Anda di halaman 1dari 89

PERANCANGAN WEBSITE PROMOSI BAGI DINAS

KOPERASI DAN UMKM KOTA MAKASSAR


MENGGUNAKAN TEKNOLOGI LBS

DESIGNING A PROMOTIONAL WEBSITE FOR THE MAKASSAR CITY


COOPERATIVE AND MSME DEPARTMENT USING LBS TECHNOLOGY

YULEN ANSE PARIURY / 1861009

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS ATMA JAYA

MAKASSAR

OKTOBER 2023
PERANCANGAN WEBSITE PROMOSI BAGI DINAS
KOPERASI DAN UMKM KOTA MAKASSAR
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI LBS

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun dan diajukan oleh

YULEN ANSE PARIURY / 1861009

Kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS ATMA JAYA

MAKASSAR

OKTOBER 2023
i
ii
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan


Universitas Atma Jaya Makassar, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan
bahwa hak cipta berada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang
berlaku pada Universitas Atma Jaya Makassar. Referensi kepustakaan
diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan
dengan izin dari pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan dan norma ilmiah
untuk menyebutkan dan memberi kredit pada sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh karya tulis ini


haruslah hanya diperkenankan dengan izin dari Ketua Program Studi Informatika
Universitas Atma Jaya Makassar.

iii
Dipersembahkan kepada Orang Tua tersayang, saudara-saudara tercinta, para
Dosen, senior-junior FTI UAJM, dan teman-teman terkasih.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
karunia, dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas
akhir yang berjudul “Perancangan Website Promosi Bagi Dinas Koperasi Dan
Usaha Micro Kecil Menengah Kota Makassar Menggunakan Teknologi LBS
(Layanan Berbasis Lokasi)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna
menyelesaikan studi strata satu pada Program Studi Teknik Informatika di Fakultas
Teknologi Informasi pada Universitas Atma Jaya Makassar.

Penulis menyadari bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam penyusunan


skripsi ini. Sehingga dalam kesempatan ini, penulis dengan tulus ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat yang telah
banyak membantu selama pelaksanaan dan pembuatan skripsi ini hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, hikmat, karunia, rahmat,
perlindungan, dan kesehatan yang telah diberikan kepada penulis selama
menyusun skripsi ini.
2. Orang tua, saudara-saudara, serta keluarga besar penulis atas semua dukungan,
ide, dan bantuan yang diberikan dalam penyelesaian skripsi penulis.
3. Bapak Dr. Ir. N. Tri S. Saptadi, S.Kom., MT., MM., IPM. selaku dosen
pembimbing I atas bimbingan, pengarahan, saran dan senantiasa sabar dalam
menjawab berbagai pertanyaan penulis, serta dukungan yang sangat berarti
kepada penulis selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Hans Christian Marwi, S.Kom., M.I.T selaku dosen pembimbing II atas
bimbingan, pengarahan, saran dan meluangkan waktu dalam mencari dan
mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini, serta kesabaran
dan dukungannya kepada penulis selama penyusunan skripsi.

v
5. Bapak Sean Coonery Sumarta, ST., M.Eng., Ibu Stefany Y. Baralangi, S.Si.,
M.T., Bapak Phie Chyan, ST., M.Cs., Bapak Alfredo Gormantara, S.Kom.,
M.Kom. selaku dosen penguji skripsi atas masukan dan saran perbaikannya
agar dapat menjadi lebih baik lagi.
6. Bapak Phie Chyan, ST., M.Cs. selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) atas
dukungan, pengarahan, saran nya selama proses perkuliahan berlangsung dari
awal hingga akhir.
7. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Atma Jaya Makassar, atas semua bantuan dan waktu yang diluangkan untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis selama proses
penyusunan skripsi.
8. Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar atas kesediaannya dalam
membantu penelitian penulis dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, baik
dalam pemberian data dan waktu yang diluangkan untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan penulis selama proses penelitian skripsi.
9. Teman-teman Fakultas Teknologi Informasi angkatan 2018 yang telah
memberi dukungan, saran, dan bantuan dalam proses penyusunan skripsi.
10. Senior dan junior Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya
Makassar yang telah menghadiri dan mendukung penulis selama ujian.
11. Teman-teman dekat penulis atas dukungan, doa, dan canda tawa yang
menyemangati penulis saat sedang tegang atau down.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah dengan
tulus memberikan doa dan motivasi sehingga dapat terselesaikannya skripsi
ini.

Makassar, Oktober 2023

Penulis

vi
ABSTRAK

YULEN ANSE PARIURY. Perancangan Website Promosi bagi Dinas Koperasi


dan UMKM Kota Makassar Menggunakan Teknologi LBS (dibimbing oleh N. Tri
S. Saptadi dan Hans Christian Marwi).
Kota Makassar merupakan salah satu kota yang memiliki banyak potensi
usaha, dapat dilihat dari beberapa faktor seperti banyaknya mahasiswa dari
berbagai daerah yang datang untuk berkuliah, hal ini menjadi potensi besar bagi
UMKM lokal untuk berkembang dan banyak usaha baru yang berdiri, seperti
kuliner, fashion dan sebagainya. Perkembangan UMKM saat ini terkesan lambat.
Saat ini Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar belum mampu mengontrol
usaha UMKM dimana belum tersedia sebuah wadah yang bisa menjadi media
promosi yang efektif dan menjangkau target pasar yang lebih luas dimana mampu
menampung produk-produk UMKM dan menyediakan informasi yang
dibutuhkan. Selain itu, masih banyak masyarakat yang kesulitan untuk
menemukan lokasi dan informasi UMKM yang ingin mereka kunjungi. Beberapa
kendala yang dialami dalam mencari UMKM seperti kurangnya informasi tentang
lokasi UMKM tersebut, terbatasnya waktu dan sumber daya, serta terbatasnya
informasi produk dan layanan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka
dibutuhkan sebuah sistem yang memudahkan pengguna dalam mencari UMKM
yaitu pengguna dapat dengan mudah menemukan UMKM yang mereka butuhkan
dan meningkatkan efektivitas pencarian UMKM. Selain itu juga dapat membantu
Dinas Koperasi dan UMKM kota Makassar mengontrol usaha pelaku UMKM dan
pelaku UMKM pun dapat mempromosikan produk mereka pada sistem yang ada.
Penelitian ini menggunakan model waterfall dengan bahasa pemograman PHP.
Data dikumpulkan melalui studi literatur, observasi dan wawancara. Dari hasil
pengujian menggunakan blackbox diketahui sistem yang telah dikembangkan
sesuai dengan yang diharapkan dan telah berjalan dengan baik sehingga sistem ini
lebih akurat dan efisien dalam membantu proses promosi bagi Dinas Koperasi dan
UMKM kota Makassar.

Kata Kunci : Dinas Koperasi dan UMKM, LBS, Promosi, Website.

vii
ABSTRACT

YULEN ANSE PARIURY. Designing A Promotional Website For The Makassar


City Cooperative And MSME Department Using LBS Technology (supervised by
N. Tri S. Saptadi dan Hans Christian Marwi).
Makassar City is a city that has a lot of business potential, it can be seen
from several factors such as the large number of students from various regions who
come to study, this has great potential for local MSMEs to develop and many new
businesses are established, such as culinary, fashion and etc. The development of
MSMEs currently seems slow. Currently, the Makassar City Cooperatives and
MSMEs Department is not yet able to control MSME businesses because there is
not yet a platform that can be an effective promotional media and reach a wider
target market that is able to accommodate MSME products and provide the required
information. Apart from that, many people still have difficulty finding the location
and information on the MSMEs they want to visit. Several obstacles are
experienced in searching for MSMEs such as lack of information about the location
of the MSMEs, limited time and resources, and limited product and service
information. To overcome this problem, we need a system that makes it easier for
users to search for MSMEs, that is, users can easily find the MSMEs they need and
increase the effectiveness of MSME searches. Apart from that, it can also help the
Makassar City Cooperatives and MSMEs Department control the businesses of
MSMEs and MSMEs can also promote their products in the existing system. This
research uses the waterfall model with the PHP programming language. Data was
collected through literature study, observation and interviews. From the results of
testing using a black box, it is known that the system that has been developed is as
expected and has run well so that this system is more accurate and efficient in
helping the promotion process for the Makassar City Cooperatives and MSMEs
Department.

Keywords : Office Cooperatives and MSME, LBS, Promotion, Website.

viii
DAFTAR ISI

halaman
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1. 2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1. 3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1. 4 Luaran Penelitian ...................................................................................... 4
1. 5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
1. 6 Batasan Masalah ....................................................................................... 4
1. 7 Kerangka Pikir ......................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 7
2.1 Kajian Penelitian Sejenis .......................................................................... 7
2.2 Kerangka Teori ......................................................................................... 8
2.2.1 Pengertian Sistem .............................................................................. 8
2.2.2 Defenisi Website ............................................................................... 8
2.2.3 Pengertian Promosi ........................................................................... 9
2.2.4 Statistik UMKM .............................................................................. 10
2.2.5 UMKM .............................................................................................11
2.2.6 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar ...................................11
2.2.7 Location Based Service ................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 16
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 16
3.2 Rancangan Percobaan ............................................................................. 16
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 18
3.4 Analisa Data ........................................................................................... 18
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 19
4.1 Analisa kebutuhan .................................................................................. 19
4.1.1 Wawancara ...................................................................................... 19

ix
4.1.2 Studi Literatur ................................................................................. 21
4.2 Prototype Cycles..................................................................................... 27
4.2.1 Diagram Use Case ........................................................................... 27
4.2.2 Class Diagram ................................................................................. 29
4.2.3 Activity Diagram ............................................................................. 31
4.2.4 Sequence Diagram .......................................................................... 40
4.2.5 Antarmuka Sistem ........................................................................... 42
4.3 Contoh Perhitungan Teorema Haversine Formula ................................. 57
4.4 Testing .................................................................................................... 61
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 64
LAMPIRAN .......................................................................................................... 66

x
DAFTAR TABEL

nomor halaman
Tabel 1. Data Rekap Jumlah UMKM di Setiap Kecamatan di Makassar ............. 21
Tabel 2. Pengujian Sistem oleh Dinas UMKM Kota Makassar ............................ 61
Tabel 3. Pengujian Sistem oleh Pelaku UMKM Kota Makassar .......................... 62

xi
DAFTAR GAMBAR

nomor halaman
Gambar 1. Kerangka Penelitian .............................................................................. 6
Gambar 2. Statistik UMKM .................................................................................. 10
Gambar 3. Komponen Dasar LBS (Location Based Service) ............................... 13
Gambar 4. Trigonometri Bola ............................................................................... 14
Gambar 5. Cara Kerja LBS (Location Based Service) ......................................... 15
Gambar 6. Tahapan Metode Waterfall (Pressman,2012) ...................................... 16
Gambar 7. Login Aplikasi Sidatu Miciko ............................................................. 22
Gambar 8. Dashboard Sidatu Miciko .................................................................... 22
Gambar 9. Data UMKM Pada Sidatu Miciko ....................................................... 23
Gambar 10. Menu Input Data Pada Sidatu Miciko ............................................... 23
Gambar 11. Statistik UMKM Pada Sistem Aplikasi Sidatu Miciko ..................... 24
Gambar 12. Flowchart Sistem yang Sedang Berjalan Pada Dinas Koperasi dan
UMKM .................................................................................................................. 25
Gambar 13. Alur Penggunaan Website yang DirencanakanError! Bookmark not
defined.
Gambar 14. Use Case Diagram ............................................................................. 27
Gambar 15. Class Diagram Website Promosi ke-1 ............................................... 29
Gambar 16. Class Diagram Website Promosi ke-2 ............................................... 30
Gambar 17. Class Diagram Website Promosi ke-3 ............................................... 30
Gambar 18. Activity Diagram Login User ............................................................ 31
Gambar 19. Activity Diagram Register ................................................................. 32
Gambar 20. Activity Diagram Konsumen ............................................................. 33
Gambar 21. Activity Diagram Menu Produk Pelaku UMKM .............................. 34
Gambar 22. Activity Diagram Pengaturan Toko Pelaku UMKM ......................... 35
Gambar 23. Activity Diagram Pengaturan Akun .................................................. 36
Gambar 24. Activity Diagram Dinas Peta Persebaran UMKM ............................ 37
Gambar 25. Activity Diagram Dinas Menu UMKM ............................................ 38
Gambar 26. Activity Diagram Dinas Menu Pengguna.......................................... 39
Gambar 27. Activity Diagram Logout .................................................................. 40
Gambar 28. Sequence Diagram Konsumen .......................................................... 41
Gambar 29. Sequence Diagram Pelaku UMKM ................................................... 41
Gambar 30. Sequence Diagram Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar ..... 42
Gambar 31. Antarmuka Halaman Utama .............................................................. 43
Gambar 32. Antarmuka Register Konsumen ........................................................ 44
Gambar 33. Antarmuka Login............................................................................... 44
Gambar 34. Antarmuka All Product ...................................................................... 45
Gambar 35. Antarmuka Produk yang Dipilih ....................................................... 46
Gambar 36. Tampilan Halaman Pencarian Produk ............................................... 47
Gambar 37. Antarmuka Produk Wishlist .............................................................. 48
Gambar 38. Antarmuka Register Pelaku UMKM ................................................. 48
Gambar 39. Antarmuka Registrasi Pelaku UMKM .............................................. 49
Gambar 40. Antarmuka Dashboard ....................................................................... 49
Gambar 41. Antarmuka Daftar Produk UMKM ................................................... 50

xii
Gambar 42. Antarmuka Tambah Produk Baru ...................................................... 50
Gambar 43. Antarmuka Menu Pengaturan Toko ................................................... 51
Gambar 44. Antarmuka Edit Detail UMKM ......................................................... 52
Gambar 45. Antarmuka Menu Pengaturan Akun .................................................. 53
Gambar 46. Antarmuka Edit Detail Akun ............................................................. 53
Gambar 47. Antarmuka Dashboard ....................................................................... 54
Gambar 48. Antarmuka Peta Persebaran UMKM ................................................. 54
Gambar 49. Antarmuka Akses Menu UMKM ...................................................... 55
Gambar 50. Antarmuka Halaman Detail UMKM ................................................. 55
Gambar 51. Antarmuka Akses Menu Pengguna ................................................... 56
Gambar 52. Halaman Detail UMKM .................................................................... 56
Gambar 53. Coding Maps 1 .................................................................................. 59
Gambar 54. Coding Maps 2 .................................................................................. 59
Gambar 55. Coding Maps 3 .................................................................................. 60
Gambar 56. Coding Maps 4 .................................................................................. 60

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

nomor halaman
Lampiran 1. Daftar Wawancara Pegawai Dinas UMKM Tahap I ......................... 67
Lampiran 2. Daftar Wawancara Pegawai Dinas UMKM Tahap II ....................... 69
Lampiran 3. Daftar Wawancara Pelaku UMKM Tahap I ...................................... 70
Lampiran 4. Daftar Wawancara Pelaku UMKM Tahap II .................................... 71
Lampiran 5. Daftar Wawancara Pelaku UMKM Tahap III ................................... 72
Lampiran 6. Daftar Wawancara Pelaku UMKM Tahap IV ................................... 73

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM mempunyai peranan penting
dalam pertumbuhan ekonomi dan industri suatu negara. Memang benar, UMKM
merupakan sumber penciptaan lapangan kerja dan berkontribusi langsung terhadap
upaya pengentasan kemiskinan (Kadeni & Srijani, 2020). Untuk mendukung upaya
pengembangan UMKM, pemerintah Indonesia menetapkan Undang-Undang
tentang UMKM pada tahun 2008, yaitu UU No.20 Tahun 2008. Undang-undang
tersebut mendefinisikan UMKM sebagai usaha produktif yang dimiliki oleh
perseorangan dan/atau unit usaha perseorangan dan menetapkan kriteria usaha
mikro, kecil, dan usaha menengah. Sedangkan standar bagi UMKM tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Pembinaan, Perlindungan dan Penguatan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.

Dalam rangka melaksanakan Rencana Pemulihan Ekonomi Nasional,


pemerintah terus mendukung UMKM sebagai penopang utama perekonomian
Indonesia. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 7
Tahun 2021, pemerintah bertujuan memberikan serangkaian insentif melalui
langkah-langkah penguatan pemberdayaan UMKM. Pemerintah memberikan izin
usaha kepada pelaku ekonomi untuk mendukung kegiatan usaha tertentu,
pengembangan usaha melalui penyediaan fasilitas, serta pertumbuhan dan
peningkatan kemampuan dan daya saing usaha. Pemerintah mengambil alih
koordinasi dan kontrol. (Jurnal Pemerintahan dan Politik (JGOP) Vol.3, 2021).

Kota Makassar adalah kotamadya dan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia, dan banyak UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) berlokasi di
seluruh kota. Kota Makassar merupakan kota dengan potensi bisnis yang besar.
Hal ini terlihat dari beberapa faktor, seperti banyaknya mahasiswa yang datang
belajar dari berbagai daerah. Hal ini mempunyai potensi besar bagi pengembangan
usaha kecil dan menengah lokal dan terciptanya banyak usaha baru seperti

1
memasak, fashion, dan lain-lain. Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar
menyebutkan pada tahun 2018 jumlah UMKM mencapai 2.683 unit, dan pada
tahun 2022 jumlah UMKM mencapai 15.075 unit usaha.

UMKM menjadi garda depan perekonomian negara karena diyakini hanya


UMKM yang mampu bertahan di tengah gencarnya persaingan usaha dan krisis
perekonomian negara (Luthfa, 2021). Meski dapat menggairahkan perekonomian,
namun masih terdapat permasalahan yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM.
Saat ini perkembangan UMKM terkesan berjalan lambat. Saat ini sektor koperasi
dan UMKM Kota Makassar belum mampu mengelola bisnis UMKM karena masih
belum ada platform yang dapat menjadi media periklanan yang efektif dan
menjangkau target pasar yang lebih luas yang dapat menyerap produk UMKM dan
memberikan informasi yang diperlukan. Pemberian dukungan pemerintah baik
berupa fasilitas, dukungan sosialisasi, maupun kunjungan langsung tidak merata di
kalangan pelaku ekonomi, sehingga tidak jelas apakah UMKM yang ada
mengalami kemajuan atau kemunduran. Keterbatasan kuota tersebut juga akan
berlaku pada kegiatan UMKM yang diselenggarakan departemen.

Apalagi, masih banyak masyarakat yang kesulitan mencari lokasi dan


informasi mengenai UMKM yang ingin dikunjungi. Ada beberapa kendala dalam
mencari UMKM, antara lain: Kurangnya informasi lokasi UMKM, keterbatasan
waktu dan sumber daya, serta terbatasnya informasi produk dan layanan. Dengan
majunya era persaingan bebas, pengembangan usaha kecil dan menengah harus
menjadi fokus pembangunan ekonomi sektor swasta. Dengan semakin ketatnya
persaingan antar pelaku UMKM, maka UMKM perlu meningkatkan daya saingnya
agar dapat bertahan dan berkembang (Ayu Erawan et al.). Oleh karena itu, LBS
hadir untuk mengatasi kesulitan masyarakat yang ingin mencari atau mencari lokasi
dan informasi UMKM terdekat yang ingin mereka kunjungi.

Layanan berbasis lokasi (disingkat LBS) adalah layanan informasi yang


dapat diakses dari perangkat seluler melalui jaringan seluler dan memiliki
kemampuan untuk menggunakan lokasi dan perangkat seluler. LBS menawarkan
kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah. Selain itu, LBS digunakan untuk
menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menentukan lokasi perangkat

2
atau objek tertentu. Misalnya saja menentukan lokasi toko UMKM yang paling
dekat dengan konsumen.

Untuk mengatasi permasalahan diatas maka diperlukan suatu sistem yang


dapat memudahkan pengguna (konsumen) dalam mencari usaha kecil dan
menengah. LBS memudahkan konsumen dalam mencari produk UMKM
berdasarkan lokasi toko terdekat sehingga memudahkan konsumen menjangkau
lokasi toko. Selain itu juga akan membantu Koperasi dan Dinas UMKM Kota
Makassar dalam mengelola operasional UMKM, dan UMKM juga dapat
mempromosikan produknya pada sistem yang ada.

Sistem yang akan dibuat ini akan fokus pada website promosi produk UMKM
dan memudahkan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar untuk melakukan
pembinaan (monitoring) terhadap perkembangan usaha UMKM. Namun dengan
syarat setiap UMKM mendaftar di sistem beberapa syarat harus dipenuhi. Sistem
ini didukung dengan penggunaan teknologi LBS yang membantu pengguna
menemukan produk yang dicarinya. Didukung dengan semakin berkembangnya era
digital, banyak masyarakat Indonesia yang beralih ke situs online, yang merupakan
peluang besar bagi UMKM (Regina Ayu, 2020). Hal ini juga memberikan peluang
yang sangat besar bagi UMKM dalam mengembangkan sektor usahanya. Pelaku
UMKM berpeluang meningkatkan keuntungan dan meraih jangkauan pemasaran
yang lebih luas karena dilakukan secara online.

1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah bagaimana membantu proses promosi bagi Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Makassar menggunakan teknologi LBS.

1. 3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang
ingin dicapai penulis pada penelitian ini adalah merancang sebuah website promosi
berbasis LBS untuk membantu mempromosikan produk UMKM dimana dinas
mampu mengontrol atau memantau usaha UMKM.

3
1. 4 Luaran Penelitian
Penelitian ini menghasilkan sebuah website promosi bagi Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Makassar menggunakan teknologi LBS untuk mempermudah dalam
pencarian lokasi produk UMKM.

1. 5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka manfaat yang
didapatkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Dinas Koperasi dan UMKM
1) Membantu mempromosikan produk UMKM dengan menyediakan media
promosi yang efektif dan mampu menjangkau target pasar yang lebih luas.
2. Bagi UMKM
1) Membantu mengatasi kesulitan pelaku usaha UMKM dalam memasarkan
produk yang dihasilkan.
2) Pelaku usaha UMKM dapat berkomunikasi langsung dengan pembeli
sehingga mengurangi biaya operasional dan promosi produk.
3) Dapat meningkatkan keuntungan dan meningkatkan daya saing UMKM.
3. Bagi Masyarakat Setempat
1) Dengan pemanfaatan LBS memudahkan pengguna untuk mencari produk
yang mereka butuhkan dimana akan ditampilkan lokasi-lokasi terdekat dari
pengguna.
4. Bagi Penulis
1) Memperluas wawasan terutama ketika merancang situs web dan
menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama studi.

