Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

PEMAKAIAN PERALATAN
Re-Use

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
sehingga buku Panduan Peralatan Re-Use di RSI Aminah dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Perlu disadari bahwa saat ini Rumah sakit di Indonesia masih banyak yang belum ter
akreditasi. Untuk itu telah disusun buku panduan ini di harapkan dapat menjadi acuan bagi
Rumah Sakit dalam mempersiapkan akreditasi, disamping untuk pelaksanaan akreditasi
Rumah Sakit lebih optimal.
Kami menyadari bahwa buku Panduan yang kami buat ini masih belum sempurna dan
kami mengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan buku panduan ini dikemudian
hari. Tersusunnya buku panduan ini merupakan dasar dari Permenkes dan Kebijakan Rumah
Sakit Islam Aminah saat ini.
Untuk tim penyusun mengucapkan terima kasih dan harapan kami agar buku Panduan
ini dapat digunakan sebagai acuan Rumah Sakit dalam pelaksanaan akreditasi dengan
sebaik-baiknya

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 2
BAB II RUANG LINGKUP .......................................................................... 4
BAB IV TATA LAKSANA ........................................................................... 5
BAB V DOKUMENTASI ............................................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Peralatan medis adalah alat yang digunakan untuk tujuan medis pada pasien, diagnosis,
terapi serta tindakan pembedahan. Peralatan medis di rumah sakit merupakan alat
penunjang dalam pelayanan yang sangat vital. Peralatan medis dirumah sakit dapat
berupa peralatan sekali pakai (single-use) atau peralatan yang dapat digunakan kembali
(re-use). Ada dua risiko terkait single-use dan re-use peralatan habis pakai : ada risiko
meningkatnya infeksi dan ada risiko bahwa kekuatan peralatan habis pakai tersebut
mungkin tidak adekuat atau tidak memuaskan setelah diproses kembali. Pada waktu alat
single use menjadi re-use maka rumah sakit harus membuat kebijakan yang menjadi
panduan untuk re-use.

B. Definisi
1. Pemakaian ulang (re-use) peralatan adalah peralatan yang diperlukan dalam
perawatan pasien yang telah digunakan dikelola melalui prosedur dekontaminasi
untuk digunakan kembali.
2. Peralatan dan material dibagi menjadi tiga yaitu peralatan yang dapat di re-use,
peralatan yang tidak dapat di re-use, dan peralatan disposable yang dapat di re-use.
3. Peralatan yang dapat di re-use adalah peralatan yang dapat digunakan kembali
setelah mengalami prosedur dekontaminasi, misalnya instrument operasi, linen, dan
peralatan medis yang tidak berhubungan secara invasive dengan tubuh pasien.
4. Peralatan yang tidak dapat di re-use adalah peralatan yang hanya dapat digunakan
satu kali pemakaian.
5. Peralatan disposable yang dapat di re-use adalah peralatan sekali pakai yang secara
bahan dan fungsi masih dapat digunakan kembali pada frekuensi yang terbatas.
6. Barang single use adalah suatu alat atau bagian dari suatu benda termasuk segala
macam komponen,suku cadang, aksesori yang ditujukan untuk sekali pakai
dalam diagnosis atau terapi medis padasuku cadang, aksesori yang ditujukan
untuk sekali pakai dalam diagnosis atau terapi medis padamanusia manusia
yang yang dikelompokkan kedalam dikelompokkan kedalam peralatan kritis
peralatan kritis yang harus yang harus disediakan dalam disediakan dalam keadaan
sterilkeadaan sterilatau yang harus disediakan setelah diproses dengan desinfeksi
tingkat tinggi (DTT). Penggunaanatau yang harus disediakan setelah diproses dengan
desinfeksi tingkat tinggi (DTT). Penggunaanbarang single use yang barang single use
yang seharusnya seharusnya sekali pakai di sekali pakai di buang banyak dilakukan di
buang banyak dilakukan di Rumah Sakit untuk diRumah Sakit untuk diproses ulang

2
proses ulang sampai menjadi barsampai menjadi barang steril. Proses steriang steril.
Proses sterilisasi barang re-use di RS dilaklisasi barang re-use di RS dilakukan
denganukan denganberbagai berbagai alasan alasan antara lain antara lain harga
barang harga barang nya nya mahal , mahal , keterbatasan dana keterbatasan dana
dan dan sebagainya.sebagainya

3
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang lingkup
1. Sistem Pelayanan
Sentralisasi : Unit Sterilisasi/CSSD
2. Unit yang terlibat pelaksanaan Panduan Re - Use adalah :
Unit kamar Operasi
3. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
Perawat Yang Bertugas (Perawat Penanggung jawab Pasien) Bertanggung jawab
melakukan Re-Use

4
BAB III
TATA LAKSANA
Rumah Sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat medis sekali pakai
sesuai dengan Peraturan perundang-undangan dan standar profesional meliputi :
a. Alat dan material yang dapat dipakai kembali.
1) Di RSI Aminah Sidoarjo alat yang di re-use yaitu Sirkuit Anastesi dan Selang Suction
yang ke duanya material dari silikon
2) Peralatan medik yang tidak berbahaya bila digunakan ulang dan dipastikan tidak
menyebabkan infeksi silang setelah dilakukan sterilisasi dan dengan syarat masih
layak digunakan kembali, list terlampir
b. Jumlah masksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik
No Jenis Alat Jumlah Pemakaian
1. Sirkuit Anastesi 360 kali
2. Selang Suction 360 kali

c. Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak
dapat di pakai
1) Selama alat masih berfungsi baik
2) Selama tidak ada kebocoran
3) Selama tidak ada perubahan bentuk yang dapat mempengaruhi fungsi alat
4) Selama alat tidak rapuh
5) Proses pemilahan, pengecekan kondisi, pencucian dan sterilisasi alat dilakukan di
CSSD.
6) Alat reuse yang akan digunakan kembali harus di nilai oleh user (operator), apakah
masih memenuhi syarat, tidak cacat dan mudah di gunakan kembali.
d. Proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan
mengikuti protokol yang jelas.
1) Peralatan Medis Re-use yang telah digunakan dapat disterilkan kembali di unit
CSSD dengan mengikuti ketentuan desinfeksi dan sterilisasi alat medik sesuai
prosedur
2) Peralatan yang akan di Re-Use di cuci terlebih dahulu
3) Rendam peralatan bekas pakai dengan menggunakan detergen atau enzyme lalu
dibersihkan dengan menggunakan spons sebelum dilakukan desinfektan tingkat
tinggi (DTT) atau sterilisasi
4) Setelah dibersihkan dengan menggunakan spons,di DTT dengan klorin 0,5% selama
10 menit
5) Sterilisasi menggunakan Autoclove dengan suhu 120 C selama 2 jam

5
6) Proses dekontaminasi, pembersihan, pengemasan, pelabelan sesuai SPO yang
berlaku.
e. Pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis pakai untuk hemodialisis
RSI Aminah Sidoarjo tidak melakukan Hemodialisa.
f. Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis
g. Evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang di reuse
1) Dalam kemasan harus dicantumkan catatan penggunaan alat yang berisi : kode,
nama alat, nama penilai, tanggal sterilisasi, penggunaan, nama dan tanda tangan
petugas yang melakukan sterilisasi.
2) Alat single use – reuseable harus disimpan dalam tempat tersendiri
3) Dilakukan pencatatan untuk evaluasi.

6
BAB V
DOKUMENTASI
A. Dokumentasi / Pencatatan
1. Monitoring selain melibatkan Instalasi sterilisasi Sentral juga melibatkan Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
2. Formulir Monitoring dan evaluasi tanggal dilakukan re use

Anda mungkin juga menyukai