Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS ISU

MENGGUNAKAN TEKNIK APKL

Nama Peserta Fajar Gumilar Rizqi Fauzi, S.IP.


Tugas/Jabatan (sesuai formasi) Ahli Pertama - Pustakawan

A Nama Satuan Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung

B Visi Satuan Kerja “Terwujudnya Masyarakat Lampung yang Berbudaya,


Cerdas, dan Sadar Informasi serta Terwujudnya Tertib
Arsip di Provinsi Lampung”
1. Meningkatkan pembinaan, pengendalian,
C Misi Satuan Kerja pengawasan, pengembangan sistem dan sumber
daya manusia (SDM)
2. Meningkatkan layanan perpustakaan dan informasi
3. Melaksanakan penyelamatan dan pelestarian arsip
sebagai sumber informasi dan bahan
pertanggungjawaban serta pelestarian karya cetak
dan karya rekam dan karya tulis hasil budaya
bangsa.
4. Pengelolaan arsip dalam penyelenggaraan
pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan
serta pengelolaan bahan pustaka guna
mencerdaskan kehidupan bangsa
Rincian Tugas dan Fungsi Melaksanakan kegiatan di bidang Kepustakawanan yang
D sesuai formasi meliputi Pengelolaan Perpustakaan, Pelayanan
Perpustakaan, dan Pengembangan Sistem
Kepustakawanan berdasarkan prosedur dan ketentuan
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 59 Tahun 2021 tentang Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Lampung mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam
menyelenggarakan pengembangan, pendayagunaan, pembinaan semua jenis perpustakaan sesuai
dengan kewenangannya dalam rangka pelestarian hasil budaya, menyelenggarakan pelayanan
informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, menyelenggarakan perpustakaan umum
daerah yang koleksinya mendukung pelestarian hasil budaya daerah masing-masing dan
memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat, serta melaksanakan urusan
kearsipan di lingkungan Provinsi Lampung.
Perpustakaan dan kearsipan telah ditetapkan dalam rumpun urusan yang sama
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2014
tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Dan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2009 Tentang Kearsipan, namun demikian perpustakaan dan kearsipan merupakan 2 (dua)
urusan pemerintahan wajib yang memiliki karakteristik permasalahan yang tidak sama.
Oleh karena itu identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung sebagai lembaga teknis daerah yang bertanggung
jawab terhadap urusan perpustakaan dan kearsipan harus dilihat berdasarkan karakteristik
masing- masing. Berdasarkan Jabatan yang di terima di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Lampung sebagai Fungsional Pustakawan Ahli Pertama untuk itu permasalahan yang di
angkat adalah urusan perpustakaan. Pelaksanaan urusan perpustakaan telah menunjukkan hasil
yang cukup baik, namun masih terdapat permasalahan yang perlu diselesaikan antara lain :
No Isu dan Deskripsi Kondisi Saat Ini Data Dukung Kondisi yang diharapkan
1. Layanan perpustakan yang integrated Sudah diterapkannya sistem otomasi Terciptanya layanan yang
belum efektif; perpustakaan menggunakan aplikasi terintegrasi dengan teknologi
Inlislite hanya mengcover pembuatan informasi guna memudahkan
Layanan Perpustakaan di Dinas kartu anggota dan penelusuran pekerjaan dan membuat pekerjaan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi koleksi saja. Dengan di terapkannya lebih efektif dan efisien.
Lampung masih menggunakan sistem aplikasi otomasi perpustakaan
manual atau konvensional yang mana dengan menggunakan inlislite ini
dalam peminjaman maupun seharusnya seluruh layanan
pengembalian, pengisian buku tamu, pemustaka sudah terintegrasi.
masih mengunakan sistem manual. Berdasarkan deskripsi di atas faktor
penghambat yang di alami dalam
pelaksanaan layanan terintegrasi
adalah kurangnya sumber daya
manusia yang menguasai ilmu
perpustakaan.
2 Jumlah bahan perpustakaan belum Saat ini dinas perpustakaan dan Diharapkan jumlah koleksi yang ada
memenuhi Standar Nasional kearsipan Provinsi Lampung baru di perpustakaan memenuhi Standar
Perpustakaan ; memiliki 77,667 bahan bacaan dan Nasional Perpustakaan dan yang
36,754 judul yang mana masih sangat terpenting memenuhi kebutuhan
Koleksi bahan bacaan yang ada di kurang dan belum memenuhi Standar pengguna.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nasional Perpustakaan. Berdasarkan
Provinsi Lampung masih kurang indicator dalam Indeks Pembangunan
memadai dan masih terdapat Literasi Masyarakat (IPLM) pada
koleksi lama dan tidak up to date tahun 2023 menyebutkan bahwa
ketercukupan koleksi di Lampung
hanya hanya 31 % dari standar.
3 Jumlah tenaga fungsional Saat ini fungsional pustakawan di Diharapkan fungsional pustakawan
pustakawan masih kurang Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dapat bertambah sesuai standar yang
Provinsi Lampung berjumlah 32 ditetapkan oleh Perpustakaan
Pustakawan adalah seorang yang orang yang mana masih belum Nasional agar pelayanan yang ada
memiliki kompetensi yang memenuhi standar nasional menjadi maksimal dan merata.
diperoleh melalui pendidikan dan perpustakaan. Berdasarkan indicator
pelatihan kepustakawanan serta dalam Indeks Pembangunan Literasi
mempunyai tugas dan tanggung Masyarakat (IPLM) pada tahun 2023
jawab untuk melaksanakan menyebutkan bahwa ketercukupan
pengelolaan dan pelayanan tenaga perpustakaan di Lampung
perpustakaan hanya hanya 35 % dari standar.
Analisis Isu dengan APKL dan USG
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya akan dilakukan proses
pemilihan isu dengan cara analisis APKL ( Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan ) dan
USG (Urgency, Seriousness, Growth).

1. APKL
Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan
suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu: 1) Aktual, artinya isu tersebut benar-
benar terjadi dan sedang hangat 2) Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang
kompleks 3) Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak 4) Layak

No. Isu Kriteria Keterangan


A P K L
1 Layanan perpustakan yang √ √ √ √ Memenuuhi
integrated belum efektif syarat
2 Jumlah bahan √ √ √ √ Memenuuhi
perpustakaan belum syarat
memenuhi Standar
Nasional Perpustakaan ;

3 Jumlah tenaga fungsional √ √ Tidak


pustakawan masih kurang Memenuhi
syarat

Keterangan
Memenuuhi syarat atau Tidak Memenuhi syarat

2. USG

No. Isu Kriteria Total Peringkat


U S G Skor
1 Layanan perpustakan yang 5 4 5 14 I
integrated belum efektif
2 Jumlah bahan 4 3 5 12 II
perpustakaan belum
memenuhi Standar
Nasional Perpustakaan ;

3 Jumlah tenaga fungsional 3 2 3 8 III


pustakawan masih kurang

Peringkat berdasarkan total skor

U = Urgent, S = Serious, G = Growth

Dari hasil analisis kriteria APKL dan USG, dapat disimpulkan bahwa isu Layanan perpustakan
yang integrated belum efektif memiliki nilai tertinggi dan perlu dilakukan analisis pemecahan
masalah. Dikarenakan layanan perpustakaan merupakan hal yang paling penting karena
berhubungan langsung dengan masyarakat. Dengan layanan perpustakaan terintegrasi akan
memudahkan dalam proses pelayanan yang berlangsung dan memudahkan pemustaka dalam
memperoleh informasi dan memanfaatkan layanan yang ada di perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai