Anda di halaman 1dari 121

KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH (KOM)

MAN 1 KOTA PEKANBARU

MADRASAH BERKEUNGGULAN AKADEMIK DAN KEAGAMAAN

TAHUN PELAJARAN 2023-2024

NPSN : 20579882
NSM : 131135130002
STATUS AKREDITASI : A (UNGGUL)
ALAMAT : JL. BANDENG NO. 51A KOTA PEKANBARU

Disusun Oleh :
Tim Pengembang Kurikulum Madrasah

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA PEKANBARU
TAHUN 2023
SURAT PERMOHONAN
LEMBAR PENGESAHAN
Nomor : Tahun 2023

Setelah membaca dokumen Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) dan


mempertimbangkan beberapa masukan dari tim pengembang kurikulum, Pengawas
Madrasah, Ketua Komite, dan Kepala Madrasah, maka KOM MAN 1 Pekanbaru Tahun
Pelajaran 2023-2024 ditetapkan berlaku terhitung mulai tanggal 17 Juli 2023.
Pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan kurikulum ini beserta perangkat
strukturnya akan dievaluasi atau ditinjau ulang yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar
dalam melakukan pengembangan dan penetapan kurikulum untuk tahun pelajaran
berikutnya.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada Tanggal : Juli 2023 M
Dzulhijah 1444 H

Mengetahui,
Ketua Komite Madrasah, Kepala Madrasah,

H. SUTAN SYAHRIL NORERLINDA, M.Pd


NIP. 197010121 199803 2 002

Mengesahkan,
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

Dr. H. MULIARDI, M.Pd


NIP. 19691001 199703 1 004
LEMBAR VALIDASI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat
dan karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan Dokumen Kurikulum Operasional
Madrasah (KOM) MAN 1 Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2023/2024 sesuai jadwal yang
telah ditetapkan. Shalawat beserta salam dipersembahkan kepada Ushuwah dan Qudwah
umat Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Penulisan dokumen kurikulum ini merupakan salah
satu bagian dari ikhtiar MAN 1 Kota Pekanbaru dalam mencapai visi, misi, dan rencana
strategis madrasah.
Selanjutnya dengan segenap kerendahan hati, tidak lupa kami ucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian
Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) ini. Kami menyadari dengan segenap hati bahwa
dokumen ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna kesempurnaan dokumen Kurikulum Operasional
Madrasah (KOM) kami di masa yang akan datang. Atas perhatiannya kami mengucapkan
terima kasih.

Pekanbaru, Juli 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
ANALISIS KARAKTERISTIK MADRASAH

1.1 HASIL ANALISIS KARAKTERISTIK MADRASAH


MAN 1 Kota Pekanbaru merupakan institusi pendidikan pertama di bawah
Kementerian Agama yang didirikan di Provinsi Riau. Awal didirikannya pada tahun 1978
dengan nama Sekolah Persiapan IAIN SUSQA Pekanbaru karena para alumninya
dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya ke IAIN SUSQA Pekanbaru. Saat itu sekolah
masih beralamatkan di Jalan Pelajar (KH. Ahmad Dahlan). Pada tahun 1980-1981, nama
Sekolah Persiapan IAIN berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri atau MAN Pekanbaru dan
pada tahun pelajaran 1982-1983, hingga kemudian menjadi MAN 1 Kota Pekanbaru.
Saat ini, MAN 1 Kota Pekanbaru memiliki berbagai sumber daya sebagai pendukung
pengembangan keilmuan yang dibutuhkan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas seperti
laboratorium, perpustakaan, masjid, fasilitas seni dan olah raga; serta memiliki pendidik dan
tenaga kependidikan yang qualified. Sehingga lulusannya diharapkan mampu menjadi
sumberdaya manusia masa depan yang memiliki kekokohan intelektual, kedalaman
spiritual, moral yang tinggi, ketrampilan yang handal, yang semua itu termanifestasikan
dalam bentuk keshalehan teologis maupun keshalehan sosial serta memiliki visi yang jelas
dan wawasan yang luas.
1.1.1 Analisis Karakteristik Peserta Didik
MAN 1 Kota Pekanbaru merupakan salah satu sekolah menengah atas sederajat
paling favorit di Kota Pekanbaru, bahkan Provinsi Riau. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
jumlah pendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di MAN 1 Kota Pekanbaru,
dalam lima tahun terakhir. Jumlah pendaftar pada dua jalur PPDB MAN 1 Kota Pekanbaru
tidak pernah kurang dari 1000 pendaftar, hanya 20 hingga 30 persen dari pendaftar yang
akan diterima. Peserta didik yang diterima masuk MAN 1 Kota Pekanbaru melalui proses
yang sangat ketat melalui dua jalur seleksi penerimaan, yaitu: (a) PPDB Jalur prestasi
peserta didik unggul (PSU) dan bakat minat (PBM) dengan kriteria dengan rata-rata 90 dan
ranking 5 besar serta dilaksanakan melalui tes tertulis dan tes baca Al-Quran, (b) PPDB jalur
reguler tidak memiliki syarat masuk, hanya melewati tes tertulis sesuai dengan standarisasi
madrasah.
Karakteristik umum Peserta didik MAN 1 Kota Pekanbaru jika dilihat dari beberapa
indikator merupakan kelompok peserta didik yang terkategori unggul. Secara intelektual,
rata-rata peserta didik MAN 1 Kota Pekanbaru berada pada level IQ high average (di atas
rata-rata). Latar belakang ekonomi rata-rata peserta didik MAN 1 Kota Pekanbaru berada
pada kelas menengah ke atas. Secara sosial budaya, rata-rata peserta didik MAN 1 Kota
Pekanbaru relatif heterogen dan terbiasa dalam lingkungan yang diversitas, sehingga
cenderung lebih moderat dalam memahami perbedaan. Tiga tahun pelajaran terakhir
jumlah peserta didik MAN 1 Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut:

NO KELAS 2020 / 2021 2021 / 2022 2022 / 2023

1 X 362 386 351

2 XI 353 362 386

3 XII 378 353 362

JUMLAH 1093 1101 1099

Prestasi peserta didik dalam beberapa terakhir terus mengalami peningkatan,


terutama dalam satu tahun terakhir, saat beberapa peserta didik MAN 1 Kota Pekanbaru,
berhasil meraih prestasi hingga ke level Internasional. Termasuk diantaranya atas nama Cut
Dafina Khalisa, yang merupakan peraih medali perunggu nasional pada OSN bidang
Astronomi, berhasil lolos ke tahap 2 Pelatihan Nasional (Pelatnas) Olimpiade Astronomi
Internasional yang akan dilaksanakan di Polanda. Berikut rekapitulasi prestasi peserta didik
MAN 1 Kota Pekanbaru dari beberapa cabang kompetisi.
KOMPETISI KEMENDIKBUD TAHUN 2022
TINGKAT
CABANG MEDALI NASIONAL/ TINGKAT PROVINSI/ TINGKAT KOTA/
NO
KOMPETISI NASIONAL FINALIS TAHAP 2 TAHAP 1
NASIONAL
1 OSN 1 PERUNGGU 2 10 44
2 FIKSI 1 PERUNGGU 1 1 1
3 OPSI - 1 19 33
4 FL2SN - - - 2
5 LDBI - - - 1
6 NSDC - - - 1

KOMPETISI KEMENAG TAHUN 2022


TINGKAT
CABANG MEDALI NASIONAL/ TINGKAT PROVINSI/ TINGKAT KOTA/
NO
KOMPETISI NASIONAL FINALIS TAHAP 2 TAHAP 1
NASIONAL
1 KSM - - 2 12
2 MYRES - - 2 33
3 ROBOTIK - - - 2
KOMPETISI INTERNASIONAL TAHUN 2022
NO CABANG KOMPETISI GOLD SILVER BRONZE
1 ISTEC BANDUNG - 3 5
2 WICE MALAYSIA 1 1 -

KOMPETISI LEMBAGA/PERGURUAN TINGGI/INSTANSI TAHUN 2022


CABANG EMAS/ PERAK/ PERUNGGU/ HONORABLE/
NO
KOMPETISI JUARA 1 JUARA 2 JUARA 2 HARAPAN
1 OLIMPIADE 275 333 309 2
2 LKTI - 2 3 2
3 MULTIMEDIA 3 1 1 -
4 TEKNOLOGI - 2 - -
5 CERDAS CERMAT 1 2 1 -
6 ENGLISH 3 5 5 -
7 LITERASI - 1 1 -
8 KEAGAMAAN 2 1 3 4
9 PASUS - 5 3 1
10 OLAH RAGA 2 2 1 -
11 PRAMUKA 4 1 - -
12 SENI 3 - - -

Peserta didik MAN 1 Kota Pekanbaru berhasil diterima di berbagai perguruan tinggi
favorit baik di Indonesia maupun luar negeri. Pada tahun 2023 ini, MAN 1 Kota Pekanbaru
merupakan sekolah menengah atas sederajat terbanyak di Provinsi Riau, yang meluluskan
peserta didiknya pada jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) perguruan tinggi
negeri. berikut ini sebaran lulusan peserta didik MAN 1 Kota Pekanbaru beberapa tahun
terakhir:
1.1.2 Analisis Guru dan Tenaga kependidikan
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal
yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kedudukan guru sebagai
tenaga profesional dimaksud berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru
sebagai agen pambelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengakuan kedudukan guru sebagai
tenaga profesional itu dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pengakuan yang sama juga
berlaku untuk tenaga kependidikan lain yang berpredikat profesional, meski keharusan
memiliki sertifikat tidak selalu identik dengan sertifikat pendidik yang diwajibkan kepada
guru.
Sebagai upaya memenuhi kriteria profesional itu, guru harus menjalani
profesionalisasi atau proses menuju derajat profesional yang sesungguhnya secara terus
menerus, termasuk kompetensi mengelola kelas. Menurut Undang-undang Nomor 74
Tahun 2008 dibedakan antara pembinaan dan pengembangan kompetensi guru yang belum
dan yang sudah berkualifikasi S-1 atau D-IV. Pengembangan dan peningkatan kualifikasi
akademik bagi guru yang belum memenuhi memenuhi kualifikasi S-1 atau D-IV dilakukan
melalui pendidikan tinggi program S-1 atau program D-IV pada perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program pendidikan tenaga kependidikan dan/atau program non
kependidikan yang terakreditasi.
Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki
sertifikat pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan/atau
olahraga. Pengembangan dan peningkatan kompetensi dimaksud dilakukan melalui sistem
pembinaan dan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yang dikaitkan dengan
perolehan angka kredit jabatan fungsional. Untuk mencapai Madrasah yang Unggul dan
Berkarakter maka ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas tidak dapat ditawar-
tawar lagi. Sumber daya manusia tersebut meliputi: tenaga pengajar (guru) dan staf
administrasi (tenaga kependidikan).
Saat ini MAN 1 Kota Pekanbaru memiliki tenaga guru tetap sebanyak 88 orang,
meliputi Guru ASN 54 orang, dan Guru Honorer 34 orang. Sedangkan pendidikan terakhir
guru-guru tersebut adalah ada yang lulusan Program Doktoral (S3) sebanyak 1 orang,
Magsiter (S2) sebanyak 51 orang, dan lulusan Sarjana (S1) sebanyak 36 orang, guru yang
sudah sertifikasi 51 orang dan yang belum sertifikasi 37 orang. Beberapa diantaranya
sedang melanjutkan Program Magister. Untuk lebih jelasnya keadaan guru dan tenaga
kependidikan dapat dilihat berikut:
Guru:
- ASN = 77 orang Honorer = 33 orang
- S1 = 61 orang S2/S3 = 37 orang
- Sertifikasi = 51 orang Non Sertifikasi = 49 orang

Asal Perguruan Tinggi Guru

Nama Perguruan Tinggi Jumlah

Universitas Sidi Mohamed Ben Abdellah Dhar Mehraz-Fes, Maroko 2


Universitas Sidi Mohamed Ben Abdellah Sais-Fes, Maroko 1
Universitas Gadjah Mada 1
Institut Teknologi Bandung 1
Institut Pertanian Bogor 1
Universitas Riau 28
UIN Sultan Syarif Kasim Riau 36
Universitas Islam Riau 5
Universits Negeri Padang 6
Universitas Pendidikan Indonesia 2
UIN Imam Bonjol Padang 1
UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1
Universitas of Africa Sudan 1
University of Kuwait 1
Universitas Jambi 1

Tenaga Kependidikan :
- ASN = 6 Orang Honorer = 30 Orang
- S2/S1 = 4 Orang SMA/SMP = 32 Orang
- Laki-laki = 26 Orang Perempuan = 10 Orang

1.1.3 Analisis Sarana dan Prasarana


Kampus MAN 1 Kota Pekanbaru berada di jantung kota Kota Pekanbaru, persis di
pusat kota Pekanbaru, dengan menempati lahan seluas 12723 m². Kampus MAN 1 Kota
Pekanbaru didirikan di atas lahan milik MAN 1 Kota Pekanbaru. Statusnya sepenuhnya
menjadi MAN 1 Pekanbaru, hal ini dinyatakan dalam Sertifikat Tanda Bukti Hak Milik (SHM)
No. Sk.92/kr/593.31986 Tanggal 17 Mei 1986.
Luas bangunan dan sarana pendukung MAN 1 Kota Pekanbaru yang telah digunakan
sekitar ± 3000 m2, terdiri dari Gedung kegiatan belajar mengajar, Gedung perkantoran,
olahraga dan sarana/fasilitas umum. Lingkungan MAN 1 Kota Pekanbaru merupakan areal
yang padat penduduk. Kondisi lahan MAN 1 Kota Pekanbaru adalah relatif datar dan bebas
dari bahaya banjir. Secara geografis MAN 1 Kota Pekanbaru berada di Jalan Bandeng No. 51
A Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.
Awal berdirinya MAN 1 Kota Pekanbaru hanya 4 (empat) ruang belajar. Seiring
berjalannya waktu MAN Pekanbaru terus membenahi diri, peningkatan sarana dan
prasarana terus dilakukan. Pada tahun Pelajaran 1983/1984 dibangun lagi 3 ruangan belajar.
Karena ruangan belajar di kampus Jalan Bandeng sudah cukup memadai untuk melakukan
proses pembelajaran mengajar maka pada tahun Pelajaran 1986/1987 seluruh kegiatan
pendidikan dipusatkan di kampus jalan Bandeng. Pada tahun pelajaran 1990/1991, seiring
berubahnya status PGAN Pekanbaru menjadi Madrasah Aliyah Negeri, maka MAN
Pekanbaru kemudian ditetapkan menjadi MAN 1 Kota Pekanbaru.
Saat ini MAN 1 Kota Pekanbaru memiliki sarana dan prasarana berupa gedung yang
terdiri dari kantor Kepala dan Waki Kepala, PTSP, ruang kelas belajar (RKB), UKS, Komite,
Aula Utama, Aula Mini, Kantin, Ruang Tunggu, serta prasarana lainnya yaitu Laboratorium
Terpadu, Masjid, dan Perpustakaan. Selain itu juga tersedia prasarana penunjang kegiatan
masing-masing ekstrakurikuler. Laboratorium Terpadu terdiri dari Laboratorium Fisika,
Kimia, Biologi, Bahasa, dan Komputer.

1.1.4 Analisis Lingkungan Sosial Budaya Madrasah


Lingkungan MAN 1 Kota Pekanbaru merupakan pemukiman penduduk dan
perkantoran. Penduduk disekitar MAN 1 Kota Pekanbaru terdiri banyak Profesi, seperti
pegawai negeri sipil, tenaga kependidikan swasta, polisi, Bank, BUMN dan lain sebagainya.
Secara umum penduduk di lingkungan MAN 1 Kota Pekanbaru adalah kalangan menengah
ke atas. Perkantoran yang dekat adalah kantor Lurah Tangkerang Tengah, kantor Camat
Marpoyan Damai. Gedung DPRD Provinsi Riau, Gelanggang Remaja, Bandara Sultan Syarif
Kasim II, Purna MTQ, Teater Idrus Tin-Tin dan lain sebagainya.
Suasana lingkungan MAN 1 Kota Pekanbaru sangat kondusif. Hal ini dibuktikan
dengan semangat ingin maju dan berprestasi. Budaya tegur sapa dan senyum sangat
membumi, saling mengunjungi antar guru dan tenaga kependidikan, dalam bekerja seluruh
guru dan karyawan saling mengisi kelemahan. Hubungan guru dengan peserta didik juga
demikian, budaya tegur sapa sangat membumi, bahkan di pagi hari peserta didik disambut
oleh guru dipintu gerbang dengan senyum dan salam. Dalam lima tahun terakhir ini MAN 1
Kota Pekanbaru sedang giat melakukan penghijaun dengan menanami pohon-pohon yang
rindang. Alhamdulillah, gerakan penghijaun yang dilakukan sudah dapat dirasakan
manfaatnya saat ini dan suasana MAN 1 Kota Pekanbaru terlihat rindang, indah dipandang
mata dan terasa sejuk udaranya. Gerakan penghijauan ini didukung oleh orang tua peserta
didik, dengan memberikan sumbangan tanaman untuk ditanam di Madrasah ini.
Pembelajaran juga dapat dilaksanakan di alam terbuka, sehingga peserta didiknya
dapat secara langsung berinteraksi dan merasa nyaman dengan alam, sehingga mereka
memiliki kepedulian pada lingkungannya. Di saat istirahat terlihat peserta didik peserta
didik dapat berteduh di bawah pohon, sebagian lainnya ada yang melakukan sholat Dhuha
di masjid. Lingkungan madrasah yang sehat dan nyaman ini diharapkan akan membawa
dampak pada peningkatan efesiensi serta efektivitas kinerja dan pembelajaran bagi semua
pihak di madrasah (peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan).

1.1.5 Analisis Kemitraan Madrasah


MAN 1 Kota Pekanbaru sudah memiliki hubungan kemitran dengan berbagai pihak
pada berbagai bidang, termasuk dalam bidang kurikulum. Kemitraan ini dilakukan baik
terhadap sektor pemerintahan, maupun sektor swasta. Diantara kemitraan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Universitas Lancang Kuning, kemitraan dalam pengembangan pendidikan lanjutan
pada guru dan tenaga kependidikan;
b. Universitas Riau, kemitraan pada bantuan pengajar dalam bidang robotik dan
bahasa Inggris;
c. Bimbel Nurul Fikri, kemitraan pada intensifikasi persiapan peserta didik menuju
perguruan tinggi unggulan;
d. ESQ Provinsi Riau, kemitraan pada peningkatan karakter peserta didik dan GTK
dalam aspek emosional dan spiritual;
e. CV. Media Informasi Utama, kemitraan pada penerbitan Unit Kegiatan Belajar
Mandiri (UKBM) dan buku panduan akademik madrasah;
f. IKBA, IKBA merupakan organisasi dari alumni MAN 1 Kota Pekanbaru, kemitraan
yang dilakukan dalam pengembangan mutu lulusan madrasah;

1.1.6 Analisis Pembiayaan Madrasah


Berdasarkan peraturan yang ada, pendanaan MAN 1 Kota pekanbaru dapat
bersumber dari dana BOS/DIPA, APBN, APBD Provinsi, APBD Kota, Komite Madrasah,
Yayasan, Koperasi Madrasah, Perusahaan dan lain-lain. Akan tetapi, sumber dana yang rutin
dikelola oleh MAN 1 Kota pekanbaru adalah dana DIPA/BOS dan Komite Madrasah. Dana-
dana inilah yang kemudian dikelola oleh madrasah untuk menjalankan program kerja.
Rencana biaya program kerja terdiri dari program kegiatan strategis atau pengembangan
mutu, dan program kegiatan operasional yang akan diaksanakan selama satu tahun.
Semua pembiayaan MAN 1 Kota Pekanbaru tertuang secara terbuka pada dokumen
RAPBM MAN 1 Kota Pekanbaru, yang disahkan oleh kepala madrasah bersama ketua komite
madrasah. Penyusunan rencana program kerja dan RAPBM, MAN 1 Kota Pekanbaru
melibatkan semua bidang dan unit kerja yang ada di madrasah. Dalam menyusun rencana
program kerja dan RAPBM ini, madrasah juga selalu melibatkan pengurus komite madrasah.
Keberadaan komite madrasah, bukan hanya pada aspek-aspek administratif, tetapi juga
terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, terutama menyangkut program kerja yang
menggunakan pendanaan dari komite madrasah.

1.1.7 Analisis Pemangku Kebijakan


MAN 1 Kota Pekabaru merupakan satuan kerja kependidikan yang memiliki
kepentingan dengan berbagai pemangku kebijakan. MAN 1 Kota Pekanbaru senantiasa
membangun hubungan yang harmonis dengan para pemangku kebijakan di madrasah.
Diantara pemangku kebijakan tersebut adalah:
a. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, sebagai salah satu Madrasah
Aliyah Negeri yang berada di Provinsi Riau, MAN 1 Kota Pekanbaru, dalam segala
aspek akan berdiri tegak lurus dengan segala kebijakan dan instruksi yang
dikeluarkan oleh Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Riau.
b. Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, sebagai salah satu Madrasah Aliyah
Negeri yang berada di Kota Pekanbaru, penyelenggaraan pendidikan MAN 1 Kota
Pekanbaru tidak akan bisa lepas dari naungan Kantor Kementerian Agama Kota
Pekanbaru, bukan hanya dalam urusan kurikulum, tetapi juga dalam urusan
kepegawaian.
c. Pemerintah Provinsi Riau, sebagai madrasah yang berada pada wilayah teritorial
Provinsi Riau, tentu MAN 1 Kota Pekanbaru juga tidak lepas dari kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Provinisi Riau, terutama oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Riau. Kebijakan-kebijakan kurikulum yang dikeluarkan oleh Kemendikbud
pada sistem pendidikan nasional, biasanya akan dikoordinasikan dengan pihak Dinas
Pendidikan Provinsi Riau.

1.2 LANDASAN HUKUM PENGEMBANGAN KOM


1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Nasional;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan menengah Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Madrasah;
12. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah;
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum pada Madrasah;
14. Keputusan Menteri Agama Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum Merdeka pada Madrasah;
15. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009 Tahun 2022 tentang Dimensi, Elemen, dan
Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka;
16. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran Pada
Kurikulum Merdeka;
17. Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3211 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran PAI
dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah;
18. Keputusan Dirjen Pendis Nomor 2762 Tahun 2023 tentang Kalender Pendidikan
Madrasah Tahun Pelajaran 2023-2024.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH

2.1 VISI MADRASAH


UUD 1945 (versi Amandemen), pasal 31, ayat 3 menyebutkan, "Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang." Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, "Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia."
Penjabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
Selanjutnya, sebagaimana telah disebutkan bahwa Tujuan Pendidikan Menengah
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Lebih spesifik
tujuan pendidikan tertuang dalam Visi dan Misi Madrasah. Berdasarkan paparan tentang
tujuan pendidikan nasional di atas, dan mencermati perkembangan dan tantangan masa
depan seperti: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; globalisasi yang sangat
cepat; era informasi; dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap
pendidikan memicu Madrasah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. MAN 1
Kota Pekanbaru memiliki citra keislaman yang menggambarkan profil sekolah yang
diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam visi madrasah. Visi MAN 1 Kota
Pekanbaru adalah :
TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG ISLAMI, BERTEKNOLOGI, DAN BERTARAF
INTERNASIONAL DENGAN LINGKUNGAN MADRASAH YANG HIJAU, ASRI, TEDUH, DAN
INDAH.
Dengan indikator pencapaian sebagai berikut:
 Islami, yaitu mewujudkan sekolah menengah umum berciri khas agama Islam yang
memiliki kesalehan dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dalam hidup
dan kehidupan, dan mampu menciptakan anak bangsa yang beriman, bertakwa
kepada Allah SWT, dan berakhlak mulia.
 Berteknologi, yaitu mewujudkan madrasah yang berkualitas tinggi dalam
penguasaan iptek dan imtaq serta kompetitif, dan mampu mencetak anak bangsa
yang memiliki kemampuan teknologi imformasi dan komunikasi yang memadai dan
sanggup menghadapi tantangan zamannya.
 Bertaraf Internasional, yaitu mewujudkan madrasah yang diakui, diterima, dan
dibutuhkandan selalu dicintai oleh masyarakat lokal sampai internasional karena
tumbuh dan berkembang dari, oleh, dan untuk masyarakat, serta lulusannya yang
berperan dalam segala lini kehidupan.
 Lingkungan Madrasah yang Hijau, Asri, Teduh, dan Indah, yaitu menjadi tempat
pembelajaran yang sehat, nyaman, dan menyenangkan, serta menjadi wadah guna
pengembangan dan peningkatan kepedulian terhadap perlindungan, pengelolaan,
dan pelestarian lingkungan hidup di Propinsi Riau.

Dalam rangka mewujudkan Visi MAN 1 Kota Pekanbaru tersebut, maka ditentukan
langkah-langkah strategis yang dinyatakan sebagaimana berikut:
1. Mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan yang cerdas dan kompetitif
dengan sikap dan Amaliyah Islam (Tafaqquh Fiddiin), berkeadilan, relevan dengan
kebutuhan masyarakat lokal dan global;
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang berkualitas;
3. Menumbuhkan budaya lingkungan MAN 1 Kota Pekanbaru yang bersih, tertib,
indah, aman, dan sehat;
4. Menanamkan sikap peduli warga MAN 1 Kota Pekanbaru untuk terlibat secara sadar
dalam upaya melindungi, mengelola, dan melestarikan lingkungan hidup;
5. Meningkatkan budaya unggul warga MAN 1 Kota Pekanbaru baik dalam pengamalan
ajaran agama, prestasi akademik dan non-akademik, serta akhlak mulia;
6. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan Arab;
7. Menerapkan manajemen berbasis sekolah dengan melibatkan seluruh steakholder
Madrasah.

2.2 MISI MADRASAH


Indikator-indikator yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas dari
pencapaian visi madrasah di atas, tertuang dalam misi penyelenggaran pendidikan dan
pembelajaran di MAN 1 Kota Pekanbaru, sebagai berikut:
1. Menumbuhkembangkan lingkungan dan perilaku religius, sehingga peserta didik
dapat mengamalkan dan menghayati nilai-nilai islam secara nyata dan menciptakan
madrasah yang berakhlakul karimah;
2. Menumbuhkembangkan perilaku dan praktik nyata hasil pembelajaran, sehingga
peserta didik dapat menjadi teladan bagi teman dan masyarakatnya;
3. Menyelenggarakan pengembangan diri sehingga peserta didik berkembang sesuai
minat dan bakatnya;
4. Menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi informasi secara efektif, sehingga
peserta didik berkembang secara maksimal;
5. Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan
berpikir aktif, kreatif dan inovatif serta siap bersaing secara internasional;
6. Menyelenggarakan pendidikan yang mampu bersaing dengan lulusan yang sederajat
untuk melanjutkan dan diterima di pendidikan yang lebih tinggi level terbaik
nasional dan international;
7. Menciptakan lingkungan madrasah yang Hijau, Asri, Teduh dan Indah (HATI),
sehingga seluruh civitas madrasah merasa betah dan nyaman berada di lingkungan
madrasah.

2.3 TUJUAN MADRASAH


2.3.1 Tujuan Jangka Panjang Madrasah (5 Tahun)
Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri
1 Kota Pekanbaru dalam jangka lima tahun kedepan adalah:
Indikator 1:
Menumbuhkan prilaku islami secara nyata dalam kehidupan.
Tujuan :
a. Menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertakwa dan dapat berperan di
tengah masyarakat;
b. Menghasilkan peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama
islam;
c. Menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi dalam ibadah yaumiah (sholat
fardhu, ibadah-ibadah sunnah, khutbah, imam, doa walimah, kaifiat fardu kifayah,
dan zikir sesudah sholat);
d. Menghasilkan peserta didik yang mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi
timur tengah 5 persen dari jumlah lulusan;
e. Menghasilkan peserta didik yang Qur’ani dengan kemampuan tajwid dan tahsin;
f. Menghasilkan peserta didik yang mampu menghafal 2-3 Juz dan/atau Yasin, Al-
Waqi’ah, Al-Mulk, Sajadah);
g. Menghasilkan peserta didik yang berbusana syar’i.
Indikator 2:
Mewujudkan proses pendidikan yang berbasis teknologi informatika.
Tujuan :
a. Menyediakan pendidik yang jujur dan profesional, serta menguasai teknologi
informatika;
b. Menyediakan tenaga kependidikan yang jujur dan profesional, serta menguasai
teknologi informatika;
c. Menghasilkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
berwawasan teknologi informatika;
d. Menghasilkan pelayanan yang prima di segala bidang dengan pelayanan yang
berbasis teknologi informatika.
e. Menghasilkan peserta didik yang mampu menguasai teknologi informatika.
f. Mampu CBT
g. Mampu mengoperasionalkan office
h. Presentasi secara digital
i. Literasi digital

Indikator 3:
Menciptakan peserta didik yang unggul bidang akademik dan non akademik, serta
mampu bersaing hingga ke level internasional.
Tujuan :
a. Menghasilkan peserta didik yang diterima di perguruan tinggi luar negeri (barat dan
timur);
b. Meningkatnya prestasi akademik dalam bidang bahasa Arab, Inggris, Mandarin dan
Perancis (kota, provinsi, nasional dan internasional);
c. Menciptakan lingkungan berbahasa Arab, Inggris, Mandarin, dan Perancis, di
madrasah dan asrama;

Indikator 4:
Menumbuhkembangkan kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan hidup.
Tujuan :
a. Mewujudkan karakter warga madrasah yang cinta dan peduli lingkungan;
b. Membentuk warga madrasah yang peduli kebersihan lingkungan;
c. Mewujudkan warga madrasah yang mempunyai jiwa memiliki terhadap lingkungan
madrasah;
d. Mewujudkan warga madrasah peduli kesehatan;
e. Menciptakan Madrasah yang bersih dan sehat.

1.3.2 Tujuan Jangka Pendek Madrasah (1 tahun)


Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri
1 Kota Pekanbaru dalam jangka satu tahun kedepan adalah:
a. Pembentukan karakter berdasar Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil
Alamin :
o Melaksanakan pembiasaan sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar
Rahmatan Lil Alamin secara terintegrasi pada 100% mata pelajaran yang
diselenggarakan baik dalam bentuk tatap muka atau dalam bentuk kegiatan
proyek.
o Melaksanakan 100% penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar
Rahmatan Lil Alamin.
o Mendorong 100% pelajar mencapai minimal predikat BAIK pada penilaian sikap
berbasis Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil Alamin.
b. Proses pembelajaran yang berkualitas :
o Mendorong agar tingkat keterlibatan pelajar dalam proses pembelajaran
mencapai minimal 95%.
o Mengelola proses pembelajaran agar tingkat kepuasan pelajar mencapai
minimal 90%.
c. Keahlian berfikir kreatif dan berpikir kritis :
o Mengintegrasikan project based learning pada 100% mata pelajaran.
o Memfasilitasi 100% pelajar menghasilkan minimal 1 produk kreatif pertahun dari
project based learning.
o Melaksanakan 100% proses penilaian yang mengandung minimal 25% soal
bertipe HOTS.
o Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 70% soal bertipe
HOTS dengan dengan benar.
c. Penguasaan 6 literasi dasar :
o Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 100% soal AKM
(Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 1 dengan benar.
o Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 80% soal AKM
(Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 2 dengan benar.
o Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 60% soal AKM
(Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 3 dengan benar.
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

3.1 INTRAKURIKULER
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada MAN 1 Kota
Pekanbaru. Selain itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke
dalam isi kurikulum.
3.1.1 Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum Fase E (Kelas X)
Alokasi Intrakurikuler
Kelompok Mata Pelajaran
Per Tahun (Minggu)
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an Hadits 72 (2)
b. Aqidah Akhlaq 72 (2)
c. Fiqih 72 (2)
d. Sejarah Kebudayaan Islam 72 (2)
2 Bahasa Arab 144 (4)
3 Pendidikan Pancasila dan 72 (2)
Kewarganegaraan
4 Bahasa Indonesia 108 (3)
Kelompok Mata
5 Matematika 108 (3)
Pelajaran Umum
6 IPA: Fisika, Kimia, Biologi 216 (6)
7 IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, 288 (8)
Geografi
8 Bahasa Inggris 72 (2)
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 72 (2)
Kesehatan
10 Informatika 72 (2)
Seni Dan Budaya
11 Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, 72 (2)
Seni Tari
12 Muatan Lokal :
a. Program Unggulan 204 (6)
b. Muhadharoh 34 (1)
c. Tahfiz 34 (1)
d. Pramuka/Senam Bersama 72 (2)
e. Bimbingan Konseling 34 (1)
Total 1890 (53)

3.1.2 Muatan Lokal: Program Kelas Unggulan “DELTA MANSA”


Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah. Muatan Lokal
utama MAN 1 Kota Pekanbaru ada di dua tingkat, yaitu kelas X dan kelas XI yang
berdasarkan ciri khas dan kekuatan madrasah, yaitu pengembangan keterampilan
program kelas unggulan. Dalam rangka mencapai tujuan program kelas unggulan ini,
MAN 1 Kota Pekanbaru membagi program kelas unggulan dalam sepuluh bidang.
Adapun sepuluh program kelas unggulan dinamakan sebagai program DELTA MANSA.
1. KELAS KEAGAMAAN (TIMUR TENGAH)
Program Keagamaan merupakan kelas ungulan yang penekanannya pada
bidang keagamaan (Tafaqquh Fiddiin). Program Keagamaan juga merupakan
kelas unggulan yang juga dipersiapkan untuk mengikuti lomba-lomba
Keagamaan, mulai di tingkat lokal, nasional, hingga tingkat internasional, serta
mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi ke Timur Tengah.
2. KELAS INTERNATIONAL (CAMBRIGDE PROGRAM)
Program Internasional merupakan kelas unggulan yang disiapkan untuk
mampu berpacu pada ketatnya persaingan global yang menuntut keterampilan
berbahasa secara internasional. Selain itu kelas ini juga mempersiapkan peserta
didik untuk mengikuti perlombaan di bidang bahasa asing.
3. KELAS OLIMPIADE SAINS
Program Olimpiade merupakan kelas unggulan yang disiapkan untuk
mengikuti olimpiade-olimpiade yang akan mewakili MAN 1 Kota Pekanbaru baik
di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional. Adapun penekanan
keunggulan pada kelas IPA adalah pada bidang sains yaitu Matematika, Fisika,
Kimia, Biologi, dan Astronomi, sementara penekanan keunggulan pada kelas IPS
adalah pada bidang Kebumian, Ekonomi, dan Geografi.
4. KELAS RISET
Program Riset merupakan kelas unggulan untuk membina prestasi
peserta didik di bidang riset, sehingga mampu berprestasi baik di tingkat lokal,
nasional dan internasional. Melalui berbagai macam prestasi tersebut anak
mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi favorit dan
bergengsi.
5. KELAS ENTREPRENEUR
Program Entrepreneur merupakan kelas unggulan yang disiapkan untuk
mampu menjadi wirausaha mandiri. Peserta didik dilatih untuk mengembangkan
inovasi dan kreativitas agar mampu mengembangkan produk yang tidak ada di
pasaran yang bisa menguntungkan. Selain itu peserta didik juga disiapkan untuk
berkompetisi dalam berbagai ajang. Target lainnya dari pembelajaran program
Entrepreneur ini adalah peserta didik dapat melakukan tindakan-tindakan
wirausaha yang inovatif dan kretif dari mulai ide, produksi, pemasaran hingga
analisa dan evaluasi.
6. KELAS ROBOTIK
Program Robotik merupakan kelas unggulan yang disiapkan untuk
mengikuti Kompetisi Mekatronika maupun Robotik yang sudah banyak
diselenggarakan oleh pihak perguruan tinggi maupun instansi. Adapun
penekanan keunggulan pada kelas ini adalah pada bidang robotika sains dan
teknologi informasi.
7. KELAS TEKNOLOGI INFORMATIKA
Program Teknologi Informatika merupakan kelas unggulan yang
penekanannya adalah pada bidang teknologi informasi. Kelas ini juga
dipersiapkan untuk mengikuti lomba-lomba IT dan Kompetisi di bidang komputer
baik dari tingkat regional, nasional, dan internasional.
8. KELAS MULTIMEDIA
Program Multimedia merupakan kelas unggulan yang disiapkan untuk
mampu menjadi tenaga professional dalam Indudtri Kreatif. Peserta didik dilatih
untuk mengembangkan kreativitas sehingga nantinya bisa menjadi desainer
grafis, video kreator, dan animator agar mampu menciptakan produk multimedia
yang mendunia. Selain itu peserta didik juga disiapkan untuk berkompetisi dalam
perlombaan yang diadakan oleh instansi dan perguruan tinggi.
9. KELAS TAHFIZ
Program Tahfiz adalah program yang memberikan fasilitas kompetensi
hafalan aya-ayat suci Al-Qur’an. Untuk lebih mengembangkan program ini, maka
pihak madrasah memasukkannya ke dalam satu kelas khusus dengan beban jam
belajar sebanyak 10 (sepuluh) jam pelajaran setiap pekan. Program Tahfiz ini
diharapkan mampu memberikan bekal kepada peserta didik untuk memperoleh
kemampuan hafalan Al- Qur’an minimal 10 juz selama 3 (tiga) tahun peserta
didik menimba ilmu di MAN 1 Kota Pekanbaru.
10. KELAS SKS DAN SKS PERCEPATAN
Kelas SKS Percepatan adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
peserta didiknya memiliki kecepatan belajar yang tinggi di atas rata-rata dan
menyepakati jumlah beban belajar yang diikuti dan/atau strategi belajar setiap
semester pada satuan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuan/kecepatan belajarnya. Kelas SKS percepatan diselenggarakan
melalui pengorganisasian pembelajaran bervariasi dan pengelolaan waktu
belajar yang lebih cepat satu tahun dari kelas reguler.

3.1.3 Sistem Pembagian Sebaran Mata Pelajaran


Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan mata pelajaran, pendekatan
terintegrasi, dan pendekatan blok. Adapun pengorganisasian pembelajaran
intrakurikuler terbagi menjadi dua model sistem, yaitu sistem longitudinal dan sistem
blok.
o Sistem Longitudinal, pelaksanaan sistem reguler yang dimaksud adalah
pelaksanaan pembelajaran terjadi rutin setiap minggu dengan alokasi waktu
tertentu dengan memenuhi alokasi waktu per tahun yang tersedia.
o Sistem blok, pelaksanaan sistem blok yang dimaksud adalah pelaksanaan
pembelajaran terjadi pada alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap
memenuhi alokasi waktu pembelajaran per tahun.

3.1.4 Pengorganisasian Pembelajaran Intrakurikuler


a. Sistem penerapan masing-masing mata pelajaran dalam pembelajaran terbagi
menjadi dua sistem yaitu sistem regular dan sistem blok.
b. Semua mata pelajaran pada fase E diitegrasikan dengan Proyek penguatan Profil
Pelajar Pancasila dengan prosentasi Proyek 20% masing-masing mapel.
c. Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila bersifat integrasidengan lebih
dari dua mapel sesuai dengan tema yang ditetapkan di MAN 1 Kota Pekanbaru.
d. Total alokasi waktu satu minggu 53 JP untuk intrakurikuler dan Proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Namun, dengan adanya sistem blok, maka alokasi waktu
untuk setiap bulan bisa berbeda.

3.2 KOKURIKULER: PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PROFIL


PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Rahmatan lil
Alamin pada intrakurikuler terintegrasi pada semua mata pelajaran pada fase E. Proyek
Profil Pelajar Pancasila terintegrasi pada mata pelajaran dalam bentuk kegiatan proyek.
Proyek Penguatan Profil pada implementasinya dilakukansecara lintas mata pelajaran
dengan tema tertentu yang sudah ditentukan oleh sekolah. Tema yang dipilih sebagai
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di MAN 1 Kota Pekanbaru ada beberapa tema.
Berikut ini penggunaan jam pembelajaran untuk pembelajaran Proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila pada Fase E (kelas X):
1) Tema Kewirausahaan (Bulan November)
Minggu 1:
Jam Ke- Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1
Istirahat
5 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1
Istirahat
8 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1
Jumlah 9 9 9 9 6
Total 53 JP

Minggu 2:
Jam Ke- Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1
Istirahat
5 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1
Istirahat
8 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1
Jumlah 10 11 11 11 10
Total 53 JP

2) Gaya Hidup Berkelanjutan (Bulan November)


Minggu 3:
Jam Ke- Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1
Istirahat
5 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1
Istirahat
8 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1
Jumlah 9 9 9 9 6
Total 53 JP

Minggu 4:
Jam Ke- Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1
Istirahat
5 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1
Istirahat
8 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1
Jumlah 9 9 9 9 6
Total 53 JP

3) Kearifan Lokal (Bulan Mei)


Minggu 3:
Jam Ke- Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1
Istirahat
5 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1
Istirahat
8 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1
Jumlah 9 9 9 9 6
Total 53 JP

Minggu 4:
Jam Ke- Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1
Istirahat
5 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1
Istirahat
8 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1
Jumlah 9 9 9 9 6
Total 53 JP

3.3 EKSTRAKURIKULER (BAKAT DAN MINAT)


MAN 1 Kota Pekanbaru menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai
suplemen dari usaha pengembangan potensi, bakat, minat dan karakter peserta didik,
dalam hal ini peserta didik fase E (kelas X). Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap
hari Senin sampai dengan Jumat, pada pukul 16.00 sampai dengan 17.30 dan di luar jam
pembelajaran intrakurikuler. Jenis ekstrakurikuler di MAN 1 Kota Pekanbaru antara lain:
Nama Profil Pelajar
No Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler Rahmatan lil Alamin
1 Pramuka o Bergotong Royong o Tasamuh Qudwah
o Mandiri Muwathanah
o Kreatif Tathawwur
o Ibtikar
2 PMR o Bergotong Royong o Tasamuh
o Mandiri o Musawa Qudwah

3 Olah Raga (Bola o Bergotong Royong o Qudwah


Volly, Sepakbola/ o Mandiri o Tasamuh
Futsal, Basket,
Takraw,
Badminton, Tenis
meja dan Pencak
Silat)
4 Seni Musik, Tari o Mandiri o Qudwah
dan Teater o Kreatif o Tawazun
o Tathawwur Ibtikar
5 Pasus o Mandiri o Tathawwur
o Kreatif o Ibtikar
6 Seni Tilawah, o Mandiri o Tathawwur Ibtikar
Fahmil, Syarhil o Kreatif
Al-Qur’an dan
Kaligrafi Al-
Qur’an
7 G-Smart o Bergotong Royong o Qudwah Tawazun
o Mandiri o Tathawwur Ibtikar
o Kreatif

8 Organisasi OSIM, o Bergotong Royong o Tathawwur


MPK dan ROHIS o Mandiri o Ibtikar Tasamuh
o Kritis
o Kreatif
9 Kompang/ o Mandiri o Qudwah Muwathanah
Marawis, Nasyid o Kreatif o I’tidal
Islami

3.4 KEGIATAN PEMBIASAAN


Program pendukung adalah kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler,
makamadrasah mengadakan serangkaian kegiatan dalam rangka menguatkan
intrakurikuler madrasah (baik mata pelajaran maupun P5 dan PPRA). Beberapa program
pendukung di MAN 1 Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut:
1. PROGRAM LITERASI
Membaca-menulis (literasi) merupakan salah satu aktifitas penting dalam
hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan
kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik
mempengaruhi tingkat keberhasilan baik di sekolah maupun dalam kehidupan
bermasyarakat. Bagi masyarakat muslim, pentingnya literasi ditekankan dalam
wahyu pertama Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yakni perintah membaca
(Iqra’) yang dilanjutkan dengan ‘mendidik melalui literasi’ (‘Allama Bil Qalam).
Program Literasi yang dijalankan di MAN 1 Kota Pekanbaru dikembangkan
melalui program pembelajaran. Dimana peserta didik secara klasikal dijadwalkan
dalam kegiatan pembelajaran untuk berkunjung ke perpustakaan, membaca dan
menulis hasil bacaannya. Peserta didik didampingi oleh Wali kelasnya dan
dipandu oleh Kepala Perpustakaan dan pustakawan MAN 1 Kota Pekanbaru.
2. PROGRAM PEMBINAAN TAHSIN DAN TAHFIDZ
Program Tahsin dan Tahfidz adalah program yang memberikan fasilitas
kompetensi hafalan aya-ayat suci Al-Qur’an. Untuk lebih mengembangkan
program ini, maka pihak madrasah memasukkannya kedalam program struktur
kurikulum dengan beban jam belajar sebanyak 2 (dua) jam pelajaran setiap
pekan. Program Tahfidz ini diharapkan mampu memberikan bekal kepada
peserta didik untuk memperoleh kemampuan hafalan Al- Qur’an minimal 3 (tiga)
juz selama 3 (tiga) tahun peserta didik menimba ilmu di MAN 1 Kota Pekanbaru.
Sebagai upaya mendukung program ini, diawali dengan program bengkel
Al-Qur’an, dimana pada saat awal peserta didik diterima di MAN 1 Kota
Pekanbaru dilakukan tes baca Al-Qur’an, dan bagi peserta didik yang belum
lancar, maka akan dilakukan pelatihan perbaikan bacaannya selama satu
semester di kelas X. Peserta didik bersangkutan belum diperkenankan mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler pilihannya, hingga dipandang sudah lancar baca Al-
Qur’annya.
3. PROGRAM MUHADHAROH
Program Muhadharoh ini menekankan pada keterampilan retorika,
pidato, berbicara dan khutbah dengan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris
dan Arab, dalam bentuk kegiatan pidato atau ceramah singkat secara baik, benar
dan menarik dalam ranah keagamaan, sosial dan budaya. Melalui mata pelajaran
ini peserta didik ditanamkan rasa cinta agama, bahasa dan budaya. Peserta didik
dituntut untuk aktif dalam mata pelajaran ini baik di dalam maupun luar kelas
karena mata pelajaran ini dikembangkan dengan pola student center. Mata
pelajaran ini diajarkan secara variatif, diskusi, presentasi, dan praktis.
Peserta didik terampil dalam muhadharoh baik teori maupun praktek
secara baik dan benar diharapkan bisa memenangkan berbagai kompetisi di
tingkat regional, nasional, dan internasional. Kemudian peserta didik bisa
menerapkannya dalam kehidupan masyarakat, sebagai da’i, khatib, atau
penceramah.
4. PROGRAM PEMBIASAAN DARI WALI KELAS/PENASEHAT AKADEMIK
Pembinaan dan pembimbingan kepada peserta didik dalam lingkungan
MAN 1 Kota Pekanbaru dilakukan secara berlapis. Ini dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan yang optimal kepada para peserta didik. Secara
operasional, pembinaan dan pembimbingan peserta didik dilakukan oleh Wali
Kelas. Setiap Wali Kelas memiliki tugas pembimbingan dalam bidang non-
akademik, administrasi kelas, dan berupaya meningkatkan kelancaran
pembelajaran dalam suatu kelas.
Wali Kelas adalah Guru yang membantu Kepala Sekolah untuk
membimbing peserta didik dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer
dan motivator untuk membangkitkan gairah atau minat peserta didik untuk
beprestasi di kelas. Tugas pokok dan fungsi wali kelas sebagai berikut :
1. Pengelolaan kelas;
2. Mengenal dan memahami situasi kelasnya;
3. Menyelenggarakan Administrasikan kelas;
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar belajar sungguh-sungguh
baik di sekolah maupun di luar sekolah;
5. Memantapkan peserta didik di kelasnya, dalam melaksanakan tatakrama,
sopan santun, tata tertib baik di sekolah maupun di luar sekolah;
6. Menangani atau mengatasi hambatan dan gangguan terhadap kelancaran
kegiatan kelas dan atau kegiatan sekolah pada umumnya;
7. Mengerahkan peserta didik di kelasnya untuk mengikuti egiatan-kegiatan
sekolah seperti: upacara bendera, ceramah, pertandingan dan kegiatan
lainnya;
8. Membimbing peserta didik kelasnya dalam melaksanakan kegiatan
Ekstrakurikuler (Peran serta kelas dalam hal pengajuan calon pengurus OSIS,
pemilihan ketua kelas, pemilihan peserta didik berprestasi, acara kelas, dll);
9. Melakukan home visit (kunjungan ke rumah/oang tua) atau keluarganya;
10. Memberikan masukan dalam penentuan kenaikan kelas bagi peserta didik di
kelasnya;
11. Mengisi atau membagikan Buku Laporan Pendidikan (Rapor) kepada Wali
peserta didik;
12. Mengajukan saran dan usul kepada pimpinan sekolah mengenai peserta
didik yang menjadi bimbingannya;
13. Mengarahkan peserta didik agar peduli dengan kebersihan dan peduli
dengan lingkungannya.

3.5 KALENDER AKADEMIK


Kalender pendidikan MAN 1 Kota Pekanbaru mengacu kepada kalender pendidikan
yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dengan
beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kegiatan khusus MAN 1 Kota Pekanbaru,
namun tetap memperhatikan kalender pendidikan yang terdapat pada Standar Isi.
Gambar 4.1 Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023-2024

A. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN


Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin, 17 Juli 2023 pekan
ketiga bulan Juli Tahun 2023. Peserta didik kelas X akan melaksanakan Masa Taaruf
Madrasah (MATSAMA) pada tanggal 13 - 15 Juli 2023. Hari pertama masuk sekolah
diisi dengan kegiatan:
1. Distribusi jadwal pelajaran;
2. Pembentukan perangkat kelas, meliputi:
a. Denah tempat duduk peserta didik.
b. Papan Absen peserta didik.
c. Daftar Pelajaran di kelas.
d. Daftar Piket Kelas.
e. Struktur Organisasi Pengurus Kelas.
f. Tata Tertib peserta didik di kelas.
g. Buku Kemajuan Belajar.
h. Buku Mutasi Kelas.
i. Buku Peta Kelas.
j. Buku Inventaris barang-barang di kelas.
k. Buku Bimbingan kelas/ kasus peserta didik.
l. Buku Rapor.
m. Buku Daftar Peserta didik Berprestai di kelas.

B. JUMLAH MINGGU EFEKTIF


Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif
belajar ditetapkan sebanyak 37 minggu untuk setiap tahun pelajaran, jumlah jam
perminggu sebanyak 53 jam pelajaran dengan rincian hari efektif Tahun Pelajaran
2023-2024 untuk Semester I adalah 97 hari dan Semester II adalah 78 hari.

Tabel 3.2
Minggu Efektif MAN 1 Kota Pekanbaru TP. 2023-2024
Jumlah
Smt Bulan Ket
Minggu Efektif Tidak Efektif
Juli 5 2 3
Agustus 5 5 -
September 4 4 -
I
Oktober 5 5 -
November 4 4 -
Desember 4 - 4
Jumlah 27 20 7
Januari 5 5 -
Februari 4 4 -
Maret 5 2 3
II
April 4 3 1
Mei 4 3 1
Juni 4 - 4
Jumlah 26 17 9
Jumlah dalam 1 tahun 53 37 16

Tabel 3.3
Hari Efektif MAN 1 Kota Pekanbaru TP. 2023-2024
Jumlah
Smt Bulan Ket
Hari Efektif Tidak Efektif
I Juli 31 10 21
Agustus 31 22 9
September 30 20 10
Oktober 31 22 9
November 30 22 8
Desember 31 1 30
Jumlah 184 97 87
Januari 31 22 9
Februari 29 21 8
Maret 31 6 25
II
April 30 14 16
Mei 31 15 16
Juni 30 - 30
Jumlah 182 78 104
Jumlah dalam 1 tahun 366 175 191

Pekan tidak efektif di MAN 1 Kota Pekanbaru diantaranya dimanfaatkan untuk


kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Guru dan Tenaga Kependidikan;
2. Ramadhan’s Camp, dengan kegiatan Tahsin dan Tahfidz Al-Qur’an;
3. Pelatihan intensif menghafal al-Qur’an (Dauroh Hifdzil Qur’an) untuk kelas X dan
XI;
4. Pelatihan Dasar Kepemimpinan;
5. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah;
6. Pelatihan Jurnalistik (G-smart);
7. Class Meeting (Pasca Penilaian Sumatif Semester), dengan berbagai kegiatan
perlombaan dan pertandingan antar kelas.

3.6 PENGATURAN BEBAN DAN JADWAL BELAJAR


Beban dan jadwal belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan selama 5 (enam) hari, yaitu:
Tabel 3.5
Kegiatan Pembelajaran di MAN 1 Kota Pekanbaru

Hari Jam ke Waktu Keterangan


Senin 06.40-07.00 Kelas X, XI, XII
s/d 1 07.00-07.45 Kelas X, XI, XII
Kamis 2 07.45-08.30 Kelas X, XI, XII
3 08.30-09.15 Kelas X, XI, XII
4 09.15-10.00 Istirahat
10.00-10.15 Kelas X, XI, XII
5 10.15-10.55 Kelas X, XI, XII
6 10.55-11.35 Kelas X, XI, XII
7 11.35-12.15 Kelas X, XI, XII
12.15-13.10 Jama’ah Sholat Dhuhur + Istirahat
8 13.10-13.50 Kelas X, XI, XII
9 13.50-14.30 Kelas X, XI, XII
10 14.30-15.10 Kelas X, XI, XII
11 15.10-15.50 Kelas X, XI, XII
15.50-16.05 Jama’ah Sholat Ashar

06.40-07.45 Muhasabah
1 07.45-08.25 Kelas X, XI, XII
2 08.25-09.05 Kelas X, XI, XII
3 09.05-09.45 Kelas X, XI, XII
09.45-10.05 Istirahat
4 10.05-10.45 Kelas X, XI, XII
Jum’at 5 10.45-11.25 Kelas X, XI, XII
11.25-12.05 Shalat Jum’at
6 12.05-13.15 Kelas X, XI, XII
7 13.15-13.55 Kelas X, XI, XII
8 13.55-14.35 Kelas X, XI, XII
9 14.35-15.15 Kelas X, XI, XII
10 15.15-15.55 Kelas X, XI, XII
15.55-16.05 Jama’ah Sholat Ashar
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

4.1 PERENCANAAN PEMBELAJARAN RUANG LINGKUP MADRASAH


Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan di MAN 1 Kota Pekanbaru
mengacu kepada Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Capaian Pembelajaran (CP) yang
digunakan dalam kurikulum merdeka ialah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase, untuk pendidikan dasar dan menengah CP disusun untuk
setiap mata pelajaran.
Sumber Capaian Pembalajaran (CP) yang digunakan oleh MAN 1 Kota Pekanbaru
untuk MATA PELAJARAN UMUM ialah Surat keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, Dan Assesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 008 Tahun 2022 tentang capaian pembelajaran pada pendidikan anak
usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah pada kurikulum
merdeka. MATA PELAJARAN KEAGAMAAN bersumber pada KMA 347 TAHUN 2022
tentang implementasi kurikulum merdeka pada madrasah.
1. BAHASA INDONESIA
a. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja
karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi
menjadi indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai
komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang
menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina
dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa
komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara
dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal
yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra
(kemampuan memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta
karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan kompetensi
berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki
kemampuan literasi tinggi dan berkarakter Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak,
membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan
mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan
untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan
(modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent
construction); serta kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis,
kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut :
Elemen Deskripsi
Menyimak Menyimak adalah kemampuan peserta didik menerima, memahami,
dan memaknai informasi yang didengar dengan sikap yang baik agar
dapat menanggapi mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak
mencakup kegiatan seperti mendengarkan dengan konsentrasi,
mengidentifikasi, memahami pendapat, menginterpretasi tuturan
bahasa, dan memaknainya berdasarkan konteks yang melatari
tuturan tersebut. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa,
sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi.
Membaca dan Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk memahami,
Memirsa memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan potensinya. Memirsa merupakan kemampuan
peserta didik
untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi
sajian cetak, visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan potensinya. Komponenkomponen yang dapat
dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya
kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur
bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Berbicara dan Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan
Mempresen- gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan dengan
tasikan santun. Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan
gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
mengajukan dan/atau menanggapi pertanyaan/pernyataan ,
dan/atau menyampaikan perasaan secara lisan sesuai konteks
dengan cara yang komunikatif dan santun melalui beragam media
(visual, digital, audio, dan audiovisual). Komponen-komponen yang
dapat dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di
antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat,
kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Menulis Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan,
dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung
jawab, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam menulis di
antaranya penggunaan ejaan, kosa
kata, kalimat,
paragraf, struktur bahasa , makna, dan metakognisi dalam beragam
jenis teks.

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta
didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari
berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis
gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif
dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk
menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi
dan fiksi secara kritis dan etis.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi
berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi
dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa
Memirsa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai
jenis teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi, rekon,
eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan
tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk
mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli,
empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber
lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan isi teks.
Berbicara dan Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan,
Mempresentasikan pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan
pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis,
dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik
berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan
materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli,
perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks
fiksi dan nonfiksi multimodal.
Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis,
kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau
fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil
penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik
mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk
tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan
hasil tulisan di media cetak maupun digital.

2. PENDIDIKAN PANCASILA
a. Karakteristik Pendidikan Pancasila
1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan
dengan untuk mewujudkan warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab dalam rangka membangun peradaban bangsa Indonesia;
2. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
3. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan, dan
keadilan sosial yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika;
4. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk menjadi
warga negara yang cerdas dan baik serta memiliki wawasan kebangsaan yang
menekankan harmonisasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
5. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik untuk menjadi
pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur,
cerdas, dan bertanggung jawab.
Elemen Deskripsi Elemen
Pancasila Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan
pandangan hidup bangsa. Mengkaji nilai-nilai Pancasila,
proses perumusan Pancasila, implementasi Pancasila dari
masa ke masa, serta reaktualisasi nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian. Penerapan nilai-
nilai Pancasila secara kolektif dalam beragam kegiatan
kelompok dengan membangun kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Mengembangkan potensi sebagai kualitas
personal yang bermanfaat dalam kehidupannya, memberi
bantuan yang dianggap penting dan berharga kepada orang-
orang yang membutuhkan di masyarakat yang lebih luas
dalam konteks Indonesia dan kehidupan global.
Undang-Undang Dasar Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma yang berlaku
Negara Republik mulai dari lingkup terkecil (keluarga, dan masyarakat) sampai
Indonesia Tahun 1945 pada lingkup negara dan global sehingga dapat mengetahui
dan mempraktikkan hak dan kewajibannya baik sebagai
manusia, bangsa Indonesia maupun sebagai warga negara
Indonesia dan dunia, termasuk menyuarakan secara kritis
terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Mempraktikkan
sistem musyawarah dari lingkup kelas, sekolah, dan keluarga.
Menyadari dan menjadikan musyawarah sebagai pilihan
penting dalam mengambil keputusan, menjaga persatuan,
dan kehidupan yang demokratis. Peserta didik dapat
menganalisis konstitusi, hubungan antarregulasi yang berlaku
sehingga segala peraturan perundang-undangan dapat
diterapkan secara kontekstual dan aktual.

Bhinneka Tunggal Ika Mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhadap jati
dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila,
sikap hormat kepada bangsa yang beragam, serta memahami
dirinya menjadi bagian dari warga negara dunia. Peserta didik
dapat menanggapi secara memadai terhadap kondisi dan
keadaan yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk
menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik. Peserta
didik juga menerima adanya kebinekaan bangsa Indonesia,
baik dari segi suku, ras, bahasa, agama dan kelompok sosial.
Terhadap kebinekaan tersebut, peserta didik dapat bersikap
adil dan menyadari bahwa dirinya setara yang lain, sehingga
ia tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan SARA. Terhadap
kebinekaan itu, peserta didik juga dapat memiliki sikap
tenggang rasa, penghargaan, toleransi dan cinta damai
sebagai bagian dari jati diri bangsa yang perlu dilestarikan.
Peserta didik secara aktif mempromosikan kebinekaan,
mempertautkan kearifan lokal dengan budaya global, serta
mendahulukan produk dalam negeri
Negara Kesatuan Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan lokal, mengenali
Republik Indonesia bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungan sekitarnya,
sehingga muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan
sekitarnya agar tetap nyaman dihuni. Bermula dari
kepedulian untuk mempertahankan lingkungan sekitarnya
yang nyaman tersebut, peserta didik dapat mengembangkan
ke dalam skala yang lebih besar, yaitu negara, sehingga dapat
berperan dalam mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan menumbuh
kembangkan jiwa kebangsaan akan hak dan kewajiban bela
negara sebagai suatu kehormatan dan kebanggaan.Peserta
didik dapat mengkaji secara nalar dan kritis sebagai bagian
dari sistem keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, serta berperan aktif dalam kancah global.

b. Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila


Pancasila sebagai dasar negara; menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional; mengenali dan
menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan
nasional; menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan
praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan menganalisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif
untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.
Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam
praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat
Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila; memberi contoh dan memiliki kesadaran
akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara;
dan memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri
negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara;
Peserta didik mampu menganalisis fungsi dan kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas
nasional; peserta didik mengenali dan menggunakan produk
dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan
nasional.
Undang-Undang Dasar Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga
Negara Republik negara yang diatur dalam Undang- Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik
mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat
warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif,
kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban.
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau
gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk
membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia
berdasarkan nilai-nilai Pancasila;
Negara Kesatuan Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki
Republik Indonesia kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah,
warga masyarakat dan warga negara; Peserta didik mampu
memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara
Indonesia.

3. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


a. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1)
Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan baik
dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam memahami
makna secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti juga menekankan cinta dan
penghargaan tinggi kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai
pedoman hidup utama seorang muslim.
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan
mengantarkan peserta didik dalam mengenal Allah, para
malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, serta
memahami konsep tentang hari akhir serta qadā’ dan qadr.
Keimanan inilah yang kemudian menjadi landasan dalam
melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan
keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang mewarnai
keseluruhan elemen dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti. Ilmu akhlak mengantarkan peserta didik dalam
memahami pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial,
dan dalam membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah)
dan tercela (mażmūmah). Dengan memahami perbedaan ini,
peserta didik bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari
perilaku tercela dan mendisiplinkan diri dengan perilaku
mulia dalam kehidupan sehari-hari baik dalam konteks
pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga akan memahami
pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan upaya
sungguhsungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah).
Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan dari
perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya sendiri, sesama
manusia dan alam sekitarnya adalah cinta (maḥabbah).
Pendidikan Akhlak juga mengarahkan mereka untuk
menghormati dan menghargai sesama manusia sehingga
tidak ada kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan
agama atau ras yang ada. Elemen akhlak ini harus menjadi
mahkota yang masuk pada semua topik bahasan pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak
harus menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah dari
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti .
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan
hukun yang berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa
(mukallaf) yang mencakup ritual atau hubungan dengan Allah
Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan dengan
sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih mengulas berbagai
pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan
hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan
mu‘āmalah.
Sejarah Peradaban Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup
Islam manusia dalam membangun peradaban dari masa ke masa.
Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam (SPI) menekankan
pada kemampuan mengambil hikmah dari sejarah masa lalu,
menganalisa pelbagai macam peristiwa dan menyerap
berbagai kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para
generasi terdahulu. Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah
tersebut, peserta didik mempunyai pijakan historis dalam
menghadapi permasalahan dan menghindari dari terulangnya
kesalahan untuk masa sekarang maupun masa depan. Aspek
ini akan menjadi keteladanaan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi
generasi penerus bangsa dalam menyikap dan menyelesaikan
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni, dan
lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya.

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti
Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik mampu
menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-
Qur’an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis
tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari
pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan
zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan
perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga kehormatan diri.
Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis makna syu‘ab alīmān (cabang-
cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna
syu‘ab al-īmān (cabangcabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan
beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan.
Dari elemen akhlak, peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak
mażmūmah; membuat karya yang mengandung konten manfaat menghindari sikap
mażmūmah; meyakini bahwa akhlak mażmūmah adalah larangan dan akhlak mahmūdah
adalah perintah agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak mażmūmah
dan menampilkan akhlak mahmūdah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih
mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam; menyajikan
paparan tentang fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah meyakini bahwa ketentuan
fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan
jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menganalisis
sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat
bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan
memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah
sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa almau‘iẓat al-
ḥasanah adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan
kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan
perbedaan keyakinan orang lain.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu menganalisis ayat AlQur’an dan hadis
Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos
kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-
Qur’an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-
Qur’an serta Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan
zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan
pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam
kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan
perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri.
Akidah Peserta didik menganalisis makna syu‘ab alīmān (cabang-cabang
iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam
iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan
beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam
kehidupan.
Akhlak Peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak
mażmūmah; membuat karya yang mengandung konten manfaat
menghindari sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak
mażmūmah adalah larangan dan akhlak maḥmūdah adalah
perintah agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak
mażmūmah dan menampilkan akhlak maḥmūdah dalam kehidupan
sehari-hari.
Fikih Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih mu‘āmalah
dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam;
menyajikan paparan tentang fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-
khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘āmalah dan al-
kulliyyāt alkhamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan
jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
Sejarah Peradaban Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama
Islam penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan
timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia
dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban
di Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun,
moderat, bi al-ḥikmah wa al-mau‘iẓat alḥasanah adalah perintah
Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan
mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat
istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain.

4. MATEMATIKA
a. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten
(dengan tambahan 1 elemen sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII) dan lima elemen
proses.
1. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan

bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus


dipahami peserta didik. Pemahaman matematis terkait erat dengan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika
berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal.
Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai
simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung
bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung
bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat
urutan, dan operasi
Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar
nonformal dalam bentuk simbol gambar sampai dengan
aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili
bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan
proporsi.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran-
besaran pengukuran, cara mengukur besaran tertentu,
dan membuktikan prinsip atau teorema terkait besaran
tertentu dalam subelemen pengukuran besaran
geometris dan non-geometris.
Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai
bentuk bangun datar dan bangun ruang baik dalam
kajian Euclides maupun Non-Euclides serta ciricirinya
dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang.
Analisis Data dan Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas
Peluang tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan
data dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis
data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran data
serta peluang munculnya suatu data atau kejadian
tertentu dalam subelemen data dan representasinya,
serta ketidakpastian dan peluang.
Kalkulus (sebagai Bidang kajian Kalkulus membahas tentang laju
pilihan untuk kelas XI perubahan sesaat dari suatu fungsi kontinu, dan
dan XII) mencakup topik limit, diferensial, dan integral, serta
penggunaannya.

2. Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan pandangan


bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan
merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental yang
membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan
kecakapan- kecakapan.
Elemen Deskripsi
Penalaran dan Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola
Pembuktian hubungan dalam menganalisis situasi untuk menyusun
Matematis serta menyelidiki praduga. Pembuktian matematis
terkait proses membuktikan kebenaran suatu prinsip,
rumus, atau teorema tertentu.
Pemecahan Masalah Pemecahan masalah matematis terkait dengan proses
Matematis penyelesaian masalah matematis atau masalah
seharihari dengan cara menerapkan dan mengadaptasi
berbagai strategi yang efektif. Proses ini juga mencakup
konstruksi dan rekonstruksi pemahaman matematika
melalui pemecahan masalah.
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan pembentukan alur
pemahaman materi pembelajaran matematika melalui
cara mengomunikasikan pemikiran matematis
menggunakan bahasa matematis yang tepat. Komunikasi
matematis juga mencakup proses menganalisis dan
mengevaluasi pemikiran matematis orang lain.
Representasi Representasi matematis terkait dengan proses membuat
Matematis dan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau bentuk
lain untuk mengomunikasikan gagasan dan pemodelan
matematika. Proses ini juga mencakup fleksibilitas dalam
mengubah dari satu bentuk representasi ke bentuk
representasi lainnya, dan memilih representasi yang
paling sesuai untuk memecahkan masalah.
Koneksi Matematis Koneksi matematis terkait dengan proses mengaitkan
antar materi pembelajaran matematika pada suatu
bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan
dengan kehidupan.

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika


Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi
bilangan berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan
geometri) dalam bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat menggunakan
sistem persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel,
persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan dan fungsi eksponensial dalam
menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan trigonometri dan
memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Mereka juga dapat
menginterpretasi dan membandingkan himpunan data berdasarkan distribusi data,
menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan
mengevaluasi laporan berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan
menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian saling
bebas dan saling lepas.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat
bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan).
Mereka dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan
geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan
bunga majemuk.
Aljabar and Fungsi Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan
sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan
fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan
eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial.
Pengukuran -
Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan
permasalahan segitiga siku-siku yang melibatkan perbandingan
trigonometri dan aplikasinya.
Analisis Data dan Di akhir fase E, peserta didik dapat merepresentasikan dan
Peluang menginterpretasi data dengan cara menentukan jangkauan
kuartil dan interkuartil. Mereka dapat membuat dan
menginterpretasi box plot (box-andwhisker plot) dan
menggunakannya untuk membandingkan himpunan data.
Mereka dapat menggunakan dari box plot, histogram dan dot
plot sesuai dengan natur data dan kebutuhan. Mereka dapat
menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki dan
menjelaskan hubungan antara dua variabel numerik (termasuk
salah satunya variabel bebas berupa waktu). Mereka dapat
mengevaluasi laporan statistika di media berdasarkan tampilan,
statistika dan representasi data. Peserta didik dapat
menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari
kejadian majemuk. Mereka menyelidiki konsep dari kejadian
saling bebas dan saling lepas, dan menentukan peluangnya.

5. BAHASA INGGRIS
a. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam, misalnya narasi,
deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus (pesan singkat,
iklan), dan teks otentik. Beragam teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk
teks tulisan saja, tetapi juga teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks
audio, dan teks multimodal (teks yang mengandung aspek verbal, visual dan
audio), baik otentik maupun teks yang dibuat untuk tujuan pengajaran, baik
tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun layar. Hal ini
diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik agar terampil menggunakan
teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka
dalam menavigasi informasi digital.
2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi di
kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang sudah
dikenal oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks yang
dibacanya dan kemudian mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk
lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan
jenis teks yang baru diketahui oleh peserta didik. Guru dapat membantu mereka
membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut, sehingga peserta
didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik lisan maupun
tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang sering
dialami oleh peserta didik baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di
rumah agar peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan
mempraktikkan teks tersebut dalam kehidupan nyata.
3. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949, 1990),
yakni bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah perilaku
peserta didik (yang asalnya dari tidak mampu menjadi mampu), dalam
menggunakan bahasa Inggris pada enam keterampilan berbahasa dalam
berbagai jenis teks.
4. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan berbahasa
peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa.
Pembelajaran bahasa Inggris umum mencakup elemen keterampilan reseptif
(menyimak, membaca, dan memirsa), serta keterampilan produktif (berbicara,
menulis, dan mempresentasikan).
Elemen Deskripsi
Menyimak Kemampuan memahami informasi, memberikan apresiasi
kepada lawan bicara, dan memahami informasi yang
didengar, sehingga dapat menyampaikan tanggapan
secara relevan dan kontekstual. Proses yang terjadi dalam
menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi bunyi
bahasa, lalu memahami makna. Keterampilan menyimak
juga merupakan kemampuan komunikasi non-verbal yang
mencakup seberapa baik seseorang menangkap makna
(tersirat dan tersurat) pada sebuah paparan lisan dan
memahami ide pokok dan pendukung pada konten
informasi maupun konteks yang melatari paparan
tersebut (Petri, 2017).
Membaca Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi
teks sesuai tujuan dan kepentingannya, untuk
mengembangkan pengetahuan dan potensi seseorang
agar ia dapat berpartisipasi dengan masyarakat (OECD,
2000).
Memirsa Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi
teks visual sesuai tujuan dan kepentingannya.
Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, serta
perasaan secara lisan dalam interaksi sosial.
Menulis Kemampuan menyampaikan, mengomunikasikan
gagasan, mengekspresikan kreativitas dan mencipta
dalam berbagai genre teks tertulis, dengan cara yang
efektif dan dapat dipahami, serta diminati oleh pembaca
dengan struktur organisasi dan unsur kebahasaan yang
tepat.
Mempresentasikan Kemampuan memaparkan gagasan secara fasih, akurat,
dapat dipertanggungjawabkan dengan cara yang
komunikatif melalui beragam media (visual, digital, dan
audiovisual), dan dapat dipahami oleh pendengar.
Penyampaian dalam berbicara dan mempresentasikan
perlu disusun dan dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan atau karakteristik penyimak.

b. Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris


Pada akhir Fase E, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan visual dalam
bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan
pemirsa/pembacanya. Berbagai jenis teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi,
recount, report, dan teks otentik menjadi rujukan utama dalam mempelajari bahasa
Inggris di fase ini. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan
keinginan/perasaan dan berdiskusi mengenai topik yang dekat dengan keseharian
mereka atau isu yang hangat sesuai usia peserta didik di fase ini. Mereka membaca teks
tulisan untuk mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi. Keterampilan inferensi
tersirat ketika memahami informasi, dalam bahasa Inggris mulai berkembang. Peserta
didik memproduksi teks tulisan dan visual yang lebih beragam, dengan kesadaran
terhadap tujuan dan target pembaca.
Elemen Menyimak – Berbicara
Pada akhir Fase E, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk
berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam
situasi dan tujuan. Mereka menggunakan dan merespon pertanyaan dan menggunakan
strategi untuk memulai dan mempertahankan percakapan dan diskusi. Mereka
memahami dan mengidentifikasi ide utama dan detail relevan dari diskusi atau
presentasi mengenai topik yang dekat dengan kehidupan pemuda. Mereka
menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan opini terhadap isu yang dekat
dengan kehidupan pemuda dan untuk membahas minat. Mereka memberikan pendapat
dan membuat perbandingan. Mereka menggunakan elemen non-verbal seperti bahasa
tubuh, kecepatan bicara, dan nada suara untuk dapat dipahami dalam sebagian
konteks.
By the end of Phase E, students use English to communicate with teachers, peers
and others in a range of settings and for a range of purposes. They use and respond to
questions and use strategies to initiate and sustain conversations and discussion. They
understand and identify the main ideas and relevant details of discussions or
presentations on youth-related topics. They use English to express opinions on youth-
related issues and to discuss youth-related interests. They give and make comparisons.
They use non-verbal elements such as gestures, speed and pitch to be understood in
some contexts.

Elemen Membaca – Memirsa


Pada akhir Fase E, peserta didik membaca dan merespon berbagai macam teks
seperti narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, recount, dan report. Mereka membaca
untuk mempelajari sesuatu atau untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detil spesifik dan inti dari berbagai macam jenis teks. Teks ini dapat
berbentuk cetak atau digital, termasuk di antaranya teks visual, multimodal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok, 161 isu-isu atau pengembangan
plot dalam berbagai macam teks mulai berkembang. Mereka mengidentifikasi tujuan
penulis dan mengembangkan keterampilannya untuk melakukan inferensi sederhana
dalam memahami informasi tersirat dalam teks.
By the end of Phase E, students read and respond to a variety of texts, such as
narratives, descriptions, procedures, expositions, recount and report. They read to learn
or to find information. They locate and evaluate specific details and main ideas of a
variety of texts. These texts may be in the form print or digital texts, including visual,
multimodal or interactive texts. They are developing understanding of main ideas, issues
or plot development in a variety of texts. They identify the author’s purposes and are
developing simple inferential skills to help them understand implied information from
the texts.
Elemen Menulis – Mempresentasikan
Pada akhir Fase E, peserta didik menulis berbagai jenis teks fiksi dan non-fiksi, melalui
aktivitas yang dipandu, menunjukkan kesadaran peserta didik terhadap tujuan dan
target pembaca. Mereka membuat perencanaan, menulis, mengulas dan menulis ulang
berbagai jenis tipe teks dengan menunjukkan strategi koreksi diri, termasuk tanda baca
dan huruf besar. Mereka menyampaikan ide menggunakan kosakata dan kata kerja
umum dalam tulisannya. Mereka menyajikan informasi menggunakan berbagai mode
presentasi untuk menyesuaikan dengan pembaca/pemirsa dan untuk mencapai tujuan
yang berbeda-beda, dalam bentuk cetak dan digital.

By the end of phase E, students write a variety of fiction and non-fiction texts, through
guided activities, showing an awareness of purpose and audience. They plan, write,
review and redraft a range of text types with some evidence of self-correction strategies,
including punctuation and capitalization. They express ideas and use common/daily
vocabulary and verbs in their writing. They present information using different modes of
presentation to suit different audiences and to achieve different purposes, in print and
digital forms.

6. FISIKA
a. Karakteristik Mata Pelajaran Fisika
Elemen Deskripsi
Pemahaman Fisika Merupakan materi-materi yang perlu dikuasai peserta didik
untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman fisika
yang dikuasai adalah pengukuan, mekanika, fluida, getaran
dan gelombang, termodinamika, listrik magnet, fisika modern
dan radioaktifitas, teknologi digital,dan keberlangsungan
energi dan lingkungan alam sekitar.
Keterampilan Proses Merupakan keterampilan saintifik dan rekayasa yang meliputi
(1) mengamati, (2) mempertanyakan dan memprediksi, (3)
merencanakan dan melakukan penyelidikan, (4) memproses
dan menganalisis data dan informasi, (5) mencipta (6)
mengevaluasi dan merefleksi dan (7) mengomunikasikan hasil

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika


Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-
isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan
tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan
melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi,
mengevaluasi dan refleksi, mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana
atau simulasi visual menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi
alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi,
kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi
akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan
pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui
pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan
sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong
royong dan berkebhinekaan global.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Fisika Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam
cakupan keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan
iklim dan pemanasan global, pencemaran lingkungan, energi
alternatif, dan pemanfaatannya.
Keterampilan Proses 1. Mengamati Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi
menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan
pengukuran dan pengamatan.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik mampu
mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil
observasi, mampu merumuskan permasalahan yang ada dan
mampu mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan
masalah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta didik
mengidentifikasi latar belakang masalah, merumuskan
tujuan, dan menggunakan referensi dalam perencanaan
penyelidikan/penelitian. Peserta didik membedakan variabel,
termasuk yang dikendalikan dan variabel bebas,
menggunakan instrumen yang sesuai dengan tujuan
penyelidikan. Peserta didik menentukan langkah langkah
kerja dan cara pengumpulan data.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta didik
menyiapkan peralatan/ instrumen yang sesuai untuk
penelitian ilmiah, menggunakan alat ukur secara teliti dan
benar, mengenal keterbatasan dan kelebihan alat ukur yang
dipakai. Peserta didik menerapkan teknis/ proses
pengumpulan data, mengolah data sesuai jenisnya/sesuai
keperluan, menganalisis data dan menyimpulkan hasil
penelitian serta memberikan rekomendasi tindak lanjut/saran
dari hasil penelitian.
5. Mencipta Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis
data dan informasi untuk menciptakan ide solusi ataupun
rancang bangun untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
6. Mengevaluasi dan refleksi Peserta didik berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
mengembangkan keingintahuan, dan memiliki kepedulian
terhadap lingkungan. Peserta didik mengajukan argumentasi
ilmiah dan kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu
kondisi dan bertanggungjawab terhadap usulannya. Peserta
didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta.
7. Mengomunikasikan hasil Peserta didik menyusun laporan
tertulis hasil penelitian serta mengomunikasikan hasil
penelitian, prosedur perolehan data, cara mengolah dan cara
menganalisis data serta mengomunikasikan kesimpulan yang
sesuai untuk menjawab masalah penelitian /penyelidikan
secara lisan atau tulisan Peserta didik menyajikan hasil
pengolahan data dalam bentuk tabel, grafik, diagram alur/
flowchart dan/atau peta konsep, menyajikan data dengan
simbol dan standar internasional dengan benar, dan
menggunakan media yang sesuai dalam penyajian hasil
pengolahan data. Peserta didik mendeskripsikan
kecenderungan hubungan, pola, dan keterkaitan variabel dan
menggunakan bahasa, simbol dan peristilahan yang sesuai
untuk bidang fisika.

7. KIMIA
a. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia
Kimia mempelajari materi, sifat-sifat materi, bagaimana dan mengapa zat bergabung
atau terpisah untuk membentuk zat lain, serta energi yang menyertai perubahannya.
Kontribusi Kimia mencakup bagaimana pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi
sikap yang dapat diterapkan dalam menjawab permasalahan-permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari baik lokal maupun global.
Materi Kimia untuk fase A, B dan C difokuskan pada materi sederhana yang dekat
dengan kehidupan peserta didik sehingga mudah untuk diamati dan dipahami. Materi
Kimia untuk fase D dan E adalah dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik agar siap
belajar pada fase F. yaitu di kelas 11 dan 12. Pada kelas 11 peminatan dimulai, sehingga
pada fase ini materi Kimia dipelajari lebih mendalam melalui materi perhitungan kimia;
sifat, struktur dan interaksi partikel; energi, laju dan kesetimbangan reaksi kimia; dan
asam-basa. Selain itu, fase ini juga mencakup transformasi energi kimia dan kimia
organik.
Ada 2 elemen dalam mata pelajaran Kimia yang mencakup (1) pemahaman Kimia, (2)
keterampilan proses. Pemahaman Kimia mencakup semua materi yang dipelajari.
Keterampilan proses mencakup keseluruhan proses ilmiah dari mengamati sampai
dengan mengkomunikaskan hasil penelitian.
Elemen Deskripsi
Pemahaman Kimia Menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan
sehari-hari; Menerapkan konsep kimia dalam
pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan
fenomena pemanasan global; Menuliskan reaksi
kimia dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia;
Memahami struktur atom dan aplikasinya dalam
nanoteknologi; Menerapkan operasi matematika
dalam perhitungan kimia; Mempelajari sifat,
struktur dan interaksi partikel dalam membentuk
berbagai senyawa termasuk pengolahan dan
penggunaannya dalam keseharian; Memahami dan
menjelaskan aspek energi, laju dan kesetimbangan
dalam reaksi kimia; Menggunakan konsep asam-
basa dalam kehidupan sehari-hari; Menggunakan
transformasi energi kimia dalam kehidupan sehari-
hari termasuk termokimia dan elektrokimia;
Memahami kimia organik termasuk penerapannya
dalam keseharian.
Keterampilan proses Proses melakukan penelitian yang dimulai dari
mengamati, mempertanyakan dan memprediksi,
merencanakan dan melakukan penyelidikan,
memproses dan menganalisis data dan informasi,
mengevaluasi dan refleksi, mengkomunikasikan
hasil.

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Kimia


Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk merespon isu-isu global
dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut
antara lain mengidentifikasi, mengajukan gagasan, merancang solusi, mengambil
keputusan, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual
menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif,
pemanasan global, pencemaran lingkungan, nanoteknologi, bioteknologi, kimia dalam
kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi
virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah
pengetahuan tersebut dibangun pula akhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur,
objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan
global.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Kimia Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan
menjelaskan fenomena sesuai kaidah kerja ilmiah
dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan
sehari hari; menerapkan konsep kimia dalam
pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan
fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi
kimia dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia;
memahami struktur atom dan aplikasinya dalam
nanoteknologi.
Keterampilan proses 1. Mengamati Mampu memilih alat bantu yang
tepat untuk melakukan pengukuran dan
pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan
dari obyek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan
yang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta didik
menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki
dengan pengetahuan baru untuk membuat
prediksi.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah
dan melakukan langkah-langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Peserta didik melakukan pengukuran
atau membandingkan variabel terikat dengan
menggunakan alat yang sesuai serta
memperhatikan kaidah ilmiah.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan
jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis
menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai
relevansi informasi yang ditemukan dengan
mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi Peserta didik berani
dan santun dalam Mengevaluasi kesimpulan
melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan
permasalahan pada metodologi. 6.
Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara utuh termasuk di dalamnya
pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika
yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta
konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai
format yang ditentukan.

8. BIOLOGI
a. Karakteristik Mata Pelajaran Biologi
Biologi adalah kajian fenomena kehidupan dan makhluk hidup yang mencakup
struktur, fisiologi, morfologi, ruang hidup, serta asal muasal dan distribusinya. Biologi
juga mengkaji makhluk hidup dan karakteristik kehidupannya dari masa ke masa. Materi
biologi untuk fase A, B dan C mencakup materi sederhana yang dekat dengan kehidupan
peserta didik sehingga mudah memahaminya. Materi biologi untuk fase D dan E adalah
materi dasar yang mengintegrasikan mata pelajaran fisika dan kimia yang harus dikuasai
oleh peserta didik agar siap belajar pada fase F. Selain itu, Penerapan materi fase D dan
E mengarah pada penelahaan isu-isu personal, lokal, dan global. Pada Fase F, cakupan
materi biologi adalah struktur sel, bioproses dalam sel, genetika, evolusi, sistem organ,
struktur, fisiologi pada manusia, pertumbuhan dan perkembangan, serta inovasi
teknologi biologi Merujuk pada hakikat sains sebagai proses dan produk, maka ada dua
elemen dalam mata pelajaran ini yang mencakup (1) pemahaman biologi dan (2)
keterampilan proses.
Elemen Deskripsi
Pemahaman Biologi Mencakup materi keanekaragaman hayati dan
peranannya, virus dan peranannya, perubahan
lingkungan, ekosistem, bioteknologi, biologi sel, sistem
organ pada manusia, evolusi, genetika, pertumbuhan dan
perkembangan, serta inovasi teknologi biologi.
Keterampilan Proses Keterampilan saintifik yang mencakup (1) mengamati, (2)
mempertanyakan dan memprediksi, (3) merencanakan
dan melakukan penyelidikan, (4) memproses dan
menganalisis data dan informasi, (5) mengevaluasi dan
merefleksi dan (6) mengomunikasikan hasil

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi


Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-
isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan
tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan
melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi
dan merefleksi, serta mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi
visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif,
pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam
kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi
virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang
berkelanjutan (SDGs). Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil
pelajar pancasila.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Biologi Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi
biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen serta perubahan lingkungan.
Keterampilan proses 1. Mengamati Mampu memilih alat bantu yang tepat
untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang
diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Mengidentifikasi
pertanyaan dan permasalahan yang dapat diselidiki secara
ilmiah. Peserta didik menghubungkan pengetahuan yang
telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk membuat
prediksi.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta
didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan
langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang
benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik
melakukan pengukuran atau membandingkan variabel
terikat dengan menggunakan alat yang sesuai serta
memperhatikan kaidah ilmiah.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan
bertanggung jawab. Menganalisis menggunakan alat dan
metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang
ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan
melalui Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan
dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan
kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi dan
mengusulkan saran perbaikan untuk proses penyelidikan
selanjutnya.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara utuh termasuk di dalamnya
pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika yang
ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains
yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola
berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
9. INFORMATIKA
a. Karakteristik Mata Pelajaran Informatika
Mata pelajaran Informatika mengintegrasikan kemampuan berpikir komputasional,
keterampilan menerapkan pengetahuan Informatika, serta pemanfaatan teknologi
(khususnya TIK) secara tepat dan bijak sebagai objek kajian dan alat bantu untuk
menghasilkan solusi efisien dan optimal dari persoalan yang dihadapi masyarakat
dengan menerapkan rekayasa dan prinsip keilmuan Informatika. Elemen mata pelajaran
Informatika saling terkait satu sama lain membentuk keseluruhan mata pelajaran
Informatika.
Elemen Deskripsi
Berpikir komputasional Mengasah keterampilan problem solving yang efektif, efisien,
(BK) dan optimal sebagai landasan untuk menghasilkan solusi
dengan menerapkan penalaran kritis, kreatif dan mandiri.
Teknologi Informasi dan Menjadi perkakas dalam berkarya dan sekaligus objek kajian
Komunikasi (TIK) yang memberikan inspirasi agar suatu hari peserta didik
menjadi pencipta karya-karya berteknologi yang
berlandaskan Informatika.
Sistem komputer (SK) Pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras dan
perangkat lunak berfungsi dan saling mendukung dalam
mewujudkan suatu layanan bagi pengguna baik di luar
maupun di dalam jaringan komputer/internet.
Jaringan Komputer dan Memfasilitasi pengguna untuk menghubungkan sistem
Internet (JKI) komputer dengan jaringan lokal maupun internet.
Analisis data (AD) Memberikan kemampuan untuk menginput, memproses,
memvisualisasi data dalam berbagai tampilan, menganalisis,
menginterpretasi, dan memprediksi, serta mengambil
kesimpulan serta keputusan berdasarkan penalaran.
Algoritma dan Mengarahkan peserta didik menuliskan langkah penyelesaian
Pemrograman (AP) solusi secara runtut dan menerjemahkan solusi menjadi
program yang dapat dijalankan oleh mesin (komputer).
Dampak Sosial Menyadarkan peserta didik akan dampak Informatika dalam:
Informatika (DSI) (a) kehidupan bermasyarakat dan dirinya, khususnya dengan
kehadiran dan pemanfaatan TIK, dan (b) bergabungnya
manusia dalam jaringan komputer dan internet untuk
membentuk masyarakat digital.
Praktik Lintas Bidang Melatih peserta didik bergotong royong untuk untuk
(PLB) menghasilkan artefak komputasional secara kreatif dan
inovatif dengan mengintegrasikan semua pengetahuan
Informatika maupun pengetahuan dari mata pelajaran lain,
menerapkan proses rekayasa atau pengembangan (designing,
implementing, debugging, testing, refining), serta
mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil karyanya.
b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Informatika
Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu memahami peran sistem
operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara perangkat keras,
perangkat lunak, dan pengguna, menerapkan keamanan dalam penyambungan
perangkat ke jaringan lokal dan internet, mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari
berbagai sumber baik secara manual atau otomatis dengan perkakas yang sesuai,
memahami fitur lanjut, otomasi, serta integrasi aplikasi perkantoran, menerapkan
strategi algoritmik standar untuk mengembangkan program komputer yang terstruktur
dalam bahasa pemrograman prosedural tekstual sebagai solusi atas persoalan berbagai
bidang yang mengandung data diskrit bervolume tidak kecil, bergotong royong untuk
menyelesaikan suatu persoalan kompleks dengan mengembangkan (merancang,
mengimplementasi, memperbaiki, menguji) artefak komputasional yang bersentuhan
dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa, serta mengomunikasikan rancangan
produk, produk, dan prosesnya secara lisan dan tertulis, memahami sejarah
perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya, memahami hak kekayaan intelektual,
lisensi, aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk TIK, mengenal
berbagai bidang studi dan profesi terkait Informatika serta peran Informatika pada
bidang lain.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
BK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi
algoritmik standar untuk menghasilkan beberapa solusi
persoalan dengan data diskrit bervolume tidak kecil pada
kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam
program komputer.
TIK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan
berbagai aplikasi secara bersamaan dan optimal untuk
berkomunikasi, mencari sumber data yang akan diolah
menjadi informasi, baik di dunia nyata maupun di internet,
serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran
(pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya
untuk mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi
dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis dan
interpretasi konten tersebut.
SK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami peran
sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada
interaksi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan
pengguna.
JKI Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan
konektivitas jaringan lokal, komunikasi data via ponsel,
konektivitas internet melalui jaringan kabel dan nirkabel
(bluetooth, wifi, internet), enkripsi untuk memproteksi data
pada saat melakukan penyambungan perangkat ke jaringan
lokal maupun internet yang tersedia.
AD Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami aspek
privasi dan keamanan data, mengumpulkan data secara
otomatis dari berbagai sumber data, memodelkan data
berbagai bidang, menerapkan siklus pengolahan data
(pengumpulan, pengolahan, visualisasi, analisis, interpretasi,
dan publikasi) dengan menggunakan perkakas TIK yang
sesuai, serta menerapkan strategi pengelolaan data yang
tepat guna dengan mempertimbangkan volume dan
kompleksitasnya.
AP Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan praktik
baik konsep pemrograman prosedural dalam salah satu
bahasa pemrograman prosedural dan mampu
mengembangkan program yang terstruktur dalam notasi
algoritma atau notasi lain, berdasarkan strategi algoritmik
yang tepat.
DSI Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami sejarah
perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya, memahami
hak kekayaan intelektual, lisensi, aspek teknis, hukum,
ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk TIK, memahami
berbagai bidang studi dan profesi bidang Informatika serta
peran Informatika pada bidang lain.
PLB Pada akhir fase E, peserta didik mampu bergotong royong
dalam tim inklusif untuk mengerjakan projek bertema
Informatika dengan mengidentifikasi persoalan, merancang,
mengimplementasi, menguji, dan menyempurnakan program
komputer didasari strategi algoritma yang sesuai sebagai
solusi persoalan masyarakat serta mengomunikasikan produk,
proses pengembangan dan manfaatnya bagi masyarakat
secara lisan maupun tertulis.

10. PENDIDIKAN SEJARAH


a. Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah
Karakteristik mata pelajaran sejarah terikat oleh dimensi manusia, ruang, dan waktu.
Dimensi manusia dilihat sebagai agen yang menciptakan sejarah, secara individu
ataupun kolektif, dengan melihat dimensi pemikiran, mental kebatinan, rekam jejak atau
karya yang menjadi latar belakang manusia tersebut. Lalu dimensi ruang dilihat dari
tempat terjadinya sebuah peristiwa, dalam lingkup lokal, nasional, dan global, dengan
menarik hubungan antara satu peristiwa di satu tempat, dengan peristiwa di tempat
lainnya. Kemudian dimensi waktu dilihat secara kontekstual melewati masa lalu, masa
kini, dan masa yang akan datang, dengan memperhatikan pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, atau keberulangan dari sebuah peristiwa. Dari sisi substansi,
mata pelajaran sejarah berisikan berbagai peristiwa penting yang terjadi di Indonesia
dalam lingkup lokal dan nasional, mulai dari asal usul nenek moyang dan jalur rempah,
masa Kerajaan Hindu-Buddha, masa Kerajaan Islam, masa penjajahan Bangsa Eropa,
masa Pergerakan Kebangsaan Indonesia, masa Pendudukan Jepang, masa Proklamasi
Kemerdekaan, masa usaha mempertahankan kemerdekaan, masa pemerintahan
Demokrasi Liberal dan Terpimpin, masa pemerintahan Orde Baru, sampai masa
pemerintahan Reformasi.
Mata pelajaran Sejarah juga mencakup berbagai peristiwa global yang memiliki
keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Indonesia. Peristiwa global ini
berbentuk muatan materi yang terintegrasi dalam perjalanan sejarah di Indonesia
seperti pembentukan paham keindonesiaan yang dikaitkan dengan revolusi besar dunia,
pergerakan kebangsaan dengan Perang Dunia I, Proklamasi kemerdekaan dengan Perang
Dunia II, usaha mempertahankan kemerdekaan dengan Perang Dingin, serta masa
reformasi dengan peristiwa kontemporer dunia sampai abad-21
Secara pendekatan, mata pelajaran sejarah dapat dikaji dengan menggunakan
berbagai pendekatan khas sejarah seperti diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Mata
pelajaran sejarah juga memberikan pengalaman belajar saintifik yang diperoleh melalui
tahapan mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisis dan
sintesis sumber (interpretasi), sampai mengambil kesimpulan dan refleksi yang
dituliskan secara historiografi.
Elemen Deskripsi
Keterampilan Konsep Keterampilan Konsep Sejarah (Historical Conceptual Skills)
Kelas X berhubungan dengan konsepkonsep dasar ilmu sejarah,
seperti manusia, ruang, waktu, diakronik (kronologi),
sinkronik, historiografi, maupun konsepkonsep lain yang
berhubungan dengan peristiwa sejarah seperti kolonialisme,
imperialisme, pergerakan nasional, proklamasi, orde lama,
orde baru, reformasi, dan lain-lain. Keterampilan konsep
diperoleh melalui pemahaman akan sebuah konsep, baik
dalam dalam lingkup ilmu sejarah maupun lingkup ilmu lain
yang memiliki relevansi dengan pembahasan sebuah
peristiwa. Peserta didik tidak hanya sekedar tahu dan hafal
tentang definisi konsep, tetapi juga harus tahu bagaimana
menggunakan konsep sebagai bahan analisis untuk mengkaji
sebuah peristiwa. Pemahaman konsep dibutuhkan untuk
memperoleh penjelasan secara lebih luas dan bermakna
tentang sebuah peristiwa.
Keterampilan Proses 1. Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan yang
Sejarah Kelas X dilaksanakan secara sengaja dan terencana dengan maksud
untuk mendapat informasi dari hasil pengamatan.
Pengamatan dapat dilakukan langsung atau menggunakan
instrumen lain.
2. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan tentang hal-
hal yang ingin diketahuinya dan masalah apa yang ditemukan.
Pada tahap ini ia juga menghubungkan pengetahuan yang
dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari
sehingga dapat menjelaskan permasalahan yang sedang
diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana), dan memperkirakan apa yang
akan terjadi berdasarkan jawaban atas pertanyaan.
3. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik menyusun
langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi melalui
studi pustaka, studi dokumen, wawancara, observasi,
kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya.
4. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik memilih,
mengolah dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses
analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi. 5. Menarik
Kesimpulan: Peserta didik menjawab, mengukur dan
mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada
dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan.
6. Mengomunikasikan: Peserta didik mengungkapkan seluruh
hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk
media digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi
digital dan/atau non digital.
7. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek Lanjutan Secara
Kolaboratif: Peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman
belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan projek lanjutan dengan melibatkan lintas
mata pelajaran secara kolaboratif.

b. Capaian Pembelajaran Sejarah


Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar manusia,
ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial,
metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan
langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik
mampu menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di
Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia,
kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia.
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder
untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan
keindonesiaan baik langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau
sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media
lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk
menjelaskan peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Elemen Pemahaman Konsep Sejarah
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang
dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu
sejarah sebagai bahan analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami konsep
dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji peristiwa sejarah;
menganalisis serta mengevaluasi manusia sebagai subjek dan objek sejarah;
menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dalam dimensi masa lalu, masa
kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dari aspek
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memahami peristiwa
sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis.
Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur
rempah; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek moyang dan
jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur
rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta global; menganalisis serta
mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa lalu, masa
kini, serta masa depan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan
jalur rempah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah secara
diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis.
Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis serta
mengevaluasi manusia dalam kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis serta mengevaluasi
kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis
serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan
masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta
mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis.
Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisis serta
mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan
Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi
kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta
mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam secara diakronis
(kronologi) dan/atau sinkronis.
Elemen Keterampilan Proses Sejarah
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan,
merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar
dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia,
kerajaan HinduBuddha, dan kerajaan Islam meliputi:
1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah keluarga, sejarah
sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-lain);
mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan
sekitar, perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap sumber-
sumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk mendeskripsikan makna
di balik sumber-sumber primer dan/atau sekunder; dan menuliskan hasil penelitian
dalam bentuk historiografi.
2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada
proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa
sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan
kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya.
3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan.
4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;
Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, dan global.
5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan dikontekstualisasikan dalam
kehidupan masa kini. 6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital
dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket,
vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain.

11. GEOGRAFI
a. Karakteristik Mata Pelajaran Geografi
Mata pelajaran Geografi berorientasi pada penguatan keilmuan wawasan kewilayahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengedepankan pembentukan karakter,
merencanakan, berpikir, dan bertindak secara terukur, memahami anugerah Tuhan yang
memberikan banyak kelebihan dan ragam perbedaan wilayah pada negeri ini.
Elemen Deskripsi
Keterampilan Proses Elemen keterampilan berpikir adalah elemen yang
menekankan pembelajaran kepada tindakan mencari dan
menemukan sesuatu. Pembelajaran ditekankan pada proses
berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Elemen keterampilan berpikir terdiri atas:
1. Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan yang
dilaksanakan secara sengaja dan terencana dengan maksud
untuk mendapat informasi dari hasil pengamatan.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan
instrumen lain.
2. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan tentang hal-
hal yang ingin diketahuinya dan masalah apa yang ditemukan.
Pada tahap ini ia juga menghubungkan pengetahuan yang
dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari
sehingga bisa menjelaskan permasalahan yang sedang
diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana), dan memperkirakan apa yang
akan terjadi berdasarkan jawaban atas pertanyaan.
3. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik menyusun
langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi melalui
studi pustaka, studi dokumen, wawancara, observasi,
kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya.
4. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik memilih,
mengolah, dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses
analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi. 5. Menarik
Kesimpulan: Peserta didik menjawab, mengukur, dan
mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada
dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan.
6. Mengomunikasikan: Peserta didik mengungkapkan seluruh
hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk
media digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan memublikasikan
hasil laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non
digital, dan sebagainya.
7. Merefleksikan dan Merencanakan Projek Lanjutan Secara
Kolaboratif: Peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman
belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan projek lanjutan dengan melibatkan lintas
mata pelajaran secara kolaboratif.
Pemahaman Geografi Elemen pemahaman konsep adalah elemen di mana peserta
didik mampu untuk mengidentifikasi, memahami,
mendeskripsikan, memanfaatkan, dan memaparkan konsep
atau teori geografi sesuai jenjang. Elemen pemahaman
konten terdiri atas 5 komponen, yaitu: 1. Kewilayahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu untuk mengetahui apa dan
bagaimana konsep atau pengetahuan geografi baik geografi
fisik maupun nonfisik.
2. Kebhinekaan yaitu bagaimana mengembangkan kesadaran
diri dan kesadaran hidup di dunia yang beragam.
3. Keterampilan melakukan penelitian atau menggunakan
alat bantu teknologi yaitu untuk penguatan keterampilan
geografi.
4. Berpikir kritis yaitu bagaimana menyusun informasi dan
pengetahuan menjadi sebuah pengetahuan utuh (ideal).
5. Analisa keruangan, yaitu kemampuan mentransfer ke
dalam situasi atau konteks yang berbeda.

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi


Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C) Di Akhir fase E, peserta didik
mampu memahami Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian
Geografi, dan Fenomena Geosfer, mampu mencari/mengolah informasi tentang
keberagaman wilayah secara fisik dan sosial, mampu menganalisa wilayah berdasarkan
ilmu pengetahuan dasar geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan,
distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain). Peserta didik mampu menguraikan
permasalahan yang timbul dalam fenomena geosfer yang terjadi dan memberikan ide
solusi terbaik untuk menghadapinya. Peserta didik mampu mengomunikasikan/
memublikasikan hasil penelitian dalam berbagai media.
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Proses Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam membaca dan
menuliskan tentang Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta,
Penelitian Geografi dan Fenomena Geosfer. Peserta didik
mampu menyampaikan, mengomunikasikan ide antar
mereka, dan mampu bekerja secara kelompok atau pun
mandiri dengan alat bantu hasil produk sendiri berupa peta
atau alat pembelajaran lainnya
Pemahaman Konsep Pada akhir fase, peserta didik mampu mengidentifikasi,
memahami, berpikir kritis, dan menganalisa secara
keruangan tentang Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta,
Penelitian Geografi dan Lingkungan Geosfer, memaparkan
ide, dan memublikasikannya di kelas atau pun media lain.
12. EKONOMI
a. Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang bersumber dari perilaku
ekonomi dalam kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan
konsep-konsep ilmu ekonomi yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran.
Perubahan sosial disebabkan oleh adanya interaksi sosial baik antar individu maupun
kelompok, hal ini bisa juga disebut sebagai globalisasi. Globalisasi menyebabkan
interaksi yang serba cepat melewati batas ruang dan waktu, memunculkan daya saing
dan akan saling mempengaruhi antar individu dan kelompok. Sistem nilai dari individu
maupun kelompok saling berpengaruh dalam pola hubungan tersebut.
Keluasan ilmu ekonomi untuk tingkat menengah mencakup konsep uang dan
perbankan serta perekonomian terbuka. Rumusan kompetensi difokuskan pada
fenomena empirik ekonomi yang ada di sekitar peserta didik sehingga peserta didik
dapat memahami peristiwa ekonomi, mengolah, menganalisis, menerapkan atau
mempraktikkan, dan menyajikan hasil pengamatan, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Mata pelajaran Ekonomi untuk tingkat menengah atas mengandung dua elemen
yaitu pemahaman konsep dan keterampilan proses sehingga peserta didik selain
menguasai ilmu ekonomi juga memiliki keterampilan literasi keuangan. Literasi keuangan
yang ingin dibangun mencakup keterampilan pengambilan keputusan terhadap
penggalian sumber keuangan dan penggunaannya. Semua ditekankan pada upaya untuk
menghindari sumber keuangan dan pembelanjaan yang tidak efektif dan berpotensi
pada tindakan tidak sah. Peserta didik didorong untuk menciptakan peluang adanya
sumber keuangan yang sah lainnya, sesuai kapasitas mereka. Peserta didik tingkat
menengah atas dapat diarahkan untuk bersikap menghargai pola kehidupan melalui
pemanfaatan barang atau jasa yang memiliki nilai ekonomis sekaligus ekologis, seperti
benda atau jasa yang keberadaannya tidak menimbulkan potensi dampak lingkungan.
Lingkup mata pelajaran ekonomi meliputi:
1. Konsep dasar ilmu ekonomi mencakup konsep kelangkaan, analisis biaya dan
manfaat, kegiatan ekonomi, dan konsep uang.
2. Sistem ekonomi mencakup jenis-jenis sistem ekonomi yang dianut oleh berbagai
negara di dunia.
3. Mikroekonomi mencakup struktur pasar, kegagalan pasar, harga dan kompetisi.
4. Makroekonomi mencakup permintaan dan penawaran agregat, pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi, anggaran negara dan anggaran daerah, inflasi,
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, serta pengangguran.
5. Dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar seperti pasar tradisional, koperasi, lembaga keuangan bank dan
bukan bank, industri kreatif, sumber daya kelautan, pesisir, hutan, dan
sebagainya. Hal ini sejalan dengan berbagai riset yang menunjukkan bahwa
pembelajaran yang kontekstual (contextual teaching and learning) dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu, guru juga diharapkan dapat
menciptakan ruang di lingkungan sekolah sebagai fasilitas belajar bagi pelajar
dalam mengembangkan kemampuan literasi keuangan. Guru dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), buku teks pelajaran,
lembar kerja pelajar (LKS), dan referensi lain yang relevan sebagai sumber
belajar, serta dapat diperkaya dengan konteks lokal sesuai dengan kondisi
lingkungan sekolah. Lembar kerja pelajar sedapat mungkin disusun oleh guru
dengan memberi peluang untuk berkembangnya kreativitas pelajar yang terlibat
dalam merancang prosedur kegiatan. Lembar kerja pelajar merupakan panduan
bagi pelajar untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan kemampuan berpikir.
Elemen Deskripsi
Pemahaman Konsep Pembelajaran ekonomi diawali dengan pemahaman terhadap
materi, meliputi definisi dan konsep yang dikaitkan dengan
masalah atau peristiwa ekonomi yang terjadi. Pemahaman
konsep akan difokuskan pada fokus dari marteri yang akan
menjawab pertanyaan kunci yang juga dikaitkan dengan
materi lain yang relevan sehingga perlu direkomendasikan
materi ajar yang relevan. Elemen pemahaman konsep adalah
elemen dimana peserta didik mampu untuk mendefinisikan,
menafsirkan dan merumuskan konsep atau teori dengan
bahasa mereka sendiri. Pada elemen ini, peserta didik tidak
hanya hafal secara verbal tetapi juga memahami konsep dari
masalah atau fakta yang ditanyakan.
Keterampilan Proses Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah
suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus
pada pelibatan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam
proses pemerolehan hasil belajar. Rahayu (2011),
mengatakan bahwa pendekatan keterampilan proses dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pendekatan
keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu
pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada
pelibatan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam proses
pemerolehan hasil belajar. Depdikbud (dalam Dimyati dan
Mudjiono, 2002: 138) menyatakan bahwa “Pendekatan
Keterampilan Proses dapat diartikan sebagai pendekatan
pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan
intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari
kemampuankemampuan dasar yang pada prinsipnya telah
ada pada diri peserta didik”. Elemen keterampilan proses
memuat sub elemen:
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi
4. Mengorganisasikan informasi
5. Menarik kesimpulan
6. Mengomunikasikan
7. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek Lanjutan Secara
Kolaboratif

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi


Pada akhir fase E, peserta didik di Kelas X mampu merefleksikan kembali konsep
kelangkaan dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar mampu membedakan dengan jelas
antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Pelajar mampu menyusun skala
prioritas kebutuhan mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan
tersier. Pelajar memahami bahwa kegiatan ekonomi adalah suatu siklus yang terjadi
dalam rangka upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Pelajar memahami uang
sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan dan dikelola guna memenuhi kebutuhan
saat ini dan merencanakan kebutuhan yang akan datang melalui perencanaan keuangan
yang berbasiskan pemahaman atas berbagai manfaat produk keuangan perbankan
maupun non-perbankan.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Konsep Pada akhir fase ini peserta didik mampu memahami
kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi. Peserta
didik memahami skala prioritas sebagai acuan dalam
menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Peserta
didik memahami pola hubungan antara kelangkaan dan biaya
peluang. Peserta didik memahami konsep keseimbangan pasar
serta memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan
kurva. Peserta didik memahami konsep sistem pembayaran
dan memahami konsep uang sebagai alat pembayaran. Peserta
didik memahami berbagai bentuk alat pembayaran non-tunai
yang berlaku di Indonesia serta memahami penggunaannya.
Peserta didik memahami konsep bank dan industri keuangan
non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan.
Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan
penelitian sederhana dengan menggunakan teknik atau
metode yang sesuai untuk mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian
mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan konsep-
konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan
merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik
mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang
relevan terkait konten ilmu ekonomi, keseimbangan pasar,
serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik
mampu menyusun skala prioritas kebutuhan dasar sesuai
dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
mengolah dan menyimpulkan berdasarkan data hasil
pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya
keseimbangan pasar. Peserta didik menyimpulkan hubungan
antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta
didik membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan
dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang
lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia.
Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.

13. SOSIOLOGI
a. Karakteristik Mata Pelajaran Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dengan segala
dinamikanya dan hal-hal yang membentuknya, interaksi sosial dan segala akibat yang
ditimbulkannya. Sosiologi penting untuk dipelajari sebagai bekal pengetahuan peserta
didik dalam kehidupan nyata. Sifat masyarakat yang dinamis mendorong Sosiologi
berkembang sesuai dengan perubahan-perubahan pada masyarakat. Mata pelajaran
Sosiologi memiliki arti penting untuk meningkatkan kemampuan adaptasi peserta didik
terhadap perubahan sosial di lingkungan sekitar.
Tumbuhnya kesadaran akan identitas diri dalam hubungan dengan kelompok sosial
dalam konteks lingkungan masyarakat sekitar penting dikembangkan. Demikian pula,
kepedulian terhadap masalah-masalah sosial termasuk memahami konflik sosial di
masyarakat sebagai orang dewasa atau warga negara yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan sekitar dan kehidupan publik. Kemampuan peserta didik sebagaimana
ditunjukkan dalam keterampilan sosialnya dalam menjalin kerjasama, melakukan
tindakan kolektif memecahkan masalah-masalah publik, dan membangun kehidupan
publik sangat diharapkan.
Mata pelajaran Sosiologi di SMA menekankan kemampuan peserta didik dalam
mempraktikkan pengetahuan Sosiologi dalam kehidupan sehari-hari sebagai individu
dalam kelompok sosial beserta permasalahan yang ada di dalamnya. Pembelajaran
Sosiologi ditujukan agar peserta didik dapat berpikir kritis, analitis, dan kolaboratif
dalam penumbuhan kesadaran individu dan sosial dalam masyarakat yang beragam.
Di samping itu, peserta didik juga diharapkan memiliki kepekaan dan kepedulian
terhadap masalah-masalah sosial. Hal ini mencerminkan tanggung jawab sebagai warga
negara (citizen responsibility). Apalagi perubahan sosial terjadi secara dramatis di
seluruh sektor masyarakat. Kita bisa melihat berbagai isu dan masalah sosial yang
sedang terjadi seperti revolusi teknologi, perubahan iklim, keadilan sosial dan
demokratisasi, politik identitas. Menurut Zygmunt Bauman & May (2019), hal ini
diperlukan kemampuan berpikir sosiologi (thinking sociologically) yang dapat
dipraktikkan dengan praktik penelitian sosial di lingkungan sekitar peserta didik. Peserta
didik juga mampu secara mandiri kolaboratif untuk melakukan pemberdayaan sosial dan
memungkinkan menjadi aktor kewirausahaan sosial di tengah-tengah masyarakat untuk
merespon perubahan tersebut dengan memegang teguh prinsip-prinsip metodologi
ilmiah.
Elemen Deskripsi
Pemahaman konsep Merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu dan dapat melihatnya dalam berbagai
dimensi. Seseorang dikatakan memahami suatu hal apabila
ia dapat memberikan penjelasan dan meniru hal tersebut
dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Seseorang
dikatakan memahami konsep jika ia dapat mengaitkan
konsep tersebut ke dalam pengetahuan yang dimilikinya.
Pemahaman konsep dapat mengaitkan sesuatu dengan hal
lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan.
Peserta didik tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang
definisi konsep Sosiologi, tetapi dia juga tahu bagaimana
dan mengapa suatu realita dan gejala sosial dapat terjadi.
Pemahaman seperti itu dapat digunakan untuk
memperoleh penjelasan masalah yang lebih luas,
komprehensif, dan lebih bermakna.
Keterampilan Proses Merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari
dan menyelidiki suatu fenomena secara sistematis, kritis,
analitis, dan logis. Keterampilan proses menuntut adanya
keterlibatan intelektual dan kesadaran sosial yang dapat
digunakan untuk melatih dan mengembangkan
keterampilan. Selain itu juga dapat mengembangkan
sikapsikap ilmiah dan kemampuan untuk menemukan
serta mengembangkan fakta, konsep, dan prinsip ilmu
pengetahuan. Keterampilan proses dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-
hari secara objektif dan rasional. Keterampilan proses
dalam Sosiologi merupakan kegiatan penelitian sosial yang
berfokus pada gejala-gejala sosial yang ada dalam
masyarakat. Penelitian sosial ini digunakan untuk
memahami sesuatu untuk mencari bukti yang
berhubungan dengan masalah penelitian sehingga
diperoleh solusi. Penelitian sosial berusaha untuk
mengungkapkan kebenaran melalui kegiatan ilmiah
berdasarkan penggunaan konsep dasar yang dikenal
sebagai ilmu yang dilakukan dengan metode ilmiah yang
terencana, sistematis, dan tepat sasaran. Dalam penelitian
digunakan proses analisis secara rasional yang hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Elemen
keterampilan proses memuat sub elemen:
1. Mengamati.
2. Menanya.
3. Mengumpulkan informasi.
4. Mengorganisasikan informasi.
5. Menarik kesimpulan.
6. Mengomunikasikan.
7. Merefleksikan dan Merencanakan Projek Lanjutan
Secara Kolaboratif.

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Sosiologi


Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang
mengkaji masyarakat yang memberikan landasan berpikir kritis, analitis, dan kreatif
dalam merespons gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Dengan berbekal
pengetahuan kritis itu, peserta didik mampu mempraktikkan pengetahuan sosiologi
untuk mengenali identitas diri dan lingkungan sosial sekitarnya yang beragam sehingga
mampu berperilaku sesuai dengan lingkungan sosial budaya masyarakatnya.
Pemahaman tentang hubungan sosial mulai dari lingkungan terdekat hingga kelompok
masyarakat yang lebih luas membantu dalam mewujudkan tertib sosial dalam
masyarakat melalui berbagai lembaga sosial. Pengenalan dan pemahaman akan
berbagai ragam gejala sosial dapat menumbuhkan sikap toleransi dan empati sosial
dalam diri peserta didik dalam bingkai masyarakat multikultural. Dalam fase ini, peserta
didik juga dibekali dengan kemampuan melakukan penelitian dasar berupa
pengumpulan data untuk mengkaji realitas sosial dan gejala sosial serta mampu
mengomunikasikan hasil penelitian secara sederhana.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Konsep Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami fungsi
sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji
masyarakat. Di samping itu peserta didik mampu mengenal
identitas diri, menjelaskan tindakan sosial, menjelaskan
hubungan sosial, menjelaskan peran lembaga sosial dalam
mewujudkan tertib sosial, dan memahami berbagai ragam
gejala sosial yang ada di masyarakat multikultural melalui
konsep-konsep dasar sosiologi.
Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan
penelitian sosial sederhana dengan memilih metode yang
tepat untuk mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian
tentang berbagai keragaman gejala sosial dengan konsep
dasar sosiologi. Peserta didik mampu merefleksikan dan
merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.

14. ANTROPOLOGI
a. Karakteristik Mata Pelajaran Antropologi
Fase pembelajaran antropologi didasarkan pada pertimbangan usia peserta didik
yang diasumsikan memiliki korelasi kuat dengan tingkat atau kelas pendidikan
formalnya. Kondisi peserta didik pada setiap fase akan menentukan capaian minimum
dari ruang lingkup atau elemen dari pembelajaran antropologi. Jika dilihat dari fase,
maka pembelajaran antropologi disampaikan pada peserta didik yang berada pada
tahap operasional formal (umur 11/12 sampai 18 tahun), sebagaimana disebut oleh
Piaget.
Ciri pokok perkembangan pada fase ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak
dan logis dengan menggunakan pola berpikir "kemungkinan". Model berpikir ilmiah
dengan tipe hypotheticodeductive methode (metode hipotesis deduktif) dan metode
induktif dapat disiapkan sejak awal. Metode hipotesis deduktif akan dilakukan dengan
empat proses dasar, yaitu (i) mengembangkan pertanyaan penelitian; (ii) merumuskan
hipotesis atau preposisi (jawaban sementara); (iii) melakukan pengujian terhadap
hipotesis; dan (iv) memformulasikan teori. Pendekatan ini berlandaskan pada asumsi
bahwa semua peserta akan mendapatkan pemahaman terbaik tentang fenomena
antropologi melalui analisis terhadap aspek-aspek yang ada di sekitarnya.
Sedangkan pengembangan metode induktif, peserta didik akan diarahkan pada
proses pembelajaran dari pengamatan atas data antropologi di lingkungan sekitarnya,
dan kemudian diangkat menjadi narasi temuan yang dikuatkan dengan berbagai teori
ilmiah yang dirujuk dari berbagai literatur. Dalam pelaksanaan metode induktif, proses
pembelajaran akan mencakup empat langkah dasar, yaitu: (i) identifikasi fenomena
ruang lingkup antropologi di lingkungan sekitar; (ii) membuat pertanyaan dari temuan;
(iii) menarasikan dan mendiskusikannya pada sebuah tulisan; dan (iv) menguatkannya
dengan teori, atau mencari tahu titik perbedaan dari suatu teori yang ada.
Keterampilan pembelajaran dengan dua pola (deduktif dan induktif) telah mulai
diajarkan dan dimiliki peserta didik, khususnya dalam mengidentifikasi masalah, mencari
jawaban dan menarik kesimpulan, serta menafsirkan dan mengembangkan
pemahamannya. Pada tahap ini kondisi berpikir peserta didik sudah dapat: (i) Bekerja
secara efektif dan sistematis; dan (ii) Menganalisis secara kombinasi. Dengan demikian
telah diberikan dua kemungkinan penyebabnya, C1 dan C2 menghasilkan R, anak dapat
merumuskan beberapa kemungkinan; (iii) Berpikir secara proporsional, yakni
menentukan macam proporsional tentang C1, C2, dan R misalnya; dan (iv) Menarik
generalisasi atau isu spesifik secara mendasar pada satu macam isi.
Elemen Deskripsi
Pengantar 1. Memahami antropologi sebagai ilmu yang mempelajari
Antropologi manusia dengan berbagai ragam kebudayaannya.
2. Memahami konsep yang didiskusikan dengan berbagai
karakter lingkungan sekitar.
3. Memahami ruang lingkup antropologi dengan berbagai
contoh dalam kehidupan lingkungan sekitarnya.
Antropologi Ragawi 1. Mendeskripsikan cakupan antropologi ragawi, sehingga
peserta didik dapat memahami perbedaan karakter dan
keragaman manusia dari sisi fisik, perilaku, wilayah, dan
karakter lainnya.
2. Menganalisis cakupan antropologi ragawi pada diri dan
lingkungan secara kritismandiri.
3. Mendapatkan pemahaman kebudayaan ragawi dan
menganalisis ragam keunikannya.
4. Memahami perbedaan karakter ragawi dirinya dengan
karakter ragawi pelaku kebudayaan lainnya.
5. Menafsirkan cakupan antropologi ragawi yang ada di
sekitarnya.
Arkeologi 1. Mendeskripsikan cakupan arkeologi, sehingga siswa dapat
memahami tinggalan dan proses sejarah dari manusia
sebelumnya.
2. Menganalisis cakupan arkeologi yang berada di lingkungan
sekitarnya.
3. Mendapatkan pemahaman dari contohcontoh arkeologi dan
kemudian menganalisis keunikan dan perbedaan dengan
tinggalan lainnya.
4. Memahami perbedaan karakter suatu tinggalan.
5. Menganalisis dan mencari korelasi (menghubungkan) proses
penciptaan tinggalan dengan karakter lingkungan dan cara
berpikir pelaku kebudayaannya.
6. Mengumpulkan dan menjelaskan berbagai tinggalan yang
diketahui, baik di lingkungan wilayahnya ataupun di
lingkungan keluarga batihnya.
7. Menafsirkan temuan dari tinggalan yang ada di sekitarnya.
Etnologi Bahasa 1. Mendeskripsikan cakupan etnologi, khususnya dari aspek
kebahasaan, sehingga peserta didik dapat memahami
kelompok etniknya dan karakter kebahasaannya.
2. Menganalisis cakupan etnologi yang berada di lingkungan
sekitarnya.
3. Mendapatkan pemahaman dari contohcontoh bahasa dan
kemudian menganalisis keunikan dan perbedaan dengan
bahasa lainnya.
4. Memahami perbedaan karakter berbagai kelompok etnik dan
bahasa.
5. Menganalisis dan mencari korelasi (menghubungkan) proses
pembentukan kelompok etnik dan penciptaan
kebahasaannya.
6. Mencontohkan cakupan etnologi dari lingkungan sekitarnya.
7. Menafsirkan temuan karakter kelompok etnik dan
kebahasaan ibu atau sekerabat.
8. Mengkreasikan beberapa contoh keunikan kelompok etnik
dan kebahasaan.
Antropologi Sosial 1. Mendeskripsikan cakupan antropologi sosial budaya,
Budaya khususnya aspek kebudayaan sebagai sesuatu paling unik dan
mendasar dari kehidupan manusia.
2. Menganalisis cakupan antropologi sosial budaya di lingkungan
sekitar.
3. Mendapatkan pemahaman dari praktikpraktik sosial budaya
yang ada.
4. Menganalisis keunikan dan praktik sosial budaya dari satu
lingkungan tertentu.
5. Memahami perbedaan karakter dan praktik kebudayaan dari
lingkungan kebudayaan lain.
6. Menganalisis dan mencari korelasi (menghubungkan) proses
pembentukan kebudayaan dengan berbagai aspek lain terkait
ranah kebudayaannya (seperti worldview, sistem nilai, struktur
sosial, dsb).
7. Mencontohkan dan menjelaskan cakupan antropologi sosial
budaya lingkungan sekitar.
8. Menafsirkan temuan terkait karakter kebudayaan dan praktik
sosial budaya lainnya di lingkungan sekitar atau lingkungan
sekerabat di dalam keluarganya.
Kebhinekaan 1. Memahami berbagai fenomena global dan pengaruhnya yang
Kelompok Etnik dan menerpa diri dan masyarakat di lingkungan wilayahnya.
Perilaku Budaya 2. Menguraikan proses pembentukan bangsabangsa beserta
Globa ikatan primordialisme di dalamnya, sehingga peserta didik dapat
mengambil manfaat dari perjalanan sejarah suatu negara-
bangsa.
3. Mengkarakteristik berbagai fenomena di lingkungan sekitar,
sehingga mampu memahami perbedaan tentang karakter
masyarakat yang agraris dan maritim.
4. Melakukan kritik (mengkritisi) perilaku negara dan
masyarakat maju yang memberikan pengaruh besar terhadap
negara dan masyarakat berkembang.
5. Mengidentifikasi berbagai identitas dan entitas sosial budaya
di lingkungan sekitar dan lingkungan lebih luas.
6. Menilai kelebihan dan kelemahan entitas dan identitas sosial
budaya untuk kepentingan penghargaan atas pluralisme atau
kebhhinekaan budaya yang ada.
7. Memotret proses pertemuan dan pembauran kebudayaan
dari berbagai entitas dan identitas kebudayaan pada lintasan
sejarahnya.
8. Menafsirkan pandangan-pandangan dan nilai-nilai sosial
budaya yang mampu menciptakan toleransi dan penghargaan
kepada kelompok-kelompok marjinal.
9. Memotret proses representasi dan hibriditas kebudayaan
dalam berbagai aspeknya (kuliner, fashion, desain, permukiman,
dsb).
15. SENI MUSIK
a. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Musik
1. Pelajaran seni musik mencakup: pengembangan musikalitas; kebebasan
berekspresi; pengembangan imajinasi secara luas; menjalani disiplin kreatif;
penghargaan akan nilai-nilai keindahan; pengembangan rasa kemanusiaan,
toleransi dan menghargai perbedaan; pengembangan karakter/kepribadian
manusia secara 278 utuh (jasmani, mental/psikologis, dan rohani) yang dapat
memberikan dampak dalam kehidupan manusia.
2. Pelajaran musik membantu mengembangkan musikalitas, kemampuan
bermusik peserta didik melalui berbagai macam praktik musik yang baik
secara:
 Ekspresif dan indah
 Kesadaran, pemahaman dan penghayatan akan unsur-unsur/ elemen-
elemen bunyi-musik dan kaidah-kaidahnya
 Dengan penerapan yang tepat guna
Elemen Deskripsi
Mengalami ● Peserta didik mengenali, merasakan, menyimak,
(Experiencing) mencoba/bereksperimen, dan merespon bunyi- musik dari
beragam sumber, dan beragam jenis/ bentuk musik dari berbagai
konteks budaya dan era.
● Peserta didik mengeksplorasi bunyi dan beragam karya-karya
musik, bentuk musik, alat-alat yang menghasilkan bunyi-musik,
dan penggunaan teknologi dalam praktik bermusik.
● Peserta didik mengamati, mengumpulkan, dan merekam
pengalaman dari beragam praktik bermain musik, menumbuhkan
kecintaan pada musik dan mengusahakan dampak bagi diri
sendiri, orang lain, dan masyarakat.
Merefleksikan Peserta didik memiliki nilai-nilai yang generatif- lestari dalam
(Reflecting) pengalaman dan pembelajaran bermusik secara artistik-estetik
yang berkesinambungan (terus-menerus).
● Peserta didik mengamati, memberikan penilaian dan membuat
hubungan antara karya pribadi dan orang lain sebagai bagian dari
proses berpikir dan bekerja artistik-estetik, dalam konteks unjuk
karya musik.
Berpikir dan Bekerja Peserta didik merancang, menata, menghasilkan,
Secara Artistik mengembangkan, me-reka ulang, dan mengkomunikasikan ide
(Thinking and melalui proses mengalami, merefleksikan, dan menciptakan.
Working Artistically ● Peserta didik mengeksplorasi dan menemukan sendiri bentuk
karya dan praktik musik (elaborasi dengan bidang keilmuan yang
lain: seni-rupa, tari, drama/lakon, dan non-seni) yang
membangun, dan bermanfaat untuk menanggapi setiap
tantangan hidup dan kesempatan berkarya secara mandiri.
● Peserta didik meninjau dan memperbarui karya pribadi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, jaman, konteks fisik-psikis,
budaya, dan kondisi alam.
● Peserta didik menjalani kebiasaan/disiplin secara kreatif
sebagai sarana melatih kelancaran, keluwesan, dan kemampuan
bermusik.
Menciptakan ● Peserta didik memilih penggunaan beragam media dan teknik
(Creating) bermain dalam praktik musik untuk menghasilkan karya musik
sesuai dengan konteks, kebutuhan dan ketersediaan, serta
kemampuan praktik musik masyarakat, sejalan dengan
perkembangan teknologi.
● Peserta didik menciptakan karya-karya musik dengan standar
musikalitas yang baik dan sesuai dengan kaidah/budaya dan
kebutuhan, dapat dipertanggungjawabkan, berdampak pada diri
sendiri dan orang lain, dalam beragam bentuk praktik musik.
Berdampak ● Peserta didik memilih, menganalisis, menghasilkan karya-karya
(Impacting) bagi diri musik dengan kesadaran untuk terus mengembangkan
sendiri dan orang kepribadian dan karakter bagi diri sendiri dan sesama.
lain ● Peserta didik memilih, menganalisis menghasilkan karya-karya
musik dengan kesadaran untuk terus membangun persatuan dan
kesatuan bangsa.
● Peserta didik memilih, menganalisis, menghasilkan karya-karya
musik dengan kesadaran untuk terus meningkatkan cinta kasih
kepada sesama manusia dan alam semesta.
● Peserta didik menjalani kebiasaan/disiplin kreatif dalam praktik
musik sebagai sarana melatih pengembangan pribadi dan
bersama, dan menjadi semakin baik (waktu demi waktu, tahap
demi tahap).

b. Capaian Pembelajaran Seni Musik


Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menyimak dengan baik dan cermat,
melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas bunyi- musik. Peserta didik dapat
mengkaji, memberi kesan, dan merekam beragam praktik bermusik baik sendiri maupun
bersama-sama baik sebagai dokumentasi maupun alat komunikasi secara umum serta di
luar musik) yang lebih luas untuk perbaikan hidup baik diri sendiri, sesama, lingkungan
dan alam semesta. Peserta didik mampu menjalani kebiasaan praktik musik yang baik
dan rutin dalam melakukan praktik musik mulai persiapan, penyajian, maupun setelah
melakukan praktik musik dengan kesadaran untuk perkembangan, perbaikan,
kelancaran serta keluwesan dalam melakukan praktik musik. Peserta didik mampu
memilih, memainkan, menghasilkan, menganalisis, merefleksi karya-karya musik secara
aktif, kreatif, artistik, dan musikal secara bebas dan bertanggung jawab, serta sensitif
terhadap fenomena kehidupan manusia serta terus mengusahakan mendapatkan
pengalaman dan kesan baik dan berharga bagi perbaikan dan kemajuan diri sendiri
secara utuh dan bagi kemajuan bersama.

Fase E Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami (Experiencing) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak,
melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas kesan
terhadap bunyi-musik, peka dan paham, serta secara sadar
melibatkan konteks sajian musik dan berpartisipasi aktif
dalam sajian musik yang berguna bagi perbaikan hidup
baik untuk diri sendiri. sesama, lingkungan, dan alam
semesta.
Merefleksikan (Reflecting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak,
melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas kesan
terhadap bunyi-musik, peka dan paham, serta secara sadar
melibatkan konteks sajian musik dan berpartisipasi aktif
dalam sajian musik yang berguna bagi perbaikan hidup
baik untuk diri sendiri. sesama, lingkungan, dan alam
semesta.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani
Secara Artistik (Thinking kebiasaan baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari
and Working Artistically) persiapan, saat, maupun usai berpraktik musik dengan
kesadaran untuk perkembangan dan perbaikan kelancaran
serta keluwesan bermusik, serta memilih, memainkan,
menghasilkan, menganalisis, dan merefleksi karya-karya
musik secara aktif, kreatif, artistik, dan musikal secara
bebas dan bertanggung jawab, serta sensitif terhadap
fenomena kehidupan manusia.
Menciptakan (Creating) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menghasilkan
gagasan dan karya musik yang otentik dalam sebuah sajian
dengan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik
intrinsik maupun ekstrinsik, keragaman konteks,
melibatkan praktik-praktik selain musik (bentuk seni yang
lain) baik secara terencana maupun situasional yang
berguna bagi perbaikan hidup diri sendiri, sesama,
lingkungan, dan alam semesta.
Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani
bagi diri sendiri dan orang kebiasaan baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif
lain dalam kegiatan- kegiatan bermusik lewat bernyanyi,
memainkan media bunyi-musik dan memperluas wilayah
praktik musiknya dengan praktik-praktik lain di luar musik
serta terus mengusahakan mendapatkan pengalaman dan
kesan baik dan berharga bagi perbaikan dan kemajuan diri
sendiri secara utuh dan bersama.

16. SENI RUPA


a. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Rupa
 Pembelajaran berpusat pada peserta didik; dimana mereka memiliki ruang
kreativitas untuk menemukan gagasan dan caranya sendiri dalam berkarya,
sesuai dengan kemampuan, minat, bakat dan kecepatan belajarnya masing-
masing.
 Pembelajaran melalui pengalaman mengamati, mencipta, menikmati,
mengetahui, memahami, bersimpati, berempati, peduli dan toleransi terhadap
beragam nilai, budaya, proses dan karya.
 Pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, relevan, dan mengembangkan
keterampilan bekerja dan berpikir artistik bagi kehidupan sehari-hari.
 Pembelajaran seni rupa merayakan keunikan individu dan bersifat
khas/kontekstual sesuai potensi yang dimiliki peserta didik, satuan pendidikan
dan daerahnya.
 Pembelajaran seni rupa terhubung erat dengan aspek seni maupun bidang ilmu
lainnya dan mendorong kolaborasi interdisipliner.
 Pembelajaran seni rupa memiliki dampak bagi diri peserta didik dan
lingkungannya. Kesadaran akan dampak sebuah karya akan mendorong
terbentuknya sikap bertanggung jawab.
Elemen Deskripsi
Mengalami Mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan
(Experiencing) pengalaman secara langsung dengan; mengamati,
mengumpulkan, dan merekam informasi visual dari
kehidupan sehari-hari sebagai sumber gagasan dalam
berkarya. Peserta didik mengeksplorasi dan bereksperimen
dengan berbagai bahan, alat, dan prosedur dalam
menciptakan sebuah karya seni rupa.
Menciptakan Memotivasi peserta didik untuk menciptakan sebuah karya
(Making/Creating) seni rupa.
Merefleksikan Peserta didik mengevaluasi perkembangan diri, mampu
(Reflecting) menjelaskan, memberi komentar, dan umpan balik secara
kritis atas karya pribadi maupun karya orang lain dengan
mempresentasikannya secara runut, terperinci dan
menggunakan kosa kata yang tepat.
Berpikir dan Bekerja Peserta didik menggunakan berbagai sudut pandang,
Artistik (Thinking and pengetahuan dan keterampilan artistik dalam menciptakan
Working Artistically sebuah peluang, menjawab tantangan dan menyelesaikan
permasalahan kehidupan sehari-hari. Peserta didik memiliki
kebebasan dalam mengeksplorasi dan bereksperimen
dengan alat, bahan dan prosedur sehingga menemukan
cara
mereka sendiri dalam mengembangkan gagasannya.
Berdampak (Impacting) Pembelajaran dan karya seni rupa peserta didik diharapkan
memiliki dampak positif pada dirinya, lingkungan dan
masyarakat serta dapat dipertanggungjawabkan.

b. Capaian Pembelajaran Seni Rupa


Di akhir fase E, peserta didik diharapkan memiliki nalar kritis, menghasilkan atau
mengembangkan gagasan dalam proses kreatif dalam merespon lingkungannya secara
mandiri dan/atau berkelompok. Dalam proses kreatif tersebut, peserta didik telah
memahami ruang, proporsi, gesture dan menentukan bahan, alat, teknik, teknologi dan
prosedur yang sesuai dengan tujuan karyanya. Selain itu, peserta didik juga dapat
menyampaikan pesan dan gagasan secara lisan dan/atau tertulis tentang karya seni rupa
berdasarkan pada pengamatan dan pengalamannya, secara efektif, runut, terperinci dan
menggunakan kosa kata seni
rupa yang tepat.

Fase E Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengamati,
(Experiencing) mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman dan
pengamatannya terhadap lingkungan, perasaan, empati
atau penilaiannya secara visual dengan menggunakan
proporsi, gestur, ruang yang
rinci. Karya peserta didik mencerminkan
penguasaan terhadap bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai
minat dan kemampuannya).
Menciptakan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menciptakan karya
(Making/Creating) seni yang menunjukkan pilihan keterampilan,medium dan
pengetahuan elemen seni rupa atau prinsip desain tertentu
yang sesuai dengan tujuan karyanya, dalam konteks
ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu.
Merefleksikan Pada akhir fase E, peserta didik mampu secara kritis
(Reflecting) mengevaluasi dan menganalisa efektivitas pesan dan
penggunaan medium sebuah karya, pribadi maupun orang
lain serta menggunakan informasi tersebut untuk
merencanakan langkah pembelajaran selanjutnya.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase E, peserta didik mampu berkarya dan
Artistik (Thinking and mengapresiasi berdasarkan perasaan, empati dan penilaian
Working Artistically pada karya seni secara ekspresif, produktif, inventif dan
inovatif. Peserta didik mampu menggunakan kreativitasnya,
mengajukan pertanyaan yang bermakna dan
mengembangkan gagasan dan menggunakan berbagai
sudut pandang untuk mendapatkan gagasan, menciptakan
peluang, menjawab tantangan dan menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga mampu
bekerja secara mandiri, bergotong royong maupun
berkolaborasi dengan bidang keilmuan lain atau masyarakat
di lingkungan sekitar.
Berdampak (Impacting) Pada akhir fase E, peserta didik mampu membuat karya
sendiri atas dasar perasaan, minat, nalar dan sesuai akar
budaya pada masyarakatnya.

17. SENI TARI


a. Karakteristik Seni Tari
Seni tari merupakan pembelajaran berbasis pada kecerdasan kinestetik dengan
memperhatikan norma yang erat kaitannya dengan budaya dan pola pikir masyarakat
setempat. Melalui seni tari, peserta didik dapat meningkatkan kreativitas dan apresiasi
dalam berkarya seni dan dapat memaknai fenomena kehidupan yang diimplementasikan
dalam keseharian. Dalam membelajarkan seni tari, dibutuhkan pendekatan berupa
elemen-elemen yang saling berkaitan, yaitu mengalami, mencipta, dan refleksi yang
bermuara pada berpikir dan bekerja artistik, sehingga berdampak bagi dirinya dan orang
lain.
Capaian pembelajaran seni tari diejawantahkan dan dideskripsikan sesuai dengan fase-
fase yang telah ditetapkan. Tahapan dari setiap fase merupakan siklus bukan taksonomi,
sehingga untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan dalam kolom di bawah ini.
Elemen Deskripsi
Berpikir dan bekerja Merancang, menata, mencipta ulang,
artistik (Thinking and menghasilkan, dan menunjukkan ide tari
working artistically) secara artistik, baik secara individual maupun
berkelompok yang diperoleh dari hasil
berpikirnya sampai menemukan karakteristik
gaya secara personal.
● Mengembangkan ide dengan memperhatikan
unsur utama dan pendukung tari seperti
musik, properti, tata rias, tata busana,
panggung, dan juga merancang manajemen
pertunjukannya. ● Mengeksplorasi dan menemukan sendiri
bentuk karya yang bisa mengelaborasi aspek seni yang lain:
seni-rupa, tari, drama, bahkan non-seni yang membangun
dan bermanfaat untuk menanggapi setiap tantangan hidup
dan kesempatan berkarya artistik.
Mengalami ● Mengamati, merasakan, menggali, dan
(Experiencing) membandingkan berbagai macam pertunjukkan
tari dalam konteks sejarah dan budaya.
● Mendapatkan kesempatan untuk melihat seni
pertunjukan tari dari berbagai sumber seperti
pertunjukan langsung, koreografi dari rekan,
dan rekaman.
● Memahami nilai dari pertunjukan tersebut melalui latar
belakang, fungsi, makna, simbol,
dan nilai estetis dalam menciptakan karya.
● Mengembangkan kepercayaan diri dalam
eksplorasi gerak tubuh melalui fleksibilitas,
koordinasi tubuh, keseimbangan, dan
kekuatan.
Menciptakan (Creating) ● Mengidentifikasi, menemukenali, merangkai,
membuat, dan menciptakan tari dengan
menerapkan prinsip dan prosedur penciptaan
tari.
● Meningkatkan kreativitas dalam
mengekspresikan diri melalui gerak yang
diciptakan dengan memperhatikan
keorisinalitasan. Hal ini akan menumbuhkan
motivasi berkreasi dalam diri yang berpengaruh
terhadap penemuan-penemuan bentuk gerak
tari yang inovatif.
Merefleksikan ● Mengemukakan, menghargai, mengukur, dan
(Reflecting) mengevaluasi hasil karya tari dengan
mempertimbangkan ide-ide dan pengalaman.
● Berupaya menilai kekuatan atau kelemahan
untuk mendukung dan mengembangkan
kemampuan diri atau pribadinya.
Berdampak (Impacting) ● Merespon dirinya atau keadaan di sekitar
untuk dikomunikasikan dalam bentuk karya
tari sehingga dapat mempengaruhi orang lain
dan lingkungan sekitar.
● Memilih, menganalisa, dan menghasilkan karya tari
dengan kesadaran untuk terus mengembangkan
kepribadian dan karakter bagi diri sendiri, sesama, dan
persatuan nusa bangsa.

b. Capaian Pembelajaran Seni Tari


Pada akhir fase, peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam
mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak dari tari tradisi
berdasarkan makna dan simbol sebagai inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara
individu ataupun kelompok sebagai wujud aktualisasi diri.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Berpikir dan bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menunjukkan hasil
artistik (Thinking and karya tari kreasi secara individu maupun berkelompok.
working artistically)
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menggali makna
(Experiencing) dan simbol pada tari tradisi dan kreasi ke dalam bentuk
karya seni pertunjukkan.
Menciptakan (Creating) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mencipta karya tari
kreasi berdasarkan makna dan simbol dari tari tradisi ke
dalam bentuk karya seni pertunjukkan.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengevaluasi hasil
(Reflecting) penciptaan karya tari dengan mengapresiasi makna dan
simbol tari tradisi dan kreasi saat menciptakan ide-ide baru
ke dalam karyanya.
Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
mengaktualisasikan diri melalui pertunjukan tari.

18. PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK)


a. Karakteristik Mata Pelajaran PJOK
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan sebagai sebuah bidang kajian memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan melibatkan peserta didik dalam
pengalaman langsung, real dan otentik untuk meningkatkan kreativitas,
penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir
tingkat tinggi melalui aktivitas jasmani.
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di dalam proses pembelajarannya
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task),
dan dukungan lingkungan yang berprinsip developmentally appropriate practices
(DAP).
3. Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan membentuk
individu-individu yang terliterasi secara jasmani dan menerapkannya dalam
kehidupan sepanjang hayat.
4. Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di sekolah
didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Pendidikan jasmani mengandung elemen-elemen: keterampilan gerak,
pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, pengembangan karakter, nilai-nilai
gerak.

Adapun elemen-elemen tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:


Elemen Deskripsi
Keterampilan Gerak Elemen ini berupa kekhasan dari pembelajaran PJOK yang
merupakan proses pendidikan tentang dan melalui aktivitas
jasmani.
Pengetahuan Gerak Elemen ini berupa penerapan pengetahuan (konsep,
prinsip, prosedur, taktik, dan strategi) sebagai landasan
dalam melakukan keterampilan gerak, kinerja, dan budaya
hidup.
Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pemanfaatan gerak di dalam kehidupan
sehari-hari yang terdiri dari sub elemen: 1) Aktivitas jasmani
untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, 2)
Aktivitas kebugaran jasmani untuk kesehatan, serta 3) Pola
perilaku hidup sehat.
Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter secara gradual
Karakter yang dirancang melalui berbagai aktivitas jasmani, terdiri
dari: 1) Pengembangan tanggung jawab personal (jujur,
disiplin, patuh dan taat pada aturan, menghormati diri
sendiri, dan lain-lain) dan 2) Pengembangan tanggung
jawab sosial (kerjasama, toleran, peduli, empati,
menghormati orang lain, gotong-royong, dan sebagainya)
Nilai-Nilai Gerak Elemen ini berupa nilai-nilai yang terkandung dan
dikembangkan di dalam dan melalui aktivitas jasmani pada
setiap elemen dan sub elemen capaian pembelajaran PJOK
yang terdiri dari: 1) Nilai-nilai aktivitas jasmani untuk
kesehatan, 2) Nilai-nilai aktivitas jasmani untuk
kegembiraan dan tantangan, serta 3) Nilai-nilai aktivitas
asmani untuk ekspresi diri dan interaksi sosial.

b. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK


Menampilkan berbagai prosedur variasi dan kombinasi keterampilan gerak dasar
dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional yang dimodifikasi, juga dapat
mengevaluasi sikap dan kebiasaan sebagai individu yang sehat dan aktif.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengevaluasi fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur dalam melakukan evaluasi
aktivitas jasmani dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan aktivitas
olahraga air sesuai dengan kemampuan juga karakteristik
peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengevaluasi
fakta,konsep, prinsip, dan prosedur dan mempraktikkan
latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan
(physicsl fittness related health) dan kebugaran jasmani
terkait keterampilan (physical fittness related skills),
berdasarkan prinsip latihan (frequency, intensity, time,
type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran. Peserta didik juga
dapat menunjukkan kemampuan dalam menerapkan konsep
dan prinsip pergaulan yang sehat disesuaikan dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik.
Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik mengembangkan tanggung
Karakter jawab sosialnya dalam kelompok kecil untuk melakukan
perubahan positif, menunjukkan etika yang baik, saling
menghormati, dan mengambil bagian dalam kerja kelompok
pada aktivitas jasmani atau kegiatan sosial lainnya sesuai
dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengevaluasi sikap
dan kebiasaan untuk menjadi individu yang sehat, aktif,
menyukai tantangan dan cara menghadapinya secara positif
dalam konteks aktivitas jasmani dengan menunjukkan
perilaku menghormati diri sendiri dan orang lain sesuai
dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
4.2 PERENCANAAN PEMBELAJARAN RUANG LINGKUP KELAS (ATP DAN MODUL
AJAR/RPP)
Berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah disusun secara nasional
tersebut, guru mengembangkan perencanaan pembelajaran berupa Tujuan
Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap) peserta didik yang perlu dibangun
melalui satu atau lebih kegiatan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran disusun secara
kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi
prasyarat menuju Capaian Pembelajaran (CP). Secara operasional, komponen Tujuan
Pembelajaran dapat memuat tiga aspek berikut ini:
 Kompetensi, yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik atau
ditunjukkan dalam bentuk produk yang menunjukkan peserta didik telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran.
 Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami pada
akhir satu unit pembelajaran.
 Variasi, yang menjelaskan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi yang
perlu dikuasai peserta didik untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Prosedur Pengembangan Tujuan Pembelajaran :


 Melakukan analisis CP yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
 Berdasarkan analisis pada CP, tentukan materi utama atau konten inti.
 Menentukan tujuan pembelajaran.
 Perumusan TP memuat kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap),
konten, serta kebermaknaan dalam pembelajaran.

B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)


Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear
sebagaimana urutan Tujuan Pembelajaran yang dilakukan sepanjang fase untuk
mencapai Capaian pembelajaran yang harus dicapai di akhir fase.
Gambar 4.1
Skema Penurunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP)

C. MODUL AJAR
Komponen perencanaan pembelajaran berupa modul ajar yang dikembangkan
guru MAN 1 Kota Pekanbaru minimal memuat tiga komponen sebagaimana dijelaskan
dalam Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pasal 4
sebagai berikut:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah atau Kegiatan Pembelajaran
3. Penilaian atau Asesmen pembelajaran
Sesuai dengan Permendikbudristek Nomo 16 Than 2022 pasal 3 bahwa guru
mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran memperhatikan tiga prinsip
sebagai berikut; Fleksibel, artinya tidak terikat oleh bentuk tertentu; Jelas, artinya
mudah dipahami; Sederhana, artinya berisi hal pokok dan penting sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran. Adapun aktivitas minimal yang dikembangkan guru pada
komponen Langkah atau kegiatan pembelajaran sebagaimana dijelaskan pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 4.1
Langkah atau Kegiatan Pembelajaran

Model pembelajaran yang banyak dikembangkan dalam modul ajar setiap mata
pelajaran meliputi lima model sebagai berikut:
1. Project Based Learning (PjBL)
2. Problem Based Learning (PBL)

3. Discovery Learning
4. Inquiry Learning
5. Cooperative Learning

6. Diferentiated Instruction
Adapun media pembelajaran yang digunakan Guru MAN 1 Kota Pekanbaru
dikembangan sesuai dengan kebutuhan dan mengintegrasikan teknologi. Secara umum,
jenis media yang dijadikan standar untuk dipilih Guru MAN 1 Kota Pekanbaru
dikelompokan menjadi dua sebagai berikut:
Tabel 4.2
Pilihan Jenis Media Pembelajaran
CONTOH MODUL AJAR
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
Satuan Pendidikan : MAN 1 KOTA PEKANBARU
Mata Pelajaran : BAHASA ARAB
Fase :E
Kelas :X
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Penyusun : MGMP BAHASA ARAB (MAN 1 Kota Pekanbaru)

Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Lingkup Materi

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi 10.1 Mengevaluasi informasi tentang memberi salam dan 1. Memberi salam
informasi tentang memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan dan berkenalan
berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah lingkungannya, kehidupan sehari-hari, hobi, makanan 2. Keluarga dan
dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari, dan minuman rumah
hobi, makanan dan minuman, dengan 3. Sekolah dan
10.2 Menggunakan susunan gramatikal: ١- ‫ األرقام‬،‫تقسيم الكلمة‬
menggunakan susunan gramatikal: lingkungannya
‫ أقسام‬،‫ المفرد والمثنى والجمع‬،)‫ المتصل‬،‫ الضمير (المنفصل‬١٠٠،
4. Kehidupan
- )‫متصل‬،‫ الضمير(منفصل‬- ١٠٠- ١ ‫تقسيم الكلمة األرقام‬ ‫ ظرف المكان وظرف‬،‫ أدوات اإلستفهام‬،‫الفعل – المذكر والمؤنث‬
sehari-hari.
- ،‫المذكر والمؤنث‬- ‫ أقسام الفعل‬،‫المفرد والمثنى والجمع‬ ‫الزمان‬ untuk menilai informasi yang didengar.
5. Hobi
‫ ظرف المكان وظرف الزمان‬،‫أدوات اإلستفهام‬ 6. Makanan dan
minuman
untuk menilai informasi yang didengar.

Berbicara Peserta didik mampu membangun interaksi 10.3 Membangun interaksi dengan teks kompleks tentang
dengan teks kompleks tentang memberi memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah,
salam dan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari,
sekolah dan lingkungannya, kehidupan hobi, makanan dan minuman.
sehari-hari, hobi, makanan dan minuman, 10.4 Menggunakan susunan gramatikal: ١- ‫ األرقام‬،‫تقسيم الكلمة‬
dengan menggunakan susunan gramatikal ‫ أقسام‬،‫ المفرد والمثنى والجمع‬،)‫ المتصل‬،‫ الضمير (المنفصل‬١٠٠،
‫ ظرف المكان وظرف‬،‫ أدوات اإلستفهام‬،‫الفعل – المذكر والمؤنث‬
- )‫متصل‬،‫ الضمير(منفصل‬- ١٠٠- ١ ‫تقسيم الكلمة األرقام‬ ‫الزمان‬ sebagai alat komunikasi global.
- ،‫المذكر واالمؤنث‬- ‫ أقسام الفعل‬،‫المفرد والمثنى والجمع‬
‫ ظرف المكان وظرف الزمان‬،‫أدوات اإلستفهام‬

sebagai alat komunikasi global.

Membaca – Peserta didik mampu memahami dan 10.5 Memahami beberapa paragraf dalam teks visual atau
Memirsa merefleksi beberapa paragraf dalam teks teks multimoda secara interaktif sebagai sarana
visual atau teks multimoda secara interaktif mempelajari agama dari sumber autentiknya tentang
sebagai sarana mempelajari agama dari memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah,
sumber autentiknya tentang memberi salam sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari,
dan berkenalan, keluarga dan rumah, hobi, makanan dan minuman,
sekolah dan lingkungannya, kehidupan
10.6 Merefleksi beberapa paragraf dalam teks visual atau
sehari-hari, hobi, makanan dan minuman,
teks multimoda secara interaktif sebagai sarana
dengan menggunakan susunan gramatikal:
mempelajari agama dari sumber autentiknya tentang
- )‫متصل‬،‫ الضمير(منفصل‬- ١٠٠- ١ ‫تقسيم الكلمة األرقام‬ memberi salam dan berkenalan, keluarga dan rumah,
- ،‫المذكر واالمؤنث‬- ‫ أقسام الفعل‬،‫المفرد والمثنى والجمع‬ sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-hari,
‫ ظرف المكان وظرف الزمان‬،‫أدوات اإلستفهام‬ hobi, makanan dan minuman,

untuk memahami informasi tersurat dan 10.7 Menggunakan susunan gramatikal: ١- ‫ األرقام‬،‫تقسيم الكلمة‬
tersirat dari berbagai jenis teks. ‫ أقسام‬،‫ المفرد والمثنى والجمع‬،)‫ المتصل‬،‫ الضمير (المنفصل‬١٠٠،
‫ ظرف المكان وظرف‬،‫ أدوات اإلستفهام‬،‫الفعل – المذكر والمؤنث‬
‫الزمان‬untuk memahami informasi tersurat dan tersirat
dari berbagai jenis teks.

Menulis – Peserta didik mampu menghubungkan dan 10.8 Menghubungkan kalimat ke dalam paragraf pada
Mempresent memaparkan kalimat ke dalam paragraf wacana terbatas tentang memberi salam dan
asikan pada wacana terbatas, dan membuat urutan berkenalan, keluarga dan rumah, sekolah dan
yang terhubung secara logis tentang lingkungannya, kehidupan sehari-hari, hobi, makanan
memberi salam dan berkenalan, keluarga dan minuman
dan rumah, sekolah dan lingkungannya,
10.9 Memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
kehidupan sehari-hari, hobi, makanan dan
terbatas tentang memberi salam dan berkenalan,
minuman, dengan menggunakan susunan
keluarga dan rumah sekolah dan lingkungannya,
gramatikal:
kehidupan sehari-hari, hobi, makanan dan minuman
- )‫متصل‬،‫ الضمير(منفصل‬- ١٠٠- ١ ‫تقسيم الكلمة األرقام‬
10.10 Membuat urutan yang terhubung secara logis
- ،‫المذكر واالمؤنث‬- ‫ أقسام الفعل‬،‫المفرد والمثنى والجمع‬
tentang memberi salam dan berkenalan, keluarga dan
‫ ظرف المكان وظرف الزمان‬،‫أدوات اإلستفهام‬
rumah, sekolah dan lingkungannya, kehidupan sehari-
untuk mengungkapkan gagasan sesuai hari, hobi, makanan dan minuman
dengan struktur teks secara tulis dan lisan.
10.11 Menggunakan susunan gramatikal: ١- ‫ األرقام‬،‫تقسيم الكلمة‬
‫ أقسام‬،‫ المفرد والمثنى والجمع‬،)‫ المتصل‬،‫ الضمير (المنفصل‬١٠٠،
‫ ظرف المكان وظرف‬،‫ أدوات اإلستفهام‬،‫الفعل – المذكر والمؤنث‬
‫الزمان‬untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan
struktur teks secara tulis dan lisan.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

Satuan Pendidikan : MAN 1 KOTA PEKANBARU


Mata Pelajaran : BAHASA ARAB
Fase :E
Kelas :X
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Penyusun : MGMP BAHASA ARAB (MAN 1 Kota Pekanbaru)
No Lingkup Materi Alur Tujuan Pembelajaran Jenis Teks Gramatikal Alokasi Waktu

1 Memberi salam 1. Mengevaluasi informasi tentang memberi salam dan Teks Deskriptif ‫ تقسيم الكلمة‬24 JP
dan berkenalan berkenalan dan teks
١٠٠- ١ ‫األرقام‬
2. Menggunakan susunan gramatikal ١٠٠- ١ ‫ تقسيم الكلمة األرقام‬naratif
untuk menilai informasi yang didengar
3. Membangun interaksi dengan teks kompleks tentang
memberi salam dan berkenalan
4. Menggunakan susunan gramatikal ١٠٠- ١ ‫تقسيم الكلمة األرقام‬
sebagai alat komunikasi global
5. Memahami berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang memberi salam dan berkenalan
6. Merefleksi berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang memberi salam dan berkenalan
7. Menggunakan susunan gramatikal ١٠٠- ١ ‫تقسيم الكلمة األرقام‬
untuk memahami informasi tersurat dan tersirat dari berbagai
jenis teks
8. Menghubungkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang memberi salam
dan berkenalan
9. Memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang memberi salam
dan berkenalan
10. Membuat urutan yang terhubung secara logis tentang
memberi salam dan berkenalan
11. Menggunakan susunan gramatikal ١٠٠- ١ ‫تقسيم الكلمة األرقام‬
untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks
secara tulis dan lisan.
2 Keluarga dan 1. Mengevaluasi informasi tentang keluarga dan rumah Teks Deskriptif )‫متصل‬،‫الضمير(منفصل‬ 24 JP
rumah 2. Menggunakan susunan gramatikal )‫متصل‬،‫ الضمير(منفصل‬untuk dan teks
menilai informasi yang didengar. naratif
3. Membangun interaksi dengan teks kompleks tentang keluarga
dan rumah
4. Menggunakan susunan gramatikal )‫متصل‬،‫ الضمير(منفصل‬sebagai
alat komunikasi global
5. Memahami berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang keluarga dan rumah
6. Merefleksi berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang keluarga dan rumah memahami untuk
)‫متصل‬،‫ الضمير(منفصل‬gramatikal susunan Menggunakan
7. informasi tersurat dan tersirat dari berbagai jenis teks
8. Menghubungkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang keluarga dan
rumah
9. Memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana terbatas
dengan berbagai jenis teks tentang keluarga dan rumah
10. Membuat urutan yang terhubung secara logis tentang
keluarga dan rumah
11. Menggunakan susunan gramatikal )‫متصل‬،‫ الضمير(منفصل‬untuk
mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks secara
tulis dan lisan.
3 Sekolah dan 1. Mengevaluasi informasi tentang sekolah dan lingkungan Teks Deskriptif ‫المفرد والمثنى والجمع‬ 24 JP
lingkungan sekitarnya dan teks
sekitarnya. 2. Menggunakan susunan gramatikal ‫ المفرد والمثنى والجمع‬untuk naratif
menilai informasi yang didengar.
3. Membangun interaksi dengan teks kompleks tentang sekolah
dan lingkungan sekitarnya
4. Menggunakan susunan gramatikal ‫وال المفرد والمثنى والجمع‬
sebagai alat komunikasi global
5. Memahami berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang sekolah dan lingkungan sekitarnya
6. Merefleksi berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang sekolah dan lingkungan sekitarnya
7. Menggunakan susunan gramatikal ‫ المفرد والمثنى والجمع‬untuk
memahami informasi tersurat dan tersirat dari berbagai jenis
teks
8. Menghubungkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang sekolah dan
lingkungan sekitarnya
9. Memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang sekolah dan
lingkungan sekitarnya
10. Membuat urutan yang terhubung secara logis tentang sekolah
dan lingkungan sekitarnya
11. Menggunakan susunan gramatikal ‫ المفرد والمثنى والجمع‬untuk
mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks secara
tulis dan lisan
4 Kehidupan 1. Mengevaluasi informasi tentang kehidupan sehari-hari Teks Rekon ‫المذكر‬- ‫ أقسام الفعل‬24 JP
sehari-hari 2. Menggunakan susunan gramatikal ‫المذكر واالمؤنث‬- ‫أقسام الفعل‬ ‫واالمؤنث‬
untuk menilai informasi yang didengar.
3. Membangun interaksi dengan teks kompleks tentang
kehidupan seharihari
4. Menggunakan susunan gramatikal ‫المذكر واالمؤنث‬- ‫أقسام الفعل‬
sebagai alat komunikasi global
5. Memahami berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang kehidupan sehari-hari
6. Merefleksi berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang kehidupan sehari-hari
7. Menggunakan susunan gramatikal ‫المذكر واالمؤنث‬- ‫أقسام الفعل‬
untuk memahami informasi tersurat dan tersirat dari berbagai
jenis teks
8. Menghubungkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang kehidupan sehari-
hari
9. Memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang kehidupan sehari-
hari
10. Membuat urutan yang terhubung secara logis tentang
kehidupan seharihari untuk ‫المذكر واالمؤنث‬- ‫ أقسام الفعل‬gramatikal
susunan Menggunakan
11. mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks secara
tulis dan lisan.
5 Hobi 1. Mengevaluasi informasi tentang hobi Deskriptif, ‫أدوات اإلستفهام‬ 24 JP
2. Menggunakan susunan gramatikal ‫ أدوات اإلستفهام‬untuk menilai Naratif dan
informasi yang didengar. Persuasif
3. Membangun interaksi dengan teks kompleks tentang hobi
4. Menggunakan susunan gramatikal ‫ أدوات اإلستفهام‬sebagai alat
komunikasi global
5. Memahami berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang hobi
6. Merefleksi berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang hobi
7. Menggunakan susunan gramatikal ‫ أدوات اإلستفهام‬untuk
memahami informasi tersurat dan tersirat dari berbagai jenis
teks
8. Menghubungkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang hobi
9. Memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang hobi
10. Membuat urutan yang terhubung secara logis tentang hobi
11. Menggunakan susunan gramatikal ‫ أدوات اإلستفهام‬untuk
mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks secara
tulis dan lisan
6 Makanan dan 1. Mengevaluasi informasi tentang makanan dan minuman Deskriptif, ‫ ظرف المكان وظرف‬24 JP
minuman 2. Menggunakan susunan gramatikal ‫ ظرف المكان وظرف الزمان‬Naratif dan ‫الزمان‬
untuk menilai informasi yang didengar. Persuasif
3. Membangun interaksi dengan teks kompleks tentang
makanan dan minuman
4. Menggunakan susunan gramatikal ‫ظرف المكان وظرف الزمان‬
sebagai alat komunikasi global
5. Memahami berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang makanan dan minuman
6. Merefleksi berbagai jenis teks visual atau multimoda secara
interaktif tentang makanan dan minuman memahami untuk
‫ ظرف المكان وظرف الزمان‬gramatikal susunan Menggunakan
7. informasi tersurat dan tersirat dari berbagai jenis teks
8. Menghubungkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang makanan dan
minuman
9. Memaparkan kalimat ke dalam paragraf pada wacana
terbatas dengan berbagai jenis teks tentang makanan dan
minuman
10. Membuat urutan yang terhubung secara logis tentang
makanan dan minuman
11. Menggunakan susunan gramatikal ‫ظرف المكان وظرف الزمان‬
untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks
secara tulis dan lisan
SAMPEL SIKLUS ATP TEMA 1 (MEMBERI SALAM DAN BERKENALAN)

1. Menggunakan susunan gramatikal ‫تقسيم‬ 2. Membangun interaksi dengan teks


3. Mengevaluasi informasi tentang
١٠٠- ١ ‫ الكلمة األرقام‬untuk menilai kompleks tentang memberi salam dan
memberi salam dan berkenalan
informasi yang didengar berkenalan

4. Memahami berbagai jenis teks visual 5. Menggunakan susunan gramatikal ‫تقسيم‬


6. Merefleksi berbagai jenis teks visual
atau multimoda secara interaktif
atau multimoda secara interaktif ١٠٠- ١ ‫الكلمة األرقام‬sebagai alat
tentang memberi salam dan
tentang memberi salam dan komunikasi global
berkenalan
berkenalan

8. Menggunakan susunan gramatikal ‫تقسيم‬ 7. Menghubungkan kalimat ke dalam 9. Memaparkan kalimat ke dalam
١٠٠- ١ ‫الكلمة األرقام‬untuk memahami paragraf pada wacana terbatas dengan paragraf pada wacana terbatas dengan
informasi tersurat dan tersirat dari berbagai jenis teks tentang memberi berbagai jenis teks tentang memberi
berbagai jenis teks salam dan berkenalan salam dan berkenalan

11. Menggunakan susunan gramatikal 10. Membuat urutan yang terhubung


١٠٠- ١ ‫تقسيم الكلمة األرقام‬untuk secara logis tentang memberi salam
mengungkapkan gagasan sesuai dan berkenalan memberi salam dan
dengan struktur teks secara tulis dan berkenalan
lisan.
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

5.1 PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM


Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di MAN 1 Kota
Pekanbaru dilakukan melalui berbagai kegiatan, mulai dari sosialisasi sampai kegiatan
berupa bimbingan teknis (Bimtek) dan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka.
Sebagai penanggung jawab pengembangan madrasah, Tim Pusat Penjaminan Mutu
(P2M) MAN 1 Kota Pekanbaru telah menyelenggarakan beberapa kegiatan
pendampingan implementasi kurikulum, diantaranya sebagai berikut:
1. Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka MAN 1 Kota Pekanbaru, dengan
narasumber Dr. H. Suwardi, M.Pd, Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi
Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, bersama Dr. H.
Muliardi, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Riau. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru MAN 1
Kota Pekanbaru yang dilaksanakan pada 3 Desember 2022.
2. Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2022,

pada kegiatan ini Drs. Marwan, M.Pd yang merupakan Widyaiswara (WI) Ahli
Madya pada Dinas Pendidikan Provinsi Riau menjadi narasumber ahli.
3. Bimbingan teknis (Bimtek) IKM berikutnya dilakukan pada 24-27 Februari 2023,

narasumber pada kegiatan ini ialah Dr. H. Ahmad Zamroni, M.Pd sebagai Kepala
Madrasah MAN 1 Kota Pekanbaru , yang sudah terlebih dahulu melaksanakan
implementasi kurikulum merdeka. Selain sebagai kepala madrasah, narasumber
juga merupakan tim penyusun IKM pada Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi
Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
4. Pelatihan Penyusunan Modul Projek P5 dan PPRA yang dilaksanakan pada
tanggal 19-20 Juni 2023. Adapun yang menjadi narasumber adalah Norerlinda,
M.Pd (Kepala Madrasah), Iin Fatimah, M.Pd (Guru), dan Rafiki Almunawwar
(Guru), ketiganya merupakan bagian dari GTK MAN 1 Kota Pekanbaru, yang telah
mengikuti pelatihan IKM pada Loka Diklat Keagamaan Pekanbaru.
Selain pendampingan dalam bentuk kegiatan Bimtek dan sejenisnya,
pendampingan implementasi kurikulum merdeka di MAN 1 Kota Pekanbaru juga
dilakukan berbasis komunitas. Penerapan kurikulum tidak bisa dilakukan hanya oleh
guru semata. Semua stakeholders harus bahu membahu membantu mewujudkannya.
Madrasah menyadari Implementasi Kurikulum Merdeka bukan hanya tanggung jawab
guru, tetapi bersama-sama antara guru dan kepala madrasah, juga dukungan penuh dari
pengawas madrasah, komite madrasah, wali peserta didik, Kementerian Agama Kota
Pekanbaru, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, hingga lembaga
perguruan tinggi, khususnya UIN Suska Riau, sebagai PTKIN yang terdekat dengan MAN
1 Kota Pekanbaru. Bukan hanya dengan instansi internal Kementerian Agama, MAN 1
Kota Pekanbaru juga mengembangkan jejaring komunitas lintas instansi dengan pihak
Dinas Pendidikan Provinsi Riau dan Universitas Riau, perguruan tinggi negeri yang
berada di bawah naungan Kemendikbud.

5.2 EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM


Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan upaya menjamin pelaksanaan
kurikulum operasional MAN 1 Kota Pekanbaru agar berjalan lancar dan tepat sasaran.
Kegiatan ini dirancang berdasar kebutuhan madrasah untuk mencapai tujuan dan
karateristik lulusan MAN 1 Kota pekanbaru yang telah ditetapkan madrasah. Komponen
yang dimonitor dan dievaluasi, antara lain:
1. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Kota Pekanbaru
2. Karateristik lulusan MAN 1 Kota Pekanbaru
3. Pengorganisasian pembelajaran MAN 1 Kota Pekanbaru
4. Perencanaaan, pelaksaanaan, dan evaluasi pembelajaran MAN 1 Kota Pekanbaru

Bentuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum operasional MAN 1 Kota


Pekanbaru melibatkan stakeholder internal maupun eksternal dengan tujuan agar hasil
evaluasi yang dapat bisa lebih lengkap melihat pelaksanaan kurikulum operasional dari
berbagai sisi. Evaluasi yang lengkap akan mempermudah proses penyempurnaan dan
proses tindak-lanjut pengembangan kurikulum operasional ditahun ajaran berikutnya,
sebagaimana dijelaskan berikut ini:
Waktu &
No Bentuk Sumber Data Pelaksana Hasil
Pelaksanaan
1 Harian
Observasi Respons pelajar dalam Guru Catatan
KBM anekdotal KBM
Perkembangan Guru BK Catatan
karakterpelajar sehari- anekdotal BK
hari
Pengawasan  Kepala Catatan
PelaksanaanKBM Madrasah anekdotal
 Tim pengawasan
Monitoring KBM
& Evaluasi
Penilaian Penilaian sumatif & Guru Kumpulannilai
Formatif harian harian
padapeserta didik
2 Per-bulan
Pemetaan 1. Kumpulan nilai  Guru Laporan
harian  Guru BK perkembangan
2. Rekap belajar
perkembangan
karakter
pelajar
Rencana tindak Tim Monitoring Laporan
lanjutbulan & Evaluasi hasiltindak
sebelumnya lanjut
Focus Group 1. Catatan  Tim 1. Laporan
Discussion anekdotalKBM Monitoring Monitoring &
(FGD) 2. Catatan & Evaluasi Evaluasi
anekdotalBK  Guru bulanan
3. Catatan  Walikelas 2. Rencana
anekdotal  Guru BK tidak lanjut
pengawasan KBM bulanan
4. Laporan
perkembanga
nbelajar
5. Laporan hasil
tindak lanjut
3 Per-Semester
Penilaian Penilaian sumatif & Guru Nilai akhir
formatif semester pada semester
Peserta didik
Kuisioner Pelajar Walikelas Rekap hasil
kuisioner
pelajar
Pemetaan 1. Kumpulan nilai  Guru Laporan
harian  Guru BK hasilbelajar
2. Nilai akhir semester
3. Rekap
perkembangan
karakter
pelajar

Rencana tindak lanjut Tim Monitoring Laporan hasil


semester sebelumnya &Evaluasi tindak
lanjut
semester
Supervisi 1. KBM  Kepala Laporan hasil
2. Dokumen Madrasah supervisi
Administrasi  Tim semester
Supervisi
Focus Group 1. Rekap hasil  Kepala 1. Laporan
Discussion kuisioner Madrasah 2. Monitoring
(FGD) pelajar  Tim & Evaluasi
2. Laporan Monitoring Monitoring semester
& Evaluasi bulanan &Evaluasi 3. Rencana
3. Laporan hasil belajar  Guru tindak lanjut
4. Laporan hasil  Guru BK semester
supervisi  Wali kelas
semester  Komite
5. Laporan hasil tindak
lanjut semester
4 Per-Tahun
Kuisioner Orangtua / wali pelajar Walikelas Rekap hasil
kuisioner
orangtua /
wali
Pemetaan Tujuan kurikulum Tim Monitoring Laporan hasil
MAN 1 Kota &Evaluasi capaian
Pekanbaru kurikulum MAN
1 Kota
Pekanbaru
Focus Group 1. Rekap hasil kuisioner 1. Kepala 1. Laporan
Discussion orangtua / wali Madrasah 2. Monitoring &
(FGD) 2. Laporan Monitoring& 2. Tim Evaluasi 1
Evaluasi semester Monitoring tahun
3. Laporan hasil capaian & Evaluasi 3. Rencana
4. kurikulum MAN 1 3. Guru kurikulum
Kota Pekanbaru 4. Guru BK MAN 1 Kota
5. Walikelas Pekanbaru
6. Komite tahun
7. Ahli berikutnya
8. Perwakilan
kemenag

5.3 PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL


No Bentuk dan Teknik Strategi Pihak yang Terlibat Waktu
Kegiatan Intrakurikuler
1 Pendampingan
a. Coaching 1. Observasi Sasaran: Sebelum
2. Pemberian Semua guru evaluasi
Feeback dan
3. Pemberia Pendamping: Kepala
nReward sesudah
Madrasahdan evaluasi
Pengawas
b. Mentoring Sasaran : Sesudah
Semua guru Evaluasi

Pendamping :
Guru dengan mata
pelajaran yang sama
atau serumpun

2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Observasi Sasaran : Satu kali
Pembelajaran: 2. Pemberian Semua guru dalam
Alur tujuan Feeback semester
3. Pemberian
pembelajaran, Reward Supervisor :
modulajar, Kepala Madrasah,
integrasi profil Wakil Kepala,
pelajar pancasila, Madrasah,
penilaian,dll) Pengawas
b. Supervisi Madrasah, Guru Satu kali
Administrasi Senior dalam
semester
3 Pengembangan Profesional
a. Pelatihan rutin 1. Pemberian Sasaran : Dilakukan
Berdasarkan pembinaan Semua guru 6 bulan
rencanakebut berkelanjutan sekali
uhan 2. Pemberian Narasumber/ Ahli
kurikulum. Reward
1. Pelatiha
n
penguat
an
penulisa
n karya
ilmiah
2. Pelatihan
penguata
n
pembelaj
aran
HOTS
3. Pelatihan
keteramp
ilan
bahasa
asing
(bahasa
inggris)
b. Pelatihan Klinikal Sasaran : Isidentil
Dilakukan untuk Semua guru atau
memenuhi guru tertentu
kebutuhan
pengajardalam
memperbaiki Narasumber/
kualitas proses Ahli
pembelajaran
berdasarkan hasil
evaluasi
Kegiatan Ekstrakurikuler
1 Pendampingan
Coaching 1. Pemberian Sasaran : Sesudah
Feeback Semua Pembina Evaluasi
2. Pemberian ekstrakurikuler
Pembinaan
lanjutan Pendamping :
3. Pemberian
Tim Kesiswaan
Reward
2 Evaluasi
a. Supervisi 1. Observasi Sasaran : Dua kali
Pembelajaran 2. Pemberian Semua guru dalam
- Keterlaksanaa Feeback semester
n program 3. Pemberian
- Capaian Reward Supervisor :
program Kepala Madrasah,
kegiatan Waka bidang
b. Supervisi kurikulum Dua kali
Administrasi dalam
semester
3 Pengembangan Profesional
Pelatihan Klinikal 1. Pemberian Sasaran : Isidentil
dilakukan untuk Feeback Guru tertentu
memenuhi 2. Pemberian
kebutuhan pengajar Pembinaan
dalam memperbaiki lanjutan Narasumber/
kualitas proses 3. Pemberian Ahli
pembelajaran Reward
berdasarkan hasil
evaluasi.
Kegiatan Pendukung
1 Pendampingan
Coaching 1. Pemberian Sasaran : Sesudah
Feeback Semua tim Evaluasi
2. Pemberian pelaksana program
Pembinaan
lanjutan
3. Pemberian Pendampingan :
Reward Wakil Kepala bidang
kurikulum dan Ketua
P2MM
2 Evaluasi
Supervisi 1. Pemberian Sasaran : Per-
Keterlaksanaan Feeback Semua tim kegiatan
Program 2. Pemberian pelaksana program
Pembinaan
lanjutan
3. Pemberian Pendampingan :
Reward Wakil Kepala bidang
kurikulum dan Ketua
P2MM
3 Pengembangan Profesional
Pelatihan Klinikal Pemberian Sasaran : Isidentil
dilakukan untuk pembinaan Semua guru atau
memenuhi lanjutan
guru tertentu
kebutuhan pengajar
dalam memperbaiki
kualitas proses Narasumber/
pembelajaran Ahli
berdasarkan hasil
evaluasi.
BAB VI
PENUTUP

6.1 HARAPAN
Demikian dokumen Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) MAN 1 Kota
Pekanbaru Tahun Pelajaran 2023/2024 telah selesai disusun, dengan harapan segala
upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di MAN 1
Kota Pekanbaru. Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian
dan diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang pendidikan akan membawa
kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Semoga kebijakan di bidang pendidikan
yang dilakukan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk kemajuan
anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Kurikulum
Operasional Madrasah (KOM) ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan
kami berdo’a semoga Allah swt. membalas amal baik dengan pahala yang berlipat
ganda. Akhirnya kepada Allah jualah kita semua berdo’a dan bertawakal, semoga
dimudahkan dalam melaksanakan program yang telah disusun dan semoga apapun yang
kita lakukan senantiasa mendapatkan Ridho-Nya. Aamiin.

6.2 SARAN
Berdasarkan proses pengembangan dan penyusunan Kurikulum Operasional
MAN 1 Kota Pekanbaru Tahun Pelajaran 2022-2023, dapat ditarik beberapa saran
sebagai berikut:
1. Pembagian alokasi waktu kegiatan intrakurikuler dan alokasi waktu pelaksanaan
proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin pada tahun
pertama Implementasi Kurikulum Merdeka perlu terus dievaluasi secara
berkesinambungan agar berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pendampingan bagi seluruh guru kelas X dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran (CP-TP-ATP-Modul ajar) dan implementasi model pembelajaran
yang relevan dengan filosofi kurikulum merdeka perlu dilakukan secara intensif
dan berkelanjutan.
3. Pendampingan terhadap Tim Teaching/Tim Fasilitator Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin yang didesain lintas mata pelajaran
harus dilaksanakan secara rutin, hal tersebut mengingat seluruh anggota Tim
Teaching/Tim Fasilitator baru tahun pertama melaksanakan program.
4. Diperlukan pengembangan dan pembinaan tentang laporan hasil penilaian dan
RDM untuk guru kelas X.
5. Diperlukan koordinasi yang lebih intens kepada stakeholder tentang penyesuaian
SIMPATIKA guru kelas X untuk alokasi waktu jam pembelajaran intrakurikuler dan
alokasi waktu program penguatan profil pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil
‘Alamin.
6. Kurikulum Operasional MAN 1 Kota Pekanbaru ini terbuka untuk penyesuaian
berdasar hasil pendampingan, pemantauan dan evaluasi secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat KSKK Madrasah. 2022. Panduan Pengembangan KOM Pada Madrasah.


Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI.

Keputusan Dirjen Pendis Nomor 2762 Tahun 2023 tentang Kalender Pendidikan
Madrasah Tahun Pelajaran 2023-2024.

Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3211 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran PAI
dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah.

Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009 Tahun 2022 tentang Dimensi, Elemen, dan
Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka.

Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran Pada
Kurikulum Merdeka.

Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah.

Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum pada Madrasah.

Keputusan Menteri Agama Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum Merdeka pada Madrasah.

Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan


Madrasah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang


Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan menengah Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun 2016 tentang


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan


Pendidikan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai