1. Asal Daerah
Beberapa alasan Silas Papare yang digunakan untuk melakukan perlawanan terhadap bangsa
Belanda, antara lain:
- Belanda yang masih saja menjajah tanah Irian Barat padahal telah diketahui bahwa Indonesia
telah menyatakan kemerdekaannya.
3. Bentuk-Bentuk Perlawanan
Berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Silas Papare dan pasukannya untuk merebut
Irian Barat, antara lain:
- Mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian agar Irian Barat dapat bebas dan bergabung
dengan Republik Indonesia.
- Membentuk Kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat guna mempersiapkan diri dalam
perang terbuka.
- Silas Papare dipercaya menjadi delegasi ke New York dalam perundingan antara Indonesia dan
Belanda membahas pembebasan Irian Barat.
4. Hasil Perlawanan
Setelah perjalanan yang alot dan panjang, perjuangan Silas Papare dengan beberapa bentuk
perlawanan itu berbuah manis.
Tepat pada tanggal 1 Mei 1963, Irian Barat pun resmi menjadi wilayah Republik Indonesia
sesuai dengan isi persetujuan New York.
2. Pemerintah sementara PBB akan menggunakan tenaga asal Indonesia, baik dari kalangan
sipil maupun militer bersama dengan putra Irian Barat.
4. Pasukan Indonesia yang ada di Irian Barat tetap tinggal di Irian Barat, namun di bawah
pemerintah sementara PBB.
5. Antara Irian Barat dan daerah Indonesia lainnya berlaku lalu lintas bebas seperti pada
daerah lainnya.
6. Sejak tanggal 31 Desember 1962, bendera Indonesia akan berkibar di samping bendera PBB.
7. Paling lambat tanggal 1 Mei 1963, UNTEA atas nama PBB akan menyerahkan Irian Barat ke
tangan Indonesia.
Sejak saat itu, nama Irian Barat berganti menjadi Irian Jaya. Sementara itu pada 7 Maret 1978,
Silas Papare meninggal dunia.