Anda di halaman 1dari 6

َّ ِ‫الر ْح َمن‬

ِ‫الر ِح ْي ِم‬ َّ ‫للا‬ ِ ِ ‫ِب ْسـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ‬


ِِ ‫ـم‬

Dauroh Al Fatihah Qiroat Imam ‘Aashim Riwayat Hafs dari jalur Imam Syatibiyyah
‫َ ُ ه‬
Oleh Ustadz Ilham Waliudin ‫َح ِافظه اّٰلل‬

Muqoddimah

Allah ‫ ﷻ‬berfirman :
“Orang-orang yg telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yg beriman kepadanya..” (QS. Al
Baqarah : 121)

Alasan mengapa harus memperbaiki bacaan Al Fatihah


• Karena Al Fatihah merupakan surat yg penting di pelajari, pahami & perbaiki bacaan nya
• Surat Al Fatihah merupakan Rukun Shalat, yg mana sebagian Ulama berpendapat bahwa barangsiapa yg bacaan Al Fatihahnya tidak
benar maka shalatnya Tidak Sah.

Sebelum memulai membahas Surat Al Fatihah, Ustadz memulainya dengan menjelaskan Cara membaca Isti’adzah, Basmallah & Awal
Surat serta Cara menyambung 2 Surat.
Cara membaca Isti’adzah, Basmallah & Awal Surat ada 4, yaitu :
1. Dipisah semuanya (Cara ini yg lebih utama)
2. Menyambung Isti’adzah dengan Basmallah
3. Menyambung Basmallah dengan awal surat
4. Disambung semuanya

Cara menyambung 2 surat (Akhir Surat, Basmallah & Awal Surat) ada 3, yaitu :
1. Dipisah semuanya (Cara ini yg lebih utama)
2. Menyambung Basmallah dengan awal surat
3. Disambung semuanya

Adapun Cara menyambung 2 surat yg salah yaitu menyambung akhir surat dengan Basmallah, karena di khawatirkan Basmallah dianggap
menjadi bagian dari surat sebelumnya.

Yang perlu diperhatikan ketika menyambungkan (me-washal-kan) bacaan, wajib membaca Harakat akhir dari kata yg akan disambung.
Perhatikan contoh !
َْ ْ ‫الر ِّب ْال ٰع َلم‬ ‫ْ َ ُ ه‬ ‫ه‬ َّ َ ‫َ ُ ْ ُ ه‬
َّ ‫الش ْي َطان‬
(‫ي‬ ِ ِ ِ ‫) ٱلح ْمد‬
َّ ‫ّٰلل‬ ( ‫الر ْح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح ٰمن‬
ِ ِ ‫) ِب ْس ِم‬
َّ ‫اّٰلل‬ ( ‫الر ِج ْي ِم‬ ِ ‫اّٰلل ِمن‬
ِ ‫) أعوذ ِب‬
Harakat akhirnya dibaca ketika Washal Harakat akhirnya dibaca ketika Washal

Allah ‫ ﷻ‬berfirman :
“.. dan bacalah Al-Qur’an itu dengan Tartil (perlahan-lahan).” (QS. Muzammil : 4)

Para Ulama membagi Ritme / Tempo didalam membaca Al – Qur’an menjadi 3, yaitu :
1. Tahqiq : Membaca Al-Qur’an dengan tempo lambat (dalam proses belajar mengajar)
2. Tadwir : Membaca Al-Qur’an dengan tempo sedang (biasanya dalam shalat fardhu)
3. Hadr : Membaca Al-Qur’an dengan tempo cepat (biasanya dalam shalat tarawih)
Apabila membaca Al-Qur’an menggunakan Ritme bacaan Hadr, tetap harus menjaga Tajwid serta Makhorijul & Sifatul huruf nya
Hendaknya tidak mencampurkan ritme bacaan ketika membaca Al-Qur’an, terutama ketika shalat.

Dari Utsman Bin Affan, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :


“Sebaik-baik kalian adalah yg belajar Al-Qur’an & yg mengajarkan nya.” (HR. Al Bukhari)

Rasulullah ‫ ﷺ‬juga bersabda :


“Orang yg mahir membaca (dan menghafal) Al-Qur’an Bersama para malaikat yg mulia lagi taat. Orang yg membaca Al-Qur’an dengan
terbata-bata lagi sulit mendapatkan 2 pahala.” (HR.Muslim)

1
Isti’adzah

Para Ulama berbeda pendapat terkait Hukum membaca Isti’adzah sebelum membaca Al-Qur’an menjadi 2
pendapat, yaitu :
1. Wajib
Ulama yg mengatakan Wajib, berdasarkan dalil QS. An – Nahl ayat 98 yg berbunyi :
َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ
َّ ‫ٱلش ْي َط َٰ ن‬
‫ٱلر ِج ِيم‬ ‫ٱّلل ِمن‬
ِ ‫ف ِإذا قرأت ٱلقرءان فٱست ِعذ ِب‬
“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al – Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari
setan yg terkutuk”
ْ َ ْ َ
Kata ( ‫ ) فٱست ِعذ‬merupakan Fi’il Amr (Kata Perintah) dan ketika didahului oleh huruf Faa’ ( ‫) ف‬, maka perintah
tersebut sangat ditekankan sehingga hal tersebut lah yg menjadi alasan di wajibkan membaca Isti’adzah sebelum
membaca Al-Qur’an.

2. Sunnah
ْ َ ْ َ
Adapun Ulama yg mengatakan hal tersebut Sunnah berpendapat bahwa meskipun kata ( ‫ ) فٱست ِعذ‬merupakan
Fi’il Amr, tetapi tidak sampai menjadikan hal tersebut Wajib. Dan pendapat ini yg diyakini oleh Ustadz (Narasumber
‫َ َ ُ ه‬
- Ustadz Ilham Waliudin ‫)ح ِافظه اّٰلل‬

Lafadz Isti’adzah
َّ َ ‫َ ُ ْ ُ ه‬
َّ ‫الش ْي َطان‬
‫الر ِج ْي ِم‬ ِ ‫اّٰلل ِمن‬
ِ ‫أعوذ ِب‬
Point – point yg harus diperhatikan terkait Isti’adzah :
ُ َُْ
1. ( ‫) أعوذ‬ Huruf pertama Hamzah ( ‫ & ) ء‬huruf kedua ‘Ain ( ‫) ع‬, perhatikan makhroj nya
Kesalahan: Membaca Hamzah ( ‫ ) ء‬/ ‘Ain ( ‫ ) ع‬pada keduanya
ُ َُ
2. ( ‫) أع ْوذ‬ Memonyongkan bibir ketika mengucapkan huruf yg berharakat Dhammah ( ‫) ﹸ‬
Kesalahan : Tidak memonyongkan bibirnya pada huruf – huruf yg berharakat Dhammah ( ‫) ﹸ‬
‫ه‬
3. ( ‫اّٰلل‬
ِ ‫) ِب‬ Huruf Baa’ ( ‫ ) ب‬berharakat Kasrah, jadi dibacanya dengan “Billahi”
Kesalahan : Membaca nya dengan “Bellahi”
ْ َ َّ َ
4. ( ‫ان‬
ِ ‫) ِمن الشيط‬ Tidak memonyongkan bibir pada huruf Syiin ( ‫) ش‬
َ ْ َّ
Pada kata ( ‫ان‬
ِ ‫ ) الشيط‬terdapat sifat Lin, jadi tidak me-Nabroh-kan bacaan nya
Tidak memonyongkan bibir pada huruf Tho’ ( ‫) ط‬
Kesalahan : Memonyongkan bibir pada huruf Syiin ( ‫) ش‬
َ ْ َّ
Me-Nabroh-kan bacaan nya pada kata ( ‫ان‬ ِ ‫) الشيط‬, seakan menjadi ( ‫) ي‬
Memonyongkan bibir pada huruf Tho’ ( ‫) ط‬
5. ( ‫الر ِج ْي ِم‬
َّ ‫) ن‬
ِ Tidak boleh berlebihan dalam mentakrirkan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
Kesalahan : Berlebihan dalam mentakrirkan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
6. ( ‫الر ِج ْي ِم‬
َّ ‫) ن‬
ِ Makhroj huruf Jiim ( ‫ ) ج‬di tengah lidah, tidak sama dengan huruf Zay ( ‫) ز‬
Kesalahan : Pelafalannya menggunakan huruf Zay ( ‫) ز‬, makhrojnya di ujung lidah

*Nabroh yaitu menekan bacaan pada huruf sehingga suaranya lebih tinggi dari huruf lainnya

2
Al Fatihah

‫ه‬
‫الر ْح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح ٰمن‬
ِ ِ ‫ِب ْس ِم‬
َّ ‫اّٰلل‬

Point – point yg harus diperhatikan :


‫ه‬
ِ ‫) ِب ْس ِم‬
1. ( ‫اّٰلل‬ Huruf Baa’ ( ‫ ) ب‬berharakat Kasrah, jadi dibacanya dengan “Bismillah”
Kesalahan : Membaca nya dengan “Besmillah”
2. ( ‫الرح ٰم ِن‬
َّ )ْ Tidak berlebihan dalam mentakrirkan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
Me-Nabroh-kan huruf Ro’ ( ‫ ) ر‬karena bertanda Tasydiid ( ‫) ﹼ‬
Kesalahan : Berlebihan dalam mentakrirkan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
Tidak me-Nabroh-kan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
ْ
3. ( ‫الرح ْي ِم‬
َّ ) Tidak berlebihan dalam mentakrirkan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
Me-Nabroh-kan huruf Ro’ ( ‫ ) ر‬karena bertanda Tasydiid ( ‫) ﹼ‬
Kesalahan : Berlebihan dalam mentakrirkan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
Tidak me-Nabroh-kan huruf Ro’ ( ‫) ر‬

َْ ْ ‫الر ِّب ْال ٰع َلم‬ ‫ْ َ ُ ه‬


‫ي‬ ِ ِ ِ ‫ٱلح ْمد‬
َ ‫ّٰلل‬

Point – point yg harus diperhatikan :


ُ َ ْ
1. ( ‫) ٱلح ْمد‬ Huruf Lam ( ‫ ) ل‬bersifat Tawasuth, tidak berlebihan saat mengalir & tertahannya
Huruf Lam ( ‫ ) ل‬tidak memiliki sifat Qolqolah, jadi tidak memantul saat Sukun
Huruf Ha’ ( ‫ ) ح‬pelafalan nya lembut, tidak sama dengan huruf Haa ( ‫) ه‬
Kesalahan : Berlebihan dalam menahan / mengalirkan huruf Lam ( ‫) ل‬
Memantulkan huruf Lam ( ‫) ل‬
Mengucapkannya dengan pelafalan huruf Haa ( ‫) ه‬
‫ه‬
2. ( ‫ّٰلل‬
ِ ِ) Pada kata “Allah” terdapat Mad, maka dibaca 2 harakat
Kesalahan : Membaca “Allah” lebih dari 2 harakat
3. ( ‫ي‬
َ ْ َ ْ
ْ ‫) ال ٰعل ِم‬ Huruf Lam ( ‫ ) ل‬bersifat Tawasuth, tidak berlebihan saat mengalir & tertahannya
Huruf ‘Ain ( ‫ ) ع‬berbeda pelafalan nya dengan huruf Hamzah ( ‫) ء‬
Huruf Nuun ( ‫ ) ن‬bersifat Tawasuth & membuka mulut ketika mengucapkan nya
Kesalahan : Berlebihan dalam menahan / mengalirkan huruf Lam ( ‫) ل‬
Membaca nya dengan menggunakan Hamzah ( ‫) ء‬
Berlebihan dalam menahan / mengalirkan huruf Nuun ( ‫ & ) ن‬menutup mulut
ketika mengucapkan nya (sehingga terdengar seperti huruf Miim)

*Didalam Qiroat Imam ‘Aashim Riwayat Hafs dari jalur Imam Syatibiyyah, Basmallah merupakan bagian dari Surat Al - Fatihah

3
َّ ‫ٱلر ْح ٰمن‬
‫الر ِح ْي ِم‬ َّ
ِ
Point – point yg harus diperhatikan :
ْ َّ )
1. ( ‫ٱلرح ٰم ِن‬ Dibaca “Arrahman”
Kesalahan : Membacanya “Orrahman”

2. ( ‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ) Tidak berlebihan dalam mentakrirkan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
Me-Nabroh-kan huruf Ro’ ( ‫ ) ر‬karena bertanda Tasydiid ( ‫) ﹼ‬
Kesalahan : Berlebihan dalam mentakrirkan huruf Ro’ ( ‫) ر‬
Tidak me-Nabroh-kan huruf Ro’ ( ‫) ر‬

ِّ
‫ٰم ِل ِك َي ْو ِم الد ْي ِن‬
Point – point yg harus diperhatikan :
1. ( ‫) ٰم ِل ِك‬ Tidak tergesa – gesa di dalam membacanya
Kesalahan : Tergesa – gesa di dalam membacanya
2. ( ‫) ي ْو ِم‬
َ Memiliki sifat Lin, sehingga pengucapan nya tidak di Nabroh-kan
Menyempurnakan huruf Waw ( ‫ ) و‬didalam memonyongkan nya
Kesalahan : Me-nabroh di dalam membacanya (sehingga terkesan huruf Waw bertasydid)
Tidak menyempurnakan pelafalan huruf Waw ( ‫) و‬

ُْ ْ ‫اك َن ْس َتع‬
‫ي‬
َ َّ َ ُ ُ ْ َ َ َّ
‫ِإياك نعبد و ِإي‬
ِ
Point – point yg harus diperhatikan :
َ َّ
1. ( ‫) ِإياك‬ Huruf Yaa’ ( ‫ ) ي‬bertanda tasydiid maka dibaca dengan me-nabroh-kan nya
Huruf Hamzah ( ‫ ) ء‬bertanda Kasrah ( ‫ ) ﹺ‬maka dibaca “Iyyaaka”
Kesalahan : Tidak me-nabroh-kan di dalam membacanya
Dibaca dengan “Eyyaaka”
ُ َ
2. ( ‫) ن ْع ُبد‬ Huruf ‘Ain ( ‫ ) ع‬bersifat Tawasuth, tidak berlebihan saat mengalir & tertahannya
Kesalahan : Berlebihan dalam menahan / mengalirkan huruf ‘Ain ( ‫) ع‬
َ َّ َ
3. ( ‫) و ِإياك‬ Huruf Yaa’ ( ‫ ) ي‬bertanda tasydiid maka dibaca dengan me-nabroh-kan nya
Kesalahan : Tidak me-nabroh-kan di dalam membacanya
4. ( ‫ي‬
ُ ْ َ َ
ْ ‫) ن ْست ِع‬ Huruf Nuun ( ‫ ) ن‬pada awal surat tidak dibaca tebal, dibaca dengan “Nasta’in”
Huruf ‘Ain ( ‫ ) ع‬berbeda pelafalan nya dengan huruf Hamzah ( ‫) ء‬
Kesalahan : Huruf Nuun ( ‫ ) ن‬dibaca tebal menjadi “Nosta’in”
Membaca nya dengan menggunakan Hamzah ( ‫) ء‬

4
َ ْ َ َ ِّ َ ْ
‫الِّصاط ال ُم ْست ِق ْي َم‬ ‫ِإه ِدنا‬
Point – point yg harus diperhatikan :
َ ْ
1. ( ‫) ِإه ِدنا‬ Huruf Hamzah ( ‫ ) ء‬berharakat kasrah, dibaca “Ihdina”
Huruf Haa ( ‫ ) ه‬pelafalan nya tidak lembut, tidak sama dengan huruf Ha’ ( ‫) ح‬
Huruf Nuun ( ‫ ) ن‬dibaca tipis, dibaca “Ihdina”
Kesalahan : Huruf Hamzah ( ‫ ) ء‬dibaca dengan “Ehdina”
Mengucapkannya dengan pelafalan huruf Ha’ ( ‫) ح‬, dibaca lembut
Huruf Nuun ( ‫ ) ن‬dibaca tebal, dibaca dengan “Ihdino” (karena terbawa huruf berikutnya)
َ ) َ ِّ
2. ( ‫الِّصاط‬ Tidak memonyongkan bibir ketika melafalkan huruf Shood ( ‫) ص‬
Makhroj huruf Shood ( ‫ ) ص‬dibaca jelas, berbeda dengan huruf Siin ( ‫) س‬
Kesalahan : Memonyongkan bibir ketika melafalkan huruf Shood ( ‫) ص‬
Melafalkannya dengan pelafalan huruf Siin ( ‫) س‬
َ ْ
3. ( ‫) ال ُم ْست ِق ْي َم‬ Makhroj huruf Qoof ( ‫ ) ق‬dibaca jelas, berbeda dengan huruf Kaaf ( ‫) ك‬
Huruf Qoof ( ‫ ) ق‬tidak bertasydid, dibaca dengan tidak menahannya seolah bertasydid
Kesalahan : Melafalkannya dengan pelafalan huruf Kaaf ( ‫) ك‬
Mentasydid huruf Qoof ( ‫) ق‬

َّ َ َ ْ ْ َ َ
َْ ْ ‫الضآ ِّل‬ ُ ْ ْ َ َ َ َْ َّ َ َ
‫ِصاط ال ِذ ْي َن أن َع ْمت َعل ْي ِه ْم غ ْ ِي ال َمغض ْو ِب علي ِهم وَل‬
‫ال‬
‫ي‬ ِ
Point – point yg harus diperhatikan :
َ َ
1. ( ‫ِصاط‬ ِ ) Makhroj huruf Shood ( ‫ ) ص‬dibaca jelas, berbeda dengan huruf Siin ( ‫) س‬
Huruf Thoo’ ( ‫ ) ط‬dibaca tebal, tidak dibaca dengan huruf Taa’ ( ‫ ) ت‬yg ditebalkan
Kesalahan : Melafalkannya dengan pelafalan huruf Siin ( ‫) س‬
Dibaca dengan huruf Taa’ ( ‫ ) ت‬yg ditebalkan
َ ْ َّ
2. ( ‫) ال ِذين‬ Makhroj huruf Dzaa’ ( ‫ ) ذ‬dibaca jelas, tidak dibaca dengan pelafalan lainnya ( ‫ ز‬/ ‫ ج‬/ ‫) د‬
Kesalahan : Dibaca dengan pelafalan huruf ( ‫ ز‬/ ‫ ج‬/ ‫) د‬
َ َْ
3. ( ‫) أن َع ْمت‬ Huruf Nuun ( ‫ & ) ن‬Miim ( ‫ ) م‬bersifat Tawassuth, diantara tertahan dan mengalirnya suara
Kesalahan : Berlebihan didalam mengalirkan / menahan huruf Nuun ( ‫ & ) ن‬Miim ( ‫) م‬
ََ
4. ( ‫) عل ْي ِه ْم‬ Dibaca dengan “Alaiyhim”
ْ َ ) memiliki sifat Lin, tidak dibaca Nabroh
Kata ( ‫ل‬َ
Kesalahan : Dibaca dengan “Alaeyhim”
Me-nabroh-kan kata ( ‫ل‬ َْ)
َ
5. ( ‫ي‬
َْ
ِ ‫)غ‬ Dibaca dengan “Ghoiri”
Kesalahan : Dibaca dengan “Eughoiri”
ُ ْ ْ
6. ( ‫) ال َمغض ْو ِب‬ Huruf Miim ( ‫ ) م‬dibaca tipis, dibaca dengan “Maghdhuubi”
Huruf Ghoin ( ‫ ) غ‬tidak di qolqolahkan (Dipantulkan)
Huruf Dhood ( ‫ ) ض‬dibaca tebal, tidak dibaca dengan huruf Da’ ( ‫ ) د‬yg ditebalkan
Kesalahan : Huruf Miim ( ‫ ) م‬dibaca tebal, dibaca dengan “Moghdhuubi”
Memantulkan huruf Ghoin ( ‫) غ‬
Dibaca dengan huruf Da’ ( ‫ ) د‬yg ditebalkan

5
ََ
7. ( ‫) عل ْي ِه ْم‬ Dibaca dengan “Alaiyhim”
ْ َ ) memiliki sifat Lin, tidak dibaca Nabroh
Kata ( ‫ل‬َ
Kesalahan : Dibaca dengan “Alaeyhim”
Me-nabroh-kan kata ( ‫ل‬ َْ)
َ
َ ْ ِّ َّ
ْ ‫) وَل الضآ ل‬ ََ
8. ( ‫ي‬ Huruf Lam ( ‫ ) ل‬dibaca tipis, dibaca dengan “Waladh”
Memberatkan bacaan ketika akan masuk ke huruf Dhood ( ‫) ض‬
Huruf Dhood ( ‫ ) ض‬dibaca tebal, tidak dibaca dengan huruf Da’ ( ‫ ) د‬yg ditebalkan
Me-nabroh-kan huruf Lam ( ‫ ) ل‬yg bertasydid & tidak berlebihan dalam me-nabroh-kan nya
Kesalahan : Huruf Lam ( ‫ ) ل‬dibaca tebal, dibaca dengan “Walodh”
Tidak memberatkan bacaan ketika akan masuk ke huruf Dhood ( ‫) ض‬
Dibaca dengan huruf Da’ ( ‫ ) د‬yg ditebalkan
Tidak me-nabroh-kan huruf Lam ( ‫ ) ل‬yg bertasydid / berlebihan dalam me-nabroh-kan nya

Anda mungkin juga menyukai