(Uji Hipotesis)
Kelompok 3
Ayu Suci Pratiwi 141170182
Tiara Dewi Anggieta T. 141170252
Hipotesis Statistik
• Suatu anggapan atau dugaan yang mungkin benar atau
salah mengenai satu populasi atau lebih.
• Untuk Memastikan hipotesis, diperlukan pengujian data
sampel.
• Tujuan : membuat generalisasi mengenai populasi.
Keputusan Hipotesis :
• Penerimaan -> tidak cukup bukti untuk menolak
• Penolakan -> tidak cukup bukti untuk menerima
Prosedur Uji
Hipotesis
Langkah 1 : Formulasikan Hipotesis (1/2)
• Hipotesis nol (H0) adalah sebuah • Hipotesis alternatif (H1) adalah
pernyataan status quo, yaitu suatu hipotesis yang di dalamnya
pernyataan yang tidak berbeda atau diharapkan ada beberapa
tidak berpengaruh perbedaan atau pengaruh
• H0 : menyatakan dengan pasti nilai • H1 : hipotesis alternatif yang dapat
dari parameter (ditulis dalam bentuk memiliki beberapa kemungkinan
persamaan) (ditulis dalam bentuk
pertidaksamaan, seperti >, <, ≠
Satu arah
Dua arah
Langkah 2 : Pilih Pengujian yang sesuai
Langkah 3 : Pilih tingkat signifikansi
JENIS GALAT/KESALAHAN/ERROR
Langkah 8 Langkah 7
Kesimpulan riset Buatlah keputusan
Jenis Uji Hipotesis
• Uji Parametrik : prosedur-prosedur uji hipotesis yang
mengasumsikan bahwa variabel-variabel yang sedang
diteliti diukur pada paling sedikit satu skala interval
Distribusi t mempunyai
nilai kritis yang lebih
besar dibandingkan
distribusi z. Hal ini terjadi
karena distribusi t
mempunyai standar
deviasi yang lebih besar
dibanding distribusi z.
100
90 Uji T
80
Uji t merupakan sebuah uji
70
hipotesis univariate
60 menggunakn distribusi t
50 yang digunakan ketika
simpangan baku tidak
40
diketahui dan ukuran sample
30 kecil.
20
10
0
Uji Hipotesis Korelasi
Korelasi untuk sampel dinotasikan Uji korelasi bertujuan untuk
dengan r sedangkan untuk menguji hubungan antara dua
populasi dinotasikan p (baca rho). variabel yang tidak menunjukkan
hubungan fungsional
Uji korelasi tidak membedakan (berhubungan bukan berarti
jenis variabel apakah variabel disebabkan) Nugroho (2005:35).
dependen maupun independen.
Koefisien Korelasi dinyatakan dalam % keeratan hubungan
antar variabel yang dinamakan dengan koefisien
Korelasi korelasi, yang menunjukkan derajat keeratan
hubungan antara dua variabel dan arah hubungannya
(+ atau -).
Koefisien Batas-Batas Koefisien Korelasi
• Jika, nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif,
yaitu makin besar nilai variabel X makin besar pula nilai variabel Y
atau makin kecil nilai variabel X makin kecil pula nilai variabel Y.
• Jika, nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negati,
yaitu makin besar nilai variabel X makin kecil nilai variabel Y atau
makin kecil nilai variabel X maka makin besar pula nilai variabel Y.