-obatan. Pemakaian obat seperti 2. Dianjurkan untuk banyak minum air putih 2–2,5 lt/hari
diuretik, aspirin harus diperhatikan dan Banyak minum air putih akan membantu pengeluaran asam
dikonsultasikan ke dokter karena dapat urat melalui urine.
meningkatkan kadar asam urat.
4. Keturunan. Beberapa orang yang memiliki 3. Meminum obat penurun asam urat sesuai dengan petunjuk
riwayat keluarga dengan sejarah asam urat dokter untuk membantu menurunkan asam urat, Zylorix
juga merupakan salah satu faktor risiko. (alopurinolol dengan dosis 100 mg dan 300 mg). Dosis yang
5. Usia dan Jenis Kelamin. Pria memiliki diminum sesuai dengan petunjuk dokter.
risiko lebih besar untuk terkena gangguan
radang karena asam urat, tapi wanita yang 4. Melakukan pemeriksaan asam urat secara teratur 3–4x dalam
telah memasuki masa menopause juga setahun, untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah. Bila
memiliki risiko yang sama besarnya dengan ditemukan kadar asam urat dalam darah tinggi 3,4 - 7 mg/dl
pria. (pria) dan wanita . (2,6 – 6 mg/dl ).

Edisi V / 2015
89
Suara Odilia

Nyi Ageng
Gambyong
Oleh : Christoporus Suroto
Sumatera Utara (Batak) sangat terkenal dengan tarian
Tor-tor. Menurut kepercayaan Batak tor-tor merupakan
bentuk tari persembahan dan penghormatan pada para
leluhur. Sumatera Barat (Padang-Minang) memiliki tari
Piring. Tarian ini dibawakan oleh empat atau enam penari
yang masing-masing membawa dua piring ditangan kanan -
kiri. Tarian ini menggambarkan sambutan akan datangnya
bidadari kayangan yang pmembawa berkat berlimpah. Para
penari meliuk-liuk memutar cawan dengan gemulai,

I ndonesia merupakan Negara kepulauan yang melingkar bergulingan, suatu tanda kehormatan pada sang
sangat kaya dengan kesenian, adat-istiadat, budaya bidadari, diiringi lagu sendu merayu-rayu menyayat hati.
dan tradisi dari setiap suku bangsa. Kekayaan ini Jawa Barat (Sunda) memiliki tari Jaipong(an). Tarian ini
yang patut disyukuri dan dibanggakan oleh seluruh menonjolkan keindahan tubuh penari wanita dengan
masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia juga dapat busana yang edi peni membalut tubuh sesuai lekuk badan si
dikatakan sangat religius karena setiap suku memiliki penari. Para seniman menggelari keindahan tari jaipong
banyak ritual yang dimeriahkan dalam berbagai aneka tari dengan tiga “G”: Goyang, Ginol, dan Gitek ( ? ) Begitu juga
dan seni, misalnya: Kacirebonan terkenal tarling, gitar dan seruling. Sebuah
Daerah Istimewa Aceh yang disebut “Serambi Mekah” tari yang bernuansa olah kanuragan, sacral. Jawa Tengah
terkenal dengan tari Saman. Tari Saman dianggap sacral memliki Sendra tari Ramayana, yang mengambil episode
karena menyajikan sebuah tari syukur dan pujian kepada wayang kulit Ramayana. Tari ini biasa dipentaskan setiap
Allah atas anugerah keselamatan dan kemurah-Nya. bulan purnama dihalaman candi Prambanan. Salah satu
Tarian ini biasanya dilakukan oleh 10 pemuda dan 10 penari yang terkenal adalah Retnomaruti.
pemudi. Tari ini dominan pada gerak tangan menepuk
bahu kanan kiri, geleng kepala, nunduk mendongak Indonesia merupakan Negara kepulauan yang
berselingan satu dengan lain secara cepat tanpa sangat kaya dengan kesenian, adat-istiadat,
singgungan. Sangat dinamis dan diiringi nyanyian pujian budaya dan tradisi dari setiap suku bangsa.
pada Allah oleh grup penyanyi, music, dan segenap penari.

