Anda di halaman 1dari 30

MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

A. Pengertian Local Area Network (LAN)


LAN adalah kependekan dari Local Area Network yang merupakan suatu jaringan yang
di mana perangkat keras dan perangkat lunak bisa saling berkomunikasi dalam daerah
yang terbatas. LAN hanya bisa menjangkau daerah yang sangat terbatas. misalnya hanya
dapat menjangkau dalam satu gedung saja.
Local Area Network atau jaringan komputer lokal adalah sebuah jaringan komputer
yang terbatas hanya pada sebuah wilayah kecil saja. Dari pengertian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa LAN ini hanya terbatas pada suatu wilayah/ kompleks saja. Contoh dari
LAN yang sering kita temui yaitu jaringan komputer di kompleks gedung perkantoran,
warnet, cafe rumah pribadi dll.
Dengan teknologi LAN ini kita dapat saling berbagi data yang telah kita simpan dalam
folder sharing, selain itu juga kita dapat menggunakan 1 printer secara bersama-sama
dalam satu jaringan komputer lokal ini. Pada umumnya LAN ini menggunakan teknologi
IEEE 802.3 Ethernet dengan kecepatan transfer data hingga 1000 Megabit per sekon
(Mbps) yang disambungkan dengan perantara switch dan router. Namun akhir-akhir ini
beberapa jaringan lokal menggunakan teknologi 802.11b atau biasa disebut Wi-fi
(Wireless Fidelity). Wi-fi ini merupakan teknologi wireless (nirkabel) sehingga dalam
instalasinya lebih praktis dibanding LAN yang berbasis Ethernet.
Dalam membahas jaringan selalu ada tiga komponen yang penting yang perlu
dimengerti yaitu :
1) Host atau node
2) Link
3) Perangkat Lunak (Software)

1) Host atau Node (Simpul)

Host atau node (simpul) adalah system komputer yang berfungsi sebagai
sumber atau penerima dari data yang dikirimkan. Local host adalah sistem komputer
yang dapat diakses oleh pemakai tanpa melalui jaringan, sedangkan remote host
adalah sistem komputer yang hanya dapat digunakan melalui jaringan. Baik local
maupun remote host dalam jaringan disebut sebagai simpul.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

2) Link

Link adalah media komunikasi yang menghubungkan antara node yang satu
dengan node yang lain. Media ini berupa saluran transmisi misalnya kabel.

3) Perangkat Lunak (Software)


Perangkat lunak (software) adalah program yang mengatur dan mengelola
jaringan secara keseluruhan. Program ini terdapat baik di sistem komputer sebagai
sumber data maupun di sistem komputer sebagai penerima data. Disamping itu
software juga memungkinkan sistem komputer yang satu berkomunikasi dengan
sistem komputer lain, karena sama seperti manusia hanya bisa berkomunikasi bila
memiliki bahasa yang sama. Software-lah yang terutama melakukan hal tersebut (ini
dikenal dengan istilah “protocol”). Ketiga komponen tersebut tadi harus ada untuk
membentuk suatu jaringan.

B. Komponen-komponen Dasar LAN

Beberapa komponen dasr yang biasanya membentuk suatu LAN adalah sebagai
berikut :

1. Workstation
2. Server
3. Client
4. Link (Hubungan)
5. Transceiver
6. Network Interface Card (Network Controller)
7. Software Network

1) Workstation

Karena LAN terutama dikembangkan di sunia PC maka banyak istilah yang


berhubungan dengan PC. Dalam istolah jaringan maka workstation sebenarnya adalah
node atau host yang berupa suatu sistem komputer. Sistem komputer tersebut dapat
merupakan sistem kmputer yang paling sederhana yaitu PC atau dapat juga suatu
sistem komputer yang besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

User atau pemakai berhubungan dengan jaringan melalui workstation dan juga
saling berkomunikasi seperti saling bertukar data. User juga melaksanakan (run)
program aplikasi pada workstation. Program tersebut dapat bekerja tersendiri di
workstation tersebut (stand-alone) atau dapat juga menggunakan jaringan, misalnya
untuk saling berbagi informasi dengan workstation atau user lain.

2) Server

Sesuai dengan namanya ini adalah hardware atau perangkat keras yang
berfungsi untuk melayani jaringan dan workstation yang terhubung pada jaringan
tersebut. Software yang mengelola jaringan berjalan (run) pada server. Pada
umumnya sumber daya (resources) seperti misalnya printer, disk, plotter, dan
sebagainya yang hendak digunakan secara bersama oleh para pemakai di workstation
berada dan bekerja pada server.

Bergantung pada jenis pelayanan yang dikehendaki maka dikenal antara lain
disk server, file server, yaitu disk storage digunakan secara bersama oleh beberapa
workstation. Jenis yang lain yaitu print server, yaitu printer digunakan secara bersama.
Perlu diperhatikan bahwa suatu server seringkali dapat mempunyai beberapa fungsi
pelayanan sekaligus.

Server dapat berupa sistem komputer yang khusus dibuat untuk keperluan
tersebut, sehingga ia tidak dapat digunakan sebagai workstation, karena baik secara
hardware maupun software ia berfungsi mengelola jaringan.

Tetapi ada juga server yang sebenarnya berupa workstation dengan disk drive
yang cukup besar kapasitasnya. Dalam hal ini server tersebut dapat digunakan juga
sebagai workstation oleh si user/pemakai.

3) Client

Sebuah workstation umumnya berfungsi sebagai client dari suatu server,


karena memang workstation akan menggunakan fasilitas yang diberikan oleh suatu
server. Jadi server yang melayani, sedangkan client yang dilayani. Baik server maupun
client dalam jaringan dikenal sebagai node.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

4) Link (Hubungan)

Workstation dan server tidak dapat berfungsii apabila peralatan tersebut


secara fisik tidak saling dihubungkan. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai
media transmisi yang umumnya berupa kabel.

Disamping itu terdapat peralatan pelengkap yang pada dasarnya berguna


untuk memperpanjang jarak capai hubungan jaringan tersebut seperti misalnya
repeater, bridge, gateway, dan sebagainya.

5) Transceiver

Perangkat keras yang menghubungkan workstation atau sistem komputer


dengan media transmisi misalnya kabel koaksial (coaxial cable) pada LAN Ethernet.
Jadi workstation tidak langsung dihubungkan tetapi melalui transceiver dan kabel
transceiver (maksimum 50 meter) ke coaxial cable tersebut.

Perlu diperhatikan bahwa untuk Ethernet diperlukan terminator pada ke dua


ujung kabel agar sinyal yang melalui kabel tersebut berjalan dengan baik.

6) Network Interface Card (Network Controller)

Suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung dengan kabel jaringan


ataupun dengan transceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang
dirancang khusus untuk menangani network protocol yang berhubungan dengan
hardware. Rangkaian ini disebut Network Interface Card atau Network Controller.
Network Controller ini berbeda-beda untuk setiap jenis LAN, tetapi memang ada
controller yang rangkaiannya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan
untuk lebih dari satu jenis LAN.

7) Software Network

Software ini sangat penting dan mutlak, karena tanpa software maka jaringan
tersebut tidak akan berfungsi sehingga workstation dan server tidak dapat bekerja
sebagaimana yang dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan sistem
komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer yang lain. Bagus tidaknya
suatu LAN sangat ditentukan oleh bagus tidaknya software yang mengelola jaringan
tersebut.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

C. Jenis LAN dapat dilihat dari beberapa hal :

1. Media Transmisi

Jenis media yang paling banyak digunakan untuk suatu local area network
adalah sebagai berikut :

1) Twisted Pair

Twisted pair merupakan sebuah kabel yang mempunyai dua


konduktornya yang digabung, dengan tujuan lain akan dapat mengurangi
gangguan pada elektromagnetik yang dapat terjadi diluar.

Contoh seperti halnya dengan radiasi elektromagnetik dari kabel


pasangan berbelit yang tidak terlindung (UTP cables), atau (crosstalk) di
antara pasangan kabel yang berdekatan.

Selain itu kabel twisted pair merupakan media guided yang paling
hemat dan paling banyak digunakan. Jenis media transmisi ini adalah media
transmisi yang umum dipakai terutama dalam dunia jaringan kompoter.

Jenis ini terdiri dari dua kawat yang disusun serta disekat dalam suatu
pola spiral beraturan. Sepasang kawat mempunyai tugas sebagai satu jalur
komunikasi tunggal.

1. Jenis Kabel Twisted Pair


Berdasarkan fisiknya jenis kabel twisted pair, terbagi menjadi empat
macam, diantaranya adalah sebagai berikut ini.
1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Adalah sebuah
jenis kabel yang tidak
dilengkapi dengan
shield internal. UTP
merupakan jenis kabel yang sering digunakan di dalam jaringan lokal
(LAN), karena memang harganya yang murah, fleksibel dan kinerja
yang ditunjukkannya relatif bagus.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

2. Shielded Twisted Pair (STP)

Adalah sebuah jenis


kabel yang memiliki
perlindungan dari
alumunium foil untuk
melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar.
3. Screened Shielded Twisted Pair (SSTP)
Pada dasarnya memiliki isolator yang sama halnya dengan STP
tetapi ditambah lagi dengan isolator pada setiap pasang pilinan
kabelnya.
4. Screened Unshielded Twisted Pair (SUTP) atau Foiled Twisted Pair
(FTP)
Adalah sebuah jenis
kabel yang dilengkapi
dengan pelindung
berbahan alumunium foil
yang berada pada bagian
bawah lapisan luar kabel. Pelindung tersebut berguna untuk mengurangi
gangguan elektromagnetik.

2. Jenis Konektor Kabel Twisted Pair

Jenis konektor yang


digunakan pada kabel
twisted Pair adalah
konektor RJ (Registered
Jack) dan tergantung dari
jenis kategorinya. Untuk
kategori 2 sampai 4 menggunakan RJ11 (4-pin).

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Sedangkan untuk kategori


5 keatas menggunakan RJ45. (8
pin). sinyal analog dan sinyal
digital. Pada umunya banyak
digunakan sebagai saluran
utama pada sebuah local area
network (LAN).

2) Kabel Koaksial (Coaxial Cable)

Kabel koaksial merupakan kabel yang mempunyai 2 konduktor yakni copper


pada bagian tengahnya atau pusat inti yang terbuat dari tembaga bertekstur
keras dan dilapisi dengan isolator.

Sementara konduktor kedua adalah yang melingkar pada bagian luar isolator
pertama serta tertutup dengan insulator luar.

Jenis kabel koaksial ini umumnya dipakai untuk topologi bus.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

A. Jenis Kabel Koaksial

Kabel koaksial terdiri dari dua jenis yakni kabel koaksial thin dan juga kabel koaksial thick.

 Kabel koaksial thin [RG-58]: Disebut juga sebagai 10Base2 [thinnet]. Angka 2 akan
menunjuk ke panjang maksimal untuk segmen kabel yakni 200 meter meski pada
kenyataannya hanya sampai 185 meter saja.
 Kabel koaksial thick [RG-8]: Disebut juga sebagai 10Base5 [thicket] yang memiliki
spesifikasi teknis bisa mencapai bentangan maksimal 500 meter, impedansi
terminator 50 Ohm dan butuh transceiver sebelum nantinya dihubungkan ke
komputer.

B. Fungsi Kabel Koaksial

Kabel koaksial bisa digunakan untuk kabel antena pada televisi. Selain itu, kabel
koaksial juga bisa dipakai untuk jaringan LAN. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan
satu perangkat keras komputer dengan perangkat lainnya sehingga bisa mengalirkan data
sebab kabel ini mempunyai kecepatan yang baik sebagai transmisi data. Selain itu, kabel
koaksial ini juga bisa membagi sinyal broadband atau sinyal yang memiliki frekuensi tinggi.

C. Karakteristik Kabel Koaksial

Kabel koaksial memakai dua koduktor dengan pusat inti kawat padat yang dikelilingi
sekat dan dililit kembali dengan kawat berselaput konduktor. Berikut adalah karakteristik
kabel koaksial selengkapnya:

 Kabel tembaga [centre core]: Ada di tengah tengah yang berguna untuk media
konduktor listrik.
 Lapisan plastik [dielectric insulator] yang berguna untuk memisahkan antara kabel
tembaga serta lapisan metal yang menyelubungi.
 Lapisan metal [metallic shield]: Berguna untuk melindungi dari gangguan
interferensi elektromagnetik dari sekeliling kabel.
 Lapisan plastic [plastic jacket]: Merupakan lapisan terluar yang berguna untuk
melindungi bagian luar kabel.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Selain 4 komponen yang sudah dijelaskan di atas, karakteristik kabel koaksial ini juga
bisa diklasifikasikan seperti berikut:

 Biaya rata rata per node terjangkau.


