Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Kelincahan dengan Kemampuan Menggiring Bola Pada Siswa

Ekstrakurikuler SMPN 1 Aere Kabupaten Kolaka Timur

Herni
1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Ilmu keolahragaan/Mahasiswa Universitas
Halu Oleo Kendari
Email :hernyherni1424@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hubungan kelincahan terhadap kemampuan


menggiring bola pada siawa ekstrakurikuler kelas VII SMPN Negeri 1 Aere. Jenis
penelitiannya adalah kuantitatif dengan menggunakan metode korelasi. Sampel dalam
penelitiannya berjumlah 30 orang dengan penarikan sampel propotional random spampling
adalah pengambilan sampel dengan cara acak. Teknik pengumpulan data dengan tes dan
pengukuran yaitu lari bolak balik selama 30 meter menggunakan tes kelincahan dan tes
keterampilan mengiringi bola. Hasil penelitiannya, terdapat hubungan yang signifikan antara
kelincahan terhadap kemampuan siswa mengiringi bola pada taraf signifikan 95% dengan
derajat kebebasan n-1 (30-1=29). Demikian HO ditolak clan HI diterima karena hasil
pengujian membuktikan bahwa thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,025>1,70. Dalam
penelitian tersebut terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan keterampilan
menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler kelas VII SMPN Negeri 1 Aere.

Kata kunci : hubungan, Kelincahan, Kemampuan Mengiringi Bola

Abstract

The purpose of this research is to describe the relationship between agility and ball dribbling
ability for extracurricular students in class VII of SMPN 1 Aere.The type of research is
quantitative using the correlation method. The sample in the study amounted to 30 people
with proportional random sampling was random sampling. The technique of collecting data
with tests and measurements is to run back and forth for 30 meters using an agility test and a
ball accompanying skill test. The results of his research, there is a significant relationship
between agility to the ability of students to accompany the ball at a significant level of 95%
with n -1 degrees of freedom (30-1 = 29). Thus HO is rejected and HI is accepted because the
test results prove that t Count is greater than t table, which is 2.025> 1.70. In the research
there was a significant relationship between agility and ball dribbling skills in class VII
extracurricular students at SMPN Negeri 1 Aere.

Keywords : Relationship, Agility, Ability, to Accompany the ball


PENDAHULUAN Pengembangan diri merupakan
Pendidikan adalah suatu atau kegiatan wadah atau tempat pembinaan peserta
yang dijalankan dengan sengaja, teratur didik dalam sebuah lembaga pendidikan
dan berencana dengan maksud mengubah atau sekolah yang bertujuan salah satunya
atau mengembangkan prilaku yang yaitu untuk menciptakan generasi muda
diinginkan. Sekolah sebagai lembaga yang cinta olahraga serta menghargai arti
formal merupakan sarana dalam rangka penting dari olahraga dan tentunya dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Dalam kesehatan jasmani dan rohaninya.
pendidikan formal, belajar menunjukkan Kegiatan pengembangan diri olahraga
adanya perubahan yang positif sehingga yang dilaksanakan oleh sekolah untuk
pada tahap akhir akan didapat mengisi waktu luang dan mencari siswa
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan yang berbakat dalam bidang olahraga.
baru. Hasil dari proses belajar tersebut Dengan mengikuti pengembangan diri
tercermin di dalam prestasi belajarnya. dapat membantu meningkatkan
Olahraga bagian dari aktivitas sehari-hari pertumbuhan dan perkembangan siswa
manusia yang berguna membentuk serta siswa juga dapat memperdalam dan
jasmani, olahraga dan kesehatan memperluas pengetahuan yang berkaitan
(penjasorkes) merukapakan bagian integral keterampilan masing-masing cabang
dari pendidikan secara keseluruhan yang olahraga, pembentukan nilai-nilai
bertujuan untuk mengembangkan aspek kepribadian siswa serta memunculkan
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, bakat siswa yang berprestasi dalam
keterampilan berpikir kritis, keterampilan bidangnya. Berdasarkan latar belakang
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan mengetahui: (1) Mendeskripsikan
pengenalan lingkungan bersih melalui kelincahan siswa terhadap kemampuan
aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan. menggiring bola pada siswa
Penjasorkes juga merupakan suatu proses ekstrakurikuler kelas VII SMPN Negeri
pembelajaran yang di desain untuk 1Aere.
meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup aktif dan
sikap sportif.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang akan dilakukan adalah besar hubungan variabel bebas terhadap
penelitian yang bersifat kuantitatif dengan variabel terikatnya.
menggunakan metode deskriptif. Desain
penelitian ini adalah korelasi (corelation PEMBAHSAN
Research). Disebut penelitian kuantitatif Bedasarkan deskripsi data dan analisis data
karena data dikumpulkan melalui pada bagian ini akan diuraikan tiga hal,
pengisian angket dan data tersebut dalam yaitu (1) kelincahan siswa dalam
bentuk angka-angka. Data-data yang mengiringi bola pada siswa ekstrakurikuler
diolah dengan rumus statistik, dimulai dari kelas VII SMPN Negeri 1 Aere, (2)
pengumpulan data, penafsiran terhadap kemampuan siswa dalam mengiringi bola
data, dan pengambilan hasilnya. Penelitian pada siswa ekstrakurikuler kelas VII
korelasi dilakukan untuk mengetahui SMPN Negeri 1 Aere, dan (3) hubungan
seberapa singnifikan ditemukan korelasi kelincahan siswa terhadap kemampuan
antara dua variabel atau lebih secara mengiringi bola pada siswa ekstrakurikuler
kuantitatif. Berdasarkan nilai koefisien kelas VII SMPN Negeri 1Aere.
korelasi tersebut, dapat diketahui seberapa
1. Kelincahan siswa ekstrakurikuler disukai baik para anak-anak, remaja,
kelas VII SMPN Negeri 1 maupun dewasa. Faktor pengukuran sangat
Aere mempengaruhi hasil penelitian yang
Hasil penelitian menunjukan bahwa dilakukan, dan untuk mengurangi masalah-
kelincahan siswa secara keseluruhan masalah yang timbul dari hasil
terbagi atas dua kualifikasi yaitu, cepat dan pengambilan data maka disarankan untuk
cukup cepat. Rata-rata kelincahan siswa petugas pengambilan data agar teliti dalam
dalam mengiringi bola secara keseluruhan membaca dan mencatat hasil-hasil dari
adalah 774,25 dengan kualifikasi cepat. melakukan tes. Dan dalam pelaksanaan
Dapat disimpulkan kelincahan siswa dalam penelitian ini petugas yang ditunjuk adalah
mengiringi bola (1) bahwa berdasarkan rekan siswa ekstakurikuler kelas VII
nilai rata siswa yang mendapat skor 16 SMPN Negeri 1 Aere sehingga dianggap
dengan rata-rata nilai 53,33 sebanyak 1 mampu dan mengerti dan terlati dalam tata
orang dengan kualifikasi cukup cepat. (2) cara pengambilan data unntuk masing-
siswa yang mendapat skor 16 dengan rata- masing tes.
rata nilai 63,33 sebanyak 3 orang dengan Kelincahan melibatkan koordinasi
kualifikasi cepat. (3) siswa yang mendapat otot-otot besar padah tubuh dengan cepat
skor 20 dengan rata-rata nilai 53,33 dan tepat dalam suatu aktifitas tertentu.
sebanyak 2 orang dengan kualifikasi cepat. Menurut Nosek dalam Aril (1999)
(4) siswa yang mendapatkan skor 21 menyatakan kelincahan digolongi dalam
dengan rata-rata nilai 70,00 sebanyak 5 tiga bentuk, yaitu: kelincahan reaksi
orang dengan kualifikasi cepat. (5) siswa (Reaktion speed). Kelincahan reaksi
yang mendapat skor 22 dengan rata-rata adalah kelincahan menjawab suatu
nilai 73,33 sebanyak 2 orang kualifikasi rangsangan dengan cepat. Kelincahan
cepat. (6) siswa yang mendapat skor 23 bergerak (Speed of movement).
dengan rata-rata nilai 76,67 sebanyak 5 Kelincahan bergerak adalah kelincahan
orang kualifikasi cepat. (7) siswa yang merupakan arah dalam gerakan yang utuh.
mendapat skor 16 dengan rata-rata nilai Kelincahan sprint (sprinting speed).