Kira-kira pada abad ke 18-an di daerah kekuasaan kerajaan


Surakarta Hadiningrat, tumbuh suatu bentuk grup tari yang
disebut TLEDHEK. Mereka menari dan menyanyi diiringi
gamelan: bonang, kempul, gong, gendang, saron, yang
penabuhnya merangkap sebagai wiraswara. Seorang penari
tledhek yang terkenal adalah Nyi Ageng Gambyong.
Kesohoran Nyi Ageng Gambyong menyebar luas ke seantero
kerajaan Surakarta Hadiningrat.
Ketenaran tledek ini didengar oleh raja Surakarta
Hadiningrat Paku Buwono ke IV (1788 – 1820). Ia seorang
raja sekaligus seniman kerawitan tersohor. Salah satu karya
ciptanya sering digunakan dalam mengiringi upacara
perkawinan adat Jawa. Sinuhun Pakubuwono memanggil Nyi
Ageng Gambyong untuk pentas di Kraton Kasunanan
S u r a k a r t a H a d i n i n g r a t . S i nu h u n b e r ke n a n d a n
menggabungkan tarian desa itu dengan tari kraton. Atas
kewasisan Sinuhun Pakubuwono ke IV, tari dan gending
digabungkan dalam mengiringi tarian yang disebut
Gambyong, sesuai nama penarinya.

90 Edisi V / 2015
Suara Odilia

Kina tari Gambyong ditampilkan untuk menyambut “tamu agung” di kraton.


Tarian ini ditampilkan juga misalnya dalam hajatan menantu, syukuran. Namun
seiring dengan kebebasan daya cipta dan karya, tari gambyong berkembang
sesuai dengan selera daerah masing-masing. Ada Gambyong Pare Anom,
Gambyong Pangkur, Gambyong Mudhotomo, Gambyong Gambirsawit,
Gambyong Dewodharu, dll.
Atas ijin Romo Paroki St. Odilia, kelompok Adiyuswo menggelar tarian Banyak tarian lain yang bernuansa
Gambyong, dolo-dolo (NTT) dan besutan tari Sumatra Utara (Batak) tor-tor, magis, berfisiologi memancarkan
yang walaupun sangat minim latihan dan kurangnya sarana dan prasarana, otot bentuk tari yang indah berwibawa,
dan balung sepuh “otot yang tidak lentur lagi”, namun kami berusaha dapat sacral, kadang-kadang dalam bentuk
menggairahkan sejumlah Adiyuswo se Paroki untuk hadir berkumpul bersama. pantun seperti Jula-juli (Jawa Timur);
Itu maksud dan tujuan kami sebagai pengurus. Menurut data yang dapat kami kekuasaan tertinggi dan keangkaraan
himpun, jumlah lansia Paroki St. Odilia dua ratus lebih. Namun setiap kali murka seperti leak, dongeng dari
pertemuan hanya sebagian kecil yang hadir. Seperti yang kami sampaikan pada Dirah; kearivan dan kebijakan dalam
awal kepengurusan kami dengan mengacu pada hasil riset yang ditulis oleh Prof. kasta Dewa, Brahmana, Kesatria
Sri Murtiningsih Adioetomo (guru besar UI) dalam buku Monograf Penuaan (Bali) dan berbusana yang aneka corak
Penduduk Indonesia. Sensus Penduduk Tahun 2010 menunjukkan bahwa rag am yang sang at indah dan
diskriminasi dalam masyarakat lansia di Indonesia sangat memprihatinkan. sekaligus menyeramkan, dan juga
Misalnya fakta bahwa sebagian besar lansia masih bertanggungjawab akan sederhana seperti tari Legong, Kecak
perekonomian keluarga. Kami perhatikan lansia laki-laki lebih beruntung dll.
dibandingkan lansia perempuan. Opa, kakek, mbah kakung bangun tidur Begitu banyak jenis kebudayaan
ongkang-ongkang duduk nonton tv sambil menyeruput kopi dan sepiring saudara kita di Indonesia timur
nyamikan, sedangkan lansia ibu yang menyajikan semua itu sambil menggendong misalnya tari Dolo-dolo (NTT), dan
cucunya. Walaupun demikian lansia Indonesia masih beruntung bila juga tarian dari irian yang menurut
dibandingkan dengan lansia Korea. Dalam kurun waktu 2007-2011 terdata paham kita keting galan zaman
18.798 lansia bunuh diri (Kompas 15 Sep. 2013) akibat keterasingan di negerinya dengan busana adat rumbai-rumbai
sendiri. dedaunan ilalang dengan hiasan wajah
Kami dengar dan lihat sendiri umat Odilia berpentas ria berdendang dan dan tubuh penuh dengan corengan
menari di halaman belakang gereja, terutama ibu-ibu WKRI ikutan nimbrung berdentam-dentam suara hentakan
berlenggak-lenggok memamerkan keluwesan olah seni tari bersama lansia. Para kaki tangan dan nyanyian membahana
lansia menyatakan keinginan untuk mengenang kepiawaian menari di masa muda bak perwira menang tanding
pada masa senja.