1. 6 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan pada masalah-masalah yang akan dibahas pada
penelitian ini, maka diberikan batasan-batasan yaitu:
1. Penelitian ini dibatasi hanya sekedar untuk mempromosikan produk tidak
sampai melakukan transaksi langsung pada sistem.
2. Tidak ada delivery sehingga konsumen harus mendatangi lokasi/tempat UMKM
secara langsung.
3. Tidak tersedia komen atau komplain konsumen pada sistem untuk menghindari
masalah dagang

4
4. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi UMKM sebelum mendaftar ke
sistem
5. Pengguna dari sistem ini ada tiga yaitu:
a) Konsumen : Dapat mengakses produk-produk UMKM yang tersedia dan
melakukan pencarian terhadap produk yang ingin dicari.
b) Pelaku UMKM : Dapat menambah, mengubah atau menghapus produk
yang sudah ada.
c) Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar : Mengelola atau memantau
usaha UMKM (Administrator).

1. 7 Kerangka Pikir

Kota Makassar merupakan kota dengan potensi bisnis yang besar. Hal ini terlihat
dari beberapa faktor, seperti banyaknya mahasiswa yang datang belajar dari
berbagai daerah. Hal ini mempunyai potensi besar bagi pengembangan usaha kecil
dan menengah lokal dan terciptanya banyak usaha baru seperti memasak, fashion,
dan lain-lain.

Sistem akan membantu mempromosikan produk UMKM dimana Dinas Koperasi


dan UMKM Kota Makassar dapat memandu (memantau) perkembangan usaha
UMKM dengan syarat setiap UMKM yang mendaftar di sistem memenuhi
beberapa syarat yang telah ditentukan. Sistem ini didukung dengan penggunaan
teknologi LBS yang membantu pengguna menemukan produk yang dicarinya.

Saat ini sektor koperasi dan UMKM Kota Makassar masih mengelola usaha
UMKM karena masih belum ada platform yang bisa menjadi media periklanan
yang efektif dan menjangkau target pasar yang lebih luas yang dapat menyerap
produk UMKM dan memberikan informasi yang diperlukan, saya tidak bisa.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang kesulitan mencari lokasi dan informasi
mengenai usaha kecil yang ingin dikunjungi.

5
Untuk itu diperlukan suatu sistem yang memudahkan pengguna (konsumen) dalam
mencari usaha kecil dan menengah. Konsumen dapat dengan mudah menemukan
UMKM yang mereka butuhkan dan meningkatkan efisiensi pencarian UMKM
mereka. Selain itu juga akan membantu Koperasi dan Dinas UMKM Kota
Makassar dalam mengelola operasional UMKM, dan UMKM juga dapat
mempromosikan produknya pada sistem yang ada.
Gambar 1. Kerangka Penelitian

6
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Penelitian Sejenis


Penelitian sejenis yang dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan
penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Mukhti Muhamad Ali dan Malabay (2022) dalam penelitiannya yang berjudul
Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi Kelontong Online Berbasis
Web dengan Layanan Berbasis Lokasi Studi Kasus: Toko Kelontong H. Nasril.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan penjualan bagi
toko kelontong skala kecil dan masyarakat umum. Layanan berbasis lokasi
(LBS) adalah layanan berbasis lokasi yang digunakan untuk menemukan lokasi
perangkat yang digunakan oleh pembeli.
2. Djafar Imran dkk. (2022) disajikan dalam penelitian berjudul Aplikasi
Pemasaran Ayam Pedaging Berbasis Web dan Berbasis Lokasi (LBS) di UD.
Syam Broiler. Hasil yang diharapkan dari aplikasi ini dapat mendukung
pemasaran dalam keterbatasan ruang, mempermudah proses penjualan dan
pemesanan, serta memberikan pengalaman berbelanja yang cepat dan mudah
dengan akses online. Layanan Berbasis Lokasi (LBS) Aplikasi Penjualan
Broiler ayam potong UD. Syam Broiler membantu proses pengiriman dan
memberikan informasi lokasi pemesanan kepada UD. Syam Broiler.
3. Kajian Ahsyar Tengku Khairil dkk. (2020) yang berjudul Promosi
Pengembangan Media Electronic Marketplace Bagi Usaha Kecil Menengah
Oleh Dinas Koperasi UMKM Kota Pekanbaru. Permasalahan yang diangkat
adalah sulitnya pelaksanaan promosi produk dalam skala besar yang terjadi
hampir di seluruh usaha kecil dan menengah, termasuk usaha kecil dan
menengah di Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengembangkan sistem pasar elektronik berbasis web sebagai media
periklanan produk UMKM.
Berdasarkan penelitian sejenis yang telah dijabarkan dapat ditarik kesimpulan
bahwa perancangan website promosi dapat membantu kesulitan UMKM dalam

7
pemasaran produk dan perluasan jaringan usaha serta akses pasar untuk
meningkatkan visibilitas produk. Pada penelitian yang dilakukan, penulis akan
merancang website promosi yang berfokus untuk memungkinkan sektor
koperasi dan UMKM Kota Makassar untuk mendukung promosi produk
UMKM yang bisa menjadi media promosi yang efektif dan menjangkau target
pasar yang lebih luas dimana mampu menampung produk-produk UMKM dan
menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna, dengan ketentuan setiap
UMKM yang mendaftar ke sistem harus memenuhi beberapa syarat yang telah
ditetapkan dengan menggunakan teknologi LBS untuk membantu pencarian
lokasi dari pengguna terhadap produk yang akan dicari.

2.2 Kerangka Teori


2.2.1 Pengertian Sistem
Secara umum, sistem adalah kumpulan objek, elemen, atau bagian dengan
makna berbeda yang saling terkait, bekerja sama, dan mempengaruhi untuk
mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks, dan didasarkan pada
rencana atau tingkat yang sama.

Secara terminologis, sistem digunakan dalam berbagai cara sehingga sangat


sulit untuk mendefinisikan atau menafsirkannya sebagai sebuah pernyataan yang
cukup ringkas untuk merangkum semua kegunaan dan mencapai tujuan yang
dimaksudkan. Hal ini karena makna suatu sistem bergantung pada latar belakang
perspektif orang yang mencoba mendefinisikannya. Misalnya menurut hukum,
suatu sistem dipandang sebagai seperangkat aturan yang membatasi baik
kemampuan sistem itu sendiri maupun kemampuan lingkungan di mana sistem itu
berada untuk menjamin keadilan dan keselarasan.

2.2.2 Defenisi Website


Situs web (sering disingkat situs, situs web, atau situs) adalah istilah yang
menggambarkan sekelompok halaman web yang biasanya merupakan bagian dari
nama domain atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. Halaman
web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup
Language) dan paling sering diakses melalui HTTP. Protokol yang mengirimkan
informasi secara statis atau dinamis dari server situs web untuk ditampilkan kepada

8
pengguna melalui browser web. Mereka membentuk serangkaian bangunan yang
saling berhubungan, masing-masing dihubungkan oleh jaringan halaman
(hyperlink) (Ali Zaki, 2009).

Suatu website dikatakan statis jika isi informasinya bersifat tetap, jarang
berubah, dan isi informasinya dikontrol sepenuhnya oleh pemilik website. Dinamis
jika isi informasi suatu website selalu berubah dan saling interaktif serta berasal
dari pemilik website dan penggunanya. Contoh website statis adalah website
dengan profil perusahaan, dan website dinamis adalah website seperti Friendster,
Multiply, dll. Dari segi pengembangannya, website statis hanya dapat diupdate oleh
pemiliknya, sedangkan website dinamis dapat diupdate oleh pengguna dan
pemiliknya.

Halaman situs web diakses melalui URL "root" yang disebut halaman
beranda, yang biasanya disimpan di server yang sama. Tidak semua situs web dapat
diakses secara gratis. Beberapa website memerlukan pembayaran untuk menjadi
pelanggan, seperti website yang menampilkan pornografi, situs berita, dan layanan
surat elektronik (email). Website ini dibuka melalui program browser di komputer.
Program Explorer yang dapat digunakan pada komputer antara lain IE (Internet
Explorer), Mozilla, Firefox, Netscape, Opera, dan yang terbaru adalah Google
Chrome.

2.2.3 Pengertian Promosi


Sebagus apapun kualitasnya, menarik tampilannya, atau seberapa banyak
manfaat yang dimilikinya, jika tidak ada yang tahu tentang produk Anda, mereka
tidak akan membelinya. Sekalipun Anda menawarkan produk yang bagus dengan
harga yang wajar, namun jika tidak dikenali oleh konsumen, maka produk tersebut
tidak akan sukses di pasaran. Peralatan dan prasarana yang diperlukan harus
tersedia secara efektif agar informasi keberadaan produk sampai kepada masyarakat
dan konsumen. Upaya memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan
awal dari kegiatan promosi.

Menurut Tjiptono, promosi pada hakikatnya adalah komunikasi pemasaran.


Menyebarkan informasi dan mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan
khalayak tentang perusahaan dan produknya agar mereka bersedia menerima,

9
membeli, dan tetap setia terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaannya
masing-masing.

Di sisi lain, Bapak Sistaningram menjelaskan bahwa periklanan mengacu


pada upaya dan aktivitas suatu perusahaan untuk membuat “konsumen aktual” dan
“konsumen potensial” ingin membeli produk yang ditawarkannya sekarang atau di
masa depan. Konsumen sebenarnya adalah mereka yang langsung membeli produk
yang ditawarkan, baik pada saat perusahaan mulai mempromosikan produk tersebut
maupun sesaat setelahnya. Konsumen potensial adalah mereka yang berminat untuk
membeli produk perusahaan di masa yang akan datang.

Pengertian Menurut H. Indriyo Gitosudarmo M.Com “Periklanan adalah


suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen agar mengenal,
merasa puas, dan membeli produk yang ditawarkan suatu perusahaan”.

2.2.4 Statistik UMKM


Model statistik dalam penelitian ini digunakan dalam pembuatan website
yang menghasilkan model statistik dalam bentuk lingkaran dan diagram batang
untuk memperkirakan jumlah UMKM berdasarkan kriteria skala mikro, kecil dan
menengah, pendaftar UMKM aktif dan tidak aktif serta UMKM tiap kecamatan.
Statistika sendiri merupakan kumpulan data numerik maupun nonnumerik yang
disusun/disajikan (misalnya dalam bentuk tabel atau grafik) sedemikian rupa
sehingga dapat menjelaskan suatu permasalahan atau keadaan (Binadarma, 2020).
Di bawah ini adalah contoh rangkuman statistik website periklanan UMKM yang
dibuat.

Gambar 2. Statistik UMKM


10
2.2.5 UMKM
Merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2021 tentang Pembinaan, Perlindungan dan Penguatan Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah, UMKM dikelompokkan berdasarkan kriteria modal usaha
atau omzet tahunan. Sedangkan pengertian UMKM adalah usaha produktif milik
perseorangan dan/atau badan ekonomi tunggal yang memenuhi kriteria usaha
mikro, kecil, dan menengah yang diatur dalam peraturan pemerintah ini.

Dalam masyarakat nasional saat ini, keberadaan UMKM tidak bisa


dikesampingkan atau dihindari. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam

penduduk yang besar, UMKM mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah
besar sehingga mampu mengurangi angka pengangguran. Mengingat kegiatan
usaha kecil dan menengah mencakup hampir seluruh lapangan usaha, maka
pengembangan usaha kecil dan menengah mempunyai arti strategis yang besar bagi
perkembangan perekonomian nasional.

Ada beberapa kendala yang dihadapi pelaku UMKM. Beberapa


permasalahan paling mendasar yang dihadapi UMKM antara lain kurangnya
pengetahuan dan keterampilan manusia untuk mengembangkan usahanya,
permasalahan permodalan, kurangnya sarana dan prasarana, serta kurangnya akses
pemasaran produk. Di sini, promosi berperan dalam membantu UMKM
memasarkan produknya.

2.2.6 Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar


Di Kota Makassar berlaku Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Kelembagaan Daerah serta Peraturan Daerah Nomor 98
Tahun 2016 tentang Susunan, Letak, Fungsi, Tugas dan Tata Kerja Koperasi dan
Jasa Usaha Kecil dan Menengah. Layanan UKM berkomitmen mendukung
pemerintah kota dalam pengembangan, pengelolaan, dan perumusan kebijakan
koperasi usaha kecil menengah dalam melaksanakan fungsinya sebagai berikut:
a) Perkembangan perumusan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah.
b) Implementasi kebijakan dalam kegiatan pemerintah di bidang koperasi dan
usaha kecil dan menengah.

11
c) Melakukan pelaporan, evaluasi dan pelaksanaan administrasi dinas koperasi
dan UKM.
d) Menyusun rencana pembinaan terkait pengelolaan simpan pinjam.
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pemkot sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab.

Dalam peraturan daerah ini, Biro Koperasi dan Usaha Kecil berfungsi sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan kota, dipimpin oleh kepala sub bagian dan
bertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris daerah.

2.2.7 Location Based Service


Layanan berbasis lokasi (LBS) adalah layanan berbasis lokasi geografis yang
ditawarkan kepada pelanggan. Oleh karena itu, teknologi LBS memungkinkan
pengguna untuk mencari lokasi yang diinginkan seperti hotel terdekat, ATM
terdekat, SPBU terdekat, atau alamat tertentu. Pada dasarnya mencari lokasi
menggunakan LBS sama dengan mencari lokasi menggunakan LBS. Bedanya
dengan peta biasa, LBS dapat memberikan informasi tambahan mengenai posisi
benda bergerak.

Menurut Safaat (2015), location based services (LBS) atau layanan berbasis
lokasi merupakan layanan informasi yang dapat diakses dari perangkat seluler
melalui jaringan seluler dan mempunyai kemampuan untuk menggunakan
informasi lokasi perangkat seluler tersebut. Saat menggunakan layanan lokasi untuk
menentukan lokasi Anda, Anda dapat menggunakan dua jenis layanan: GPS atau A-
GPS. Kedua layanan ini menentukan lokasi Anda dalam bentuk koordinat bujur dan
lintang.

Layanan berbasis lokasi juga dapat dilihat dari segi layanan yang
diberikannya, seperti: layanan berbasis lokasi reaktif dan layanan berbasis lokasi
proaktif. Layanan berbasis lokasi reaktif adalah layanan yang diaktifkan hanya
ketika pengguna melakukan suatu tindakan. Sebaliknya, layanan berbasis lokasi
proaktif adalah layanan yang terus-menerus memberikan informasi kepada
pengguna, meskipun pengguna tidak meminta layanan tersebut. Pada penelitian ini,
layanan yang diterapkan ketika menggunakan layanan berbasis lokasi adalah

12
layanan berbasis lokasi reaktif. Layanan berbasis lokasi terdiri dari lima komponen
utama:

1. Perangkat seluler, alat yang digunakan pengguna (konsumen) untuk meminta


informasi yang mereka butuhkan. Perangkat yang memungkinkan hal ini
biasanya adalah PDA, ponsel, laptop, dan perangkat lain dengan kemampuan
navigasi.
2. Jaringan komunikasi yang mengirimkan data pengguna dan informasi yang
diminta dari perangkat seluler ke penyedia layanan dan kemudian mengirimkan
informasi yang diminta kembali ke pengguna. Jaringan komunikasi dapat
berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), jaringan area lokal nirkabel (WLAN),
atau jaringan area nirkabel (WWAN).
3. Komponen pemosisian biasanya perlu menentukan lokasi pengguna untuk
pemrosesan layanan. Lokasi pengguna dapat ditentukan melalui jaringan
komunikasi dan global positioning system (GPS).
4. Penyedia layanan dan penyedia aplikasi adalah penyedia layanan yang
menyediakan berbagai layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk
memproses informasi yang diminta oleh pengguna.
5. Penyedia Data dan Konten: Penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua
data penting yang dapat diakses pengguna. Untuk alasan ini, Anda dapat
meminta data dari penyedia kontak Anda. Komponen dasar LBS ditunjukkan
pada diagram berikut:

Gambar 3. Komponen Dasar LBS (Location Based Service)

13
A. Teorema Haversine Formula
Teorema Haversine Formula merupakan himpunan persamaan penting dalam
bidang navigasi untuk menentukan jarak busur antara dua titik pada bidang bujur
dan lintang. Ini adalah bentuk persamaan khusus dari trigonometri bola, hukum
Haversin, yang menentukan hubungan antara sisi dan sudut segitiga di dalam
permukaan bola.

Gambar 4. Trigonometri Bola

Dimana: jarak = km
2r = jari-jari bumi (6371 km)
Lat1 = Lintang awal
Lat2 = Lintang akhir
Long1 = Bujur awal
Long2 = Bujur akhir
Rumus haversine menghitung jarak lokasi pengguna dengan jarak lokasi toko
UMKM terdekat dari pengguna saat itu.
B. Cara Kerja LBS (Location Based Service)

14
Gambar 5. Cara Kerja LBS (Location Based Service)

Di bawah ini menjelaskan cara kerja LBS berdasarkan lokasi pengguna

1. Pertama, aplikasi akan terbuka di smartphone. Ini tentu saja menggunakan


layanan LBS yang sudah terinstal.
2. Aplikasi kemudian terhubung ke jaringan provider yang digunakan
pengguna.
3. Selanjutnya, aplikasi mengambil informasi lokasi pengguna di perangkat
seluler yang diperoleh dari sensor lokasi. Hal ini daapat dilakukan oleh
perangkat yang menggunakan layanan GPS nya sendiri atau dengan
menggunakan layanan lokasi jaringan yang disediakan.
4. Perangkat seluler pengguna kemudian mengirimkan permintaan informasi
ke satelit untuk menentukan garis bujur dan garis lintang pengguna aplikasi.
5. Penyedia menghubungkan aplikasi di smartphone ke server LBS dan
meminta data dan informasi yang diinginkan pengguna seperti jalan, jarak,
dan sarana untuk mencapai tujuan.
6. Terakhir pengguna menerima data dan menampilkannya melalui aplikasi di
smartphonenya.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Dalam
penelitian ini, penulis akan meneliti dan menganalisa proses “Perancangan Website
Promosi Bagi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Makassar
Menggunakan Teknologi LBS (Layanan Berbasis Lokasi)” untuk dapat membantu
dalam proses pencatatan data counter kunjungan terhadap produk yang telah
dikunjungi pengguna dengan tujuan statistik UMKM. Dimana dapat membantu
UMKM mempromosikan produknya dengan ketentuan setiap UMKM yang
mendaftar ke sistem harus memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan.

3.2 Rancangan Percobaan


Rancangan percobaan yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah
metode waterfall (air terjun) yang digunakan dalam pengembangan perangkat
lunak, yang didasarkan pada proses yang sistematis dan bertahap
(Pressman,2012). Tahapan metode waterfall dapat dilihat pada gambar

Gambar 6. Tahapan Metode Waterfall (Pressman,2012)

16
Ada beberapa tahapan dalam pengembangan metode waterfall. Tahapan
metode ini adalah:

1. Analisis Kebutuhan
Analisis Kebutuhan adalah analisis yang diperlukan untuk menentukan
spesifikasi kebutuhan sistem. Melalui studi kasus di kantor Dinas Koperasi
dan UMKM Kota Makassar dapat diperoleh gambaran data tentang
pembuatan interface yang dapat digunakan untuk membantu proses promosi
sehingga akan tercipta sebuah sistem sesuai dengan keinginan pengguna.
Pengguna sistem ini adalah Dinas UMKM, pelaku UMKM, dan masyarakat
lokal.
2. Desain Sistem
Tahap kedua merupakan tahap yang dilakukan untuk mencari solusi
permasalahan yang ditemui pada tahap analisis. Sistem yang dikembangkan
menggunakan use case diagram.
3. Penulisan Kode Program
Tahap ketiga adalah pembuatan perangkat lunak berdasarkan hasil
perancangan sistem. Pada penelitian ini, sistem yang diusulkan
menggunakan aplikasi Visual Studio Code dan bahasa pemrograman PHP.
Aplikasi servernya menggunakan XAMPP, termasuk MySQL sebagai
database dan Apache sebagai server. Hasil dari tahap ini adalah beruapa
sebuah sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna.
4. Pengujian Program
Tahap keempat penulis melakukan pengujian program pada sistem promosi
UMKM dengan menggunakan blackbox.
5. Penerapan Program dan Pemeliharaan
Tahap kelima, apabila ada kerusakan dan kesalahan maka program akan
dilakukan pemeliharaan dan pengembangan.

17
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah:

1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dalam penelitian untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan masalah penelitian dengan mengumpulkan berbagai
bahan referensi dan jurnal seperti buku, artikel, dan majalah sebagai
datanya.
2. Teknik Observasi
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematis unsur-unsur penting yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam hal ini, penulis mencoba
meninjau langsung dinas koperasi dan UMKM yang ada di Kota Makassar,
serta para pelaku ekonomi.
3. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh keterangan secara langsung
dengan cara bertanya jawab kepada narasumber yang bersangkutan dengan
penelitian ini.

3.4 Analisa Data


Analisis data yang dilakukan penulis adalah analisis data kualitatif. Data
dikumpulkan melalui wawancara yang akan dianalisa sehingga dapat membantu
peneliti untuk mengetahui permasalahan yang terjadi.

18
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa kebutuhan


Perancangan sistem ini sudah melalui tahap analisa dan diharapkan dapat
meningkatkan kinerja sektor koperasi dan UMKM Kota Makassar untuk membantu
proses promosi bagi UMKM. Pada penelitian ini penulis telah menganalisa
beberapa data untuk mendapatkan informasi mengenai sejauh mana peran dinas
dalam membantu proses perkembangan usaha UMKM selama ini, bagaimana cara
dinas mengontrol keberadaan UMKM dan apakah sudah ada pengembangan kearah
website atau belum. Peneliti mendapatkan analisa data yang dibutuhkan melalui
wawancara dengan pegawai Dinas dan beberapa pelaku UMKM. Peneliti juga
menggunakan data persebaran UMKM di setiap kecamatan yang diberikan oleh
pihak dinas sebelumnya dalam menunjang analisa dan observasi data.

4.1.1 Wawancara

Pada perancangan sistem ini, peneliti melakukan wawancara kepada


pegawai dinas UMKM dan beberapa pelaku usaha UMKM mengenai kinerja
dalam hal ini peran dinas dalam mengontrol keberadaan UMKM. Bagaimana
cara dinas melakukan pendataan jumlah UMKM di Kota Makassar dan syarat
yang diperlukan suatu usaha agar termasuk dalam UMKM serta bagaimana
pihak dinas turut membantu melihat usaha UMKM dalam memberikan
sosialisasi melalui kegiatan-kegiatan UMKM yang dilakukan agar pelaku
UMKM usahanya lebih berkembang dan dikenal orang. Menurut Pegawai Dinas
UMKM, mereka mempunyai semacam sebuah wadah yang diberi nama
inkubator center. Tugasnya inkubator center ini adalah untuk mengunjungi
setiap UMKM yang berada dalam satu kecamatan untuk kemudian di data dan
datanya ini dimasukkan kedalam sistem informasi yang diberi nama Sidatu
Miciko. Sidatu Miciko ini hanya bisa diakses oleh pihak dinas yang bertanggung
jawab untuk mengelola sistem tersebut. Jadi belum bisa diakses secara umum
karena belum dikembangkan untuk tampilan dashboard dan sebagainya jadi
hanya untuk inkubator center saja. Dari data UMKM yang telah dikumpulkan

19
berupa nama koperasi, jenis usaha, alamat,dan seterusnya kemudian ketika ada
kegiatan yang diadakan dinas untuk tujuan sosialisasi UMKM dan sejenisnya
maka pihak dinas akan membuat surat untuk dikirimkan kepada setiap
kecamatan agar UMKM yang sudah terdaftar dapat mengikuti kegiatan tersebut
tetapi ditetapkan batas kuota semisal hanya boleh 2 atau 3 orang dari setiap
kecamatan yang ada.

Dari hasil wawancara juga dinas UMKM berharap agar pelaku usaha
membawa produknya masing-masing untuk diperlihatkan dalam kegiatan
tersebut nyatanya tidak ada produk apapun yang dibawah padahal sudah
disampaikan juga. Sehingga pihak dinas tidak dapat memberikan masukan
terkait produknya baik dari segi kualitas produk entah dari packingnya atau
isinya karena tidak ada produknya. Karena itu pihak dinas tidak dapat memfoto
produk tersebut untuk dijadikan referensi dan lebih lanjut diperkenalkan dalam
kegiatan-kegiatan UMKM selanjutnya untuk disosialisasikan. Jadi biasanya
UMKM sendiri yang harus mempunyai inisiatif untuk datang dan
memperkenalkan produknya ke dinas untuk ditinjau karena belum ada sistem
yang dapat menampilkan produk-produknya UMKM kecuali data UMKM yang
sudah terdaftar saja. Dari sini dinas juga bingung bagaimana supaya UMKM
turut terbantu dengan adanya Dinas Koperasi dan UMKM sebagai penopang.
Selain itu pihak dinas juga turut membantu UMKM dengan bertanya kepada
pelaku usaha apakah mereka mempunyai surat izin usaha dan NPWP atau tidak.
Kalau tidak memiliki maka akan dibantu untuk didaftarkan datanya secara
online oleh pihak dinas.

Wawancara selanjutnya dilakukan kepada beberapa pelaku UMKM


mengenai jenis usahanya mereka, darimana modal untuk membuka suatu usaha
dan hambatan atau kendala apa saja yang sering mereka hadapi serta apakah
mereka sudah pernah mengikuti kegiatan-kegiatan UMKM yang dilakukan
pihak dinas untuk membantu perkembangan UMKM atau belum. Dari hasil
wawancara, diketahui bahwa sebagian dari mereka modalnya dari orangtua dan
ada yang tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiataan UMKM atau ada yang
mengetahui kegiatan tersebut dan sudah diberikan informasi cuman tidak
menghadiri karena keterbatasan waktu. Hasil wawancara yang dilakukan penulis

20
menunjukkan pentingnya meningkatkan kinerja pelayanan koperasi dan UMKM
di Kota Makassar serta membangun sistem pendukung pelaku ekonomi dalam
memajukan usahanya. Dari penelitian penulis, ada beberapa syarat yang perlu
diperhatikan untuk mendaftarkan UMKM ke sistem, seperti: Surat izin usaha,
KTP dan NPWP Pemilik dan data diri pengguna: nama lengkap, alamat, telp,
kecamatan, kelurahan, dan seterusnya.
4.1.2 Studi Literatur
Pada perancangan sistem ini, peneliti juga melakukan studi kepustakaan. Dari hasil
studi kepustakaan, peneliti memperoleh data mengenai jumlah UMKM di setiap
kecamatan dari dokumen yang disetujui oleh pegawai Dinas Koperasi dan UMKM
Kota Makassar, dan jumlahnya terus meningkat. Rangkuman informasi data
mengenai jumlah UMKM di setiap kecamatan adalah sebagai berikut:

No Kecamatan Jumlah UMKM


1. Biringkanaya 1,151
2. Bontoala 609
3. Kep Sangkarrang 169
4. Makassar 894
5. Mamajang 1,330
6. Manggala 2,300
7. Mariso 960
8. Panakkukang 855
9. Rappocini 1,302
10. Tallo 614
11. Tamalanrea 853
12. Tamalate 2717
13. Ujung Pandang 676
14. Ujung Tanah 351
15. Wajo 294
15,075
Tabel 1. Data Rekap Jumlah UMKM di Setiap Kecamatan di Makassar

21
Dari hasil studi kepustakaan lainnya, diperoleh tampilan Aplikasi Sistem Data
Terpadu Usaha mikro Kecil dan Koperasi, Dinas Koperasi dan UMKM di Kota
Makassar yang terlihat pada gambar.

Gambar 7. Login Aplikasi Sidatu Miciko

Gambar 8. Dashboard Sidatu Miciko

22
Gambar 9. Data UMKM Pada Sidatu Miciko

Gambar 10. Menu Input Data Pada Sidatu Miciko

23
Gambar 11. Statistik UMKM Pada Sistem Aplikasi Sidatu Miciko

Alur sistem yang sedang berjalan pada pelayanan Koperasi dan UMKM Kota
Makassar adalah sebagai berikut:

1. Admin melakukan login pada sistem Sidatu Miciko

2. Setelah itu akan tampil halaman home admin

3. Jika ingin melihat data-data umkm maupun edit dan delete data maka ke
menu UMKM

4. Untuk penambahan umkm baru maka admin perlu melakukan penginputan


data umkm berupa nama umkm, jenis usaha, alamat dan sebagainya ke
sistem. Terdapat juga data statistik umkm berdasarkan kecamatan yang bisa
dilihat pada menu statistik.

5. Jika dinas ingin melihat data umkm maka admin akan mencetak atau
mengirimkan filenya kepada pegawai dinas.

6. Jika ada kegiatan umkm yang diadakan dinas, pihak dinas akan membuat
surat untuk dikirimkan ke setiap kecamatan untuk mengikut sertakan 2/3
umkm dalam kegiatan yang diadakan.

7. Pelaku umkm mengikuti kegiatan sosialisasi umkm yang diadakan dinas


pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

24
Admin (Pegawai) Dinas UMKM Pelaku UMKM

Admin

Cetak Data UMKM Mengikuti kegiatan


sosialisasi umkm
Melakukan
Login

Halaman Home
Admin Membuat Surat

Lihat Data
UMKM

Input
Data
UMKM
Baru

Lihat Data
Statistik UMKM

Gambar 12. Flowchart Sistem yang Sedang Berjalan Pada Dinas Koperasi dan UMKM

Adapun alur penggunaan website yang direncanakan sebagai berikut:

1. UMKM melakukan registrasi pada website dengan memasukkan berkas


administrasi yang dibutuhkan.

2. Pihak Dinas mengecek berkas administrasi yang dimasukkan UMKM


tersebut. Apabila sudah sesuai, maka pihak dinas mengaktifkan toko UMKM
tersebut. Apabila tidak sesuai, maka pihak dinas menolak toko UMKM
tersebut.

25
3. Setelah toko di aktifkan, maka toko UMKM dapat mendaftarkan rincian
barang yang dijual pada website

4. Apabila berkas administrasi ditolak, maka pihak UMKM akan diberi


informasi bahwa toko nya ditolak dan mengapa ditolak.

5. Setelah toko UMKM mendaftarkan produknya, masyarakat dapat melihat-


lihat rincian produk yang dijual

6. Masyarakat biasa dapat mencari produk yang diinginkan, maka akan muncul
peta persebaran toko yang menjual produk tersebut

7. Pihak dinas dapat melihat peta persebaran seluruh UMKM yang


mendaftarkan tokonya pada website

8. Apabila masyarakat ingin mengajukan komplain jika produk tidak sesuai


atau pelayanan yang buruk. Maka masyarakat dapat mengakses menu
contact dengan mengisikan data diri dan komplain tersebut.

Pelaku UMKM Dinas UMKM User (Pengguna)

Pelaku UMKM Cek Berkas Melihat rincian


Administrasi produk yang dijual

Melakukan
Registrasi Berkas Mencari Produk
Ya/Tidak

Menampilkan Peta
Alasan Ditolak
Persebaran Toko
Menolak Toko
UMKM
Mengakses Menu
Mengaktifkan Contact
Toko UMKM
Peta Persebaran
Seluruh UMKM
Mengisi Data Diri
Mendaftarkan dan Komplain Jika
Rincian Barang Produk Tidak
Sesuai

Gambar 13. Alur Penggunaan Website yang Direncanakan

26
4.2 Prototype Cycles
4.2.1 Diagram Use Case
Diagram use case adalah diagram yang menggambarkan fungsionalitas suatu
sistem dari sudut pandang pengguna. Use case diagram bekerja dengan
menggambarkan interaksi khas antara pengguna suatu sistem dan sistem itu sendiri
melalui cerita tentang bagaimana sistem tersebut digunakan (Bina Darma E-
Journal). Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti, maka
dibuatlah use case diagram untuk sistem seperti gambar dibawah ini.

Gambar 14. Use Case Diagram

Pada use case diagram terdapat 3 pengguna sistem ini yaitu:

1. Konsumen

Konsumen bertindak sebagai pengguna sistem yang ingin melihat atau


mengakses produk-produk UMKM yang tersedia pada sistem. Hal pertama yang
harus dilakukan, konsumen mengakses website UMKM maka akan tampil halaman
utama dari sistem. Pengguna harus mendaftar untuk mengakses seluruh produk

27
UMKM yang ada. Jika sudah memiliki akun, konsumen harus langsung memilih
menu login. Setelah melakukan login maka konsumen bisa melihat semua produk
UMKM atau rekomendasi produk yang disarankan. Bisa juga konsumen
memasukan produk ke wishlist. Jika ingin mencari produk maka memilih menu
search dan memasukkan nama produk yang ingin dicari. Maka akan tampil produk
yang dicari berdasarkan lokasi terdekat dari konsumen. Setelahnya konsumen
melihat lokasi UMKM dan deskripsi atau informasi produk yang terdaftar pada
sistem.

2. Pelaku UMKM

Pelaku UMKM sebagai pengguna dari sistem bertindak sebagai pemilik toko
yang dapat menambah, mengubah, maupun menghapus produk. Pelaku UMKM
dapat melakukan register. Jika sudah selesai melakukan register, harus menunggu
dinas UMKM untuk mengaktifkan toko yang telah didaftarkan dengan dinas
mengirim informasi kepada pelaku UMKM jika sudah dikonfirmasi tokonya.
Setelahnya pengguna dapat melakukan login dan masuk ke halaman dashboard
pelaku UMKM. Kemudian pelaku UMKM dapat memilih menu produk untuk
menambah produk ke sistem dengan memasukkan informasi produk yang
diperlukan. Jika sudah terdaftar semua produknya, bisa dilihat pada daftar produk
saya. Pelaku UMKM juga dapat melakukan pengaturan toko dan pengaturan akun
jika ingin melihat atau mengedit informasi yang ada.

