Anda di halaman 1dari 100

PERTEMUAN

KE-4
DINAMIKA
PARTIKEL
TUNGGAL
HUKUM-HUKUM NEWTON
TENTANG GERAK

Monday, March 6, 2023 3


Bapak Ilmu Fisika Klasik

Philosophiae Naturalis Principia


Mathematica (the Principia)
diterbitkan tahun 1686 “Meletakkan
dasar mekanika klasik”

Newton menjabarkan hukum


gravitasi dan tiga hukum gerak
yang mendominasi pandangan
sains mengenai alam semesta.

Sir Isaac Newton


(1643-1727)
• Hukum I Newton
Setiap benda akan tetap berada pada keadaan diam atau
bergerak lurus beraturan, jika gaya-gaya yang bekerja pada
benda tersebut adalah nol.
• Hukum II Newton
Laju perubahan momentum sebuah benda sebanding
dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
• Hukum III Newton
Setiap aksi selalu ada reaksi yang besarnya sama dan
arahnya berlawanan.

• Hukum Newton merupakan hasil gabungan dari definisi,


pengamatan eksperimen dari alam dan beberapa konsep
intuitif.

Monday, March 6, 2023 5


HUKUM I NEWTON

• Tinjau benda terisolasi dari lingkungan (tidak ada gaya


satupun yang bekerja pada benda, baik gaya gravitasi
maupun gaya gesek).
• Bagaimana dengan gerak benda???
• Untuk mendeskripsikan gerak benda dibuat suatu sistem
koordinat yang bergerak dengan kecepatan yang sama
dengan benda yaitu konstan.
• Esensi dari Hukum I Newton adalah adanya suatu sistem
koordinat yang berhubungan dengan benda yang terisolasi
yang bergerak dengan kecepatan konstan yang disebut
sistem inersial.

Monday, March 6, 2023 6


HUKUM II NEWTON

• Tinjau dua benda dihubungkan dengan karet atau pegas


yang terisolasi dari lingkungan.
• Interaksi kedua benda dimungkinkan karena kedua benda
dihubungkan dengan karet atau pegas.
• Interaksi menghasilkan percepatan.
• Dalam semua kemungkinan pengukuran arah percepatan
saling berlawanan dan rasio percepatan sama dengan
kebalikan rasio massa.

7
HUKUM II NEWTON

• Efek dari interaksi tersebut adalah hasil kali massa dan


percepatan adalah konstan dan menunjukkan perubahan
pada gerak.
• Hasil perkalian tersebut adalah gaya dan menyatakan
adanya interaksi.
• Maka kita dapat menyatakan bahwa FA yang bekerja pada
benda A disebabkan oleh interaksinya dengan benda B
yaitu

dan sebaliknya

8
HUKUM II NEWTON

• Secara umum dengan menggunakan notasi vektor ditulis

• Persamaan ini merupakan definisi gaya dalam sistem


inersial.

• Tinjau sebuah benda bermassa m bergerak dengan


kecepatan v, maka momentum linier p adalah

• Berdasarkan Hukum II Newton

9
HUKUM II NEWTON

• Jadi gaya sama dengan massa dikalikan percepatan.


• Sangat jelas bahwa Hukum I Newton merupakan kasus
khusus dari Hukum II Newton, ketika F = 0.

10
HUKUM III NEWTON
• Menurut Hukum III Newton gaya selalu muncul
berpasangan.
• Jika dua benda A dan B berinteraksi satu sama lain, dan
jika terdapat gaya FA bekerja pada benda A, maka pasti
terdapat gaya FB bekerja pada benda B, sehingga

• Maka hukum ini menunjukkan bahwa gaya selalu muncul


berpasangan (gaya tunggal tanpa pasangannya merupakan
dimanapun adalah hal mustahil) dan bahwa gaya tersebut
merupakan hasil interaksi.
• Kita tidak akan pernah menemukan benda yang terisolasi
mempunyai percepatan.
• Sebuah benda dengan percepatan harus mempunyai
percepatan pasangan yang berlawanan yang berbanding
terbalik dengan massa.
11
kasus gaya yang diterapkan adalah fungsi dari hanya satu variabel

• Gaya yang diterapkan adalah konstan, yaitu F = konstan,


seperti benda jatuh bebas dan gerak setiap hari
• Gaya yang diterapkan bergantung pada waktu, yaitu F = F(t),
seperti dalam kasus gelombang elektromagnetik
• Gaya yang diterapkan bergantung pada kecepatan, yaitu F =
F(v), seperti hambatan udara untuk benda jatuh atau naik
• Gaya yang diterapkan bergantung pada posisi, yaitu F = F(x),
seperti mengembalikan gaya ke getaran pegas.

12
GAYA KONSTAN

Monday, March 6, 2023 13


• Karena F adalah konstan, maka

• Misalkan pada saat t = 0, kecepatan awal v0’ maka

• Hasil integrasi

Monday, March 6, 2023 14


• Misalkan pada saat t = 0, kecepatan awal x0’ maka

Monday, March 6, 2023 15


GAYA BERGANTUNG WAKTU

Monday, March 6, 2023 16


• Menurut Hukum II Newton

Monday, March 6, 2023 17


contoh
• Kita ilustrasikan pembahasan ini dengan menerapkannya pada interaksi
gelombang radio dengan elektron di ionosfer, yang menghasilkan pantulan
gelombang radiodari ionosfer.
• Ionosfer adalah wilayah yang mengelilingi bumi pada ketinggian sekitar 200 km
(sekitar 125 mil) dari permukaan bumi. Ionosfer terdiri dari ion bermuatan
positif dan elektron bermuatan negatif membentuk gas netral.
• Ketika gelombang radio, merupakan gelombang elektromagnetik, melewati
ionosfer, ia berinteraksi dengan partikel bermuatan dan mempercepatnya.
• Mari pantau Gerakan elektron bermassa m dan muatan –e yang awalnya diam
ketika berinteraksi dengan gelombang elektromagnetik yang datang dengan
intensitas medan listrik E, diberikan oleh:

• Dimana 𝜔 adalah frekuensi osilasi dalam radian per detik dari gelombang
elektromagnetik yang datang dan 𝜙 merupakan fase awal. Interaksi
menghasilkan gaya F pada elektron diberikan oleh persamaan:
• 𝐹 = −𝑒𝐸 = −𝑒𝐸! sin 𝜔𝑡 + 𝜙
18
• Percepatan elektron

• Percepatan maksimum

Monday, March 6, 2023 19


Monday, March 6, 2023 20
GAYA BERGANTUNG
KECEPATAN

Monday, March 6, 2023 21


Monday, March 6, 2023 22
Monday, March 6, 2023 23
Kasus spesial
• Misalkan sebuah mobil bergerak dengan kecepatan v, pada permukaan yang licin
tanpa gesekan ketika mesinnya tiba – tiba dimatikan. Mari kita asumsikan
bahwa hambatan udara sebanding dengan kecepatan yaitu:

Monday, March 6, 2023 24


Monday, March 6, 2023 25
Kasus spesial
• Mari terapkan pada benda jatuh bebas, yaitu pada Gerakan vertikal suatu
benda dalam media yang menahan, dalam hal ini medianya adalah udara.
Mari kita asumsikan bahwa hambatan udara sebanding dengan v, yang
dapat dituliskan sebagai – kv, jadi gaya total yang bekerja pada benda
adalah:

26
Monday, March 6, 2023 27
Monday, March 6, 2023 28
PERTEMUAN
KE-5
GAYA BERGANTUNG POSISI
Contoh gaya bergantung posisi adalah gaya gravitasi, gaya
Coulomb, dan gaya pada pegas. Persamaan diferensial yang
menggambarkan gerak lurus dari sebuah benda di bawah
pengaruh gaya bergantung pada posisi adalah

Atau sama dengan


Karena energi kinetik partikel adalah

Teorema Kerja – Energi Kinetik


Selanjutnya kita akan dikenalkan dengan energi potensial
atau fungsi energi potensial atau sederhananya fungsi
potensial V(x) yaitu

Kita mendefinisikan V(x) sebagai kerja yang dilakukan oleh


gaya saat partikel berpindah dari x ke suatu titik standar xs
Maka kerja yang dilakukan oleh gaya dari x0 ke x yaitu

Teorema Kerja – Energi Potensial


Jika kedua teorema digabungkan, maka kita peroleh

Persamaan ini menyatakan bahwa jika sebuah partikel


bergerak di bawah pengaruh gaya bergantung posisi,
kemudian penjumlahan energi kinetik dan energi potensial
adalah konstan, maka gaya demikian disebut gaya konservatif.
Untuk gaya non konservatif, K + V ¹ konstan, dan fungsi
energi potensial tidak ada pada gaya ini. Contoh gaya non
konservatif adalah gaya gesek.
Gambaran gerak dari partikel bisa diperoleh dari persamaan
energi

yang mana integrasinya menghasil

dan diperoleh t sebagai fungsi x.


qJika E = E0, maka E0 – V(x) = 0 dan , yaitu partikel
berada dalam kesetimbangan pada ke x = x0.

qTinjau kasus partikel dengan energi sedikit lebih besar E0,


katakanlah E1.
qUntuk x < x1 dan x > x1’ , v akan imajiner, partikel tidak
dapat berada dalam daerah ini.
q Maka partikel dengan energi E1 dipaksa bergerak dalam
sumur potensial (atau lembah) antara x1 dan x1’ .
qPartikel bergerak ke kanan direfleksikan kembali di x1 dan
saat bergerak ke kiri direfleksikan kembali di x1’ .
qTitik x1 dan x1’ disebut titik balik (turning point) dan di titik
ini E1 – V(x) = 0, maka kecepatan partikel adalah nol.
qAntara x1 dan x1’ , kecepatan partikel akan berubah diikuti
perubahan V(x).
OSILATOR HARMONIK
Osilasi Harmonik Sederhana (OHS)

Licin sempurna
Hasil pengukuran perpindahan x dari titik kesetimbangan
diperoleh energi potensial

dan gaya pemulihnya,

Dari Hukum II Newton

merupakan suatu konstanta dan disebut frekuensi


sudut alamiah.
Selanjutnya kita akan mencoba mencari solusi persamaan
gerak OHS.

Kedua ruas dikalikan dengan

Kemudian diintegrasi, sehingga diperoleh

Saat , maka , sehingga


Setelah dilakukan pemisahan variabel dan ditulis

Hasil integrasi diperoleh

merupakan suatu konstanta dan disebut fasa awal


konstanta fasa.
Untuk OHS, perpindahan adalah

sedangkan kecepatan adalah

dan nilai maksimum dari kecepatan adalah

Maka energi kinetik sistem adalah

dengan K0 adalah energi kinetik maksimum dan ditulis


Energi potensial sistem sama dengan kerja yang dilakukan
oleh gaya Fa = -F = -(-kx) = kx saat sistem berpindah dari
x = 0 ke x = x. Maka

dengan mensubstitusi x, diperoleh

dengan V0 adalah energi potensial maksimum saat x = A,


yaitu
Maka energi total adalah

Dari persamaan ini dapat ditentukan x(t)

diperoleh solusi
atau

Dengan dan adalah konstanta, sedangkan amplitudo


adalah
Osilasi Harmonik Teredam (OHT)

Dari Hukum II Newton


Dengan membagi persamaan ini dengan m dan mensubstitusi

diperoleh

Misalkan solusi persamaan di atas

Kemudian disubstitusi kembali


Karena , maka

akar-akar dari persamaan ini

Sehingga solusi umum diperoleh

dengan A1 dan A2 adalah konstanta.


dengan (A1 + A2) = B1 = konstanta. Ini bukanlah solusi umum
karena hanya mengandung satu konstanta. Jika adalah
sebuah solusi, maka

juga solusi
Maka untuk kasus ini solusi umumnya adalah kombinasi
dan
PERTEMUAN
KE-6
OPERATOR DIFERENSIAL VEKTOR:
GRADIEN, DIVERGENSI DAN CURL
Operator diferensial vektor disebut grad atau ∇ (del)
bukanlah sebuah vektor melainkan operator vektor.
Operator vektor ini dalam koordinat Cartesian dinyatakan

Selanjutnya kita akan menuliskan operator vektor ini


dalam sistem koordinat lainnya.
Kita akan menampilkan tiga operasi berbeda dari
operator ini:

q Operator gradien beroperasi pada fungsi skalar u misalnya


ditulis grad u atau ∇u.
q Jika operator gradien menampilkan perkalian skalar
dengan fungsi vektor lainnya ditulis ∇∙A atau div A,
hasilnya disebut divergensi A yang merupakan skalar.
q Jika operator gradien menampilkan perkalian silang
dengan fungsi vektor lainnyaditulis ∇×A atau curl A,
hasilnya disebut curl A atau rot (maksudnya “rotasi”) A
yang merupakan vektor.
Operator Vektor Dalam Sistem Koordinat Lainnya

Tinjau fungsi skalar u yang secara eksplisit fungsi dari


koordinat x, y, dan z yaitu u = u (x,y,z), maka grad u adalah
Tinjau sebuah partikel digambarkan oleh sebuah fungsi titik
u(x,y,z) bergerak dari titik r = (x,y,z) ke titik yang sangat
dekat r + dr = (x +dx, y+dy, z+dz). Perubahan dalam fungsi
titik tersebut adalah

Karena dx → 0, dy → 0, dz → 0, perubahan diferensial du


dalam u mengambil bentuk
yang mana dapat ditulis

atau
Dalam koordinat silinder, fungsi skalar u adalah

Seperti yang diketahui sebelumnya

dan

kita dapat menuliskan


Menggunakan hubungan

kita peroleh

Definisi grad u adalah

sehingga diperoleh
Dapat dibuktikan
Dengan cara yang sama, untuk koordinat bola menggunakan

dan
MENENTUKAN GAYA KONSERVATIF
DARI CURL
Dalam gerak partikel satu dimensi, kita mendefinisikan fungsi
energi potensial sebagai

dan

Kita dapat melanjutkan ide ini untuk partikel dalam tiga


dimensi. Tinjau sebuah partikel di r(x,y,z) di bawah pengaruh
gaya F berpindah dari r1 ke r2, maka kerja yang dilakukan
oleh gaya tersebut adalah
Seperti dalam kasus satu dimensi, kita dapat mengenalkan
sebuah fungsi energi potensial V(r)= V(x,y,z) sebagai kerja
yang dilakukan oleh gaya tersebut saat gaya memindahkan
partikel dari titik r ke titik acuan rs. Yaitu,

q Seperti yang diketahui bahwa V(r) hanya merupakan


fungsi posisi saja;
q Definisi ini hanya mungkin jika hanya integral tersebut
tidak bergantung pada lintasan integrasi;
q Jika hanya F(r) adalah gaya konservatif sehingga kerja yang
dilakukan tidak akan bergantung pada lintasan;
q Sebab itu fungsi energi potensial dikenalkan.
q Tugas kita selanjutnya menentukan syarat perlu dan cukup
untuk F(r) menjadi konservatif dan membenarkan
keberadaan (eksistensi) fungsi potensial V(r).
q Tinjau kerja yang dilakukan dari titik P ke Q tidak
bergantung pada lintasan.
q Ini maksudnya bahwa kerja yang dilakukan dalam lintasan
tertutup dari P ke Q dan kembali ke P adalah nol.
q Menurut Teorema Stokes

q Ini hanya akan benar jika ∇×F adalah nol, yaitu

q Ini merupakan syarat perlu dan cukup untuk gaya


konservatif;
q Sebab itu terdapat fungsi energi potensial.
q Kita akan menunjukkan bahwa eksistensi fungsi potensial
berperan pada kekekalan energi total jika medan gaya
konservatif.

q Kerja dilakukan oleh F melalui r1 ke r2 ditulis

q Kerja yang dilakukan juga sama dengan perubahan energi


kinetik
q Sehingga

q Yaitu, jika E adalah energi total, kita peroleh

q Merupakan keseluruhan energi untuk gerak dalam tiga


dimensi.
q Tinjau F = F(r,t) dan

q Dan kita dapat mendefinisikan fungsi potensial

q Sehingga

q Tapi dalam kasus penjumlahan energi kinetik dan


potensial tidak konstan maka F = F(r,t) adalah gaya non
konservatif.
MENURUNKAN FUNGSI POTENSIAL
DARI GAYA KONSERVATIF
q Jika F diberikan dan kita ingin menentukan V(r), melalui
integral garis

q Atau kita dapat menentukan dimulai dengan

q Untuk memperoleh
Latihan!!!
Tunjukkan bahwa gaya di bawah ini konservatif dan tentukan
fungsi potensialnya
PERTEMUAN
KE-6
MENENTUKAN KERJA PADA
BERBAGAI LINTASAN

Monday, March 6, 2023 84


Latihan!!!
Sebuah partikel bergerak dalam bidang XY seperti yang
ditunjukkan oleh gambar di bawah pengaruh gaya F = k/y
yang arahnya menuju ke titik asal. Hitung kerja yang
dilakukan saat partikel bergerak (a)dari A ke B dan kemudian
ke C, dan (b) dari A ke C sepanjang lintasan elips yang
diberikan oleh persamaan x = 2a sin q dan y = a cos q.

Monday, March 6, 2023 86


Monday, March 6, 2023 87
Monday, March 6, 2023 88
Monday, March 6, 2023 89
Monday, March 6, 2023 90
Monday, March 6, 2023 91
Monday, March 6, 2023 92
TORSI

Monday, March 6, 2023 93


q Tinjau sebuah partikel bermassa m terletak di titik P pada
jarak r dari titik O dan dipengaruhi oleh gaya F
q r dan F terletak pada bidang XY.
q Kita ingin menghitung torsi 𝜏 terhadap sebuah sumbu yang
melalui O dan tegak lurus terhadap bidang XY.
q Torsi atau momen gaya didefinisikan sebagai perkalian
jarak r (=OP) dan komponen F yang tegak lurus terhadap
r, yaitu

q Sehingga

Monday, March 6, 2023 94


q torsi 𝜏0 akan sepanjang sumbu +Z, jika gaya bekerja
berlawanan dan sebaliknya.

Monday, March 6, 2023 95


q Mari kita generalisasi definisi awal torsi untuk kasus tiga
dimensi.

q Lihat gambar, gaya F bekerja pada sebuah partikel di titik P


yang berjarak r dari titik O.
Monday, March 6, 2023 96
q Kita ingin menghitung torsi atau momen gaya F bekerja di
titik P terhadap sumbu NN ’ melalui O.
q Misalkan kita membagi F menjadi dua komponen; F‖
terhadap sumbu NN ’ dan F⊥ terhadap NN ’ . Maka

q Karena adalah vektor satuan sepanjang sumbu NN ’;


adalah proyeksi F sepanjang NN ’; maka komponen paralel
adalah

q Sedangkan komponen tegak lurus adalah

Monday, March 6, 2023 97


q Maka torsi sepanjang sumbu NN ’ didefinisikan sebagai

q Tanda positif untuk torsi searah dan negatif untuk torsi


berlawanan .
q Di sisi lain, F‖ tidak menghasilkan torsi di sepanjang sum-
bu NN ’.
q Karena r ⨉ F‖ tegak lurus dengan , maka proyeksi r ⨉ F‖
terhadap sumbu NN ’ adalah nol, yaitu

q Hasil ini dapat menuliskan sebagai

Monday, March 6, 2023 98


q Kita dapat membuktikan hasil ini sebagai berikut:

q Maka, tanpa meninjau arah vektor posisi r dan gaya F, torsi


melalui sumbu NN ’ didefinisikan dengan r digambarkan
pada sembarang titik dari sumbu tersebut diberikan oleh

Monday, March 6, 2023 99


UJIAN I:

Monday, March 6, 2023 100


TUGAS

Monday, March 6, 2023 101


Monday, March 6, 2023 102

Anda mungkin juga menyukai