Edisi V / 2015
91
Apa Kata MereHk”a... ?
Suara Odilia

tentang makna “PASKA


Sebastiana, HK (biarawati/43th)
Menurut saya, paskah merupakan simbol
kebangkitan diri. Masa PASKAH merupakan
pembaharuan dalam diri saya sebagai seorang
biarawati/suster sehingga saya menjadi lebih
baik dalam menghayati panggilan hidup.

Clara Dewi (Ibu Rumah Tangga/ 40 th)


-Lingk.St.Veronika-
Bagi saya, paskah berarti bangkit dari kelemahan
dan dosa. Semoga semangat paskah 2015
membuat saya semakin setia melayani Tuhan.

Maria Regina (OMK/ 15th)


-Lingk.St.Vincentia-
Paskah 2015 ini membuat saya
Desfara Angelita. M sangat bersemangat karena tahun
(Pelajar-BIR/ 11th) ini OMK menampilkan tablo di
-Lingk.St.Paulus- gereja St.Odilia, dan membuat saya
Saya sangat senang dengan lebih aktif dalam melayani Tuhan
paskah 2015 ini karena banyak dalam setiap kegiatan OMK.
kegiatan di gereja dan
lingkungan yang sangat
menarik. Semoga semangat
paskah 2015 membuat saya
lebih bersemangat dalam belajar Tyas Aprianto
dan berbuat baik. (OMK/Mahasiswa/ 20th)
Paskah menur ut aku, mempering ati
pengorbanan diri Tuhan Yesus untuk kita.
Sebagai anak muda, kita harus mencontoh
pengorbanan Tuhan ini dengan aktif dalam
pelayanan di lingkungan dan gereja misalnya ikut
PA, PS, OMK. Semoga paskah 2015 membuat
saya semakin bersemangat dan aktif dalam
pelayanan di gereja, lingkungan dan masyarakat.

Yudia Esti (Pengusaha/ 49th)


-Lingk.St.Markus-
Pa s k a h b e r a r t i m a s a d i m a n a k i t a
mengenang dan memaknai sengsara
Tu h a n Ye s u s. D e n g a n b e r p u a s a ,
berpantang dan beramal, saya membuka
mata hati dan merasakan sengsara Tuhan
demi menebus dosa. Semoga paskah 2015
ini membuat saya lebih memaknai arti
hidup dan lebih membuka hati bagi Tuhan
dan keluarga.
92 Edisi V / 2015
?
Suara Odilia

Apa Kata Mereka


tentang makna “PASKAH” ...

