DI BUAT OLEH:
KELOMPOK 2
NELSIN
DIANA LADIMA
MURFAQ HABIB ALFAQI
SHERLY APRILIA
ADELIA RAHMAN
MUH.ASRUN
ARDIANSYAH RIADY
PENDAHULUAN
SEJARAH BPS
Kegiatan statistik di Indonesia sudah dilaksanakan sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda
oleh . suatu lembaga yang didirikan oleh Direktur Pertanian. Kerajinan, dan Perdagangan (Directeur
Van Landbouw Nijverheld en Handel) di Bogor. Pada Februarl 1920. Lembaga tersebut bertugas
mengolah dan mempublikasikan data statistic. Pada 24 September 1924, kegiatan statistik pindah ke
Jakarta dengan nama Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS) dan melaksanakan Sensus Penduduk
pertama di Indonesia pada tahun 1930. Pada masa Pemerintahan Jepang di Indonesia pada tahun
1942-1945, CKS berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dengan kegiatan
memenuhi kebutuhan perang/militer.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.16/1968 yang mengatur tentang Organisasi dan Tata
Kerja BPS di Pusat dan Daerah serta perubahannya menjadi PP No.6/1980, menyebutkan bahwa
perwakilan BPS di daerah adalah Kantor Satistik Provinsi dan Kantor Statistik Kabupaten atau
Kotamadya. Tentang Organisasi BPS ditetapkan kembali pada PP No. 2 Tahun 1992 yang disahkan
pada 9 Januari 1992. Selanjutnya, Kedudukan, Fungsi, Tugas, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja BPS
diatur dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992.
Pada tanggal 19 Mei 1997 ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dimana
Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi “Badan Pusat Statistik”. Pada Keputusan Presiden
No.86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik, menetapkan bahwa perwakilan BPS di daerah
merupakan Instansi Vertikal dengan nama BPS Provinsi, BPS Kabupaten, dan BPS Kotamadya. Serta
pada tanggal 26 Mei 1999, ditetapkan PP Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik di
Indonesia.
Daftar Nama Kepala BPS Republik Indonesia:
1.1
Visi dan Misi BPS
Dengan mempertimbangkan capaian kinerja, memperhatikan aspirasi masyarakat,
potensi dan permasalahan, serta mewujudkan Visi Presiden dan Wakil Presiden maka visi Badan
Pusat Statistik untuk tahun 2020-2024 adalah:
Dalam visi yang baru tersebut berarti bahwa BPS berperan dalam penyediaan data statistik
nasional maupun internasional, untuk menghasilkan statistik yang mempunyai kebenaran akurat dan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya, dalam rangka mendukung Indonesia Maju.
Dengan visi baru ini, eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi
semakin penting, karena memegang peran dan pengaruh sentral dalam penyediaan statistik
berkualitas tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di tingkat dunia. Dengan visi tersebut juga,
semakin menguatkan peran BPS sebagai pembina data statistik.
Misi BPS dirumuskan dengan memperhatikan fungsi dan kewenangan BPS, visi BPS serta
melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden yang Ke-1 (Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia),
Ke-2 (Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing) dan yang Ke-3 Pembangunan
yang Merata dan Berkeadilan, dengan uraian sebagai berikut:
Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 Tahun 1997, antara lain :
Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar yang
sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah
secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik khusus yang diselenggarakan oleh lembaga,
organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS.
Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) secara
teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan data
yang diperlukan.
Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari
sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan
lainnya sebagai data sekunder
Membantu kegiatan statistik di kementrian, lembaga pemerintah atau institusi lainnya,
dalam membangun sistem perstatistikan nasional.
Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, dan
menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.
Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk kepentingan
perkembangan statistik Indonesia.
2.1Struktur Organisasi
3.1Profil BPS
1. Informasi Umum BPS
2. Visi dan Misi BPS
3. Struktur Organisasi BPS
4. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan BPS
5. Pengolahan Data BPS
6. Sejarah BPS
7. Arti Logo BPS
8. Alamat dan Kontak BPS 9. Profil Pejabat BPS
10. Struktur Organisasi BPS
Deskripsi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik
dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 116 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pusat Statistik. Susunan organisasi BPS terdiri dari:
• Kepala;
• Sekretariat Utama;
• Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik;
• Deputi Bidang Statistik Sosial;
• Deputi Bidang Statistik Produksi;
• Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa;
• Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik;
• Inspektorat Utama;
• Pusat Pendidikan dan Pelatihan;
Instansi Vertikal
BPS dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas memimpin BPS sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; menyiapkan kebijakan
nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas BPS; menetapkan kebijakan teknis
pelaksanaan tugas BPS yang menjadi tanggung jawabnya; serta membina dan melaksanakan
kerja sama dengan instansi dan organisasi lain. Kepala dibantu oleh seorang Sekretaris
Utama, 5 (lima) Deputi dan Inspektorat Utama.