80,00 sebanyak 24 orang kualifikasi cepat. Kelincahan sprint merupakan kemampuan
(8) siswa yang mendapat skor 25 dengan organis untuk bergerak ke depan dengan
rata-rata nilai 83,33 sebanyak 1 orang cepat.
kualifikasi cepat. (9) siswa yang mendapat
skor 26 dengan rata-rata nilai 86,67 2. Kemampuan siswa dalam
sebayak 1 orang kualifikasi cepat. (10) mengiringi bola pada siswa
siswa yang mendapat skor 27 dengan rata- ekstrakurikuler kelas VII SMPN
rata nilai 90,00 sebanyak 1 orang Negeri 1 Aere
kualifikasi cepat. (11) siswa yang Hasil penelitian menunjukan bahwa
mendapat skor 30 dengan rata-rata nilai Berdasarkan data yang telah dianalisis,
93,33 sebanyak 1 orang kualifikasi cepat. dapat diketahui bahwa kelincahan siswa
Secara umum kelincahan dalam dalam mengiringi bola rata-rata hitung
mengiringi bola pada siswa ekstrakurikuler (mean) 58 atau dengan rata-rata 74,16 dan
kelas VII SMPN Negeri 1 Aere cukup simpangan baku (standar deviasi) 15,25.
bagus, karena pada kualifikasinya cukup Adapun hasil dari kemampuan siswa
cepat dan cepat. Kelincahan siswa dalam dalam mengiringi bola (1) bahwa
mengiringi bola sangat membantu siswa berdasarkan nilai rata siswa yang
dalam bermain sepak bola. Semakin lincah mendapat skor 52 dengan rata-rata nilai
anak tersebut semakin bagus permainan 66,66 sebanyak 10 orang dengan
sepak bolanya. Sepak bola tidak asing lagi kualifikasi cukup cepat. (2) siswa yang
didengar karena sepak bola merupakan mendapat skor 59 dengan rata-rata nilai
salah satu olahraga besar yang banyak 75,00 sebanyak 13 orang dengan
kualifikasi cukup cepat. (3) siswa yang sebagainya. Kini banyak para pelatih
mendapat skor 65 dengan rata-rata nilai mengabaikan atau menganggap tidak
83,33 sebanyak 7 orang kualifikasi cukup penting hal itu. Ada tiga unsur kondisi
cepat. Dari hasil tersebut dapat fisik yang cukup besar peranannya dalam
disimpulkan bahwa siswa ekstrakurikuler menggiring bola, yaitu kecepatan,
SMPN Negeri 1 Aere mampu mengiring kelenturan dan kelincahan, yang menurut
bola dengan baik dalam permainan sepak Bompa, Tudor O. (1983) dikatakan
bola. Sepak bola merupakan permainan sebagai komponen biomotor.Dari
beregu yang masing-masing regu terdiri perhitungan yang dilakukan siswa cukup
atas sebelas pemain. Biasanya permainan baik dalam mengiringi bola. Hasil ini
sepak bola dimainkan dalam dua babak tentunya tidak terlepas dari latihan yang
(2x45 menit) dengan waktu istirahat (10 dilakukan siswa ekstrakurikuler kelas VII
menit) di antara dua babak Mencetak gol SMPN Negeri 1 Aere. Selain latihan yang
ke gawang merupakan sasaran dari setiap dilakukan juga bimbingan dari guru yang
kesebelasan. Suatu kesebelasan dinyatakan mengajar di sekolah tersebut. Guru juga
sebagai pemenang apabila kesebelasan sangat berperan penting dalam menunjang
tersebut dapat memasukkan bola ke keberhasilan siswa. Dapat dikatakan siswa
gawang lebih banyak dan memasukkan ekstrakurikuler kelas VII SMPN Negeri 1
bola lebih sedikit jika dibandingkan Aere cukup bagus dalam mengiringi bola
dengan lawannya. ketika bermain sepak bola.
Dalam hal siswa telah mampu
mengiringi bola dengan baik karena hasil 3. Hubungan kelincahan terhadap
yang didapatkan berada pada kualifikasi kemampuan siswa mengiringi bola
cukup cepat dan cepat. Siswa yang pada siswa ekstrakurikuler kelas
terampil tentunya akan sangat mudah VII SMPN Negeri 1 Aere
dalam mengiringi bola. Sesuai dengan Berdasarkan hasil deskripsi
pendapat, Lutan (1988), keterampilan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa
adalah keterampilan dipandang sebagai terdapat hubungan yang signifikan antara
suatu perbuatan atau tugas yang kelincahan terhadap kemampuan siswa
merupakan indikator dari tingkat mengiring bola pada taraf signifikan 95%
kemahiran seseorang dalam menalsanakan dengan derajat kebebasan n-1 (30-1=29).
suatu tugas. Jadi seorang pemain sepak Demikian H0 ditolak dan H1 diterima
bola yang tidak menguasai keterampilan karena hasil penujian membuktikan bahwa
teknik dasar bermain tidaklah mungkin terhitung lebih besar dari tabel yaitu
akan menjadi pemain yank baik dan 2,025>1,70. Dengan demikian dapat
terkemukan. Adapun teknik dasar yang diketahui bahwa kelincahan siswa sangat
sering digunakan dalam permainan sepak membantu dalam kemampuan mengiringi
bola diantaranya adalah teknik dasar bola. Semakin bagsu kelincahannya
menggiring bola. semakain bagus kemampuan mengiringi
Menggiring bola merupakan salah bolanya. Sesuai dengan pendapat ahli,
satu teknik dasar yang cukup memiliki Menurut Syafruddin (2011: 87)
peranan penting dalam permainan sepak menyatakan bahwa: “pada dasarnya
bola, tidak heran jika para pengamat sepak kelincahan dibedakan atas kelincahan
bola khususnya mengatakan bahwa reaksi dan kelincahan aksi (gerakan)”.
mahirnya seorang pemain dapat dilihat
pada bagaimana seorang pemain tersebut Kelincahan reaksi merupakan
menggiringi bola. Untuk meningkatkan proses yang terjadi didalam tubuh secara
keterampilan menggiring bola, teknik tersembunyi. Oleh karena itu, tidak dapat
harus dilatih, seperti: kekuatan, kecepatan, diamati oleh mata manusia. Kelincahan
kelenturan, kelincahan, keseimbangan dan aksi merupakan kemampuan di mana
dengan bantuan kelenturan sistem saraf atau dengan rata-rata 74,16 dan simpangan
pusat dan alat gerak otot dapat melakukan baku (standar deviasi) 15,25. (3) terhadap
gerakan-gerakan dalam suatu waktu hubungan yang signifikan antara
minimal. Penelitian ini dilakukan hanya kelincahan terhadap kemampuan siswa
sebatas sebagai pembuktian teori yang mengiringi bola pada taraf signifikan 95%
telah ditemukan para ahli olahraga. Namun dengan derajat kebebasan n-1 (30-1=29).
demikian, penelitian ini dapat menjadi Demikian H0 ditolak dan H1 diterima
bahan masukan yang berarti bagi karena hasil pengujian membuktikan
pengembangan ilmu pengetahuan secara bahwa terhitung lebih besar dari tabel yaitu
umum dan lebih khusus lagi 2,025>1,70. Jadi dapat disimpulkan, ada
pengembangannya ilmu keolahragaan hubungan yang signifikan antara
dalam rangka peningkatan prestasi cabang kelincahan dan dengan keterampilan
olahraga khususnya cabang olahraga sepak menggiring bila pada pemain sepak bola
bola. Sesuai dengan pendapat ahli, sepak siswa ekstrakurikuler kelas VII SMPN
bola merupakan permainan yang Negeri 1Aere.