Yoseph Gayat (Karyawan St.Odilia/ 48th)


-Lingk.St.Lukas-
Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari kematian
adalah untuk menebus dosa-dosa kita. Maka kita
juga harus ikut bangkit bersama Tuhan Yesus.
Semoga paskah 2015 ini membangkitkan
semangat saya untuk melayani Tuhan dan sesama Petrus Yohanes
baik di gereja maupun lingkungan. Saparipomo (61 th) -
Lingk.St.Maria
S u a t u ke b a n g k i t a n i m a n ,
dimana Tuhan Yesus bangkit
untuk menebus dan
mengampuni dosa saya. Lewat
sengsara-Nya, Kristus
mengampuni dosa saya.
Harapan saya semoga paskah
2015 ini menyadarkan saya
untuk mengampuni sesama
seperti yang dilakukan oleh
Tuhan Yesus.
Desy (dokter/ 46th)
- Lingk.St.Sesilia -
Kemenangan iman dalam mengalahkan ego untuk
lebih melayani sesama dengan kasih dan tanpa pamrih.
Semoga paskah 2015 ini membuat saya lebih tekun
dalam pelayanan atas dasar cinta kasih Kristus.

Sofy (Guru/ th)


- Lingk.St.Bernadeth -
Menurut saya Paskah artinya sebuah kemenangan atas segala godaan terutama ego. Selama
40 hari kita berpuasa dan berpantang, tentu banyak tantangan dari komunitas , keluarga
dan lingkungan. Apabila saya mampu lewati tantangan itu, maka saya pasti menang dan
merayakan Paskah dengan sukacita. Paskah 2015 sungguh membahagiakan dan
mengesankan karena Tri Hari Suci dirayakan di Tigaraksa. Perayaan sakral ini sungguh
menjawab kerinduan kita selama ini, teristimewa lingkungan kami dipercaya untuk tugas
koor pada Sabtu Alleluya. Kami sungguh latihan dengan serius untuk memberikan yang
terbaik dan hasilnya sangat memuaskan. Semoga ke depan ini ditindaklanjuti. Harapan
saya: semoga perayaan seperti ini tetap dirayakan di Tigaraksa dengan umat semakin
kompak, hingga suatu saat kami memiliki gereja sendiri dan semoga yayasan Fioreti lebih
diperhatikan oleh paroki St. Odilia agar sehingga makin maju karena para suster, guru,
karyawan, murid dan orangtua muridnya sangat solid dan sehati dalam bekerja sama.

Edisi V / 2015
95
Suara Odilia

Suara Pembaca ...


1) Albert - Lingk. St.Petrus (6 th) :
Om Melodi, aku usul bagaimana kalau sekali-sekali “Lomba Mewarnai”
di Melodi dibuat langsung perlombaan... tidak hanya lomba di dalam
Majalah Melodi..!!

Melodi :
OK Albert .... usul yang bagus, nanti Om2 Melodi pikirkan, semoga suatu saat bisa dilaksanakan.

2) Yuli - Lingk. St.Bernadeth (OMK) :


Om, apakah Kotak “Saran dan Artikel Melodi”, hanya bisa diisi dalam bentuk surat..?? Lalu bagaimana cara kirimnya ke
Melodi/Komsos kalau ada dokumentasi kegiatan di lingkunganku dalam bentuk foto..??

Melodi :
Oh ya, dik Yuli ... kami (Melodi) belum sepenuhnya sosialisasi untuk hal itu. Namun bisa kami jelaskan, nantinya untuk
mengirim file dok, foto kegiatan lingkungan dapat melalui email komsos di : komsos.odilia1707@gmail.com atau bisa
langsung diserahkan dok. foto tsb baik berupa hardcopy atau softcopy (file) ke Redaksi Melodi/ Komsos di Perpustakaan
Paroki setiap hari Minggu pagi.

3) Hanna – (OMK)
Om Melodi, apakah kita boleh pinjam (selama 1 minggu) buku-buku yang ada Perpustakaan paroki..??

Melodi :
Dik Hanna, sementara ini buku-buku hanya boleh di baca di tempat selama perpustakaan dibuka pada hari Minggu pagi
saja, mungkin nanti jika prosedur, administrasi dan SDM sudah memadai… semoga bisa terwujud keinginan tersebut
untuk peminjaman.

4) Claudia – (BIA)
Om Melodi, di Perpustakaan 'kan banyak buku-buku Mewarnai… Nah.!! Aku boleh mewarnai, gak … buku mewarnai
tersebut dan punya gak Om, pinsil warnanya..??

Melodi :
Begini Claudia …. Saat ini peralatan mewarnai belum tersedia di perpustakaan, namun suatu saat nanti akan Om siapkan
berserta lembaran2 kertas gambar 'tuk kamu dan teman2 lainnya bisa mewarnai. Ya …

Cara mengirim :
Suara Pembaca di Melodi ini dapat berupa saran, pendapat, kritik dan pemberitahuan, caranya melalui:

1. Kotak Saran & Artikel Melodi


2. Email Komsos : komsos.odilia1707@gmail.com
3.Penyerahan langsung ke Komsos di Perpustakaan Paroki setiap hari minggu pagi.

Kami berusaha untuk menjawab semua kiriman Anda. Melalui proses seleksi, kami akan menayangkan atau dimuat di edisi
Melodi berikutnya.

96 Edisi V / 2015
Suara Odilia

TABLO
Oleh : Yoh. Dona Juli Setiawan
Devosi Jalan Salib
Dalam rangka menyambut Paskah 2015, segenap
umat Katolik melakukan serangkaian kegiatan untuk
menciptakan suasana Paskah yang mengesankan.
Tablo : suatu bentuk devosi atau penghormatan
terhadap kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus.
Umat Paroki Santa Odilia pada Paskah tahun ini
merenungkan sengsara Tuhan Yesus lewat tablo yang
diperagakan oleh kaum muda. Dalam pertemuan
pada awal Februari, terbentuklah panitia yang
diketuai oleh saudara Edo. Tablo kali ini cukup
berbeda, karena melibatkan Bina Iman Remaja.
Proses Pembagian Peran
Pemeran tablo kurang lebih 60 orang kaum muda. Team sutradara
dipimpin oleh saudara Theo yang dibagi dalam dua kelompok besar,
yang tekun berlatih sesuai dengan karakter tokoh. Karakter
antagonis dan protagonis menjadi acuhan agar dalam tahap
pemilihan peran tidak kesulitan. Setelah mendapatkan para
pemeran, team sutradara memulai dengan latihan peran. Ternyata
teman-teman muda kita mampu berperan menjadi tokoh antagonis
maupun protagonis. Secara umum team sutradara tidak mendapat
kesulitan, karena teman-teman antusias dan penuh kesungguhan.
Sebagai apresiasi teman-teman ini diberi tanggung jawab untuk
mengisi peran-peran inti.

Harapan untuk Tablo selanjutnya


Tablo merupakan satu di antara banyak pelatihan iman rohani. Selain
menampilkan suasana sakral saat itu, lewat tablo jalan salib; kita
terutama kaum muda diingatkan untuk menjaga tradisi warisan
Gereja dari masa ke masa. Tujuan diadakan tablo ini bukan untuk
ajang pamer peran, tapi adalah sarana agar umat Katolik semakin
memuliakan Tuhan.

