DESEMBER
Renungan Harian Bethel Area 2021
TEAM REDAKSI
Pemimpin Redaksi : Pdt. Gideon Rusli, M.Th.
Koordinator : Yuliarso, S.Th., M.Pd.
Tim Penulis
Editor
Theoral Maria Inneke, S.E., M.Pd.
DESEMBER
Renungan Harian Bethel Area 2021
1 KELAHIRAN YESUS
DESEMBER 2021 MENDATANGKAN HIDUP KEKAL
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita
dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita,
melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri,
yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus
sebelum permulaan jaman dan yang sekarang dinyatakan oleh
kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah
me
ejak sebelum permulaan jaman, Allah telah menetapkan
2 Timotius 1:9-10 maksud dan
kasih karunia-Nya dalam Kristus Yesus, untuk menyelamatkan
manusia dengan anugerah yang cuma-cuma, yang dinyatakan
dengan kelahiran Yesus ke dalam dunia.
Yesus yang ada dalam pangkuan Bapa sejak dari kekekalan,
mengetahui maksud dan tujuan Allah yang penuh anugerah untuk
mendatangkan keselamatan melalui diri-Nya. Keselamatan diberikan
bukan karena usaha dan perbuatan baik manusia, tetapi karena kasih
karunia Allah bagi manusia. Kelahiran Yesus bukan hanya mendatangkan
sukacita bagi keluarga-Nya, melainkan bagi seluruh umat manusia. Melalui
berita Injil, kita dapat menerima bagian dari kelahiran-Nya ke dunia.
Kelahiran-Nya mematahkan kuasa maut. Kelahiran-Nya bukan hanya
melemahkan kuasa maut, tetapi juga menyingkirkannya. Hidup manusia
tidak lagi dikuasai oleh kuasa maut dan sebagai hasilnya, hidup manusia
dipenuhi dengan damai sejahtera dan kemurnian yang sempurna.
Saudara, kemenangan atas maut ini bukanlah satu-satunya tujuan
kelahiranNya ke dunia. Kedatangan Yesus juga mendatangkan hidup yang
tidak dapat binasa atau hidup kekal, yaitu mengenal Bapa sebagai
satu-satunya Allah yang benar dan juga mengenal pribadi Yesus Kristus
(Yohanes 17:3). Inilah sukacita Natal yang sesungguhnya bagi kita. Amin.
(WT)
idak terasa Natal sudah sangat dekat dengan kita. Semangat untuk
menyiapkan Natal sudah mulai kita rasakan. Seringkali kita jumpai,
ibadah pada perayaan Natal akan lebih ramai dibandingkan dengan
ibadah rutin di hari minggu yang biasa diadakan. Gedung gereja akan
penuh dengan jemaat yang gegap gempita menyambut Natal. Panitia
Natal biasanya akan menambah kursi, bahkan menambah jam ibadah,
sehingga dapat menampung jemaat yang hadir. Jemaat yang jarang
datang ke gereja, akan datang pada kesempatan perayaan Natal tersebut.
Ketika Natal, umat Kristen juga saling memberi salam, bertukar kado dan
mengirimkan bingkisan.
Namun, apakah Natal hanya akan kita maknai sampai disitu saja?
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita bahwa Yesus lahir bukan
hanya untuk kita yang berada dalam gedung gereja saja, tetapi Yesus
lahir ke dunia untuk semua orang. Dia bukan lahir hanya untuk golongan
atau suku tertentu saja, tetapi karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal kepada semua umat
manusia.
Perayaan Natal bisa dijadikan momen untuk kita berbagi kasih kepada
semua orang di sekitar kita, tanpa memandang golongan mereka.
Meskipun ada golongan tertentu yang tidak bisa menerima kita, namun
tetaplah tunjukkan kasih kita kepada mereka. Teladanilah orang majus,
meskipun Herodes saat itu tidak turut bergembira dengan kelahiran
Tuhan, namun tidak menyurutkan langkah orang-orang majus itu untuk
tetap datang menyembah Yesus. Demikian juga kita, mari terus tunjukkan
kasih kita kepada semua orang melalui perayaan Natal tahun ini, sehingga
banyak orang akan melihat bahwa kasih Kristus yang kita bagikan dan
beritakan, dapat membawa kabar baik untuk orang-orang di sekitar kita.
