kasus : melakukan pengolahan data perbedaan rata-rata kadar hb ibu antara berat
badan ibu sebelum dan sesudah mengkonsumsi ttd
1. Menetapkan H0 dan Ha
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata kadar hb ibu antara berat badan ibu hamil
sebelum dan sesudah mengkonsumsi ttd
Ha : Ada perbedaan rata-rata kadar hb ibu antara berat badan ibu hamil sebelum
dan sesudah mengkonsumsi ttd
Group Statistics
Konsumsi_ttd N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
BB_awal YA 16 53.38 4.319 1.080
TIDAK 14 53.50 5.034 1.346
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
BB_a Equal variances 1.071 .310 -.073 28 .942 -.125 1.707 -3.622 3.372
wal assumed
Equal variances -.072 25.844 .943 -.125 1.725 -3.672 3.422
not assumed
Dari data di atas didapatkan hasil uji nomalitas data diperoleh hasil p value (Asymp. Sig (2-
tailed)) 0.195 lebih besar daripada 0.05 maka hasil data berdistribusi normal sehingga memenuhi
asumsi penggunaan uji independen T test.
UJI HOMOGEN DATA
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pekerjaan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Hb ibu rumah tangga .141 9 .200 .935 9 .526
PNS .237 8 .200* .886 8 .213
pedagang .335 6 .034 .834 6 .116
*
guru .228 7 .200 .897 7 .312
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Dari data di atas didapatkan hasil uji nomalitas data diperoleh hasil p value
(Asymp. Sig (2-tailed)) > 0.05 maka hasil data berdistribusi normal sehingga
memenuhi asumsi penggunaan uji Anova.
UJI MULTIVARIAT
Konsumsi_sa Konsumsi_bu
Konsumsi_ttd yur ah Energi Karbohidrat Protein Lemak
Konsumsi_ttd Pearson Correlation 1 -.204 .089 .347 -.110 -.023 -.072
Sig. (2-tailed) .280 .640 .061 .562 .904 .705
N 30 30 30 30 30 30 30
Konsumsi_sayur Pearson Correlation -.204 1 .305 -.134 .107 .185 .161
Sig. (2-tailed) .280 .102 .479 .572 .327 .397
N 30 30 30 30 30 30 30
Konsumsi_buah Pearson Correlation .089 .305 1 -.161 .058 .077 .082
Sig. (2-tailed) .640 .102 .395 .759 .687 .666
N 30 30 30 30 30 30 30
Energi Pearson Correlation .347 -.134 -.161 1 -.358 .312 .399*
Sig. (2-tailed) .061 .479 .395 .052 .094 .029
N 30 30 30 30 30 30 30
Karbohidrat Pearson Correlation -.110 .107 .058 -.358 1 .056 .022
Sig. (2-tailed) .562 .572 .759 .052 .767 .908
N 30 30 30 30 30 30 30
Protein Pearson Correlation -.023 .185 .077 .312 .056 1 .456*
Sig. (2-tailed) .904 .327 .687 .094 .767 .011
N 30 30 30 30 30 30 30
* *
Lemak Pearson Correlation -.072 .161 .082 .399 .022 .456 1
Sig. (2-tailed) .705 .397 .666 .029 .908 .011
N 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari data di atas data yang kurang dari 0.25 yang dinyatakan kandidat :
Asupan konsumsi sayur ,konsumsi buah,karbohidrat,protein dan lemak
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .711a .505 .402 1.707
a. Predictors: (Constant), Lemak, Karbohidrat, Konsumsi_buah,
Konsumsi_sayur, Protein
Pada hasil ini didaptakan kontribusi energy terhadap LILA adalah sebesar 50.5%
selebih nya di pengaruhi oleh factor lain, dan hubungan lemak terhadap LILA kuat
sebesar 0.711
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.433 10.913 .590 .561
Konsumsi_sayur .772 .259 .458 2.977 .007
Konsumsi_buah -.943 .364 -.391 -2.592 .016
Karbohidrat .043 .027 .233 1.615 .119
Protein -.139 .092 -.247 -1.518 .142
Lemak .217 .075 .468 2.891 .008
a. Dependent Variable: LILA
Kesimpulan : Faktor yang mempengaruhi LILA IBU dalam penelitian ini adalah
lemak, yang berarti semakin banyak asupan lemak dapat meningkatkan LILA IBU