Anda di halaman 1dari 6

SILAS

PAPARE
Kelompok 3 : Trista, Stella, zahra, marcell
◦ Silas Papare lahir di Serui, Papua, pada 18 Desember 1918. Ia berhasil menamatkan pendidikan di Sekolah Juru
Rawat pada 1935. Pemikirannya ia curahkan bagi terbebasnya Indonesia dari kekuasaan Belanda serta
membebaskan tanah kelahirannya, Irian Barat, dari kekuasaan Belanda. Ia juga tercatat aktif di percaturan politik
dengan mendirikan sebuah partai.

◦ Demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, di bawah
bimbingan Harjono dan Suprapto, ia membentuk Komite Indonesia Merdeka (KIM) pada 29 September 1945.
Komisi tersebut dimaksudkan untuk menghimpun kekuatan, mengatur strategi dan memulangkan para tawanan.

◦ Perjuangan ia lanjutkan pada Desember 1945, bersama Marthen Indey dan Cornelis Krey, untuk mempengaruhi
Batalion Papua agar mau memberontak terhadap Belanda guna mewujudkan kemerdekaan di tanah kelahirannya.
◦ usaha tersebut terendus oleh pihak Belanda dan menemui jalan buntu meski sempat mendatangkan bantuan dari
Rabaul (Papua Timur). Ia pun dipenjarakan di Holandia (Jayapura) bersama Marthen Indey.

◦ silas Papare terus mencoba untuk mengusik kekuasaan Belanda dengan mendirikan sebuah partai politik bernama
partai Kemerdekaan Irian pada 23 November 1946 di mana ia bertindak sebagai ketua umum. Pihak Belanda yang
tak menyukai pendirian partai tersebut, kembali menangkap Silas Papare dan memenjarakannya di Biak.

◦ Setelah menghirup alam kebebasannya kembali, Konferensi Meja Bundar pada 1949 yang diproyeksikan sebagai
penyelesaian konflik antara Indonesia dengan Belanda, melibatkan Silas Papare sebagai delegasi Republik
Indonesia mewakili Partai Kemerdekaan Irian. Ia juga terlibat dalam pembentukan Kompi Irian di Markas Besar
Angkatan Darat dengan tujuan mengembalikan Irian ke pangkuan Indonesia pada forum internasional tahun 1951.
◦ Pemerintah lalu membentuk Provinsi Irian Barat sebagai tandingan Pemerintah Belanda pada 1954. Titik terang baru
nampak ketika perundingan di New York yang menghasilkan “New York Agreement” dimana Belanda setuju untuk
mengembalikan Irian ke pemerintah Republik Indonesia. Silas Papare ditunjuk pemerintah menjadi anggota delegasi
Indonesia mewakili Irian Barat pada perundingan yang diselenggarakan pada 1962 tersebut.

◦ Silas Papare memberikan andil besar bagi kembalinya Irian menjadi bagian integral Republik Indonesia. Ia menjadi
pelopor bagi tumbuhnya cinta tanah air dan nasionalisme di Papua. Pemerintah membalas jasanya dengan
menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada 14 September 1993.
◦ Dapat disimpulkan, upaya Silas Papare pada periode 1945 dalam memperjuangkan integrasi
Papua ke dalam NKRI yaitu membentuk Komite Indonesia Merdeka (KIM), memengaruhi pemuda
yang tergabung dalam Batalion Papua untuk melakukan pemberontakan, mendirikan Partai
Kemerdekaan Irian indonesia (PKII), dan menjadi wakil Irian.
◦ Silas Papare berjuang membebaskan untuk menyatukan Irian Barat dengan Republik Indonesia
ketika Irian Barat berada dibawah kekuasaan Belanda. Berbagai usaha dilakukannya seperti,
pemberontakan, mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian.
Terima kasih atas waktu nya

Anda mungkin juga menyukai