Anda di halaman 1dari 61

Pengantar Jaringan Komputer

Pengantar Teknologi Informasi


I Wayan Jepriana, S.Kom., M.Cs
Pengantar Jaringan Komputer

Capaian Pembelajaran
– Mahasiswa dapat mengetahui komponen & jenis-jenis jaringan
komputer

Materi:
– Dasar-dasar jaringan komputer
– Komponen jaringan
Sejarah Jaringan Komputer

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah
proyek pengembangan computer MODEL 1 di laboratorium BELL dan group
riset HARVARD UNIVERSITY yang dipimpin professor H. Aiken.

Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat
komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses
tanpa banyak membuang waktu kosong di buatlah proses beruntun (Batch
processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan kaidah antrian.

Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya
super computer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal.
Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal
dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali untuk
jaringan (Network) komputer di aplikasikan.

Pada system TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host
komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan tehnologi komputer dan
tehnologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Sejarah Jaringan Komputer

Memasuki tahun 1 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga
perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep
proses distribusi (Distributed Processing).

Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara
parallel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host
komputer.

Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara
ternologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus
didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu
perintah dari komputer pusat.

Jaringan komputer model distributed processing. Selanjutnya ketika harga-harga
komputer kecil mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka
penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani
proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer system) saja tanpa
melalui computer pusat . Untuk itu mulailah berkembang tehnologi jaringan local yang
dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka
sebagaian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan
raksasa WAN.
Jaringan Komputer

Jaringan komputer pada hakekatnya adalah dua
komputer atau lebih yang saling terhubung satu
dengan yang lainnya.

Perangkat yang dapat dihubungkan tidak terbatas
pada komputer saja, melainkan termasuk printer
dan perangkat-perangkat keras lainnya.

Sebagai penghubung dapat digunakan kabel atau
media lain yang tidak menggunakan kabel,
misalnya gelombang radio dan sinar inframerah.
Tujuan Jaringan Komputer
Jaringan Komputer memiliki tujuan untuk membawa informasi/data
dari sisi pengirim menuju ke penerima secara cepat tanpa adanya
kesalahan melalui media transmisi tertentu.
Komponen Jaringan Komputer
Komponen-komponen pembentuk jaringan komputer adalah sebagai berikut:

Sistem Komputer

NIC (Network Interface Card)

Media Transmisi
– Wire Network
– Wireless Network

Network Device
– Repeater
– Bridge
– Hub
– Switch
– Router
– Modem

Network Operating System
Istilah Dalam Jaringan Komputer
Berbicara mengenai jaringan tidak dapat dilepaskan dari beberapa
istilah atau terminologi yang sangat akrab dengan dunia jaringan.
Oleh sebab itu sebelum pembicaraan mengenai jaringan diperdalam,
ada baiknya istilah–istilah tersebut di bahas terlebih dahulu.
Beberapa istilah dalam jaringan yang akan kita bahas adalah :


Server 
Protokol

Client 
Kartu jaringan

Node 
Repeater, Bridge, Router

Peer to peer 
Gateway

Local dan Remote 
Firewall
Istilah Dalam Jaringan Komputer

Server
– Server adalah sebuah komputer yang menyediakan file,
sumberdaya atau layanan tertentu yang diperlukan dalam sebuah
jaringan.
– Biasanya komputer yang dipakai sebagai server memiliki
spesifikasi perangkat keras khusus dan lebih tinggi dari komputer–
komputer lain yang ada di jaringan tersebut.
– Jaringan skala kecil umumnya hanya memiliki sebuah server,
namun untuk jaringan dengan skala besar dapat memiliki dua
server atau lebih.
Istilah Dalam Jaringan Komputer

Client
– Sederhananya, client adalah komputer yang tidak berperan
menjadi sebuah server.
– Jika server menyediakan file, sumberdaya, layanan tertentu, maka
client adalah komputer yang meminta, file, sumberdaya, atau
layanan dari server.
– Jika kemudian ada istilah “Client/Server” maka istilah tersebut
pastilah merujuk pada sebuah system jaringan yang memiliki
minimal sebuah server dan beberapa client.
– Misalnya saja ada istilah “aplikasi database client/server” maka
artinya adalah sebuah server yang menyimpan file-file database
dan aplikasi pada client hanya dapat berjalan apabila telah
mendapatkan informasi dari database yang ada di server.
Istilah Dalam Jaringan Komputer

Node
– Pada intinya semua perankat keras yang terhubung ke jaringan
disebut node, entah itu berupa sebuah komputer server,
komputer client, atau sebuah printer.

Peer to peer
– Dalam sebuah jaringan peer to peer tidak terdapat server maupun
client. Jadi artinya setiap komputer yang terhubung ke dalam
jaringan memiliki tingkatan yang sama.
– Biasanya jaringan peer to peer digunakan untuk berbagi pakai
atau sharing data atau printer antara komputer yang ada dalam
jaringan tersebut.
– Jaringan dengan sifat peer to peer biasa disebut workgroup.
Istilah Dalam Jaringan Komputer

Local dan Remote
– Istilah local menunjukkan berbagai sumber daya yang ada di
dalam sebuah komputer, baik perangkat keras maupun perangkat
lunak.
– Jika komputer akan mengakses sumberdaya yang ada pada dirinya
sendiri sudah barang tentu tidak perlu ”mengarungi” jaringan
sehingga disebut sebagai local.
– Mengikuti jalan pikiran yang sama, berbagai sumberdaya yang
harus diakses dengan melalui jaringan terlebih dahulu akan
disebut dengan remote.
Istilah Dalam Jaringan Komputer

Protokol
– Jika komputer-komputer yang ada dalam sebuah jaringan
diumpamakan sebagai sekumpulan manusia yang saling
berkomunikasi satu dengan lainnya, maka tentunya mereka harus
mengerti bahasa yang sama agar dapat saling berkomunikasi.
– Protokol dapat diumpamakan sebagai bahasa tersebut.
– Protokol yang paling umum digunakan sehingga pasti dikenal oleh
berbagai macam jaringan adalah protocol TPC/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol).
– Ibarat bahasa, TCP/IP adalah bahasa inggris yang merupakan
bahasa internasional.
– Salah satu contoh protocol yang lain adalah IPX(InterPacket
Exchange) yang digunakan system operasi Novell NetWare.
Istilah Dalam Jaringan Komputer

Kartu Jaringan
– Kartu jaringan merupakan perangkat keras yang menterjemahkan sinyal-
sinyal jaringan ke bentuk paket-paket data yang dimengerti komputer.
– Komponen ini sering disebut kartu karena bentuknya seperti kartu yang
harus ditancapkan ke komputer, baik pada slot PCI ataupun SCSI.
– Pada bagian belakang panel terdapat lubang konektor untuk
menancapkan kabel jaringan.
– Konektor yang ada pada kartu jaringan ada dua macam yaitu biasa di
sebut konektor BNC dan RJ-45 (UTP).
– Konektor BNC berbentuk seperti kabel TV dan sekarang sudah jarang
digunakan sedang RJ-45 atau sering disebut UTP seperti konektor kabel
telpon namun jumlah kabelnya lebih banyak.
– Jika jaringan yang digunakan bersifat wireless maka pada panel belakang
tidak terdapat lubang konektor melainkan ada antenna.
Istilah Dalam Jaringan Komputer

Repeater
– Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan ke
segmen jaringan lainnya, repeater bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan
panjang kabel karena sinyal yang melemah setelah menempuh jarak tertentu
dapat diperkuat kembali.

Bridge
– Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen
yang sama. Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge
juga melakukan tranmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen yang
lainnya.

Router
– Router berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen
yang berbeda, untuk membedakan router dengan bridge, dapat di umpamakan
bus antar kota. Bridge dapat diibaratkan AKDP(Antar Kota Dalam Propinsi),
sedangkan Router Diibaratkan AKAP (Antar Kota Antar Propinsi)
Istilah Dalam Jaringan Komputer

Gateway
– Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih
jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang
berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat
diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya
berbeda.

Firewall
– Firewall adalah system keamanan pada sebuah jaringan, firewall
dapat berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Tugas
firewall adalah mencegah akses yang tak berizin agar tidak dapat
masuk ke dalam jaringan.
Skala Jaringan Komputer
Pada dasarnya ada empat macam skala jaringan
berdasarkan jarak geografisnya.

LAN

MAN

WAN

INTERNET
Local Area Network

LAN atau Local Area Network adalah jaringan berskala relatif
kecil dan dibatasi oleh batasan geografis tertentu, misalnya
suatu gedung atau komplek gedung.

