1 SM
1 SM
45
Oleh: Dimas Dwi Kurnia, Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Yogyakarta, dimasddk123@gmail.com
Organisasi Gerakan Wanita Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Gerwani adalah gerakan
wanita di Indonesia yang didirikan pada tahun 1950. Pada mulanya, Gerwani berasal dari Gerwis yang
merupakan kependekan dari Gerakan Wanita Sedar.Dalam Kongres I Gerwis di Surabaya tahun 1951
mereka telah menyinggung masalah Irian Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan
Gerwani dalam perjuangan pembebasan Irian Barat tahun 1950-1963.Sejak tahun 1957, politik Gerwani
banyak diarahkan ke masalah Irian Barat. Tanggal 22Desember 1957 Gerwani ikut menandatangani
Piagam BKSPM (Badan Kerjasama Pemuda Militer) di Gedung Wanita Jakarta. Gerwani juga mengajak
para anggotanya untuk mendaftarkan diri sebagai sukarelawati dengan mengirimkan bantuan ke garis
depan dan garis belakang. Pada tahun 1962 Gerwani juga turut bergabung ke dalam keanggotaan Front
Nasional. Guna meningkatkan sumbangannya dalam perjuangan Irian Barat, DPP Gerwani membuka
Training Center yang diikuti oleh kader-kader mereka. Setelah berakhirnya Training Center, 4
sukarelawati dikirim ke Irian Barat.
Abstract
Sesuai dengan isi perjanjian KMB, melakukan konfrontasi ekonomi dan politik
pada tahun 1950 Indonesia berusaha bahkan militer.
mencari jalan keluar dalam permasalahan Pada tahun 1959 Presiden Soekarno
Irian Barat. Kemudian konferensi itu mengumumkan Dekrit Presiden, ini
memutuskan dibentuknya Komisi menjadi awal dimulainya Demokrasi
Gabungan untuk penyelesaian masalah Terpimpin menggantikan Demokrasi
Irian Barat. Tugas utama Komisi Gabungan Liberal yang selalu gagal menyelesaikan
ini adalah melakukan peninjauan langsung masalah Irian Barat. Sebagai jawaban atas
ke wilayah Irian Barat kemudian tidak kunjung selesainya masalah Irian
melakukan penyelidikan tentang kondisi Barat, pada tahun 1961 Soekarno
penduduk dan kegiatan pemerintah Belanda mengumumkan Tri Komando Rakyat
di Irian Barat. Laporan dari komisi tersebut (Trikora) di Yogyakarta. Pengaruh politik
diserahkan pada bulan Agustus 1950. Soekarno setelah Demokrasi Terpimpin
Walaupun demikian, masing-masing semakin kuat, kekuasaan politik Soekarno
komisi dari kedua belah pihak membuat hampir tidak memiliki batas. Politik
sendiri laporannya sehingga perbedaan ini Soekarno pada saat itu berfokus seputar
memperuncing situasi. Pihak Indonesia masalah Irian Barat dan anti imperialisme.
mengajukan bahwa Indonesia-lah yang Soekarno mencoba menghimpun seluruh
mempunyai alasan mengenai haknya atas potensi nasionalnya termasuk dari kalangan
Irian Barat. Tuntutan ini terutama lebih organisasi. Kedekatan Gerwani sebagai
ditujukan untuk kepentingan penduduk sebuah organisasi dengan penguasa saat itu
Irian Barat sendiri, sedangkan kekuasaan membuat Gerwani turut terlibat dalam
Belanda atas wilayah tersebut merupakan pusaran masalah Irian Barat.
kekuasaan kolonial yang dilaksanakan
semata-mata untuk kepentingan Belanda II. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka merupakan telaah terhadap
sendiri dan tidak untuk kepentingan rakyat pustaka atau literatur yang menjadi landasan
Irian Barat.2 Sedangkan Belanda pemikiran dalam penelitian.5 Penggunaan
menganggap Irian Barat berbeda dengan kajian sejarah diharapkan dapat menambah
wilayah Indonesia lainnya. referensi bagi penulis dalam menuliskan
Selama lebih sepuluh tahun sejak tahun karyanya agar karya tersebut dapat
1950 delapan kabinet RI secara berturut- dipertanggungjawabkan. Kajian pustaka dapat
turut dalam program kerjanya selalu digunakan untuk menelaah dan mengkaji
mencantumkan masalah Irian Barat.3 pustaka sebelumnya yang memiliki kesamaan
Berbagai jalur perundingan diplomasi telah dengan penelitian yang akan ditulis. Pada
dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna penelitian ini penulis akan menggunakan
mengembalikan Irian Barat kembali ke beberapa pustaka untuk menambah referensi
dan informasi.
pangkuan Indonesia.4 Indonesia juga gagal
Topik pembahasan peneliti adalah
membawa masalah Irian Barat melalui
Peranan Gerwani Dalam Pembebasan Irian
PBB. Indonesia berusaha lebih keras dalam
Barat Tahun 1950-1963. Gerwani pada
menanggapi masalah Irian Barat dengan
2
Ibid,hlm. 7. Hiu Kencana Pada Saat Operasi Trikora
Merebut Irian Jaya 1961-1963”, E-Jurnal,
JohnPatiara,
3
dkk, Sejarah diakses dari
Perlawanan Terhadap Imperialisme dan http;/jurnalmahasiswa.unesa.ac.id, hlm.
Kolonialisme di Irian Jaya, (Jakarta: 159.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1983), hlm. 78.
5
Tim Prodi Ilmu Sejarah, Pedoman
Bima Tri Pradicta, “Peran Kapal
4 Penulisan Tugas Akhir Ilmu Sejarah,
Selam Pasopati 410 Dalam Satuan Korps (Yogyakarta: Prodi Ilmu Sejarah, 2013), hlm. 6.
Peranan Gerwani dalam... (Dimas Dwi Kurnia) .... 47
mulanya berasal dari Gerwis atau Gerakan yang berlaku selama ini kurang cocok
Wanita Indonesia Sedar. Organisasi ini dengan kepribadian bangsa Indonesia.
diprakarsai oleh S.K. Trimurti seorang Sistem itu harus diganti dengan sistem lain
tokoh wanita yang telah bertahun-tahun yaitu sistem Demokrasi Terpimpin.
turut berperan dalam kemerdekaan bangsa Pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden
Indonesia. Gerwis merupakan fusi dari Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden,
enam organisasi wanita pada tahun 1950. peristiwa ini menandai dimulainya
Pada tahun yang sama Gerwis kemudian Demokrasi Terpimpin. Setelah 1959
mengadakan kongres untuk membentuk pengaruh politik hegemoni Soekarno dalam
pengurus besar sementara Gerwis. Pada Demokrasi Terpimpin mengikat kuat
Desember 1951, Gerwis mengadakan gerakan perempuan. karena Gerwani
kongres pertama mereka di Surabaya. menjadi organisasi perempuan paling dekat
Dalam kongres tersebut diputuskan bahwa dengan Presiden, hal itu memberikan
Gerwis menolak imperialisme dengan pengaruh cukup besar terhadap
segala bentuknya.6 Dalam kongres juga KWI/Kowani (Kongres Wanita Indonesia).7
diambil sebuah keputusan mengenai sikap Kedekatan hubungan dengan penguasa saat
Gerwis terhadap Irian Barat. itu, tentunya Gerwani harus menyesuaikan
Setelah kongres Gerwis pertama, diri dengan arah politik penguasa saat itu.
terlihat adanya orang-orang pro-PKI untuk Kongres Gerwani III menunjukkan bahwa
mengkonsolidasikan pengaruh komunis Gerwani semakin melibatkan diri dalam
dalam tubuh Gerwis. Ada tiga fokus utama kancah politik nasional.8
Gerwis yaitu front politik, front feminisme
dan front perjuangan. Pada tahun 1954 III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu proses
diadakan Kongres II Gerwis di Jakarta.
untuk menguji dan menganalisis secara kritis
Pada kongres ini terjadi perubahan nama
rekamandan peninggalan masa lampau. Dalam
dan bentuk organisasi dari Gerwis menjadi
penelitian ini, menggunakan empat tahapan
Gerwani. Organisasi ini kemudian berubah
penelitian. Empat tahapan yang digunakan
dari organisasi yang berorientasi kader
dalam penelitian sejarah menurut Nugroho
menjadi organisasi berbasis massa luas.
Notosusanto antara lain: heuristik
Perubahan tersebut kemudian sukses
(pengumpulan sumber), verifikasi (kritik
membesarkan jumlah anggota Gerwani sumber), interpretasi (penafsiran) dan
kedepannya. Hasil Kongres II kemudian historiografi (penulisan). Heuristik merupakan
disebarluaskan dengan tujuan menarik suatu kegiatan dengan mengumpulkan sumber
massa seluas-luasnya dengan target anggota sejarah sebanyak-banyaknya. Proses
1 juta pada tahun 1955. selanjutnya adalah verifikasi atau kritik sumber
Kongres III Gerwani pada tahun 1957 sejarah. Pada tahap ini peneliti menelaah lebih
menunjukkan mereka semakin melibatkan jauh sumber tersebut untuk mendapatkan
diri dalam politik nasional. Peristiwa ini keautentikan dan kredibilitas sumber sejarah.
kemudian ditandai dengan dukungan Dalam tahap ini terbagi menjadi dua macam
Gerwani terhadap pidato Presiden Soekarno yaitu kritik eksternal dan kritik internal.
tentang “Konsepsi Presiden” pada 21 Interpretasi adalah suatu kegiatan yang
Februari 1957. Gagasan Soekarno adalah bertujuan untuk menafsirkan fakta sejarah
ingin membangun struktur pemerintahan dalam sumber sejarah secara objektif. Dalam
yang baru. Sistem Demokrasi Parlementer pencarian fakta sejarah ini terbagi menjadi dua
6
Amurwani Dwi Lestariningsih, op.cit, (Yogyakarta: Galang Press, 2010), hlm.
hlm. 39. 200.
