Abstrak Jurnal - Gesang Tahta A
Abstrak Jurnal - Gesang Tahta A
NIM : O0121057
Prodi : PJKR
ABSTRAK JURNAL
Pembelajaran pola kalimat merupakan salah satu kendala yang dialami oleh siswa
dalam mempelajari bahasa asing. Begitu pula dengan bahasa Jepang, banyak siswa
yang merasa kesulitan dalam memahami pola kalimat. Hal inilah yang
dalam pengajaran pola kalimat bahasa Jepang di kelas X SMA Negeri 6 Bekasi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental. Populasi pada
penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 6 Bekasi, dan sampel penelitian berjumlah 70
orang siswa. 35 siswa sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa sebagai kelas kontrol.
Penelitian dilakukan sebanyak empat kali pertemuan di kelas eksperimen dan empat
kali pertemuan di kelas konterol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
berupa tes (pre-test dan post-test) penguasaan pola kalimat bahasa Jepang sebanyak
30 soal. Selain itu, digunakan juga instrumen berupa angket yang berisi 9 pertanyaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil tes kemampuan penguasaan pola kalimat
bahasa Jepang pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 83,00. Sedangkan hasil
tes kemampuan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang pada kelas kontrol diperoleh
nilai rata-rata 50,97. Nilai thitung yang diperoleh adalah 11,35 sedangkan nilai ttabel
adalah 2,00 untuk derajat db = 5% dan 2,65 untuk derajat db = 1%. Karena thitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap penggunaan metode kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar pola
kalimat bahasa Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa pengajaran pola kalimat bahasa
efektif dengan nilai rata-rata normalized gain sebesar 0,775 dibandingkan dengan
menggunakan metode ceramah dengan nilai rata-rata normalized gain sebesar 0,376.
Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pola kalimat bahasa Jepang,
memudahkan siswa dalam memahaminya karena pembelajaran dilakukan bersama
teman sebaya sehingga proses belajar menjadi menyenangkan. Siswa juga termotivasi