Anda di halaman 1dari 9

Kriteria Desain

Untuk menentukan kriteria desain, harus diketahui hal-hal yang dibutuhkan dari produk
tersebut yang meliputi fungsi, kekuatan dan keamanan, geometri dan dimensi, manufaktur
dan perakitan, ergonomis, pemeliharaan, dan harga. Berikut kriteria pokok yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Fungsi dan Tujuan
Produk harus memberikan fungsi yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. Fungsi
yang diharapkan harus terpenuhi dan tujuan terpenuhi juga sehingga keinginan
konsumen terpuaskan. Fungsi dan tujuan dari produk lemari ini adalah untuk dapat
menyimpan peralatan rumah tangga serta memiliki nilai estetika yang menambah
keindahan ruangan.

2. Kekuatan dan Keamanan


Kekuatan dan keamanan menjadi hal yang penting untuk menjamin produk yang dibuat
dapat berguna sesuai fungsinya.

3. Geometri dan dimensi produk


Geometri dan dimensi produk dibuat sedemikan sehingga tidak bertentangan dengan
aspek ergonomis tubuh manusia yang menggunakannya.

4. Pertimbangan Ekonomis
Sebuah desain harus menunjukkan kefaedahan dan nilai ekonomis dalam pemilihan dan
penggunaan materialnya. Penghematan bahan baku dengan sistim pembuatan mal.

5. Bentuk
Bentuk yang baik dari sebuah produk adalah bentuk yang diinginkan oleh konsumen.
Yang mana bentuk memiliki desain yang enak dipandang mata, terasa nyaman, dan
aman bagi anggota tubuh kita yang lain, serta prinsip penggunaan ruang yang tepat.
6. Manufaktur
Proses manufaktur juga perlu dipertimbangkan untuk menentukan produk yang
diinginkan tersebut memungkinkan untuk dibuat. Desain yang baik merupakan pertemuan
antara selera/keinginan dengan kemampuan manufaktur yang mana komponen dapat
dimanufaktur dengan baik.
Desain Produk
Konsep lemari yang akan dikembangkan menjadi produk.

No. Jumlah Nama


1 2 Pintu lemari
2 2 Rak dalam
3 4 Kaki lemari
4 2 Handel bar
5 2 Kaca pintu lemari

Lemari pada konsep ini memiliki 2 buah pintu lemari yang dilengkapi dengan kaca sehingga
bagian dalam lemari dapat terlihat dari luar dan dilengkapi juga dengan 2 buah handle bar
untuk memudahkan konsumen membuka pintu lemari. Selain itu, terdapat 4 buah kaki lemari
yang fungsinya agar lemari tidak menyentuh lantai secara langsung.
Ketetapan Desain
o Desain
Dalam perencanaan proses pembuatan almari buku dapat kita lihat dari fungsinya,
misalnya menyimpan buku, yang tujuannya agar buku tersebut tetap terawat dan
tidak cepat rusak.
o Ukuran
Dengan adanya ukuran yang ada di pasaran, maka penyusun menggunakan ukuran
standar sebagai patokan. Oleh sebab itu ukuran yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Panjang : 65 cm
2. lebar : 38 cm
3. tinggi : 160 cm
o Bahan baku
Untuk bahan yang digunakan dalam pembuatan produk ini adalah kayu mahoni.
Dalam penggunaan kayu tersebut yang lebih diutamakan adalah pembuatan jenis bentuk
atau desain produk ini yaitu kayu dengan tingkat kekuatan dan keawetannya.
Tipe kayu yang digunakan dalam pembuatannya adalah kayu bentuk gelondong
dengan ukuran panjang 100 m - 195 m dengan diameter 30cm sampai 40 cm.
o Proses Pengerjaan
Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas baik maka tenaga yang mengerjakan harus
juga terampil dan berpengalaman di bidangnya. Adapun sarana prasarana yang
digunakan dalam pertukangan adalah peralatan manual dan mesin.
Analisa Biaya
Berikut ini biaya yang diperlukan dalam proses produksi lemari
a. Biaya Bahan Baku

No Kode Deskripsi Total Satuan Volume Volum Harga Jumlah Total


(m3) satuan Harga
1 K1 Kaki 4 cm3 7410 0,00741 1.600.000 11856 47424
Lemari
2 K2 Pintu 2 cm3 9675 0,009675 1.600.000 15480 30960
lemari
3 K3 Kaca 2 cm3 4950 0,00495 70.000 347 693
lemari
4 K4 Rak 2 cm3 5664 0,005664 1.600.000 9062 18125
lemari
5 K5 Atap atas 1 cm3 7410 0,00741 1.600.000 11856 11856
6 K6 Rak 1 cm3 5664 0,005664 1.600.000 9062,4 9062,4
paling
bawah
7 K7 Dinding 1 cm3 17100 0,0171 1.600.000 27360 27360
kanan
8 K8 Dinding 1 cm3 17100 0,0171 1.600.000 27360 27360
kiri
9 K9 Handle 2 7.500 15000
bar
TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 187840

b. Biaya Bahan Pendukung


No Kode Deskripsi Jumlah Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
1 P Paku 1 kg 14000 14000
2 E Engsel 6 Pc 13500 81000
3 S Sekrup 1 kg 5000 5000
4 M Magnet 4 Pc 5000 20000
5 LE Lem Epoxy 1 kg 50000 50000
6 LA Lem Alteco 5 Pc 3500 17500
TOTAL BAHAN PENDUKUNG 187500

c. Biaya Bahan Finishing


Harga
Ukura Volum Jumla
No Kode Uraian Satuan Unit Satuan
n e h (Rp)
(Rp)
1 Amplas m No. 120 0,25 12000 3000
2 Amplas m No. 180 0,25 10000 2500
Epoxy
3 liter 51000 51000
filler
Wood
4 liter 15000 7500
filler
5 Thinner liter 9000 135000
Sanding
6 liter 30000 60000
sealer
7 Nippe liter 51000 102000
8 Top coat liter 30000 60000
TOTAL BAHAN FINISHING 421000

d. Biaya Tukang
No Uraian Satuan Unit Ukuran Volume Harga Satuan Jumlah
hari
1 Tukang kayu 1 2 hari 50000 100000
kerja
2 Tukang ukir Item 1 1 25000 25000
3 Tukang amplas Item 1 1 20000 20000
hari
4 Tukang finishing 1 2 hari 40000 80000
kerja
TOTAL BIAYA TUKANG 225000

e. Rekapitulasi
No Rekapitulasi Jumlah (Rp)
1 Bahan Baku 187840
2 Bahan Pendukung 187500
3 Bahan Finishing 421000
4 Biaya Tukang 225000
Jumlah Rekapitulasi 1021340

Proses Produksi

Pembuatan lemari buku pada proses produksi menggunakan beberapa mesin dan alat
bantu peralatan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dan meringankan beban karyawan
dalam proses pembuatannya. Mesin yang digunakan diantaranya;
1. Mesin Gergaji Circle digunakan untuk membelah atau memotong kayu dibuat
komponen bentuk-bentuk lurus.

2. Mesin Gergaji bobok Digunakan untuk membentuk komponen-komponen berbentuk


lengkungan kecil.
3. Mesin Ketam Digunakan untuk meratakan permukaan kayu yang baru dipotong.

4. Mesin Bor Dipergunakan untuk membuat lubang sekrup, mesin ini memiliki mata
yang beragam serta dapat disesuaikan dengan obyek yang akan dikerjakan

5. Mesin Amplas Digunakan untuk menghaluskan permukaan bidang kayu yang lurus
supaya lebih halus dan tidak bergelombang

6. Mesin gerindra Digunakan untuk menghaluskan atau meratakan permukaan bidang


lengkung pada komponen atau kayu.

7. Mesin compressor dan spray digunakan untuk proses pengecatan dan finishing.

Sedangkan alat bantu peralatan yang digunakan antara lain pahat ukir, gergaji tangan,
palu, todos, Press, Meteran, Penggaris, Siku, Batu Asah, Prusut, Pensil. Pada proses Produksi
terbagi menjadi 2 tahap yaitu pengerjaan kasar dan pengerjaan halus (Finishing product).
Proses Pengerjaan Kasar
1. Pembahanan
Dalam penggergajian kayu proses pembahanan atau pengukuran bahan sangat penting,
bahan utama dalam proses pembuatan produk Almari buku adalah kayu mahoni yang mana
sebelumnya sudah melalui beberapa proses, dimulai dari pemilihan kayu log, pengeringan
dilakukan secara alami, dikelompokkan menurut ketebalannya lebar papan maupun panjang
papan, setelah itu baru dikelompokkan sesuai fungsinya setelah menjadi komponen.
2. Pembuatan Mal dan Pemotongan Komponen
Sebelum dilakukan pemotongan dilakukan pengemalan atau membentuk desain yang
diinginkan, kemudian dilakukan pemotongan kayu sesuai dengan ukuran desain yang telah di
mal. Untuk komponen lurus menggunakan gergaji circle, sedangkan untuk memotong
komponen berpola lengkung kecil menggunakan gergaji bobok.
3. Proses Pembuatan Konstruksi
Pembuatan rangka lemari harus disesuaikan dengan gambar kerja yang telah dibuat.
Setelah bahan sesuai bengan ukuran diinginkan, maka proses selanjutnya adalah membuat
posisi konstruksi menggunakan Lem Epoxy dan Sekrup pada tiap-tiap bentuk
4. Penghalusan Komponen
Setelah memotong keseluruhan komponen, kemudian komponen-komponen tersebut
diratakan atau dinghaluskan dengan menggunakan mesin ketam mesin ketam berguna untuk
menghaluskan sisi bidang kayu dan untuk sisi lengkung menggunakan mesin gerinda.
5. Perakitan komponen
Setelah pembuatan konstruksi selesai selanjutnya adalah merakit komponen-komponen
tersebut sesuai dengan gambar kerja. Pada setiap pertemuan sambungan komponen kayu
yang satu dengan lain diberi perekat antar pertemuan media kayu dengan menggunakan
bahan lem Epoxy.
6. Control Kualitas
Kontrol kualitas merupakan proses mengurangi seminimal mungkin kerusakan ataupun
kesalahan di dalam proses pembuatan produk dari awal hingga akhir sebelum masuk dalam
proses finishing. Hal dikontrol antara lain meliputi dari ukuran, material bahan baku utama
kayu mahoni maupun konstruksinya.

Proses Finishing
Persiapan finishing Persyaratan utama dalam pengerjaan finishing pada almari buku:
a. Kayu harus kering
b. Membersihkan kotoran sisa debu.
c. Mengamplas dengan benar

1. Pengamplasan
Suksesnya suatu proses pengamplasan merupakan persentase terbesar dari proses
finishing. Keberhasilan suatu finishing amat ditentukan dari hasil pengamplasan permukaan
produk. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengamplasan diantaranya:
a. Mengetahui kualitas kayu.
b. Kesesuaian penggunaan nomor amplas.
c. Teknik pengamplasan yang benar.
Untuk menutup pori-pori permukaan kayu ditutup atau dioles dengan wood filter
bertujuan untuk menutupi renggangan sambungan atau cacat kayu. Kayu yang telah diolesi
wood filler kemudian dikeringkan selama lebih kurang 3 menit atau sampai kering.
Mengamplas dimulai dari ukuran terkasar 80-100, ukuran sedang 150-180, sampai dengan
ukuran terhalus 240-400
2. Pendempulan
Langkah selanjutnya setelah pengamplasan adalah pendempulan, hal ini diperlukan untuk
menutup pori-pori kayu pada produk seperti adanya lubang.Penutupan pori-pori kayu atau
pendempulan dengan bahan parafin atau lilin malam atau bisa juga dengan serbuk gergaji
dan di campur dengan lem kemudian diaduk hingga rata oleskan pada kayu berlubang ratakan
dan amplas
3. Pelapisan Dasar
Setelah melalui tahap-tahap tersebut langkah selanjutnya yaitu pelapisan dasar atau
pewarnaan dengan wood filler, komponen yang berfungsi untuk memberikan dasar pada kayu
untuk menutupi serat kayu.
4. Pelapisan antarmedia
Pelapisan antar media yaitu antara media dengan material pengecatan. Lapisan antar
media ini sering disebut sending sealer warna putih, yang berarti penyekat atau pengunci dan
dapat diamplas, dan membantu dalam perataan permukaan kayu. Untuk mendapatkan hasil
maksimal, proses sending dilakukan dua sampai tiga kali. Cara pengamplasan kedua berbeda
dengan pertama, yaitu lebih halus dan teknik pengamplasannya dengan cara mengambang.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang rata.
5. Pelapisan Glossy
Tahap ini merupakan proses terakhir dari proses finishing, pelapisan glossy digunakan
untuk melindungi bagian dalam dan melapisi permukaan produk kelihatan mengkila
Proses Produksi

Anda mungkin juga menyukai