7
Saskia E. Wieringa, Penghancuran
Gerakan Perempuan, Politik Seksual di 8
Amurwani Dwi Lestariningsih,
Indonesia Pascakejatuhan PKI, op.cit, hlm. 56.
48 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol.4 No. 1 Tahun 2019
cara yaitu dengan sintesis dan analisis. Terakhir A. Awal Berdirinya Gerwani
adalah historiografi atau penulisan adalah suatu Pada mulanya, Gerwani berasal dari
kegiatan dengan merekonstruksi peristiwa Gerwis yang merupakan kependekan dari
sejarah secara kronologis dan sistematis. Dalam Gerakan Wanita Indonesia Sedar.9 Gerwis
tahap ini peneliti menggunakan model berdiri pada tanggal 4 Juni 1950 yang
penulisan sejarah analitis, yaitu penulisan
diprakarsai oleh S.K Trimurti bersama
sejarah yang fokus pada pokok permasalahan.
beberapa pejuang wanita, terutama yang
Metode penelitian dalam studi sejarah
merupakan seperangkat aturan dan prinsip pernah melakukan gerilya pada Agresi
sistematis dalam mengumpulkan sumber- Militer II.
sumber sejarah, menilainya secara kritis, dan Gerwis adalah fusi dari enam
mengajukan sintesis secara tertulis atau suatu organisasi wanita, yaitu Rukun Puteri
prosedur dalam menyusun detail-detail yang Indonesia (Rupindo) dari Semarang;
telah disimpulkan dari dokumen-dokumen Persatuan Wanita Sedar dari Bandung;
otentik menjadi suatu kisah yang saling Persatuan Wanita Sedar dari Surabaya;
berhubungan. Penelitian yang dilakukan Gerakan Wanita Indonesia Kediri
menggunakan metode sejarah kritis. (Gerwindo); Perjuangan Puteri Republik
Metode sejarah kritis terdiri dari empat
Indonesia dari Pasuruan; dan Persatuan
tahap pokok yaitu Heuristik, Verifikasi,
Wanita Sedar dari Madura.10
Interpretasi dan Historiografi. Heuristik adalah
pengumpulan jejak sejarah yang terkait dengan Para anggota Gerwis berasal dari latar
bahan yang akan di tuliskan dalam penulisan belakang sosial yang berbeda-beda, banyak
sejarah. Tahap kedua yaitu kritik sumber di antaranya dari keturunan priyayi rendah,
merupakan langkah untuk mencari tetapi mereka ikut terjun dalam gerakan
suatukeredibilitas (kebenaran), mencari ke nasional.11 Banyak dari mereka yang ikut
otentisitas (aslian sumber). Tahap ketiga yaitu serta dalam perang gerilya melawan Jepang
Interpretasi adalah upaya penafsiran atas fakta- dan Belanda. Kaum perempuan yang
fakta sejarah dalam langkah merekontruksi tergabung dalam Gerwis mempunyai dasar
realitas di masa lampau. Maka fakta-fakta pengertian serta keyakinan bahwa kaum
sebagai bukti apa yang pernah terjadi di masa
perempuan harus sadar tentang politik serta
lalu diinterpretasi dengan mencari dan
kaum perempuan memiliki kepentingan
membuktikan relasinya yang satu dengan
lainya, sehingga membentuk satu rangkaian dalam perjuangan anti penjajahan.
yang faktual dan logis dari peristiwa masa Adanya berbagai macam organisasi
lampau. Historiografi merupakan langkah wanita dengan asas tujuan yang berbeda
terakhir dalam metode penelitian sejarah. akan melemahkan pergerakan wanita.
Setelah semua proses atau langkah dalam Dalam pertemuan tersebut juga diputuskan
metode penelitian selesai maka dituangkan untuk mengajak organisasi wanita lainnya
dalam bentuk tulisan. yang mempunyai asas dan tujuan yang sama
dengan ketiga organisasi itu untuk berfusi.