Edisi V / 2015
97
Suara Odilia
Katekese
Peserta Didik
U jian praktek mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik merupakan
bagian dari rangkaian kegiatan Ujian Akhir semester 2 bagi peserta
didik SMA/SMK sekolah negeri kelas XII yang ada di paroki St
Odilia Citra Raya Tangerang. Pelaksanaan dilakukan pada hari Minggu, 08
Maret 2015 bertempat di ruang Thomas-gedung Damian. Materi ujiannya
Sekolah Negeri
Oleh Misdiyanto
mengenai pertobatan, yang disesuaikan dengan kalender liturgy gereja
Katolik (masa pertobatan/prapaskah). Cara membuat renungan :
Agar ujian praktek berjalan lancar dan seluruh peserta didik dapat semakin
menghayati pertobatan, maka mereka diminta mempersiapkan diri dengan Langkah I:
memilih bacaan yang berkaitan dengan pertobatan (misalnya seputar Memilih bacaan dan tema.
pendalaman APP) atau perikop yang lain, kemudian merenungkannya, Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
menuangkan dalam bentuk tulisan, dan menyampaikan dihadapan teman- Tujuan itu harus berdasarkan tema yang
teman sekelasnya. dipilih.Misalnya: tema “Garam dan Terang
Dunia”, maka tujuannya bisa : memotivasi
Sebuah tantangan yang tidak mudah tentunya ujian praktek kali ini bagi
kaum muda supaya berani dan mau menjadi
mereka. Bagaimana tidak ? Para peserta didik baru pertama kalinya membuat
saksi Kristus di tengah masyarakatnya.
renungan. Apalagi menyampaikannya dihadapan teman-teman yang lain.
Tujuan ini harus ditampilkan dalam seluruh
"Pak, membaca KitabSuci saja jarang/tidak pernah apalagi merenungkan
isi renunganmu.
dan menyampaikannya pada orang lain? Kata mereka". Perasaan takut, malu
dan tidak percaya diri bercampur menjadi satu ada kesan ragu untuk
Langkah II:
menyampaikannya.
Skema renungan sederhana (ada 3 langkah
Perasaan yang bercampur aduk itu akhirnya dapat ditenangkan oleh guru sebuah renungan: pendahuluan, teologi
mereka. Akhirnya berangsur-angsur mereka sedikit demi sedikit mulai siap biblis dan penutup).
untuk melaksanakan ujian. Penilaian yang diambil adalah kesesuaian dengan
tema, isi renungan, dan cara membawakan/menyampaikan. Pendahuluan: isinya adalah mempersiapkan
Sungguh diluar dugaan, para peserta didik yang pada awalnya ragu mereka umat untuk mendalami isi renungan yang
menyampaikan dengan penuh keberanian. Kemampuan dalam akan dibicarakan dalam pertemuan. Isinya
menganggapi Sabda Tuhan, kemampuan dalam berkomunikasi, dan harus sesuai dengan situasi konkrit umat
member pesan-pesan moral, ajaran Gereja maupun refleksi iman kepada (kaum muda) dan berhubungan dengan
rekan-rekannya luar biasa untuk setingkat usia mereka. Inilah yang tema. Misalnya: kaum muda merupakan
dinamakan karya Roh “karena Roh Allah yang memberikan kepadanya tulang punggung Gereja. Namun sebagai
kebijaksanaan untuk berbicara” Kis 6:10.Karya Roh ini yang akhirnya tulang punggung gereja, mereka mengalami
memampukan mereka menyelesaikan tugas.“…mereka semuanya dikuasai situasi yang kritis. Di mana banyak kaum
oleh Roh Allah, dan mulai berbicara dengan berani sekali tentang berita dari muda yang terjerat dalam obat-obatan,
Allah” Kis 4:31. pergaulan bebas, dll.
Setelah semua peserta didik tampil, diadakan evaluasi. Evaluasi Teologibiblis (KitabSuci): membahas isi Kitab
dimaksudkan untuk memberi peneguhan, sehingga nantinya mampu Suci (mirip tafsiran Kitab Suci). Misalnya: apa
membuat renungan dengan baik. Maksud yang lain karena setelah mereka artinya menjadi garam dunia dan apa artinya
lulus SMA/SMK akan dihadapkan pada situasi hidup yang berbeda. menjadi terang dunia. Lalu bagaimana Yesus
Kedewasaannya akan menentukan dalam memilih segala sesuatu yang melaksanakan misinya menjadi garam dan
ditawarkan “dunia”. Harapannya adalah tetap menjadi orang Katolik yang terang dunia. Catatan: Teologi bible sini
mampu member terang kepada dunia. “begitu juga terangmu harus bersinar harus berkaitan pula dengan isi dari
dihadapan orang, supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik, Pendahuluan, misalnya mengapa Yesus
lalu memuji Bapa-Mu disurga” Mat 5:16. menegaskan kaum muda harus menjadi
Orang muda Katolik merupakan harapan Gereja di masa yang akan datang. garam dan terang dunia.
Maka mereka perlu dibekali dengan bermacam hal agar mampu ambil bagian Penutup: Bagaimana dan apa yang harus dan
dalam Karya Kristus. Dengan demikian Allah semakin dimuliakan dan perlu dilakukan oleh kaum muda untuk
sesama semakin diabdi. menjadi garam dan terang dunia pada jaman
Berdasarkan evaluasi dari renungan peserta didik SMA/SMK kelas XII, ini. Catatan: penutup ini harus berkaitan
berikut ini merupakan tips sederhana dalam membuat renungan. Semoga dengan tujuan yang telah dirumuskan.
bermanfaat bagi para pembaca:
Selamat mencoba.