 Kecepatan serta keluaran transmisi data 10 hingga 100 MBps.
 Media serta ukuran konektor medium yakni tidak terlalu kecil namun juga tidak
terlalu besar.
 Panjang kabel maksimal adalah 500 meter.

D. Kabel Koaksial di Jaringan Komputer

Kabel koaksial biasanya dipakai sebagai media transmisi untuk topologi jaringan
arsitektur jenis bus dan juga ring. Pada penerapannya, instalasi kabel jaringan koaksial
harus dilakukan dengan rapi dan serasi sehingga terkadang cukup sulit untuk
memasangnya.

Kabel jaringan koaksial harus diukur memakai perhitungan akurat dan baik. Apabila
keliru ketika memperhitungkan ukuran, maka bisa menyebabkan kerusakan Network
Interface Card [NIC] yang dipakai. Selain itu, salah mengukur kabel koaksial pada instalasi
juga akan berpengaruh pada kinerja jaringan yakni terhambat akibat tidak memiliki
kemampuan yang maksimal.

E. Kelebihan dan Kekurangan Kabel Koaksial

Apabila dibandingkan dengan kabel jaringan komputer yang lain, kabel koaksial tentu
mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri, seperti:

1. Kelebihan Kabel Koaksial

 Mempunyai tingkat keunggulan lebih tinggi pada proses transmisi meski dari segi
jangkauannya terbatas.
 Penguatan dari repeater tidak terlalu besar seperti pada kabel Twisted Pair [UTP
atau STP].
 Harga dari kabel koaksial cukup terjangkau dibandingkan kabel fiber optic.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

 Teknologi yang dipakai pada kabel jaringan koaksial sudah umum sebab sudah
dipakai selama puluhan tahun untuk segala jenis komunikasi data.
 Kabel jaringan koaksial bisa menghantarkan sinyal listrik lebih besar jika
dibandingkan saluran transimisi kawat biasa.
 Kabel jaringan koaksial mempunyai ketahanan arus yang akan semakin kecil di
frekuensi lebih tinggi.
 Meski instalasi kabel jaringan koaksial terbilang rumit, akan tetapi kabel ini peka
pada isyarat.
 Kabel jaringan koaksial bisa menampung pengkabelan lebih panjang di antara
jaringan dengan perangkat lain jika dibandingkan kabel twisted pair.

2. Kekurangan Kabel Koaksial

 Kabel jaringan koaksial harus dipasang dengan baik dan terbilang rumit khususnya
untuk mempertimbangkan ukuran.
 Biaya perawatan kabel koaksial terbilang mahal sehingga butuh dana lebih banyak.
 Lebar bidang frekuensi pada kabel jaringan koaksial terbatas dari gain atau
pengerasan yang dikehendaki yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas
sinyal yang bagus.
 Jangkauan transmisi kabel jaringan kaoksial terbatas sehingga jarak tertentu
transmisi sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater
yang terbuat dari tabung electron di jalur tersebut supaya penyampaian
komunikasi terjalin dengan baik.
 Kabel jaringan koaksial rentan pada perubahan temperature dan suhu yang terjadi
di dalam kabel sehingga hubungan bisa putus.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

3) Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)

Fiber Optik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Optical Fiber atau Fiber Optics
adalah jenis kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan
sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Diameter kabel fiber optik pada umumnya
berukuran sekitar 120 mikrometer.

Sedangkan Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser ataupun sinar LED.
Keuntungan-keuntungan menggunakan Kabel Fiber Optik sebagai media transmisi
diantaranya adalah tingginya bandwidth yang dimilikinya, tidak rentan terhadap gangguan
(interference) apabila dibandingkan dengan kabel tembaga, lebih tipis dan ringan serta dapat
mentransmisikan data dalam bentuk digital.

Bagian-bagian Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian utama yaitu :

 Core (inti) – Core adalah bagian yang mentransmisikan cahaya yang terbuat dari kaca
ataupun plastik. Semakin besar Core atau intinya ini, semakin banyak cahaya yang
dapat ditransmisikan ke dalam fiber.
 Cladding – Bagian Optik luar yang mengelilingi Core (inti) yang memantulkan
gelombang cahaya kembali ke Inti.
 Coating (Pelapisan) – Pelapisan biasanya berlapis-lapis plastik yang diaplikasikan
untuk menjaga kekuatan serat, menyerap goncangan dan memberikan perlindungan
ekstra terhadap Fiber. Lapisan penyangga ini tersedia dari 250 mikron hingga 900
mikron yang berfungsi untuk melindungi fiber dari kerusakan dan kelembaban.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

 Outer Jacket (Jaket Luar) – Ratusan hingga ribuan serat/fiber optik yang disusun dan
di bundle dalam sebuah kabel fiber optik dilindungi oleh pembungkus luar kabel yang
biasanya disebut dengan outer jacket.

Jenis-jenis Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik atau Optical Fiber ini pada umumnya terdiri dari dua jenis yaitu Single-mode
fibers dan Multi-mode fibers.

1. Single-mode Fiber (SMF)

Single-mode fibers (Fiber Mode Tunggal) adalah jenis serat optik yang umumnya
digunakan untuk mentransmisikan jarak yang lebih jauh. Fiber Mode Tunggal ini memiliki
inti kecil yang berdiameter sekitar 9 mikron dan mengirimkan sinar laser inframerah yang
memiliki panjang gelombang dari 1.300 nanometer hingga 1.550 nanometer. Karena
memiliki diameter yang lebih kecil yang memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk
merambat, jumlah pantulan cahaya yang dibuat ketika cahaya melewati inti
akan berkurang dan dapat menurunkan pelemahan (attenuation) sehingga menghasilkan
kemampuan bagi sinyal untuk bergerak lebih jauh.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

2. Multi-mode Fiber (MMF)

Multi-mode Fiber atau Fiber multi-mode adalah jenis serat optik yang dirancang
khusus untuk mentransmisikan lebih banyak sinar cahaya dalam waktu yang bersamaan
dengan masing-masing pada sudut pantulan yang sedikit berbeda di dalam inti serat optic
tersebut. Multi-mode Fiber ini pada umumnya digunakan untuk mentransmisikan data
pada jangkauan jarak yang relatif dekat. Multi-mode Fiber memiliki inti yang lebih besar
dengan ukuran diameter sekitar 62,5 mikron dan mentransmisikan cahaya inframerah
yang panjang gelombangnya sekitar 850nm hingga 1.300 nm dari LED.Karena memiliki
diameter yang lebih besar, jumlah pantulan cahaya yang dibuat ketika cahaya melewati
inti menjadi meningkat sehingga menciptakan kemampuan untuk mentransmisikan lebih
banyak data dalam waktu yang bersamaan.

Cara Kerja Fiber Optik

Prinsip kerja Fiber Optik adalah mentransmisikan informasi dalam bentuk gelombang
cahaya atau photon (Foton). Berbeda dengan kabel yang terbuat dari bahan tembaga yang
mentransmisikan data dengan menggunakan aliran listrik, Fiber atau Serat Optik
menggunakan sinyal cahaya yang telah dikonversikan dari aliran listrik untuk
mentransmisikan datanya.

Serat optik mengirimkan data dalam bentuk partikel cahaya atau foton yang
berbentuk denyutan pulsa digital melalui kabel serat optik. Core dan Cladding pada fiber optik
masing-masing memiliki indeks bias yang berbeda yang membelokkan cahaya yang masuk
pada sudut tertentu. Ketika sinyal cahaya dikirim melalui kabel serat optik, mereka memantul
Core dan Cladding dalam serangkaian bouncing zig-zag, mengikuti proses yang disebut
Refleksi Internal Total.

Perlu diketahui bahwa Sinyal cahaya pada fiber optik tidak dapat bergerak sesuai
dengan kecepatan cahayanya, hal ini dikarenakan lapisan kaca pada fiber optik yang lebih
padat. Sinyal Cahaya pada fiber optic ini hanya dapat bergerak sekitar 30% lebih lambat dari
kecepatan cahaya. Untuk memperbarui dan meningkatkan sinyal sepanjang perjalanannya,
transmisi fiber optik kadang-kadang membutuhkan repeater pada interval jarak tertentu.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Repeater ini digunakan untuk mengubah sinyal optic yang berbentuk cahaya menjadi
sinyal listrik dan kemudian memproses sinyal listrik tersebut dan mentransmisikannya
kembali sinyal optik.

Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik memiliki banyak kelebihan dan telah banyak digunakan untuk
keperluan transmisi data yang berkecepatan tinggi. Namun Kabel yang berserat optik ini juga
memiliki kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kelemahan kabel fiber optik.

Kelebihan Kabel Fiber Optik

Berikut ini adalah beberapa kelebihan Kabel Fiber Optik :

 Bandwidth – Sistem komunikasi serat optik dapat digunakan untuk mengirimkan lebih
banyak informasi daripada kabel tembaga dan sangat cocok untuk digunakan dengan
komunikasi digital. Serat dapat membawa data dalam jumlah besar karena kapasitas
bandwidth yang lebih besar. Data dapat ditransmisikan dengan kecepatan sangat
tinggi biasanya 1,6 TB/detik di lapangan. Karena kenyataan ini, internet generasi
berikutnya akan didasarkan pada cahaya atau dikenal sebagai LiFi (Light Fidelity).
 Kehilangan Daya yang sangat Rendah – Serat optik menawarkan kehilangan daya
yang sangat rendah. Sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh. Kabel Serat
Optik ini hanya kehilangan sinyal yang rendah sekitar 0,3dB/Km. Oleh karena itu
pengulang optic atau Repeater tidak diperlukan untuk jarak yang relatif jauh. Apabila
dibandingkan dengan kabel tembaga, kabel serat optik kebal terhadap interferensi
elektromagnetik dan tidak menghasilkan interferensi saat beroperasi.
 Keamanan – Fiber Optik memiliki kualitas tinggi dalam kinerja kerahasiaan dan
komunikasi. Fiber optik sulit untuk disadap. Hal ini dikarenakan Serat Optik atau
Optical Fiber ini tidak memancarkan energi elektromagnetik. Serat pada dasarnya
adalah media paling aman yang tersedia untuk membawa data sensitive.
 Fleksibilitas – Karena kabel serat optik jauh lebih ringan dan diameternya lebih kecil
dari kabel tembaga, mereka juga menempati ruang lebih sedikit dengan kabel dengan
kapasitas informasi yang sama dan dapat lebih mudah diproduksi dan dipasang.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

 Biaya Bahan – Kabel serat optik lebih murah daripada kabel tembaga, yang secara
drastis dapat mengurangi biaya pemasangan kabel baru atau pada saat merawat kabel
lama.

Kelemahan Kabel Fiber Optik

Meskipun banyak kelebihan, Fiber optic juga terdapat kelemahan yang perlu
dipertimbangkan dalam pemakaiannya. Berikut dibawah ini adalah kelemahan kabel fiber
atau serat optik ini.

 Tidak bisa Dilipat dalam radius kecil – Fiber Optik dapat dengan mudah dipatahkan
atau kehilangan transmisi apabila dililitkan dalam radius kecil (beberapa sentimeter).
Namun hal ini biasanya diatasi dengan membungkus serat optk dalam sarung atau
jacket plastic sehingga mempersulit penekukan kabel serat ini ke dalam radius kecil.
 Sangat Rentan terhadap Kerusakan – Fiber atau serat optik membutuhkan
perlindungan lebih banyak di sekitar kabel dibandingkan dengan tembaga. Ukuran
kabel serat optik sangat kabel kecil dan padat sehingga sangat rentan terpotong atau
rusak selama instalasi atau kegiatan konstruksi. Jadi, apabila memilih kabel serat optik
sebagai media transmisi, maka diperlukan kegiatan khusus untuk mengatasi
pemulihan dan pencadangannya.
 Biaya Instalasi yang Tinggi – Fiber atau Serat optik lebih mahal untuk dipasang dan
harus dipasang oleh spesialis yang telah dilatih dengan terampil. Fiber Optik pada
dasarnya tidak sekuat kabel tembaga sehingga pemasangannya harus sangat hati-hati
dan teliti. Di samping itu, diperlukan alat uji khusus untuk instalasi serat optik.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Metode Transmisi

Jenis jaringan juga dapat dibedakan berdasarkan metode trnsmisi yang digunakan
dalam pengiriman yakni :

1) Baseband

Baseband merupakan serangkaian tegangan yang biasanya hanya dapat disalurkan


melalui bahan kawat.

Selain itu, ada istilah juga tentang baseband network yang berkaitan dengan LAN
atau Local Area Network. Cara penyalurannya, bisa kami gambarkan seperti berikut :

a. Memanfaatkan sinyal digital


b. Bisa juga menggunakan media transmisi kabel dan jenis kabelnya adalah coaxial
c. Transmisinya bersifat bidirectional
d. Pengiriman data kadang sedikit terganggu karena derau atau bahkan interfensi
e. Tidak bisa memakai jenis topologi lainnya, karena yang diandalkan adalah topologi
bus.

2) Broadband

Pengertian broadband adalah koneksi internet yang melakukan transmisi data pada
kecepatan tinggi. Sementara itu, sebelum itu terjadi, baseband harus benar-benar
disiapkan dengan baik agar broadband bisa berjalan.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Keduanya merupakan istilah yang hampir sama namun memiliki beberapa perbedaan. Apa
saja perbedaannya? Berikut ini jawabannya.

1. Teknologi

Adapun transmisi yang dimiliki oleh baseband merupakan sinyal tunggal dan tetap dengan
menggunakan bandwidth yang tersedia. Selain itu, transmisinya juga menggunakan media
transmisi yang berperan sebagai perangkat saluran tunggal. Itu artinya hanya terdapat satu
stasiun yang akan mengirimkan data atau sinyal dalam satu waktu.

Sementara itu, broadband akan membagi setiap transmisi dari total keseluruhan
bandwidth yang ada. Maka dari itu, beberapa transmisi masih memungkinkan berada pada
waktu yang bersamaan.

2. Komunikasi

Untuk komunikasi pada baseband bersifat dua arah. Saluran yang sama akan berperan
sebagai pengirim dan penerima sinyal serta setiap perangkat akan berbagi saluran yang
sama.

Sementara pada broadband, komunikasi yang berlangsung bersifat satu arah. Itu artinya,
broadband membutuhkan dua saluran yang berbeda untuk mengirim maupun menerima
sinyal.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Jenis jaringan juga dapat dibedakan atas bagaimana system atau node yang satu
dihubungkan dengan sitem atau node yang lain atau berdasarkan topolginya, yakni :

1) Bus

Topologi bus adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan kabel tunggal
untuk media transfer. Jadi, dalam praktiknya jenis topologi ini memanfaatkan kabel pusat
untuk tempat terhubungnya semua client dan server. Selain itu, topologi bus juga berarti jenis
topologi yang menggunakan kabel tunggal untuk media transfer.

Dimana setiap client yang menggunakan topologi ini pasti akan saling tersambung
dengan server yang ada. Bisa jadi, topologi bus ini adalah metode untuk menghubungkan 2
komputer atau lebih secara serial, dengan menggunakan kabel utama untuk pusat lalu
lintas data. Topologi ini biasanya dimanfaatkan untuk jaringan yang skalanya kecil.

Setiap perangkat jaringannya akan langsung terhubung dengan kabel tunggal yang
kerap disebut sebagai bus. Topologi ini biasanya menggunakan konektor T , terminator, dan
BNC. Sedangkan untuk media transmisi datanya menggunakan kabel coaxial, sama seperti
namanya, desain dari rangkaian tipe jaringan ini seperti yang ada dalam bus.

Fungsi Topologi Bus

Fungsi dari topologi bus ini sebenarnya adalah untuk menyambungkan 2 atau
bahkan lebih jaringan komputer. Dengan begitu, jaringan komputer tersebut bisa saling
bertukar informasi. Jadi, sederhananya bila dilihat dari pengertian di atas, maka prinsip kerja
topologi ini adalah menjadi server.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Setelah itu, jaringannya akan dipecah memakai sambungan kabel. Dengan begitu,
setiap jaringan komputernya bisa mempunyai bus menjadi konektornya. Pemanfaatan
topologi bus ini bisa digunakan untuk mempermudah sambungan client dan server yang ada
dalam 1 jaringan. Sehingga, jaringannya menjadi lebih mudah saat ingin berbagi informasi
data.

Selain itu, jika ada satu server yang mendapat tugas untuk memberi service ke client
yang jumlahnya sedikit, maka topologi bus ini bisa dimanfaatkan. Karena topologi bus ini
akan tersambung pada setiap komputer, menggunakan satu kabel utama yang panjang dan
memiliki banyak terminal. Kabel utama yang digunakan itu nanti akan menjadi lalu lintas
data.

Saat ini, topologi bus sering digunakan untuk jaringan komputer. Karena memang
fungsi dari topologi bus ini sebenarnya sama seperti fungsi topologi jaringan pada
umumnya yaitu, sama-sama berguna untuk menghubungkan 2 komputer. Sehingga
semuanya dapat berkomunikasi dan saling bertukar data informasi dengan mudah dan
cepat.

Ciri-Ciri Topologi Bus

Karakteristik dari topologi bus adalah dimana setiap komputer yang terhubung
dalam satu jaringan lewat kabel tunggal akan menjadi media transmisi. Kabel tunggal itu
nanti akan menjadi backbone yang berguna sebagai penyalur data.

Setiap ujung kabel utamanya selalu terpasang pada terminator. Bagian ini nanti akan
berguna untuk menghentikan sinyal, sekaligus mencegah bila terjadi tabrakan sinyal. Bisa
dibilang bahwa sebenarnya topologi bus merupakan teknologi lama. Karena topologi ini
hanya menyambungkan 1 kabel saja pada 1 baris. Sehingga, tidak dibutuhkan peralatan aktif
agar dapat menyambungkan terminalnya.

Setiap komputer dalam topologi ini sebenarnya tidak terhubung dengan perangkat
komputer yang lain secara langsung. Namun, setiap komputer tersambung oleh kabel tunggal.
Kabel tunggal ini nanti akan menjadi jalur yang dilintasi data. Biasanya, bagian ujung kabel
utama yang tersambung dalam terminator berguna sebagai penghenti sinyal.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Dengan begitu, sinyalnya tidak akan berbalik arah. Sedangkan untuk setiap ujung
kabel yang terpasang konektor biasanya memiliki daya 50 ohm. Jika ada kabel yang putus, itu
bisa membuat komputer lainnya tidak dapat bertukar informasi. Saat ada masalah yang
muncul, biasanya akan sulit mengidentifikasinya bila menggunakan topologi bus.

Cara Kerja Topologi Bus

Selanjutnya, berbicara tentang cara kerjanya, sebenarnya dalam setiap jaringan


topologi bus ini nanti semua perangkat PC-nya tersambung dengan kabel utama. Semua
komputernya bisa saling bertukar data. Sedangkan, kabel utamanya harus dalam kondisi
bebas ketika akan mengirim data. Itu artinya, topologi bus ini bisa bekerja saat komputer
lainnya tidak sedang melakukan tukar data.