IV. HASIL PENELITIAN Tanggal 3-6 Juni 1950 diadakan kongres di
12
Ibid. Fransisca Ria Susanti, Kembang-
14
sebagai anggota pleno biasa yang terdiri memberantas buta huruf, memperluas
atas 35 anggota.16 tindakan sosial untuk melindungi
Sejak saat itulah Gerwani resmi perempuan buruh di pabrik, dan kewajiban
menjadi organisasi wanita yang berorientasi pemerintah untuk ikut serta melaksanakan
pada penggalangan massa seluas-luasnya hukum internasional.18
dan berjuang demi hak-hak wanita dan Hasil Kongres II kemudian
anak-anak. Salah satu dokumen penting disebarluaskan dengan tujuan utama meraih
yang dihasilkan dalam Kongres II adalah massa seluas-luasnya, dengan target
tujuan dan tugas Gerwani. Tujuan dan tugas keanggotaan yang dicapai pada akhir 1955
Gerwani memuat petunjuk tentang cara- sebesar 1 juta orang.19 Dalam perekrutan
cara kaum wania mencukupi kebutuhan anggotanya, Gerwani melatih kader-
hidup sehari-hari yang semakin tinggi dan kadernya untuk terjun langsung ke
hak-hak kaum wanita. masyarakat dan mempelajari budaya dan
Dalam anggaran dasarnya, Gerwani kondisi masyarakat. Cara tersebut berhasil
sebagai organisasi massa menyatakan menarik perhatian massa. Setiap informasi
bahwa Gerwani adalah organisasi wanita tentang kondisi dan budaya masyarakat
yang bergerak dalam bidang pendidikan setempat, para kader Gerwani kemudian
dan perjuangan yang tidak menjadi bagian menyusun program kerjanya. Isu utama
dari partai politik apa pun.17 Berkaitan yang digunakan untuk menjaring massa
dengan keanggotaan, dinyatakan bahwa adalah masalah yang berkaitan dengan
anggota Gerwani terbuka untuk semua rumah tangga dan perkawinan, serta
wanita Indonesia yang berusia 16 tahun atau masalah yang berkaitan dengan isu
lebih. Mengingat banyaknya kaum wanita pemberantasan buta huruf.
yang masih buta huruf, untuk menjadi Dalam bidang politik, Gerwani
anggota Gerwani tidak diperlukan tanda memiliki langkah yang tidak menentu.
tangan atau mengisi formulir. Gerwani juga Disatu sisi Gerwani berusaha untuk
membolehkan adanya keanggotaan mencapai sebuah kesetaraan dengan laki-
rangkap. laki namun disisi lain Gerwani
Kongres II Gerwis bertemakan hak-hak menggunakan cara tradisional dari sisi
perempuan dan anak-anak, kemerdekaan, perempuan ketika memasuki arena
serta perdamaian. Kongres ini perpolitikan. Sebagai organisasi wanita
menghasilkan lima program mendesak yang sudah sadar politik, Gerwani tentu
yaitu; pengesahan undang-undang sadar mereka harus masuk ke dalam
perkawinan untuk seluruh Indonesia dan pemerintahan dan mengambil langkah
menjamin kesetaraan antara wanita dan nyata di dalamnya.
laki-laki, meningkatkan dana untuk Dalam pemilu tahun 1955, enam orang
kesehatan sosial juga meningkatkan anggota Gerwani berhasil terpilih untk
pelayanan sosial dan kesejahteraan kaum menduduki parlemen mewakili PKI.20
perempuan dan anak-anak, meningkatkan Mereka adalah Suharti Suwarto, Ny.
jumlah sekolah negeri dan usaha Mudigdio, Salawati Daud, Suwardiningsih,
16
Amurwani Dwi Lestariningsih, (Depok: Komunitas Bambu, 2008),
op.cit., hlm,. 44. hlm.191.
17
Amurwani Dwi Lestariningsih, Harian Rakyat, 22 Juni 1956.
19
Maemunah, dan Umi Sardjono.21 Dalam ditolak mentah-mentah oleh pihak Belanda
pemilihan anggota MPR, anggota Gerwani karena mereka beranggapan secara wilayah
lebih banyak lagi yang terpilih pada daftar dan penduduk, Irian Barat serta masyarakat
PKI. Mereka adalah Ny. Amir Syarifuddin, yang tinggal di Irian Barat bukanlah bagian
Ny. D.D. Susanto, Suwardiningsih, Setiati dari Indonesia.
Surasto, Suwarti, Maemunah, Sundari, dan Pada tanggal 4 Desember 1950
Nuraini. diadakan perundingan di Den Haag, akan
tetapi perundingan ini menemukan jalan
B. Gerwani dalam Upaya Pembebasan buntu. Pada tahun 1954 persoalan Irian
Irian Barat 1950-1963 Barat dibawa oleh Pemerintah Indonesia ke
Permasalahan Irian Barat merupakan sidang Majelis Umum PBB. Pemerintah
masalah yang mana menurut persetujuan Indonesia kemudian masih mengusahakan
awal akan diselesaikan oleh Indonesia dan pemecahan masalah Irian Barat melalui
Belanda satu tahun setelah persetujuan perundingan antar kedua negara. Usaha
KMB di Den Haag. Akan tetapi, setelah untuk perundingan dilakukan oleh
lebih dari satu tahun, Belanda tidak pemerintah Indonesia melalui Kedutaan
menepati isi persetujuan tersebut dan tidak Besar Belanda di Indonesia pada September
pernah mengakui secara de jure wilayah 1952. Usaha yang dilakukan oleh
Irian Barat adalah wilayah Indonesia. pemerintah Indonesia masih tetap menemui
Beragam diplomasi sudah dilakukan jalan buntu.
oleh pemerintah Indonesia untuk merebut Semenjak kegagalan masalah Irian
Irian Barat dari cengkeraman Belanda. Barat dalam sidang Majelis Umum PBB,
Sesuai dengan isi perjanjian KMB, Indonesia kemudian memulai langkah tegas
permasalahan Irian Barat akan dibicarakan dengan melakukan Konfrontasi baik secara
dalam jangka waktu satu tahun. Pada Politik maupun Ekonomi. Pemerintah
tanggal 25 Maret 1950 sampai dengan 1 Indonesia berusaha memperjuangkan
April 1950, dilakukan perundingan pertama masalah Irian Barat melalui diplomasi
untuk pemecahan masalah Irian Barat.22 tingkat internasional, seperti yang
Dalam perundingan itu diputuskan untuk dilakukan oleh Presiden Sukarno pada
membentuk Komisi Gabungan. Komisi sidang Majelis Umum PBB tahun 1954.
Gabungan ini bertugas untuk melakukan Reaksi keras yang ditujukan kepada
peninjauan langsung ke Irian Barat dan kolonialisme Belanda di Irian Barat datang
diharapkan memberi laporan 3 bulan dari berbagai pihak, termasuk dari
setelahnya. Laporan tersebut digunakan organisasi wanita seperti Gerwani.
sebagai bahan pertimbangan dalam Semenjak masih bernama Gerwis,
pemecahan masalah Irian Barat. Organisasi mereka juga memperhatikan
Laporan Komisi Gabungan yang masalah tentang Irian Barat. Dalam
masuk pada bulan Agustus 1950 telah Kongres Gerwis24 I di Surabaya pada tahun
mencerminkan perbedaan pendapat kedua 1951, Gerwis telah menyinggung masalah
belah pihak tidak memiliki pendekatan Irian Barat dan memasukkan Irian Barat
sama sekali.23Pada tanggal 4 November dalam keputusan Kongres. Gerwis
1950, dalam konferensi Uni Indonesia memasukan perjuangan anti kolonialisme
Belanda, pihak Indonesia mengajukan Belanda di Irian Barat dalam keputusan
kepada Belanda untuk mengakui secara de kongres pertama mereka.
jure wilayah Irian Barat sebagai wilayah Pergerakan wanita terhadap
Indonesia.Akan tetapi, usulan tersebut permasalahan Irian Barat sebenarnya bukan
21
Ibid., hlm. 20. Sebelum merubah nama menjadi
24
22
M. Cholil, op.cit., hlm.6. Gerwani.
23
Ibid., hlm.7.
52 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol.4 No. 1 Tahun 2019
hanya ada pada Gerwani saja. Dalam DPP Gerwani berpendapat bahwa
Kongres Wanita Indonesia yang ke-10 di mereka harus terus memperluas peran
Palembang tahun 1955, permasalahan Irian politik perempuan di Indonesia.
Barat juga telah mencuri perhatian Keterlibatan Gerwani dalam masalah
pergerakan wanita di Indonesia dan nasional seperti Irian Barat tidak lepas dari
mengirim pernyataan kepada Menteri Luar ketertarikan mereka terhadap politik
Negeri mendukung penuh usaha pemerintah nasional. Isu-isu seperti Irian Barat
untuk mengembalikan Irian Barat ke mendapat tempat prioritas yang sangat
wilayah Republik Indonesia.25 tinggi dalam organisasi Gerwani. Pada
Pada Kongres Gerwani ke-3 di sidang pleno DPP Gerwani pada April 1961
Surakarta tahun 1957, Gerwani juga mencatatkan sejumlah kesuksesan
mengeluarkan Resolusi tentang dibeberapa bidang. Salah satu kesuksesan
pembebasan Irian Barat. Gerwani dan Gerwani adalah membangun Front
beberapa organisasi wanita lain juga turut Persatuan Wanita serta memenuhi tugas
bekerja sama dengan BKSPM (Badan dalam perjuangan Irian Barat.
Kerjasama Pemuda Militer). Pada tanggal Pengurus pusat Gerwani pada tahun
22 Desember 1957 ditandatangani sebuah 1960 kemudian mengeluarkan pernyataan
Piagam kerjasama dengan BKSPM. atas nama 710.000 anggota mereka siap
BKSPM sendiri diresmikan oleh KSAD berjuang melawan Belanda. Gerwani
Jenderal A.H. Nasution pada 17 Juni 1957. meminta kepada pemerintah agar menyita
Badan ini dibentuk karena keadaan negara modal Belanda yang tersembunyi dalam
yang dinilai dalam bahaya. Ada 4 perusahaan campuran dan menghentikan
Organisasi pemuda yang dilibatkan: pembayaran ganti rugi perusahaan yang
Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), dinasionalisasi.28 Dukungan kepada
Pemuda Ansor, Pemuda Demokrat dan pemerintah tentang Irian Barat juga terlihat
Pemuda Rakyat.26 dari majalah Api Kartini yang merupakan
Pengurus pusat Gerwani pada tahun majalah besutan Gerwani. Dari tahun 1960-
1960 kemudian mengeluarkan pernyataan an majalah ini kemudian dipenuhi dengan
atas nama 710.000 anggota mereka siap Irian Barat dan Trikora. Beberapa kali
berjuang melawan Belanda. Gerwani Gerwani melakukan aksi demonstrasi
meminta kepada pemerintah agar menyita menentang imperialisme Belanda di Irian
modal Belanda yang tersembunyi dalam Barat.
perusahaan campuran dan menghentikan DPP Gerwani berpendapat bahwa
pembayaran ganti rugi perusahaan yang mereka harus terus memperluas peran
dinasionalisasi.27 Dukungan kepada politik perempuan di Indonesia.
pemerintah tentang Irian Barat juga terlihat Keterlibatan Gerwani dalam masalah
dari majalah Api Kartini yang merupakan nasional seperti Irian Barat tidak lepas dari
majalah besutan Gerwani. Dari tahun 1960- ketertarikan mereka terhadap politik
an majalah ini kemudian dipenuhi dengan nasional. Isu-isu seperti Irian Barat
Irian Barat dan Trikora. Beberapa kali mendapat tempat prioritas yang sangat
Gerwani melakukan aksi demonstrasi tinggi dalam organisasi Gerwani. Pada
menentang imperialisme Belanda di Irian sidang pleno DPP Gerwani pada April 1961
Barat. mencatatkan sejumlah kesuksesan
dibeberapa bidang. Salah satu kesuksesan
25
Kowani, op.cit., hlm. 131. Harian Rakyat, 16 Mei 1960.
27
yang sama itu oula bendera Indonesia Keterlibatan Gerwani dalam Trikora
dikibarkan sebagai pengganti bendera memiliki dampak yang luas bagi
Belanda sekaligus melambangkan pergerakan perempuan di Indonesia.
dimulainya kekuasaan de jure RI di Irian Gerwani memiliki posisi yang unik dalam
Barat di bawah pengawasan PBB. Setelah sejarah pergerakan perempuan Indonesia.
perjanjian New York, Belanda secara resmi Mereka adalah golongan feminisme,
menyerahkan Irian Barat kepada nasionalisme, dan sosialisme. Gerwani
pemerintahan sementara PBB. dapat dipandang sebagai organisasi
Pemerintahan sementara PBB hanya perempuan semi-otonom dengan tiga alur
berjalan selama kurang dari satu tahun yang kesetiaan, kepada kaum perempuan, kepada
kemudian pemerintahan di Irian Barat tujuan sosialis, dan nasionalis.36 Kegiatan
diserahkan sepenuhnya kepada Indonesia.33 utama Gerwani dari tahun 1962 sampai
Usaha dan peran organisasi Gerwani tahun kejatuhan mereka kebanyakan
untuk dapat mempengaruhi gerakan didominasi oleh masalah politik nasional,
perempuan lainnya dilandasi oleh tiga walaupun isu feminisme tidak dihilangkan.
tujuan yang saling terkait: pertama, Keterlibatan mereka dalam Trikora mampu
organisasi Gerwani ingin memimpin mengubah pandangan tentang pergerakan
gerakan yang lebih luas. Organisasi kaum perempuan di Indonesia yang tidak
Gerwani yakin sikap pengutamaannya pada lagi hanya sebatas masalah feminisme dan
kepentingan perempuan Indonesia kesetaraan hak dan gender dengan kaum
merupakan pendirian yang benar. Kedua, pria tapi mereka mampu menunjukkan taji
Gerwani ingin menjadi gerakan massa. dalam pentas politik nasional yang
Ketiga, Gerwani menghendaki agar gerakan didominasi oleh kaum pria.
