Anda di halaman 1dari 1

PANGERAN PATTIMURA

NAMA : THOMAS MATULESSY

TEMPAT LAHIR : 8 JUNI 1783 DI SAPARUA

WAFAT : 16 DESEMBER 1817 (UMUR 34)

Pada tahun 1810, kepulauan Maluku diambil alih dari penjajahan Belanda oleh Inggris. Dampak
pemerintahan baru Inggris di Maluku dinilai baik oleh semua kalangan. Rakyat tidak merasa adanya tekanan dari
penguasa lama yang kembali tersebut. Hal itu dirasakan juga oleh Thomas Matulessy dan teman-teman
seperjuangannya di Lease, Kepulauan Maluku Tengah. Sesekali ia memanfaatkan kelonggaran peraturan
pemerintah Inggris itu untuk bekayuh ke Ambon, mencari informasi sebanyak-banyaknya dari pusat pemerintahan
Inggris di Maluku. Ketika Inggris mengumumkan penarikan pemuda-pemuda Maluku untuk menjadi bagian dari
kesatuan militer mereka, Matulessy dan teman-temannya segera mendaftar. Sedikitpun mereka tidak ragu menjadi
bagian dari barisan bangsa asing tersebut.

Alasan kuat yang membuat Thomas Matulessy memilih bergabung adalah tugas tentara rakyat itu yang
dibentuk untuk menjaga wilayah kekuasaan Inggris dari pihak luar, atau secara tidak langsung juga turut menjaga
rakyat Maluku. Selain itu tidak seperti Belanda yang mengirim tentara rakyat ke Batavia, Inggris akan
menempatkan mereka di Ambon. Ada syarat-syarat tertentu agar dapat lolos seleksi tentara rakyat. Dua di
antaranya adalah tes kesehatan dan uji kemampuan fisik. Setelah seluruh proses selesai dilakukan pada tahun 1816
terpilihlah 500 orang, termasuk Thomas Matulessy, untuk bergabung dalam kesatuan Ambon. Mereka dibayar
cukup tinggi dan bertempat tinggal di asrama militer di Ambon.[12]

Tidak lupa para perwiranya diberi seragam yang baik.“Latihan berperang, pendaratan di berbagai pantai
berombak, berpasir putih, hingga berkarang adalah latihan-latihan yang sungguh dipersiapkan untuk menangkis
dan menyerang musuh,”. Tentara Inggris cukup baik melatih para perwira baru ini. Berbagai macam pelatihan
menggunakan senjata api dipelajari selama berada di sana. Oleh karena perang yang masih terus berkecamuk
antara Inggris dan Prancis dibantu Belanda, pemerintahan di Maluku selalu dalam kondisi siaga. Setelah dirasa
siap, Matulessy dan perwira lain disebar ke pulau-pulau di seluruh Negeri[12]

Selama pelatihan, Matulessy menunjukkan keterampilan, kecakapan, dan kemampuan memimpin melebihi
teman-temannya yang lain. Ia pun cepat mendapat promosi dan dipercaya menjadi pemimpin bagi angkatannya.
Kurang lebih Matulessy berkarir di militer Inggris selama tujuh tahun. Pangkat terakhir yang diterimanya adalah
sersan mayor.[13] dari jabatan Sersan Mayor inilah Thomas Matulessy mengubah Marganya yang dari matulessy
menjadi Matulessia dengan alasannya bahwa marga matulessy yang dipakai thomas tidak sesuai dengan jabatan
Sersan Mayor yang dia gunakan.

Anda mungkin juga menyukai