Mari kita kuatkan yang lemah, hiburkan yang susah, topanglah yang tidak
berdaya, sehingga dengan apa yang kita lakukan, kita sedang
membagikan kasih Kristus kepada orang-orang di sekitar kita. Amin. (YL)
udul renungan hari ini adalah We Are The Reason , yang diambil dari
sebuah judul lagu. Lagu tersebut telah diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia dengan judul "Karena Kita". Lagu ini menceritakan tentang
dahulu waktu kecil, sebagai anak kecil kita senang dan menanti-nantikan
akan datangnya hari Natal yang banyak hadiah dan kemeriahan
perayaannya. Namun tidak menyadari bahwa Yesus lahir ke dunia untuk
menebus dosa manusia. Waktupun berlalu dan ketika kita sudah lebih
dewasa, akhirnya kita menyadari, bahwa Bapa merelakan AnakNya dan
memberikan anugerah terbesar bagi kita, dengan memberikan Yesus
untuk mati di kalvari demi penebusan dosa kita.
Melalui lagu ini, kita diingatkan kembali bahwa Yesus lahir ke dunia
untuk menebus dosa kita, supaya kita memperoleh keselamatan kekal.
Allah Bapa mengasihi kita, sehingga ia mengarunikan AnakNya yang
Tunggal, yaitu Yesus Kristus untuk mati di kayu salib, menebus dosa kita
dan menebus pelanggaran kita, sehingga kita bisa menjadi anak Allah. Di
dalam Kristus Yesus, kita memperoleh penebusan dan pengampunan atas
dosa.
Efesus 1:7 menyatakan bahwa: " Sebab di dalam Dia dan oleh
darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut
kekayaan kasih karunia-Nya" Momen lahirnya Yesus Kristus yang kita
kenal sebagai Natal, adalah suatu momen pembuktian bahwa Allah
mengasihi kita. Momen natal adalah cara pendamaian antara Allah
dengan manusia. Oleh karena itu, mari kita memaknai natal bukan hanya
tentang kemeriahan saja, tetapi juga kita memaknai natal sebagai jalan
Allah mengasihi kita, untuk menebus dosa kita, dengan mengaruniakan
AnakNya yang tunggal lahir ke dunia. Amin. (KES)
uatu ketika ada seorang pria yang terkenal dengan kebaikan hatinya.
Ia tidak saja baik kepada orang yang baik kepadanya, tetapi juga
bahkan kepada orang yang membencinya atau merendahkannya.
Suatu saat, anaknya bertanya kepadanya: "Ayah, mengapa ayah berbuat
baik kepada semua orang? Bahkan, kepada orang yang telah
menyakitimupun engkau tetap baik kepada mereka." Ayahnya kemudian
menjawab: "Karena Ayah mengasihi orangtua Ayah. Orangtua Ayah telah
mengasihi dan berkorban untuk Ayah dengan luar biasa. Mereka bekerja
keras dan mencurahkan kasih dan perhatiannya kepada Ayah, supaya
Ayah dapat bertumbuh dengan baik. Oleh karena itu, Ayah ingin
menunjukkan kasih dan rasa terima kasih Ayah kepada mereka, dengan
menjadi pribadi yang baik, yang penuh cinta dan kasih terhadap sesama.
Setiap orangtua pasti akan merasa bangga dan bahagia, ketika anak
mereka tumbuh menjadi pribadi yang hatinya yang penuh dengan cinta
dan kasih terhadap sesama."
Saudara, demikian juga Allah Bapa kita di surga. Ia akan bersukacita
dan berkenan atas hidup kita, ketika kita tumbuh menjadi pribadi yang
memiliki hati penuh dengan kasih terhadap sesama kita. Tuhan ingin kita
hidup saling mengasihi, sehingga tercipta kerukunan dan persatuan
dalam kehidupan bersama.
Kita perlu menyadari bahwa Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita,
yaitu dengan mau untuk rela berkorban dan merendahkan diriNya, lahir
sebagai manusia, untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kehadiran Yesus
di dunia ini adalah bukti nyata dari kasih Allah yang tak terbatas kepada
manusia. Allah mengasihi kita, bagaimanapun keadaan kita.
Dengan memahami begitu besar kasih Allah kepada kita, mari kita
menjalani kehidupan kita dengan penuh ucapan syukur kepada Allah.
