Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

"Laporan Pelayanan Gereja Bahtera Kasih"

OLEH :

NAMA : REKHA PRYSCHILLA BABUNO

lA D3 - KEBIDANAN

NIM : PO713211191.041

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2019/2020
Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Pelayanan Gereja GPIB
Bahtera Kasih”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa saja
teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Makassar, Desember 2019

Rekha Pryschilla Babuno


Daftar Isi

KATA PENGANTAR……….………………………….
DAFTAR ISI…………………………………….………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………...……………………
B. Rumusan Masalah………………………..…....………
BAB II PEMBAHASAN
A. Liturgi Ibadah Gereja GPIB Bahtera Kasih………
B. Fasilitas yang digunakan saat Beribadah…………
C. Cara Penyampaian Firman dan Khotbah………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……….……...……………….………......
B. Saran ………...……………….………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jemaat GPIB Bahtera Kasih dilembagakan pada tahun 1999 oleh Majelis Sinode.
Sebelumnya Jemaat GPIB Bahtera Kasih adalah Bagian dari Jemaat GPIB Pelita DKI Jakarta,
yaitu sektor pelayanan 13. Majelis yang melayani adalah Bpk. Ventje Walukow, Bpk. Waspodo
(alm), Ibu Rika Pattipeiluhu, Bpk. Steve Rawung. Setelah 4 nama tersebut bertugas selama lebih
kurang 1 tahun, maka dengan bertambahnya jumlah warga jemaat diusulkun kemudian untuk
penambahan 2 orang anggota Majelis Jemaat, yaitu Bpk. Boy Kumolontang dan Bpk. Adri
Towoliu. Kemudian pada Juni 1997 terjadi perubahan status pos pelayanan/sektor 12 GPIB
Jemaat Pelita menjadi bagian Jemaat GPIB Pelita, dengan nama Bajem “Bahtera Kasih”
Kranggan.
Nama Bahtera Kasih dipilih oleh jemaat berdasarkan beberapa usulan nama yang diajukan
oleh 6 orang Majelis Jemaat, dengan masing-masing mengusulkan nama antara lain, Zebaut,
Kranggan, Sola Gratia, Shalom, dan Bahtera Kasih (satu orang Majelis Jemaat tidak mengusulkan
nama). Nama Bahtera Kasih memiliki arti dari cerita Alkitab tentang bahtera atau perahu Nabi
Nuh, dengan harapan orang-orang yang berada dalam Bahtera Kasih berjalan pada masa yang
akan datang tetap diliputi dengan kasih Allah
.Setelah melalui proses panjang persiapan pelembagaan, pada November 1999 berdasarkan
Surat Keputusan Majelis Sinode nomor 4834/99/MS.XVI/Kpts resmilah Jemaat GPIB Bahtera
Kasih dilembagakan, dengan KMJ Pertama yang melayani Pdt. Jan Ferdinan Unsulangi. KMJ
yang bertugas selanjutnya berturut-turut adalah 1) Pdt. Emeritus Eduard Lodewijk Cornelis, 2)
Pdt. Johan Karel Iroth, M.Th., 3) Pdt. Engelin Rumayar, 4) Pdt. Ny. Dra. Olgha Ria Kristina
Jacobs – Antameng, M.Si.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana Liturgy Ibadah Gereja GPIB Bahtera Kasih


 Apa-apa sajakah fasilitas yang digunakan saat beribadah
 Bagaimanakah cara penyampaian firman dan khotbah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Liturgi Ibadah Gereja GPIB Bahtera Kasih

Susunan tata ibadah :


1. Persiapan.
2. Prosesi .
3. Votum, dilakukan secara berbalasan antara pelayan Firman dan Jemaat
( dinyanyikan).
4. Salam, dilakukan secara berbalasan antara pelayan Firman dan Jemaat.
5. Bermazmur, lirurgis memimpin para jemaat untuk membaca kitab Mazmur
( pembacaan dilakukan secara responsorial antara liturgis dan Jemaat).
Dilanjutkan dengan memngangkat sebuah lagu pujian.
6. Dasa titah, yang kemudian dilanjutkan dengan mengangkat sebuah lagu pujian.
7. Pengakuan Dosa dan Berita Anugerah , dilakukan secara berbalasan antara
Pelayan Firman dan seluruh Jemmaat.
Dilanjutkan dengan mengangkat sebuah lagu pujian.
8. Persembahan, sebelum pundi dijalankan liturgis akan membacakan sebuah nats
persembahan yang terambil dari Alkitab.
Persembahan dijalankan dengan diiringi lagu pujian.
Doa persembahan, oleh liturgis.
9. Doa pembacaan Alkitab oleh pelayan Firman, sebelum berdoa Jemaat
menyayikan sebuah lagu pujian.
10. Pembacaan Alkitab :
Bacaan 1 : oleh seorang Majelis
Bacaan 2 : oleh seorang Majelis
Bacaan 3 : oleh pelayan Firman ( seluruh Jemaat berdiri)
11. Khotbah.
12. Saat Teduh.
13. Doa syafaat.
14. Doa Bapa Kami ( Doa Syafaat disambung Doa Bapa Kami diucapkan bersama
jemaat)
Pengutusan dan Berkat
15. Petunjuk hidup baru, oleh pelayan Firman
16. Menyanyikan sebuah lagu pujian
17. Pengutusan, oleh pelayan Firman
18. Berkat, oleh pelayan Firman
19. Nyanyian syukur

B. Fasilitas yang digunakan saat Beribadah


 Sound system
 Proyektor
 Laptop
 Kursi dan meja
 AC
 Alat music
 Pundi

C. Cara penyampaian Firman dan Khotbah

Penyampaian firman dilakukan oleh 2 Majelis Gereja dan 1 orang pelayan Firman.
Pada saat bahan utama perenungan dibacakan, seluruh Jemaat berdiri. Setelah pembacaan
Firman, pelayan Firman mengabarkan injil terkait dengan tema pada minggu itu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ibadah setiap hari minggu di Gereja GPIB Bahtera Kasih rutin dilakukan tiap
minggunya. Dalam ibadah telah diatur tata ibadah sebelumnya yang akan digunakan
untuk memandu jalannya ibadah. Fasilitas – fasilitas yang digunakan adalah fasilitas
yang telah tersedia di dalam gedung Gereja. Dalam ibadah, pekabaran Injil dipandu
oleh Pelayan Firman yang memiliki metode masing-masing dalam mengabarkan Injil.

B. Saran

Sebelum ibadah hari minggu berlangsung, harus dipastikan jika fasilitas yang akan
digunakan semuanya dalam kondisi yang baik. Dalam mengabarkan Injil memang
para pelayan Firman telah memiliki cara tersendiri, tetapi menurut saya cara yang
paling baik adalah ketika Firman itu langsung dibawakan dengan mengaitkan pada
pola kehidupan dasar manusia sehari hari, agar para pendengar lebih mudah
memahami apa maksud dari Firman tersebut.Pada saat ibadah juga di harakan agar
orang tua yang membawa anak kecil agar anaknya di tenangkan agar tidak
mengganggu konsentrasi saat kita melaksanakan ibadah.

DAFTAR PUSTAKA
http://gpibbahterakasih.org/sejarah-gereja/

Anda mungkin juga menyukai