Peralihan Matriks
Peralihan Matriks
Peralihan Matriks
Peralihan matriks adalah proses transformasi atau perubahan bentuk sebuah matriks melalui
serangkaian operasi matriks dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau operasi
lainnya. Dalam konteks perusahaan A dan B yang sama-sama menjual beras dengan beberapa
varian beras dan harga yang sama, peralihan matriks dapat digunakan untuk menghitung total
pendapatan dari penjualan beras di kedua perusahaan.
Contoh kasus :
Perusahaan A dan B masing-masing menjual 3 varian beras (beras putih, beras merah, dan beras
hitam) dengan harga yang sama untuk setiap perusahaan. Harga per kilogram untuk setiap varian
beras di kedua perusahaan adalah:
Kita dapat menggunakan matriks untuk merepresentasikan data penjualan beras di kedua
perusahaan. Misalkan matriks Q mewakili jumlah penjualan beras (dalam kilogram) untuk
masing-masing varian di perusahaan A dan B:
Jawab :
Q=
Kita juga memiliki matriks P yang mewakili harga per kilogram untuk masing-masing varian
beras:
P=
Untuk menghitung total pendapatan dari penjualan beras di perusahaan A dan B, kita dapat
menggunakan perkalian matriks Q dengan matriks P, seperti ini:
= Rp. 14.750.000,00
Sehingga didapatkan :
Q= P= R=
Hasil dari perkalian tersebut akan memberikan total pendapatan dari penjualan beras di masing-
masing perusahaan. Dengan demikian, peralihan matriks membantu dalam menghitung
pendapatan dari penjualan beras di perusahaan A dan B menggunakan data jumlah penjualan dan
harga beras yang sama untuk setiap varian di kedua perusahaan.
Aturan Multiplikasi
Aturan multiplikasi matriks adalah bahwa jumlah kolom matriks pertama harus sama dengan
jumlah baris matriks kedua. Misalnya, jika matriks pertama adalah mxn dan matriks kedua
adalah nxp, maka hasil perkalian kedua matriks tersebut akan menjadi matriks baru dengan
ukuran mxp. Contoh jika kita punya matriks A berukuran 2x3 (2 baris, 3 kolom) dan matriks B
berukuran 3x2 (3 baris, 2 kolom) kita bisa mengalikan keduanya. Hasilnya akan menjadi matriks
baru dengan ukuran 2x2.
Pemeriksaan Peralihan
X= Y=
A= B=
Apakah Produk
Tersedia?
Proporsi merupakan persamaan dengan rasio di setiap sisi. Maksudnya antara dua rasio adalah
sama. Contoh proporsi 3:6 = 6:12 atau 3/6 = 6/12. Apabila salah satu dari empat bilangan dalam
suatu perbandingan tidak diketahui, perkalian silang dapat digunakan untuk menemukan
bilangan yang tidak diketahui. Hal ini disebut dengan penyelesaian proporsi atau estimasi
menggunakan rasio.
Contoh kasus :
Rasio penjualan produk X terhadap penjualan produk Z adalah 4:5. Penjualan produk X
diperkirakan sebesar Rp. 435.000. Apa yang harus menjadi penjualan produk Z untuk menjaga
rasio penjualan antara produk?
Jawab:
435.000/Z = 4/5
435.000 x 5 = 4 x Z