NIM :0314233069 Matkul :Psikologi Tugas Mereview film yang bersangkutan dengan psikolog
Review Film
Judul Film KETIKA BERHENTI DISINI
Pecipta Film Umay Shahab [sutradara] Umay Shahab [produser] Alim Sudio Umay Shahab [penulis] Alim Sudio Umay Shahab [skenario] Pembahasan kecanduan teknologi sekaligus kesiapan menghadapi kehilangan tiba-tiba. Tahun Terbit 27 Juli 2023 [indonesia] Pemeran Prilly Latuconsina [dita] Bryan Domani Angga Yunanda Marshel Widianto Iqbal Ramadhan Rachel Amanda Valeria Stahl Indra Brasco Wina Marino Sartrya Ghozali Jourdy Pranata Cut Mini Theo Ari Irham Refal Hady Sal Priadi Santana Lutesha Pendahuluan Dita tidak sengaja bertemu dengan seorang arsitek bernama Edison Kartasasmita dan mulai menjalin hubungan dengannya.
Hingga akhirnya tidak terasa jika kisah
cinta mereka telah berjalan sampai 4 tahun. Hingga pada akhirnya Dita merasakan hubungan itu hanya berjalan di tempat dan muncul rasa menuntut.
Pertengkaran pun terjadi tetapi siapa
sangka, Ed mengalami kecelakaan mobil lalu meninggal. Atas peristiwa tersebut, rasa bersalah terus menyelimuti Dita dan membawa duka mendalam di hatinya. Tujuan belajar mengikhlaskan ketika kehilangan, bagaimana caranya kita untuk bisa menerima dan menghadapi kenyataan dengan lapang dada Pembahasan Ya udah lah buk klw bgtuh iya yan Brp sw ibuk? kecanduan teknologi sekaligus kesiapan menghadapi kehilangan tiba-tiba. Dita tidak sengaja bertemu dengan seorang arsitek bernama Edison Kartasasmita dan mulai menjalin hubungan dengannya.
Hingga akhirnya tidak terasa jika kisah
cinta mereka telah berjalan sampai 4 tahun. Hingga pada akhirnya Dita merasakan hubungan itu hanya berjalan di tempat dan muncul rasa menuntut.
Pertengkaran pun terjadi tetapi siapa
sangka, Ed mengalami kecelakaan mobil lalu meninggal. Atas peristiwa tersebut, rasa bersalah terus menyelimuti Dita dan membawa duka mendalam di hatinya. belajar mengikhlaskan ketika kehilangan, bagaimana caranya kita untuk bisa menerima dan menghadapi kenyataan dengan lapang dada. Dita, seorang desainer grafis dengan idealisme tinggi, yang memiliki rasa takut akan kegagalan dipertemukan dengan Ed, seorang arsitek. Pertemuan yang diawali salah paham, berujung pada perbincangan hangat. Dua manusia yang serupa tapi tak sama bersatu. Empat tahun sejak pertemuan pertama mereka, Dita merasa hubungan mereka jalan di tempat, tanpa disadari dita selalu menuntut ed seperti apa yang dia inginkan, namun akhirnya Ed mengalami kecelakaan dan meninggal. Dita terpukul dan dihinggapi rasa bersalah. Dua tahun kemudian, Dita berusaha melupakan segalanya tentang Ed dan mencoba menjalani kehidupannya yang baru bersama Ifan, sahabat nya sejak kecil yang sekarang menjadi kekasihnya. Tak lama berselang Dita justru mendapatkan sebuah kacamata ‘LOOK’ dengan tekhnologi Augmented Reality (AR) yang bisa menghadirkan sosok Ed, persis sama seperti nyata. Akankah Dita kembali menerima kehadiran Ed atau bertahan bersama Ifan? " BEAUTY LIFESTYLE BJTV QUIZ GLOSSARY REVIEW Review Film: Ketika Berhenti di Sini, Cerita tentang Kehilangan, Perpisahan, & Perjalanan Baru EDITORS REVIEW Alvionita Rani 27 Jul 2023 0 komentar Perpisahan, kehilangan, dan kematian adalah momen yang paling sulit untuk dilupakan, at least untuk saya pribadi. Namun, sejak membaca sinopsis Ketika Berhenti di Sini yang mengangkat konsep AI, saya akhirnya memutuskan untuk menontonnya di bioskop.
Buat kamu yang masih ragu, mungkin
ulasan ini bisa membantumu.
Sinopsis
Dita (Prilly Latuconsina), seorang creative
designer yang sedang mencoba hidupnya kembali pasca kematian ayahnya. Ia bahkan nyaris tidak memiliki tujuan apa- apa lagi, dan memilih untuk hidup seperti robot. Makan, ke kampus, menggambar, bertemu teman, on repeat. Ya, Dita memang belum bisa menerima kematian itu karena ia dihantui rasa bersalah. Beruntung ada Ifan (Refal Hady), Untari (Lutesha), dan Awan (Sal Priadi), yang selalu menemaninya.
Hidup Dita yang flat tiba-tiba menjadi
berubah sejak pertemuannya dengan Edi (Bryan Domani). As expected, keduanya saling jatuh cinta, Dita pun kembali menemukan kebahagiaanya.
Empat tahun berjalan, hubungan mereka
ternyata semakin renggang. Nahasnya, saat sedang bertengkar hebat, Edi meninggal karena sebuah kecelakaan. Dita lagi-lagi harus menghadapi trauma akan kematian untuk kedua kalinya.
As time goes by, Dita mendapatkan sebuah
kacamata dengan teknologi AI, di mana siapa pun yang memakainya akan melihat Edi sebagai virtual assistant layaknya manusia biasa. Kado ini ternyata sudah Edi persiapkan jauh sebelum kepergiannya.
Dita yang sudah bisa berdamai, tiba-tiba
menjadi hilang kendali karena merasa Edi kembali hadir di hidupnya, meskipun hanya sebatas AI. Ia semakin tidak bisa membedakan antara kehidupan nyata dan virtual.
Bagaimana nasib Dita? Apakah ia bisa
move on dari kematian Edi?
Filosofi kehidupan manusia yang searah
dengan mata angin
Film Ketika Berhenti di Sini dibuka dengan
narasi menarik tentang filosofi mandala, yang juga jadi salah satu alasan Dita menekuni bidang design. Tak hanya sebuah motif lingkaran, mandala memiliki filosofi yang lebih kompleks dan dalam. Mandala kerap dianggap sebagai alam semesta dengan titik pusat yang mewakili perpaduan harmonis antara diri sendiri dengan lingkungan.
Empat titik mandala yang dijelaskan di film
ini menggambarkan empat fase kehidupan Dita. Mulai dari Utara yang penuh dengan keserakahan, Barat yang penuh cinta, Selatan yang penuh amarah dan luka, lalu Timur yang jadi titik terakhir penuh kedamaian.
Penggunaan filosofi mandala ini menjadi
poin menarik dan great comeback untuk Umay Shahab sebagai sutradara. Mengingat film pertamanya yang tidak meninggalkan kesan apa pun untuk saya.
Pendapat saya
Cara Umay membingkai perasaan
kehilangan untuk memulai perjalanan baru lewat teka-teki dari Edi untuk Dita terasa apik dan rapi. Chemistry Prilly dan Bryan pun patut diapresiasi. Terasa luwas, natural, dan apa adanya. Oh iya, shout out untuk akting Prilly yang sangat totalitas, terutama pada adegan menangis.
Tak mudah untuk seseorang akting
menangis, apalagi di film ini Prilly diceritakan memiliki trauma sangat mendalam. Mulai dari gesture gemetar, teriak, depresif, you did great, Prilly!
Konsep AI yang menjadi highlight utama
pun terlihat matang. Tidak sekadar gimmick saja. Beberapa detail terkait AI cukup terlihat believable dan relevan dengan zaman sekarang.
Poin menarik lainnya adalah pemilihan
soundtrack yang ciamik! Saya bahkan auto cari daftar playlist-nya.
Sayangnya, di 30 menit terakhir, cerita film
ini terasa melemah. Emosi dan tense yang sudah dibangun kuat sejak awal perlahan mulai runtuh. Duo combo, Untari dan Awan, terasa hanya tempelan di film ini, padahal kehadiran mereka menjadi nyawa penting. Refal Hady sebagai Ifan, sahabat sekaligus kekasih Dita, pun somehow terasa hambar. Saya juga merasa screentime Cuti Mini sebagai ibu Dita dan Widyawati sebagai oma Edi masih bisa ditambah untuk mengembalikan emosi yang sempat hilang."
Landasan Film Seorang gadis yang begitu sagat merasakan
kehilangan yang begitu dalam sehingga ia mengalami defresi merasa bahwa orang yang hilang itu masi ada di sekitarnya. Kesimpulan seorang desainer grafis dengan idealisme tinggi, yang memiliki rasa takut akan kegagalan dipertemukan dengan Ed, seorang arsitek. Pertemuan yang diawali salah paham, berujung pada perbincangan hangat. Dua manusia yang serupa tapi tak sama bersatu. Empat tahun sejak pertemuan pertama mereka, Dita merasa hubungan mereka jalan di tempat, tanpa disadari dita selalu menuntut ed seperti apa yang dia inginkan, namun akhirnya Ed mengalami kecelakaan dan meninggal. Dita terpukul dan dihinggapi rasa bersalah. Dua tahun kemudian, Dita berusaha melupakan segalanya tentang Ed dan mencoba menjalani kehidupannya yang baru bersama Ifan, sahabat nya sejak kecil yang sekarang menjadi kekasihnya. Tak lama berselang Dita justru mendapatkan sebuah kacamata ‘LOOK’ dengan tekhnologi Augmented Reality (AR) yang bisa menghadirkan sosok Ed, persis sama seperti nyata. Akankah Dita kembali menerima kehadiran Ed atau bertahan bersama Ifan?