Prosesnya ini bisa dilakukan dengan menggunakan protokol yang kerap disebut
dengan CSMA/ CD. Itu artinya, berkat topologi inilah tidak akan terjadi sebuah tabrakan
data atau sinyal dalam kabel utamanya. Dalam proses pengiriman data menuju komputer
lain, komputer pengirim nanti akan melakukan broadcast berupa sinyal. Sehingga, bisa
diketahui saat ada yang mengirim data agar tidak bertabrakan.

Dari sinilah, sinyal itu nanti akan tersebar hingga ke sepanjang kabel jaringannya.
Kemudian, sinyal mulai mengecek setiap perangkat yang ada dalam jaringan. Bila ternyata
komputer yang tersambung punya alamat IP dan alamat MAC yang sama dengan alamat
yang dituju, itu akan membuat komputer tersebut bisa menerima sinyal.

Namun, bila ternyata komputer itu tidak memiliki alamat MAC dan alamat IP yang
sama, sinyal yang datang akan dibuang. Nah, dari sinilah setelah memahami tentang
topologi bus, ciri-ciri, dan cara kerjanya, maka perlu sekali untuk memahami tentang
kelebihan dan kekurangannya. Dimana lebih lengkapnya akan kami kupas di bawah ini!

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus

1) Kelebihan

Berikut ini adalah kelebihan dari topologi bus, antara lain:

1. Seperti yang diketahui, bahwa desain jaringan topologi ini seperti interior bus,
sehingga layoutnya lebih sederhana. Tidak dibutuhkan banyak komponen dan kabel
dalam pembuatannya, supaya dalam praktiknya jenis topologi ini lebih mudah dan
murah. Anda bisa lebih menghemat biaya bila menggunakan topologi ini daripada
topologi yang lainnya.
2. Jenis topologi bus ini juga mudah dikembangkan. Bahkan, tidak akan mengganggu
perangkat jaringan yang lain saat mengembangkan topologi ini. Kalaupun ada
kerusakan di salah satu perangkat PC client, maka topologi ini tidak akan
mempengaruhi perangkat client yang lainnya. Bahkan, ternyata dalam pembuatannya
juga tidak butuh hardware, seperti hub atau switch.
3. Dalam pemakaiannya topologi bus ini hemat kabel, karena media transmisinya hanya
menggunakan kabel tunggal saja yang terpusat. Sehingga, tidak butuh banyak kabel
dan lebih sederhana pemasangannya. Biaya yang murah dan lebih ringan daripada
susunan topologi jaringan yang lainnya yang membuatnya populer di antara beberapa
jaringan.

2) Kekurangan

Salah satu kekurangan dari topologi bus ini terlihat saat ada gangguan di
salah satu perangkat komputer. Ketika itu terjadi, biasanya bila menggunakan
topologi ini membuat user kesulitan untuk mendeteksi letak kesalahannya.

Disamping itu, jaringan topologi ini juga dianggap lebih sulit, sehingga
membutuhkan penanganan khusus dari ahlinya. Semakin banyak komputer yang
saling terhubung, hal ini bisa membuat jalur lalu lintas untuk proses transfer data
semakin padat. Dengan begitu, kinerja topologi bus ini menjadi memburuk, karena
laju transfer datanya dianggap terlalu tinggi.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Selain itu, ketika pada jalur utamanya sedang bermasalah atau error, ini akan
membuat semua perangkat lainnya bisa lumpuh dan rusak seketika. Tak hanya itu saja,
bila Anda ingin membuat sinyalnya semakin kuat, maka dibutuhkan bantuan repeater.
Kalaupun ada salah satu client yang membutuhkan akses data yang cepat, itu bisa
membuat kecepatan perangkat lainnya terpengaruh.

Maka dari itulah, bila dilihat dari segi kelebihan dan kekurangannya, maka
diperlukan sebuah cara untuk mengoptimalkan kinerjanya agar lebih baik lagi.
Caranya adalah, perhatikan dasar-dasar pengimplementasian topologi bus yang
memakai DAP. DAP itu sendiri adalah sumber utama komputer yang akan mengirim
data pertama kali ke jaringan. Jadi, itulah pengertian topologi bus dan cara
mengoptimalkan kinerjanya.

2) Ring
Topologi ring merupakan sebuah cara
dalam menghubungkan satu
komputer dengan komputer lainnya
dengan rangkaian yang membentuk
titik-titik di mana masing-masing titik
tersebut terhubung dengan dua titik
lainnya dalam satu jaringan. Fungsi
dari masing-masing titik adalah
sebagai repeater yang bisa memperkuat sinyal di sepanjang sirkulasi. Setiap perangkat
pada jaringan akan saling bekerja sama untuk memperoleh sinyal dari perangkat
sebelumnya untuk diteruskan ke perangkat selanjutnya. Untuk membantu proses
menerima dan meneruskan sinyal ini diperlukan perangkat yang disebut token yang
berisi informasi data dari komputer server.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Ciri-Ciri Topologi Ring

Topologi ring ini kerap dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan, karena ciri-ciri dari
topologi cincin itu bisa dilihat dari token yang melintasi bagian titiknya atau nodenya.
Setelah itu, token itu nanti akan memberikan informasi dari sumber yang dipakai oleh titik
yang dilewatinya. Setelah itu data tersebut akan kembali berjalan seperti semula.

Namun, bila ada pertanyaan terkait dengan token tersebut dan jawabannya tidak,
tokennya hanya akan melintasi titiknya saja tanpa memberikan informasi. Kemampuan sinyal
yang membawa data selama perjalanan ini nanti akan menentukan keberhasilan datanya,
hingga sampai di komputer yang sedang membutuhkan. Dari sinilah, maka didapatkan
informasi bahwa ciri-ciri dari topologi ring adalah sebagai berikut ini!

1. Setiap komputer atau perangkatnya akan terhubung ke perangkat yang lain secara
langsung dalam 1 jaringan. Jadi, dalam proses pengiriman datanya nanti cuma bisa
dilakukan pada satu titik proses pengiriman satu jalur saja. Tanpa itu, maka prosesnya
tidak bisa berlangsung, itupun menggunakan kebal UTP atau patch cable.
2. Setiap titiknya selalu dihubungkan dengan cara seri, sehingga kabel itu nanti akan
membentuk jaringan seperti lingkaran. Dari sinilah setiap informasi akan mengalir lewat
titik kanan atau kiri, sehingga tidak terjadi colllision. Jika terjadi kerusakan pada satu titik,
hal ini bisa menyebabkan terjadinya kerusakan di titik yang lainnya.