perempuan memainkan peranannya dalam Gerwani meyakini jika kaum
politik nasional.34 perempuan mengambil langkah dan
Kemunculan Trikora memaksa berperan lebih militan dan gagah berani
Gerwani berperan didalamnya. Mereka demi kehormatan nasional dan tidak
berusaha mendaftarkan kaum perempuan ketinggalan dari perjuangan umum, maka
muda dalam rangka kampanye nasional laki-laki tidak akan terus mengingkari hak-
untuk pembebasan Irian Barat. Gerwani hak formal perempuan. Dengan semangat
menjadi pendukung utama manuver politik tinggi dari kaum perempuan di masa
Presiden Soekarno dengan membuktikan Trikora ini tidak akan ada seorang pun yang
kepada Presiden Soekarno, bahwa mengatakan perempuan hanya berperan
organisasi Gerwani bukanlah suatu gerakan dalam mengasuh anak saja.Desakan
perempuan ‘nDoro Den Ayu’ seperti yang terhadap kebutuhan sukarelawati untuk
diistilahkan Presiden Soekarno saat pembebasan Irian Barat kemudian
Kongres IV Gerwani. Pimpinan Gerwani mendorong Gerwani membentuk gerakan
merasa langkahnya untuk mendaftar kaum sukarelawati mereka sendiri. Gerwani
perempuan itu tidak lain untuk memperluas kemudian mendaftarkan kaum wanita muda
areal peranan sosial dan politiknya. Hal ini sebagai sukarelawati. Mereka diseleksi dari
menunjukkan bahwa perempuan tidak setiap cabang Gerwani. Wanita-wanita
sekedar sebagai istri dan ibu rumah tangga, yang tergabung dalam anggota Gerwani
tetapi berperan sebagai pejuang.35
33
Ibid, hlm. 23. Perkembangan Pergerakan Perempuan di
Indonesia Tahun 1966-1998”, Skripsi,
34
Saskia Eleonora Wieringa, op.cit., (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,
hlm. 318. 2009), hlm. 50.
37
Amurwani Dwi Lestariningsih, op. 39
Ibid., hlm. 268.
Cit, hlm. 63.
40
Ibid., hlm. 323.
38
Saskia E.Wieringa, op. cit, hlm. 267.
56 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol.4 No. 1 Tahun 2019
Gerwani berasal dari Gerwis yang areal peranan sosial dan politiknya. Hal ini
merupakan kependekan dari Gerakan menunjukkan bahwa perempuan tidak
Wanita Indonesia Sedar. Gerwis sekedar sebagai istri dan ibu rumah tangga,
diprakarsai oleh S.K Trimurti bersama tetapi berperan sebagai pejuang. Gerwani
beberapa pejuang wanita. Para anggota meyakini, jika kaum perempuan mengambil
Gerwis berasal dari latar belakang sosial langkah dan berperan lebih militan dan
yang berbeda-beda, banyak diantaranya gagah berani demi kehormatan nasional dan
dari keturunan priyayi rendah, tetapi tidak ketinggalan dari perjuangan umum,
mereka ikut terjun dalam gerakan maka laki-laki tidak akan terus mengingkari
nasional. Gerwis mempunyai tujuan hak-hak formal perempuan. Dengan
yaitu tercapainya masyarakat yang lepas semangat tinggi dari kaum perempuan di
dari perbudakan dan penindasan, antara masa Trikora ini tidak akan ada seorang pun
orang dan orang, golongan dan golongan, yang mengatakan perempuan hanya
bangsa dan bangsa, sehingga tercipta berperan dalam mengasuh anak saja.
kekeluargaan yang sejati. Dalam
Kongres II Gerwis yang dilaksanakan
pada tahun 1954 terjadi perubahan nama
Gerwis menjadi Gerakan Wanita
Indonesia (Gerwani). DAFTAR PUSTAKA
Sejak tahun 1962, politik Gerwani Arsip.
banyak diarahkan ke masalah Irian Barat. ANRI, Front Nasional No. 115 berisi
Gerwani mengajak kaum wanita muda tentang Tri Komando Rakyat tahun 1961.
untuk berpartisipasi dalam kampanye
ANRI, Front Nasional No. 126 berisi
nasional pembebasan Irian Barat.
tentang kesimpulan Musyawarah
Gerwani kemudian terlibat dalam aksi-
Wanita Pengurus Besar Front
aksi demonstrasi menentang
Nasional tahun 1962.
kolonialisme Belanda di Irian Barat.
Gerwani juga mendukung politik ANRI, Komando Operasi Tertinggi (KOTI)
Soekarno mengenai Irian Barat. No. 185 berisi Piagam BKS-PM-
Berdasarkan rapat kerja aktivitas WANITA tanggal 22 Desember 1957.
Gerwani yang diadakan pada September
1962, para anggota Gerwani diminta ANRI, Komando Operasi Tertinggi (KOTI)
mendaftarkan diri sebagai sukarelawati No. 186 berisi tentang Dewan
untuk pembebasan Irian Barat dengan Perancang Front Nasional
mengirimkan bantuan ke garis depan dan Pembebasan Irian Barat.
membantu keluarga sukarelawati di garis
belakang, serta membuka training ANRI, Komando OperasiTertinggi (KOTI)
center. Selain itu, beberapa anggota No. 707 berisi tentang pernyataan
Gerwani juga turut bergabung dalam bergabungnya Gerwani kedalam
Front Nasional untuk dikirim ke Irian Front Nasional dan penyerahan daftar
Barat. sukarelawati pada tahun 1962.
Sejak terlibat dalam permasalahan
Trikora, Gerwani menjadi pendukung ANRI, Komando Operasi Tertinggi (KOTI)
utama manuver politik Presiden Soekarno No. 711 berisi tentang artikel Sejarah
dengan membuktikan kepada Presiden lahirnya Gerwani.
Soekarno, bahwa organisasi Gerwani
bukanlah suatu gerakan perempuan ‘nyonya ANRI, Komando Operasi Tertinggi (KOTI)
besar’. Pimpinan Gerwani merasa No. 713 berisi Seruan DPD Gerwani
langkahnya untuk mendaftar kaum untuk Mendaftarkan Diri Memenuhi
perempuan itu tidak lain untuk memperluas Trikora tanggal 10 Januari 1962.
Peranan Gerwani dalam... (Dimas Dwi Kurnia) .... 57
ANRI, Front Nasional No. 724 berisi Penelitian dan Pembangunan Sosial
tentang rapat kerja Gerwani Jakarta dan Jaringan Mitra Perempuan, 1996.
dalam mendukung Amanat Presiden Cora Struers, Sejarah Perempuan
tahun 1962. Indonesia, Gerakan & Pencapaian,
ANRI, Komando Operasi Tertinggi (KOTI) Depok: Komunitas Bambu, 2008.
No. 727 berisi Surat DPD Gerwani Daliman, Metode Penelitian Sejarah,
Jakarta Raya untuk Mengikuti dan Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2012.
Mengirimkan Sumbangan Garam Fransisca Ria Susanti, Kembang-Kembang
untuk Keperluan Dapur Training Gender, Yogyakarta: Jejak Wangun
Center Kader dalam Rangka Pritinka, 2007.
Perjuangan Irian Barat tanggal 30 Geoffrey Robinson, Sisi Gelap Pulau
September 1962 Dewata: Sejarah Kekerasan Politik,
ANRI, Komando Operasi Tertinggi (KOTI) Yogyakarta: LKiS Printing
No. 730 berisi Laporan Seminar Cemerlang, 2006.
Nasional oleh Wakil Sekjen II D.N. George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Pemuda Rakyat. BerparadigmaGanda, Jakarta: PT.
ANRI, Komando Operasi Tertinggi (KOTI) Raja Grafindo Persada.
No. 733 berisi Aktivitas Gerwani Hans Joachim Morgenthau, Politik Antar
Jakarta Raya Tahun 1960-1962. Bangsa, Yogyakarta: Yayasan
ANRI, Komando Operasi Tertinggi (KOTI) Pustaka Obor Indonesia, 2010.
No. 736 berisi Laporan Umum DPD Hikmah Diniah, Gerwani Bukan PKI:
Gerwani pada Koferensi Gerwani Sebuah Gerakan Feminisme Terbesar
Mengenai “Dengan Semangat di Indonesia, Yogyakarta: Carasvati
Trikora Membajakan Organisasi dan Books, 2007.
Mengatasi Segala Kesulitan tanggal John Patiara, dkk, Sejarah Perlawanan
14 Desember 1962. Terhadap Imperialisme dan
Kolonialisme di Irian Jaya, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Buku dan Jurnal. Kebudayaan, 1983.
Adang S., Operasi Trikora, Jakarta: Rosda Kowani, Sejarah Setengah Abad Kesatuan
Jayaputra, 1985. Pergerakan Wanita Indonesia,
Amin S. M., Indonesia di Bawah Jakarta: Balai Pustaka,1986.
Demokrasi terpimpin, Jakarta: Bulan Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,
Bintang, 1967. Yogyakarta : Bentang Budaya, 1995.
Amurwani Dwi Lestariningsih, Mabes TNI, Trikomando Rakyat
Gerwani:Kisah Tapol Wanita di “Pembebasan Irian Barat”, Jakarta:
Kamp Plantungan, Jakarta: Kompas, Pusat Sejarah dan Tradisi Abri, 1995.
2011. Marwati Djoened Poesponegoro dan
Baharuddin Lopa, Djalannja Revolusi Nugroho Notosusanto, Sejarah
Indonesia Membebaskan Irian Barat, Nasional Indonesia VI, Jakarta: Balai
Jakarta: Daya Upaya, 1962. Pustaka, 1984.
Bima Tri Pradicta, “Peran Kapal Selam Merle Calvin Ricklefs, Sejarah Indonesia
Pasopati 410 Dalam Satuan Korps Modern, Jakarta: Serambi Ilmu
Hiu Kencana Pada Saat Operasi Semesta, 2008.
Trikora Merebut Irian Jaya 1961- Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu
1963”, E-Jurnal, diakses dari Politik, Jakarta: Gramedia, 2007.
http;/jurnalmahasiswa.unesa.ac.id. Mochammad Yamin, Kedaulatan
Catharina Nanik Purwoko, Perempuan dan Indonesia atas Irian Barat,
Ketidakadilan, Jakarta: Lembaga Bukittinggi, 1956.
58 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol.4 No. 1 Tahun 2019
“KNIP”, http://ejournal.undip.ac.id,
diakses pada 3 September 2018,
pukul 18:22 WIB.
Surat Kabar.