DISUSUN OLEH
Bunyi murni (vibrasi gelombang sinus) hanya ada di labotorium dan studio rekaman.dalam
kehidupan nyata,bunyi selalui dikaitkan dengan pola vibrasi komplek.
Komponen komponen gelombang sinus ini menghasilkan bunyi asli bila disatukan.fourier
analysis (analysis fourier) adalah prosedur matematis untuk memperinci gelombang kompleks
menjadi gelombang gelombang sinus yg merupakan komponennya.
Hubungan antara frekuensi frekuensi yg Menyusun bunyi bunyi natural (yg selalu terdiri
atas campuran berbagai frekuensi) dan pitch bunyi semacam itu berhubungan dan frekuensi
dengan frekuensi fundamental (frekuensi tertinggi adalah factor kelipatan tertinggi dari frekuensi
frejuensi yg merupakan sebuah bunyi)sebagai contoh.sebuah bunyi yg merupakan campuran dari
frekuensi frekuensi 100,200 dan 300Hz biasanya memiliki sebuah pitch yg terkait dengan Hz karna
100Hz-lah factor kelipatan tertinggi frekuensi frekuensi tersebut.
Telinga diilustrasikan dalam gambar 7,5 gelombang bunyi berjalan turun melalui auditory
canal (kanal auditori) dan menyebabkan tympanic mimbram (membrane atau selaput timpanic
atau eadrum (gendang telingan) bergetar.
Organ corti adalah sebagai sebuah gelombang organ corti terdiri atas dua selaput selaput basilar
dan selaput tektorial .
Hair ceiss (sel sel rambut).menempel dibasilar membrane (selaput basilar) dan tectorial membrane
(selaput tektorial) bersandar pada sel sel rambut.
Akson akson masing masing saraf (auditori) bersinepsis di niklei kokhlear ipsilateral,dari
mana banyak proyeksi menghasilkan superior olives dikedua sisi batang otak dilevel yang
sama.Akson akson neuron olivaria berproyeks melalui,lateral lemnicus (lemnicus lateral) ke
inferior colliculi (koliuli inferior)tempat mereka bersipnosis pada neuron neuron yg berproyeksi
ke medial geniculate nuclei (nukeli genikulat media) dalam
talamus yg pada gilorannya berproyeksi ke korteks auditori
primer.
Salah satu alasan bahwa fungsi korteks auditori primer mungkin lebih kompleks dibanding
fungsi korteks visual ditunjukin primer ditunjukan oleh pembandingan terhadap jalur jalur
subkortal kedua system tersebut.mungkin,jaringan subkortikal inilah yang me mediasi sebagai
aspek besar sedehana dalam persepsi auditori,dan membiarkan komponen komponen kortikal
hierrarki auditori men evaluasi property property akustik yang lebih kompleks.
Telah di hipotesiskan bahwa jalan auditori interior lebih terlibat dalam mengidentifikasi dalam
bunyi bunyi,sementara jalan auditori posterior lebih terlibat dalam menemukan bunyi
(di mana) -lihat Hackett & Kaas (2004) dan Scoot (2005).
Pertama, studi ini memberikan informasi tentang bagaimana system auditori bekerja
kedua,studi ini dapat menjadi sumber informasi tentang berbagai penyebab dan penanganan
terhadap ketulian klinis.
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam
bentuk gelombang yang dihantarkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut
menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang
pendengaran yang akan memperkuat getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan
perkalian perbandingan luas membran timpani dan foramen ovale.
Gelombang suara adalah getaran udara yang merambat dan terdiri dari daerah-daerah bertekanan
tinggi karena kompresi (pemampatan) molekul-molekul udara yang berselang-seling dengan daerah-daerah
bertekanan rendah karena penjarangan (rarefaction) molekul tersebut. Setiap alat yang mampu
menghasilkan pola gangguan molekul udara seperti itu adalah sumber suara. Suatu contoh sederhana adalah
garpu tala.
1) Konduksi mekanis Reseptor-reseptor khusus untuk suara terletak di telinga dalam yang
berisi cairan. Dengan demikian, gelombang suara hantaran udara harus disalurkan ke arah
dan dipindahkan ke telinga dalam, dan dalam prosesnya melakukan kompensasi terhadap
berkurangnya energi suara yang terjadi secara alamiah. Terdapat dua mekanisme yang
berkaitan dengan sistem osikuler yang memperkuat tekanan gelombang suara dari udara
menggetarkan cairan di koklea.
➢ Pertama, karena luas permukaan membran timpani jauh lebih besar daripada luas
permukaan jendela oval, terjadi peningkatan tekanan ketika gaya yang bekerja di
membran timpani disalurkan ke jendela oval (tekanan=gaya/satuan luas).
➢ Kedua, efek pengungkit tulang-tulang pendengaran menghasilkan keuntungan
mekanis tambahan. Kedua mekanisme ini bersama-sama meningkatkan gaya yang
timbul pada jendela oval sebesar dua puluh kali lipat dari gelombang suara yang
langsung mengenai jendela oval.
3) Transduksi Sel-sel rambut adalah sel reseptor khusus yang berkomunikasi melalui sinaps
kimiawi dengan ujung-ujung serat saraf aferen
yang membentuk saraf auditorius (koklearis).
Perubahan bentuk mekanis rambut-rambut
tersebut menyebabkan pembukaan dan penutupan
(secara bergantian) saluran di sel reseptor, yang
menimbulkan perubahan potensial berjenjang di
reseptor, sehingga mengakibatkan perubahan kecepatan pembentukan 9 potensial aksi yang
merambat ke otak. Dengan cara ini, gelombang suara di terjemahkan menjadi sinyal saraf
yang dapat dipersepsikan oleh otak sebagai sensasi suara.
CAHAYA
Panjang gelombang dan intensitas adalah dua property Cahaya yg sangat menarik-panjang
gelombang berperan penting dalam persepsi warna, dan intensitas berperan penting dalam persepsi
tentang kontras gelap dan terang (brightness)
Duplexity Theory (Teory Dupleksitas) Penglihatan-teory bahwa cones dan rods memediasi jenis
jenis penglihatan yg berbeda.Photopic vision (Penglihatan yg dimediasi oleh cones).Dalam ilusi
yg redup,tidak ada cukup Cahaya untuk membangkitkan reseptor bentuk kerucut (cones)secara
reliabel dan stotopic vision (penglihatan skotopic,penglihatan yg dimesiasi oleh reseptorbentuk
batang [rod])-lah yg mendominasi.Penglihatan scotopic kehilangan detail maupun warna dari
penglihatan fotopik.perbedaan antara penglihatan fotopik dan scotopic Sebagian berasal dari
perbedaan dalam bagaimana kedua sisi “Terhubung”.Outpu beberapa ratus rod dapat
berkonvergensi disebuah sel ganglion retina Tunggal,padahal biasanya sebuah sel ganglion retina
untuk menerima input hanya dari beberapa cones.
Cone dan rod berbeda dalam distribusi di
retina.sebagaimana gambar disamping yg
menggambarkan bahwa difovea tidak terdapat
rod,hanya ada cone.Densitas rod mencapai
maksimum pada temperature 20c dari pusat
fovea.perhatikan bahwa ada lebih banyak rod
dalam nasal hemiretina (setengah dari setiap
retina di sebelah hidung) daripada di temporal
hemiretina.
KURVA
Hal yg paling penting untuk diingat tentang kurva sensitivitas spectral adalah manusia dan
Binatang yg memiliki cone maupun rod memiliki kedua macam kurva: kurva sensitivitas spectral
fotopik dan kurva sensitivitas spektral skotopik. sensitivitas spectral fotopik manusia dapat
ditetapkan dengan meminta subjek menilai brightness relative dari Panjang gelombang Cahaya yg
berbeda beda , sensitivitas spektral skotopik dapat ditetapkan dengan meminta subjek menilai
brightness relative Panjang gelombang Cahaya yg berbeda beda yg jatuh di pereferi retina dengan
intensitas yg terlalu rendah.
Oleh karena perbedaan sensitivitas spectral fotopik dan skotopik ini,sebuah efek visual menarik
dapat diobservasi selama transisi dari penglihatan fotopik ke skotopik.
Efek Purkinje melihat betapa terangnya bunga bunga berwarna kuning dan merah bila
dibandingkan bunga bunga yg berwarna biru.
( sumber : Buku Biopsikologi, P.J. Pinel )
Eritrosit adalah cakram bikonkaf dengan diameter sekitar 8,6 µm bikonkavitas
memungkinkan gerakan oksigen masuk dan keluar sel dengan cepat, dengan adanya jarak yang
pendek antara membrane dan isi sel. sel darah merah tidak memiliki nucleus, eritrosit terdiri dari :
membrane luar, hemoglobin dan karbon antidrase. Sedangkan retina adalah lapisan saraf pada mata
yang terdiri atas lapisan serabut, yaitu sel – sel saraf sejumlah batang – batang dan kerucut pada
biji mata terdapat bilik posterior terletak diantara iris dan lensa. Retina mempunyai 3 lapisan
sel ( lapisan depan, tengah, dan belakang ).lapisan belakang berisi 2 macam penerima
foto yang melalui proses trasduksi dengan mengubah gelombang cahaya menjadi sinyal
elektrik. Implus – implus syaraf yang dihasilkan delam sel ganglion keluar dari belakang
mata melalui syaraf optic membawa implus – implus tersebut ke arah otak.
Stimulus
Mata mendeteksi keberadaan sinar. Bagi manusia, sinar adalah pita sempit
spektrum radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik dengan Panjang gelombang
antara 380 dan 760 nm (1 nm = seper-semiliar meter) terlihat oleh manusia.
Warna sinar yang kita persepsi ditentukan oleh tiga dimensi :
➢ Hue
Sinar bergerak dengan kecepatan konstan kira-kira 300.000 kilometer (186.000 mil) per
detik. Dengan demikian bila frekuensi osilasi gelombang berbeda-beda, jarak antara
puncak-puncak gelombang juga akan berbeda-beda, tetapi berbanding terbalik.
Osilasi yang lebih lambat menghasilkan panjang gelombang yang lebih panjang,
sementara yang lebih cepat menghasilkan gelombang yang lebih pendek.
➢ Saturasi
Mengacu pada kemurnian relatif sinar yang sedang dipersepsi.
➢ Kecerahan
Sinar juga dapat bervariasi intensitasnya, yang berkesesuaian dengan dimensi
perseptual kedua sinar.