Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Nyeri Pada Saat Haid

Ladies mana sih yang tidak pernah merasakan nyeri saat tamu bulanannya datang?
Kalau saja hal itu bisa ditukarkan dengan hal lain, tentunya banyak yang akan
melakukannya guna menghindari rasa sakit yang mendera. Bukan hanya di hari
pertama, melainkan juga hari kedua, ketiga, bahkan ada yang mengalami nyeri
sampai di hari terakhirnya. Apa sih Penyebab Nyeri pada saat Haid atau pada saat
tamu bulanan menyapa?
Rasa sakit yang dirasakan oleh masing-masing perempuan saat bulanannya datang
itu berbeda-beda. Ada yang hanya merasakan nyeri pada perut bagian bawah, ada
yang sakit di seluruh bagian perut, ada juga yang sakit hingga tembus ke tulang
belakang. Namun, untuk beberapa perempuan akan merasakan sakit yang berlebih
hingga kram sampai ke ujung kaki, dan rahim terasa akan copot. Beberapa
perempuan lainnya mungkin merasakan sakit yang berbeda, bukan lagi di daerah
perut atau alat gerak bagian bawah, melainkan sakit kepala bertubi.
Hal yang paling mengganggu saat tamu bulanan datang bukan hanya perkara sakit
yang dirasakan oleh fisik, tetapi juga perubahan mood yang sangat tidak jelas.
Perempuan akan mudah marah, mudah kesal, dan sangat mudah tersinggung. Ada-
ada saja hal yang bisa merusak mood perempuan, termasuk suara-suara yang tidak
diinginkannya. Mungkin karena perkara inilah muncul istilah ‘Senggol Bacok’, bisa
diartikan, jangan berani menyentuh perempuan bahkan sehelai rambutnya pun saat
dia sedang dalam masa haid atau dia akan mengamuk tidak jelas.
Kalau lelaki men-judge perempuan itu sulit untuk dipahami, itu benar adanya. Hal
itu akan lebih terasa saat menghadapi perempuan yang sedang datang bulan.
Penyebab mood swing perempuan jelas saja berkaitan dengan Penyebab Nyeri pada
saat Haid. Meskipun hal ini tidak boleh diberlakukan secara general, karena masih
ada kok perempuan yang tidak mengalami mood swing, juga tidak mengalami nyeri
sama sekali saat haid.
Apa sih nyeri haid itu? Apa saja penyebabnya?
Nyeri haid atau rasa sakit yang sering dialami perempuan saat tamu bulannya
datang, dalam istilah medis lebih dikenal dengan sebutan dismenore. Kondisi ini
memberikan sensasi nyeri berdenyut dan kram pada perut bagian bawah sebelum
dan selama periode bulanan. Rasa sakit dan tidak nyaman ini, tentunya
mengganggu segala aktifitas sehari-hari perempuan yang mengalaminya. Untuk
beberapa perempuan bahkan hanya bisa berbaring tanpa melakukan aktifitas apa
pun.
Selama periode haid, rahim berkonstraksi untuk membantu pengelupasan dan
pengeluaran lapisannya. Zat prostaglandin yang berperan dalam rasa sakit dan
peradangan memicu adanya kontraksi otot rahim. Tingkat prostaglandin yang
tinggi berkaitan dengan kram haid dalam intensitas yang parah.
Berikut beberapa kondisi yang bisa memicu nyeri haid, seperti;
1. Endometriosis, yakni kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim
atau endometrium tumbuh di luar rahim.
2. Fibroid rahim, yakni kondisi terjadinya pertumbuhan non-kanker di dalam
maupun di luar rahim.
3. Adenomiosis, yakni kondisi saat jaringan yang berfungsi sebagai pelapis rahim
tumbuh ke dalam dinding otot rahim.
4. Penyakit radang panggung, yakni kondisi saat terjadinya infeksi pada organ
reproduksi wanita yang merupakan akibat dari adanya bakteri menular seksual.
5. Stenosis serviks, yakni kondisi yang terjadi saat pembukaan serviks begitu
sempit untuk bisa mengalirkan darah menstruasi atau darah haid, sehingga
menimbulkan peningkatan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.
Selain kelima kondisi di atas, ada juga beberapa faktor yang menjadi Penyebab
Nyeri pada saat Haid, di antaranya adalah sedang mengalami stres atau depresi,
berusia di bawah 30 tahun, mengalami pendarahan berat, merupakan penyakit
keturunan, merokok, melakukan pola diet yang salah, dan juga kegemukan atau
kelebihan berat badan. Oleh karena itu, demi menghindari nyeri berlebih saat haid
dan penyakit lainnya, maka perlu adanya pola hidup yang bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai