PENDAHULUAN
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan
pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).
Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan
kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada fisik dan mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon
progesterone dan hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada didalam tubuh ibu
sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008).
Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang
dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama trimester II dan III seperti dispnea, insomnia,
gingiviris dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum,
nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema
pergelangan kaki (non pitting) dan perubahan mood serta peningkatan kecemasan (Bobak,
Lowdermilk & Jensen, 2004; Perry, et al, 2010).
Perubahan fisik yang terjadi seperti rasa mual dan muntah dipagi hari, meningkatnya
frekuensi buang air kecil, pembesaran uterus, nyeri punggung dan pergerakan janin.
Sedangkan perubahan emosi meliputi kecemasan, rasa 1 2 takut dan depresi (Rafknowledge,
2004).
Kebutuhan fisiologis dasar manusia terdiri atas hygiene, nutrisi, tidur, kenyamanan,
oksigenasi, dan eliminasi (Potter & Perry, 2006). Kebutuhan dasar yang paling mudah
terpenuhi adalah kebutuhan akan tidur, istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan
dasar lain. Tidur merupakan hal yang esensial bagi kesehatan (Perni, 2009).
Manfaat tidur akan terasa ketika seseorang mencapai tidur yang berkualitas. Kualitas
tidur seseorang akan menghasilkan kesegaran dan kebugaran disaat terbangun. Tidur yang
tidak adekuat dan berkualitas buruk dapat menyebabkan gangguan keseimbangan fisiologis
dan psikologis. Dampak fisiologis yang muncul akibat buruknya kualitas tidur meliputi
penurunana aktivitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, kondisi neuromuscular yang buruk, daya
tahan tubuh menurun, dan gangguan tanda 3 vital (Briones, et all., 1996 dalam Bukit, 2005).
Selain itu dampak psikologis dari gangguan tidur meliputi stress, depresi, cemas, dan tidak
konsentrasi (Miller, 1995 dalam Bukit 2005).
Agar seorang ibu hamil dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi baik fisik
maupun mentalnya, perlu dilakukan asuhan antenatal yang bertujuan untuk mempersiapkan
persalinan yang fisiologis dengan tujuan ibu dan anak yang akan dilahirkannya dalam
keadaan sehat (Depkes,RI, 1994).
Wanita hamil dianjurkan melakukan olahraga ringan selama hamil agar kandunganya
sehat serta mengurangi masalah-masalah yang biasa timbul saat kehamilan seperti oedema,
hipertensi, nyeri pinggang, sesak napas, varises, spasme, susah tidur dan masalah lainya,
senam yoga salah satu olahraga ringan pilihan yang bisa diambil oleh ibu hamil. Sebagai
bentuk rileksasi sebelum melahirkan dan mengurangi kecemasan, yoga bisa juga membantu
ibu hamil meningkatkan kualitas tidur karna sering ditemui ibu hamil susah untuk tidur
malam maupun siang hari karna perubahan bentuk tubuh yang dialami oleh ibu hamil.
Definisi
Nyeri panggul adalah nyeri yang terasa di bagian bawah perut, area di bawah pusar
(umbilicus), dan panggul.
Pada wanita, rasa nyeri mungkin merupakan gejala masalah sistem reproduksi, sistem saluran
kencing, atau pencernaan. Pada pria, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah masalah
pada prostat.
Tergantung pada sumber rasa sakitnya, rasa nyeri mungkin akan terasa tajam atau kaku. Rasa
sakit mungkin akan terasa terus menerus, atau menghilang dan muncul (intermiten).
Nyeri yang dirasakan oleh setiap orang pun berbeda-beda. Ada yang merasakan rasa sakit
ringan, sedang, atau parah. Rasa sakit juga dapat menjalar hingga ke bawah punggung,
pantat, atau paha.
Terkadang, nyeri panggul hanya terasa saat Anda melakukan aktivitas tertentu, seperti buang
air kecil atau berhubungan seksual.
Kondisi ini dapat digolongkan menjadi nyeri akut dan kronis. Cedera panggul yang
mengancam nyawa biasanya disebabkan oleh jatuh dari ketinggian atau tabrakan kendaraan.
Anda mungkin diharuskan menjalani tes laboratorium, tes pengambilan gambar, atau tes
medis lainnya untuk mengetahui penyebab pasti rasa sakit di panggul. Penanganan yang
diberikan tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, dan seberapa sering terjadinya.
Nyeri panggul adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Kondisi ini lebih umum ditemukan
pada pasien wanita dibanding pria.
Meskipun rasa sakit di panggul dapat terjadi pada setiap orang dari berbagai golongan usia,
kondisi ini lebih banyak terjadi pada masa sebelum pubertas hingga dewasa.
Nyeri panggul dapat ditangani dengan cara mengurangi faktor-faktor risiko yang ada.
Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Rasa sakit juga dapat terasa ringan atau tajam, konstan atau berulang, intensitas berkisar dari
ringan, sedang atau parah.
Berikut adalah tanda-tanda dan gejala yang paling sering muncul pada penderita nyeri
panggul:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak lazim ditemukan, seperti demam,
takikardia (jantung berdetak lebih cepat), hipotensi (tekanan darah rendah).
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan munculnya sebuah gejala tertentu, jangan tunda untuk
berkonsultasi dengan dokter Anda.
Tubuh masing-masing orang akan menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi.
Untuk mendapatkan penanganan yang paling sesuai dan tepat dengan kondisi kesehatan
Anda, pastikan Anda segera memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab
Sulit untuk mengetahui apa penyebab nyeri panggul tanpa adanya diagnosis oleh dokter.
Secara umum, kondisi ini memiliki penyebab yang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan
berapa lama terjadinya.
Berikut adalah kondisi-kondisi kesehatan yang memicu terjadinya nyeri panggul jika dibagi
berdasarkan lama berlangsungnya.
Rasa sakit yang muncul secara tiba-tiba di panggul, atau muncul untuk pertama kalinya, biasa
disebut dengan nyeri panggul akut.
Berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan terjadinya nyeri akut, mulai dari masalah
pada sistem reproduksi, peradangan panggul, hingga masalah sistem saluran kemih.
Berikut adalah masalah kesehatan yang dapat menyebabkan panggul terasa sakit tiba-tiba:
Kista ovarium
Kista ovarium adalah kondisi di mana terbentuknya cairan yang menumpuk pada folikel di
dalam ovarium. Rasa sakit pada panggul dapat muncul jika kista yang terbentuk berukuran
besar.
Penyakit radang panggul disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti gonorrhea. Organ-
organ reproduksi seperti tuba falopi, ovarium, dan rahim dapat terserang oleh infeksi ini.
Rasa sakit di panggul biasanya akan menyebar ke perut, yang disertai dengan cairan keluar
dari vagina dan nyeri saat buang air kecil.
Infeksi atau radang pada usus buntu dapat menyebabkan rasa sakit di panggul bagian kanan
bawah, yang disertai dengan demam dan muntah.
Peritonitis
Peradangan pada peritoneum (lapisan yang melindungi bagian dalam perut) dapat
menyebabkan nyeri panggul yang ringan, namun secara bertahap akan terasa semakin sakit.
Penyakit infeksi saluran kemih atau ISK dapat menyebabkan nyeri yang muncul tiba-tiba,
terutama saat sedang buang air kecil.
Konstipasi
Perubahan pola makan, pengobatan, dan obstruksi pencernaan dapat menyebabkan terjadinya
konstipasi. Selama konstipasi, rasa sakit di panggul mungkin dapat muncul secara mendadak.
Apabila rasa sakit pada panggul terasa selama 6 bulan atau lebih, dan rasa sakit berlangsung
secara terus menerus, Anda mungkin menderita nyeri kronis.
Nyeri jenis ini terasa lebih intens dan berlangsung lebih lama. Kondisi ini menyerang sekitar
1 dari 6 wanita.
Berikut adalah masalah-masalah kesehatan yang mungkin bisa menyebabkan nyeri panggul
kronis:
Endometriosis
Penyakit ini terjadi ketika sebagian jaringan rahim tumbuh dan keluar dari area rahim.
Jaringan ini mungkin dapat menempel ke usus, kandung kemih, atau ovarium.
Kondisi ini dapat memicu terjadinya rasa sakit kronis pada panggul, serta nyeri parah selama
menstruasi.
Istilah ini digunakan untuk menyebut 2 penyakit pencernaan kronis, yaitu ulcerative colitis
dan penyakit Crohn. Kedua penyakit ini dapat mengakibatkan munculnya nyeri
berkepanjangan di bagian panggul.
Fibroid
Fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim. Fibroid mungkin akan
terasa sakit apabila letaknya bergeser, sehingga panggul terkadang akan terasa nyeri.
Faktor-faktor risiko
Nyeri panggul adalah kondisi yang dapat terjadi pada setiap orang dari berbagai golongan
usia. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami
kondisi ini.
Perlu diketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda
dipastikan dapat mengalami kondisi ini. Dalam beberapa kasus, orang-orang yang mengalami
rasa sakit di panggul tidak memiliki faktor risiko sama sekali.
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang memicu terjadinya kondisi ini, yaitu:
1. Jenis kelamin
Apabila Anda berjenis kelamin wanita, risiko Anda untuk menderita nyeri di bagian panggul
lebih tinggi dibanding individu berjenis kelamin pria.
Hubungan seksual yang dilakukan secara tidak aman (berganti-ganti pasangan atau tidak
memakai kondom) dapat meningkatkan risiko tertular IMS. Anda pun mungkin akan
mengalami rasa sakit di panggul.
3. Memiliki riwayat konstipasi kronis
Jika Anda mengalami konstipasi yang berlangsung dalam jangka waktu cukup lama,
kemungkinan Anda juga menderita nyeri panggul kronis.
Wanita yang pernah mengalami hamil anggur (ektopik), keguguran, atau menjalani operasi
caesar berpeluang besar menderita rasa sakit pada panggulnya.
Orang yang pernah menjalani operasi rekonstruksi panggul akibat kecelakaan juga berisiko
tinggi mengalami nyeri di bagian panggulnya.
Jika Anda pernah menderita masalah pencernaan, seperti radang usus buntu atau irritable
bowel syndrome, risiko Anda mengalami kondisi ini lebih tinggi.
Laki-laki yang pernah melakukan operasi pada prostatnya juga kemungkinan akan merasakan
nyeri di panggul kapan saja.
Apabila Anda pernah atau sedang menjalani pengobatan untuk kanker, seperti kemoterapi
dan radioterapi, Anda mungkin akan merasakan beberapa efek samping, termasuk nyeri
panggul.
Diagnosis bertujuan untuk mengetahui apa masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama
nyeri panggul. Pertama-tama, dokter akan mulai dengan menanyakan gejala-gejala dan
riwayat penyakit yang Anda miliki.
Setelah itu, dokter juga akan menjalankan pemeriksaan fisik. Bagian perut dan panggul Anda
akan diperiksa. Pada wanita, dokter juga mungkin akan mengecek organ reproduksi, otot, dan
jaringan di bagian panggul.
Apabila dokter menduga adanya masalah kesehatan tertentu, Anda akan diminta melakukan
beberapa tes tambahan. Berikut adalah jenis-jenis tes yang tersedia:
1. Tes laboratorium
Tes ini dilakukan dengan beberapa cara, seperti pengambilan sampel darah atau urine Anda.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apa masalah kesehatan yang menjadi penyebab rasa
sakit di panggul.
2. Laparoskopi panggul
Pada tes laparoskopi, dokter akan membuat sayatan kecil di bawah pusar. Setelah itu, alat
kecil bernama laparoskop akan dimasukkan melalui bawah pusar.
Melalui alat ini, dokter dapat melihat lebih jelas bagian dalam panggul untuk mengecek
adanya masalah.
3. MRI panggul
Prosedur ini berupa pengambilan gambar panggul dengan gelombang radio dan medan
magnet. Dokter akan mengecek struktur panggul Anda dari hasil foto MRI.
4. Sistoskopi
Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan alat kecil ke dalam kandung kemih Anda.
Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah ada masalah atau penyakit pada kandung kemih.
5. Kolonoskopi
Serupa dengan sistoskopi, dokter akan memasukkan alat kecil ke dalam usus Anda untuk
melihat apakah ada masalah atau penyakit sistem pencernaan.
Penanganan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan nyeri panggul. Perawatan dapat
meliputi:
Obat penawar rasa sakit untuk mengatasi rasa nyeri
Pil KB atau kontrasepsi oral lainnya jika disebabkan oleh endometriosis dan
menstruasi
Perubahan pola makan
Obat antibiotik
Obat anti peradangan
Terapi fisik untuk mengendurkan atau merilekskan otot pada area panggul
Terapi bicara atau tipe konseling lain, yang dapat membantu Anda mengatasi rasa
sakit
Terapi hormon, untuk yang menderita endometriosis atau masalah menstruasi
Operasi untuk menghilangkan penyebab rasa sakit, jika memungkinkan
Biofeedback, teknik yang membantu mengendalikan otot tertentu
Pengobatan di rumah
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
nyeri panggul:
Beri tahu dokter apabila gejala tidak membaik atau memburuk setelah beberapa waktu
Makan makanan yang bergizi, seperti sayur dan buah-buahan.
Beri tahu dokter jika Anda mengalami gejala baru atau Anda tidak merasa baik saat
menggunakan obat
Pastikan Anda berolahraga yang cukup, minimal 30 menit sehari.
Gunakan obat sesuai petunjuk dokter walau Anda sudah merasa membaik.
Hubungi dokter sebelum menggunakan obat atau makanan fungsional lainnya.
Kehamilan membawa perubahan fisik dan emosi pada ibu hamil. Selama 9 bulan kehamilan,
bukan hanya ukuran perut yang meningkat, tetapi banyak perubahan penting lainnya pada
tubuh wanita yang dibutuhkan untuk membantu perkembangan janin dan bersiap untuk
persalinan.
Selain perubahan yang sudah diketahui secara umum – meregangnya kulit, bertambahnya
berat badan, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki akibat cairan ekstra dalam tubuh,
sedikit peningkatan suhu tubuh selama 16 minggu pertama, mual pada pagi dan sore hari
pada trimester pertama, dan kram kaki akibat bertambahnya berat badan – kami menelaah
secara terperinci berbagai perubahan lainnya yang terjadi pada tubuh seorang wanita selama
kehamilan:
Karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan progesteron, payudara ibu hamil dapat
menjadi lunak dan membesar, sebagai persiapan untuk menyusui saat melahirkan. Putingnya
dapat semakin menonjol. Pada trimester ke-3, pra-susu yang berwarna kuning dan berair yang
dikenal sebagai kolostrum dapat mulai merembes dari puting.
Perubahan Hormonal
Pada minggu ke-10 – 12, plasenta bertindak sebagai kelenjar sementara untuk memproduksi
sejumlah besar estrogen dan progesteron, yaitu hormon yang penting dalam menciptakan dan
memelihara kondisi yang dibutuhkan untuk kehamilan. Peningkatan kadar hormon dapat
menyebabkan wanita hamil memiliki tingkat metabolisme basal yang meningkat, merasa
lebih hangat dan mengalami 'hot flushes’. Beberapa wanita juga akan mengalami perubahan
pada tekstur rambut dan kuku selama kehamilan. Mendekati akhir trimester ke-3, pituitari
posteriorm yaitu suatu kelenjar yang terletak di dalam otak, akan mulai mengeluarkan
hormon yang memulai proses melahirkan melalui kontraksi otot-otot rahim. Saat persalinan,
pituitari posterior akan mulai mengeluarkan hormon yang menstimulasi produksi air susu ibu.
Selama kehamilan, akan tumbuh lebih banyak pembuluh darah dan volume darah meningkat
di dalam sistem kardiovaskular. Tekanan terhadap pembuluh darah besar oleh rahim yang
membesar juga menyebabkan darah melambat dalam perjalanannya kembali ke jantung. Ini
menyebabkan meningkatnya keluaran jantung, naiknya denyut jantung ketika beristirahat,
dan berkurangnya tekanan darah pada trimester ke-2.
Kehamilan meningkatkan beban kerja pada kedua ginjal akibat sampah ekstra dari janin.
Rahim yang membesar juga menekan saluran kemih, kandung kemih, dan otot-otot dasar
panggul. Ini dapat menyebabkan masalah sementara pada pengendalian kandung kemih dan
buang air kecil yang sering.
Selama kehamilan, lekuk tulang belakang disesuaikan untuk menjaga keseimbangan, yang
menyebabkan perubahan postur yang biasa terlihat pada wanita yang hamil tua. Ligamen
yang mengikat tulang-tulang panggul secara bertahap juga akan mengendur untuk
mempersiapkan ibu menghadapi persalinan dan kelahiran.
Perubahan tubuh ibu hamil selaran dengan perkembangan janin. Dalam ilustrasi berikut ini,
kita dapat melihat perkembangan bayi tiap bulannya di dalam rahim ibu.
Nyeri punggung
Mengalami konstipasi
Nyeri punggung
Nyeri adalah Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri pinggang bawah selama kehamilan
dapat timbul sebagai akibat ketidakseimbangan antara kerja otot postural dan otot fasis yang
terdapat pada daerah lumbalis, sehingga dapat menyebabkan otot lumbalis cenderung
memendek disertai hyperlordosis dari lumbal sedang otot abdomen cenderung lentur dan
perubahan sikap tubuh dari bertambahnya umur kehamilan karena berat berpindah kedepan
akibat janin dalam kandungan semakin membesar dan juga di imbangi dengan adanya
lordosis yang berlebihan pada lumbal. Pertambahan uterus mengarah kedepan menyebabkan
ibu akan berusaha membagi berat dengan menarik bahu kebelakang. Sikap demikiaan akan
menambah lordosis lumbal dengan akibat tekanan pada otot menimbulkan rasa nyeri di
dwerah pinggang bagiaan bawah ( Thomas sullivan, 2005 )
Etiologi
Penyebab nyeri pinggang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh berbagai factor seperti
perubahan postur tubuh, perubahan hormon, perubahan mekanisme tubuh dan kelelahan otot
( DeboraVasseley, 2006 ). Menurut Plizer education health ( 2001 ) menyatakan bahwa nyeri
pinggang bawah biasanya disebabkan oleh percabangan ligamen tulang belakang yang
berlebihan dan nyeri pinggang bawah jauh lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Pada ibu hamil timbul keluhan nyeri pada pinggang bawah akibat pengaruh hormon yang
menimbulkan gangguan pada substansi dasar bagian penyangga dan jaringan penghubung
sehingga mengakibatkan menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot. Selain itu, disebabkan
karena aktivitas fisik yang berlebihan, seperti; mengangkat benda berat, membungkuk, posisi
tubuh yang tidak tepat saat beraktivitas, seperti; naik tangga, duduk dan berdiri dari tempat
duduk (seperti masuk dan keluar dari mobil, bak mandi, tempat tidur), memutarkan badan
terlalu keras, membungkukkan badan ke depan, berlari, dan berjalan dengan kecepatan yang
berlebihan. Gangguan nyeri pinggang akan terasa lebih parah jika sebelum hamil si ibu telah
merasakan kondisi ini. Ada 2 titik lokasi yang diserang oleh rasa nyeri, yaitu: a. Pinggang
bagian bawah/lumbal. Biasanya rasa nyeri dirasakan pada bagian atas pinggang di garis
tengah tulang belakang. Nyeri ini bisa atau tanpa penjalaran ke tungkai atau kaki. Biasanya
nyeri ini timbul bila ibu hamil bekerja dengan posisi duduk atau berdiri terlalu lama, atau
melakukan pekerjaan mengangkat barang secara berulang. Otototot di sepanjang punggung
akan terasa tegang. b. Panggul bagian belakang. Nyeri pada bagian ini lebih sering dirasakan
oleh ibu hamil dibandingkan nyeri pada pinggang bagian bawah. Rasa nyeri dirasakan sampai
garis pinggang di atas tulang ekor. Dan cenderung meluas hingga ke bokong dan belakang
paha. Nyeri pada bagian ini kadang juga disertai dengan nyeri tulang kemaluan.
. Patofisiologi Nyeri Pinggang Bawah Pada Ibu Hamil Pada kehamilan timbul rasa nyeri
pinggang bawah akibat pengaruh hormone yang menimbulkan gangguan pada substansi dasar
bagian penyangga dan jaringan penghubung sehingga mengakibatkan menurunnya elastisitas
dan fleksibilitas otot. Selain itu juga disebabkan oleh factor mekanika yang mempengaruhi
kelengkungan tulang belakang oleh perubahan sikap statis dan penambahan beban pada saat
ibu hamil (Suharto, 2001 ). Pada kehamilan, akan terjadi perubahan pelvis menjadi sedikit
berputar kedepan karena pengaruh hormonal dan kelemahan ligament. Pada keadaan
hiperekstensi tulang belakang terjadi pergesekan antara kedua facet dan menjadikan tumpuan
berat badan, sehingga permukaan sendi tertekan, keadaan ini akan menimbulkan rasa nyeri.
Kadang - kadang dapat mengiritasi saraf ischiadicus. Dan apabila terjadi penyempitan pada
bantalan tulang belakang, nyeri akan bertambah hebat. Keadaan ini akan menimbulkan
ketidakseimbangan antara otot perut dan otot punggung. Sendi yang akan membentuk tulang
belakang dan panggul sebagian merupakan sendi sindesmosis. Sendi sakroiliak berbentuk
huruf L, permukaan sendinya tidak simestris, tidak rata dan posisinya hampir dalam bidang
sagital serta permukaan tulang sacrum lebih cekung. Gerakan yang terjadi adalah rotasi
dalam jarak gerak terbatas yang dikenal dengan nama nutasi dan konter nutasi. Pelvis
menerima beban dari tulang belakang dengan distribusi gaya merupakan ring tertutup. Pada
kehamilan gerak sendi ini dapat meningkat karena pengaruh hormonal. Panggul dan sakrum
yang bergerak kedepan menyebabkan posisi sendi sakroiliaka juga berubah, dikombinasi
dengan adanya laxity akan menyebabkan keluhan-keluhan pada sendi yang lain (Suharto
2001).