Anda di halaman 1dari 33

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1. . . . . . . . . . . . . . . . . .


Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
TEAM REDAKSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tanggal 1 Kelahiran Yesus Mendatangkan Hidup Kekal. . . . . . . . . . . . . . . . .4. . . . . . . . . . . . . . .
Tanggal 2 Permata yang Indah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5. . . .
Tanggal 3 Misi Damai Yesus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6. .
Tanggal 4 Dekat dan Menjadi Satu dengan Allah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7. . . . . . . . . . . .
Tanggal 5 Yang Paling Berdosa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8. . . .
Tanggal 6 Kelahiran Yesus Memperdamaikan Manusia dengan Allah . . . . 9
...................
Tanggal 7 Kasih dan KuasaNya Nyata di Bumi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10 ...........
Tanggal 8 Belajar Kasih Mengasihi dari Allah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
.........
Tanggal 9 Natal Mengalahkan Perbedaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12 .........
Tanggal 10 Dekat di Mata Jauh di Hati. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
......
Tanggal 11 Yesus Lahir Untuk Semua Orang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .14 ..........
Tanggal 12 Saling Membasuh Kaki. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .15
.....
Tanggal 13 Rangkaian Bunga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .16
...
Tanggal 14 We Are The Reason . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17 .....
Tanggal 15 Natal Yang Menyatukan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18 ......
Tanggal 16 Wujud Terima Kasih. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .19
....
Tanggal 17 Tenzing Norgay. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .20
..
Tanggal 18 Kristus Yesus Jalan Pendamaian Allah dengan Manusia . . . . . . 21 ...................
Tanggal 19 Natal di tengah Pandemi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
......
Tanggal 21 Beroleh Kasih Karunia Allah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
.......
Tanggal 22 Berkat Natal Dalam Kesederhanaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .24 ...........
Tanggal 23 Kesukaan Besar di Tengah Kesukaran Dunia. . . . . . . . . . . . . . . . .25 ...............
Tanggal 24 Natal Mengajarkan Kita Untuk Berbagi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
............
Tanggal 25 Jangan Takut! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .27
.
Tanggal 27 Natal Tanpa Kekuatiran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .28 .....
Tanggal 28 Hidup Berdamai dan Berdampak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
...........
Tanggal 29 Bersatu Antar Umat Kristen. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .30
.......
Tanggal 30 Percaya Kepada yang Layak Dipercaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .31. . . . . . . . . . . . .
Tanggal 31 Natal bagi Dunia. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
..
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera dalam Kristus Yesus,


"Jadikanlah semua bangsa murid-Ku" (Matius 28:19). Ini adalah
Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus kepada kita orang yang percaya
kepada-Nya. Kita dapat menjadi murid Yesus ketika kita hidup dalam
firman-Nya, sehingga kita akan mengetahui kebenaran yang akan
memerdekakan kita (Yohanes 8:31-32). Renungan harian ini disusun
dengan harapan agar kita dapat merenungkan firman Tuhan setiap hari,
sehingga kita dapat bertumbuh secara progresif menjadi murid-murid
Yesus.
Renungan Harian Bethel Area ini berisi kumpulan renungan terkait
berbagai bidang dalam kehidupan orang percaya, yang dibangun
berdasarkan pada Firman Tuhan. Oleh karena itu melalui renungan harian
ini, doa kami adalah setiap pembaca dapat memperoleh pengetahuan
yang benar akan Tuhan dan juga kekuatan iman untuk menjalani
kehidupan sehari-hari. Kami percaya renungan harian ini juga dapat
menjadi alat bagi Tuhan untuk membantu setiap saudara bertumbuh
dalam iman dan pengenalan akan Tuhan, sehingga saudara dapat
semakin kuat di dalam Tuhan.
Selamat membaca dan merenungkan firman Tuhan, Tuhan Yesus
memberkati.

Salatiga, Desember 2021


Gembala Jemaat GBI Jl. Hasanudin 3B (Bethel Area) Salatiga

DESEMBER
Renungan Harian Bethel Area 2021
TEAM REDAKSI
Pemimpin Redaksi : Pdt. Gideon Rusli, M.Th.
Koordinator : Yuliarso, S.Th., M.Pd.
Tim Penulis

Pdt. Gideon Rusli, M.Th.


Pdt. Daud R. Widodo
Pdt. Andreas Sese Sunarko, S.H., M.Th.
Pdm. Paulus Subarja
Pdm. Lisa Oktovina Papilaya, S.Th.
Pdm. Martinus Rusli, S.E., M.Th.
Pdm. Ir. Lauw Wie Tian
Pdp. Purnomo Sidhi, M.Th.
Pdp. Wijaya Kusuma
Pdp. Dian Narwastu Jati, S.E.
Pdp. Dr. Wisnu Prabowo, M.Th.
Pdp. Budiati
Yuliarso, S.Th., M.Pd.
Yunike Angelina, M.Th.
Rudhy Handaka
Tri Sundari, S.Th
Mozes Kurniawan, S.Pd., M.Pd.
Theoral Maria Inneke, S.E., M.Pd.
Lina Kusuma Dewi
Yani Lidyawati
Kriswandaru E.S

Editor
Theoral Maria Inneke, S.E., M.Pd.

DESEMBER
Renungan Harian Bethel Area 2021
1 KELAHIRAN YESUS
DESEMBER 2021 MENDATANGKAN HIDUP KEKAL
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita
dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita,
melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri,
yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus
sebelum permulaan jaman dan yang sekarang dinyatakan oleh
kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah
me
ejak sebelum permulaan jaman, Allah telah menetapkan
2 Timotius 1:9-10 maksud dan
kasih karunia-Nya dalam Kristus Yesus, untuk menyelamatkan
manusia dengan anugerah yang cuma-cuma, yang dinyatakan
dengan kelahiran Yesus ke dalam dunia.
Yesus yang ada dalam pangkuan Bapa sejak dari kekekalan,
mengetahui maksud dan tujuan Allah yang penuh anugerah untuk
mendatangkan keselamatan melalui diri-Nya. Keselamatan diberikan
bukan karena usaha dan perbuatan baik manusia, tetapi karena kasih
karunia Allah bagi manusia. Kelahiran Yesus bukan hanya mendatangkan
sukacita bagi keluarga-Nya, melainkan bagi seluruh umat manusia. Melalui
berita Injil, kita dapat menerima bagian dari kelahiran-Nya ke dunia.
Kelahiran-Nya mematahkan kuasa maut. Kelahiran-Nya bukan hanya
melemahkan kuasa maut, tetapi juga menyingkirkannya. Hidup manusia
tidak lagi dikuasai oleh kuasa maut dan sebagai hasilnya, hidup manusia
dipenuhi dengan damai sejahtera dan kemurnian yang sempurna.
Saudara, kemenangan atas maut ini bukanlah satu-satunya tujuan
kelahiranNya ke dunia. Kedatangan Yesus juga mendatangkan hidup yang
tidak dapat binasa atau hidup kekal, yaitu mengenal Bapa sebagai
satu-satunya Allah yang benar dan juga mengenal pribadi Yesus Kristus
(Yohanes 17:3). Inilah sukacita Natal yang sesungguhnya bagi kita. Amin.
(WT)

Renungan Harian Bethel Area


2 PERMATA YANG INDAH
Tuhan, Allah mererka, akan menyelamatkan mereka pada
DESEMBER 2021 hari itu; seperti kawanan domba umat-Nya itu, sungguh, mereka
seperti permata-permata mahkota yang berkilap-kilap,
demikianlah mereka di tanah Tuhan.
Zakharia 9:16

angsa Israel mengalami kejatuhan dan keterpurukan, karena mereka


tidak setia kepada Allah. Keterpurukan mereka mencapai
puncaknya, ketika mereka mengalami hukuman pembuangan.
Dalam situasi seperti itu, sangat mustahil bagi mereka untuk dapat
bangkit kembali. Tetapi Tuhan adalah pribadi yang tidak pernah
melupakan ikatan perjanjian dengan umat-Nya, sehingga dengan kasih
setia-Nya, Tuhan memulihkan keadaan umat-Nya.
Manusia mengalami keterpurukan karena ketidaksetiaannya kepada
Tuhan. Dalam keadaan seperti itu, manusia akan merasa tidak berdaya
dan putus asa untuk dapat bangkit kembali dan mengalami pemulihan.
Namun, kasih setia Tuhan tidak pernah berhenti untuk memulihkan dan
menyelamatkan manusia dari keterpurukan dosa. Mereka yang ditindas
oleh dosa, akan menerima kemerdekaan dari dosa. Janji Allah untuk
memberi keselamatan dan pemulihan, dinyatakan melalui kelahiran Yesus,
yang diutus untuk menyelamatkan manusia.
Peristiwa Natal memberi jaminan kepada manusia untuk mengalami
kelepasan rohani, yaitu lepas dari kuasa dosa. Kelepasan rohani melalui
Yesus, merupakan pengalaman yang utama bagi manusia, yang
menjadikannya sebagai kawanan domba umat-Nya. Sebagai kawanan
domba-Nya, manusia juga akan mengalami kemenangan-kemenangan
jasmani.
Natal menjadikan manusia dapat mengalami kasih Tuhan dan menjadi
milik Tuhan yang berharga. Tuhan menjadikan manusia seperti
permata-permata mahkota yang berkilap-kilap. Bukan hanya sekedar
permata, namun permata yang menghiasi mahkota. Melalui kehadiran
Yesus di dunia, hidup manusia menjadi permata yang disertai dengan
kemuliaan Tuhan. Bersyukurlah, karena Tuhan telah menjadikan hidup kita
berharga dan mulia. Amin. (WT)

Renungan Harian Bethel Area


3 MISI DAMAI YESUS
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan
DESEMBER 2021 Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah
mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan
tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah
mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
2 Korintus 5:18-19
etika kita berbicara mengenai kedatangan Tuhan Yesus ke dalam
dunia, seringkali kita teringat akan hari Natal, yang selalu kita
nantikan dengan semangat dan penuh dengan rencana-rencana
acara yang meriah untuk merayakannya. Bukan sesuatu yang salah ketika
kita merayakan Natal dengan segala pernak-perniknya yang ceria dan
berwarna-warni. Namun, hari ini kita akan melihat dari sudut pandang
yang lain, mengenai mengapa Tuhan Yesus harus datang dan lahir ke
dalam dunia ini?
Yesus memiliki banyak tujuan datang ke dunia, yaitu untuk
menggenapi Hukum Taurat dan nubuatan para nabi, mengabarkan kabar
baik kepada orang miskin, menyatakan kasih Bapa, menebus dosa
manusia, menyelamatkan manusia, menanggung kutuk dan lain
sebagainya. Namun, semua itu bukanlah tujuan utama Yesus. Kita belajar
bersama-sama dari ayat bacaan di atas yang menunjukkan tujuan utama
Yesus datang ke dunia ini, yaitu untuk mengembalikan hubungan antara
manusia dengan Bapa.
Misi damai Tuhan Yesus yang utama adalah mendamaikan manusia
dengan Allah. Manusia perlu berdamai dengan Allah bukan karena Allah
sedang berperang dengan manusia, tetapi karena dosa telah membuat
manusia berada dalam posisi sebagai musuh Allah.
Manusia yang terpisah dari Allah dibawa kembali kepada persekutuan
dengan Allah. Allah mengangkat penghalang antara Allah dan manusia
karena dosa melalui Kristus Yesus, supaya manusia memperoleh
keselamatan. Inilah kabar menyenangkan dan membahagiakan. Natal
menjadi awal rencana pendamaian yang dikerjakan Allah untuk membawa
kita semua kepada rancangan Allah. Natal menjadi titik balik kita untuk
hidup dalam rencana Allah yang sempurna. Selamat menyambut Natal.
(TS)

Renungan Harian Bethel Area


4 DEKAT DAN MENJADI SATU
DESEMBER 2021 DENGAN ALLAH
"Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus, kamu yang
dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan
kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah
membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuan
asih berbicara mengenai pendamaian
Efesus 2:13-20atau biasa disebut
rekonsiliasi yang artinya berdamai dengan Allah, hari ini kita akan
belajar lebih lagi mengapa Allah mengerjakan pendamaian bagi
kita. Tujuan utama kematian Kristus adalah pendamaian, penebusan,
korban pengganti, penghapusan kesalahan, pengampunan dan
pembenaran, merupakan bagian-bagian yang penting dalam rekonsiliasi
yang dikerjakan oleh Yesus melalui kematian-Nya di kayu salib.
Dosa telah menjadi "pihak ketiga" dalam hubungan antara Tuhan dan
manusia. Dosa telah memikat, menipu, dan menjebak manusia, membuat
manusia pergi menjauh dari Tuhan dan akibatnya manusia menderita. Itu
sebabnya, Yesus datang, lahir dan mati menebus dosa di kayu salib, agar
manusia dapat kembali intim dengan Allah dan berucap, " Ya Abba, ya
Bapa" kapan saja dan di mana saja. Kita tidak diciptakan untuk hidup
jauh dari Tuhan. Efesus 2:13 menyatakan kita diciptakan untuk ada di
dekat-Nya, karena kita berasal dari-Nya dan merupakan milik
kepunyaan-Nya.
Oleh sebab itu, kita harus memberikan diri kita untuk didamaikan
dengan Allah dengan percaya kepada Kristus. Hanya dengan cara
demikian, maka keadaan kita diubahkan di hadapan Allah dan menerima
kehidupan kekal dengan mengenal Bapa dan Yesus, yang telah
merubuhkan tembok pemisah, sehingga kita menjadi satu manusia baru
dalam Yesus. Selamat berdamai ! Amin. (TS)

Renungan Harian Bethel Area


5 YANG PALING BERDOSA
Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya:
DESEMBER 2021 "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini,
sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan
seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh
1 Timotius 1:15-16
idak banyak manusia yang berani untuk mengakui dosanya.
Bahkan, kecenderungan manusia adalah akan berusaha untuk
menutupi dosa-dosanya, hingga ketika suatu saat dosa itu terkuak,
keadaannya akan menjadi sangat parah. Rasul Paulus berkata di 1
Timotius 1:15, "...dan diantara mereka akulah yang paling berdosa." Rasul
Paulus berani mengakui bahwa dialah orang yang paling berdosa.
Berdosa dalam hal apa? Dalam 1 Timotius 1:13, dikatakan bahwa
kehidupan Rasul Paulus sebelum bertobat adalah sebagai seorang
penghujat, penganiaya dan juga ganas. Rasul Paulus menyadari, bahwa
kehidupannya yang lama adalah kehidupan yang penuh dosa. Tetapi saat
dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan Kasih-Nya, kehidupan
Paulus diubahkan.
Rasul Paulus dalam ayat yang kita baca tadi jelas memberitahukan
kepada kita, bahwa perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya,
yaitu: " Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa." Kita adalah orang yang berdosa, dan upah kita sebagai orang
yang berdosa adalah maut. Dosa merupakan penghalang yang
memisahkan hubungan kita dengan Tuhan.
Saudara, Tuhan mau memulihkan hubungan kita dengan Dia. Mari
belajar untuk mau mengakui dosa, seperti yang rasul Paulus lakukan,
karena " Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
berbagai kejahatan" (1 Yohanes 1:9). Yesus datang untuk menghancurkan
penghalang dan mempersatukan kembali hubungan kita dengan Bapa.
Hal ini memberikan kesejukan dan kedamaian kembali di hati kita,
sehingga manusia bisa menerima kehidupan yang kekal bersama Bapa di
Sorga. Amin. (DN)

Renungan Harian Bethel Area


6 KELAHIRAN YESUS
DESEMBER 2021 MEMPERDAMAIKAN MANUSIA
DENGAN ALLAH
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut,
sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan
besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah
tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
elahiran Yesus Kristus
dibungkusmenjadi sangat
dengan lampin penting,
dan terbaring bukan
di dalam saja bagi
palungan.
kalangan orang-orang Kristen, namun kelahiran Kristus sangat
Lukas 2:10-12
penting bagi seluruh umat manusia yang hidup di dunia ini.
Kelahiran Yesus Kristus menjadi sangat penting bagi dunia, karena
kelahiranNya merupakan berkat Allah bagi dunia. Berkat bagi seluruh
manusia yang telah kehilangan relasinya dengan Allah.
Masalah pertama yang dihadapi oleh Adam dan Hawa setelah jatuh
dalam dosa adalah rusaknya relasi antara manusia dengan Allah. Manusia
telah menunjukkan pemberotakannya kepada Allah, sehingga manusia
diusir oleh Allah dari taman Eden. Sejak hari itu, relasi Allah dengan
manusia menjadi rusak. Manusia tidak bisa lagi bertemu dan
berkomunikasi dengan Allah. Sejak hari itu juga, manusia terus berusaha
dengan segala macam cara untuk bisa membangun kembali relasinya
dengan Allah, namun semua usaha manusia sia-sia saja.
Yesus Kristus hadir ke dalam dunia sebagai berkat dan jawaban atas
kegagalan manusia dalam membangun relasinya dengan Bapa di surga.
Kelahiran Yesus Kristus membangun jembatan antara manusia dengan
Allah, sehingga setiap orang yang mau percaya pada Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat, dikembalikan statusnya menjadi
anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Oleh karena itu, biarlah kita menerima
kehadiran Tuhan Yesus dalam hidup kita, sehingga relasi kita dengan
Allah kembali terjalin. Amin (SS)

Renungan Harian Bethel Area


7 KASIH DAN KUASANYA NYATA DI
DESEMBER 2021 BUMI
Kemuliaan bagi Allah ditempat yang Mahatinggi dan
damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepadaNya
Lukas 2:14

alam rangka kelahiran Yesus Kristus di dunia, para malaikat


memiliki tugas untuk membawa berita tentang kelahiran Tuhan
Yesus, kepada Zakharia, Yusuf, Maria dan para gembala. Ketika
Malaikat menyanyikan Pujian Natal: "Kemuliaan bagi Allah ditempat yang
Mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepadaNya" , maka sesungguhnya malaikat hendak menyatakan bahwa
kelahiran Tuhan Yesus membawa dampak atau mujizat besar bagi bumi
ini. Lalu apa sesungguhnya dampak dari kelahiran Tuhan Yesus?
1. Kemuliaan Allah menjadi nyata (Lukas 2:14a)
Kelahiran Tuhan Yesus merupakan tanda-tanda kuasa dan kasih Tuhan
yang ditampakkan di dalam dunia. Allah yang penuh kasih dan kemuliaan
itu benar-benar dekat dan dirasakan oleh manusia. Dia datang mencari
dan menyelamatkan orang berdosa. Dia memberikan hidup yang
berkelimpahan. Dia juga memberikan kesembuhan, membangkitkan
orang mati, melayani dan bahkan menyerahkan nyawaNya untuk manusia.
Semua hal itu benar-benar nyata dirasakan oleh manusia di dunia ini. Oleh
sebab itu, bersyukurlah untuk karyaNya yang nyata.
2. Damai sejahtera ada di antara manusia yang berkenan kepadaNya
(Lukas 2:14b)
Setelah manusia jatuh dalam dosa, maka hubungan manusia dengan
Allah menjadi terpisah. Manusia tidak mungkin bisa menjangkau Allah
lewat perbuatan baiknya, sehingga Allah turun ke bumi menjadi manusia
dalam diri Tuhan Yesus Kristus, supaya melalui iman kepada Kristus,
hubungan antara Allah dan manusia dapat dipulihkan. Manusia dapat
berdamai dan juga menjalin hubungan yang erat dengan Allah, seperti
seorang anak dengan ayahnya. Jika manusia sudah berdamai dan
mengalami pemulihan hubungan dengan Tuhan, maka sangatlah mungkin
dia pasti bisa berdamai dengan sesamanya, sehingga benar-benar nyata
kedatanganNya ke bumi dan damai sejahtera ada di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya. Amin. (LKD)

Renungan Harian Bethel Area


8 BELAJAR KASIH MENGASIHI DARI
DESEMBER 2021 ALLAH
Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan
kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi
dari Allah.
1 Tesalonika 4:9

erkadang kehidupan kita di dunia ini tidak semulus yang kita


pikirkan. Seiring dengan berjalannya waktu, benturan demi
benturan terjadi dalam hidup kita. Bahkan, seringkali justru orang
yang terdekat dengan kita, yang menorehkan luka yang begitu dalam di
hati kita, sehingga membuat kita sulit untuk mengampuni, apalagi
mengasihi. Lalu muncullah pertanyaan, bagaimana mungkin kita bisa
mengasihi orang yang sudah berbuat jahat kepada kita?
Saudara, Bapa kita di Surga sangatlah mengasihi kita. Dia mau
memulihkan kita dan hubungan kita dengan sesama. Dia adalah teladan
yang sempurna dalam hidup kita. Bapa tidak hanya berkata dari Surga,
supaya kita mengasihi sesama kita, tetapi Bapa mengutus sendiri
AnakNya yang tunggal untuk turun ke dunia dan menunjukkan bahwa Dia
mengasihi semua manusia. Tuhan mengajarkan kepada kita utnuk
mengasihi, bukan hanya sekedar kata-kata saja, tetapi melalui tindakan
nyata. Dengan demikian, setiap orang tahu bahwa Tuhan mengasihi
semua manusia melalui diri kita, sehingga banyak orang menjadi percaya
kepada Yesus, sebagai Tuhan dan Juru Selamat
Mari kita belajar kasih Mengasihi dari Allah. Allah tetap mengasihi
manusia, meskipun manusia begitu jahat di mata Tuhan. Bahkan, dalam
Yesaya 43:25, Tuhan berkata: " Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa
pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan tidak mengingat-ingat
dosamu." Hal itu berarti bahwa Tuhan tidak akan mengingat-ingat
dosa-dosa kita.
Oleh karena itu, apapun yang orang lain lakukan kepada kita,
meskipun sangat melukai hati kita, mari kita belajar seperti Yesus, yaitu
belajar untuk tidak mengingat-ingat kesalahan dan kejahatan orang lain.
Kita belajar untuk melihat kebaikan-kebaikan yang pernah mereka
lakukan kepada kita. Mari belajar untuk mengampuni dan mengasihi
mereka. Kita harus selalu ingat, bahwa Yesus datang kedunia untuk
memulihkan hubungan kita dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Amin. (DN)

Renungan Harian Bethel Area


9 NATAL MENGALAHKAN PERBEDAAN
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan
DESEMBER 2021 damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya.
Lukas 2:14

erayaan Natal yang dirayakan pada tanggal 25 Desember oleh umat


Kristiani, memiliki pesan cinta kasih dan damai sejahtera, yang
mampu merobohkan sekat perbedaan dalam kehidupan umat
manusia. Dalam kitab Matius 1:1-17, dikatakan bahwa damai sejahtera turun
atas manusia. Hal itu berarti bahwa kelahiran Yesus Kristus di dunia
membawa damai sejahtera bagi manusia, dimana ada misi dan pesan
perdamaian bagi kita, yaitu damai dengan diri-sendiri, dengan sesama
dan juga lingkungan kita.
Rick Warren mengatakan bahwa: "Kedamaian dunia takkan ada tanpa
kedamaian di tengah bangsa-bangsa. Kedamaian bangsa takkan ada
tanpa kedamaian di tengah komunitas kita. Kedamaian komunitas takkan
ada tanpa kedamaian di tengah keluarga kita. Kedamaian keluarga takkan
ada tanpa Raja Damai bertahta dalam hati kita." Ia benar. Kedamaian
dapat tercipta ketika Tuhan Yesus bertahta dalam hati kita. Oleh karena
itu, kita harus terus memastikan hati kita melekat kepada Tuhan, supaya
kita dapat membawa damai, dimanapun kita berada.
Saudar, kelahiran Yesus membawa terang bagi dunia, yang mampu
menerangi setiap sudut hati manusia dan juga membawa pesan damai
bagi seluruh manusia. Lukas 2:14 mengatakan bahwa: " Kemuliaan bagi
Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya." Yang artinya bahwa Tuhan Yesus
hadir ke dunia untuk membawa damai bagi manusia, yang akan dinikmati
oleh orang-orang yang berkenan kepada Tuhan. Amin. (DA)

Renungan Harian Bethel Area


10 DEKAT DI MATA JAUH DI HATI
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila
DESEMBER 2021 saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Mazmur 133 : 1

idak terasa, kita hampir memasuki pertengahan bulan Desember,


yang artinya tidak lama lagi kita akan merayakan Natal.
Kesempatan perayaan Natal biasanya kita gunakan utnuk
berkumpul bersama keluarga, maupun bersama saudara seiman. Keluarga
yang sudah lama tidak bertemu, akan kembali bertemu pada kesempatan
perayaan Natal ini. Kebahagiaan, keceriaan, serta kasih, kita rasakan
sepanjang perayaan Natal.
Namun seringkali, seiring dengan berkembangnya gadget dan
ketergantungan kita dengan gadget , membuat kita cenderung lebih
sibuk dengan gadget kita, daripada berkomunikasi dengan
saudara-saudara yang bersama kita di perayaan Natal. Seringkali kita
sibuk berswafoto dan membuat video, dengan tujuan mengabadikan
moment perayaan Natal. Kemudian, kita akan disibukkan dengan
mengunggah foto dan video kita ke akun media sosial kita. Bahkan
seringkali kita sibuk menyapa maupun membalas salam atau ucapan yang
masuk ke dalam gadget kita. Bagaimana dengan saudara kita yang
sedang berkumpul bersama kita? Seringkali kita mengabaikan mereka
atau asyik dengan gadge t kita masing-masing.
Saudaraku, Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, bahwa alangkah
baik dan indah, ketika saudara diam bersama dengan rukun, sebab
kesanalah Tuhan memerintahkan berkat kehidupan untuk selama-lamanya
(Mazmur 133 : 1-3). Berdiam dengan rukun bukan hanya tidak berkonflik,
tetapi kita memiliki kualitas hubungan yang hangat dan ada semangat
kasih, serta kesatuan hati di dalamnya. Janji Tuhan, berkat kehidupan
akan dicurahkanNya.
Mari saudaraku, momen perayaan Natal tahun ini kita jadikan momen
untuk mendekatkan yang memang dekat. Jangan sampai, hanya dekat di
mata, tetapi jauh di hati, karena kita disibukkan dengan gadget atau
media sosial kita. Letakkan gadget kita, nikmati momen-momen
kehangatan Natal yang sesungguhnya. Bercerita, bersendau-gurau, saling
berbagi kesaksian, saling menguatkan bersama orang-orang terdekat
yang berkumpul bersama kita di hari Natal nanti. Kiranya Tuhan
senantiasa mencurahkan berkat kehidupan di tengah-tengah kita. Amin.
(YL)

