Anda di halaman 1dari 1

Tentang hiduop yang terasa begitu berat, perjalanan yang melelahkan, dengan segala target yang

diinginkan. Penat rasanya menjalani semua itu, tapi kita tidak pernah punya pilihan untuk
menentukan jalur mana yang akan dipilih.

Terkadang terlintas dalam pikiran, apakah sebagai manusia kita benar-benar mampu menentukan
arah perjalanan ini, atau seperti mimpi yang harus kita ikuti tanpa perlu tahu kemana ending dari
cerita mimpi ini, lalu semuanya akan berakhir ketika kita terbangun. Bukanlah dalam mimpi
perjalanan ”kehidupan” terasa begitu nyata, dan tidak ada yang bisa kita kendalikan dalam
berjalanan itu, dan semua akan berakhir ketika kita tersentak bangun dari alam itu?

Namanya mimpi, kadang indah dan membuai terkadang menakutkan dan membuat nafas ngos-
ngosan, tapi semua akan berakhir ketika kita terbangun dalam tidur itu?

Lalu, seperti apakah perjalanan kehidupan kita saat ini? Apakah serupa mimpi yang tidak bisa kita
atur secuil pun? Lalu kita akan menyadari bahawa ini hanyalah kamuflase setelah nanti dipanggil
untuk kembali ke hadiratNya? Jika begitu kenapa ada surga dan neraka kalau memang kita tidak
punyuau kemampuan untuk memilih apapun?

Hidup dengan memasrahkan sepenuhnya pada alur kehidupan tampaknya lebih tenang, tidak ada t
untunan dan hanya menerima sebagai ketentuan nasib yang harus kita ikuti, bukanlah segala hal
yang melekat dalam diri kita bukan milik kita? Atau bahkan diri kita sendiri pun bukan milik sendiri?
Apa sih yang bisa kita atur dalam diri kita ini? Tidak ada.

Tetapi, kenapa aku harus ketemu dengan orang – orang meyakinkan bahwa hidup ini harus punya
target dan impian, dan katanya Tuhan akan mengaminkan impian kita. Meski semakin banyak mimpi

Anda mungkin juga menyukai