Sop Pengelolaan Alat Pelindung Diri
Sop Pengelolaan Alat Pelindung Diri
Disahkan oleh
SPO Ditetapkan Tanggal Direktur RSUD
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Hj. ULFA HANUM, SKM, MKL
Nip. 19640530 200012 0 001
1. Pengertian: Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk melindungi
kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis
cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir
pasien.
APD digunakan selama melakukan tindakan yang memungkinkan risiko
perpindahan mikroorganisme dari pasien ke petugas kesehatan dan
sebaliknya.
Termasuk APD adalah : sarung tangan , masker, pelindung wajah/kaca
mata, penutup kepala, gaun pelindung, apron, sepatu boot.
1. Sarung Tangan
1.1. Indikasi Jenis Sarung Tangan
1.1.1. Sarung tangan steril
Indikasi semua tindakan invasif aseptik, misalnya :
prosedur tindakan pembedahan, persalinan, pasang CVP.
1.1.2. Sarung tangan bersih
Indikasi kontak dengan darah atau cairan tubuh dan semua
benda yang terkontaminasi dengan cairan tubuh misalnya :
mengambil darah intra vena, melepas kateter urine,
pemeriksaan vagina, suction endotracheal tube sistem
terbuka.
1.1.3. Sarung tangan rumah tangga
Indikasi : membersihkan alat kesehatan dan lingkungan.
2. Masker
2.1. Masker bedah
2.1.1. Indikasi pemakaian masker bedah :
2.1.1.1. Semua tindakan yang berisiko menyebabkan
percikan darah/cairan tubuh pasien memasuki
hidung, mulut, mata petugas atau sebaliknya
2.1.1.2. Semua petugas yang akan masuk kamar operasi
dan selama kontak dengan pasien yang menular
melalui droplet.
2.2. Masker efisiensi tinggi N95 Indikasi 95 :
2.2.1. Pemakaian masker efisiensi tinggi N95 :
Setiap kontak dengan pasien yang menular melalui udara
3. Tutup Kepala
3.1. Indikasi pemakaian tutup kepala
3.1.1. Setiap tindakan yang berisiko jatuhnya mikroorganisme
yang ada dirambut dan kulit kepala petugas terhadap alat
atau daerah steril dan sebaliknya setiap tindakan yang
menyebabkan percikan bahan-bahan dari pasien terhadap
rambut atau kulit kepala petugas.
3.1.2. pada tindakan sterilisasi alat, prosedur operasi, masuk
kamar isolasi penularan melalui udara.
4. Baju Pelindung
4.1. Indikasi pemakaian baju pelindung
4.1.1. Baju/gaun steril
Indikasi pada tindakan bedah di kamar operasi
4.1.1. Apron
Indikasi pada tindakan berisiko terkontaminasi darah,
cairan tubuh, sekresi dan ekskreta, misalnya pada
perawatan luka bakar.
5. Kacamata/pelindung wajah
5.1. Indikasi pemakaian pelindung wajah
5.1.1. Dipakai sebelum melakukan tindakan yang
memungkinkan terkena percikan cairan tubuh pasien
5.1.2. Tindakan operasi, prosedur gigi dengan memakai bor
berkecapatan tinggi
6. Sepatu/pelindung kaki
6.1. Indikasi pakai sepatu/pelindung kaki
6.1.1. Dipakai sebelum melakukan tindakan yang berisiko kaki
petugas terkena tumpahan/percikan darah atau cairan
tubuh lainnya dan berisiko tertusuk benda tajam atau
kejatuhan alat kesehatan selama melakukan tindakan.
6.1.2. Tindakan operasi high risk
Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai pengadaan APD sampai
pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
7. Tujuan: 1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah pengelolaan alat
pelindung diri.
2. Tercapainya upaya pencegahan infeksi silang
8. Kebijakan: Penggunaan Alat Pelindung Diri wajib digunakan bagi staf terkait berisiko
infeksi sesuai standar kewaspadaan isolasi (gabungan kewaspadaan
standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi) dalam upaya pencegahan
infeksi dan patient safety.
Disahkan oleh
SPO Ditetapkan Tanggal Direktur RSUD
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Hj. ULFA HANUM, SKM, MKL
Nip. 19640530 200012 0 001
LAMPIRAN 1 :
ALUR PENGELOLAAN ALAT PELINDUNG DIRI
MULAI