dimainkan oleh dua regu yang masing- Berdasarkan penelitian yang telah
masing regu terdiri dari sebelas (11) orang dilaksanakan, terhadap beberapa saran
pemain, yang lazim disebut kesebelasan. yang ingin penelitian sampaikan, adapun
Masing-masing regu atau kesebelasan saran yang diberikan penelitian adalah
berusaha memasukan bola sebanyak- sebagai berikut: 1. Dalam rangka
banyaknya kedalam gawang lawan dan meningkatkan keterampilan mengiringi
mempertahankan gawangnya sendiri agar bola hendaknya para pelatih atau guru
tidak kemasukan ( sarumpaet, 1992:5). pendidikan jasmani harus memperhatikan
Agar peraturan-peraturan permainan komponen kondisi fisik yang dominan
ditaati oleh pemain pada saat permainan seperti kelincahan karena komponen ini
atau pertandingan berlangsung maka ada sangant berperan dalam kemampuan
wasit dan hakim garis yang memimpin mengiringi bola pada permainan sepak
atau mengawasi pertandingan tersebut. bola. 2. Untuk meningkatkan hasil
Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh belajar/prestasi keterampilan menggiring
pemain ada sangsinya (hukumnya), oleh bola pada maka perlu diperhatikan unsur
karena itu kedua kesebelasan diharapkan kelincahan seorang pemain/atlet. 3.
bermain sebaik mungkin serta memelihara Kepada para guru pendidikan jasmani dan
sportifitas (sarumpaet.1992:5). pelatih sepak bola agar hasil penelitian ini
dapat dijadikan bahan acuan dalam melatih
SIMPULAN cabang olahraga sepak bola. 4.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pentingnya penelitian lebih lanjut dengan
analisis data, mengenai hubungan antara memperbanyak sampel yang lebih besar
kelincahan terhadap kemampuan dan variabel yang lebih luas, agar
mengiring bola pada pemain sepak bola diperoleh gambaran secara komperhensif
siswa ekstrakurikuler kelas VII SMPN dan mendalam tentang memggiring bola.
Negeri 1 Aere yang telah di lakukan dapat 5. Bagi penelitian lain kirannya penelitian
disimpulkan bahwa: (1) kelincahan siswa ini dapat dilanjutkan dalam permasalahan
dalam mengiringi bbola pada umumnya yang lebih luas dangan jumlah sampel
berada pada kualifikasi baik dengan rata- yang lebih besar sehingga dapat
rata nilai hitung (mean) 22,36 atau dengan memberikan sumbangan pemikiran kepada
rata-rata 74,56 dan simpangan baku platih, pembina maupun atlet berupaya
(standar deviasi) 11,14. (2) kemampuan meningkatkan prestasi.
siswa dalam mengiringi bola pada
umumnya berada pada kualifikasi baik DAFTAR PUSTAKA
dengan rata-rata nilai hitung (mean) 58
Ardona, Riyan.2014 “Hubungan Antara Arsil.2010. Evaluasi Pendidikan Jasmani
Kecepatan, Kelincahan, Dan dan Olahraga.Malang :Wineka
Kekuatan Otot Tungkai Media.
Terhadap Keterampilan Charles, Hughes. 1980. Soccer Tactics
Menggiring Bola Dalam Sepak and Skill. London:British
Bola Pada Siswa Putra Kelas 8 Broadcasting Hunt Publishing
Smp Abadi Perkasa Pt Company.
Indolampung Perkasa Tulang Cipta,Nugraha,Adi. Mahir Sepak Bola.
Bawang”. Skripsi.(tidak Bndung: Nuansa Cendikia.
diterbitkan) Lampung. FKIP Darwis, Ratinus. (1999). Sepak Bola.
UNILA. Padang: FIK UNP.
Arikunto, Suharsni.2002. Prosedur
Penelitian. (Edisi Revisi V).
Jakarta :Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai