Anda di halaman 1dari 31

STATISTIKA INFERENSIAL

Cindra Paskaria

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
PENELITIAN ANALITIK

Counfounding Variable

Variabel Bebas Variabel Terikat


(Independen) (Dependen)
CONTOH PENELITIAN

Ekstrak Saw
Kadar Interleuikin-1
Palmetto
TAHAPAN UJI HIPOTESIS
1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
2) Menentukan batas penerimaan Ho yaitu alpha (α) yang pada
umumnya adalah 5%.
3) Menetapkan batasan:
a. Jika nilai p > alpha, maka Ho gagal ditolak atau dapat dikatakan secara statistik
tidak bermakna.
b. Jika nilai p ≤ alpha, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan secara statistik
bermakna.
4) Membandingkan nilai p dengan nilai alpha.
5) Penarikan kesimpulan
CONTOH PENELITIAN

Ekstrak Saw
Kadar Interleukin-1
Palmetto

Hipotesis nol (Ho): Tidak terdapat perbedaan rerata kadar IL-1 antara
mencit yang diberi dan tidak diberi ekstrak Saw Palmetto. (Ekstrak Saw
Palmetto tidak memengaruhi kadar IL-1)

Hipotesis alternatif (Ha/H1): Rerata kadar IL-1 mencit yang diberi


ekstrak Saw Palmetto lebih rendah daripada mencit yang tidak dberi
ekstrak Saw Palmetto. (Ekstrak Saw Palmetto menurunkan kadar IL-1)
ISTILAH DALAM UJI HIPOTESIS

Nilai Statistik • Dihitung oleh uji statistik

Nilai Probabilitas • Konversi dari nilai statistik


• Besarnya nilai probabilitas dalam kondisi hipotesis
(nilai p) nol diterima

Nilai alpha (α) • Batas penerimaan terhadap hipotesis nol


HIPOTESIS PENELITIAN

A. Hipotesis negatif A. Hipotesis nol (Ho)


B. Hipotesis positif B. Hipotesis alternatif
•Hipotesis satu (Ha)
arah
•Hipotesis dua
arah
Jus → Tekanan darah
Jus (Diberi jus vs tidak jus) → Tekanan darah
• Ha/H1 : Jus menurunkan tekanan darah
• Diberi jus → 130 mmHg
• Tidak jus → 150 mmHg
• P value <= 0,05
• Ho : Jus tidak berhubungan dgn tekanan darah

• Ha/H1: Jus dan amlodipine memiliki efektifitas yang sama utk


menurunkan tekanan darah
• Diberi jus → 130 mmHg
• Amlodipine → 130 mmHg
• P value > 0,05
• Ho: Jus dan amlodipine memiliki efektifitas yang berbeda
Kolmogorov-
Smirnov

Uji (n >50)
Variabel numerik
normalitas
Shapiro-Wilk
(n ≤ 50)

p>0,05 = distribusi p≤0,05 = distribusi


data normal data tidak normal

PARAMETRIK NON PARAMETRIK


UJI CHI SQUARE
1. Variabel bebas & terikat → kategorik
2. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel b
(baris) x k (kolom)
3. Interpretasi hasil uji chi square jika nilai p ≤0,05
adalah bahwa terdapat perbedaan proporsi antar
kelompok
PPOK (+) PPOK(-)
Rokok (+) 80 20
Rokok (-) 10 90

Perbandingan proporsi penderita PPOK:


Perokok : 80/100
Tidak merokok : 10/100
UJI t
Hubungan antara variabel kategorik (terdiri dari 2 kelompok
kategori) dengan variabel numerik.
UJI t TIDAK BERPASANGAN UJI t BERPASANGAN
/INDEPENDEN /DEPENDEN
• Pengukuran dilakukan pada 2 • Dua kali pengukuran pada satu
kelompok yang berbeda kelompok yang sama
• Interpretasi : terdapat • Interpretasi : terdapat
perbedaan rerata antar kedua perbedaan rerata sebelum dan
kelompok sesudah perlakuan
Contoh UJI t
UJI t TIDAK BERPASANGAN UJI t BERPASANGAN
/INDEPENDEN /DEPENDEN

• Variabel independen: • Variabel independen:


Krim Malam (kategorik 2 klpk) Krim Malam (kategorik 2 klpk)
• Krim A • Sebelum diberi krim A
• Krim B • Sesudah diberi krim A
• Variabel dependen: Atau
• Krim A
Jumlah kerutan (numerik) • Krim B
wash out
→ Diukur pada subjek yang sama
• Variabel dependen:
Jumlah kerutan (numerik)
Pengaruh Krim A terhadap Jumlah Kerutan

• Variabel independent : Krim A (sebelum diberi krim A/sesudah)


Kategorik 2 kelompok
• Variabel dependen : jumlah kerutan (numerik)

= t test berpasangan/ dependen

• Variabel independent : Krim A (20 org diberi krim/ 20 org tidak


diberi krim) Kategorik 2 kelompok
• Variabel dependen : jumlah kerutan (numerik)
= t test tidak berpasangan/ independen
• Variabel independent : Krim A ( diberi krim A/tidak) Kategorik 2
kelompok
• Variabel dependen : kerutan (<10 = sedikit, >10
banyak)(Kategorik)

= chi square
Uji t tidak berpasangan
Uji t berpasangan
ONE WAY ANOVA
1. Hubungan antara variabel kategorik (lebih dari 2
kelompok kategori) dengan variabel numerik
2. Interpretasi : terdapat perbedaan rerata paling tidak
antar dua kelompok atau minimal ada satu pasang
perlakuan yang memiliki perbedaan rerata
3. Pasangan perlakuan atau pasangan kelompok mana
yang memiliki perbedaan rerata → uji post hoc
Pengaruh Pemberian Krim → Jumlah Acne

Pemberian Krim (Kategorik) ------------------→ Jumlah Acne (numerik


- Krim A
- Krim B
- Krim C

Perbandingan
- Krim A vs Krim B
- Krim A vs Krim C
- Krim B vs Krim C
ANOVA
ANOVA
UJI KORELASI
Hubungan antara dua variabel numerik.

Nilai p Nilai r Arah korelasi

• p >0,05 korelasi tidak • r = 0,00 – 0,25 → • Positif : semakin tinggi


bermakna tidak ada hubungan variabel bebas maka
• p ≤0,05 korelasi atau hubungan lemah semakin tinggi
bermakna • r = 0,26 – 0,50 → variabel terikat
hubungan sedang • Negatif: semakin
• r = 0,51 – 0,75 → tinggi variabel bebas
hubungan kuat maka semakin rendah
• r = 0,76 – 1,00 → variabel terikat.
hubungan sangat kuat
KORELASI
• Krim → ketebalan epidermis
• Kontrol, krim A, krim A+B → micrometer
• Kategorik (3 kelompok) -→ numerik (uji normalitas)

• Krim → jumlah kolagen


• Kategorik (3 kelompok) → jumlah sel (numerik) = ANOVA (x)
• Kategorik → kategorik (sedikit, normal, banyak) = chi square (sig)

Anda mungkin juga menyukai