Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN PERTEMUAN SIE LITURGI PAROKI PADRE PIO

Hari : Selasa
Tanggal : 20 Oktober 2020
Tempat : Pendopo Gereja Santa Maria Ratu Rosario, Cinta Damai
Waktu : 19.45 - 22.00 WIB
Pemimpin : Sdra. Satria Samosir
Notulis : Sr. Maureen, SCMM
Anggota yang hadir:
1. Bapak Nelson Nababan
2. Bapak Walhinson Saragih
3. Bapak Fidelis M.L. Moa
4. Bapak Patar Manalu
5. Sdra. Satria P. Samosir
6. Sr. Maureen, SCMM
7. Ibu Dorlan Bakara
8. Bapak Oktavianus Pasaribu
9. Ibu Sylviana M. Laoly
10. Bapak S. Pandiangan

Agenda:
1. Evaluasi Program Tahunan
2. Usul dan Saran
3. Penutup
Susunan Acara:
1. Lagu dan Doa Pembuka
2. Pengantar/Perkenalan
3. Pembahasan agenda 1 dan 2
4. Penutup

Jalannya Acara:
1. Lagu dan doa pembukaan dipimpin oleh Sr. Maureen, SCMM
2. Pengantar oleh Satria Samosir
Selamat malam dan Selamat datang Bapak, Ibu dan Suster. Liturgi diharapkan sama tata
liturginya di setiap stasi. Kita bahas masalah yang timbul di stasi kita dan kita mencari
solusi dari setiap masalah yang kita temui lalu dikonsultasikan kepada Pastor paroki
3. Perkenalan peserta rapat
4. Evaluasi dari Setiap Stasi
 Ibu Dorlan Bakara, Jatiyoso
Saya belum punya pengalaman tentang liturgi. Saya memperhatikan seksi liturgi di stasi
kami cukup bagus di gereja St. Krispinus Jatiyoso. Pada saat Tri Hari Suci saya lihat
dari awal monoton tidak ada pembaharuan dari tahun ke tahun. Setelah dapat tugas
seksi liturgi langsung pandemi corona sehingga saya belum punya pengalaman. Saya
sering minta bantuan Pak Fidelis. Akhirnya saya belajar sendiri.
 Bapak Oktavianus Pasaribu, St. Paulus Helvetia
Masalah di gereja Helvetia sebenarnya tidak ada masalah. Kami sudah pernah adakan
katekese mengenai liturgi. Sekiranya bisa diadakan bahan katekese untuk umat. Ada
juga kekurangan SDM, organis terbatas. Pernah muncul pemikiran organis dibayar
tetapi nanti terkesan tidak ada pelayanan. Masukan kami sebaiknya adakan latihan
organis. Organis hendaknya jangan yang sedang kuliah dan masih sekolah karena akan
pindah apabila telah selesai kuliah. Dirigen menjadi keprihatinan kami juga. Ada 8
orang yang bertugas dirigen pada tahun ini. Pelatihan organis dan dirigen kami tetap
masukkan sebagai program setiap tahun sebab ini sangat berperan penting dalam
jalannya liturgi yang baik. Masalah Misdinar juga sering bergesekan dengan seksi
liturgi. Mengenai paduan suara: selama ini berdiri sendiri. Kita tempatkanlah sesuai
dengan liturgi yang berlaku. Adalah baiknya paduan suara menyanyikan lagu liturgi
bukan lagu rohani.
 Sei Sikambing
Masa Pak Nelson jadwal sudah terprogram setahun sebelumnya. Saat ini saya buat
perbulan saja. Saat ini organis ada 4 orang. Jadwal saya bagi, misalnya akhir oktober
sudah bagi jadwal untuk November. Saya sudah umumkan para petugas dan umumkan
juga di gereja tetapi kadang ada juga yang lupa tugasnya. Di Sei sikambing ada 2 orang
bapak yang jadi pembimbing misdinar. Ditekankan misdinar dibawah seksi liturgi.
Paduan suara: misa tetap koor. Jadwal petugas mingguan masih berjalan baik.
Tata acara doa lingkungan: ada yang berbeda, kalau bisa seragam. Kebersihan gereja
ada pegawai yang digaji. Hari-hari khusus misalnya pelindung gereja dan lingkungan
sudah dibuat oleh. Kami juga sangat terbantu dengan hadirnya para Suster SCMM.
 Cinta Damai
Berdoa Rosario: Devosi doa Rosario di Radio Maria tidak fokus membuat permohonan,
seharusnya lebih banyak menghayati setiap peristiwa dari lima peristiwa
Tambahan bapak:
Petugas Bacaan (lektor), Mazmur dan Dirigen serta organis memiliki masing-masing
koordinator. Setiap Sabtu malam kami latihan. Jika tidak latihan maka kami serahkan
kepada seksi liturgi. Selama bulan Rosario diadakan doa Rosario setiap harinya yang
dilakukan oleh lingkungan secara bergiliran dan di koordinator Satria. Kendalanya
adalah tata cara berdoa. Yang fatal lagi tata cara ibadat arwah, tidak ada buku panduan.
Sebaiknya diseragam. Dalam Doa Rosario sebaiknya doa permohonan di buat pada
akhir doa Rosario sehingga selama doa Rosario itu betul-betul merenungkan setiap
peristiwa. Bacaan juga sebaiknya seragam misalnya pembacaan dari….(tidak perlu
membaca tulisan kecil-kecil).
 Pak Fidelis Moa, St. Yakobus Sukadono
Saya baru setahun di Sukadono, menurut saya paling hancur liturginya. Suasana liturgi
masih kurang. Masih ribut, merokok diluar, Yang sudah bagus adalah Organis,
pemazmur, dirigen masih lumayan. Devosi juga masih kurang. Kelompok kategorial
hanya PIK. Nilai plus juga adalah dibantu oleh Suster SCMM. Ada penjaga malam Pak
Padang, tapi pelihara ayam dan anjing. Kamar mandi sangat kotor.