98 Edisi V / 2015
PERTANYAAN TEKA TEKI Tenda Gaul
SILANG
Mendatar: Menurun:
1. Meninggal 1. Nama depan Pembina OMK kita
3. Batang ... 2. Taktik klub sepakbola Barcelona
6. Tanda kemenangan kita 4. Rasa cuka
10. Letusan gunung terdahsyat thn 1814 5. Universitas Negeri di Bandung
14. Angka ... kuno 6. Magic
15. Rival Polri saat ini 7. Negara legenda sepakbola “Pele”
16. Kakek (Belanda) 8. Sekolah Menengah Ekonomi Atas
17. Polisi kita 9. Bintang Rap Indonesia
19. Salah satu lingkungan kita
20. Marak dengan Begal, tindakan Polisi ...
21. Cake
T 11. Dulu Uni Sovyet
12. Terkenal dengan kasus HAM 1998
13. Roh baik dalam diri kita
23. Sopan santun 18. Pasangan TVRI (dibalik)
24. Ruang untuk masak 19. Pra FINAL ....
25. Not 2-4-3 22. Sekarang bernama Wilayah St.Damian
27. Pesawat ruang angkasa USA
28. Pendahuluan, kata pengantar
30. Mahkamah Konstitusi
T 26. Kuasa kekal dari Allah Bapa
29. Ibukotanya Buenos Aires
31. Bahan membuat serat optik dalam oprasi plastik
32. Bukan Gas 34. Alat penjepit
33. Grup musik masa lalu, ....... Libels 35. Hari Kebangkitan Kristus
35. Penanaman Modal Asing 36. Sama dengan gelar Drs
36. Pasangan Arjuna
39. Kota kuno di utara Israel S 37. Trie ..... (penyanyi Pop Rock tempo dulu)
38. Nilai pertandingan (dibalik)
44. Bukit penyaliban Yesus 40. Belum yakin
46. Ular besar/raksasa 41. Kelompok
48. Batu yang dibicarakan orang saat ini 42. Patuh dengan orangtua
50. Adalah (Inggris) 43. Negara Gajah Putih/ Thailand
51. 3 Hari penting menghadapi Paskah 45. Asli banget
52. Nabi pembelah laut 47. Bina Iman Anak (dibalik)
53. Kota kelahiran Yesus 49. Negara kita tercinta

Edisi V / 2015
99
Tenda Gaul
Jawaban TTS Melodi edisi IV 2014
MENDATAR
1. Chorus
MENURUN
1. Christmas
PENGUMUMAN :
4. Olahraga 2. Ornamen Pemenang LOMBA MEWARNAI,
7. Krisma 3. Ungu Majalah “Melodi edisi IV-2014” :
9. KTT 4. Organ Juara 1 : Albertus (5 th) Lingk. St.Petrus
11.Rumus 5. Arum Juara 2 : Lala (9 th) Lingk. St.Paulus
13.Renggang 6. Imigran
14.Urusan
Juara 3 : Catharina Manuella (5 th) Lingk. St.Stefanus
8. Monalisa
15.Migas Harapan : Desfara Angelita (11 th) Lingk. St.Paulus
9. Kado
16.Angola 10. Tunas
21.Aspirasi Penyerahan hadiah pemenang akan
12. Susi Pudjiastuti
22.Monumen Nasional dinformasikan lewat SMS.
17. Gnamot
25.Nina Bobo 18. Mafia “Selamat” bagi Para Pemenang. GBU
26.Vol 19. Sel
27.Kerja 20. Jambe
29.Kue 23. Adven
32.Nona 24. Irlandia
33.Surabaya 27. Kasih Ibu Informasi :
36.Remis 28. Pit Hitam Peserta (anak-anak) “Lomba Mewarnai”
38.Suharto 30. Salju Melodi selama edisi tahun 2014 sbb :
39.RUU 31. Sumsel - edisi I diikuti 46 anak
41.Limit 34. Asmat - edisi II diikuti 42 anak
42.Raib 35. Nilil
43.Lonceng
- edisi III diikuti 21 anak
37. Ende
44.Esa - edisi IV diikuti 17 anak
40. Use
45.Sinterklas Total 126 anak
Terima kasih ya, adik2 yang telah rajin mengikuti Lomba
Mewarnai Melodi selama edisi tahun 2014 ini, “Semoga
tetap semangat ya, terus berkarya di majalah paroki
kesayangan kita ini ....

