Anda di halaman 1dari 30

KLASIFIKASI

BANK DI
INDONESIA
KELOMPOK 1
ANGGOTA
ASLIM RAIHAN : 2316050187
HAYKAL FARIZKY : 2316050176
RAJA PANDAPOTAN NASUTION : 2316050183
SINDI ANA FITRI : 2316050168
RINDU PUTI PERMATO : 2316050190
GHAISA ZAHIRA SAFA : 2316050189
PENGERTIAN BANK
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Simpanan danmenyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
JENIS-JENIS BANK DAN
KLASIFIKASI NYA
1. DILIHAT DARI SEGI
FUNGSINYA
Menurut Undang-Undang Pokok Namun, setelah keluar UU Pokok
Perbankan Nomor 14 Tahun 1967, Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan
jenis Perbankan menurut fungsinya Ditegaskanlagi dengan keluarnya
terdiri dari : Bank Umum, Bank Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun
Pembangunan, Bank Tabungan, 1998, Maka jenis perbankan
Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung berdasarkan fungsinya terdiri dari
Desa berikut:
1. BANK UMUM
A. BANK UMUM
KONVENSIONAL
Merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalalm lalu lintas pembayaran. Sifat jasa
yang diberikan bersifat umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di
seluruh wilayah Indonesia, bahkan ke luar negeri(cabang).
B. BANK UMUM SYARI’AH

Merupakan bank yang dalam menjalankan kegiatannya memberikan jasa dalam


lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang ditawarkan bersifat umum, namun
dengan prinsip-prinsip syari’ah.
C. UNIT USAHA SYARI’AH

Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS adalah unit kerja dari kantor
pusat Bank Umum Konvensional (BUK) yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
Kantor Cabang Syariah (KCS)

BERIKUT INI (DALAM PERATURAN Kantor Cabang Pembantu Syariah


BANK INDONESIA NOMOR (KCPS)
15/14/PBI/2013 TENTANG UNIT
Kantor Kas Syariah (KKS)
USAHA SYARIAH) ADA BEBERAPA
ISTILAH PENTING LAINNYA YANG
PERLU DIPAHAMI BERKAITAN Layanan Syariah (LS)
DENGAN UUS, YAITU:
Kegiatan Pelayanan Kas Syariah
(KPKS)
2. BANK PERKREDITAN
RAKYAT (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah. Dalam kegiatannya BPR
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang artinya jasa-jasa
perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan atau jasa bank umum.
3. BANK SENTRAL
Bank sentral secara umum, adalah sebuah lembaga yang bertanggungjawab
ataskebijakan yang berkaitan dengan keuangan (kebijakan moneter) di negara
tertentu.Bank sentral juga dapat diartikan sebagai lembaga yang bertanggung
jawab untuk menstabilkan harga maupun nilai mata uang yang berlaku di suatu
negara. Di Indonesia sendiri yang dijadikan sebagai bank sentral adalah bank
Indonesia.
Berdasarkan UU No.3 th. 2004 tentang perubahan atas UU No. 23 Th. 1999
tentang Bank Indonesia,menjelaskan bahwa Bank Indonesia adalah suatu
badan/lembaga negara yang dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, bebas
dari berbagai pihak serta berdiri sendiri, baik itu pemerintah maupun pihak-
pihak lain,kecuali untuk hal-hal yang jelas-jelas diatur dalam undang- undang.
2. DILIHAT DARI SEGI
FUNGSINYA
Berdasarkan UU No.3 th. 2004 tentang perubahan atas UU No.
23 Th. 1999 tentang Bank Indonesia,menjelaskan bahwa Bank
Indonesia adalah suatu badan/lembaga negara yang dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya, bebas dari berbagai
pihak serta berdiri sendiri, baik itu pemerintah maupun pihak-
pihak lain,kecuali untuk hal-hal yang jelas-jelas diatur dalam
undang- undang.
BANK MILIK PEMERINTAH
BANK MILIK SWASTA
NASIONAL
BANK MILIK KOPERASI
BANK MILIK ASING
BANK MILIK CAMPURAN
3. DILIHAT DARI SEGI
STATUS
Pembagian jenis ini disebut juga pembagian Berdasarkan
kedudukan atau status bank tersebut.Kedudukan atau status ini
menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam Melayani
masyarakat baik dari segi jumlah produk, modalmaupun
kualiltas Pelayanannya.
1. BANK DEVISA

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau Yang
berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya Transfer
keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan Dan
pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk Menjadi
bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia
2.BANK NON-DEVISA

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan Transaksi


sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi Seperti
halnya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan daripada bank
devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.
4. DILIHAT DARI SEGI
CARA MENENTUKAN
HARGA
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam
menentukan harga, Baik harga jual maupun harga beli terbagi
dalam dua kelompok, yaitu :
1. BANK YANG BERDASARKAN
PRINSIP KONVENSIONAL
(BARAT)
Hal ini tidak terlepas dari Sejarah bangsa Indonesia di mana asal mula bank di
Indonesia dibawa oleh Kolonial Belanda. Dalam mencari keuntungan dan
menentukan harga kepada para nasabahnya, Bank yang berdasarkan prinsip
konvensional menggunakan dua metode, yaitu:
1. BANK YANG BERDASARKAN PRINSIP
KONVENSIONAL (BARAT)
1 . Menetapkan bunga sebagai harga, 2 Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak
untuk produk simpanan perbankan konvensional
Giro,Tabungan, maupun Deposito. (barat)Menggunakan atau
Demikian pula harga untuk produk menerapkan berbagai biaya-biaya
Pinjamannya (kredit) juga dalam nominal atau Persentase
ditentukan berdasarkan tingkat tertentu. Sistem pengenaan biaya
suku bunga Tertentu. Penentuan ini dikenal dengan istilah fee
harga ini dikenal dengan istilah Based.
spread based
2. BANK YANG BERDASARKAN
PRINSIP SYARIAH (ISLAM)

Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penetuanharga Produknya


sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsipkonvensional. Bank
berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan Hukum islam
antara pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha Atau kegiatan
perbankan lainnya.
Dalam menetukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang Berdasarkan
prinsip syariah adalah sebagai berikut :
DALAM MENETUKAN HARGA ATAU MENCARI KEUNTUNGAN BAGI
BANK YANG BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH ADALAH SEBAGAI
BERIKUT :

1 Pembiayaan berdasarkan prinsip 2 Pembiayaan berdasarkan prinsip


bagi hasil (mudharabah) penyertaan modal (musyarakah)

3 Prinsip jual-beli barang dengan


memperoleh keuntungan
(murabahah)
4 Pembiayaan barang modal 5 Adanya pilihan pemindahan
berdasarkan sewa murni tanpa kepemilikkan atas barang yang
pilihan (ijarah) disewa dari Pihak bank oleh pihak
lain (ijarah wa iqtina)

Anda mungkin juga menyukai