Cara Kerja Topologi Ring

Cara kerja dari topologi jaringan ini adalah menjadi repeater yaitu, penguat sinyal
untuk node yang lain, entah itu sebelum node atau sesudahnya. Itu artinya, setiap
perangkat komputer nanti akan sama-sama bekerja sama, supaya bisa mendapat sinyal dari
komputer terdahulunya. Barulah kemudian akan dilanjutkan pada node sesudahnya.

Dalam prosesnya, topologi ring ini membutuhkan adanya alat berupa token, yaitu
alat untuk menerima dan meneruskan sinyal data. Dari token inilah akan ada beberapa data
yang bersumber dari komputer terdahulu. Setelah itu, token itu nanti akan melanjutkan
datanya lewat node berikutnya. Bila ternyata datanya tidak dibutuhkan, datanya akan
diteruskan langsung ke node selanjutnya.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Aliran datanya itu nanti akan berjalan secara terus-menerus sampai mencapai tujuan
akhirnya. Dari sinilah maka akan dijelaskan cara kerja dari topologi ring jika dilihat dari
urutannya yaitu, masing-masing komputer akan terhubung dengan komputer yang lain. Dari
sinilah setiap komputer nanti akan melakukan transmisi ulang saat ada yang memesanya.

Ini juga akan terjadi ketika ada token yang masuk dari PC sebelumnya. Barulah
setelah itu akan dilanjutkan pada PC sesudahnya. Namun yang pasti, token singkat ini nanti
hanya akan berjalan 1 arah saja disepanjang cincin. Proses pengirimannya terjadi secara
bergantian, cuma komputer yang ada token yang dapat mengirimkan pesan ke komputer
yang dituju.

Kelebihan

Setelah memahami seputar pengertian, cara kerja, dan ciri-cirinya, maka penting
untuk memahami tentang kelebihan dari topologi ring itu sendiri. Karena setiap jaringan itu
pasti punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dimana kelebihannya adalah lebih mudah
dirancang. Jadi, cara mengimplementasikan topologi ring itu sangat mudah.

Selain itu, biaya instalasinya juga lebih murah. Bila dibandingkan dengan jenis topologi
yang lain, seperti topologi bus, topologi ring itu kecepatan koneksinya jauh lebih baik. Bahkan,
meskipun harus membawa aliran data yang berat, namun koneksinya cukup stabil. Dilihat dari
segi pemakaian kabelnya juga lebh hemat.

Dengan topologi ring itu juga Anda bisa lebih mudah saat ingin melakukan instalasi
ulang atau melakukan konfigurasi ulang. Sehingga, Anda bisa lebih mudah dalam melakukan
pelacakan ataupun pengisolasian saat terjadi kesalahan pada jaringan. Karena pada topologi
ring ini sudah ada konfigurasi point to point didalamnya.

Berkat topologi ring itu pula tabrakan data bisa lebih diminimalisir. Karena ketika
proses pengiriman berlangsung, hanya ada 1 node saja yang dikirimkan dalam sekali waktu.
Sehingga, prosesnya jauh lebih sederhana dan lebih mudah, performanya juga lebih baik.
Tidak membutuhkan switch, hub, dan bridge saat membuat topologi ring ini.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Kekurangan

Selain memiliki beberapa kelebihan, ternyata topologi ring itu juga memiliki
kekurangan tersendiri yang tidak diketahui oleh orang banyak. Dimana bila Anda dalam
prosesnya ada kesalahan pada 1 titik saja, hal ini bisa menyebabkan terjadinya kesalahan pada
semua jaringan. Umumnya, perusahaan yang menggunakan topologi ini memakai cincin
ganda.

Karena dengan menerapkan double ring inilah permasalahan tersebut bisa


diminimalisir. Selain itu, bila menggunakan topologi ring, biasanya saat akan dikembangkan
jaringannya, prosesnya terlihat lebih kaku. Itu karena proses penambahan, pemindahan, dan
pengubahan perangkatnya bisa mempengaruhi semua jaringan. Tidak hanya itu saja, kinerja
komunikasi topologi ring ini ternyata bergantung pada jumlah titik jaringannya.

Semakin banyak titik jaringannya, hal ini bisa membuat proses pengiriman data
semakin lama. Selain itu, dibandingkan topologi star, topologi ring ini konfigurasinya lebih
sulit dan membutuhkan penanganan khusus bandles. Tentu saja ini akan menyulitkan bagi
orang awam yang ingin mencobanya. Karena sekali ada kesalahan node, semua kinerja
jaringannya bisa langsung terganggu.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

3) Star
Topologi Star merupakan bentuk
topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke
setiap node atau pengguna.
Masing- masing workstation di
hubungkan secara langsung ke
Server atau Hub/Swich. Intinya
topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke
komputer yang lain. Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer
dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi
jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Karakteristik Topologi Star

Berikut beberapa karakteristik yang terdapat pada Topologi Star :

 Setiap Node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic data mengalir
dari node ke central node dan kembali lagi.
 Muda di kembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsug terhubung
ke central node.
 Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang
terganggu tanpa menggangu jaringan lain.
 Dapat di gunakan Kabel Lower karena hanya meng-handle satu trafik node dan biasannya
mengunakan kabel UTP.

Kelebihan Topologi Star


Berikut kelebihan-kebebihan yang ada pada Topologi Star :
 Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut
dan station yang terpaut.
 Tingkat keamanan termasuk tinggi.
 Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
 Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

 Akses Kontrol terpusat.


 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
 Paling fleksibel.

Kekurangan Topologi Star


Dimana ada Kelebihan pasti terdapat kekurangannya, berikut apa saja kekurangan dari
penggunaan Topologi Star :
 Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
 Boros dalam pemakaian kabel.
 HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
 Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan
tersebut akan down.
 Jaringan tergantung pada terminal pusat.
 Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
 Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.

4) Tree

A. Pengertian Topologi Tree

Topologi Tree merupakan sebuah topologi pada jaringan komputer yang


berasal dari kombinasi topologi bus dan juga topologi star. Dalam penyusunannya,
topologi ini juga menggunakan topologi bus yang berfungsi sebagai tulang punggung
(backbone) jaringan yang nantinya menghubungan dengan beberapa topologi
jaringan star. Untuk lebih jelasnya, topologi jaringan tree juga banyak disebut dengan
topologi bertingkat oleh karena pada penggunannya topologi ini digunakan untuk

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

berinterkoneksi antar hirarki yaitu hirarki rendah untuk lokasi yang sama rendah,
sedangkan hirarki tinggi untuk lokasi yang tinggi juga.

Topologi tree atau yang dikenal juga sebagai topologi pohon ketika
digambarkan, bentuk jaringan ini sangat menyerupai bentuk pohon yang memiliki
cabang dan juga ranting. Dimana cabang tersebut mempunyai hierarki yang lebih
tinggi daripada ranting. Dalam sebuah jaringan topologi tree memang terdapat
hierarki atau tingkatan jaringan, dimana jaringan yang mempunyai hierarki lebih tinggi
nantinya akan sangat mempengaruhi dan juga mengontrol jaringan yang ada
dibawahnya. Sehingga topologi tree ini sangat sering digunakan untuk interkoneksi
antar sentral dan juga hierarki yang sangat berbeda.

B. Karakteristik Topologi Tree

Setiap topologi memang mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Sedangkan untuk topologi tree ini mempunyai karakteristik yang bisa dkatakan sama
atau menyerupai topologi star dan juga topologi bus, karena pada dasarnya topologi ini
adalah gabungan dari kedua topologi tersebut. Berikut adalah karakteristik topologi tree
yang bisa digunakan sebagai pedoman.

1) Topologi tree seringkali menggunakan kabel backbond yang digunakan sebagai kabel
utama yang nantinya digunakan untuk penghubung antar jaringan.
2) Perangkat hub yang digunakan berfungsi untuk pusat kendali dalam jaringan dan
juga digunakan sebagai alat komunikasi data.
3) Mempunyai hierarki atau yang dikenal tingkatakan dalam sebuah jaringan
4) Komunikasi data yang sudah dilakukan dalam sebuah jaringan harus dan wajib
melalui hub (pusat kendali)

Dalam topologi tree memang terdapat sebuah kabel utama yang dikenal
dengan backbone yang nantinya menghubungkan dengan beberapa hub, dimana
hub tersebut memang terhubung dengan beberapa client. Hub yang memang berada
di tingkat yang lebih atas dan atau yang lebih tinggi dibandingkan dengan client,
maka nantinya akan menjadi pusat kendali dari client yang terhubung dibawahnya.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

Tidak hanya itu, setiap data dari dan untuk client memang harus melalui hub terlebih
dahulu sebelum sampai pada tujuan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Topologi Tree


Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan topologi tree:
- Kelebihan Topologi Tree yang harus diketahui:
1. Topologi tree merupakan topologi yang sangat cocok jika digunakan untuk
jaringan dengan skala yang besar.
2. Topologi tree sangat memungkinkan untuk digunakan dalam jaringan point to
point
3. Ketika terjadi touble, maka pada topologi tree ini akan sangat mudah untuk
diidentifikasi
4. Apabila terjadi kerusakan yang terjadi pada salah satu node, tentunya akan
berpengaruh pada node yang lainnya.
5. Manajemen data yang dimiliki sangat baik, disebabkan oleh komunikasi yang
terjadi dilakukan secara point to point.

- Kekurangan Topologi Tree yang harus diketahui:


1. Ketika terjadi kerusakan yang menimpa pada Hub, maka yang terjadi adalah
semua jaringan akan otomatis terganggu.
2. Topologi tree bisa dikatakan sulit dalam perawatannya, hal ini juga dikarenakan
oleh banyaknya perancangan yang ada pada node.
3. Aliran data memang sedikit lebih lambat, disebabkan karena komunikasi antara
komputer satu dengan komputer lain memang tidak berjalan secara langsung.
4. Hub pada topologi tree mempunyai peranan yang sangat penting dalam jaringan
tersebut sehingga jika hub rusak maka semua jaringan akan otomatis terganggu.
5. Jika pada komputer yang ada di tingkat atas sedang mengalami gangguan, maka
akan berdampak pada komputer dibawahnya yang akan mengalami gangguan
juga
6. Biaya yang dibutuhkan dalam membangun jaringan topologi tree ini mahal,
karena menggunakan banyak kabel dan juga hub.

10 TKJ 3_KJD
MATERI : Desain Jaringan Lokal (LAN)

7. Konfigurasi dan juga pemasangan kabel yang terjadi pada jaringan topologi tree
dikenal lebih rumit jika dibandingkan dengan topologi lain.
8. Lalu lintas data terancam sangat padat, ini disebabkan karena melalui sebuah
kabel utama atau backbone sehingga sangat memungkinkan terjadinya collision
atau tabrakan file data dengan kapasitas yang sangat besar.

D. Ciri-Ciri Topologi Tree

Ciri-ciri topologi tree adalah komunikasi data yang memang berjalan dalam sebuah
jaringan dilakukan melalui hub. Hub disini berperan sebagai pusat kendali dalam sebuah
jaringan. Tentu saja dengan memiliki kabel utama yang dikenal dengan backbone yang
berfungsi sebagai penghubung jaringan yang terdapat di topologi tree.

E. Cara Kerja Topologi Tree

Cara kerja dari topologi tree adalah dengan membentuk sebuah jaringan yang
menggunakan sistem dengan pohon bercabang. Dalam topologi tree terdapat sistem yang
bertingkat yang nantinya digunakan sebagai media interkoneksi antar sental yang setiap
interkoneksi mempunyai hierarki yang berbeda-beda.

Komputer clien dikelompokkan terlebih dahulu menggunakan topologi star baru


kemudia setiap kelompok pada topologi star ini nantinya akan saling dikoneksikan dengan
menggunakan metode yang sama pada topologi bus. Dan untuk menghubungkan setiap
kelompok jaringan ini juga menggunakan hub yang sudah terhubung dengan kabel utama
yang dikenal dengan backbone. Sebagai contoh, ketika ada data dari kelompok jaringan 1
nantinya akan dihubungkan dengan kelompok jaringan nomor 2.

Maka tentu saja data yang berasal dari kelompok jaringan 1 nantinya akan melewati
hub yang kemudian akan diteruskan ke backbone dan langsung menuju kelompok
karingan nomor 2. Sehingga aliran data yang terdapat pada komputer dalam topologi tree
ini menjadi tidak terkirim secara langsung karena harus melewati Hub terlebih dahulu.

10 TKJ 3_KJD

Anda mungkin juga menyukai