Diterbitkan oleh :
Tim Kerja Penyusunan Sejarah
Bersama
BPMJ Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ucapan terima kasih terutama kami persembahkan kepada Yesus
Kristus sang Kepala Gereja, karena hanya oleh kasih dan karuniaNya sehingga penulisan
perampungan sejarah Jemaat GMIM Viadolorosa Kairagi Dua dapat diselesaikan.
Jika dikilas balik penulisan sejarah jemaat ini, pada awalnya ada perasaan bahwa tugas tim
penyusun dalam menyelesaikan tulisan ini adalah hal yang sangat sulit bahkan mustahil untuk
dilakukan. Namun, dengan segala keyakinan dan kerja keras yang ditunjukkan oleh tim dan tentunya
dengan kemurahan Tuhan sesuatu yang dianggap mustahil oleh manusia, tidak mustahil jika dalam
Tuhan.
Kami tentu menyadari, segala yang telah kami tulis lewat buku sejarah ini, tidak atau belum
dapat menggambarkan secara utuh dan lengkap semua kisah, peristiwa, bahkan pengalaman iman
yang telah dijalani dan diberlakukan dalam kehidupan para pendiri jemaat ini, sehingga jemaat ini
dapat dibangun, berkembang dan tetap berdiri kokoh sampai saat ini. Tetapi kami berharap diantara
begitu banyak kekurangan yang kami miliki, buku ini masih bisa menjadi sarana bagi jemaat untuk
mengenang masa lalu perjalanan jemaat dimana mereka boleh terus dimampukan melewati begitu
banyak persoalan dan pergumulan.
Tak lupa juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para tua – tua jemaat bahkan
beberapa narasumber yang telah memberikan sumbangan baik pemikiran maupun catatan – catatan
dan dokumentasi (foto-foto) yang melengkapi penyusunan buku sejarah ini. Antara lain kami
sampaikan terima kasih kepada Dr. Ivan R.B. Kaunang,S.S.,M.Hum yang telaH menjadi
Konsultan/editor penulisan Buku Sejarah ini, juga Nontje D. Wewengkang, M.Pd yang telah
melakukan koreksi Bahasa, serta Pdt. SE. Regar Lumingkewas, STh, Bpk. Pnt. Mourets Moningka, Ibu
Mareyke Lumintang Tumembow,SE, Sdr. Pnt. Henaldo Mandagi, Bpk. Pnt. Drs. Marten Tombeg,MTh,
Ibu Pnt. Joice Riung Silangen, Ibu Pnt. Fintje Pontororing-Riung, Bpk Philep Regar, Bpk Elly Tujuwale.
Ibu Janda Kaunang Urin, Bpk. Yantje Sompotan,Bpk. Salmon Lae, Bpk. Nefli Lule, Ibu Manumpil
Matusala, Ibu Debi Dompas, Ibu Areta Garing dan semua narasumber yang mungkin tidak kami
sebutkan yang telah bersedia menjadi sumber informasi dan Dokumentasi (foto-foto) bahkan
memberikan bahan pemikiran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian buku ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak yang telah mencetak dan
memperbanyak buku ini, sehingga buku ini dapat dibaca oleh jemaat bahkan setiap orang. Serta
kepada pihak – pihak yang mungkin telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
yang tidak sempat kami sebutkan disini, kiranya Allah dalam Yesus Kristus yang lebih mengetahui
semua yang telah kita kerjakan untuk kemuliaan namaNya akan mencurahkan berkat yang
berlimpah bagi kita semua, baik disaat ini maupun dimasa yang akan datang, bahkan sampai selama
– lamanya.
ii
Kata Sambutan
Sejarah jemaat atau gereja bukan hanya berbicara atau menulis tentang data objektif masa
lalu, tetapi juga memberikan kesaksian mengenai pengalaman dan pergumulan iman persekutuan
orang percaya disuatu masa, tempat atau teritori tertentu, serta kesaksian kasih karunia Tuhan dan
pekerjaan Roh Kudus dalam dunia atau lingkungan dimana umatNya Dia hadirkan sebagai kawan
sekerjaNya.
Ditulisnya sejarah persekutuan jemaat dalam suatu teori tertentu, menjadi berkat bagi
warga jemaat dan bagi setiap yang membacanya. Sebab dengan membaca sejarah, maka warga
jemaat diharapkan akan belajar dan memahami tuntunan dan cara kerja Tuhan dalam memelihara
dan membimbing umatNya bahkan semua orang, sehingga termotivasi untuk memberi diri dipakai
dan dituntun oleh Tuhan untuk memuliakan NamaNya dalam hidup kesehariannya dan dalam
interaksi dengan semua orang.
Hadirnya Buku Sejarah GMIM Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua Wilayah Manado Timur III,
tentu saja menjadi berkat dan pendorong bagi seluruh warga GMIM Viadolorosa dan anggota jemaat
GMIM pada umumnya untuk terus mengingat kasih dan kemurahan Tuhan, dan terus menerus pula
menyaksikan segala kebaikan Tuhan kepada semua orang.
Atas nama Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM, selaku Ketua menyambut dengan sukacita
iman terbitnya buku sejarah ini, dan selanjutnya mengucapkan selamat kepada Jemaat Viadolorosa
Kairagi Dua, semoga Tuhan Yesus Kepala Gereja memberkati kita semua.
iii
Sekapur Sirih
iv
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Untuk mengambil bagian dalam mencapai sasaran tersebut dan dalam upaya
menghasilkan insan pembangunan yang profesional dengan kualitas kerohanian yang
mantap, Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua terus berupaya membangun kehidupan
iman jemaat melalui penyediaan sarana dan prasarana. Wujud upaya tersebut antara
lain memperjuangkan pembangunan tempat ibadah yang nyaman bagi jemaat.
Kenyamanan beribadah memungkinkan jemaat lebih berkonsentrasi pada berita
Firman Tuhan yang disampaikan. Pemahaman yang benar akan Firman Tuhan itulah
yang kemudian menuntun jemaat untuk meningkatkan kualitas iman baik secara
pribadi maupun organisasi.
A. Jalan Buha
Pada awal tahun 70-an, para petani penggarap tersebut yang semula hanya
menempati gubug-gubug di perkebunan, mulai membuat rumah tempat tinggal
dengan konstruksi semi permanen di pinggiran jalan yang kini dikenal dengan
nama jalan Politeknik. Jalan tersebut awalnya dikenal oleh masyarakat dengan
nama Jalan Buha. Penduduk setempat memberi nama Jalan Buha karena sejak
jalan ini masih berupa jalan setapak (jalan gerobak), jalan ini menjadi satu-satunya
jalan yang dapat dilalui oleh penduduk Desa Buha untuk ke Pusat Kota Manado
sebelum jalan menuju Kelurahan Tuminting dibangun.
Jalan Buha ini dahulu merupakan jalan gerobak (roda) untuk mengangkut
hasil kebun seperti kelapa, jagung, ubi, dan lain-lain.
Kerinduan tersebut mulai ditindaklanjuti oleh dua orang anggota jemaat yakni
Bapak Elly Adri Tujuwale dan Bapak Herkanus Matiune (alm). Keduanya mulai
memikirkan dan mendiskusikan lokasi yang cocok sebagai tempat untuk membangun
rumah ibadah. Pada tahun 1982, Bapak Elly Adrie Tujuwale melakukan pendekatan
kepada keluarga Puansalaeng—Takaliuang yang memiliki lahan yang dipandang
cocok untuk tempat pembangunan rumah ibadah. Bapak Elly Adri Tujuwale
menyampaikan kerinduannya dengan harapan kel. Puansalaeng—Takaliuang mau
menyumbangkan sebagian tanah milik mereka untuk membangun rumah ibadah.
Awalnya kel. Puansalaeng—Takaliuang belum setuju. Tetapi, Bapak Elly Adrie
Tujuwale dengan sabar terus meyakinkan kel. Puansalaeng—Takaliuang.
Gambar 1. Suasana pertemuan antara penginisiatif dan pemilik tanah dari kiri kekanan :
(Bpk. J. Puansalaeng, Bpk Elly Tujuwale., Bpk M. Kaunang dan Bpk. H. Matiune. (sumber
Kel. Kaunang Urin)
Setelah kesepakatan pertukaran tanah tersebut, pada bulan Juli 1983, anggota
jemaat kolom 2 GMIM Solagratia ini dibawah pimpinan Pnt. Yantje Sompotan dan
Syamas Christin Bambulu-Matiune melaksanakan kerja bakti membersihkan dan
meratakan lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan rumah ibadah.
Selanjutny dalam bulan itu juga dibentuk dan dilantik panitia pembangunan
Kanisah Jemaat Solagratia Kaiwatu dengan susunan sebagai berikut.
2. Gerson Lahengko
3. Zedekia Kahiking
4. Agustinus Piron
5. Yosman Piron (alm)
Gambar 3. Pelantikan Panitia Pembangunan Kanisa Kolom 2 & 3 Jemaat Solagratia Kaiwatu.
Sumber : Kel Tujuwale Mare)
Hal yang penting untuk dicatat dalam bagian ini adalah bahwa pekerjaan
pembangunan gedung ibadah permanen itu dilakukan oleh seluruh anggota jemaat
melalui program kerja bakti setiap hari Senin. Jemaat yang pada waktu itu hanya
terdiri dari dua kolom (kemudian dimekarkan menjadi tiga kolom) dengan jumlah
anggota 87 kepala
keluarga bekerja sungguh-
sungguh membantu
panitia pembangunan.
Mereka mengumpulkan
batu kerikil yang diambil
dari sungai Mapanget
yang jaraknya kurang
lebih 1 km dari lokasi
pembangunan gedung
gereja untuk pembuatan
fondasi, kerangka, dan Gambar 7. Suasana kerja bakti pengumpulan batu dan
dinding. kerikil di sungai Mapanget. (sumber Kel Tujuwale Mare).
Akhirnya, berkat kerja sama dan kerja keras dari panitia dan seluruh jemaat di
kolom 2,3, dan 4 gedung gereja dengan ukuran 21 x 10 m² selesai dibangun pada
bulan Desember 1987. Dengan demikian pembangunan gedung gereja permanen
tersebut dikerjakan selama dua tahun sepuluh bulan, yakni dari 29 Februari 1985
sampai Desember 1987. Gedung gereja tersebut ditahbiskan pada tanggal 6
Desember 1987.
Tantangan tersebut tidak membuat para pelayan khusus di tiga kolom ini
putus asa. Mereka menjadwalkan anggota Badan Pekerja Sinode (BPS) GMIM untuk
memimpin ibadah-ibadah di jemaat. Saat anggota BPS datang memimpin ibadah di
jemaat, para pelayan khusus mengambil kesempatan untuk meyakinkan BPS tentang
keinginan jemaat untuk memisahkan diri dari Jemaat Solagratia Kaiwatu dan berdiri
sendiri sebagai satu jemaat. Akhirnya upaya tersebut menuai hasil yang positif. Dalam
ibadah syukur jemaat pada tanggal 6 September 1986, Ketua BPS GMIM, Prof, Dr.
W.A. Roeroe hadir untuk memimpin ibadah jemaat. Kehadirian ketua BPS tersebut
dimanfaatkan dengan baik oleh para pelayan khusus di kolom 2, 3, dan 4 untuk
memantapkan rencana pemisahan jemaat. Sekalipun belum ada jawaban pasti dari
BPS tetapi upaya untuk mewujudkan kerinduan itu terus dilakukan.
Pada bulan November 1987, dalam Sidang Majelis Jemaat Solagratia Kaiwatu
keinginan jemaat kolom 2, 3, dan 4 untuk menjadi satu jemaat mandiri kembali
diusulkan oleh para pelayan khusus. Ketua BPMJ GMIM Solagratia Kairagi, Bapak
Herman Manoppo yang memimpin sidang pada waktu itu tetap menolak usulan
tersebut sekalipun semua persyaratan dan surat-surat yang dibutuhkan telah dipenuhi
bahkan telah diserahkan kepada Badan Pekerja Sinode GMIM. Semua hambatan dan
tantangan yang melelahkan itu tidak menyurutkan langkah para pelsus di kolom 2, 3,
dan 4 untuk terus berjuang. Mereka percaya Tuhan pasti akan membuka jalan karena
apa yang diperjuangkan itu memiliki tujuan yang baik yakni kesejahteraan dan
kemajuan jemaat. Perjuangan yang penuh pergumulan itu akhirnya dijawab oleh
Tuhan dengan sangat indah. Badan Pekerja Sinode GMIM akhirnya mengeluarkan
Surat Keputusan berdirinya jemaat baru dengan nama Jemaat Viadolorosa Kairagi
Dua. Pada tanggal 11 Desember 1987 jemaat yang baru ini ditahbiskan dalam sebuah
ibadah syukur yang dipimpin oleh Pdt. Nico Gara, S.Th., Selaku Sekretaris Umum
Badan Pekerja Sinode GMIM.
E. Nama “Viadolorosa”
Kisah yang ada di balik nama Viadolorosa adalah sebagai berikut. Pada saat
pengusulan untuk menjadi jemaat yang mandiri, dibentuklah tim khusus yang
berjumlah lima orang untuk memilih sebuah nama yang akan digunakan sebagai
nama jemaat. Tim khusus tersebut yakni Pnt. Yantje Sompotan, Bpk. Marten
Kaunang, Bpk. Jhon Puansalaeng, Bpk. E.A. Tujuwale, dan Bpk. Salmon Lae. Setelah
diberi kepercayaan oleh jemaat pada waktu itu, mereka langsung bertemu untuk
menentukan nama jemaat yang akan diusulkan ke BPS GMIM. Diskusi penentuan
nama tersebut berlangsung alot dan cukup panjang. Dalam diskusi tersebut muncul
dua nama yakni “Bethesda” yang diusulkan oleh Bpk. Yantje Sompotan dan
“Viadolorosa” yang diusulkan oleh Bpk. Marten Kaunang. Setelah melewati diskusi
bahkan perdebatan panjang akhirnya diputuskan secara aklamasi dipilihlah nama
“Viadolorosa” yang berarti “Jalan Salib”. Nama tersebut kemudian diusulkan ke BPS
GMIM. Tapi ternyata BPS GMIM tidak serta merta menyetujui usulan nama tersebut
karena dianggap tidak lazim atau belum pernah digunakan sebagai nama jemaat di
lingkungan GMIM. Tantangan ini tidak mematahkan semangat tim khusus ini.
Dengan penuh kesabaran dan tetap berdoa mereka terus berusaha meyakinkan BPS
GMIM bahwa Viadolorosa adalah nama yang paling tepat mengingat segala
pergumulan dan perjuangan jemaat untuk bisa berdiri sendiri sebagai satu jemaat.
Perjuangan dan pergumulan tersebut cocok dengan arti nama Viadolorasa yakni
‘jalan sengsara atau jalan salib’. Akhirnya pada bulan September 1987 BPS GMIM
menyetujui nama Viadolorosa digunakan sebagai nama jemaat yang baru ini. Jadi
Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua adalah jemaat pertama di lingkungan GMIM yang
menggunakan nama tersebut.
Puji dan sembah hanya bagi Tuhan saja yang telah menyertai jemaat dalam
pergumulan dan perjuangan menuju jemaat baru, Tuhan yang selalu memberi
kekuatan dan pembelaan sehingga Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua boleh ditahbiskan
pada tanggal 11 Desember 1987 oleh Pdt. Nico Gara, S.Th. Jemaat sangat bersyukur
atas terpenuhinya harapan untuk memiliki tempat ibadah yang dekat dengan tempat
tinggal bahkan telah menjadi jemaat yang berdiri sendiri. Ucapan syukur tersebut
dinyatakan dalam bentuk ibadah syukur sekaligus ibadah perayaan Natal Yesus
Kristus pada tanggal 24 Desember 1987, di gedung gereja GMIM Viadolorosa Kairagi
Dua, dipimpin oleh Penatua Yantje Sompotan. Hal ini merupakan perayaan Natal
Yesus Kristus yang pertama kali dilaksanakan oleh Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua.
Sejak 11 Desember 1987 Jemaat Viadolorosa resmi berdiri sendiri sebagai satu
jemaat di lingkungan GMIM. Jemaat yang berada dalam wilayah Manado Timur
Dua (sekarang, Manado Timur Tiga) ini berkedudukan di Kelurahan Kairagi Dua,
Kecamatan Mapanget, tepatnya di jalan Politeknik. Seperti yang kita ketahui,
Kecamatan Mapanget adalah pintu masuk Kota Manado dari arah Bandara Sam
Ratulangi. Jadi, dapat dikatakan bahwa kedudukan Jemaat Viadolorosa ini sangat
strategis karena terletak di pintu masuk Kota Manado dan juga berada di jalur jalan
menuju sebuah perguruan tinggi vokasi di Manado yakni Politeknik Negeri Manado.
Dengan demikian wilayah pelayanan jemaat ini adalah tempat lalulalang para dosen,
pegawai, dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan gereja, bahkan
masyarakat umum yang memiliki kepentingan di perguruan tinggi tersebut.
Dengan segala potensi yang dimiliki oleh Jemaat Viadolorosa tersebut, hanya
beberapa tahun sejak ditahbiskan pada Desember 1987, Jemaat Viadolorosa
mengalami perkembangan yang sangat berarti bahkan menjadi salah satu jemaat
yang cukup diperhitungkan di Wilayah Timur Kota Manado baik dalam pelayanan
gereja maupun pemerintahan. Semua adalah berkat kebaikan Tuhan. Tuhanlah yang
telah menyertai dan memampukan jemaat sehingga mampu melewati berbagai
pergumulan di awal pembentukan jemaat ini.
Dalam bagian selanjutnya dari buku sejarah jemaat ini, akan diuraikan jejak-
jejak pelayanan yang telah dilakukan di Jemaat Viadolorosa sejak ditahbiskan pada
Desember 1987.
Gambar 9.
Pada periode ini, sempat terjadi pergantian dalam komposisi BPMJ. Ketua
komisi pemuda, Pnt. Abson Timpua harus meninggalkan tugas pelayanannya di
Jemaat Viadolorosa karena telah diangkat sebagai guru di Kepulauan Talaud. Dengan
demikian tugas sebagai ketua komisi pemuda diganti oleh Nefli Lule yang
sebelumnya menjabat selaku wakil ketua komisi pemuda.
Gambar 10. Pdt W.A. Roeroe (kiri) dan Pnt. E.A Tujuwale, (Kanan) dalam
Ibadah Pengucapan Syukur Agustus. 1992, (sumber Kel. Tujuwale Mare)
Pada tahun 1993, muncul keinginan yang kuat dari jemaat kolom 7 dan 8
untuk memisahkan diri dengan Jemaat Viadolorosa. Wilayah pelayanan kedua
kolom tersebut berada di dalam kompleks perumahan BTN TNI Angkatan Laut.
Keinginan tersebut dipandang sebagai sebuah dampak positif dari perkembangan
pesat yang telah terjadi di Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua. Kedua kolom tersebut
kemudian menjadi jemaat baru yang berdiri sendiri dengan nama Jemaat Zeboath.
Pada tahun 1994 kembali dibentuk Panitia Pemilihan Pelayan Khusus Jemaat
Viadolorosa untuk periode pelayanan 1995—1999. Sebelum pelaksanaan pemilihan
pelsus, Sidang Majelis Jemaat kembali mengkaji kondisi perkembangan jemaat.
Kajian tersebut menghasilkan keputusan untuk melakukan pemekaran kolom dari
enam kolom (setelah dua kolom berdiri sendiri menjadi Jemaat Zebaoth) menjadi
sembilan kolom. Setelah pemekaran tersebut disosialisasikan, dilaksanakanlah
pemilihan pelayan khusus di tiap kolom, kemudian di Bipra dan terakhir pemilihan
BPMJ. Dalam pemilihan BPMJ, Pnt. Elly Adri Tujuwale kembali dipercaya untuk
mengemban tugas pelayanan sebagai Ketua BPMJ GMIM Viadolorosa Kairagi Dua.
Adapun susunan personalia BPMJ dan pelayan khusus kolom dan Bipra di Jemaat
Viadolorosa periode pelayanan 1995—1999 sebagai berikut.
diputuskanlah dalam sidang Majelis Jemaat Viadolorosa untuk memilih seorang wakil
sekretaris dari antara pelayan khusus untuk membantu pekerjaan sekretaris. Sidang
pada waktu itu menyepakati dan menetapkan Pnt. Ferry Sendow, S.H. menjadi
Wakil Sekretaris BPMJ GMIM Viadolorosa.
Periode ini (1995—1999) merupakan periode terakhir bagi Pnt. Elly Adri
Tujuwale melaksanakan tugas sebagai Ketua BPMJ GMIM Viadolorosa Kairagi Dua
karena pada periode pelayanan 2000—2004 keluarlah ketetapan Badan Pekerja
Sinode GMIM bahwa ketua BPMJ harus seorang pendeta yang ditugaskan oleh BPS
GMIM melalui surat keputusan. Jemaat Viadolorosa sebagai bagian dari GMIM tentu
harus melaksanakan ketetapan BPS GMIM tersebut. Sekalipun Pnt. Elly Adri Tujuwale
tidak bisa lagi menjadi Ketua BPMJ GMIM Viadolorosa bukan berarti beliau berhenti
melayani Tuhan. Pada periode berikutnya Pnt. Elly Adri Tujuwale tetap
melaksanakan tugas pelayanan sebagai penatua di kolom 6 dan tetap menjadi
anggota BPMJ dan sebagai primus jemaat.
Demikianlah beberapa hal yang dapat dikisahkan dari pelayanan Pnt. Elly Adri
Tujuwale sebagai ketua BPMJ GMIM Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua. Tentu uraian
ini hanya sebagian dari pekerjaan pelayanan yang ada di Jemaat Viadolorosa Kairagi
Dua di masa kepemimpinan Pnt. Elly Adri Tujuwale. Banyak yang tidak dapat
dituliskan tetapi yang pasti, Pnt. Elly Adri Tujuwale telah membangun dan
meletakkan dasar iman dan kebersamaan jemaat. Satu hal yang patut diteladani dari
Pnt. Elly Adri Tujuwale adalah kesetiaan dan ketekunan menjalankan tugas
pelayanan. Beliau tetap menjalankan pelayanan dengan penuh tanggung jawab
karena prinsip hidupnya adalah “melayani jemaat dengan sebaik-baiknya”.
Pendeta Aser Asau, S.Th. datang ke Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua pada
tanggal 25 September 1994. Beliau tinggal di rumah kel. Matiune Gampahiang. Tentu
saja pada waktu itu Beliau belum bergelar pendeta karena pada waktu itu
kedatangannya adalah untuk menjadi Vikaris pendeta. Kerinduan beliau untuk
melayani Tuhan di Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua menjadi kenyataan dengan
diterbitkannya Nota Tugas BPS GMIM nomor K.1001/PPD.1.1/11-94 tanggal 24
November 1994. Kemudian pada Tahun 1995 Beliau diangkat sebagai Vikaris
Pendeta di Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua berdasarkan Surat Keputusan nomor
K1543/PPD.1.4/3-95 tanggal 30 Maret 1995. jemaat. Pada periode pelayanan
2000—2004, BPS GMIM menunjuk Pdt. Aser Asau, S.Th. untuk melaksanakan tugas
sebagai Ketua BPMJ GMIM Viadolorosa Kairagi Dua melalui Surat Keputusan nomor
A.1186.b tanggal 25 November 1999. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat bersahaja
dan murah senyum. Pendeta Aser sangat dekat dengan Jemaat.
Pada periode pelayanan Pdt. Aser Asau, S.Th. sebagai Ketua BPMJ, Jemaat
Viadolorosa telah dimekarkan lagi dari 9 kolom menjadi 19. Pemekaran tersebut
dipandang sangat perlu untuk dilakukan demi efektivitas pelayanan karena jemaat
telah berkembang
dengan sangat
pesat. Program
pemekaran
tersebut diputuskan
dalam Sidang
Majelis Jemaat
Viadolorosa
Kairagi Dua
kemudian dikaji
dan dilaksanakan
oleh panitia yang
dipimpin oleh Bpk.
Herman
Tumengkol. Gambar 11. Pdt. Aser Esau,STh (depan kiri) pada masa pelayanan
dalam suatu ibadah menyambut Natal Yesus Kristus disalah satu
kolom. (sumber Kel. Kaunang Urin)
Adapun susunan BPMJ dan pelayan khusus kolom dan Bipra jemaat yang
terpilih pada waktu itu untuk periode pelayanan tahun 2000—2004 adalah sebagai
berikut.
tersebut memberi dampak yang cukup berarti bagi pembangunan iman jemaat. Di
masa pelayanan
Pdt. Aser Asau,
S.Th.
dimulailah
pembangunan
gedung gereja
yang baru. dan
pembangunan
gedung TK
Evata Kairagi II.
Bangunan TK
tersebut
dibangun di
atas lahan yang
dihibahkan oleh
keluarga Fredi
Gambar 12. Pdt. Aser Esau,STh (depan,kedua dari kanan)
Wongkar-
dalam suatu ibadah di rumah Gereja bersama para Pelsus.
Watupongoh. (sumber Kel Tujuwale Mare)
Sekalipun hanya kurang lebih dua tahun Pdt. Aser Asau, S.Th. melayani jemaat
sebagai Ketua BPMJ, banyak pencapaian positif dalam perkembangan pelayanan di
jemaat. Pdt. Aser Asau, S.Th. Akhirnya pada tahun 2002 Pdt. Aser Asau, S.Th. harus
meninggalkan Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua karena ditugaskan untuk oleh BPS
GMIM untuk melayani jemaat di Malola Motoling.
Seiring waktu yang terus berjalan, Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua terus
berkembang baik
secara kualitas
maupun kuantitas.
Untuk mengimbangi
perkembangan
tersebut, BPS GMIM
menempatkan lagi
seorang pendeta
jemaat di Jemaat
Viadolorosa yakni
Pdt. Serfie
Karepowan, S.Th.
dengan SK no. B.679
tanggal 30 Oktober
2002.
Gambar 14. Pdt. Christian Kalangi,STh dalam suatu kegiatan jemaat
Desember 2006, (sumber Kel. Sendow Pandelaki)
Pada akhir tahun 2004 karena perkembangan jemaat yang pesat terjadi lagi
pemekaran di Kolom 8 dan menghasilkan kolom baru yakni Kolom 21 yang berada
Dalam periode pelayanan ini, ada dua pelayan khusus yang meninggal dunia
yakni Guru Agama Ny. Dina Umboh-Sumampouw pada bulan Maret 2006 dan Pnt.
Dolfie Frans Weol pada tanggal 24 Januari 2006. Demi kelangsungan pekerjaan
Tuhan, BPMJ segera melakukan pergantian antar waktu untuk jabatan yang
ditinggalkan oleh almarhum yakni anggota BPMJ dan penatua kolom 17. Dan
terpilihlah Pnt. Ny. Selvie Tiwang untuk menjadi anggota BPMJ juga sebagai
Penatua kolom 17 adalah Ir. Djidon Robert Watania, M.M. Selain meninggal dunia,
pergantian antarwaktu juga dilakukan karena ada yang mengundurkan diri yakni
Ketua Badan Pengawas dan Perbendaharaan Jemaat, Drs. John Lontoh. Beliau
mengundurkan diri sebelum periode pelayanan berakhir karena masalah wewenang
dan tanggung jawab. Oleh satu dan lain hal Pnt. Thelman Rorimpandey, S.E. juga
digantikan oleh Pnt. R. Runting Luhan, S.E.
Gambar 15. Pdt Christian Kalangi,STh (paling kiri) dalam suatu kegiatan
jemaat Desember. 2006 (sumber Kel. Sendow Pandelaki)
Semua itu adalah tantangan yang harus dihadapi dalam pekerjaan pelayanan
di masa Pdt. Chrestian Kalangi melaksanakan tugas sebagai Ketua BPMJ GMIM
Viadolorosa. Selain itu masalah pembangunan gedung gereja juga cukup menyita
perhatian. Sejak disepakati untuk membangun gedung gereja yang baru telah
beberapa kali berganti kepanitiaan. Kepanitiaan yang pertama kali dibentuk diketuai
oleh Pnt. Drs. Jimmy Manopo, kemudian dilanjutkan oleh Pnt. Ir. Marhany V.P.Pua
sampai tahun 2003. Karena satu dan lain hal, akhirnya pelaksanaan kelanjutan
pembangunan gedung gereja diambil alih oleh BPMJ. BPMJ melanjutkan
pembangunan gedung gereja melalui tim kerja yang dibentuk yang diketuai oleh Ir.
Denny Kondoj. Akhirnya pada tahun 1999 selesailah pembangunan gedung gereja
Viadolorosa yang baru yang memakan waktu tujuh tahun dengan biaya kurang lebih
1.450.000.000,00. Biaya tersebut 99% merupakan partisipasi anggota jemaat baik
secara perorangan/keluarga maupun kegiatan bersama. Selebihnya adalah bantuan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado.
Gambar 16. Pdt Christian Kalangi,STh (kedua dari kanan) dalam suatu
kegiatan remaja jemaat (sumber Kel. Rongkonusa-lelaki)
Gedung gereja yang baru Jemaat Viadolorosa itu adalah bangunan permanen
dengan konstruksi beton bertulang yang memiliki dua lantai beserta konsistori dan
pastori dua lantai dengan ukuran panjang 26 m, lebar 15 m, dan luas keseluruhannya
702 m² dengan rincian sebagai berikut :
Luas lantai dasar 15 x 22 m² = 330 m²
Luas lantai atas 120 m²
Luas konsistori 4 x 15 m² = 120 m² (dua lantai)
Luas pastori I 18 x 5,5 m² = 100 m²
Gedung gereja yang telah selesai dibangun lengkap dengan konsistori tersebut
kemudian diresmikan penggunaannya pada tanggal 10 Desember 2006 yang
dirangkaikan dengan perayaan hari ulang tahun ke-19 Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua. Ibadah peresmian dan syukur ulang tahun tersebut
dipimpin oleh Ketua Badan Pekerja Sinode GMIM, Pdt. Dr. A.O. Supit, S.Th. dan dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh
Drs. Frits Tumimbang.
Hanya kepada Tuhan saja Jemaat Viadolorosa mempersembahkan syukur dan puji-
sembah atas segala berkat yang dinikmati. Banyak pencapaian positif yang terjadi dalam
kehidupan berjemaat sekalipun tidak sedikit juga tantangan yang harus dihadapi. Semua
bisa tercapai karena keja sama yang baik boleh tercipta di antara anggota jemaat, antara
anggota jemaat dan pelayan khusus, dan di antara pelayan khusus sendiri. Dan tentu saja
semua ini tidak lepas dari penanganan yang penuh kehambaan dari Pdt. Chrestian
Kalangi, STh. Sebagai ketua BPMJ pada waktu itu. Banyak hal tidak dapat dituliskan lagi
karena keterbatasan manusia tetapi bukti pelayanan dari Pendeta Chrestian bersama
istrinya, Pdt. Nita E. Agu, masih bisa disaksikan sampai sekarang. Pada bulan Mei 2007,
Pdt. Chrestian Kalangi, STh. dan istrinya, Pdt. Nita kalangi Agu, S.Th., harus meninggalkan
Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua dan melanjutkan tugas pelayanan di jemaat Kanaan
Perum ASABRI Kolongan Wilayah Kalawat II sesuai SK BPS GMIM no. B.305.9.2.
Pelayanan Pdt. Silvana Purnama Schalwik, S.Th dimulai sejak yang bersangkutan
menerima SK BPS GMIM no. B.305.9.1 tahun 2007 ditempatkan di Jemaat Viadolorosa
Kairagi Dua. Pelayanannya dilaksanakan sejak tahun 2007 sampai November 2011.
Beberapa hal yang terjadi pada masa kepelayanan Pdt. Silvana Purnama Schalwik, S.Th.
dapat diuraikan sebagai berikut.
Pada awal tahun 2008 sesuai dengan SK BPS dengan nomor B.402.1 tertanggal 14
Februari 2008, Jemaat menerima penempatan seorang Pendeta Pelayan yakni Pdt. Hernie
S. Lumangkun, S.Th.
Beliau bertugas secata
efektif mulai tanggal 1
Maret 2008. Kemudian
pada bulan September
tahun yang sama jemaat
kembali menerima hamba
Tuhan untuk melayani
jemaat lewat penetapan
Inggrid L. Warouw, STh
sebagai tenaga Vikaris
berdasarkan SK BPS
GMIM no. A. 265.115
tanggal 30 September
2008 dan berlaku efektif Gambar 18. Pdt Silvana Purnama Schalwik,STh (ketiga dari kiri)
pada 15 Oktober 2008. bersama keluarga besar (sumber Kel. Purnama Schalwig)
Pada bulan Mei 2009, jemaat harus melepas Pdt. Serfi Jefri Leonard Karepowan,
S.Th. yang telah melayani Jemaat Viadolorosa sebagai Pendeta Jemaat sejak Oktober
2002. Pdt. Serfi harus melanjutkan pelayanan di jemaat yang baru yakni Jemaat Kalvari
Pineleng sesuai SK BPS GMIM no. B.965 tanggal 4 Mei 2009. Tetapi pada saat yang sama
jemaat mendapat penggantinya yakni Pdt. Ivone Fenny Lintong, S.Th. sesuai dengan SK
BPS GMIM no. B.966 tanggal 4 Mei 2009.
Pada Februari 2010 Pdt. Hernie S. Lumangkun, S.Th. selaku Pendeta Pelayan yang
telah bertugas dan melayani Jemaat Viadolorosa selama kurang lebih hampir dua tahun
dipindahtugaskan ke Jemaat Rote Sawangan Wilayah Kembes untuk melaksanakan tugas
sebagai Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat di sana.
Pada Bulan Desember 2009 berdasarkan amanat Tata Gereja Tahun 2009 maka
diadakanlah pemilihan pelayan khusus dan kategorial untuk periode pelayanan Tahun
2010 --2013. Sidang majelis jemaat menunjuk Panitia Pemilihan Pelsus Jemaat Viadolorosa
Kairagi Dua yang diketuai oleh Drs. Yantje Liando. Berdasarkan kajian sidang majelis dan
panitia pemilihan, Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua yang semula berjumlah 21 kolom
dimekarkan lagi menjadi 28 kolom. Hasil pemilihan tersebut termasuk Badan Pekerja
Majelis Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua yang terpilih dan sejumlah komisi kerja serta BPPJ
yang dibentuk adalah sebagai berikut.
Ketua BPMJ : Pdt. Silvana Purnama Schalwik, S.Th. (berakhir Tahun 2011
Pdt. S.E. Regar Lumingkewas, S.Th. (mulai tahun 2011
Wakil Ketua : Pnt. Drs. Djenlie Aruperes
Sekretaris : Pnt. Djidon Robert Watania
Bendahara : Sym. Notje Wiliam Ratu
Komisi PKB : Pnt. Maurets Moningka
Komisi WKI : Pnt. Mareyke Lumintang Tumembouw, S.E.
Komisi Pemuda : Pnt. Paul Lumintang, S.P./Henaldo Mandagi, S.T.
Komisi Remaja : Pnt. Drs. Marthen Riedel Tombeg, M.Th.
Komisi ASM : Pnt. Joice Riung Silangen
Anggota : Pnt. Drs. Hens Lumintang, M.Si.
Pnt. Ir. Christian Laotongan, M.Si.
Pnt. Dra.Beatrix Rupang Sundalangi
Sym. Ibu Naomi Kasegel Matiune
Perkembangan
jemaat baik dalam segi
kuantitas maupun
kualitas memang sangat
baik tapi disisi lain
jemaat tidak bisa
menghindar dari
pergumulan perbeaan
karakter para pelayan
dan juga jemaat.
Pendeta-pendeta yang
silih berganti melayani di
Jemaat Viadolorosa
tentu memiliki karakter
yang berbeda-berbeda.
Jika para pelayan khusus tidak bijaksana dan tidak meminta hikmat dari Tuhan
tentu kebersamaan yang sudah terbangun selma ini akan mudah hancur. Pada masa
kepelayanan Pdt. Silvana Purnama Schalwik, S.Th. para pelsus betul-betul diuji keimanan
dan kesabarannya. Para pelayan khusus harus selalu bergumul menghadapi karakter Ketua
BPMJ yang berbeda karakternya dengan Ketua BPMJ yang pernah melayani Jemaat
Viadolorosa. Berkat kekuatan dari Tuhan yang maha baik, Pelayan khusus bahkan jemaat
dapat melewati masa sulit dan tetap pada teguh pada komitmen pelayanan dan tetap setia
pada firman yang
diajarkan oleh Yesus
Kristus, Sang Kepala
Gereja. Perlu diketahui
pula bahwa pada masa
pelayanan Pdt. Silvana
Purnama Schalwik
dimulailah pelaksanaan
pembangunan Gedung
pastori dua mengingat
dibutuhkannya tempat
tinggal yang layak bagi
para pendeta yang ada
dijemaat Viadolorosa. Gambar 20 . Pdt. Silvana Purnama Schalwik,STh dalam suatu
kunjungan pelayanan diluar negeri (Israel),
(sumber : Kel. Purnama Schalwig)
F. Masa Pelayanan Pdt. S.E. Regar Lumingkewas, S.Th. (tahun 2011 - .......)
Pelayanan Pdt. S.E. Regar Lumingkewas, S.Th. secara resmi dimulai sejak 27
November 2011, saat dilakukan ibadah serah terima jabatan. Tetapi pada waktu itu Pdt.
S.E. Regar Lumingkewas, S.Th. belum bisa melaksanakan pelayanan secara penuh karena
beliau masih harus melaksanakan tanggung jawab pelayanan di Jemaat Galilea Teling Atas
karena pendeta yang akan menggantikan beliau di jemaat tersebut nanti mulai bertugas
pada 15 Januari 2012. Jadi dalam waktu hampir dua bulan “Bunda” (begitu Jemaat Galilea
Teling menyapa Pdt. S.E. Regar Lumingkewas, S.Th.) harus melaksanakan tugas pelayanan
sebagai ketua BPMJ
di dua jemaat. Ini
merupakan
tanggung jawab
yang tidak mudah.
Tetapi dengan
sukacita Pdt. S.E.
Regar
Lumingkewas, S.Th.
melaksanakan
tanggung jawab
tersebut dengan
kesetiaan dan
keikhlasan. Gambar 21. Pdt. S.E. Regar Lumingkewas,STh (kedua dari kanan) dalam
serah terima jabatan Ketua BPMJ Bulan November 2011, (sumber : kel.
Regar Lumingkewas)
Pada tanggal 15 Desember 2011 Pdt. Inggrid Like Timbuleng warouw, S.Th.
mendapat SK BPMS GMIM no. B.933 untuk melayani Jemaat Imanuel Malola Wilayah
Kumelembuai setelah melayani Jemaat Viadolorosa selama kurang lebih tiga tahun sejak
menjadi vikaris pendeta. Hal tersebut memang wajar karena sesuai dengan sistem
pelayanan di GMIM yang mengatur mutasi secara berkala bagi pendeta-pendeta di
lingkungan GMIM. Ada yang pindah tugas ke tempat lain dan ada yang ditugaskan di
Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua. Berdasarkan surat Rekomendasi BPS GMIM No.
K.1209/PPD.1.1/6-2012 tanggal 27 Juni 2012 Jemaat Viadolorosa menerima kehadiran Pdt.
Karya Nusa, S.Th., M.Si. Keputusan untuk menerima Pdt. Karya Nusa, S.Th., M.Si. diambil
dalam Sidang Majelis Jemaat pada bulan Agustus 2012 dengan pertimbangan bahwa
jemaat sangat membutuhkan tenaga pendeta untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah
anggota jemaat yang terus meningkat. Pdt. Karya Nusa, S.Th., M.Si. adalah pendeta Gereja
Masehi Injili Sangihe dan Talaud (GMIST) yang kesehariannya adalah dosen Universitas
Kristen Tomohon. Sesuai SK BPS, beliau melayani di Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua
selama satu tahun sejak SK tersebut diterbitkan.
Gambar 22. Para
pendeta dan Vikaris
jemaat dalam acara ret-
ret pelayan di Lokasi
Wisata Batu Nona bulan
Oktober 2012 (dari kiri :
Pdt Karya Nusa, S.Th. M.Si
Vic. Niko Karisoh S.Th,
Pdt Ivone Yacobus
Lintong, S.Th, Pdt. Nova
Makahanap Jacob, S.Th,
dan Pdt. S.E. Ragar
Lumingkewas, S.Th.
(sumber: kel Regar
Lumingkewas)
Memasuki tahun 2012, Pdt. S.E. Regar Lumingkewas, S.Th. mulai bertugas secara
penuh di Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua. Kehadiran beliau membawa suasana baru
dalam kehidupan berjemaat. Beliau melakukan beberapa terobosan untuk menyatukan
kembali visi dan misi para
pelayan khusus dalam
melakukan tugas pelayanan.
Beliau merekatkan
hubungan-hubungan yang
sempat renggang diantara
para pelayan khusus
sehingga kebersamaan yang
tulus terbangun kembali
dalam kehidupan berjemaat.
Pelayan khusus dan jemaat
menyadari bahwa
kebersamaan adalah modal
dasar dalam melaksanakan
tugas pelayanan.
Gambar 23. Keluarga Besar Pdt. S.E. Regar Lumingkewas, S.Th
. (sumber Kel. Regar Lumingkewas).
Dan salah satu hal yang perlu diapresiesi dari Pdt. S.E. Regar Lumingkewas, S.Th di
awal masa pelayanannya adalah memberikan keleluasaan dan dorongan kepada Badan
Pengawas Perbendaharaan Jemaat (BPPJ) untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan baik sesuai dengan amanat Tata Gereja setelah dalam beberapa waktu BBPJ tidak
dapat bekerja secara Efektif. Kebersamaan merupakan salah satu ekspresi nyata dari
pemberlakuan Firman Tuhan serta ekspresi dari kasih Tuhan dalam kehidupan jemaat.
Kebersamaan sungguh dibutuhkan baik dalam pembangunan iman jemaat juga diperlukan
dalam menyelesaikan pembangunan fisik untuk fasilitas pelayanan. Kebersamaan yang
didasarkan pada kasih Yesus Kristus itulah yang telah memampukan jemaat menyelesaikan
pembangunan pastori II. Pada bulan Agustus 2012, bangunan pastori II tersebut
ditahbiskan dalam ibadah pengucapan syukur yang dipimpin oleh Ketua BPS GMIM, Pdt.
P.M. Tampi, S.Th., M.Si. Ibadah tersebut dihadiri juga oleh Walikota Manado, Dr. Vicky
Lumentut, S.H.,DEA. yang juga memberikan sambutan.
Gambar 24. Peresmian Gedung Pastori II Pdt. S.E. Regar Lumimgkewas,S.Th serta
Ketua BPMS Pdt. P.M. Tampi, S.Th. (sumber Kel. Regar Lumingkewas).
Didasari oleh keinginan yang kuat dari Pdt. S.E Regar Lumingkewas S.Th untuk
membawa kemajuan yang pesat bagi perkembangan pelayanan di Jemaat Viadolorosa
maka pada akhir tahun 2012 lewat usaha dan upaya yang dilakukan, beliau berhasil
mendapatkan Dana Bantuan untuk Pembangunan yang berasal dari Dana APBN yang
disalurkan melalui DPR RI sebesar Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
Semoga Tuhan memberikan kemampuan dan kesehatan kepada Pdt. S.E. Regar
Lumingkewas, S.Th. untuk memimpin dan melayani jemaat sebanyak itu sehingga Jemaat
Viadolorosa Kairagi Dua menjadi lebih baik dari sebelumnya, menjadi teladan bagi jemaat
lain dalam iman, pengharapan, dan kasih.
BABI IV
BAB V Pelayanan Kategorial
Pelayanan Kategorial
A. Pria/Kaum Bapa
Pria Kaum Bapa Jemaat Viadolorosa terbentuk pada tanggal 23 April 1985.
Persekutuan pria/kaum bapa yang terbentuk pada waktu itu diberi nama MIZPA yang
berarti Tuhan kiranya berjaga-jaga antara aku dan engkau (diambil dari Kejadian 31:49).
Nama tersebut dicetuskan oleh bapak Marten Kaunang (alm). Dalam perjalanan panjang
sejarah Jemaat Viadolorosa, Peran pria kaum bapa sangat besar. Dari merekalah muncul
para tokoh-tokoh Jemaat bahkan merekalah yang menjadi motor pencetus/pemrakarsa
pendirian Jemaat baru yang nantinya dikenal sebagai Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua.
Pada saat Jemaat Viadolorosa akan diteguhkan menjadi jemaat yang mandiri,
dibentuklah Komisi Pria Kaum Bapa Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua, periode pelayanan
Tahun 1987 – 1989. Hal tersebut merupakan syarat dalam hal kelengkapan pelayanan
sebagai sebuah jemaat yang berdiri sendiri. Adapun para pelayan yang memberi diri waktu
itu adalah :
Gambar 25. Pria Kaum Bapa sedang membawa puji-pujian dalam ibadah
minggu juli 1990 (sumber Kel. Tujuwale Mare)
Adapun komposisi pengurus Komisi Pelayanan Pria Kaum Bapa pada periode Tahun
1995—1999 adalah sebagai berikut :
Ketua : Bpk. Martinus Terok
Sekretaris : Bpk. Nikodemus Lelaki
Ass. Bend : Bpk. Yantje. Popilo,SH (alm)
Sedangkan komposisi pengurus Komisi Pelayanan Pria Kaum Bapa pada periode Tahun
2000– 2004 adalah sebagai berikut :
Ketua : Bpk. Robby Lengkey,SE
Wkl Ketua : Bpk. Nixon Munaiseche,SE
Sekretaris : Bpk. Tilman Roringpandey,SE
Ass. Bend : Bpk. Paulus Santoso
Kemudian susunan pengurus Komisi Pelayanan Pria Kaum Bapa pada periode Tahun
2005 – 2009 adalah sebagai berikut :
Ketua : Bpk. Nixon Munaiseche,SE
Wkl Ketua : Bpk. Franky Paat
Sejarah GMIM Jemaat “Viadolorosa Kairagi Dua 39
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK
Dan untuk susunan pengurus Komisi Pelayanan Pria Kaum Bapa pada periode Tahun 2010
– 2013 (sekarang) adalah sebagai berikut :
Ketua : Bpk.Maurets Moningka
Wkl Ketua : Bpk. Stenly Tamo, SH
Sekretaris : Bpk. Ferdy Bawele
Ass. Bend : Bpk. Agustinus Walansendow,SE,MM.MSi
Anggota : 1. Bpk. Nikodemus Lelaki
2. Bpk. Jemmy Tempohiang
3. Bpk. Ir. Julius Tenda
4. Bpk. Julen Bengkal,SPd
5. Bpk. Samuel Jacobs
6. Bpk. Ventje Karundeng
7. Bpk. James Moningka
8. Bpk. Drs. Jantje Liando
9. Bpk. Royke Pandelaki
B. Wanita/Kaum Ibu
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa hari ulang tahun WKI Jemaat
Viadolorosa adalah tanggal 6 Desember 1987. Usulan tanggal ini disampaikan oleh
Penatua Ibu Fintje Pontororing-Riung yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Komisi
WKI Jemaat Viadolorosa Periode 1987 – 1989. Penatua Ibu Fintje Pontororing-Riung
sendiri mendapat masukan dari salah satu tokoh jemaat yakni Bapak Herkanus Matiune.
Alasan pemilihan tanggal tersebut adalah supaya mudah diingat karena pada tanggal itulah
gedung gereja yang pertama di tahbiskan.
Selain itu peserta pertemuan juga menyepakati nama untuk kelompok pelayanan
Wanita/Kaum Ibu Jemaat Viadolorosa yaitu“Debora” Nama tersebut diusulkan oleh Ibu
Fintje Pontororing-Riung. Alasan pemilihan nama tersebut adalah karena keteladanan
Debora sebagai tokoh perempuan tangguh dan lembut sebagaimana dikisahkan dalam
Alkitab. Para peserta pertemuan sepakat menggunakan Debora sebagai nama dari
persekutuan Wanita Kaum Ibu Jemaat Viadolorosa.
Kemudian susunan pengurus Komisi Pelayanan Wanita Kaum Ibu pada periode
Tahun 1990 – 1994 adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. M.Yohanis-Pelealu/ Pnt. F. Pontororing-Riung
Wkl Ketua : Ibu Fintje Pontororing-Riung /Ibu H. Tujuwale Mare
Sekretaris : Ibu Syane Riangkamang Tamusa
Ass. Bend : Ibu Popilo Iwisara
Pada periode pelayanan 1990—1994 ini tepatnya pada tahun terjadi pemekaran
jemaat yakni jemaat kolom 7 dan 8 memisahkan diri dan menjadi sebuah jemaat dengan
nama Jemaat Zebaoth. Pemekaran tersebut berpengaruh pada kepengurusan WKI Jemaat
Fiadolorosa karena Penatua WKI berasal dari kolom 7. Dengan demikian terjadilah
pergantian antar waktu dalam kepengurusan WKI Jemaat Viadolorosa yaitu Pnt. Maria
Yohanis-Pelealu digantikan oleh Pnt. Fintje Pontororing-Riung.
Sejarah GMIM Jemaat “Viadolorosa Kairagi Dua 41
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK
Selanjutnya komposisi pengurus Komisi Pelayanan Wanita Kaum Ibu pada periode
tahun 1995 – 1999 adalah sebagai berikut :
Ketua : Ibu Fintje Pontororing-Riung
Sekretaris : Ibu Helmi Londo Waworundeng
Ass. Bend : Ibu Supit Suatan
Periode berikutnya yakni tahun 2000 – 2004 komposisi pengurus Komisi Pelayanan
Wanita Kaum Ibu pada periode adalah sebagai berikut :
Ketua : Ibu Weol Tenda
Wkl Ketua : Ibu N. Kasegel Matiune
Sekretaris : Ibu Dra. Labiro Sekeon
Ass. Bend : Ibu F. Lumintang-Kasenda (Almh)
Kemudian susunan pengurus Komisi Pelayanan Wanita Kaum Ibu pada periode
Tahun 2005 – 2009 adalah sebagai berikut :
Ketua : Ibu N. Kasegel Matiune
Wkl Ketua : Ibu Anita Mandagi Wongkar
Sekretaris : Ibu Mareyke Lumintang Tumembow
Ass. Bend : Ibu Erni Roringpandey Tawaluyan
Dan untuk susunan pengurus Komisi Pelayanan Wanita Kaum Ibu pada periode
Tahun 2010 – 2013 (sekarang) adalah sebagai berikut :
Ketua : Ibu Mareyke Lumintang Tumembow,SE
Wkl Ketua : Ibu C. Bambulu Matiune
Sekretaris : Ibu Ellen Poluan Senduk,SH
Ass. Bend : Ibu Dra. Jultje Aruperes Kapahang
Anggota : 1. Ibu Anatasia Bengkal Maarebia
2. Ibu Maleke Marentek,SE,MSi
3. Ibu L. Bawele Mandagi
4. Ibu Evie Sendow Pandelaki
5. Ibu Yulce Weol Tenda
6. Ibu Mangoal Riangkamang
7. Ibu Langkun Oroh
8. Ibu L. Rumondor Walangitan,SE,MAP
9. Ibu Onitje Herang
C. Pemuda
memang pada waktu itu sudah ada beberapa pemuda dari kolom 2 dan 3 yang aktif
dalam kegiatan pemuda di Jemaat Solagratia Kaiwatu dibawah kepemimpinan Pnt.
Franky Tuyu. Hingga pada saat Pemekaran Jemaat Viadolorosa mereka inilah yang
menjadi motor penggerak untuk menjalankan tugas pelayanan khususnya pada Komisi
Pemuda. Dan berdasarkan data yang didapat bahwa komposisi Komisi Pemuda pada
periode pelayanan tahun 1987 – 1989 adalah sebagai berikut:
Pada Tahun 1988 Pnt. Abson Timpua harus meninggalkan Jemaat Viadolorosa
khususnya dalam tugas pelayanan komisi Pemuda karena harus menjawab panggilan tugas
untuk menjadi seorang abdi Negara (Guru) di daerah asalnya yakni Kepulauan Talaud.
Dengan demikian tugas pelayanan Ketua Komisi Pemuda dilimpahkan kepada wakil ketua
komisi pemuda pada waktu itu yakni Sdr. Nefli Lule. Tugas pelayanan ini dilaksanakan
sampai selesai periode pelayanan yakni akhir tahun 1989.
Adapun pada saat Ketua Komisi Pemuda dipegang oleh Pnt.Nefli Lule, maka atas
inisiatifnya pada tahun 1988 ditetapkanlah hari ulang tahun Pemuda Jemaat Viadolorosa
yaitu tanggal 7 Mei. Penetapan tersebut diresmikan dalam Rapat Komisi dan Koordinator
Pemuda Jemaat Viadolorosa bersama dengan BPMJ yang saat itu diwakili oleh Bpk
Martinus Terok, Bpk. Martin Kaunang (alm) dan Ibu Manumpil Metusala. Tanggal
tersebut menjadi tonggak awal peran pemuda dalam pembangunan jemaat. Jadi tanggal 7
Mei ditetapkan sebagai hari ulang tahun Pemuda Jemaat Viadolorasa. Dan pada saat
pencanangan HUT Pemuda ini pada Bulan Mei 1988 tersebut oleh Komisi Pemuda
diadakan lomba kesenian antar Kolom se-Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua.
Adapun komposisi pengurus Komisi Pelayanan Pemuda pada periode Tahun 1995 –
1999 adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Paulin Puansalaeng, S.H.
Wkl Ketua : Nefli Lule
Sekretaris : Meike Lelaki
Ass. Bend : Elisabet Iwisara
Pada periode pelayanan ini kepengurusan komisi khususnya untuk posisi Ketua
Komisi /penatua harus mengalami sampai dua kali pergantian. Pada Tahun 2002 Yakni
dari Pnt. Herman Tumengkol kepada Pnt. Royke Pua karena yang bersangkutan harus
melanjutkan studi keluar daerah (Pulau Jawa). Proses pergantian ini dilakukan
berdasarkan hasil musyawarah bersama para anggota komisi pemuda dan koordinator
pemuda kolom yang ada dimana secara aklamasi menunjuk dan menetapkan Sdr. Royke
Pua yang waktu itu adalah Wakil Ketua Komisi Pemuda mengantikan Pnt. Herman
Tumengkol. Tetapi Kemudian kepemimpinan Pnt.Royke Pua hanya berlangsung kurang
lebih selama satu tahun karena pada tahun 2003 yang bersangkutan juga harus
Sejarah GMIM Jemaat “Viadolorosa Kairagi Dua 44
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK
meninggalkan tugas pelayanan dengan alasan yang sama yakni melanjutkan studi. Maka
proses pergantian ini pun dilakukan bersama oleh komisi pemuda bersama dengan para
koordinator pemuda kolom tetapi kali ini prosesnya berlangsung dengan cara pemilihan
langsung. Dan setelah melalui proses pemilihan yang berlangsung sampai tiga kali putaran
maka yang mendapatkan suara terbanyak dan secara sah menjadi Ketua Komisi Pemuda
adalah Sdr. Yohanis Rongkonusa, sampai habis masa pelayanan untuk periode tahun
2000-2004 .
Adapun susunan pengurus Komisi Pelayanan Pemuda pada periode Tahun 2005 –
2009 secara lengkap adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Paul Lumintang, S.P.
Wkl Ketua : Yudi Indra Lelaki
Sekretaris : Doostenryk Naro Kantohe
Wkl Sekret. : Melky Takaliuang
Asisten Bend. : Indry Munaiseche.
Wkl.Ass Bend. : Yohan Tarande
Anggota : 1. Sdri. Youke Bambulu
2. Sdr. Steven Mentol
3. Sdr. Frengki Rongkonusa
4. Sdr. Yanis Ladi
5. Sdri. Priska Ratu
Untuk kali yang kedua Pnt. Paul Lumintang kembali lagi terpilih dan diteguhkan
sebagai Ketua Pemuda GMIM Viadolorosa Kairagi II periode 2010-2013. Bersama dengan
13 anggota komisi pemuda, dia merancang program berjangka dengan menitikberatkan
pada bidang pembinaan dan pengkaderan.
Pada malam tanggal 30 November 2010 dengan ditemani Indra Umboh selaku wakil
ketua dan Henaldo Mandagi selaku sekretaris Komisi Pemuda Pnt. Paul Lumintang,
menemui Ketua BPMJ, Pdt. Silvana Purnama Schalwyk, S.Th. untuk menyampaikan
pernyataan penyerahan tugas kepada wakil ketua dalam memimpin Komisi Pemuda ke
depan dalam kurun waktu yang tidak ditentukan. Tanggal 1 Desember 2010 Pnt. Paul
Lumintang berangkat ke Jayapura untuk melaksanakan tugas pekerjaan.
Sesuai dengan Tata Gereja GMIM 2007 maka, setelah lebih dari enam bulan tidak
melaksanakan tugas pelayanan (non aktif) Pnt. Paul Lumintang harus segera diganti. Oleh
karena itu dilakukanlah pemilihan Ketua Pemuda GMIM Viadolorosa Kairagi Dua yang
baru pada tanggal 15 Agustus 2011. Hasil pemilihan tersebut secara resmi memutuskan Sdr.
Henaldo Mandagi selaku Ketua Pemuda yang baru untuk melanjutkan sisa waktu periode
pelayanan 2010-2013.
Dan untuk susunan pengurus Komisi Pelayanan Pemuda pada periode Tahun 2010
– 2013 (sekarang) secara lengkap adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Paul Lumintang, S.P / Henaldo Mandagi, ST
Wkl Ketua : Indra Umboh, Amd.TE
Sekretaris : Henaldo Mandagi, ST / Rivie Sendow
Ass. Bend : Marvita Langkun, AMd.Ak
Anggota : 1. Sdri. Mesly Torindatu, Amd.Ak
2. Sdri. Eirene Tiwang
3. Sdri. Debora Pontororing, S.Th
4. Sdri. Christy Tumembow, S.Kep
5. Sdr. Glen Tumoka
6. Sdr. Fenly Lamurahang, Amd. Par
7. Sdr. Christova Koyongian
8. Sdr. Dance Tambariki / Joike Pomantow
9. Sdri. Marturia Aruperes
Perlu diketahui bahwa dalam proses pemilihan kembali Ketua Komisi Pemuda
terjadi penundaan waktu pelaksanaan karena susuai jadwal dari panitia bahwa
pelaksanaan pemilihan di adakan pada tanggal 15 Agustus 2012, tetapi karena peserta
tidak memenuhi syarat maka pemilihan ditunda dan panitia pemilihan menjadwalkan
kembali pada tanggal 22 Agustus 2012. Dan lewat proses ini terpilihah Sdr. Henaldo
Mandagi sebagai ketua Komisi Pemuda yang baru beserta Sdr. Ryvie Sendow yang pada
saat itu mengantikan Sdr. Henaldo Mandagi sebagai Sekretaris komisi.
D. Remaja
Pelayanan Kategorial Remaja Jemaat Viadolorosa juga memiliki peran yang penting
dalam sejarah perkembangan jemaat. Kategorial remaja dalam pelayanan jemaat
merupakan titik yang cukup menentukan pertumbuhan iman jemaat karena anak-anak usia
remaja sangat rentan terhadap pengaruh buruk zaman ini. Dengan demikian Komisi
Remaja Jemaat senantiasa berupaya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan positif untu
menarik perhatian para remaja sekaligus merebut para remaja dari kegiatan-kegiatan yang
tidak membangun iman.
Berdasarkan data yang ada Pengurus Komisi Remaja Jemaat Viadolorosa Kairagi
Dua periode 1987-1990 sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Prins Loring
Sekretaris : Mirce Riangkamang
Ass. Bend. : Adelheid Matiune
. Adapun susunan pengurus Komisi Remaja Jemaat Viadolorosa peroide Tahun
1990 – 1994 adalah sebagai berikut:
Ketua : Pnt. Mirce Riangkamang
Wkl Ketua : Yapson Mangalape
Sejarah GMIM Jemaat “Viadolorosa Kairagi Dua 46
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK
Pada periode pelayanan 2000—2004 ini terjadi pergantian antarwaktu untuk posisi
penatua Remaja. Oleh karena sesuatu dan lain hal dilakukan pemilihan dan terpilihlah Drs.
Marthen Riedel Tombeg sebagai penatua remaja menggantikan Pnt. Bpk. Teddy
Takaendengan, S.T. Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Sinode GMIM akhir tahun 2004
dilaksanakan pemilihan pelayan khusus kolom maupun BIPRA.
Dan untuk komposisi pengurus Komisi Pelayanan Remaja yang terpilih untuk pada
periode Tahun 2005 – 2009 adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Drs. Marten Tombeg, M.Th.
Wkl Ketua : Sdri. Angel Lintang
Sekretaris : Bpk. Yohanis Rongkonusa
Ass. Bend : Sdri. Prisilia Yokom
Selanjutnya Komisi Pelayanan Remaja pada periode tahun 2010 – 2013 secara
lengkap adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Drs. Marten Tombeg, M.Th., M.M.
