id
LAPORAN KHUSUS
Oleh:
Novia Ratnasari
NIM. R0008125
PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
NIP. 194907091979032001
Ketua Program
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Oleh :
Pembimbing Magang
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil: Pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta dilakukan di
IPAL rumah sakit dengan metode Dewats. Prinsip kerjanya adalah Pengolahan primer
dan sedimentasi. Pengolahan sekunder (anaerob), Pengolahan tersier (aerob/anaerob)
pada sistem filter aliran bawah tanah. Pengolahan tersier, (aerob/anaerob) dengan
sistem kolam. Pengujian kualitas air limbah dilakukan setahun 2 kali oleh pihak
rumah sakit. Yaitu pihak Dewats maupun departemen Kesehatan. Indikatornya adalah
Suhu, pH, TSS, COD, BOD, Amonia, dan Phospat.
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala berkah, nikmat, serta hidayah-Nya, sehingga Tugas Akhir dengan judul
“Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Cair Sebagai Upaya Pemenuhan Baku Mutu
Limbah Cair Kegiatan Rumah Sakit Di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta”
dapat diselesaikan.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Yth. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD. KR. FINASIM. Selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Yth. Sumardiyono, SKM. M.Kes Selaku Ketua Prodi DIII Hiperkes dan KK
FK UNS.
3. Yth. Harninto, dr., MS,Sp.Ok Selaku pembimbing utama yang telah bersedia
mambantu dan meluangkan waktunya hingga selesainya Tugas Akhir ini.
4. Yth. Sri Hartati, Dra, Apth., SU Selaku pembimbing kedua yang telah
bersedia mambantu dan meluangkan waktunya hingga selesainya Tugas Akhir
ini.
5. Yth. Ari Dartoko, dr. Selaku HRD Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.
6. Yth. A.A.A Raka SKM, selaku Manajer Rumah Tangga dan sekaligus
pembimbing magang
7. Yth. Galih Yuris, ST. Selaku kepala seksi IPSRS Kasih Ibu Surakarta.
8. Para pelaksana IPSRS dan Sanitarian Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.
9. Ayah, Ibu serta kakak dan adik tercinta terimakasih atas dukungan dan doanya.
10. Teman-teman BEM FK UNS ”Bersatu dan Bersinar”, ”kos Sari”, Hiperkes
2008 atas dukungan dan semangatnya. Serta teman-teman yangtidak dapat
saya sebutkan satu-persatu.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan sehingga penulis tetap mengaharapkan kritik dan saran dmi kebaikan dan
sempurnanya Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi siapa
saja yang berkesempatan mambacanya.
Juli, 2011
Novia Ratnasari
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F. Pelaksanaan ..................................................................................... 31
B. Pembahasan ..................................................................................... 44
A. Simpulan ......................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................ 52
LAMPIRAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Rumah Sakit ................. ............ 27
Tabel 4. Uji Laboratorium Limbah Cair oleh Dewats dan NAB .................... 47
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
kota-kota besar semakin meningkat pendirian rumah sakit (RS). Sebagai akibat
kualitas efluen limbah rumah sakit tidak memenuhi syarat. Limbah rumah sakit
menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam limbah rumah sakit
termasuk demam typoid, kholera, disentri dan hepatitis sehingga limbah harus
tempat tidur. Hasil kajian terhadap 100 Rumah Sakit di Jawa dan Bali
perhari. Analisa lebih jauh menunjukkan produksi sampah (Limbah Padat) berupa
limbah domestic sebesar 76,8 persen dan berupa limbah infeksius sebesar 23,2
Sakit sebesar 376.089 ton per hari dan produksi air limbah sebesar 48.985,70 ton
per hari. Dari gambaran tersebut dapat dibayangkan betapa besar potensi Rumah
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pembuangan limbah yang berjumlah cukup besar ini paling baik jika dilakukan
tidak hanya menghasilkan limbah organik dan anorganik, tetapi juga limbah
infeksius yang mengandung logam berat, antara lain mercuri (Hg). (Arifin. M,
2008)
baik fisik, kimia dan biologi. Limbah Rumah Sakit bisa mengandung bermacam-
yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik
dll). Tentu saja dari jenis-jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen.
Limbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akan mengandung bahan-bahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
organik dan anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji
air kotor pada umumnya seperti BOD, COD, pH, mikrobiologik, dan lain-lain.
(Arifin. M, 2008)
lebih suka atau hanya dapat hidup dalam air. Jadi selalu ada resiko adanya agen
penyebab penyakit akibat agen pathogen pada manusia yang tersebar melalui air
dan ini sangat mungkin terjadi dalam skala yang luas, terutama pada sistem
distribusi air melalui pipa. Kondisi dimana organisme berbahaya bisa bertahan
suhu, tersedianya oksigen dan makanan, kandungan garam, rentang hidup dan
Suatu masalah serius mengenai higiene akan timbul bila air tercemar oleh
air buangan yang mengandung kotoran manusia atau hewan (atau oleh limbah
industri). Masalah ini akan lebih membahayakan lagi apabila air limbah masuk
dalam sistem distribusi air minum. Banyak orang terkena akibat kontaminasi
(walaupun umpamanya sistem distribusi tersebut kecil, jadi sangat lain bila hal ini
terjadi hanya pada sumur gali pribadi, kemungkinan beberapa keluarga saja yang
Banyak penyakit bisa menjangkiti manusia atau hewan melalui air, yang
dapat menampung agen penyebab penyakit untuk hidup didalamnya, dalam kurun
waktu tertentu. Di masa lalu, juga sekarang ini, wabah kolera menjangkiti
penduduk karena adanya bakteri-kolera dalam air minum. Wabah seperti itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
gejala menyerupai penyakit pratyphus) adalah penyakit yang sampai sekarang ini
paratypoid dan juga pada beberapa kasus kecil, mereka dapat menyebabkan diare
rumah sakit, setiap instalasi menghasilkan limbah rumah sakit yang berbentuk
padat, cair gan gas. Limbah dalam bentuk cair lebih berbahaya bagi lingkungan
karena dapat merusak tanah dan mencemari air tanah. Selain itu perlu
Oleh karena itu perlu diadakannya pengelolaan limbah cair rumah sakit
secara benar dan mendapatkan perhatian khusus. Agar limbah cair yang dibuang
dari rumah sakit ke lingkungan sesuai dengan baku mutu limbah cair. Sehingga
tidak merusak atau merugikan kesehatan dan kerusakan lingkungan sekitar rumah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
Apakah pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Kasih Ibu tahun 2011
sudah sesuai dengan peraturan tentang pengelolaan limbah kegiatan rumah sakit
yang ada?
C. Tujuan Penelitian
tahun 2011 sudah sesuai dengan peraturan tentang pengelolaan limbah cair
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Rumah Sakit Kasih Ibu tahun 2011 sudah sesuai dengan peraturan tentang
pengelolaan limbah cair kegiatan rumah sakit sehingga dapat dipakai sebagai
2. Manfaat Aplikatif
Ibu khususnya bagian Sanitarian atau Sanitasi Limbah untuk menjaga kualitas
keluaran limbah ke lingkungan,tetap sesuai baku mutu limbah cair agar tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Rumah Sakit
a. Definisi
terutama yang berasal dari aktivitas medis. Sampah rumah sakit dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu sampah medis dan sampah non medis.
b. Pelayanan
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) Pelaynan Medis
Dari semua pelayanan yang tersedia di rumah sakit diatas, selain output
nya adalah kesembuhan pada pasien, namun juga ada hasil samping dari
2. Limbah
a. Definisi
Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Jenis Limbah
Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat
berikut :
1) Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut
tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini memiliki
radio aktif.
yang tidak lagi diperlukan oleh institusi bersangkutan dan limbah yang
isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.
1) Limbah cair yang berasal dari rumah sakit adalah dari berbagai
rumah sakit. Dari sumber diatas, unit yang menghasilkan limbah cair
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
yang paling bnayak adalah dari unit laundry, dan kamar mandi rumah
suatu industri sudah aman bagi lingkungan atau tidak. Ada beberapa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
proses pembusukan
bahan buangan yang bersifat asam atau basa. Agar limbah tidak
dari pabrik cat, raksa dari industri perhiasan dan jenis logam
d) Fenol : salah satu bahan organic yang berasal dari industri tekstil,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan
kimia organik.
terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat
dan fosfor.
logam seperti Hg, Pb, dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi.
2008)
13
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna
1977:121)
(shvoong.com)
kita banyak yang bersifat hi-tech yang notabene mahal investasi, boros
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
kita sadari karena memang belum ada contoh sistem pengolahan limbah
jaminan kesanggupan dari proyek kalau bangunan yang kita bangun nanti
tidak berfungsi, maka dana yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit akan
pada tahun 1997 diberi kesempatan dan izin membangun IPAL sistem
IPAL sistem Dewats hasilnya jauh dibawah standart baku mutu yang
pada bakteri anaerobik dan aerobik. Untuk negara kita Indonesia yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
lebih cepat pula, yang berarti sistem pengolahan air limbah di negara
beriklim tropis harus lebih effisien dari negara yang tidak beriklim tropis.
(fromspring.Dewats.com)
berikut:
2) Pengolahan sekunder, anaerob dengan fixed bed reactor atau baffle reactor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
Pencernaan Anaerobik
Memisahkan Mineralisasi Pengendapan Pemindahan
padatan suspensi atau bahan mineral, Lumpur
organic yang larutan senyawa mengumpulkan
mudah organic, biogas dan menyalurkan
didegradasi diproduksi biogas
Pengolahan akhir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
1) Septic tank
ruangan ini. Di dalam ruang ini air limbah akan menjadi 3 bagian,
yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Septic tank susun (yang juga dikenal dengan baffle septic tank
atau baffle reactor) bukan sekedar septic tank yang ditambah kotak
a) Sedimentasi padatan
Lumpur/sludge.
19
(fromspring.Dewats.com)
3) Filter Anaerobik
prinsip yang berbeda dengan septic tank, karena system ini justru
surplus bakteri yang aktif. Bakteri tersebut bersna bakteri lapar akan
diam dan menempel pada partikel padat seperti pada dinding reactor
tempelan. (fromspring.Dewats.com)
aliran ini kandungan organik akan diuraikan oleh berbagai bakteri dan
20
(fromspring.Dewats.com)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
sypherus.
permukaan.
satu bulan sekali dengan cara memotong ranting yang sudah terlalu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
(fromspring.Dewats.com)
pengolahan secara alami. Kolam ini relatif dangkal (<1.0 m). yang
lapisan cairan. Pada kolam indicator ini diberikan ikan lele sebagai
indicator kehidupan air. Jika ikan masih hidup dan dalam keadaan baik,
(fromspring.Dewats.com)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
(fromspring.Dewats.com)
lahan, karena kolam stabilisasi memerlukan lahan yang cukup luas; maka
biasanya masih mempunyai lahan yang cukup. Sistem ini terdiri dari
4) Bak Klorinasi
6) Inlet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
Sistem ini terpilih untuk pengolahan air limbah rumah sakit di kota,
karena tidak memerlukan lahan yang luas. Kolam oksidasi dibuat bulat
atau elips, dan air limbah dialirkan secara berputar agar ada kesempatan
lebih lama berkontak dengan oksigen dari udara (aerasi). Kemudian air
dan lumpur. Selanjutnya air yang sudah jernih masuk ke bak klorinasi
13) Sludge Drying Bed ( tempat pengeringan lumpur, biasanya 1-2 petak).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
asam organik dan senyawa anorganik yang memerlukan klor lebih banyak
untuk proses oksidasinya. Oleh sebab itu sebelum effluent dialirkan ke bak
Sesuai dengan debit air buangan dari rumah sakit yang juga tergantung
dari besar kecilnya rumah sakit, atau jumlah tempat tidur, maka kontruksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit adalah batas maksimum limbah
memberikan aturannya sendiri. Yaitu tertuang dalam baku mutu limbah cair
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
B. Kerangka Pemikiran
Filter Anaerobic
Proses
Kerikil Horizontal
Kolam Indicator
Keluaran Limbah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yaitu suatu penelitian yang
B. Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Kasih Ibu Jalan Brigjen Slamet Riyadi nomor 404 Surakarta.
D. Sumber Data
1. Data Primer
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
2. Data Sekunder
Data sekunder ini diperoleh dari data-data yang dimiliki oleh Rumah
Sakit Kasih Ibu serta literature yang berkaitan tentang pengelolaan limbah
cair rumah sakit dan baku mutu limbah cair kegiatan rumah sakit.
1. Studi kepustakaan
teoritis yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Data ini bisa
didapat dari buku-buku teks, karya ilmiah, media masa maupun hasil
penelitian.
2. Observasi
terjadi di lapangan.
3. Dokumentasi
4. Wawancara
dengan narasumber
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
F. Pelaksanaan
2011 sampai dengan 4 Maret 2011 pada setiap hari kerja yaitu Senin - Sabtu,
mengenai :
6. Chlorinasi air.
G. Analisa Data
ketentuan yang ada yaitu Keputusan Mentri Lingkungan Hidup Baku Mutu
Sakit. Serta pedoman Rumah Sakit Indonesia yang diperoleh dari studi pustaka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Limbah cair yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu secara garis besar
dan berakibar buruk bagi lingkungan. Limbah cair tersebut seperti darah
rumah sakit, kamar mandi perkantoran, washtafel, unit dapur rumah sakit,
dan unit laundry rumah sakit. Seperti air bilasan cucian linen, air bilasan
mencuci bahan makanan, air cuci tangan, sisa makanan yang berkuah.
dialirkan dan dikelola dalam satu instalasi yaitu IPAL rumah sakit sistem
Dewats.
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
b. Laundry
c. Dapur
d. Laboratorium
e. Ruang perawatan
g. Radiologi
dalam jumlah yang relatif kecil. Untuk itu sbelum dibuang keselokan umum,
air buangan ini telah diproses dahulu agar tidak mencemari lingkungan,
Kasih Ibu telah menaruh perhatian yang serius terhadap upaya pengelolaan
kegiatan sanitasi Rumah Sakit Kasih Ibu sampah dan limbahnya dikelola oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
yang dlam hal ini dibantu oleh pihak ke Tiga yaitu ISS.
b. Seksi Pemeliharaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
a. Sistem DEWATS
b. Proses Pengelolaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
dengan tiba-tiba.
Pencernaan Anaerobik
Memisahkan Mineralisasi Pengendapan Pemindahan
padatan suspensi atau bahan mineral, Lumpur
organic yang larutan senyawa mengumpulkan
mudah organic, biogas dan menyalurkan
didegradasi diproduksi biogas
Pengolahan akhir
37
1) Septic tank
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
3) Filter Anaerobik
prinsip yang berbeda dengan septic tank, karena system ini justru
surplus bakteri yang aktif. Bakteri tersebut bersna bakteri lapar akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
masalah penyumbatan.
sypherus.
permukaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
satu bulan sekali dengan cara memotong ranting yang sudah terlalu
pengolahan secara alami. Kolam ini relatif dangkal (<1.0 m). yang
41
lapisan cairan. Pada kolam indicator ini diberikan ikan lele sebagai
indicator kehidupan air. Jika ikan masih hidup dan dalam keadaan baik,
APD (Alat Pelindung Diri) yang dipakai oleh para petugas sanitasi
atau pengolahan limbah cair adalah berupa sepatu boot, sarung tangan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
a. DEWATS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
5 pH - Potensiometri 7,42
b. Departemen kesehatan
7 Suhu ℃ SNI 06 29
B. Pembahasan
44
limbah cair rumah sakit. Rumah sakit haruss memiliki instalasi pengolahan
disekitarnya yang memenuhi persyaratan teknis, apabila belum ada atau tidak
Di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta tenaga pengelola limbah acair telah
dan peran serta dalam pengelolaan limbah cair rumah sakit. Rumah Sakit
Kasih Ibu Surakarta juga telah mengorganisir tenaga pengelola limbah cair
dengan baik, dengan adanya shift yang sebagian juga diserahkan pada pihak
a. DEWATS
b. Proses pengelolaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
penyimpangannya.
tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir dengan lancar, serta
d. Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran
46
BATAN.
bersangkutan.
Dalam hal ini rumah sakit kasih ibu telah memenuhi syarat dengan
Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta telah memiliki IPAL Dewats yang
berbagai proses dan tahap yaitu proses pada bak inlet. Settker atau septic
indicator. Setelah melalui enam proses tersebut baru air bisa dialirkan ke
setiap bulan sekali untuk swapantau dan minimal 3 bulan sekali uji petik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jadi hal tersebut masih belum
limbah cair di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta telah sesuai dengan factor
bahaya yang ada di dalam pengolahan limbah. Yaitu bakteri penyakit yang
terkandung dalam limbah cair. APD yang dikenakan yaitu topi, pakaian
pelindung full body, sepatu, sarung tangan dan masker saat bekerja. APD
a. DEWATS
Hasil uji terakhir yang dilakukan oleh pihak Dewats pada tanggal 12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
b. Departemen kesehatan
Tabel 5. Uji laboratorium limbah cair oleh departemen kesehatan dan NAB
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
sesuai atau tidak melebihi NAB adalah pengukuran COD, BOD, TSS, pH,
dan Suhu. Sedangkan untuk kadar Phospat dan Amonia masih tinggi, yaitu
dengan angka:
Kadar phospat dan Amonia tersebut diatas batas maksimal yang ada
yaitu air menjadi bau menyengat sehingga membuat keadaan tidak nyaman.
instalasi Dewats tidak sempurna. Dalam instalasi Dewats SOP yang ada
adalah pembersihan atau pengurasan lumpur aktif yang lama dengan lumpur
aktif yang baru penggantian harus dilakukan selama minimal 5 tahun sekali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
lumpur aktif di tiap baffle reaktor maupun anaerobic reactor. Serta juga
harus dilakukan penggantian batu pada kolam kerikil HGF yang seharusnya
diadakan penggantian batu selama lima tahun sekali. Namun hal ini belum
Dewats harus dihentikan sementara sehingga debit limbah yang masuk tidak
dapat ditampung dengan baik pada bak inlet. Untuk penggantian batu belum
Terkadang juga pada musim penghujan, dimana debit air hujan yang
sangat tinggi. Debit air pada lingkungan cukup tinggi, sehingga aliran air di
luar rumah sakit lebih tinggi dan masuk pada aliran Dewats. Ketika dalam
keadaan demikian air yang ada dalam kolam indikator bisa tercemar oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Simpulan
limbah cair Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta sebagai upaya pemenuhan baku
mutu limbah cair kegiatan rumah sakit, maka dapat diambil kesimpulan:
Namun ada bebrapa hal yang mesti perlu diperbaiki dan ditingkatkan kinerja
pengolahannya.
2. Proses pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta antara
limbah cair infeksius dan limbah non infeksius dijadikan dalam satu instalasi
3. Prinsip kerja yang dipakai dalam system Dewats adalah Pengolahan primer
dengan fixed bed reactor atau baffle reactor Pengolahan tersier, aerob/anaerob
4. Sebagai upaya menjaga kualitas keluaran air dari proses Dewats pada Rumah
Sakit Kasih Ibu Surakarta maka dilakukan pengukuran setiap satu tahun 2 kali,
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
oleh pihak Dewats. Dan hal ini belum sesuai, karena seharusnyan swapantau
5. Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta telah menyediakan Alat Pelindung Diri
yang lengkap dan memenuhi syarat,. Namun dalam prakteknya ada beberapa
tidak adanya panitia khusus K3RS yang bertindak sebagai pengawas lapangan.
sama-sama ada 2 point yang tidak sesuai atau bisa dikatakan melampaui batas
maksimum kadar indicator yaitu Amonia dan Phospat yaitu melebihi dari 0,1
mg/l dan 2,0 mg/l. sedangkan untuk indicator lainnya Suhu, pH, TSS, COD,
dan BOD telah sesuai dengan Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Rumah Sakit
B. Saran
memberikan saran yang mungkin dapat dijadikan bahan masukan, anatara lain:
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
2. Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta perlu menambah tenaga ahli K3RS sebagai
3. Perlu dilakukan pengurasan Baffle Reactor dan penggantian sludge yang lama
dengan baru karena dilihat dari pemakaian yang telah mencapai lebih dari 8
4. Perlu dilakukan penggantian batu-batu kerikil baru, karena yang lama sudah
menimbulkan bau yang tidak enak, juga mempengaruhi kualitas keluaran air
kualitas air limbah atau swapantau minimal 3 bulan sekali. Untuk menjaga air
rumah sakit agar tidak membuang sampah padat di dalam kloset. Bukan hanya
dalam bentuk tulisan, tapi juga himbauan lisan, visual maupun peraturan.
commit to user
53