Profil Kependudukan TA. 2022 Final OK UKURAN A4

HJ. SITTI SUTINAH SUHARDI, S.H., M.
Si
BUPATI MAMUJU
PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 i

ADO
ADOMAS UD,S.Sos
MAS UD, S.Sos
WAKIL BUPATI
WAKIL BUPATI MAMUJU
MAMUJU
PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 ii

H. SUAIB, S.Sos., MM
SEKRETARIS DAERAH MAMUJU
PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 iii

AGUNG PATTOLA MUSTAR LAZIM, AP.S.IP
KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KAB. MAMUJU
PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 iv

KATA PENGANTAR
Segala Puja dan Puji Allah Subhana Wata’ala atas Rahmat dan Hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Profil Perkembangan Kependudukan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Tahun 2021.
Tak pula kita kirimkan Salawat dan Taslim atas Junjungan Nabi Muhammad.
SAW sebagai Nabi tauladan ummat manusia yang mengubah masa jahiliyah ke
masa ke-Tauhidan sampai saat ini dan sepanjang masa.
Walaupun dalam suasana pasca gempa bumi 6,2 SR pada tanggal
15 Januari 2012, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju
dapat dapat menyusun Buku Profil Perkembangan Kependudukan Provinsi
Sulawesi Barat ini Tahun 2021, yang merupakan gambaran capaian keberhasilan
Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kabupaten Mamuju dalam
melaksanakan program dan kegiatannya selama setahun khususnya memberikan
pelayanan pemenuhan dan penerbitan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil Tahun 2021..
Profil Perkembangan Kependudukan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2021
ini berisi tentang gambaran secara umum tentang Kuantitas Penduduk, Kualitas
Penduduk dan Kepemilikan Dokumentasi Kependudukan di Kabupaten Mamuju,
sehingga diharapkan masyarakat akan ikut berpartisipasi dalam program-program
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Disamping untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, buku Profil
Perkembangan Kependudukan Kabupaten Mamuju ini akan dapat dipakai oleh
Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dalam mengintervensi pembangunan
kepada masyarakat yang menjadi sasaran program-program pembangunan dan
diharapkan akan dapat dipakai sebagai landasan atau dasar oleh pemerintah
dalam hal pembangunan dan program kependudukan.
Profil Perkembangan Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Tahun 2021 ini masih banyak memiliki kekurangan dan kelemahan sehingga
diperlukan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk melengkapi
dan menyempurnakan penyusunan untuk tahun-tahun yang akan datang.
PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 v

Ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada semua pihak yang
mendukung dan berpatisipasi dalam penyusunan profil Perkembangan Penduduk
Kabupaten Mamuju tahun 2021.
Mamuju,. Maret 2022

Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Mamuju.
AGUNG PATTOLA MUSTAR LAZIM, AP, S.IP

Nip. 197506281994121001
PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 vi

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
B. TUJUAN ................................................................................................. 5
C. RUANG LINGKUP .................................................................................. 6
D. DASAR HUKUM ..................................................................................... 6
E. ISTILAH UMUM ...................................................................................... 8
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAMUJU
A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAMUJU ........................................ 10
B. GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MAMUJU ...................................... 14
C. KEADAAN GEOGRAFIS ........................................................................ 14
D. VISI, MISI, TUJUAN , SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
VISI DAN MISI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL .... 20
E. PEMERINTAHAN ................................................................................... 22
F. AKTA KELAHIRAN YANG DIKELUARKAN KABUPATEN MAMUJU .... 37
G. AKTA PERKAWINAN, PERCERAIAN DAN ISBAT DI KABUPATEN
MAMUJU ................................................................................................ 40
H. PENDUDUK ........................................................................................... 41
I. PENDIDIKAN .......................................................................................... 41
J. KESEHATAN ........................................................................................... 66
K. AGAMA ................................................................................................... 71
BAB III PERKEMBANGAN KUANTITAS PENDUDUK
A. JUMLAH DAN PERSEBARAN PENDUDUK .......................................... 75
B. PENDUDUK MENURUT KARAKTERISTIK DEMOGRAFI .................... 83
C. KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KARATERISTIK SOSIAL ........... 88
D. KELAHIRAN (FERTILASI ........................................................................ 146
LAMPIRAN
PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 vii

A. LATAR BELAKANG
Profil Perkembangan Kependudukan adalah upaya Pemerintah Daerah
Kabupaten Mamuju melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam
rangka meningkatkan pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta
pendayagunaan hasilnya untuk peningkatan pelayanan publik dan pembangunan
sektor lain.
Profil Perkembangan Kependudukan ini diterbitkan berdasarkan Data
Dasar Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan Data Konsolidasi
Bersih (DKB) terakhir dan data pendukung lainnya yang relevan dan signifikan
tentang Kabupaten Mamuju.
Data dan informasi yang akurat sebagai bahan pertimbangan yang objektif
dalam menetapkan suatu kebijakan dalam perencanaan dan strategi
pembangunan ke depan serta evaluasi dimasa lalu. Pelaksanaan pembangunan
yang semakin meningkat membawa dampak dari adanya pertambahan penduduk,
untuk diketahui keadaan penduduk dan persebaran dengan berbagai kualitas yang
dimiliki diharapkan pemerintah daerah dapat mengambil kebijakan dan langkah-
langkah strategis yang jelas dan teratur dalam penyusunan perencanaan
pembangunan dan anggaran.
Dalam era otonomi daerah kebutuhan informasi kependudukan yang
lengkap untuk menunjang perencanaan pembangunan sangat penting dan
menjadi faktor kunci keberhasilan pelaksanaan program-program kependudukan
dan pembangunan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut Kementerian Dalam
Negeri mengamanatkan agar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk
melaksanakan kegiatan penyusunan Buku Profil Perkembangan Kependudukan
dimana hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan
Profil Perkembangan Kependudukan Tahun 2021 adalah upaya
Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pengelolaan
informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk
peningkatan pelayanan publik dan pembangunan sektor lain serta pemenuhan
PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 1

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil sehingga diharapkan kesadaran
penduduk kabupaten Mamuju untuk memiliki administrasi kependudukannya..
Untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, penduduk harus
menjadi titik sentral dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Data
kependudukan memegang peranan penting dalam menentukan kebijakan,
perencanaan pembangunan dan evaluasi hasil- hasil pembangunan.
Data dan informasi perkembangan kependudukan merupakan informasi
strategis dan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak. Dalam menentukan
kebijakan dan perencanaan pembangunan, pemerintah memperhatikan informasi
ini. Demikian juga para pelaku bisnis, dalam merencanakan strategi
pengembangan usahanya juga menggunakan informasi kependudukan.
Isu kependudukan telah sejak lama menjadi isu penting seiring dengan
dinamika dan meningkatnya kompleksitas kependudukan perlu mendapatkan
perhatian yang serius dari pemerintah dan pemangku kepentingan.
Semua itu selain disebabkan oleh cukup banyak faktor yang kompleks, juga
mendorong terjadinya berbagai persoalan yang kompleks pula, seperti kepadatan
penduduk, keterbatasan kesempatan kerja, degradasi kualitas lingkungan,
merosotnya kesejahteraan sosial dan sebagainya.
Profil perkembangan kependudukan Kabupaten Mamuju tahun 2021 adalah
merupakan suatu gambaran keberhasilan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Mamuju dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
amanat dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat dan tuntutan reformasi
birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan serta menghadapi system informasi
global. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju memegang
peranan penting dalam mendukung perkembangan sistem birokrasi modern. Untuk
itu diperlukan peningkatan pelayanan administrasi kependudukan yang
profesional, memenuhi standar teknologi informasi, dinamis, tertib dan tidak
diskriminatif dalam pencapaian standar pelayan minimal menuju pelayanan prima
yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan kependudukan, perlu dilakukan
peningkatan kualitas pelayanan tersebut dengan program-program kerja yang
menyentuh dan memberikan azas manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sistem informasi kependudukan merupakan sistem yang mempunyai peran
penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan data
kependudukan yang diarahkan pada pemenuhan hak dari setiap warga negara.
Dengan diterbitkannya sajian Profil Perkembangan Kependudukan tahun
2022 ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada semua fihak baik kepada
masyarakat luas, unsur pemerintah dan pemerintah daerah maupun pemangku
kepentingan untuk dimanfaatkan dengan baik khususnya untuk mendukung
perencanaan dan pembangunan di Lingkungan Kabupaten Mamuju.
Pertumbuhan penduduk sangat berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakat. Pengetahuan tentang aspek–aspek dan komponen demografi seperti
fertilitas, mortalitas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek keluarga dan
rumah tangga akan membantu Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Daerah
Kabupaten Mamuju dalam mengembangkan program pembangunan
kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.
Kesejahteraan masyarakat menjadi latar belakang dalam penyusunan Buku
Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Mamuju perencanaan
pembangunan nasional adalah data kependudukan. Data kependudukan menjadi
penting karena dibutuhkan sebagai dasar perhitungan untuk perencanaan
pembangunan yang meliputi antara lain pemenuhan kebutuhan dasar rakyat
(peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia), pemenuhan kebutuhan infrastruktur
(fasilitas dan utilitas penduduk), dan bahan untuk melaksanakan system
administrasi kependudukan yang baik.
Sejalan dengan arah penyelenggaraan, pendataan kependudukan, maka
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sebagai sub pilar kependudukan perlu
ditata dengan sebaik-baiknya, dimana pengelola data penduduk merupakan
tanggung jawab pemerintah Kabupaten/Kota, dalam pelaksanaan di awali dari
RT/RW/ Kelurahan dan Kecamatan selaku ujung tombak pendataan penduduk.
Sistem informasi Kependudukan telah banyak dikembangkan oleh pemerintah
untuk mendukung pelayanan terhadap masyarakat, salah satu media yang
dimanfaatkan oleh pemerintah adalah media teknologi informasi. Media ini banyak
dimanfaatkan oleh pemerintah sehingga terbentuklah sebuah konsep elektronik
government (e-government) yang telah dirancang untuk mendukung sistem
administrasi kependudukan.

Bahwa Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan
dasar menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk Kabupaten/Kota antara lain
Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2021. Hal ini
menunjukkan tanggungjawab Pemerintah Daerah untuk melaksanakan urusan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai salah satu tugas Nasional guna
mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat
menciptakan pelaksanaan pemerintahan yang baik secara berkesinambungan
dalam rangka memenuhi tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang prima.
Kebijaksanaan pemerintah dalam upaya mewujudkan sistem pemerintahan yang
baik (good governance ) menuntut adanya koordinasi yang baik, integritas,
profesionalitas, etos kerja dan moral yang tinggi dari setiap aparatur negara.
Terselenggaranya good governance ini merupakan prasyarat utama untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan diantaranya Peningkatan
Pelayanan Administrasi di Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan
ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013
Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Administrasi Kependudukan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai program kerja, dalam
pelaksanaannya masih belum optimal dan perlu peningkatan kemampuan dan
keterampilan aparatnya agar dapat melaksanakan pelayanan berkualitas kepada
seluruh warga masyarakat atau Stakeholder.
Profil Kependudukan Daerah Kabupaten Mamuju tahun 2021 ini disusun
dengan mempedomani pada peraturan-peraturan, yaitu
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan.
2. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Ketentuan terkait dengan profil
perkembangan kependudukan antara lain ketentuan-ketentuan sebagai berikut
: Pasal 5 huruf e Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan dan Pasal 50 ayat (3) Undang-undang Nomor 52 tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
mengamanatkan kepada nasional, pemberian informasi, pendidikan dan
penyediaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pembangunan
kependudukan.

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, yaitu :
a. Pasal 17 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 menyatakan bahwa
perkembangan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian,
keselarasan dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran
penduduk dengan daya tamping alam dan daya tamping lingkungan guna
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
b. Pasal 49 menegaskan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai
kependudukan dan keluarga. Data dan informasi kependudukan dan
keluarga tersebut wajib digunakan oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah sebagai dasar penetapan kebijakan penyelenggaraan
pembangunan.
c. Pasal 50 diamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah
menyelenggarakan dan mengembangkan Sistem Informasi
Kependudukan dan Keluarga secara berkelanjutan serta wajib
mendukung terkumpulnya data dan informasi yang diperlukan.
Pemerintah Daerah wajib melaporkan data informasi kependudukan dan
keluarga ke Pemerintah dan Pemerintah wajib menyebarluaskan kembali
data dan informasi yang terkumpul pada tingkat nasional untuk dipisah-
pisahkan dan dianalisis untuk keperluan perbandingan pengelolaan
kependudukan antar daerah dalam bentuk Laporan Neraca
Kependudukan dan Pembangunan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Pemerintah Kabupaten Mamuju
melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju
mengupayakan penyusunan Profil Kependudukan Daerah Kabupaten Mamuju
Tahun 2022 dengan sumber data utama adalah data penduduk yang berbasis
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
B. TUJUAN
Tujuan penyusunan Buku Profil Perkembangan Kependudukan ini yaitu
memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi perkembangan penduduk
di Kabupaten Bangkalan dalam tahun-tahun sebelumnya sampai tahun
mendatang, gambaran secara statistik menyangkut variabel jumlah penduduk,
struktur umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan dan kematian serta

klasifikasi lainnya sebagai sumber data yang disusun setiap tahun sehingga
dapat dicapai sasaran yang diinginkan dari setiap kegiatan yang direncanakan
dalam satu tahun anggaran. Jumlah penduduk disuatu daerah merupakan
potensi pembangunan yang besar jika berkualitas, sebaliknya jika suatu wilayah
memiliki jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi kualitasnya
rendah maka justru akan menjadi beban bagi proses pembangunan yang
dilaksanakan.
Adapun Tujuan dari penyusunan Profil Kependudukan Tahun 2021
adalah sebagai berikut adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju.
b. Untuk mereview dan memberikan gambaran tentang perkembangan
kependudukan di Kabupaten Mamuju.
c. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap kondisi data kependudukan pada
Tingkat Kabupaten dan Kecamatan untuk kemudian dipergunakan sebagai
penetapan kebijakan dan program.
d. Memberi saran dan rekomendasi dalam rangka upaya peningkatan
kesadaran, pengetahuan dan komitmen para perencana dan pelaku
pembangunan tentang issu dan persoalan kependudukan
e. Mendeskripsikan aspek kuantitas penduduk kabupaten Mamuju, yaitu
jumlah, komposisi dan distribusi penduduk.
f. Pengembangan penyelenggaraan pelayanan publik dan jaminan
sosial masyarakat.
g. Mendeskripsikan aspek faktor-faktor yang berkaitan dengan jumlah,
komposisi dan distribusi penduduk Provinsi Sulawesi Barat yaitu kelahiran,
kematian dan migrasi.
h. Mendeskripsikan aspek-aspek kependudukan yang berkaitan dengan
kualitas.
i. Menyajikan data Profil Kependudukan Daerah Kabupaten Mamuju Tahun
2022 sebagai pedoman dalam penyusunan kebijakan pembangunan dan
bahan untuk melaksanakan sistem pelayanan penerbitan dokumen
administrasi kependudukan yang baik
j. Memberikan gambaran kepada sthkeholder dan masyarakat perkembangan
dan peningkatan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan yang

dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Mamuju selama 1 (satu) tahun.
C. RUANG LINGKUP
Profil Kependudukan Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 2021, meliputi :
a. Gambaran umum kabupaten Mamuju dan kelembagaan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Mamuju Tahun 2020.
b. Data Kuantitatif yang berkaitan dengan pengendalian kuantitas penduduk;
c. Data Kuantitatif yang berkaitan dengan mobilitas penduduk;
d. Data Kuantitatif yang berkaitan dengan kepemilikan dokumen
kependudukan.
e. Kepemilikan dokumen kependudukan, meliputi Kartu Keluarga (KK),
KTP, KIA, Akta-Akta dan surat keterangan.
D. DASAR HUKUM
Adapun yang menjadi dasar penyusunan Profil Perkembangan
Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Mamuju
Tahun 2020, yaitu :
a. Undang- Undang Dasar Tahun 1945;
b. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan
Nasional;
c. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan
(Lembaran Negara Tahun 2013 Nomor 232 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5475);
d. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Nomor 161 Tahun 2009,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5080);
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan.
f. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Mamuju (Lembaran
Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 2016 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 49);

g. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 8 Tahun 2021 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Mamuju Tahun Anggaran 2022
(Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 2021 Nomor 8);
h. Peraturan Bupati Mamuju Nomor 32 Tahun 2021 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Mamuju Tahun
Anggaran 2022 (Berita Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 2021 Nomor 32).
E. ISTILAH UMUM
Terdapat beberapa istilah terkait dengan pengelolaan administrasi
kependudukan yang digunakan dalam penulisan Buku Profil ini. Berikut istilah
yang biasa digunakan dalam bidang kependudukan, yaitu :
1. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia atau Orang Asing yang bertempat
tinggal di Indonesia (UU No. 24 Tahun 2013);
2. Kependudukan adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
pertumbuhan, persebaran, mobilitas, kualitas, kondisi kesejahteraan yang
terkait pula dengan politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dan lingkungan
penduduk (UU No. 52 Tahun 2009);
3. Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan-
perubahan yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung;
4. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan
penertiban dan penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui
pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi
kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan
pengembangan sektor lainnya (UU No. 24 Tahun 2013);
5. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh
instansi pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti
autentik yang dihasilkan dari p elayanan pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil (UU No. 24 Tahun 2013);
6. Data Kependudukan adalah data perseorangan dan atau data agregat yang
terstruktur sebagai hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil (UU No.
24 Tahun 2013);
7. Perkembangan Kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan
perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi
oleh keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan. (UU No. 52 Tahun
2009);

8. Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik
yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktifitas, tingkat
sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan sebagai ukuran dasar untuk
mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia
yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berk kebangsaan dan hidup
layak. (UU No. 52 Tahun 2009);
9. Profil adalah grafik atau ikhtisar yg memberikan fakta tentang hal-hal khusus
(KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia);
10. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata Penduduk, pencatatan
atas pelaporan Peristiwa Kependudukan dan pendataan Penduduk rentan
Administrasi Kependudukan serta penerbitan Dokumen Kependudukan
berupa kartu identitas atau surat keterangan kependudukan (UU No. 24 Th.
2013);
11. Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa Penting yang dialami oleh
seseorang dalam register Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana (UU No.
24 Th. 2013);
12. Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami Penduduk yang harus
dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan
Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau surat keterangan
kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status
tinggal terbatas menjadi tinggal tetap (UU No. 24 Th. 2013);
13. Nomor Induk Kependudukan, selanjutnya disingkat NIK, adalah nomor
identitas Penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada
seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia (UU No. 24 Th. 2013);
14. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, selanjutnya disingkat SIAK,
adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi
kependudukan di tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu
kesatuan (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013);
15. Database Kependudukan adalah kumpulan berbagai jenis data
kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling
berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras, dan
jaringan komunikasi data.

A. Gambaran Umum Kabupaten Mamuju
Penetapan Hari Jadi Mamuju sebagai salah satu kabupaten di Sulawesi
Selatan memakan waktu yang cukup panjang dan melibatkan banyak tokoh di
daerah ini. Kajian sejarah dan berbagai peristiwa penting melahirkan beberapa
versi mangenai waktu yang paling tepat untuk dijadikan sebagai Hari Jadi Mamuju.
Menyadari perlunya titik temu pendapat mengenai hari jadi tersebut,
HIPERMAJU dan PERSUKMA bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Mamuju
melaksanakan seminar, dan ditetapkan tahun 1540 sebagai Hari Jadi Mamuju.
Hasil seminar inilah yang kemudian ditindaklanjuti oleh Bupati dengan menyusun
Rancangan Peraturan Daerah tentang Hari Jadi Mamuju.
Dalam sejarah, penetapan Hari Jadi Mamuju berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 05 Tahun 1999 diundangkan pada Tanggal 10 Agustus 1999 dan
dicantumkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 1999 Nomor 14.
Inti dari Peraturan Daerah tersebut adalah menetapkan Tanggal 14 Juli 1540
sebagai Hari Jadi Mamuju. Hari Jadi Mamuju akan jatuh pada tanggal 4 Juli 1959,
yaitu saat ditetapkannya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi. Namun akal sehat akan
membawa kita untuk tidak terpaku dan terperangkap dalam kelakuan formalitas
yang sempit yang kelak dapat mengaburkan maksud dan tujuan menetapkan Hari
Jadi Mamuju itu sendiri".
Dengan demikian, Hari Jadi Mamuju akan bermakna dan bernilai moral yang
amat mendalam bukan sekedar formalitas belaka tetapi dapat memberi makna
simbolik tentang harkat, hakekat, citra dan jati diri untuk selanjutnya berperan
sebagai wahana motivasi bagi masyarakat demi melestarikan nilai-nilai budaya
dan sejarah Mamuju.
Ungkapan Mutiara hikmah nilai budaya dan tradisi masyarakat Mamuju
mengatakan: "Todiari Teppo Dolu, Parallu Nikilalai Sule Wattu Ia Te'e, Laiyalai
Mendiari Peppondonganna Katuoatta'ilalan Era Laittingayoaianna".
Dari kutipan diatas tergambar dasar-dasar pemikiran penetapan waktu yang
diambil sebagai Hari Jadi Mamuju dan peristiwa yang menjadi patokan
penetapannya adalah terbentuknya Kerajaan Mamuju dari hasil perpaduan tiga

buah Kerajaan Kurri-Kurri, Langgamonar dan Managallang. Selanjutnya, dasar
pemikiran dan pertimbangan penetapan waktu tersebut secara terinci dari tanggal,
bulan dan tahun yang diambil diungkapkan sebagai berikut :
1. Tanggal 14 (empat belas)
• Angka 14 adalah angka kelipatan dua dari tujuh, yang oleh tradisi
Masyarakat Mamuju menyebutnya Penduang Pitu.
• Jumlah hari dalam sebulan bergerak antara 28/29 dan 30/31 hari dengan
demikian, posisi tanggal 14 berada pada posisi tengah yang diapit 14/15 hari
sebelum dan 15/16 hari sesudahnya.
• Tanggal 14 akan selalu berada pada posisi mendekati kebenaran, karena
keseimbangan jumlah hari sebelum dan sesudahnya dalam sebulan.
• Nilai-nilai tradisi yang lekat dengan tanggal 14 adalah perhitungan hari ke -
14 dengan posisi bulan situru' yang berarti mufakat bulan malam ke-14
adalah purnama.
• Angka 14 disimbolkan dengan 14 Distrik Swapraja di Mamuju.
2. Bulan Juli
a. Bulan Juli adalah bulan berada pada posisi urutan 7 dari 12 bulan setahun.
Nilai tradisi angka 7 bagi Masyarakat Mamuju dipandang amat sakral penuh
makna. Demikian letaknya angka 7 dengan masyarakat Mamuju di bawah
ini terinventarisir dengan angka 7 sebagai berikut :
1) Ada' Gala'gar Pitu (7 Pemangku Adat)
2) Pitu Ba'bana Binanga (7 Kerajaan di pesisir)
3) Pitu Ulunna Salu' (7 Kerajaan di Hulu Sungai)
4) Penduang Pitu (14 sebagai kelipatan 2 dari 7)
5) Nene Pitullapis (Nenek tujuh turunan)
6) Ampo Pitullapis (Cucu tujuh turunan)
7) Langi' Pitussusung (Langit tujuh susun)
8) Tanpo Pitullapis (Tanah tujuh lapis)
9) Tanete Pituttodong (Gunung tujuh bersusun)
10) Engkong Pitu (Keris berlekuk tujuh)
11) Nambo Pitundappa (Kedalaman tujuh depah)
12) Pitu Tokke Pitu Sassa (Tujuh Tokke dan tujuh Cecak)
13) Anjoro Pitu (Kelapa 7)

14) Belua' bare pitu (Rambut terbelah tujuh)
15) Orang Lanta' Pitu (Tangga beranak tujuh)
16) Mingguling Pempitu Dapurang (Mengelilingi dapur hingga 7 kali)
17) Pitumbongi, Pitungallo (7 hari 7 malam)
b. Bulan Juli adalah bulan saat diundangkannya UU Nomor 29 Tahun 1959

tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi.
c. Bulan dengan posisi urutan 7 berada pada posisi tengah yang diapit oleh 6
bulan sebelumnya dan 6 bulan sesudahnya termasuk bulan Juli itu sendiri
dari 12 bulan dalam setahun.
d. Dengan bulan Juli akan selalu berada pada posisi tengah yang mendekati
kebenaran karena keseimbangan jumlah bulan sebelum dan sesudahnya
dalam setahun.
e. Bulan Juli adalah bulan yang berada pada posisi urutan ke-7 dari 12 bulan
dalam setahun.
f. Tahun 1540, Tahun 1540 adalah tahun terbentuknya kerajaan Mamuju dari
hasil perpaduan dari tiga buah kerajaan di Rante Lisuang Ada' Kurungan
Bassi, yakni Kurri-Kurri, Langgamonar dan Managgallangoleh Pue Tunileo.
Tahun 1540 didasarkan atas pemikiran dan fakta sejarah bahwa pada
tahun tersebut, tercatat dalam sejarah Pelabuhan Kurri-Kurri sebagai
pelabuhan Internasional yang telah menjadi persinggahan Portugis
membawa barang komuditas pada rute Karajaan Siang di Pangkaje'ne
sebelum Gowa dan Manado Tua (Sulawesi Utara).
Tahun 1540 adalah tahun kesepakatan sebagai
kesimpulan hasil seminar Hari Jadi Mamuju yang
diselenggarakan oleh Hipermaju danPersukma Makassar,
berkerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten
Mamuju.
Sebagaimana dengan daerah lainnya, Kabupaten Mamuju juga mempunyai
lambang daerah yang disebut " MANAKARRA " yang berarti "Pusaka yang sakti
atau petunjuk."
Bentuk lambang daerah Mamuju berupa - enam perisai, melambangkan
ketangkasan dan sifat kepahlawanan. Lukisan dasar berupa :

1. Enam buah tali berpilin membatasi bidang - melambangkan persatuan yang
kokoh bagi enam buah kecamatan daerah Kabupaten Mamuju (sekarang
pemekaran daerah menjadi 11 kecamatan).
2. Enam mata rantai - melambangkan ikatan yang kokoh, kuat bagi suku- suku
bangsa yang bersabar mendiami daerah Mamuju.
3. Bintang ini melambangkan bahwa penduduk daerah ini senantiasa
menjunjung tinggi Ketuhanan yang Maha Esa.
Lukisan inti berupa :
a. Setangkai butir padi yang berbiji empat puluh lima dan setangkai kapas yang
berbiji delapan, melambangkan cita kemakmuran berdasarkan Proklamasi 17
Agustus 1945.
b. Pita merah putih yang diatasnya dibalik aksara Manakarra, menggambarkan

bahwa daerah Mamuju yang juga daerah Manakarra adalah bagian dari
Negara Republik Indonesia di Proklamasikan pada 17 Agustus 1945 yang
mengeramatkan Sang Saka Merah Putih.
c. Sebuah tembok yang kokoh, kuat tersusun bertingkat enam pada tengah
dasarnya terdapat sebuah roda yang melambangkan gerak pembangunan
yang menyeluruh dan berencana yang dilaksanakan tahap demi tahap oleh
tenaga manusia menuju kepada pengelolaan secara mekanisasi yang titik
tolaknya diinspirasikan oleh hari 1 Juli 1966 sebagai Hari Kebangkitan Mamuju
yang dijiwai oleh makna yang terkandung di dalam Pancasila.
d. Pada latar belakang lukisan-lukisan menggambarkan daerah Mamuju yang
indah, subur terdiri dari gunung-gunung yang ditumbuhi hutan yang lebat dan
daerah yang luas, dapat dijadikan sawah dan tanah perkebunan. Sedang
perahu-perahu yang berlayar melambangkan alat perhubungan tradisional
antara daerah dan pulau yang dipergunakan di daerah ini.
e. Lukisan gunung Sandapang yang berpuncak tinggi, di atasnya senantiasa
dihiasi dengan awan yang putih melambangkan alam daerah Mamuju secara
khusus dan sebagai cucuran dari cita-cita peningkatan daya juang setinggi
mungkin oleh penduduk dalam rangka melaksanakan masyarakat adil dan
makmur. Sedang awan yang putih tersedia untuk tempat mencatatkan nama
bagi orang yang ingin turut memberikan dharma bhaktinya menuju cita-cita
keadilan dan kemakmuran bagi segenap penduduk.

Mamuju dengan segala yang ada padanya berusaha membangun dan
mengelola kekayaan alamnya setinggi mungkin untuk memperoleh kemakmuran
yang merata bagi setiap penduduk sebagai realisasi dari masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.
B. Gambaran Umum Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Mamuju
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju diawali
dengan melekatnya pada Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah kabupaten
Mamuju yang dipimpin oleh kepala bagian pada saat itu bapak Supratman Nusa
Putra, dimana pada bagian Pemerintahan terdiri beberapa Kepala Sub Bagian
salah satunya adalah Kepala Sub Bagian Pencatatan Sipil . Pada Tanggal
2 Februari 2008 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memiliki kelembagaan
tersendiri yang pada saat itu bernama Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan
Pertanahan yang dipimpin oleh bapak Mas Agung, SH dan pada tanggal 11 Januari
2013 Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Pertanahan dan pada tahun 2015
berubah menjadi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju
dinahkodai oleh bapak Nehru Sagena,S.Ip., M.Si kemudian bapak Suparman,
S.Sos, dan bapak Agung Pattola Mustar Lazim AP, S.Ip sampai sekarang.
C. Keadaan Geografis
Kabupaten Mamuju terletak pada Provinsi Sulawesi Barat. Kabupaten Mamuju
yang beribukota di Mamuju, dengan luas wilayah 4.954.57 Km2, secara
administrasi pemerintahan terbagi atas 11 kecamatan, terdiri dari 88 desa dan 13
kelurahan. Dimana Kecamatan Kalumpang yang paling luas wilayahnya dengan
luas 1.792.55 km² atau 36,18 persen dan Kecamatan Kepulauan Bala- Balakang
kecamatan yang terkecil dengan luas 1.47 km² atau 0.03 persen. Dimana
Kecamatan Tapalang terdiri 7 Desa dan 3 Kelurahan, Kecamatan Tapalang Barat
terdiri 7 Desa, Kecamatan Mamuju terdiri 4 Desa dan 4 Kelurahan, Kecamatan
Simboro terdiri 6 Desa dan 2 Kelurahan, Kecamatan Kepulauan Balabalakang
terdiri 2 Desa, Kecamatan Kalukku terdiri 10 Desa dan 4 kelurahan, Kecamatan
Papalang terdiri 9 Desa, Kecamatan Sampaga terdiri 7 Desa, Kecamatan Tommo
terdiri 14 Desa, Kecamatan Kalumpang 13 Desa dan Kecamatan Bonehau 9 Desa.
Kabupaten Mamuju terletak pada Provinsi Sulawesi Barat pada posisi antara
1˚38’110” - 2˚54’552” Lintang Selatan dan 11˚54’47” - 13˚5’35” Bujur Timur (0˚0’0”
Jakarta = 160˚48’28” Bujur Timur Green Wich). Atau berada di bagiab selatan dari

garis ekuador atau garis kwatulistiwa.
Menurut Data BPS Kab.Mamuju Tahun 2021 kecamatan terluas adalah
Kecamatan Kalumpang dengan luas 1792,55 ha (36,18%), di susul kemudian
Kecamatan Bonehau seluas 870,02 ha (17,56%), Kecamatan Tommo seluas
765,75 ha (15,46%) dan Kecamatan Kalukku seluas 452,65 ha (9,14%),
Kecamatan Tapalang seluas 271,63 ha (5,48%), Kecamatan Mamuju seluas
246,22 ha (4,97%), Kecamatan Tapalang Barat seluas 111,06 ha ( 2,24%),
Kecamatan Simboro seluas 132,06 (2,67%), Kecamatan Sampaga seluas 110,27
ha (2,23%), Kecamatan Papalang seluas 200,89 ha (4,05%), Kecamatan Bala-
Balakang seluas 1,47 ha
Tabel 2.1.
Luas dan Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten di Kabupaten Mamuju
(km²) Tahun 2021
NO KECAMATAN IBUKOTA
KECAMATAN Luas (km²)
1 TAPALANG Gakung 271,63 km
2 TAPALANG BARAT Dungkait 111,06 km
3 MAMUJU Binanga 246,22 km
4 SIMBORO Rangas 132.06 km
5 BALABALAKANG Pulau Salissingan 1,47 km
6 KALUKKU Kalukku 452,65 km
7 PAPALANG Topore 200,89 km
8 SAMPAGA Bunde 110,27 km
9 TOMMO Campaloga 765,75 km
10 KALUMPANG Kalumpang 1792,55 km
11 BONEHAU Bonehau 870,02 km
Sumber : BPS, Kab.Mamuju Dalam Angka Tahun 2022
(0,03%). Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten di kabupaten
Mamuju dapat dilihat dalam tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Letak Kantor Camat Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju
Tahun 2021
NO KECAMATAN LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR
1 TAPALANG 2,85880 118,86634
2 TAPALANG BARAT 2,85392 118,7748
3 MAMUJU 2,67627 118,89056
4 SIMBORO 2,65978 118,8495
5 BALABALAKANG 2,3164 117,2308

6 KALUKKU 2,54229 119,06894
7 PAPALANG 2,42470 119,15955
8 SAMPAGA 2,33443 119,17461
9 TOMMO 2,31577 119,29969
10 KALUMPANG 2,4793 119,4855
11 BONEHAU 2,5056 119,3465
Tabel 2.3.
Batas Wilayah Administrasi Kecamatan di Kabupaten Mamuju
Tahun 2021
BATAS WILAYAH
KECAMATAN UTARA SELATAN BARAT TIMUR

Kec. Simboro Selat Makassar
TAPALANG Dan Kab. Majene dan Kec.Tapalang Kab. Mamasa
Kec. Mamuju Barat
TAPALANG Kec. Tapalang
BARAT Kec. Simboro Selat Makassar Selat Makassar dan Kec. Simboro
MAMUJU Selat Makassar Kec. Tapalang Kec. Simboro Kec. Simboro
SIMBORO Selat Makassar Kec. Tapalang Kec. Tapalang

Kec. Mamuju
Barat
BALABALAKANG Selat Makassar Selat Makassar Selat Makassar Selat Makassar
KALUKKU Kec. Papalang Kab. Mamasa Selat Makassar Kec. Bonehau
PAPALANG Kec. Sampaga Kec. Kalukku Selat Makassar Kec. Bonehau
SAMPAGA Kab. Mamuju Kec. Papalng Selat Makssar Kec. Tommo

Tengah
TOMMO Kab. Mateng Kec. Kalumpang Kec. Sampaga Prov. Sulsel
KALUMPANG Kec. Tommo Prov. Sulsel dan Kec. Bonehau

Kab. Mamasa Prov Sulsel
Kec. Kalukku,
BONEHAU Kec. Kalumpang Kab. Mamasa Kec. Papalang dan Kec. Kalumpang
Kec. Sampaga
Hampir seluruh kecamatan dalam wilayah kabupaten Mamuju dilintasi oleh

sungai dan kecamatan yang paling sering dilewati oleh sungai yaitu kecamatan
Bonehau dengan 12 sungai yang melintasinya.

Tabel 2.4.
Nama-Nama Sungai Tiap Kecamatan di Kabupaten Mamuju
Tahun 2021
KECAMATAN NAMA SUNGAI

S. Tamao, S. Galung, S. Marurinding,
TAPALANG S. Bonde Puteh, S. Taosa, S. Balehanan,
S. Kopeang, S. Anusu, S. Kebanga,
S. Petakeang, S. Air Panas, S. Ahu,
S. Karang Matti, S. Taan,
TAPALANG BARAT S, Pasa’bu, S. Losa, S. Padada, S. Takke,
S. Tamala,S. Sulako, S. Panantai. S. Pindang,
S. Karema, S.Mamuju, S.Tumuki, S.Bone-Bone.,
MAMUJU
S. Rimuku, S. Simboro
S. Sese, S. Simboro, S. Gimbang, S. Kilasi,
SIMBORO
s. Lumandang, S. Malauwa.
BALABALAKANG -
S, Guliling, S. Pure, S. Keang, S. Kabuloang,

KALUKKU
S. Kapaasang, S. Kona, S. Ahuni, S.Ampalas,
S.Gentungan, S.Pare, S.Kalukku.
S.Papalang, S. Paniki, S. Salumasa,
PAPALANG
S. Salubarana,S. Salukayu
SAMPAGA S.Karama, S. Salubarana
TOMMO S. Kanan, S. Sampaga.
S. Pelulasa, S. Sepang, S.Bulo, S. Kaluttun,

KALUMPANG
S. Siraung, S.Tulasi, S.Mabubu.
S. Kalasissi, S. Pelosian, S. Salutiwo,
BONEHAU
S. Salu Denge,S. Atu-Atu, S. Salumitto,
S. Takkesenga, S. Pauang,S. Tabola-bola,
S. Bunana, S. Mappu
Sumber : BPS, Kab.Mamuju Dalam Angka Tahun 2022
Kabupaten Mamuju memiliki wilayah yang berbukit-bukit. Sedangkan untuk

gunung, di Kabupaten Mamuju hanya terdapat di satu kecamatan yaitu
Kecamatan Kalumpang. Nama-nama gunung yang ada di kecamatan tersebut
yakni Gunung Sadapang, Gunung Karataun dan Gunung Karama.
Curah hujan di Kabupaten Mamuju tertinggi pada bulan Desember sebesar

Agustus 629,6 mm3 dengan hari hujan 21 hari. Sedangkan curah hujan
terendah terjadi pada bulan April sebesar 138,2 mm3 dengan jumlah hari hujan
adalah 15 hari. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.5 sebagai berikut :
Tabel 2.5.
Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan Setiap Bulan Di Kabupaten Mamuju
Tahun 2021
BULAN CURAH HUJAN (MM) HARI HUJAN
Januari 229,9 17
Februari 197,4 13
Maret 195,2 17
April 138,2 15
Mei 285 10
Juni 196,3 18
Juli 203,9 16
Agustus 629,6 21
September 317,3 19
Oktober 400,3 20
November 382,2 19
Desember 313,7 24
Sumber BPS Kabupaten Mamuju Dalam AngkaTahun 2021
CURAH HUJAN
700
600
500
400
300
200
100
0
CURAH HUJAN (MM) HARI HUJAN
Grafik 2.1. Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan Setiap Bulan

D. VISI, MISI, TUJUAN , SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Visi dan
Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju
merupakan unsur pelaksana teknis daerah Kabupaten Mamuju yang
melaksanakan tugas dan kewenangan di Bidang Kependudukan dan Pencatatan
Sipil memerlukan visi, misi dan rencana program yang jelas serta strategis untuk
dapat mencapai sasaran tugas dan kewenangan yang diembannya. Adapun Visi
dan misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju adalah
sebagai berikut :
1. Visi
Setiap organisasi harus selalu mempunyai pandangan jauh ke depan agar
dalam bekerja tetap konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta proaktif.
Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis merupakan suatu
langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada
waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya.
Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal.
Oleh karena itu, visi organisasi harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
Untuk menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam memberikan dukungan
yang prima, rumusan visi diharapkan dapat menjadi pedoman dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dengan demikian visi menggambarkan
sesuatu keadaan harapan di masa mendatang, dengan memperhatikan serta
mempertimbangkan permasalahan-permasalahan yang kompleks dan aktual yang
akan dihadapi.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Mamuju Tahun 2022 – 2026 adalah:
“TERWUJUDNYA MASYARKAT MAMUJU KREATIF, EDUKATIF,
RAMAH, ENERGIK DAN NYAMAN”.
Visi tersebut diatas mempunyai makna :
• KREATIF : Makna Kreatif Kondisi Pemerintah dan Masyarakat yang Kreatif

dan inofatif baik dalam Tata Kelola Pemerintahan, Ideologi,
Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Keamanan.

• EDUKATIF : Kondisi Pemerintah dan Masyarakat selalu mengedepankan
Peningkatan Kapasitas sumber daya Manusia yang merata
sehingga mampu menjawab segala tantangan Zaman.
• RAMAH : Kondisi Pemerintah dan masyarakat yang kondusif,

menyelesaikan segala tantangan dan ancaman kehidupan
melalui pendekatan nilai-nilai agama, nilai-nilai moral, dan nilai-
nilai adat.
• ENERGIK : Kondisi Pemerintah dan Masyarakat yang produktif, sehat

jasmani dan Rohani, tegaknya nilai-nilai integritas yang
menjunjung tinggi kejujuran, nurani rasa malu, nurani rasa
bersalah, dan berdosa apabila melakukan penyimpangan-
penyimpangan yang berupa korupsi, kolusi, dan Nepotisme.
• NYAMAN : Kondisi Mamuju yang tentram dan Sejahtera mudah mendapat

akses terhadap segala sumber kehidupan dan Penghidupan.
Sebagai penjabaran visi Pemerintah Kabupaten Mamuju diatas disusunlah
misi pembangunan Kabupaten Mamuju 2022– 2026 dalam rangka mewujudkan
visi Mamuju Keren Yang Maju, Sejahtera, dan Ramah, dengan misi sebagai
berikut:
1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang baik;
2. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Fisik yang Berkelanjutan;
3. Mewujudkan Aksessibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, dan
Kesehatan Sosial.
4. Mewujudkan daerah yang beradab dengan mengedepankan pendekatan
agama, budaya, serta kearifan Lokal.;
5. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah berbasis inovasi dan potensi Lokal.
Dari ke lima misi Kabupaten Mamuju. Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju berkewajiban ikut mendukung terlaksananya
misi yang pertama yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju mengambil peran
sebagai salah satu unsur pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan
dilaksanakan di Kabupaten Mamuju dengan mudah, bersih, terbuka dan efektif.

E. Pemerintahan
a. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas Kepndudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Mamuju,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju, merupakan
unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Mamuju melalui
Sekertaris Daerah.
a) Tugas Pokok
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 06 Tahun 2016 dan
ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Mamuju Nomor 76 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju. Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan bidang Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yang menjadi kewenangan daerah.
b) Fungsi
Peraturan Bupati Mamuju Nomor 76 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sipil Kabupaten Mamuju untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut :
- Perumusan Kebijakan dan pengaturan teknis penyelenggaraan dibidang
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
- Pembinaan dan Sosialisasi penyelenggaraan dibidang Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
- Pelaksanaan kegiatan pelayanan masyarakat dibidang Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
- Pengelolaan dan Penyiapan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
- Pengkoordinasian perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan dibidang Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

c) Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Dalam Peraturan Bupati Mamuju Nomor 76 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekertariat, terdiri dari :
• Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
• Sub Bagian Keuangan
• Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
3. Bidang Administrasi Kependudukan, terdiri dari :
• Seksi Identitas Penduduk
• Seksi Pindah Datang Penduduk
• Seksi Pendataan Penduduk
4. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil , terdiri dari :
• Seksi Kelahiran
• Seksi Perkawinan dan Perceraian
• Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian
5. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, terdiri dari :
• Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
• Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan
• Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi dan
Komunikasi
6. Bidang Pemamfaatan Data dan Inovasi Pelayanan, terdiri dari :
• Seksi Kerjasama
• Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan
• Seksi Inovasi Pelayanan
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. UPT Dinas.
d) Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1. Uraian Tugas Kepala Dinas :
a. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan
melaksanakan urusan pemerintah bidang Administrasi Kependudukan

dan Pencatatan Sipil yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah berdasarkan
pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1),

Kepala Dinas mempunyai Fungsi :
1) Perumusan, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
kegiatan kesekretariat yang menunjang tugas organisasi;
2) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pelayanan
Pendaftaran Penduduk;
3) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pelayanan
Pencatatan Sipil;
4) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pengelolaan
Informasi Administrasi Kependudukan;
5) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pemanfaatan
Data dan Inovasi Pelayanan;
2. Uraian Tugas Sekertaris Dinas :
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 5 dipimpin oleh
Sekretaris, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan
bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub
bagian umum dan kepegawaian, sub bagian perencanaan, evaluasi dan
pelaporan dan sub bagian keuangan serta memberikan pelayanan
administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 5
diatas, Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan;
b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Keuangan;
c. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Umum dan

Kepegawaian;
3. Uraian Tugas Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk :
Mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan
kegiatan dibidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Pelayanan Pendaftaran Penduduk menyelenggarakan fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Identitas
Penduduk;
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Pindah Datang
Penduduk;
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Pendataan
Penduduk;
4. Uraian tugas Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil
Bidang pelayanan pencatatan sipil mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang
Pelayanan Pencatatan Sipil berdasarkan petunjuk yang ada untuk
kelancaran tugas.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 14
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil menyelenggarakan fungsi :
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Kelahiran;
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Perkawinan dan
Perceraian;
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Perubahan Status
Anak;

5. Uraian Tugas Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan :
a. Bidang Pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang
mempunyai tugas sebagaimana di maksud pada pasal 19 dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan
perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang
Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan berdasarkan
petunjuk yang ada untuk kelancaran tugas.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 19 ayat
(1) Bidang Pengelolaan Informasi Admnistrasi Kependudukan
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan perencanaan pengelolaan informasi administrasi
kependudukan yang meliputi sistem informasi administrasi
kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan serta
tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan
komunikasi;
2) Perumusan kebijakan teknis pengelolaan informasi kependudukan
yang meliputi sistem informasi administrasi kependudukan,
pengolahan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan
sumber daya manusia teknologi dan komunikasi:
3) Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengelolaan
informasi administrasi kependudukan yang meliputi sistem informasi
administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data
kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi
informasi dan komunikasi;
4) Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang
meliputi sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan
penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya
manusia teknologi informasi dan komunikasi;
5) Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan informasi
administrasi kependudukan.

c. Uraian tugas Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan :
1) Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan sebagaimana di
maksud pada pasal 22 dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
mempunyai tugas memimpin dan melaksanan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan dibidang pemanfaatan data
dan inovasi pelayanan berdasarkan petunjuk yang ada untuk
kelancaran tugas.
2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 22 ayat (1), Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi
Pelayanan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Kerjasma;
b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang
Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan;
c. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Inovasi
Pelayanan;
3) Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Mempunyai
Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) sebagai berikut
:
a. Merencanakan operasional program dan kegiatan tahunan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,
operasionalisasi dan pelaporannya;
d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;
e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

f. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan dalam lingkup Bidang;
g. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pemanfaatan
Data dan Inovasi Pelayanan dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
h. Melaksanakan penyiapan Penyusunan Perencanaan
Pelaksanaan Fasilitas, pembinaan umum dan koordinasi dibidang
Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan meliputi Kerjasama,
Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan, Inovasi
Pelayanan, monitoring, evaluasi dan dokumentasi ;
i. Melaksanakan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah;
j. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang
pemanfaatan data dan inovasi pelayanan meliputi kerjasama,
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, inovasi
pelayanan, monitoring, evaluasi dan dokumentasi;
k. Melaksanakan pembinaan umum dan koordinasi pelaksanaan
pemanfaatan data dan inovasi pelayanan meliputi kerjasama,
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, inovasi
pelayanan;
l. Melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan dibidang
penyelenggaraan pemanfaatan data dan inovasi pelayanan di
Kabupaten;
m. Melaksanakan penerapan standar pelayanan dan standar
operasional prosedur pelaksanaan tugas;
n. Melaksanakan penilaian prestasi kerja bawahan dalam rangka
pembinaan dan pengembangan karier;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
d. Sumber Daya Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Mamuju.
1) Sumber Daya Manusia.
Dinas Kependudkan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju pada Tahun

2021, dalam melakukan tugas dan fungsi pelayanan pendaftaran penduduk dan
pelayanan pencatatan sipil di Kabupaten Mamuju memiliki sumber daya sebagai
berikut :
a. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah Pegawai keseluruhan yang ada di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju sebanyak 39 Orang, 39 Orang Aparatur
Sipil Negara (ASN) - Orang Tenaga Honorer/Kontrak, - Orang Tenaga Sukarela.
Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel sebagai berikut :
Tabel 2.6
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Tahun 2021
Jumlah
No Pegawai Laki-laki Perempuan %
(Orang)
1 ASN 19 20 39 100
2 Honorer/Kontrak - - - -
3 Sukarela - -
Jumlah 19 20 39 100
Apabila dilihat dari tingkat pendidikan Pegawai Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Tahun 2022, tablet dibawah ini status pendidikan dengan strata
dua sebanyak 2 Orang, strata satu sebanyak 19 Orang dan Sarjana Muda
sebanyak 5 Orang selebihnya SLTA/SMK sebanyak 13 Orang selengkapnya
dapat dilihat table 2.7 dibawah ini :
Tabel 2.7
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Mamuju berdasarkan Pendidikan Tahun 2021
No. Pendidikan Jumlah (orang)
1. Strata 3 (S3) 0
2. Strata 2(S2) 2
3. Strata 1 (S1) 19
4. Sarjana Muda/D3 5
5. SLTA/SMK 13
6. SLTP 0

7. SD 0
Jumlah 39
Grafik 2.2
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Jumlah Orang
SD
SLTP
SLTA/SMK
Sarjana Muda/D3
Strata 1 (S1)
Strata 2 (S2)
Strata 3 (S3)
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Jumlah Orang
Grafik 2.2. Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Tabel 2.7, diatas menunjukkan bahwa tenaga di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, tenaga dengan klasifikasi dan Magister sebanyak 2 Orang, strata
satu sebanyak 19 orang, sarjana muda sebanyak 5 Orang Hal ini sebenarnya yang
perlu mendapat perhatian khusus untuk ditingkatkan pendidikannya yaitu tingkat
SLTA/SMK Sederajat sebanyak 13 Orang.
Tabel 2.8.
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil yang mengikuiti
Pendidikan dan Pelatihan Struktural Tahun 2021
No. Jabatan/Staf Jumlah (orang)
1. Spamen/Diklatpim II 0
2. Spama/Diklatpim III 2

3. Adum/Adumla/Diklat PIM IV 6
4. Kasi/Kasubag. 14
Jumlah 22
Kasi/Kasubag.
Adum/Adumla/Diklat PIM IV
Spama/Diklatpim III
Spamen/Diklatpim II
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Jumlah Orang
Grafik 2.3. Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
mengikuiti Pendidikan dan Pelatihan Struktural Tahun 2021
Tabel 2.8 diatas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, pegawai juga
mendapat pelatihan penjenjangan maupun terdapat non penjenjangan dari 20
Jabatan yang telah mengikuti Diklatpim II sebanyak – Orang, Diklatpim III 2 Orang,
Diklatpim IV 6 Orang, kabid dan Kasi/Kasubag sebanyak 14 orang dan yang belum
mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 12 Orang.. Hal yang masih menjadi
kendala dalam mengikuti penddidkan formal pegawai adalah biaya yang relatif
mahal sehingga sangat sulit diikuti karena keterbatasan dana dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Mamuju. Apalagi pada tahun 2020
anggaran Tahun 2020 mengalami pemangkasan (refocusing) akibat Covid -19
yang membutuhkan anggaran khusus untuk penanganannya.
Dari 39 Orang Jumlah pegawai yang ada di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tahun 2020 terdapat pegawai yang berstatus golongan IV
sebanyak 5 Orang , Golongan III sebanyak 23 Orang Golongan II sebanyak 13
Orang. Golongan I tidak ada. selengkapnya dapat dilihat pada table 2.9 berikut :
Tabel 2.9
Jumlah Pegawa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sipil Tahun
2020 Berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2021
No Golongan Jumlah (Orang)
1 IV 5

2 III 23
3 II 11
4 I 0
Jumlah 39
PEGAWAI BERDASARKAN PANGKAT/GOL

6
0
Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Kategori 4
Seri 1 Seri 2 Seri 3
Grafik 2.4. Jumlah Pegawa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sipil
Tahun 2020 Berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2021
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 76 Tahun 2019

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Mamuju, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju,, maka pengisian formasi
jabatan struktural pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari
Eselon II sebanyak 1 Orang , Eselon III sebanyak 5 Orang, Eselon IV sebanyak 16
Orang dan Staf sebanyak 17 Orang, sedangkan jabatan fungsional belum ada,
selengkapnya dapat dilihat tabel 2.10 dibawah ini :

Tabel 2.10.
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
menduduki Jabatan Struktural Tahun 2021
No. Jabatan/Staf Jumlah (orang)
1. Eselon II 1
2. Eselon III 5
3. Eselon IV 16
4. Staf 17
Jumlah 39
Sumber data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2021

Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat 2,17% Strata 2
(dua), 2,47% Strata I, SLTA 43,47%, D3 6,52%. Dengan Disiplin ilmu yang
berbeda-beda. Dari persentase disiplin ilmu yang dimiliki yang dominan dari
tingkat SLTA dan Strata I dari Ilmu Pemerintahan dan Ekonomi.
Tabel 2.11.
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan
Kesarjanaan/Disiplin Ilmu Tahun 2021
No. KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH (ORANG)
A. Doktor 0
B. Magister
Ilmu Pemerintahan
Adm. Pemerintahan Daerah 0
Administrasi 0
Keuangan Daerah 1
Manajemen 1
Manajemen SDM 0
Perencanaan Wilayah 0
Perencanaan Wilayah Kota 0

Perencanaan Wilayah Pedesaan 0
Pengembangan Wilayah 0
Bisnis Administras 0
Manajemen Sistem Informasi 0
C Sarjana
Ilmu Pemerintahan 3
Ilmu Adm. Negara 1
Ilmu Adm. Pemerintahan
Akuntansi 0
Perencanaan Wilayah Kota 0
Hukum 4
Manajemen informatika Komputer 2
Agama 1
Ekonomi 8
Sarjana Pertanian 1
D. Kesarjanaan/Disiplin Ilmu
Sosial ekonomi Perikanan 0
Tehnik Industri 1
Teknik Sipil 0
Teknik Informatika Komputer 0
Teknik Komputer 1
Statistik 0
E. Sarjana Muda/A.md 1
Komunikasi 0
F. SMA 19
G. SMP 0
H. SD 0
Sumber Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Mamuju
tahun 2021

Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kediplinan ilmu pegawai yang ada di
Dinas Kepndudukan dan Pencatatan Sipil menunjukkan hal yang belum terisi
seperti : Sarjana Akuntansi, Statistik, Komunikasi, dan Perencana, dan ada juga
jurusan teknik Industri, Pertanian, dan Agama yang tidak sesuai disiplin ilmunya.
a. Sarana dan Prasarana Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Mamuju Tahun 2022 sebagai berikut :
Tabel. 2.12.
Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Tahun 2021
NO Uraian Banyaknya Satuan Kondisi
1. Tanah 2.404 M2 Ada

2. Gedung 1 Unit Permanen
3. Gedung 2 Unit Semi Permanen
3. Listrik 1 Jaringan Baik
4. Air 1 Jaringan Baik
5. Telpon Faximle 1 Jaringan Putus
6. Area Parkir 1 Area Baik
7. Ruang Rapat 1 Ruang Baik/semi
permanen
8. Ruang Arsip 1 Ruang Darurat
9. Kendaraan Roda 4 3 Unit Baik
10. Kendaraan Roda 2 12 Unit Baik
11. Meja Rapat 7 Unit Baik
12. AC 6 Unit Baik
13. Komputer PC 21 Unit Baik
14. Komputer Notebook 1 Unit Baik
15. Laptop 10 Unit Baik
16. Meja Kerja 15 Unit Baik
17. Kursi Kerja 29 Unit Baik
18. Jaringan Internet/Wifi 1 Unit Baik
19. Lemari Arsip 4 Unit Baik
20. Kursi Rapat 39 Unit Baik

21. Sofa 1 Unit Baik
22. Proyektor 2 Unit Baik
23. Papan Nama Instansi 1 Buah Baik
24. Tiang bendera 1 Buah Baik
25 Mesin Press 2 Unit Baik
26. Mesin Ketik 1 Buah Baik
27. UPS 5 Unit Baik
28. Lemari Es 1 Unit Baik
29 Dispenser 0 Unit -
30 Handycam 1 Unit Baik
31. Lemari Besi 1 Unit Baik
32. Lemari Kaca 0 Unit -
33. Mesin Hitung 2 Unit Baik
34. Scanner 3 Unit Baik
35. Printer 11 Unit Baik
36. Hardisk Esternal 4 Buah Baik
37. Mouse 2 Buah Baik
38. Kursi Tunggu 3 Buah Baik
39. Televisi 1 Unit Baik
40. Server 3 Unit Baik
41. Instalasi Air bersih 1 Unit Baik
42. Alat Box compression - Unit
Test
43. Lemari Kayu 2 Buah Baik
44. Stavol 1 Buah Baik
45. Bak Air 1 Buah Baik
46. Genset 7 Unit Baik
47. Meja Komputer 4 Unit Baik
48. Gorden 1 Set Baik
49. CCTV 1 Unit Baik
50. Kursi Putar 6 Unit Baik
50. Meja Pelayanan 3 Unit Baik
51. Kawat Duri 1 Unit Baik

52. Kalkulator 2 Unit Baik
53. Sound Sistem 1 Unit Baik
54. Mesin Absensi 1 Unit Baik
55. Sofware 1 Unit Baik
56. Kamar Mandi
3 Unit Baik
Sumber Data Disdukcapil Kab.Mamuju Tahun 2021

F. Akta Kelahiran yang Dikeluarkan Kabupaten Mamuju
Berdasarkan Undang-Undang No.23 Tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan maka kewajiban setiap orang untuk melaporkan setiap peristiwa
kelahiran anak. Pelaporan pencatatan kelahiran anak dimaksudkan adalah :
➢ Pencatatan kelahiran di Indonesia (Pasal 27);
➢ Pencatatan kelahiran di luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Pasal 29);
➢ Pencatatan kelahiran di atas Kapal Laut atau Pesawat Terbang (Pasal 30);
➢ Pencatatan kelahiran yang Melampaui Batas Waktu (pasal 30);
➢ Pencatatan lahir mati (Pasal 33).
Akta kelahiran adalah bukti sah yang autentik mengenai status anak
yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil Kabupaten maupun Kota. Akta
kelahiran sangat bermanfaat diantaranya adalah :
➢ Sebagai wujud pengakuan Negara mengenai segala status;
➢ Sebagai wujud pengakuan Negara segala status individu, status perdata dan
status kewarganegaraan seseorang;
➢ Sebagai bahan rujukan penetapan identitas dalam dokumen lain misalnya
ijazah masuk sekolah TK hingga perguruan tinggi;
➢ Untuk melamar pekerjaan termasuk menjadi anggota TNI atau Polri;
➢ Sebagai rujukan membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga
(KK);
➢ Membuat Surat Izin Mengemudi (SIM);
➢ Membuat Paspor.
Dari beberapa manfaat Akta Kelahiran tersebut maka di sarankan bagi
masyarakat untuk mengurus demi kebaikan putra-putri kita. Pada tahun 2011
jumlah pengurusan akta kelahiran sebanyak

1.249 akta kelahiran, dan pada tahun 2012 sebanyak 3.732 akta kelahiran, pada
data tersebut mengalami peningkatan pengurusan akta kelahiran sekitar 198,80%.
Pada tahun 2013 sebanyak 14.558 akta kelahiran mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya sekitar 290,09%. Pada tahun 2015 sebanyak 27.769 akta
kelahiran mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sekitar 90,75%.
Sedangkan pada tahun 2016 akte kelahiran yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju sebanya 73.410 Akte
Kelahiran.. dan Pada tahun 2017 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mencetak Akte Kelahiran. sebanyak 81.935 Akte Kelahiran dimana laki-laki
sebanyak 42.216 akte dan perempuan sebanyak 39.719 akte. Pada tahun 2018,
mencetak akte Kelahiran sebanyak 92.386 akte kelahiran laki- laki sebanyak
47.490 akte dan Perempuan sebanyak 44.896 Akte. Pada tahun 2019 akte
kelahiran yang terbit sebanyak 53.651 akte kelahiran laki-laki dan perempuan
sebanyak 50.806 akte kelahiran . Untuk tahun 2020 akte kelahiran yang terbit
sebanyak 112.642 yang terdiri dari 57.918 akte kelahiran laki-laki dan untuk
perempuan sebanyak 54. 724 akte kelahiran. Tahun 2021 akte kelahiran yang
terbit sebanyak 124.109 akte yang terdiri 63.851akter kelahiran laki-laki dan untuk
perempuan sebanyak 60.258 akte kelahiran.
Pertumbuhan pengurusan Akta Kelahiran menurut kecamatan di
Kabupaten Mamuju dari tahun 2021 yang terbanyak diurus di Kecamatan Mamuju
mengalami peningkatan sekitar 29.593 Akte disusul kemudian Kecamatan Kalukku
sekitar 25.921 Akte dan Kecamatan Simboro sekitar 16.719 Akte. Sedangkan
kecamatan yang paling sedikit mengurus Akta Kelahiran adalah Kecamatan Bala
Balakang hanya mengalami peningkatan sekitar 1.085 Akte.
Tabel 2.13.
Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan
Di Kabupaten Mamuju Tahun 2017-2021
TAHUN
KECAMATAN
2017 2018 2019 2020 2021
TAPALANG 5.424 6.165 6.952 7.903 8.950
TAPALANG BARAT 3.862 4.354 4.809 5.297 5.746

MAMUJU 20.692 23.038 25.980 27.598 29.593
SIMBORO 9.601 11.104 12.921 14.367 16.719
BALABALAKANG 934 994 1.007 1.054 1.085
KALUKKU 16.442 18.484 21.709 23.341 25.921
PAPALANG 7.874 8.711 9.486 10.241 11.105
SAMPAGA 4.731 5.700 6.446 6.912 7.321
TOMMO 6.430 7.352 8.090 8.568 9.396
KALUMPANG 2.877 3.311 3.594 3.995 4.615
BONEHAU 996 2.319 2.634 3.062 3.658
JUMLAH 27,769 73.410 81.935 104.457 112.642
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Tahun

2017-2021
Gambar 2.5. Grafik Pertumbuhan Pengurusan Akta Kelahiran yang Di Keluarkan

Di Kabupaten Mamuju Tahun 2017-2021

F. Akta Perkawinan, Perceraian dan Isbat di Kabupaten Mamuju
Nikah adalah suatu akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrim dan menimbulkan hak dan kewajiban antara
keduanya, pengertian lainnya adalah salah satu asas pokok hidup yang paling
utama dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna. Pernikahan itu bukan
saja merupakan jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga
dan keturunan, tetapi juga dapat dipandang sebagai satu jalan menuju pintu
perkenalan antara suatu kaum dengan kaum lain, dan perkenalan itu akan menjadi
jalan untuk menyampaikan pertolongan antara satu dengan lainnya. Banyaknya
akte pernikahan yang terbit Disdukcapil Kabupaten Mamuju tahun 2021 sebanyak
39.897 akte (data Disdukcapil tahun 2021
Talaq berasal dari kata “itiaq” menurut bahasa artinya melepaskan atau
meninggalkan sedangkan menurut istilah syara’ talaq berarti melepaskan atau
membatalkan ikatan tali perkawinan yang sah. Tali ikatan perkawinan itu berasal
di tangan suami/laki-laki, maka yang berhak menjatuhkan talaq itu adalah sang
suami, seorang wanita minta cerai kepada suaminya tanpa ada alasan yang jelas,
maka wanita tersebut diharamkan untuk mencium bau surga di akhirat kelak.
Banyaknya akte cerai yang terbit ahun 2021 sebanyak proses 522 akte perceraian
(Sumber Data Disdukcapil tahun 2021). Sedangkan Akte cerai yang dikeluarkan
oleh Pengadilan Agama Mamuju Tahun 2021 sebanyak 350 Akte Cerai. Rujuk
adalah mengembalikan istri yang telah ditalak pada pernikahan yang asal
sebelum diceraikan. Hukum rujuk menurut kata yang mu’tamat adalah syah selain
itu rujuk hukumnya sama hal dengan hukum nikah tetapi pengertian yang
berbeda. Proses rujuk di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Mamuju tahun
2021 tidak ada. Isbat adalah salah satu program pemerintah kabupaten Mamuju
berkerjasama dengan Pengadilan Agama dan Kementerian Agama kabupaten
Mamuju dan Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil. Kabupaten Mamuju
yang mana Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menerbitkan akte
kelahiran, Pengadilan Agama berfungsi untuk menikahkan Pasangan Suami/ Istri
serta KAU adalah menerbitkan buku nikah dan melakukan suatu upaya inovasi
dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat yang sudah menikah secara
agama akan tetapi belum disahkan secara hukum sehingga pasangan suami/istri
tersebut belum memiliki buku nikah oleh karena itu, pemerintah lewat Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan program Ishbat yang pada tahun
2016 sebanyak 257 Pasangan.
Tabel 2.14.
Banyaknya Akte Perkawinan dan Akte Cerai Menurut Jenis Kelamin di
Kabupaten Mamuju Tahun 2021
NO JENIS
KELAMIN PERKAWINAN CERAI
1 2 3 4
1. Laki – Laki 20.069 227
2. Perempuan 19.828 295
JUMLAH 39.897 5.22

Sumber data Disdukcapil Tahun 2021
Chart Title
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
Laki-laki perempuan
Perwakinan Cerai
Grafik 2.6. Banyaknya Akte Perkawinan dan Akte Cerai Menurut Jenis Kelamin di
G. Penduduk
Kota Mamuju adalah ibukota Provinsi Sulawesi Barat dengan luas wilayah
4.954,57 M², jumlah penduduk sebanyak 281.854 Jiwa. Kota Mamuju sampai saat
ini bukanlah sebagai daerah otonom yang memiliki walikota ataupun Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupatem Mamuju pada tahun 2021 berjumlah 30
orang, diantaranya 3 orang berjenis kelamin perempuan dan 27 orang berjenis
kelamin laki-laki. artai politik terbanyak adalah partai Nasdem dengan 11 wakil,
kedua disusul Partai Hati Nurani dan Partai Demokrat masing-masing 4 wakil.
I. Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya adalah proses memanusiakan manusia.
Sedangkan defenisi pendidikan itu sendiri menurut UU Sisdiknas Nomor 20 tahun

2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembankan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Selain itu, dalam Pasal 31 UUD 1945 pasca
amandemen ke-4 pada tahun 2002 dijelaskan bahwa :
a. Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan;
b. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya;
c. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang- kurangnya 20%
dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional;
e. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk membangun peradaban
serta kesejahteraan umat manusia.
Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional, peletak dasar yang
kuat pendidikan nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan generasi
yang akan dating merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam
Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita
memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang
kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977 : 14)
Dari etimologi dan analisis pengertian pendidikan di atas, secara singkat
dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga
tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan
lingkungan masyarakatnya.
Pendidikan merupakan proses yang terus menerus, tidak berhenti. Di
dalam proses pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat karena
manusia (yang terlibat dalam pendidikan ini) adalah subyek dari pendidikan.

Karena merupakan subyek di dalam pendidikan, maka dituntut suatu tanggung
jwab agar tercapai suatu hasil pendidikan yang baik. Jika memperhatikan bahwa
manusia itu sebagai subyek dan pendidikan meletakkan hakikat manusia pada hal
yang terpenting, maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi pribadi.
Maksudnya adalah, manusia sebagai subyek pendidikan harus bebas untuk “ada”
sebagai dirinya yaitu manusia yang berpribadi, yang bertanggung jawab.
Hasil dari pendidikan tersebut yang jelas adalah adanya perubahan pada
subyek-subyek pendidikan itu sendiri. Katakanlah dengan bahasa yang sederhana
demikian, ada perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Tetapi perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses pendidikan itu
tentu saja tidak sesempit itu. Karena perubahan-perubahan itu menyangkut aspek
perkembangan jasmani dan rohani juga.
Melalui pendidikan manusia menyadari hakikat dan martabatnya di dalam
relasinya yang tak terpisahkan dengan alam lingkungannya dan sesamanya. Itu
berarti, pendidikan sebenarnya mengarahkan manusia menjadi insan yang sadar
diri dan sadar lingkungan. Dari kesadaran itu mampu memperbarui diri dan
lingkungannya tanpa kehilangan kepribadian dan tidak tercabut dari akar
tradisinya.
Ada dua faKtor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di
Indonesia yaitu :
➢ Faktor Internal, meliputi jajaran dunia pendidikan;
➢ Faktor Eksternal, adalah masyarakat pada umumnya. Dimana, masyarakat
merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan
yaitu sebagai objek dari pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu sarana meningkatkan sumber daya
manusia (SDM). Salah satu upaya pemerintah daerah dalam rangka
mengembangkan dan meningkatkan SDM melalui pendidikan adalah dengan
mencanangkan program wajib belajar 9 tahun.
Dengan program ini diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang
siap bersaing dalam era globalisasi. Demikian juga dengan Kabupaten Mamuju
yang berupaya menciptakan suatu masyarakat yang berpendidikan. Keadaan
Pendidikan di Kabupaten Mamuju dapat dilihat dari jumlah sekolah dan murid,
mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumberdaya

manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan
kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan harus terus
diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada
penduduk untuk mengenyam pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Untuk mengetahui seberapa banyak
penduduk yang memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari presentase
penduduk menurut partisipasi sekolah. Untuk melihat partisipasi sekolah dalam
suatu wilayah biasa dikenal beberapa indicator untuk mengetahuinya, antara lain :
Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Kasar (APK), serta Angka
Partisipasi Murni (APM).
Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap lembaga
pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang
digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya
bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin
besar jumlah penduduk yang berkesempatan mengenyam pendidikan. Namun
demikian meningkatnya APS tidak selalu dapat diartikan sebagai pemerataan
kesempatan masyarakat untuk mengenyam pendidikan.
Rumus :
• APS (7-12) = (jumlah penduduk berumur 7-12 tahun yang masih sekolah :
jumlah umur 7-12 tahun) X 100)
jumlah umur 19-24 tahun) X 100).
Tabel 2.16
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar(APK) Menurut
Jenjang Pendidikan Tahun 2020 dan 2021
JENJANG ANGKA
ANGKA PARTISIPASI
PENDIDIKAN MURNI (APM) PARTISIPASI
KASAR (APK)
2020 2021 2020 2021
SD/MI/Sederajat 96,03 95,78 109.90 108.16

SMP/MTS/Sederajat 66,76 6678 84,08 82,72
SMA/SMK/MA/Sederajat 60,86 63,13 86,34 90,48
Sumber : BPS Kabupaten Mamuju Dalam Angka Tahun 2021
Berdasarkan tabel 2.17. Angka Partisipasi Murni untuk SD/MI/Sederajat

tahun 2021 95,78%, SMP/MTS/Sederajat sebesar 66,78% SMA/MI/Sederajat
sebesar 63,13% dan untuk Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD/MI/Sederajat
sebesar 108.16%, SMP/MTS/Sederajat sebesar 82,72% dan untuk SMA/SMK/MA/
Sederajat sebesar 90,48% .
SMA/SMK/Sederajat
SMP/MTS/Sederajat
SD/MI/Sederajat
0% 20% 40% 60% 80% 100%
2020 (APM) 2021 (APM) 2020 (APK) 2021 (APK)
Grafik 2.7 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar(APK)
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2020 dan 2021
Fasilitas pendidikan adalah segala sesuatu (alat dan barang) yang

menfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam penyelenggaran pendidikan. Alat
bantu pendidikan disebut jaga sarana pendidikan adalah segala macam peralatan
yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran dan jika
dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang
digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran. Jadi sarana
pendidikan berupa alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan. Sedangkan
pengertian prasarana pendidikan adalah segala macam alat, perlengkapan, atau

benda-benda yang dapat digunakan untuk memudahkan (membuat nyaman)
penyelenggaraan Pendidikan
1. Pendidikan Formal
Dalam UU No.20 tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur
pendidikan terdiri dari pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan
formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai
dari pendidikan dasar, pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi.
Fasilitas pendidikan di Kabupaten Mamuju sejak tahun 2021 tersedia mulai
dari jenjang TK sampai jenjang perguruan tinggi, terdiri ± 10 Perguruan Tinggi,
TK/PAUD negeri sebanyak 2 sekolah dan TK/PAUD swasta sebanyak 85 sekolah,
Sekolah Dasar sebanyak 311 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 29
madrasah, SMP sebanyak 65 sekolah, Madrasah Tsanawiyah 42 madrasah,
SMAN 17 sekolah,SMA Swasta 4 sekolah, SMKN sebanyak 17 sekolah,SMK
Swasta sebanyak 4 sekolah, Madrasah Aliyah Negeri sebanyak 1 Madrasah ,
Madrasah Aliyah Swasta sebanyak 20 Madrasah.
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen secara
tegas menyatakan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga professional berfungsi
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Berdasarkan UU Guru dan Dosen no 14 tahun 2005, PP Nomor 74 Tahun
2008 tentang guru bahwa rasio murid terhadap guru dengan ketentuan bahwa
jenjang pendidikan : (1) TK dengan rasio 15 : 1; (2)
SD dengan rasio 20 : 1; (3) MI dengan rasio 15 : 1; (4) SMP dengan
rasio 20 : 1; (5) MTS dengan rasio 15 : 1; (6) SMA dengan rasio 20 : 1;
(7) MA dengan rasio 15 : 1; (8) SMK dengan rasio 15 : 1; (9) MA dengan rasio 12
: 1.
Tabel 2.18
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru TK/PAUD Negeri
Menurut Kecamatan Tahun 2021
–
KECAMATAN SEKOLAH MURID GURU
Tapalang - - -
Tapalang Barat - - -

Mamuju 2 115 20
Simboro - - -
Kep. - - -
Balabalakang
Kalukku 1 23 8
Papalang - - -
Sampaga - - -
Tommo - - -
Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Jumlah 3 138 28
Sumber Data BPS Mamuju Dalam Angka Tahun 2021
Tabel 2.18 diatas, menjelaskan bahwa jumlah sekolah, murid dan guru
Taman Kanak-Kanak Negeri yang ada di kabupaten Mamuju masih terbatas, yakni
di kecamatan Mamuju sebanyak 2 Unit dan di kecamatan Kalukku sebanyak 1 unit.
Diharapkan kepedulian Pemerintah Daerah untuk mendirikan sekolah-sekolah
Taman Kanak-Kanak di beberapa kecamatan dalam kabupaten Mamuju demi
pemerataan pendidikan usia dini.
Tabel 2.19
Jumlah Sekolah, Murud, dan GuruTaman Kanak-Kanak Swasta Menurut
Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
Tapalang 14 475 54
Tapalang Barat 5 171 14
Mamuju 17 798 104
Simboro 7 217 28
Kep. Balabalakang - - -
Kalukku 10 388 53
Papalang 5 213 18

Sampaga 5 120 21
Tommo 17 500 48
Kalumpang 2 41 5
Bonehau 3 59 10
Jumlah 85 2.875 356
Sumber data BPS Mamuju Dalam Angka Tahun 2021
Tabel 2.19 diatas, dijelaskan bahwa Sekolah Taman Kanak-Kanas Swasta

Sebanyak 85 Unit, sangat membantu pendidikan usia dini di kabupaten Mamuju,
ini disebabkan kesadaran yang tinggi dari pihak-pihak swasta dalam
penyelenggaraan pendidikan usia dini di Kabupaten Mamuju.
Tabel 2.20.
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri
Menurut Kecamatan di Kabupaten MamujuTahun 2021
1 2 3 4
Tapalang 32 2.548 393
Tapalang Barat 22 1.515 193
Mamuju 29 6.081 409
Simboro 30 3.730 300
Balabalakang 8 337 53
Kalukku 57 6.902 563
Papalang 28 2.528 180
Sampaga 14 1.442 94

Tommo 36 2.818 237
Kalumpang 30 1.575 155
Bonehau 20 904 135
Kabupaten 306 30.380 2.658

Mamuju
Grafik 2.8. Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri
Menurut Kecamatan di Kabupaten MamujuTahun 2021.
Tabel 2.21.
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Dasar Swasta Menurut
1 2 3 4
Tapalang - - -
Mamuju 4 1.437 63
Simboro - - -

Balabalakang - - -
Kalukku - - -
Papalang - - -
Sampaga - - -
Tommo - - -
Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Kabupaten Mamuju
4 1.437 63
Tabel 2.21, diatas Sekolah Dasar (SD) Swasta sebanyak 4 unit di kabupaten
Mamuju ini sangat membantu penyelenggaraan pendidikan sehingga anak-anak
didik dapat memilih sekolah swasta dalam menempuh pendidikannya dengan
demikian pula membuka lapangan kerja bagi masyarakat untuk mengajar di
sekolah-sekolah swasta sehingga pemerataan pendidikan dapat tercapai.
Tabel. 2.21
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri
Menurut Kecamatan Tahun 2021

1 2 3 4
Tapalang - - -
Mamuju - - -
Simboro 1 284 29
Balabalakang - - -
Kalukku - - -

Papalang - - -
Sampaga - - -
Tommo - - -
Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Kabupaten Mamuju 1 284 29

Sumber Data BPS Mamuju dalam Angka Tahun 2021
Tabel 2.21 diatas , dijelaskan bahwa Jumlah sekolah Marasah Ibtidaiyah (MI)
Negeri dalam kabupaten Mamuju tepatnya di kecamatan Simboro sebanyak 1 Unit,
masih sangat terbatas ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian
Agama Kabupaten Mamuju untuk mendirikan sekola-sekolah MI Negeri di beberapa
kecamatan dalam rangka meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan berbasis
keagamaan di kabupaten Mamuju.
Tabel 2.22.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta Menurut
1 2 3 4
Tapalang 1 87 10
Mamuju 3 233 32
Simboro 6 610 70
Balabalakang - - -
Kalukku 5 385 58
Papalang 2 142 20

Sampaga 2 322 20
Tommo 1 - -
Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Kabupaten Mamuju
20 1779 210
Tabel 2.22 diatas, menjelaskan jumlah sekolah MI Swasta di kabupaten

Mamuju sebanyak 20 unit sangat membantu penyelenggaraan pendidikan
sehingga anak-anak didik dapat memilih sekolah swasta dalam menempuh
pendidikannya dengan demikian pula membuka lapangan kerja bagi masyarakat
untuk mengajar di sekolah-sekolah swasta sehingga pemerataan pendidikan dapat
tercapai.
800
600
400
200
0 SEKOLAH
SEKOLAH MURID GURU
Grafik 2.9. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta
Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
Tabel 2.24.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri

1 2 3 4

Tapalang 4 946 93
Mamuju 6 2428 165
Simboro 4 611 52
Balabalakang 2 106 13
Kalukku 7 1751 149
Papalang 4 866 64
Sampaga 3 383 40
Tommo 8 1023 81
Kalumpang 9 917 59
Bonehau 6 537 54
Kabupaten Mamuju
57 10194 817
2500
2000
1500
1000
500
0 SEKOLAH
SEKOLAH MURID GURU
Grafik 2.10. Rasio Murid – Guru Sekolah Menengah Pertama

Negeri Menurut Kecamatan di Kabupaten MamujuTahun 2021.

Tabel 2.25.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama Swasta
1 2 3 4
Tapalang - - -
Mamuju 5 432 39
Simboro 1 31 5
Balabalakang - - -
Kalukku 1 421 7
Papalang - - -
Sampaga 2 108 13
Tommo - - -
Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Kabupaten Mamuju 10 992 64

1000
500
0 Sekolah
Sekolah Murid Guru
Grafik 2.11. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama
Swasta Menurut Kecamatan di Kabupaten MamujuTahun 2021

Pada Tabel.2.25 diatas menggambarkan bahwa jumlah sekolah, murid/siswa
dan guru berdasarkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
negeri maupun swasta pada umumnya hampir semua kecamatan di kabupaten
Mamuju hanya saja ada beberapa kecamatan yang belum memiliki sekolah SMP
swasta yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah kabupaten Mamuju yaitu
Kecamatan Balabalakang perlu penambahan Guru sehingga mutu pendidikan
dapat ditingkatkan
Tabel 2.26.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri
1 2 3 4
Tapalang - - -
Mamuju 1 686 64
Simboro - - -
Balabalakang - - -
Kalukku - - -
Papalang - - -
Sampaga - - -
Tommo - - -
Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Kabupaten Mamuju
1 686 64

Bonehau
Tommo
Papalang
Balabalakang
Mamuju
Tapalang
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Sekolah Murid Guru
Grafik 2.12 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru, Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Negeri Menurut Kecamatan di Kabupaten MamujuTahun 2021
Tabel 2.27.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta
1 2 3 4
Tapalang 2 80 29
Mamuju 6 515 72
Simboro 9 734 105
Balabalakang - - -
Kalukku 12 1059 140
Papalang 5 539 61
Sampaga 3 232 38
Tommo 1 99 10
Kalumpang - - -
Bonehau 1 27 9
Kabupaten 41 3400 443
Mamuju

1200
1000
800
600
400
200
0 Sekolah
Sekolah Murid Guru
Grafik 2.13 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Swasta Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
Pada Tabel. 2.27 diatas menggambarkan bahwa jumlah Sekolah murid/siswa dan
guru berdasarkan jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah (Mts) Negeri masih
terbatas akan tetapi dukungan Madrasah Tsanawiyah Swasta memberikan
partisipasi dalam pengembangan pendidikan sehingga pada umumnya hanpir
semua kecamatan di kabupaten Mamuju karena dapat membantu pengembangan
mutu pendidikan.
Tabel 2.28.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas Negeri Menurut
1 2 3 4
Tapalang 2 843 67
Mamuju 3 2169 132
Simboro 1 76 18
Balabalakang - - -

Kalukku 3 1669 95
Papalang 1 254 21
Sampaga 1 162 14
Tommo 2 388 36
Kalumpang 1 118 9
Bonehau 2 227 27
Kabupaten
17 6058 432
Mamuju
2500
2000
1500
1000
500
0 Sekolah
Sekolah Murid Guru
Gambar 2.14. Grafik jumlah sekolah, murid dan guru Sekolah Menengah Atas
Negeri Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
Tabel 2.29.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas Swasta Menurut
Kecamatan di Kabupaten MamujuTahun 2021
Tapalang Barat - -
Mamuju - -
Simboro - -
Balabalakang - -

Kalukku 2 137 6
Papalang 69
1
Sampaga - -
Tommo - -
Kalumpang - -
Bonehau 1 62 8
Kabupaten 268
4 14
Mamuju
150
100
50
0
Guru
Sekolah
Sekolah Murid Guru
Grafik 2.15. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas Swasta
Pada Tabel. 2.29 diatas menggambarkan bahwa jumlah sekolah,

murid dan guru guru berdasarkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) Swasta perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju
karena Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta sangat membantu dalam
peningkatan mutu Pendidikan
Tabel 2.30.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah (MA) Negeri Menurut

1 2 3 4

Tapalang - - -
Mamuju 1 493 36
Simboro - - -
Balabalakang - - -
Kalukku - - -
Papalang - - -
Sampaga - - -
Tommo - - -
Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Kabupaten 1 493 36
Mamuju
600
400
200
0 Sekolah
Sekolah Murid Guru
Grafik 2.16 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah (MA) Negeri
Tabel 2.31.
Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid – Guru Madrasah Aliyah
Swasta Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
KALUKKU SEKOLAH MURID GURU
Tapalang 1 61 20

Mamuju 3 218 37
Simboro 7 349 79
Balabalakang - - -
Papalang 3 155 19
Sampaga 2 137 11
Tommo 1 42 8
Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Kabupaten 23 1579 260

Mamuju
500
400
300
200
100
0
Guru
Sekolah
Sekolah Murid Guru
Gambar 2.17. Grafik Jumlah sekolah, Murid dan guru Madrasah Aliyah (MA)
Swasta Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021.
Pada Tabel. 2. 31 dan Tabel 2.32 diatas menggambarkan jumlah sekolah,

murid dan guru berdasarkan jenjang pendidikan Madrasah Aliyah Negeri belum
mengalami penambahan sekolah masih didominasi di kecamatan Mamuju sebagai
ibukota Kabupaten Mamuju. Akan tetapi untuk rasio murid dan Guru sudah
memenuhi persyaratan. Dan untuk Madrasah Aliyah Swasta jumlah sekolah, murid
dan guru hamper merata di beberapa kecamatan dalam Kabupaten Mamuju

sehingga proses ajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.
Tabel 2.33.
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
1 2 3 4
Tapalang 1 351 30
Mamuju 1 1003 56
Simboro 1 1074 70
Balabalakang - - -
Kalukku 1 98 28
Papalang 1 880 64
Sampaga 1 - -
Tommo 1 106 11
Kalumpang 1 103 9
Bonehau 1 114 16
Kabupaten
9 3941 311
Mamuju

1500
1000
500
0
Guru
Sekolah
Sekolah Murid Guru
Gambar 2.18. Grafik jumlah sekolah, murid dan guru Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun
2021
Tabel 2.34.
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid – Guru Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Swasta Menurut Kecamatan
di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
1 2 3 4
Tapalang 1 61 20
Tapalang
3 172 39
Barat
Mamuju 3 218 37
Simboro 7 349 79
Balabalakang - - -
Kalukku 3 429 47
Papalang 3 155 19
Sampaga 2 137 11
Tommo 1 42 8

Kalumpang - - -
Bonehau - - -
Kabupaten
22 1563 260
Mamuju
600
400
200
0
Sekolah Murid Guru
2.19. Grafik jumlah sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid – Guru Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Menurut Kecamatan di
Dalam meningkatkan SDM tenaga pengajar jenjang SD, SMP dan SMA,
maka peran Perguruan Tinggi dalam meningkat SDM dan Iptek tentu sangat
diperhitungkan. Perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyiapkan sumberdaya
manusia (SDM) yang berkualitas sekaligus sebagai lembaga pengembangan
teknologi perlu mengambil peran dalam mewujudkan Sistem Inovasi Nasional
(SINAS). Melakukan kerjasama yang paling menguntungkan dengan dunia
pendidikan, dunia usaha baik dalam maupun luar negeri sehingga terjalin Link and
Match yang dapat memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran sehingga
Iptek yang diajarkan selalu up to date dan tepat guna dalam penerapan di era
globalisasi.
Perguruan tinggi di Kabupaten Mamuju tahun 2019 berikut terbanyak dosen
pengajarnya adalah Universitas Tomakaka sebanyak 218 dosen, STIE
Muhammadiyah Mamuju sebanyak 117 dosen, STIKES St. Fatimah sebanyak 81

dosen, STIKES Andini Persada sebanyak 37 dosen dan STAI Al-Azhary dan AMIK
Tomakaka masing- masing sebanyak 33 dosen.
Mahasiswa berikut terbanyak di Kabupaten Mamuju tahun 2019 berasal dari
Perguruan Tinggi Universitas Tomakaka sebanyak 5.006 mahasiswa, STIE
Muhammadiyah sebanyak 2.179 mahasiswa, AMIK Tomakaka sebanyak 748
mahasiswa, STIKES St.Fatimah sebanyak 733 mahasiswa, STAI Al-Azhary
sebanyak 343 mahasiswa dan STIKES Andini Persada sebanyak 280 mahasiswa.
Sedangkan alumni berikut terbanyak dari Perguruan Tinggi di Kabupaten
Mamuju tahun 2019 adalah Universitas Tomakaka sebanyak 1.107 mahasiswa,
STIKES St.Fatimah sebanyak 2.356 mahasiswa, STIE Muhammadiyah sebanyak
2.500 mahasiswa, STAI Al-Azhary sebanyak 967 mahasiswa, STIKES Andini
Persada Sebanyak 209 mahasiswa dan AMIK Tomakaka sebanyak 88 mahasiswa
Tabel 2.35.
Banyaknya Dosen dan Mahasiswa Menurut Perguruan Tinggi di Kabupaten
Mamuju Tahun 2021
DOSEN MAHASISWA ALUMNI

