Anda di halaman 1dari 4

MENYONGSONG BULAN SUCI RHAMADHAN

Sadaqallahul adzim.
Sidang Jum'at yang mulia
Marilah kita bersama sama meningkatkan
Kuwalitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah SWT
Karna dengan hanya berbekal kedua hal tersebut kita semua bisa kembali menghadap Allah
dengan Penuh ampunan.
Jamaah sholat Jum'at rohimakumul lah
Pada kesempatan ini Khotib akan mengangkat satu judul Khutbah yaitu
MENYONGSONG ROMADHON
Romadhon adalah Bulan terbaik bulan penuh rahmat
Ampunan baroqah dan ghanimah
8 pintu syurga dibuka
Pintu neraka ditutup
Setan setan dibelenggu
Pada bulan yang mulia ini
Allah berikan kesempatan emas kepada kita semua untuk mendulang berbagai amal kebaikan
Dan dilipatgandakannya berbagai keutamaan
Bahkan pada bulan Romadhon akan Allah berikan nilai ibadah 84 tahun
Bagi siapa saja yg mau mencari dan menanti malam seribu bulan tersebut
Diperlihatkan ataupun tidak tanda tandanya
Tapi jika kita berjaga dan dalam keadaan beribadah kepada
Allah aja wa jalla
Maka akan mendapatkan kemuliaan tetsebut.
Hadirin yang berbahagia
Apa yang harus kita persiapkan dalam menyongsong Romadhon ini...?
Yang utama adalah Do'a
Do’a merupakan ibadah yang dengannya para hamba mengkomunikasikan hajat dan harapan
mereka kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Dalam kaitannya dengan menyongsong dan menyambut
bulan Ramadhan, do’a yang dimaksud adalah memohon kepada Allah dikaruniai umur
panjang hingga berjumpa dengan bulan Ramadhan. Para salaf dahulu memohon
dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya. “Allahumma barik
lana fi Rajaba wa sya’bana, wa ballighna Ramadhan; Ya Allah, berkahilah kami di bulan
Rajab dan sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”, adalah salah satu do’a
yang masyhur dari para salafus Shaleh rahimahumullah.
Kita tidak menjamin apakah kita akan sampai ke bulan Ramadhan atau tidak. Kalaupun kita
masih sampai ke bulan Ramadhan, tidak ada jaminan bahwa kita dapat meraih keutamaan
Ramadhan. Oleh karena itu di sisa hari menjelang Ramadhan ini harapan untuk
diperjumpakan dengan Ramadhan harus selalu menyertai do’a-do’a kita. Termasuk yang
harus kita mohon adalah kekuatan, kemudahan, dan taufiq dari-Nya untuk mengisi Ramadhan
dengan berbagai ibadah, amal shaleh, dan ketaatan kepada Allah. Sebab tidak sedikit orang
yang menanti dan merindukan Ramadhan. Tapi ketika Ramadhan datang, ia tidak
memperoleh manfaat sama sekali dari Ramadhan. Ia tidak dapat memanfaatkan Ramadhan
dengan beribadah secara maksimal.
Bergembira Dengan Kedatangan Ramadhan
Diantara alamat (tanda-tanda) keimanan adalah bersukacita dan bergembira dengan
datangnya musim ketaatan. Sebab Ramadhan bagai tamu agung yang akan datang dengan
berbagai kebaikan dan keutamaan. Ia datang membawa rahmat, maghfirah (ampunan),
pembebasan dari neraka, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan beragam
keutamaan lainnya. Karena itu para pecinta dan perindu kebaikan pasti senang dan
bersukacita dengan kedatangannya.
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu men-tabsyir (menyampaikan
kabar gembira) kepada para sahabat bila Ramadhan datang. Beliau menggembirakan mereka
agar termotivasi memanfaatkan momen Ramadhan dan berusaha meraup keuatamaannya.
Biasanya kabar gembira (busyro) yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berupa penjelasan keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Sebagaimana dalam
sebuah Hadits Hasan yang dikeluarkan oleh Imam Nasai dalam Sunannya, Rasulullah
menyampaikan kabar gembira kepada sahabat dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau
bersabda, “Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah
memfardhukan kepada kalian berpuasa pada bulan ini. Pada bulan ini (pula) pintu langit
dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat
satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesiapa yang tidak memperoleh kebaikannya,
maka terhalangi dari kebaikan”. (Terj. HR. Nasai).
Sebagai hamba yang sadar dengan berbagai kelemahan, kekurangan, dan kelalian dalam
ibadah selama ini, kita patut bersuka cita dengan kedatangan Ramadhan. Karena ia
merupakan momen meningkatkwa kwalitas diri dan iman. Kesempatan meraih pahala dan
ampunan sebanyak-banyaknya. Semoga dengan perasaan gembira dan sukacita atas
kedatangan Ramadhan, akan lahir semangat, tekad dan azam serta kesungguhan mengisi
Ramadhan dengan berbagai ibadah. Semoga muncul motivasi meraih kemuliaan Ramadhan.
Membulatkan tekad agar Romadhon tahun ini bisa meraih Taqwa yang telah dijanjikan Allah
swt.

Tentunya meraih Taqwa dengan memahami rambu rambu yg telah ditetapkan Allah agar
puasa kita tidak Batal
Tidak rusak
Dan bisa diterima Allah.
Nah rambu rambu yang seperti ini wajib difahami agar kita bisa meraih prediket Taqwa
Sidang jum'at yang Mulia
Diantara rambu rambu tersebut
1. Berusaha membiasakan diri agar tidak berbohong sekecil apapun
Termasuk bohong yang paling digemari yaitu bohong liwat Ponsel
Kalo ditanya sdh berangkat belum lewat ponsel
Dia jawab sudah
Padahal lagi ngopi dirumah
Bohong yg begini sudah jadi santapan sehari hari pemilik ponsel
Insyaa Allah kita semua tdk termasuk
2. Berusaha membiasakan diri agar tdk menggibah saudaranya sekalipun memang demikian
adanya
3. Membiasakan diri men
Jaga amalan Fardu dan sunnah
4. Membuat Target berapa kali khatam Al Qur'an selama Romadhon
5. Belajar menahan Amarah dan menghindari perdebatan sekalipun dipihak yang benar
Sidang Jum'at rohimakumullah
Adapun yang terakhir
Membiasakan diri selalu berbagi termasuk sadaqoh
Semampunya
Itulah gambaran dari sebagian dari persiapan kita menyongsong bulan Romadhon yang penuh
berkah.

Anda mungkin juga menyukai