3. Dinas UMKM

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar bertindak sebagai admin sistem
untuk dapat mengontrol atau memantau usaha UMKM dan melihat informasi
konsumen dan pelaku usaha. Dinas UMKM kota Makassar dapat melakukan login
dan masuk ke halaman dashboard admin. Pada dashboard dinas dapat melihat
jumlah UMKM, total tenaga kerja, jumlah pengguna, total produk mapun grafik
jumlah UMKM berdasarkan kriteria mikro, kecil dan menengah serta grafik
pendaftar UMKM yang aktif dan tidak aktif. Dinas UMKM juga dapat memantau
toko UMKM melalui peta persebaran UMKM. Selain itu dinas dapat mengakses
daftar semua pelaku UMKM yang telah mendaftarkan tokonya ke sistem. Dinas
dapat melihat detail UMKM dan profil pemilik, kemudian jika sudah memenuhi

28
syarat pendaftaran maka dinas bisa mengaktifkan tokonya, atau menolak jika belum
sesuai dan memberikan informasi kepada pendaftar dalam hal ini pelaku UMKM
alasan kenapa ditolak tokonya. Dinas koperasi dan UMKM kota Makassar juga
dapat melihat informasi keseluruhan dari daftar semua pengguna baik konsumen
maupun pelaku usaha.

Dari sistem ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dinas dalam membantu
pelaku UMKM untuk memperkenalkan produknya ke tingkat nasional berdasarkan
produk mana yang paling dicari agar seimbang pemasaran (tren penjualan).

4.2.2 Class Diagram


Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dalam kaitannya dengan
definisi kelas-kelas yang dibuat untuk membangun sistem. Diagram kelas yang
terbentuk dari sistem yang akan dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang
dilakukan peneliti ditunjukkan di bawah ini.

Gambar 15. Class Diagram Website Promosi ke-1

29
Gambar 16. Class Diagram Website Promosi ke-2

Gambar 17. Class Diagram Website Promosi ke-3

30
4.2.3 Activity Diagram
Diagram aktivitas menggambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sistem
yang Anda rancang, bagaimana setiap aliran dimulai, keputusan apa yang dibuat,
dan bagaimana berakhir. Di bawah ini adalah diagram aktivitas yang terkait dengan
masing-masing skenario dari hasil perancangan diagram use case yang dibuat
sebelumnya.

1. Activity Diagram Login User

Gambar 18. Activity Diagram Login User

Gambar 18 menunjukkan diagram aktivitas login pengguna. Halaman login akan


ditampilkan, jadi masukkan ID dan kata sandi terdaftar Anda. Setelah Anda mengisi
formulir pendaftaran dan menekan tombol login, sistem akan memproses login
Anda. Setelah pengguna berhasil login, maka akan ditampilkan dashboard atau
halaman beranda.

31
2. Activity Diagram Register

Gambar 19. Activity Diagram Register

Gambar 19 menunjukkan diagram aktivitas registri. Pengguna yang tidak terdaftar


akan diperlihatkan halaman pendaftaran. Pengguna dapat mengisi formulir
pendaftaran dengan mengisi seluruh kolom formulir yang tersedia dan mengklik
tombol “Daftar Sekarang”. Selanjutnya, sistem memproses pendaftaran pengguna
dan, jika berhasil, menampilkan pesan tentang pendaftaran berhasil.

32
3. Activity Diagram Konsumen

Gambar 20. Activity Diagram Konsumen

Gambar 20 menunjukkan diagram aktivitas dari konsumen. Konsumen bisa


memilih produk dan mencari produk yang diinginkan kemudian melihat
informasi detail produk dan toko UMKM yang dituju.

33
4. Activity Diagram Produk

Gambar 21. Activity Diagram Menu Produk Pelaku UMKM

Gambar 21 menunjukkan diagram aktivitas dari menu produk. Pelaku UMKM


dapat melihat daftar produk, menghapus maupun menambahkan produk.

34
5. Activity Diagram Pengaturan Toko

Gambar 22. Activity Diagram Pengaturan Toko Pelaku UMKM

Gambar 22 menunjukkan diagram aktivitas pengaturan toko. Pelaku UMKM


dapat melihat informasi toko dan melakukan pengeditan jika ada data yang
ingin diubah.

35
6. Activity Diagram Pengaturan Akun

Gambar 23. Activity Diagram Pengaturan Akun

Gambar menunjukkan diagram aktivitas untuk pengaturan akun. Pemain UMKM


menampilkan semua informasi akun dan memungkinkan Anda melakukan
perubahan jika ingin mengubah data.

36
7. Activity Diagram Dinas Peta Persebaran UMKM

Gambar 24. Activity Diagram Dinas Peta Persebaran UMKM

Gambar 24 menunjukkan diagram aktivitas peta persebaran UMKM. Dinas


dapat memilih salah satu toko UMKM dan melihat detail UMKM toko yang
dituju.

37
8. Activity Diagram Dinas Menu UMKM

Gambar 25. Activity Diagram Dinas Menu UMKM

Gambar 21 menunjukkan diagram aktivitas dinas mengakses menu UMKM.


Dinas dapat mengaktifkan atau menolak toko UMKM jika dilihat datanya
belum memenuhi syarat dan menginfokan kepada pelaku UMKM alasan
pendaftaran tokonya ditolak.

38
9. Activity Diagram Dinas Menu Pengguna

Gambar 26. Activity Diagram Dinas Menu Pengguna

Gambar 26 menunjukkan diagram aktivitas dinas mengakses menu pengguna.


Dinas dapat detail informasi pengguna yang telah mendaftar ke sistem.

39
10. Activity Diagram Logout

Gambar 27. Activity Diagram Logout

Gambar 23 menunjukkan diagram aktivitas logout. Administrator/pengguna dapat


logout dan sistem akan menampilkan kembali halaman utama aplikasi.

4.2.4 Sequence Diagram


Diagram sequence menggambarkan perilaku objek dalam use case dengan
menggambarkan masa hidup mereka dan pesan yang dikirim dan diterima di antara
mereka.

40
1. Sequence Diagram Konsumen

Gambar 28. Sequence Diagram Konsumen

2. Sequence Diagram Pelaku UMKM

Gambar 29. Sequence Diagram Pelaku UMKM

41
3. Diagram Sequence Sektor Koperasi dan UMKM Kota Makassar

Gambar 30. Sequence Diagram Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar

4.2.5 Antarmuka Sistem


Berdasarkan hasil dari tahap requirement dan design yang telah dilakukan,
maka selanjutnya penulis melakukan perancangan program terhadap sistem
yang dibuat. Berikut merupakan tampilan antarmuka sistem berdasarkan pada
perancangan program.

42
4.2.5.1 Antarmuka User (Konsumen)
1. Antarmuka Pengguna Halaman Utama

Gambar 31. Antarmuka Halaman Utama

43
2. Antarmuka Register

Gambar 32. Antarmuka Register Konsumen

3. Antarmuka Login

Gambar 33. Antarmuka Login

44
4. Antarmuka Konsumen Mengakses All Category Produk

Gambar 34. Antarmuka All Product

45
5. Antarmuka Produk Yang Dipilih Konsumen

Gambar 35. Antarmuka Produk yang Dipilih

46
6. Tombol Search

Gambar 36. Tampilan Halaman Pencarian Produk

47
7. Antarmuka Produk Wishlist

Gambar 37. Antarmuka Produk Wishlist

4.2.5.2 Antarmuka Pelaku UMKM


1. Antarmuka Register

Gambar 38. Antarmuka Register Pelaku UMKM

48
2. Antarmuka Login

Gambar 39. Antarmuka Login Pelaku UMKM

3. Antarmuka Dashboard

Gambar 40. Antarmuka Dashboard

49
4. Antarmuka Menu Produk Saya

Gambar 41. Antarmuka Daftar Produk UMKM

5. Antarmuka Menu Tambah Produk

Gambar 42. Antarmuka Tambah Produk Baru

50
6. Antarmuka Menu Pengaturan Toko

Gambar 43. Antarmuka Menu Pengaturan Toko

51
7. Antarmuka Edit Detail UMKM

Gambar 44. Antarmuka Edit Detail UMKM

52
8. Antarmuka Menu Pengaturan Akun

Gambar 45. Antarmuka Menu Pengaturan Akun

9. Antarmuka Edit Detail Akun

Gambar 46. Antarmuka Edit Detail Akun

53
4.2.5.3 Antarmuka Sistem Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar
1. Antarmuka Dashboard

Gambar 47. Antarmuka Dashboard

2. Antarmuka Peta Persebaran UMKM

Gambar 48. Antarmuka Peta Persebaran UMKM

54
3. Antarmuka Akses Menu UMKM

Gambar 49. Antarmuka Akses Menu UMKM

4. Menampilkan Halaman Detail UMKM

Gambar 50. Antarmuka Halaman Detail UMKM

55
5. Antarmuka Akses Menu Pengguna

Gambar 51. Antarmuka Akses Menu Pengguna

6. Menampilkan Halaman Detail Pengguna

Gambar 52. Halaman Detail UMKM

56
4.3 Contoh Perhitungan Teorema Haversine Formula

Untuk menghitung jarak lokasi pengguna dengan jarak lokasi toko UMKM
terdekat dari pengguna maka dibuat contoh perhitungan berdasarkan latitude dan
longitude dalam rumus Teorema Haversine Formula sebagai berikut:

1) Contoh Perhitungan Haversine Formula 1

Contoh perhitungan Haversine Formula untuk menghitung jarak antara dua


lokasi (tempat), yaitu Lokasi A dan Lokasi B. Dalam contoh ini, kita akan
menghitung jarak antara Jl. Manunggal 22, Makassar (Lintang:0.444090, Bujur:
101.3611400 dan Jl. Nuri Baru, Makassar (Lintang:-5.167800, Bujur:
119.407120).

a. Langkah 1 : Mengubah Koordinat dari Derajat ke Radiun

Lintang lokasi A = 0.444090 * 𝜋/180 ≈ 0.0077 radiun

Bujur lokasi A = 101.3611400 * 𝜋/180 ≈ 1.7690 radiun

Lintang lokasi B = -5.167800 * 𝜋/180 ≈ -0.0901 radiun

Bujur lokasi B = 119.407120 * 𝜋/180 ≈ 2.0840 radiun

b. Langkah 2 : Menghitung Selisih Lintang dan Bujur

∆lat = lintang lokasi B-lintang lokasi A≈(-0.0901) - 0.0077 ≈ -0.0978


radiun

∆long = bujur lokasi B - bujur lokasi A ≈ 2.0840 - 1.7690 ≈ 0.315 radiun

c. Langkah 3 : Menggunakan Haversine Formula

a = sin2(∆lat/2) + cos(lintang lokasi A) * cos(lintang lokasi B) *


sin2(∆long/2)

c = 2 * arctan2(√a, √(1-a))

d=R*c

Dimana R adalah radius bumi dalam kilometer (sekitar 6.371 km). Mengganti
nilai, kita dapatkan:

a = sin2(-0.0978/2) + cos(0.0077) * cos(-0.0901) * sin2(0.315/2) ≈ 0.0268906

57
c = 2 * arctan2(√0.0268906, √(1-0.0268906)) ≈ 0.017410

d = 6371 * 0.017410 ≈ 1,1 kilometer

Sehingga, jarak lingkaran besar antara Jl. Manunggal 22 dan Jl. Nuri Baru adalah
sekitar 1,1 kilometer.