Renungan Harian Bethel Area


11 YESUS LAHIR UNTUK SEMUA
DESEMBER 2021 ORANG
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal
Yohanes 3:16

idak terasa Natal sudah sangat dekat dengan kita. Semangat untuk
menyiapkan Natal sudah mulai kita rasakan. Seringkali kita jumpai,
ibadah pada perayaan Natal akan lebih ramai dibandingkan dengan
ibadah rutin di hari minggu yang biasa diadakan. Gedung gereja akan
penuh dengan jemaat yang gegap gempita menyambut Natal. Panitia
Natal biasanya akan menambah kursi, bahkan menambah jam ibadah,
sehingga dapat menampung jemaat yang hadir. Jemaat yang jarang
datang ke gereja, akan datang pada kesempatan perayaan Natal tersebut.
Ketika Natal, umat Kristen juga saling memberi salam, bertukar kado dan
mengirimkan bingkisan.
Namun, apakah Natal hanya akan kita maknai sampai disitu saja?
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita bahwa Yesus lahir bukan
hanya untuk kita yang berada dalam gedung gereja saja, tetapi Yesus
lahir ke dunia untuk semua orang. Dia bukan lahir hanya untuk golongan
atau suku tertentu saja, tetapi karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal kepada semua umat
manusia.
Perayaan Natal bisa dijadikan momen untuk kita berbagi kasih kepada
semua orang di sekitar kita, tanpa memandang golongan mereka.
Meskipun ada golongan tertentu yang tidak bisa menerima kita, namun
tetaplah tunjukkan kasih kita kepada mereka. Teladanilah orang majus,
meskipun Herodes saat itu tidak turut bergembira dengan kelahiran
Tuhan, namun tidak menyurutkan langkah orang-orang majus itu untuk
tetap datang menyembah Yesus. Demikian juga kita, mari terus tunjukkan
kasih kita kepada semua orang melalui perayaan Natal tahun ini, sehingga
banyak orang akan melihat bahwa kasih Kristus yang kita bagikan dan
beritakan, dapat membawa kabar baik untuk orang-orang di sekitar kita.
Mari kita kuatkan yang lemah, hiburkan yang susah, topanglah yang tidak
berdaya, sehingga dengan apa yang kita lakukan, kita sedang
membagikan kasih Kristus kepada orang-orang di sekitar kita. Amin. (YL)

Renungan Harian Bethel Area


12 SALING MEMBASUH KAKI
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah
DESEMBER 2021 Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh
kakimu, sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada
kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah
Kuperbuat kepadamu.
Yohanes 13:14-15
elahiran Yesus di dunia adalah bukti dari kasih Allah kepada
manusia. Ia mengirim anakNya yang tunggal datang ke dunia
untuk menebus dosa manusia. Namun, tidak hanya itu yang Yesus
lakukan di dunia. Yesus juga mengajar dan memberikan berbagai teladan
kepada manusia.
Salah satu hal yang Yesus teladankan kepada kita adalah memiliki
karendahan hati, mau untuk saling melayani dalam menjalani kehidupan.
Meskipun Yesus adalah Tuhan dan guru dari murid-muridNya, Yesus
bersedia untuk membasuh kaki murid-muridNya. Ia tidak menempatkan
harga diriNya sebagai yang utama, yang harus ia jaga dan pertahankan. Ia
bukan pribadi yang gila hormat, yang selalu ingin dihormati dan dilayani.
Yesus adalah pribadi yang mau merendahkan diri dan hatinya, mau untuk
melayani orang lain, dengan tanpa memandang status mereka.
Saudara, hal itu juga yang Yesus inginkan supaya kita lakukan, yaitu
mau untuk "saling membasuh kaki", yang artinya kita mau untuk saling
mengasihi, mengampuni, melayani dengan kerendahan hati, tanpa
memandang status, suku, ras dan lain sebagainya. Ketika kita mau untuk
melakukan hal itu, maka akan tercipta persatuan dalam kehidupan kita
bersama.
Kehadiran Yesus di dunia bukanlah untuk memecahbelah manusia,
namun Yesus datang untuk mempersatukan umat manusia, yaitu dengan
memberikan teladan akan kerendahan hati. Hal itu jugalah yang Yesus
perintahkan untuk kita lakukan terhadap sesama kita, yaitu hidup dalam
kerendahan hati antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
tercipta kerukukan dan persatuan di antara kita. 1 Yohanes 2:6
mengatakan: " Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia
wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." Oleh karena itu, mari kita
melakukan apa yang Yesus lakukan, yaitu kita mau untuk merendahkan
hati dan hidup dalam persatuan dengan sesama kita. Amin. (JO)

Renungan Harian Bethel Area


13 RANGKAIAN BUNGA
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya
DESEMBER 2021 kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu,
demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Yohanes 13:34

pa yang ada dalam pikiran kita, ketika kita melihat rangkaian


bunga yang terdiri dari berbagai jenis bunga dengan warnanya
yang berbeda-beda? Pasti kita akan merasa senang dan terlihat
indah di mata kita. Sebenarnya, demikian pula dengan kehidupan manusia
di dunia yang akan terlihat indah ketika manusia hidup dalam persatuan,
di tengah-tengah berbagai perbedaan, baik perbedaan karakter, suku, ras,
maupun budaya.
Tuhan adalah pribadi yang cinta damai. Ia tidak berkenan dengan
pertengkaran, perselisihan, iri hati dan hal-hal negatif lainnya yang dapat
membawa perpecahan dalam kehidupan manusia. Tuhan ingin manusia
hidup dalam cinta kasih, kedamaian, kerukunan dan persatuan. Semua itu
dapat terwujud ketika manusia memiliki kasih di dalam hatinya.
Tuhan mengajar manusia bukan melalui kata-kata saja, namun Ia
menunjukkan bukti nyata dari kasihNya, yaitu dengan mau merendahkan
diri, lahir ke dunia dalam wujud manusia. Ia rela menderita bagi manusia
dan bahkan mati di kayu salib, untuk menunjukkan begitu besar kasihNya
bagi manusia. Tuhan lahir ke dunia untuk mengajari manusia hidup dalam
kasih dan persatuan.
Pada ayat renungan hari ini, kita diingatkan bahwa hal itu pulalah yang
Tuhan Yesus perintahkan untuk kita lakukan, yaitu mengasihi. Tuhan tidak
ingin kita saling membenci, mendendam, atau menyimpan kemarahan
terhadap sesama. Seperti Ia yang begitu mengasihi kita, ia juga rindu kita
mau untuk mengasihi sesama kita, sehingga tidak akan ada perpecahan,
baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, pelayanan, maupun dalam
kehidupan bersama di masyarakat.
Saudara, mari kita meneladani Yesus, dengan mau untuk saling
mengasihi. Mari kita menyadari bahwa meskipun diri kita memiliki
kekurangan, namun Tuhan tetap mengasihi kita. Ia mau mengampuni dan
berdamai dengan kita. Oleh karena itu, mari kita penuhi hati kita dengan
kasih terhadap sesama, sehingga akan tercipta persatuan yang indah
dalam kehidupan kita, yang dapat menyenangkan hati Tuhan. Amin. (JO)

Renungan Harian Bethel Area


14 WE ARE THE REASON
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
DESEMBER 2021 Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3 : 16

udul renungan hari ini adalah We Are The Reason , yang diambil dari
sebuah judul lagu. Lagu tersebut telah diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia dengan judul "Karena Kita". Lagu ini menceritakan tentang
dahulu waktu kecil, sebagai anak kecil kita senang dan menanti-nantikan
akan datangnya hari Natal yang banyak hadiah dan kemeriahan
perayaannya. Namun tidak menyadari bahwa Yesus lahir ke dunia untuk
menebus dosa manusia. Waktupun berlalu dan ketika kita sudah lebih
dewasa, akhirnya kita menyadari, bahwa Bapa merelakan AnakNya dan
memberikan anugerah terbesar bagi kita, dengan memberikan Yesus
untuk mati di kalvari demi penebusan dosa kita.
Melalui lagu ini, kita diingatkan kembali bahwa Yesus lahir ke dunia
untuk menebus dosa kita, supaya kita memperoleh keselamatan kekal.
Allah Bapa mengasihi kita, sehingga ia mengarunikan AnakNya yang
Tunggal, yaitu Yesus Kristus untuk mati di kayu salib, menebus dosa kita
dan menebus pelanggaran kita, sehingga kita bisa menjadi anak Allah. Di
dalam Kristus Yesus, kita memperoleh penebusan dan pengampunan atas
dosa.
Efesus 1:7 menyatakan bahwa: " Sebab di dalam Dia dan oleh
darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut
kekayaan kasih karunia-Nya" Momen lahirnya Yesus Kristus yang kita
kenal sebagai Natal, adalah suatu momen pembuktian bahwa Allah
mengasihi kita. Momen natal adalah cara pendamaian antara Allah
dengan manusia. Oleh karena itu, mari kita memaknai natal bukan hanya
tentang kemeriahan saja, tetapi juga kita memaknai natal sebagai jalan
Allah mengasihi kita, untuk menebus dosa kita, dengan mengaruniakan
AnakNya yang tunggal lahir ke dunia. Amin. (KES)

Renungan Harian Bethel Area


15 NATAL YANG MENYATUKAN
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus,
DESEMBER 2021 Tuhan, di kota Daud.
Lukas 2:11

ungkin masih lekat dalam ingatan kita, kisah drama anak-anak


sekolah Minggu yang bisa jadi kita pernah ikut berperan di
dalamnya. Ada salah satu bagian di dalam drama tersebut yang
menyatukan antara orang Majus dari Timur dan Gembala, bahkan
mungkin juga para malaikat di dalam sebuah kandang dan mengelilingi
sesosok bayi mungil, yaitu Bayi Yesus yang lahir ke dunia ini.
Saya juga masih ingat ketika masih kecil, saya dan keluarga saya
mengeluarkan semua perkakas dan hiasan yang berhubungan dengan
Natal, untuk dirangkai menjadi hiasan Natal. Ada pohon terang, kandang
yang terbuat dari bambu, serta berbagai patung hiasan yang
menggambarkan Yusuf, Maria, orang Majus dari Timur, gembala juga
berbagai macam binatang untuk menjadi penghias kemeriahan Natal.
Dalam kisah yang kita baca dalam Alkitab memang tidak
menyebutkan bahwa Yusuf, Maria, orang Majus dari Timur dan para
gembala, berada dalam satu momen yang sama atau dalam satu kandang
yang sama. Sekali lagi penggambaran drama ketika masa kanak-kanak
kita itu hanya sebuah penggambaran untuk menyingkat waktu.
Kita melihat bahwa strata kehidupan mereka berbeda, tetapi mereka
mampu meresponinya dengan benar. Mereka datang ke tempat dimana
Yesus lahir ke dunia. Bahkan di dalam Lukas 2:16, dikatakan bahwa para
gembala itu cepat-cepat, bersegera berangkat menjumpai Yesus.
Demikian juga dengan orang-orang Majus dari Timur, yang ketika melihat
tanda-tanda yang diberikan alam berupa bintang yang khusus dan khas,
mereka segera menanggapinya dengan segera berangkat ke Yerusalem.
Hingga hari ini pun, Yesus masih menyatukan berbagai strata dan
golongan umat manusia. Natal, sebagai peringatan akan kelahiran Yesus,
menyatukan berbagai strata untuk datang kepada-Nya. Yesus datang ke
dunia ini untuk semua manusia dan telah menyatukan manusia dengan
Allah dan manusia dengan sesamanya. Amin. (YRH)

Renungan Harian Bethel Area


16 WUJUD TERIMA KASIH
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi
DESEMBER 2021
1 Yohanes 4:19

uatu ketika ada seorang pria yang terkenal dengan kebaikan hatinya.
Ia tidak saja baik kepada orang yang baik kepadanya, tetapi juga
bahkan kepada orang yang membencinya atau merendahkannya.
Suatu saat, anaknya bertanya kepadanya: "Ayah, mengapa ayah berbuat
baik kepada semua orang? Bahkan, kepada orang yang telah
menyakitimupun engkau tetap baik kepada mereka." Ayahnya kemudian
menjawab: "Karena Ayah mengasihi orangtua Ayah. Orangtua Ayah telah
mengasihi dan berkorban untuk Ayah dengan luar biasa. Mereka bekerja
keras dan mencurahkan kasih dan perhatiannya kepada Ayah, supaya
Ayah dapat bertumbuh dengan baik. Oleh karena itu, Ayah ingin
menunjukkan kasih dan rasa terima kasih Ayah kepada mereka, dengan
menjadi pribadi yang baik, yang penuh cinta dan kasih terhadap sesama.
Setiap orangtua pasti akan merasa bangga dan bahagia, ketika anak
mereka tumbuh menjadi pribadi yang hatinya yang penuh dengan cinta
dan kasih terhadap sesama."
Saudara, demikian juga Allah Bapa kita di surga. Ia akan bersukacita
dan berkenan atas hidup kita, ketika kita tumbuh menjadi pribadi yang
memiliki hati penuh dengan kasih terhadap sesama kita. Tuhan ingin kita
hidup saling mengasihi, sehingga tercipta kerukunan dan persatuan
dalam kehidupan bersama.
Kita perlu menyadari bahwa Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita,
yaitu dengan mau untuk rela berkorban dan merendahkan diriNya, lahir
sebagai manusia, untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kehadiran Yesus
di dunia ini adalah bukti nyata dari kasih Allah yang tak terbatas kepada
manusia. Allah mengasihi kita, bagaimanapun keadaan kita.
Dengan memahami begitu besar kasih Allah kepada kita, mari kita
menjalani kehidupan kita dengan penuh ucapan syukur kepada Allah.
Tidak hanya melalui kata-kata, namun mari kita tunjukkan ucapan syukur
kita, dengan mau meneladani hatiNya, yaitu hati yang penuh dengan
kasih. Oleh karena itu, mari kita hidup saling mengasihi antara satu
dengan yang lainnya, mau untuk menerima kelebihan maupun
kekurangan sesama kita, sehingga akan tercipta persatuan dan kerukunan
yang berkenan di hati Tuhan. Amin. (KE)

Renungan Harian Bethel Area


17 TENZING NORGAY
Tanpa mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang
DESEMBER 2021 sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri.
Filipi 2:3

ir Edmund Hillary terkenal sebagai orang pertama yang berhasil


mencapai puncak Gunung Everest. Ia mendaki bersama Tenzing
norgay, seorang penduduk asli Nepal yang bekerja sebagi pemandu,
atau dalam bahasa lokal disebut sherpa. Peristiwa itu menjadi inspirasi
bagi ratusan pendaki gunung lainnya untuk mencapai puncak Everest.
Namun, ada hal yang menarik dari keberhasilan tersebut, karena sebagai
seorang pemandu, Tenzing Norgay bisa saja menjadi orang pertama yang
menginjakkan kaki di puncak everest dan bukan Sir Edmund Hillary.
Hal itulah yang ditanyakan oleh seorang reporter kepada Tenzing
Norgay. Posisinya sebagai seorang pemandu, tentu berada di depan Sir
Edmund. Maka, bukankah seharusnya dia menjadi orang yang pertama
yang menjejakkan kaki di puncak gunung Everest dan bukan Sir Edmund?
Tenzing Norgay kemudian menjawab: "Ya, benar sekali. Pada saat tinggal
satu langkah mencapai puncak, saya mempersilahkan dia (Edmund
Hillary) untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama yang
berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia ini."
Saudara, salah satu ciri orang yang rendah hati adalah ia tidak mencari
kepentingan atau pujian untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, dengan rendah
hati ia akan menganggap orang lain yang lebih utama. Tuhan Yesus telah
memberikan kepada kita teladan yang sempurna mengenai kerendahan
hati, yaitu Ia mau untuk turun ke dunia, lahir sebagai manusia. Ia
menganggap manusia lebih utama dari diriNya sendiri, sehingga Ia rela
mati untuk menebus dosa manusia.
Oleh karena itu, mari kita meneladani Tuhan Yesus, menjadi pribadi
yang rendah hati dan menganggap orang lain lebih utama dari diri kita
sendiri. Janganlah kita menjadi pribadi yang egois atau serakah, yang
menempuh berbagai cara untuk memenuhi kepentingan diri sendiri dan
mencari puji-pujian untuk diri sendiri. Mari kita belajar merendahkan hati
kita, sehingga kasih dan persatuan akan nyata terjadi melalui kehidupan
kita dan kita dapat menjadi alat kemuliaan nama Tuhan di dunia. Amin.
(KE)

Renungan Harian Bethel Area


18 KRISTUS YESUS JALAN
DESEMBER 2021 PENDAMAIAN ALLAH DENGAN
MANUSIA
Kristus Yesus telah di tentukan Allah menjadi jalan
pendamaian karena iman, dalam darahNya.
Roma 3:25a
ebelum pandemi Covid-19 terjadi, biasanya dunia akan menyambut
natal dengan meriah, penuh dengan lampu-lampu dan pohon natal
yang gemerlap serta berwarna-warni. Mall-mall dan area publik akan
berhiaskan banyak pernak-pernik natal dan banyak program discount
besar-besaran, seakan berkata: "mari kita puaskan keinginan mata dan
daging kita". Natal identik dengan kemewahan, liburan, baju baru dan
pesta-pora yang bersifat kesenangan duniawi. Namun sebagai orang
percaya, kelahiran Kristus harus dimaknai secara berbeda, yaitu sebuah
perwujudan kasih yang penuh pengorbanan dari Tuhan untuk manusia.
Manusia yang telah melanggar firman Tuhan dan jatuh ke dalam dosa,
harusnya berakhir di dalam kematian kekal. Namun, manusia diselamatkan
Tuhan lewat pengutusan dan kematian Yesus Kristus di atas kayu salib.
Sebuah kasih yang penuh pengorbanan oleh Allah sendiri, melalui
pengutusan AnakNya ke dunia ini, sebagai korban pengganti dosa, yang
bertujuan memulihkan hubungan antara Allah dengan manusia, yang
sudah rusak karena dosa.
Sikap ini diikuti oleh pengorbanan para pelaku sejarah kelahiran Yesus
yang tercatat di alkitab, yaitu seperti pengorbanan Maria ibu Yesus, yang
oleh karena Roh Kudus, ia harus hamil sebelum menikah dan
menanggung resiko di lempari batu sampai mati. Yusuf yang rela
menanggung malu, menemani Maria yang mengandung sampai bayi
Yesus di lahirkan. Para orang majus yang rela menempuh perjalanan jauh
demi mempersembahkan mas, kemenyan dan mur kepada bayi Yesus
dan juga jerit dan ratap tangis para ibu-ibu yang memiliki bayi dengan
usia dibawah dua tahun, yang dibunuh oleh raja Herodes karena merasa
terancam dan tersaingi dengan kelahiran bayi Yesus.
Dengan merenungkan pengorbanan mereka tersebut, lalu apa arti
Natal bagi anda di tahun ini? Kiranya Natal tahun ini membawa pemulihan
bagi hidup anda, baik pemulihan hubungan anda dengan Tuhan,
pasangan, keluarga, pekerjaan, teman-teman atau sahabatmu. Amin. (WJ)

Renungan Harian Bethel Area


19 NATAL DI TENGAH PANDEMI
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang
DESEMBER 2021 ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11

atal adalah kabar suka cita, dimana Juru Selamat manusia, yaitu
Yesus Kristus telah datang ke dunia untuk memberi pengharapan
hidup kekal kepada manusia yang penuh dengan dosa. Namun,
dalam situasi pandemi seperti saat ini, perayaan natal harus dilakukan
dengan sederhana, penuh suka cita dan ucapan syukur. Segala aktivitas
dan tradisi yang biasa dilakukan setiap tahun saat Natal pun kini tak lagi
seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Saat ini protokol kesehatan
menjadi hal yang harus diutamakan dalam merayakan Natal.
Ayat renungan kita hari ini menjelaskan bahwa terkadang kita
menghadapi hidup yang begitu sukar dan tidak dapat kita mengerti. "
Mengapa semua ini dapat terjadi?" mungkin pertanyaan itu terlintas
dalam pikiran kite ketika kita harus menghadapi hal yang tidak
mengenakkan, seperti pandemi yang terjadis saat ini. Tetapi bagi orang
percaya, kita meyakini bahwa rancangan Tuhan adalah sempurna dan Ia
merancangkan suatu kehidupan yang terbaik bagi kita.
Sekalipun banyak tantangan yang kita hadapi saat pandemi covid,
percayalah bahwa semuanya terjadi dalam kendali Allah. Tidak ada suatu
hal yang terjadi secara kebetulan. Tuhan tidak akan membiarkan sesuatu
terjadi dalam hidup kita, tanpa seizin-Nya.
Oleh karena itu, bersukacitalah merayakan Natal pada tahun ini. Walau
dalam kesederhanaan, dengan memperhatikan protokol kesehatan, tetapi
kita dapat memaknai natal di tahun 2021 ini dengan hati yang penuh suka
cita. Selamat merayakan Natal dengan suka cita dan ucapan syukur.
Amin. (PS)

Renungan Harian Bethel Area


21 BEROLEH KASIH KARUNIA ALLAH
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria,
DESEMBER 2021 sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Lukas 1:30

agi seluruh umat Kristen, bulan Desember selalu identik dengan


momen Natal, untuk memperingati kelahiran Yesus ke dalam dunia.
Namun, terkadang tidak banyak orang yang memahami makna
Natal yang sesungguhnya. Sebagian orang malah mungkin hanya
berfokus pada perayaannya saja, yaitu mengenai hal-hal apa saja yang
akan dimunculkan dalam perayaan Natal. Mereka tidak memiliki
pemahaman yang benar tentang firman Tuhan. Doa kita bersama di
momen Natal ini adalah kiranya oleh anugerah Tuhan, tahun ini boleh
menjadi tahun terakhir dari pandemi Covid19.
Di tahun ini, mari kita memaknai momen Natal bukan dengan
ketakutan karena pandemi Covid19. Jangan menjadi lemah iman karena
situasi Covid19 yang mungkin masih terasa. Hendaknya kita memaknai
Natal dengan sebuah sikap hati yang berani namun bijaksana, karena kta
memiliki janji penyertaan Allah yang sempurna dalam hidup kita, di
tengah-tengah situasi ini.
Mari kita belajar dari keluarga Maria dan Yusuf yang telah beroleh
kasih karunia di hadapan Allah untuk menjadi alat Tuhan menghadirkan
Yesus Kristus (Raja Damai) ke dalam dunia ini. Awalnya mungkin Maria
dan Yusuf tidak yakin dengan janji Allah tersebut, namun ketika malaikat
Tuhan datang dan menyampaikan pesan Tuhan itu kepada mereka,
mereka menjadi tidak takut lagi. Sebaliknya, mereka berserah dan menjadi
percaya dengan pesan Tuhan itu.
Demikian juga seharusnya dengan kita. Mungkin saat ini kita
mengalami hal-hal yang membuat kita takut, berkaitan dengan situasi
pandemi Covid19 yang masih belum sepenuhnya berakhir. Namun firman
Tuhan saat ini dengan tegas menyatakan kepada kita untuk jangan takut,
sebab kita beroleh kasih karunia Allah dalam hidup kita, untuk bersukacita
merayakan kelahiranNya ke dalam dunia ini dan untuk menjalani hari-hari
kita di masa depan, dengan penuh semangat dan optimis. Percayalah
bahwa kasih karunia Allah cukup bagi hidup kita. Tetap semangat dan
teruslah bersukacita. Immanuel. (YN)

Renungan Harian Bethel Area


22 BERKAT NATAL DALAM
DESEMBER 2021 KESEDERHANAAN
Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah
anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan
Roh Kudus.
Lukas 1 : 41

ernahkah anda mendengarkan sebuah kisah kelahiran yang


beriringan dengan momen kelahiran Yesus Kristus? Inilah kisah
mengenai kelahiran Yohanes Pembaptis. Dalam berbagai sumber,
diduga bahwa kelahiran Yohanes Pembaptis terjadi di tahun di mana
Yesus lahir atau yang sering kita sebut Natal. Kali ini kita akan
merenungkan sebuah prinsip alkitabiah dari sudut pandang kisah
Zakharia dan Elisabet, orang tua Yohanes Pembaptis. Maria ibu Yesus,
yang adalah kerabat dari Elisabet, berkunjung ketika Elisabet sedang
mengandung. Saat itu, Maria datang dan mengucapkan salam dan dicatat
dalam ayat renungan kita, bahwa Roh Kudus memenuhi Elisabet. Hal
memberi salam ini merupakan hal sederhana yang dilakukan oleh
seseorang. Berkaca dari hal sederhana yang dilakukan oleh Maria Ibu
Yesus, kita bisa mengambil pengertian bahwa kita bisa merayakan natal
di tengah pandemi ini dengan sederhana, yakni bersalam sapa dengan
kerabat dan orang-orang yang kita kasihi. Meski masih ada keterbatasan
untuk kita memeriahkan Natal, kita bisa menggunakan cara sederhana
Maria yang tetap berdampak baik.
Bagi kita yang meyakini bahwa Tuhan ada dan tinggal dalam hidup
kita. Mari kita lakukan hal sederhana di momen Natal ini, yakni
memberikan salam sapa dengan doa terbaik kepada kerabat dan
orang-orang yang kita kasihi. Berbagai cara dapat kita gunakan, yaitu
seperti datang dengan interaksi terbatas pada orang-orang terdekat,
bersalam sapa secara virtual (online), bahkan mengirim ucapan natal
dengan doa terbaik, dapat kita lakukan di tengah keterbatasan di masa
pandemi ini. Yakinlah dengan kuasa Tuhan, bahwa salam dan doa terbaik
kita akan berkuasa memberikan kebaikan, sukacita dan kesegaran bagi
mereka yang menerimanya. Ingat bahwa salam yang dilakukan Maria
dengan sederhana bisa membawa hadirat Tuhan. Hal sederhana di masa
Natal kita pun akan menjadi luar biasa, dengan salam dan doa kita yang
penuh keyakinan. Tuhan memberikan kuasa dan anugerah-Nya bagi kita.
Amin. (MS)

Renungan Harian Bethel Area


23 KESUKAAN BESAR DI TENGAH
DESEMBER 2021 KESUKARAN DUNIA
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut,
sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan
besar untuk seluruh bangsa.
Lukas 2 : 10

etika kita mengingat kisah kelahiran Yesus, dimana para gembala


bergegas datang setelah mendapatkan kabar sukacita dari
malaikat, kita tahu bahwa itu merupakan suatu kabar sukacita
yang begitu besar, sesuai ayat renungan kita hari ini. Kabar yang tidak
hanya diterima oleh para gembala, namun juga membuat orang majus
hendak datang dan memberikan persembahan terbaik bagi Yesus. Ketika
saya merenungkan ayat firman Tuhan hari ini. Saya teringat mengenai
kondisi kehidupan kita yang masih berkutat dengan pandemi. Kita bisa
merasa lelah, khawatir dan terkadang bosan, merasakan kondisi yang
tidak menentu ini. Ketika kondisi hidup tidak membuat diri kita nyaman,
masihkah ada peluang untuk kita memperoleh sukacita yang besar?
Mengacu pada berita sukacita oleh malaikat di momen kelahiran Yesus,
saya memperoleh pengertian bahwa Natal tahun ini masih bisa kita
nikmati dan sukacita Natal masih ada. Saya yakin bahwa ketika kita mulai
merubah pola pikir kita dari fokus ke kondisi hidup yang tidak menentu
dan mulai membuka hati bagi Tuhan Yesus, kita pasti bisa mulai
melangkah untuk memperoleh sukacita besar tersebut.
Salah satu kunci untuk memaknai kabar sukacita di tengah pandemi ini
adalah ketika kita membuka hati dan mulai memandang bahwa Tuhan
masih hadir dan berkarya dalam hidup kita. Kehadiran tersebut bisa
berupa kita yang masih diijinkan hidup sehat, kita masih dapat menikmati
hidup dengan tenang dan damai, kita masih bisa memenuhi kebutuhan
pokok, kita yang masih diberi jalan di tengah masalah dan sebagainya.
Pandangan-pandangan tersebut membuat kita dapat menyadari
kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Dengan kata lain, kita sedang
membuka diri untuk kelahiran Yesus di hidup kita. Sukacita masih ada
untuk kita nikmati dan syukuri di tengah pandemi. Amin. (MS)

Renungan Harian Bethel Area


24 NATAL MENGAJARKAN KITA UNTUK
DESEMBER 2021 BERBAGI
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:16

atal mengingatkan kepada kita satu teladan Allah dalam hal


berbagi, yaitu Allah telah membagikan berkat terbesar bagi
manusia, dengan jalan memberikan Yesus Kristus anakNya yang
tunggal, untuk korban penebusan dosa manusia, sehingga olehNya
manusia mendapatkan keselamatan kekal.
Natal kita pada tahun ini akan dirayakan masih dalam suasana
pandemi yang belum tuntas. Masa pandemi Covid-19 telah menimbulkan
kerapuhan di semua aspek kehidupan manusia, baik dalam asepek fisik,
ekonomi, psikologis, dan juga juga aspek rohani seseorang. Banyak orang
mulai mengalami degradasi iman, ketika ia melihat saudaranya meninggal
karena terpapar Corona, atau ketika melihat usaha bisnisnya collaps , dan
lain sebagainya.
Natal tahun ini biarlah menjadi natal kegerakan untuk semua orang
percaya, dalam memproklamasikan kebaikan Allah bagi semua orang.
Natal tahun ini kiranya dapat menjadi momentum bagi kita, untuk
mewujudkan kebaikan Allah melalui karya-karya hidup kita yang
memberkati orang lain, baik melalui kelebihan harta kita untuk kita
taburkan bagi mereka yang membutuhkan, atau meluangkan waktu bagi
mereka yang butuh perhatian. Dengan melakukan hal ini, artinya kita
sedang melayani Tuhan Yesus Kristus, yang telah terlebih dahulu
memberikan nyawaNya bagi kita. Amin. (SS)

Renungan Harian Bethel Area


25 JANGAN TAKUT!
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut,
DESEMBER 2021 sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan
besar untuk seluruh bangsa
Lukas 2:10

atu sapaan yang kerap disampaikan pada masa Natal dalam catatan
Alkitab adalah: "Jangan takut." Sapaan ini muncul dalam beberapa
kali kejadian yang dicatat Alkitab. Malaikat Tuhan menyapa Zakharia
dalam doanya dan mengatakan jangan takut, sebab doanya sudah
didengar Tuhan (Lukas 1:13). Malaikat Tuhan juga menyapa Yusuf dalam
mimpinya dan mengatakan agar ia jangan takut untuk mengambil Maria
sebagai istrinya, sebab anak yang di dalam kandungan Maria adalah dari
Roh Kudus (Matius 1:20). Malaikat Tuhan juga menyapa Maria dan berkata
jangan takut, sebab ia beroleh kasih karunia di hadapan Allah (Lukas 1:30)
dan dalam ayat bacaan kita hari ini, malaikat Tuhan menyapa gembala di
padang dan mengatakan jangan takut, sebab ada berita kesukaan besar
bagi seluruh bangsa tentang kelahiran Sang Juru Selamat.
"Jangan takut, jangan takut dan jangan takut" , itulah pesan Tuhan
yang kita dapat tangkap hari ini, pada Natal tahun ini. Sudah hampir dua
tahun kita menjalani situasi kehidupan dengan ketegangan dan ketakutan.
Kita takut dengan situasi kesehatan kita dan masyarakat dunia. Kita takut
dengan situasi ekonomi yang menurun secara drastis dan kita mungkin
juga sedang mengalami ketakutan, sebagai akibat pandemi yang
berkepanjangan. Pemerintah kita juga sudah memberi peringatan akan
kemungkinan datangnya gelombang ke tiga Covid, selepas masa Natal
dan Tahun baru ini. Tetapi saat ini, Tuhan sedang berseru kepada kita,
seperti duaribu tahun lebih yang lalu, Ia berkata-kata melalui malaikatNya:
"Jangan takut!."
Tuhan rindu menenteramkan kita, seperti seorang Bapa
menenteramkan anakNya. Di tengah kerapuhan situasi pandemi yang
masih kita jalani sampai hari ini, mari kita mengarahkan pandangan kita
kepada Allah Bapa kita di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang melalui
Roh-Nya yang Kudus berkata dengan lembut kepada kita: "Jangan takut
anak-Ku, aku besertamu." Immanuel dan Selamat Natal! (GI)

Renungan Harian Bethel Area


27 NATAL TANPA KEKUATIRAN
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,
DESEMBER 2021 tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Filipi 4:6

audara yang terkasih, ada sebuah pertanyaan yang harus kita jawab
bersama, yaitu mengenai dapatkah kita merayakan Natal dengan
sukacita dan gembira, ketika kita sedang ada dalam situasi yang
menekan kehidupan kita, terlebih di dalam situasi seperti saat ini, dimana
pandemi masih kita rasakan meski angka penularan sudah menurun.
Ditambah lagi, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai hari libur
Natal yang akan ditiadakan, untuk mengurangi resiko penularan covid 19.
Belum lagi masalah dalam keluarga, pekerjaan, usaha dan lain sebagainya.
Bagaimanapun kondisi kita saat ini, percayalah bahwa anda dan saya
dapat merayakan Natal yang paling ceria di tahun ini. Bahkan, kita dapat
merayakannya hari ini! Firman Tuhan hari ini sekali lagi berbicara kepada
kita " Janganlah khawatir tentang apapun…" , tetapi sudahkah kita
dengan serius menanggapi untuk menerapkannya di kehidupan kita? Ada
kemungkinan hari ini anda dan saya sedang tidak menanggapinya dengan
serius. Perlu diketahui, betapa berbahayanya kekhawatiran itu, karena
kekhawatiran adalah bagian yang mematikan dari siasat iblis untuk
melawan kita.
Kecemasan, kekuatiran adalah senjata utama dari iblis. Jika iblis dapat
membuat kita cemas dan kuatir di dalam setiap aspek kehidupan kita,
maka ia akan dapat lebih lagi menyeret kita ke dalam banyak kesukaran
di hidup kita. Ilmu kedokteran memberi tahu kita, bahwa banyak
sakit-penyakit yang timbul disebabkan oleh kecemasan dan
kekhawatiran. Bahkan, banyak orang percaya pada hari ini yang hidup di
dalam kecemasan dan kekhawatiran, tanpa disadari oleh mereka dan
tahukah anda, bahwa hal itu adalah sebuah dosa?
Natal menjadi jawaban bagi kita. Dengan datangnya Tuhan ke dalam
dunia ini, Dia telah menunjukkan kasihNya kepada kita. Oleh karena itu,
mari kita sekali lagi meresponi firmanNya dengan cara tidak kawatir dan
menyatakan dalam segala hal keinginan kita kepada Allah, di dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur. Amin. (MR)

Renungan Harian Bethel Area


28 HIDUP BERDAMAI DAN BERDAMPAK
Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar,
DESEMBER 2021 dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu
mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai
yang seorang dengan yang lain.
Markus 9:50

etiap orang pasti membutuhkan garam dalam hidupnya. Garam


bukan hanya dapat memberi rasa, tetapi juga dapat mengawetkan
makanan, membunuh kuman, mencegah pembusukan, membuat
steril dan sederet fungsi lainnya. Ayat renungan hari ini menunjukkan
bahwa apabila garam menjadi tawar, maka tidak mungkin dapat diasinkan
kembali dan akhirnya akan di buang. Garam yang tawar merujuk kepada
kehidupan orang Kristen yang tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain
dan mungkin malah menjadi batu sandungan bagi sesamanya.
Selanjutnya ayat itu mengatakan, " Hendaklah kamu selalu mempunyai
garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan
yang lain." Hal ini berarti ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Garam dalam diri kita. Keberadaan setiap orang percaya
sesungguhnya adalah garam dunia yang dapat memberi rasa bagi dunia,
yaitu rasa yang dapat dinikmati dan berguna bagi semua orang. Garam
akan berguna kalau garam itu meleleh, melebur dan tidak terlihat lagi
wujudnya, karena sudah bercampur dengan makanan dan membuat rasa
makanan itu menjadi enak. Itulah yang dinamakan berdampak dan bisa
mempengaruhi sekeliling.
2. Hidup berdamai dengan orang lain. Hal ini berarti bahwa orang
percaya harus dapat hidup damai dengan dirinya sendiri terlebih dahulu,
supaya ia dapat hidup berdamai dengan semua orang. Orang yang dapat
hidup dalam damai dengan orang lain, artinya ia sudah menerima
sentuhan dan pembaharuan dari Tuhan Yesus, Sang Damai dan
Penyelamat.
Saudara, marilah kita selalu menjadi garam yang dapat menggarami
sekeliling kita. Mari kita dapat menjadi pengaruh kebenaran bagi orang
lain, sehingga orang-orang dapat merasakan kedamaian dan keindahan
sebagai umat yang sudah diperdamaikan dengan Allah, sehingga
anugerah Tuhan dapat dirasakan oleh semua orang. Amin. (BA)

Renungan Harian Bethel Area


29 BERSATU ANTAR UMAT KRISTEN
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau,
DESEMBER 2021 ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka
juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku.
Yohanes 17:21

rang percaya dipilih dari keberagaman etnis, budaya, kebangsaan,


strata sosial, maupun usia. Di tengah perbedaan ini, sebagai umat
pilihan Allah, kita dipanggil untuk dapat hidup bersatu. Meskipun
pada kenyataannya, terkadang akan ada perbedaan yang dapat
menimbulkan perpecahan, bahkan keresahan dalam kehidupan bersama.
Meski demikian, kita harus menyadari bahwa Tuhan telah memilih kita
untuk hidup bersama dalam kesatuan dan kerukunan di dalam Kristus. Ia
ingin kita dapat hidup damai dengan semua orang. Kita di utus di
tengah-tengah perbedaan yang ada disekitar kita, di manapun kita
berada.
Kita perlu menerima, bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk
dapat bersatu. Di dalam tubuh kristus perlu ada hikmat. Dalam Yohanes
17:21, Tuhan Yesus mengajarkan dan mendorong kita untuk dapat menjadi
satu, sehingga dunia akan percaya.
Mari, janganlah kita memecah belah kebersamaan kehidupan dalam
tubuh Kristus, yaitu gereja kita atau keluarga kristiani dengan berbagai
fitnah, gosip-gosip, perselisihan, maupun persaingan antar kelompok
pelayan-pelayan di gereja.
Marilah kita berusaha sungguh-sungguh memelihara kesatuan tubuh
kristus dengan ikatan kasih dan damai sejahtera di dalam Kristus. Itulah
jalan yang diberkati Allah Bapa kita. Berbahagialah semua orang percaya
dalam natal tahun ini, yang rela berkorban untuk menjadi berkat bagi
hidup orang lain, dimana hal itu tentu lebih baik daripada
mempertahankan perbedaan, yang merusak dan memecah belah
kerukunan. Amin. (PN)

Renungan Harian Bethel Area


30 PERCAYA KEPADA YANG LAYAK
DESEMBER 2021 DIPERCAYA
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji
Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada
mereka.
Lukas 2:20
atal merupakan peristiwa peringatan kelahiran Yesus, yang
diperingati oleh umat Kristen dengan berbagai perayaan. Ada
yang merayakannya dengan mewah dan meriah, tetapi ada juga
yang merayakannya secara sederhana, dengan perenungan dan dalam
keprihatinan, terutama pada masa pandemi seperti saat ini. Apapun dan
bagaimana pun bentuk perayaan Natal tersebut, setelah kita melewati
saat-saat merayakannya, maka yang akan selalu teringat oleh kita adalah
kenangan-kenangan dan pesan Natal yang kita terima pada saat
merayakannya.
Kenangan Natal bagi para gembala yang dikisahkan dalam perikop
Lukas 2:8-20 adalah mereka telah dan pernah bertemu dengan bayi
Yesus, sedangkan pesan Natal yang membuat mereka memuji dan
memuliakan Allah yaitu apa yang dikatakan kepada mereka, telah
benar-benar terwujud dan menjadi kenyataan. Bahkan Alkitab berkata
bahwa semuanya sesuai dengan apa yang mereka dengar dan mereka
lihat. Firman Tuhan telah menjadi nyata. Yohanes 1:14a berkata: " Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita."
Masing-masing kita pasti memiliki kenangan Natal, yang tentunya
membawa pesan yang bermakna bagi kita. Kelahiran Sang Juru Selamat
telah membuktikan semua perkataan tentang-Nya telah benar-benar
menjadi kenyataan. Hal ini dapat menjadi dasar bagi kita untuk
memberitakan tentang Yesus Kristus sang Juru Selamat, kepada semua
orang, dan menyatakan bahwa firman Tuhan adalah ya dan amin. Tuhan
tidak pernah mengingkari perkataan-Nya dan janji-Nya pasti digenapi.
Percayalah kepada-Nya sebab Ia layak dipercaya. Amin. (LOP)

Renungan Harian Bethel Area


31 NATAL BAGI DUNIA
Karena begitu besar kasih Allah bagi dunia ini, sehingga Ia
DESEMBER 2021 telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal...
Yohanes 3:16a

alam pengalaman hidup kita, ada satu kebiasaan baik yang sering
kita lihat, yaitu jika seorang diantara kita sakit, maka biasanya
saudara, sahabat atau kenalan orang yang sakit tersebut, akan
memberikan saran, masukan dan berbagi pengalaman tentang
bagaimana menjadi lebih sehat. Mereka akan berbagi info tentang
obat-obatan, dokter tertentu, pola makan atau pola hidup yang sehat.
Demikian juga yang seharusnya kita lakukan dengan berita Natal.
Berita Natal tentang kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, diberikan
pertama kali di Israel. Melalui keluarga Yusuf dan Maria, Sang Juru
Selamat lahir di Bethlehem. Berita ini tersebar kepada para gembala di
padang, melalui pemberitahuan para malaikat Tuhan, yang menampakkan
diri kepada mereka. Berita ini juga diterima dan dikonfirmasi
kebenarannya oleh Orang Majus yang datang dari jauh, akibat melihat
bintang yang menandakan kehadiranNya di dunia. Berita kehadiran Yesus
Kristus di dunia ini terus-menerus menyebar sehingga Simeon dan Hana
yang ada di Bait Allah di Israel, juga menerimanya dengan sukacita. Dan
berita ini terus menerus tersebar sampai akhirnya diterima oleh kita yang
hidup pada jaman ini.
Berita Natal tentang kehadiran Sang Juru Selamat dalam sejarah
kehidupan umat manusia, adalah sebuah berita yang sangat penting,
yang didambakan oleh semua umat manusia di dunia. Manusia, yang
sudah jatuh dan terikat dalam dosa, sangat menyadari kebutuhan untuk
dilepaskan dari dosa dan menerima keselamatan kekal dalam hidup
mereka. Kadang tampak ada orang-orang yang mengeraskan hati dan
seolah-olah tidak membutuhkan Kabar Baik ini, tetapi jika kita telusuri
secara lebih dalam, maka kebutuhan manusia akan keselamatan kekal
adalah sesuatu yang nyata. Oleh karena itu, mari kita memastikan bahwa
berita Natal tentang kelahiran Juru Selamat Dunia, tidak berhenti pada
kita saja, melainkan dapat terus dibagikan kepada keluarga, sahabat,
kenalan dan semua orang di sekitar kita dalam setiap kesempatan yang
ada. Amin. (GI)

Renungan Harian Bethel Area

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai