Anda di halaman 1dari 8

LINGKUNGAN EKONOMI AKUNTAN PUBLIK DAN KEBUTUHAN JASA AKUNTAN PUBLIK

KEBUTUHAN JASA AUDITING


Berikut beberapa alasan mengapa jasa auditing dibutuhkan:
a) Kepatuhan Hukum e) Meningkatkan Kredibilitas
b) Transparansi f) Persiapan untuk Initial Public Offering (IPO)
c) Identifikasi Risiko g) Pemantauan Intern
d) Peningkatan Efisiensi. h) Pemantauan Eksternal

Berikut adalah beberapa regulasi yang mengatur hal-hal terkait dengan audit dan laporan
keuangan dalam berbagai undang-undang di Indonesia:
a) Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT).
b) Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM).
c) Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (UU Perbankan Syariah).
d) Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (UU Koperasi).
e) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat,
f) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan,
g) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik,
h) Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan,

Laporan keuangan yang diaudit memiliki beberapa manfaat, antara lain:


a) Memberikan keyakinan kepada para pengguna informasi keuangan
b) Memperbaiki kualitas informasi keuangan
c) Mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku
d) Meningkatkan reputasi perusahaan

KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)


Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah sebuah perusahaan jasa profesional yang menyediakan
berbagai layanan terkait dengan akuntansi, audit, pajak, dan konsultasi bisnis kepada klien-
klien mereka.
Fungsi utama dari KAP adalah untuk membantu klien dalam memenuhi persyaratan dan
regulasi yang berlaku,
Selain itu, KAP juga memiliki tanggung jawab moral dan etika untuk memastikan bahwa
layanan yang diberikan sesuai dengan standar dan prinsip akuntansi yang berlaku.
Beberapa KAP terbesar di dunia dalam berbagai masa adalah:
a) Arthur Andersen: Pada tahun 1990-2002
b) PwC: PwC atau PricewaterhouseCoopers
c) Deloitte: Deloitte Touche Tohmatsu Limited
d) EY: Ernst & Young atau biasa dikenal sebagai EY
e) KPMG: KPMG International atau biasa dikenal sebagai KPMG.

KAP SKALA BESAR


Dulu terdapat kelompok KAP yang dikenal sebagai "Big 8", namun seiring waktu dan
beberapa perubahan dalam industri akuntansi, kelompok ini telah mengalami perubahan.
Saat ini, istilah "Big 4" digunakan untuk merujuk pada empat KAP terbesar di dunia, yaitu
PwC, Deloitte, EY, dan KPMG.
Adapun beberapa contoh KAP besar lainnya yang masih tergolong dalam 10 besar KAP di
dunia adalah:
a) BDO International
b) Grant Thornton
c) RSM International
d) Crowe Global
Di Indonesia, istilah "Big Ten" digunakan untuk merujuk pada sepuluh KAP terbesar yang
beroperasi di Indonesia. Berikut ini adalah KAP Big Ten Indonesia pada saat ini, berdasarkan
data dari situs web Majalah Infobank edisi 2022:
a) PwC Indonesia.
b) Deloitte Konsultan Indonesia.
c) Ernst & Young Indonesia.
d) KPMG Indonesia.
e) RSM Indonesia.
f) Grant Thornton Indonesia.
g) Crowe Indonesia.
h) Prasetio, Utomo & Co. (a member firm of ECOVIS International).
i) i)Mazars Indonesia.
j) Han Tan Juan & Rekan (a member firm of PKF International).

JASA-JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)


Berikut beberapa jenis layanan jasa yang dapat diberikan oleh akuntan publik:
a) Jasa Audit: e) Jasa Pajak
b) Jasa Review f) Jasa Investigasi Forensik
c) Jasa Asuransi g) Jasa Perencanaan Suksesi
d) Jasa Konsultansi h) Jasa Teknologi Informasi

JASA ASSURANCE DAN JASA NON ASSURANCE

jasa assurance jasa non-assurance


Jasa assurance adalah layanan jasa yang jasa non-assurance adalah layanan jasa
diberikan oleh KAP atau auditor yang diberikan oleh KAP atau konsultan
independen yang memberikan keyakinan keuangan yang tidak memberikan
tertentu mengenai kelayakan atau keyakinan tertentu terkait laporan
keandalan laporan keuangan suatu entitas, keuangan atau aktivitas bisnis suatu
proses bisnis, atau aktivitas lainnya yang entitas, melainkan memberikan saran atau
berdasarkan standar audit atau standar analisis terkait aspek non-finansial yang
asuransi yang berlaku membantu perusahaan mencapai tujuan
bisnisnya.
a) Audit laporan keuangan. a) Konsultasi manajemen risiko
b) Jasa atestasi b) Konsultasi pajak
c) Review laporan keuangan. c) Konsultasi merger dan akuisisi
d) Assurance atas kepatuhan terhadap d) Konsultasi strategi bisnis
regulasi atau hukum. e) Konsultasi sumber daya manusia
e) Assurance atas pengendalian internal f) Konsultasi teknologi informasi dan
entitas. keamanan siber
f) Assurance atas keberlanjutan
lingkungan dan sosial perusahaan.

Jasa atestasi jasa non-atestasi


Jasa atestasi adalah layanan jasa yang jasa non-atestasi adalah layanan jasa yang
memberikan keyakinan tertentu atas tidak memberikan keyakinan tertentu atas
kebenaran dan keandalan suatu informasi, informasi yang diberikan oleh klien. Jasa
dokumen, atau laporan yang diserahkan non-atestasi lebih fokus pada analisis,
oleh klien, berdasarkan standar atestasi penilaian, atau saran dalam pengelolaan
yang berlaku. Keyakinan tersebut bisnis klien, tanpa mengeluarkan surat
diwujudkan dalam bentuk surat pernyataan pernyataan yang memvalidasi informasi
yang dikeluarkan oleh KAP atau auditor yang diberikan
independen
a) Verifikasi laporan keuangan a) Konsultasi manajemen risiko.
b) Verifikasi laporan keuangan proforma b) Konsultasi perencanaan pajak. c)
c) Verifikasi laporan kinerja keberlanjutan Konsultasi keuangan.
(sustainability reporting) c) Konsultasi merger dan akuisisi.
d) Verifikasi informasi non-keuangan d) Konsultasi sumber daya manusia.
seperti sertifikasi lingkungan, sosial, dan e) Konsultasi teknologi informasi dan
keamanan (ESG certification) keamanan siber.
e) Verifikasi data dalam penawaran umum f) Kompilasi laporan keuangan.
saham (prospektus)

Contoh layanan jasa non-atestasii:


Jasa kompilasi adalah salah satu layanan jasa non-atestasi yang ditawarkan oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP). Layanan jasa ini bertujuan untuk membantu klien dalam menyusun
laporan keuangan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan merekam transaksi
keuangan klien secara sistematik. Namun, layanan jasa kompilasi ini tidak memberikan
keyakinan tertentu atas kebenaran dan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan. Oleh karena itu, KAP tidak mengeluarkan surat pernyataan atau opini atas
laporan keuangan yang disusun oleh klien.
Contoh layanan jasa kompilasi yang diberikan oleh KAP adalah:
a) Membantu perusahaan kecil atau mikro yang belum memiliki kemampuan untuk
menyusun laporan keuangan
b) Membantu perusahaan dalam mempersiapkan laporan keuangan untuk keperluan
pengajuan kredit atau pinjaman.
c) Membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan untuk keperluan pajak.
d) Membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan untuk keperluan internal,
seperti analisis kinerja, pengambilan keputusan, dan monitoring keuangan.

LINGKUNGAN EKONOMI AP/KAP


P2PK

IAI Bank
PPATK
Central

IFAC
IAPI DJP
AP/
KAP

OJK BPK
Asea
n CPA

APH
Asosiasi
Industri

PERSYARATAN MENJADI AKUNTAN PUBLIK


Pada pasal 6 UU Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Beberapa persyaratan
sebagai Akuntan Publik adalah berikut ini.
1. Calon AP telah lukus ujian sertifikasi CPA, yang diselenggarakan oleh IAPI.
2. Calon AP telah berpengalaman sebagai auditor, minimal 3 tahun dari Kantor Akuntan
Publik atau lembaga auditor lainnya yang sejenis,
3. Calon AP berdomisili di Indonesia, yang ditunjukkan dengan salinan Kartu Tanda
Penduduk (KTP).
4. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
5. Calon AP tidak pernah dikenai sanksi administratif pencabutan ijin sebagai AP.
6. Calon AP tidak pernah dikenai sanksi pidana penjara yang mempunyai kekuatan hukum
tetap selama 5 tahun atau lebih.
7. Calon AP telah menjadi anggota IAPI, dan telah memperoleh rekomendasi dari asosisasi
profesinya tersebut.

Setelah memperoleh izin praktik sebagai AP, maka seorang AP harus bergabung dalam
wadah Kantor Akuntan Publik (KAP). Izin praktik AP diberikan untuk jangka waktu selama 5
tahun, dan dapat diajukan perpanjangan lagi. Dengan demikian, seorang AP dapat
menjalanan profesinya minimal mempunyai 2 izin, yaitu:
(a) izin praktik sebagai AP, dan (b) izin usaha Kantor Akuntan Publik (Ijin Usaha KAP).

Bentuk usaha KAP ada dua pilihan, yaitu:


(a) KAP Perseorangan, yang namanya disesaikan dengan nama AP pemegang izin;
(b) KAP Persekutuan, yaitu KAP yang didirikan dan dijalankan oleh minimal 2 orang AP,

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan badan usaha, yang menjadi wadah Akuntan Publik
atau beberapa Akuntan Publik dalam menjalan kegiatan profesionalnya. Pada Pasal 12 UU
Nomor 5 tahun 2011, KAP dapat berbentuk:
(a) perseorangan,
(b) Persekutuan perdata,
(c) Firma, atau bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik,

Pada Pasal 18 UU Nomor 5 tahun 2011, diatur tentang persyaratan untuk memperoleh izin
usaha KAP. antara lain berikut ini:
1. Terdapat kantor atau tempat untuk menjalankan usaha yang berdomisili di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (terpisah dari rumah tinggal AP).
2. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak Badan untuk KAP yang berbentuk usaha
persekutuan perdata dan firma atau Nomor Pokok Wajib Pajak Pribadi untuk KAP yang
berbentuk usaha perseorangan;
3. Paling sedkit memmpunyai 2 (dua) orang tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang
akuntansi (auditor);
4. memiliki rancangan sistem pengendalian mutu KAP;
5. membuat surat pernyataan dengan bermeterai cukup bagi bentuk usaha perseorangan,
dengan mencantumkan paling sedikit:
a. alamat Akuntan Publik;
b. nama dan domisili kantor;
c. maksud dan tujuan pendirian kantor;
d. memiliki akta pendirian yang dibuat oleh dan dihadapan notaris bagi bentuk usaha
persekutuan dan Firma;

Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.


Jika KAP Persekutuan, maka dalam mengajukan izin usaha KAP Persekutuan, perlu
menyampaikan sedikitnya informasi tentang:
a) nama Rekan;
b) alamat Rekan;
c) bentuk usaha;
d) nama dan domisili usaha;
e) maksud dan tujuan pendirian kantor;
f) hak dan kewajiban sebagai Rekan; dan
g) penyelesaian sengketa dalam hal terjadi perselisihan di antara Rekan.

Persyaratan ini sama baik untuk memohon izin usaha KAP untuk kantor Pusat, maupun
Kantor Cabang KAP (Peraturan Menteri Keuangan No. 17/ PMK.01/2008, dan Pasal 18 UU
Nomor 5 Tahun 2011).
REGULASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Regulasi kantor akuntan publik di Indonesia terutama diatur dalam beberapa peraturan, di
antaranya adalah:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
Beberapa hal yang diatur dalam Undang-undang ini antara lain:
a) Pengakuan Akuntan Publik
b) Pengawasan Akuntan Publik
c) Tata Kelola Akuntan Publik
Beberapa hak yang diatur dalam UU tersebut antara lain:
a) Memiliki sertifikat profesi akuntan publik yang diterbitkan oleh lembaga yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
b) Melakukan praktik akuntansi publik dengan memenuhi syarat dan ketentuan yang
berlaku.
c) Menolak tugas akuntansi publik yang bertentangan dengan etika dan standar profesi
akuntan publik.
Sementara itu, beberapa kewajiban yang diatur dalam UU tersebut antara lain:
a) Melaksanakan praktik akuntansi publik sesuai dengan standar profesi akuntan publik
yang berlaku.
b) Melaporkan kepada Menteri Keuangan tentang tindakan pelanggaran etika atau
standar profesi akuntan publik oleh sesama akuntan publik.
c) Melaporkan tindakan kecurangan yang ditemukan dalam pelaksanaan tugas
akuntansi publik.
Jika terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dalam UU tersebut, maka terdapat sanksi
yang dapat diberikan, antara lain:
a) Sanksi administratif, seperti peringatan, teguran, pencabutan sertifikat, dan
pembekuan sertifikat.
b) Sanksi pidana, seperti denda dan/atau kurungan.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan
Publik (PPAP) mengatur mengenai praktik akuntan publik di Indonesia. Beberapa hal yang
diatur dalam PPAP antara lain:
a) Persyaratan untuk menjadi Akuntan Publik, antara lain harus memiliki izin dari
Kementerian Keuangan dan telah mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
b) Kewajiban dan tanggung jawab akuntan publik, antara lain harus menjalankan tugas
dengan profesional, independen, dan bertanggung jawab serta memberikan jasa
dengan standar kualitas yang ditetapkan.
c) Standar audit dan jasa asuransi, antara lain mengatur mengenai kriteria, prinsip, dan
pedoman pelaksanaan audit dan jasa asuransi.
d) Pelaksanaan pengawasan atas praktik akuntan publik, antara lain diatur mengenai
kewajiban untuk memelihara kode etik dan disiplin dalam praktik, serta sanksi yang
diberikan jika terjadi pelanggaran.

3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 186/PMK.01/2021


Beberapa hal yang diatur dalam peraturan ini antara lain:
a) Persyaratan untuk menjadi akuntan publik Peraturan ini mengatur persyaratan yang
harus dipenuhi oleh seseorang untuk menjadi akuntan publik, termasuk pendidikan
dan pelatihan yang harus diikuti, serta sertifikasi dan lisensi yang harus dimiliki.
b) Pembinaan dan pengawasan akuntan publik Peraturan ini mengatur tugas dan
wewenang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap akuntan publik di
Indonesia. Pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui audit, pemeriksaan, dan
investigasi.
c) Sanksi terhadap pelanggaran Peraturan ini mengatur sanksi yang akan diberikan
kepada akuntan publik yang melanggar ketentuan yang diatur dalam peraturan ini,
seperti denda, peringatan, pencabutan sertifikasi, dan pencabutan lisensi.
d) Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan integritas praktik akuntansi
di Indonesia melalui pembinaan, pengawasan, dan sanksi terhadap akuntan publik
yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Dengan adanya peraturan ini,
diharapkan praktik akuntansi di Indonesia dapat menjadi lebih terpercaya dan
berkualitas tinggi.

4. Peraturan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tentang Standar Profesional


Akuntan Publik
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah seperangkat standar yang ditetapkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan panduan dan pedoman bagi
akuntan publik dalam menjalankan praktiknya. SPAP terdiri dari beberapa standar, antara
lain:
a) Standar Profesional Akuntansi (SPA).
b) Standar Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP).
1. Standar Pemeriksaan Keuangan (SPK)
2. Standar Pemeriksaan Operasional (SPO)
3. Standar Pemeriksaan Kepatuhan (SPKu)
4. Standar Pemeriksaan Terkait (SPT)
5. Teknik audit tersebut meliputi pengumpulan bukti, evaluasi risiko, pengendalian
intern, analisis data, dan lain sebagainya
6. independensi, integritas, dan objektivitas
c) Standar Etika Profesi Akuntan Publik (SEPA).
d) Standar Review (SR).
e) Standar Jasa Lainnya (SJL).

KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK DAN REGULASINYA


Kode Etik Akuntan Publik adalah seperangkat prinsip moral dan perilaku yang diterapkan
oleh akuntan publik dalam menjalankan profesinya.
Adapun regulasi yang mengatur Kode Etik Akuntan Publik di Indonesia antara lain:
a. Peraturan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Nomor 13 Tahun 2019 tentang Kode Etik
Profesi Akuntan Publik.
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 186/PMK.01/2021 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Akuntan Publik.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA AKUNTAN PUBLIK


Prinsip-prinsip etika yang harus dipatuhi oleh seorang akuntan publik dalam menjalankan
praktik profesionalnya antara lain:
1) Integritas 5) Tanggung Jawab Sosial
2) Objektivitas 6) Independensi
3) Keahlian Profesional 7) Kepatuhan Hukum
4) Kerahasiaan
Beberapa perubahan yang terjadi dalam SPA dan Kode Etik antara lain:
a) SPA 1994
b) SPA 2000
d) SPA 2013

Beberapa perubahan yang terjadi dalam Kode Etik antara lain:


a) Kode Etik 2001
b) Kode Etik 2006
c) Kode Etik 2012

Perkembangan SPA dan Kode Etik ini dilakukan secara berkala oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) untuk memastikan bahwa praktik profesional akuntan publik tetap sesuai
dengan standar dan etika yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai