Anda di halaman 1dari 3

MATERI DISKUSI RUU DKJ

Pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur
direncanakan akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2024 1. Pada fase awal, Istana
Negara dan 4 Kementerian akan dipindahkan pada tahun 2024 2. Presiden Joko Widodo
menyampaikan bahwa proses pemindahan ibu kota ini memerlukan waktu yang cukup
panjang, sekitar 15-20 tahun3.

Pada 2 tahun ke depan (mulai 2022 hingga 2045 4) akan dilakukan pemindahan tahap awal ke
Kawasan IKN atau K-IKN meliputi pembangunan infrastruktur utama seperti Istana
Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan, serta pemindahan Aparatur Sipil
Negara (ASN) tahap awal. Selain itu, tahap awal infrastruktur dasar untuk 500.000 penduduk
juga akan dibangun.

Meskipun pemindahan ibu kota mungkin memerlukan waktu yang lama, pembahasan RUU
DKJ (Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta) menurut satu pihak sangat penting
dan mendesak untuk memastikan transisi yang mulus dan efektif dari Jakarta sebagai ibu kota
negara menjadi DKJ. Selain itu, RUU DKJ juga penting untuk memastikan bahwa Jakarta
memiliki kerangka hukum yang jelas dan kewenangan yang tepat untuk menghadapi
tantangan dan peluang di masa depan. Pihak ini beralasan:
1. Pengaturan Status Jakarta dengan mencabut status ibu kota negara dari Jakarta dan
menetapkan Jakarta sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk memastikan bahwa
Jakarta memiliki status hukum yang jelas setelah pemindahan ibu kota.
2. Penunjukan Pemimpin yakni gubernur dan wakil gubernur DKJ oleh presiden (berbeda
dari praktik saat ini di mana gubernur dan wakil gubernur dipilih oleh rakyat).
3. Kewenangan Khusus kepada DKJ dalam bidang penanaman modal untuk memastikan
bahwa Jakarta dapat terus berkembang sebagai pusat ekonomi meskipun bukan lagi ibu
kota negara.
4. Penetapan Batas Wilayah dimana Jakarta tidak akan digabung dengan Bekasi, Depok, dan
Tangerang untuk memastikan kejelasan batas wilayah Jakarta.

Pandangan dan Sikap Fraksi


RUU DKJ diusulkan oleh beberapa pihak, salah satunya adalah Eks Ketua Umum Bamus
Betawi 1982, Zainuddin atau Haji Oding5. Usulan ini diajukan saat rapat dengar pendapat
umum (RDPU) tentang RUU DKJ oleh Badan Legislasi DPR RI pada 9 November 2023.

RUU DKJ adalah usulan inisiatif DPR RI yang bertujuan untuk mengubah status Provinsi
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menjadi Provinsi Daerah Khusus Jakarta, seiring dengan
perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. RUU ini disetujui oleh delapan fraksi,
yaitu Fraksi PDIP, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi NasDem, Fraksi Demokrat, Fraksi
PKB, Fraksi PAN, dan Fraksi PPP, dengan beberapa catatan6 7 8.
1
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220202/47/1495882/ini-alasan-di-balik-pemindahan-ibu-kota-negara-ke-nusantara
2
https://www.ikn.go.id/letak-ibu-kota-baru-indonesia-bernama-nusantara-ini-detail-lokasinya
3
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5214501/jokowi-pemindahan-ibu-kota-ke-ikn-nusantara-selesai-15-20-tahun
4
https://kabar24.bisnis.com/read/20220126/15/1493665/catat-jadwal-dan-tahapan-pemindahan-ibu-kota-baru-nusantara-hingga-2045
5
https://metro.tempo.co/read/1807182/inilah-pengusul-ruu-dkj-gubernur-ditunjuk-presiden-yang-tuai-polemik
6
https://www.antaranews.com/berita/3854586/badan-legislasi-dpr-setujui-ruu-daerah-khusus-jakarta
7
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1664518-ruu-daerah-khusus-jakarta-akhirnya-disetujui-inisiatif-baleg-dpr
8
https://www.merdeka.com/politik/delapan-partai-setuju-ruu-daerah-khusus-jakarta-jadi-usul-inisiatif-dpr-cuma-pks-yang-menolak-57998-
mvk.html
Hanya Fraksi PKS yang menolak RUU ini dengan alasan bahwa RUU ini terkesan tergesa-
gesa, tidak melibatkan masyarakat Jakarta, dan tidak sesuai dengan semangat otonomi
daerah9 10. Salah satu poin kontroversial dalam RUU DKJ adalah mengenai mekanisme
pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta yang ditunjuk oleh
Presiden dengan memperhatikan usul dari DPRD Provinsi Jakarta. Berbeda dengan saat ini
yakni dipilih melalui pilkada.

RUU DKJ juga menetapkan bahwa Provinsi Daerah Khusus Jakarta berkedudukan sebagai
pusat perekonomian nasional, kota global, dan kawasan aglomerasi, yang berfungsi sebagai
pusat perdagangan, layanan jasa, dan kegiatan bisnis nasional, regional, dan global. RUU
DKJ saat ini masih dalam tahap pembahasan di DPR RI dan belum menjadi undang-undang.
RUU ini diharapkan dapat diselesaikan sebelum batas waktu yang ditentukan oleh UU
Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara yaitu 15 Februari 2024. RUU ini dianggap
penting untuk mengatur keseimbangan antara Jakarta sebagai kota global dan Nusantara
sebagai ibu kota negara.

Fraksi Sikap Catatan


PDIP Menyetujui11 RUU mengakomodasi kepentingan dan aspirasi masyarakat Jakarta
12
dan memperhatikan prinsip otonomi daerah
Golkar Menyetujui RUU mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan politik dari
perubahan status Jakarta serta memastikan kesejahteraan dan
perlindungan bagi masyarakat Jakarta
Gerindra Menyetujui RUU menjaga keutuhan dan kedaulatan negara serta menghormati
hak-hak dasar masyarakat Jakarta sebagai warga negara
NasDem Menyetujui RUU mengatur mekanisme pengangkatan Gubernur dan Wakil
Gubernur Daerah Khusus Jakarta secara demokratis, transparan,
dan akuntabel, serta melibatkan partisipasi masyarakat Jakarta
Demokrat Menyetujui RUU menjamin keberlangsungan pembangunan dan pelayanan
publik di Jakarta juga memperkuat sinergi antara pemerintah pusat
dan daerah
PKB Menyetujui RUU ini harus memperjelas peran dan fungsi Jakarta sebagai pusat
perekonomian nasional, kota global, dan kawasan aglomerasi, serta
mempertahankan nilai-nilai kebhinekaan dan keagamaan di Jakarta
PAN Menyetujui RUU mempertegas kewenangan dan tanggung jawab pemerintah
pusat dan daerah dalam mengelola Jakarta dan memastikan
keterlibatan dan keseimbangan antara semua pemangku
kepentingan di Jakarta
PPP Menyetujui RUU memperhatikan aspek-aspek historis, budaya, dan sosial dari
Jakarta, juga memperkuat identitas dan karakteristik Jakarta sebagai
ibu kota negara
PKS Menolak 13 14 Terkesan tergesa-gesa, tidak melibatkan masyarakat Jakarta, dan
tidak sesuai dengan semangat otonomi daerah. RUU DKJ tidak
perlu dibuat karena Jakarta masih layak menjadi ibu kota negara

Mengapa RUU DKJ Harus Ditolak

9
https://tirto.id/ruu-daerah-khusus-jakarta-jadi-usulan-dpr-siapa-penggagasnya-gS4t
10
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1664574-isi-draft-ruu-daerah-khusus-jakarta-yang-gubernur-dan-wagub-ditunjuk-presiden
11
https://www.antaranews.com/berita/3854586/badan-legislasi-dpr-setujui-ruu-daerah-khusus-jakarta
12
https://www.kompas.tv/nasional/466563/ruu-daerah-khusus-jakarta-jadi-usul-inisiatif-dpr-pks-tak-setuju-gubernur-dipilih-presiden
13
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/05/14091591/8-fraksi-sepakat-ruu-daerah-khusus-jakarta-jadi-usul-inisiatif-dpr-hanya-pks
14
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1664574-isi-draft-ruu-daerah-khusus-jakarta-yang-gubernur-dan-wagub-ditunjuk-presiden
1. Mekanisme Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta akan dipilih
langsung oleh presiden15. Pemilihan kepala daerah tidak langsung, dinilai oleh tidak
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Pasal 18 Ayat 4. Aspek pengawasan dan loyalitas
kepala daerah juga dikhawatirkan lebih “takut” kepada Presiden, dibanding loyal kepada
rakyat.
2. Partisipasi Masyarakat dimana penyusunan RUU DKJ tidak melibatkan partisipasi
masyarakat16. Sehingga memunculkan pertanyaan, apakah kebijakan yang diambil
mencerminkan kepentingan dan aspirasi masyarakat.
3. Pembahasan Terburu-buru dimana ekanisme pembahasan RUU yang dinilai singkat,
dan melewatkan unsur-unsur penting di Jakarta sebagai stakeholders terkait.
4. Keberlanjutan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Jakarta masih layak untuk menjadi
Ibu Kota Negara. Faktor-faktor yang dianggap “beban” bagi Jakarta, dapat didiskusikan
penataannya dengan pemerintah provinsi/kota daerah penyangga.
5. Pembahasan Setelah Pemilu 202417 sebaiknya ditunda hingga setelah Pemilu 2024
karena klausul gubernur Jakarta dipilih presiden mencoreng demokrasi dan hak
masyarakat.
6. Kemunduran Demokrasi karena sistem demokrasi representasi politik rakyat sangat
penting ketika rakyat memilih Kepala Daerah.
7. Mengkhianati Reformasi karena mengamputasi hak pilih warga Jakarta.
Sikap terhadap RUU DKJ:
1. Mengancam hak demokrasi dan otonomi daerah warga Jakarta dimana selama ini dapat
memilih gubernur dan wakil gubernur melalui pilkada.
2. Tidak melibatkan partisipasi dan aspirasi masyarakat Jakarta sebagai pemangku
kepentingan utama dalam pengelolaan Jakarta.
3. Tidak mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan politik dari perubahan status
Jakarta yang dapat berpengaruh pada kesejahteraan dan perlindungan masyarakat Jakarta.
4. Tidak sesuai dengan semangat reformasi 1998 yang menghendaki adanya desentralisasi
dan demokratisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
5. Tidak perlu dibuat karena Jakarta masih layak menjadi ibu kota negara yang memiliki
peran dan fungsi strategis sebagai pusat perekonomian nasional, kota global, dan kawasan
aglomerasi.

15
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/viewFile/3486/1100
16
https://nasional.tempo.co/read/1806419/6-poin-penting-ruu-dkj-yang-perlu-diketahui
17
https://www.metrotvnews.com/read/kM6Cay0X-nasdem-usul-ruu-dkj-dibahas-setelah-pemilu-2024

Anda mungkin juga menyukai