PERGURUAN
TINGGI L P JMLH L P JMLH L P JMLH
Universitas
113 105 218 2,536 2,470 5,006 597 510 1,107
Tomakaka
STIKES
Andini Persada 17 20 37 32 248 280 42 167 209
STIKES
37 44 81 132 601 733 482 1,874 2,356
St.Fatimah
STAI Al
29 4 33 168 175 343 434 533 967
Azhary
S 1AMIK
Tomakaka 21 12 33 360 388 748 43 45 88
STIE
Muhammadiyah 79 38 117 1,132 1,047 2,179 525 601 1,126
2. Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan non

formal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah
melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional Pendidikan.
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Kegiatan non formal yang ada di Kabupaten Mamuju tahun 2021 terdiri dari
Program PAUD, keaksaraan fungsional, kesetaraan, kursus dan TBM.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kea rah
pertumbuhan dan 5 perkembangan, yaitu perkembangan moral dan agama,
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan/kognitif
(daya piker, daya cipta), sosio emosional (sikap dan emosi) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai
kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam
Permendiknas No.58 tahun 2009.
Keaksaraan fungsional merupakan suatu pendekatan atau cara untuk
mengembangkan kemampuan seseorang dalam menguasai dan menggunakan
keterampilan menulis, membaca, berhitung, mengamati dan menganalisa yang
berorientasi pada kehidupan sehari-hari serta memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitarnya.
Pendidikan kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur
pendidikan non formal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A
setara SD/MI, Program Paket B setara SMP/MTs, Program dan Paket C setara
SMA/MA yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB),
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau satuan sejenis lainnya.
Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis
pendidikan non formal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar mengajar seperti
halnya sekolah. Perbedaannya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan
dalam waktu pendek dan
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan upaya untuk memperkuat
dan meningkatkan mutu Taman Bacaan Masyarakat agar dapat memaksimalkan
layanan kegiatan membaca dan menulis. TBM merupakan bantuan operasional
penyelenggaraan dan penguatan kelembagaan TBM dengan sasaran penerima
manfaat layanan penduduk/orang dewasa yaitu orang yang mempunyai latar
belakang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

J. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan/atau
perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan.
Pada 1986, WHO dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan,
mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan
sehari-hari, bukan tujuan hidup kesehatan adalah konsep positif menekankan
sumberdaya social dan pribadi serta kemampuan fisik.
Kesehatan sangat penting peranannya dalam upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Indikator untuk melihat majunya
kesehatan diantaranya lengkapnya fasilitas kesehatan dan tercukupinya tenaga
medis yang berkualitas.
Fasilitas kesehatan adalah segala sarana dan prasarana yang dapat
menunjang kepada kesehatan kita, baik kesehatan jasmani maupun kesehatan
rohani. Kita akan semakin bersemangat dalam menjaga kesehatan apabila banyak
fasilitas penunjangnya. Fasilitas kesehatan tersebut tersedia dari yang termurah
sampai yang termahal, dan dari yang paling sederhana (mudah diperoleh) sampai
yang sulit diperoleh.
Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Mamuju dalam periode tahun
2021 Tercatat dari tahun 2021 Rumah Sakit sebanyak 2 unit.
Di Kabupaten Mamuju sampai Tahun 2021 meiliki Rumah Sakit sebanyak 2 Unit,
Rumah Bersalin belum ada, Poliklinik sebanyak 4 Unit Puskesmas sampai tahun
2021 sebanyak 23 Unit, Apotik sebanyak 7, Puskesmas Pembantu sebanyak 27
Unit,
Tabel 2.36.
Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju
Tahun 2021
PUSKESMAS
RUMAH RUMAH PUSKES POLI APOTIK PEMBANTU
KECAMATAN
SAKIT BERSALIN MAS KLINIK
1 2 3 4 5 7 8

Tapalang - - 1 - 1 4
Tapalang - - 2 - - 2
Barat
Mamuju 1 - 2 4 3 2
Simboro 1 - 2 - 1 1
Balabalakang - - 1 - - 2
Kalukku - - 4 - 1 6
Papalang - - 1 - - 1
Sampaga - - 1 - 1 4
Tommo - - 3 - - 4
Kalumpang - - 3 - - 5
Bonehau - - 3 - - 7
Kabupaten 2 - 23 3 7 38
Mamuju
Sumber data BPS Kab. Mamuju tahun 2021
Bonehau
Kalumpang
Tommo
Sampaga
Papalang
Kalukku
Balabalakang
Simboro
Mamuju
Tapalang Barat
Tapalang
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Rumah Sakit Rumah Bersalin Puskesmas

Poli Klinik Apotik Puskesmas Pembantu
Grafik 2.20. Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten

Mamuju Tahun 2021

Tenaga medis merupakan tenaga ahli kedokteran dengan fungsi utamanya
adalah memberikan pelayanan medis kepada pasien dengan mutu sebaik-baiknya
dengan menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran dan etik
yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan.
Setiap tenaga medis harus memenuhi kewajiban sebagai tenaga medis
yang diturunkan dari syarat legal yang tidak melawan hukum, yaitu kewajiban yang
timbul dari sifat perawatan medis. Setiap tenaga medis, harus berpraktek sesuai
dengan standar profesi medis, yaitu bertindak secara teliti dan hati-hati sesuai
dengan standar medis/ketentuan yang baku menurut ilmu kedokteran.
Table 2.37.
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan
TENAGA KESEHATAN
KECAMATAN
DOKTER PERAWAT BIDAN FARMASI AHLI GIZI
1 2 3 4 5 6
Tapalang 1 20 15 - 2
Tapalang Barat 3 19 10 3 6
Mamuju 39 449 148 30 24
Simboro 80 40 159 38 41
Balabalakang - 11 7 1 0
Kalukku 4 72 115 11 19
Papalang 3 17 42 1 2
Sampaga 3 12 7 2 2
Tommo 3 18 56 4 7
Kalumpang 2 26 18 4 6
Bonehau 3 22 23 5 5
Kabupaten
141 701 600 99 114
Mamuju
Sumber BPS Kabupaten Mamuju Dalam Angka Tahun 2021

500
400
300
200
100
0
Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi
Grafik 2.22 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan

Menurut table 2.37 jumlah tenaga kesehatan menurut kecamatan di

Kabupaten Mamuju pada tahun 2021 sebanyak 1.784 Orang, dengan tenaga
kesehatan atau medis terdiri dari dokter sebanyak 141 orang, bidan sebanyak 600
orang, perawat sebanyak 830 , farmasi sebanyak 99 orang dan ahli gizi sebanyak
114 orang

J . AGAMA
Menurut data BPS tahun 2021, jumlah tempat peribadahan di Kabupaten
Mamuju sebanyak 946 buah, yang terdiri dari 552 masjid, 94 musholla, 267 gereja
protestan,16 gereja katolik, 16 pura, dan 1 Vihara
Tabel 2.38.
Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan
GEREJA
KECAMATAN MASJID MUSHOLLAH GEREJA
KRISTEN KATOLIK PURA VIHARA
1 2 3 4 5 6 7
Tapalang 52 5 3 0 0 -
Tapalang Barat
36 8 0 0 0 -
Mamuju 92 16 13 1 1 1
Simboro 85 12 1 0 0 -
Balabalakang 6 - - 0 0 -
Kalukku 130 4 39 3 0 -
Papalang 46 19 13 - 6 -
Sampaga 40 11 4 1 8 -
Tommo 53 17 57 9 7 -
Kalumpang 3 - 79 0 0 -
Bonehau 9 2 58 2 0 -
-

Kabupaten
554 94 267 16 16 1
Mamuju
Sumber BPS Kabpaten Mamuju Dalam Angka Tahun 2021
150
100
50
Masjid Mushollah Gereja Kristen Gereja Katolik Pura Vihara
Gambar 2.23. Grafik Jumlah Tempat Peribadatan menurut Kecamatan di

Menurut data BPS tahun 2021, jumlah penduduk beragama Islam

sebanyak 239.873 Orang, agama Protestan sebanyak 36.831 Orang, agama
Katolik sebanyak 1.810 Orang, agama Hindu sebanyak 2.717 Orang dan agama
Budha sebanyak 111 Orang dan lainnya sebanyak 3 Orang Data ini dapat dilihat
dalam tabel 2.39 sebagai berikut :
Tabel 2.39.
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di
KECAMATAN ISLAM PROTESTAN KATOLIK HINDU BUDHA LAINNYA
1 2 3 4 5 6 8
Tapalang
20.921 313 2 - - 4
Tapalang Barat
11.680 1 - - - -
Mamuju
67.632 2.883 750 98 99 10

Simboro
35.499 572 40 62 12 2
Balabalakang
2.241 - - - - -
Kalukku
53.739 5.317 25 41 - 5
Papalang
23.859 1.918 18 778 - 1
Sampaga
15.863 156 52 4 - 3
Tommo
14.199 6.694 569 1.736 - 2
Kalumpang
306 11.628 4 - - 2
Bonehau
1.933 7.349 350 - - 1
Kabupaten
Mamuju 256.840 36.831 1.810 2.717 111 30
Sumber BPS Kabupaten Mamuju Dalam Angka Tahun 2021

Bonehau
Kalumpang
Tommo
Sampaga
Papalang
Kalukku
Balabalakang
Simboro
Mamuju
Tapalang Barat
Tapalang
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Islam Prostestan Katolik Hindu Budha Lainnya
Gambar 2.32.Grafik Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang

Dianut di Kabupaten Mamuju Tahun 2021

BAB III
PERKEMBANGAN KUANTITAS PENDUDUK
A. JUMLAH DAN PERSEBARAN PENDUDUK

1. Jumlah Penduduk menurut Wilayah Kecamatan dan Jenis Kelamin
Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk di
suatu wilayah. Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
➢ Persebaran penduduk berdasarkan geografis, adalah karakteristik penduduk
menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai dan sebagainya;
➢ Persebaran penduduk secara administrasi pemerintahan, adalah karakteristik
penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh
suatu Negara, misalnya jumlah penduduk di desa A kecamatan B.
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar
merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan
jumlah rata-rata penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan
penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
➢ Faktor Fisiografis;
➢ Faktor Biologis;
➢ Faktor Kebudayaan dan Teknologi.
Kegunaan mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :
➢ Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah;
➢ Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah
atau belum yang bersifat memonitor;
➢ Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan
daerah lain disekitarnya;
➢ Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul
pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin
tinggi.
Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-
daerah yang padat penduduknya terjadi eksploitasi sumber alam secara
berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah

hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian
maupun pemukiman. Pada Tahun 2021 kabupaten Mamuju memiliki luas wilayah
4.954,57 km2 yang secara administrative terbagi ke dalam 11 Kecamatan.
Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Kalumpang dengan
luas 1.792,55 Km2. Sementara kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah
kecamatan Bala - Balakang dengan luas 1,47 Km2. dengan jumlah penduduk
sebanyak 281.481 jiwa dengan proporsi penduduk kecamatan menurut jenis
kelamin tahun 2021 terdiri dari laki-laki sebanyak 144.273jiwa dan perempuan
sebanyak 137.205jiwa.
Penduduk ini tersebar di 11 kecamatan yang masuk wilayah Kab. Mamuju
adalah Kec. Tapalang, Kec.Tapalang Barat, Kec.Mamuju, Kec.Simboro, Kec.
Balabalakang, Kec.Kalukku, Kec.Papalang, Kec.Sampaga, Kec.Tommo,
Kec.Kalumpang, Kec.Bonehau.
Pada table 3.1. terlihat bahwa persebaran penduduk antara kota dan desa
juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di
Kabupaten Mamuju terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi
yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas
wilayahnya terbatas.
Berdasarkan data tabel 3.1, persebaran penduduk lebih terkonsentrasi ke ibukota
kabupaten dan kecamatan yang terdekat dari ibukota Kabupaten Mamuju. Agar
persebaran penduduk bisa merata di seluruh Kabupaten Mamuju, maka
pemerintah harus melakukan beberapa upaya diantaranya :
➢ Pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Mamuju akan mengurangi

jumlah penduduk yang memilih untuk mengadu nasib ke wilayah kecamatan
tertentu, jika pembangunan di kecamatan-kecamatan sudah hamper sama
dengan ibukota kabupaten maka penduduk tidak perlu keluar dari daerahnya;
➢ Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah, tidak terpusat hanya di daerah
tertentu. Dengan demikian, penduduk tidak perlu keluar dari daerahnya untuk
mencari pekerjaan karena di daerahnya sudah tersedia kerja yang bisa
menampung mereka.
➢ Transmigrasi lokal, penduduk yang kurang penduduknya menjadi tujuan
transmigrasi. Pemerintah di sarankan untuk membuat program transmigrasi
Lokal dengan tujuan diantaranya : meratakan persebaran penduduk;

meningkatkan taraf hidup; mengelola Sumber Daya Alam (SDA) di daerah
transmigrasi; pemerataan pembanguan di seluruh wilayah dan meningkatkan
pertahanan dan keamanan wilayah.
Tabel 3.1
Proporsi Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di
JENIS KELAMIN
PENDUDUK
KODE KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
n(Jiwa) (%) n(Jiwa) (%) n(Jiwa) (%)
760201 MAMUJU
33.075 12 32.157 11 65.232 23
760202 TAPALANG
10.888 4 10.354 4 21.242 8
760203 KALUKKU
30.374 11 28.868 10 59.242 21
760204 KALUMPANG
6.259 2 5.682 2 11.941 4
760207 PAPALANG
12.628 4 11.998 4 24.626 9
760208 SAMPAGA
8.082 3 7.950 3 16.032 6
760211 TOMMO
12.272 4 11.073 4 23.345 8
SIMBORO
760212 DAN
KEPULAUAN 18.479 7 17.834 6 36.313 13
TAPALANG
760213
BARAT 6.032 2 5.649 2 11.681 4
760215 BONEHAU
5.004 2 4.579 2 9.583 3
BALA
760216
BALAKANG 1.180 0 1.061 0 2.241 1
KAB.
7602
MAMUJU 144.273 51 137.205 49 281.478 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Mamuju tahun 2021

Jika diperhatikan menurut jenis kelamin terlihat bahwa jumlah penduduk
Jenis kelamin laki- laki lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk jenis
kelamin perempuan. Gambaran ini terlihat diseluruh kecamatan di Kabupaten
Mamuju. Jumlah penduduk kabupaten Mamuju 281.478 jiwa sebanyak dan jumlah
penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Mamuju dengan jumlah penduduk
65.232 jiwa dengan perbandingan laki-laki 33.075 jiwa dan perempuan 32.157Jiwa
sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Bala Balakang
dengan total penduduk hanya 2.241 Jiwa dengan perbandingan laki-laki 1.180Jiwa
dan perempuan 1.061Jiwa.
Tabel 3.2
Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
JENIS KELAMIN PENDUDUK

KODE DESA/KELURAHAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
n(Jiwa) (%) n(Jiwa) (%) (%)
n(Jiwa)
7602011002 BINANGA
10.298 4 10.017 4 20.315 7
7602011003 MAMUNYU
3.608 1 3.422 1 7.030 3
7602012005 BAMBU
6.300 2 6.152 2 12.452 4
7602012006 KARAMPUANG
5.950 2 5.916 2 11.866 4
7602012010 TADUI
2.419 1 2.333 1 4.752 2
7602011012 KAREMA
1.696 1 1.647 1 3.343 1
7602011013 RIMUKU
1.965 1 1.878 1 3.843 1
7602012014 BATU PANNU
839 0 792 0 1.631 1
760201 KEC. MAMUJU
33.075 12 32.157 11 65.232 23
7602021001 GALUNG
2.018 1 1.965 1 3.983 1
7602021002 KASAMBANG
1.407 1 1.394 1 2.801 1
7602022003 OROBATU
895 0 860 0 1.755 1

7602022006 TAKANDEANG
647 0 635 0 1.282 0
7602022009 BELA
1.346 0 1.276 0 2.622 1
7602022010 TAAN
358 0 302 0 660 0
7602022011 TAMPALANG
1.857 1 1.658 1 3.515 1
7602022012 RANTEDODA
1.359 0 1.379 0 2.738 1
7602022013 KOPEANG
580 0 523 0 1.103 0
7602021014 DAYANGINNA
421 0 362 0 783 0
760202 KEC. TAPALANG
10.888 4 10.354 4 21.242 8
7602031001 SINYONYOI
4.298 2 4.001 1 8.299 3
7602031002 BEBANGA
4.310 2 4.062 1 8.372 3
7602031003 KALUKKU
3.647 1 3.491 1 7.138 3
7602032004 SONDOANG
1.808 1 1.819 1 3.627 1
7602032005 BERU-BERU
1.448 1 1.336 0 2.784 1
7602032006 BELANG-BELANG
2.647 1 2.676 1 5.323 2
7602032007 KABULOANG
2.149 1 1.945 1 4.094 1
7602032008 KEANG
2.054 1 2.092 1 4.146 1
7602032009 POKKANG
1.824 1 1.639 1 3.463 1
7602032010 GULILING
1.451 1 1.310 0 2.761 1
7602032011 UHAIMATE
739 0 688 0 1.427 1
7602032012 KALUKKU BARAT
465 0 440 0 905 0
7602032013 PAMMULUKANG
2.590 1 2.536 1 5.126 2
SINYONYOI
7602031014
SELATAN 944 0 833 0 1.777 1
760203 KEC. KALUKKU

30.374 11 28.868 10 59.242 21
7602042001 KALUMPANG
392 0 391 0 783 0
7602042003 KARATAUN
748 0 697 0 1.445 1
7602042004 KARAMA
652 0 562 0 1.214 0
7602042006 SIRAUN
576 0 529 0 1.105 0
7602042007 TUMONGA
469 0 453 0 922 0
7602042010 SALUMAKKI
407 0 373 0 780 0
7602042011 POLIO
384 0 288 0 672 0
7602042012 LIMBONG
549 0 498 0 1.047 0
7602042013 SANDAPANG
556 0 505 0 1.061 0
7602042014 KONDO BULO
408 0 410 0 818 0
7602042015 MAKKALIKI
299 0 275 0 574 0
7602042016 BATU MAKKADA
522 0 420 0 942 0
7602042017 LASA
297 0 281 0 578 0
760204 KEC. KALUMPANG
6.259 2 5.682 2 11.941 4
7602072001 TOABO
2.306 1 2.237 1 4.543 2
7602072002 PAPALANG
3.125 1 2.985 1 6.110 2
7602072003 BONDA
1.804 1 1.652 1 3.456 1
7602072004 TOPORE
1.731 1 1.620 1 3.351 1
7602072005 SALUKAYU
1.189 0 1.170 0 2.359 1
7602072006 SUKADAMAI
415 0 427 0 842 0
7602072007 BODA-BODA
832 0 801 0 1.633 1
7602072008 SISANGO
436 0 393 0 829 0

7602072009 BATU AMPA
790 0 713 0 1.503 1
760207 KEC. PAPALANG
12.628 4 11.998 4 24.626 9
7602082001 BUNDE
2.182 1 2.197 1 4.379 2
7602082002 KALONDING
1.599 1 1.543 1 3.142 1
7602082003 TARAILU
2.062 1 2.105 1 4.167 1
7602082004 SAMPAGA
897 0 828 0 1.725 1
7602082005 TANAMBUAH
324 0 346 0 670 0
7602082006 SALUBARANA
450 0 409 0 859 0
7602082007 LOSSO
568 0 522 0 1.090 0
760208 KEC. SAMPAGA
8.082 3 7.950 3 16.032 6
7602112001 TOMMO
1.365 0 1.267 0 2.632 1
7602112002 CAMPALOGA
1.504 1 1.449 1 2.953 1
7602112003 BUANA SAKTI
874 0 785 0 1.659 1
7602112004 TAMEMONGGA
933 0 874 0 1.807 1
7602112005 TAMMEJARRA
903 0 788 0 1.691 1
7602112006 RANTE MARIO
711 0 639 0 1.350 0
7602112007 MALINO
397 0 365 0 762 0
7602112008 KAKULLASAN
1.591 1 1.401 1 2.992 1
7602112009 LELING
515 0 498 0 1.013 0
7602112010 KALEPU
397 0 374 0 771 0
7602112011 SANDANA
762 0 734 0 1.496 1
7602112012 LELING BARAT
722 0 592 0 1.314 0
7602112013 LELING UTARA

968 0 787 0 1.755 1
7602112014 SALUDENGEN
630 0 520 0 1.150 0
760211 KEC. TOMMO
12.272 4 11.073 4 23.345 8
7602121001 SIMBORO
8.132 3 7.952 3 16.084 6
7602121002 RANGAS
2.879 1 2.735 1 5.614 2
7602122003 BOTTENG
1.125 0 1.057 0 2.182 1
7602122004 SALETTO
2.125 1 1.968 1 4.093 1
7602122005 SUMARE
1.487 1 1.521 1 3.008 1
7602122007 BOTTENG UTARA
1.234 0 1.135 0 2.369 1
7602122008 TAPANDULLU
438 0 395 0 833 0
7602122009 PATI DI
1.059 0 1.071 0 2.130 1
760212 KEC. SIMBORO
18.479 7 17.834 6 36.313 13
7602132001 DUNGKAIT
957 0 925 0 1.882 1
7602132002 LEBANI
998 0 914 0 1.912 1
7602132003 LABUANG RANO
1.403 1 1.374 0 2.777 1
7602132004 PASABU
1.046 0 904 0 1.950 1
7602132005 TANETE PAO
222 0 191 0 413 0
7602132006 PANGASAAN
626 0 583 0 1.209 0
7602132007 AHU
780 0 758 0 1.538 1
KEC. TAPALANG
760213
BARAT 6.032 2 5.649 2 11.681 4
7602152001 BONEHAU
1.335 0 1.252 0 2.587 1
7602152002 SALUTIWO
485 0 392 0 877 0
7602152003 BUTTUADA
922 0 870 0 1.792 1

7602152004 TAMALEA
213 0 211 0 424 0
7602152005 LUMIKA
455 0 416 0 871 0
7602152006 MAPPU
414 0 385 0 799 0
7602152009 BANUADA
393 0 346 0 739 0
7602152010 HINUA
393 0 367 0 760 0
7602152011 KINATANG
394 0 340 0 734 0
760215 KEC. BONEHAU
5.004 2 4.579 2 9.583 3
7602162001 BALA-BALAKANG
736 0 659 0 1.395 1
BALA-BALAKANG
7602162002
TIMUR 444 0 402 0 846 0
KEC. BALA
760216 1.180 0 1.061 0 2.241 1
BALAKANG
7602 KAB. MAMUJU 144.213 51 137.068 49 281.281 100
Sumber Data Disdukcapil Kab. Mamuju Tahun 2021
B. PENDUDUK MENURUT KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
2. Jumlah dan Proporsi Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin
Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam
membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk
sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing, baik kebutuhan
pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan lain sebagainya.
Setiap kelompok umur memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, misalnya
kelompok bayi dan balita, mereka lebih membutuhkan asupan gizi yang baik dan
perawatan kesehatan. Bagi para penduduk Tapalang perempuan remaja
misalnya, mempunyai kebutuhan untuk meningkatkan status kesehatan agar
ketika memasuki usia perkawinan tidak terkena anemia. Sedangkan kelompok
penduduk usia lanjut juga membutuhkan pelayanan berkaitan dengan kesehatan
dan lain-lain.
Pada tabel 3.3 usia produktif, kelompok umur 15-65 tahun menunjukkan
jumlah paling banyak dibanding kelompok umur di atasnya. Diduga penduduk
kelompok umur ini adalah usia sekolah menengah atas hingga lanjut ke perguruan
tinggi atau pencari kerja, yang masuk ke Kabupaten Mamuju untuk menuntut ilmu

dan mencari kerja karena fasilitas pendidikan dan lapangan kerja cukup memadai
tersedia di semua kecamatan di Kabupaten Mamuju. Sedangkan untuk penduduk
lansia (umur 65 ke atas), menunjukkan proporsi yang masih kecil yaitu 5,589 Jiwa.
Namun dimasa depan proporsi penduduk lansia akan terus merambat naik, karena
pergeseran umur penduduk serta usia harapan hidup yang semakin meningkat.
Pertambahan jumlah penduduk lansia ini harus mulai diantisipasi dari sekarang,
karena kelompok ini akan terus membesar di masa depan, sehingga diperlukan
kebijakan seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pelayanan lansia serta kebutuhan
sosial dasar lainnya.
Bila dikaitkan dengan umur median penduduk, maka penduduk Kabupaten
Mamuju termasuk dalam kategori penduduk intermediate. Dimana umur median
penduduk Kabupaten Mamuju Tahun 2020 adalah 25 tahun yang berarti setengah
penduduk Kabupaten Mamuju.
Tabel 3.3
Proporsi Penduduk Kecamatan Menurut Jenis Kelamin dan Umur Median di
JENIS KELAMIN UMUR
PENDUDUK
KODE KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN MEDIAN
n(JIWA) (%) n(JIWA) (%) n(JIWA) N(JIWA) (%)
760201 MAMUJU 11,75 11,42 65.232 23,17 25

33.075 32.157
760202 TAPALANG 3,87 3,68 21.242 7,55 23

10.888 10.354
760203 KALUKKU 10,79 10,26 59.242 21,05 24

30.374 28.868
760204 KALUMPANG 2,22 2,02 11.941 4,24 26

6.259 5.682
760207 PAPALANG 4,49 4,26 24.626 8,75 26

12.628 11.998
760208 SAMPAGA 2,87 2,82 16.032 5,7 29

8.082 7.950
760211 TOMMO 4,36 3,93 23.345 8,29 27

12.272 11.073

760212 SIMBORO 6,56 6,34 36.313 12,9 24
18.479 17.834
TAPALANG
760213 2,14 2,01 11.681 4,15 22
BARAT 6.032 5.649
760215 BONEHAU 1,78 1,63 9.583 3,4 27

5.004 4.579
BALA
760216 0,42 0,38 2.241 0,8 23
BALAKANG 1.180 1.061
KAB.
7602 144.273 51,26 137.205 48,74 281.478 100 25
MAMUJU
Sumber Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Tahun
2021
Jumlah Penduduk kecamatan menurut jenis kelamin dan umur median di
kabupaten Mamuju adalah 25 tahun. Hal ini harus menjadi perhatian karena 5
tahun mendatang kelompok ini akan menjadi entry tenaga kerja baru, yang
memerlukan skill dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai baik
keterampilan maupun etos kerja dan kepribadian. Untuk memperoleh hal tersebut,
diperlukan asupan gizi yang cukup, pendidikan yang memadai serta lingkungan
pergaulan yang cukup, baik di rumah maupun di masyarakat. Sehingga ketika
mereka memasuki pasar kerja, mampu memperoleh peluang kerja yang tersedia.
Disisi yang lain Pemerintah Kabupaten Mamuju harus mampu pula menciptakan
pasar kerja yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.
3. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Rasio Jenis Kelamin (sex ratio) adalah suatu angka yang menunjukkan
perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk
perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam
banyaknya jumlah penduduk laki-laki per 100 jumlah penduduk perempuan. Data
ratio jenis kelamin ini berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan
yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan laki- laki
dan perempuan secara adil. Selain itu, informasi rasio jenis kelamin juga penting
diketahui oleh para politik, terutama untuk meningkatkan keterwakilan perempuan
dalam parlemen.

Tabel 3.4.
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Penduduk Menurut Kecamatan Di
JENIS KELAMIN
PENDUDUK RASIO
KODE KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JENIS
KELAMIN
n(JIWA) (%) n(JIWA) (%) n(JIWA) (%)
760201 MAMUJU 11,75 11,42 23,17 102,85

33.075 32.157 65.232
760202 TAPALANG 3,87 3,68 7,55 105,16

10.888 10.354 21.242
760203 KALUKKU 10,79 10,26 21,05 105,22

30.374 28.868 59.242
760204 KALUMPANG 2,22 2,02 4,24 110,15

6.259 5.682 11.941
760207 PAPALANG 4,49 4,26 8,75 105,25

12.628 11.998 24.626
760208 SAMPAGA 2,87 2,82 5,7 101,66

8.082 7.950 16.032
760211 TOMMO 4,36 3,93 8,29 110,83

12.272 11.073 23.345
760212 SIMBORO 6,56 6,34 12,9 103,62

18.479 17.834 36.313
TAPALANG
760213 2,14 2,01 4,15 106,78
BARAT 6.032 5.649 11.681
760215 BONEHAU 1,78 1,63 3,4 109,28

5.004 4.579 9.583
BALA
760216 0,42 0,38 0,8 111,22
BALAKANG 1.180 1.061 2.241
KAB.
7602 144.273 51,26 137.205 48,74 281.478 100 105,15
MAMUJU
Sumber Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Tahun
2021
Tabel 3.5

Penduduk Menurut Kecamatan, Muda (0-14), Produktif(15-64) dan Tua(=65)
Di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
JENIS KELAMIN
USIA NON PENDUDUK PERSEN
NO. PRODUKTIF DAN L P
PRODUKTIF
n(JIWA) n(JIWA) n(JIWA) (%)
00-14 Tahun (Usia

1 81.570 28,98
Muda/Non Produktif) 42.457 39.113
15-64 Tahun (Usia

2 188.294 66,89
Produktif) 95.789 92.505
>=65 Tahun (Usia

3 11.614 4,13
Tua/Non Produktif) 6.027 5.587
JUMLAH 144.273 137.205 281.478 100
Sumber Data BPS Kabupaten Mamuju dalam Angka Tahun 2021
Tabel 3.6
Penduduk Menurut Kecamatan Persentase Rasio Usia Produktif (15-64) Di
USIA PRODUKTIF (15-64) PERSENTASE
TAHUN RASIO
KECAMATAN
KODE L P PENDUDUK
PERSEN RASIO
n(JIWA) n(JIWA) n(JIWA)
760201 MAMUJU 15,45 46,97

21.830 21.669 43.499
760202 TAPALANG 4,98 48,23

7.146 6.866 14.012
760203 KALUKKU 13,94 48,28

19.938 19.289 39.227
760204 KALUMPANG 2,89 43,13

4.282 3.847 8.129
760207 PAPALANG 5,98 43,27

8.551 8.275 16.826
760208 SAMPAGA 3,95 40,33

5.554 5.564 11.118
760211 TOMMO 5,71 42,64

8.347 7.719 16.066

760212 SIMBORO 8,43 50,61
12.035 11.695 23.730
TAPALANG
760213 2,6 56,21
BARAT 3.773 3.549 7.322
760215 BONEHAU 2,45 35,93

3.560 3.328 6.888
BALA
760216 0,52 50,51
BALAKANG 773 704 1.477
KAB.
7602 95.789 92.505 188.294 66,89 46,52
MAMUJU
Sumber Data BPS Kabupaten Mamuju dalam Angka Tahun 2021
Berdasarkan table 3.6 nampak bahwa Rasio Usia Produktif (15-64)) di

Kabupaten Mamuju adalah 188.294 yang terdiri laki-laki sebanyak 95.789 jiwa
dan perempuan sebanyak 92.505 jiwa yang berarti bahwa dari setiap 100
penduduk perempuan terdapat 103-104 orang penduduk laki-laki. Jika dilihat dari
tabel Kec. Mamuju menempati rasio usia produktif (15-64) sebanyak 43.227 Jiwa
yang terdiri dari laki-laki sebanyak 19.938 jiwa dan perempuan sebanyak 21.669
jiwa, selanjutnya Kec. Kalukku sebanyak 39.941 Jiwa yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 20.278 jiwa dan perempuan sebanyak 19.289 jiwa disusul Kec. Simboro
sebanyak 23.720 yang terdiri laki-laki sebanyak 12.035 jiwa dan perempuan
sebanyak 11.695 jiwa dan paling terendah adalah kecamatan Balabalakang
dengan rasio usia produktif (15-64) sebanyak 1.477 jiwa yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 773 jiwa dan perempuan sebanyak 704 jiwa. Hal ini berarti bahwa rasio
usia produktif (15-64) jumlah penduduk laki-laki di setiap kecamatan lebih banyak
daripada perempuan.
C. KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL
4. Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi
Pendidikan dalam Kamus Besar Indonesia (2008) yaitu proses perubahan
sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 1 Tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Sisdiknas,
2003).
Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang
atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat atau
penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Hasbullah, 2008).
Menurut Basrowi (2010), pendidikan mempunyai tugas menyiapkan
sumberdaya manusia untuk pembangungan. Derap langkah pembangunan selalu
diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Sementara menurut Muliani (2009),
perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak
pernah terpikirkan sebelumnya. Tingginya rata-rata tingkat pendidikan masyarakat
sangat penting bagi kesiapan bangsa menhadapi tantangan global di masa depan.
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau
masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam
perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam hal kesehatan. Tingkat
pendidikan formal membentuk nilai bagi seseorang terutama dalam menerima hal
baru (Suhardjo, 2007) Menurut Notoatmodjo (2003) tingkat pendidikan dapat
dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu, seperti :
a. Pendidikan dasar awal selama 9tahun meliputi SD/sederajat, SLTP/sederajat.
b. Pendidikan lanjut :
1) Pendidikan minimal 3 tahun meliputi SMA atau sederajat, dan
2) Pendidikan tinggi meliputi diploma, sarjana, magister, doctor dan spesialis
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Tabel 3.7
Penduduk Menurut Kecamatan, Pendidikan ditammatkan berdasarkan Jenis
JENIS KELAMIN PENDUDUK
PENDIDIKAN
NO. L P
TERAKHIR
TIDAK/BLM
1 19,54 18,15 37,69
SEKOLAH 54.994 51.099 106.093

BELUM TAMAT
2 6,35 6,03 12,38
SD/SEDERAJAT 17.871 16.964 34.835
TAMAT
3 9,85 9,92 19,77
SD/SEDERAJAT 27.713 27.936 55.649
4 SLTP/SEDERAJAT 5,01 4,89 9,9

14.108 13.764 27.872
5 SLTA/SEDERAJAT 7,59 6,23 13,82

21.361 17.548 38.909
6 DIPLOMA I/II 0,23 0,35 0,58

658 983 1.641
AKADEMI/DIPLOMA
7 0,34 0,81 1,15
III/SARJANA MUDA 953 2.274 3.227
DIPLOMA
8 2,14 2,24 4,38
IV/STRATA I 6.033 6.306 12.339
9 STRATA-II 0,2 0,11 0,31

561 323 884
10 STRATA-III 0,01 0 0,01

21 8 29
JUMLAH 144.273 51,26 48,74 100

137.205 281.478
Sumber Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Mamuju Tahun 2021
Tabel 3.8
Penduduk Belum Sekolah dan Belum Tammat SD/Sederajat serta Tammat
SD/Sederajat Mensurut Kecamatan dan Jenis kelamin
JENIS PENDIDIKAN
BELUM TAMAT
TIDAK/BELUM SEKOLAH TAMAT SD/SEDERAJAT
KODE KECAMATAN SD/SEDERAJAT
JUMLA JUML
LK PR LK PR LK PR JUMLAH
H AH
760201 MAMUJU 11,944 11,098 23,042 3,587 3,358 6,945 4,447 4,609 9,056
760202 TAPALANG 4,329 3,979 8,308 1,508 1,485 2,993 1,904 1,972 3,876
760203 KALUKKU 11,808 10,689 22,497 4,178 3,932 8,11 6,875 7,022 13,897
760204 KALUMPANG 2,588 2,364 4,952 911 864 1,775 1,329 1,333 2,662
760207 PAPALANG 4,765 4,52 9,285 1,844 1,735 3,579 3,009 2,962 5,971

760208 SAMPAGA 2,641 2,569 5,21 1,1 1,077 2,177 2,284 2,361 4,645
760211 TOMMO 4,161 3,705 7,866 1,507 1,431 2,938 3,282 3,081 6,363
760212 SIMBORO 6,595 6,519 13,114 2,461 2,33 4,791 2,653 2,687 5,34
760213 TAPALANG BARAT 2,609 2,442 5,051 831 834 1,665 1,292 1,327 2,619
760215 BONEHAU 1,502 1,383 2,885 752 710 1,462 1,103 1 2,103
760216 BALA BALAKANG 500 453 953 217 193 410 284 277 561
7602 KAB. MAMUJU 53,442 49,721 103,163 18,896 17,949 36,845 28,462 28,631 57,093
Sumber Data Disdukcapil Kabupaten Mamuju Tahun 2021
Tabel 3.9
Penduduk Tammat SLTP dan SLTA/Sederajat menurut Kecamatan dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
JENIS PENDIDIKAN
SLTP/SEDERJAT SLTA/SEDERAJAT
KODE KECAMATAN
JUMLA
L P L P JUMLAH
H
760201 MAMUJU 2,784 3,103 5,887 6,899 5,988 12,887
760202 TAPALANG 1,07 1,077 2,147 1,571 1,172 2,743
760203 KALUKKU 3,248 3,131 6,379 3,79 3,206 6,996
760204 KALUMPANG 670 598 1,268 641 439 1,08
760207 PAPALANG 1,237 1,19 2,427 1,341 1,122 2,463
760208 SAMPAGA 1,053 1,024 2,077 902 765 1,667
760211 TOMMO 1,468 1,309 2,777 1,531 1,077 2,608
760212 SIMBORO 1,36 1,278 2,638 2,981 2,287 5,268
TAPALANG
760213 493 440 933 608 423 1,031
BARAT
760215 BONEHAU 788 701 1,489 727 619 1,346
BALA
760216 96 61 157 67 63 130
BALAKANG
7602 KAB. MAMUJU 14,267 13,912 28,179 21,058 17,161 38,219
Sumber Data Disdukcapil Tahun 2021

Tabel 3.10
Penduduk Tammat Diploma I/II dan Akademi Diploma III/Sarjana Muda serta
Strata I Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
JENIS PENDIDIKAN
KODE KECAMATAN DIPLOMA I/II AKADEMI/D3/SARMUD DIPLOMA IV/STRATA I
LK PR JUMLAH LK PR JUMLAH LK PR JUMLAH
760201 MAMUJU 164 337 501 393 906 1,299 2,759 2,754 5,513
760202 TAPALANG 114 146 260 55 134 189 390 373 763
760203 KALUKKU 122 189 311 114 296 410 603 637 1.240
760204 KALUMPANG 29 12 41 21 57 78 133 108 241
760207 PAPALANG 41 73 114 34 108 142 228 195 423
760208 SAMPAGA 16 35 51 32 67 99 124 127 251
760211 TOMMO 38 47 85 60 108 168 224 231 455
760212 SIMBORO 93 125 218 182 414 596 1,225 1,358 2,583
TAPALANG
760213 46 30 76 19 32 51 109 118 227
BARAT
760215 BONEHAU 28 27 55 24 47 71 111 111 222
BALA
760216 6 6 12 7 7 14 11 13 24
BALAKANG
KAB.
7602 697 1,027 1,724 941 2,176 3,117 5,917 6,025 11,942
MAMUJU
Tabel 3.11
Penduduk Tammat Strata II dan Strata III menurut Kecamatan dan Jenis
JENIS PENDIDIKAN
KODE KECAMATAN STRATA II STRATA III
L P JUMLAH L P JUMLAH
760201 MAMUJU 343 174 517 12 4 16
760202 TAPALANG 15 10 25 0 0 0
760203 KALUKKU 29 14 43 0 0 0

760204 KALUMPANG 5 1 6 0 0 0
760207 PAPALANG 2 4 6 0 0 0
760208 SAMPAGA 2 3 5 0 0 0
760211 TOMMO 6 3 9 1 0 1
760212 SIMBORO 157 84 241 5 1 6
TAPALANG
760213 2 3 5 0 0 0
BARAT
760215 BONEHAU 2 2 4 0 0 0
KAB.
7602 563 298 861 18 5 23
MAMUJU
600
400
200
0 STRATA II
STRATA II STRATA III
Grafik 3.1 Penduduk Tammat Strata II dan Strata III menurut Kecamatan dan
Dari tabel 3.11 jumlah penduduk tammat Strata II dan Strata III menurut
kecamatan , bahwa kesadaran menempuh pendidikan Starata II masih kecamatan
Mamuju masih tinggi yaitu sebanyak 517 orang yang terdiri dari jenis kelamin laki-
laki sebanyak 343 orang dan perempuan 174 orang begitu pula dengan strata III
sebanyak 16 Orang , jenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang dan perempuan
sebanyak 4 orang, sedangkan Kecamatan Bonehau merupakan kecamatan yang
masih terendah dalam Pendidikan Strata II dan Strata III yaitu sebanyak 4 orang,
jenis kelamin laki-laki sebanyak 2 orang dan perempuan sebanyak 2 orang, dan
untuk strata III kecamatan ini belum menghasilkan sarjana yang berkualifikasi
doktor. Tamat sekolah didefenisikansebagai jenjang pendidikan yang telah
berhasil diselesaikan oleh seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau Surat

Tanda Tamat Belajar (STTB).
Proporsi penduduk Kabupaten
Mamuju menurut jumlah penduduk berumur
usia 7 samapai 16 tahun yang tidak/belum
sekolah pada tahun 2021 sebanyak 49.286
Jiwa yang dapat dilihat pada tabel. 3.12
sebagai berikut :
Tabel 3.12
Penduduk Usia 7 Sampai 16 Tahun Tidak Belum Sekolah menurut
Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
USIA 7 SAMPAI 16 TAHUN
PENDUDUK
TIDAK/BELUM SEKOLAH
KODE KECAMATAN L P
n(JIW n(JIW
(%) (%) n(JIWA) (%)
A) A)
760201 MAMUJU 5,721 5,55 5,299 5,14 11.020 10,68
760202 TAPALANG 2,215 2,15 1,931 1,87 4,146 4,02
760203 KALUKKU 5,714 5,54 5,197 5,04 10,911 10,58
760204 KALUMPANG 1,153 1,12 1,049 1,02 2,202 2,13
760207 PAPALANG 2,273 2,20 2,078 2,01 4,351 4,22
760208 SAMPAGA 1,308 1,27 1.170 1,13 2,478 2,40
760211 TOMMO 2,185 2,12 1,898 1,84 4,083 3,96
760212 SIMBORO 2,903 2,81 2,831 2,74 5,734 5,56
TAPALANG
760213 1,257 1,22 1,147 1,11 2,404 2,33
BARAT
760215 BONEHAU 778 0,75 709 0,69 1,487 1,44
BALA
760216 258 0,25 212 0,21 470 0,46
BALAKANG
KAB.
7602 25,765 24,98 23,521 22,80 49,286 47,77
MAMUJU
Sumber data Disdukcapil Kab. Mamuju Tahun 2021

Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Mamuju perlu
memperhatikan kondisi di atas, mengingat bahwa pendidikan merupakan salah
satu indikator untuk menggambarkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Mamuju.
Peningkatan pendidikan vokasional (merupakan pendidikan

untuk penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
mempunyai nilai ekonomis), akses ke pendidikan terutama
untuk penduduk miskin, perlu dilakukan mengingat bahwa
sebagian besar peluang kerja membutuhkan tenaga terdidik
yang memiliki keterampilan khusus.
Tingkat pendidikan secara signifikan mempengaruhi penduduk angkatan kerja dan
penduduk bukan angkatan kerja. Membicarakan angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja, sebenarnya berhubungan erat dengan jumlah penduduk.
Ukuran besar-kecilnya angkatan kerja sangat
dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk
yang sudah memasuki usia kerja. Defenisi
angkatan kerja adalah penduduk yang memasuki
usia kerja, baik
yang sudah bekerja, belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Menurut ketentuan Pemerintah Republik Indonesia,
penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah mereka yang berusia minimal
15 tahun ke atas sampai 65 tahun. Namun, tidak semua penduduk yang memasuki
usia tadi disebut angkatan kerja. Sebab penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan
ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja, seperti ibu rumah
tangga, pelajar dan mahasiswa, serta penerima pendapatan (pensiun).
Selain jumlah penduduk, pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh
struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin, usia penduduk dan tingkat
pendidikan. Makin banyak komposisi jumlah penduduk dalam suatu Negara,
semakin tinggi pula angkatan kerja di Negara tersebut itu.
Mengapa? Karena ibu rumah tangga tidak digolongkan

sebagai tenaga kerja. Sementara usia penduduk
berpengaruh pada jumlah angkatan kerja suatu Negara.
Semakin besar jumlah penduduk yang berusia produktif,
maka semakin tinggi pula angkatan kerjanya.

Selanjutnya, semakin rendah tingkat pendidikan penduduk suatu Negara, maka
akan semakin rendah pula angkatan kerjanya, sebab saat ini tingkat pendidikan
adalah salah satu syarat untuk memasuki dunia kerja.
Berkaitan dengan syarat memasuki dunia kerja, selain
tingkat pendidikan terdapat kriteria lain yang ditetapkan
perusahaan atau instansi dalam menerima calon tenaga
kerja, seperti :
a. Jenis pendidikan;
b. Keahlian khusus;
c. Pengalaman kerja;
d. Kesehatan; dan
e. Sikap dan kejujuran.
Berdasarkan tabel 3.13. penduduk usia 4 sampai 18 tahun usia Pendidikan
sekolah menurut kecamatan dan jenis kelamin pada tahun 2020 dapat dilihat pada
taber 3.13 berikut :
Tabel 3.13
Penduduk Usia 4 Sampai 18 Tahun Usia Pendidikan Sekolah menurut
Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
UMUR 4 SAMPAI 18 TAHUN PADA USIA PENDIDIKAN PENDUDUK
KODE KECAMATAN UMUR 4 - 6 UMUR 7 – 12 UMUR 13 - 15 UMUR 16 - 18
LK PR LK PR LK PR LK PR n(JIWA) (%)
760201 MAMUJU 2,061 1,897 4,224 3,872 2,173 2.060 2,053 1,938 20,278 7,21
760202 TAPALANG 624 568 1,453 1,312 875 801 898 829 7.360 2,62
760203 KALUKKU 1,884 1,646 3,997 3,688 2,097 1,942 2,246 2,068 19,568 6,96
760204 KALUMPANG 271 275 777 710 446 415 410 367 3,671 1,31
760207 PAPALANG 695 649 1,506 1,359 820 771 883 860 7,543 2,68
760208 SAMPAGA 433 403 923 818 440 427 479 459 4,382 1,56
760211 TOMMO 658 577 1,525 1,315 771 675 837 752 7.110 2,53
760212 SIMBORO 1,194 1,099 2,192 2.180 1,151 1,076 1,143 1,054 11,089 3,94
TAPALANG
760213 407 351 843 810 483 470 496 441 4,301 1,53
BARAT
760215 BONEHAU 237 199 529 440 294 312 366 343 2.720 0,97
760216 BALA BALAKANG 61 70 182 159 108 75 83 79 817 0,29
7602 KAB. MAMUJU 8,525 7,734 18,151 16,663 9,658 9,024 9,894 9,19 80,586 31,60

Dari tabel 3.13 diatas, dijelaskan bahwa jumlah penduduk usia 4 sampai 18
tahun pendidikan sekolah menurut kecamatan sebanyak 80.586 Jiwa yang masih
di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki sebanyak 46.228 Jiwa dan perempuan
sebanyak 42.551 Jiwa. Pengangguran ini terjadi karena angkatan kerja tersebut
belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal atau
dikarenakan faktor malas mencari pekerjaan atau malas bekerja. Pengangguran
juga disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya. Penduduk yang bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10
tahun keatas dan selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumah
tangga dan lainnya, serta tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan
dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan.
alam perencanaan pembangunan, data mengenal ketenagakerjaan memegang
peranan penting. Tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan
direncanakan dan dilaksanakan. Semakin lengkap dan tepat data mengenai
ketenagakerjaan yang tersedia semakin mudah dan tepat rencana pembangunan
itu disusun. Yang dimaksud dengan tenaga kerja (Man Power) ialah besarnya
bagian dan penduduk yang dapat diikutsertakan dalam proses ekonomi. Oleh
International Labor Oganization (ILO) diputuskan bahwa seseorang dapat atau
belum dapat dilibatkan dalam kegiatan ekonomi didasarkan pada umur. Di
Indonesia, Badan Pusat Statistik tahun 1998 menentukan batasan usia kerja 15
tahun keatas, yang sebelumnya dengan batasan usi 10 tahun keatas. Secara
umum pengukuran kegiatan ekonomi dapat didekati dengan dua cara, yaitu
pendekatan kebiasaan dan pendekatan saat ini. Dalam pendekatan kebiasaan
kurang dapat menggambarkan yang tepat antara yang bekerja dan yang sedang
mencari pekerjaan. Pendekatan lain yang banyak dipergunakan adalah
pendekatan saat ini. Dalam pendekatan ini penduduk kelompok umur tertentu dan
dalam kurun waktu seperti sebulan, seminggu yang lalu ditanyakan kegiatan
Utama. Dengan demikian pendekatan ini memberikan batas yang tegas dalam
jangka seminggu ini, apa kegiatan utamanya. Oleh karena itu pendekatan saat ini

lebih dikenal dengan pendekatan aktivitas kini dengan jangka waktu yang tertentu.
Untuk semua kelompok umur di atas 15 tahun ke atas, jenis kelamin laki- laki lebih
banyak yang bekerja selama seminggu yang lalu, hal ini menunjukkan bahwa
jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Mamuju pada tahun 2019 lebih banyak
daripada penduduk perempuan, tingkat pendidikan juga mempengaruhi lapangan
pekerjaan. Tingkat pendidikan sangatlah penting tidak hanya untuk memahami
dan menyadari hal tersebut saja. Namun pendidikan juga sangat penting untuk
melangkah menuju proses ke depannya, seperti misalnya dalam masalah mata
pencarian, terutama dalam pencarian pekerjaan bagi masyarakat. Pendidikan
yang tinggi akan mempengaruhi mata pencariannya, semakin tinggi pendidikan
maka pekerjaan yang diperoleh akan semakin tinggi pula tingkatannya.
Pekerjaan merupakan sebuah tuntutan kehidupan, di mana bekerja itu
mempunyai tujuan sebagai pemenuhan dan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan
ini dilakukan guna mempertahankan kehidupan. Hal ini dikarenakan manusia
hidup itu memerlukan makanan (pangan), tempat tinggal (papan), pakaian
(sandang) dan kebutuhan-kebutuhan yang lain seperti kesehatan, pendidikan dan
lain sebagainya. Referensi waktu yang dipakai untuk menilai apakah seseorang itu
bekerja atau sedang mencari kerja mempengaruhi besarnya angkatan kerja dan
partisipasi angkatan kerja, pengangguran, dan perimbangan antar sektor dan
penduduk yang tergolong angkatan kerja (Said Rusli, 1994 : 81).
Disamping terbukanya lapangan kerja bagi penduduk Indonesia akan tetapi
tingkat pengangguran juga menjadi salah satu permasalahan utama di Kabupaten
Mamuju. Yang mana hal ini menjadi salah satu perhatian utama Pemerintah
Daerah Kabupaten Mamuju.
Saat ini, permasalahan pokok yang dihadapi Pemerintah Kabupaten
Mamuju dalam bidang ketenagakerjaan adalah kelebihan tenaga kerja serta
kecilnya kesempatan kerja yang tercipta pada setiap sektor sehingga terjadi
pengangguran. Selain terjadi ketidak seimbangan antara percepatan pertambahan
jumlah angkatan kerja dengan pergerakan kesempatan kerja, ternyata karena
perkembangan teknologi sebagai prasyarat yang dibutuhkan untuk memperoleh
kesempatan kerja tidak dipenuhi pencari kerja. Artinya, kualitas pengangguran
tidak dapat memenuhi prasyarat lowongan yang ada.

Tabel 3.14
Penduduk Usia 7 Tahun Lebih menurut Pendidikan Ditamatkan dan Jenis
PENDUDUK USIA 7 KE ATAS
PENDIDIKAN TERAKHIR PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
NO. PENDIDIKAN n(JIWA) (%) n(JIWA) (%) n(JIWA) (%)
TIDAK/BLM
1 35,756 12,72 33,597 11,95 69,353 24,67
SEKOLAH
BELUM TAMAT
2 18,896 6,72 17,949 6,38 36,845 13,10
SD/SEDERAJAT
TAMAT
3 28,462 10,12 28,631 10,18 57,093 20,31
SD/SEDERAJAT
4 SLTP/SEDERAJAT 14,267 5,07 13,912 4,95 28,179 10,02
5 SLTA/SEDERAJAT 21,058 7,49 17,161 6,10 38,219 13,59
6 DIPLOMA I/II 697 0,25 1,027 0,37 1,724 0,61
AKADEMI/DIPLOMA
7 941 0,33 2,176 0,77 3,117 1,11
III/SARJANA MUDA
DIPLOMA
8 5,917 2,10 6,025 2,14 11,942 4,25
IV/STRATA I
9 STRATA-II 563 0,20 298 0,11 861 0,31
10 STRATA-III 18 0,01 5 0,00 23 0,01
JUMLAH 126,575 45,02 120,781 42,96 247,365 87,98
Sumber Disdukcapil Kabupaten Mamuju Tahun 2021
Dari table 3.14 diatas memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk usia
7 tahun lebih menurut pendidikan ditammatkan dan jenis kelamin sebanyak
247.365 jiwa dengan perbandingan laki-laki sebanyak 126.575 jiwa dan
perempuan sebanyak 120.781 jiwa. Dengan demikian bahwa jenis kelamin laki-
laki masih mendominasi pendidikan usia 7 tahun lebih dibandingkan dengan jenis
kelamin perempuan.
Tabel 3.15
Penduduk Kabupaten/Kota Menurut Jenis Pekerjaan dan
Jenis Kelamin Tahun 2021
JENIS PEKERJAAN JENIS KELAMIN PENDUDUK

L P
NO. JENIS PEKERJAAN n(JIWA) n(JIWA) n(JIWA)
1 BELUM/TIDAK BEKERJA 63.152 55.549 118.701
MENGURUS RUMAH
2
TANGGA - 53.633 53.633
3 PELAJAR/MAHASISWA 14.838 12.519 27.357
4 PENSIUNAN 741 282 1.023
PEGAWAI NEGERI SIPIL

5
(PNS) 4.440 3.947 8.387
TENTARA NASIONAL
6
INDONESIA (TNI) 276 - 276
7 KEPOLISIAN RI (POLRI) 743 35 778
8 PERDAGANGAN 511 249 760
9 PETANI/PEKEBUN 34.240 3.139 37.379
10 PETERNAK 41 8 49
11 NELAYAN/PERIKANAN 4.029 36 4.065
12 INDUSTRI 8 5 13
13 KONSTRUKSI 22 2 24
14 TRANSPORTASI 40 1 41
15 KARYAWAN SWASTA 2.656 663 3.319
16 KARYAWAN BUMN 208 94 302
17 KARYAWAN BUMD 36 20 56
18 KARYAWAN HONORER 2.270 2.808 5.078
19 BURUH HARIAN LEPAS 658 19 677
BURUH
20
TANI/PERKEBUNAN 813 100 913
BURUH
21
NELAYAN/PERIKANAN 456 14 470
22 BURUH PETERNAKAN 8 3 11

PEMBANTU RUMAH
23
TANGGA 1 82 83
24 TUKANG CUKUR 3 1 4
25 TUKANG LISTRIK 11 - 11
26 TUKANG BATU 303 2 305
27 TUKANG KAYU 186 - 186
28 TUKANG SOL SEPATU 3 - 3
TUKANG LAS/PANDAI
29
BESI 39 1 40
30 TUKANG JAHIT 29 39 68
31 TUKANG GIGI 4 - 4
32 PENATA RIAS 4 9 13
34 PENATA RAMBUT 7 2 9
35 MEKANIK 80 1 81
36 SENIMAN 15 3 18
37 TABIB - 3 3
38 PARAJI - 11 11
39 PERANCANG BUSANA - 1 1
40 PENTERJEMAH - 1 1
41 IMAM MASJID 32 - 32
42 PENDETA 112 - 112
43 PASTOR 1 - 1
44 WARTAWAN 61 2 63
45 USTADZ/MUBALIGH 15 1 16
46 JURU MASAK - 4 4
47 PROMOTOR ACARA - 1 1
48 ANGGOTA DPR RI 1 - 1
49 ANGGOTA DPD RI 1 1 2
58 BUPATI 1 1 2

59 WAKIL BUPATI 1 - 1
62 ANGGOTA DPRD PROP. 12 5 17
ANGGOTA DPRD
63
KAB./KOTA 18 4 22
64 DOSEN 71 48 119
65 GURU 332 488 820
67 PENGACARA 14 - 14
68 NOTARIS 5 9 14
69 ARSITEK 7 - 7
70 AKUNTAN 2 - 2
71 KONSULTAN 36 4 40
72 DOKTER 31 79 110
73 BIDAN - 168 168
74 PERAWAT 52 163 215
75 APOTEKER 3 18 21
78 PENYIAR RADIO 3 - 3
79 PELAUT 74 - 74
80 PENELITI 2 - 2
81 SOPIR 433 - 433
82 PIALANG - 2 2
83 PARANORMAL 1 - 1
84 PEDAGANG 157 125 282
85 PERANGKAT DESA 79 8 87
86 KEPALA DESA 29 2 31
87 BIARAWATI - 1 1
88 WIRASWASTA 11.602 2.662 14.264
89 PEKERJAAN LAINNYA 214 127 341
KABUPATEN MAMUJU 144.273 137.205 281.478

