والَّص اَل ُة والَّساَل ُم َع َلى َأْش َر ِف اَألْنِبَياِء. لَحْم ُد ِهلِل َر ِّب الَع اَلِم ْيَن َو ِبِه َنْسَتِع ْيُن َع َلى ُاُم وِر الُّد ْنَيا َو الِّدْيِن َاَّم ا َبْعد، َو الُم ْر َسِلْيَن َو َع َلى آِلٖه َو الَّصْح ِبِه َأْج َم ِع يَن Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta’inu ala umuriddunya waddin. Wassholatu wassalamu ala asyrofil anbiyaa-i wal mursalin wa ‘ala aalihii wasshohbibihi ajma’iin. Amma ba’du. sebelumnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua di sini. Shalawat serta salam semoga terus tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Dan semoga kita mendapat syafaatnya di yaumul qiyamah nanti. (Amiin). Pertama tama yang saya hormati bapak aris selaku guru agama yang telah memberikan tugas berupa pidato pada hari ini dan teman temanku yang saya sayangi. Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh ALLAH SWT…. Bila kita membicarakan tentang Ibu, saya teringat akan kisah Malin Kundang. Dalam kisah tersebut, menceritakan seorang anak yang dikutuk menjadi batu oleh Ibunya. Hal itu terjadi karena dirinya tidak mengakui ibunya kepada calon istrinya. Namun sayangnya, pada zaman sekarang ini tidak pernah kita jumpai seorang anak yang benar-benar menjadi batu akibat kutukan ibunya karena durhaka kepada ibu. Sekarang ini, seringkali kita jumpai seorang anak yang sudah masuk dalam kategori durhaka karena mereka sering berkata kasar, berbohong, memerintah ibu dan bahkan ada yang sampai tega berperilaku kasar kepada orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita masih lemah. Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Luqman ayat 14 َو َو َّصْيَنا اِإْل ْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِه َح َم َلْتُه ُأُّم ُه َو ْهًنا َع َلٰى َو ْهٍن َو ِفَص اُلُه ِفي َعاَم ْيِن َأِن اْشُك ْر ِلي َو ِلَو اِلَد ْيَك ِإَلَّي اْلَم ِص يُر Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada- ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman, 31:14) IBU lah yang merawat kita sejak bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih sayangnya tidak akan hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita wajib menyayangi ibu kita, lebih dari sayang kita kepada orang lain. Dahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah “Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?” Nabi SAW menjawab, “Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu,” Di antara keajaiban Syari’at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma’ binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Ya, tetaplah kamu menyambung silaturrahmi dengan ibumu.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih). Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk turut berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan kebenaran daripada seruan perasaan. Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua : Taat dan berbakti pada orang tua. Mendoakan kedua orang tua. Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika diperintah. Itulah beberapan pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua terutama terhadap ibu. Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara- saudara kita, berada dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di Surganya ALLAH SWT atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.
Akhir kata inilah materi pidato yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan teman-teman sekalian mendapat manfaat dari apa yang saya sampaikan, terkhusus kepada diri saya pribadi.