KEPADA SELURUH PEMBACA MELODI


DAN UMAT PAROKI ST.ODILIA

komsos
st odilia

100 Edisi V / 2015


Tenda Gaul

Doa sebelum makan


Seorang mahasiswa Seminari ditraktir makan disebuah cafe oleh
kawan2 SMAnya dulu. Setelah makanan tiba, mahasiswa itu melipat
tangannya dulu membuat tanda salin dan berdoa sebelum menyantap
makanannya. Teman-teman lainnya meledek katanya ; "hare gene
masih berdoa sebelum makan....apa sekeluargamu punya kebiasaan
seperti ini setiap kali kamu mau makan?” Jawab mahasiswa Seminari
itu : " Ya nggak lah....anjing di rumah, babi di kandang, burung beo
dan kucing adikku yang nggak berdoa kok”
Teman-teman : ....!@#..*&## ..!!

(Sumber : Internet)

Pelajaran Agama :
“Jangan Berbohong”
Seorang guru agama mengakhiri
pelajarannya hari ini dan memberikan tugas untuk
minggu depan. "Anak-anak, minggu depan kita akan
mempelajari salah satu dari perintah Allah, yaitu
jang an berbohong. Sebag ai persiapan, Ibu
menugaskan kalian untuk membaca Injil Markus bab
17 ayat 2" katanya di depan kelas.
Setelah satu minggu kemudian Si Ibu Guru
pun kembali bertanya "Siapa yg sudah membaca Injil
Markus bab 17 ayat 2, tunjuk tangan!" Lalu para
murid pun beramai-ramai mengangkat tangannya.
Lalu lanjutnya,"Kalian semua yang tunjuk
tangan tadi, maju ke depan semuanya, angkat kedua
tangan kalian dan satu kaki kalian ke atas, sampai
Tidak ke gereja pelajaran ini selesai!”
Anak-anak yg tadi beramai-ramai
"Aku tidak ke gereja pagi ini," kata si anak. mengangkat tangan tersebut serentak kebingungan...
"Kamu harus bangun dan pergi ke gereja," "Injil Markus itu, cuma sampai bab 16, jadi
balas si ibu. kalian semua berbohong kalo membaca Injil Markus
"Tidak mau." si anak menjawab. bab 17!" bentaknya. ..... Iya, jadi semuanya di straap.
"Ya, kamu harus ke gereja," si ibu berkata.
"Tidak mau. Mereka tidak menyukaiku dan (Sumber: Internet)
sebaliknya, aku juga tidak menyukai
mereka!" kata si anak. "Beri aku dua alasan
bagus mengapa aku harus ke gereja."
"Satu, kamu berumur 55 tahun dan alasan
kedua ialah karena kamu itu pendetanya!"
Ibu : ...!!.@@.&&$$##@...??

(Sumber : E-Humor)

Edisi V / 2015
103
BERHADIAH..
4 Pemenang akan diumumkan
di Melodi edisi berikutnya ( Batas Pengiriman: Akhir Juni 2015 )

Sengsara
Yesus

LOMBA
MEWARNAI
(Melodi edisi V-2015)
Adik2... setelah diwarnai, mohon lembar kreasi ini diserahkan kepada “Team Redaksi Melodi”
di Perpustakaan Paroki (Om Eric 0818-066915) atau ke Sekretariat Paroki setiap waktu kerja.
Terima kasih. GBU
Edisi V / 2015

Anda mungkin juga menyukai