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama
Pengertian agama adalah kepercayaan akan adanya Tuhan
sebagai pencipta alam dan seisinya. Agama memiliki sifat yang
mutlak dan dapat dipilih siapapun di dunia ini tanpa ada
paksaan. Kebebasan dalam beragama merupakan bagian dari
hak asasi manusia.
Indonesia yang menganut Dasar Pancasila pada sila Pertama telah dijelaskan
bahwa Negara Indonesia berdasarkan pada KeTuhanan Yang Maha Esa
dan diperjel lahi dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2 dimana,
Ayat 1 dijelskan bahwa Negara Indonesia Berdasarkan KeTuhanan Yang Maha
Esa serta Ayat 2 Dijelaskan bahwa Tiap-Tiap penduduk Indonesia diberikan
kebebasan untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya dan beribadat
sesuai dengan kenyakinannya itu. Agama memegang peranan penting dalam
kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideology Bangsa Indonesia,
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara
kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Tabel 3.16
Penduduk Kabupaten/Kota menurut Agama dan Jenis Kelamin di
JENIS KELAMIN
PENDUDUK
NO. AGAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN
(JIWA) (%) (JIWA) (%) (JIWA) (%)
1 ISLAM 43,55 41,67 85,22

122.574 117.298 239.872
2 KRISTEN 6,83 6,25 13,08

19.228 17.603 36.831
3 KATHOLIK 0,36 0,32 0,68

1.013 904 1.917
4 HINDU 0,49 0,47 0,97

1.383 1.334 2.717
5 BUDDHA 0,02 0,02 0,04

61 50 111

6 KONGHUCHU 0 - 0 0
- -
KEPERCAYAAN
7 TERHADAP 0 0,01 0,01
14 16 30
TUHAN YME
JUMLAH 144.273 51,3 137.205 48,7 281.478 100
Sumber Data BPS Kab. Mamuju Tahun 2021
Pada Table 3.16 Agama di Kabupaten Mamuju memegang peranan

penting dalam kehidupan masyarakat sekitar tercatat 239.872 jiwa memeluk
agama Islam, 36.831 jiwa tercatat memeluk agama Protestan, 1.917 jiwa tercatat
memeluk agama Katolik, 2.717 jiwa tercatat memeluk agama Hindu dan 111 jiwa
tercatat memeluk agama Budha, Konghuchu tercatat 0 jiwa dan lainnya tercatat 30
jiwa. Keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia dipengaruhi oleh letak
geografis di jalur perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam yang
melimpah dan diperlukan oleh bangsa lain, maka pedagang asing datang ke
Indonesia.
Selain melakukan kegiatan berdagang, mereka
juga menyebarkan ajaran agama dan kepercayaan
yang mereka yakini. Agama Hindu dan Budha dibawa
oleh Bangsa India yang sudah lama berdagang dengan
Indonesia, lalu menyusul pedagang Gujarat menyebarkan agama Islam.
Kedatangan Bangsa Eropa membawa ajaran Kristen dan Katolik, sedangkan
pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama
diterima oleh Bangsa Indonesia sebab sebelumnya masyarakat sudah mengenal
kepercayaan seperti animismen dan dinamisme. Juga sifat keterbukaan
masyarakat Indonesia menerima budaya lain. Kabupaten Mamuju merupakan
salah satu kabupaten yang memiliki keberagaman agama. Diantara penduduk di
Kabupaten Mamuju tahun 2021 dari jumlah penduduk sebanyak 281.478 Jiwa,
tercatat beragama Islam sebanyak 85,22% tercatat beragama Islam, 13,08%
tercatat beragama Protestan, 0,68% tercatat beragama Katolik, 0,97% orang
tercatat beragama Hindu, 0,04% tercatat beragama Budha dan agama konghuchu
sebanyak 0.00% orang serta Kepercayaan sebanyak 0,01% Sedangkan agama

Kong Hu Chu dan Aliran Kepercayaan 0. Persen tercatat di Kabupaten Mamuju.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan
untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya “dan” menjamin semuanya
akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama dan kepercayaannya.
Pemerintah, bagaimanapun secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni
Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu. Walaupun agama Islam
merupakan agama mayoritas di Kabupaten Mamuju, namun kerukunan umat
beragama dengan saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk
sesamanya cukup besar adalah niat masyarakat Kabupaten Mamuju dalam
menjalankan amal ibadahnya, sesuai dengan visi Kabupaten Mamuju untuk
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mamuju Tahun 2021 – 2026, bahwa
Visi Kabupaten Mamuju adalah Terwujudnya Masyarakat Mamuju Kreatif,
Edukatif, Ramah, Energik dan Nyaman (KEREN). Satu instrument hukum yang
memuat pedoman tentang pendirian rumah ibadah ilalah Peraturan Bersama
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam
Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan
Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat. Hasil yang ingin dicapai dengan
ditertibkannya pembangunan rumah ibadat adalah terpeliharanya kerukunan umat
beragama. Pembangunan rumah ibadat di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
sebanyak 946 rumah ibadah, tercatat mesjid sebanyak 552 buah,
mushalla/langgar tercatat sebanyak 94 buah, gereja Protestan tercatat sebanyak
267 buah, gereja Katolik tercatat 16 Buah di Kabupaten Mamuju, Pura tercatat
sebanyak 16 buah dan vihara sebanyak 1 buah.
6. Komposisi Penduduk Menurut Status Perkawinan
Perkawinan adalah ikatan Sosial atau ikatan perjanjian hukum atau (Ikatan
Suci) antar laki-laki dan perempuan yang membentuk hubungan kekerabatan dan
yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan
hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual.
Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan.
Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk
keluarga.Tergantung budaya setempat bentuk pernikahan bisa berbeda- beda
juga. Tapi umumnya pernikahan itu eksklusif dan mengenai konsep
perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan.

Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk
membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus
diresmikan dengan pernikahan. Pengertian perkawinan
menurut
Undang-Undang No.1 Tahun 1974, memberikan defenisi perkawinan sebagai
berikut, “Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa”. Penduduk
menurut status perkawinan dan kepemilikan akta perkawinan per Kecamatan di
Kabupaten Mamuju Tahun 2020. Pada table 3.19 ditampilkan Jumlah Penduduk
berstatus Kawin dan cerai per kecamatan di kabupaten Mamuju Tahun 2020.
Tabel 3.19
Proporsi Penduduk Kabupaten/Kota menurut Kelompok Umur dan Status
Perkawinan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
STATUS PERKAWINAN PENDU
KLP BELUM KAWIN KAWIN CERAI HIDUP CERAI MATI DUK
UMUR
n(JI
n(JIWA) (%) n(JIWA) (%) n(JIWA) (%) (%) n(JIWA) (%)
WA)
00-04 24.397 8,67 0 0 0 0 0 0 24.397 8,67
05-09 27.991 9,94 0 0 0 0 0 0 27.991 9,94
10-14 29.180 10,37 2 0 0 0 0 0 29.182 10,37
15-19 29.558 10,5 981 0,35 10 0 3 0 30.552 10,85
20-24 19.004 6,75 7.127 2,53 96 0,03 6 0 26.233 9,32
25-29 8.465 3,01 13.721 4,87 225 0,08 34 0,01 22.445 7,97
30-34 3.835 1,36 17.143 6,09 351 0,12 87 0,03 21.416 7,61
35-39 2.185 0,78 18.803 6,68 471 0,17 195 0,07 21.654 7,69
40-44 1.253 0,45 17.302 6,15 435 0,15 347 0,12 19.337 6,87
45-49 735 0,26 15.068 5,35 365 0,13 551 0,2 16.719 5,94
50-54 517 0,18 12.051 4,28 335 0,12 820 0,29 13.723 4,88
55-59 314 0,11 7.838 2,78 227 0,08 923 0,33 9.302 3,3
60-64 212 0,08 5.470 1,94 169 0,06 1.062 0,38 6.913 2,46

65-69 157 0,06 3.620 1,29 110 0,04 924 0,33 4.811 1,71
70-74 99 0,04 2.159 0,77 66 0,02 751 0,27 3.075 1,09
>= 75 117 0,04 2.360 0,84 78 0,03 1.173 0,42 3.728 1,32
JUML
148.019 52,59 123.645 43,93 2.938 1,04 6.876 2,44 281.478 100
AH
Sumber data Disdukcapil Tahun 2021
Tabel 3.16 diatas, dijelaskan bahwa jumlah penduduk di kabupaten Mamuju

tahun 2021 sebanyak 281.478 jiwa yang berstatus belum kawin sebanyak 148.019
jiwa (52,59%), berstatus kawin sebanyak 123.645 jiwa (43.93%), cerai hidup
sebanyak 2.938 (1,04%) dan cerai mati sebanyak 6.876 (2,44%).
Tabel 3.20
Penduduk Kabupaten Kota menurut Status Perkawinan dan Jenis
Kelamindi Kabupaten Mamuju Tahun 2021
JENIS KELAMIN
STATUS PENDUDUK
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN
PERKAWINAN
BELUM
1 80.741 28,68 67.278 23,9 148.019 52,59
KAWIN
2 KAWIN 61.314 21,78 62.331 22,14 123.645 43,93
3 CERAI HIDUP 1075 0,38 1.863 0,66 2.938 1,04
4 CERAI MATI 1.143 0,41 5.733 2,04 6.876 2,44
JUMLAH 144.273 51,26 137.205 48,74 281.478 100
Sumber Data Disdukcapil tahun 2021
Tabel 3.21
Penduduk Kecamatan Menurut Status Perkawinan
KODE KECAMATAN STATUS PERKAWINAN PENDUDUK

BELUM CERAI CERAI
KAWIN
KAWIN HIDUP MATI
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%)
760201 MAMUJU 23,17

34.482 28.067 996 1.687 65.232
760202 TAPALANG 7,55

11.847 8.647 210 538 21.242
760203 KALUKKU 21,05

31.718 25.650 496 1.378 59.242
760204 KALUMPANG 4,24

6.366 5.181 83 311 11.941
760207 PAPALANG 8,75

12.418 11.434 205 569 24.626
760208 SAMPAGA 5,7

7.397 7.929 183 523 16.032
760211 TOMMO 8,29

11.749 10.998 137 461 23.345
760212 SIMBORO 12,9

19.146 15.954 419 794 36.313
TAPALANG
760213 4,15
BARAT 6.573 4.713 96 299 11.681
760215 BONEHAU 3,4

4.974 4.250 105 254 9.583
BALA
760216 0,8
BALAKANG 1.349 822 8 62 2.241
KAB.
7602 148.019 123.645 2.938 6.876 281.478 100
MAMUJU
Sumber Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Mamuju Tahun
2021

Tabel 3.22
Penduduk Desa/Kelurahan Menurut Status Perkawinan

STATUS PERKAWINAN
DESA/ CERAI PENDUDUK

KODE BELUM KAWIN CERAI
KELURAHAN HIDUP
KAWIN MATI
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%)
7602011002 BINANGA 10.461 8.895 380 579 20.315 7,22
7602011003 MAMUNYU 3.823 2.958 71 178 7.030 2,5
7602011012 KAREMA 6.681 5.303 210 258 12.452 4,42
7602011013 RIMUKU 6.263 5.151 181 271 11.866 4,22
7602012005 BAMBU 2.591 1.957 59 145 4.752 1,69
7602012006 KARAMPUANG 1.779 1.416 28 120 3.343 1,19
7602012010 TADUI 2.017 1.683 46 97 3.843 1,37
7602012014 BATU PANNU 867 704 21 39 1.631 0,58
760201 KEC. MAMUJU 34.482 28.067 996 1.687 65.232 23,19
7602021001 GALUNG 2.191 1.620 54 118 3.983 1,42
7602021002 KASAMBANG 1.531 1.170 26 74 2.801 1
7602021014 DAYANGINNA 977 724 14 40 1.755 0,62
7602022003 OROBATU 674 537 16 55 1.282 0,46

7602022006 TAKANDEANG 1.406 1.133 35 48 2.622 0,93
7602022009 BELA 393 254 3 10 660 0,23
7602022010 TAAN 2.088 1.330 23 74 3.515 1,25
7602022011 TAMPALANG 1.498 1.124 32 84 2.738 0,97
7602022012 RANTEDODA 644 429 5 25 1.103 0,39
7602022013 KOPEANG 445 326 2 10 783 0,28
760202 KEC. TAPALANG 11.847 8.647 210 538 21.242 7,55
7602031001 SINYONYOI 4.350 3.626 72 251 8.299 2,95
7602031002 BEBANGA 4.617 3.512 69 174 8.372 2,97
7602031003 KALUKKU 3.685 3.232 76 145 7.138 2,54
SINYONYOI
7602031014 SELATAN 1.966 1.529 21 111 3.627 1,29
7602032004 SONDOANG 1.454 1.245 26 59 2.784 0,99
7602032005 BERU-BERU 2.780 2.349 56 138 5.323 1,89
7602032006 BELANG-BELANG 2.290 1.676 36 92 4.094 1,45
7602032007 KABULOANG 2.220 1.781 30 115 4.146 1,47
7602032008 K E A N G 1.912 1.481 15 55 3.463 1,23
7602032009 POKKANG 1.487 1.185 33 56 2.761 0,98

7602032010 GULILING 795 597 7 28 1.427 0,51
7602032011 UHAIMATE 499 381 9 16 905 0,32
7602032012 KALUKKU BARAT 2.670 2.316 30 110 5.126 1,82
7602032013 PAMMULUKANG 993 740 16 28 1.777 0,63
760203 KEC. KALUKKU 31.718 25.650 496 1.378 59.242 21,04
7602042001 KALUMPANG 386 356 9 32 783 0,28
7602042003 KARATAUN 715 676 10 44 1.445 0,51
7602042004 KARAMA 673 513 6 22 1.214 0,43
7602042006 SIRAUN 594 468 12 31 1.105 0,39
7602042007 TUMONGA 488 399 5 30 922 0,33
7602042010 SALUMAKKI 415 341 10 14 780 0,28
7602042011 POLIO 357 302 1 12 672 0,24
7602042012 LIMBONG 560 452 12 23 1.047 0,37
7602042013 SANDAPANG 631 393 3 34 1.061 0,38
7602042014 KONDO BULO 408 374 8 28 818 0,29
7602042015 MAKKALIKI 323 236 1 14 574 0,2
7602042016 BATU MAKKADA 531 392 2 17 942 0,33

7602042017 LASA 285 279 4 10 578 0,21
KEC.
760204 KALUMPANG 6.366 5.181 83 311 11.941 4,24
7602072001 T O A B O 1.990 2.384 42 127 4.543 1,61
7602072002 PAPALANG 3.262 2.663 48 137 6.110 2,17
7602072003 BONDA 1.887 1.482 23 64 3.456 1,23
7602072004 TOPORE 1.740 1.509 36 66 3.351 1,19
7602072005 SALUKAYU 1.175 1.110 22 52 2.359 0,84
7602072006 SUKADAMAI 371 435 16 20 842 0,3
7602072007 BODA-BODA 777 805 6 45 1.633 0,58
7602072008 SISANGO 374 426 4 25 829 0,29
7602072009 BATU AMPA 842 620 8 33 1.503 0,53
760207 KEC. PAPALANG 12.418 11.434 205 569 24.626 8,74
7602082001 BUNDE 1.943 2.219 60 157 4.379 1,56
7602082002 KALONDING 1.365 1.653 27 97 3.142 1,12
7602082003 TARAILU 1.887 2.072 62 146 4.167 1,48
7602082004 SAMPAGA 955 711 16 43 1.725 0,61
7602082005 TANAMBUAH 289 361 3 17 670 0,24

7602082006 SALUBARANA 423 404 8 24 859 0,31
7602082007 LOSSO 535 509 7 39 1.090 0,39
760208 KEC. SAMPAGA 7.397 7.929 183 523 16.032 5,71
7602112001 TOMMO 1.155 1.389 8 80 2.632 0,94
7602112002 CAMPALOGA 1.505 1.354 14 80 2.953 1,05
7602112003 BUANA SAKTI 766 847 9 37 1.659 0,59
7602112004 TAMEMONGGA 883 887 10 27 1.807 0,64
7602112005 TAMMEJARRA 894 768 10 19 1.691 0,6
7602112006 RANTE MARIO 644 659 18 29 1.350 0,48
7602112007 MALINO 376 368 7 11 762 0,27
7602112008 KAKULLASAN 1.580 1.361 12 39 2.992 1,06
7602112009 LELING 537 446 6 24 1.013 0,36
7602112010 KALEPU 361 371 11 28 771 0,27
7602112011 SANDANA 751 699 14 32 1.496 0,53
7602112012 LELING BARAT 722 571 9 12 1.314 0,47
7602112013 LELING UTARA 962 769 7 17 1.755 0,62
7602112014 SALUDENGEN 613 509 2 26 1.150 0,41

760211 KEC. TOMMO 11.749 10.998 137 461 23.345 8,29
7602121001 SIMBORO 8.336 7.283 203 262 16.084 5,71
7602121002 RANGAS 3.025 2.419 49 121 5.614 1,99
7602122003 BOTTENG 1.109 993 26 54 2.182 0,78
7602122004 SALETTO 2.248 1.701 53 91 4.093 1,45
7602122005 SUMARE 1.556 1.295 34 123 3.008 1,07
7602122007 BOTTENG UTARA 1.233 1.061 19 56 2.369 0,84
7602122008 TAPANDULLU 441 357 5 30 833 0,3
7602122009 PATI DI 1.198 845 30 57 2.130 0,76
KEC. SIMBORO
DAN
760212 KEPULAUAN 19.146 15.954 419 794 36.313 12,9
7602132001 DUNGKAIT 1.016 792 22 52 1.882 0,67
7602132002 LEBANI 1.109 727 16 60 1.912 0,68
7602132003 LABUANG RANO 1.630 1.082 12 53 2.777 0,99
7602132004 PASABU 1.079 794 16 61 1.950 0,69
7602132005 TANETE PAO 226 178 1 8 413 0,15
7602132006 PANGASAAN 676 485 18 30 1.209 0,43
7602132007 AHU 837 655 11 35 1.538 0,55

KEC. TAPALANG
760213 BARAT 6.573 4.713 96 299 11.681 4,16
7602152001 BONEHAU 1.364 1.107 23 93 2.587 0,92
7602152002 SALUTIWO 464 394 2 17 877 0,31
7602152003 BUTTUADA 902 824 24 42 1.792 0,64
7602152004 TAMALEA 232 172 10 10 424 0,15
7602152005 LUMIKA 458 386 8 19 871 0,31
7602152006 MAPPU 410 367 4 18 799 0,28
7602152009 BANUADA 392 317 6 24 739 0,26
7602152010 HINUA 374 338 26 22 760 0,27
7602152011 KINATANG 378 345 2 9 734 0,26
760215 KEC. BONEHAU 4.974 4.250 105 254 9.583 3,4
7602162001 BALA-BALAKANG 830 527 3 35 1.395 0,5
BALA-BALAKANG
7602162002 TIMUR 519 295 5 27 846 0,3
KEC. KEP. BALA

760216 BALAKANG 1.349 822 8 62 2.241 0,8
7602 KAB. MAMUJU 148.019 123.645 2.938 6.876 281.478 100
Mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah kabupaten Mamuju

untuk melakukan strategi agar semua keluarga dapat memiliki akta perkawinan
salah satunya dengan melakukan istbat perkawinan disetiap kecamatan di wilayah
kabupaten Mamuju setiap tahunnya.
Informasi tentang struktur perkawinan penduduk pada waktu tertentu

berguna bagi para penentu kebijakan dan pelaksana program kependudukan.
Terutama dalam hal pembangunan keluarga, kelahiran dan upaya-upaya
peningkatan kualitas keluarga. Dari informasi penduduk berstatus kawin, umur
perkawinan pertama, lama kawin akan berguna untuk mengestimasi angka
kelahiran yang akan terjadi.
Penduduk kabupaten Mamuju yang menyandang disabilitas tahun 2020
sebanyak 1.450 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyal 7.47 jiwa dan perempuan
7.03 jiwa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.23 berikut:
Tabel 3.21
Penduduk Kabupaten/Kota Menurut Jenis Kecacatan dan Jenis Kelamin di
JENIS KELAMIN
PENYANDANG PENDUDUK
NO. LAKI-LAKI PEREMPUAN
CACAT
1 CACAT FISIK 649 0,2306 647 0,2299 1296 0,4604
CACAT
2 9 0,0032 4 0,0014 13 0,0046
NETRA/BUTA
CACAT
3 9 0,0032 5 0,0018 14 0,005
RUNGU/WICARA
CACAT
4 11 0,0039 3 0,0011 14 0,005
MENTAL/JIWA
CACAT FISIK DAN

5 2 0,0007 1 0,0004 3 0,0011
MENTAL
6 CACAT LAINNYA 15 0,0053 5 0,0018 20 0,0071
JUMLAH 695 0,247 665 0,236 1360 0,483
2021
7. KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil dalam
kehidupan. Data keluarga menjadi penting untuk

menyusunberbagai program pembangunan seperti
peningkatan ekonomi,
penghasilan dan penangan kemiskinan dan lain sebagainya. Keluarga sebagai
unit terkecil dari masyarakat merupakan tempat pertama dan utama dalam tumbuh
kembang anak, baik dari sisi fisik, pembentukan karakter dan pengembangan
intelektual. Oleh sebab itu, perencanaan keluarga menjadi penting, tidak hanya
jumlah anggota keluarga tetapi juga kualitasnya.
Keluarga dibentuk dari sekelompok orang yang terikat dan mempunyai
hubungan kekerabatan karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya.
Unit keluarga menjadi hal penting untuk berbagai intervensi seperti penanganan
kemiskinan, keluarga berencana, kesehatan dan lain sebagainya. Keluarga terbagi
menjadi dua yaitu keluarga inti /batih (nuclear family) dan keluarga luas (extended
family). Besarnya jumlah anggota keluarga biasanya digunakan untuk
menggambarkan kesejahteraan keluarga, dimana semakin kecil jumlah anggota
keluarga diasumsikan akan semakin tinggi tingkat kesejahteraannya.
Pada saat sekarang ini sudah mulai muncul adanya keluarga yang terdiri dari
3 generasi yaitu generasi orang tua, anak dan menantu dan cucu atau yang biasa
disebut dengan sandwiches family, dimana pasangan suami istri harus
menanggung orang tua/mertua dan anak-anak mereka sendiri. Persoalan yang
muncul adalah bagaimana dengan kesejahteraan mereka, bagaimana dengan
beban yang mereka tanggung dan bagaimana sistem pengasuhan baik orang tua
maupun anak bisa berlangsung dalam keluarga semacam ini.
Tabel 3.24
Penduduk Kabupaten/Kota menurut Status Hubungan dengan Kepala
Keluarga dan Jenis Kelamin di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
JENIS KELAMIN
STATUS HUBUNGAN PENDUDUK
NO. L P
KELUARGA
n(JIWA) n(JIWA) n(JIWA)
1 KEPALA KELUARGA 76.842

64.826 12.016
2 SUAMI - 4
4
3 ISTRI - 56.771
56.771

4 ANAK 139.054
75.452 63.602
5 MENANTU 72
43 29
6 CUCU 1.622
880 742
7 ORANG TUA 821

129 692
8 MERTUA 641
105 536
9 FAMILI LAIN 5.414

2.712 2.702
10 PEMBANTU 2
1 1
11 LAINNYA 235
121 114
JUMLAH 144.273 137.205 281.478
2021
Berdasarkan tabel 3.25 , jumlah penduduk di Kabupaten Mamuju pada
tahun 2020 menurut status hubungan dengan kepala Keluarga menurut jenis
kelamin sebanyak 281.478 jiwa dengan jumlah keluarga laki-laki sebanyak
144.273 jiwa dan jumlah keluarga Perempuan sebanyak 137.205 jiwa. Dimana
anak sebanyak 139.054 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 75.452 Jiwa dan
Perempuan sebanyak 63.602 jiwa disusul jumlah kepala keluarga sebanyak
76.842 jiwa, dimana jumlah laki-laki sebanyak 64.826 jiwa dan Perempuan
12.016 jiwa disusul family lain sebanyak 5.414 jiwa dengan jumlah laki-laki
sebanyak 2.712 jiwa dan perempuan sebanyak 2.702 jiwa. Dan paling terendah
adalah pembantu sebanyak 2 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 1 jiwa dan
perempuan sebanyak 1 jiwa.
Sebagai warga negara yang menyadari pentingnya dokumen
kependudukan, oleh nya itu dalam profil kependudukan tahun 2021 ini penyusun
juga memberikan gambaran yang akan menjadi rujukan tentang data kepemilikan
Kartu Keluarga Per Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021 sebagai bagian
tak terpisahkan dari status Kewarganegaraan seseorang.

Table. 3.25
Penduduk dan Kepala Keluarga serta Rata-Rata Anggota Keluarga
menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
RATA-
KEPALA RATA
PENDUDUK
KODE KECAMATAN KELUARGA ANGGOTA
KK
n(JIWA) (%) n(JIWA) (%) n(JIWA)
760201 MAMUJU 65.232 23,17 17.923 23,32 3,64
760202 TAPALANG 21.242 7,55 5.482 7,13 3,87
760203 KALUKKU 59.242 21,05 15.784 20,54 3,75
760204 KALUMPANG 11.941 4,24 3.293 4,29 3,63
760207 PAPALANG 24.626 8,75 6.866 8,94 3,59
760208 SAMPAGA 16.032 5,7 4.841 6,3 3,31
760211 TOMMO 23.345 8,29 6.547 8,52 3,57
760212 SIMBORO 36.313 12,9 9.879 12,86 3,68
TAPALANG
760213 11.681 4,15 2.991 3,89 3,91
BARAT
760215 BONEHAU 9.583 3,4 2.695 3,51 3,56
BALA
760216 2.241 0,8 541 0,7 4,14
BALAKANG
KAB.
7602 281.478 100 76.842 100 3,66
MAMUJU
2021
Tabel 3.26 diatas, dari jumlah penduduk sebanyak 281.478 jiwa terdapat
kepala keluarga sebanyak 76.842 jiwa dimana kecamatan Mamuju berada diposisi
teratas dengan jumlah kepala keluarga 17.923 jiwa, (23,32%), kecamatan Kalukku
dengan jumlah 15.784 jiwa, (20,54%) kecamatan Simboro dengan jumlah 9.879
jiwa (12,86%) dan terendah kecamatan Bala-Balakang dengan jumlah 541 Jiwa
(0,7%).

Table. 3.26
Kepala Keluarga Kabupaten/Kota Menurut Status Perkawinan dan Jenis

STATUS KEPALA
LAKI-LAKI PEREMPUAN
NO PERKAWINA KELUARGA
N
BELUM
1 2,69 1,73 4,43
KAWIN 2.070 1.332 3.402
2 KAWIN 79,06 5,58 84,63

60.750 4.285 65.035
3 CERAI HIDUP 1,28 2,12 3,39

982 1.626 2.608
4 CERAI MATI 1,33 6,21 7,54

1.024 4.773 5.797
JUMLAH 64.826 84,36 12.016 15,64 76.842 100
2021
Table. 3.27
Kepala Keluarga Kabupaten/Kota Menurut Status Perkawinan dan Jenis
KEPALA
LAKI-LAKI PEREMPUAN
KODE KECAMATAN KELUARGA
760201 MAMUJU 14.862 19,34 3.061 3,98 17.923 23,32
760202 TAPALANG 4.542 5,91 940 1,22 5.482 7,13
760203 KALUKKU 13.305 17,31 2.479 3,23 15.784 20,54
760204 KALUMPANG 2.777 3,61 516 0,67 3.293 4,29
760207 PAPALANG 5.878 7,65 988 1,29 6.866 8,94
760208 SAMPAGA 4.060 5,28 781 1,02 4.841 6,3

760211 TOMMO 5.790 7,53 757 0,99 6.547 8,52
760212 SIMBORO 8.373 10,9 1.506 1,96 9.879 12,86
TAPALANG
760213 2.499 3,25 492 0,64 2.991 3,89
BARAT
760215 BONEHAU 2.287 2,98 408 0,53 2.695 3,51
BALA
760216 453 0,59 88 0,11 541 0,7
BALAKANG
7602 KAB. MAMUJU 64.826 84,4 12.016 15,6 76.842 100

KEPALA
LAKI-LAKI PEREMPUAN
KELUARGA
DESA/
KODE
KELURAHAN
(%) (%) n(JIWA (%)
n(JIWA) n(JIWA)
)
7602011002 BINANGA
4.747 6 993 1 5.740 7
7602011003 MAMUNYU
1.565 2 334 0 1.899 2
7602011012 KAREMA
2.787 4 553 1 3.340 4
7602011013 RIMUKU
2.724 4 543 1 3.267 4
7602012005 BAMBU
1.027 1 231 0 1.258 2
7602012006 KARAMPUANG
761 1 180 0 941 1
7602012010 TADUI
878 1 164 0 1.042 1
7602012014 BATU PANNU

373 0 63 0 436 1
760201 KEC. MAMUJU 14.862 19 3.061 4 17.923 23
7602021001 GALUNG
871 1,13 215 0,28 1.086 1,41
7602021002 KASAMBANG
614 0,8 127 0,17 741 0,96
7602021014 DAYANGINNA
370 0,48 63 0,08 433 0,56
7602022003 OROBATU
284 0,37 72 0,09 356 0,46
7602022006 TAKANDEANG
589 0,77 97 0,13 686 0,89
7602022009 BELA
133 0,17 17 0,02 150 0,2
7602022010 TAAN
687 0,89 138 0,18 825 1,07
7602022011 TAMPALANG
593 0,77 151 0,2 744 0,97
7602022012 RANTEDODA
229 0,3 37 0,05 266 0,35
7602022013 KOPEANG
172 0,22 23 0,03 195 0,25

760202 KEC. TAPALANG 4.542 5,9 940 1,23 5.482 7,12
7602031001 SINYONYOI
1.906 2,48 397 0,52 2.303 3
7602031002 BEBANGA
1.818 2,37 325 0,42 2.143 2,79
7602031003 KALUKKU
1.655 2,15 305 0,4 1.960 2,55
SINYONYOI
7602031014
SELATAN 808 1,05 129 0,17 937 1,22
7602032004 SONDOANG
651 0,85 116 0,15 767 1
7602032005 BERU-BERU
1.198 1,56 272 0,35 1.470 1,91
7602032006 BELANG-BELANG
868 1,13 165 0,21 1.033 1,34
7602032007 KABULOANG
912 1,19 172 0,22 1.084 1,41
7602032008 KEANG
771 1 112 0,15 883 1,15
7602032009 POKKANG
621 0,81 121 0,16 742 0,97
7602032010 GULILING
312 0,41 60 0,08 372 0,48
7602032011 UHAIMATE
197 0,26 38 0,05 235 0,31
7602032012 KALUKKU BARAT

1.196 1,56 210 0,27 1.406 1,83
7602032013 PAMMULUKANG
392 0,51 57 0,07 449 0,58
760203 KEC. KALUKKU 13.305 17,33 2.479 3,22 15.784 20,54
7602042001 KALUMPANG
202 0,26 47 0,06 249 0,32
7602042003 KARATAUN
348 0,45 66 0,09 414 0,54

7602042004 KARAMA
271 0,35 47 0,06 318 0,41
7602042006 SIRAUN
258 0,34 39 0,05 297 0,39
7602042007 TUMONGA
207 0,27 52 0,07 259 0,34
7602042010 SALUMAKKI
185 0,24 34 0,04 219 0,29
7602042011 POLIO
160 0,21 36 0,05 196 0,26
7602042012 LIMBONG
246 0,32 34 0,04 280 0,36
7602042013 SANDAPANG
215 0,28 49 0,06 264 0,34
7602042014 KONDO BULO

196 0,26 45 0,06 241 0,31
7602042015 MAKKALIKI
118 0,15 22 0,03 140 0,18
7602042016 BATU MAKKADA

218 0,28 30 0,04 248 0,32
7602042017 LASA
153 0,2 15 0,02 168 0,22
KEC.
760204
KALUMPANG 2.777 3,61 516 0,67 3.293 4,28
7602072001 TOABO
1.221 1,59 196 0,26 1.417 1,84
7602072002 PAPALANG
1.351 1,76 250 0,33 1.601 2,08
7602072003 BONDA
748 0,97 138 0,18 886 1,15
7602072004 TOPORE
776 1,01 140 0,18 916 1,19
7602072005 SALUKAYU
572 0,74 81 0,11 653 0,85

7602072006 SUKADAMAI
231 0,3 40 0,05 271 0,35
7602072007 BODA-BODA
424 0,55 69 0,09 493 0,64
7602072008 SISANGO
225 0,29 24 0,03 249 0,32
7602072009 BATU AMPA

330 0,43 50 0,07 380 0,49
760207 KEC. PAPALANG 5.878 7,64 988 1,3 6.866 8,91
7602082001 BUNDE
1.145 1,49 211 0,27 1.356 1,76
7602082002 KALONDING
847 1,1 149 0,19 996 1,3
7602082003 TARAILU
1.043 1,36 210 0,27 1.253 1,63
7602082004 SAMPAGA
362 0,47 87 0,11 449 0,58
7602082005 TANAMBUAH
179 0,23 36 0,05 215 0,28
7602082006 SALUBARANA
215 0,28 40 0,05 255 0,33
7602082007 LOSSO
269 0,35 48 0,06 317 0,41
760208 KEC. SAMPAGA 4.060 5,28 781 1 4.841 6,29
7602112001 TOMMO
724 0,94 84 0,11 808 1,05
7602112002 CAMPALOGA
706 0,92 110 0,14 816 1,06
7602112003 BUANA SAKTI

442 0,58 56 0,07 498 0,65
7602112004 TAMEMONGGA
445 0,58 71 0,09 516 0,67
7602112005 TAMMEJARRA
402 0,52 52 0,07 454 0,59

7602112006 RANTE MARIO
348 0,45 42 0,05 390 0,51
7602112007 MALINO
198 0,26 19 0,02 217 0,28
7602112008 KAKULLASAN
721 0,94 70 0,09 791 1,03
7602112009 LELING
249 0,32 37 0,05 286 0,37
7602112010 KALEPU
193 0,25 42 0,05 235 0,31
7602112011 SANDANA
376 0,49 53 0,07 429 0,56
7602112012 LELING BARAT

310 0,4 32 0,04 342 0,45
7602112013 LELING UTARA

412 0,54 43 0,06 455 0,59
7602112014 SALUDENGEN
264 0,34 46 0,06 310 0,4
760211 KEC. TOMMO 5.790 7,53 757 0,97 6.547 8,52
7602121001 SIMBORO
3.816 4,97 670 0,87 4.486 5,84
7602121002 RANGAS
1.266 1,65 212 0,28 1.478 1,92
7602122003 BOTTENG
524 0,68 101 0,13 625 0,81
7602122004 SALETTO
885 1,15 170 0,22 1.055 1,37
7602122005 SUMARE
688 0,9 132 0,17 820 1,07
7602122007 BOTTENG UTARA

552 0,72 104 0,14 656 0,85
7602122008 TAPANDULLU
191 0,25 33 0,04 224 0,29
7602122009 PATI DI
451 0,59 84 0,11 535 0,7

KEC. SIMBORO
760212 DAN 8.373 10,91 1.506 1,96 9.879 12,85
KEPULAUAN
7602132001 DUNGKAIT
418 0,54 83 0,11 501 0,65
7602132002 LEBANI
387 0,5 101 0,13 488 0,64
7602132003 LABUANG RANO

570 0,74 93 0,12 663 0,86
7602132004 PASABU
425 0,55 81 0,11 506 0,66
7602132005 TANETE PAO

98 0,13 11 0,01 109 0,14
7602132006 PANGASAAN
268 0,35 51 0,07 319 0,42
7602132007 AHU
333 0,43 72 0,09 405 0,53
KEC. TAPALANG
760213 2.499 3,24 492 0,64 2.991 3,9
BARAT
7602152001 BONEHAU
604 0,79 124 0,16 728 0,95
7602152002 SALUTIWO
211 0,27 34 0,04 245 0,32
7602152003 BUTTUADA
434 0,56 81 0,11 515 0,67
7602152004 TAMALEA
98 0,13 14 0,02 112 0,15
7602152005 LUMIKA
204 0,27 33 0,04 237 0,31
7602152006 MAPPU
193 0,25 36 0,05 229 0,3
7602152009 BANUADA
175 0,23 19 0,02 194 0,25
7602152010 HINUA
187 0,24 50 0,07 237 0,31

7602152011 KINATANG
181 0,24 17 0,02 198 0,26
760215 KEC. BONEHAU 2.287 2,98 408 0,53 2.695 3,52
7602162001 BALA-BALAKANG
285 0,37 57 0,07 342 0,45
BALA-BALAKANG
7602162002
TIMUR 168 0,22 31 0,04 199 0,26
KEC. BALA
760216
BALAKANG 453 0,59 88 0,11 541 0,71
7602 KAB. MAMUJU 64.826 84,36 12.016 15,64 76.842 100
2021

Tabel. 3.28
Proporsi Kepala Keluarga Kabupaten/Kota menurut Kelompok Umur, Status
Perkawinan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Mamuju Tahun 2021
STATUS PERKAWINAN DAN JENIS KELAMIN (JIWA)

KEPALA
KELOMPOK KELUARGA
BELUM KAWIN KAWIN CERAI HIDUP CERAI MATI
UMUR
LK PR (%) LK PR (%) LK PR (%) LK PR (%) JUMLAH (%)
15-19 0,17 0,23 0 6 0,01 1 2 0 0,41

70 57 161 17 314
20-24 0,63 3,1 21 65 0,11 1 5 0,01 3,86
311 176 2.231 153 2.963
25-29 0,74 7,77 66 134 0,26 5 27 0,04 8,81
369 203 5.647 321 6.772
30-34 0,59 10,72 130 190 0,42 7 74 0,11 11,83
319 134 7.838 400 9.092
35-39 0,55 12,29 171 260 0,56 44 142 0,24 13,64
294 130 9.029 415 10.485
40-44 0,46 12,05 155 243 0,52 52 281 0,43 13,46
227 128 8.798 462 10.346
45-49 0,35 10,7 123 196 0,42 77 458 0,7 12,16
156 111 7.753 468 9.342
50-54 0,31 9,14 111 195 0,4 129 655 1,02 10,86
125 110 6.533 487 8.345
55-59 0,2 6,33 74 134 0,27 128 716 1,1 7,91
72 85 4.424 442 6.075
60-64 0,15 4,64 56 92 0,19 155 768 1,2 6,19
49 67 3.177 391 4.755
65-69 0,12 3,3 39 50 0,12 149 609 0,99 4,53
39 56 2.247 289 3.478
70-74 0,07 2,01 11 34 0,06 91 466 0,72 2,86
15 37 1.321 224 2.199
>=75 0,07 2,35 25 27 0,07 185 570 0,98 3,48
22 35 1.591 216 2.671
JUMLAH 4,42 84,63 982 1626 3,39 1024 4773 7,54 99,99
2.068 1.329 60.750 4.285 76.837
2021
Table. 3.29
Proporsi Penduduk Kecamatan menurut Kepemilikan Kartu Keluarga di
KEPEMILIKAN KARTU
KELUARGA (KK)
SUDAH KELUARGA
KODE KECAMATAN BELUM
CETAK
CETAK KK
KK
n(Klrg) n(Klrg) n(Klrg)
760201 MAMUJU 17.923

17.693 230
760202 TAPALANG 5.482

5.422 60
760203 KALUKKU 15.784

15.617 167

760204 KALUMPANG 3.293
3.252 41
760207 PAPALANG 6.866

6.773 93
760208 SAMPAGA 4.841

4.814 27
760211 TOMMO 6.547

6.481 66
760212 SIMBORO 9.879

9.756 123
760213 TAPALANG BARAT 2.991

2.959 32
760215 BONEHAU 2.695

2.648 47
760216 BALA BALAKANG 541

529 12
7602 KAB. MAMUJU 75.944 898 76.842
Sumber Data Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2021
Tabel. 3.30
Proporsi Penduduk Kecamatan menurut Kepemilikan Kartu Keluarga dan
KEPEMILIKAN KARTU KELUARGA
SUDAH CETAK KELUARGA BELUM KELUARGA

KELUARGA
KODE KECAMATAN KK SUDAH CETAK KK BELUM
LK PR CETAK KK LK PR CETAK KK
n(KK) n(KK) n(KK) n(KK) n(KK) n(KK) n(KK)
760201 MAMUJU 17.693

14.732 2.961 130 100 230 17.923
760202 TAPALANG 5.422

4.506 916 36 24 60 5.482
760203 KALUKKU 15.617

13.207 2.410 98 69 167 15.784

2.749 503 28 13 41 3.293

760207 PAPALANG 6.773
5.825 948 53 40 93 6.866
760208 SAMPAGA 4.814

4.044 770 16 11 27 4.841
760211 TOMMO 6.481

5.742 739 48 18 66 6.547
760212 SIMBORO 9.756

8.299 1.457 74 49 123 9.879
TAPALANG
760213 2.959
BARAT 2.473 486 26 6 32 2.991
760215 BONEHAU 2.648

2.253 395 34 13 47 2.695
BALA
760216 529
BALAKANG 446 83 7 5 12 541
KAB.
7602 75.944
MAMUJU 64.276 11.668 550 348 898 76.842
2021
Tabel. 3.31
Proporsi Penduduk Kecamatan menurut Kepemilikan Kartu Keluarga dan
KEPEMILIKAN KARTU KELUARGA
SUDAH KELUARGA BELUM KELUARGA

KELUARGA
KODE KECAMATAN CETAK KK SUDAH CETAK KK BELUM
LK PR CETAK KK LK PR CETAK KK
n(KK) n(KK) n(KK) n(KK) n(KK) n(KK) n(KK)
760201 MAMUJU 17.693

14.732 2.961 130 100 230 17.923
760202 TAPALANG 5.422

4.506 916 36 24 60 5.482
760203 KALUKKU 15.617

13.207 2.410 98 69 167 15.784

2.749 503 28 13 41 3.293

760207 PAPALANG 6.773
5.825 948 53 40 93 6.866
760208 SAMPAGA 4.814

4.044 770 16 11 27 4.841
760211 TOMMO 6.481

5.742 739 48 18 66 6.547
760212 SIMBORO 9.756

8.299 1.457 74 49 123 9.879
TAPALANG
760213 2.959
BARAT 2.473 486 26 6 32 2.991
760215 BONEHAU 2.648

2.253 395 34 13 47 2.695
BALA
760216 529
BALAKANG 446 83 7 5 12 541
KAB.
7602 75.944
MAMUJU 64.276 11.668 550 348 898 76.842
Sumber Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2021
Dari table 3.31 diatas digambarkan bahwa Jumlah Kepemilikan Kartu

Keluarga di Kabupaten Mamuju Tahun 2021 sebanyak 75.944 Kartu Keluarga
dimana Kecamatan Mamuju berada diposisi teratas dengan 17.693 Kartu Keluarga
disusul Kecamatan Kalukku dengan 15.617 Kartu Keluarga serta Kecamatan
Simboro sebanyak 9.756 Kartu Keluarga dan Kecamatan yang paling terendah
adalah Kecamatan Bala-Balakang sebanyak 529 Kartu Keluarga. Hal ini dimaklumi
karena kecamatan Bala-Balakang wilayahnya jauh dari pusat Pemerintahan
Kabupaten Mamuju. Akan tetapi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Mamuju terlah melakukan pelayanan mobile (pelayanan langsung) di
kecamatan tersebut sehingga kepemilikan dokumen Kartu keluarga dapat dimiliki
oleh masyarakat kecamatan tersebut.

TTabel 3.32 jumlah dan Persentase Kepemilikan KTP-EL Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tahun 202
KEPEMILIKAN KTP-EL
WAJIB KTP-EL PERSEN
NAMA KECAMATAN ADA KTP-EL BELUM KTP-EL
LK PR LK PR LK PR JUMLAH
% % %
KODE KECAMATAN n(KTP) n(KTP) JML % n(KTP) JML n(KTP) n(KTP) n(KTP)
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12
760201 MAMUJU 19.907 20.103 40.010 21,29 1.803 1.548 3.351 1,78 21.710 21.651 43.361 23,07
760202 TAPALANG 6.396 6.238 12.634 6,72 648 607 1.255 0,67 7.044 6.845 13.889 7,39
760203 KALUKKU 17.669 17.398 35.067 18,66 2.087 1.728 3.815 2,03 19.756 19.126 38.882 20,69
760204 KALUMPANG 3.637 3.277 6.914 3,68 708 617 1.325 0,7 4.345 3.894 8.239 4,38
760207 PAPALANG 7.795 7.552 15.347 8,16 794 737 1.531 0,81 8.589 8.289 16.878 8,97
760208 SAMPAGA 5.302 5.324 10.626 5,65 443 407 850 0,45 5.745 5.731 11.476 6,1
760211 TOMMO 7.769 7.064 14.833 7,89 740 655 1.395 0,74 8.509 7.719 16.228 8,63
760212 SIMBORO 10.940 10.726 21.666 11,53 895 861 1.756 0,93 11.835 11.587 23.422 12,46
TAPALANG
760213 3.371 3.245 6.616 3,52 335 256 591 0,31 3.706 3.501 7.207 3,83
BARAT
760215 BONEHAU 3.174 2.922 6.096 3,24 455 412 867 0,46 3.629 3.334 6.963 3,7
BALA
760216 644 592 1236 0,66 97 86 183 0,1 741 678 1.419 0,76
BALAKANG

KAB.
7602 86.604 84.441 171.045 91 9.005 7.914 16.919 9 95.609 92.355 187.964 100
MAMUJU

Table. 3.33
Jumlah dan Persentase Kepemilikan KTP-EL Berdasarkan Desa/Kelurahandi Kabupaten Mamuju Tahun 2021
KEPEMILIKAN KTP-EL PERSE

WAJIB KTP-EL
NAMA DESA ADA KTP-EL BELUM KTP-EL N
KELURAHAN JUML JUMLA

LK PR % LK PR % LK PR JUMLAH %
AH H
DESA/ n(KT n(KTP n(KTP

KODE n(KTP) % n(KTP) n(KTP)
KELURAHAN P) ) )
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12
7602011002 BINANGA 6.268 6.326 12.594 6,7 731,0 623,0 1.354,0 0,72 6.999 6.949 13.948 7,42
7602011003 MAMUNYU 2.150 2.120 4.270 2,27 140,0 117,0 257,0 0,14 2.290 2.237 4.527 2,41
7602011012 KAREMA 3.814 3.907 7.721 4,11 244,0 225,0 469,0 0,25 4.058 4.132 8.190 4,36
7602011013 RIMUKU 3.656 3.738 7.394 3,93 263,0 254,0 517,0 0,28 3.919 3.992 7.911 4,21
7602012005 BAMBU 1.377 1.375 2.752 1,46 148,0 110,0 258,0 0,14 1.525 1.485 3.010 1,6
KARAMPUAN
7602012006 G 1.041 1.034 2.075 1,1 93,0 76,0 169,0 0,09 1.134 1.110 2.244 1,19

7602012010 TADUI 1.131 1.141 2.272 1,21 125,0 111,0 236,0 0,13 1.256 1.252 2.508 1,33
7602012014 BATU PANNU 470 462 932 0,5 59,0 32,0 91,0 0,05 529 494 1.023 0,54
KEC. 20.10
760201 MAMUJU 19.907 3 40.010 21,28 1.803,0 1.548,0 3.351,0 1,8 21.710 21.651 43.361 23,06
7602021001 GALUNG 1.225 1.190 2.415 1,28 136,0 95,0 231,0 0,12 1.361 1.285 2.646 1,41
7602021002 KASAMBANG 855 842 1.697 0,9 80,0 83,0 163,0 0,09 935 925 1.860 0,99
7602021014 DAYANGINNA 577 581 1.158 0,62 29,0 20,0 49,0 0,03 606 601 1.207 0,64
7602022003 OROBATU 383 427 810 0,43 31,0 23,0 54,0 0,03 414 450 864 0,46
TAKANDEAN
7602022006 G 793 736 1.529 0,81 89,0 77,0 166,0 0,09 882 813 1.695 0,9
7602022009 BELA 187 147 334 0,18 25,0 30,0 55,0 0,03 212 177 389 0,21
7602022010 TAAN 999 970 1.969 1,05 123,0 137,0 260,0 0,14 1.122 1.107 2.229 1,19
7602022011 TAMPALANG 809 847 1.656 0,88 68,0 75,0 143,0 0,08 877 922 1.799 0,96

7602022012 RANTEDODA 315 286 601 0,32 32,0 35,0 67,0 0,04 347 321 668 0,36
7602022013 KOPEANG 253 212 465 0,25 35,0 32,0 67,0 0,04 288 244 532 0,28
KEC.
760202 TAPPALANG 6.396 6.238 12.634 6,72 648,0 607,0 1.255,0 0,69 7.044 6.845 13.889 7,4
7602031001 SINYONYOI 2.458 2.418 4.876 2,59 400,0 333,0 733,0 0,39 2.858 2.751 5.609 2,98
7602031002 BEBANGA 2.471 2.393 4.864 2,59 234,0 181,0 415,0 0,22 2.705 2.574 5.279 2,81
7602031003 KALUKKU 2.147 2.151 4.298 2,29 326,0 272,0 598,0 0,32 2.473 2.423 4.896 2,6
SINYONYOI
7602031014 SELATAN 1.097 1.081 2.178 1,16 96,0 97,0 193,0 0,1 1.193 1.178 2.371 1,26
7602032004 SONDOANG 770 741 1.511 0,8 129,0 104,0 233,0 0,12 899 845 1.744 0,93
7602032005 BERU-BERU 1.603 1.685 3.288 1,75 126,0 106,0 232,0 0,12 1.729 1.791 3.520 1,87
BELANG-
7602032006 BELANG 1.157 1.110 2.267 1,21 164,0 147,0 311,0 0,17 1.321 1.257 2.578 1,37
7602032007 KABULOANG 1.216 1.238 2.454 1,31 150,0 131,0 281,0 0,15 1.366 1.369 2.735 1,46

7602032008 KEANG 1.082 994 2.076 1,1 139,0 101,0 240,0 0,13 1.221 1.095 2.316 1,23
7602032009 POKKANG 855 814 1.669 0,89 73,0 62,0 135,0 0,07 928 876 1.804 0,96
7602032010 GULILING 433 398 831 0,44 37,0 23,0 60,0 0,03 470 421 891 0,47
7602032011 UHAIMATE 277 268 545 0,29 36,0 22,0 58,0 0,03 313 290 603 0,32
KALUKKU
7602032012 BARAT 1.563 1.626 3.189 1,7 130,0 100,0 230,0 0,12 1.693 1.726 3.419 1,82
PAMMULUKA
7602032013 NG 540 481 1.021 0,54 47,0 49,0 96,0 0,05 587 530 1.117 0,59
KEC. 17.39
760203 KALUKKU 17.669 8 35.067 18,66 2.087,0 1.728,0 3.815,0 2,02 19.756 19.126 38.882 20,67
7602042001 KALUMPANG 264 271 535 0,28 26,0 28,0 54,0 0,03 290 299 589 0,31
7602042003 KARATAUN 468 441 909 0,48 75,0 75,0 150,0 0,08 543 516 1.059 0,56
7602042004 KARAMA 368 314 682 0,36 77,0 77,0 154,0 0,08 445 391 836 0,44
7602042006 SIRAUN 309 284 593 0,32 68,0 44,0 112,0 0,06 377 328 705 0,38

7602042007 TUMONGA 264 260 524 0,28 67,0 59,0 126,0 0,07 331 319 650 0,35
7602042010 SALUMAKKI 229 194 423 0,23 53,0 36,0 89,0 0,05 282 230 512 0,27
7602042011 POLIO 221 176 397 0,21 49,0 24,0 73,0 0,04 270 200 470 0,25
7602042012 LIMBONG 334 304 638 0,34 48,0 45,0 93,0 0,05 382 349 731 0,39
7602042013 SANDAPANG 299 255 554 0,29 68,0 62,0 130,0 0,07 367 317 684 0,36
7602042014 KONDO BULO 277 255 532 0,28 29,0 49,0 78,0 0,04 306 304 610 0,32
7602042015 MAKKALIKI 166 147 313 0,17 33,0 30,0 63,0 0,03 199 177 376 0,2
BATU
7602042016 MAKKADA 269 221 490 0,26 79,0 63,0 142,0 0,08 348 284 632 0,34
7602042017 LASA 169 155 324 0,17 36,0 25,0 61,0 0,03 205 180 385 0,2
KEC.
760204 KALUMPANG 3.637 3.277 6.914 3,67 708,0 617,0 1.325,0 0,71 4.345 3.894 8.239 4,37
7602072001 TOABO 1.546 1.515 3.061 1,63 126,0 109,0 235,0 0,13 1.672 1.624 3.296 1,75

7602072002 PAPALANG 1.776 1.777 3.553 1,89 285,0 253,0 538,0 0,29 2.061 2.030 4.091 2,18
7602072003 BONDA 1.020 955 1.975 1,05 131,0 129,0 260,0 0,14 1.151 1.084 2.235 1,19
7602072004 TOPORE 1.056 1.021 2.077 1,1 125,0 108,0 233,0 0,12 1.181 1.129 2.310 1,23
7602072005 SALUKAYU 757 728 1.485 0,79 50,0 64,0 114,0 0,06 807 792 1.599 0,85
7602072006 SUKADAMAI 292 290 582 0,31 14,0 9,0 23,0 0,01 306 299 605 0,32
7602072007 BODA-BODA 588 565 1.153 0,61 21,0 21,0 42,0 0,02 609 586 1.195 0,64
7602072008 SISANGO 302 279 581 0,31 10,0 15,0 25,0 0,01 312 294 606 0,32
7602072009 BATU AMPA 458 422 880 0,47 32,0 29,0 61,0 0,03 490 451 941 0,5
KEC.
760207 PAPALANG 7.795 7.552 15.347 8,16 794,0 737,0 1.531,0 0,81 8.589 8.289 16.878 8,98
7602082001 BUNDE 1.459 1.498 2.957 1,57 114,0 93,0 207,0 0,11 1.573 1.591 3.164 1,68
7602082002 KALONDING 1.070 1.038 2.108 1,12 84,0 82,0 166,0 0,09 1.154 1.120 2.274 1,21

7602082003 TARAILU 1.324 1.408 2.732 1,45 137,0 119,0 256,0 0,14 1.461 1.527 2.988 1,59
7602082004 SAMPAGA 534 522 1.056 0,56 53,0 43,0 96,0 0,05 587 565 1.152 0,61
7602082005 TANAMBUAH 239 232 471 0,25 12,0 16,0 28,0 0,01 251 248 499 0,27
SALUBARAN
7602082006 A 302 286 588 0,31 19,0 29,0 48,0 0,03 321 315 636 0,34
7602082007 LOSSO 374 340 714 0,38 24,0 25,0 49,0 0,03 398 365 763 0,41
KEC.
760209 SAMPAGA 5.302 5.324 10.626 5,64 443,0 407,0 850,0 0,46 5.745 5.731 11.476 6,11
7602112001 TOMMO 922 852 1.774 0,94 59,0 70,0 129,0 0,07 981 922 1.903 1,01
7602112002 CAMPALOGA 954 920 1.874 1 106,0 109,0 215,0 0,11 1.060 1.029 2.089 1,11
7602112003 BUANA SAKTI 584 541 1.125 0,6 53,0 40,0 93,0 0,05 637 581 1.218 0,65
TAMEMONGG
7602112004 A 586 563 1.149 0,61 74,0 51,0 125,0 0,07 660 614 1.274 0,68
TAMMEJARR
7602112005 A 547 499 1.046 0,56 47,0 25,0 72,0 0,04 594 524 1.118 0,59

RANTE
7602112006 MARIO 455 447 902 0,48 32,0 19,0 51,0 0,03 487 466 953 0,51
7602112007 MALINO 265 241 506 0,27 13,0 17,0 30,0 0,02 278 258 536 0,29
7602112008 KAKULLASAN 971 859 1.830 0,97 110,0 111,0 221,0 0,12 1.081 970 2.051 1,09
7602112009 LELING 335 291 626 0,33 28,0 27,0 55,0 0,03 363 318 681 0,36
7602112010 KALEPU 269 253 522 0,28 16,0 7,0 23,0 0,01 285 260 545 0,29
7602112011 SANDANA 521 480 1.001 0,53 36,0 37,0 73,0 0,04 557 517 1.074 0,57
LELING
7602112012 BARAT 436 352 788 0,42 38,0 36,0 74,0 0,04 474 388 862 0,46
LELING
7602112013 UTARA 554 458 1.012 0,54 88,0 74,0 162,0 0,09 642 532 1.174 0,62
SALUDENGE
7602112014 N 370 308 678 0,36 40,0 32,0 72,0 0,04 410 340 750 0,4
760211 KEC. TOMMO 7.769 7.064 14.833 7,89 740,0 655,0 1.395,0 0,76 8.509 7.719 16.228 8,63
7602121001 SIMBORO 4.793 4.836 9.629 5,12 382,0 364,0 746,0 0,4 5.175 5.200 10.375 5,52

7602121002 RANGAS 1.690 1.594 3.284 1,75 150,0 142,0 292,0 0,16 1.840 1.736 3.576 1,9
7602122003 BOTTENG 671 640 1.311 0,7 60,0 65,0 125,0 0,07 731 705 1.436 0,76
7602122004 SALETTO 1.264 1.194 2.458 1,31 87,0 82,0 169,0 0,09 1.351 1.276 2.627 1,4
7602122005 SUMARE 928 941 1.869 0,99 70,0 53,0 123,0 0,07 998 994 1.992 1,06
BOTTENG
7602122007 UTARA 701 657 1.358 0,72 80,0 70,0 150,0 0,08 781 727 1.508 0,8
7602122008 TAPANDULLU 284 271 555 0,3 12,0 11,0 23,0 0,01 296 282 578 0,31
7602122009 PATI DI 609 593 1.202 0,64 54,0 74,0 128,0 0,07 663 667 1.330 0,71
KEC.
SIMBORO 10.72
760212 10.940 21.666 11,53 895,0 861,0 1.756,0 0,95 11.835 11.587 23.422 12,46
DAN 6
KEPULAUAN
7602132001 DUNGKAIT 529 555 1.084 0,58 39,0 28,0 67,0 0,04 568 583 1.151 0,61
7602132002 LEBANI 520 525 1.045 0,56 78,0 68,0 146,0 0,08 598 593 1.191 0,63
LABUANG
7602132003 RANO 781 757 1.538 0,82 90,0 70,0 160,0 0,09 871 827 1.698 0,9

7602132004 PASABU 633 570 1.203 0,64 52,0 26,0 78,0 0,04 685 596 1.281 0,68
7602132005 TANETE PAO 122 107 229 0,12 13,0 14,0 27,0 0,01 135 121 256 0,14
7602132006 PANGASAAN 328 298 626 0,33 29,0 23,0 52,0 0,03 357 321 678 0,36
7602132007 AHU 458 433 891 0,47 34,0 27,0 61,0 0,03 492 460 952 0,51
KEC.
760213 TAPALANG 3.371 3.245 6.616 3,52 335,0 256,0 591,0 0,32 3.706 3.501 7.207 3,83
BARAT
7602152001 BONEHAU 803 779 1.582 0,84 139,0 134,0 273,0 0,15 942 913 1.855 0,99
7602152002 SALUTIWO 292 249 541 0,29 48,0 41,0 89,0 0,05 340 290 630 0,34
7602152003 BUTTUADA 595 544 1.139 0,61 92,0 77,0 169,0 0,09 687 621 1.308 0,7
7602152004 TAMALEA 140 127 267 0,14 9,0 19,0 28,0 0,01 149 146 295 0,16
7602152005 LUMIKA 286 262 548 0,29 44,0 36,0 80,0 0,04 330 298 628 0,33
7602152006 MAPPU 271 260 531 0,28 35,0 42,0 77,0 0,04 306 302 608 0,32

7602152009 BANUADA 260 223 483 0,26 26,0 19,0 45,0 0,02 286 242 528 0,28
7602152010 HINUA 253 252 505 0,27 34,0 16,0 50,0 0,03 287 268 555 0,3
7602152011 KINATANG 274 226 500 0,27 28,0 28,0 56,0 0,03 302 254 556 0,3
KEC.
760215 3.174 2.922 6.096 3,25 455,0 412,0 867,0 0,46 3.629 3.334 6.963 3,72
BONEHAU
BALA-
7602162001 BALAKANG 397 349 746 0,4 77,0 65,0 142,0 0,08 474 414 888 0,47
BALA-
BALAKANG
7602162002 TIMUR 247 243 490 0,26 20,0 21,0 41,0 0,02 267 264 531 0,28
KEC. KEP.
760216 BALA 644 592 1.236 0,66 97,0 86,0 183,0 0,1 741 678 1.419 0,75
BALAKANG
KABUPATEN 84.44 171.04

7602 86.604 91 9.005,0 7.914,0 16.919,0 9 95.609 92.355 187.964 100
MAMUJU 1 5

E. KELAHIRAN (FERTILASI)
Fertilasi merupakan pembuahan atau dengan kata lain peleburan sel sperma
dengan sel telur. Proses ini kelak akan membentuk zigot dan menjadi embrio
sebagai cikal bakal janin. Fertilitas atau kelahiran adalah istilah dalam demografi
yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seseorang atau
sekelompok wanita (proses reproduksi). Atau dalam pengertian lain fertilitas
adalah hasil reproduksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita, fekunditas ini
berarti potensi fisik seorang wanita untuk melahirkan. Natalis mempunyai arti
sama dengan fertilitas hanya
berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalis
mencakup peranan kelahiran
pada perubahan dan reproduksi manusia. Kelahiran merupakan salah satu
komponen pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk.
Banyaknya kelahiran membawa konsekuensi pada pemenuhan kebutuhan
tumbuh kembang bayi, dari pemenuhan gizi, perawatan kesehatan ibu dan anak,
dan pada gilirannya membutuhkan fasilitas pendidikan termasuk pemenuhan
kesempatan kerja.
Tingkat kelahiran di masa lalu akan mempengaruhi tinggi rendahnya jumlah
kelahiran di masa kini, sehingga pengetahuan tentang fasilitas beserta indikator-
indikatornya, termasuk Keluarga Berencana sangat berguna bagi para penentu
kebijakan maupun perencana dalam menyusun program-program pembangunan
social terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan ibu, anak dan
pembangunan keluarga.
1. Jumlah Kelahiran
Jumlah kelahiran didefenisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup yang
terjadi tertentu. BPS mendefenisikan angka kelahiran pada waktu tertentu pada
wilayah bilangan yang menunjukkan jumlah bayi lahir hidup dari setiap
seribu penduduk dalam satu tahun. Tanda utama kelahiran hidup adalah neonates
dapat bernafas. Tanda- tanda kehidupan lainnya meliputi denyut jantung dan
gerakan spontan yang jelas dari otot volunter.
Angka kelahiran dikatakan tinggi apabila di atas 30, angka kelahiran

dikatakan sedang apabila antara 20-30, dan angka kelahiran dikatakan rendah

apabila kurang dari 20.
Rumus angka kelahiran = (Jumlah bayi yang lahir hidup dalam 1 tahun/jumlah
penduduk) X 1000.
Jumlah penduduk Kabupaten Mamuju pada tahun
2020 sebanyak 281.166 jiwa dan jumlah bayi yang
memiliki akta kelahiran pada
tahun 2020 sebanyak 112.642 jiwa dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 57.918
jiwa dan perempuan sebanyak 54.724 jiwa
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat
badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Dahulu neonates
dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram
disebut premature. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Mamuju
sebanyak 128 Jiwa terdiri dari Kecamatan Mamuju menduduki posisi pertama
sebanyak 46 Jiwa, disusul Kecamatan Kalukku sebanyak 18 Jiwa, Kecamatan
Simboro dan Kecamatan Tommo sebanyak 14 Jiwa dan sedangkan Kecamatan
Kalumpang tidak ditemukan adanya bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Semakin muda usia kehamilan, maka semakin besar resiko jangka
pendek dan jangka panjang dapat terjadi BBLR. Gizi buruk atau malnutrisi adalah
suatu bentuk terparah akibat kurang gizi menahun. Selain akibat kurang konsumsi
jenis makanan bernutrisi seimbang, gizi buruk pada anak juga bisa disebabkan
oleh penyakit-penyakit tertentu yang menyebabkan gangguan pencernaan atau
gangguan penyerapan zat makanan yang penting untuk tubuh. Adanya perbedaan
antara gizi buruk dengan kelaparan, walaupun keduanya memiliki kaitan yang erat.
Kelaparan yang lama juga bisa berujung kepada status gizi buruk. Gizi buruk di
Kabupaten Mamuju dari tahun 2019 sebanyak 6 Jiwa dimana Kecamatan Kalukku
menempati posisi tertinggi dengan jumlah gizi buruk sebanyak 3 Jiwa, disusl
Kecamatan Kalumpang 2 Jiwa dan sedangkan Tapalang sebanyak 1 Jiwa. Salah
satu faktor gizi buruk adalah faktor ekonomi tetapi sering juga didapatkan kasus
gizi buruk pada anak yang berasal dari keluarga menengah keatas akibat
kurangnya pemahaman keluarga terhadap jenis-jenis makanan yang baik dan
mengandung gizi seimbang yang harus dikonsumsi oleh anak, bisa juga karena
adanya penyakit atau kondisi tertentu yang menyebabkan tubuh tidak mampu
mencerna dan menyerap makanan secara sempurna.
Status gizi anak sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembangnya.

Pada anak yang memiliki status gizi buruk biasanya akan terganggunya
pertumbuhan tubuh secara fisik contohnya anak akan beresi ko tumbuh kecil
(kerdil). Kemudian dalam perkembangan mental anak beresiko mengalami
gangguan control emosi dan perasaan. Disekolah anak tersebut akan sulit
mengikuti pelajaran dan sulit untuk berkonsentrasi.

Tabel 3.34
Jumlah dan Persentase Kepemilikan Akta Berdasarkan Kecamatan
KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN JUMLAH JUMLAH
KABUPATEN KOTA ADA BELUM PENDUDUK PERSENTASE
LK PR LK PR LK PR PENDUDUK PERSEN
JML % JML %
KODE KECAMATAN n N n N n n n %
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14
760201 MAMUJU 33.065 32.153 65.232 23,17

15.079 14.514 29.593 10,51 17.986 17.639 35.625 12,66
760202 TAPALANG 10.888 10.354 21.242 7,55

4.668 4.282 8.950 3,18 6.220 6.072 12.292 4,37
760203 KALUKKU 30.359 28.860 59.242 21,05

13.317 12.604 25.921 9,21 17.042 16.256 33.298 11,83
760204 KALUMPANG 6.259 5.681 11.941 4,24

2.393 2.222 4.615 1,64 3.866 3.459 7.325 2,60
760207 PAPALANG 12.626 11.997 24.626 8,75

5.720 5.385 11.105 3,95 6.906 6.612 13.518 4,80
760208 SAMPAGA 8.081 7.949 16.032 5,7

3.711 3.610 7.321 2,60 4.370 4.339 8.709 3,09
760211 TOMMO 12.269 11.070 23.345 8,29

4.878 4.518 9.396 3,34 7.391 6.552 13.943 4,95

760212 SIMBORO 18.472 17.831 36.313 12,9
8.593 8.126 16.719 5,94 9.879 9.705 19.584 6,96
TAPALANG
760213 6.030 5.649 11.681 4,15
BARAT 3.020 2.726 5.746 2,04 3.010 2.923 5.933 2,11
760215 BONEHAU 5.002 4.579 9.583 3,4

1.898 1.760 3.658 1,30 3.104 2.819 5.923 2,10
BALA
760216 1.180 1.061 2.241 0,8
BALAKANG 574 511 1.085 0,39 606 550 1.156 0,41
KAB.
7602 44 55,886 144.231 137.184 281.478 100
MAMUJU 63.851 60.258 124.109 80.380 76.926 157.306
Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan
khususnya pengembangan fasilitas kesehatan ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Dalam Profil
perkembangan kependudukan tahun 2021 ini disajikan pula data kepemilikan akte kelahiran berdasarkan kecamatan di Kabupaten
Mamuju tahun 2021.

Tabel 3.35
Jumlah dan Persentase Kepemilikan Akta Umur 0 s.d 18 Tahun Berdasarkan Kecamatan
KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN UMUR 0 S.D 18 TAHUN
JUMLAH
KABUPATEN KOTA ADA BELUM
PENDUDUK
LK PR JUMLAH LK PR JUMLAH
% %
KODE KECAMATAN n n n n N n N
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11
760201 MAMUJU 21.543 20,31 24.531

11.094 10.449 1.629 1.359 2.988 2,82
760202 TAPALANG 6.781 6,39 8.535

3.520 3.261 937 817 1.754 1,65
760203 KALUKKU 18.900 17,82 23.083

9.730 9.170 2.284 1.899 4.183 3,94
760204 KALUMPANG 3.243 3,06 4.254

1.670 1.573 534 477 1.011 0,95
760207 PAPALANG 7.490 7,06 8.869

3.881 3.609 709 670 1.379 1,30
760208 SAMPAGA 4.426 4,17 5.134

2.248 2.178 387 321 708 0,67

760211 TOMMO 6.655 6,28 8.157
3.464 3.191 846 656 1.502 1,42
760212 SIMBORO 12.273 11,57 14.381

6.283 5.990 1.134 974 2.108 1,99
TAPALANG
760213 4.401 4,15 5.103
BARAT 2.288 2.113 375 327 702 0,66
760215 BONEHAU 2.363 2,23 3.080

1.215 1.148 392 325 717 0,68
BALA
760216 770 0,73 928
BALAKANG 406 364 84 74 158 0,15
KAB.
7602 88.845 83,77 17.210 16,23 106.055
MAMUJU 45.799 43.046 9.311 7.899
Sumber data Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Mamuju 2021
Dari tabel 3.37 diatas, dijelaskan jumlah kepemilikan akte kelahiran unur 0 sampai 18 tahun berdasarkan kecamatan di
kabupaten Mamuju sebanyak 88.845 akte. Dimana kecamatan Mamuju berada pada posisi teratas dengan jumlah akte sebanyak
21.543 akte, dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 11.094 akte dan perempuan sebanyak 10.449 akte, kecamatan Kalukku dengan
jumlah akte sebanyak 18.900 akte dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 9.730 akte dan perempuan sebanyak 9.170 akte,
kecamatan Simboro dengan jumlah akte sebanyak 12.273 akte dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 6.283 akte dan perempuan
sebanyak 5.990 akte kelahiran. Dan kecamatan Bala-Balakang berada pada posisi terbawah dengan jumlah akte sebanyak 770 akte
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 406 akte dan perempuan sebanyak 364 akte. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus

dari Pemerintah daerah kabupaten Mamuju dengan memberikan pelayanan khusus demi terpenuhi dan tercapainya program nasional
dan daerah tentang kepemilikan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

Tabel 3.36
Kepemilikan Akta Kelahiran Kelompok Umur Berdasarkan Jenis Kelamin
JUMLAH JUMLAH
KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN
PENDUDUK PERSENTASE
KELOMPO
AKTA SUDAH CETAK AKTA BELUM CETAK
K UMUR
NO. PENDUDU PERS
LK PR LK PR LK PR
K EN
JML JML
n(JIWA n(JIWA
UMUR n(JIWA) n(JIWA) n(JIWA) n(JIWA) n(JIWA) %
) )
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12
1 00-04
12.014 11.275 23.289 593 515 1.108 12.607 11.790 24.397 8,67
2 05-09
12.772 11.948 24.720 1.743 1.527 3.270 14.515 13.476 27.991 9,94
3 10-14
12.054 11.162 23.216 3.280 2.684 5.964 15.335 13.847 29.182 10,37
4 15-19
10.980 10.553 21.533 4.823 4.192 9.015 15.804 14.748 30.552 10,85
5 20-24
7.229 6.804 14.033 6.280 5.916 12.196 13.511 12.722 26.233 9,32

6 25-29
2.525 2.505 5.030 8.725 8.678 17.403 11.258 11.187 22.445 7,97
7 30-34
1.616 1.491 3.107 9.033 9.270 18.303 10.655 10.761 21.416 7,61
8 35-39
1.223 1.183 2.406 9.604 9.630 19.234 10.837 10.817 21.654 7,69
9 40-44
963 891 1.854 8.909 8.564 17.473 9.879 9.458 19.337 6,87
10 45-49
813 805 1.618 7.608 7.487 15.095 8.424 8.295 16.719 5,94
11 50-54
612 579 1.191 6.484 6.044 12.528 7.100 6.623 13.723 4,88
12 55-59
408 400 808 4.398 4.096 8.494 4.806 4.496 9.302 3,30
13 60-64
282 270 552 3.233 3.128 6.361 3.515 3.398 6.913 2,46
14 65-69
176 180 356 2.380 2.075 4.455 2.556 2.255 4.811 1,71
15 70-74
83 104 187 1.415 1.473 2.888 1.498 1.577 3.075 1,09
16 75>+
101 108 209 1.872 1.647 3.519 1.973 1.755 3.728 1,32

JUMLAH 63.851 60.258 124.109 80.380 76.926 157.306 144.273 137.205 281.478 100
Dari tabel 3.38 dapat dijelaskan jumlah kepemilikan akte kelahiran di berdasarkan kelompok umum di Kabupaten Mamuju
tahun 2020 sebanyak 124.109 Akte yang sudah tercetak diamana laki-laki sebanyak 63.851 akte dan perempuan sebanyak 60.258
akte, Dimana kelompok umur 05 – 09 tahun sebanyak 24.720 akte, jenis kelamin laki-laki sebanyak 12.772 akte dan perempuan
sebanyak 11.948 akte, kelompok umur 00 -04 sebanyak 23.289, jenis kelamin laki-laki sebanyak 12.014 akte dan perempuan
sebanyak 11.275 akte , kelompok umur 10 – 14 tahun sebanyak 23.216 akte, jenis kelamin laki-laki sebanak 12.054 akte dan
perempuan sebanyak 11.948 akte dan terendah kelompok umur 70 -74 keatas sebanyak 187akte, jenis kelamin laki-laki sebanyak
83 akte dan perempuan sebanyak 104 akte.

Tabel 3.37
Kepemilikan Akta Perkawinan Berdasarkan Kecamatan
KEPEMILIKAN AKTA PERKAWINAN PENDUDUK

JUMLAH
STATUS
KABUPATEN KOTA ADA BELUM PERSENTASE
KAWIN
JUMLAH JUMLAH
KODE KECAMATAN n n n n n n n %
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12
760201 MAMUJU 5.243 5.179 10.422 8.653 8.954 17.607 13.896 14.133 28.029 22,71
760202 TAPALANG 1.338 1.322 2.660 2.949 3.032 5.981 4.287 4.354 8.641 7,00
760203 KALUKKU 3.919 3.919 7.838 8.735 9.007 17.742 12.654 12.926 25.580 20,73
760204 KALUMPANG 839 850 1689 1.758 1.717 3.475 2.597 2.567 5.164 4,18
760207 PAPALANG 1.679 1.683 3.362 3.954 4.096 8.050 5.633 5.779 11.412 9,25
760208 SAMPAGA 1046 1040 2086 2.839 2.997 5.836 3.885 4.037 7.922 6,42
760211 TOMMO 1.444 1.368 2.812 4.046 4.125 8.171 5.490 5.493 10.983 8,90
760212 SIMBORO 3.052 3.012 6.064 4.849 4.998 9.847 7.901 8.010 15.911 12,89

TAPALANG
760213 652 616 1268 1.691 1.730 3.421 2.343 2.346 4.689 3,80
BARAT
760215 BONEHAU 712 695 1407 1.402 1.434 2.836 2.114 2.129 4.243 3,44
BALA
760216 145 144 289 262 271 533 407 415 822 0,67
BALAKANG
7602 KAB. MAMUJU 20.069 19.828 39.897 41.138 42.361 83.499 61.207 62.189 123.396 100
Tabel 3.38
Kepemilikan Akta Perceraian Berdasarkan Kecamatan
KEPEMILIKAN AKTA PERCERAIAN PENDUDUK
STATUS JUMLAH
KABUPATEN KOTA ADA BELUM CERAI PERSENTASE
HIDUP
JUMLAH JUMLAH
NO. KECAMATAN n n n n n n n %
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12
760201 MAMUJU 268

119 149 177 428 605 296 577 873 27,17
760202 TAPALANG 29
15 14 56 141 197 71 155 226 7,03

760203 KALUKKU 61
29 32 198 399 597 227 431 658 20,48
760204 KALUMPANG 3
0 3 34 116 150 34 119 153 4,76
760207 PAPALANG 30
13 17 81 166 247 94 183 277 8,62
760208 SAMPAGA 32
13 19 70 177 247 83 196 279 8,68
760211 TOMMO 18
6 12 66 89 155 72 101 173 5,38
760212 SIMBORO 76
31 45 55 200 255 86 245 331 10,30
TAPALANG
760213 3
BARAT 0 3 34 72 106 34 75 109 3,39
760215 BONEHAU 0
0 0 34 94 128 34 94 128 3,98
BALA
760216 2
BALAKANG 1 1 0 4 4 1 5 6 0,19
7602 KAB. MAMUJU 227 295 522 805 1.886 2.691 1.032 2.181 3.213 100
Sumber Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2021

Tabel 3.39
Jumlah Kepemilikan KIA berdasarkan Kecamatan Tahun 2021
KEPEMILIKAN KIA (KARTU IDENTITAS ANAK)

NAMA KECAMATAN WAJIB SUDAH MEMILIKI BELUM MEMILIKI
KIA KIA KIA
KODE KECAMATAN n(KIA) n(KIA) n(KIA)
760201 MAMUJU 21.874 5.187 16.687
760202 TAPALANG 7.346 1.770 5.576
760203 KALUKKU 20.167 1.659 18.508
760204 KALUMPANG 3.691 162 3.529
760207 PAPALANG 7.696 1.434 6.262
760208 SAMPAGA 4.532 862 3.670
760211 TOMMO 7.191 1.291 5.900
760212 SIMBORO 12.604 2.682 9.922
TAPALANG
760213
BARAT 4.481 1.350 3.131
760215 BONEHAU 2.599 218 2.381
760216 BALA BALAKANG 840 127 713
7602 KAB. MAMUJU

93.021 16.742 76.279

Tabel 3.40
Jumlah Kepemilikan KIA Berdasarkan KelurahanTahun 2021
BINANGA 3418 3194 6612 838 923 1761
MAMUNYU 1320 1199 2519 206 204 410
KAREMA 2301 2023 4324 580 623 1203
RIMUKU 2047 1944 3991 562 589 1151
BAMBU 848 795 1643 96 104 200
KARAMPUANG 558 540 1098 235 222 457
TADUI 699 628 1327 15 7 22
BATU PANNU 300 285 585 7 4 11
GALUNG 681 679 1360 259 258 517
KASAMBANG 494 507 1001 241 245 486
DAYANGINNA 294 260 554 127 101 228
OROBATU 219 189 408 78 72 150
TAKANDEANG 461 445 906 12 19 31
BELA 129 107 236 1 1 2
TAAN 771 571 1342 16 20 36
TAMPALANG 495 459 954 187 166 353
RANTEDODA 232 199 431 8 10 18
KOPEANG 125 114 239 0 0 0
SINYONYOI 1487 1287 2774 52 32 84
BEBANGA 1616 1482 3098 116 117 233
KALUKKU 1201 1068 2269 62 48 110
SINYONYOI
SELATAN 566 594 1160 40 45 85
SONDOANG 526 472 998 32 39 71
BERU-BERU 895 849 1744 139 126 265
BELANG-BELANG 836 700 1536 133 111 244

KABULOANG 685 721 1406 69 69 138
KEANG 587 524 1111 5 2 7
POKKANG 496 421 917 6 7 13
GULILING 264 259 523 27 31 58
UHAIMATE 161 153 314 0 3 3
KALUKKU BARAT 906 819 1725 72 54 126
PAMMULUKANG 354 304 658 0 1 1
KALUMPANG 100 93 193 5 2 7
KARATAUN 210 198 408 79 66 145
KARAMA 202 174 376 1 0 1
SIRAUN 199 202 401 0 0 0
TUMONGA 143 132 275 1 0 1
SALUMAKKI 121 133 254 0 0 0
POLIO 117 86 203 1 1 2
LIMBONG 163 158 321 1 5 6
SANDAPANG 190 191 381 0 1 1
KONDO BULO 110 106 216 2 0 2
MAKKALIKI 89 91 180 0 0 0
BATU MAKKADA 162 132 294 0 0 0
LASA 96 106 202 3 0 3
TOABO 605 598 1203 21 22 43
PAPALANG 1101 985 2086 83 106 189
BONDA 648 594 1242 155 177 332
TOPORE 564 486 1050 170 147 317
SALUKAYU 363 368 731 100 107 207
SUKADAMAI 107 124 231 0 2 2
BODA-BODA 228 226 454 93 85 178

SISANGO 138 110 248 69 48 117
BATU AMPA 305 257 562 18 15 33
BUNDE 605 590 1195 11 12 23
KALONDING 460 463 923 297 312 609
TARAILU 600 562 1162 30 35 65
SAMPAGA 304 263 567 47 35 82
TANAMBUAH 77 96 173 15 14 29
SALUBARANA 133 94 227 17 10 27
LOSSO 170 156 326 1 0 1
TOMMO 378 338 716 12 7 19
CAMPALOGA 456 421 877 29 23 52
BUANA SAKTI 243 201 444 1 0 1
TAMEMONGGA 299 274 573 1 1 2
TAMMEJARRA 308 250 558 127 98 225
RANTE MARIO 227 179 406 85 69 154
MALINO 120 106 226 0 1 1
KAKULLASAN 523 453 976 2 4 6
LELING 159 179 338 7 8 15
KALEPU 108 110 218 58 61 119
SANDANA 216 222 438 130 137 267
LELING BARAT 248 210 458 84 61 145
LELING UTARA 333 256 589 3 0 3
SALUDENGEN 214 179 393 1 2 3
SIMBORO 2868 2731 5599 621 650 1271
RANGAS 1016 1013 2029 136 142 278
BOTTENG 384 342 726 56 65 121

SALETTO 742 685 1427 232 241 473
SUMARE 476 512 988 73 73 146
BOTTENG UTARA 457 409 866 23 20 43
TAPANDULLU 144 117 261 1 0 1
PATI DI 395 395 790 112 111 223
DUNGKAIT 402 367 769 167 155 322
LEBANI 397 320 717 213 194 407
LABUANG RANO 544 549 1093 149 182 331
PASABU 367 310 677 15 15 30
TANETE PAO 93 73 166 10 7 17
PANGASAAN 265 254 519 0 2 2
AHU 288 293 581 131 142 273
BONEHAU 381 338 719 20 15 35
SALUTIWO 147 111 258 3 3 6
BUTTUADA 217 234 451 24 22 46
TAMALEA 66 71 137 51 43 94
LUMIKA 130 105 235 4 0 4
MAPPU 114 90 204 2 1 3
BANUADA 109 100 209 1 1 2
HINUA 107 102 209 4 8 12
KINATANG 93 89 182 0 0 0
BALA-BALAKANG 266 254 520 5 5 10
BALA-BALAKANG
TIMUR 182 140 322 20 19 39
KAB. MAMUJU 48.764 44.947 93.711 8.054 8.043 16.097
Sumber Data Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Mamuju Tahun
2022

LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PELAYANAN
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021


Profil Kependudukan TA. 2022 Final OK UKURAN A4

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Profil Kependudukan TA. 2022 Final OK UKURAN A4

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

HJ. SITTI SUTINAH SUHARDI, S.H., M.

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 i

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 ii

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 iii

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 iv

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 v

Mamuju,. Maret 2022

AGUNG PATTOLA MUSTAR LAZIM, AP, S.IP

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 vi

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 vii

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 1

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 2

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 3

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 4

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 5

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 6

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 7

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 8

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 9

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 10

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 11

b. Bulan Juli adalah bulan saat diundangkannya UU Nomor 29 Tahun 1959

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 12

b. Pita merah putih yang diatasnya dibalik aksara Manakarra, menggambarkan

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 13

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 14

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 15

KECAMATAN UTARA SELATAN BARAT TIMUR

MAMUJU Selat Makassar Kec. Tapalang Kec. Simboro Kec. Simboro

SIMBORO Selat Makassar Kec. Tapalang Kec. Tapalang

KALUKKU Kec. Papalang Kab. Mamasa Selat Makassar Kec. Bonehau

PAPALANG Kec. Sampaga Kec. Kalukku Selat Makassar Kec. Bonehau

SAMPAGA Kab. Mamuju Kec. Papalng Selat Makssar Kec. Tommo

KALUMPANG Kec. Tommo Prov. Sulsel dan Kec. Bonehau

Hampir seluruh kecamatan dalam wilayah kabupaten Mamuju dilintasi oleh

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 16

KECAMATAN NAMA SUNGAI

S, Guliling, S. Pure, S. Keang, S. Kabuloang,

TOMMO S. Kanan, S. Sampaga.

S. Pelulasa, S. Sepang, S.Bulo, S. Kaluttun,

Kabupaten Mamuju memiliki wilayah yang berbukit-bukit. Sedangkan untuk

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 18

Sumber BPS Kabupaten Mamuju Dalam AngkaTahun 2021

CURAH HUJAN (MM) HARI HUJAN

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 19

Visi tersebut diatas mempunyai makna :

• KREATIF : Makna Kreatif Kondisi Pemerintah dan Masyarakat yang Kreatif

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 20

• RAMAH : Kondisi Pemerintah dan masyarakat yang kondusif,

• ENERGIK : Kondisi Pemerintah dan Masyarakat yang produktif, sehat

• NYAMAN : Kondisi Mamuju yang tentram dan Sejahtera mudah mendapat

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 21

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 22

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 23

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1),

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 24

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 25

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 26

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 27

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 28

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan Pegawai Dinas Kependudukan dan

No. Pendidikan Jumlah (orang)

PROFIL KEPENDUDUKAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2021 29

No. Jabatan/Staf Jumlah (orang)