Wkl Ketua : Sdr. Ricko Rongkonusa
Sekretaris : Sdr. Hizkia Lumintang
Sejarah GMIM Jemaat “Viadolorosa Kairagi Dua 47
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK
Pada periode pelayanan tahun 2010 – 2013 Pnt. Drs. Marten Tombeg, M.Th.,
M.M. kembali diberi kepercayaan untuk menjadi Penatua Remaja atau Ketua Komisi
Kategorial Remaja Jemaat Viadolorosa. Jemaat patut juga berbangga karena Pnt. Drs.
Marten Tombeg, M.Th., M.M. juga diberi kepercayaan untuk menjadi anggota Komisi
Pelayanan Remaja Sinode GMIM. Di tahun pelayanan ini, beberapa prestasi diraih oleh
remaja Jemaat Viadolorosa dalam iven yang diikuti di luar jemaat, misalnya juara I CCA
tingkat sinode, memperoleh kategori Gold dalam festival teater remaja sesinode dan salah
seorang pemain berhasil meraih kategori aktor pembantu terbaik, juara II Remaja Teladan
sesinode atas nama Rio Walanseno, Juara I lomba Baca Mazmur se-Sinode GMIM kategori
taruna atas nama Novelia Aruperes. Dan banyak lagi prestasi yang dicapai oleh remaja
Jemaat Viadolorosa. Berbagai kegiatan tersebut telah menggairahkan semangat para
remaja maupun para pembina untuk tetap setia melayani Tuhan.
Pada awal berdirinya jemaat Komisi Pelayann Anak sudah melakukan tugas
pelayanan sebagaimana yang diharapkan karena memang susunan pengurus Komisi
Pelayanan Anak sudah terisi dan para pelayan tersebut telah bekerja dengan giat dan
penuh tanggungjawab. Susunan kepengurusan Komisi Pelayanan Anak Jemaat Viadolorosa
Kairagi Dua untuk periode pelayanan tahun 1987 – 1989 adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Naomi Kasegel Matiune
Wkl Ketua : Bpk. Richard Senduk
Ass. Bend : Rita Mambu
Adapun susunan pengurus Komisi Remaja Jemaat Viadolorosa peroide Tahun 1990
– 1994 adalah sebagai berikut:
Ketua : Pnt. Naomi Kasegel Matiune
Sekretaris : Ibu Debby Dompas
Ass. Bend : Ibu Moningka Ransa
Sedangkan komposisi pengurus Komisi Pelayanan Anak pada periode Tahun 1995 –
1999 adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Naomi Kasegel Matiune
Wkl Ketua : Ibu Debby Dompas
Sekretaris : Ibu Yufi Weol
Ass. Bend : Ibu Vally Lewakabesi
Kemudian komposisi pengurus Komisi Pelayanan Anak pada periode Tahun 2000
– 2004 adalah sebagai berikut :
Saat pemilihan pada periode Tahun 2005 – 2009 maka susunan pengurus Komisi
Pelayanan Anak yang terpilih adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Debby Dompas
Wkl Ketua : Kelly Kansil
Sekretaris : Ibu Silvana Pua Kondoj, S.T.
Ass. Bend : Ibu Lingkan Pua Pongtuluran
Dan untuk susunan pengurus Komisi Pelayanan Anak pada periode Tahun 2010 –
2013 (sekarang) adalah sebagai berikut :
Ketua : Pnt. Joice Riung Silangen
Wkl Ketua : Ibu Lingkan Pua Pongtuluran
Sekretaris : Ibu Silvana Pua Kondoj, S.T., M.T.
Ass. Bend : Ibu Hetty Pandelaki Lumingkewas
Anggota : 1. Ibu Sumanti
2. Ibu Vonny Peloan
3. Ibu Emelia Tangka
4. Ibu Yulce Matiune
5. Ibu Desy Pontororing
6. Ibu Evke Sokop
7. Ibu Yuliance Riung
8. Ibu Leny Tampemawa
9. Ibu Yesti Kapong
Tapi dengan segala pertimbangan maka lahan tersebut yang kemudian ditambah
dengan lahan milik Kel. Wongkar-Watupongo berdasarkan keputusan Sidang Majelis
dipakai untuk membangun Gedung TK Efata yang sekarang ini telah kita lihat
keberadaannya.
Setelah mendapatkan persetujuan dan kepastian tentang rencana pengadaan
sekolah ini, maka diutuslah tiga orang pelayan khusus termasuk yakni Pnt. Fintje
Pontororing-Riung bersama dengan dua orang pelayan lainnya yang merupakan anggota
Komisi Pendidikan Jemaat yakni Ibu Dra. Lontoh Lae dan GA Ibu Umboh Sumampow
untuk mengurus Ijin pendirian sekolah TK ini di Yayasan Pendidikan dan Persekolahan
Kristen GMIM di Tomohon. Usaha ini membawa hasil dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Kristen GMIM yang bernomor :
120/K/H.V.1.1a/8-99 pada tanggal 10 Agustus 1999. Dan nanti pada tahun 2001 sekolah
TK Efata mendapat pengakuan secara resmi dari Pemerintah Kota Manado dalam hal ini
Dinas Pendidikan Nasional melalui Surat Keputusan yang bernomor :
45/D.01/DIKNAS/KEP/SD-TK/2001 tanggal 10 Oktober 2001.
Pada tanggal 17 Juli 1999 sekolah ini resmi beroperasi untuk memulai proses belajar
untuk Tahun ajaran 1999 – 2000. Peresmian pembukaan TK Evata dilaksanakan melalui
Ibadah peresmian yang pada
saat itu dipimpin oleh Pdt.
DR. G.A. Siwu. Pada awal
beroperasi tersebut jumlah
murid baru sebanyak 20
orang. Sekalipun demikian
kegiatan belajar mengajar
tetap dilaksanakan sesuai
dengan standar pendidikan
yang ada. Para murid yang
berjumlah 20 orang tersebut
didapatkan dengan cara
yang cukup unik yakni para Gambar 30. Suasana Peresmian Gedung TK yang pertama di
guru yang pada waktu itu Perumahan Politeknik Permai ( sumber: Kel. Rongkonusa Lelaki )
Sejarah GMIM Jemaat “Viadolorosa Kairagi Dua 51
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK
berjumlah 4 (empat) orang harus berjalan masuk ke rumah – rumah anggota jemaat
(door to door) untuk mencari para calon siswa tersebut. Sungguh pengorbanan yang luar
biasa demi memanjukan Jemaat Viadolorosa.
Dan para guru ini juga telah memiliki sertifikat mengajar yang sesuai dengan standar
yang ada. Dan di antara 4 orang guru ini ada satu orang yang telah dibekali pelatihan
sebagai seorang kepala sekolah yakni Ibu Fintje Pontororing-Riung.
Sejarah GMIM Jemaat “Viadolorosa Kairagi Dua 52
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK
BAB VI Penutup
Tentunya sejarah jemaat ini bukan titik akhir dari pendokumentasian kejadian-
kejadian di jemaat setelah ini, tetapi dengan adanya sejarah jemaat ini yang telah
diterbitkan dalam bentuk buku maka pencatatan serta pengarsipan kejadian-kejadian
dalam jemaat nanti akan lebih terarah lagi dan efektif sehingga pada waktunya generasi
jemaat di masa yang akan datang akan lebih mudah memahami keadaan jemaat dimasa
lalu.
Harapan kami juga buku ini kiranya akan menjadi pedoman bagi Badan Pekerja
Majelis Jemaat dalam menyusun dan merencanakan kegiatan-kegiatan pelayanan jemaat
dimasa yang akan datang karena komunikasi dan informasi merupakan alat yang ampuh
bagi pemimpin dalam mengendalikan suatu organisasi melalui program tahunannya.
Lampiran – Lampiran
No Uraian Tanggal
1. Pemberian (Hibah) Lahan untuk Gedung Gereja Desember 1982
2. Pertukaran Lahan Hibah Awal 1983
3. Pembentukan Panitia Kanisah Kolom 2 & 3 Jemaat Juli 1983
Solagratia Kaiwatu
4. Pembangunan Kanisah Juli - Desember 1983
5. Pembentukan Panitia Pembangunan Gedung Gereja Januari 1984
6. Pembangunan Gedung Gereja 25 Februari 1985 –
Desember 1987
7. Penahbisan Gedung Gereja Pertama 6 Desember 1987
8. Penahbisan Jemaat Viadolorosa 11 Desember 1987
9. Kolom 7 & 8 Jemaat Viadolorosa membentuk Tahun 1993
Jemaat baru ( Jemaat Zebaouth)
10. Pendeta Pertama menjadi Ketua BPMJ 1 Januari 2000
11. Peresmian Gedung TK Efata 30 September 2002
12. Peresmian Gedung Pastori I Tahun 2004
13. Peresmian Gedung Gereja baru 10 Desember 2006
14. Peresmian Gedung Pastori II Agustus 2012
Lampiran 3 . Peta Lokasi GMIM Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua di Kota Manado (lingkaran merah)
TUMBUH TEGAR DI KAIWATU JALAN POLITEKNIK