Tidak hanya melalui kata-kata, namun mari kita tunjukkan ucapan syukur
kita, dengan mau meneladani hatiNya, yaitu hati yang penuh dengan
kasih. Oleh karena itu, mari kita hidup saling mengasihi antara satu
dengan yang lainnya, mau untuk menerima kelebihan maupun
kekurangan sesama kita, sehingga akan tercipta persatuan dan kerukunan
yang berkenan di hati Tuhan. Amin. (KE)
atal adalah kabar suka cita, dimana Juru Selamat manusia, yaitu
Yesus Kristus telah datang ke dunia untuk memberi pengharapan
hidup kekal kepada manusia yang penuh dengan dosa. Namun,
dalam situasi pandemi seperti saat ini, perayaan natal harus dilakukan
dengan sederhana, penuh suka cita dan ucapan syukur. Segala aktivitas
dan tradisi yang biasa dilakukan setiap tahun saat Natal pun kini tak lagi
seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Saat ini protokol kesehatan
menjadi hal yang harus diutamakan dalam merayakan Natal.
Ayat renungan kita hari ini menjelaskan bahwa terkadang kita
menghadapi hidup yang begitu sukar dan tidak dapat kita mengerti. "
Mengapa semua ini dapat terjadi?" mungkin pertanyaan itu terlintas
dalam pikiran kite ketika kita harus menghadapi hal yang tidak
mengenakkan, seperti pandemi yang terjadis saat ini. Tetapi bagi orang
percaya, kita meyakini bahwa rancangan Tuhan adalah sempurna dan Ia
merancangkan suatu kehidupan yang terbaik bagi kita.
Sekalipun banyak tantangan yang kita hadapi saat pandemi covid,
percayalah bahwa semuanya terjadi dalam kendali Allah. Tidak ada suatu
hal yang terjadi secara kebetulan. Tuhan tidak akan membiarkan sesuatu
terjadi dalam hidup kita, tanpa seizin-Nya.
Oleh karena itu, bersukacitalah merayakan Natal pada tahun ini. Walau
dalam kesederhanaan, dengan memperhatikan protokol kesehatan, tetapi
kita dapat memaknai natal di tahun 2021 ini dengan hati yang penuh suka
cita. Selamat merayakan Natal dengan suka cita dan ucapan syukur.
Amin. (PS)
atu sapaan yang kerap disampaikan pada masa Natal dalam catatan
Alkitab adalah: "Jangan takut." Sapaan ini muncul dalam beberapa
kali kejadian yang dicatat Alkitab. Malaikat Tuhan menyapa Zakharia
dalam doanya dan mengatakan jangan takut, sebab doanya sudah
didengar Tuhan (Lukas 1:13). Malaikat Tuhan juga menyapa Yusuf dalam
mimpinya dan mengatakan agar ia jangan takut untuk mengambil Maria
sebagai istrinya, sebab anak yang di dalam kandungan Maria adalah dari
Roh Kudus (Matius 1:20). Malaikat Tuhan juga menyapa Maria dan berkata
jangan takut, sebab ia beroleh kasih karunia di hadapan Allah (Lukas 1:30)
dan dalam ayat bacaan kita hari ini, malaikat Tuhan menyapa gembala di
padang dan mengatakan jangan takut, sebab ada berita kesukaan besar
bagi seluruh bangsa tentang kelahiran Sang Juru Selamat.
"Jangan takut, jangan takut dan jangan takut" , itulah pesan Tuhan
yang kita dapat tangkap hari ini, pada Natal tahun ini. Sudah hampir dua
tahun kita menjalani situasi kehidupan dengan ketegangan dan ketakutan.
Kita takut dengan situasi kesehatan kita dan masyarakat dunia. Kita takut
dengan situasi ekonomi yang menurun secara drastis dan kita mungkin
juga sedang mengalami ketakutan, sebagai akibat pandemi yang
berkepanjangan. Pemerintah kita juga sudah memberi peringatan akan
kemungkinan datangnya gelombang ke tiga Covid, selepas masa Natal
dan Tahun baru ini. Tetapi saat ini, Tuhan sedang berseru kepada kita,
seperti duaribu tahun lebih yang lalu, Ia berkata-kata melalui malaikatNya:
"Jangan takut!."
Tuhan rindu menenteramkan kita, seperti seorang Bapa
menenteramkan anakNya. Di tengah kerapuhan situasi pandemi yang
masih kita jalani sampai hari ini, mari kita mengarahkan pandangan kita
kepada Allah Bapa kita di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang melalui
Roh-Nya yang Kudus berkata dengan lembut kepada kita: "Jangan takut
anak-Ku, aku besertamu." Immanuel dan Selamat Natal! (GI)
audara yang terkasih, ada sebuah pertanyaan yang harus kita jawab
bersama, yaitu mengenai dapatkah kita merayakan Natal dengan
sukacita dan gembira, ketika kita sedang ada dalam situasi yang
menekan kehidupan kita, terlebih di dalam situasi seperti saat ini, dimana
pandemi masih kita rasakan meski angka penularan sudah menurun.