Deputi Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang statistik sosial. Deputi Bidang Statistik Sosial terdiri dari Direktorat Statistik
Kependudukan
& Ketenagakerjaan, Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, dan Direktorat Statistik Ketahanan
Sosial.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang statistik distribusi dan jasa. Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa
terdiri dari Direktorat Statistik Harga, Direktorat Statistik Distribusi, dan Direktorat Statistik Keuangan,
TI & Pariwisata.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
melaksanakan kebijakan di bidang neraca dan analisis statistik. Deputi Bidang Neraca dan Analisis
Statistik terdiri dari Direktorat Neraca Produksi, Direktorat Neraca Pengeluaran, dan Direktorat
Analisis & Pengembangan Statistik.
4.1Kepala Statistik Ri
Amalia Adininggar Widyasanti , ST, M.Si, M.Eng, PhD
Plt. Kepala BPS RI
Lahir di Bogor, 1972. Beliau merupakan Sarjana Teknik Kimia (1995) sampai dengan memperoleh
gelar Magister Sains dari Institut Teknologi Bandung (1997). Kemudian melanjutkan pendidikan
hingga mendapat gelar Gelar Master of Engineering dari Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, USA
(1998), serta PhD in Economics pada University of Melbourne, Australia (2005). Dengan bidang
keahlian pada ekonomi makro, ekonomi internasional dan moneter, perdagangan internasional,
ekonomi pembangunan, serta pemodelan ekonomi, beliau pernah menjabat sebagai Direktur
Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Kementerian PPN/Bappenas (2011 –
2016), Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas (2016 – 2018),
Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan (2018 – 2020), Deputi Bidang
Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas (2020 – sekarang). Pengalaman pekerjaan lainnya antara lain
sebagai
Wakil Ketua Tim Koordinasi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs
Kota Kendari Desember 2023 inflasi Year on Year (yoy) sebesar 2,61 persen
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap
indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di
perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang
dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)
102,44; Subsektor Hortikultura (NTPH) 113,78; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
109,75; Subsektor Peternakan (NTPT) 106,60 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 98,00. Sedangkan
Indeks NTP Nasional sebesar 117,76 atau naik sebesar 0,88 persen dari bulan sebelumnya sebesar
116,73.
Pada Desember 2023, secara nasional 27 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 7
provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Tengah
yaitu sebesar 2,22 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Maluku Utara sebesar
0,88 persen.
Pada Desember 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sulawesi
Tenggara sebesar 0,06 persen yang salah satunya disebabkan oleh kenaikan nilai indeks pada
kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.
Abstraksi
Sulawesi Tenggara dengan segala potensi Sumber Daya Alam mempunyai peluang dalam
perdagangan luar negeri yang ditunjukkan dalam statistik ekspor. Data Statistik Ekspor diperoleh dari
Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Bea dan Cukai. Komoditi yang selama ini menjadi
andalan Sulawesi Tenggara antara lain besi dan baja serta berbagai hasil laut, sedangkan negara
tujuan ekspor tersebar di benua Asia hingga Amerika
Nilai ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 mencapai US$434,90 juta atau turun 11,48 persen
dibandingkan ekspor Oktober 2023 yang tercatat US$491,31 juta. Sejalan dengan itu, volume ekspor
November 2023 tercatat 294,20 ribu ton atau turun 17,57 persen dibandingkan volume ekspor
Oktober 2023 yang tercatat 356,92 ribu ton
Penurunan terbesar Ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 terjadi pada komoditas besi dan baja
senilai US$56,58 juta (turun 11,64 persen) dimana pada bulan Oktober 2023 sebesar US$485,93 juta
turun menjadi US$429,35 juta di bulan November 2023
Menurut Sektor, Ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 didominasi oleh sektor industri
pengolahan sebesar US$432,98 juta (99,56 persen).
Ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$429,79 juta, disusul
Amerika Serikat senilai US$2,74 juta dan India senilai US$1,36 juta
Ekspor November 2023 senilai US$491,31 juta dan Impor November 2023 senilai US$169,70
juta Abstraksi Sulawesi Tenggara dengan segala potensi Sumber Daya Alam mempunyai peluang
dalam perdagangan luar negeri yang ditunjukkan dalam statistik ekspor. Data Statistik Ekspor
diperoleh dari Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Bea dan Cukai. Komoditi yang
selama ini menjadi andalan Sulawesi Tenggara antara lain besi dan baja serta berbagai hasil laut,
sedangkan negara tujuan ekspor tersebar di benua Asia hingga Amerika
Nilai ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 mencapai US$434,90 juta atau turun 11,48
persen dibandingkan ekspor Oktober 2023 yang tercatat US$491,31 juta. Sejalan dengan itu, volume
ekspor November 2023 tercatat 294,20 ribu ton atau turun 17,57 persen dibandingkan volume
ekspor Oktober 2023 yang tercatat 356,92 ribu ton
Penurunan terbesar Ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 terjadi pada komoditas besi
dan baja senilai US$56,58 juta (turun 11,64 persen) dimana pada bulan Oktober 2023 sebesar
US$485,93 juta turun menjadi US$429,35 juta di bulan November 2023 Menurut Sektor, Ekspor
Sulawesi Tenggara November 2023 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$432,98
juta (99,56 persen).
Ekspor Sulawesi Tenggara November 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$429,79 juta,
disusul Amerika Serikat senilai US$2,74 juta dan India senilai US$1,36 juta
Abstraksi
Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada November 2023 tercatat
sebanyak 53.322 orang atau turun 4,62 persen dibanding Oktober 2023 yang tercatat sebanyak
55.905 orang. Sedangkan jumlah penumpang yang datang pada November 2023 turun 4,35 persen
dibandingkan Oktober 2023, dari 56.636 orang menjadi 54.171 orang.
Jumlah penumpang angkutan laut domestik yang berangkat pada November 2023 tercatat sebanyak
121.040 orang atau naik 25,34 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 96.573
orang. Sementara jumlah penumpang yang datang pada November 2023 sebanyak 113.346 orang
atau naik 26,18 persen dibanding Oktober 2023 yang tercatat sebanyak 89.826 orang.
Jumlah barang yang dibongkar dari kapal domestik pada November 2023 turun sebesar 9,33 persen
dibanding Oktober 2023, dari 1.218.573 ton menjadi 1.104.908 ton. Sementara jumlah barang yang
dimuat oleh kapal domestik mengalami penurunan sebesar 0,36 persen dibanding Oktober 2023,
dari 6.224.529 ton menjadi 6.202.068 ton.
6.1Kelebihan dan Kekurangan Bps
Kelebihan
Kelebihan Data BPS dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Baik itu
pengambilan kebijakan, investasi bisnis, atau penelitian. Video singkat ini memberikan
pemahaman atas manfaat data BPS dalam meningkatkan pengetahuan
Kekurangan
Kekurangan Statistik
Kompleksitas – Statistika bisa jadi sangat rumit dan sulit untuk dipahami, terutama bagi
mereka yang belum memahami materi pelajarannya.
Bias – Statistik dapat dengan mudah dimanipulasi dan dibelokkan untuk mendukung sudut
pandang atau agenda tertentu.
Cakupan terbatas – Statistik hanya dapat memberikan gambaran singkat mengenai situasi
atau fenomena tertentu, dan mungkin tidak mewakili gambaran yang lebih besar.
Rasa kepastian yang salah – Statistik terkadang memberikan ilusi presisi dan akurasi,
meskipun datanya tidak pasti atau tidak meyakinkan.
Ketergantungan yang berlebihan – Masyarakat mungkin terlalu bergantung pada statistik dan
tidak mempertimbangkan faktor atau informasi penting lainnya.
7.1kesimpulan
Pengertian statistika secara umum adalah ilmu yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan, pembulatan, penyusunan, pengolahan, penyajian, dan penganalisaan data.
Objek sampel yang akan diteliti tersebut disebut populasi dan kelompok kecil yang memiliki
keseluruhan objek yang diselidiki disebut sampel.