Banyak pula jaringan LAN yang dibangun hanya dalam area satu
ruangan saja.
Metropolitan Arean Network
MAN atau Metropolitan Area Network adalah jaringan yang
memiliki skala lebih besar dari LAN tapi masih berada dalam satu
kota, misalnya jaringan antar cabang bank dalam skala satu kota
besar yang terhubung satu dengan lainnya. Untuk membentuk
jaringan MAN memerlukan fasilitas dari perusahaan telekomunikasi.
Wide Arean Network

WAN atau Wide Area
Network adalah jaringan dari
berbagai LAN.

Ruang lingkup dari WAN tidak
lagi terbatas pada suatu area
geografis saja, tetapi dapat
melintas batas kota bahkan
Negara.

Sebagai media penghubung
antara LAN yang satu dengan
LAN yang lainnya dapat
digunakan saluran telepon
dan satelit.
Internet

Dari skala besarnya internet
sebenarnya sama dengan WAN,
yang membedakan adalah WAN
bersifat private, artinya hanya
orang-orang tertentu yang dapat
mengaksesnya.

Sebaliknya Internet bersifat
publik sehingga semua orang
dapat mengakses jaringan
tersebut.
Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah tataletak atau layout suatu
jaringan.

Ada beberapa topologi jaringan yang dikenal yaitu:
– Bus
– Ring
– Star
– Mesh
– Tree
Topologi Bus

Topologi ini menggunakan kabel BNC dan pada kedua ujungnya
harus diberi terminator.

Topologi ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah ditangani,
namun sekarang telah banyak ditinggalkan karena lalulintas data
terlalu padat dan apabila ada satu node rusak maka keseluruhan
jaringan tidak dapat berfungsi.
Topologi Bus

Keuntungan:
– Hemat kabel
– Layout kabel sederhana
– Mudah dikembangkan

Kerugian:
– Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
– Kepadatan lalu lintas
– Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
– Diperlukan repeater untuk jarak jauh
Topologi Ring

Pada Topologi ring semua node ditata sehingga membentuk suatu
lingkaran. Kabel yang digunakan juga merupakan kabel BNC. Oleh
karena tidak memiliki ujung maka tidak diperlukan terminator. Namun
demikian topologi inipun telah banyak ditinggalkan karena memiliki
kelemahan yang sama dengan topologi bus, selain itu, pengembangan
jaringan dengan menggunakan topologi ring ini relatif sulit dilakukan.

Keuntungan
– Hemat Kabel

Kerugian
– Pengembangan jaringan lebih kaku
Topologi Star

Seperti namanya, topologi star memiliki bentuk seperti bintang,
setiap node terhubung secara terpusat pada sebuah perangkat
keras Hub atau switch.

Topologi ini yang paling banyak digunakan saat ini. Kabel yang
digunakan adalah UTP dengan konektor RJ-45.

Topologi ini disukai karena memiliki kelebihan sebagai berikut :
– Fleksibel
– Pengembangan dan pengelolaan jaringan mudah.
– Kerusakan atau perawatan yang dilakukan pada satu node tidak mempengaruhi node yang
lain.

Oleh karena pusat jaringan terletak pada hub / switch maka
perangkat tersebut harus dirawat betul-betul, karena kalau sampai
rusak maka seluruh jaringan down alias tidak dapat berfungsi.
Topologi Star

Keuntungan
– Paling fleksibel
– Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
mengganggu bagian jaringan lain
– Kontrol terpusat
– Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
– Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian
– Boros kabel
– Perlu penanganan khusus
– Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Topologi Star
Topologi Mesh

Pada topologi mesh semua node saling terhubung.

Topologi ini hampir tidak pernah dipakai karena
sulit ditangani juga boros akan kabel.
Topologi Tree

Pengembangan atau generalisasi topologi bus.

Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang
namun loop tidak tertutup.

Dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”.

Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan
pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam
bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit
Topologi Tree
IP Address (Alamat IP)

Setiap node yang terhubung pada sebuah jaringan yang berbasis
protocol TCP/IP haruslah memiliki sebuah alamat IP (IP Address).

Setiap node harus memiliki alamat IP yang unik, artinya dalam satu
jaringan tidak boleh ada node yang memiliki alamat yang sama persis.

Alamat IP terdiri dari 32 bit angka binari yang ditulis dalam 4
kelompok dan terdiri atas 8 bit (oktal) yang dipisah oleh tanda titik.

Setiap bagian mampu menampung 255 kemungkinan angka, jadi total
alamat ip yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255 =
4.228.250.625.

Akan tetapi dalam kenyataannya dalam pengalokasiannya ada
batasan - batasan serta kelas tertentu, jadi tidak sembarang salah
satu dari 4 milyar kemungkinan alamat ip tersebut dapat
dipergunakan begitu saja.
IP Address (Alamat IP)

IP address saat ini terdiri dari 32bit angka binari, yang
dikenal dengan nama IP version 4 (IPV4).

Secara simbolik IP Address dapat juga dituliskan 4
kelompok angka sebagai berikut:

W X Y Z


Contoh :
– 11000000.10101000.00001010.00000001

Atau bisa ditulis dengan kelompok angka desimal (0-255)
– 192.168.10.1
IP Address (Alamat IP)

IP Address terdiri dari dua bagian yaitu Network ID dan Host ID.
– Network ID → Menentukan Alamat Jaringan
– Host ID → Menetukan Alamat Host atau komputer

Sehingga alamat lengkap suatu komputer pada jaringan terdiri
dari alamat jaringan dan alamat host.

192 168 1 1

Network ID Host ID
Kelas Alamat IP

Untuk mempermudah pendistribusiannya, alamat IP dibagi
menjadi kelas-kelas tertentu.

Pada dasarnya ada 5 kelas alamat ip yaitu kelas A, kelas B,
kelas C, kelas D dan kelas E.

Kelas A, B, C didistribusikan untuk umum sedangkan kelas D
dan E digunakan untuk multicast dan eksperimen.

Setiap alamat IP memiliki network ID dan host ID.

Network ID adalah identitas jaringan sedangkan host ID
adalah identitas node.

Pada dasarnya pembagian kelas alamat IP didasarkan pada
pembagian network ID dan host ID tersebut.
Kelas Alamat IP
IP Address dibagi menjadi 5 kelas

Kelas A : 1- 126

Kelas B : 128-191

Kelas C : 192- 223

Kelas D : 224-239 (biasa digunakan u/ alamat
multicast)

Kelas E : 240-247 (digunakan untuk eksperimen)
Kelas Alamat IP
Alamat IP Kelas A

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar.

Range IP 1.xxx.xxx.xxx–126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP
address pada tiap kelas A.

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar.

Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host
ID ialah 24 bit berikutnya.

Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6
ialah:
– Network ID = 113
– Host ID = 46.5.6

Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network
nomor 113.
Alamat IP Kelas B

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran
sedang dan besar.

Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya.

Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya
132.92.121.1 adalah sebagai berikut:
– Network ID = 132.92
– Host ID = 121.1

Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network
nomor 132.92.

Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B
dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx –
191.255.xxx.xxx
Alamat IP Kelas C

IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan
berukuran kecil (LAN).

Host ID ialah 8 bit terakhir.

Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network
dengan masing-masing network memiliki 256 IP address.

Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih
network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan.

Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan
yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-
efisien mungkin.
Alamat IP Kelas D

IP address kelas D digunakan sebagai alamat
multicast yaitu sejumlah komputer memakai
bersama suatu aplikasi.

Contohnya adalah aplikasi real-time video
conference yang melibatkan lebih dari dua host,
seperti yang diadakan di ITB dalam program SOI
(School on Internet) bersama beberapa universitas
di Asia.

Ciri IP kelas D adalah 4 bit pertamanya 1110.
Alamat IP Kelas E

Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP
Address ini adalah 1 1 1 1.

IP address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 –
254.255.255.255.

IP Address kelas E merupakan kelas IP address yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan.

Eksperimen tersebut dipersiapkan untuk penggunaan IP
Address di masa yang akan datang.

Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111.

28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat
digunakan untuk mengenali host.
Alamat IP Special
Ada beberapa alamat untuk IP yang tidak boleh digunakan sebagai alamat
host karena sudah dipakai untuk fungsi-fungsi tertentu yaitu :

Alamat untuk host tidak diperbolehkan mempunyai nilai 0 atau nilai 1
(dalam decimal bernilai 0 atau 255) karena nilai 0 dianggap sebagai
alamat jaringannya sendiri dan nilai 255 sebagai alamat broadcast atau
multicast atau netmask.

Alamat broadcast yang disebut sebagai local broadcast yaitu nilai
255.255.255.255

Alamat IP lain yaitu 127.xxx.xxx.xxx (xxx bernilai 0 – 255 ) oleh aplikasi
TCP/IP sebagai alamat loopback, yaitu paket yang di tranmisikan
kembali diterima oleh buffer computer itu sendiri tanpa ditransmisikan
ke media jaringan, sebagai alamat untuk diagnostic, dan pengecekan
konfigurasi TCP/IP. Contoh: ping 127.0.0.1.

Dalam satu jaringan host ID harus unik/tidak boleh ada yang sama.
Alamat IP Private

Agar pemberian IP Address seragam diseluruh dunia, maka pemberian IP Address
diseluruh dunia diatur oleh sebuah badan internasional yang disebut dengan Internet
Assigned Number Authority (IANA).

IANA hanya bertugas memberikan Network ID sedangkan untuk host ID nya diatur oleh
Pemilik IP Address tersebut.

Selain itu IANA juga menyediakan kelompok-kelompok IP Address yang dapat dipakai
tanpa pendaftaran yang disebut Private Address.

Dari alamat kelas yang ada tidak semuanya dipakai untuk publik seperti internet yang
memerlukan registrasi.

Ada alamat-alamat yang dapat kita pakai sebagai alamat jaringan yang disebut sebagai
private address. Alamat tersebut adalah:
– Untuk kelas A : 10.0.0.1 – 10.255.255.254
– Untuk kelas B : 172.16.0.1 – 172.31.255.254
– Untuk kelas C : 192.168.0.1 – 192.168.255.254

Ip address ini hanya bisa digunakan untuk jaringan pribadi yang tidak dikenali di internet.
Subnet Mask
Subnet mask adalah angka biner sepanjang 32 bit yang digunakan
untuk membedakan network ID dengan host ID dan memeriksa
apakah suatu node berada pada jaringan yang sama atau jaringan
luar.
Subnet mask default untuk setiap kelas alamat IP adalah sebagai
berikut :

Kelas A : 255.0.0.0

Kelas B : 255.255.0.0

Kelas C : 255.255.255.0
Dari angka–angka tersebut terlihat bahwa seluruh bit yang
berhubungan dengan network ID selalu bernilai 1 sedang seluruh
bit yang berhubungan dengan host ID bernilai 0.
Subnet Mask
Default Subnet
Kelas Network ID Host ID
Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
DNS (Domain Name System)

Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem
yang memungkinkan nama suatu host pada
jaringan komputer atau internet ditranslasikan
menjadi IP address.

Dalam pemberian nama, DNS menggunakan
arsitektur hierarki.
DNS (Domain Name System)

Root-level domain:
– Merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).

Top level domain:
– Kode kategori organisasi atau negara misalnya:

.com untuk dipakai oleh perusahaan;

.edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi;

.gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan.
– Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan
negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk
australia.

Second level domain:
– Merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: google.com,
yahoo.com, dan lain-lain.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

IP address dan subnet mask dapat diberikan secara
otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration
Protocol atau diisi secara manual.

DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara
otomatis pada komputer yang menggunakan protokol
TCP/IP.

DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP
server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat
diberikan pada DHCP client.

Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya
meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP
address ini berlangsung secara dinamis.
Media Transmisi

Untuk mengirimkan data atau informasi dari satu tempat ke tempat
lainnya, diperlukan suatu media atau jalur untuk membawanya hingga
pada tujuan yang diinginkan. Media yang membawa data tersebut
biasanya disebut dengan Media Transmisi (Transmision Medium).

Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan Media Transimisi adalah
media atau jalur yang digunakan untuk membawa informasi dari
pengirim (sender) ke penerima (receiver).

Setiap perangkat elektronik yang difungsikan sebagai alat komunikasi
memiliki media transmisi yang berbeda-beda. Contohnya, Telepon
Kabel menggunakan Kabel sebagai media transmisinya, Telepon Selular
(Ponsel), siaran televisi dan Radio FM menggunakan Frekuensi Radio
sebagai media transmisinya, remote control televisi menggunakan
infrared (infra merah) sebagai media transmisinya dan lain sebagainya.
Media Transmisi

Dalam teknik elektronika, Informasi yang ditransmisikan
tersebut dapat berupa sinyal listrik ataupun
elektromagnetik. Kualitas dan kemampuan suatu media
transmisi pada umumnya tergantung pada beberapa
faktor.
– Bandwidth (Lebar Pita), yaitu lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh
sinyal dalam media transmisi. Satuan bandwidth adalah Hertz.
– Noise, yaitu gangguan yang terjadi pada saat transmisi data melalui media
transmisi tertentu. Noise pada dasarnya adalah sinyal yang tidak diinginkan
oleh pengirim maupun penerima.
– Radiasi, yaitu kebocoran sinyal dari media karena adanya karakteristik listrik
yang tidak diinginkan pada media yang bersangkutan.
– Attenuation, yaitu tingkat kehilangan energi saat perambatan sinyal atau
pelemahan sinyal pada saat perambatan.
Jenis-Jenis Media Transmisi

Secara garis besar, media transmisi dapat dibagi
menjadi 2 jenis utama yaitu:
– Wired atau Guided Medium
– Wireless atau Unguided Medium
Wired atau Guided Medium

Media yang dituntun atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Guided Medium adalah jenis media yang memiliki
bentuk fisik seperti Kabel pasangan berpilin (twisted pair),
kabel serat optik (Fiber optic cable) dan kabel coaksial
(coaxial cable).

Setiap media transmisi memiliki karakteristiknya tersendiri
seperti kecepatan transmisi, biaya dan penampilan fisiknya.

Dikatakan sebagai Guided Media karena sinyal listrik atau
gelombang-gelombang dituntun transmisinya melewati
media fisik.

Ada juga yang menyebutkan Guided Media sebagai Wired
atau Bound transmission media.
Wired atau Guided Medium

Kabel pasangan berpilin (Twisted pair cable)
– Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel
tembaga yang diputar bersama-sama berbentuk spiral dan
dibungkus dengan lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP
(unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Diameter
Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm.
Wired atau Guided Medium

Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
– Kabel Koaksial (Coaxial Cable) adalah kabel dua konduktor yang
mana satu konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu
konduktor tunggal yang dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis
ini memiliki impedansi transmisi yang konstan serta tidak
menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk
mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi.
Wired atau Guided Medium

Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
– Kabel Serat Optik atau Fiber Optic Cable adalah saluran transmisi
atau sejenis kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus
yang dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke
tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser
ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120
mikrometer.
Wireless atau Unguided Medium

Media yang tidak dituntun atau Unguided Media adalah
media yang menggunakan sistem gelombang
elektromagnetik dalam mentransmisikan informasi dari
pengirim ke penerima tanpa ada perangkat fisik yang
menuntunnya.

Unguided Media ini lebih dikenal dengan istilah Wireless
yaitu media transmisi tanpa kabel.

Media yang tidak dituntun atau Unguided Media ini
diantaranya adalah Frekuensi Radio, Gelombang Mikro
(Microwave), Inframerah dan Satelit.

Unguided Media ini juga disebut dengan Unbounded
Transmission Media.
Wireless atau Unguided Medium

Frekuensi Radio (Radio Frequency)
– Frekuensi Radio adalah media transmisi yang menggunakan
gelombang elektromagnetik dengan kisaran frekuensi diantara 3kHz
hingga 300Ghz. Frekuensi Radio pada umumnya menggunakan
antena untuk menyebarkan gelombang elektromagnetiknya. Media
Transmisi Frekuensi Radio banyak diaplikasikan di Televisi, Radio
FM.
Wireless atau Unguided Medium

Gelombang Mikro (Microwave)
– Gelombang Mikro atau Microwave adalah Media Transmisi yang
menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super
tinggi (Super High Frequency) yaitu frekuensi yang berada di kisaran
3GHz hingga 30GHz dengan panjang gelombang sekitar 1mm
hingga 1m untuk mentransmisikan sinyal dari pengirim ke
penerima.
Wireless atau Unguided Medium

Infra Merah (Infrared)
– Infra Merah atau Infrared adalah media transmisi yang
menggunakan radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang
yang lebih panjang dari cahaya tampak tetapi lebih pendek dari
radiasi gelombang radio. Inframerah biasanya digunakan pada
komunikasi jarak dekat seperti remote control pada televisi maupun
perangkatn elektronika lainnya.
Wireless atau Unguided Medium

Satelit
– Satelit adalah jenis Media Transmisi yang menggunakan Satelit
sebagai penerima sinyal dari stasiun bumi dan memancarnya ke
stasiun bumi lainnya. Satelit pada umumnya mengorbit di pada
ketinggian 36.000km dari permukaan bumi. Setiap satelit yang
mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi yang
disebut dengan channel transponder. Media Transmisi ini sering
digunakan untuk Siaran Televisi, Telepon Jarak Jauh dan Jaringan
Bisnis Privat (Private Business Network).

Anda mungkin juga menyukai