Ditambah lagi, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai hari libur
Natal yang akan ditiadakan, untuk mengurangi resiko penularan covid 19.
Belum lagi masalah dalam keluarga, pekerjaan, usaha dan lain sebagainya.
Bagaimanapun kondisi kita saat ini, percayalah bahwa anda dan saya
dapat merayakan Natal yang paling ceria di tahun ini. Bahkan, kita dapat
merayakannya hari ini! Firman Tuhan hari ini sekali lagi berbicara kepada
kita " Janganlah khawatir tentang apapun…" , tetapi sudahkah kita
dengan serius menanggapi untuk menerapkannya di kehidupan kita? Ada
kemungkinan hari ini anda dan saya sedang tidak menanggapinya dengan
serius. Perlu diketahui, betapa berbahayanya kekhawatiran itu, karena
kekhawatiran adalah bagian yang mematikan dari siasat iblis untuk
melawan kita.
Kecemasan, kekuatiran adalah senjata utama dari iblis. Jika iblis dapat
membuat kita cemas dan kuatir di dalam setiap aspek kehidupan kita,
maka ia akan dapat lebih lagi menyeret kita ke dalam banyak kesukaran
di hidup kita. Ilmu kedokteran memberi tahu kita, bahwa banyak
sakit-penyakit yang timbul disebabkan oleh kecemasan dan
kekhawatiran. Bahkan, banyak orang percaya pada hari ini yang hidup di
dalam kecemasan dan kekhawatiran, tanpa disadari oleh mereka dan
tahukah anda, bahwa hal itu adalah sebuah dosa?
Natal menjadi jawaban bagi kita. Dengan datangnya Tuhan ke dalam
dunia ini, Dia telah menunjukkan kasihNya kepada kita. Oleh karena itu,
mari kita sekali lagi meresponi firmanNya dengan cara tidak kawatir dan
menyatakan dalam segala hal keinginan kita kepada Allah, di dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur. Amin. (MR)
alam pengalaman hidup kita, ada satu kebiasaan baik yang sering
kita lihat, yaitu jika seorang diantara kita sakit, maka biasanya
saudara, sahabat atau kenalan orang yang sakit tersebut, akan
memberikan saran, masukan dan berbagi pengalaman tentang
bagaimana menjadi lebih sehat. Mereka akan berbagi info tentang
obat-obatan, dokter tertentu, pola makan atau pola hidup yang sehat.
Demikian juga yang seharusnya kita lakukan dengan berita Natal.
Berita Natal tentang kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, diberikan
pertama kali di Israel. Melalui keluarga Yusuf dan Maria, Sang Juru
Selamat lahir di Bethlehem. Berita ini tersebar kepada para gembala di
padang, melalui pemberitahuan para malaikat Tuhan, yang menampakkan
diri kepada mereka. Berita ini juga diterima dan dikonfirmasi
kebenarannya oleh Orang Majus yang datang dari jauh, akibat melihat
bintang yang menandakan kehadiranNya di dunia. Berita kehadiran Yesus
Kristus di dunia ini terus-menerus menyebar sehingga Simeon dan Hana
yang ada di Bait Allah di Israel, juga menerimanya dengan sukacita. Dan
berita ini terus menerus tersebar sampai akhirnya diterima oleh kita yang
hidup pada jaman ini.
Berita Natal tentang kehadiran Sang Juru Selamat dalam sejarah
kehidupan umat manusia, adalah sebuah berita yang sangat penting,
yang didambakan oleh semua umat manusia di dunia. Manusia, yang
sudah jatuh dan terikat dalam dosa, sangat menyadari kebutuhan untuk
dilepaskan dari dosa dan menerima keselamatan kekal dalam hidup
mereka. Kadang tampak ada orang-orang yang mengeraskan hati dan
seolah-olah tidak membutuhkan Kabar Baik ini, tetapi jika kita telusuri
secara lebih dalam, maka kebutuhan manusia akan keselamatan kekal
adalah sesuatu yang nyata. Oleh karena itu, mari kita memastikan bahwa
berita Natal tentang kelahiran Juru Selamat Dunia, tidak berhenti pada
kita saja, melainkan dapat terus dibagikan kepada keluarga, sahabat,
kenalan dan semua orang di sekitar kita dalam setiap kesempatan yang
ada. Amin. (GI)