2) Contoh Perhitungan Haversine Formula 2

Contoh perhitungan Haversine Formula untuk menghitung jarak antara dua


lokasi (tempat), yaitu Lokasi A dan Lokasi B. Dalam contoh ini, kita akan
menghitung jarak antara Jl. Manunggal 22, Makassar (Lintang:0.444090, Bujur:
101.3611400 dan Jl.Ahmat Yani No 25, Makassar (Lintang:2.092420, Bujur:
99.838050).

a. Langkah 1 : Mengubah Koordinat dari Derajat ke Radiun

Lintang lokasi A = 0.444090 * 𝜋/180 ≈ 0.0077 radiun

Bujur lokasi A = 101.3611400 * 𝜋/180 ≈ 1.7690 radiun

Lintang lokasi B = 2.092420 * 𝜋/180 ≈ 0.0365 radiun

Bujur lokasi B = 99.838050 * 𝜋/180 ≈ 1.7425 radiun

b. Langkah 2 : Menghitung Selisih Lintang dan Bujur

∆lat = lintang lokasi B-lintang lokasi A≈ 2.092420 - 0.0077≈2.08472


radiun

∆long = bujur lokasi B-bujur lokasi A≈ 99.838050-1.7690≈98.06905


radiun

c. Langkah 3 : Menggunakan Haversine Formula

a = sin2(∆lat/2) + cos(lintang lokasi A) * cos(lintang lokasi B) *


sin2(∆long/2)

c = 2 * arctan2(√a, √(1-a))

d=R*c

Dimana R adalah radius bumi dalam kilometer (sekitar 6.371 km). Mengganti
nilai, kita dapatkan:

58
a = sin2(2.08472/2) + cos(0.0077) * cos(0.0365) * sin2(98.06905/2) ≈ 0.036408

c = 2 * arctan2(√0.036408, √(1-0.036408)) ≈ 0.374606

d = 6371 * 0.374606 ≈ 2.386 kilometer

Sehingga, jarak lingkaran besar antara Jl. Manunggal 22 dan Jl. Ahmad Yani No
25 adalah sekitar 2.386 kilometer.

3) Coding LBS

Gambar 53. Coding Maps 1

Fungsi diatas digunakan untuk menampung kelas maps. Script src sendiri
digunakan untuk memanggil google maps api dan menampilkannya di dalam web.

Gambar 54. Coding Maps 2

Selanjutnya membuat info window dengan marker. Karena itu perlu menganalisasi
fungsi dari variabel info window yang menyimpan lokasi. Membuat variabel
untuk menampilkan peta dan objek untuk titik koordinatnya, berdasarkan latitude
dan longitude yang berada di kota Makassar.

59
Gambar 55. Coding Maps 3

Langkah berikutnya perlu mengambil data dari database untuk menampilkan


banyaknya marker yang akan ditampilkan pada website.

Gambar 56. Coding Maps 4

Fungsi di atas digunakan untuk membuat penanda yang berfungsi sebagai penanda
dan menunjukkan lokasi tertentu untuk ditampilkan kepada pengguna. Informasi
jendela biasanya digunakan dengan penanda. Klik pada penanda dan jendela

60
informasi akan muncul. Untuk melakukan ini, Anda perlu memanggil fungsi
infoWindow.open(map, marker) pada acara marker.

4.4 Testing
Pengujian sistem yang dilakukan penulis menggunakan blackbox testing.
Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah fungsi situs periklanan berfungsi sesuai
yang diharapkan. Di bawah ini adalah hasil pengujian yang dilakukan pada website
periklanan dengan menggunakan pengujian black box.

1. Pengujian oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar

No Skenario Test Case Hasil Diharapkan Hasil Ket


Pengujian Pengujian
1. Melakukan Login oleh Admin Dapat melakukan Sesuai yang Valid
login Dinas login ke sistem dan diharapkan
menampilkan
halaman beranda
2. Peta Menampilkan Dapat melihat lokasi Sesuai yang Valid
persebaran laman peta UMKM yang diharapkan
UMKM persebaran UMKM terdaftar pada peta
3. Melihat Menampilkan Aktifkan atau tolak Sesuai yang Valid
Daftar semua detail umkm dan akun umkm yang diharapkan
UMKM profil pemilik mendaftar
umkm
4. Melihat Menampilkan Dapat melihat Sesuai yang Valid
Daftar Semua detail pengguna informasi pengguna diharapkan
Pengguna yang terdaftar ke baik konsumen
sistem maupun pelaku
umkm
5. Mencari Data Tombol search Dapat Sesuai yang Valid
UMKM berfungsi mempermudah diharapkan
dalam proses
pencarian data
Tabel 2. Pengujian Sistem oleh Dinas UMKM Kota Makassar

61
2. Pengujian oleh Pelaku UMKM

No Skenario Test Case Hasil Diharapkan Hasil Ket


Pengujian Pengujian
1. Melakukan Login oleh pelaku Dapat melakukan Sesuai yang Valid
login umkm login ke sistem dan diharapkan
menampilkan
halaman beranda
2. Menampilkan Tampilan Dapat melakukan Sesuai yang Valid
Menu Produk halaman daftar edit maupun hapus diharapkan
Saya produk umkm data
3. Menu Menampilkan Dapat melakukan Sesuai yang Valid
Tambah laman tambah tambah dan simpan diharapkan
Produk Baru informasi produk produk
baru
4. Menu Pelaku umkm Dapat melakukan Sesuai yang Valid
Pegaturan dapat mengedit edit informasi umkm diharapkan
Toko detail toko umkm
5. Menu Pelaku umkm Dapat melakukan Sesuai yang Valid
Pengaturan dapat menekan pengeditan informasi diharapkan
Akun edit detail akun akun
Tabel 3. Pengujian Sistem oleh Pelaku UMKM Kota Makassar

62
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis, perancangan website promosi berbasis
LBS dapat membantu mempromosikan produk UMKM dan Dinas UMKM
Kota Makassar pun dapat turut memantau perkembangan usaha UMKM
dimana UMKM dapat melihat daftar semua usaha UMKM dan pengguna
yang telah terdaftar pada sistem.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka berikut saran yang diberikan
penulis dalam pengembangan sistem selanjutnya adalah aplikasi ini hanya
sekedar mempromosikan produk tidak terjadi transaksi, tidak ada juga
delivery dimana konsumen harus datang langsung ke lokasi toko yang ingin
dituju, dan semoga sistem ini dapat dijadikan acuan untuk ditingkatkan lagi
dimana sektor Koperasi dan UMKM Kota Makassar dapat membantu usaha
UMKM untuk lebih dikenal secara nasional sehingga penulis berharap
pengembang dapat melakukan perubahan pada sistem selanjutnya.

63
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni F. D., Hardjanto I., Hayat A., Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) Melalui Fasilitas Pihak Eksternal dan Potensi
Internal (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha “Emping Jagung” di
Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Jurnal
Administrasi Publik. (Media Teliti)
Bahri, Arsad dkk. 2019. Kajian Pemberdayaan UMKM Kota Makassar Sebagai
Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Diskopukm. 2022. Dokumen Rancangan Awal RENSTRA Tahun 2021-2026.
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar.
Indonesia Development Forum. 2021. Faktor Pendorong Industri Kecil dan
Menengah Naik Kelas.
Nurharista Regina Ayu, Sherine, Uun Ralita. Penerapan Strategi online
Marketing UMKM Pada Era Normal Baru. Universitas Tanjungpura
Pelaku Usaha. Universitas Negeri Makassar: Jurnal Inovasi dan Pelayanan
Publik makassar Vol 1.
Riska. 2020. Pengaruh Jumlah UMKM dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makassar. Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
Salahuddin. 2020. Model Perancangan Aplikasi Pemasaran Produk Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMK) Berbasis Kearifan Lokal Di Kota
Lhokseumawe. Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Saputra Ridho. 2018. Pengembangan Sistem Rental Kamera Online. Junal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.
Sari, Nurul Amelia. 2018. Pengaruh Perkembangan Ekonomi Digital Terhadap
Pendapatan Pelaku Usaha UMKM Di Kota Makassar. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar.
Sikumbang M.A. 2020. Sistem Informasi Absensi Pegawai Menggunakan
Metode RAD dan Metode LBS Pada Koordinat Absensi. Jurnal Media
Informatika Budidarma Vol.4, No.1.
Sudmar, A Muammar,dkk. 2020. Rancang Bangun Aplikasi Pasar Online di
Kota Makassar Berbasis Mobile (Smart Market) Menggunakan Metode
Location Based Service (LBS). Universitas Muslim Indonesia.
Syaifullah, Widianto Jony. 2014. Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik
Berbasis Web Pada Poltekes Kemenkes Riau Dengan Menggunakan
MetodeKelayakan TELOS. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri.

64
Tunggono Andreas., Papilaya F.S. 2023. Perancangan Aplikasi UMKM Kota
Salatiga dengan Metode Location Based Services. Journal Of Information
Technology Ampera Vol.4.

65
LAMPIRAN

66
LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Wawancara Pegawai Dinas UMKM Tahap I

Narasumber : Andi Kartika Sari, S.Pd (Penanggung Jawab Kegiatan UMKM)

1. Apa tujuan kebijakan penguatan usaha kecil dan menengah?


Jawab: Sasarannya lebih ke UMKM bagaimana produk-produknya bisa
lebih dikenal oleh masyarakat dan dari segi legalitas usahanya juga.
2. Tantangan apa saja yang biasa dihadapi Dinas Koperasi dan UMKM dalam
melaksanakan pemberdayaan usaha UMKM dan strategi apa yang
dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut?
Jawab: Tantangan umkm sendiri kebanyakan lebih ke modal dan proses
promosi atau pemasarannya. Perlu juga mengubah mindset masyarakat
yang berfikiran untuk menjual hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari sehingga dari segi keuangan juga kurang manajemen, karena mereka
belum berfikir untuk bagaimana usahanya lebih berkembang, bagaimana
bisa dia memiliki cabang. Kalau berbicara usaha mikro ya, kalau usaha
produk-produk yang lebih besar kaya gojek dll dia tentunya sudah berfikir
kesitu. Karena itu dinas melaksanakan pelatihan tiap tahunnya bagaimana
mengubah mindset atau pola pikir umkm agar usahanya lebih maju dan
diminati oleh masyarakat. Pelaku usaha juga diberikan pelatihan untuk
memanfaatkan digitalisasi dengan dikenalkan pada tokopedia, shopee, dll.
3. Bagaimana cara Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar selama ini
berhubungan/berkontak dengan pelaku UMKM?
Jawab: Kalau yang sekarang ada data dari kecamatan disitu juga ada no telp
tapi memang di sistem belum bisa kita lihat produknya seperti apa sehingga
belum bisa monitoring umkm-umkm yang ada.
4. Pernakah mendengar tentang LBS?

67
Jawab: sudah pernah
5. Persyaratan apa saja yang wajib dipenuhi oleh pelaku usaha UMKM agar
dapat menerima bantuan dari pemerintah dan bagaimana informasinya
sampai ke penerima bantuan dengan jelas?
Jawab: Kalau penerima bantuan dari ktp dan kartu keluarganya seperti
bantuan BLT. Di dinas sendiri berkasnya sudah sampai bertumpuk-tumpuk,
kadang ada masyarakat yang datang bertanya tapi tidak dapat dipastikan
kapan bantuan itu didapat.
6. Apa saran yang diberikan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar
kepada UMKM yang ingin mengembangkan usahanya?
Jawab: Kalau menurut saya lebih ke bagaimana umkm mengubah
konsepnya karena penting SDM itu sendiri. Dari dinas hanya bisa
memberikan pelatihan bagaimana masuk ke marketplace, bagaimana
promosikan produknya packagingnya juga harus yang menarik agar banyak
yang tertarik tapi kembali ke umkm itu sendiri. Kadang juga umkm itu
malas bawah produknya kalau mengikuti kegiatan pelatihan padahal kalau
mereka membawa produknya bisa kita lihat produknya seperti apa kalau ada
yang menarik bisa di fotokan dan diajukan keatasan biar produknya itu bisa
dijadikan bahan pertimbangan untuk lebih diperhatikan di kegiatan-
kegiatan selanjutnya dan dikenalkan ke tamu-tamu yang lain.
7. Apakah ada pencatatan atau dokumentasi terkait kegiatan apa saja yang
telah dilakukan dalam mengupayakan kemajuan UMKM?
Jawab: Kalau pemerintah kota setiap kegiatan pasti ada LPJ (Laporan
Pertanggung Jawaban). Di LPJ nya itu ada dokumentasi, biasanya
dilaporkan dalam bentuk word dokumen.
8. Darimana kementerian koperasi dan UMKM saat ini mendapatkan data
jumlah UMKM di Kota Makassar?
Jawab: Saat ini kita punya aplikasi yang namanya sidatu miciko (Sistem
Data Informasi). Jadi diakan ada yang namanya enumeratornya. Jadi dia
tugasnya ke tempat-tempat usaha berdasarkan titik koordinat lokasi. Jadia
si enumerator ini keliling dalam satu bulan adalah berapa umkm dan

68
dimasukan datanya ke sistem sidatu miciko ini sehingga dari situ pihak
dinas memperoleh tambahan data jumlah umkm yang ada.
9. Apakah UMKM-UMKM yang telah terdaftar pernah dikunjungi satu
persatu oleh Dinas UMKM?
Jawab: Kalau dari kita sih tidak paling enumeratornya yang jalan. Kecuali
pihak umkm datang ke dinas perlihatkan produknya apa sehingga bisa
dibantu untuk nantinya bisa diperkenalkan dalam kegiatan-kegiatan umkm
juga.
10. Apakah Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar membutuhkan website
untuk membantu dalam mengontrol keberadaan UMKM saat ini?
Jawab: Sementara kita baru mau buat website yang lebih bagus lagi dari
sidatu miciko. Jadi lagi mau dikembangkan untuk dashboardnya juga karena
sidatu miciko ini belum bisa diakses oleh umum baru diupayakan. Jadi
masih ada kendala disitu jadi kita perluh si.
11. Apa yang menjadi target Dinas Koperasi dan UMKM kedepannya?
Jawab: Mengembangkan inkubator senter. Inkubator ini seperti pt yang
merupakan wadahnya umkm. Inkubator senter ini adalah orang-orang yang
ahli dibidangnya yang dapat membantu pihak umkm dalam menjalankan
tugasnya.

Lampiran 2. Daftar Wawancara Pegawai Dinas UMKM Tahap II

Narasumber : Faried Abdullah (Admin Sistem Dinas Koperasi dan UMKM)

1. Apa saja syarat yang diperlukan suatu usaha agar termasuk dalam UMKM?
Jawab: Merupakan WNI, memiliki KTP, tidak berprofesi sebagai apartur
sipil negara (ASN), pegawai BUMN atau BUMD, serta anggota TNI/Polri.
2. Apakah setiap usaha UMKM perlu memiliki NPWP? Perlu memiliki surat
izin usaha?
Jawab: Kalau NPWP biasanya diserahkan ke kantor pajak, sedangkan izin
usahanya dikeluarkan oleh PTSP yakni departemen masing-masing. Meski
semua UMKM minimal harus memiliki izin usaha, namun masih banyak
pelaku ekonomi yang belum memiliki izin usaha dan NPWP. Jadi pihak

69
dinas biasanya membantu dengan menanyakan kepada pelaku usaha ya atau
tidak. Jika tidak memiliki NPWp maupun surat izin usaha biasanya dibantu
untuk didaftarkan datanya secara online.
3. Bagaimana sektor koperasi dan UMKM menentukan jumlah unit usaha
UMKM di Kota Makassar?
Jawab: Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
memiliki wadah bernama Pusat Inkubator. Oleh karena itu, tugas pusat
inkubator ini adalah melakukan pendataan dengan cara mengunjungi setiap
kecamatan dari satu titik bisnis ke titik bisnis lainnya. Data-data tersebut
dimasukkan ke dalam aplikasi bernama Aplikasi Sistem Data Usaha
Terpadu Usaha Mikro Kecil dan Koperasi atau Sidatu Miciko, sehingga
data tersebut dapat diakses oleh pemangku kepentingan untuk melihat data
keseluruhan UMKM yang berada disetiap kecamatan.
4. Bagaimana cara Dinas Koperasi dan UMKM mengontrol usaha UMKM?
Jawab: Melalui sistem informasi Sidatu Miciko dan kegiatan-kegiatan
UMKM yang diselenggarakan.

Lampiran 3. Daftar Wawancara Pelaku UMKM Tahap I

Narasumber : Pak Niko (Pemilik Toko Sumber Baru Jl. Kyai H. Agus Salim No.
7C, Kota Makassar)

1. Jenis usaha apa yang lagi dijalankan saat ini dan ada berapa banyak?
Jawab: Sekarang usahanya di bidang pakaian penjualan eceran dan grosir
pakaian laki-laki dan toko sementara hanya satu.

2. Darimana modal untuk membuka usaha?


Jawab: Usaha sudah lama dan modalnya dari orangtua
3. Bagaimana pandangan kakak tentang usaha UMKM saat ini?
Jawab: Kebetulan pakaian lagi banyak online shop, jadi mau tidak mau jual
beli
4. Dalam memasarkan produk apakah dilakukan secara offline atau online dan
apa alasannya?

70
Jawab: Selain melalui toko fisik, sementara banyak ditawari melalui wa
5. Masalah apa saja yang sering ditemui ketika berjualan dan strategi apa yang
ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut?
Jawab: Kebetulan usahanya mulai banyak juga saingan jadi pembeli secara
tidak langsung terpecah-pecah juga tempat belanjanya terus barang yang
dijual mirip jadi lebih kearah pelanggannya mulai berkurang.
6. Apakah pernah usahanya dikunjungi secara langsung atau menerima
bantuan pemberdayaan umkm dari pemerintah?
Jawab: Belum pernah
7. Apakah anda pernah berpartisipasi dalam saran pemasaran produk
pemerintah atau pertukaran pengembangan?
Jawab: Belum pernah
8. Apa pesan yang bisa disampaikan kepada pelaku usaha yang ingin usahanya
maju?
Jawab: Sekarang berkembang dengan teknologi jadi mau tidak mau untuk
melakukan pemasaran melalui online, membuat konsep marketing yang
menarik agar pembelinya lebih tertarik.

Lampiran 4. Daftar Wawancara Pelaku UMKM Tahap II

Narasumber : Ibu Yuri Naswatuti (Perjanjian Bungaya, Perum Soltana Residen,


Makassar)

1. Saat ini sedang merintis usaha apa dan berapa lama menekuni usaha
tersebut?
Jawab: Saya merintis usaha kuliner dari 0 dan sudah 8 tahun berjalan.
2. Pernakah anda mengikuti kegiatan UMKM pemerintah dalam hal ini Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Makassar?
Jawab: Belum pernah tapi sudah pernah ditawari RT setempat tapi saya
satupun belum mengikuti.
3. Saat ini masih berjualan secara offline atau online?
Jawab: Hanya offline

71
4. Pernahkah mencoba untuk menggunakan website atau aplikasi untuk
berjualan?
Jawab: 3 tahun lalu ada keinginan,terinspirasi untuk memakai aplikasi tapi
menurut saya ribet kalau sendiri perlu ada patner kalau gak kerepotan.
5. Hal apa saja yang perlu diperhatikan pelaku usaha yang baru ingin merintis
usahanya?
Jawab: Cara kita membawakan diri untuk menarik pelanggan tentunya harus
ada modal dan persiapan. Kebersihan juga penting untuk diperhatikan dan
rama terhadap pelanggan.
6. Berapa keuntungan yang diperoleh selama sebulan atau setahun dari usaha
tersebut?
Jawab: setiap hari rata-rata kalau hari raya 3x lipat, kalau hari-hari biasa
kurang lebih dapatnya 300. Tinggal dikali setahun dan itu masih termasuk
keuntungan kotor belum termasuk untuk belanja kebutuhan bahan lagi.

Lampiran 5. Daftar Wawancara Pelaku UMKM Tahap III

Narasumber : Ibu Erna (Jl. Tanjung Bunga No.2, Kec. Mamajang, Sulawesi Selatan)

1. Saat ini ada berapa jenis usaha yang dijalankan dan kenapa memilih usaha
tersebut?
Jawab: Saat ini hanya satu jenis usaha yaitu jual produk-produk make-up.
Memilih usaha ini karena praktis, tidak gampang cape dan tidak gampang
rusak.
2. Apa saja masalah atau kendala yang sering ditemui ketika berjualan?
Jawab: Paling sering itu pelanggan yang sudah membuka produk tetapi
tidak jadi membeli.
3. Untuk mempromosikan produk/barang biasanya melalui sosial media apa
saja?
Jawab: Tidak ada hanya melalui jualan secara langsung di tempat.
4. Pernahkah mengikuti kegiatan sosialisasi yang dilakukan Dinas UMKM
untuk mengembangkan usaha UMKM?
Jawab: Tidak perna

72
5. Untuk memulai suatu usaha apa saja hal yang perlu diperhatikan?
Jawab: Perlu diperhatikan untuk produk yang sudah kosong dan yang paling
sering dicari atau dibeli pelanggan kalau produk yang tidak lancar tidak
diambil.

Lampiran 6. Daftar Wawancara Pelaku UMKM Tahap IV

Narasumber : Ibu Soraya (Jl. Cendrawasih, Kecl. Mariso, Kota Makassar

1. Apa jenis usaha yang lagi dijalankan saat ini?


Jawab: Jual kebutuhan anak
2. Bagaimana pandangan anda melihat perkembangan UMKM saat ini?
Jawab: Sudah sangat maju karena sudah digital juga
3. Untuk mempromosikan barang biasanya melalui aplikasi apa?
Jawab: Saat ini hanya offline belum kepikiran
4. Apakah pelanggan yang dimiliki sekarang pelanggan tetap atau berubah-
ubah?
5. Berapa keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dijalankan?
6. Pernakah mendapat bantuan usaha UMKM dari pemerintah seperti Dinas
UMKM yang ada di Makassar?

73

Anda mungkin juga menyukai