Tanggapan Satria:
Tri hari Suci memang sudah seperti itu tata perayaannya. Sudah ada bukunya. Fenomena yang
terjadi di gereja Katolik adalah paduan suara tidak sesuai liturgi. Sering menyanyi lagu-lagu
rohani.
Ibu Dorlan, Jatiyoso: Jadwal pemazmur sudah kami susun setahun tapi karena covid ini kami
buat perminggu. Selama covid ini tidak ada kendala mengenai liturgi. Mengenai doa
lingkungan masih beda-beda. Keseragaman ini yang penting saat ini.
Pak Fidelis Moa: Buku Panduan
Pak Patar: Buku panduan belum diresmikan. Acara natal: di cinta damai pernah ditiadakan lagu
malam kudus sehingga dinyanyikan pada natal siang.
Sdra. Satria: Apakah memungkinkan katekase liturgi diadakan dilingkungan pada saat sebelum
doa lingkungan? Saya pernah ditegur oleh pastor karena latihan sebelum misa. Saya akan
konsultasikan lagi kepada Pastor paroki mengenai hal ini.
Bapak Pandiangan, Sei Sikambing:
Hasil pertemuan seksi dikirim ke paroki sehingga dibahas. Kalau boleh tata ibadat lingkungan
dibuat seragam.
St. Paulus Helvetia: Doa lingkungan kami dibukukan. Sudah lengkap doa dan devosi. Samakan
saja seperti buku panduan APP.
Ibu Sylvi: ada katekese dilingkungan, misalnya ada lagu-lagu sudah latihan. Lingkungan kami
penuh kekeluargaan jadi sangat cocok untuk berkatekese mengenai liturgi yang benar.
Pak Nelson Nababan: Ada lingkungan hanya lagu-lagu yang itu saja karena tidak ada yang
melatih lagu-lagu baru.
Ibu Sylvi: umat harus kita motivasi juga untuk berperan serta di lingkungan. Kadang mereka
takut membuat doa karena takut salah.
5. Usul dan Saran
 Pak Nelson:
1) Minta dari Stasi St. Paulus Helvetia buku panduan doa lingkungan
2) Inti doa adalah hening, ada air suci tapi tidak mengambil air suci kalau masuk gereja
3) Berlutut juga sudah mulai ditiadakan
4) Buku Tri hari suci bisa diperbanyak ada di Stasi St. Yosef Sei Sikambing
5) Nomor-nomor lagu sudah terjadwal selama setahun
6) Buku rituale sudah ada
7) Devosi Rosario sebaiknya doa permohonan dibuat setelah merenungkan peristiwa-
peristiwa kemudian ditutup dengan doa Bapa kami.
8) Lagu-lagu khusus Maria sebaiknya dibuat dalam beberapa bahasa: Indonesia dan
daerah-daerah.
9) Tekankan keheningan di gereja.
10) Penerima tamu harus ada, mengantar umat ke tempatnya dan mengingatkan untuk
berlutut.
11) Bagian tetap harus dikonsultasikan kepada Imam yang memimpin misa
12) Organis justru kami lebih latih anak-anak sekolah.

 Pak Fidelis: kami sudah membuat pertemuan katekese. Ada katekese seputar liturgi
kami bertanggung jawab. Kami akan membuat buku
Soal devosi: membuat keseragaman sedikit sulit. Masing-masing punya penghayatan
akan devosi.
 Satria: Saya baru tahu kalau misdinar langsung dipandu oleh seksi liturgi. Paduan
suara juga dibawah koordinator seksi liturgi. Paduan suara sangat diharapkan ada
setiap misa hari minggu.
 Pak Nelson: Banyakkan stok lagu-lagu misalnya untuk persembahan sehingga tidak
perlu menyanyikan lagu-lagu protestan.
 Pak Oktavianus: Apakah tidak ada dimasukan dalam program paroki mengenai
pelatihan dirigen dan pemazmur?
 Pak Nelson: Di stasi bisa juga buat pertandingan mazmur dan dirigen setiap
lingkungan sehingga sudah berlatih sebelum bertanding.

6. Penutup
Ucapan terima kasih dari pemimpin Pertemuan Sdra. Satria untuk partisipasi para peserta
rapat. Jika ada kritik, usul dan saran silahkan share di grup demi keseragaman.
Acara ditutup pukul 22.00 dengan doa penutup oleh Bapak Fidelis M. L. Moa.

Anda mungkin juga menyukai